MOTIVASI SISWA SMA MENGIKUTI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DI KOTA SURAKARTA Fattah Widodo, Nurhadi, Atik Catur Budiati Pendidikan Sosiologi Antriopologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
[email protected]
ABSTRACT Fattah Widodo. K8412029. MOTIVATION SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS PARTICIPATE ON INSTITUTIONS LEARNING GUIDANCE IN SURAKARTA. Essay. Surakarta: the Faculty of Education. March Surakarta University, November 2016. This research was conducted in order to determine the students' motivation to follow a tutoring agency outside the school. This research used a qualitative method with phenomenological approach. Source data used are primary data and secondary data. Making the subject of research with purposive sampling. In collecting data using direct observation and structured interviews. Triangulation and triangulation methods used to test the validity of the data. For the analysis of data using four components, namely data collection, data reduction, data presentation, and conclusion and verification. The results showed that the students' motivation to follow a tutoring agency outside the school comes from the students themselves and encouragement from peers or parents. Related to the election of a tutoring agency GO as a tutoring agency, followed by students is a rational choice of the student. With rational choice students choose a tutoring agency GO to follow than other tutoring agencies in the city of Surakarta. Based on the results, it can be concluded that the motivation and rational choice determines tutoring agency GO as a tutoring agency, followed by high school students in the city of Surakarta. Keywords: Motivation, Rational Choice, Tutoring Institute
ABSTRAK Fattah Widodo. K8412029. MOTIVASI SISWA SMA MENGIKUTI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DI KOTA SURAKARTA. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, November 2016. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui motivasi siswa mengikuti lembaga bimbingan belajar di luar sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan subjek penelitian dengan purposive sampling. Dalam pengumpulan data menggunakan observasi langsung dan wawancara terstruktur. Triangulasi sumber dan triangulasi metode digunakan untuk uji validitas data. Untuk analisis data menggunakan empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi siswa mengikuti lembaga bimbingan belajar di luar sekolah berasal dari diri siswa itu sendiri dan dorongan dari teman sebaya atau orang tua. Terkait dengan pemilihan lembaga bimbingan belajar GO sebagai lembaga bimbingan belajar yang diikuti oleh siswa merupakan pilihan rasional dari siswa. Dengan pilihan rasional siswa memilih lembaga bimbingan belajar GO untuk diikuti daripada lembaga bimbingan belajar lainnya yang ada di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa motivasi dan pilihan rasional menentukan lembaga bimbingan belajar GO sebagai lembaga bimbingan belajar yang diikuti oleh siswa SMA di Kota Surakarta. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Pilihan Rasional, Lembaga Bimbingan Belajar
PENDAHULUAN
menjadi fenomena adalah dampak
Latar Belakang Masalah
dari proses belajar di sekolah yang
Dunia pendidikan dari tahun ke
kurang
maksimal.
Fenomena
tahun akan mengalami perkembangan
bimbingan belajar yang semakin
yang
akan
marak juga dibarengi oleh antusias
fenomena-fenomena
dari para siswa yang mengikuti
baru, salah satunya adalah maraknya
program bimbingan belajar, mulai
bimbingan belajar yang mucul di
dari siswa SD, SMP, dan SMA.
kota-kota Provinsi maupun di kota-
Semakin
kota
Munculnya
peserta yang mengikuti bimbingan
bimbingan belajar yang sekarang
belajar ini apakah sebagai langkah
signifikan
memunculkan
Kabupaten.
dan
meningkatnya
jumlah
dari siswa yang tidak puas akan
yang
pembelajaran yang berlangsung di
dilakukan
sekolah dan siswa mulai meragukan
sekedar sesuatu yang dikerjakan
kualitas pembelajaran yang ada di
tanpa adanya maksud dan tujuan yang
sekolah, atau bahkan siswa gagal
hendak dicapai. Gagasan dasar teori
dalam mengikuti proses pembelajaran
pilihan
yang ada di sekolah. Situasi tersebut
perseorangan
lantas membuat para siswa untuk
tujuan dan tujuan itu (dan juga
mengikuti
belajar.
tindakan) ditentukan oleh nilai atau
Bimbingan belajar juga merespon
pilihan (preferensi) (Ritzer, 2008:
situasi tersebut dengan menawarkan
394). Dalam perspektif teori pilihan
berbagai progam yang membuat para
rasional yang dikemukakan oleh
siswa
untuk
James S Coleman mengatakan bahwa
belajar.
tindakan seseorang sebagai suatu
bimbingan
menjadi
mengikuti
tertarik
bimbingan
menarik. oleh
rasional
Tindakan
yang
individu
bukan
adalah
tindakan
mengarah
kepada
Besarnya antusias dari siswa yang
yang
mengikuti
Wirawan, 2012:191). Jadi
bimbingan
belajar
purposive
(Huber
dalam dapat
membuktikan bahwa siswa sudah
disimpulkan bahwa teori pilihan
menaruh harapan kepada bimbingan
rasional
belajar untuk membantu para siswa
individu
dalam proses belajar.
purposive atau bertujuan. Tujuan dari
Tujuan Penelitian
tindakan yang telah dipilih adalah
Tujuan penelitian ini adalah
memandang sebagai
tindakan
sesuatu
yang
untuk memperoleh keuntungan yang
untuk mengetahui motivasi siswa
semaksimal
SMA mengikuti lembaga bimbingan
melakukan
belajar di Kota Surakarta
dipengaruhi oleh informasi yang
Kajian Pustaka
dimilikinya dan termotivasi untuk
Pilihan
Rasional
Lembaga
tindakannya,
individu
kepentingannya.
Namun
sosial,
suatu
selalu berkaitan dengan masalah
dilakukan
oleh
material saja, melainkan dapat berupa
individu dan memahami tujuan atas
manfaat psikologis maupun sosial
tindakan
ilmu
Dalam
keuntungan yang didapatkan tidak
Bimbingan Belajar Dalam
sebuah
mungkin.
yang
tindakan tersebut merupakan kajian
seperti prestise atau perilaku yang diterima masyarakat.
METODE PENELITIAN Penelitian ini melibatkan siswa-
Dalam konteks pemilihan bimbingan
siswa SMA N 6 Surakarta yang telah
belajar GO sebagai bimbingan belajar
dilakukan sejak Februari sampai Mei
yang diikuti oleh peserta didik, GO
2016. Penelitian yang dilakukan
dianggap
memberikan
dalam penelitian ini adalah penelitian
keuntungan yang besar daripada
dengan menggunakan pendekatan
bimbingan belajar yang lain. Selain
kualitatif. Dengan pendekatan jenis
GO, terdapat pula bimbingan belajar
deskriptif
kualitatif.
Neutron ataupun Primagama yang
deskriptif
kualitatif
terdapat di Kota Solo ini. Memilih
pemecahan masalah yang ada pada
GO sebagai bimbingan belajar yang
masa sekarang. Sumber data dalam
diikuti bukan perkara yang mudah,
penelitian
karena dengan mengikuti bimbingan
menggunakan sumber data primer,
belajar tersebut tentu akan banyak
dan sumber data sekunder. Sumber
menelan banyak waktu dan akan
data primer adalah sumber data yang
jarang memiliki waktu luang untuk
langsung memberikan data kepada
bertemu dengan teman, bersantai,
pengumpul data dan sumber sekunder
ataupun bertatap muka dengan orang
merupakan
tua dalam waktu yang cukup lama.
langsung memberikan data kepada
Hal
bimbingan
pengumpul data, misalnya lewat
belajar ini dimulai pembelajaran pada
orang lain atau lewat dokumen.
sore hingga malam hari. Namun disisi
Dilihat dari segi cara atau teknik
lain, bimbingan belajar GO dipercaya
pengumpul data, maka pengumpulan
dapat
dta dapat dilakukan dengan observasi
ini
dapat
dikarenakan
meningkatkan
nilai
dan
Penyelidikan tertuju
kualitatif
sumber
pada
dapat
yang
tidak
membantu kesulitan belajar yang
(pengamatan),
dialami oleh peserta didik. Dengan
(wawancara),
kuesioner
(angket),
nilai yang baik dan meningkatkan
dokumentasi
dan
gabungan
pretasi ia akan memperoleh prestise
keempatnya. Teknik pengambilan
diantara
sampel
teman-temannya
karena
yang
interview
digunakan
dalam
dianggap memiliki ilmu yang baik
penelitian ini adalah teknik purposive
dan nilai yang baik.
sampling atau prosedur purposif,
dengan kecenderungan peneliti untuk
krediabilitas data dilakukan dengan
memilih informan dan masalahnya
cara mengecek data yang telah
secara mendalam dan dapat dipercaya
diperoleh melalui beberapa sumber.
untuk menjadi sumber data yang
Data
akurat. Peneliti mengambil sampel
dideskripsikan dan dikategorisasikan
dengan siswa SMA N 6 Surakarta
sesuai dengan apa yang diperoleh dari
yang belajar di lembaga bimbingan
berbagai sumber tersebut. Peneliti
belajar GO. Teknik pengumpulan
akan melakukan pemilihan data yang
data dilakukan dengan dua cara, yaitu
sama dan data yang berbeda untuk
dokumentasi
wawancara
dianalisis
terstruktur. Dokumen yang digunakan
penelitian
dalam penelitian ini adalah berita-
membandingkan
berita yang diambil dari media Koran
diperoleh dari informan yang satu
Solo Pos terkait dengan pemberitaan
dengan yang lainnya yang telah
mengenai lembaga bimbingan belajar
diperoleh
GO
terhadap peserta didik. Data yang
dan
dan
brosur
dari
lembaga
yang
diperoleh
lebih
kemudian
lanjut.
Dalam
ini
dari
peneliti
informasi
hasil
wawancara
bimbingan belajar GO yang akan
telah
diteliti.
melakukan
dideskripsikan dan dianalisis lebih
wawancara dalam mengumpulkan
lanjut. Triangulasi metode digunakan
informasi ini diharapkan peneliti
untuk memperoleh data yang sama
mampu melihat kesesuaian antara
dan sejenis dengan menggunakan
data
teknik
Dengan
yang
sebelumnya
telah
dikumpulkan
dengan
diperoleh
yang
pengumpulan
kemudian
data
yang
fakta-fakta
berbeda pula. Peneliti mengumpulkan
selama penelitan sehingga mampu
data yang sama atau sejenis dengan
untuk
atau
menggunakan
yang
langsung dan wawancara. Metode
menjelaskan
mendeskripsikan
alasan
metode
membuat siswa memilih lembaga
tersebut
bimbingan
sebagai
mengumpulkan data mengenai alasan
lembaga bimbingan belajar yang
apa yang membuat peserta didik lebih
diikuti. Dalam penelitian ini peneliti
memilih lembaga bimbingan belajar
menggunakan triangulasi sumber dan
GO
triangulasi
bimbingan belajar lain yang ada di
belajar
GO
metode.
Menguji
digunakan
observasi
dibandingkan
untuk
lembaga
Kota Surakarta. Dalam penelitian ini
didapat
peneliti mengumpulkan data dengan
penarikan
menggunakan metode dokumentasi,
pengambilan tindakan.
kemudian
HASIL PENELITIAN
terstruktur.
melakukan Teknik
wawancara
analisis
data
dalam penelitian ini adalah data reduction,
data
conclusion
display,
kesimpulan
adanya dan
Alasan Siswa Memilih Lembaga Bimbingan Belajar
dan
drawing/verification”.
memungkinkan
Dengan minat peserta didik yang
tinggi,
bimbingan
belajar
kondisi
tersebut
Peneliti mengumpulkan data untuk
memanfaatkan
kemudian melakukan perbandingan-
dengan beragam penawaran dan
perbandingan untuk
mendapatkan
berbagai program yang dapat menarik
konsep, kategori dan bahkan teori.
banyak peserta didik. Rumus cepat
Hasil dari pengumpulan data (data
menjadi faktor yang paling banyak
colection)
(data
ditemukan pada saat proses penelitian
reduction) yang mengandung arti :
oleh peneliti. Dengan rumus cepat
diedit, diberi kode dan bahkan dibuat
tersebut peserta didik menjadi lebih
tabel. Dalam penelitian ini peneliti
mudah dalam mengerjakan berbagai
hanya mengambil data yang terfokus
soal yang ada. Rumus cepat the king
dalam obyek yang diteliti yaitu
menjadi daya tarik, karena dibuat
mengenai
dengan hafalan dan kata-kata yang
perlu
alasan
direduksi
siswa
lembaga
bimbingan
dampak
prestasi
mengikuti
memilih
belajar
dan
mudah untuk diingat menurut peserta
setelah
didik. Bimbingan belajar dengan
bimbingan
berbagai cara menawarkan jasa untuk
siswa
lembaga
belajar.
menarik perhatian konsumen, salah
Setelah di reduksi hasil data
satunya yaitu dengan rumus singkat
tersebut kemudian diorganisir ke
tersebut. Selain cara cepat, bimbingan
dalam suatu bentuk sajian tertentu
belajar tersebut juga memberikan
(data display) yang nantinya akan
waktu tambahan untuk siswa yang
mempermudah upaya pemaparan dan
ingin belajar di luar jam KBM. Hal
penegasan
tersebut dirasa peserta didik sangat
drawing
simpulan and
(conclusion
verifying).
Dalam
membantu proses belajar, karena di
penyajian data ini informasi yang
pendidikan formal di sekolah hal
tersebut tidak mereka temukan dan
lebih pintar.
diajarkan oleh guru. Faktor sarana
dicapai tentu saja membutuhkan kerja
dan prasarana juga tidak dapat
keras dan juga pentingnya motivasi
dipisahkan dari dunia pendidikan,
yang muncul dari diri sendiri maupun
walaupun itu bukan menjadi faktor
dari orang lain. Peserta didik akan
utama dalam proses belajar mengajar,
lebih semangat
namun apabila sarana dan prasarana
tujuan yang hendak dicapai apabila
untuk
tersedia
memiliki motivasi yang kuat dari
dengan baik, maka kegiatan belajar
dalam diri maupun daru luar diri.
juga akan berjalan dengan baik pula.
Jelas bahwa motivasi adalah perasaan
Peserta didik juga membutuhkan
yang timbul dari dalam diri maupun
kondisi ruangan yang bersih, nyaman,
dari
untuk mereka dapat belajar dengan
mencapai suatu tujuan tertentu dalam
baik, bukan hanya faktor guru semata.
berbagai
Kondisi ruangan kelas dengan jumlah
hendak dilakukan. Dengan adanya
siswa yang terbatas juga dapat
motivasi,
membuat siswa menjadi lebih fokus
dilakukan akan mendapat dorongan
dan
sampai tercapainya suatu
kegiatan
belajar
kondusif
dalam
proses
luar
Tujuan yang hendak
dalam
diri
mencapai
seseorang
macam
segala
kegiatan
kegiatan
untuk
yang
yang
tujuan
pembelajaran.
tertentu. Motivasi belajar dibutuhkan
Pembahasan
oleh siswa agar siswa mempunyai
Bimbingan
menjadi
dorongan dan penggerak dari dalam
dunia
diri maupun dari luar diri untuk
siswa
melakukan segala bentuk aktivitas
maupun jumlah kenaikan ataupun
belajar agar dapat tercapai prestasi
penurunan
yang
yang lebih baik. Motivasi belajar juga
mengikuti bimbingan belajar seperti
akan membuat siswa lebih giat dan
pada data yang telah dipaparkan pada
rajin untuk belajar, sehingga siswa
latar belakang. Peserta didik memilih
akan
untuk mengikuti bimbingan belajar
berprestasi sesuai dengan tujuannya.
dengan memiliki suatu tujuan yang
Selain motivasi yang berpengaruh
hendak
ingin
dalam proses mengikuti bimbingan
memperoleh prestasi dan menjadi
belajar, tentunya aspek pemilihan
sebuah
belajar
fenomena
pendidikan,
baik
jumlah
dicapai,
di antusias
siswa
yaitu
menjadi
kreatif
dan
juga
bimbingan belajar mana yang akan
atau les privat. Tentu saja bukan
ditentukan juga menjadi faktor yang
menjadi perkara yang mudah untuk
menarik untuk diperdalam, yaitu
diputuskan mengapa menjadikan GO
terkait dengan pilihan rasional dalam
sebagai bimbingan belajar yang harus
menentukan bimbingan belajar yang
diikuti, bukan berarti bimbingan
hendak diikuti.
belajar yang lain jelek atau kurang
Gagasan dasar teori pilihan rasional
bagus,
adalah
perseorangan
pertimbangan khusus yang ada dalam
mengarah kepada suatu tujuan dan
pertimbangan peserta didik maupun
tujuan
tindakan)
dari orang tua. Hal ini terkait dengan
ditentukan oleh nilai atau pilihan
pengambilan keputusan, pengambilan
(preferensi) (Ritzer, 2008: 394). Dari
keputusan
sekian banyak bimbingan belajar
pertimbangan-pertimbangan
yang telah ada saat ini, menjadi
rasional, dari pertimbangan tersebut
menarik karena dalam fakta dan data
akan menghasilkan suatu pilihan yang
yang diperoleh oleh peneliti selama
rasional. “Pilihan rasional adalah
penelitian, bimbingan belajar yang
pilihan yang aktor memilih alternatif
menonjol di Surakarta adalah GO
terbaik yang tersedia, berdasarkan
(Ganesha Operation). Informasi yang
keinginan dan keyakinan mereka”
diperoleh
wawancara
Krstic (2015: 2). Dengan beragam
informan juga menunjukkan berbagai
pilihan bimbingan belajar yang ada
data yang menarik, alasan apa yang
saai ini, peserta didik memutuskan
membuat peserta didik itu lebih
untuk mengikuti bimbingan belajar
memilih bimbingan belajar GO dari
GO, bukan bimbingan belajar yang
pada bimbingan belajar yang lainnya.
lain. Peserta didik memiliki keinginan
Berdasarkan pemilihan bimbingan
dan
belajar tersebut, alasan apa yang
bimbingan belajar tersebut. Pemilihan
membuat pada akhirnya memutuskan
GO sebagai bimbingan belajar yang
untuk
dipilih tentu saja sudah dipikirkan
tindakan
itu
(dan
dari
memilih
juga
hasil
GO
sebagai
akan
tetapi
ini
keyakinan
matang,
pasti
ada
berdasarkan
untuk
bukan
yang
memilih
bimbingan yang diikuti oleh peserta
secara
sekedar
didik bukan bimbingan belajar yang
memilih, seperti
lain misalnya Primagama, Neutron,
James Coleman dalam teori pilihan
yang dikatakan
rasional yang menganalisis perilaku
suasana belajar yang kondusif. Selain
atau tindakan seseorang sebagai suatu
itu, keuntungan yang didapatkan ialah
yang
dalam
mereka memiliki teman yang banyak,
Dalam
tidak hanya dari satu sekolah yang
perkembangan teori pilihan rasional
sama. Tentu saja hal tersebut wajar
banyak
ilmu
terjadi, karena bimbingan belajar
ekonomi, rasional di bidang ekonomi
tersebut terbuka untuk semua peserta
mendefinisikan
didik,
purposive
Wirawan,
(Huber
2012:191).
dipengaruhi
oleh
perilaku
rasional
sehingga
yang
mengikuti
tidak hanya sebagai bertindak dalam
bimbingan belajar tersebut beragam
pelayanan
dari
preferensi
menghasilkan
suatu
untuk
sekolah.
Dengan
yang
banyaknya teman yang dimiliki, tentu
juga
saja peserta didik menjadi populer
keuntungan
dengan dikenal banayk orang di
(Coleman, 1992:23). Peserta didik
lingkungan sekolah, di lingkungan
secara
bimbingan belajar, maupun di luar
bermanfaat,
hasil
berbagai
tetapi
memaksimalkan
tidak
langsung
telah
memperhitungkan keuntungan dan
sekolah,
resiko apa saja yang akan diterima
menjadi mudah untuk bargaul dan
ketika memutuskan untuk memilih
berinteraksi. Selain itu keuntungan
bimbingan
sebagai
yang diperoleh adalah prestasi dalam
bimbingan belajar yang akan diikuti.
belajar, temuan penelitian pada saat
Berdasarkan
penelitian
wawancara peserta didik mengalami
peserta didik mengungkapkan bahwa
perbubahan pada nilai-nilai mereka,
keuntungan yang ia peroleh setelah
minimal mereka selalu lulus KKM di
mengikuti bimbingan belajar tersebut
sekolah mereka. Hal ini tentu saja
adalah bertambahnya ilmu yang ia
telah
dapatkan.
keuntungan
belajar
GO
temuan
Dengan
mengikuti
sehingga
peserta
menjadi yang
didik
pertimbangan akan
mereka
bimbingan belajar tersebut peserta
dapatkan ketika mengikuti bimbingan
didik menjadi lebih pintar karena
belajar, mereka ingin memperoleh
didukung dengan faktor penunjang
prestasi
yang
bimbingan
Keuntungan yang diperoleh lainnya
belajar, seperti rumus cepat, sarana
adalah adanya rasa puas dan senang
dan prasarana, tentor atau pengajar,
dari orang tua setelah mengikuti
diberikan
oleh
yang
lebih
baik
lagi.
bimbingan belajar tersebut. Respon
didik dengan memilih bimbingan
yang diterima dari orang tua menjadi
belajar GO sebagai bimbingan belajar
baik setelah peserta didik masuk
yang
bimbingan belajar, karena dengan
permasalahan belajar yang dialami
nilai dan prestasi mereka di sekolah
adalah bentuk dari pilihan rasional
yang cenderung meningkat. Motivasi
yang berangkat dari motivasi yang
salah satu faktor yang menentukan
dimilikinya.
apakah
SIMPULAN DAN SARAN
peserta
didik
itu
akan
diikuti
dalam
mengatasi
memiliki prestasi belajar atau tidak,
Simpulan
baik motivasi yang sifatnya instrinsik
Berdasarkan hasil penelitian tentang
maupun
bersifat
motivasi belajar siswa mengikuti
ekstrisik. Dengan motivasi belajar
bimbingan belajar di luar sekolah,
yang
maka
motivasi
kuat,
maka
yang
akan
timbul
dapat
ditarik
kesimpulan
keinginan yang kuat pula untuk
sebagai berikut :
belajar dan meningkatkan prestasi.
1. Motivasi belajar adalah suatu
Selain itu juga pilihan rasional juga
dorongan
yang
menentukan langkah apa yang akan
internal
maupun
dilakukan
seseorang
dalam
menghadapi
berasal
dari
eksternal
(individu)
untuk
permasalahan belajar yang dialami.
mengembangkan kemampuan diri
Seperti
secara optimum, sehingga mampu
yang
dikatakan
James
Coleman dalam teori pilihan rasional
berbuat
yaitu para pelaku harus dipandang
berprestasi, dan kreatif. Dalam
sebagai seseorang yang termotivasi
penelitian yang telah dilakukan
oleh kepentingan diri (Mansbridge
oleh peneliti, disimpulkan bahwa
dalam Wirawan, 2012: 191). Dengan
peserta
demikian motivasi akan berpengaruh
dorongan
terhadap pilihan rasional seseorang
lembaga bimbingan belajar GO
untuk kepentingan dirinya. Seseorang
dari diri sendiri, orang tua, maupun
yang termotivasi akan mengambil
dari
keputusan
untuk
peserta didik mengikuti lembaga
memecahkan masalah yang dihadapi.
bimbingan belajar GO adalah
Apa yang dilakukan oleh peserta
untuk dapat membantu mereka
yang
rasional
yang
didik
teman
lebih
baik,
mendapatkan
untuk
sebaya.
mengikuti
Harapan
belajar, sebagai tempat membantu
mereka dalam memecahkan
mengerjakan PR dari sekolah,
permasalahan belajar yang
berprestasi, dan lulus dalam ujian
dihadapi.
perguruan tinggi negeri.
Bagi Sekolah
2. Berkaitan dengan itu, motivasi dapat
mempengaruhi
pilihan
a. Guru beserta Kepala Sekolah diharapkan
mampu
untuk
rasional peserta didik. Hal ini
meningkatkan
ditunjukkan dengan peserta didik
mengajar sehingga peserta
yang memilih lembaga bimbingan
didik dapat belajar di sekolah
belajar
dengan baik.
GO
dibandingkan
untuk
diikuti
dengan
lembaga
b. Sekolah
kinerja
hendaknya
bimbingan belajar lain yang ada di
memberikan fasilitas belajar
Kota Surakarta. Sehingga pilihan
untuk peserta didik yang
rasional menentukan peserta didik
sesuai
untuk memilih lembaga bimbingan
peserta didik sehingga akan
belajar GO yang mereka anggap
tercipta suasana belajar yang
baik dan dapat membantu dalam
kondusif.
proses belajar.
dengan
kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Saran Berdasarkan hasil temuan dan analisis data diatas, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan masukan, antara lain : Bagi peserta didik a. Peserta
didik
diharapkan
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004. Baihaqi, Ahmad. 2014. Di Boyolali Peserta Bimbel Melonjak. Solopos diperoleh 10 Desember 2015 dari www.solopos.com.
memiliki motivasi yang kuat untuk belajar, prestasi
akademis
sehingga maupun
non akademis dapat dicapai. b. Peserta didik hendaknya dapat memilih bimbingan belajar mana yang dapat membantu
Brosur Ganesha Operation pada tanggal 10 desember 2015. Coleman, James J. 1994. Dasardasar Teori Sosial : Foundation Of Social Theory. Terj. Imam Muttaqien, dkk. Bandung: Nusa Media.
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Balajar dan
Pembelajaran.
Jakarta:
Depdikbud.
Moleong,
Lexy
J.,
Metodologi
(2006). Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Indonesia diperoleh 10 Desember 2015 dari www.infokursus.net. George Ritzer & Barry Smart. 2008. Handbook
Teori
Sosial.
Jakarta: Nusa Media. Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum & Pembelajaran, Jakarta. Sinar Grafika. Hermawan. 2012. Bimbingan Belajar dan Remidial Akademik, Surakarta, UNS Press. Krstic, Milos S. 2015. Rational Choice Theory And Random Behaviour. EKOHOMHKA 61 (1):1-13. Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman., (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru Jakarta: UI Press. Miru S Alimuddin. 2009. Hubungan Antara Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa SMK Negeri 3 Makassar. Volume 1. No 1.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press. Purwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Grafindo Persada. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D,
Bandung. Alfabeta. Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif,
dan
R&D. Cetakan ke-17. Bandung : Alfabeta. Suryani, Bhekti. 2013. Ganesha Operation Target 50% Siswa Masuk PTN. Harian Jogja diperoleh 10 Desember 2015 dari www.harianjogja.com.
Suryanto, Desi. 2013. Dengarkan Saran Motivasi. Harian Jogja diperoleh 10 Desember 2015 dari www.harianjogja.com. Sutopo,
H.B.
2002.
Metodologi
Penelitian Kualitatif, Surakarta. UNS Press. Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan. 2005. Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi. Wirawan, I.B. 2012. Teori-teori Sosial Dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial). Jakarta: Kencana Wittek, Rafael. (2016). “Rational Choice Theory”, dalam Warms, Richard L&McGee, R.Jon.(2013). Theory In Social and Cultural Antrophology. London: SAGE Publications.