Jupe UNS, Vol 2, No 1 Hal 11 s/d 25 DhanyEfita Sari, Penggunaan Model Direct Instruction Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Melalui Kertas Kerja Juli, 2013.
PENGGUNAAN MODEL DIRECT INSTRUCTION SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI KERTAS KERJA Dhany Efita Sari, Susilaningsih, Elvia Ivada Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia Email
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman belajar Akuntansi pada siswa kelas XI IPS di sebuah SMA di KabupatenKaranganyartahun pelajaran 2012/2013 dengan penerapan pembelajaran Direct Instruction untuk Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian melalui media kertas kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Direct Insruction pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian melalui media kertas kerja dapat meningkatkan pemahaman belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) Siswa yang aktif selama apersepsi menunjukkan peningkatan dari 72,73% pada siklus I menjadi 79,8% pada siklus II. (2) Siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung menunjukkan peningkatan dari 75,76% pada siklus I menjadi 81,82% pada siklus II. (3) Tingkat pemahaman dan ketepatan penjelasan proses pembuatan jurnal penyesuaian yang diamati selama proses diskusi kelompok dan penyajian hasil diskusi melalui presentasi menunjukkan peningkatan dari 76,77% pada siklus I menjadi 85,86% pada siklus II. (4) Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari 75,76% pada siklus I menjadi 84,85% pada siklus II. Kata kunci: Jurnal Penyesuaian, Kertas Kerja ABSTRACT The objective of this research is to improve the Accounting learning understanding of the students in Grade XI of Social ScienceSenior Secondary School in Karanganyar regency in Academic Year 2012/2013 through the application of the Direct Instruction learning for the Basic Competency of adjustment journal-making through the worksheet media. The research used the classroom action research approach. The result of the research shows that the application of the Direct Instruction learning model on the Basic Competency of Adjustment Journal-Making through the worksheet media can improve the Accounting learning understanding of the students in Grade XI of Social ScienceSenior Secondary School in Karanganyar regency in Academic Year 2012/2013 as reflected by the following indicators: (1) the percentage of students who are active during the apperception increases from 72.73% in Cycle I to 79.8% in Cycle II; (2) the percentage of students who are active during the learning increases from 75.76% in Cycle I to 81.82% in Cycle II; (3) the percentage of understanding level and the accuracy of the explanation of the adjustment journal-making process observed during the group discussion and the presentation of the result of the discussion increase from 76.77% in Cycle I to 85.86% in Cycle II; and (4) the percentage of the learning result completeness increases from 75.76% in Cycle I to 84.85% in Cycle II. Keyword: Adjusting Entries, Worksheet
11
| JUPE UNS, Vol 2, No 1 Hal 11 s/d 25
tiap proses penyusunan laporan keuangan
PENDAHULUAN Proses
pendidikan
selalu
sebagai hasil akhir dari proses akuntansi.
membutuhkan kegiatan belajar mengajar
Salah satu proses akuntansi yang
yang melibatkan guru dan siswa dalam
harus dilakukanguna menyusun laporan
rangka mencapai tujuan pendidikan itu
keuangan
sendiri. Berdasar pada penjelasantersebut,
penyesuaian.
tujuan pendidikan melalui proses belajar
memutakhirkan akun pada akhir periode
mengajar
disebut dengan ayat jurnal penyesuaian”
antara
lain
menanamkan
pengetahuan dan pemahaman pada siswa
jurnal
jurnal
yang
“Ayat
Berdasarkan
SMA/MA
membuat
(Muawanah, dkk, 2008: 159).
sesuai dengan kebutuhan. Siswa
adalah
memiliki
terhadap
kegiatan
hasil
observasi
pembelajaran
pada
Membuat
Jurnal
kebutuhan yang berbeda dengan siswa SMK
Kompetensi
dalam proses pembelajaran. Dalam proses
Penyesuaian dan wawancara dengan guru
pembelajaran, siswa SMA/MA dituntut
mata pelajaran Ekonomi/Akuntansi serta
untuk dapat memiliki pemahaman dan
siswa
pengetahuan pada berbagai mata pelajaran
Karanganyar, diperoleh informasi bahwa; 1)
guna mempersiapkan diri untuk Ujian
Sebagian
Nasional maupun ujian masuk perguruan
memahami konsep dasar pembuatan jurnal
tinggi.
penyesuaian Berkaitan
dengan
Dasar
kelas
XI
IPS
besar
di
siswa
karena
SMA
masih
siswa
Kab.
belum
cenderung
tujuan
menghafal saja akun-akun apa yang akan
pembelajaran pada siswa SMA/MA yaitu
muncul dalam jurnal penyesuaian sesuai
menanamkan pengetahuan dan pemahaman
dengan pendekatan yang digunakan; 2) Guru
terhadap berbagai mata pelajaran guna
masih mengajar dengan model konvensional
mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional
yakni memakai metode ceramah. Pada
maupun ujian masuk perguruan tinggi, maka
dasarnya metode ceramah bisa diterapkan
siswa SMA/MA jurusan IPS dituntut untuk
dalam pembelajaran akuntansi khususnya
memiliki
pemahaman,
dalam
ketelitian, dan konsentrasi yang tinggi
namun
terlebih dalam mempelajari mata pelajaran
mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa
Akuntansi. Hal ini disebabkan karena mata
karena guru lebih mendominasi dalam
pelajaran
pembelajaran
pengetahuan,
Akuntansi
membutuhkan
penyusunan
jurnal
penggunaan
akuntansi
penyesuaian, metode
ini
sehingga
pengetahuan, pemahaman, ketelitian, dan
mengakibatkan siswa kurang tertarik dengan
konsentrasi yang tinggi untuk mengerjakan
pembelajaran yang dilaksanakan; 3) Guru 12
Dhany Efita Sari, Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Melalui Kertas Kerja | belum mengembangkan bahan/materi ajar
Penyesuaian dengan media penyusunan
khususnya
untuk
Kompetensi
Dasar
berupa kertas kerja.
Membuat
Jurnal
Penyesuaian,
yang
sebenarnya
jurnal
penyesuaian
Model
tersebut
instruction
pembelajaran dipilih
direct
karena
model
dapat dibuat melalui media kertas kerja; 4)
pembelajaran ini cocok digunakan dalam
Hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Kab.
pembelajaran
Karanganyar
Pelajaran
Membuat
tergolong
inidikarenakan, model direct instruction
untuk
Ekonomi/Akuntansi
Mata masih
pada Jurnal
Penyesuaian.
Hal
bertujuan
Ulangan Tengah Semester 1 siswa kelas XI
mempelajari suatu kemampuan dasar dan
IPS 2 SMA Negeri Karangpandan tahun
pengetahuan
pelajaran
selangkah demi selangkah. Kemampuan
sebelum
adanya
dapat
dijelaskan
dasar
kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah
pembuatan jurnal penyesuaian yang dapat
18
dijelaskan selangkah demi selangkah dengan
atau
54,55%
dari
jumlah
dimaksud
siswa
perbaikan, siswa yang tuntas atau mencapai
siswa
yang
yang
membantu
Dasar
rendah. Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai
2012/2013
untuk
Kompetensi
kertaskerja.
konsep
keseluruhan siswa yaitu 33 orang. Siswa
penggunaan
yang belum mencapai kriteria ketuntasan
dengan pendapat yang dikemukakan oleh
minimal (KKM) adalah sebanyak 15 siswa
Arends (2001: 264) bahwa: ”A teaching
atau 45,45%.
model that is aimed at helping student learn
Memperhatikan
media
adalah
Sesuai
permasalahan-
basic skills and knowledge that can be
permasalahan yang terjadi khususnya pada
taught in a step-by-step fashion. For our
siswa dan guru akuntansi kelas XI IPS
purposes here, the model is labeled the
SMAKab. Karanganyar, maka perlu dicari
direct instruction model”.
suatu model pembelajaran akuntansi yang
Berdasarkan latar belakang yang
efektif untuk meningkatkan pemahaman
telah diuraikan, masalah dapat dirumuskan
siswa pada Kompetensi Dasar Membuat
sebagai
Jurnal Penyesuaian. Oleh karena itu peneliti
diterapkannya Model Pembelajaran Direct
ingin
dengan
Instruction melalui media kertas kerja dapat
menggunakan model pembelajaran direct
meningkatkan pemahaman belajar akuntansi
instruction
melalui
siswa pada Kompetensi Dasar Membuat
materi/bahan
ajar
khususnya
untuk
Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS SMA Kab.
Kompetensi
Dasar
Membuat
Jurnal
Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013?”.
memberikan
solusi
pengembangan
13
berikut,
“Apakah
dengan
| JUPE UNS, Vol 2, No 1 Hal 11 s/d 25
Tujuan dari penelitian ini adalah
Model DI dirancang khusus untuk
untuk meningkatkan pemahaman belajar
menunjang
akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Kab.
berkaitan dengan pengetahuan prosedural
Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013
dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal
dengan baik, yang dapat diajarkan dengan
Penyesuaian melalui media kertas kerja
pola kegiatan yang bertahap, selangkah
dengan
demi
penerapan
model
pembelajaran
Direct Instruction (DI).
proses
belajar
selangkah.
dikemukakan
oleh
Hal
siswa
yang
yang
Arends
sama
(1997:
66)
Pemahaman merupakan salah satu
bahwa: “The direct instruction model was
hasil
ini
specifically designed to promote student
terbentuk akibat dari adanya proses belajar.
learning of procedural knowledge and
Kemampuan memahami ini menjadi bagian
declarative
penting dalam mengetahui atau mempelajari
structured and can be taught in a step-by-
sesuatu. Seseorang memiliki pengetahuan
step fashion.”
bentuk
belajar.
Pemahaman
atau mengetahui sesuatu, namun belum pasti
knowledge
that
is
well
Huitt, Monetti, dan Hummel (2009)
ia memahaminya. Tetapi, seseorang yang
dalam
memiliki
ia
“Designing Direct Instruction” menjelaskan
mengetahuinya. Jadi dapat disimpulkan
bahwa,direct instruction merupakan model
bahwa pemahaman masih lebih tinggi
pembelajaran yang diarahkan sebagai model
tingkatannya dari pengetahuan.
pembelajaran yang bermutu tinggi dan
pemahaman,
sudah
tentu
Dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa,
perlu
penelitiannya
yang
berjudul
terpilih untuk mengembangkan keterampilan
diterapkan model
dan
pengetahuan
siswa
yang
lebih
pembelajaran yang lebih fokus terhadap
mendalam melalui manajemen waktu yang
aspek-aspek
akademis
efisien serta keterampilan mengajar guru
sehingga siswa tidak hanya diajarkan untuk
yang baik. Berdasarkan hasil penelitian
sekedar tahu, akan tetapi siswa benar-benar
berikut, peneliti akan menerapkan model
paham. Siswa dapat memahami apabila
pembelajaran
yang
materi yang diajarkan dijelaskan selangkah
pembelajaran
Direct
demi selangkah. Model pembelajaran yang
diharapkan dapat mengarahkan siswa pada
fokus akademis dan dijelaskan selangkah
pengetahuan
demi selangkah adalah model pembelajaran
dalamhal ini adalah tingkat pemahaman
DI.
belajar siswa.
yang
bersifat
14
yang
sama
yaitu
Instruction
lebih
model yang
mendalam,
Dhany Efita Sari, Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Melalui Kertas Kerja | Adapun pembelajaran
langkah-langkah
DI,
yaitu
1)
model
langsung digunakan secara efektif, 4) Model
orientasi,
pembelajaran langsung bergantung pada
yaitusebelum menyajikan dan menjelaskan
kemampuan
materi baru, akan sangat menolong siswa
guru dapati terus menerus mengevaluasi dan
jika guru memberikan kerangka pelajaran
memperbaikinya, 5) Dapat digunakan untuk
dan orientasi terhadap materi yang akan
menekankan
disampaikan, 2) presentasi, pada fase ini
kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi
guru dapat menyajikan materi pelajaran baik
siswa
berupa
diungkapkan.
konsep-konsep
maupun
keterampilan, 3) praktik yang terstruktur,
refleksi
guru
poin-poin
sehingga
sehingga
penting
hal-hal
tersebut
Berdasarkan
atau
dapat
pengertian,
peran guru yang penting dalam fase ini
sintaks/urutan
adalah memberikan umpan balik terhadap
dalam pembelajaran dengan menggunakan
respon siswa dan memberikan penguatan
model DI, guru juga perlu memakai media
terhadap respon siswa yang benar dan
pembelajaran yang tepat sesuai dengan
mengoreksi respon siswa yang salah, 4)
materi dan tujuan pembelajaran. Tujuan
praktik terbimbing, pada fase ini peran guru
pembelajaran dalam penelitian ini adalah
adalah
untuk meningkatkan pemahaman belajar
memonitor
bimbingan
jika
dan
diperlukan,
memberikan 5)
langkah,
serta
kelebihan
latihan
siswa pada Kompetensi Dasar Membuat
mandiri,pada fase ini siswa melakukan
Jurnal Penyesuaian. Maka dari itu, peneliti
kegiatan latihan secara mandiri.
mengujicobakan penggunaan media yang
Kelebihan model pembelajaran DI
bersifat akademis, yaitu media kertas kerja
antara lain: 1) Model pembelajaran langsung
untuk membuat jurnal penyesuaian guna
(terutama demonstrasi) dapat memberi siswa
meningkatkan pemahaman belajar siswa,
tantangan
khususnya
untuk
mempertimbangkan
kesenjangan yang terdapat di antara teori
yang
mereka
lihat),
Kompetensi
Dasar
Membuat Jurnal Penyesuaian.
(yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan
pada
Media
2)
kertas
diujicobakan
kerja/worksheet
untuk
Demonstrasi memungkinkan siswa untuk
penyesuaian/adjusting
berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu
penyelesaian siklus akuntansi. Hal ini sesuai
tugas
dalam
dengan pendapat Weygandt, Kieso, Kimmel
menghasilkannya, 3) Siswa yang tidak dapat
bahwa, “Adjustments are journalized and
mengarahkan
tetap
posted from the work sheet after financial
berprestasi apabila model pembelajaran
statements are prepared” (2007: 190-191).
dan
bukan
diri
teknik-teknik
sendiri
dapat
15
entries
proses dalam
| JUPE UNS, Vol 2, No 1 Hal 11 s/d 25
Kertas
kerja/worksheet
yang
telah
siswa pada Kompetensi Dasar Membuat
dimodifikasi digunakan sebagai media atau alat
bantu
dalam
penyesuaian,
dan
membuat
jurnal
dikhususkan
untuk
Jurnal Penyesuaian belum maksimal. Oleh
karena
pembelajaran
antara
akun deferral.
menggunakan
model
kajian
lain dan
dengan media
dan
pembelajaran yang tepat dengan tujuan dan
penelitian yang relevan, maka kerangka
materi ajar. Pemilihan model dan media
pemikiran
pada
dapat
pembelajaran yang tepat akan membuat
dijelaskan
sebagai
Terdapat
siswa lebih mudah memahami konsep atau
beberapa permasalahan yang dihadapi dalam
materi. Salah satu model yang dapat
pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS
dijadikan alternatif dalam pembelajaran
SMA Kab. Karanganyar pada Kompetensi
akuntansi khususnya pada kompetensi dasar
Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian adalah
membuat jurnal penyesuaian adalah model
kurangnya pemahaman siswa mengenai
direct instruction. Sedangkan media yang
konsep dasar pembuatan jurnal penyesuaian
akan digunakan dalam kompetensi dasar
disertai dengan kurangnya pengembangan
tersebut
bahan/materi ajar oleh guru khususnya pada
kerja/worksheet. Dengan penerapan model
Kompetensi
Dasar
DI dan media kertas kerja/worksheet pada
Penyesuaian
menyebabkan
penelitian
teori
diperlukan
berbagai upaya untuk mencapai tujuan
pembuatan jurnal penyesuaian pada akun-
Berdasarkan
itu,
ini
berikut.
Membuat
Jurnal
adalah
Kompetensi
bagaimana
Penyesuaian, siswa diharapkan lebih aktif
langkah mudah untuk membuat jurnal
mengikuti proses pembelajaran dan lebih
penyesuaian yang sebenarnya dapat dibuat
memahami penggunaan media kertas kerja
melalui media kertas kerja. Selain itu
dalam
pemakaian metode mengajar guru yang
sehingga diduga pemahaman belajar siswa
masih konvensional yakni metode ceramah
dapat meningkat.
siswa
tentang
yang kurang tepat dalam mengajarkan Kompetensi
Dasar
jurnal
Jurnal
penyesuaian,
Berdasarkan kajian pustaka dan
Jurnal
hasil penelitian yang relevan serta kerangka
Penyesuaian mengakibatkan siswa menjadi
pemikiran, maka rumusan dalam hipotesis
kurang aktif karena guru lebih mendominasi
penelitian ini adalah “Penerapan model
dalam
pembelajaran Direct Instruction (DI) pada
pembelajaran.
Membuat
menyusun
Membuat
kertas
kurangnya
pemahaman
Dasar
media
Dari
berbagai
permasalah-permasalahan yang ada, ternyata
Kompetensi
berdampak terhadap pemahaman belajar
Penyesuaian melalui media kertas kerja 16
Dasar
Membuat
Jurnal
Dhany Efita Sari, Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Melalui Kertas Kerja | dapat meningkatkan pemahaman belajar
dan masukkan nilai sisa biaya yang dibayar
akuntansi siswa kelas XI IPS SMAKab.
dimuka; atau pendapatan yang diterima
Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013”.
dimuka; masuk ke kolom Penyesuaian, lakukan perhitungan secara matematis untuk menentukan jumlah yang harus disesuaikan,
METODE PENELITIAN Penelitianinibertujuanuntukmening
4) Susunlah jurnal penyesuaian dari kolom
katkanpemahamansiswapadaKompetensiDa
penyesuaian di media kertas kerja, 5)
sarMembuatJurnalPenyesuaian
Postinglah penyesuaian tersebut ke akun
yang
dapatdibuatmelalui
media
kertaskerjadenganpenerapan
model
buku besar yang memerlukan penyesuaian. Guna menerapkan media kertas
pembelajaranDirect
kerja dan model pembelajaran DI tersebut
Instruction.Berdasarkantujuantersebut,
untuk
penelititelahmengembangkan
pembuatan
media
kertaskerja
yang
mengajarkan jurnal
materi
tentang
penyesuaian,
maka
peneliti menggunakan metode Penelitian
barudantelahdisesuaikandengankebutuhan,
Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arifin,
yaitugunamenyusunjurnalpenyesuaiankhusu
“PTK dapat diartikan sebagai suatu proses
snyauntukakun-
penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi
akundefferal.Dengandemikian,
diri yang melibatkan guru dalam situasi
untukakunakrual,
pendidikan
tertentu
pembuatanjurnalpenyesuaiantidakmemakaik
memperbaiki
pemahaman
ertaskerja yang telahdikembangkantersebut.
tentang situasi atau praktik pendidikan,
Teknikpenyusunanjurnalpenyesuaia
dengan dan
tujuan keadilan
memahami tentang praktik yang dilakukan,
nmelaluikertaskerjayang
dan
telahpenelitikembangkandapatdijelaskanseb
dilaksanakan” (2012: 98). Pelaksanaan PTK
agaiberikut,
terdiri
1)Siapkan
media
kertaskerjasederhana
yang
situasi-situasi
dari
empat
dimana
praktik
tahap,
yaitu
itu
1)
Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi
akandipakaiyaituterdiridarikolomNeracaSal
dan Interpretasi, 4) Refleksi. Penelitian
do,
Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas XI
kolomPenyesuaian,
danKolomNeracaSaldoDisesuaikan, Analisislahakun
deferral
2)
apa
memerlukanpenyesuaian, Masukkansaldoawalakun
yang
ada
IPS SMA Kab. Karanganyar.
yang
Jenis data dalam penelitian ini
3)
adalah data kuantitatif dan data kualitatif.
di
Sumber data pada penelitian ini, yaitu 1)
neracasaldo (NS); masuklahkekolom NSD
Informan, 17
yakni
guru
mata
| JUPE UNS, Vol 2, No 1 Hal 11 s/d 25
pelajaranEkonomi/Akutansi kelas XI IPS
Keaktifan
SMA Kab. Karanganyar, 2) Tempat atau
Keaktifan
lokasi,
XI
pembelajaran, 3) Tingkat pemahaman siswa
Peristiwa,
dan ketepatan penjelasan proses pembuatan
yaitu proses belajar mengajar akuntansi
jurnal penyesuaian, 4) Ketuntasan hasil
khususnya
Dasar
belajar (kriteria ketuntasan minimal 74).
Membuat Jurnal Penyesuaian ketika model
Persentase target kinerja dalam penelitian ini
pembelajaran
instruction
yaitu sebagai berikut, 1) Indikator keaktifan
diaplikasikan, 5) Dokumen/arsip. Teknik
siswa selama apersepsi sebesar 70% yang
pengumpulan data yang digunakan, yaitu 1)
diamati saat guru memberikan apersepsi
Wawancara, 2) Observasi, 3) Tes, dan 4)
kepada siswa pada awal pembelajaran
Dokumentasi.
dengan menggunakan lembar observasi, 2)
yakni
di
ruang
IPSSMAKab.Karanganyar,
pada
kelas
3)
Kompetensi
direct
Uji validitas data pada penelitian ini
menggunakan
Arikunto,
triangulasi.
“Triangulation
siswa
selama
siswa
apersepsi,
dalam
2)
mengikuti
Indikator keaktifan selama pembelajaran
Menurut
berlangsung sebesar 70% yang diamati saat
(triangulasi),
pembelajaran
berlangsung
dengan
menggunakan berbagai sumber data untuk
menggunakan lembar observasi, 3) Indikator
meningkatkan kualitas penilaian” (2008:
tingkat pemahaman siswa dan ketepatan
128). Triangulasi penelitian
yang dipakai
dalam
penjelasan
adalah
source
penyesuaian sebesar 70% yang diamati
dan
dengan menggunakan lembar observasi pada
ini
triangulation(triangulasi
sumber)
pembuatan
saat
Teknik analisis data yang digunakan dalam
terstruktur dan terbimbing melalui diskusi
penelitian ini, yaitu 1) Data kuantitatif
kelompok yang kemudian dipresentasikan di
dianalisis dengan menggunakan perhitungan
depan kelas secara bergantian, 4) Indikator
statistik sederhana (Daryanto, 2011), 2) Data
ketuntasan hasil belajar (kriteria ketuntasan
kualitatif dianalisis dengan menggunakan
minimal 74) sebesar 75% yang dihitung dari
model Miles & Huberman (1992) yang
jumlah siswa yang mendapatkan nilai 74 ke
dilakukan dalam 3 komponen, antara lain
atas, untuk siswa yang mendapat nilai 74
reduksi data, penyajian data, dan penarikan
dianggap telah mencapai ketuntasan hasil
kesimpulan.
belajar. penelitian
ini,
mengerjakan
soal
jurnal
method triangulation (triangulasi metode).
Dalam
siswa
proses
praktik
tingkat PEMBAHASAN
pemahaman belajar siswa dapat diukur dari
Berdasarkan observasi awal yang
empat indikator kinerja penelitian, yaitu, 1) telah 18
dilakukan
peneliti,
maka
dapat
Dhany Efita Sari, Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Melalui Kertas Kerja | diidetifikasi masalah-masalah yang terjadi di
berikut: 1) Peneliti bersama dengan guru
kelas XI IPS SMA Kab. Karanganyarpada
mendiskusikan skenario pembelajaran pada
saat guru menjelaskan materi Kompetensi
mata
Dasar
Kompetensi
Membuat
Jurnal
Penyesuaian,
pelajaran
Ekonomi/Akuntansi
Dasar
Membuat
Jurnal
ditemukan masalah-masalah sebagai berikut,
Penyesuaian melalui media kertas kerja
1)
guru
yang akan diterapkan oleh peneliti dengan
melakukan apersepsi pada materi jurnal
menggunakan model pembelajaran DI, 2)
penyesuaian,
antusias
Guru dan peneliti menyusun Rencana
mengikuti proses pembelajaran saat guru
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
menerangkan materi tentang pembuatan
Kompetensi
jurnal penyesuaian, 3) Sebagian besar siswa
Penyesuaian melalui media kertas kerja
masih belum memahami konsep dasar
dengan menggunakan model pembelajaran
pembuatan jurnal penyesuaian sehingga
DIsesuai dengan silabus mata pelajaran
siswa cenderung menghafal saja akun-akun
Ekonomi/Akuntansi pada kompetensi dasar
apa
jurnal
tersebut, 3) Guru dan peneliti menyusun
penyesuaian sesuai dengan pendekatan yang
instrumen penelitian yang berupa tes dan
digunakan, 4) Pemahaman siswa pada
non tes. Instrumen tes diperoleh dari hasil
Kompetensi
Dasar
Membuat
pekerjaan
Penyesuaian
masih
rendah
Siswa
kurang
2)
yang akan
aktif
Siswa
selama
tidak
muncul
dalam
Jurnal sehingga
Dasar
Membuat
siswa
Jurnal
(tes
praktik
mandiri/evaluasi). Instrumen non tes dinilai
berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa
berdasar
pada kompetensi dasar tersebut.
dilakukan oleh peneliti dengan mengamati
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
dilakukan
penerapan
pada
lembar
observasi
yang
indikator keaktifan siswa serta menilai
model
tingkat pemahaman siswa melalui proses
pembelajaran DIpada Kompetensi Dasar
diskusi kelompok dan presentasi.
Membuat Jurnal Penyesuaian melalui media
Hasil pelaksanaan siklus I adalah
kertas kerja dengan dua siklus. Pada siklus I,
sebagai berikut, 1) Indikator keaktifan siswa
proses
pembelajaran
Kompetensi
selama apersepsi menunjukkan hasil sebesar
Dasar
Membuat
Penyesuaian
72,73%, sedangkan 27,27% menunjukkan
pada Jurnal
direncanakan
terdiri
pertemuan,
satu
dari kali
tiga
kali
ketidakaktifan siswa selama apersepsi. Hal
pertemuan
ini
dilaksanakan dengan waktu 2 x 45 menit. Kegiatan
yang
dilakukan
dapat
beberapa
dibuktikan siswa
yang
bahwa
terdapat
perhatian
dan
pada
konsentrasi saat apersepsi sangat kurang,
tahap perencanaan siklus I adalah sebagai
mereka cenderung pasif selama apersepsi 19
| JUPE UNS, Vol 2, No 1 Hal 11 s/d 25
bahkan ada beberapa siswa yang tidak
yang belum terlalu paham terhadap materi
memperhatikan pelajaran, mengobrol sendiri
yang diajarkan biasanya pasif selama diskusi
dengan temannya dan meletakkan kepala di
kelompok dan hanya mengandalkan teman
atas meja, 2) Indikator keaktifan siswa
lain
selama pembelajaran berlangsung sebesar
ketuntasan hasil belajar siswa yang diukur
75,76%, sedangkan yang sebesar 24,24%
melalui pemberian praktik mandiri/evaluasi
kurang
pembelajaran
menunjukkan hasil sebesar 75,76% atau 25
berlangsung. Hal ini dikarenakan beberapa
siswa, sedangkan sisanya sebesar 24,24%
siswa terlihat masih kurang memahami
atau 8 siswa dinyatakan belum tuntas. Hal
materi
ini disebabkan karena siswa masih banyak
aktif
selama
pembelajaran
sehingga
mereka
ketika
presentasi,
mengalami
ditanya.
jurnal penyesuaian untuk akun-akun deferral
yang
aktif
selama
pembelajaran berlangsung rata-rata memiliki
dalam
Indikator
cenderung takut untuk bertanya maupun Siswa
kesulitan
4)
pengerjaan
yang menggunakan media kertas kerja.
tingkat pemahaman yang cukup baik pada
Berdasarkan hasil refleksi, dapat
materi yang diajarkan oleh guru sehingga
diketahui bahwa peningkatan ketuntasan
mereka tanpa ditunjuk oleh guru bersedia
hasil
menjawab pertanyaan dari guru dan bersedia
penerapan model pembelajaran DI pada
untuk bertanya jika mendapati kesulitan-
Kompetensi
kesulitan dalam memahami materi yang
Penyesuaian melalui media kertas kerja
diajarkan, 3) Indikator tingkat pemahaman
dapat meningkatkan pemahaman konsep
siswa dan ketepatan penjelasan proses
dasar
pembuatan jurnal penyesuaian mencapai
penyesuaian.
76,77%,
meningkat
juga
tingkat pemahaman yang cukup rendah.
peningkatan
keaktifan
Siswa dengan tingkat pemahaman yang baik
apersepsi dan pembelajaran berlangsung.
cukup banyak, hal ini dapat terlihat saat
Aspek-aspek
siswa
pemahaman belajar akuntansi siswa pada
sedangkan
melakukan
23,23%
diskusi
Keaktifan
selama
pendapat,
mengerjakan
dengan
baik
dan
diskusi,
memiliki
kelompok. memberikan
serta
siswa
Kompetensi
persoalan/kasus
benar
belajar siswa disebabkan
Dasar
Membuat
dalam
pembuatan
Pemahaman
berdampak
yang
Dasar
siswa
siswa
karena
Jurnal
jurnal yang pada selama
meningkatkan
Membuat
Jurnal
Penyesuaian seperti keaktifan siswa selama
dapat
apersepsi
dan
keaktifan
menjelaskan hasil diskusi melalui presentasi
pembelajaran
merupakan pembuktian bahwa pemahaman
pemahaman dan ketepatan penjelasan proses
belajar siswa cukup baik. Sedangkan siswa
pembuatan jurnal penyesuaian umumnya 20
berlangsung serta
selama tingkat
Dhany Efita Sari, Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Melalui Kertas Kerja | mengalami peningkatan dan hasilnya sudah
keaktifan
siswa
selama
pembelajaran
di atas indikator pencapaian. Akan tetapi
berlangsung mengalami peningkatan sebesar
peneliti harus melaksanakan siklus II untuk
6,06%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
lebih meningkatkan pemahaman belajar
siswa lebih aktif bertanya dan menjawab
siswa pada Kompetensi Dasar Membuat
pertanyaan dari guru selama pembelajaran
Jurnal Penyesuaian melalui media kertas
berlangsung karena mayoritas siswa telah
kerja sehingga diharapkan hasilnya lebih
memahami konsep dasar membuat jurnal
maksimal.
penyesuaian dengan media kertas kerja.
Kegiatan pada tahap perencanaan
Dengan tingkat pemahaman yang cukup
siklus II sama dengan perencaan pada siklus
baik menjadikan siswa lebih antusias dan
I, akan tetapi siklus II dilaksanakan sebagai
aktif serta memperhatikan penjelasan dari
upaya perbaikan berdasar pada hasil analisis
guru selama pembelajaran berlangsung, (3)
dan refleksi pada siklus I. Siklus II
Indikator tingkat pemahaman siswa dan
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan,
ketepatan penjelasan
setiap pertemuan durasi waktunya sebesar 2
jurnal penyesuaian pada siklus I sebesar
x 45 menit.
76,77% dan pada siklus II sebesar 85,86%,
proses pembuatan
Hasil penelitian pada siklus II
sehingga dari siklus I ke siklus II, aspek ini
sebagai
Indikator
mengalami peningkatan sebesar 9,09%.
keaktifan selama apersepsi pada siklus I
Peningkatan ini disebabkan karena sebagian
sebesar 72,73% dan pada siklus II menjadi
besar siswa sudah memahami konsep dasar
79,8%. Dengan demikian keaktifan siswa
pembuatan
selama apersepsi mengalami peningkatan
media kertas kerja, sehingga ketika siswa
sebesar 7,07%. Hasil tersebut menunjukkan
mengadakan
bahwa
pembelajaran
mengerjakan soal praktik terstruktur dan
Direct Instruction pada Kompetensi Dasar
terbimbing yang telah diberikan guru, siswa
Membuat Jurnal Penyesuaian melalui kertas
mulai banyak aktif dan terlihat antusias
kerja, siswa menjadi lebih antusias dan lebih
selama diskusi berlangsung. Selain itu,
aktif serta mampu memusatkan perhatian
selama proses presentasi yang disajikan
kepada
apersepsi
bergantian pada setiap kelompok diskusi,
berlangsung, (2) Indikator keaktifan siswa
siswa dapat menjelaskan dengan baik dan
selama
pada
tepat berkenaan dengan hasil diskusi atau
siklus I sebesar 75,76% dan pada siklus II
pengerjaan soal praktik terstruktur dan
menjadi
terbimbing yang diberikan pada masing-
adalah
berikut,
penerapan
guru
model
selama
pembelajaran
81,82%.
(1)
sesi
berlangsung
Dengan
demikian 21
jurnal
penyesuaian
diskusi
kelompok
melalui
untuk
| JUPE UNS, Vol 2, No 1 Hal 11 s/d 25
masing kelompok. Suasana presentasi yang
menunjang pemahaman belajar siswa pada
disajikan masing-masing kelompok juga
Kompetensi
berlangsung dengan baik karena siswa dari
Penyesuaian sudah mencapai persentase
kelompok lain terlihat banyak yang aktif dan
target capaian, seperti yang telah dijelaskan
antusias dalam memperhatikan penyajian
sebelumnya.
hasil
berani
aspek-aspek yang menunjang pemahaman
mengutarakan pendapat berkenaan dengan
belajar siswa pada siklus I disebabkan
hasil diskusi yang dipresentasikan. Sesi
karena siswa lebih memahami konsep dasar
tanya jawab yang diadakan oleh kelompok
pembuatan
penyaji juga disambut dengan antusias oleh
media kertas kerja. Media kertas kerja
kelompok diskusi lain, hal ini dibuktikan
mempermudah
dengan banyaknya siswa yang mulai aktif
pembuatan jurnal penyesuaian selangkah-
bertanya tentang hasil diskusi kelompok
demi
penyaji yang baru saja dipresentasikan.
contoh dan ilustrasi melalui penerapan
Mereka
untuk
model pembelajaran DI. Pada siklus II, hasil
mengutarakan pendapatnya jika penjelasan
yang diperoleh mengalami peningkatan
dari kelompok penyaji dirasa kurang jelas,
yang signifikan pada aspek-aspek yang
(4) Indikator ketuntasan hasil belajar siswa
menunjang pemahaman belajar siswa.
yang
diskusi
juga
dilihat
serta
tidak
dari
mulai
canggung
hasil
Dasar
Membuat
Ketercapaian
jurnal
selangkah
target
penyesuaian
siswa
Jurnal
pada
melalui
memahami
dengan
cara
menggunakan
praktik
Dengan demikian, dapat dikatakan
mandiri/evaluasi siklus II sebesar 84,85%
bahwa penelitian ini berhasil karena tujuan
atau 28 orang, sisanya sebesar 15,15% atau
penelitian telah tercapai, yaitu penerapan
5 orang dinyatakan belum tuntas. Hasil ini
model pembelajaran DI pada Kompetensi
menunjukkan bahwa target capaian untuk
Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian melalui
indikator kinerja penelitian yaitu ketuntasan
media kertas kerja dapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang ditargetkan sebesar
pemahaman belajar akuntansi siswa kelas XI
75% telah tercapai pada siklus I yaitu
IPS SMA Kab. Karanganyartahun pelajaran
sebesar 75,76% dan meningkat sebesar
2012/2013.
9,09% menjadi 84,85% pada siklus II. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penjelasan di atas
Berdasarkan hasil penelitian yang
tentang hasil penelitian dan refleksi pada
dilakukan
siklus I dan siklus II, maka dapat dikatakan
disimpulkan
bahwa penelitian ini berhasil. Hal ini
selama bahwa
dua
siklus
dapat
penerapan
model
pembelajaran Direct Instruction (DI) dapat
disebabkan karena empat indikator yang
meningkatkan pemahaman belajar siswa 22
Dhany Efita Sari, Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Melalui Kertas Kerja | kelas XI IPS SMA Kab. Karanganyar pada
peneliti lain sebelumnya, maka dari itu hal
kompetensi
tersebut
dasar
membuat
jurnal
penyesuaian melalui media kertas kerja.
implikasi
sebagai
Berdasarkan hasil penelitian ini,
dalam
keterampilan baru untuk membuat jurnal
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai
penyesuaian melalui media kertas kerja
berikut. Implikasi teoretis dalam penelitian
dapat
ini adalah penerapan model pembelajaran
peningkatan
Direct Instruction pada Kompetensi Dasar
mempelajari konsep dasar pembuatan jurnal
Membuat Jurnal Penyesuaian melalui media
penyesuaian. Kertas kerja lebih mudah
kertas
meningkatkan
dikerjakan terlebih dahulu sebelum jurnal
pemahaman belajar siswa. Hal ini sesuai
penyesuaian dibuat. Maka dari itu, kertas
dengan teori yang dikemukakan oleh Good
kerja dapat dipakai sebagai alat bantu/media
dan Brophy dalam Mujisdan Reynolds
pembuatan jurnal penyesuaian. Menurut
bahwa pengajaran langsung merupakan
Weygandt, et al bahwa penyesuaian dalam
metode terbaik untuk mengajarkan tentang
siklus akuntansi dijurnal setelah kertas kerja
aturan, prosedur, dan keterampilan dasar,
dibuat. Berdasar teori tersebut, langkah-
khususnya untuk murid-murid belia.
langkah penyesuaian tidak dijelaskan secara
kerja
teoretis
dikatakan
keterampilan baru.
Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan,
dapat
dapat
Prosedur dan keterampilan dasar yang
dimaksud
pemahaman
siswa
pada dalam
terperinci, sehingga hasil penelitian ini merupakan bentuk pengembangan teori
keterampilan dasar untuk membuat jurnal
dalam dasar-dasar akuntansi, khususnya
penyesuaian melalui media kertas kerja.
pada
Berdasarkan pemahaman peneliti, murid-
penyesuaian.
murid
dalam
adjusting entries ini berkaitan dengan
penjelasan di atastidaklahmutlakberartianak-
penggunaan kertas kerja/worksheet guna
anak usia muda. Akan tetapi hal tersebut
menyusun jurnal penyesuaian, dimana kertas
dapat diartikan siswa yang baru mengetahui
kerja yang dipakai, lebih mudah dipahami
disiplin ilmu tertentu, atau siswa yang baru
dalam proses pembuatan jurnal penyesuaian.
mempelajari
belum
Hal tersebut menyebabkan pemahaman
pernah mereka pelajari sebelumnya. Dalam
siswa dalam mengerjakan proses adjusting
hal ini, keterampilan baru untuk menyusun
entries meningkat dengan adanya penerapan
jurnal penyesuaian melalui media kertas
model pembelajaran Direct Instruction, serta
yang
prosedur
berdampak
dan
belia
adalah
memberikan
dimaksud
keterampilan
yang
kerja, yang belum pernah diteliti oleh 23
adjusting
entries
atau
proses
Pengembangan teori dalam
| JUPE UNS, Vol 2, No 1 Hal 11 s/d 25
penggunaan
media
kertas
kerja
untuk
Saran untuk guru, yaitu 1) Guru
menyusun jurnal penyesuaian.
hendaknya
melakukan
inovasi
dalam
Berdasarkan penjelasan di atas,
pembelajaran, misalnya dengan merancang
dapat dibuktikan secara praktis bahwa
proses pembelajaran yang lebih inovatif dan
pemahaman belajar siswa meningkat karena
efektif sehingga siswa menjadi lebih tertarik
keaktifan
dan
siswa
selama
apersepsi
dan
pembelajaran
akan
menjadi
lebih
pembelajaran berlangsung juga meningkat.
bermakna dan menyenangkan, 2) Guru
Selain itu, tingkat pemahaman siswayang
hendaknya mencari sumber bacaan atau
diamati selama proses diskusi dan presentasi
buku referensi lain sehingga pengetahuan
juga meningkat. Keaktifan dan pemahaman
guru yang nantinya akan ditransfer kepada
siswa yang meningkat berdampak pada
para siswanya tidak hanya terbatas pada
peningkatan hasil belajar siswa, khususnya
sumber bacaan tertentu saja, 3) Guru
pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal
hendaknya
Penyesuaian. Berdasarkan hal-hal tersebut,
mengembangkan materi yang diajarkan dan
model pembelajaran Direct Instruction dan
tidak hanya sekedar mengacu pada satu
media kertas kerja dapat dipertimbangkan
sumber referensi saja.
berkemampuan
dalam
oleh guru untuk diterapkan dalam kegiatan
Selanjutnya saran bagi siswa yaitu,
pembelajaran, khususnya pada Kompetensi
1) Siswa hendaknya mempersiapkan diri
Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian.
terlebih dahulu sebelum mengikuti proses
Berdasarkan simpulan danimplikasi
pembelajaran, sehingga pada saat guru
yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
mengawali pembelajaran dan melakukan
dikemukakan saran-saran sebagai berikut;
apersepsi, siswa lebih aktif dan antusias
untuk
selama apersepsi dilaksanakan, 2) Siswa
sekolah
fasilitas
hendaknya
media
hendaknya lebih meningkatkan keaktifannya
pembelajaran yang dapat mendukung proses
dalam mengikuti pembelajaran agar guru
belajar mengajar, misalnya LCD, buku
dapat memberikan umpan balik jika siswa
referensi lain selain Lembar Kerja Siswa
masih merasa kurang paham pada materi
(LKS), dan mengupayakan pelatihan bagi
yang
guru
model
hendaknya memiliki inisiatif untuk mencari
pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif
sumber bacaan atau buku referensi lain
sesuai dengan tujuan dan kebutuhan siswa
maupun
dan guru selama proses pembelajaran di
pembelajaran yang lain seperti internet
sekolah.
untuk memperkaya pengetahuan mereka
agar
dalam
memberikan
dapat
penyediaan
menerapkan
24
diajarkan
dengan
oleh
guru,
3)
menggunakan
Siswa
media
Dhany Efita Sari, Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Melalui Kertas Kerja | Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media.
UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti
memperoleh
banyak
dukungan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
Huitt, W., Monetti, D., & Hummel, J. 2009. “Designing Direct Instruction”. (Instructional-design theories and models: Volume III, Building a common knowledgebase [73-97]. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates).
mengucapkan terima kasih kepada; Prodi Pendidikan
Ekonomi,
khususnya
BKK
Akuntansi, pembimbing I dan pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penelitian ini serta guru
Miles, Matthew B, Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
mapel Ekonomi/Akuntansi kelas XI IPS SMAKab. Karanganyar, dan siswa kelas XI IPS SMA Kab.Karanganyar. Terima kasih
Muawanah, Umi, dkk. 2008. Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid I. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas.
atas bantuan, kerja sama, dan dukungannya selama peneliti melaksanakan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Arends, R.I. 1997. Clasroom Instruction and Management. New York: Mc graw Hill Companies, Inc.
Muijs, Daniels dan David Reynolds. 2008. Effective Teaching Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. 2001. Learning to Teach. New York: Mc graw Hill Companies, Inc.
Weygandt, Kieso, Kimmel. 2007. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
25