Jurnal Pendidikan Saains e-Pensa. V Volume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 72-77
PENGE EMBANGAN N PERANGK KAT PEMBE ELAJARAN IPA TERPA ADU TIPE CONNECTED C D BER RORIENTAS SI KOOPER RATIF TIPE STAD PADA A MATERI TEKANAN DARAH UNTU UK SISWA S SMP/ MTs KELAS K VIII Meisyta Ratna a Nur Fitri 1), Wasis 2), daan Ahmad Qoosyim 3) 1)
M Mahasiswa Proggram Studi Penndidikan Sains FMIPA UNES SA, e-mail: meeisytaratna@gm mail.com 2) Doosen Jurusan Fisika FMIPA UNESA, U e-maiil:
[email protected] 3) D Dosen Program m Studi Pendidiikan Sains FMIPA UNESA, e-mail: aqosyim m_unesa@yah hoo.co.id
Absttrak Penelitiian ini bertuju uan untuk meenghasilkan peerangkat pemb belajaran denggan mengetahuui kelayakan perangkkat pembelajarran yang dikeembangkan, keeterlaksanaan model pembeelajaran, dan respon r siswa terhadapp perangkat pembelajarann yang dikem mbangkan. Pengembangan P perangkat pembelajaran p mengguunakan model pengembangaan 4-D modelss, tetapi tahap pan yang dilakkukan hanya sampai s tahap developp. Perangkat peembelajaran yaang dikembanggkan divalidasii dan dujicobakkan secara terbbatas pada 20 siswa di d kelas VIII-I SMPN S 3 Nganj njuk. Hasil validdasi perangkatt pembelajaran oleh dua ahli dan d satu guru menunjukkan bahwa perangkat p pemb belajaran yangg dikembangkann meliputi silabbus, RPP, bukuu siswa, LKS, dan lem mbar tes hasil belajar baik dann layak dengan skor berturut-tturut 3.20, 3.288, 3.02, 3.15, daan 3.10. Hasil belajar siswa setelah diterapkannyaa perangkat yanng dikembang gkan ini baik dengan d rincian hasil belajar kognitiff produk, kogn nitif proses, psiikomotor, dan afektif berturuut-turut 84, 84.222, 81.08, dan 86.5. Semua tahapann model pembeelajaran dalam RPP terlaksanna dengan sanggat baik dan m mendapat skor rata-rata dari dua perrtemuan sebessar 3.62. Resp pon siswa terhhadap kegiatan pembelajarann positif dengaan persentase sebesar 85.21%, sedan ngkan respon siswa s terhadap buku siswa daan LKS positif dengan persenntase berturutturut 833.89% dan 82.112%. Kata Kunci: K Perangkkat pembelajaraan, IPA terpaduu tipe connected, Kooperatif ttipe STAD, Tekkanan darah Abstrract This stuudy aims to prroduce a learnning materials to determine the t propernesss of the develooped learning tools, im mplementationn of learning model, m and the students respoonse due to deeveloped learnning materials and learrning activitiess. The developm ment of this learning materiaals use 4-D moddels, but the stteps are being taken only o to a develoop point. The learning materrials developedd and validatedd, limitedly im mplemented at 20 studdents of VIII-I class of SMPN N 3 Nganjuk. The results off learning mateerials by two experts e and a teacher showing thatt the developeed learning m materials includ de syllabus, leesson plans, student s book, student worksheet, annd examinationn task good annd proper withh score respecctively for 3.20 0, 3.28, 3.02, 3.15, an nd 3.10. The students s learninng outcomes after a applying of o developed learning l materrials are good with avverage value off products cognnitive, processees cognitive, pssychomotor, annd affective resspectively for 84, 84.22, 81.08, dan n 86.5. All staages of learninng model on lesson plans done d very welll and got an f two meetinngs. Students response r to th he learning acttivities are positive with a averagee score 3.62 for percenttage of 85.21% %, while the stu udents response to the studennt books and w worksheets are positive with percenttages respectiveely for 83.89% % and 82.12%. Keywords: learning materials, m integgrated science connected typee, type STAD C Cooperative, bloood pressure
bidang illmu, misalnyaa memadukan konsep Fisika dan Biologi; Fisika dan Kiimia; Biologi dan Kimia; Fisika, F Biologi, dan Kimia. M Melalui pembellajaran IPA teerpadu siswa dapat d menamb mbah kekuatan n untuk meencari, menyimp pan, dan mennerapkan konssep yang dipeelajari secara menyeluruh m dann bermakna, karena k pembelajaran ini meneekankan pada pemberian peengalaman lanngsung untuk meengembangkann kompetensi agar a menjelajahhi dan memaham mi alam sekitaar secara ilmiaah melalui keggiatan observasii atau praktikum m. (Mulyasa, 2007) 2
PENDAHULU P UAN Pembelajaran terpadu pada hakikatn nya merupakann suatu tipe peembelajaran yaang memungkkinkan pesertaa didik d baik seecara individu ual maupun kelompok k aktiff mencari, m meng ggali, dan mennemukan konseep serta prinsipp secara holisttik dan oteentik (Depdiiknas, 1996). Permendiknas P No. 23 tahhun 2006 tenntang strukturr kurikulum k m mengharuskan adanya keterrpaduan padaa substansi mataa pelajaran Ilm mu Pengetahuaan Alam (IPA)) di d SMP/ MT Ts. Model ketterpaduan pem mbelajaran inni dilakukan d denngan memadukkan beberapa pokok p bahasann 72
Perangkat Pem mbelajaran IPA A Terpadu Tipee Connected Beerorientasi Koooperatif Tipe STAD S
Berdasark kan hasil anggket pra peneelitian tentangg respon r siswa terhadap mataa pelajaran IP PA di sekolahh, banyak b siswa yang kurang teertarik dengann pelajaran IPA A di d sekolah denngan alasan pad da saat pelajaraan IPA merekaa jarang j untuk diajak d belajar secara aktif dan d cenderungg untuk u mejaddi pendengarr. Banyak siswa yangg menganggap m b bahwa pelajaraan IPA merupakan pelajarann yang y sulit daan membosannkan. Padahal ketika siswaa dibimbing d unntuk melakuk kan kegiatan diskusi dann praktikum p seebagaimana pelajaran inni seharusnyaa diajarkan, d sisswa tersebut merasa senan ng dan lebihh semangat dallam menyelessaikan tugas-ttugas sekolahh mereka. m kan hasil anngket observasi peneliti ddi Berdasark Sekolah Meneengah Pertam ma yang digun nakan sebagaai tempat t PPL III pada bulan Juli J sampai Seeptember 20122 diperoleh d dataa sebesar 86,36 6% atau 19 seekolah dari 222 sampel sekolaah belum mennerapkan pem mbelajaran IPA A secara terpaduu. Alasan sekolaah-sekolah tidaak menerapkann pembelajaran p I IPA secara terppadu antara laiin tidak adanyaa perangkat p IPA A secara terpaduu dan belum ad da contoh yangg dapat d digunakkan untuk pem mbelajaran IP PA terpadu ddi sekolah-sekolaah. Ketiga sekolah s mitraa yang telahh menerapkan m peembelajaran seecara terpadu pun p juga masihh dalam d tahap p belajar mengembangka m an perangkaat pembelajaran p IPA terpadu. Padahal keegiatan belajarr mengajar m pada pembelajaaran IPA terpadu t dapaat memotivasi m siswa untuk belajar leb bih giat dann menyenangkan m n, karena peembelajaran terpadu t salingg mengaitkan m beeberapa disiplinn ilmu menjad di satu kesatuann yang y sering kita k jumpai dalam d kehiduppan sehari-harri melalui m kegiataan diskusi dan praktikum. Beberapaa cara untukk mengatasi permasalahann tersebut t dapaat dilakukan dengan meenyusun suatuu perangkat p peembelajaran terpadu t yangg mengaitkann pembelajaran p a antar kompeten nsi dasar dan mengaitkan isi materi m dengann pengalaman dalam kehiduppan sehari-harri (Mitarlis ( & Srri Mulyaningsih, 2009). Setelah dilakukann analisis a standaar kompetensi dan kompetennsi dasar SMP, konsep k tekanann pada zat cairr dan sistem peredaran darahh pada p manusiaa dapat dipad dukan. Peneliiti mengambil kompetensi k daasar 5.5 kelaas VIII semesster II tentangg menyelidiki m tekkanan serta pennerapannya daalam kehidupann sehari-hari seebagai materi inti, dihubun ngkan dengann kompetensi k d dasar 1.6 kelaas VIII semesster I tentangg mendeskripsik m kan sistem perredaran darah h manusia dann hubungannya h d dengan kesehaatan manusia. Penerapan P darri hukum h Pascall yaitu tekanaan pada zat cair di ruangg tertutup t disebaarkan ke segaala arah dengaan sama besarr, pada p biologi sama s dengan prinsip p peredarran darah padaa manusia m yaitu darah memom mpa jantung pada p bilik-bilikk dan d serambi-seerambi melalu ui pembuluh-peembuluh darahh dan d diedarkann ke seluruh tubuh. Dari ketiga model
keterpaduuan yang berppotensi besar dalam penyuusunan perangkaat pembelajaraan IPA terpaddu yaitu integgrated, webbed, dan conneccted, model keterpaduan tipe connectedd adalah yangg cocok digunnakan untuk materi m tekanan darah. d Moddel keterpaduuan tipe connnected atau tipe keterhubu ungan adalah model pembellajaran IPA teerpadu yang secara nyata mennghubungkan satu s konsep dengan d konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keteramppilan dengan keterampilan lain, tugas yang dilakukann hari ini dengan tugas yang dilakukan padda hari berikutnyya (Forgaty, 1991). Pembelaajaran IPA Teerpadu Tipe Co onnected diharrapkan memo otivasi siswa untuk mengembbangkan pengeetahuan dan pemahaman p koonsepkonsep IPA, serta memecahkan masalah dengan d menggunnakan sikap ilmiahnya sehingga dapat meningkaatkan keteramppilan psikomootor siswa dann hasil belajar siswa. Matteri-materi terrsebut dapat disatukan meenjadi konsep yang utuh m menggunakan pembelajaran IPA terpadu tipe conneccted dan meenggunakan m model pembelajaran kooperaatif tipe STA AD sesuai dengan d kebutuhaan belajar ssiswa untuk mencapai tujuan t pembelajaran. Pada m materi tersebutt siswa diharrapkan mampu bekerja b secara kelompok ataau tim dan berrsamasama meningkatkan m hasil belajaar mereka untuk mempero oleh penghargaaan tim. Moddel pembelajarran kooperatiff merupakan teeknikteknik keelas praktis yaang dapat diggunakan guru setiap hari untuuk membantu siswa belajarr untuk setiap mata pelajaran n mulai dari keterampilan--keterampilan dasar sampai pemecahan p massalah yang kom mpleks (Nur, 2011). 2 Dalam model m pembeelajaran koopperatif tipe S STAD (Student Teams Achievement Divisions), siswa dikelomp pokkan dalam m tim-tim pem mbelajaran dengan d empat an nggota, anggotta tersebut cam mpuran ditinjauu dari tingkat kiinerja, jenis keelamin, dan suk ku. Berddasarkan uraiann di atas peneliiti mengangkatt judul penelitian n tentang “Pengembaangan Peraangkat Pembelajjaran IPA Terppadu Tipe Con nnected Beroriientasi Kooperattif Tipe STAD ppada Materi Tekanan Te Darah untuk Siswa SM MP/ MTs Kelas VIII”. DE METOD jenis peneelitian Penelitian n yang digunnakan adalah pengembangan, yaituu mengembaangkan peraangkat pembelajaran pada materi tekanan darrah, SMP kelaas VIII semester genap yang mengaccu pada m model pengembangan 4-D models. m Temp mpat pengembangan perangkaat pembelajarann IPA Terpad du ini dilakukkan di Prodi Peendidikan Sains, FMIPA, Universitas N Negeri Surabayaa pada bulan September 20 012 sampai Jaanuari 2013. Tahhap ujicoba peerangkat pembeelajaran IPA teerpadu
Jurnal Pendidikan Saains e-Pensa. V Volume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 72-77
komponeen-komponen silabus s telah seesuai dengan format f yang adaa (Depdiknas, 2006) yaitu terdiri t dari ideentitas mata pellajaran, standaar kompetensi,, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pem mbelajaran, inddikator pencapaiaan kompetenssi, penilaian, alokasi waktuu, dan sumber belajar b sudah teercantum semuua pada silabuss yang dikembanngkan. Penilaiian secara keeseluruhan terrhadap silabus yang y dikembanngkan dikategorikan baik dengan d perolehann skor rata-raata seluruh aspek a sebesar 3,20. Silabus ini dapat dikkatakan layakk dan baik untuk diujicobaakan karena rata-rata hasiil validasi ≥ 2,51 (Bungin, 2007). PP yang dikem mbangkan menndapat Asppek format RP skor 3,33 dengan kattegori sangat baik yang bberarti komponeen-komponen RPP yang terdiri dari sttandar kompetennsi, kompeteensi dasar, indikator, tujuan t pembelajaran, materi pembelajarann, alokasi waktu, w kegiatan pembelajarann, penilaian hasil belajar,, dan sumber belajar telah sesuai denggan format B BSNP (Depdikn nas, 2006). Pennilaian secara keseluruhan k terrhadap RPP yan ng dikembanggkan dikatego orikan sangat baik dengan perolehan p skorr rata-rata selluruh aspek seebesar 3,28, inni menunjukkaan ada peningkatan skorr jika dibanding gkan dengan perolehan skoor rata-rata seeluruh aspek sillabus. RPP inii dapat dikatak kan layak dann baik untuk diuujicobakan karrena rata-rata hasil h validasi ≥ 2,51 (Bungin, 2007). Buk ku siswa yangg dikembangkkan ini diharrapkan menjadi sumber inform masi bagi sisw wa, oleh karenna itu buku yan ng dikembanggkan sebaiknyaa memiliki kuualitas yang baikk dan memenuuhi kriteria stan ndar tertentu (B BSNP, 2006). Sesuai dengan BSNP, aspek k yang dinilai pada buku tekks pelajaran addalah kelayakkan isi, bahasaa, dan penyajian n. Secara keseeluruhan aspek k dalam buku siswa ini mendaapat skor 3,02 dengan katego ori baik yang artinya a buku sisw wa yang dikem mbangkan ini teelah layak diguunakan oleh sisw wa sebagai penuunjang belajar mereka. Buku siswa ini dapatt dikatakan layyak dan baik untuk diujicobakan
dilakukan d di SMP S Negeri 3 Nganjuk kelas VIII-I padaa bulan b Desem mber 2012-JJanuari 20133 di ruangg laboratorium l IPA. Sasaran peenelitian ini addalah respon 200 siswa kelas VIIII serta validaasi 2 dosen ahli a dan 1 guruu kelas k VIII teerhadap perang gkat pembelaj ajaran meliputti Silabus, RPP, LKS, Buku Siswa, S dan Lem mbar Penilaiann yang y dikembanngkan. Rancangaan penelitian pengembanggan perangkaat pembelajaran p i mengacu pada p penelitiann IPA terpadu ini pengembangan p n yang terdirri dari studi pendahuluann, pengembangan p n dan peengujian. Peenelitian inni dilaksanakan d sampai tahap p pengujian pada p uji cobaa terbatas. t Data pada penelitiian ini diperolleh pada tahapp pengembangan p n (develop). Pada P tahap sebbelumnya yaituu tahap t pendefin nisian (define)), teknik penggumpulan dataa analisis a peneeliti adalah teknik obseervasi. Tahapp perancangan p (design) meliiputi penyusunnan tes yaituu peneliti p memilih jenis soal yang tepat diiterapkan padaa siswa SMP sesuai ranah pada Taksoonomi Bloom, pemilihan p meddia pembelajraan yang sesuai dengan materri pembelajaran, p dan pem milihan formaat perangkaat pembelajaran p yang dikembbangkan yaitu mengadaptasi dari d Badan Staandar Nasional Pendidikan (B BSNP). Pada taahap pengem mbangan (devvelop), teknikk pengumpulan p data yang dig gunakan dalam m penelitian inni adalah a teknikk validasi, tek knik observassi, dan teknikk angket. a HASIL H DAN PEMBAHASA P AN Perangkat P pem mbelajaran IPA terpadu materii tekanan darahh yang y dikembanngkan melipuuti RPP, silabuus, buku siswaa, LKS L dan tes hasil h belajar. Hasil H validasi dari perangkaat pembelajaran p y yang dikembanngkan disajikann pada gambarr berikut: b Graffik Hasil Validasii Perangkat Pem mbelajaran 4 3 3,2
3,28
3,02
3,15
3,1
Skor validasi
3
karena raata-rata hasil vaalidasi ≥ 2,51 (Bungin, ( 2007)). LKS S 1 dan LK KS 2 yang teelah dikembanngkan melatihkaan keterampilaan-keterampilaan dasar yang biasa digunakaan dalam bekeerja secara illmiah yang disebut d dengan keterampilan k prroses sains, hall tersebut menggingat bahwa saalah satu hakeekat pembelajaaran sains atauu IPA adalah proses p (Mitarllis & Sri Muulyaningsih, 2009). 2 Keteramppilan proses saains yang dilaatihkan pada L LKS 1 dan LKS 2 adalah peruumusan hipotessis, pengamatann, dan penarikann kesimpulan. Perumusan hipotesis dilakkukan pada saaat siswa akkan memulaii suatu ranggkaian percobaann, pengamatann dilakukan paada saat alat peraga p diberikan n suatu perlakkuan, dan pennarikan kesim mpulan dilakukann setelah menndapatkan hassil percobaan. LKS
2 1 0 Silabu us
RPP
Buku u Siswa
LKS
Evaluasi
Perangkat Pe embelajaran
G hasil valiidasi perangkatt pembelajaran Gambar 1. Grafik Berdasark kan grafik hasil validaasi perangkaat secara keeseluruhan, silabus pembelajaran p s yangg dikembangkan d n mendapat skor s 3,33 dengan kategorri sangat baik unntuk aspek foormat silabus, hal ini berartti
74
Perangkat Pem mbelajaran IPA A Terpadu Tipee Connected Beerorientasi Koooperatif Tipe STAD S
validasi v ≥ 2,511 (Bungin, 2007). Soal tes berupa 25 soal pilihan ganda untukk mencapai m aspeek kognitif prooduk dan 7 soaal uraian untukk mencapai m asp pek kognitif proses. Berddasarkan hasil validasi v soal evaluasi e menunnjukkan bahwaa soal evaluasi yang y disusun sudah baik dengan perollehan rata-rataa seluruh aspekk sebesar 3,10 dengan kategori k baikk, sehingga dapaat digunakan dalam d kegiatann pembelajarann karena k rata-ratta hasil validasi ≥ 2,51 (Bung gin, 2007). Perangkaat pembelajarran yang tellah divalidasi kemudian k diujicobakan padaa sampel 20 sisswa SMP kelass VIII V dengan haasil belajar ratta-ata seluruh aspek a disajikann dalam d grafik berikut b ini: Grafik Hasil B Belajar Siswa
Nilai Rata‐rata
100
8 84
84,22
81,08
86,5
75 50 25 0 K.Pro oduk
K.Proses
Psikomotor
Afekktif
Aspek
Gam mbar 2. Grafikk hasil belajar siswa Data pen nilaian lembar evaluasi padaa penelitian inni digunakan d un ntuk mengetaahui kelayakkan perangkaat pembelajaran p ditinjau dari validitas v dan reeliabilitas item m soal kognitif produk p dan prroses. Penilaiaan hasil belajarr aspek a kognitiff produk, proses, psikomottor dan afektiff siswa digunaakan sebagai penguat daari kelayakann perangkat p pem mbelajaran IP PA terpadu materi m tekanann darah d yang dikkembangkan. Dari datta penilaian hasil h belajar aspek a kognitiff produk p siswa dapat diketah hui bahwa darii 20 siswa, 188 siswa telah tuntas t dalam pembelajaran IPA terpaduu materi m tekanann darah, dan 2 siswa tidaak tuntas yangg mendapatkan m n nilai kurang daari 75. Aspek kognitif k prosess siswa dapat dikketahui bahwaa dari 20 siswa,, 19 siswa telahh tuntas t dalam pembelajaran p I IPA terpadu inni, dan 1 siswaa tidak t tuntas yang y mendapaatkan nilai kuurang dari 75. Aspek A psikom motor siswa dappat diketahui bahwa dari 200 siswa, 16 sisw wa telah tuntass dalam melak kukan kegiatann LKS L IPA terrpadu, dan 4 siswa tidakk tuntas yangg
mendapattkan nilai kurang dari 75. Aspek A afektif siswa dapat dikketahui bahwaa dari 20 sisw wa, 18 siswa telah tuntas dalam melakukkan kegiatan pembelajarann IPA terpadu ini, dan 2 sisw wa tidak tuntass yang mendappatkan nilai kuraang dari 80. Dataa hasil belajar siswa terssebut menunjuukkan bahwa peerangkat pembelajaran yang dikembangkann telah layak diteerapkan pada ssiswa SMP kellas VIII, karenna dari beberapa sampel siswa tersebut telahh menunjukkann hasil belajar yaang baik. Soal-soal pada peenelitian ini teelah diterapkann dan dapat dikketahui validitaas dan reliabillitas soal dijabbarkan sebagai berikut. b Tabell 4.1 Rincian Soal yang Valid d dan Tidak Vaalid Kategorri Valid Tidak Valid
Nomor Soaal Nomor Soal N Ju umlah Jumlah Proses Produk 1, 2, 5, 9, 100, 11, 13, 14, 155, 16 1, 2, 3, 4, 6 5 16, 19, 20, 222, 23, 24, 25 3, 4, 6, 7, 8, 112, 5, 7 2 9 17, 18, 21 Total 25 7
Berddasarkan tabel di atas, maka dari 25 soal koognitif produk dan d 7 soal koggnitif proses yaang ada terdappat 16 soal prodduk dan 5 sooal proses yanng valid dan dapat diterapkaan untuk mew wakili tujuan pembelajaran yang akan dicaapai. Berd dasarkan hasil analisis reliab bilitas diperolehh nilai r11 sebesaar 0,215 untukk soal kognitif produk dan 0,234 untuk soaal kognitif prosses, sedangkan n dari tabel dipeeroleh nilai rtabell sebesar 0,209 (Arikunto, 2009). 2 Karena rhitung lebih bessar dari rTabel, maka seluruuh item soal yang digunakaan sebagai peraangkat tes hasiil belajar dinyaatakan reliabel. mbelajaran disajikan Dataa keterlaksanaaan model pem dalam graafik berikut inii. Hasil Pengamattan Keterlaksanaaan Model Pe embelajaran 4
4
3,38
3,62
3,46
3 Nilai
yang y dikembaangkan ini memuat m kegiattan percobaann, sehingga alat dan d bahan yang dibutuhkan dalam d kegiatann percobaan p perrlu dicantumkaan. LKS yang dikembangkann ini i mendapat perolehan raata-rata seluru uh aspek 3,155 dengan d katego ori baik, skor tersebut t menunnjukkan bahwaa LKS L ini telaah layak untu uk digunakan siswa dalam m menunjang m keegiatan pembellajaran karena rata-rata hasil
2 1 0 Fase 1
Faase 2
Fase 3
Fase 4
Keegiatan Pembelaja aran
bar 3. Grafik hasil h pengamataan keterlaksanaaan Gamb modeel pembelajaraan
Jurnal Pendidikan Saains e-Pensa. V Volume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 72-77
penelitiann, sehingga kemampuan k siswa s belum dapat dikatakan n heterogen. Kelas yang digunakan dalam d penelitiann pengembanggan ini seharrusnya terdirii atas siswa deengan kemam mpuan heterog gen sehingga dapat mewakilii kemampuann seluruh sisswa-siswi SM MP di sekolah laain. Hassil penelitian ini i sesuai denggan hasil peneelitian sebelumnnya yang dilaakukan oleh Febrianti Inddrasari (2012) daan Rahma Khuurniawati (20111), yang menyaatakan bahwa perangkat peembelajaran IPA I terpadu tipe connectedd yang dikem mbangkan menndapat skor vaalidasi yang baaik dan resppon siswa kuuat. Hal ini juga membukttikan bahwa penelitian yang sebeluumnya dilakukann oleh Elok Sudibyo S (20055), bahwa sebbagian besar siswa merasa lebih senang deengan pembelajaran IPA terrpadu, sesuai dengan peenelitian ini yang menunjuk kkan respon yyang sangat ku uat dari siswaa pada pembelajaran IPA terpaadu ini.
Berdasark kan grafik di atas dapat dikketahui bahwaa secara keselluruhan kegiiatan pembeelajaran yangg berlangsung b seelam 2 kali pertemuan menddapat skor rata-rata r sebesar 3,48 3 dengan katagori k sangatt baik. Hal inni menunjukkan m bahwa secaraa keseluruhan peneliti yangg bertindak b sebbagai guru telah melaksanakan kegiatann pembelajaran p sesuai dengann model pembbelajaran yangg disusun d dalam m RPP dengan sangat baik karena k rata-rataa hasil h pengamaatan ≥ 2,51 (B Bungin, 2007).. Peneliti telahh merencanakan m n kegiatan dan d mempersiiapkan secaraa matang m baik materi m yang diajarkan, sumber belajar, alaat dan d bahan, seerta media yaang digunakan n. Hal tersebuut sesuai dengann hasil validaasi silabus daan RPP yangg mendapat m peniilaian dengan katagori k baik. Data anngket respon siswa terhaddap perangkaat pembelajaran p yang y dikembanngkan disajikaan dalam grafikk berikut b ini. Haasil Respon Sisw wa terhadap Peraangkat Pemb belajaran
100
83,89
85,21
82,12
PENUTU UP Simpulan n Berdasarkkan hasil analisis dataa penelitian dan pembahasan, dapat disim mpulkan sebag gai berikut: 1. Peran ngkat pembeelajaran IPA A terpadu yang dikem mbangkan peneeliti layak diguunakan dengann skor rata-raata sebesar 33,15 dengan rincian: r a) Silabus dengaan kelayakan rata-rata 3,200 ; b) RPP dengan d kelayaakan rata-rataa 3,28 ; c) Buku B siswa dengan d kelayaakan rata-rata 3,02 ; d) LKS S dengan kelaayakan rata-raata 3,15 ; e) L Lembar evaluassi dengan kelaayakan rata-raata 3,10 dan haasil perhitungaan validitas item m soal menyyatakan 21 soal s valid seerta soal evvaluasi dinyaatakan reliabel. Perangkat yan ng dikembangkkan ini juga dinyatakan laayak setelah diujicobakan pada siswaa dan menunjjukkan hasil belajar siswa baik dengaan rincian hasiil belajar kogn nitif produk ratta-rata 84 daan kognitif prooses rata-rata 84,22 ; psikomotor rata-raata 81,08 ; afekktif rata-rata 866,5. 2. Keterrlaksanaan moodel pembelajaaran kooperatiif tipe STAD D pada penggembangan peerangkat ini dapat terlak ksana dengan saangat baik denngan rincian: a)) Pada fase 1 mendapat skoor 3,38 ; b) Paada fase 2 menndapat skor 3,46 3 ; c) Pada fase 3 mendap pat skor 4 ; d)) Pada fase 4 mendapat skoor 3,62. positif terrhadap 3. Respoon siswa peraangkat pembelajaran yangg telah dikeembangkan dengan d persenntase respon terhadap keggiatan pembelajaran sebesaar 85,21%, buku siswa seebesar 83,89% %, dan LKS sebesar s 82,12% %.
Prosentase
80 60 40 20 0 Keggiatan Pemb belajaran
LKS L
Buku Siswa
Perangka at Pembelajaran n
ar 4. Grafik hassil angket respoon siswa Gamba Berdasark kan gambar dii atas, dapat diiketahui bahwaa aspek a kegiataan pembelajaran mendapat respon siswaa dengan d persenttase sebesar 855,21% dan menndapat katagorri sangat kuat. Buku B siswa yaang dikembang gkan mendapaat respon r siswa dengan perseentase sebesarr 83,89% dann mendapat m kataagori sangat kuat. k Lembar kegiatan k siswaa yang y dikembaangkan mend dapat respon siswa dengann persentase p seb besar 82,12% dan d mendapat katagori k sangaat kuat. k Rata-rataa keseluruhan aspek a respon siswa s terhadapp perangkat p pem mbelajran yangg dikembangkkan ini ≥ 51% % (Riduwan, ( 2009), artinya perangkat p pem mbelajaran IPA A terpadu t materii tekanan darah h ini mendapatt respon positiff dari d siswa dan dapat diterapkkan kepada sisw wa. Hasil penelitian p yanng didapat oleh penelitti menunjukkan m hasil yang reelatif sangat baik b di semuaa aspek, a hal tersebut dikarrenakan kekurrangan dalam m koordinasi k paada saat mellakukan penggujian terbatass dengan d sampel sekolah yangg dijadikan subbjek penelitiann. Sampel sekoolah yang diijadikan subjjek penelitiann memberikan m kelas k unggulaan kedua unttuk digunakann
Saran man peneliti selama melakkukan Berdasarkkan pengalam penelitiann, maka saran ddari peneliti ad dalah perlu diaadakan 76
Perangkat Pem mbelajaran IPA A Terpadu Tipee Connected Beerorientasi Koooperatif Tipe STAD S
penelitian p lebih lanjut berdasarkaan perangkaat draft 3 tentaang implemenntasi perangkaat pembelajaran p pembelajaran p IPA terpadu yang lebih menyeluruh m dann perlu p adanya koordinasi dengan d pihak sekolah yangg dijadikan d sam mpel penelitian n dan pihak-piihak lain yangg terlibat t dalam penelitian ag gar penelitian dapat berjalann dengan d lancar dan sesuai denngan tujuan pen nelitian. DAFTAR D PUS STAKA Arikunto, A Su uharsimi. 20009. Dasar-Da asar Evaluasi Pendidika an. Jakarta: Bumi B Aksara. Arikunto, A Suhharsimi. 2010. Prosedur Peenelitian Suatuu Pendekattan Praktik. Jakkarta: Rinekaa Cipta. Bungin, B Burhhan. 2007. Peenelitian Kuallitatif. Jakartaa: Kencana Jakarta Depdiknas. D 2 2006. Peratuuran Menterri Pendidikann Nasional Nomor 22 tenntang standar Isi I untuk Sauann an Dasar da an Menengah Lampiran 2 Pendidika Standar Kompetensi K daan Kompetensii Dasar tingkat SMP, Mtss, dan SMPLB.. Jakarta: Sekjeen Depdiknas. Fogarty, R. 19991. The Mindfful School: How w To Integratee . The Curiicula. Palatine: IRI/Skylight Publishing,Inc P Indrasari, I Febbrianti. 2012. Pengembanggan Perangkat Pembelajjaran IPA Terrpadu Tipe Coonnected Padaa Topik Tra ansformasi En nergi Pada Tum mbuhan Hijauu. Skripsi S-1 S yang tidakk dipublikasikkan. Surabayaa: Universittas Negeri Suraabaya. Khurniawati, K Rahma. R 2011. Pengaruh Pennerapan Model Inkuiri Pada P Pembellajaran IPA Terpadu Tipee Connecteed Materi Tekaanan Terhadapp Hasil Belajarr Siswa Keelas VIII Semeester II di SMP MPN 2 Budurann Sidoarjo. Skripsi S-1 yang tidak dipublikasikan d n. Surabayaa: Universitas Negeri N Surabayya. Mitarlis M & Srri Mulyaningsiih. 2009. Pem mbelajaran IPA A Terpadu. Surabaya: Unnipress. Mulyasa, M E. 2007. 2 KTSP (Kurikulum Tingkat T Satuann Pendidika an) Sebuah Paanduan Praktiss. Bandung: PT T Remaja Rosdakarya. R Nasrudin, N Harrun. 2007. Sain ns Dasar. Surrabaya ; Unesaa Universitty Press. Nur, N Muhamm mad. 2000. Peengajaran Berrpusat Kepadaa Siswa dan d Pendekaatan Konstruuktivis Dalam m Pengajarran. Surabaya: Pusat Matemaatika dan Sainss Sekolah Universitas U Neegeri Surabaya Nur, N Muham mmad. 2011. Pembelajaran n Kooperatiff. Surabayaa: PSMS UNES SA. Pusat P Kurikuluum, Balitbang, Depdiknas. 2006. 2 Panduann Pengembbanagn Pembbelajaran IP PA Terpaduu, SMP/MTs Ts. Riduwan. R 20009. “Skala Peengukuran Varriabel-variabeel Penelitiann”. Bandung: Alfabeta. A
Slavin. 2009. 2 Cooperaative Learningg- Teori, Risett, dan Praktik. Bandung:: Nusa Media. Soewolo.. 2000. Pengaantar Fisiologgi Hewan. Jaakarta: Dirjjen Departemenn Pendidikan Nasional. N Sudibyo, Elok. 2005. Respon Sisw wa SLTP Khoodijah Suraabaya Terhaddap Kegiatan Ujicoba Peraangkat Pem mbelajaran IP PA terpadu. Jurnal Pendiidikan Dassar Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Haasil Proses Belajar Men ngajar. Bandunng: PT. Remajaa Rosdakarya. Thiagarajjan, S., Dorothhy S. Semmell, and Semmel, dan Mellvin I Semmel.. 1974. Instrucctional Developpment for Training Teaachers of Excceptional Chiildren. urce Book. Blooomington: Ceenter for Innovvation Sou on Teaching T The H Handicapped. Tim Peny yusun Skripsi. 2009. Panduaan Penulisan Skripsi S dan Penilaian Skripsi. Su urabaya: Faakultas ESA. Mattematika dan Illmu Pengetahuuan Alam UNE Wulangi,, Kartolo S. 1993. Prinsip ip-Prinsip Fissiologi Hew wan. Bandung: Depdiknas