1
Efektivitas Strip Essential Oil Mengandung Thymol, Eucalyptol, Menthol, Methyl Salycilate dan Peppermint terhadap Resiko Karies Gigi Dira Gemiani, Anton Rahardjo, Sri Angky Soekanto Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi
Abstrak Latar Belakang: Strip yang mengandung beberapa essential oil banyak digunakan masyarakat dan diduga dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan karies gigi. Tujuan: Mengetahui efektivitas strip yang mengandung beberapa essentials oil terhadap pencegahan karies gigi. Metode: Desain uji menggunakan crossover, randomized, double-blind, placebocontrolled dengan memperlakukan 15 relawan, yang dibagi menjadi 2 kelompok. Pada tahap uji coba pertama, relawan kelompok-1 (N = 8) diperintahkan untuk menggunakan strip essentials oil mengandung thymol, eucalyptol, menthol, methyl salycilate, dan peppermint sebanyak tiga kali selama 24 jam, dan relawan dalam kelompok-2 (N = 7) menggunakan plasebo tanpa essential oil TEMMP. Pada tahap uji kedua, setelah satu minggu periode washout, masing-masing kelompok menggunakan bahan uji yang berlawanan dengan tahap uji pertama. Evaluasi sebelum dan sesudah perlakuan dengan mengukur tingkat produksi acid plaque menggunakan indikator pH plak dan menghitung jumlah koloni s. mutans yang dibiakkan dalam media agar tripticase yeast with sucrose and bacitracin menggunakan hand counting colony counter. Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0.05) pH plak dan jumlah koloni s. mutans pada relawan yang menggunakan strip mengandung essentials oil TMEPM dengan relawan yang menggunakan placebo. Kesimpulan: Penggunaan strip mengandung essentials oil TEMMP tidak menghambat jumlah koloni s. mutans dan produksi acid plaque.
Kata Kunci : Strip essentials oil; efektivitas strip; karies gigi; pH plak; koloni s.mutans Abstract Background: Strip containing essential oil is commonly used now and is expected as an alternative for caries prevention. Objective: to know the efficacy of oral strip containing essential oil for caries prevention. Methods: design of this research are crossover, randomized, double-blind, placebo-controlled with 15 subject divided into two groups groups A and B. On the first week, group A (N=8) were given strip essentials oil containing Thymol, Eucalyptol, Menthol, Methyl salycilate, dan Peppermint (TEMMP) three times in 24 hours and group B (N=7) were given placebo without essential oil TEMMP. On the second week, after one week washout period, each group were given different product from first week. Evaluation before and after the intervention was done by measuring plaque acidity using pH plaque indicator and counting the colonization of s. mutans that was bred in tripticase yeast with sucrose and bacitracin medium using hand counting colony counter. Results: There were no significant difference between plaque pH and s.mutans count in subjects that were given strip essential oil temmp and subjects that were given placebo with p>0.05.
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
2
Conclusion: The used of strip essential oil TEMMP did not significantly inhibit the growth of s.mutans and the production of acid plaque. Keywords: Strip essential oil, strip efficacy,dental caries, plaque pH, s.mutans colony
Pendahuluan Karies gigi atau gigi berlubang merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering dikeluhkan di Indonesia, berdasarkan RISKESDAS 2007 prevalensi karies gigi di Indonesia cukup tinggi, yakni 72,1%. Salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya karies gigi yakni akumulasi plak.1 Bakteri utama penyebab karies gigi yakni Streptococcus mutans.2 Bakteri tersebut terakumulasi pada oral biofilm dan memiliki kemampuan memetabolisme sisa-sisa makanan yang mengandung gula menjadi asam. Suasana asam inilah yang menyebabkan terjadinya demineralisasi gigi dan bila tidak segera diatasi akan menjadi gigi berlubang. Upaya untuk mengatasi masalah kesehatan mulut di atas yakni dengan cara meningkatkan kebersihan mulut seperti menyikat gigi, memakai benang gigi, dan mengerok lidah. Obat kumur antibakteri sering digunakan sebagai tambahan untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, beberapa obat kumur dapat memberikan efek tambahan seperti tooth staining.3 Saat ini, telah banyak beredar strip essential oil yang dipercaya bisa membunuh kuman. Namun, efekstrip essential oil tersebut belum diketahui. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai efektivitasstrip essential oilterhadap resiko karies gigi dengan mengukur pH plak dan menghitung jumlah koloni s. mutans sebagai faktor resiko karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas permen strip penyegar nafas terhadap faktor risiko karies gigi. Beberapa bahan aktif dalam strip essential oil yang dipercaya bersifat antiseptik yakni thymol, eucalyptol, menthol, methyl salicylate, dan peppermint. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan alternatif baru yang lebih sederhana dalam pencegahan karies gigi yakni dengan mengkonsumsi strip essential oil.
Tinjauan Teoritis Karies
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
3
Definisi American Heritage Science Dictionary mendefiniskan karies sebagai kerusakan gigi atau tulang.22 Karies merupakan suatu keadaan dimana terjadi hilangnya mineral secara berlebih dan terus menerus dari email maupun permukaan akar yang dipicu oleh kehadiran bakteri dan produk sampingannya yang berupa zat asam.1 Karies juga didefinisikan sebagai suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yakni email, dentin, dan sementum yang disebabkan aktifitas bakteri flora mulut yang dalam suatu karbohidrat yang difermentasi.4 Etiologi Karies merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Empat faktor yang menyebabkan karies adalah host, substrat, mikroorganisme, dan waktu. Keberadaan keempat faktor inilah yang dapat menyebabkan terjadinya karies. Apabila ada salah satu faktor yang tidak ada, maka karies tidak akan terjadi.4
Gambar 2.1 Faktor penyebab karies
Diunduh dari repository.usu.ac.id
Plak Salah satu faktor terpenting yang bisa menimbulkan penyakit gigi karies adalah plak. Plak merupakan lapisan semitransparan polisakarida yang melekat kuat pada permukaan gigi dan mengandung organisme patogen yang berkembang pada lingkungan yang ia
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
4
ciptakan.1Plak adalah bahan lengket yang terbuat dari bakteri, lendir, dan sisa-sisa makanan yang berkembang di bagian gigi yang terkena.4 Plak yang tebal terdapat pada pit dan fisur serta berada pada bagian interproksimal gigi. Plak terbentuk setiap hari tanpa melihat ada atau tidaknya asupan makanan.1 Plak adalah contoh biofilm yang merupakan kumpulan bakteri yang melekat pada permukaan. Bakteri pada biofilm aktif bermetabolisme. Beberapa bakteri mampu memfermentasi substrat karbohidrat untuk memproduksi asam dan menyebabkan turunnya pH plak menjadi di bawah 5 dalam waktu 1-3 menit. Dental plak terbentuk melalui beberapa tahap, yaitu: 1. pembentukan pelikel: sebuah film proeteinase aseluler yang terbentuk dari saliva yang membentuk permukaan gigi yang telanjang 2. terbentuk koloni bakteri dalam waktu 0-4 jam 3. setelah 4-24 jam, bakteri yang menempel akan tumbuh menjadi mikrokoloni 4. dalam waktu 1-14 hari, plak yang didominasi oleh streptococcus akan berubah menjadi plak yang didominasi actinomyces 5. dalam waktu 2 minggu, plak akan berubah menjadi plak mature.4
Streptococcus mutans Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif anaerob.5 Organisme streptococcus yang paling bersifat kariogenik.1Streptococcus mutansbiasa ditemukan pada interproksimal gigi atau pada pit dan fisura gigi.5 Streptococcus mutans tidak hanya memproduksi asam organic dari karbohidrat secara cepat tetapi juga bersifat asidogenik dan dapat bertahan dalam lingkungan yang asam. Lingkungan yang asam inilah yang nantinya dapat menyebabkan karies.6
Bahan Aktif Permen Penyegar Mulut Thymol Thymol merupakan senyawa kristal putih aromatik yang berasal dari thyme oil atau dibuat secara sintetis dan digunakan sebagai antiseptik, pembunuh jamur, antibakteri, dan bahan pengawet.7Thymol hanya sedikit larut dalam air pada pH netral, tapi sangat larut dalam alkohol dan pelarut organik lainnya. Sejumlah penelitian menyebutkan thymol memiliki efek antimikroba mulai dari menginduksi kerentanan pada pathogen yang resisten terhadap obat
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
5
sampai antioksidan kuat.8 Penggunaan thymol pada obat kumur dapat mereduksi plak dan gingivitis, dan akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan chlorhexidine.9 Eucalyptol Eucalyptol adalah liquid tidak berwarna yang berasal dari eucalyptus dan digunakan dalam farmasi.10 Eucalyptol memiliki aroma yang segar serta rasa yang dingin dan spicy. Eucalyptol tidak dapat larut dalam air, tapi dapat larut dalam ether, ethanol (alcohol) and chloroform. Manfaat eucalyptol dalam bidang kedokteran salah satunya adalah sebagai antibakteri. Eucalyptol dianggap dapat menjadi antibakteri dengan mengubah dinding sel bakteri tersebut. Berkumur dengan menggunakan bahan aktif eucalyptol dilaporkan dapat mereduksi plak dan gingivitis secara signifikan.11 Peppermint Peppermint (Mentha piperita atau juga dikenal dengan M. balsammea Wild) merupakan hasil persilangan antara watermint dan spearmint.12 Peppermint memiliki kandungan menthol yang tinggi dan sering digunakan sebagai campuran untuk teh, perasa es krim, permen karet, dan pasta gigi. Peppermint oil juga mengandung methone dan metyl ester. Selain itu, peppermint oil juga mengandung sedikit komponen tamujierupa limonene, pulegone, eucalyptol, caryopHyllene, dan pinene.13 Dalam dunia kesehatan, peppermint bermanfaat untuk meredakan nyeri perut seperti gejala bowel syndrome. Dalam penelitian yang dilakukan terhadap hewan, peppermint ternyata memiliki potensi anti kanker.14 Minyak essensial dari peppermint ternyata dapat menghentikan pertumbuhan jamur dan bakteri seperti Helicobacter pylori, Salmonella enteritidis, Eschericia coli, dan StapHylococcus aureus.15 Menthol Menthol merupakan komponen organic yang dibuat secara sintetik atau diperoleh dari peppermint atau dari minyak mint lainnya. Menthol memiliki kemampuan local anesthetic dan tahan terhadap iritan, oleh karena itu menthol berguna untuk mengobati iritasi ringan tenggorokan. Menthol memiliki kemampuan untuk merangsang reseptor dingin TRPM8 pada kulit sehingga menimbulkan sensasi dingin.16 Menthol sering digunakan dalam produk untuk membersihkan gigi dan mengatasi bau mulut seperti obat kumur dan pasta gigi. Selain itu, menthol juga digunakan sebagai bahan perasa untuk permen karet.
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
6
Methyl Salicylate Methyl Salicylate atau wintergreen oil merupakan ester organic yang secara alami diproduksi oleh banyak tumbuhan. Dalam konsentrasi tinggi, methyl salicylate dapat digunakan sebagai pereda nyeri otot.17 Dalam konsentrasi rendah (tidak lebih dari 0.04%), methyl salicylate biasa digunakan sebagai bahan perasa. Zat ini juga digunakan sebagai pengharum
beberapa
produk
dan
sebagai
odor-masking
agent
untuk
beberapa
organopHospHate pesticides. Jika digunakan secara berlebihan, zat ini bisa menyebabkan masalah perut dan ginjal.18 Methyl salicylate merupakan salah satu dari beberapa zat antiseptik yang sering dipakai dalam obat kumur. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross-over, randomized, double blind controlled trial.Alat dan bahan yang digunakan adalah label, tissue, petri dish, lampu spiritus, pemantik, autoclave, inkubator, masker, glove, plastik, mikroskop, refrigerator, eppendorf tube dan rak, pipet, tip, hand counter, spidol, media agar tripticase yeast with sucrose and bacitracin, gas pack, alkohol, NaCl 0,9%, spiritus, dan pH plak indikator. Lima belas subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi diberikan informasi mengenai prosedur penelitian dan pengambilan sampel, menandatangani inform consent dan diminta untuk tidak makan satu jam sebelum dilakukan pengambilan sampel. Alat dan bahan dipersiapkan, lalu lakukan swab pada interproksimal gigi 35 dan 36 untuk pengukuran pH plak serta swab bagian bukal gigi 37 untuk pengambilan sampel plak menggunakan cotton bud steril. Hasil swab interproksimal gigi 35 dan 36 dicelupkan ke dalam larutan sukrosa kemudian dilihat perubahan warna setelah lima menit. Bandingkan perubahan warna pH plak menggunakan gc pH plak indikator untuk mengetahui berapakah pH plak gigi tersebut. Sampel plak dari bukal gigi 37 dimasukkan ke dalam eppendorf tube steril berisi NaCl 0,9% dan dilakukan homogenisasi. Setelah sampel plak homogen, teteskan sampel plak pada media tripticase soy with sucrose and bacitracin kemudian media dimasukkan ke anaerobic jar bersama anaerogen dan diinkubasi selama 2x24 jam. Setelah 2x24 jam, lakukan penghitungan jumlah koloni Streptococcus mutans menggunakan colony counter.
Hasil
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
7
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2012 terhadap 15 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia yang telah dilakukan pemeriksaan keadaan gigi geliginya sebagai subjek yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Pengambilan sampel dan penghitungan jumlah koloni S.mutans dilakukan di Laboratorium Oral Biology Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Penghitungan jumlah koloni dilakukan manual dengan menggunakan colony counter.
Pada penelitian ini, dilakukan 2 kali pengambilan sampel plak dan pengukuran pH plakdengan rincian sebagai berikut: Pertama, dilakukan sebelum subjek diberikan bahan uji; Kedua, dilakukan 24 jam setelah pemeriksaan pertama. Sebelum dilakukan analisa statistik uji kemaknaan, lebih dahulu dilakukan uji normalitas pada sebaran data variabel dependen, yaitu koloni S.mutans dan pH plak. Hasil uji kemaknaan ini menggunakan uji SapHiro-Wilk karena jumlah sampel data < 50. Hasil uji normalitas sebaran data koloni S.mutans dan pH plak menggunakan uji SapHiro-Wilk menunjukkan bahwa data tersebut pada saat sebelum konsumsi memiliki distribusi yang tidak normal, sedangkan pada pengukuran data setelah konsumsi bahan uji, kedua data tersebut memiliki distribusi yang normal, oleh karena itu digunakan uji Wilcoxon sebagai uji hipotesis komparatif pengaruh dua variabel berpasangan, yaitu keadaan sebelum dan sesudah pemberian bahan uji, terhadap koloni S.mutans dan pH plak. Pada gambar, terlihat jumlah koloni S. mutans pada kelompok uji adalah 6265 CFU/ml dan setelah konsumsi adalah 7952 CFU/ml yang menunjukkan kenaikan jumlah koloni sebanyak 26.92%, sedangkan jumlah koloni S. mutans pada kelompok kontrol 7635 CFU/ml dan setelah konsumsi 13990 CFU/ml yang menunjukkan kenaikan sebanyak 83.23%.
Gambar 5.1 Perubahan Jumlah Koloni Streptococcus mutans pada Kelompok Uji dan Kontrol
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
Jumlah Koloni Streptococcus mutans (CFU/ml)
8
16000
14000 12000 10000 8000 setelah konsumsi bahan uji
6000 4000 2000 0 bahan uji
kontrol Perlakuan
Tabel 5.1 Nilai Rerata Jumlah Koloni Streptococcus mutans pada Kelompok Uji dan Kelompok Kontrol Sebelum konsumsia
Setelah Konsumsib
(Rerata±SD)
(Rerata±SD)
Uji
6265±7050.098
7952±6487.378
Kontrol
7365±6064.734
13990±8944.304
Kelompok
a
Rerata Koloni S.mutans CFU/ml pada saat sebelum konsumsi bahan uji b
Rerata Koloni S.mutans CFU/ml setelah konsumsi bahan uji
Melalui uji Mann Whitney, tidak terdapat perbedaan bermakna jumlah koloni S.mutans pada saat sebelum konsumsi antara kelompok uji dan kelompok kontrol dengan nilai p=0.206 (p> 0.05). Nilai kemaknaan tersebut bisa dijadikan dasar untuk pengujian selanjutnya karena pada saat sebelum konsumsi jumlah koloni S.mutans kelompok uji tidak ada perbedaan bermakna dengan kelompok uji. ( Tabel 5.2 )
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
9
Tabel 5.2 Nilai Rerata Jumlah Koloni Streptococcus mutans Pada Sebelum Konsumsi antara Kelompok Uji dan Kelompok Kontrol Kelompok
Sebelum konsumsia (Rerata)
a b
Uji
6265
Kontrol
7365
p-valueb
0.206
Rerata S. mutans CFU sebelum konsumsi bahan uji Komparasi S. mutans CFU kelompok uji dan kelompok kontrol pada saat sebelum konsumsi dengan uji Mann Whitney
Melalui uji Wilcoxon, pada kelompok uji tidak terdapat perbedaan bermakna jumlah koloni S. mutans antara keadaan sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p >0.05, sedangkan pada kelompok kontrol terdapat perbedaan bermakna jumlah koloni S.mutans antara keadaan sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p< 0.05. Pada gambar, terlihat pH plak pada saat sebelum konsumsi pada kelompok uji adalah 6.08 dan setelah konsumsi adalah 5.87, yang menunjukkan penurunan sebanyak 0.03%, sedangkan pada saat sebelum konsumsi pada kelompok kontrol 6.58 dan setelah konsumsi 6 yang menunjukkan penurunan sebanyak 0.09%.
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
10
Gambar 5.2 Perubahan PH Plak pada Kelompok Uji dan Kelompok Kontrol 6.8 6.6
pH plak
6.4
6.2 6
baseline setelah konsumsi
5.8 5.6 5.4 Uji
Kontrol Perlakuan
Tabel 5.3 Nilai Rerata pH plak pada Kelompok Uji dan Kontrol Sebelum konsumsia
Setelah Konsumsib
(Rerata±SD)
(Rerata±SD)
Uji
6.08±0.86289
5.8733±0.57628
Kontrol
6.587±0.7717
6±0.7031
Kelompok
a
Rerata pH plak sebelum konsumsi bahan uji
b
Rerata pH plak setelah konsumsi bahan uji
Melalui uji Mann Whitney, tidak terdapat perbedaan bermakna pH plak pada saat sebelum konsumsi antara kelompok uji dan kelompok kontrol dengan nilai p=0.097 (p> 0.05). Nilai kemaknaan tersebut bisa dijadikan dasar untuk pengujian selanjutnya karena pada saat sebelum konsumsi pH plak kelompok uji tidak ada perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol. ( Tabel 5.3)
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
11
Tabel 5.3 Nilai Rerata pH Plak pada saat sebelum konsumsi antara Kelompok Uji dan Kelompok Kontrol Kelompok
Sebelum konsumsia (Rerata)
a
Uji
6.08
Kontrol
6.58
p-valueb
0.097
Rerata pH plak sebelum konsumsi bahan uji
b
Komparasi pH plak kelompok uji dan kelompok kontrol pada saat sebelum konsumsi dengan uji Mann Whitney
Melalui uji Wilcoxon, tidak terdapat perbedaan bermakna pH plak pada kelompok uji antara keadaan sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p> 0.05, sedangkan pada kelompok kontrol terdapat perbedaan bermakna antara keadaan sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p <0.05.
Pembahasan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas strip essentials oil mengandung thymol, eucalyptol, menthol, methyl salycilate, dan peppermintterhadap risiko karies gigi. Penelitian ini dilakukan terhadap 15 orang subjek yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 7 orang wanita yang memenuhikriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Subjek penelitian diberikan 2 varian permen yang berbeda, yaitu stripessentials oilmengandung thymol, eucalyptol, menthol, methyl salycilatesebagai bahan uji dan placebo sebagai kontrol negatif. Rentang waktu pemberian masing-masing permen strip adalah satu minggu untuk periode washout. Selama penelitian, subjek diberi dua perlakuan yang berbeda, yaitu menggunakan stripessentials oil sebagai bahan uji dan placebo sebagai kontrol negatif. Pengambilan sampel bakteri S.mutans dan pemeriksaan pH plak dilakukan dua kali, yaitu pada saat sebelum konsumsi bahan uji pada pukul 07:00 WIB dan 24 jam setelah pemeriksaan pertama pada pukul 07:00 WIB.
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
12
Penurunan pH plak yang tidak berbeda bermakna dengan keadaan awal pada kelompok uji yang diberikan strip essentials oil sebanyak tiga kali selama 24 jam dan dua lembar setiap konsumsi disebabkan karena adanya proses maturasi plak. Plak yang lebih matang akan memiliki pH yang lebih asam karena adanya bakteri streptococcus mutans yang terdapat di dalam plak yang bersifat asidogenik. Bakteri asidogenik ini akan memfermentasi glukan dan menyebabkan pH plak turun dan menjadi lebih asam.5 Belum ada penelitian in vivo tentang penggunaan strip essential oil terhadap resiko karies gigi. Pada penelitian Zhang yang menggunakan essential oil dalam bentuk obat kumur, terjadi kenaikan pH plak.6Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang didapatkan karena perbedaan bentuk sediaan yang digunakan berbeda, namun penurunan tidak bermakna nilai pH plak membuktikan bahwa strip essential oil memiliki kecenderungan untuk menghambat penurunan pH plak. Pada kelompok kontrol pada periode setelah konsumsi strip placebo mengalami kenaikan pH plak yang berbeda bermakna. Hasil ini sesuai karena kelompok kontrol mendapatkan permen strip placebo yang tidak mengandung bahan yang dapat menaikkan pH plak ataupun mencegah penurunan pH plak. Jumlah koloni S. mutans, pada kelompok uji yang diberikan strip essentials oil mengalami kenaikan tidak bermakna dari pada saat sebelum konsumsi sampai dengan 24 jam setelah pemeriksaan pertama dengan mengonsumsi permen strip sebanyak tiga kali selama 24 jam dan dua lembar setiap konsumsi. Belum pernah dilakukan penelitian menggunakan strip essential oil terhadap jumlah koloni S. mutans, namunhasil ini berbeda dengan penelitian Palmier yang menggunakan essential oildalam bantuk sediaan obat kumur yang bersifat antiplak sehingga dapat menghambat pertumbuhan koloni S. mutans.6Hal ini disebabkan perbedaan jumlah kandungan essential oil dalam strip dan obat kumur, namun kenaikan tidak bermakna ini menunjukan strip essential oil memiliki kecenderungan untuk menghambat pertumbuhan jumlah koloni S. mutans. Kenaikan jumlah koloni S. mutans dapat disebabkan oleh tidak adanya upaya mekanis untuk pembersihan plak, sehingga jumlah koloni S. mutans tetap mengalami kenaikan meskipun essentials oil yang terkandung dalam strip tersebut bersifat antimicrobial. Selain itu, pada saat tidur, produksi saliva menurun sehingga membentuk suasana yang menguntungkan untuk multiplikasi bakteri (terutama S.mutans karena sifatnya yang hidrofobik). Saliva memegang peranan penting dalam mempertahankan keseimbangan rongga mulut. Beberapa
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
13
peran saliva dalam rongga mulut, yaitu memberikan efek proteksi (salivary clearance yang berperan dalam membersihkan bakteri non-adheren, debris sehingga dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme plak yang bersifat asam), kemampuan buffer yang dapat mencegah demineralisasi gigi yang disebabkan oleh asam hasil produk metabolisme bakteri.7 Pertumbuhan koloni S.mutans kelompok kontrol pada periode setelah konsumsi strip placebo mengalami kenaikan yang bermakna. Hasil ini sesuai karena kelompok kontrol mendapatkan strip placebo yang tidak mengandung bahan yang bersifat antimicrobial. Keseimbangan jumlah koloni S.mutans dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: nutrisi yang diperoleh dari
makanan dan minuman, produksi saliva, dan pH rongga mulut subjek
penelitian. Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak adanya kontrol dari peneliti mengenai jumlah konsumsi karbohidrat yang dilakukan subjek,. Selain itu, penggunaan waktu 24 jam untuk rentang waktu pengukuran dinilai kurang efektif untuk merekam perubahan pH plak karena dalam rentang waktu 24 jam, sudah mulai terjadi maturasi plak, sehingga hasil pengukuran kurang bisa didapatkan.
Kesimpulan Penelitian ini membuktikan strip essential oilmengandung thymol, menthol, eucalyptol, methyl salycilate, dan peppermint tidak bermakna menghambat pertumbuhan koloni S. mutansdan penurunan pH plak
Saran Perlu dilakukan penelitianlebih lanjut dengan metode yang berbeda agar dapat lebih mengetahui efektivitas strip essential oilmengandung thymol, menthol, eucalyptol, methyl salycilate, dan peppermintdalam mencegah pertumbuhan koloni s.mutans dan penurunan pH plak.
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
14
DAFTAR REFERENSI 1. Mount GJ, WR Hume. Preservation and Restoration of Tooth. Kowledge Books and Software. Queensland. 2005;2.22. 2. Hamada, S. dan H.D. Slade. 1980. Biology immunology and Cariogenicity of Streptococcus mutans. Micmbiol. Rev. 44 (2): 33 1-184 3. Delapan
Penyebab
Perubahan
Warna
Gigi
(diunduh
dari
formulaoralcare.com/penyebab-perubahan-warna-gigi/ pada 16 Desember 2012 pukul 18:38) 4. Kidd, Edwina A.M. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. EGC. Jakarta. 1992:2.1-2 5. Streptococcus
mutans
[cited
December
16,
2012].
Available
from:
http://www.ebi.ac.uk/2can/genomes/bacteria/Streptococcus_mutans.html. 6. Streptococcus
mutans
[cited
December
16,
2012].
Available
from:
http://microbewiki.kenyon.edu/index.pHp/Streptococcus_mutans. 7. The American Heritage Medical Dictionary [database on the internet] [cited, December
16,
2012].
Available
from:
http://medicaldictionary.thefreedictionary.com/thymol 8. Dorman HJD, Deans SG. Antimicrobial agents from plants: antibacterial activity of plant volatile oils. J Appl Microbiol. 2000;88:308-16. 9. Evans J, Evans JD. Effects of thymol on ruminal microorganisms. Curr Microbiol. 2000;41: 336. 10. The American Heritage Medical Dictionary [database on the internet] [cited, December
16,
2012].
Available
from:
http://medicaldictionary.thefreedictionary.com/eucalyptol 11. Bercy P, Lasserre J. Susceptibility to Various Oral Antiseptics of PorpHyromonas gingivalis W83 Within a Biofilm. Advances in Therapy. 2007;24( 6):1181-91. 12. Ouhayoun JP. Penetrating the plaque biofilm: impact of essential oil mouthwash. J Clin Periodontol. 2003;30(suppl 5):10-2. 13. Schelz Z, Molnar J, Hohmann J. Antimicrobial and antiplasmid activities of essential oils. Fitoterapia. 2006;77:279–85. 26
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
15
14. Ross NM, Charles CH, Dills SS. Long-term effects of Listerine antiseptic on dental plaque and gingivitis. J Clin Dent. 1989;1:92-5. 15. Fine DH, Markowitz K, Furgang D, Goldsmith D, Ricci-Nittel D, Charles CH, et al. Effect of Rinsing With an Essential Oil–Containing Mouthrinse on Subgingival Periodontopathogens. J Periodontol. 2007 October;78(10):1935-42. 16. Lamster IB, Alfano MC, Seiger MC, Gordon JM. The effect of Listerine antiseptic on reduction of existing plaque and gingivitis. Clin Prev Dent 1983;5:12-6. 17. Filoche SK, Soma K, Sissons CH. Antimicrobial effects of essential oils in combination with chlorhexidine digluconate. Oral Microbiol Immunol. 2005;20:221– 5. 18. Vincenzi MD, Mancini E, Dessi MR. MonograpHs on botanical flavouring substances used in foods. Fitoterapia. 1996;67(Part V):241–51. 19. Zhang JZ, Harper DS, Vogel GL, Schumacher G. Effect of an Essential Oil Mouthrinse, with and without Fluoride, on Plaque Metabolic Acid Production and PH after a Sucrose Challenge. Caries Research. 2004;38:537-41. 20. Palmier TR, Fonseca TFR. Antimicrobial agents used in the control of periodontal biofilms: effective adjuncts to mechanical plaque control. Braz Oral Res. 2009;23:3948. 21. Lenander-Lumikari M, Loimaranta V. Saliva and Dental Caries. Adv Dent Res. 2000;14:40-7. 22. Caries
[cited
December
17,
2012].
Available
from:
http://www.thefreedictionary.com/caries 23. Events
in
plaque
formation
[cited
January
7,
2012].
Available
http://www.ncl.ac.uk/dental/oralbiol/oralenv/tutorials/plaqueformation.htm
Efektivitas strip ..., Dira Gemiani, FKG UI, 2012
from: