ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN HASIL BELAJAR DENGAN PENDEKATAN INQUIRY BERBASIS KONTEKSTUAL Dahlia Badwi, Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Kegururuan dan Ilmu Pendidikan, UNIDAR Ambon, 085243023060, E-mail:
[email protected] Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara minat dan hasil belajar siswa kelas VII2 dengan Pendekatan Inquiry Berbasis Kontsekstual Pada Konsep Pencemaran Lingkungan di MTs Negeri Batumerah Ambon. Hasil ini terlihat dari analisis Korelasi Product Moment antara variabel X dan variabel Y dan kemudian dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf nyata 5% dan 1%, sehingga terlihat bahwa nilai r hitung = 0,77, db = 34, r tabel 5% = 0,339 r tabel 1% = 0,436, terlihat bahwa ada hubungan antara minat dan hasil belajar siswa kelas VII2 dengan Pendekatan Inquiry Berbasis Kontsekstual Pada Konsep Pencemaran Lingkungan kata kunci : inquiry, kontekstual, hasil belajar. ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING WITH CONTEXTUAL INQUIRY-BASED APPROACH The results of this research show that there is a relationship between interest and learning outcomes grade contextual Inquiry-based Approach on the concept of environmental pollution in MTs Countries Batumerah Ambon. These results analysis of the correlation between the variable X and variable Y then consulted with r the real extent of tables at 5% and 1%, so that it is clearly visible that the count value r = 0,77, db = 34, r = 5% 0,339; r table 1% = 0,436, seen that there is a relationship between interest and learning outcomes grade contextual inquiry-based approach on the concept of environmental pollution keyword: result learning, inquiry, contekstual
proses
PENSAHULUAN Kegiatan
pemerolehan
ilmu
dan
belajar-mengajar
dengan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
pendekatan
dalam
tabiat, serta pembentukan sikap dan
pembelajaran juga mempengaruhi hasil
kepercayaan pada peserta didik. Dengan
belajar siswa. Pembelajaran adalah proses
kata lain, pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik
untuk membantu peserta didik agar dapat
dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar dengan baik, Proses pembelajaran
belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
dialami sepanjang hayat seorang manusia
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
serta dapat berlaku di manapun dan
penggunaan
kapanpun. Proses
pembelajaran tidak
terlepas dari kegiatan siswa dan kegiatan mengajar guru. pembelajaran,
fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.
dua. Titik berat proses ialah
siswa
salah satu pendekatan pembelajaran yang
belajar. Belajar pada hakikatnya adalah
melibatkan siswa secara penuh dalam
proses perubahan tingkah laku yang
proses pembelajaran. Siswa didorong
disadari.
untuk
Mengajar
kegiatan
Sedangkan Kontekstual merupakan
pada
hakikatnya
beraktifitas mempelajari materi
adalah usaha yang direncanakan melalui
pembelajaran sesuai dengan topik yang
pengaturan dan penyediaan kondisi yang
akan
memungkinkan siswa melakukan berbagai
konteks Kontekstual bukan hanya sekedar
kegiatan belajar seobtimal mungkin.
mendengarkan
Pendekatan pembelajaran adalah sebagai aktifitas guru dalam memilih
dipelajarinnya.
belajar
dan
adalah
Belajar
mencatat,
proses
dalam
tetapi
berpengalaman
secara langsung.
kegiatan pembelajaran. Sedangkan Inkuiri
Sesuai dengan peryataan di atas
berarti suatu rangkaian kegiatan belajar
maka peneliti merasa tertarik untuk
yang melibatkan secara maksimal seluruh
menggabungkan
kemampuan siswa untuk mencari dan
pembelajaran yaitu Pembelajaran Inquiry
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
dan Pendekatan Kontekstual, karena dapat
analitis,
membawa siswa pada pengalaman belajar
sehingga
mereka
dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan
dalam
penuh percaya diri. Pembelajaran inkuiri
dipelajari
beriorientasi
mereka
pada,
keterlibatan
siswa
antara
menghubungkan dengan
dua
materi
situasi
sehari-hari
bentuk
yang
kehidupan
sesuai
dengan
secara maksimal dalam proses kegiatan
pengalaman mereka. Siswa kelas VII2 di
belajar,
MTs Negeri Batumerah Ambon dianggap
keterarahan
kegiatan
secara
maksimal dalam proses kegiatan belajar,
cocok
mengembangkan sikap percaya pada diri
Pembelajaran dengan Pendekatan Inquiry
siswa tentang apa yang ditemukan dalam
Berbasis
proses inkuiri, Materi pelajaran tidak
umumnya siswa-siswa sekolah menegah
diberikan secara langsung, peran siswa
pertama memiliki minat belajar yang
dalam Inquiry ini adalah mencari dan
masih
menemukan
sendiri
pelajaran,
keingintahuannya sangat besar sehingga
sedangkan
guru
sebagai
cocok diterapkan proses pembelajaran
materi berperan
apabila
diterapkan
Kontekstual
kurang
proses
karena
pada
sedangkan
tersebut. Proses Pembelajaran di luar kelas
2011/2015.
Sampel
penelitian
yang
2
yang berbasis kontekstual menarik apabila
dingunakan yang adalah kelas VII dengan
diterapkan pada sekolah tersebut karena
jumlah siswa 36 orang diambil secara
dalam proses pembelajaran siswa diajak
proposive sampling.
untuk mencari serta merumuskan masalah
Hubungan
fungsional
antara
dari hasil pengamatan di luar kelas serta
variabel untuk analisis korelasi product
untuk melihat sejauh mana siswa-siswa
moment akan dibedakan menjadi dua jenis
tersebut dalam memahami suatu persoalan
variabel yaitu: Variabel X adalah variabel
yang mereka hadapi untuk memecahkan
bebas yakni minat belajar siswa dengan
masalah tersebut.
Pendekatan Inquiry Berbasis Kontekstual pada
METODE PENELITIAN
kuantitatif, bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang (keadaan)
yang
sedang
diselidiki. Yaitu melihat Hubungan antara minat dan hasil belajar dengan pendekatan
Y
lingkungan
Hasil
belajar
siswa
setelah
menggunakan pedekatan inquiry berbasis kontekstual, indikatornya mengacu pada PAP yakni baik sekali, baik, cukup, kurang, dan gagal. 1.
inquiry berbasis kontekstual terhadap hasil
Instrument penyebaran angket untuk mengetahui respon siswa terhadap
belajar siswa kelas VII2 pada konsep
pendekatan
pencemaran lingkungan di MTs Negeri
inquiry
berbasis
kontekstual pada konsep pencemaran
Batumerah Ambon.
lingkungan.
Lokasi Penelitian adalah MTs Negeri Batumerah Ambon yang berlokasi di Kebun Cengkeh RT.05/RW.09, Jalan Pendidikan Kode Pos. 97128 Kecamatan Sirimau Kotamadya Ambon. Penelitian
2.
Instrument tes untuk melihat tingkat penguasaan
2011-2015 terhitung dari tanggal 22 Mei – 22 Juni 2015
konsep
pencemaran
lingkungan, berupa butir soal yang dibuat oleh peneliti, berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 25 nomor.
dilaksanakan 1 bulan pada tahun ajaran
Tes dingunakan untuk memperoleh data akhir menggunakan lembar soal tes yang dilakukan setelah proses kegiatan
Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah siswa kelas VII2 MTs Negeri Batumerah
pencemaran
indikatornya: angket penelitian. Variabel
Penelitian ini bersifat deskriptif
fenomena
konsep
Ambon
Tahun
ajaran
belajar
mengajar
mengerjakan
soal
(KBM). tersebut
Siswa kemudian
dikumpulkan dan dikoreksi dan diberikan
pernyataan yang disusun secara khusus
skor sesuai yang ditentukan. Observasi/
dan
pengamatan adalah cara penghimpunan
menghimpun
bahan-bahan
informasi sebagaimana dibutuhkan dan
keterangan
dilakukan
dengan
(data)
yang
mengadakan
digunakan
fenomena-fenomena
yang
menggali
keterangan
dan
dan atau
cocok untuk dianalisis.
pengamatan pencatatan secara sistematis terhadap
untuk
Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui angket, terlebih dahulu
dilakukan secara pengamatan. Angket
dikonsultasikan
dengan
skala
adalah alat pengumpulan data secara
seperti pada tabel berikut ini:
likerts,
tertulis yang berisi daftar pertanyaan atau Tabel 1. Skala Likerts No Alternatif Jawaban 1 A 2 B 3 C 4 D
Selanjutnya
untuk
Skor 4 3 2 1
Keterangan Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
mengetahui
berpatokan pada Penilaian Acuan Patokan
nilai hasil belajar setelah menggunakan
(PAP) dengan patokan minimal atau
pendekatan inquiry berbasis kontekstual
Standar Belajar Minimal (SKBM) dengan
yang diperoleh seluruh siswa dengan
rumus:
Nilai = jumlah skor perolehan x 100 Skor total Selanjutnya nilai tersebut yang diteliti untuk mengetahui tingkat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi,
penguasaan minimum individu terhadap
sehingga
Variabel kompetensi yang mengacu pada
dapat
menggambarkan
kedudukan suatu nilai dari seluruh siswa
Tabel dibawah ini:
Tabel 2 Pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) Interval Nilai Keterangan Angka 80-100 67-79 56-66 40-55 0-39
Huruf A B C D E
Dari data hasil penelitian ini akan diolah
dengan
menggunakan
Baik sekali Baik Cukup Kurang Gagal
moment. Selanjutnya untuk mengetahui
teknik
hubungan antara minat dan hasil belajar
analisis data statistik korelasi product
siswa Kelas VII2 dengan Pendekatan
Inquiry Berbasis Kontekstual di MTs
menggunakan analisis sederhana dengan
Negeri Batumerah Ambon, maka penulis
rumus
N ∑XY- (∑X) (∑Y) ( )) + (
rxy= √*
korelasi
product
moment.
)
Ket: rxy = koefesian varibel X dan Y ∑X = jumah X ∑Y = jumlah Y ∑XY = jumlah skor perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y N = banyaknya subjek penelitian. Jika r
hitung
≥r
tabel
pada taraf singnifikan
5% ( pada tabel baku r product moment) maka, Ha diterima
sebaliknya jika r
hitung
< r
tabel
maka, Ha
ditolak dan H0 diterima
dan H0 ditolak
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.
Sebaran Angket Penelitian Variabel (X)
Tabel 3. Penerapan pendekatan inquiry berbasis kontekstual terhadap materi Pertanyaan
Jawaban
Apakah anda setuju apabila materi pelajaran pencemaran lingkungan diterapkan dengan menggunakan pendekatan inquiry berbasis kontekstual? ∑ Sumber: Data primer penelitian 2015
Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
Berdasarkan data pada tabel diatas
atau
38,88%
Frekuensi
Presentase (%)
20 14 2 -
55,55 38,88 5,55 -
36
100
menjawab
setuju,
2
tentang penerapan pendekatan inquiry
responden atau 5,55% menjawab tidak
berbasis
setuju, dan tidak ada responden yang
kontekstual
terhadap
materi
pencemaran lingkungan, terlihat bahwa
menjawab sangat setuju.
terdapat 20 responden atau 55,55% yang menjawab sangat setuju, 14 responden Tabel 4. Penerapan pendekatan inquiry berbasis kontekstual terhadap memahami isi materi Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase (%) Apakah bila materi pencemaran Sangat setuju 8 22,22 lingkungan diterapkan dengan Setuju 25 69,44 menggunakan pendekatan inquiry Tidak setuju 3 8,33 berbasis kontekstual dapat membuat Sangat tidak setuju anda memahami isi materi? ∑ 36 100 Sumber: Data primer penelitian 2015
Berdasarkan data tabel di atas
responden atau 69,44% menjawab setuju,
tentang penerapan pendekatan inquiry
3 responden atau 8,33% menjawab tidak
berbasis kontekstual terhadap memahami
setuju, dan tidak ada responden yang
isi materi, terlihat bahwa 8 responden atau
menjawab
sangat
tidak
setuju.
22,22% menjawab sangat setuju, 25 Tabel 5. Penerapan langkah-langkah pembelajaran pendekatan inquiry berbasis kontekstual Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase (%) Apakah anda setuju dengan langkahSangat setuju 8 22,22 langkah pembelajaran pendekatan Setuju 27 75 inquiry berbasis kontekstual yang Tidak setuju 1 2,7 diterapkan oleh guru (peneliti) kepada Sangat tidak setuju anda dalam proses pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan? ∑ 36 100 Sumber: Data primer penelitian 2015
Berdasarkan data tabel di atas tentang
langkah-langkah
75% menjawab setuju, 1 responden atau
pembelajaran
2,7% menjawab tidak setuju, dan tidak
pendekatan inquiry berbasis kontekstual,
ada responden menjawab tidak sangat
terlihat bahwa terdapat 8 responden atau
setuju.
2,22% menjawab sangat setuju, 27 atau Tabel 6. Peryataan siswa tentang kemudahan belajar dengan pendekatan inquiry berbasis kontekstual Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase (%) Apakah anda merasa mudah dan senang Sangat setuju 13 36,11 bila belajar dengan pembelajaran Setuju 21 58,33 pendekatan inquiry berbasis kontekstual Tidak setuju 2 5,55 dengan teman kelompok anda? Sangat tidak setuju ∑ 36 100 Sumber: Data primer penelitian 2015
Berdasarkan data tabel di atass tentang
peryataan
tentang
menjawab setuju, 2 responden atau 5,55%
kemudahan belajar dengan pendekattan
menjawab tidak setuju, dan tidak ada
inquiry
responden menjawab tidak sangat setuju.
berbasis
siswa
menjawab sangat setuju, 21 atau 58,33%
kontekstual,
terlihat
bahwa terdapat 13 responden atau 36,11% Tabel 7. Peryataan siswa terhadap waktu dalam belajar kelompok Pertanyaan Jawaban Apakah anda setuju dengan waktu kegiatan belajar kelompok yang disesuaikan dengan pendekatan inquiry berbasis kontekstual dengan teman kelompok anda? ∑ Sumber: Data primer penelitian 2015
Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
Frekuensi 1 31 4 -
Presentase (%) 2,7 86,11 11,11 -
36
100
Berdasarkan data tabel di atas
menjawab
setuju,
2
responden
atau
tentang pernyataan siswa terhadap waktu
11,11% menjawab tidak setuju, dan tidak
dalam pembelajaran kelompok, terlihat
ada responden menjawab tidak sangat
bahwa terdapat 1 responden atau 2,7%
setuju.
menjawab sangat setuju, 31 atau 86,11% Tabel 8. Pendekatan pembelajaran sebagai proses belajar Pertanyaan Jawaban Apakah pembelajaran dengan pendekatan inquiry berbasis kontekstual dapat menunjang proses belajar anda dalam materi pencemaran lingkungan? ∑ Sumber: Data primer penelitian 2015
Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
Berdasarkan tabel di atas tentang pendekatan
2 28 6 36
setuju,
6
Presentase (%) 5,55 77,77 16,66 100
responden
atau
sebagai
16,66% menjawab tidak setuju, dan tidak
penunjang proses belajar ,terlihat bahwa
ada responden menjawab tidak sangat
terdapat
setuju.
2
pembelajaran
menjawab
Frekuensi
responden
atau
5,55%
menjawab sangat setuju, 28 atau 77,77% Tabel 9. Penerapan materi dengan menggunakan pendekatan inquiry berbasis kontekstual Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase (%) Apakah materi pencemaran lingkungan Sangat setuju 3 8,33 bila diterapkan dengan pendekatan Setuju 28 77,77 inquiry berbasis kontekstual menambah Tidak setuju 5 13,88 semangat anda dalam belajar? Sangat tidak setuju ∑ 36 100 Sumber: Data primer penelitian 2015
Berdasarkan data tabel di atas tentang
penerapan
materi
setuju, 28 atau 77,77% menjawab setuju,
dengan
5 responden atau 13,88% menjawab tidak
menggunakan pendekatan inquiry berbasis
setuju, dan tidak ada responden menjawab
kontekstual, terlihat bahwa terdapat 3
tidak sangat setuju
responden atau 8,33% menjawab sangat Tabel 10. Pendekatan pembelajaran terhadap penyelesaian soal pada materi Pertanyaan Jawaban Frekuensi Apakah anda setuju bila pembelajaran dengan pendekatan inquiry berbasis kontekstual mengatasi kesulitan anda dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pencemaran lingkungan? ∑ Sumber: Data primer penelitian 2015
Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
3 30 3 -
Presentase (%) 8,33 83,33 8,33 -
36
100
Berdasarkan data tabel di atas tentang
Pendekatan
83,33% menjawab setuju, 3 responden
pembelajaran
atau 8,33% menjawab tidak setuju, dan
terhadap penyelesaian soal pada materi,
tidak ada responden menjawab tidak
terlihat bahwa terdapat 3 responden atau
sangat setuju
8,33% menjawab sangat setuju, 30 atau Tabel 11. Hubungan antara minat dan hasil belajar siswa dengan pendekatan inquiry berbasis kontekstual terhadap aktivitas kelompok Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase (%) Apakah pembelajaran dengan Sangat setuju 12 33,33 pendekatan inquiry berbasis kontekstual Setuju 20 55,55 dapat meningkatkan minat dan hasil Tidak setuju 4 11,11 belajar siswa terhadap aktivitas dan Sangat tidak setuju kegiatan belajar dalam kelompok anda? ∑ 36 100 Sumber: Data primer penelitian 2015
Berdasarkan data tabel di atas
responden atau 33,33% menjawab sangat
tentang hubungan antara minat dan hasil
setuju, 20 atau 55,55% menjawab setuju,
belajar siswa dengan pendekatan inquiry
4 responden atau 11,11% menjawab tidak
berbasis kontekstual terhadap aktivitas
setuju, dan tidak ada responden menjawab
kelompok, terlihat bahwa terdapat 12
tidak sangat setuju.
Tabel 12. Hasil kerja kelompok dengan menggunakan pendekatan inquiry berbasis kontekstual Pertanyaan Jawaban Frekuensi Presentase (%) Apakah anda senang terhadap hasil kerja Sangat setuju 15 41,66 kelompok anda bila belajar dengan Setuju 20 55,55 menggunakan pendekatan inquiry Tidak setuju 1 2,7 berbasis kontekstual? Sangat tidak setuju ∑ 36 100 Sumber: Data primer penelitian 2015
Berdasarkan data tabel di atas
setuju, 20 atau 55,55% menjawab setuju,
tentang Hasil kerja kelompok dengan
1 responden atau 2,7% menjawab tidak
menggunakan pendekatan inquiry berbasis
setuju, dan tidak ada responden menjawab
kontekstual, terlihat bahwa terdapat 15
tidak sangat setuju.
responden atau 41,66% menjawab sangat 2.
Prestasi Belajar Siswa Varibel (Y)
Tabel 13. Hasil tes siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas VII2 Interval Nilai Kualifikasi Frekuensi Angka Nilai 80-100 A Sangat Baik 11 66-79 B Baik 19 56-65 C Cukup 6 40-55 D Kurang -
Presentase (%) 30,55 52,77 16,66 -
0-39
E ∑ Sumber: Data primer hasil tes siswa 2015
Gagal
Dari data di atas menunjukkan
36
meencapai
100
presentase
52,77%
dalam
bahwa dari 36 siswa, ternyata memiliki
menjawab soal tes yang diberikan oleh
kualifikasi nilai sangat baik 11 siswa atau
peneliti
30,55%, kualifikasi baik 19 siswa atau
lingkungan.
52,77%, kualifikasi cukup 6 siswa atau
pada
Berdasarkan
materi
pencemaran
hubungan
antara
16,66%, tidak ada siswa yang memiliki
minat dan hasil belajar siswa dengan
kualifikasi kurang dan tidak ada siswa
pendekatan inquiry berbasis kontekstual
yang memiliki nilai gagal. Hal ini
pada konsep pencemaran lingkungan di
menunjukkan bahwa hubungan antara
kelas VII2 MTs Negeri Batumerah Ambon
minat dan hasil belajar siswa dengan
dengan
pendekatan inquiry berbasis kontekstual
moment seperti yang terlihat pada bab III,
pada konsep pencemaran lingkungan di
maka hubungan antara kedua variabel
kelas VII2 MTs Negeri Batu Merah
tersebut secara khusus dapat disajikan
Ambon
pada tabel berikut:
mempunyai
signifikan
dengan
hubungan
yang
kategori
baik
menggunakan
rumus
product
Tabel 14.Hasil analisis korelasi antara hubungan minat dan hasil belajar siswa dengan pendekatan inquiry berbasis kontekstual (Variabel X ) terhadap hasil belajar siswa (Variabel Y) r Tabel Variabel r Hitung Db 5% 1% X dan Y 0,77 N–2 0,339 0,436 36 – 2 = 34
Berdasarkan
atas
sehingga dengan jelas terlihat bahwa nilai
menunjukkan adanya hubungan antara
rhitung = 0,77, rtabel 5% dengan db = 34
minat dan hasil belajar dengan pendekatan
adalah 0,339 dan 0,77 rtabel 1% dengan db
inquiry berbasis kontekstual pada konsep
= 34 adalah 0,436. Dari tabel interprestasi
pencemaran lingkungan di kelas VII2 MTs
untuk nilai r = 0,77 masuk pada kategori
Negeri
ini
kuat atau tinggi yang mana menunjukkan
dibuktikan dengan hasil analisis korelasi
bahwa hubungan antar minat dan hasil
product moment antara varibel X dan
belajar
variabel Y yang kemudian dikonsultasikan
berbasis
dengan r tabel pada taraf nyata 5% dan 1%,
pencemaran lingkungan di kelas VII MTs
Batumerah
tabel
Ambon,
di
hal
dengan
pendekatan
kontekstual
pada
inquiry konsep
Negeri
Batumerah
Ambon
memiliki
korelasi dengan kategori yang kuat.
KESIMPULAN 1.
Berdasarkan koefisien determinasi
Terdapat hubungan antara minat dan hasil belajar siswa kelas VII2 dengan
(KD) = r2 x 100%, maka diperoleh nilai
pendekatan
koefisien determinasinya sebesar 59,2%.
kontekstual pada konsep pencemaran
Dengan demikian, besarnya hubungan
lingkungan
antara minat dan hasil belajar dengan
Batumerah Ambon. Hal ini terlihat
pendekatan inquiry berbasis kontekstual
dari hasil analisis korelasi product
pada konsep pencemaran lingkungan di
moment
antara
kelas VII2 MTs Negeri Batumerah Ambon
variabel
Y
sebesar
%
dikonsultasikan dengan r tabel pada
Hasil
taraf nyata 5% dan 1%, sehingga
perhitungan tersebut melalui uji koefisien
dengan jelas terlihat bahwa nilai rhitung
korelasi
Untuk
= 0,77, db = 34, rtabel 5% = 0,339 dan
atau
rtabel 1% = 0,436, maka dari itu
derajat
tampak bahwa ada hubungan antara
kebebasan (db) = N -2, dengan kriteria
minat dan hasil belajar siswa VII2
pengujian hipotesis adalah; jika r hitung >
dengan pendekatan inquiry berbasis
r tabel maka H0 ditolak, dan jika r hitung
kontekstual pada konsep pencemaran
< r tabel, maka Ha diterima. Dengan
lingkungan di MTs Negeri Batumerah
demikian r tabel 5% dengan db = 34
Ambon.
59,2%
ditentukan
oleh
adalah
membuktikan diterima
sedangkan faktor
rxy
=
lain.
0,77.
hipotesis
maka
40,8
ditolak
dingunakan
adalah 0,339 dan r tabel 1% dengan db =
2.
inquiry
di
MTs
variabel dan
berbasis
Negeri
X
dan
kemudian
Besarnya hubungan antara minat dan
34 adalah 0,436, sehingga 0,77 > 0,339
hasil belajar siswa kelas VII dengan
pada taraf 5% dan 0,77 > 0,436 pada taraf
pendekatan
1%.
menarik
kontekstual pada konsep pencemaran
kesimpulan bahwa alternatif (Ha) diterima
lingkungan sebesar 59,2%, dan 40,8
atau terdapat hubungan antara minat dan
dipengaruhi oleh faktor lain.
Berarti
peneliti
dapat
inquiry
berbasis
hasil belajar siswa dengan pendekatan inquiry berbasis kontekstual pada konsep pencemaran lingkungan di kelas VII MTs Negeri Batumerah Ambon.
SARAN 1.
Kepada guru atau calon guru agar lebih trampil dalam mengembangkan proses
belajar-mengajar
dengan
menggunakan lagi berbagai macam
pendekatan metode
pembelajaran
pembelajaran
yang
serta lain
sehingga proses dari pembelajaran tersebut bisa memberikan implikasi yang baik dari hasil belajar yang diperoleh siswa. 2.
Bagi peneliti yang lain, kiranya penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi maupun referensi dalam meneliti
masalah-masalah-masalah
yang terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar siswa. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada semua siswa siswi sera guru di MTs Negeri Batumerah Ambon yang telah banyak membanu selama proses peneliian DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo. Jakarta: Bambang, S. 1997. Statistik Penerapa. Rineka Cipta. Jakarta: Budiningsih, Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Rineka cipta. Jakarta. Dimyati dkk. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta Jakarta Furqonita. D. 2006. Seri IPA Biologi SMP Kelas VII KTSP. Quandra. Jakrta.