ISSN 2302-5298
Lingkup Artikel Yang Dimuat Dalam Jurnal Ini Adalah Kajian Empiris dan Konseptual Kontemporer Pada Bidang Ekonomi, Bisnis & Akuntansi
Pengaruh Promosi Dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Hotel Amaris Di Kota Ambon Victor E. Huwae
Abstract
This study aims to analyze and examine the effect of price on the Promotion and Policy Decision Stayed at the Amaris Hotel Ambon City. The sample in this research is 100 respondents who stayed at Amaris Hotel Ambon City. Data analysis techniques using multiple linear regression analysis, the results of the analysis showed that the variable pricing policy promotion and positive influence on the decision to stay with the t value on the promotion variable is equal to 4.826 while the value of the variable t is equal to 3,400 price policy. Thus the promotion of more variables have a greater influence on the decision variables stay when compared with variable pricing policy. R Square value is 0.529, meaning that 52.9% of decision variables can be explained by the variables stay promotion and variable pricing policy, while the remaining 0.471 or 47.1% is explained by other variables not examined in this study. Thus promotion and pricing policies conducted by the Hotel Amaris is able to influence consumers to choose to stay at Amaris Hotel Ambon City.
Key Words : Promotion, Price Policy, Decision Making
Penulis adalah dosen pada jurusan Manajemen Fak. Ekonomi Univ. Pattimura Ambon. e-mail :
[email protected]
benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 3 ▪ Juli 2014
47
PENDAHULUAN Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa negara. Salah satu komponen industri pariwisata yang besar peranannya di Indonesia adalah usaha perhotelan. Dilihat dari fungsi utamanya, produk utama yang dijual usaha perhotelan adalah sewa kamar atau jasa penginapan. Sejalan dengan perkembangan, maka kalau sebelumnya produk atau jasa utama sebuah hotel adalah meyediakan kamar atau penginapan, sekarang sudah mengalami perkembangan. Konsumen mengharapkan sesuatu yang bukan hanya sekedar kamar menginap, namun mereka lebih mengharapkan hal lain seperti pelayanan, kondisi lingkungan yang menyenangkan, sopan santun dan rasa hormat dari seluruh karyawan. Salah satu sarana penting dalam dunia pariwisata khususnya untuk memenuhi kebutuhan orang yang bepergian lebih dari satu hari adalah Hotel. Pengertian hotel menurut Hotel Proprietors Act dalam Sulastiyono (2004:5) adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orangorang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Perkembangan hotel modern (dibangun dan dikelola dengan menggunakan konsep-konsep manajemen hotel modern) diawali dengan dibukanya hotel Indonesia tahun 1962. Sejak saat itu, dunia perhotelan semakin meningkatkan kualitas pelayanan mereka dengan merencanakan strategi pemasaran yang baik. Begitu pula perhotelan yang ada di kota Ambon. 48
Dengan semakin ketatnya persaingan di industri perhotelan, maka manajemen hotel perlu merencanakan dan menyusun suatu strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam menjaga kelangsungan hidup bisnisnya. Perkembangan industri perhotelan yang pesat menciptakan persaingan yang semakin ketat dan berat, terutama bagi pendatang baru. Karena itu diperlukan strategi pemasaran yang efektif guna meningkatkan pendapatan hotel. Hotel merupakan salah satu bentuk usaha bidang jasa yang mengutamakan kualitas pelayanan bagi para tamu khususnya pelanggan. Semakin tinggi tingkat persaingan dalam usaha jasa akomodasi ini yang ditandai dengan makin banyaknya hotel-hotel yang menawarkan jasa sejenis serta tamu yang semakin kritis akan pasar, para tamu ini sebelum menjatuhkan pilihan pada jasa yang ditawarkan, para tamu akan mempertimbangkan dengan matang untuk dapat memilih jasa yang sesuai dengan harapan mereka. Hal ini mengakibatkan kegiatan pemasaran, khususnya harga dan promosi pada perhotelan yang merupakan hotel pendatang baru perlu dikelola secara professional dan agresif. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajemen perusahaan itu dalam memanfaatkan peluang yang terdapat di masyarakat dan mengelola bauran pemasaran yang ada. Keberadaan suatu hotel sebenarnya tidak hanya terlihat dalam keterkaitannya dengan sektor pariwisata semata, lebih dari pada itu eksistensi hotel lebih luas dari sekedar tempat menginap wisatawan. Saat ini hotel juga menjadi tempat diadakannya pertemuan berskala besar seperti seminar, lokakarya, diskusi panel dan lain sebagainya. Itu berarti ada
Pengaruh Promosi Dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Hotel Amaris Di Kota Ambon
hubungan erat antara promosi yang bertujuan memperkenalkan keunggulankeunggulan hotel dan keputusan tamu untuk menginap pada hotel yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat pendapatan hotel. Salah satu upaya untuk menarik minat konsumen adalah dengan kegiatan promosi. Hotel Amaris yang menjadi objek penelitian penulis, merupakan salah satu hotel berbintang yang ada di kota Ambon. Hotel Amaris ini diklasifikasikan sebagai hotel bintang II karena memiiki fasilitas yang cukup lengkap, disamping itu karena hotel Amaris merupakan salah satu hotel yang mampu bersaing dengan hotel bintang II lainnya. Hotel Amaris menggunakan media internet untuk melakukan kegiatan promosi terhadap jasa yang mereka tawarkan dengan alamat webnya yaitu www.directrooms.com/Amaris-hotelAmbon. Promosi yang dilakukan bukan hanya sebatas pada media internet, namun ada serangkaian kegiatan promosi lainnya yang dilakukan oleh pihak hotel diantaranya, promosi melalui brosur, iklan di koran, hotel juga menyediakan pelayanan diluar dari pelayanan kamar berupa meeting package dimana layanan ini disediakan untuk berbagai kegiatan baik itu meeting, rapat, seminar dan lain sebagainya. Ada pula pelayanan lain yaitu weeding package, layanan ini dikhususkan untuk acara resepsi pernikahan dan ruangan yang disediakan bisa menampung lebih dari 200 orang. Kedua package ini merupakan keunggulan tersendiri dari hotel Amaris dan merupakan bagian dari promosi yang dilakukan oleh hotel Amaris guna meningkatkan penjualan. Pada penjualan jasa akomodasi yaitu perhotelan, meningkatnya volume penjualan tidak hanya tergantung pada
benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 3 ▪ Juli 2014
promosi yang dilakukan perusahaan tetapi juga tergantung pada layanan kebijakan harga yang diberikan, misalnya dengan memberikan pelayanan yang memuaskan pada setiap pengunjung sehingga dapat menimbulkan umpan balik bagi perusahaan dan kebijakan harga yang diberikan yaitu berupa potongan harga. Harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix, penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga merupakan saah satu penyebab laku tidaknya prodak dan jasa yang ditawarkan. Harga yang diberikan oleh hotel Amaris kepada setiap pengunjung yang datang dan menginap adalah antara Rp.380.000,- sampai Rp.400.000,- per malam. Jumlah kamar hotel Amaris ada 78. Kamar pada hotel Amaris hanya memiliki 1 tipe yaitu smart rooms, maka harga yang ditawarkanpun hanya berkisar antara Rp.380.000,- sampai Rp.400.000,-. Namun demikian, penetapan harga ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan situasi pasar yang ada dan tentunya sesuai dengan ketentuan perusahaan. Salah satu kebijakan harga yang ditawarkan oleh Hotel Amaris yaitu pada saat week end tarif kamar bisa lebih murah dari tarif yang telah ditentukan yakni Rp.350.000.- per malam, namun kebijakan harga ini tidak berlangsung selamanya atau terus-menerus tetapi kebijakan harga ini berlaku pada saat-saat tertentu sesuai dengan ketetapan perusahaan. Kebijakan lain yang juga di tawarkan oleh Hotel Amaris yaitu anakanak yang tergolong balita dapat
49
menginap gratis menggunakan ranjang tetapi masih daam kondisi yang yang telah ada. menguntungkan. Kebijakan harga merupakan proses 2) Untuk Memaksimalkan Laba dinamis. Perusahaan merancang struktur Penentuan harga bertujuan agar penetapan yang mencakup semua penjualan meningkat sehingga aba produk atau jasa kemudian perusahaan menjadi maksimal. Penentuan harga mengubah srtuktur dari waktu ke waktu biasanya dapat dilakukan dengan dan menyesuaikan supaya dapat harga murah atau tinggi. memperhitungkan perbedaan pelanggan 3) Untuk memperbesar Market Share dan situasi. Kebijakan harga biasanya Untuk memperbesar market share berubah karena produk atau jasa adalah memperluas atau memperbesar bergerak mengikuti siklus hidupnya. jumlah pelanggan. Penentuan harga Perusahaan dapat memutuskan satu dari yang murah diharapkan dapat beberapa strategi harga kualitas untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan produk atau jasa yang meliputi pelanggan tidak beralih ke produk penetapan harga premi, penetapan harga atau jasa lain yang ditawarkan. hemat, nilai yang bagus atau pemberian Data penjualan kamar pada hotel harga yang terlalu mahal. Amaris selalu mengalami fluktuasi atau Penentuan harga yang ditentukan pasang surut sesuai dengan kondisi harus disesuaikan dengan tujuan pasar. Untuk itu, ada kebijakan-kebijakan perusahaan. Adapun tujuan penentuan penetapan harga maupun promosi harga oleh suatu perusahaan secara tertentu yang diterapkan oleh perusahaan umum adalah sebagai berikut : dalam menghadapi situasi atau kondisi 1) Untuk Bertahan Hidup pasar yang tidak menentu. Berikut ini Jika tujuan perusahaan dalam merupakan data Data Penjualan kamar menentukan harga adalah untuk Hotel Amaris selama 3 tahun terakhir, hidup, penentuan harga dilakukan sebagai berikut : semurah mungkin. Tujuannya adalah agar produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dengan harga murah, Tabel 1 Data Penjualan Kamar Hotel Amaris Tahun 2010 - 2012 Jumlah Jumlah Kamar Presentasi No Tahun Tamu Terjual ( unit ) (%) 1. 2010 14. 767 24. 604 unit 42.12 2. 2011 23. 363 28. 470 unit 59. 37 3. 2012 28. 164 27. 828 unit 73. 52 (sumber : Hotel Amaris Ambon). Dari uraian di atas, penulis mencoba mencari tahu dan mengukur pengaruh dari harga dan promosi terhadap keputusan menginap pada Hotel Amaris di Kota Ambon. Dengan mengetahui besarnya pengaruh tersebut, maka perusahaan akan lebih mudah 50
merumuskan promosi dan kebijakan harga yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan serta keadaan yang dihadapi. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :
Pengaruh Promosi Dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Hotel Amaris Di Kota Ambon
1. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan menginap pada hotel Amaris. 2. Apakah kebijakan harga berpengaruh terhadap keputusan menginap pada hotel Amaris. LANDASAN HIPOTESIS
TEORI
DAN
Pengertian Promosi Promosi penjualan atau (sales promotion) merupakan segala bentuk penawaran atau insentif jangka pendek yang ditujukan bagi pembeli, pengecer atau pedagang grosir dan di rancang untuk memperoleh respon spesifik dan segera. Promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa. Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk-produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran dan masyarakat umum untuk membeli produk tertentu. Kotler (2006:87) menjelaskan bahwa aktivitas promosi merupakan usaha pemasaran yang memberikan berbagai upaya insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk/jasa. Seluruh kegiatan promosi bertujuan untuk mempengaruhi kegiatan pembelian, tetapi tujuan promosi yang pertama adalah memberitahukan,membujuk dan mengingatkan. Beberapa tujuan dari promosi, antara lain : menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial, untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba, untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar, membentuk citra benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 3 ▪ Juli 2014
produk dimata konsumen sesuai dengan yang diinginkan, mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen. Harga Harga memegang peranan penting dalam pemasaran baik itu bagi penjual maupun pembeli. Penetapan harga merupakan tugas kritis yang menunjang keberhasilan operasi organisasi profit maupun nonprofit. Secara sederhana, istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan/moneter) dan atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk (Tjiptono, 2008:465). Menurut Kotler (2000:114) harga yaitu jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk produk tertentu. Sedangkan menurut Alma (2000:79) harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa harga adalah merupakan alat ukur untuk mengukur suatu nilai uang yang terkandung dalam suatu barang atau jasa, sedangkan yang dipakai sebagai alat pengukur adalah uang. Harga merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang seringkali dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Dengan demikian, timbullah pengertian tentang kebijakan harga, dimana dalam pelaksanaannya akan diikuti oleh kebijakan harga tertentuyang sebelumnya diputuskan oleh perusahaan. Kebijakan harga tersebut dimaksudkan untuk mendukung dan mengarahkan harga agar tercipta suatu hubungan antara produsen dan konsumen. Untuk memperjelas tentang kebijakan harga, disini akan dikemukakan pendapat menurut Effendi (2001:197), yaitu syarat-syarat ketetapan harga terpisah dan berbeda dari 51
penentuan tingkat harga, karena kebijakan harga yang sama ada dapat sama untuk harga yang berlainan dan perbedaan kebijakan merupakan suatu perhatian sebagai keputusan rutin, membantu pimpinan perusahaan dalam mengikuti penentuan keputusan harga. Metode atau taktik mana yang dipilih dalam penentuan harga jasa sangat tergantung dari banyak hal, karena memang tidak ada satupun metode yang tepat untuk semua kondisi. Dalam penentuan tarif atau harga kamar, ada ketentuan-ketentuan tertentu yang di tetapkan oleh PHRI. PHRI (Perseketuan Hotel Restoran Indonesia) adalah suatu lembaga yang berfungsi untuk mengklasifikasikan hotel dan menetukan batas tarif hotel baik tertinggi maupun terendah. Menurut PHRI, Hotel Amaris diklasifikasikan sebagai hotel bintang II dan batas tarif tertinggi untuk hotel bintang II adalah Rp.550.000,sedangkan tarif terendahnya adalah Rp. 300.000,-. Pengambilan keputusan Keputusan merupakan tahap akhir dalam pemecahan masalah dan menjadi solusi dalam suatu permasalahan. Keputusan yang tepat berasal dari pemilihan alternatif-alternatif yang di pertimbangkan secara matang, baik dari dampak negatif maupun manfaatnya. Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Kalau ada dua atau lebih pilihan alternatif, dan dari dua pilihan tersebut konsumen harus memilih salah satu dari dua atau lebih alternatif yang ada, maka pemilihan salah satu dari alternatif yang ada tersebut
52
tidak lain adalah proses pengambilan keputusan. Dalam konteks perilaku konsumen, maka pengambilan keputusan konsumen (consumers decision marketing) dapat didefinisikan sebagai proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih dari alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Definisi ini menegaskan bahwa suatu keputusan tidak harus memilih satu dari sejumlah alternatif, akan tetapi keputusan hatus didasarkan pada relevansi antara masalah dan tujuannya. Kotler (2005:224) menyatakan bahwa “ada lima tahap dalam proses keputusan konsumen” berikut ini adalah model lima tahap proses pembelian yang dikemukakan oleh Kotler, yaitu pertama pengenalan masalah ; proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenai masalah atau kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal. Kedua pencarian informasi ; konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Ketiga evaluasi alternative ; terdapat beberapa evaluasi keputusan, dan modelmodel yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang beriorentasi kognitif, yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional. Keempat keputusan pembelian ; dalam tahap evaluasi para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Kelima perilaku pasca pembelian ; setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level
Pengaruh Promosi Dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Hotel Amaris Di Kota Ambon
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Peran pemasar harus memantau kepuasan paska pembelian, tindakan paska pembelian, dan pemakaian produk paska pembelian. Indikator pengambilan keputusan (Simamora, 2003:55) adalah pengambilan keputusan berdasarkan kesadaran, suka dan yakin. Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teoritis yang ada, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 : Promosi berpengaruh positif terhadap Keputusan Menginap pada Hotel Amaris di Kota Ambon. H2 : Kebijakan Harga berpengaruh positif terhadap Keputusan Menginap Pada Hotel Amaris di Kota Ambon. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Eksplanatori. Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian sudah ada. Jenis data dalam penelitian ini berupa Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar seperti literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis. Sedangkan Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di anggkakan (scorning). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui wawancara dan kuesioner di lapangan dan data benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 3 ▪ Juli 2014
sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui literatur-literatur, jurnal-jurnal penelitian, majalah maupun dokumen yang sekiranya diperlukan untuk menyusun penelitian ini. Dalam proses pengumpulan data, penulis memakai dua metode yaitu Penelitian Lapangan (field Research) yakni penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada objek yang akan diteliti untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dengan cara wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan dan karyawan, pembagian daftar kuesioner secara langsung kepada responden, dan obsevasi. Metode yang kedua adalah penelitian Kepustakaan (Library Research) yakni penelitian yang dilakukan melalui bahan bacaan maupun literatur-literatur yang ada hubungannya dengan peneitian ini. Analisis data dan interpretasi data dibutuhkan dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap suatu fenomena tertentu. Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data responden yang telah diolah menggunakan program SPSS for windows versi 21 diperoleh gambaran secara menyeluruh dan terperinci mengenai jumlah total dari setiap item yang ditanyakan dalam kuesioner agar lebih mudah untuk diinterpretasikan secara kuantitatif. Berikut ini disajikan karakteristik-
53
karakteristik yang akan dijelaskan sebagai berikut : Tabel 2 Presentase Karakteristik Responden Karakteristik Responden Jenis Kelamin Usia
Pekerjaan
Tingkat Penghasilan
Sumber : Data diolah
Kategori
Jumlah
Presentase (%)
Laki-Laki Perempuan 25-35 tahun 36-47 tahun 48-55 tahun >56 tahun Pegawai negeri sipil Pegawai swasta Wiraswasta Mahasiswa / pelajar Lain – lain < Rp 500.000 Rp 500.000 – Rp 1.000.000 >Rp. 1.000.000.-
63 37 15 45 31 9 46 22 20 5 7 5 26 69
63 37 15 45 31 9 46 22 20 5 7 5 26 69
Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian yang diteliti yaitu promosi (X1), kebijakan harga (X2), serta keputusan menginap (Y) digunakan tabel statistik
deskriptif yang menunjukan gambaran deskriptif mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi.
Tabel 3 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Promosi 100 7.00 15.00 11.8200 2.02699 Kebijakan Harga 100 6.00 15.00 12.4800 2.19954 Keputusan Menginap 100 7.00 15.00 12.3500 2.00189 Valid N (listwise) 100 Sumber : Data diolah
Dari tabel 3 di atas, dilihat bahwa variabel Promosi dengan sampel (N) sebanyak 100 orang memiliki nilai minimum sebesar 7.00, nilai maksimum sebesar 15.00, rata-rata 11.8200 dan standar deviasinya sebesar 2.02699. Variabel Kebijakan Harga dengan sampel (N) sebanyak 100 orang memiliki nilai minimum sebesar 6.00, nilai
54
maksimum 15.00 rata-rata sebesar 12.4800 dan standar deviasi 2.19954. Selanjutnya variabel Keputusan Menginap dengan sampel (N) sebanyak 100 orang memiliki nilai minimum sebesar 7.00, maksimum sebesar 15.00, rata-rata sebesar 12.3500 dan standar deviasi sebesar 2.00189.
Pengaruh Promosi Dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Hotel Amaris Di Kota Ambon
Uji Validitas Data Uji validitas daftar pertanyaan dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi butir-butir pertanyaan atau pernyataan sehingga dapat menggambarkan indikator yang diteliti. Dengan demikian, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas yang digunakan adalah Korelasi Product Momen Pearson, dengan syarat minimum suatu item dianggap valid adalah jika nilai Pearson Correlation ≥ 0,30 (Sugiyono, 2004). Tabel 4 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Indikator Person Korelasi x1.1 .805** x1.2 .844** x1.3 .772** x2.1 .825** x2.2 .878** x2.3 .838** y1 .628** y2 .818** y3 .798** **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa korelasi masing-masing indikator baik promosi, harga maupun keputusan pembelian terhadap total skor variabel secara keseluruhan menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan untuk variabel penelitian valid, > 0,300. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya. Kehandalan berkaitan dengan estimasi sejauh mana suatu alat ukur konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang pada sampel yang berbeda. Apabila suatu alat ukur digunakan berulang dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat ukur tersebut dianggap handal (reliable). Sebaliknya, bila suatu alat ukur digunakan berulang dan hasil pengukuran yang diperoleh tidak konsisten maka alat ukur tersebut dianggap tidak reliabel. Dalam pengujian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha dan batas kritis nilai alpha untuk mengindikasikan kuesioner yang reliabel adalah 0,60. Jadi nilai cronbach alpha > 0,60 merupakan indikator bahwa kuesioner tersebut reliabel/handal (Nunnally 1967 dalam Ghozali, 2006:67).
Sumber : Data diolah
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha Promosi (X1) .731 Kebijakan Harga (X2) .802 Keputusan Menginap (Y) .606 Sumber : Data diolah.
benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 3 ▪ Juli 2014
Status Reliabel Reliabel Reliabel
55
Berdasarkan tabel 10 di atas dapat terlihat bahwa dari keseluruhan variabel yang diuji reliabilitasnya didapatkan koefisien Cronbach Alpha yang seluruhnya lebih besar dari 0,60. Sesuai ketentuan penarikan kesimpulan bahwa apabila nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 maka suatu variabel dinyatakan reliabel, maka keseluruhan variabel dalam penelitian ini disimpulkan reliabel.
yang didapat dari analisis regresi berganda. Persamaan model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 +……bnXn Keterangan : Y : Keputusan Menginap a : Konstanta b1, b2 : Koofisien regresi X1 : Promosi X2 : Kebijakan harga Hasil pengolahan data dengan SPSS untuk mendapatkan koefisien regresi dan thitung, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Analisis Multiple Regression Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau legih variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Berikut dibawah ini adalah hasil Tabel 6 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model (Constant) 1 Promosi Kebijakan Harga
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 3.235 .885 .458 .095 .463 .297 .087 .326
t 3.656 4.826 3.400
Sig. .000 .000 .001
Collinearity Statistics Tolerance VIF .527 .527
1.898 1.898
a. Dependent Variabel : Keputusan Menginap Sumber : Data diolah Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas, didapat persamaan regresi sebagai berikut : KM = 3.235 + 0.458P + 0.297KH UJI T ( Parsial) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).Sigifikansi koefisien parsial ini memiliki distribusi t dengan derajat kebebasan n-k-1, dan signifikan pada α = 0,05. Dimana kriteria pengujian adalah :
56
a. Perumusan : H0= Hipotesis nihil dan Ha = Hipotesis alternative b. T hitung > t table maka H0 ditolak dan Ha diterima. Yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain Hipotesis diterima. c. T hitung < t table maka H0diterima dan Ha ditolak. Yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain hipotesis ditolak. d. Alpha 5%, t table untuk n-k-1 = 97 adalah 1.984. Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:
Pengaruh Promosi Dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Hotel Amaris Di Kota Ambon
1. Nilai t hitung pada variabel promosi diterima, sehingga dapat disimpulkan (X1) adalah sebesar 4,826 dengan bahwa variabel kebijakan harga tingkat signifikansi 0,000. Karena berpengaruh positif dan signifikan 4,826 > 1,984 dan 0,000 < 0,05 maka terhadap keputusan menginap. Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga Koefisien Determinasi ( R2 ) dapat disimpulkan bahwa variabel Koefisisen determinasi (R2) pada promosi berpengaruh positif dan intinya mengukur seberapa jauh signifikan terhadap keputusan kemampuan model regresi dalam menginap. menerangkan variasi variabel dependen. 2. Nilai t hitung pada variabel kebijakan Nilai koefisien determinasi adalah antara harga (X2) adalah sebesar 3,400 nol dan satu (Ghozali, 2006). Nilai dengan tingkat signifikansi 0,001. koefisien determinasi dapat dilihat pada Karena 3,400 > 1,984 dan 0,001 < tabel dibawah ini. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha Tabel 7 Hasil Regresi Linier Berganda Model Summaryb Model
R
1
.727a
R Square
Adjusted R Square
.529
.519
Std. Error of the Estimate 1.38774
Durbin-Watson 1.807
a. Predictors: (Constant), Kebijakan Harga, Promosi b. Dependent Variabel : Keputusan Pembelian Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwa tampilan output SPSS model summary, besarnya R Square adalah 0,529. Hal ini berarti bahwa 52,9% variabel keputusan menginap (Y) dapat dijelaskan oleh variabel promosi (X1) dan variabel kebijakan harga (X2). Sedangkan sisanya 47,1% (100% - 52,9% = 47,1%) dijelaskan oleh sebab sebab lain diluar model penelitian. Hasil dan Pembahasan Salah satu sarana penting dalam dunia pariwisata khususnya untuk memenuhi kebutuhan orang yang bepergian lebih dari satu hari adalah Hotel. Pengertian hotel menurut Hotel Proprietors Act dalam Sulastiyono (2004:5) adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orangorang yang sedang melakukan perjalanan benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 3 ▪ Juli 2014
dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Hotel Amaris sebagai salah satu hotel baru di kota Ambon dan di kategorikan sebagai hotel bintang 2, berupaya untuk memberikan pelayanan yang baik dengan berbagai fasilitas mewah yang disediakan. Namun, menyadari akan keberadaan hotel tersebut sebagai hotel baru dan harus bersaing dengan beberapa hotel bintang 2 lainnya yang ada di kota Ambon, maka hotel merasa perlu melakukan berbagai hal guna menarik perhatian dan minat pelanggan untuk memilih menginap pada hotel tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh Promosi dan Kebijakan Harga terhadap Keputusan Menginap pada hotel Amaris di Kota Ambon. Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan 57
dan meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Sedangkan menurut Sistaningrum (2002:98) Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini maupun dimasa yang akan datang. Menurut D.A. Rinto (2011:2) bauran promosi berpengaruh terhadap keputusan tamu (occupant) untuk memilih menginap di hotel Novotel Balikpapan, hal ini sejalan dengan penelitian ini bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan tamu untuk menginap pada hotel Amaris. Ini ditunjukan oleh hasil pengujian hipotesis H1 yang menyatakan bahwa Promosi (X1) memiliki nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan secara parsial promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menginap, artinya bahwa promosi yang dilakukan oleh hotel Amaris mampu menimbulkan keputusan tamu untuk menginap pada hotel tersebut. Harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix, penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan demikian, hotel Amaris mempunyai system atau ketentuan tersendiri dalam menentukan harga kamar pada hotel tersebut. Ada kebijakan harga yang juga dilakukan oleh hotel Amaris guna mempengaruhi konsumen untuk memilih menginap pada hotel Amaris. Namun, kebijakan
58
harga yang dilakukan hanya pada saatsaat tertentu. Kebijakan harga menurut Effendi (2001:197), yaitu syarat-syarat ketetapan harga terpisah dan berbeda dari penentuan tingkat harga, karena kebijakan harga yang sama ada dapat sama untuk harga yang berlainan dan berbeda kebijakan merupakan suatu perhatian sebagai keputusan rutin, membantu pimpinan perusahaan dalam mengikuti penentuan keputusan harga. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis H2 menujukan bahwa kebijakan harga (X2) memiliki nilai signifikan 0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial atau searah kebijakan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menginap. Ini berarti bahwa kebijakan harga yang di terapkan oleh pihak hotel Amaris mampu menimbulkan keputusan tamu untuk memilih menginap pada hotel tersebut. Dengan demikian, hotel Amaris berupaya melakukan kegiatan promosi sebanyak mungkin agar dapat memperkenalkan produk mereka kepada konsumen atau pelanggan. Selain itu, hotel juga memberikan kebijakan harga tertentu kepada pelanggan. Kedua kegiatan tesebut diharapkan mampu menarik minat pelanggan untuk menginap di hotel Amaris sekaligus meningkatkan volume penjualan pada hotel tersebut. Pihak hotel Amaris berupaya untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan, harapan dari setiap konsumen dan berusaha memberikan pelayanan yang maksimal demi kepuasaan konsumen itu sendiri, sehingga ada respon balik dari konsumen yang diharapkan mempunyai dampak positif terhadap penjualan kamar hotel tersebut.
Pengaruh Promosi Dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Hotel Amaris Di Kota Ambon
Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disampaikan kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menginap, artinya bahwa promosi yang dilakukan oleh Hotel Amaris mampu menimbulkan keputusan tamu untuk menginap di hotel Amaris. 2. Kebijakan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan menginap, artinya kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Hotel Amaris termasuk di dalamnya kebijakan harga mempengaruhi keputusan tamu untuk menginap pada Hotel Amaris di Kota Ambon. 3. Bagi peneliti yang akan datang, disarankan untuk meneliti variabel independen lainnya selain promosi dan kebijakan harga seperti variabel kualitas layanan yang tentunya dapat mempengaruhi variabel dependent keputusan menginap pada Hotel Amaris di Kota Ambon, sehingga penelitian yang akan datang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi dari penelitian – penelitian yang telah dilakukan. Daftar Rujukan Yani Rizal. 2012. Pengaruh Promosi dan Pelayanan Terhadap Pengambilan Keputusan Tamu (Occupant) Untuk Memilih Menginap di Hotel Sofa Marwah Palembang. Jurnal Ilmiah. Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Andi Offset. Yogyakarta. Effendi Sofian. 2001. Pelatihan Analisis Kebijakan Publik. MAP-UGM. Yogyakarta
benchmark ▪ Volume 2 ▪ No 3 ▪ Juli 2014
Ghozali Imam, 2006. Statistik Nonparametrik. UNDIP. Semarang. ------------------. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro. Semarang. Kotler Philip, 2005. Laterar Marketing. Erlangga. Jakarta ----------------, 2006. Manajemen Pemasaran. Indeks. Jakarta ----------------, 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta Kotler, Philip dan Amstrong, Gery, 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid Kedua, Jakarta : Erlangga. Lupiyoadi, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik. PT. Salemba Emban Patria. Jakarta Marleni Bairsadi. 2012. Pengaruh Harga dan Periklanan Terhadap Tingkat Hunian KAmar Hotel Wijaya 2 Ambon. (Skripsi Program Sarjana Manajemen Universitas Pattimura Ambon). Ndaru Kusuma Dewa, 2009, Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli (studi kasus StarOne di Area Jakarta Pusat), Tesis program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Hurriyatih Ratih, 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bumi Aksara. Jakarta Rinto Dwi Atmojo, 2011, Analisi Pengaruh Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Tingkat Okupansi Hotel Novotel Balikpapan, Jurnal Eksis, vol 7 No. 2. Ridwan, 2002. Skala Pengukuran VariabelVariabel Penelitian. Rineke Cipta. Jakarta. Simamora Bilson, 2003. Panduan Riset Prilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
59
Singarimbun Musri & Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi. Cetakan ke-18. Pustaka LP3ES. Jakarta Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. CV Alpha Beta. Bandung. -------------, 2005. Metode Penelitian. Alfabeta. Bandung. Sulastiyono, Agus, 2004. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Edisi 3. Alfabeta, Bandung Sekaran Uma, 2003. Research Methods For Business a Skill Building Approach. Second Edition, Jhon Willey & Sons, Inc, New York. -----------------, 2006. Research Methods For Business. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. Sistaningrum W, 2002. Manajemen Penjualan Produk. Kanisius, Surabaya. Tjiptono Fandy, 2008. Pemasaran Strategi, CV. Andi Offset, Yogyakarta. -------------------, 2002. Riset Pemasaran. Andi. Yogyakarta
60
Pengaruh Promosi Dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Menginap Pada Hotel Amaris Di Kota Ambon