DIRECT INSTRUCTION DISERTAI INVOLVING STUDENTS IN SELF-AND PEER EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA PADA MATAKULIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) M. Zainudin Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Bojonegoro Jl. Panglima Polim No. 46 Bojonegoro Jawa Timur e-mail:
[email protected] . ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di program studi pendidikan matematika FPMIPA IKIP PGRI Bojonegoro dengan tujuan untuk membuktikan apakah implementasi Direct Instruction dengan Involving Students in Self-and Peer Evaluation dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa pada matakuliah PTK. Hasil belajar dinyatakan dalam pemahaman konsep dasar PTK, kemampuan menyusun proposal PTK, serta kemampuan melakukan dan mengkomunikasikan hasil PTK. Data dianalisis dengan membandingkan skor mahasiswa dengan KKM (75) dan peningkatan skor belajar selama 2 siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Direct Instruction dengan Involving Students in Self-and Peer Evaluation dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa pada matakuliah PTK. Kata kunci:
Direct Instruction dengan Involving Students in Self-and Peer Evaluation, PTK, Kreativitas.
ABSTRACT Classroom Action Research (CAR) is done in mathematics education department Faculty of Natural Science and Mathematics Education, PGRI Bojonegoro Teacher Training Institute has the aim to verify whether the implementation of Direct Instruction Involving Students in Self-and Peer Evaluation can increase the creativity of students in the CAR. Learning outcomes is stated in understanding the basic concepts of CAR, ability to develop CAR proposals , as well as the ability to perform and communicate the results of CAR. Data were analyzed by comparing the scores of students using Minimum Passing Grade (75) and increasing in learning scores for 2 cycles. The results of this research indicates that the implementation of Direct Instruction by Involving Students in Self-and Peer Evaluation can increase the creativity of students in the CAR Keywords: Direct Instruction with Involving Students in Self-and Peer Evaluation, CAR, Creativity.
Bojonegoro mempunyai visi menjadi
Pendahulan Program
Studi
(Prodi)
Pendidikan Matematika IKIP PGRI
program Matematika
studi yang
Pendidikan mampu
5
menghasilkan tenaga pendidik mata
dalam perkuliahan PTK ini adalah
pelajaran
mahasiswa
matematika
yang
mampu
memahami
profesional, mandiri, unggul, dan
konsep dasar PTK; mengidentifikasi
berkualitas. Salah satu langkah yang
masalah
dapat ditempuh untuk menghasilkan
dikembangkan
lulusan
penelitian;
calon
tenaga
pendidik
dan
ide-ide
untuk
menjadi
desain
menyusun
proposal
matematika yang kompeten adalah
penelitian; terampil melakukan PTK;
membekali
mahasiswa
prodi
menyusun laporan PTK; memiliki
Pendidikan
Matematika
dengan
matakuliah
Penelitian
Tindakan
kepekaan
dan
mengevaluasi
hasil
Kelas (PTK) sebagai langkah untuk
melakukan
mempersiapkan
yang
praktik
meneliti
kualitas
refleksi
dan
mampu
pendidik
memperbaiki
pembelajaran
sehingga
mutu
matakuliah
PTK
adalah
refleksi
setelah
diri melalui
portofolio
serta
tentang jurnal sebagai
Penelitian ini merupakan implementasi
Standar Kompetensi (SK)
belajar
mahasiswa mandiri.
pendidikan akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman.
kemampuan
direct
instruction
dengan involving students in self-and peer evaluation untuk meningkatkan
selesai mengikuti perkuliahan PTK
Kreativitas
ini
matakuliah PTK. Rerata hasil belajar
mahasiswa
Program
Studi
Mahasiswa
Pendidikan Matematika diharapkan
murni
dapat
pertemuan kedua tahun akademik
melakukan
PTK
dan
melaporkan hasil penelitian. Perkuliahan bertujuan
untuk
ini
mengembangkan
mahasiswa
memahami
dan
merupakan
masalah
yang
urgen
dalam
karena PTK merupakan ilmu yang
melakukan
harus dikuasai mahasiswa sebagai bekal
pembelajaran
melakukan
matematika
di
calon
untuk sebagai
memperbaiki
kualitas
langkah
yang
pembelajaran.
mahasiswa
pendidik penelitian
sekolah. Kompetensi Dasar (KD) dimiliki
pada
rerata hasil belajar PTK tersebut
penelitian tentang masalah-masalah
harus
PTK
2013/2014 adalah 6,0. Rendahnya
PTK
kemampuan
matakuliah
pada
Rendahnya
hasil
6
belajar
matakuliah
penelitian
metodologi
juga
mahasiswa
terjadi
tahun
pada
akademik
dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran tanpa pemodifikasian.
2013/2014 yakni rerata hasil belajar
Pembelajaran
modifikasi
tengah semester sebesar 6,5 menjadi
model direct instruction dengan
dasar untuk melakukan PTK untuk
memberikan
meningkatkan
kompetensi
teman
melakukan
masukan dari hasil kinerja yang
mahasiswa
dalam
penelitian.
kesempatan
sejawat
kepada
untuk
memberi
dilakukan oleh mahasiswa lain dalam Pembelajaran
direct
pembelajaran
dapat
dilakukan
instruction dengan involving students
melalui involving students in self-and
in self-and peer evaluation dipilih
peer evaluation yang diadaptasi dari
sebagai model karena berdasarkan
bagian Assessment for Learning
interview yang dilakukan dengan
(Clark,
beberapa
PGRI
kesempatan kepada teman sejawat
Bojoneroro masih 60% dosen yang
diharapkan dapat memberi kontribusi
dalam
positif
dosen
beberapa
menggunakan sebagai
IKIP
perkuliahan
direct
model
instruction
2005:
1-2).
untuk
Pemberian
mengoptimalkan
kreativitas mahasiswa.
pembelajaran.
Berpikir kreatif diartikan
Modifikasi Direct Instruction dengan
sebagai suatu kegiatan mental yang
Involving Students in Self-and Peer
digunakan
Evaluation
membangun ide atau gagasan yang
dilakukan
harapan
dapat
kreativitas
dengan
meningkatan
“baru”
menyusun
1991).
dalam
seseorang
(Ruggiero,
untuk
1998;
Pehkonen
Evans, (1997)
pndahuluan pada proposal penelitian.
mengemukakan
Berdasarkan
yang
memerlukan dua model berpikir
(2012)
berbeda yang komplementer dalam
disimpulkan bahwa pemodifikasian
matematika, yaitu berpikir kreatif
model
dengan
yang bersifat intuitif dan berpikir
kepada
analitik
dilakukan
penelitian oleh
Heni
pembelajaran
memberikan
kesempatan
teman sebaya untuk bekerja sama
pengertian
yang
bahwa
seseorang
bersifat
tersebut
logis.
menunjukkan
7
bahwa berpikir kreatif lebih pada
perubahan
pendekatan
pemikiran yang tiba-tiba muncul,
merespon
perintah.
tidak terduga, dan di luar kebiasaan
merupakan keaslian ide yang dibuat
bukan hanya pada pemikiran yang
dalam merespon perintah.
logis.
ketika kebaruan
Mahmudi Kreativitas
merupakan
(2010),
menyatakan bahwa salah satu cara
hasil berpikir kreatif. Berpikir kreatif
mengukur kemampuan
merupakan kegiatan mental untuk
kreatif adalah dengan soal terbuka,
menemukan “ide baru” yang sesuai
yaitu soal yang memiliki beragam
dengan
cara
solusi atau strategi penyelesaian.
membangun
Sesuai dengan SK pada matakuliah
tujuan,
mensintesis (generating)
dengan
ide-ide,
ide-ide,
berpikir
dan
PTK yang mengharuskan mahasiswa
menerapkannya (Tatag, 2008: 10).
menyusun laporan PTK dari praktik
Berpikir kritis juga dapat diartikan
mini penelitian dalam sendiri dengan
sebagai suatu kombinasi dari berpikir
responden
logis dan berpikir divergen yang
merupakan
didasarkan pada intuisi tetapi masih
penyusunan proposal PTK, sehingga
dalam kesadaran (Pehkonen, 1997).
konsep dasar dalam penelitian yang
Silver (1997) menjelaskan
teman
disusun
sekelas
lanjutan
mahasiswa
yang hasil
merupakan
bahwa untuk menilai berpikir kreatif
kreativitas dari tugas yang berbentuk
anak-anak dan orang dewasa sering
soal terbuka. Pemberian soal terbuka
digunakan “The Tourence Test of
yang pada dasarnya memberikan
Creative Thingking (TTCT)”. tiga
kesempatan seluas-luasnya kepada
komponen kunci yang dinilai dalam
mahasiswa untuk menyusun proposal
kreativitas
TTCT
dan melakukan PTK sesuai dengan
kefasihan
(fluency),
proposal yang disusun diharapkan
dan
kebaruan
dapat meningkatkan berpikir kreatif
adalah fleksibilitas
menggunakan
(orisinilitaas). kefasihan mengacu pada banyaknya ide-ide yang dibuat
mahasiswa. Langkah-langkah
dalam merespon sebuah perintah.
pembelajaran
direct
instruction
fleksibilitas tampak pada perubahan-
dengan involving students in self-and
8
peer evaluation pada penelitian ini
dalam
mengadaptasi dari langkah-langkah
kemungkinan pemecahan masalah
pembelajaran
langsung
serta
Puspananda
(2012)
menurut
pembelajaran
mendiskusikan
dan
argumen
kemudian
mahasiswa yang telah dirumuskan
dimodifikasi dengan sebagai berikut.
pada tahap 1 dengan guru tersebut.
Tahap 1, Menyampaikan tujuan dan
Dosen pada tahap 2 ini memfasilitasi
mempersiapkan mahasiswa. Tahap
mahasiswa untuk mencari teori dari
ini
dan
berbagai sumber yang valid (pustaka,
mendiskusikan konsep dasar PTK
jurnal, maupun prosiding) untuk
dengan mahasiswa secara kooperatif.
dijadikan
Dosen meminta mahasiswa mengkaji
masalah
konsep dasar dari berbagai sumber
mendiskusikan dengan mahasiswa
kemudian menyimpulkan konsep-
tentang pemecahan masalah yang
konsep dasar PTK. Mahasiswa pada
diajukan agar berdaya guna bagi
tahap ini mengkaji konsep dasar PTK
perencanaan dan pelaksanaan PTK.
Dosen
membahas
dari buku, internet, dan jurnal yang
landasan dan
pemecahan
membimbing
Tahap
3,
serta
Penyusunan
memuat PTK serta mengidentifikasi
proposal. Mahasiswa pada tahap 3
permasalahan yang mungkin terjadi
ini
dalam
berdasarkan
proses
pembelajaran
dan
menyusun
proposal
tahap
PTK
sebelumnya.
kemudian mengembangkan rencana
Proposal PTK kemudian ditukarkan
pemecahan
dengan teman sebaya dengan untuk
masalah
melalui
penelitian. Tahap
diberi masukan demi penyempurnaan 2,
mencari
proposal
sebelum
diserahkan ke
informasi dan konfirmasi masalah.
dosen untuk direvisi. Dosen dalam
Mahasiswa secara individual mencari
tahap ini memfasilitasi mahasiswa
teori yang dapat dijadikan landasan
untuk
untuk
pemecahan
proposal temannya dan memberi
masalah yang telah dirumuskan serta
kesempatan kepada mahasiswa untuk
mencari informasi melalui observasi
bertanya jika menemui kesulitan atau
maupun interview tentang masalah
kebingungan
yang dihadapi oleh seorang guru
proposal yang diberi masukan.
mendukung
memberi
masukan
dalam
pada
memahami
9
Tahap
4,
Konfirmasi
mempresentasikan hasil PTK dalam
proposal, mahasiswa pada tahap ini
diskusi
mempresentasikan yang
sudah
ilmiah di
proposal
PTK
membimbing
diberimasukan
oleh
penyusunan
kelas. Dosen
mahasiswa laporan
dalam
PTK
dan
teman sebaya dan dosen sebelum
memfasilitasi forum diskusi ilmiah di
melaksanakannya
kelas.
sedangkan
mahasiswa lain memberi masukan
Tahap 7, evaluasi projek.
tambahan. Dosen pada tahap ini
Mahasiswa melakukan evaluasi dari
memfasilitasi
PTK yang telah dilakukan sebagai
presentasi
proposal
PTK dan memberi masukan dari
rekomendasi
rencana
berikutnya.
PTK
yang
akan
dilaksanakan.
Dosen
penelitian membimbing
mahasiswa melakukan refleksi dari
Tahap proposal,
untuk
5,
pelaksanaan
serangkaian tindakan yang dilakukan
melakukan
dalam melakukan tugas matakuliah
mahasiswa
simulasi PTK sesuai dengan proposal
PTK tersebut.
yang telah disusun dan direvisi di
Tujuan
dilakukan
kelas mahasiswa tersebut. Jadi pada
penelitian
PTK yang dilakukan adalah simulasi
Instruction
dan yang menjadi siswa adalah
Students in Self-and Peer Evaluation
teman
untuk
sekelas
karena
pada
implementasi dengan
meningkatkan
Direct Involving
kreativitas
matakuliah PTK belum mendapatkan
mahasiswa pada matakuliah PTK
bekal micro teaching maupun PPL
dalam menyusun proposal PTK,
sehingga untuk memperlancar dan
meningkatkan
memaksimalkan
mahasiswa dalam melakukan PTK
kemampuan
mahasiswa dalam matakuliah PTK,
dan
mahasiswa
simulasi
hasil PTK.
penyusunan
METODE
melakukan
kemampuan
mengkomunikasikan
laporan
dengan teman sebaya. Tahap
6,
laporan kinerja. Mahasiswa pada tahap
ini
menyusun
menganalisis laporan
PTK,
data, dan
Penelitian Direct Instruction dengan Involving Students in Selfand
Peer
Evaluation
untuk
10
meningkatkan kreativitas mahasiswa
instrumen berupa soal uraian tentang
pada matakuliah PTK ini merupakan
konsep
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
kreativitas
Penelitian ini dilakukan dalam dua
penyusunan proposal yang tersusun
siklus. Siklus dalam penelitian ini
dari kefasihan (fluency), fleksibilitas
terdiri dari empat tahap, yakni tahap
dan kebaruan (orisinilitaas), rubrik
perencanaa,
pelaksanaan,
penilaian pelaksanaan pembelajaran,
pengamatan, dan refleksi. Penelitian
rubrik penilaian penyusunan laporan
dilaksanakan
hasil
pada
mahasiswa
Program Studi (Prodi) Pendidikan
PTK,
rubrik
penilaian
mahasiswa
penilaian,
dalam
rubrik
penilaian
diskusi ilmiah.
Matematika IKIP PGRI Bojonegoro
Data
pada semester genap 2013/2014.
pembelajaran
Materi
meliputi
mengetahui tingkat kesesuaian RRP
penelitian
keterlaksanaan dianalisis
untuk
pemahaman
konsep
PTK,
yang dirancang dengan pembelajaran
penyususnan
proposal
PTK,
yang
pelaksanaan laporan
PTK,
PTK,
penyusunan
Pengkomunikasian
hasil PTK. Data dan instrumen yang dikumpulkan dalam PTK ini adalah
proposal
belajar
kreativitas
dianalisis
tingkat
mahasiswa,
dan
dianalisis
untuk
untuk
kreativitas
hasil
belajar
mengetahui
peningkatan hasil belajar mahasiswa. Peningkatan
kreativitas
pemahaman
mahasiswa didasarkan pada skor
kreativitas
kefasihan (fluency), fleksibilitas dan
menyusun
kebaruan (orisinilitaas) pada data
proposal, hasil belajar mahasiswa
skor kreativitas siklus I dan II.
dalam melakukan dan menyusun
Mahasiswa dikatakan kreatif dalam
laporan hasil PTK serta kemampuan
penyusunan
mahasiswa
memiliki skor sama atau melebihi
konsep
PTK,
mahasiswa
dalam
PTK
mengetahui
data keterlaksanaan pembelajaran, hasil
dilaksanakan.
hasil dalam
dalam
mengkomunikasikan laporan PTK
skor
dalam diskusi ilmiah di kelas. Data
Keberhasilan
tersebut
meningkatkan
dikumpulkan
dengan
proposal
ketuntasan
PTK
minimal tidakan
jika
(75). dalam
kemampuan
11
melakukan PTK, menyusun laporan
Pertama,
pemahaman
dasar
Pemahaman
hasil PTK, pengkomunikasian hasil
konsep
PTK, relatif terhadap skor ketuntasan
konsep dasar PTK diukur dengan tes
minimal (75).
pemahaman
HASIL DAN PEMBAHASAN
meliputi,
Hasil
tentang Fokus dari direct instruction
PTK.
konsep.
Materi
definisi PTK,
pelaksanaan
tes
termenologi
latar
belakang
PTK,
identifikasi
dengan involving students in self-and
masalah PTK, perumusan masalah
peer evaluation untuk meningkatkan
PTK, siklus dalam PTK, indikator
pemahaman konsep PTK, kreativitas
keberhasilan dalam PTK.
mahasiswa
dalam
menyusun
Mahasiswa
menyelesaikan
proposal, hasil belajar mahasiswa
soal pada siklus I dan II. Soal pada
dalam melakukan dan menyusun
siklus I berbeda dengan soal pada
laporan hasil PTK serta kemampuan
siklus II tetapi indikatornya sama.
mahasiswa
dalam
Hasil
mengkomunikasikan laporan PTK.
tes
pemahaman
konsep pada siklus I ditunjukkan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Skor Pemahaman Konsep Dasar PTK Skor Terendah
Pemahaman Konsep Siklus I 48
Pemahaman Konsep Siklus II 60
Tertinggi
80
94
65,07
82,77
36,36%
72,72%
Rerata % yang mencapai KKM
Catatan: Jumlah mahasiswa 44; Skor Ketuntasan Minimal adalah 75.
Rerata pemahaman konsep
menunjukkan
bahwa
pemahaman
dasar PTK adalah 65,07 (Tabel 1),
konsep dasar PTK masih di bawah
rerata ini lebih rendah daripada skor
skor ketuntasan minimal.
ketuntasan minimal (75), mahasiswa
Siklus
yang
memenuhi
skor
ketuntasan
(75)
mahasiswa
(36,36%).
minimal
sebanyak Hal
II
digunakan
prosedur
perkuliahan
meningkatkan
pemahaman
modifikasi
16
untuk
ini
konsep
dasar
PTK
dengan
12
memberikan
soal
terbuka
untuk
mengukur
kreativitas
mahasiswa
diselesaikan pada jam di luar kuliah.
dalam menyusun proposal PTK yang
Hasil Penyelesaian soal di luar jam
mencangkup
perkuliahan kemudian direview oleh
menyusun
teman
mengidentifikasi
sejawat
untuk
diperbaiki
kemampuan latar
dalam
belakang, masalah,
sebelum diserahkan kepada dosen.
merumuskan
masalah,
menelaah
Hasil belajar pada siklus kedua
pustaka,
menetukan
metode
berupa soal uraian yang disusun
penelitian dan menentukan indikator
berdasarkan indikator pada silabus.
keberhasilan.
Hasil pemahaman konsep dasar PTK
Penyusunan latar belakang
pada siklus II mengalami kenaikan
dan identifikasi masalah berdasarkan
daripada siklus I, yakni reratanya
kreativitas mahasiswa, dapat berasal
82,77 dengan persentase mahasiswa
dari pengalaman pribadi maupun
yang memperoleh nilai mencapai
hasil kajian dari beberapa sumber.
KKM sebesar 72,72%.
Mahasiswa
Kedua, mahasiswa proposal.
dalam Mahasiswa
kemudian
kreativitas
mengkonfirmasi hasil penyusunan
menyusun
latar belakan kepada guru yang
ditugaskan
mereka
tentukan
sebagai
bahan
untuk menyusun proposal PTK pada
perbaikan dan untuk menguatkan
siklus
penyusunan proposal.
I
dengan
tujuan
untuk
Tabel 2. Perubahan Skor Kreativitas Proposal PTK Indikator Siklus I
Siklus II
Banyak Mahasiswa Fasih
Fleksibel
Baru
Fasih
Fleksibel
Baru
Nilai < 75
17
22
19
12
14
13
Nilai ≥ 75
27
22
25
32
30
31
78,3
70,3
75,2
76,0
79,3
80,3
Rerata
Catatan: Jumlah mahasiswa 44; Skor Ketuntasan Minimal adalah 75.
Berdasarkan Tabel 2, maka
kreativitas mahasiswa pada aspek
dapat disimpulkan rerata indikator
kefasihan dan kebaruan di siklus I
13
lebih besar 75, tetapi pada aspek
Siklus
II
digunakan
fleksibilitas hanya mencapai 7,03;
modifikasi involving students in self-
sehingga belum memenuhi indikator
and
keberhasilan. Rerata tiap indikator
memperbaiki proposal PTK hasil
kreativitas mahasiswa pada siklus II
refleksi
lebih besar 75 sehingga memenuhi
disimulasikan
indikator
ditukarkan dengan teman sebaya
keberhasilan.
Secara
peer
evaluation
pada
siklus
untuk
I
sebelum
kembali.
Proposal
keseluruhan mahasiswa mengalami
sebelum
peningkatan kreativitasnya.
disimulasikan agar proposal dapat
Ketiga,
kemampuan
mahasiswa
melakukan
dan
kemampuan
mahasiswa
dalam
dipresentasikan
dan
masukan dan komentar dari teman sebaya
untuk
memaksimalkan
proposal dan pelaksanaan PTK.
mengkomunikasikan laporan PTK
Rerata
gabungan
serta menyusun laporan hasil PTK.
kemampuan
Pada siklus I mahasiswa ditugaskan
mengkomunikasikan dan menyusun
mensimulasikan PTK di kelas tempat
laporan hasil PTK pada siklus II
mahasiswa tersebut kuliah untuk
adalah 82,8. Rerata tersebut lebih
mengukur kemampuan mahasiswa
besar dari skor ketuntasan minimal
dalam melakukan PTK. Data hasil
(75).
penelitian
untuk
Pembahasan
sebelum
Hasil
dipresentasikan
didiskusikan dianalisis
di
kelas
menjadi
laporan
hasil
penelitian. Rerata kemampuan
menunjukkan
melakukan
skor PTK,
penelitian bahwa
penerapan
direct instruction dengan involving gabungan melakukan
skor PTK,
mengkomunikasikan dan menyusun
students in self-and peer evaluation dapat
meningkatkan
kreativitas
mahasiswa pada matakuliah PTK.
laporan hasil PTK pada siklus I
Peningkatan
kreativitas
adalah 76,8. Rerata tersebut lebih
mahasiswa
besar dari skor ketuntasan minimal
instruction dengan involving students
(75).
in
self-and
memefasilitasi
dikarenakan
peer
direct
evaluation
mahasiswa
saling
14
memeberi masukan dari hasil kinerja
dapat berpikir kritis dalam menyusun
teman sebelum diserahkan kepada
dan melaporkan hasil penelitian.
dosen dan dipresentasikan di kelas
Berpikir
untuk menyamakan pendapat dan
kemampuan berpikir logis dengan
memaksimalkan proposal PTK agar
melibatkan
pelaksanaan
membandingkan,
tersebut
simulasi dapat
penelitian berlangsung
maksimal.
kritis
merupakan
kemampuan
mengklasifikasikan,
membuat
hubungan sebab akibat, berpikir
Pembelajaran
direct
deduktif
dan
induktif,
dan
instruction dengan involving students
memberikan kritik dari hasil kinerja
in
evaluation
teman yang tertuang dalam proposal
mahasiswa
PTK untuk diberi masukan demi
self-and
peer
mengarahkan membangun
pengetahuan.
kesempurnaan
proposal
tersebut.
Penegetahuan dibangun melalui tata
Berpikir kritis pada pembelajaran
cara penyususnan latar belakang
Pembelajaran
masalah, identifikasi, pembatasan,
dengan involving students in self-and
rumusan masalah, tujuan penelitian,
peer evaluation dilatihkan kepada
manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
mahasiswa sejak merancang proposal
metode penelitian, dan indikator
sampai penyusunan laporan hasil
keberhasilan dalam suatu PTK, serta
penelitian.
direct
instruction
pada saat penyusunan laporan yang
Direct instruction dengan
melibatkan analisis data, uji hipotesis
involving students in self-and peer
dan simpulan dari hasil penelitian.
evaluation
Kegiatan menyusun proposal dan
memecahkan
melaporkan
pendekatan
hasil
penelitian
melibatkan
ini
kemampuan
belajar
membantu
mahasiswa
masalah multidisiplin
melakukan
dengan melalui
analisis
data
mengonstruksikan pengetahuan.
statistik dan teknik menulis laporan
Pembelajaran
yang sebenarnya bukan merupakan
direct
instruction dengan involving students in
self-and
memngarahkan
peer
evaluation
mahasiswa
untuk
kompetensi dari matakuliah PTK. Direct instruction dengan involving students in self-and peer
15
evaluation
juga
memfasilitasi
mahasiswa mengembangkan sikap ilmiah
seperti
objektif,
jujur,
bertanggung jawab, berpikir rasional, empiris,
sistematis,
dan
siap
menerima kritik dan saran. SIMPULAN Direct instruction dengan involving students in self-and peer evaluation
dapat
kreativitas
meningkatkan
mahasiswa
matakuliah
PTK.
pada
Pembelajaran
Direct instruction dengan involving students in self-and peer evaluation juga
dapat
pemahaman
konsep
meningkatkan dasar
dan
kemampuan menyusun laporan hasil PTK. DAFTAR RUJUKAN Heni, D. M. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif T i p e STAD (Student Team Achievement Division) yang Dimodifikasi dengan Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Barisan Dan Deret Aritmetika Serta Geometri Ditinjau dari Kecerdasan Majemuk Siswa Kelas XI SMK Se-Kabupaten Bojonegoro. Tesis: PPs UNS. 2012. Puspananda, D. R. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Modified Jigsaw pada Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Tingkat Percaya Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Se-Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2011/2012. Tesis: PPs UNS. 2012. Clarke, S. Formative assessment in the secondary classroom. London: Hodder Murray. 2005. Ruggiero, V.R. The Art of Thinking: A Guide to Critical and Creative Thought. New York: Longman, Addison Wesley Longman, Inc. 1998. Evans, J.R. Creative Thinking in the Decision and Management Sciences. Cincinnati: South-Western Publishing Co. 1991. Siswono, T. Y. E. Kumpulan Karya 2005-2007. Surabaya: UNESA press. 2008. Silver, Edward A. Fostering Creativity Through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing. (Online) 1997 June; 29 (3), Available from: http://www.fiz.karlsruhe.de/fiz/ publications/zdm ZDM. Accessed on August 6, 2012. Mahmudi, Ali. Mengukur Kemampuan Berpikir Matematis. Makalah Konferensi Nasional Matematika XV UNIMA Manado, 30 Juni sampai 3 Juli. 2010.