i|r.-.r \anonal Fisika 2012 :r: -i--s \egeri Selnarang 6 Oktober 20l2 :4,". a- -40 2 - I / I 3 5- 2 - 0
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK Joko Siswanto Program Studi Pendidikan Fisika, lKlP PGRI Semarang Jl. Dr. Cipto-Lontar No 1 Semarang Email : j okosis 1 2 @yahoo. com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh positff pembelajaran berbasis masalah terhadap memperhatikan kemampuan berpikir abstrak *araslswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah *c.aslswa Program Studi Pendidikan Fisika lKlP PGRI Semarang kelas lll A dan I B Tahun 2011/2012. hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah menggunakan lembar kerja -.lberikan pengaruh positff yang lebih baik dari pada menggunakan buku teks, baik pada mahasiswa memiliki kemampuan berpiki abslrak tinggi maupun rendah. Selain itu juga ada interaksi antara :*'ggunaan model pembelajaran dengan kemampuan beiikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi :E 2,iar mahasiswa.
J=*asi belajar fisika pada materi medan listrik dengan
iz.
'tg
i(ata kunci : berpikir abstrak; pembelajaran berbasis masalah; prestasi belajar
FENDAHULUAN
Dalam perkuliahan, mahasaiawa harus aktif *€.npelajari materi perkuliahan sehingga dapat
-Efibantu mereka dalam
membangun :engetahuan.Artinya, mereka harus mampu -e.notivasi, dan mendisiplinkan diri dalam aktivitas :aajar mandiri.
Demikian
juga
perkuliahan,
harus
'.€r]]fasilitasi mahasiswa untuk dapat membangun :€.setahuan sendi .Perkuliahan semestinya tidak aEi mendorong mahasiswa untuk belajar tentang 3oa. melainkan lebih mengarah pada tentang Berkenaan dengan itu, proses =gaimana belajar. :€.kuliahan harus mampu mengembangkan potensi mungkin, tanpa "rang dimiliki oleh mahasiswa sebaik
+etergantungan kepada dosen sebagai sumber
:dajar yang sangat terbatas. Pemberian permasalahan dalam perkuliahan 'sl(a unluk dicari solusinya, dapat membiasakan -ahasiswa berfikir tingkat tinggi, kreatif, mengingat . :nsep, dan .luga dapat mengaktifkan mahasiswa :€lajar mandiri.
Penyelesaian permasalahan
diharapkan :€rperan penting dalam meningkatkan pemahaman . cnsep medan listrik sehingga tidak hanya terbatas
:ada
mekanisme penggunaan rumus-rumus semata. Penyelesaian permasalahan dalam fisika J Siswanto
penting untuk menuntun mahasiswa memahami pengetahuan yang abstrak. Semakin memahami pengetahuan yang abstrak se(a keterkaitannya,
mahasiswa
akan mampu berpikir
dan
menyelesaikan soal-soal fisika dalam waktu yang relatif singkat. Oleh sebab itu, mahasiswa harus
diberi keleluasaan berpikir untuk menyelesaikan permasalahan.
Dalam pembelajaran berdasarkan masalah, pemecahan masalah didefinisikan sebagai Woses atau upaya untuk mendapatkan suatu penyelesaian tugas atau situasi yang benar-benar nyata sebagai masalah dengan menggunakan aturan-aturan yang sudah diketahui yang bermakna bagi mahasiswa.
Pengelolaan pembelajaran
perdasarkan
Masalah terdapat 5 langkah utama, yaitu: (1) mengorientasikan siswa pada masalah; (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar; (3)
memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok; (4) mengembangkan dan menyajikan hasil ker.ia; dan (5) menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Dalam pelaksanaannya,
pembelajaran berdasarkan masalah
ini
akan
dilengkapi dengan lembar kerja dan buku.
Penyelesaian permasalahan fisika terutama soal-soal, mahasiswa dalam belajar seharusnya tidak lagi memerlukan benda atau peristiwa kongkrit.Hal ini didasarkan pada teori Piaget, bahwa FP301-1
mahasiswa telah berusia di atas 11 tahun dan telah
dapat berfikir operasional formal, artinya sudah dapat berfikh abstrak. Tentunya hal inijuga nantinya mempengaruhi prestasi mahasiswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah; 1)
Adakah perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalahmenggunakan lembar kerja dan buku terhadap prestasi belajar mahaslswa pada rnateri medan listrik ?; 2) Adakah perbedaan pengaruh kemampuan berfikir abstrak
201112012 Kedua kelas tersebut berturut-
PBL
turut adalah sebagai kelas kontrol dan sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data yang digunakan dalam pengujian hipotesis menggunakan metode tes dan dokumentasi.Dalam penelitian digunakan untuk mengetahui kemampuan berfikir abstrak
(A)
KBA (B)
lnterak Galat Total
kelas eksperimen dan kelas kontrol dan untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini data keadaan awat yang
digunakan adalah nilai ujian
materi
sebelumnya.Berdasarkan nilai tersebut, kemudian
dilakukan uji normalitas dan homogenitas untuk penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ditentukan bahwa kelas lll A sebagai kelas control dan kelas lll B sebagai kelas eksperimen. Data kemampuan berflkir abstrak (KBA) mahasiswa diambil dari nilai tes kemampuan berfikir
diberikan sebelum
proses
perkuliahan. Deskripsi kemampuan berfikir abstrak
dapat dilihat pada Tabel l.Kemampuan berfikir abstrak kategori tinggi jika skornya ) rata-rata gabungan dan kemampuan berfikir abstrak kategori rendah jika skornya < rata-rata gabungan. Dari hasil
perhitungan diperoleh kategori tinggi jika skornya 2 14,56 dan kategori rendahjika skornya <'14,56.
FP301-2
Jml
A38 838
a4
Rdh
t# 2
Rata2
42
63,63 lt,m
Datadata yang diperoleh dari hasl yang berupa skor KBA mahasiswa dat belajar mahasiswa dianalisis dengan
534,67
534,67
5,87
632,66 407,56
1
632,66
7,06
1
407,56
4,55
6440 8015
75
Var
dE
3,98 tb 3,98 lb ffi
yang terdiri dari dua efek utama dan interaksi disimpulkan bahwa efek utama yang berupa perhitungan yang ditunjukkan dengan niiai uji Fhitung = 5,87 lebih dari nilai Ftabel = 3,98 taraf signifikansi 5 o/o, \ang berarti bahwa falts
mempunyai pengaruh terhadap prestasi mahasiswa. Efek utama yang berupa perhilungan yang ditunjukkan dengan nilai uji Fhitung = 7,06 lebih dari nilai Ftabel = 3,98 taraf signifikansi 5 o/o, fang berarti bahwa fakb mempunyai pengaruh terhadap prestasi mahasiswa pada pokok bahasan medan listrik.
Berdasarkan
hasil
perhitungan
q
ditunjukkan dengan nilai statistik uji Fhitung = 4gr lebih dari nilai Ftabel = 3,98 pada taraf signifikani 5 o/o,
fane berarti bahwa ada interaksi pengfil antara faktor A (model pembelajaran berbamasalah menggunakan lembar kerja dan buku) dan (kemampuan berfikir abstrak mahasiswal terhadap prestasi belajar mahasiswa pada maleri
B
medan IistrikTqbel4. Rangkuman Komparasi Ganda Komparasi Rerata
Tabel I .Nilai KBA
SD
Tabel 3. Rangkuman anava Hasil perhitungan analisis variansi
si (AB)
ini tes
KBA fingg Rdh Rata2
14,86 2,m 14,23 2.A
Nilai
Kelas
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika lKlP PGRI Semarang kelas lll A dan lll B Tahun
Kelas Jml
10 I
Variansi Dua Jalan dan dilaniutkan dengan anava, yaitu metode Scheffe.
METODE PENELITIAN
abstrak yang
19
belajar mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 2. data
?; 3)
?
1
Data prestasi belajar mahasiswa nilai tes materi medan listrik. Des*rid
tinggi dan rendah terhadap prestasi
belajar mahasiswa Adakah interaksi pengaruh penggunaan modelpembelajaran dan kemampuan berfikir abstrak terhadap prestasi belaiar mahasiswa
38 38
B
Statistik
xi
X.
67,81
57,42
Niki
uji
Kri*
22,04
3,98
J Siswanto
I
, :: Fisika 2012 '::.:r Semarang 6 Oktober20l2 tt! ' .-,: :_97835_2_0
.
68,72
67,98
26,19
3,98
-"- :asil uji lanjut FA12 = 2?,04> Ftabet = - :+-:1i terdapat beda rerata hasil belajar yang ,- -.:- anlara baris Al (pembelajaran berbasis r ::- jengan lembar kerja) dengan baris A2 -:.:.3ran
-
berbasis masalah dengan buku).
| : crestasi belajar mahasiswa yang - ::--rkan pembelajaran berbasis masalah
-
berpikir opoerasional formal dapat menyusun dan menguji hipotesis tentang sesuatu konsep yang rumit.Kapabilitas esensial bagi berpikir operasi formal memungkinkan seseorang melakukan analisis hubungan dalam situasi yang mengandung banyak faktor. Seseorang yang berpikir abstrak akan berpikir mengenai kemungkinan kombinasi-korn binasi dengan cara mencatat-catat dan berusaha menguji
binasi-kombinasi tersebut. Hal ini dilakuian melalui pemeriksaan terhadap situasi yang kom
1 .,=
:.estasl bela.iar dengan menggunakan buku = 57.42. Dengan demikian dapat disimpulkan
.-&:
cembelajaran berbasis masalah dengan <erja memberikan pengaruh yang lebih baik ::-:rg dengan buku terhadap prestasi belajar
*-:.i-
l: :#a. l:ri hasil uji laniut FB12 26,19> Ftabel r: :-:arti terdapat beda rerata=hasil belajar yang= -i- '. :n antara kolom B'l (kemampuan berfikir ,:r::. mahasiswa kategori tinggi) dengan kolom
:
i:-
.3nrampuan berfikir abstrak mahasiswa
-
:::- rendah). Rerata prestasi belajar mahasiswa -: : -enggunakan lembar kerja X u = 65,72, '::-:
:+--. ' abstrak kategori tinggi mempunyai pengaruh :-
ebih baik dibanding dengan mahasiswa yang -.-:unyai kemampuan berfikir abstrak kategoti -:-:;''r terhadap prestasi belajar mahasiswa pada ::.:( bahasan medan listrik. rembelajaran berdasarkan -::-riahmembiasakan mahasiswa untuk berlatih - =-,,elesaikan masalah.Dengan kegjalan :+-f,elajaran tersebut sangat mendukung ,:-ampuan mahasiswa dalam megerjakan soal: :: terutama pada saat tes prestasi :='=.ar.Dengan demikian, kegiatan pembelajaran : '=3but sangat mendukung tercapainya prestasi :.= :.ar yang baik. Keberhasilan proses belajar mengajar antara : - dipengaruhi oleh kesesuaian antara materi :+ ajaran dan tingkat kemampuan berfikir. Menurut : jnduvidu akan mengalami tingkat =cet, setiap ,='<embangan intelektual sebagai berikut : I ) senso - r:or (0-2 tahun); 2) pra operasional (2-7 tahun); 3) -::rasional konkret (7-'l'1 tahun); 4) operasi formal " tahun ke atas) (Dahar, 1997) Dilihat dari perkembangan berpikir, .:'nampuan berpikir abstrak sangat berkaitan ::''rgan struktur operasional formal.Seseorang yang mahasiswa. =-
- Siswanto
kommpleks dan pertama tama menyusun kerangka
kerja teoritik yang diikuti penjelasannya.Kemudian dilakukan pengujian hipotesis secara sislematik untuk menentukan situasi yang sebenarnya untuk menghasilkan seperangkat penjelasan yang cocok
untuk
menghadapi
situasi yang
banyak
mengandung fakJor.
Pembelajaran berbasismasalah membuat mahasiswa terbiasa bela.iar mandiri dalam mencari
hal fasilitasi media ternyata pembelajaran berbasis masalah lebih cocok dengan lembar kerja dari pada buku teks.lni terbukti bahwa pembela.iaran berbasis masalah menggunakan lembar kerja memberikan pengaruh yang baik solusi.Dalam
daripada menggunakan buku teks yang biasa dipakai dalam perkuliahan.Selain itu, kemampuan berfikir abstrak tinggi juga sangat menunjahg sehingga memudahkan penguasaan logika untui penyelesaian permasalahan.
Pernyataan di atas dibuktikan dengan lebih baiknya prestasi belajar mahasiswa yang mempunyai kemampuan berfikir abstrak tinggi dari
pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan
berfikir abstrak rendah pada kelas yang diterapkan pembelajaran berbasis masalahbaik dengan lembar kerja maupun buku.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa : 1) ada perbedaan pengaruh pembelajaran berbasis masalah menggunakan lembar kerja dan buku terhadap prestasi belajar mahasiswa, dimana menggunakan lembar kerja hasilnya lebih baik; 2) ada perbedaan
pengaruh KBA tinggi dan KBA rendah terhadap prestasi belajar mahasiswa, dimana KBA tinggi
hasilnya lebih baik; dan 3) ada penggunaan pembela.iaran berbasis
interaksi masalah menggunakan lembar kerja dan buku dengan KBA tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar
FP30'1-3
Universitas Negqi
11l ' - Dahar, Ratna Wilis. '1997. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga
t2l Eooen dan Kauchack. 1988. Strategies for '' TE5chers. Teachinq Content and Thinking Skills. New Jersev: Prentice Hall. Gardner, H. i996. Frame of lvlind: The theorv of multiple
inteliigences, New York
uompany.
FP301-4
Meto& Fisika Konstruktivistik dan I Yogyakarta : Universitas San&
t3l Suoarno. Paul. 2007.
DAFTAR PUSTAKA
:
B'asic
Books
I Grffi
t4l Sudirman. 2000. lnteraksi dar Mengajar, Jakarta: Raja t5l Staver. John. M. Dan Analvsis of fhe Conce
Rea6onino Demans of Texts at The Primary (K Research in Science 346.
J Siswanto