EFEKTIVITAS MEDIA COMIC STRIP PADA PEMBELAJARAN MATERI PEWARISAN SIFAT DI SMP N 2 TAMAN KAB. PEMALANG DENGAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)
SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh Teti Elina 4401405007
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Efektivitas Media Comic strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun. Semarang, Juni 2009
Teti Elina 4401405007
ii
ii
iii
ABSTRAK Elina, Teti. 2009. Efektivitas Media Comic strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. drh. R. Susanti, MP. dan Drs. Ibnul Mubarok Hasil observasi di SMP N 2 Taman memberikan gambaran bahwa pembelajaran biologi didominasi oleh guru, penggunaan media untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa belum efektif sehingga siswa cenderung pasif. Materi pewarisan sifat merupakan materi yang relatif sulit dipahami oleh siswa karena sebagian dari materi berupa hitungan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pewarisan sifat adalah penggunaan comic strip sebagai media belajar yang dipadukan dengan pendekatan SAVI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Taman. Sampel yang digunakan adalah kelas IX A dan IX B sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain the one shot case study. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar, dan aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keefektifan yaitu sebanyak 95 % siswa tuntas belajar dengan rata-rata nilai akhir sebesar 80,05. Demikian pula keaktifan siswa secara klasikal mempunyai kriteria sangat tinggi pada pertemuan 1, 2, 3, dan 4 yaitu berturut – turut sebesar 95%, 98,75 %, 98,75 %, dan 98,75 %. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa media comic strip dan pendekatan SAVI sangat efektif diterapkan pada pembelajaran materi pokok pewarisan sifat di kelas IX SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 2008 / 2009.
Kata kunci : Comic strip, Pendekatan SAVI, Pewarisan sifat, Hasil belajar, Aktivitas siswa
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Efektivitas Media Comic Strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)”. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas memberikan masukan dan kontribusi dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, antara lain : 1.
Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah member ijin untuk melaksanakan penelitian.
2.
Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah membantu dalam hal administrasi.
3.
Dr. drh. R. Susanti, MP, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, dan mengarahkan penulis selama menyusun skripsi.
4.
Drs. Ibnul Mubarok, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi.
5.
Ir. Tuti Widianti, M. Biomed, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan serta mengarahkan penulis dalam penyempurnaan skripsi.
6.
Kedua orang tua dan kakak-kakakku yang selalu mendoakan dan memberi semangat demi terselesaikannya skripsi ini.
7.
Bapak Hernanto, S. Pd, M. Pd, selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Taman yang sudah mengijinkan penelitian.
8.
Bapak Prasojo, selaku guru Biologi SMP Negeri 2 Taman yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan kerjasama selama penelitian.
v
9.
Teman – teman kost dan biologi angkatan 2005 serta orang – orang terdekatku yang sudah menemani, membantu, dan memberikan semangat dan doa demi terselesaikanya skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang menjadi bagian dari setiap peristiwa yang penulis alami. Tidak ada sesuatupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan kecuali untaian doa, ”Semoga amal baik yang telah diberikan berbagai pihak kepada penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT”. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, Juni 2009 Penulis
vi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... ii PENGESAHAN ............................................................................................ iii ABSTRAK..................................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................. 3 C. Penegasan Istilah ................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian ................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian .............................................................. 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ................................................................. 6 B. Hipotesis Penelitan .............................................................. 14
BAB III
METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ........................................................... 15 B. Variabel Penelitian .............................................................. 15 C. Rancangan Penelitian .......................................................... 15 D. Prosedur penelitian .............................................................. 16 1.
Persiapan ...................................................................... 16
2.
Pelaksanaan Penelitian ................................................. 21
3.
Analisis hasil penelitian ................................................ 22
E. Data dan Cara Pengumpulan Data ...................................... 22 F. Metode Analisis Data ......................................................... 23 vii
G. Indikator Kerja..................................................................... 26 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ................................................................... 27 B. Pembahasan ......................................................................... 30
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ............................................................................. 38 B. Saran.................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 39 LAMPIRAN – LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1.
Rekapitulasi Validitas Hasil Uji Coba Instrumen ....................................18
2.
Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba Instrumen ……………19
3.
Rekapitulasi Daya Pembeda Hasil Uji Coba Instrumen ..........................20
4.
Soal Uji Coba Tes Evaluasi Akhir ……………………………………...21
5.
Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siswa Setelah Proses Pembelajaran ...27
6.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran ……………….28
7.
Hasil Observasi Kinerja Siswa Selama Proses Pembelajaran .................29
ix
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1. Histogram Distribusi Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran.............28 2. Histogram Distribusi Kinerja Siswa Selama Proses Pembelajaran………….29
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Silabus...... ............................................................................................
42
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................
49
3. Comic strip ...........................................................................................
57
4. Lembar Diskusi Siswa (LDS) ..............................................................
75
5. Lembar jawab LDS ..............................................................................
84
6. Lembar praktikum ................................................................................
88
7. Lembar jawab praktikum .....................................................................
92
8. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ............................................................
93
9. Lembar jawab LKS ..............................................................................
97
10. Kisi – kisi soal tes evaluasi akhir .........................................................
99
11. Soal tes evaluasi akhir .......................................................................... 102 12. Analisis validitas, Daya beda, Tingkat kesukaran, dan Reliabilitas soal tes evaluasi akhir……………………………………………... 109 13. Daftar nama siswa kelas sampel .......................................................... 120 14. Rekapitulasi nilai akhir siswa kelas sampel ......................................... 122 15. Rubrik lembar aktivitas siswa .............................................................. 124 16. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ………………………………….
126
17. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa kelas sampel ..................
127
18. Lembar observasi kinerja siswa............................................................ 129 19. Rekapitulasi hasil observasi kinerja siswa kelas sampel…………….
130
20. Lembar penilaian afektif…………………………………………….
132
21. Rekapitulasi penilaian afektif kelas sampel ………………………… 133 22. Lembar angket tanggapan siswa …………………………………….. 134 23. Rekapitulasi angket tanggapan siswa ................................................... 135 24. Contoh lembar jawab soal yang diisi oleh siswa……………………... 136 25. Contoh lembar observasi yang diisi oleh observer …………………... 140 26. Contoh angket yang diisi oleh siswa …………………………………
142
27. Surat Keterangan Usulan Pembimbing ………………………………
144
xi
28. Surat Keterangan Permohonan Ijin Observasi dan Penelitian ……….
145
29. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................................... 146 30. Foto – Foto Penelitian ………………………………………………..
xii
147
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Di dalam kegiatan pembelajaran, guru harus berpegang pada prinsip-prinsip dasar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun prinsip dasar KBM pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) antara lain berpusat pada siswa, mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai, menyediakan pengalaman yang beragam, dan belajar melalui berbuat. Prinsip KBM akan mencapai hasil maksimal jika memadukan berbagai metode dan teknik serta pendekatan belajar yang melibatkan sebanyak mungkin indera. Namun, secara umum pembelajaran biologi di sekolah-sekolah masih menggunakan metode ceramah dan tingkat dominasi guru dalam interaksi belajar mengajar juga relatif tinggi sehingga membuat siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Biologi hanya diajarkan dengan hafalan dan penguasaan produk lebih diutamakan daripada proses dan sikap ilmiah. Faktafakta tersebut menunjukan bahwa proses pembelajaran biologi saat ini sematamata ditujukan pada Learning to Know, sedangkan Learning to learn belum tersentuh dengan memadai. Padahal esensi biologi adalah menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung, sehingga siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses yang dapat mengungkap proses-proses penemuan. Bagi seorang siswa, untuk membuat penemuan-penemuan ia harus melakukan proses
ilmiah,
contohnya
mengamati
dan
menafsirkan
pengamatan,
menggolong-golongkan, memprediksi, menggunakan peralatan dan mengukur, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan penyelidikan/ percobaan, menginterpretasikan/ membuat kesimpulan dan berkomunikasi. Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara, pembelajaran 1
2
biologi khususnya pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman, masih menunjukkan pembelajaran konvensional yaitu menggunakan model ceramah, sehingga siswa merasa bosan, tidak menyenangkan (joyful) dan cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa menganggap materi pewarisan sifat adalah materi yang sulit dan membosankan karena banyak materi hafalan dan hitungan sehingga perlu adanya suatu media yang bisa membuat suasana proses pembelajaran tidak terasa membosankan. Melihat kenyataan di lapangan yang tidak sejalan dengan prinsip Kegiatan Belajar Mengajar dalam KTSP maka penulis mencoba memadukan antara penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman. Penggunaan media comic strip dalam pembelajaran materi pewarisan sifat dirasa efektif karena media comic strip dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan, comic mampu menyampaikan informasi secara populer dan mudah dimengerti. Hal ini terjadi karena comic memadukan kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita bergambar. Teks pada comic dengan penggunaan bahasa yang sederhana membuat informasi lebih mudah dimengerti, dan alur cerita membuat informasi lebih mudah diikuti dan diingat. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru merupakan penyediaan pengalaman belajar bagi siswa. Hal ini menuntut perlunya guru memahami modus atau pola pengalaman belajar siswa dan kemungkinan hasil belajar yang dicapainya, ada beberapa pola pengalaman belajar dan kemungkinan hasil belajar yang dapat dicapai yaitu : -
Apabila kita belajar dengan cara membaca maka kita ingat 10% dari yang kita baca.
-
Apabila kita belajar dengan cara mendengar maka kita ingat 20% dari yang kita dengar.
-
Apabila kita belajar dengan cara melihat maka kita ingat 30% dari yang kita lihat.
3
-
Apabila kita belajar dengan cara melihat dan mendengar maka kita ingat 50% dari yang kita lihat dan dengar.
-
Apabila kita belajar dengan cara mengatakan maka kita ingat 70% dari yang kita katakan.
-
Apabila kita belajar dengan cara melihat, mengatakan, mendengar, dan melakukan maka kita ingat 90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan dan lakukan, karena hal itu akan melibatkan lebih banyak alat indera dalam proses belajar (Magnesen 1983 diacu dalam De porter et al. 2005). Sejalan dengan beberapa pola pengalaman belajar di atas, pendekatan
SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dalam pembelajaran biologi merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang memanfaatkan keterlibatan indera sebanyak mungkin sehingga pembelajaran dapat berpusat pada siswa dan mengembangkan kreativitas siswa. Pendekatan SAVI juga mampu untuk menyediakan pengalaman belajar yang beragam sehingga siswa diharapkan dapat mengungkap, dan menyelesaikan masalah serta dapat mengulang pada kesempatan yang lain.
B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah media comic strip pada pembelajaran materi pewarisan sifat dengan pendekatan SAVI efektif dilakukan pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman?”
C. Penegasan Istilah Untuk menghindari beragamnya penafsiran istilah yang digunakan dalam penelitian perlu ditegaskan istilah-istilah sebagai berikut: 1. Efektivitas Menurut kamus besar bahasa indonesia (Balai pustaka 1990) efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya, dapat membawa hasil, berhasil guna (tentang usaha, tindakan). Mengacu dari pengertian tersebut, efektivitas adalah tercapainya tujuan belajar dalam proses belajar mengajar (Falentina 2008). Efektivitas dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu
4
keberhasilan dari suatu media comic strip pada pembelajaran biologi materi pewarisan sifat dengan pendekatan SAVI. Penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI disebut efektif apabila: a. rata-rata nilai akhir belajar siswa mencapai ≥ 70 b. lebih dari 75% siswa memperoleh nilai akhir belajar ≥ 70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMP N 2 Taman. c. keaktifan siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi. 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni 2005). Yang dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif, dan afektif, yang diperoleh siswa setelah belajar sesuai dengan indikator pada silabus. 3. Comic Strip Istilah "comic strip" (komik strip) mengacu kepada gambar maupun urutan gambar yang menuturkan sebuah cerita. Comic ini biasanya hanya terdiri dari beberapa panel gambar. Terkadang cerita yang disampaikan selesai dalam satu rangkaian, namun ada pula yang disajikan bersambung. Jadi media comic strip adalah media comic yang berbentuk lembaran-lembaran bingkai kolom (Kurnia 2008). 4. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan lebih banyak melibatkan alat indera (Meier 2005). 5. Materi Pewarisan Sifat Salah satu standard kompetensi pada silabus biologi SMP kelas IX adalah memahami kelangsungan hidup makhluk hidup (standard kompetensi 2) yang mempunyai 4 macam kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi kelangsungan hidup
makhluk hidup melalui
adaptasi, seleski alam,
dan
perkembangbiakan (kompetensi dasar 2.1), mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup (kompetensi dasar 2.2), mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat beserta penerapannya (kompetensi dasar 2.3), mendeskripsikan
penerapan bioteknologi dalam mendukung
5
kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan (kompetensi dasar 2.4). Sesuai dengan latar belakang di atas maka materi yang akan diteliti hanya materi mengenai pewarisan sifat yang mempunyai 2 kompetensi dasar yaitu mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup (kompetensi dasar 2.2) dan mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat beserta penerapanya (kompetensi dasar 2.3). Materi pewarisan sifat pada silabus biologi SMP kelas IX terdiri dari sub konsep sifat beda dan penurunan sifat yang meliputi gen dan kromosom, letak kromosom, jumlah kromosom, istilah dalam penurunan sifat, serta menentukan rasio persilangan monohibrid dan dihibrid ( Purwanto dan Nugroho 2008 ).
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI di SMP Negeri 2 Taman.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat bagi : 1. Siswa a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mempelajari materi pewarisan sifat. b. Mempermudah memahami materi pewarisan sifat. c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran yang menyenangkan. 2. Guru a. Memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan guru membuat media belajar yang menarik. b. Guru dapat mengetahui media belajar yang efektif digunakan untuk proses pembelajaran pewarisan sifat. c. Memberi alternatif penggunaan pendekatan SAVI dalam pembelajaran. d. Memacu kreatifitas guru untuk mengembangkan media pembelajaran.
6
3. Sekolah a. Hasil penelitian merupakan masukan berharga bagi sekolah dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran biologi yang lebih baik. b. Sebagai bahan acuan penggunaan variasi media dan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas kelulusan. 4. Peneliti Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam memilih media dan pendekatan belajar yang efektif.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar dan Hasil Belajar Belajar berperanan penting dalam perkembangan, perubahan perilaku, kebiasaan, sikap, tujuan, kepribadian bahkan persepsi manusia (Anni 2005). Belajar adalah proses perubahan perilaku, berkaitan dengan pengalaman dan latihan. Pengertian belajar menurut Sudjana (2008) adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan,
pemahaman,
sikap
dan
tingkah
laku,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain pada individu. Menurut Hamalik (2007), belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi individu dengan lingkungan. Gagne dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang di dalamnya terjadi perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman (Anni 2005). Pembelajaran Biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Dimana siswa dibekali dengan berbagai kemampuan tentang cara “mengetahui” dan cara “mengerjakan” yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara mendalam. Pemberian pengalaman
belajar
secara
langsung
sangat
ditekankan
melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan masalah. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana 2008). Benyamin S. Bloom serta Gagne & Berliner dalam Anni (2005) mengusulkan tiga taksonomi 7
8
yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Sesuai dengan indikator yang terdapat pada silabus biologi SMP kelas IX tentang materi pewarisan sifat maka dalam penelitian ini hanya dilakukan penilaian pada 2 ranah yaitu ranah kognitif, dan afektif. Penilaian ranah kognitif diambil dari hasil penjumlahan nilai LDS, nilai tugas, dan dua kali nilai evaluasi akhir kemudian dibagi 4, sedangkan penilaian ranah afektif dilakukan 6dengan pengisian angket tentang sikap mereka setelah proses pembelajaran. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori
pengetahuan
(knowledge),
pemahaman
(comprehension),
penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation). Ranah kognitif dapat dilatih dengan memberikan tugas berupa : pendalaman teori yang berhubungan dengan tugas yang akan dilakukan, menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh, menerapakan teori yang pernah diperoleh pada problem yang nyata. Hasil pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran ranah afektif meliputi penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan pembentukan pola hidup (organization by a value complex). Ranah afektif dapat dilatih dengan cara: merencanakan kegiatan sendiri, bekerja sama dalam kelompok kerja, disiplin dalam waktu dan perilaku, bersikap jujur dan terbuka, menghargai ilmunya. 2. Comic Strip Sebagai Media Belajar Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990) media comic adalah rangkaian gambar-gambar yang keseluruhanya merupakan rentetan suatu cerita. Gambar-gambar tersebut dilengkapi balon-balon ucapan dan disertai narasi sebagai penjelasan.
9
Istilah Comic awalnya digunakan untuk menyebut pertunjukan komedi atau komedi panggung yang umumnya dilakukan secara monolog di Amerika. Paralel dengan itu, di Inggris muncul istilah cartoon yang berasal dari kata cartone, yang berarti karton/ kertas keras. Saat itu karton digunakan untuk membuat sketsa lukisan istana yang banyak berisi sindiran terselubung terhadap pejabat istana. Kemudian muncul istilah cartoon strip untuk menyebut kartun yang dibuat dalam beberapa panel/ bingkai gambar. Di Amerika, karena cartoon strip isinya mirip dengan isi monolog komedi, maka disebut comic strip. Comic Strip ini dimuat di media massa secara berkala (Oyasujiwo 2007). Comic merupakan media kartun, mirip cerita bergambar. Media comic terdiri dari beberapa jenis yaitu : 2.1 Buku komik ( comic book ) Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku komik (comic book) ini sering disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam buku komik berisikan 32 halaman, ada juga yang 48 halaman dan 64 halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain. 2.2 Komik potongan ( comic strip ) Comic
strip
artinya
penggalan-penggalan
gambar
yang
disusun/dirangkai menjadi sebuah alur cerita pendek. Namun isi ceritanya tidak terpaku harus selesai disitu bahkan bisa juga dijadikan suatu cerita bersambung/berseri. Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel atau sekitarnya. Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disajikan dalam tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor atau cerita yang serius yang asyik untuk disimak setiap periodenya hingga tamat. Istilah "comic strip" (komik strip) mengacu kepada gambar maupun urutan gambar yang menuturkan sebuah cerita. Salah satu contoh comic strip ini dapat kita lihat pada harian "Kompas", seperti "Panji Koming", "Konpopilan", dan lain-
10
lain pada edisi Minggu yang mewakili comic strip Indonesia (Kurnia 2008). Dalam penelitian ini digunakan media comic strip yang berbentuk lembaran-lembaran yang terbagi menjadi kotak-kotak gambar yang disesuaikan dengan ukuran kertas. Media comic dalam penelitian ini bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami rumusan yang abstrak dan sukar, merangsang terjadinya perubahan kognitif dengan meningkatkan kemampuan menggambarkan hakekat suatu pesan dalam bentuk yang menyerupai sesungguhnya. Media comic mempunyai kelebihan adanya keterpaduan gambar yang mengandung pesan-pesan pengetahuan sehingga diharapkan mampu mengatasi keterbatasan berpikir visual pada peserta didik serta memperjelas sajian-sajian yang abstrak.
Adanya
intruksi
yang
berupa
kata-kata
dalam visual
memungkinkan terjadinya perubahan pada aspek kognitif peserta didik. Dengan rangsangan visual yang dipadukan dengan gambar-gambar peserta didik diharapkan pula lebih mudah memahami materi pewarisan sifat. 3. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Pendekatan SAVI merupakan pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaaan semua indera (Meier 2005). Unsur-unsur belajar SAVI meliputi Somatis, Auditori, Visual, Intelektual : 3.1 Somatis Belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinestetis, praktis, melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar untuk merangsang hubungan pikiran-tubuh. Unsur belajar somatis dapat dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang membuat orang bangkit dan berdiri dari tempat duduk serta aktif secara fisik. Menurut Meier 2005, seseorang dikatakan bergerak ketika : Membuat model dalam suatu proses atau prosedur,
Secara fisik
11
menggerakkan berbagai komponen dalam suatu proses atau sistem, Memeragakan suatu proses, sistem atau seperangkat konsep, Mendapatkan pengalaman, mendiskusikan, dan merefleksikannya, Melengkapi suatu tugas dari guru yang memerlukan kegiatan, Menjalankan pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan belajar). 3.2 Auditori Belajar auditori merupakan cara belajar standar secara umum. Semua pembelajar (terutama yang memiliki kecenderungan auditori yang kuat) belajar dari suara, dialog, membaca keras, menceritakan kepada orang lain apa yang baru saja dialami, didengar, dipelajari, berbicara dengan diri sendiri, mengingat bunyi dan irama, mendengarkan kaset dan mengulang suara dalam hati (Meier 2005). Lebih lanjut disebutkan bahwa cara-cara meningkatkan penggunaan sarana auditori dalam belajar, adalah dengan : Menceritakan kisah-kisah yang mengandung materi pembelajaran, Meminta pembelajar mempraktekkan suatu keterampilan, dan kemampuan sambil mengucapkannya secara terperinci,
Mengajak
pembelajar
membuat
hafalan,
Meminta
pembelajar berkelompok dan berbicara tentang apa yang sedang mereka pelajari. 3.3 Visual Para pembelajar visual lebih mudah belajar melalui melihat sesuatu yang sedang dibicarakan atau dibahas. Pada pembelajar visual, belajar paling baik jika dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, gambar dan gambaran dari suatu konsep. pembelajaran lebih visual jika melalui pengamatan dunia nyata, benda tiga dimensi seperti diagram, video, grafik, peta, dan ikon alat bantu (Meier 2005). 3.4 Intelektual Intelektual adalah sesuatu yang dilakukan pembelajar dalam pikiran secara internal ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana dan nilai dari pengalaman. Belajar bukan hanya menyimpan informasi, namun juga
12
menciptakan makna, pengetahuan dan nilai yang dapat dipraktikan oleh pikiran pembelajar. Aspek intelektual akan dicapai jika pelaku belajar diajak menganalisis dan memecahkan masalah, mencari dan menyaring informasi, merumuskan pertanyaan dan melahirkan gagasan kreatif (Meier 2005). 4. Materi Pewarisan Sifat Materi tentang pewarisan sifat pada silabus Biologi SMP kelas IX meliputi: 4.1 Materi genetik 4.1.1 Gen adalah segmen – segmen DNA. Gen juga bisa berarti bagian kromosom atau satu kesatuan kimia dalam kromosom yang mengendalikan ciri genetik suatu makhluk hidup. Gen berfungsi mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada keturunanya.
Selain
itu,
gen
juga
berfungsi
mengatur
perkembangan dan metabolisme individu (Campbell et al. 2002). 4.1.2 Kromosom
adalah
benang-benang
halus
berfungsi
sebagai
pembawa informasi genetik kepada keturunanya. Kromosom hanya terdapat di dalam nukleus dan hanya dapat diamati dengan mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis atau meiosis. Ketika sel sedang membelah, di dalam inti terdapat benang-benang halus yang dapat menyerap zat warna yang disebut kromatin (chroma=berwarna, tin=benang). Pada tahap profase benang-benang kromatin menebal dan memendek dan disebut kromosom
(chroma=berwarna,
soma=badan).
Di
sepanjang
benang-benang kromatin terletak struktur yang disebut gen. Setiap gen menempati tempat tertentu dalam kromosom yang disebut lokus gen (Campbell et al. 2002). 4.1.3 Peranan mitosis dan meiosis dalam proses pewarisan sifat Sifat-sifat menurun diwariskan induk kepada keturunanya melalui sel kelamin yaitu sperma dan ovum atau serbuk sari dan putik.
13
Sperma memiliki inti sel yang di dalamnya mengandung kromosom haploid. Ovum juga memiliki inti sel yang di dalamnya juga mengandung kromosom haploid. Dengan cara berhubungan seksual, sel sperma haploid dari bapak mencapai dan bersatu dengan ovum haploid dari ibu. Penyatuan gamet ini dinamakan fertilisasi. Hasil yang berupa telur yang dibuahi disebut zigot. Zigot mengandung dua set haploid kromosom yang membawa gen-gen yang mewakili garis keluarga ibu dan bapak (mengandung kromosom dari sperma dan kromosom dari ovum sehingga disebut diploid (2n) ). Bila terjadi pembuahan akan terbentuk zigot. Zigot dan semua sel lain yang memiliki dua set kromosom dinamakan sel diploid. Pada saat manusia berkembang dari zigot menjadi orang dewasa yang telah matang secara seksual, gen dari zigot berpindah secara tepat pada seluruh sel somatik tubuh melalui proses mitosis. Satu – satunya sel tubuh manusia yang tidak dibuat melalui mitosis adalah gamet, yang berkembang dalam gonad (indung telur pada perempuan dan testis pada laki – laki). Sementara mitosis mempertahankan jumlah kromosom, meiosis mengurangi jumlah kromosom menjadi separuhnya. Sebagai hasilnya, sperma dan indung telur manusia mempunyai set haploid yang terdiri dari 23 kromosom yang berbeda. Gametogenesis memulihkan kembali kondisi haploid dan siklus hidup manusia berulang kembali dari generasi ke generasi (Campbell et al. 2002). 4.2 Percobaan Mendel Dalam suatu persilangan, akan ada sifat yang muncul atau sifat yang tidak muncul pada keturunanya dari salah satu sifat induknya. Sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasanganya disebut sifat dominan. Sebaliknya, sifat yang tidak muncul pada keturunan karena dikalahkan oleh sifat pasanganya disebut resesif. Tetapi, dapat pula terjadi dalam suatu persilangan bahwa sifat yang muncul pada keturunanya merupakan
14
campuran dari kedua induknya. Sifat yang demikian itu disebut sifat intermediet (dominan parsial). Mendel melakukan penyerbukan silang dengan satu sifat beda yang disebut monohibrid. Penyerbukan silang dengan dua sifat beda disebut dihibrid sedangkan penyerbukan silang dengan banyak sifat beda disebut polihibrid. Dari hasil percobaanya Mendel menyusun hipotesis untuk
menjelaskan
peristiwa
persilangan.
Hipotesis
yang
dikemukakan Mendel adalah sebagai berikut : 4.2.1 Bentuk alternatif gen (alel-alel yang berbeda) menjelaskan terjadinya variasi pada karakter yang diwarisi. Contohnya gen untuk warna bunga hadir dalam 2 bentuk yaitu satu untuk bunga ungu dan yang lain untuk bunga putih. 4.2.2
Organisme mewarisi dua alel untuk setiap karakter, alel tersebut berasal dari masing-masing induk
4.2.3 Jika kedua alel berbeda, maka salah satunya alel dominan (diekspresikan sepenuhnya dalam penampakan organisme) dan alel yang satunya merupakan alel resesif. 4.2.4 Pada saat pembentukan sel kelamin, pasangan gen memisah. Setiap gamet akan menerima salah satu gen dari pasangan itu. Pada proses pembuahan (fertilisasi), gen-gen itu akan berpasang-pasangan secara acak. Dari hipotesis tersebut, Mendel dapat mengemukakan beberapa hukum, yaitu : 4.2.4.1 Hukum I Mendel (Hukum segregasi atau hukum pemisahan alel – alel
dari suatu gen yang berpasangan). Dalam peristiwa
pembentukan sel kelamin (gamet), pasangan – pasangan alel memisah secara bebas. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid. 4.2.4.2 Hukum II Mendel (Hukum pengelompokan gen secara bebas atau asortasi ). Dalam peristiwa pembentukan gamet, alel mengadakan kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam keturunanya beraneka ragam. Hukum ini berlaku untuk persilangan
15
dihibrid atau polihibrid (Campbell et al. 2002). 4.3 Teknologi reproduksi Penerapan genetika telah banyak digunakan dalam bidang pertanian dan peternakan untuk kesejahteraan manusia. Melalui genetika, para ahli dapat memperoleh tanaman dan hewan ternak yang bersifat unggul sehingga produksinya tinggi. Salah satu contoh teknologi reproduksi yang telah dilakukan adalah : 4.3.1 Kloning yaitu upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang secara genetik identik. 4.3.2 Inseminasi buatan yaitu suatu cara atau teknik untuk memasukan sperma ternak jantan yang telah diproses ke dalam alat reproduksi ternak betina dengan alat khusus. 4.3.3 Bayi tabung yaitu suatu cara yang dilakukan untuk mempertemukan sperma suami dengan ovum istrinya diluar tubuh sehingga terjadi pembuahan (Saktiyono 2007). Dalam penelitian ini, media comic strip digunakan pada materi pewarisan sifat yang dipadukan dengan pendekatan SAVI karena materi pewarisan sifat terdiri dari hitungan dan hafalan sehingga diperlukan pemahaman dan penalaran dalam berpikir. Oleh sebab itu, gambar-gambar dalam media comic strip merupakan jembatan yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pewarisan sifat. Selain itu, penggunaan bahasa yang sederhana pada teks comic strip akan membuat materi yang dipelajari lebih mudah diingat oleh siswa. Agar kegiatan belajar mengajar dapat mencapai hasil maksimal tidak hanya diperlukan media saja tetapi juga diperlukan suatu pendekatan belajar yang tepat sehingga penulis mencoba untuk memadukan antara penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI karena pendekatan SAVI merupakan suatu pendekatan belajar yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan lebih banyak melibatkan alat indera. Dengan penggunaan pendekatan SAVI diharapkan tidak hanya aktivitas visual peserta didik saja yang berpengaruh dominan dalam KBM tetapi juga melibatkan aktivitas fisik
16
lainnya sehingga dapat mengatasi keterbatasan berpikir visual pada peserta didik.
B. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah : “ Penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI efektif digunakan pada pembelajaran materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman”.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester II SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 8 kelas. Sampel yang digunakan adalah dua buah kelas dari delapan kelas yang berasal dari populasi penelitian. Kedua kelas tersebut dijadikan sebagai kelas eksperimen semua tanpa menggunakan kelas kontrol. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Random Sampling.
B. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas, dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian. Variabel
bebas
dalam
penelitian
ini
adalah
pembelajaran
menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat. 2. Variabel Terikat Variabel terikat yaitu variabel sebagai akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar, dan aktivitas, siswa pada pembelajaran materi pewarisan sifat.
C. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain the one shot case study. Pola penelitian yang diterapkan adalah dengan membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, dan kemudian diukur akibatnya. Menurut Arikunto (1998), pola yang digunakan adalah sebagai berikut :
17
18
X
O
Keterangan : X
:kelas perlakuan (pembelajaran menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI).15
O : hasil belajar siswa pada kelas perlakuan tersebut.
D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : tahap persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil penelitian. 1. Persiapan Penelitian Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : a.
Observasi awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan analisis akar penyebab masalah melalui observasi langsung pada proses belajar dan wawancara dengan guru bidang studi biologi.
b. penentuan tindakan solusi pemecahan masalah melalui penggunaan media comic strip dengan pendekatan pembelajaran SAVI pada materi pewarisan sifat. c. Penyusunan instrumen pembelajaran berupa silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) d. Pembuatan media comic strip dengan langkah-langkah sebagai berikut : - pembuatan karakter tokoh genetika dan beberapa karakter lain pada kertas HVS kemudian diberi warna. - Gambar yang telah diwarnai kemudian discan dan diprint. e. Penyusunan Lembar Diskusi Siswa (LDS), lembar praktikum, dan Lembar Kerja Siswa (LKS), Penyusunan alat evaluasi (tes) berupa soal-soal pilihan ganda untuk penilaian aspek kognitif. f. Penyusunan rubrik untuk lembar observasi aktivitas, rubrik untuk lembar observasi kinerja siswa, penyusunan rubrik untuk penilaian
19
aspek afektif, serta kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan. g. Uji coba alat evaluasi. Alat evaluasi ini berupa soal-soal pilihan ganda yang terlebih dahulu diujicobakan di salah satu kelas di luar sampel penelitian. h. Analisis hasil uji coba instrumen. Analisis hasil uji instrumen adalah sebagai berikut. a) Analisis Validitas Soal Valid artinya mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas dihitung untuk mengetahui butir-butir soal yang tidak memenuhi syarat alat evaluasi (Arikunto 2002). Analisis validitas soal dalam penelitian ini dilakukan terhadap validitas substansi soal dan validitas butir soal. 1) Validitas substansi soal Pada tahap awal disusun kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum yang berlaku. Selanjutnya, kisi-kisi soal dikonsultasikan dengan guru pengampu dan dosen pembimbing. 2) Validitas butir soal Validitas tiap butir soal dihitung dengan rumus :
r pbis =
M
p
− M
t
St
p q
Keterangan : Mp
= rata – rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt
= rata – rata skor total
St
= Standart deviasi skor total
p
= proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
q
= proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal
Harga rpbis yang diperoleh selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel. Soal dikatakan valid Apabila rpbis ≥ r tabel. Kriteria koefisien korelasi adalah : 0,000 – 0,200 : sangat rendah
20
0,201 – 0,400 : rendah 0,401 – 0,600 : cukup 0,601 – 0,800 : tinggi 0,801 – 1,000 : sangat tinggi Berdasarkan perhitungan diperoleh r hitung, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel = 0,312. Item soal dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Perhitungan validitas dapat dilihat pada lampiran12 hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Hasil uji validitas soal uji coba* Uji
No. Soal
Jumlah
validitas Valid
soal 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20,
40
22, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 43, 45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 60 Tidak
5, 6, 8, 11, 17, 21, 23, 26, 27, 33, 37, 40, 42, 44,
valid
47, 48, 50, 56, 58, 59 Jumlah
20 60
*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12 b) Analisis Reliabilitas Soal Teknik uji reliabilitas dihitung dengan rumus KR-21:
⎛ k ⎞⎧ M (k − M ) ⎫ r1−1 = ⎜ ⎟⎨1 − ⎬ k ⋅ Vt ⎭ ⎝ k − 1 ⎠⎩ Keterangan: r1-1 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal M = rata-rata skor Vt = varians skor total Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5% jika r11 > r tabel product moment maka soal yang diujicobakan bersifat reliabel (Arikunto 2002).
21
Tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut : Antara 0,801 – 1,00 : sangat tinggi Antara 0,601 – 0,800 : tinggi Antara 0,401 – 0,600 : cukup Antara 0,201 – 0,400 : rendah Antara 0,001 – 0,200 : sangat rendah Berdasarkan perhitungan diperoleh r11= 0,846 (lampiran 12) dengan taraf signifikan 5% dan n = 40 didapat r tabel = 0,312 karena r11 > r tabel maka soal tes tersebut reliabel. c) Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tingkat kesukaran suatu soal dihitung dengan rumus: P=
B JS
Keterangan: P = indeks kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab benar JS = jumlah seluruh peserta tes Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: P = 0,00
: terlalu sukar
0,00 < P ≤ 0,30
: sukar
0,30 < P ≤ 0,70
: sedang
0,70 < P ≤ 1,00
: mudah
P = 1,00
: terlalu mudah (Arikunto 2002)
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal maka soal yang diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori sukar, sedang, dan mudah. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada lampiran 12 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Tingkat kesukaran soal uji coba*
22
Tingkat
No. Soal
Jumlah
kesukaran Mudah
soal 6, 11, 13, 15, 17, 19, 23, 26, 29, 30, 31, 40,
15
48, 52, 53 Sedang
2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 24,
33
28, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 43, 45, 47, 49, 51, 54, 55, 57, 58, 59 Sukar
1, 21, 22, 25, 27, 38, 41, 44, 46, 50, 56, 60 Jumlah
12 60
*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12 d) Daya Beda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan murid pandai (kelompok upper) dengan murid tidak pandai (kelompok lower). Kelompok upper dan lower ditentukan dengan mengambil 27% sampel siswa pada kelompok upper dan 27% siswa dari kelompok lower. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda soal adalah sebagai berikut: DB =
Ba − Bb Ja
Keterangan: DB = daya pembeda soal Ba = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar Bb = banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar Ja = jumlah peserta kelompok atas/ bawah Kriteria yang digunakan: DB = 0,00 - 0,20
: daya beda soal jelek
DB = 0,20 – 0,40
: daya beda soal cukup
DB = 0,40 – 0,70
: daya beda soal baik
DB = 0,70 – 1,00
: daya beda soal baik sekali (Arikunto 2002).
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal maka soal yang diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori jelek, cukup, baik, dan baik
23
sekali. Contoh perhitungan daya beda soal dapat dilihat pada lampiran 12 Hasil perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Daya pembeda soal uji coba* Daya pembeda Jelek
No. Soal
Jumlah soal
3, 6, 8, 10, 11, 13, 17, 21, 23, 25, 26,
23
27, 31, 33, 37, 40, 42, 44, 47, 48, 50, 56, 58 Cukup
1, 2, 5, 7, 9, 14, 15, 16, 19, 20, 22, 24,
32
28, 29, 30, 32, 34, 36, 38, 39, 41, 43, 45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 60 Baik
4, 12, 18, 35, 55
5 Jumlah
60
*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12 Dari hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang dinyatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda dengan kriteria cukup, dan baik. Adapun untuk taraf kesukaran soal dilihat komposisinya antara soal yang sukar, sedang, dan mudah. Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Tabel 4. Soal uji coba yang digunakan Jenis soal
Nomor butir soal Digunakan
Pilihan ganda 2, 4, 7, 9, 12, 14, 15, 16, 18,
Jumlah
Tidak digunakan 1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 17,
19, 22, 24, 28, 29, 30, 34,
20, 21, 23, 25, 26, 27, 31,
35, 38, 39, 41, 43, 45, 46,
32, 33, 36, 37, 40, 42, 44,
49, 51, 52, 53, 54, 55, 57,
47, 48, 50, 56, 58, 59, 60
30
30 Jumlah
60
24
2. Pelaksanaan Penelitian Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : a. Pelaksanaan pembelajaran pada materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI. Adapun tahap – tahap pembelajaranya adalah sebagai berikut : - Pengenalan media dan pendekatan belajar yang akan digunakan oleh guru selama proses pembelajaran materi pewarisan sifat - Pembentukan kelompok belajar yang terdiri dari 5 siswa untuk tiap kelompok - Pembagian Comic strip dan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada masing – masing kelompok - Pelaksanaan diskusi kelompok - Presentasi hasil diskusi kelompok - Pembagian lembar praktikum pada masing – masing kelompok - Pelaksanaan praktikum - Pencatatan hasil praktikum dan analisis hasil praktikum yang diperoleh - Pemaparan hasil praktikum di depan kelas - Pembagian Lembar Kerja Siswa (LKS) b. Pengamatan terhadap aktivitas dan kinerja siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh observer. c. Pelaksanaan tes evaluasi akhir. 3. Analisis Hasil Penelitian Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : a. Analisis terhadap data hasil belajar siswa, aktivitas dan kinerja siswa selama proses pembelajaran, nilai afektif siswa, dan data tanggapan siswa b. Pembahasan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh.
25
E. Data dan Cara Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip, buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum
yang
berhubungan
dengan
masalah
penelitian
(Arikunto 1998). Dokumentasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah, nama siswa sampel penelitian, nama siswa responden dalam uji coba instrumen dan data nilai biologi siswa kelas IX SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 2008/2009 pada semester gasal. 2. Tes Metode tes digunakan untuk mendapatkan data nilai belajar siswa dalam pembelajaran materi pewarisan sifat kelas IX SMP Negeri 2 Taman sebagai penilaian aspek kognitif. 3. Observasi Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas dan kinerja siswa dalam proses pembelajaran. 4. Angket atau Kuesioner Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang data diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto 1998). Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan penilaian aspek afektif dan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada pembelajaran pewarisan sifat.
F. Metode Analisis Data
1. Analisis data hasil belajar Data hasil belajar siswa (nilai kognitif) dianalisis dengan cara :
26
a. Menghitung skor evaluasi harian yang diperoleh dari pengerjaan LDS pada 4 kali pertemuan. Kemudian menghitung rata-rata nilai jawaban LDS dengan rumus : Skor jawaban LDS =
Jumlah Skor Yang Diperoleh X 100 SkorMaksimum Ideal (SMI )
Rata − rata nilai jawaban LDS =
Jumlah Skor evaluasi 4
b. Menghitung skor perolehan dari pengerjaan penugasan (studi literatur dan observasi, laporan praktikum). Kemudian menghitung tingkat penguasaan penugasan dengan rumus : Skor penugasan =
Jumlah skor perolehan X 100 Skor Maksimum Ideal (SMI )
Rata − rata nilai penugasan = c. Menghitung
skor
evaluasi
Jumlah skor penugasan Jumlah tugas akhir
yang
diperoleh
kemudian
menghitung tingkat penguasaan evaluasi akhir dengan rumus : Nilai evaluasi akhir =
Jumlah skor evaluasi x 100 Skor Maksimum Ideal (SMI )
d. Menghitung nilai akhir belajar siswa dengan rumus : NA =
A + B + 2C 4
Keterangan : NA = Nilai akhir hasil belajar siswa A
= Rata-rata nilai jawaban LDS
B
= Rata-rata nilai jawaban penugasan
C
= Nilai tes evaluasi akhir
e. Menentukan batas kelulusan individual siswa sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SMP N 2 Taman yaitu untuk hasil belajar ≥ 70. f. Analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditentukan dengan rumus :
27
P=
∑ ni ∑n
X 100 %
Keterangan : P
= ketuntasan belajar siswa secara klasikal
∑ ni = jumlah siswa tuntas belajar individual ∑ n = jumlah total siswa Ketuntasan klasikal kelas dicapai jika ≥ 75% siswa mencapai ketuntasan belajar secara individu. 2. Analisis data aktivitas dan kinerja siswa dalam pembelajaran Lembar observasi aktivitas siswa berupa rating scale dengan skala penilaian 1-5, jika ada 8 pernyataan yang dipakai untuk mengukur aktivitas siswa, maka skor terendah 8 dan skor tertinggi 40. Apabila dibagi menjadi 5 kategori maka : Skor 33-40 = sangat tinggi Skor 25-32 = tinggi Skor 17-24 = cukup Skor 9-16 = rendah Skor 1-8
= sangat rendah
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditentukan dengan rumus : aktivitas siswa secara klasikal =
∑ T + ∑ ST N
X 100 %
keterangan : ∑ T = jumlah siswa yang memperoleh kriteria tinggi ∑ ST = jumlah siswa yang memperoleh kriteria sangat tinggi N
= jumlah siswa kelas sampel
Kriteria penilaian : 85%-100% = sangat tinggi 70%- 84 % = tinggi 60%- 69 % = cukup 50%- 59 % = kurang
28
0 %- 50 % = jelek (Ridlo & Rudyatmi, 2005) Selain data tentang aktivitas siswa observer juga melakukan pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang digunakan sebagai data pendukung. Data kinerja siswa selama proses pembelajaran diberi nilai 1 untuk kegiatan yang dilakukan siswa dan 0 untuk kegiatan yang tidak dilakukan, kemudian menghitung jumlah kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran kemudian dikali 10. Rumus yang digunakan : Skor = jumlah kegiatan yang dilakukan x 10 Kriteria penilaian : Skor 70 – 90 = Sangat terampil ( ST ) Skor 40 – 60 = Cukup terampil ( CT ) Skor 10 – 30 = Kurang terampil ( KT ) 3. Analisis data penilaian afektif Untuk penilaian afektif digunakan rumus sebagai berikut : Nilai =
jumlah skor yang menjawab setuju x 100 % jumlah skor maksimal
Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut : 85%-100% = sangat tinggi 70%- 84 % = tinggi 60%- 69 % = cukup 50%- 59 % = kurang 0 %- 50 % = jelek 4. Analisis data angket tanggapan siswa Hasil jawaban angket dianalisis menggunakan skala Likert untuk mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Nilai =
jumlah skor yang menjawab ya x 100 % jumlah skor maksimal
29
Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut : 85%-100% = sangat tinggi 70%- 84 % = tinggi 60%- 69 % = cukup 50%- 59 % = kurang 0 %- 50 % = jelek
G. Indikator Kinerja
Penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI dikatakan efektif apabila : a. rata-rata nilai akhir belajar siswa mencapai ≥ 70 b. lebih dari 75% siswa memperoleh nilai akhir belajar ≥ 70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMP N 2 Taman. c. keaktifan siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pengujian efektivitas pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pokok pewarisan sifat diukur berdasarkan nilai hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa, hasil observasi kinerja siswa, hasil angket untuk menilai aspek afektif siswa, dan hasil angket tanggapan siswa. 1. Hasil Belajar Siswa Hasil analisis nilai akhir siswa ( Tabel 5 ) menunjukan bahwa 95% siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Hal ini sekaligus juga menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada materi pewarisan sifat telah memenuhi indikator kinerja yaitu minimal 75% siswa mencapai KKM yaitu ≥ 70. Nilai akhir siswa diperoleh dari rata – rata nilai LDS (A), rata – rata nilai penugasan (B), dan rata – rata nilai tes evaluasi akhir (C) yang dijumlahkan kemudian dibagi 4. Tabel 5. Hasil analisis data hasil belajar siswa* Data
Kelas sampel
Nilai tertinggi
92,5
Nilai terendah
68
Rata – rata nilai akhir siswa
80,05
Jumlah siswa yang tuntas belajar
76
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
4
Ketuntasan klasikal (%) Kualitas hasil belajar
95% sangat baik
*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 2. Hasil Observasi Aktivitas dan Kinerja Siswa Selama Pembelajaran Hasil observasi keaktifan siswa selama pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat terlihat pada Tabel 30
31
6. Tabel 6. Hasil observasi keaktifan siswa selama 27 pembelajaran* Kategori
Jumlah siswa pada
keaktifan siswa
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Sangat tinggi ( ST )
18
47
52
57
Tinggi
(T)
58
32
27
22
Cukup
(C)
4
1
1
1
Keaktifan klasikal
95%
98,75%
98,75%
98,75%
Kriteria keaktifan
sangat tinggi
sangat tinggi
sangat tinggi
sangat tinggi
*Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 17 Distribusi keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan 1, 2, 3, dan 4 dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang keaktifanya sangat tinggi secara gradual mengalami kenaikan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya, sementara jumlah siswa yang mempunyai aktivitas tinggi dan cukup mengalami penurunan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya.
Gambar 1. Distribusi keaktifan siswa selama proses pembelajaran
32
Selain data tentang aktivitas siswa observer juga melakukan pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang digunakan sebagai data pendukung. Hasil observasi kinerja siswa diperoleh pada saat siswa melakukan pengamatan terhadap keanekaragaman ciri pada teman sekelas (pertemuan 1), simulasi persilangan monohibrid (pertemuan 2), simulasi persilangan dihibrid (pertemuan 3), dan macam – macam teknologi reproduksi (pertemuan 4). Hasil observasi kinerja siswa selama pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat terlihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil observasi kinerja siswa selama proses pembelajaran* Kategori kinerja Siswa
Jumlah siswa pada Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Sangat terampil ( ST )
59
56
66
68
Cukup terampil ( CT )
16
22
14
12
Kurang terampil ( KT )
5
2
-
-
*Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 19 Distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan 1, 2, 3, dan 4 (Gambar 2) menunjukan bahwa sebagian besar siswa mempunyai kinerja sangat terampil. Jumlah siswa yang mempunyai kinerja sangat terampil pada pertemuan 2 mengalami penurunan dibandingkan pertemuan 1, 3, dan 4.
Gambar 2. Distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran
33
3. Hasil Penilaian Afektif Berdasarkan hasil rekapitulasi data penilaian afektif yang terdapat pada lampiran 21 terlihat bahwa sebanyak 93,38 % siswa menjawab setuju atas pertanyaan yang terdapat pada lembar angket penilaian afektif. 4. Hasil Analisis Tanggapan Siswa Berdasarkan hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa terlihat bahwa sebanyak 88,37% siswa menyatakan sangat senang dan tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat.
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Tabel 5 diketahui sebanyak 95% siswa mencapai ketuntasan belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini dihitung dari rata-rata nilai LDS (A), rata-rata nilai penugasan (B), dan 2 x nilai tes evaluasi akhir (2C) kemudian dijumlahkan dan dibagi 4. Sebanyak 5% siswa (4 siswa) belum mencapai KKM disebabkan nilai tes evaluasi akhir yang diperoleh rendah. Meskipun rata – rata nilai tugas dan rata – rata nilai LDS yang diperoleh ke empat siswa tersebut tinggi namun nilai tes evaluasi akhir yang diperoleh hanya 50 sehingga siswa tersebut tidak dapat mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil pengolahan data hasil belajar siswa terlihat bahwa nilai tertinggi sebesar 92,5 sedangkan untuk nilai terendah berturut-turut adalah 68. Pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI dilaksanakan secara berkelompok. Hal ini didasarkan pada pernyataan Anni (2005) yang mengemukakan bahwa banyak penelitian menemukan siswa yang belajar kelompok akan belajar dan mengingat secara lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar sendiri. Namun pembelajaran berkelompok dalam penelitian ini juga memberikan beberapa kelemahan antara lain ada beberapa
34
siswa yang kurang berperan aktif dalam diskusi dan praktikum, siswa yang lebih banyak berperan adalah siswa yang termasuk kategori pandai di dalam kelompok tersebut sehingga perlu dilakukan pembentukan kelompok baru dalam setiap pertemuanya agar proses pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh siswa yang pandai saja. Pembelajaran berkelompok juga membuat nilai tugas dan nilai LDS yang diperoleh siswa sangat tinggi sehingga nilai tugas dan nilai LDS mempunyai kontribusi paling tinggi pada nilai akhir siswa jika dibandingkan dengan nilai tes evaluasi akhir. Ketuntasan klasikal pada kelas sampel sebesar 95% dan tergolong dalam kualitas belajar yang sangat baik. Kriteria ketuntasan belajar yang tergolong sangat baik tersebut dikarenakan guru menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI dalam pembelajaran. Pemakaian media yang menarik dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Selain itu perasaan senang terhadap pembelajaran akan menimbulkan ketertarikan dan motivasi yang besar untuk menggali pengetahuan yang ada sehingga mereka mempunyai kesan yang mendalam terhadap materi yang disajikan. Penggunaan media comic strip dalam pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, gambar – gambar yang menarik pada comic strip membuat siswa antusias untuk membaca informasi yang terdapat didalamnya. Teks yang terdapat pada comic strip menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Handayani (2008) yang menyatakan bahwa kesan seorang siswa terhadap pembelajaran akan selalu diingat oleh siswa karena masuk dalam memori jangka panjang yang setiap saat dapat diingat kembali, misalnya pada saat tes hasil belajar. Pola pengalaman belajar yang dikemukakan oleh Magnesen (1983) diacu dalam De porter et al (2005) memberikan gambaran bahwa apabila kita belajar dengan cara melihat, mengatakan, mendengar, dan melakukan maka kita ingat 90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan dan lakukan, karena hal itu akan melibatkan lebih banyak alat indera dalam proses belajar. Hal tersebut sangat
35
sesuai jika pembelajaran dilakukan dengan pendekatan SAVI, karena pendekatan SAVI merupakan suatu pendekatan belajar yang menggabungkan aktivitas fisik, dan aktivitas intelektual serta lebih banyak melibatkan alat indera sehingga pengalaman belajar dapat diperoleh melalui pemecahan masalah dengan berdiskusi dengan teman sekelompok, dan melalui pengalaman langsung dengan praktikum. Hasil belajar dan ketuntasan belajar aspek kognitif yang diperoleh menunjukan bahwa media comic strip dan pendekatan SAVI efektif digunakan pada pembelajaran materi pewarisan sifat. Hal ini terbukti dari ketuntasan klasikal pada kelas sampel dapat memenuhi indikator kinerja yaitu sebesar minimal 75% siswa memenuhi KKM untuk materi pewarisan sifat yaitu ≥ 70. Hal ini sesuai dengan penelitian Marisa (2008), dan Yunita (2008) yang menemukan bahwa penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas, hasil belajar, dan ketuntasan belajar siswa. Namun ada beberapa kelemahan dalam penelitian ini antara lain penilaian yang dilakukan oleh guru sebagian besar adalah penilaian kelompok kecuali penilaian pada saat tes evaluasi akhir. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa secara klasikal, berdasarkan Tabel 5, ketuntasan klasikal yang dicapai sangat tinggi yaitu sebesar 95% hal ini tidak hanya disebabkan oleh penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI saja tetapi juga dipengaruhi oleh cara penilaian yang dilakukan oleh guru. Dari hasil analisis diketahui bahwa sebagian besar siswa mendapatkan nilai tugas dan nilai LDS yang sangat tinggi hal ini disebabkan karena tugas dan LDS dikerjakan secara berkelompok, penggunaan bahasa yang sederhana pada soal LDS dan tugas membuat siswa lebih mudah untuk memahami dan mengisi soal yang terdapat di dalamnya, selain itu soal – soal pada LDS dan LKS juga perlu ditambahkan soal dalam bentuk studi kasus. 2. Hasil Observasi Aktivitas dan Kinerja Siswa Selama Pembelajaran Analisis data aktivitas siswa yang disajikan dalam Tabel 6 menunjukan bahwa aktivitas siswa pada pertemuan I memiliki persentase (%) keaktifan
36
klasikal sebesar 95% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi, sedangkan pada pertemuan II memiliki persentase (%) keaktifan klasikal sebesar 98,75% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi, pada pertemuan III memiliki persentase (%) keaktifan klasikal sebesar 98,75% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi, dan pada pertemuan IV memiliki persentase (%) keaktifan klasikal sebesar 98,75% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Marisa (2008), dan Yunita (2008) yang menemukan bahwa pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI dapat meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan minat dan motivasi belajar yang tinggi dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar dan berdampak pada peningkatan hasil belajar. Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa pada pertemuan I jumlah siswa yang mempunyai keaktifan sangat tinggi relatif lebih sedikit dibanding jumlah siswa yang mempunyai keaktifan tinggi. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan praktikum di depan kelas. Keberanian dan kesadaran siswa untuk maju ke depan tanpa harus ditunjuk oleh guru masih rendah sehingga guru harus menunjuk salah satu kelompok terlebih dahulu untuk melaporkan hasil diskusi dan praktikum di depan kelas. Namun pada pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan praktikum sehingga jumlah siswa yang keaktifanya sangat tinggi mengalami peningkatan. Dari hasil pengamatan oleh observer selama proses pembelajaran diketahui bahwa aktivitas yang paling menonjol selama kegiatan pembelajaran adalah aktivitas bertanya namun karena kurangnya efisiensi waktu maka tidak semua siswa mendapat kesempatan untuk bertanya. Waktu yang tersedia banyak terbuang sia – sia pada saat pembentukan kelompok. Sedangkan aktivitas yang kurang menonjol selama kegiatan pembelajaran adalah aktivitas mencatat. Hal ini dikarenakan siswa mempunyai buku penunjang mata pelajaran biologi yang diberi oleh pemerintah kabupaten pemalang sehingga siswa merasa tidak perlu mencatat. Namun guru sering mengingatkan dan menyuruh siswa untuk mencatat setiap kali
37
ada konsep – konsep penting yang tidak tercantum pada buku biologi milik pemerintah. Sugandi (2004) menyatakan bahwa proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan terbentuk dari pengalaman subjek belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif siswa, kepadanya perlu diciptakan kondisi belajar yang memungkinkan siswa belajar sendiri. Hal tersebut terintegrasi dalam penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI dimana siswa sangat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada materi pewarisan sifat yang menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI memungkinkan siswa untuk mendiskusikan informasi pada media tersebut berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan dengan teman sekelompoknya, selain itu siswa secara langsung dapat mengamati perbedaan ciri genetik pada teman sekelas, serta dapat melakukan simulasi persilangan monohibrid dan dihibrid melalui kegiatan praktikum. Minat siswa yang tinggi terhadap kegiatan pembelajaran juga disebabkan karena tampilan gambar yang menarik pada media comic strip, serta penggunaan bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami. Penggunaan media dan pendekatan belajar yang menarik dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga aktivitas pembelajaran akan meningkat yang akan mengakibatkan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Selain itu perasaan senang terhadap pembelajaran akan menimbulkan ketertarikan dan motivasi yang besar untuk mencapai hasil belajar yang baik. Dari hasil analisis diketahui bahwa keaktifan klasikal siswa pada 4 kali pertemuan termasuk dalam kategori keaktifan yang sangat tinggi hal ini tidak hanya disebabkan oleh adanya penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI saja tetapi juga disebabkan oleh adanya kalimat yang rancu pada rubrik no. 6, 7, dan 8 (Lampiran 15) sehingga membuat observer lebih banyak memberi skor 5 (skor maksimal) pada saat mereka melakukan pengamatan untuk rubrik no. 6, 7, dan 8. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan skor keaktifan yang diperoleh siswa menjadi sangat tinggi. Selain melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa observer juga
38
melakukan pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang digunakan sebagai data pendukung. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan pada saat siswa berdiskusi tentang materi pelajaran yang terdapat di dalam comic strip dan berdiskusi tentang soal – soal pada LDS. sedangkan pengamatan terhadap kinerja siswa dilakukan pada saat siswa sedang melakukan praktikum dan berdiskusi tentang hasil praktikum. Berdasarkan observasi secara umum kinerja siswa dalam proses pembelajaran menunjukan kategori sangat terampil, baik pada saat siswa melakukan diskusi maupun pada saat praktikum. Hal ini dikarenakan kegiatan praktikum yang dilakukan tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh siswa. Praktikum yang dilakukan siswa meliputi praktikum mengenai keanekaragaman ciri pada manusia, praktikum simulasi persilangan monohibrid, dan praktikum simulasi persilangan dihibrid. Berdasarkan gambar 2 tentang distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran tampak bahwa pada pertemuan 2 jumlah siswa yang mempunyai kinerja sangat terampil lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertemuan berikutnya, hal ini dikarenakan pada saat melakukan praktikum simulasi persilangan monohibrid banyak siswa yang kurang tertib dalam memakai alat praktikum yang telah dibuat guru sehingga ada beberapa alat yang tercecer dan berpengaruh terhadap kinerja siswa selama melakukan kegiatan praktikum persilangan monohibrid. Namun pada saat pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk tertib baik pada saat diskusi maupun praktikum. Meskipun masih ada beberapa siswa yang belum bisa tertib dalam mengikuti pelajaran namun secara keseluruhan kinerja siswa mengalami peningkatan pada pertemuan 3, dan 4. 3. Hasil analisis penilaian afektif siswa Data penilaian afektif diambil dengan menggunakan angket. Berdasarkan hasil analisis terhadap angket dapat diketahui bahwa nilai afektif secara klasikal berada pada kriteria yang sangat baik dengan persentase sebesar 93,38 % siswa menyatakan setuju terhadap pernyataan yang terdapat pada angket. Berdasarkan hasil rekapitulasi angket penilaian afektif siswa menunjukan
39
bahwa pernyataan yang paling menojol adalah pernyataan nomor 4 (saya akan menghargai perbedaan fisik orang lain sebagai salah satu bentuk adanya keanekaragaman ciri genetik pada manusia) yaitu sebanyak 100% siswa menyatakan setuju terhadap pernyataan nomor 4. Hal ini menunjukan bahwa guru telah berhasil mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari – hari. Guru juga telah berhasil menanamkan salah satu sifat positif berkaitan dengan materi pewarisan sifat yaitu sifat menghargai adanya perbedaan fisik setiap orang sebagai salah satu bentuk adanya keanekaragaman ciri genetik pada manusia. Sedangkan pernyataan yang kurang menonjol adalah pernyataan nomor 5 (saya selalu aktif dalam mengajukan / menjawab pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat) hal ini dikarenakan siswa kurang percaya diri dengan jawaban yang mereka miliki sehingga mereka merasa takut salah untuk menjawab pertanyaan dari guru. Namun untuk aktivitas bertanya pada awal pertemuan mereka masih merasa malu untuk mengajukan pertanyaan tetapi guru selalu memotivasi siswa untuk bertanya sehingga pada pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk mengajukan pertanyaan, hal ini sesuai dengan hasil observasi keaktifan siswa yang menunjukan bahwa aktifitas bertanya adalah aktifitas yang paling menonjol selama kegiatan pembelajaran. Menurut Haryati (2007) aspek afektif memiliki karakteristik yang penting diantaranya sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Aspek afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang. Artinya aspek afektif sangat menentukan keberhasilan seorang peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalam proses pembelajaran. Seorang peserta didik yang tidak memiliki minat atau karakter terhadap mata ajar, maka hal ini akan sangat membantu untuk mencapai ketuntasan pembelajaran secara maksimal. Oleh karena itu seorang guru selain membantu peserta didik belajar, juga harus mampu membangkitkan minat atau karakter peserta didik untuk belajar. 4. Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa Penelitian ini selain mengamati hal-hal seperti yang telah disebutkan di
40
atas juga mengamati tanggapan siswa sebagai pelaku proses pembelajaran. Tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI diambil dengan menggunakan angket. Dari análisis terhadap angket yang diberikan kepada siswa diperoleh adanya respon positif terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari analisis angket siswa yang menunjukan rata-rata prosentase sebesar 88,37 %. Dari hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa dapat diketahui bahwa pernyataan yang paling banyak mendapat respon positif dari siswa adalah pernyataan nomor 1 (suasana pembelajaran menyenangkan) yaitu sebanyak 92,5% siswa menyatakan bahwa suasana pembelajaran yang dilakukan menyenangkan. Hal ini terjadi karena media comic strip dan pendekatan SAVI mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Sedangkan pernyataan yang paling sedikit mendapat respon positif adalah pernyataan nomor 10 (apakah anda menyukai pendekatan pembelajaran yang dilakukan saat ini) yaitu sebanyak 85% siswa menyatakan suka dengan pendekatan belajar yang digunakan oleh guru dan sebanyak 15% siswa menyatakan tidak suka terhadap pendekatan belajar yang digunakan oleh guru. Pernyataan nomor 10 mendapatkan persentase yang paling sedikit dibanding pernyataan yang lain. Hal ini dikarenakan kelompok yang dibuat pada pertemuan I berlaku untuk pertemuan berikutnya sehingga siswa merasa bosan untuk bekerjasama dengan orang yang sama pada setiap pertemuanya. Seharusnya guru melakukan pembentukan kelompok baru pada setiap kali pertemuan sehingga siswa tidak merasa bosan. Dari hasil tanggapan yang diberikan siswa menunjukan bahwa penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat mendapat respon positif dari siswa karena materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk comic strip lebih menarik untuk dibaca dan dipahami sehingga siswa merasa senang dalam proses pembelajaran, selain itu penggunaan pendekatan SAVI dalam proses pembelajaran membuat siswa lebih banyak berperan aktif dalam pembelajaran.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa media comic strip dan pendekatan SAVI sangat efektif diterapkan pada pembelajaran materi pokok pewarisan sifat di kelas IX SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 2008 / 2009. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah mencapai indikator keefektifan yaitu sebanyak 95% siswa tuntas belajar dengan rata-rata nilai akhir sebesar 80,05 serta keaktifan siswa secara klasikal termasuk kriteria sangat tinggi pada pertemuan 1, 2, 3, dan 4 yaitu berturut – turut sebesar 95 %, 98,75 %, 98,75 %, dan 98,75 %.
B. Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis ajukan berdasarkan hasil penelitian ini, meliputi : 1. Guru biologi diharapkan dapat menerapkan penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI ini pada materi pembelajaran yang lain dengan memodifikasi sesuai materi yang diajarkan. 2. Sebaiknya perlu dilakukan pembentukan kelompok baru dalam setiap pertemuanya agar siswa tidak merasa bosan dan proses pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh siswa yang pandai saja. 3. Sebaiknya soal – soal pada LDS dan LKS juga dibuat dalam bentuk studi kasus agar soal lebih bervariasi.
41
DAFTAR PUSTAKA Aleixo P & Norris C. 2007. Comics, reading, and primary aged children. Education and health 25 (4):70-73 Anni TC. 2005. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES Arikunto S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta : Bumi Aksara 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Arsyad A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers Beard C & Rhodes T. 2002. Experential learning : using comic strip as reflective tools in adult learning. Australian journal of outdoor education 6 (2):58-65 Campbell NA, Reece JB & Mitchell LG. 2000. Biologi Jilid 1. Terjemahan Rahayu lestari, 2002. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga De porter B, Reardon M, & Nourie S. 2005. Quantum teaching. Bandung: Kaifa Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud Falentina AR. 2008. Efektivitas Model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) pada Pembelajaran Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP N 28 Semarang. (skripsi). Semarang : Biologi UNNES Gonick L dan Wheelis M. 2007. Kartun Biologi Genetika. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) Gonzales JW. 2003. Integrating physical science and the graphic arts with scientifically accurate comic strips : rationale, description, and implementation. Revista electronica de ensenanza de las encenancias 2 (1):1-10 Hamalik O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Handayani R. 2008. Penerapan metode eksplorasi lingkungan dan penayangan media visual pada materi keanekaragaman mikroorganisme dengan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS). (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang 42
43 Haryati M. 2007. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press Jagoan comic. 2007. Bentuk Rupa Jenis-Jenis Komik. Jakarta. On line at http://www.jagoancomic.com/tulisan_tutorial_jenis_rupa_komik. html (accessed 25 januari 2009) Kurnia RS. 2008. Charles schulz, Charlie brown, dan Snoopy. Jakarta. On line at http://pelitaku.sabda.org/editorial_sekadar_pengantar (accessed 25 januari 2009) Marisa A. 2008. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep Penurunan Sifat Menggunakan Media Kartun di SMP Teuku Umar Semarang Kelas IX-1. (Skripsi). Semarang: Biologi UNNES Meier D. 2005. The Accelerated Learning. Bandung : Kaifa, PT.Mizan Pustaka Muslich M. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Oyasujiwo. 2007. Komik Indonesia. Jakarta. On line at. http://komikindonesia.com/index.php?Itemid=2&id=116&option=co m_content&task=view (accessed 25 januari 2009) Purwanto B & Nugroho A. 2008. Eksplorasi ilmu alam 3 untuk kelas IX SMP dan MTS. Solo. On line at http://www.tiga serangkai. commiges file Eks. Alam% 20 SMP %20(Platinum)Eksplorasi % 20 Ilmu % 20 Alam %203.pdf.102.pdfl (accessed 25 januari 2009) Ramendra DP & Ratminingsih NM. 2007. Pemanfaatan audio visual aids (ava) dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa inggris di sekolah dasar. JPPP Lemlit Undiksha 1 (2):78-95 Ridlo, S. & Rudiyatmi, E. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang: Biologi FMIPA UNNES Saktiyono. 2007. IPA Biologi 3 SMP dan MTS Kelas IX. Jakarta : Erlangga Sanjaya WN. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Erlangga Sudibyo E, Widodo, Wasis, Suhartanti. 2008. Mari Belajar IPA 3 Untuk SLTP/MTS Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan DEPDIKNAS
44 Sudjana N. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo Sudjana .1991. Metode Statistik. Bandung : Transito Sugandi A. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES Syamsuri I, Sulisetijono, Ibrohim, Rahayu SE. 2007. IPA Biologi Jilid 3 Untuk SMP Kelas IX. Jakarta : Erlangga Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Waluyanto HD. 2005. Komik sebagai pembelajaran. Nirmana 7 (1):45-55
media
komunikasi
visual
Yunita SP. 2008. Efektivitas Penerapan Pendekatan SAVI pada Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Manusia di SMP Negeri 11 Kaliwungu Kab. Semarang. (Skripsi). Semarang : Biologi UNNES
Lampiran 1
SILABUS Sekolah : SMP N 2 Taman Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran: IPA Biologi Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Kegiatan pembelajaran Pembelajaran
Indikator
2.1Mengidentifikasi Kelangsungan Mencari informasi melalui 1. kelangsungan hidup Hidup Makhluk studi pustaka tentang peran makhluk hidup Hidup adaptasi dan hubungannya melalui adaptasi, dengan kelangsungan hidup seleski alam, dan makhluk hidup. perkembangbiakan Melihat peristiwa mekanisme seleksi alam 2. dan hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup melalui video atau film.
Teknik
Mengaitkan Tes tertulis perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya dengan kelangsungan hidup. Memprediksikan punahnya Tes tertulis beberapa jenis makhluk hidup akibat seleksi alam hubungannya Mencari informasi melalui dengan Tes tertulis studi pustaka tentang kemampuan yang hubungan interspesifik dimiliki. (antar populasi) dengan 3. Mendeskripsikan seleksi alam. hubungan
Penilaian Alokasi Bentuk Contoh Instrumen Waktu instrumen Tes PG Cacing tanah adalah jenis 4 × 40’ hewan yang dapat mudah ditemukan di .... a. tempat teduh dan berair b. tanah liat berongga c. tanah berhumus d. tanah kering berongga Tes uraian Berikan suatu contoh terbentuknya spesies baru dari suatu organisme.
Sumber Belajar Buku IPA Biologi 3 Esis, buku referensi yang relevan, dan lingkungan .
Tes uraian Apakah yang dimaksud dengan seleksi alam? Jelaskan dan berikan contohnya.
42
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Kegiatan pembelajaran Pembelajaran
Indikator
Teknik
Mencari informasi melalui interspesifik (antar Tes tertulis studi pustaka tentang peran populasi) dengan perkembangbiakan dan seleksi alam. hubungannya dengan 4. Menjelaskan peran kelangsungan hidup perkembangbiakan makhluk hidup. bagi kelangsungan hidup. Mencari informasi melalui 5. Mendiskripsikan Penugasan studi pustaka dan cara merumuskan cara-cara perkembangbiakan perkembangbiakan pada tumbuhan tumbuhan dan hewan dan hewan. sebagai mekanisme untuk mendukung kelangsungan hidup. Tes tertulis 2.2Mendeskripsikan Kromosom dan Mencari informasi melalui 1. Menjelaskan konsep pewarisan gen pengertian studi pustaka dan media sifat pada makhluk comic strip tentang genetika dan hidup deskripsi dari materi pewarisan sifat genetik baik gen maupun 2. Menjelaskan peran mendel dalam kromosom dilihat dari genetika dan cara Tes tertulis sifat-sifatnya. mendel membuat hibrida 3. Menjelaskan materi genetik
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen instrumen Tes isian Untuk melestarikan jenisnya makhluk hidup memiliki kemampuan untuk ....
Tugas rumah
Tes PG
Alokasi Sumber Waktu Belajar
Buatlah tabel cara perkembangbiakan pada beberapa jenis tumbuhan dan hewan.
2 x 40’ Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat adalah…. a. Nukleus c. nukleolus b. Kromosom d. lisosom Tes uraian Apakah perbedaan antara sifat dominan, sifat resesif, dan sifat intermediet ?
Buku IPA Biologi 3 Esis, comic strip, buku referensi lain yang relevan, lingkungan , alat dan bahan praktikum
43
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Kegiatan pembelajaran Pembelajaran
Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen instrumen yang bertanggung Performance LDS Aktivitas dalam diskusi test jawab dalam pewarisan sifat (kromosom dan Observasi / LKS / Portofolio gen) pengamatan Lembar Mengetahui letak observasi gen dan kromosom Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks pada laki-laki dan perempuan Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n). Menjelaskan pengertian
Indikator
4.
5.
6.
7.
8.
Alokasi Sumber Waktu Belajar
44
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Kegiatan pembelajaran Pembelajaran
Indikator
Teknik
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen instrumen
Alokasi Sumber Waktu Belajar
dominan, dan resesif 9. Mengetahui keanekaragaman ciri pada manusia melalui proses pengamatan 6 x 40’ 2.3Mendeskripsikan Pewarisan Sifat Mencari informasi melalui Tes tertulis Tes PG Persilangan antara proses pewarisan dan Teknologi studi pustaka dan media genotip AABB x aabb 1. Membedakan sifat sifat dan hasil Reproduksi comic strip tentang menghasilkan F1 dengan genotip dan pewarisan sifat genotip .... deskripsi proses pewarisan fenotip beserta a. AABB c. Abab sifat pada makhluk hidup. 2. Menjelaskan penerapannya. b. AaBb d. AAaa genotip homozigot dan heterozigot Tes tertulis Tes uraian Jika suatu individu Melakukan kegiatan 3. Menjelaskan praktikum / simulasi bergenotip BbKk tentang persilangan disilangkan dengan pengertian gamet, sesamanya (BbKk), monohibrid dan dihibrid pariental, filial berapa hasil persilangan 4. Menentukan gamet yang memiliki genotip dari genotip tetua Mencari informasi melalui bbkk. Jelaskan dengan atau induk. studi pustaka tentang bagan 5. Menjelaskan aplikasi teknologi pengertian reproduksi dalam Aktivitas dalam diskusi Performance LDS kehidupan sehari-hari. monohibrid dan test dihibrid
Buku IPA Biologi 3 Esis, comic strip, buku referensi lain yang relevan, lingkungan , alat dan bahan praktikum
45
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Kegiatan pembelajaran Pembelajaran
Indikator
Teknik
Praktikum 6. Menyebutkan contoh-contoh sifat fenotipe makhluk hidup Penugasan berdasarkan hasil pengamatan 7. Terampil melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan 8. Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid 9. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid 10. Merancang suatu persilangan monohibrid dan
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen instrumen LKS / Portofolio lembar praktikum Tugas rumah
Alokasi Sumber Waktu Belajar
Buatlah artikel tentang contoh teknologi reproduksi dalam kehidupan sehari-hari. Materi dapat diperoleh dari buku atau internet. Artikel yang paling menarik dapat ditempel di mading sekolah.
46
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Kegiatan pembelajaran Pembelajaran
Indikator
Teknik
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen instrumen
Alokasi Sumber Waktu Belajar
dihibrid 11. Memprediksi hasil suatu persilangan monohibrid dan dihibrid 12.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi
2.4Mendeskripsikan Bioteknologi penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan.
1. Mendefinisikan pengertian Mencari informasi melalui Tes tertulis bioteknologi. studi pustaka tentang 2. Mendeskripsikan pengertian, macam, dan keuntungan Penugasan manfaat bioteknologi. pemanfaatan bioteknologi Mencari informasi melalui dalam produksi studi pustaka tentang pangan. contoh-contoh penerapan 3. Mendata produkbioteknologi dalam produk Tes tertulis produksi pangan untuk bioteknologi mendukung kelangsungan konvensional dan hidup manusia.
4 × 40’ Tes uraian Apakah yang kalian ketahui tentang bioteknologi? Carilah informasi Proyek mengenai penemuan bioteknologi terkini. Buatlah dalam bentuk artikel dan beri pendapat kalian mengenai manfaat dan kerugian pada setiap Tes PG hasil bioteknologi yang kalian temukan.
Buku IPA Biologi 3 Esis, buku referensi yang relevan, lingkungan , alat dan bahan praktikum.
47
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Kegiatan pembelajaran Pembelajaran
Indikator
Mencari informasi melalui studi pustaka tentang contoh produk bioteknologi baik yang konvensional 4. maupun yang modern yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Melakukan observasi untuk mendata produk bioteknologi yang sederhana dan yang modern yang dipakai di lingkungan rumah tangga.
Teknik
modern di lingkungan sekitarnya. Membuat produk Tes unjuk bioteknologi sederhana yang kerja dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penilaian Alokasi Sumber Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar instrumen Produk bioteknologi modern antara lain .... a. tempe, kecap, dan asam amino Unjuk b. kecap, vaksin, dan kerja enzim c. enzim, vaksin, dan antibiotik d. tempe, cuka, dan antibiotik Eksperimen mengetahui cara pembuatan tempe (Kegiatan 6.1).
48
49
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I (RPP) I Sekolah
: SMP Negeri 2 Taman
Mata Pelajaran
: IPA (Biologi)
Kelas/Semester
: IX / Genap
Bab
: Pewarisan Sifat
Materi Pokok
: Kromosom dan Gen
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi: 2. Memahami kelangsungan hidup pada makluk hidup B. Kompetensi Dasar: 2.2 Mendiskripsikan konsep pewarisan sifat pada makluk hidup. C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian genetika dan pewarisan sifat 2. Menjelaskan peran Mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida 3. Menjelaskan materi genetik yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom dan gen) 4. Mengetahui letak gen dan kromosom 5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks 6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks pada laki-laki dan perempuan 7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n). 8. Menjelaskan pengertian dominan, dan resesif 9. Mengetahui keanekaragaman ciri pada manusia melalui proses pengamatan D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat : Pemahaman dan penerapan konsep 1. Menjelaskan pengertian genetika dan pewarisan sifat 2. Menjelaskan peran Mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida 3. Menjelaskan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom dan gen) 4. Mengetahui letak gen dan kromosom 5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks 6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks pada laki-laki dan perempuan 7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n). 8. Menjelaskan pengertian dominan, dan resesif
50 Kinerja Ilmiah 1. Terampil menganalisis hasil pengamatan terhadap keanekaragaman ciri pada manusia 2. Terampil melakukan pencatatan data hasil pengamatan ke dalam tabel 3. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar 4. Aktif dalam berdiskusi dan menghargai pendapat teman 5. Aktif dalam kegiatan pengamatan 6. Bekerja sama dengan teman dalam kelompok 7. Membuat laporan pengamatan 8. Tepat waktu mengumpulkan tugas 9. Mengkomunikasikan hasil kerja dengan baik 10. Konsisten terhadap kesepakatan hasil diskusi E. Metode Pembelajaran 1. Model
: - Direct Instruction (DI) - Cooperative learning
2. Metode
: - Diskusi kelompok - Pengamatan - Ceramah
3. Pendekatan
: SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
F. Sumber Pembelajaran 1. Buku Sains Biologi SMP Erlangga 2. Buku IPA SMP/MTS Kelas IX Depdiknas 3. Buku IPA Biologi 3 Esis G. Media Pembelajaran Comic strip, LDS, Lembar praktikum, LKS H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit) 1. Guru memberi salam pembuka 2. Guru menggali pengetahuan awal siswa, dengan mengingatkan kembali pengetahuan terdahulu dengan menunjukkan bahwa sifat diturunkan dari orang tua/induk ke anaknya 3. Guru memberi motivasi 4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar Kegiatan Inti (± 60 menit) 1 .Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa 2. Guru menginformasikan tentang tujuan dan ciri pembelajaran kooperatif yang akan dilaksanakan 3. Guru membagikan media comic strip (komik 1 sampai komik 8), dan Lembar
51 Diskusi Siswa (LDS 1 sampai LDS 8) yang berbeda-beda untuk masing masing kelompok, serta lembar praktikum 1 untuk tiap kelompok 4. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan dan mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS 5. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan pengamatan terhadap teman sekelas untuk mengetahui macam keanekaragaman genetik pada manusia 7. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil pengamatan. 8. Guru meminta siswa lain untuk memperhatikan dan merangkum hasil diskusi yang telah dipresentasikan 9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi hasil diskusi dan pengamatan yang telah dipresentasikan 10.Guru menanggapi hasil diskusi dan hasil pengamatan yang telah dipresentasikan. Kegiatan Penutup (± 10 menit) 1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran 2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 1) 3. Guru memberi salam penutup I. Penilaian 1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: LDS, pre test, post test 2. Kinerja Ilmiah a. Kinerja : Lembar praktikum b. Assesmen kinerja kelompok dan individu : LKS c. kerja sama, aktif bertanya, menanggapi pertanyaan, menghargai pendapat teman
52 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II (RPP) II Sekolah
: SMP Negeri 2 Taman
Mata Pelajaran
: IPA (Biologi)
Kelas/Semester
: IX / Genap
Bab
: Pewarisan Sifat
Materi Pokok
: Persilangan Monohibrid, Dihibrid, Teknologi Reproduksi
Alokasi Waktu
: 6 x 40 menit (3 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 2.Memahami kelangsungan hidup pada makluk hidup B.Kompetensi Dasar :2.3Mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat beserta penerapannya C. Indikator 1. Membedakan sifat genotip dan fenotip 2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot 3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial 4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk. 5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid 6. Menyebutkan contoh-contoh sifat fenotipe makhluk hidup berdasarkan hasil pengamatan 7. Terampil melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan 9. Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid 9. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid 10. Merancang suatu persilangan monohibrid dan dihibrid 11. Memprediksi hasil suatu persilangan monohibrid dan dihibrid 12.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat : Pemahaman dan penerapan konsep 1. Membedakan sifat genotip dan fenotip 2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot 3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial
53 4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk 5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid 6. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid 7.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi Kinerja Ilmiah 1. Terampil melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan 2. Terampil melakukan praktikum atau simulasi persilangan monohibrid dan dihibrid 3. Menggunakan matematika dalam genetika 4. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar 5. Aktif dalam berdiskusi dan menghargai pendapat teman 6. Aktif dalam kegiatan praktikum 7. Bekerja sama dengan teman dalam kelompok 8. Membuat laporan praktikum 9. Tepat waktu mengumpulkan tugas 10. Mengkomunikasikan hasil kerja dengan baik 11. Konsisten terhadap kesepakatan hasil diskusi E. Metode Pembelajaran 1. Model
: - Direct Instruction (DI) - Cooperative learning
2. Metode
: - Diskusi kelompok - Pengamatan, praktikum - Ceramah
3. Pendekatan
: SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
F. Sumber Pembelajaran 1. Buku Sains Biologi SMP Erlangga 2. Buku IPA SMP/MTS Kelas IX Depdiknas 3. Buku IPA Biologi 3 Esis G. Media Pembelajaran Comic strip, LDS, Lembar praktikum, LKS H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (Persilangan Monohibrid) Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit) 1. Guru memberi salam pembuka 2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.
54 3. Guru memberi motivasi dan mengingatkan siswa bahwa seolah mereka sedang melakukan kegiatan sebagaimana yang dilakukan oleh Mendel 4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar Kegiatan Inti (± 60 menit) 1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa 2. Guru membagikan media comic strip (komik 9) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS 9), serta lembar praktikum 2 untuk tiap kelompok 3. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan dan meminta siswa untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS 4. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan kegiatan praktikum simulasi persilangan monohibrid 5.Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan kesimpulan kegiatan praktikum yang telah dilakukan. 6.Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan kesimpulan kegiatan praktikum yang telah dipresentasikan. 7. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan tanggapan/pendapat. 8. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dan kegiatan praktikum Kegiatan Penutup (± 10 menit) 1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan pembelajaran 2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 2) 3. Guru memberi salam penutup Pertemuan II (Persilangan Dihibrid) Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit) 1. Guru memberi salam pembuka 2. Guru memberikan pre test untuk mengingatkan kembali tentang materi pada pertemuan sebelumnya. 3. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya. 4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar Kegiatan Inti (± 60 menit) 1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa
55 2. Guru membagikan media comic strip (komik 10) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS 10), serta lembar praktikum 3 kepada masing-masing kelompok 3. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan dan mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS 4. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan kegiatan
praktikum
persilangan dihibrid 5. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan. 6. Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan hasil praktikum 7.Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan
memberikan
tanggapan/pendapat. 8. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dan kegiatan praktikum Kegiatan Penutup (± 10 menit) 1.Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan pembelajaran 2.Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 3) 3. Guru memberi salam penutup Pertemuan III (Teknologi Reproduksi) Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit) 1. Guru memberi salam pembuka 2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya. 3. Guru memberi motivasi dan apersepsi dengan cara bercerita sekilas tentang domba dolly 4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar Kegiatan Inti (± 60 menit) 1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa 2. Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa 11 (LDS 11) kepada masing-masing kelompok 3. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS 4. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. 5. Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi. 6. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan/pendapat. Guru diharapkan langsung dapat merespon dari jawaban yang muncul dan memberikan umpan balik. Bila waktu tidak mencukupi, guru dapat meminta siswa untuk membaca kembali bukunya
56 Kegiatan Penutup (± 10 menit) 1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan pembelajaran 2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa 4 (LKS 4) 3. Guru memberi salam penutup I. Penilaian 1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: LDS, pre test, post test 2. Kinerja Ilmiah a. Kinerja : Lembar praktikum b. Assesmen kinerja kelompok dan individu : LKS c. Kerja sama, aktif bertanya, menanggapi pertanyaan, menghargai pendapat teman
Lampiran 3
57 COMIC STRIP
Menjelaskan Pengertian Genetika dan Pewarisan Sifat (komik 1) Mama…mama kenapa rambutku keriting seperti mama ???
Pewarisan sifat ??? apa itu mam ??
Itu karena kamu mewarisi
sifat rambut keriting yang ada pada mama.
Mau tahu ?? ayo mama kenalkan sama pak Mendel.
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
58
GREGOR JOHANN MENDEL
(1822 - 1884) adalah
Perkenalkan saya adalah bapak genetika dunia
biarawan ordo agustinus Dari Brunn, Austria. Pada waktu senggang Mendel mengurus tanaman ercis (Pisum sativum) Di kebun biara untuk keperluan percobaan.
Apakah genetika itu pak Mendel ??
genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari
bagaimana cara pewarisan sifat terjadi pada makhluk hidup
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
59
Pewarisan sifat ??
Contohnya seorang anak yang
apa?
orang tuanya, seorang anak yang
Contohnya seperti
mewarisi sifat bentuk muka bulat dari mempunyai golongan darah sama dengan orang tuanya
Apakah pewarisan sifat hanya bisa terjadi pada manusia saja?
Tentu tidak, pewarisan sifat juga bisa terjadi pada hewan dan tumbuhan
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
60
Menjelaskan Peran Mendel Dalam Genetika (komik 2) Wah, pak mendel hebat ya berkat ketekunanya dibidang genetika
sekarang bapak dianggap sebagai peletak prinsip-prinsip hereditas
Pak, bagaimana sih cara membuat hibrida?
Ya .jadilah anak rajin supaya bisa seperti bapak
Baiklah, akan saya jelaskan
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
61
Cara Mendel Membuat Hibrida
• Pertama ia potong kepala sari yang belum masak untuk mencegah “kawin sendiri” • Lalu putik disebari serbuk sari dari “bapak” yang di inginkan.
• Terakhir , diikatnya kantong penutup bunga agar tidak terkena serbuk sari lain. •
Dengan cara ini Mendel bisa mengontrol asal-usul setiap generasi.
Lalu kenapa pak mendel lebih memilih ercis untuk penelitian ?? kayak ga ada tanaman lain aja.
Karena ercis punya banyak kelebihan.
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
62 Memilih ercis sungguh suatu kemujuran . tanaman ini sangat cocok untuk riset genetika karena : Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan.
Setiap bunga ercis memiliki organ jantan dan betina, sehingga mereka dapat melakukan penyerbukan sendiri.
Ercis juga mudah untuk melakukan penyerbukan silang lho !!!
Ercis juga memiliki sejumlah varietas stabil yang bisa membentuk Hibrida.
Memiliki pasangan sifat beda yang menonjol, yaitu : •
Ada varietas tinggi dan pendek. • Satu jenis berisi biji bulat dan mulus, jenis lain benjol dan keriput
• Beberapa polong gemuk rata dan polong yang lain bergelombang
•
Ada buncis hijau dan ada yang kuning, selaput biji ada yang berwarna abu-abu dan ada yang putih, bunga ercis ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna ungu, ada perbedaan warna pada buncis yang belum tua, warna biji, dan posisi bunga.
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
63 Menjelaskan Materi Genetik Yang Bertanggung Jawab Dalam Pewarisan Sifat (komik 3) Jika hibrida membuahi
setelah melanjutkan pembuahan
Keturunanya pendek.
Bahwa sekitar 1/3 ercis tinggi
Sendiri, sekitar ¼
sendiri, Mendel menemukan
menghasilkan keturunan yang
Sifat resesif
semuanya tinggi, sedang 2/3
muncul kembali
lainya menghasilkan ercis tinggi dan rendah dengan rasio 3:1 hibrida pendek hanya
menghasilkan ercis tinggi dan rendah dengan rasio 3:1. hibrida pendek hanya menghasilkan ercis pendek.
Tafsiran Mendel : Ada sesuatu di Dalam serbuk sari Dan telur yang
beginilah rumus matematikanya
menentukan tinggi ercis.”sesuatu” ini kemudian kita
sebut GEN
Tanpa pernah melihat gen, Mendel Tuhan tahu mereka harus kecil
menyimpulkan bahwa hereditas dikendalikan oleh “atom keturunan” ini. Atom-atom
tersebut tidak pernah terpisah atau melebur, tetapi selalu menjaga karakter masing-masing dari generasi ke generasi.
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
64
Menjelaskan Letak Gen Dan Kromosom (komik 4)
Pak guru, Lalu dimana kita bisa melihat gen?
Gen bisa kita
temukan di dalam kromosom
Kromosom adalah benangbenang halus bagian dari
DNA yang berisi rangkaian gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunanya Apakah kromosom itu pak ??
,
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
65
Apakah kromosom
Ya benar sekali, baiklah
terletak di dalam
aku akan menjelaskanya
inti sel ??
untukmu anak pintar.
Dengan berkembangnya Mikroskop, struktur dalam sel Pun, jadi terlihat….
nukleus
Pertama-tama, ada Nukleus- dan didalamnya Ada sesuatu yang aneh… Tepat sebelum pembelahan sel, Beberapa benda berambut
kromosom
Tiba-tiba muncul, Menggandakan diri, lalu Menghilang! Benda berambut ini lalu dinamai Kromosom
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
66 Menjelaskan Tentang Alel (komik 5)
Gen dapat berupa satu dari Dua jenis yang berbeda,
Gen pembuat
Disebut ALEL
Tutup
pendek
Satu alel A untuk sifat
mulutmu
Tinggi, satu lagi a, untuk Sifat pendek.
A
a
Satu tanaman bisa memiliki pasangan alel sama atau berbeda. Alel A dominan terhadap a. Jadi, tanaman dengan kombinasi Aa Akan tinggi. Pasangan alel tidak “melebur”
AA
aa
Aa
Mendel juga menyilangkan ercis biji mulus dengan keriput, bunga ungu dengan putih, dst dst. Dalam setiap percobaan dia menemukan bahwa sifat diatur oleh satu gen beralel 2. satu alel dominan terhadap yang lain.
Serbuk sari dan telur agaknya penuh dengan “sesuatu” yang kecil Ini. Masing – masing membawa setiap sifat keturunan organisme tersebut.
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
67
Membedakan Antara Kromosom Tubuh Dan Kromosom Seks Ada 2 macam kromosom Apa itu autosom dan apa pula itu gonosom??
yang ada pada makhluk
hidup yaitu autosom dan gonosom
Ya, dan Autosom Lalu, apakah gonosom itu adalah kromosom penentu jenis kelamin?
adalah kromosom yang membawa sifatsifat tubuh
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
68 Mengetahui Jumlah Kromosom Pada Manusia (komik 6)
Manusia memiliki 22 pasang
Lantas, ada berapa
autosom dan sepasang
jumlah kromosom
gonosom jadi jumlah seluruh
pada manusia?
kromosom manusia ada 46 buah
Manusia = 46
Nyamuk = 6
Anjing = 78
Kucing = 34
Kubis = 18
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
69
Membedakan Antara Kromosom Seks Pada Laki-Laki Dan Perempuan
Apakah laki-laki
mempunyai kromosom yang sama dengan
Ada perbedaan antara
kromosom pada lakilaki dan perempuan.
perempuan??
Aku punya satu
Aku berbeda dengan kamu
kromosom x dan satu
karena Aku punya 2
kromosom y
kromosom x
XX
XY
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
70 Membedakan Kromosom Haploid dan Diploid (komik 7) Kamu mungkin sudah mengamati,
Kami adalah bahan pembuat benda seperti gen….
Angka diatas selalu genap, Ada penjelasan yang cukup bagus Untuk ini yang menunjukan bahwa Kromosom adalah materi hereditas Itu. Cobalah kalian cari penjelasanya !
Karena satu hal, tidak semua Organisme memiliki kromosom Ganda. Banyak spesies sederhana Seperti jamur hanya memiliki Kromosom tunggal.
Lebih rendah dari siapa?
Sel dengan kromosom tunggal Disebut haploid (n). dan yang Berkromosom ganda disebut Diploid (2n). Sel tubuh kita diploid sedangkan Sel gamet (seks) kita haploid.
haploid
diploid
Organisme diploid mencakup semua mamalia, Burung, dan berbagai tanaman. Yang termasuk Haploid adalah lebah madu, berbagai jenis jamur, dan Makhluk aseksual bersel tunggal. (Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
71
Menjelaskan Pengertian Dominan, Dan Resesif (komik 8) Temuan penting Mendel yang pertama adalah dominasi. Apa yang terjadi bila buncis tinggi
dikawinkan dengan buncis pendek ? menurut perkiraan umum hasilnya adalah buncis dengan tinggi sedang, tetapi kenyataanya semua hibrida
tinggi
X
Karenaya Mendel menyatakan bahwa
Biji bulat dominan terhadap keriput,
tinggi dominan ter hadap pendek
polong gembung rata dominan
Lalu disebut resesif.
selaput biji abu-abu dominan
(untuk ercis). Sifat pendek ini
terhadap polong bergelombang,
Dalam semua pembuahan Selalu ada sifat yang dominan.
Contoh dominan dan resesif
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
72 PERSILANGAN MONOHIBRID (komik 9) Membedakan Sifat Genotip Dan Sifat Fenotip Sekarang sebelum
Ehm..bukan jargon seperti
Kita Mempelajari
itu mestinya symbol dan
persilangan monohibrid
istilah dalam persilangan
Inilah beberapa
jargon genetik,Seandainya
kamu ingin menguping Pembicaraan ahli genetika modern
Ahli genetika membedakan Fenotip organisme
Fenotip sama,
(sifat menurun yang
genotip berbeda
tampak dari luar) Dengan Genotip (sifat menurun yang tidak tampak dari luar)
AA
Aa
Organisme disebut
Homozigot bila gennya Memiliki alel sama, dan Heterozigot bila gennya Memiliki alel berbeda
BB
Bb
homozigot
heterozigot
• Istilah-istilah lainya dalam persilangan :
Gamet adalah sel kelamin dan mengandung alel sesuai dengan genotipnya,
contoh : genotip Aa gametnya A dan a. Pariental artinya induk atau orang tua. Filial artinya keturunan, dibedakan menjadi : - filial 1(keturunan pertama) - filial 2 (keturunan kedua)
anak
cucu
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
73
Contoh persilangan monohybrid
Apa yang terjadi bila
AA dikawinkan dengan AA? Setiap serbuk sari dan putik Mendapat satu salinan gen
Karena dalam kasus ini semua Alel sama-A- maka keturunanya
AA
AA
aa
aa
A
A
a
a
Akan kembali AA, atau tinggi. Begitu juga aa hanya dapat Menurunkan aa. Keduanya Adalah varietas tinggi dan
aa
pendek yang stabil.
AA
hibrida pertama Mendel adalah silangan AA dan aa, serbuk sari atau telur dari AA
hanya berisi A sementara telur atau serbuk sari aa hanya berisi a hasilnya Aa yang tinggi.
AA
aa
A
a
Aa
Ketika hibrida membuahi sendiri, alel A dan a tersebar secara acak diantara butir
serbuk sari dan telur. Baik A maupun a muncul, kurang lebih dengan perbandingan sama. Ketika telur dan serbuk sari bersatu, ada empat kemungkinan kombinasi : Serbuk sari pendek, telur pendek (aa) Serbuk sari tinggi, telur pendek
(Aa)
Serbuk sari tinggi, telur tinggi
(AA)
Serbuk sari pendek, telur tinggi
(Aa)
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
74
Bagan ini menunjukan peluang setiap keturunan yang mungkin dihasilkan
Kembali ke Keturunan hibrida Yang diamati Mendel. Generasi Pertama sesuai
Aa
Dengan bagan ¼ keturunan tinggi murni (AA) ½ tinggi dengan pembawa sifat pendek (Aa)
½ keturunan pendek murni (aa) aa
aa
aa
Aa
aa Aa
Aa
Aa
AA
AA
AA AA
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
75 Lampiran 4 LEMBAR DISKUSI SISWA 1 (LDS 1) Kelompok
:
Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari ! PERTANYAAN 1.
Bisakah kamu menceritakan siapakah aku?dan segala hal tentang aku?
2.
Setelah kamu membaca dialog antara aku dengan mendel, bisakah kamu menjelaskan lagi kepadaku apakah genetika itu?
3.
Coba sebutkan sifat-sifat orangtuamu yang diwariskan kepadamu!!
76 Lembar Diskusi Siswa 2 (LDS 2) Kelompok
:
Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari ! PERTANYAAN 1.
Dapatkah kamu menjelaskan kepada teman-temanmu cara membuat hibrida
seperti yang telah pak mendel lakukan?
Tanaman apa yang digunakan
2.
mendel untuk penelitian genetika? Mengapa mendel memilih tanaman tersebut?
3. Tulislah macam sifat beda yang dimiliki ercis berdasarkan gambar pada tabel berikut: Warna bunga
Bentuk biji
Bentuk buah
Panjang batang
77 Lembar Diskusi Siswa 3 (LDS 3) Kelompok
:
Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari ! PERTANYAAN 1. Apakah yang dimaksud dengan gen ?
Sebutkan fungsi gen
2.
bagi makhluk hidup ?
Tempat gen di dalam
3.
kromosom disebut……
78 Lembar Diskusi Siswa 4 (LDS 4) Kelompok
:
Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari ! PERTANYAAN 1.
Kata pak guru kita punya banyak gen, tapi dimanakah letak gen kita??
2.
Selain mempunyai gen, kita juga punya kromosom. Tetapi sebenarnya apakah kromosom itu?
3.
Dapatkah kau tunjukan padaku dimana letak kromosom?
79 Lembar Diskusi Siswa 5 (LDS 5) Kelompok
:
Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari ! PERTANYAAN 1.
Aku mempunyai bunga berwarna merah muda dengan gen Mm, terdiri dari alel apakah bunga tersebut?
Apakah yang dimaksud dengan
2.
3.
autosom?
Apakah yang dimaksud dengan gonosom?
80
Lembar Diskusi Siswa 6 (LDS 6) Kelompok
:
Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari ! PERTANYAAN 1.
Ada berapakah jumlah
kromosom pada
manusia? Jelaskan!
2.
Bisakah kamu menyebutkan perbedaan antara kromosom pada bapakmu dengan kromosom ibumu ?
3.
Berapakah jumlah kromosom yang aku miliki? Sebutkan jumlah
kromosom hewan lainya!
81
Lembar Diskusi Siswa 7 (LDS 7) Kelompok
:
Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari ! PERTANYAAN 1.
Selain mempunyai kromosom diploid manusia juga punya kromosom haploid, apakah
perbedaan antara kromosom haploid dengan diploid?
Aku mempunyai kromosom yang haploid,
2.
coba kalian sebutkan contoh organisme
yang mempunyai kromosom haploid seperti aku! Dan sebutkan pula contoh organism yang kromosomnya diploid !
3.
Mengapa sebagian besar kromosom tubuh selalu
berjumlah genap (diploid) ??
82
Lembar Diskusi Siswa 8 (LDS 8) Kelompok
:
Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari ! PERTANYAAN Perhatikan dan cermatilah data pada tabel berikut ini : Biji bulat
Biji keriput
Jumlah total
Percobaan 1 7,324 5,474 Polong rata
1,850 Polong berlekuk
Percobaan 2 7,324 6,022
2,001
1. Hitunglah berapa perbandingan jumlah antara ercis biji bulat dengan ercis biji keriput, hitung pula berapa perbandingan jumlah antara ercis polong rata dengan ercis polong berlekuk ! 2. Dari tabel diatas manakah yang termasuk sifat dominan dan manakah yang resesif? 3. Apakah yang dimaksud dengan sifat dominan dan sifat resesif ?
83 Lembar Diskusi Siswa 9 (LDS 9) Kelompok : Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5. PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari ! PERTANYAAN 1. Sebutkan beberapa istilah yang sering digunakan dalam persilangan !
2. Lengkapilah bagan persilangan monohybrid dominan penuh berikut ini : P1
:
X
biji bulat (BB) biji keriput(bb)
Gamet1 : ................. ? F1
:
P2
: ...................?
Gamet2 :
..................? .................? X
..................?
B dan b
F2
B dan b
B
b
B b 3. Sebutkan macam fenotip dan genotip yang terbentuk pada F2 dari persilangan diatas! Sebutkan pula mana yang termasuk genotip homozigot dominan, homozigot resesif, dan genotip heterozigot!
84
Lampiran 5 LEMBAR JAWAB LDS
LDS 1 1. Gregor johann mendel adalah seorang biarawan ordo agustinus dari Brunn, Austria. Lahir pada tahun 1822 dan meninggal pada tahun 1884. Pada waktu senggang mendel melakukan percobaan terhadap tanaman ercis (Pisum sativum). Berkat jasanya dalam melakukan persilangan terhadap berbagai jenis ercis sekarang mendel dikenal sebagai bapak genetika dunia dan dianggap sebagai peletak dasar-dasar ilmu genetika. 2. Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bagaimana cara pewarisan sifat terjadi pada makhluk hidup. 3. Contoh pewarisan sifat dalam suatu keluarga : - Seorang anak yang mewarisi sifat rambut keriting dari orang tuanya - Seorang anak yang mempunyai golongan darah yang sama dengan orang tuanya - Seorang anak yang mempunyai bentuk wajah yang sama dengan orang tuanya
1.
2.
3.
LDS 2 Cara membuat hibrida : - Potong kepala sari yang belum masak untuk mencegah penyerbukan sendiri - Putik disebari dengan serbuk sari yang diinginkan - Ikat kantong penutup bunga agar tidak terkena serbuk sari lain Tanaman ercis Alasan mendel memilih ercis : - Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan - Setiap bunga memiliki organ jantan dan betina sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri - Mudah dilakukan penyerbukan silang - Menghasilkan keturunan yang banyak - Memiliki pasangan yang sifatnya kontras (mencolok) Macam sifat beda yang dimiliki ercis : Sifat Sifat dominan Sifat resesif Bentuk biji
Bulat
Keriput
Warna biji
Kuning
Hijau
Warna buah
Hijau
Kuning
Bentuk buah
Rata
Berlekuk
85
1. 2. 3.
1. 2. 3.
1. 2. 3.
1. 2.
3.
1.
2.
LDS 3 Gen adalah sepenggal DNA yang terdapat di dalam kromosom Fungsi gen : mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada keturunanya, mengatur perkembangan dan metabolism individu Lokus gen LDS 4 Gen terletak di dalam kromosom Kromosom adalah benang-benang halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunanya Kromosom terlatak di dalam nucleus, kromosom hanya tampak dibawah mikroskop pada saat sel membelah diri. Pada saat sel tidak membelah diri, kromosom tampak berupa benang-benang halus LDS 5 Gen Mm terdiri dari alel M dan alel m Autosom adalah kromosom yang membawa sifat-sifat tubuh Gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin LDS 6 Jumlah kromosom pada manusia ada 46 buah atau 23 pasang yang terdiri dari 22 pasang autosom dan 1 pasang gonosom Perbedaan kromosom pada laki-laki dan perempuan : Kromosom pada perempuan hanya terdiri dari kromosom x saja (yaitu kromosom xx) sedangkan kromosm pada laki-laki terdiri dari kromosom x dan kromosom y (kromosom xy) Jumlah kromosom anjing sebanyak 78 buah, kromosom nyamuk ada 6 buah, kromosom kucing ada 34 buah LDS 7 Perbedaan antara kromosom haploid dan diploid : Kromosom haploid hanya memiliki satu set kromosom (berjumlah tunggal) sedangkan kromosom diploid mempunyai dua set kromosom (berjumlah ganda) Contoh organisme yang mempunyai kromosom haploid: lebah madu, berbagai jenis jamur, makhluk aseksual bersel tunggal (amuba, bakteri) Contoh organisme yang mempunyai kromosom diploid : semua mamalia, burung, dan berbagai tanaman (seperti tomat, bawang, jagung, buncis)
86 3.
1.
2. 3.
1.
Sebagian besar kromosom tubuh selalu berjumlah genap (diploid) karena sifat-sifat menurun diwariskan induk kepada keturunanya melalui sel kelamin yaitu sperma dan ovum (pada manusia dan hewan) atau benang sari dan putik (pada tumbuhan), sperma memiliki inti sel yang didalamnya mengandung kromosom haploid dan ovum juga memiliki inti sel yang didalamnya juga mengandung kromosom haploid. Bila terjadi pembuahan akan terbentuk zigot yang mengadung kromosom dari sperma (n) dan kromosom dari ovum (n) sehingga disebut diploid (2n) LDS 8 Dari tabel dapat diketahui bahwa : perbandingan jumlah antara ercis biji bulat dengan ercis biji keriput adalah = 5 : 1 perbandingan jumlah antara ercis polong rata dengan ercis polong berlekuk adalah = 3 : 1 Yang termasuk sifat dominan adalah ercis biji bulat dan ercis polong rata karena keduanya mempunyai jumlah yang lebih banyak (sifat yang paling sering muncul) Sifat dominan adalah sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasanganya Sifat resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya LDS 9 Istilah – istilah dalam persilangan : -
Fenotip adalah sifat menurun yang tampak dari luar, contoh : sifat biji bulat dan keriput
-
Genotip adalah sifat menurun yang tidak tampak dari luar, contoh : BB, Bb, bb
-
Gamet adalah sel kelamin dan mengandung alel sesuai dengan genotipnya, contoh : genotip Aa gametnya A dan a.
-
Pariental artinya induk atau orang tua.
-
Filial artinya keturunan, dibedakan menjadi :
-
-
filial 1(keturunan pertama) anak filial 2 (keturunan kedua) cucu Homozigot adalah genotip yang memiliki pasangan kedua alel yang sama, contoh : MM (homozigot dominan), mm (homozigot resesif) Heterozigot adalah genotip yang memiliki pasangan alel yang berbeda, contoh : Mm
87
2.
P1
:
X
biji bulat (BB) B Gamet1 : F1 : P2 : Gamet2 :
Bb B dan b
F2
B b
3.
biji keriput(bb) b Bb X
.Bb B dan b
B
b
BB Bb
Bb bb
Macam fenotip pada F2 Macam genotip pada F2 Genotip homozigot dominan Genotip homozigot resesif Genotip heterozigot
: bulat dan keriput : BB, Bb, bb : BB : bb : Bb
Rubrik penilaian Jawaban benar dan lengkap skor 10 Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10 Jawaban salah 1 Nilai = jumlah skor : jumlah soal
Lampiran 6
88 LEMBAR PRAKTIKUM 1
Keanekaragaman ciri pada manusia
Bob, rambutmu lurus ya enggak kayak rambutku keriting
Ya setiap orang kan pasti punya cirri khusus yang membedakan dengan orang lain
Oke, tapi kita lihat
Aku puny aide
petunjuknya dulu yuk.
bagus, gimana kalo kita amati cirri-ciri
teman sekelas kita
I.
Tujuan
Tujuan praktikum kita kali ini adalah untuk mengetahui
keanekaragaman ciri pada manusia
II.
Alat dan Bahan Kita butuh alat tulis untuk mencatat hasilnya
III. Cara Kerja Yuk kita lihat
cara kerjanya
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 siswa 2. Amatilah ciri‐ciri teman sekelas kalian yang meliputi : -
Ujung daun telinga yang bebas dan melekat
-
Ibu jari dapat dibengkokan dan tidak dapat dibengkokan
-
Rambut mata panjang dan pendek
-
Rambut lurus dan tidak lurus
-
Adanya rambut pada ruas tengah jari tangan dan tidak ada rambut
3. Catatlah hasil kegiatan kalian kedalam tabel hasil pengamatan berikut ini, dengan member tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan kalian.
Tabel : keanekaragaman cirri pada manusia No
Nama siswa Ujung daun telinga Bebas
Melekat
Ibu jari
Dapat dibengkokan
Ciri yang diamati Rambut mata
Tidak dapat dibengkokan
Panjang
Pendek
Rambut
Lurus
Tidak lurus
Rambut pada ruas tengah jari tangan Ada Tidak ada
IV. Kesimpulan
1. 2. 89
90 Lembar Praktikum 2
Persilangan monohibrid Hari ini aku akan melakukan
persilangan monohybrid seperti yang pernah dilakukan mendel, adakah yang mau membantuku
I.
Tujuan
Tujuan praktikum kali ini :
1. Memahami pertemuan sifat dari kelamin jantan dan betina yang berlangsung secara acak
2. Menyelidiki perbandingan genotip dan fenotip pada keturunan kedua dengan satu sifat beda
II. Alat dan Bahan
Untuk melakukan praktikum ini kita membutuhkan :
Wadah dari kaleng bekas atau kotak karton 2 buah Kancing merah 100 buah Kancing putih 100 buah
III. Cara Kerja
mari kita ikuti cara kerjanya agar bisa berhasil seperti mendel
91
a. Berilah tanda dengan spidol pada kedua wadah karton yang telah kalian siapkan, yang satu diberi tanda jantan dan yang satunya lagi diberi tanda betina b. Masukan 50 buah kancing merah dan 50 buah kancing putih kedalam tiap wadah tersebut. Dengan demikian di dalam tiap wadah terdapat 100 buah kancing, terdiri dari 50 kancing merah dan 50 kancing putih c. Kocoklah tiap wadah sehingga antara kancing merah dengan kancing putih bercampur d.Tutuplah mata salah satu teman kalian dengan sapu tangan. Dalam waktu yang bersamaan mintalah ia mengambil satu per satu kancing dari wadah jantan dan satu per satu kancing dari wadah betina. Setiap mengambil kancing dari wadah jantan dan kancing dari wadah betina langsung dipasang-pasangkan. Kemudian amati setiap warna pasangan kancing yang muncul tersebut. Misalnya apakah merah-merah, merah-putih, ataukah putih-putih. Demikian seterusnya hingga semua kancing mendapatkan pasangan. e. Lakukan kegiatan tersebut sampai kancing dalam wadah habis. f. Catatlah hasil kegiatan kalian ke dalam tabel hasil pengamatan berikut ini. Tabel : jumlah pasangan yang terbentuk secara acak No 1. 2. 3.
Macam pasangan Merah-merah (MM) Merah-putih (Mm) Putih-putih (mm)
IV. Pertanyaan
Jumlah pasangan
Setelah kita menghitung jumlah pasangan yang terbentuk bantulah aku untuk menjawab pertanyaan berikut ini :
1. Bagaimana perbandingan MM : Mm : mm ? 2. Misalkan merah dominan terhadap putih, maka sifat warna apakah yang tampak pada MM, Mm, dan mm ? 3. Dari tabel diatas berapakah perbandingan antara merah dan putih ? 4. Jika warna merah dan putih tidak dominan dan tidak resesif, warna apa yang muncul pada MM, Mm, mm ? 5. Bagaimana perbandingan fenotip dari persilangan tersebut jika warna merah dan putih tidak dominan dan tidak resesif ?
V. Kesimpulan ...................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................
92
Lampiran 7 LEMBAR JAWAB PRAKTIKUM PRAKTIKUM 1 Kesimpulan praktikum 1 : Praktikum tersebut membuktikan bahwa : 1.
Setiap organisme / individu mempunyai ciri yang berbeda-beda
2.
Ciri yang dimiliki oleh suatu organisme / individu diperoleh dari induknya
PRAKTIKUM 2 1.
Perbandingan MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
2.
Warna yang tampak pada : MM = merah, Mm = merah, mm = putih
3.
Perbandingan merah : putih = 3 : 1
4.
Warna yang tampak pada : MM = merah, Mm = merah muda, mm = putih
5.
Perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1 Kesimpulan : Praktikum tersebut membuktikan bahwa : 1. Pertemuan sifat antara gamet jantan dan gamet betina berlangsung secara acak 2.
Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah 1 : 2 : 1 sedangkan perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah 3 : 1
3.
Perbandingan fenotip dan genotip pada persilangan monohibrid yang bersifat intermediet adalah 1 : 2 : 1
Rubrik penilaian Jawaban benar dan lengkap skor 10 Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10 Jawaban salah 1 Nilai = jumlah skor : jumlah soal
Lampiran 8
93 LEMBAR KEGIATAN SISWA 1 (LKS 1)
Seperti apa sifat fenotip itu………??? I. Pendahuluan Susunan gen yang menentukan sifat-sifat suatu individu disebut genotip. Kemudian genotip akan memunculkan sifat-sifat fenotip. Genotip adalah sifat makhluk hidup yang tidak tampak sedangkan fenotip adalah sifat makhluk hidup yang tampak.
II. Tujuan Menyebutkan contoh – contoh sifat fenotip makhluk hidup
III. Alat dan Bahan Sebelum melakukan pengamatan kita membutuhkan alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan Sifat fenotip tumbuhan ini :
IV. Kegiatan a. bekerjalah dalam kelompok (4-5 anak)
bunganya berwarna merah
b. tentukan satu jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan, termasuk manusia) yang akan diamati sifat fenotipnya. c. tentukan 10 sifat fenotip dari jenis makhluk hidup yang telah ditetapkan oleh kelompokmu (misalnya : warna bunga, bentuk biji, warna kulit) d. laporkan hasil pengamatanmu kepada guru, kedalam bentuk tabel pengamatan.
94 V. Tabel Hasil Pengamatan Jenis makhluk hidup
Contoh sifat fenotip
Macam sifat fenotip
Tumbuhan mawar
Warna bunga
Merah, putih, kuning
VI. Pertanyaan 1. apakah sifat fenotip itu ? 2. apakah perbedaan antara genotip dengan fenotip? 3. sebutkan contoh sifat fenotip beserta genotipnya? VII. Kesimpulan 1. …………………………………………………………………………………… 2.……………………………………………………………………………………. 3……………………………………………………………………………………..
95 Lembar Kegiatan Siswa 2 (LKS 2)
Persilangan Monohibrid I.
Pendahuluan Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda. Misalnya persilangan antara persilangan antara ayam yang berbulu putih dengan ayam berbulu hitam, dsb. Persilangan antara sesamanya dapat digambar dalam bentuk diagram. Diagram tersebut dikenal sebagai diagram punnet. Tahukah kamu bentuk dari diagram punnet? Diagram punnet berbentuk belah ketupat atau dapat juga horizontal seperti gambar berikut :
Gambar diagram punnet :
A
a
A
AA
Aa
a
Aa
aa
II. Tujuan Menulis persilangan monohybrid yang dilengkapi dengan symbol genotip : satu sifat beda tidak dominan penuh terhadap pasanganya
III. Alat dan Bahan Untuk menyelesaikan kegiatan ini kita hanya membutuhkan alat tulis saja
96
IV. Kegiatan a. bekerjalah secara individu b. baca dan pahami informasi persilangan berikut : bunga pukul empat berbunga merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul empat berbunga putih (mm), sifat beda warna merah tidak dominan penuh terhadap sifat beda warna putih. Turunan pertama berbunga merah muda. Persilangan diteruskan hingga menghasilkan keturunan kedua. V. Pertanyaan 1. Tulislah bagan persilangannya lengkap dengan simbol-simbol genotipnya. 2.
Bagaimana perbandingan jumlah sifat-sifat beda pada turunan kedua ?
VI. Kesimpulan 1. …………………………………………………………………………………… 2.……………………………………………………………………………………. 3……………………………………………………………………………………..
97
Lampiran 9 LEMBAR JAWAB LKS 1 Tabel hasil pengamatan : Jenis makhluk hidup
Contoh sifat fenotip
Macam sifat fenotip
Tumbuhan mawar
Warna bunga
Merah, putih, kuning
Tumbuhan mawar
Panjang batang
Panjang, pendek
Manusia
Bentuk hidung
Mancung, pesek
Manusia
Bentuk rambut
Lurus, keriting
Kucing
Warna bulu
Hitam, putih, kuning
1. Fenotip adalah sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati contoh : batang tinggi, warna bunga merah, rambut keriting, rasa buah manis, dsb 2. Fenotip : sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati Genotip : susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu 3.
Fenotip
Genotip
tumbuhan berbatang tinggi
TT, Tt
tumbuhan berbatang pendek
tt
Kesimpulan : 1. Fenotip adalah sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati, contoh : warna bunga, panjang batang, warna bulu 2. Genotip adalah susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu, contoh : MM, Mm, mm Rubrik penilaian Jawaban benar dan lengkap skor 10 Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10 Jawaban salah 1 Nilai = jumlah skor : jumlah soal
98
LEMBAR JAWAB LKS 2 1. P1
:
MM
X
mm
(merah) Gamet1
:
F1
:
(putih)
M
m Mm (merah muda)
P2
:
Mm
X
Mm
(merah muda) Gamet2
:
F2
:
(merah muda)
M,m
M,m
M
M
M
MM (merah)
Mm (merah muda)
m
Mm (merah muda)
mm (putih)
2. Perbandingan fenotip pada F2 = merah : merah muda : putih =
1
:
2
Perbandingan genotip pada F2 = MM
:
Mm
:
2
=
Kesimpulan
1
:
1
: mm :
1
:
1. Perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah 1 : 2 : 1 2. Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah 1 : 2 : 1
Rubrik penilaian Jawaban benar dan lengkap skor 10 Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10 Jawaban salah 1 Nilai = jumlah skor : jumlah soal
99
Lampiran 10
KISI –KISI SOAL Kompetensi dasar
Indikator
Materi
No. Soal
Ranah
Kunci
6
C1
D
47
C1
C
48
C1
B
4
C1
C
19
C2
C
Mengetahui letak gen 3. Kromosom
1
C1
B
dan kromosom
dan gen
42
C1
B
3. Menjelaskan tentang alel,
3. Kromosom
7
C1
A
dan gen
16
C2
D
35
C2
B
49
C1
B
3. Kromosom
13
C1
A
dan gen
41
C1
C
dan membedakan antara
50
C1
C
kromosom pada laki-laki
51
C2
C
14
C1
C
9
C2
A
26
C1
C
28
C2
B
4. Persilangan
2
C1
C
monohibrid
8
C2
A
1. Menjelaskan
pengertian 1. Istilah dalam
konsep pewarisan
genetika,
pewarisan pewarisan sifat
sifat pada makluk
sifat.
2.2Mendiskripsikan
hidup.
dan
2. Menjelaskan peran Mendel 2. Percobaan dalam genetika dan cara mendel dalam Mendel membuat hibrida.
genetika
3. Menjelaskan materi genetik 1. Kromosom yang bertanggung dalam
jawab
pewarisan
dan gen
sifat
(kromosom dan gen) 2.
dan membedakan antara autosom dan gonosom. 4. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia
dan perempuan 5. Membedakan
kromosom 3. Kromosom
haploid (n) dan kromosom
dan gen
diploid (2n). 6. Menjelaskan dominan,
pengertian 3. Kromosom resesif,
dan
dan gen
intermediet 2.3 Mendeskripsikan 1. Membedakan sifat genotip proses pewarisan
dan fenotip
100 sifat
dan
hasil
pewarisan
sifat
29
C3
A
32
C3
C
44
C3
C
3
C1
B
monohibrid dan 5
C2
C
46
C3
C
43
C1
C
27
C2
B
monohibrid dan 30
C2
C
45
C2
B
22
C3
D
monohibrid dan 15
C1
A
36
C3
C
10
C2
A
persilangan monohibrid dan
monohibrid dan 11
C2
D
dihibrid
dihibrid
12
C2
B
20
C2
B
21
C2
B
33
C3
C
34
C3
A
37
C2
B
40
C3
A
17
C2
C
18
C2
A
dan dihibrid
beserta penerapanya
4.Persilangan
2. Menjelaskan sifat beda homozigot dan heterozigot
dihibrid 4.Persilangan
3. Menjelaskan pengertian
monohibrid dan
gamet, pariental, filial
dihibrid 4. Menentukan
gamet
dari 4.Persilangan
genotip tetua atau induk.
dihibrid 5.Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid
4.Persilangan dihibrid
6.Menyebutkan contoh sifat fenotip makhluk hidup
4.Persilangan monohirid dan dihibrid
7. Terampil melakukan
8.Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan
4.Persilangan
4.Persilangan monohibrid dan
101
dihibrid
39
C2
B
4. Persilangan
23
C2
B
persilangan monohibrid dan
monohibrid dan
31
C2
A
dihibrid
dihibrid
38
C2
A
4. Persilangan
24
C3
B
persilangan monohibrid dan
monohibrid dan
25
C3
C
dihibrid
dihibrid 5. Teknologi
52
C3
D
reproduksi
53
C1
D
teknologi reproduksi dalam
54
C2
B
kehidupan sehari-hari
55
C1
B
56
C1
B
57
C2
C
58
C1
B
59
C2
A
60
C1
B
9.Menjelaskan suatu
10.Merancang suatu
monohibrid dan
dihibrid
dihibrid
12. Memberikan contoh pemanfaatan dan dampak
C1: pengetahuan C2: pemahaman C3: penerapan
4.Persilangan
persilangan monohibrid dan
11. Memprediksi hasil suatu
Keterangan:
dihibrid
102 Lampiran 11 SOAL Mata Pelajaran
: Biologi
Pokok Materi
: Pewarisan Sifat
Kelas/Semester
: IX/II
Waktu
: 80 menit
PETUNJUK PENGISIAN 1. Tulislah identitas saudara dengan jelas pada lembar jawaban 2. Jawablah soal-soal berikut dengan cara menyilang salah satu huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban 3. Periksalah jawaban saudara sebelum diserahkan kepada pengawas. 4. Selamat mengerjakan.
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar pada lembar jawaban yang tersedia! 1. Bagian sel yang mempengaruhi penurunan sifat adalah…. a. inti sel dan ribosom
c. kromosom dan gen
b. nukleus dan nukleolus
d. kromosom dan genetik
2. Sifat-sifat yang tampak dari luar setiap individu disebut…. a. genotip
c. fenotip
b. diploid
d. kromosom
3. Genotip yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa) disebut…. a. heterozigot
c. dominan
b. homozigot
d. resesif
4. Bagian kromosom yang menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup disebut…. a. diploid
c. gen
b. haploid
d. genotip
5. Genotip heterozigot yang benar adalah…. a. AA
c. Aa
b. aa
d. Ab
6. Penggabungan sifat dari dua makhluk hidup disebut…. a. genotip
c. galur murni
b. fenotip
d. persilangan
7. Kromosom yang terdapat dalam sel tubuh disebut…. a. autosom
c. somatik
b. genotip
d. fenotip
8. Perpaduan antara genotip dan faktor lingkungan menimbulkan…. a. fenotip
c. gen
b. diploid
d. haploid
103 9. Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) merah disilangkan dengan bunga pukul empat putih menghasilkan keturunan semuanya berbunga merah. Keadaan demikian kita sebut…. a. merah dominan terhadap putih
c. merah resesif terhadap putih
b. putih dominan terhadap merah
d. intermediet
10. Tanaman rasa manis homozigot dominan disilangkan dengan tanaman rasa masam homozigot resesif. Jika A= rasa manis, a= rasa masam, berapa jumlah F2 rasa masam? a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
11. Bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih menghasilkan keturunan 25% berwarna merah, 50% berwarna merah muda, dan 25% berwarna putih. Adanya bunga berwarna merah muda kita sebut…. a. merah dominan terhadap putih
c. merah resesif terhadap putih
b. putih dominan terhadap merah
d. intermediet
12. Bunga warna merah (MM) disilangkan dengan bunga warna putih (mm) bersifat intermediet. Warna turunan yang akan dihasilkan adalah…. a. merah muda 100%
c. putih 100%
b. merah muda 50%
d. putih 50%
13. Makhluk hidup yang mempunyai satu kromosom adalah…. a. bakteri
c. ular
b. katak
d. kucing
14. Sel haploid adalah sel yang memiliki…. a. sebuah kromosom
c. satu set kromosom
b. beberapa kromosom
d. dua set kromosom
15. Penyerbukan silang dengan banyak sifat beda disebut… a. polihibrid
c. dihibrid
b. trihibrid
d. monohibrid
16. Kalau jumlah kromosom setiap sel tubuh jagung adalah 20 buah maka setiap sel putik jagung mengandung kromosom sebanyak… a. 40
c. 30
b. 20
d. 10
17. Persilangan antara tanaman bergenotip AABB dengan aabb akan menghasilkan F2 dengan perbandingan fenotip …. a. 6:4:3:3
c. 9:3:3:1
b. 9:3:2;2
d. 9:1:3:3
104 18. Hasil persilangan bunga pukul empat merah dengan putih yang memiliki sifat intermediet, maka perbandingan fenotip pada F2-nya…. a. 1:2:1
c. 9:3:3:1
b. 3:1
d. 9:1
19. Genotip dari suatu individu ditentukan oleh komposisi…. a. protein
c. gen
b. ribosom
d. nucleus
20. Persilangan kacang berkulit biji cokelat (CC) dengan kacang berkulit putih (cc), menghasilkan F2 dengan perbandingan… a. 50% cokelat dan 50% putih
c. 25% cokelat dan 75% putih
b. 75% cokelat dan 25% putih
d. 100% cokelat
21. Persilangan buah mangga berbatang tinggi (Tt) dengan buah mangga berbatang pendek (tt) menghasilkan keturunan dengan perbandingan…. a. 25% berbatang tinggi dan 75% berbatang pendek b. 50% berbatang tinggi dan 50% berbatang pendek c. 75% berbatang tinggi dan 25% berbatang pendek d. 100% berbatang tinggi 22. Bila kita menanam biji-biji kacang yang besar maka kita akan mendapatkan kacang yang…. a. kecil dan besar sama banyak
c. lebih kecil dari induknya
b. lebih besar dari induknya
d. besar dan kecil bervariasi
23. Persilangan antara genotip AABB X aabb menghasilkan F1 dengan genotip…. a. AABB
c. Abab
b. AaBb
d. AAaaBBbb
24. Padi dengan rasa enak berumur panjang (EEPP) disilangkan dengan padi keras berumur pendek (eepp). Gen E dan P dominan. Hasil persilangan F1 antara lain menghasilkan padi enak berumur pendek yang ditandai dengan genotip…. a. EEPP
c. EePp
b. EEpp
d. EePP
25. Buah jeruk dengan rasa manis berakar kuat (MMKk) disilangkan dengan jeruk rasa asam berakar pendek (mmkk). Hasil persilangan F1 antara lain menghasilkan jeruk manis berakar pendek yang ditandai dengan genotip…. a. MMKK
c. Mmkk
b. MmKk
d. mmkk
26. Pengertian intermediet adalah…. a. Sifat yang diturunkan dari induk jantan c. Sifat perpaduan kedua induknya
105 b. Sifat yang diturunkan dari induk betina d. Sifat yang menutupi 27. Jika suatu induk bergenotip AaBbCc maka jumlah macam gamet yang dihasilkan adalah…. a. 6 macam
c. 12 macam
b. 8 macam
d. 16 macam
28. Dalam suatu persilangan, sifat resesif tidak tampak (muncul) pada fenotip keturunanya. Hal ini disebabkan…. a. Sifat resesif berpasangan dengan sifat dominan b. Sifat dominan mematikan sifat resesif c. Jumlah sifat dominan bertambah d. Sifat resesif itu hilang 29. (A) gen untuk rambut keriting, (a) gen untuk rambut lurus, (B) gen untuk kulit hitam, dan (b) gen untuk kulit putih. Orang yang mewarisi gen AaBb akan memiliki sifat fenotip…. a. Berambut keriting dan berkulit hitam
c. berambut lurus dan berkulit hitam
b. Berambut keriting dan berkulit putih
d. berambut lurus dan berkulit putih
30. Suatu hewan bergenotip PPQqRR akan membentuk macam gamet…. a. PqR dan PQr
c. PQR dan PqR
b. PQR dan pqr
d. Pqr dan PqR
31. Pada persilangan marmot berambut hitam berekor panjang dominan dengan marmot berambut cokelat berekor pendek resesif, genotip pada persilangannya ditulis…. a. HHPP >< hhpp
c. hhpp >< hhpp
b. hhPP >< hhpp
d. HHpp >
32. Lidah dapat menggulung adalah sifat dominan. Ravi dapat menggulung lidahnya, tapi adiknya sita tidak dapat. Ayah ravi dapat menggulung lidahnya sedangkan ibunya tidak. Jika T adalah alel dominan untuk sifat ini dan t adalah alel resesif, maka genotip keluarga ravi ialah…. Ayah
Ibu
Ravi
Sita
a.
TT
Tt
TT
Tt
b.
Tt
tt
Tt
Tt
c.
Tt
tt
Tt
tt
d.
TT
tt
Tt
tt
33. Pada bunga pukul empat, R adalah alel untuk bunga merah dan r adalah alel untuk bunga putih. Heterozigotnya merupakan intermediet, yaitu bunga merah muda. Genotip kedua tanaman induk jika keturunanya memiliki rasio fenotip = 1 (merah muda) : 1 (putih) ialah…. a. Rr >< Rr
c. Rr >< rr
b. RR >< Rr
d. RR >< rr
106 34. Ayam jantan berbulu hitam dominan, disilangkan dengan ayam betina berbulu putih. Jika sesama F1 disilangkan dan menghasilkan 12 ekor anak ayam kemungkinan jumlah anak ayam yang berbulu hitam adalah…. a. 9 ekor
c. 6 ekor
b. 4 ekor
d. 8 ekor
35. Jika inti sel kelamin kucing mengandung 16 kromosom, maka jumlah kromosom yang terdapat pada sel-sel tubuhnya adalah…. a. 8 kromosom
c. 30 kromosom
b. 32 kromosom
d. 4 kromosom
36. Buah banyak, besar, rasanya manis, bijinya sedikit, merupakan sifat unggul pada tanaman buah. Dalam persilangan, sifat-sifat tersebut merupakan…. a. Sifat genotip
c. Sifat fenotip
b. Sifat dominan
d. Sifat resesif
37. Kelinci berbulu kasar (KK) dominan disilangkan dengan kelinci berbulu halus (kk) resesif. Pada F2-nya muncul kelinci berbulu kasar heterozigot dengan genotip…. a. KK
c. KK dan kk
b. Kk
d. KK dan Kk
38. Mendel memperoleh data bahwa penyilangan kacang kapri bentuk biji bulat dengan sesamanya menghasilkan keturunan 561 biji bulat dan 187 biji keriput. Jika gen B (bulat) dominan terhadap gen b (keriput), maka gen kedua induknya adalah…. a. Bb >< Bb
c. BB >< BB
b. BB >< bb
d. BB >< Bb
39. Jika bunga berwarna merah dengan genotip MM dibastarkan dengan bunga putih genotip mm, maka perbandingan sifat genotip pada F2-nya adalah…. a. 3 MM : 1 mm
c. 2 Mm : 1 mm
b. 1 MM : 2 Mm : 1 mm
d. 2 MM : 2 Mm
40. Seekor kambing berbulu cokelat (CC) disilangkan dengan kambing berbulu putih (cc). jika sifat bulu cokelat dominan terhadap sifat bulu putih, maka genotip dan fenotip pada F1 seluruhnya adalah…. a. Cc, cokelat
c. cc, putih
b. CC, cokelat
d. Cc, putih
41. Sel diploid pada manusia berjumlah…. a. 46 pasang
c. 23 pasang
b. 26 pasang
d. 32 pasang
42. Tempat khusus kedudukan gen dalam kromosom disebut…. a. Alela
c. Nukleus
107 b. Lokus
d. Rongga sel
43. Hasil perkawinan antara dua individu yang berbeda disebut…. a. Filius
c. Hibrid
b. Parental
d. Gamet
44. Agar diperoleh keturunan dengan perbandingan fenotip 50 % merah dan 50 % putih, maka genotip kedua induknya adalah…. a. MM >< mm
c. Mm >< mm
b. Mm >< Mm
d. mm >< mm
45. Individu yang bergenotip MMKk akan menghasilkan gamet…. a. MKk dan MkK
c. Kk dan MM
b. MK dan Mk
d. Mk dan mk
46. Seorang wanita bergolongan darah B heterozigot menikah dengan pria bergolongan darah A heterozigot, maka kemungkinan golongan darah pada anak-anaknya adalah…. a. A dan B
c. A, B, AB, dan O
b. AB
d. AB dan O
47. Penemuan bibit unggul pada hewan dan tumbuhan dilakukan melalui…. a. Seleksi alam
c. Hibridisasi
b. Adaptasi
d. Sterilisasi
48. Tokoh yang disebut sebagai bapak genetika adalah…. a. Watson dan Crick
c. Aristoteles
b. Mendel
d. Hardy Weinberg
49. Kromosom yang menentukan jenis kelamin disebut…. a. Autosom
c. Haploid
b. Gonosom
d. Diploid
50. Perbedaan antara kromosom pada laki-laki dan perempuan adalah…. a. Laki-laki punya 2 kromosom x sedangkan perempuan punya 1 kromosom x b. Laki-laki punya 1 kromosom y sedangkan perempuan punya 2 kromosom y c. Laki-laki punya kromosom x dan y sedangkan perempuan hanya mempunyai kromosom x saja d. Laki-laki hanya mempunyai kromosom x saja sedangkan perempuan mempunyai kromosom x dan y 51. Terbentuknya jenis kelamin pria dan wanita dipengaruhi oleh…. a. Kromosom
c. Kromosom seks
b. Inti sel
d. Membran inti
52. Berikut ini merupakan salah satu contoh teknologi reproduksi yang modern pada tanaman, yaitu…. a. Setek
c. Merunduk
b. Cangkok
d. Kloning
108 53. Inseminasi buatan (kawin suntik) yang telah dilakukan pada ternak sapi bertujuan sebagai berikut, kecuali…. a. Produksi daging dan susu berkualitas tinggi b. Kualitas ternak yang lebih baik c. Untuk efisiensi pembiakan d. Agar ternak jinak sehingga mudah dipelihara 54. Suatu makhluk hidup dapat berubah sifatnya, bila diubah…. a. Tempat hidupnya c. Media kulturnya b. Materi genetiknya d. Cara reproduksinya 55. Dampak negatif teknologi reproduksi pada tanaman yaitu…. a. Menghasilkan tanaman baru c. Tanaman resisten penyakit b. Menurunkan keanekaragaman tanaman d. Memperbaiki kualitas tanaman 56. Melalui teknologi cloning pada tumbuhan dapat memberikan manfaat sebagai berikut, kecuali…. a. Sebagai upaya konservasi tumbuhan langka b. Menghasilkan buah yang lebih cepat c. Dihasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu singkat d. Semua tanaman baru memiliki sifat seperti induknya 57. Yang dimaksud dengan makhluk hidup satu klon itu adalah…. a. Makhluk hidup hasil perkawinan silang b. Makhluk hidup hasil reproduksi seksual c. Makhluk hidup hasil reproduksi aseksual d. Makhluk hidup hasil reproduksi generatif 58. Cloning sebenarnya merupakan perkembangan secara…. a. Seksual c. Generatif b. Aseksual d. Konjugasi 59. Ciri khas dari hasil cloning adalah bahwa…. a. Sel-sel memiliki sifat identik dengan induknya b. Sel-sel cepat membelah c. Sel-sel meiliki sifat genetik yang berbeda d. Sel-sel cepat berdiferensiasi 60. Percobaan cloning yang telah dilakukan pada katak adalah…. a. Ovum yang mengandung inti spermatozoa b. Ovum yang mengandung sel tubuh c. Ovum yang mengandung inti sel generatif d. Ovum yang tidak mengandung inti
☺GOOD LUCK☺
109 Lampiran 12
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
Lampiran 13
120 DAFTAR NAMA SISWA SAMPEL PENELITIAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama Siswa Ahmad wahyu ghozali Alfia ningrum Ambar wulan Apri widiyanto Candra hadi Dariwen Dea bastiangga Dedi arief mulyawan Dian mardiati Dina shofiana fani Fitria sari Fungky afni andini Hamidum mahmud Iman faizal Jaitun Khaeun fitriyah Kiki astrida Kris amalia Kris susanto Maulidya rahmawati Muhamad mukti fatowi Muhamad miftakhudin Nazilatul ardhiyah Nok asih Priyo usnandar Pujianto Rahmat fauzan tangga Resmanto Reza ahmad kurniawan Rhoqi nofianti Rino rusdi arifin Rudi hartoto Salis huda fadhilla Siti ro'mah Sri mujianah Sugeng susanto Susi setyaningrum Tyas ayu prafitri Warniti Yuliani
Kode Siswa A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40
121 No 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Nama Siswa Adul mughni Agus priyadi Agus setiawan Ahmad bastomi Asyafaro ainun fatmala Bagus priyanto Citra resmi Darwati Darwinto Destryana putri Dwi heru Eli irawati Harto maryanto Herman Iis solikhah Lia esti kuswanda Mahnur yiyai kusumo Malina Marhatus solihah Moh. Jeni M. firmansyah Nafisah fitri Nur asriyani Nur solehudin Nur aeni Priyo setyo budi Ridlo baiq pundiarto Sam aji purwocaroko Septi mardiana Shinta apriliani Siti khomsatun Sukron rosidi Susi indah arti Syarif hidayat Tusmi alintati Tutut lina wijayanti Wanti andriani Yulin kano'ah Yuni nurwati Yuni retnoningrum
Kode Siswa B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40
Lampiran 14
122
REKAPITULASI NILAI AKHIR SISWA KELAS SAMPEL
No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40
A (LDS) 97 95 97 95 97 95 97 95 97 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 99 96 99 96 99 96 99 96 99 96 90 93 90 93 90 93 90 93 90 93
Nilai B (Tugas) 92 85 92 85 92 85 92 85 92 85 89 81 89 81 89 81 89 81 89 81 91 91 91 91 91 91 91 91 91 91 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88
Nilai Akhir C (Ev.akhir) 66 63 66 70 76 63 86 86 63 76 63 70 86 50 70 73 70 66 76 50 63 70 90 66 83 70 66 86 70 70 70 80 70 63 70 70 70 70 76 70
Ketuntasan Belajar (A+B+2C):4 80.3 76.5 80.3 80 85.3 76.5 90.3 88 78.8 83 77.5 79 89 69 81 80.5 81 77 84 69 79 81.8 92.5 79.8 89 81.8 80.5 89.8 82.5 81.8 79.5 85.3 79.5 76.8 79.5 80.3 79.5 80.3 82.5 80.3
TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
No 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Kode B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40
Nilai Nilai akhir A (LDS) B (Tugas) C (Ev. Akhir) (A+B+2C) : 4 91 85 70 79 98 80 60 74.5 91 85 76 82 98 80 70 79.5 91 85 73 80.5 98 80 70 79.5 91 85 66 77 98 80 70 79.5 91 85 76 82 98 80 80 84.5 86 80 76 79.5 90 83 63 74.8 86 80 60 71.5 90 83 73 79.8 86 80 83 83 90 83 50 68.3 86 80 76 79.5 90 83 60 73.3 86 80 60 71.5 90 83 76 81.3 81 67 76 75 94 89 80 85.8 81 67 70 72 94 89 76 83.8 81 67 76 75 94 89 70 80.8 81 67 76 75 94 89 76 83.8 81 67 76 75 94 89 83 87.3 94 90 63 77.5 94 78 63 74.5 94 90 76 84 94 78 50 68 94 90 83 87.5 94 78 83 84.5 94 90 73 82.5 94 78 80 83 94 90 83 87.5 94 78 60 73 rata-rata nilai akhir siswa 80.05 % siswa yang memenuhi KKM (ketuntasan klasikal) % siswa yang tidak memenuhi KKM
123 Ketuntasan belajar TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS 95% 5%
Lampiran 15
124
RUBRIK UNTUK LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA No Kegiatan Skor Kriteria 1 Praktikum dan 5 Memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan serta Diskusi mencatat semua praktikum dan diskusi 4 memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan, namun hanya mencatat sebagian praktikum dan diskusi 3 Memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan, namun tidak melakukan kegiatan pencatatan 2 Tidak melakukan kegiatan praktikum namun melakukan kegiatan diskusi 1 Tidak melakukan kegiatan praktikum dan diskusi 2 Mencatat 5 Mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi dengan benar dan lengkap 4 Mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi dengan benar namun kurang lengkap 3 Catatan salah meskipun kalimat jelas dan lengkap 2 Catatan kurang lengkap dan salah 1 Tidak mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi sama sekali 3 Bertanya 5 Pertanyaan sangat sesuai dengan materi pembelajaran, pertanyaan jelas dan susunan kalimatnya benar 4 Pertanyaan berbobot namun susunan kalimatnya kurang baik sehingga pertanyaanya kurang jelas 3 Pertanyaan kurang berbobot meskipun pertanyaanya jelas dan susunan kalimatnya benar 2 Berani tunjuk jari meskipun belum memperoleh kesempatan mengemukakan pertanyaan 1 Tidak pernah mengajukan pertanyaan ataupun tunjuk jari 4 Menjawab 5 Jawaban sangat sesuai dengan materi pembelajaran, pernyataanya jelas dan susunan kalimat benar 4 Jawaban sangat sesuai dengan materi pembelajaran namun susunan kalimatnya kurang baik sehingga jawaban kurang jelas 3 Berani menjawab meskipun jawabanya salah 2 Berani tunjuk jari meskipun belum memperoleh kesempatan menjawab pertanyaan 1 Tidak pernah menjawab/tunjuk jari 5 Bekerjasama 5 a. Mampu menjadi pemimpin kelompok yang baik b. Memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk kelompok c. Menghargai pendapat orang lain 4 a. Memberikan sumbangan yang baik untuk kelompok b. Menghargai pendapat orang lain 3 a. Tidak memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk kelompok b. Tidak menghargai pendapat orang lain 2 a. Tidak memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk kelompok b. Mengerjakan tugas kelompok untuk individu hanya dengan mencontek milik teman 1 a. Hanya berdiam diri (pasif) tanpa memberikan sumbangan pemikiran untuk kelompok b. Tidak mengerjakan tugas kelompok untuk individu
125 6
Melamun / mengantuk
5 4 3
7
8
Mengganggu teman
Bermain-main
2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Tidak pernah melamun dan mengantuk selama kegiatan pembelajaran Tidak pernah melamun tapi mengantuk dan berusaha mengikuti pembelajaran Tidak pernah melamun tapi mengantuk dan tidak memperhatikan pembelajaran Melamun, tapi tidak mengantuk Melamun dan mengantuk selama kegiatan pembelajaran Tidak pernah mengganggu teman selama kegiatan pembelajaran Men gganggu teman selama kurang dari 5 menit selama kegiatan pembelajaran Mengganggu teman antara 5-30 menit selama kegiatan pembelajaran Mengganggu teman antara 30-60 menit selama kegiatan pembelajaran Mengganggu teman lebih dari 60 menit selama kegiatan pembelajaran Tidak pernah bermain-main selama kegiatan pembelajaran Bermain-main selama kurang dari 5 menit selama kegiatan pembelajaran Bermain-main antara 5-30 menit selama kegiatan pembelajaran Bermain-main antara 30-60 menit selama kegiatan pembelajaran Bermain-main lebih dari 60 menit
126
Lampiran 16 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN Kelompok
:
Materi
:
Tanggal pengamatan : No
Kode siswa
Jenis aktivitas 1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan : Aktivitas positif
Aktivitas negatif
1. Praktikum dan Diskusi 2. Mencatat 3. Bertanya 4. Menjawab 5. Kerjasama 6. Melamun / mengantuk 7. mengganggu teman 8. bermain-main
5
Jumlah skor 6
7
8
Lampiran 17 REKAPITULASI HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS SAMPEL Pertemuan No
Kode siswa
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
1
A1
34
ST
34
ST
35
ST
38
ST
2
A2
33
ST
38
ST
33
ST
31
T
3
A3
28
T
31
T
35
ST
34
ST
4
A4
36
ST
39
ST
39
ST
39
ST
5
A5
28
T
30
T
35
ST
33
ST
6
A6
34
ST
38
ST
35
ST
34
ST
7
A7
35
ST
37
ST
38
ST
39
ST
8
A8
31
T
36
ST
31
T
31
T
9
A9
28
T
34
ST
34
ST
33
ST
10
A10
33
ST
39
ST
32
T
36
ST
11
A11
36
ST
32
T
32
T
39
ST
12
A12
34
ST
38
ST
38
ST
34
ST
13
A13
30
T
33
ST
30
T
32
T
14
A14
30
T
29
T
24
C
28
T
15
A15
36
ST
33
ST
33
ST
38
ST
16 17
A16
28
T
38
ST
37
ST
33
ST
A17
30
31
34
38
36
T ST
34
A18
T ST
29
18
T ST
38
ST ST
31
T
34
ST
36
ST
1
2
3
4
19
A19
31
T
20
A20
30
T
38
ST
38
ST
31
T
21
A21
31
T
39
ST
39
ST
40
ST
22
A22
32
T
31
T
36
ST
35
ST
37
ST
36
ST
38
ST
23
A23
33
ST
24
A24
31
T
33
ST
32
T
38
ST
25
A25
38
ST
32
T
37
ST
32
T
26
A26
28
T
24
C
29
T
27
T
31
T
35
ST
32
T
27
A27
29
T
28
A28
32
T
32
T
32
T
35
ST
29
A29
29
T
32
T
35
ST
34
ST
30
A30
30
T
36
ST
34
ST
31
T
30
T
33
ST
32
T
36
ST
30
T
35
ST
37
ST
31
A31
32
A32
32
T
33
A33
34
ST
36
ST
32
T
38
ST
34
A34
32
T
31
T
33
ST
31
T
35
A35
32
T
32
T
34
ST
38
ST
31
T
32
T
29
T
36
A36
29
T
37
A37
34
ST
35
ST
33
ST
34
ST
38
A38
34
ST
34
ST
32
T
34
ST
39
A39
31
T
32
T
33
ST
34
ST
30
T
33
ST
32
T
34
ST
40
A40
Keterangan
ST : Sangat tinggi T : Tinggi
C: Cukup
127
128 Pertemuan No 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Kode siswa
1
Skor 27 28 27 28 29 31 31 28 27 34 28 31 28 31 31 28 28 28 34 28 25 27 32 26 29 22 23 22 31 30 26 26 25 24 30 36 30 30 36 31 ∑. ST ∑. T ∑. C Keaktifan klasikal Kriteria keaktifan B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40
Keterangan
2 Kriteria T T T T T T T T T ST T T T T T T T T ST T T T T T T C C C T T T T T C T ST T T ST T 18 58 4 95% ST
ST : Sangat tinggi
Skor 33 27 33 28 39 28 40 28 33 32 28 32 28 38 34 31 28 30 37 38 36 36 31 29 33 30 35 30 31 34 38 37 37 35 37 40 37 34 39 35 ∑. ST ∑. T ∑. C
3 Kriteria ST T ST T ST T ST T ST T T T T ST ST T T T ST ST ST ST T T ST T ST T T ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST 47 32 1 98,75% ST
C: Cukup
Skor 33 31 34 31 39 32 37 38 31 38 30 34 34 38 34 29 35 31 40 39 32 36 35 32 31 28 31 32 35 34 34 36 35 30 37 40 38 33 37 35 ∑. ST ∑. T ∑. C
4 Kriteria ST T ST T ST T ST ST T ST T ST ST ST ST T ST T ST ST T ST ST T T T T T ST ST ST ST ST T ST ST ST ST ST ST 52 27 1 98,75% ST
Skor 32 31 29 29 39 31 37 33 32 37 30 31 32 39 38 30 36 33 40 40 23 39 35 37 33 33 32 35 38 33 34 35 35 33 36 40 37 38 40 35 ∑. ST ∑. T ∑. C
T : Tinggi
Kriteria T T T T ST T ST ST T ST T T T ST ST T ST ST ST ST C ST ST ST ST ST T ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST 57 22 1 98,75% ST
Lampiran 18 LEMBAR OBSERVASI KINERJA SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN Pertemuan
:
Materi
:
No
Kinerja yang diamati
Nomor absen siswa 1
1
2
3
4 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk praktikum atau diskusi secara teratur dan tidak gaduh
2
Menggunakan peralatan praktikum atau diskusi dengan baik dan benar
3
Terampil melakukan kegiatan praktikum atau diskusi sesuai dengan petunjuk
4
Mendeskripsikan hasil praktikum atau diskusi dalam bentuk tabel dan tulisan
5
Mempresentasikan hasil praktikum atau diskusi di depan kelas
6
Menyimpulkan hasil praktikum atau diskusi dengan benar
7
Mengumpulkan hasil praktikum atau diskusi secara teratur dan tidak gaduh
8
Merapikan dan mengembalikan peralatan praktikum atau diskusi kepada guru
9
Mampu bekerjasama dalam kelompok Jumlah
Tanda chek ( ) bila siswa melakukan aktivitas yang diamati, dan tanda strip (-) bila siswa tidak melakukan aktivitas yang diamati. Skor = jumlah kegiatan x 10 Kriteria penilaian : Skor 70 – 90 = sangat terampil (ST) Skor 40 – 60 = cukup terampil (CT) Skor 10 – 30 = kurang terampil (KT)
129
20
Lampiran 19
130
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KINERJA SISWA KELAS SAMPEL Pertemuan No
Kode siswa
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
1
A1
80
ST
80
ST
80
ST
70
ST
2
A2
80
ST
60
CT
90
ST
80
ST
3
A3
70
ST
60
CT
90
ST
70
ST
4
A4
70
ST
70
ST
80
ST
80
ST
5
A5
70
ST
50
CT
80
ST
80
ST
1
2
3
4
6
A6
70
ST
60
CT
90
ST
70
ST
7
A7
80
ST
80
ST
90
ST
70
ST
8
A8
60
CT
40
CT
80
ST
80
ST
9
A9
70
ST
60
CT
80
ST
80
ST
10
A10
80
ST
60
CT
80
ST
70
ST
11
A11
70
ST
70
ST
70
ST
80
ST
12
A12
80
ST
70
ST
80
ST
70
ST
13
A13
60
CT
80
ST
60
CT
70
ST
14
A14
50
CT
20
KT
30
KT
70
ST
15
A15
80
ST
80
ST
90
ST
70
ST
16 17
A16
70
ST
70
ST
90
ST
80
ST
A17
60
60
80
70
80
CT ST
80
A18
CT ST
60
18
CT ST
80
ST ST
60
CT
80
ST
70
ST
ST
80
ST
70
ST
19
A19
60
CT
20
A20
70
ST
70
21
A21
70
ST
90
ST
90
ST
80
ST
60
CT
80
ST
70
ST
22
A22
80
ST
23
A23
80
ST
90
ST
80
ST
70
ST
24
A24
60
CT
80
ST
70
ST
60
CT
25
A25
80
ST
80
ST
80
ST
70
ST
26
A26
60
CT
40
CT
80
ST
60
CT
80
ST
90
ST
70
ST
27
A27
70
ST
28
A28
80
ST
80
ST
80
ST
80
ST
29
A29
70
ST
80
ST
90
ST
80
ST
30
A30
70
ST
80
ST
90
ST
60
CT
80
ST
80
ST
80
ST
31
A31
70
ST
32
A32
70
ST
60
CT
90
ST
60
CT
33
A33
80
ST
80
ST
80
ST
60
CT
34
A34
80
ST
70
ST
90
ST
60
CT
60
CT
70
ST
70
ST
35
A35
60
CT
36
A36
70
ST
60
CT
80
ST
60
CT
37
A37
80
ST
80
ST
90
ST
60
CT
38
A38
80
ST
80
ST
80
ST
70
ST
39
A39
60
CT
60
CT
80
ST
60
CT
70
ST
80
ST
80
ST
70
ST
40
A40
Keterangan
ST = Sangat terampil CT = Cukup terampil
KT = Kurang terampil
131 Pertemuan No
Kode siswa
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
41
B1
50
CT
90
ST
60
CT
60
CT
42
B2
30
KT
60
CT
70
ST
70
ST
43
B3
50
CT
70
ST
90
ST
70
ST
44
B4
60
CT
80
ST
60
CT
70
ST
45
B5
80
ST
80
ST
90
ST
80
ST
46
B6
80
ST
90
ST
70
ST
70
ST
47
B7
80
ST
70
ST
80
ST
70
ST
48
B8
70
ST
90
ST
90
ST
80
ST
1
2
3
4
49
B9
50
CT
50
CT
50
CT
60
CT
50
B10
80
ST
80
ST
90
ST
80
ST
51
B11
50
CT
60
CT
40
CT
70
ST
52
B12
80
ST
90
ST
70
ST
80
ST
53
B13
80
ST
80
ST
60
CT
70
ST
54
B14
80
ST
80
ST
80
ST
60
CT
55
B15
70
ST
90
ST
80
ST
70
ST
56 57
B16
50
CT
60
CT
60
CT
50
CT
B17
80
90
60
ST CT
80
50
ST ST
80
B18
ST CT
70
58
80
ST ST
59
B19
70
ST
90
ST
90
ST
80
ST
60
B20
70
ST
80
ST
80
ST
70
ST
70
ST
90
ST
70
ST
20
KT
80
ST
90
ST
80
ST
61
B21
62
B22
80
ST
63
B23
80
ST
70
ST
90
ST
70
ST
64
B24
70
ST
40
CT
70
ST
80
ST
70
ST
80
ST
80
ST
65
B25
70
ST
66
B26
30
KT
60
CT
60
CT
70
ST
67
B27
20
KT
90
ST
50
CT
70
ST
68
B28
30
KT
40
CT
60
CT
70
ST
69
B29
80
ST
60
CT
90
ST
80
ST
80
ST
90
ST
70
ST
70
B30
80
ST
71
B31
70
ST
90
ST
80
ST
70
ST
72
B32
70
ST
90
ST
70
ST
70
ST
73
B33
70
ST
80
ST
80
ST
70
ST
30
KT
70
ST
60
CT
50
CT
80
ST
90
ST
70
ST
74
B34
75
B35
70
ST
76
B36
80
ST
90
ST
80
ST
60
CT
77
B37
80
ST
80
ST
90
ST
80
ST
80
ST
90
ST
80
ST
78
B38
80
ST
79
B39
80
ST
90
ST
80
ST
80
ST
80
B40
70
ST
70
ST
90
ST
80
ST
∑. ST
59
∑. ST
56
∑. ST
66
∑. ST
68
∑. CT
16
∑. CT
22
∑. CT
14
∑. CT
12
∑. KT
5
∑. KT
2
∑. KT
-
∑. KT
-
Keterangan
ST = Sangat terampil
KT = Kurang terampil
CT = Cukup terampil
132
Lampiran 20
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF Petunjuk pengisian : 1. 2. 3.
Angket ini terdiri dari 10 pertanyaan, isilah angket ini dengan sebenar-benarnya Bila ada pertanyaan yang kurang jelas, tanyakanlah pada guru biologi Anda! Pilih salah satu jawaban pertanyaan dengan cara memberikan tanda check pada jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda!
No 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10
Pernyataan Saya senang dengan mata pelajaran biologi dan saya berusaha memahami setiap materinya Saya selalu menyiapkan buku catatan, LKS, alat tulis, dan buku penunjang lain diatas meja Saya akan lebih semangat dalam belajar biologi khususnya materi tentang pewarisan sifat Saya akan menghargai perbedaan fisik orang lain sebagai salah satu bentuk adanya keanekaragaman ciri genetik pada manusia Saya selalu aktif dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat Saya selalu bekerjasama dengan teman saat diskusi atau dalam menjawab pertanyaan dari guru maupun dalam mengerjakan tugas Saya tidak akan mengganggu teman lain saat pelajaran berlangsung Saya selalu menghargai pendapat teman lain, tidak ramai sendiri dan mendengarkan pendapat teman lain Saya selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan aktif dalam melaksanakan tugas Saya akan menerapkan materi pewarisan sifat dalam kehidupan sehari-hari jumlah skor yang menjawab setuju x 100 % jumlah skor maksimal Kriteria penilaian: Nilai =
85%-100% = sangat tinggi 70%- 84 % = tinggi 60%- 69 % = cukup 50%- 59 % = kurang 0 %- 50 % = jelek
Jumlah S TS
133
Lampiran 21
REKAPITULASI ANGKET PENILAIAN AFEKTIF SISWA KELAS SAMPEL
No 1
Pernyataan
Jumlah
Persentase (%)
S
TS
S
TS
79
1
98,75
1,25
74
6
92,5
7,5
77
3
96,25
3,75
80
0
100
0
68
12
85
15
75
5
93,75
6,25
76
4
95
5
74
6
92,5
7,5
70
10
87,5
12,5
74
6
92,5
7,5
Rata-rata kelas
93,38
6,63
kriteria
Sangat tinggi
Saya senang dengan mata pelajaran biologi dan saya berusaha memahami setiap materinya
2
Saya selalu menyiapkan buku catatan, LKS, alat tulis, dan buku penunjang lain diatas meja
3
Saya akan lebih semangat dalam belajar biologi khususnya materi tentang pewarisan sifat
4
Saya akan menghargai perbedaan fisik orang lain sebagai salah satu bentuk adanya keanekaragaman ciri genetik pada manusia
5
Saya selalu aktif dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat
6
Saya selalu bekerjasama dengan teman saat diskusi atau dalam menjawab pertanyaan dari guru maupun dalam mengerjakan tugas
7
Saya tidak akan mengganggu teman lain saat pelajaran berlangsung
8
Saya selalu menghargai pendapat teman lain, tidak ramai sendiri dan mendengarkan pendapat teman lain
9
Saya selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan aktif dalam melaksanakan tugas
10
Saya akan menerapkan materi pewarisan sifat dalam kehidupan sehari-hari
134
Lampiran 22
LEMBAR ANGKET TANGGAPAN SISWA Petunjuk :
Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan proses pembelajaran di kelas. Isilah dengan keadaan anda yang sebenarnya ! Berilah tanda cek ( ) pada kotak yang sesuai dengan pilihan anda untuk setiap nomor. No
Pernyataan
Pilihan Ya
1
Suasana pembelajaran menyenangkan
2
Proses pembelajaran berlangsung efektif
3
Guru selalu meningkatkan minat dan motivasi dalam mengikuti pelajaran serta memicu rasa ingin tahu siswa
4
Guru menghubungkan materi dengan peristiwa kehidupan yang terkait
5
Guru sudah melibatkan saya secara fisik (somatis) dalam pembelajaran
6
Guru sudah melibatkan aspek visual – auditori (pendengaranpenglihatan) saya dalam pembelajaran
7
Guru sudah melibatkan aspek intelektual saya dalam pembelajaran
8
Saya senang dengan media dan metode yang digunakan guru
9
Saya dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diajarkan
10
Apakah anda menyukai pendekatan pembelajaran yang digunakan saat ini
Nilai =
jumlah skor yang menjawab ya x 100 % jumlah skor maksimal
Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut : 85%-100% = sangat tinggi 70%- 84 % = tinggi 60%- 69 % = cukup 50%- 59 % = kurang 0 %- 50 % = jelek
Tidak
135
Lampiran 23
REKAPITULASI ANGKET TANGGAPAN SISWA KELAS SAMPEL
No
Pernyataan
Jumlah
Persentase (%)
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1
Suasana pembelajaran menyenangkan
74
6
92,5
7,5
2
Proses pembelajaran berlangsung efektif
73
7
91,25
8,75
3
Guru selalu meningkatkan minat dan
69
11
86,25
13,75
69
11
86,25
13,75
70
10
87,5
12,5
69
11
86,25
13,75
72
8
90
10
71
9
88,75
11,25
72
8
90
10
68
12
85
15
Rata-rata kelas
88,37
11,63
Kriteria
Sangat tinggi
motivasi dalam mengikuti pelajaran serta memicu rasa ingin tahu siswa 4
Guru menghubungkan materi dengan peristiwa kehidupan yang terkait
5
Guru sudah melibatkan saya secara fisik (somatis) dalam pembelajaran
6
Guru sudah melibatkan aspek visual – auditori (pendengaran-penglihatan) saya dalam pembelajaran
7
Guru sudah melibatkan aspek intelektual saya dalam pembelajaran
8
Saya senang dengan media dan metode yang digunakan guru
9
Saya dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diajarkan
10
Apakah anda menyukai pendekatan pembelajaran yang digunakan saat ini
136
Lampiran 24
\
137
138
139
Lampiran 25
140
141
Lampiran 26
142
143
Lampiran 27 144
Lampiran 28
145
Lampiran 29
146
Lampiran. 30
147 FOTO – FOTO PENELITIAN
Gambar 1. Siswa sedang Berdiskusi
Gambar 2. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi
Gambar 3. Siswa sedang Memperhatikan Penjelasan dari Guru
148
Gambar 4. Siswa sedang Melakukan Praktikum Persilangan Monohibrid
Gambar 5. Siswa sedang Diamati oleh Observer
Gambar 6. Siswa sedang Mengamati Comic strip
149
Gambar 7. Siswa sedang Melakukan Praktikum Persilangan Dihibrid
Gambar 8. Siswa sedang Mempresentasikan Hasil Praktikum
Gambar 9. Siswa sedang Memperhatikan Kelompok yang sedang Presentasi