BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI BPM NY. SRI WIDYANINGSIH, AM.KEB DESA LEMAHIRENG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Rizka Aprillia Ardani*Puji Pranowowati**Luvi Dian Afriani** *Mahasiswi DIV Kebidanan Transfer **Dosen STIKES Ngudi Waluyo Kabupaten Semarang E-mail :
[email protected] ABSTRAK Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan salah satu masalah gizi yang terjadi pada Ibu hamil yaitu keadaan kekurangan zat gizi terutama energi dan protein yang terjadi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Ibu hamil yang KEK berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan meningkatkan risiko penyakit kronis dimasa depan. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional.Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil yang periksa di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb bulan januari – desember 2015.Sampel pada penelitian ini adalah 108 ibu. Pengumpulan data menggunakan data sekunder. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan paritas dengan KEK dengan p value sebesar 0,001( α= 0,05), ada hubungan jarak kehamilan dengan KEK dengan p value 0,00 ( α= 0,05), ada hubungan usia dengan KEK dengan p value 0,00( α= 0,05), tidak ada hubungan usia kehamilan dengan KEK dengan p value 0,768 ( α= 0,05), ada hubungan pekerjaan dengan KEK dengan p value 0,013( α= 0,05). Kepada ibu hamil diharapkan tidak hamil di usia muda, memperhatikan jarak kehamilan yaitu minimal 2 tahun , dan untuk membatasi jumlah anak dengan cara KB. Kata Kunci
: Paritas, jarak kehamilan, usia,usia kehamilan, pekerjaan, ibu hamil dan KEK Kepustakaan : 26 (2005-2015)
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
1
ABSTRACT Chronic Energy Deficiency (CED) is one of nutritional problem in pregnant women that is chronic malnutrition especially calorie and protein. Impact CED in pregnant women is risk low birth weight, relationship with increase chronic desease in future. The research design was a descriptive analytic cross sectional. The population in the study were all pregnant women check in BPM Ny . Sri Widyaningsih , Am.Keb in January - December 2015. The sample in this study were 108 pregnant women. Collecting data using secondary data . Furthermore, the data were analyzed using univariate and bivariate analysis using chi square test. The results showed that there was a relationship of parity with KEK with p value of 0.001 ( α = 0.05 ) , no distance relationship with KEK pregnancy with p value 0.00 ( α = 0.05 ) , there is the relationship of age with KEK with p value 0.00 ( α = 0.05 ) , there was no correlation with gestational age KEK with p value 0.768 ( α = 0.05 ) , there is an employment relationship by KEK with p value 0.013 ( α = 0.05 ) . Expected to expectant mothers pregnant women do not get pregnant at a young age , pay attention to spacing of pregnancy that is at least 2 years , and to limit the number of children with a family planning method . Keywords
: Parity, spacing pregnancies, age, gestsional age,pregnant women and CED
Bibliograph’es: 26 (2005-2015) PENDAHULUAN Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia dan KEK pada kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua kehamilan. WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dan KEK dengan prevalensi terbanyak dari kasus tersebut karena ibu Kurang Energi Kronis (KEK) yang dapat menyebabkan status gizinya berkurang (Rukiah, 2010). Berdasarkan Riskesdas pada tahun 2013, proporsi Wanita usia subur (WUS) dengan kekurangan
Energi kronik, yaitu WUS dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm telah terjadi peningkatan dengan proporsi ibu hamil usia 15-19 tahun dengan KEK (kekurangan Energi Kronik) dari 33,5 % pada tahun 2010 meningat menjadi 38,5 % di tahun 2013. Selain itu peningkatan yang terjadi pada WUS usia 15-19 tahun yang tidak hamil dari 30,9 % pada tahun 2010 meningkat menjadi 46,6% pada tahun 2013 (depkes RI, 2013). Faktor faktor yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil diantaranya adalah keadaan sosial ekonomi yang mengakibatkan rendahnya pendidikan, jarak kelahiran yang terlalu dekat
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
2
menyebabkan buruknya status gizi pada ibu hamil, banyaknya bayi yang dilahirkan (paritas), usia kehamilan pertama yang terlalu muda atau masih remaja dan pekerjaan yang biasanya memiliki status gizi lebih rendah apabila tidak di imbangi dengan asupan makanan dalam jumlah yang cukup (Ary dan Rusilanti, 2013). METODE Desain peelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan di BPM Ny. Sri Widyaningsih Am.Keb Desa Lemah Ireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I-III dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015 yaitu sebanyak 108 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil A. Univariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Karakteristik Responden Data Juml Persenta Demografi ah se (%) - Usia - < 20 tahun 21 19,4 - 20-35 tahun 66 61,1 - > 35 tahun 21 19,4 - Pekerjaan - Bekerja 65 60,2 - Tidak 43 39,8 bekerja - Paritas - Nullipara 41 38,0 - Primigravida 49 45,4 - Multigravida 18 16,7
Usia Kehamilan - TM I - TM II - TM III Jarak Kehamilan - Belum ada - < 2 tahun - ≥ 2 tahun KEK - Tidak KEK - KEK
52 30 26
48,1 27,8 24,1
41 16 51
38,0 14,8 47,2
76 32
70,4 29,6
Data tabel 1 menunjukkan bahwa usia mayoritas responden berusia 20-35 tahun (n=66); 61,1%). mayoritas pekerjaan responden yaitu bekerja (n=65); 60,2%). Mayoritas responden sudah pernah melahirkan 1x (n=49) 45,4%). Usia kehamilan mayoritas TM I yaitu (n=52); 48,1%) jarak kehamilan mayoritas ≥ 2 tahun yaitu (n=51); 47,2%. Mayoritas tidak terjadi KEK yaitu (n= 76); 70,4%) B. Bivariat 1. Hubungan KEK 60
paritas
dengan
43
40
21
20
12
20 66
0 Tidak KEK
KEK
Nullipara Primipara Multipara
2. Hubungan jarak kehamilan dengan KEK
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
3
50 40 30 20 10 0
46 23
Belum ada
18 9
7
< 2 tahun
5
≥ 2 tahun Tidak KEK
KEK
3. Hubungan usia dengan KEK 60 40
kehamilan
39 TM I
20 17
20
14 10
0
8
KEK
4. Hubungan Usia dengan KEK 80 60 40 20 0
62
1
13
Tidak KEK
20
< 20 tahun 48
20-35 tahun ≥ 2 tahun
KEK
5. Hubungan pekerjaan dengan KEK 50 40 30 20 10 0
36
40 25 7
Tidak KEK
Analisa Hubungan pekerjaan dengan KEK Hasil penelitian menunjukan responden yang terkena KEK lebih banyak terjadi pada responden yang bekerja (38,5%) dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja (16,3%).
TM II TM III
tidak KEK
banyak terjadi pada responden dengan usia < 20 tahun sebanyak 20 responden (62,5%) dibandingkan dengan usia 2035 tahun sebanyak 4 responden (12,5%) dan usia ≥ 35 tahun sebanyak 8 responden (25,0%).
Tidak bekerja Bekerja
Analisa Hubungan Usia Kehamila dengan KEK Hasil penelitian menunjukkan responden yang terkena KEK lebih banyak terjadi pada responden dengan usia kehamilan trimester I yaitu sebanyak 14 responden (43,8%) dibandingkan dengan usia kehamilan trimester II sebanyak 10 responden ( 31,2%) dan usia kehamiilan trimester III yaitu sebanyak 8 responden (25,0%).
Anlisa Hubungan Paritas dengan KEK Hasil penelitian menunjukkan responden yang terkena KEK lebih banyak terjadi pada responden dengan paritas nullipara yaitu sebanyak (48,8%) dibandingkan dengan paritas primipara sebanyak 6 responden (12,2%) dan paritas multipara yaitu sebanyak 6 responden (33,3%).
KEK
Analisa Hubungan Usia dengan KEK Hasil penelitian menunjukan Responden yang terkena KEK lebih
Analisa Hubungan jarak kehamilan dengan KEK Hasil penelitian menunjukkan responden yang terkena KEK lebih banyak terjadi pada responden dengan kategori belum ada jarak kehamilan
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
4
yaitu sebanyak 18 responden (43,9%) dibandingkan dengan jarak kehamilan < 2 tahun yaitu sebanyak 9 responden (56,2%) dan jarak kehamilan ≥ 2 tahun yaitu sebanyak 5 responden (9,8%). Pembahasan Gambaran Usia Ibu hamil Dalam penelitian ini terdapat 21 responden (19,4%) yang menikah < 20 tahun hal ini menunjukkan masih banyak terjadi hamil di usia muda yang merupakan ibu hamil beresiko. Selain itu ibu usia jurang dari 20 tahun pada umumnya belum mampu memenuhi kebutuhan gizinya sendiri karena pada usia tersebut ibu dalam keadaan hamil, dikhawatirkan pasokan gizi terutama protein untuk janin juga kurang. Disini antara ibu dan bayi akan terjadi kompetisi makanan karena pada usia tersebut ibu masih dalam masa pertumbuhan. Baliwati (2004), menyatakan bahwa umur merupakan salah satu faktor penting dalam proses kehamilan hingga persalinan, karena kehamilan pada ibu yang berumur muda menyebabkan terjadinya kompetisi makanan antara janin dengan ibu yang masih dalam masa pertumbuhan. Gambaran pekerjaan ibu hamil Sebagian besar responden seharusnya bisa atau dapat mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Selain itu karena ibu hamil banyak yang bekerja sebagai buruh pabrik dan beban kerja yang tidak ringan karena ibu harus bekerja dari pagi sampai sore hari, dan ibu juga terkadang harus lembur jadi ibu sering mengabaikan jadwal makan yang teratur karena terlalu sibuk bekerja. Dalam penilitian Surasih (2005) ada hubungan antara pekerjaan dengan
KEK, beban kerja yang berat meningkatkan kebutuhan makanan wanita. Lamanya waktu bekerja serta peran ganda wanita menciptakan suatu kerentanan sosial terhadap masalah malnutrisi terutama selama masa reproduksi. Gambaran Paritas Dalam penelitian ini masih terdapat ibu yang melahirkan lebih dari 2 anak ( multipara) Dalam hal ini jika ibu terlalu sering hamil dan melahirkan maka ibu akan memiliki anak yang banyak, sehingga ketika ibu memiliki anak yang banyak maka kebutuhan hidup semakin banyak terutama dalam hal kebutuhan nutrisi. Ibu yang memiliki anak banyak dengan ekonomi kurang akan memiliki kesulitan memperhatikan dirinya sendiri, ditambah jika ibu hamil bisa saja kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi karena kesibukan yang dilakukan mengurus rumah tangga.Dan harus berbagi makanan dengan anggota keluarga sementara ibu hamil harus membutuhkan lebih banyak nutrisi. Oleh karena itu sebisa mungkin ibu bisa melakukan program KB untuk mengurangi jumlah anak. Gambaran Usia Kehamilan Penambahan berat badan selama hamil sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan pada trimester I belum begitu banyak karena ibu pada trimester I masih sering mual muntah yang menjadikan asupan makanan ke dalam tubuh ibu kurang sehingga hal itu dapat menyebabkan KEK, pada trimester I kenaikan berat badan pada
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
5
ibu hamil belum banyak jadi ibu hamil trimester I banyak yang KEK Gambaran Jarak Kehamilan Dalam penelitian ini masih terdapat ibu yang melahirkan dengan jarak < 2 tahun yaitu sebanyak 16 responden (14,8%), untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara kehamilan tidak kurang dari 2 tahun. Karena jika jaraknya terlalu dekat akan mengganggu tumbuh kembang anak baik fisik maupun mental. Hal ini disebabkan karena ASI terpaksa dihentikan, ibu tidak banyak waktu untuk menyiapkan makanan anak, juga perhatian dan kasih saying yang berkurang. Ibu memerlukan waktu setidaknya 2 tahun untuk memulihkan kesehatannya sebelum hamil lagi ( Soetijiningsih, 1995). Sesuai dengan pendapat Supriasa (2002) jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan gzat gizi dalam keluarga. Gambaran Kejadian KEK Dalam penelitian didapatkan kejadian KEK dianggap masih tinggi. Tingginya angka KEK di daerah penelitian dapat disebabkan oleh banyak faktor antara lain kondisi ekonomi keluarga, paritas, tingkat pendidikan yang rendah, tingkat pengetahuan yang rendah, kesadaran akan konsusmsi protein yang belum mampu memenuhi kebutuhan. Asupan gizi pada ibu hamil yang tidak sesuai dapat menimbulkan gangguan dalam kehamilan baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya. Bila keadaan ini terus berlangsung dalam keadaan waktu yang lama maka akan terjadi ketidakseimbangan asupan untuk pemenuhan dan pengeluaran energi
sehingga menyebabkan ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis. Hubungan Usia dengan KEK Uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan p value 0,000≤0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan antara usia dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Kejadian KEK lebih banyak dialami ibu usia muda di bawah 20 tahun karena ibu dengan usia muda belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak serta mereka belum paham dan mengerti bagaimana menjaga kehamilan serta bagaimana proses kehamilan sesungguhnya. Baliwati (2004), menyatakan bahwa umur merupakan salah satu faktor penting dalam proses kehamilan hingga persalinan, karena kehamilan pada ibu yang berumur muda menyebabkan terjadinya kompetisi makanan antara janin dengan ibu yang masih dalam masa pertumbuhan. Hasil penelitian ini di dukung oleh teori yang menyatakan bahwa melahirkan anak pada usia ibu yang muda / terlalu tua mengakibatkan kualitas janin / anak yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu Hubungan pekerjaan dengan KEK Uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan p value 0,013≤0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di BPM Ny.Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemah Ireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Pada penelitiian ini ibu yang bekerja lebih tinggi mengalami KEK hal ini dikarenakan ibu bekerja tidak memiliki waktu banyak untuk istirahat, serta makanan yang tersedia praktis dan instan serta terkadang ibu yang bekerja harus
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
6
memiliki waktu tambahan untuk lembur. Dalam penilitian Surasih (2005) ada hubungan antara pekerjaan dengan KEK, beban kerja yang berat meningkatkan kebutuhan makanan wanita. Hubungan usia kehamilan denga KEK Uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan p value 0,768≤0,05 sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Penambahan berat badan selama hamil sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan pada trimester I belum begitu banyak karena ibu pada trimester I masih sering mual muntah yang menjadikan asupan makanan ke dalam tubuh ibu kurang sehingga hal itu dapat menyebabkan KEK, pada trimester I kenaikan berat badan pada ibu hamil belum banyak jadi ibu hamil trimester I banyak yang KEK. Umur kehamilan TM II dan III kebutuhan akan energi dan protein meningkat drastis seiring dengan pertumbuhan janin dalam kandungan ibu (Zulhaida Lubis, 2003). Hubungan paritas dengan KEK Uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan p value 0,001≤0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan antara Paritas dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Pada penelitian ini jumlah KEK pada ibu yang nullipara lebih tinggi dikarenakan ibu yang baru pertama kali hamil belum memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang banyak mengenai nutrisi saat hamil serta dikarenakannya kurang informasi dan tidak melakukan kegiatan posyandu untuk mengetahui perkembangan kondisi kehamilannya, sehingga sedini mungkin ibu bisa mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis). Menurut Mochtar (2005), paritas adalah seorang wanita yang melahirkan bayi yang dapat hidup (Viable). Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu. Paritas merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya KEK pada ibu hamil (Puji E, dkk.2007).
Hubungan jarak kehamilan dengan KEK Uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan p value 0,000≤0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan antara Jarak kehamilan dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).Hal ini dikarenakan ibu dengan belum ada jarak kehamilan kurang memperhatikan kehamilannya serta belum adanya pengalaman yang bisa dijadikan acuan untuk kehamilannya pada saat ini. Pengaturan kelahiran merupakan suatu upaya agar setiap keluarga memahami dan menyadari tentang prinsip keterbatasan manusia BKKBN dalam Wawan Hermawan IPB (2006). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Umur ibu hamil menunjukkan masih banyak responden hamil < 20 tahun yaitu sebanyak 21 responden (19,4%). 2. Pekerjaan ibu hamil menunjukkan ibu bekerja lebih banyak yaitu sebanyak 65
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
7
responden (60,2%) . 3. Paritas ibu hamil menunjukkan masih banyak responden yang melahirkan lebih dari 2 anak (multipara) yaitu sebanyak 18 responden (16,7%) 4. Jarak kehamilan menunjukkan masih banyak ibu melahirkan dengan jarak kehamilan < 2 tahun yaitu sebanyak 16 responden ( 14,8%) 5. Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) menunjukkan lebih banyak yang tidak mengalami KEK sebanyak 76 responden (70,4%) 6. Ada hubungan paritas dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan p value sebesar 0,001 ( α= 0,05). 7. Ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) , dengan p value sebesar 0,00 ( α= 0,05). 8. Tidak ada hubungan usia kehamilan dengan kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK, dengan p value sebesar 0.768 ( α= 0,05). 9. Ada hubungan usia dengan kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEKdengan p value sebesar 0,000 ( α= 0,05). 10. Ada hubungan pekerjaan dengan kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEKdengan p value sebesar 0,013 ( α= 0,05). Saran Kepada ibu hamil diharapkan ibu hamil tidak hamil di usia muda, memperhatikan jarak kehamilan yaitu minimal 2 tahun , dan untuk membatasi jumlah anak dengan cara KB.
Ary
dan Rusilanti.2013.Gizi Terapan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Baliwati, Y.F. 2004. Pengantar pangan dan gizi, cetakan 1. Jakarta: Swadaya Depkes
RI, 2013.Riskesdas Kesehatan Dek
Kristiyansari, W.2010.Gizi Hamil.Yogyakarta:Nuha Medika.
(Riset Ibu
Mochtar, Rostam. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi.2007. Jakarta. FKM UI. 2007. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa. Supriasa, I.D.N., Bakri, B., Fajar, I. 2002. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC. Surasih H. 2005. Faktor-faktor yan Berhubungan dengan Kekurangan EnergiKronis (KEK) pada Ibu Hamil di Kabupaten Banjarnegara. Semarang: IKM Universitas Negeri Semarang. Zuhaida Lubis. 2003. Status Gizi Ibu Hamil serta Pengaruhnya terhadap Bayi yang Dilahirkan. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
DAFTAR PUSTAKA
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
8
Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di BPM Ny. Sri Widyaningsih, Am.Keb Desa Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
9