Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
162
Sri Kadarwati KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARANDISCO-NING JS DAN MODEL PEMBELAJARAN STADTERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI IRISAN KERUCUT KELAS XI IPA Sri Kadarwati, Suparman, Edi Prayitno, Isolihatun
[email protected] EFFECTIVENESS MODEL DISCO-NING JS LEARNING AND LEARNING MODEL ON THE IMPROVEMENT OF COMPETENCE STAD conic CLASS XI ABSTRACT The development of learning devices with Disco-Ning JS model is expected to make a better learning. This is a developmental research. This model uses a modified 4-D model by Thiagarajan, Semmel and Semmel. The subjects are the students of XI Science Class of SMA Negeri 1 Demak in the academic year of 2016/2017. The developed devices are valid with the validation analysis of learning devices on conic sections material covering the syllabus, lesson plan, BPD, LKPD, and student achievement test. Data collection was gathered through testing and observation. Test data were processed with learning mastery test and average deviation test. The result showed: (1) The results of expert validation shows that syllabus obtained an average score of 3.92 with good criteria, lesson plan obtained an average score of 3.72 with good criteria.; (2) The implementation of the valid Disco-Ning JS learning device was proven effective because it meets thoroughly classical passing standardization of 75%, the average learning achievement in the class taught by a Disco-Ning JS model was better than a class taught by STAD, and the observation of character values including creativity, independence, hard-work, and curiosity of 36 students displayed 17% in the category of have not seen (BT), 78% in the category of began to develop (MB), and 6% in the category of entrenched (MK). The conclusion obtained from this research is the mathematics learning devices developed with the model of Disco-Ning JS on conic sections material of class XI is valid, effective, and practical. The above research also showed that the learning model of Disco-Ning JS is eligible to be practiced in mathematics subject in high schools and can be developed for learning on the conic sections. Keywords: Learning Devices, Disco-Ning JS Learning Model, STAD Msodel
Kondisi tersebut terjadi di SMAN 1
Pendahuluan Gambaran
kemampuan
penguasaan konsep Irisan Kerucut terutama untuk terapannya
yang
masih rendah berdampak pada hasil belajar yang belum memuaskan.
Jurnal Kreatif Februari 2017
Demak.
Melalui
pembelajaran
berbantuan LKS dan alat peraga yang digunakan guru secara klasikal, ternyata
belum
mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut bisa dilihat dari rata-rata
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
163
Sri Kadarwati
hasil belajar siswa untuk materi
tepat
Irisan Kerucut hanya mencapai 54,48
kerucut di sekolah.
dengan ketuntasan klasikal sebesar
untuk
pembelajaran
irisan
Berdasarkan paparan di atas,
62%. Pembelajaran yang selama ini
penelitian
dilaksanakan juga belum mampu
”Pengembangan
menumbuhkan keterampilan proses
Pembelajaran Model Disco-Ning JS
yang
Materi Irisan Kerucut Kelas XI”.
memuaskan.
Kenyataan
ini
diberi
judul
Perangkat
tersebut memerlukan perhatian dan
Pada
kreativitas guru untuk menciptakan
dilakukan adalah mengembangkan
pembelajaran yang menjadikan siswa
perangkat
lebih aktif, kreatif dan efektif serta
berorientasi pada kombinasi antara
mampu meningkatkan pemahaman
model
konsep siswa terhadap materi Irisan
Learning dan Jigsaw yang akan
Kerucut.
diterapkan pada kelas eksperimen
Melihat timbul
dasarnya
penelitian
yang
pembelajaran
pembelajaran
yang
Discovery
kenyataan
tersebut
serta Model Pembelajaran STAD
harapan
adanya
yang diterapkan pada kelas kontrol.
sebuah
sebuah strategi pembelajaran yang
Perangkat
lebih
meliputi
bermakna,
mengoptimalkan
yang
dikembangkan
Rencana
Pelaksanaan
seluruh kreatifitas dan kemampuan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
siswa.
ada
Peserta Didik (LKPD), Buku Peserta
proses
Didik (BPD), CD Pembelajaran, dan
kegiatan
Tes Prestasi Belajar (TPB) dengan
Teori
belajar
yang
menyarankan
perlunya
pembelajaran
melalui
penemuan, students center, guru berperan
sebagai
kompetensi dasar Irisan Kerucut.
fasilitator,
Berdasarkan
latar
belakang
pemilihan dan penggunaan media
masalah yang telah dikemukakan di
pembelajaran lainnya
atau
secara
perencanaan
alat
peraga
atas, maka rumusan masalah dalam
tepat
serta
penelitian ini adalah sebagai berikut:
yang
(1)
pembelajaran
Bagaimanakah
lebih matang. Model pembelajaran
pengembangan
Disco-Ning JS menjadi salah satu
pengembangan
solusi strategi pembelajaran yang
karakteristik perangkat
Jurnal Kreatif Februari 2017
langkah
perangkat, perangkat,
bentuk dan
pengembangan pembelajaran
model
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
164
Sri Kadarwati
Disco-Ning JS dan model STAD
manfaat (1) Tersedianya perangkat
materi Irisan Kerucut Kelas XI. (2)
pembelajaran
Apakah
JSdan model STAD materi Irisan
model
perangkat Disco-Ning
pembelajaran JSdan
model
Disco-Ning
model
Kerucut Kelas XI. (2) Memperluas
STAD materi Irisan Kerucut Kelas
wawasan pengetahuan guru tentang
XI yang dikembangkan valid. (3)
pengembangan
Apakah
pembelajaran.
implementasi
perangkat
pembelajaran dengan model DiscoNing JS materi Irisan Kerucut Kelas XI efektif ataukah model STAD yang efektif. (4) Apakah perangkat pembelajaran
model
Disco-Ning
JSdan model STAD materi Irisan Kerucut Kelas XI praktis. Penelitian
ini
dilaksanakan
dengan tujuan: (1) Mendeskripsikan proses
pengembangan
pembelajaran perangkat
perangkat
Disco-Ning JS dan pembelajaran
STAD
materi Irisan Kerucut Kelas XI.(2) Memperoleh perangkat pembelajaran model
Disco-Ning
JSdan
model
STAD materi Irisan Kerucut Kelas XI yang valid. (3) Menentukan efektifitas implementasi perangkat pembelajaran model Disco-Ning JS dan model STAD materi Irisan Kerucut
XI.(4)
Menentukan
kepraktisan model Disco-Ning JSdan model STADmateri Irisan Kerucut Kelas
XI.
diharapkan
Hasil dapat
penelitian
ini
memberikan
Jurnal Kreatif Februari 2017
perangkat
TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Disco-Ning JS (Discovery Learning dan Jigsaw) Langkah-langkah pembelajaran
model
Discovery
learning
adalah (1) Langkah Persiapanyaitu (a) Menentukan tujuan pembelajaran, (b)
Melakukan
karakteristik
siswa
awal, minat, gaya
identifikasi (kemampuan belajar, dan
sebagainya), (c) Memilih materi pelajaran, (d) Menentukan topiktopik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi), (e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa, (f) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik, (g) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa. (2)
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
165
Sri Kadarwati
Pelaksanaan
yaitu(a)Stimulation
memberi kesempatan kepada para
(stimulasi/pemberian
siswa
rangsangan)Pertama-tama pada tahap
informasi sebanyak-banyaknya yang
ini pelajar dihadapkan pada sesuatu
relevan untuk membuktikan benar
yang menimbulkan kebingungannya,
atau
kemudian dilanjutkan untuk tidak
2004:244). Pada tahap ini berfungsi
memberi generalisasi, agar timbul
untuk menjawab pertanyaan atau
keinginan untuk menyelidiki sendiri.
membuktikan
Disamping itu guru dapat memulai
hipotesis, dengan demikian anak
kegiatan PBM dengan mengajukan
didik
pertanyaan, anjuran membaca buku,
mengumpulkan (collection) berbagai
dan aktivitas belajar lainnya yang
informasi yang relevan, membaca
mengarah pada persiapan pemecahan
literatur,
masalah. Stimulasi pada tahap ini
wawancara dengan nara sumber,
berfungsi
melakukan uji coba sendiri dan
untuk
menyediakan
untuk
tidaknya
mengumpulkan
hipotesis
benar
diberi
(Syah,
tidaknya
kesempatan
mengamati
objek,
kondisi interaksi belajar yang dapat
sebagainya.(d)
mengembangkan
(Pengolahan Data) menurut Syah
siswa
dan
dalam
bahan.(b)
membantu
mengeksplorasi
Problem
Data
untuk
(2004:244)
Processing
pengolahan
data
statement
merupakan kegiatan mengolah data
(pernyataan/ identifikasi masalah)
dan informasi yang telah diperoleh
setelah dilakukan stimulasi langkah
para siswa baik melalui wawancara,
selanjutya
observasi,
adalah
guru memberi
kesempatan kepada
dan
sebagainya,
lalu
siswa untuk
ditafsirkan. Semua informai hasil
mengidentifikasi sebanyak mungkin
bacaan, wawancara, observasi, dan
agenda-agenda masalah yang relevan
sebagainya, semuanya diolah, diacak,
dengan bahan pelajaran, kemudian
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan
salah satunya dipilih dan dirumuskan
bila perlu dihitung dengan cara
dalam bentuk hipotesis (jawaban
tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
sementara
pertanyaan
kepercayaan tertentu.(e) Verification
collection
(Pembuktian) pada tahap ini siswa
masalah).(c) (Pengumpulan
atas Data Data)
ketika
eksplorasi berlangsung guru juga
Jurnal Kreatif Februari 2017
melakukan
pemeriksaan
secara
cermat untuk membuktikan benar
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
166
Sri Kadarwati
atau
tidaknya
ditetapkan
hipotesis
tadi
dengan
yang
dalam model pembelajaran discovery
temuan
learning dapat menggunakan tes
alternatif, dihubungkan dengan hasil
tertulis.
data processing (Syah, 2004:244).
menggunakan
Verification
sikap, atau penilaian hasil kerja siswa
menurut
Bruner,
Jika bentuk penilaiannya penilaian
proses,
bertujuan agar proses belajar akan
maka pelaksanaan penilaian
berjalan dengan baik dan kreatif jika
dilakukan dengan pengamatan.
guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. (f)
Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisasi)tahap generalisasi/ adalah
menarik
proses
kesimpulan
menarik
sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi
(Syah,
2004:244).
Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip
yang
mendasari generalisasi.Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian
yang
digunakan
dapat
berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa.
Jika
bentuk
berupa
penilaian
penialainnya
kognitif,
Jurnal Kreatif Februari 2017
maka
Langkah-langkah
dapat
model
pembelajaran kooperative tipe jigsaw adalah: (1) ada kelompok asal yang kemampuannya heterogen, (2) ada kelompok ahli
yang anggotanya
terdiri wakil dari tiap kelompok asal, (3) di tiap kelompok ahli dibahas tentang
suatu
hal.
Topik
yang
dibahas pada tiap kelompok ahli berbeda,
(4)
selesai
bekerja
di
kelompok ahli, setiap siswa kembali ke kelompok asal masing-masing, (5) di kelompok asal, setiap siswa menularkan apa yang diperoleh atau dipelajari di kelompok ahli, dan (6) Selesai belajar di kelompok ahli dan kelompok individu
asal dan
diadakan ada
kuis
penghargaan
kelompok. Aktivitas kegiatan dalam model pembelajaran kooperative tipe Jigsaw adalah: (1) membaca, (2) diskusi di kelompok ahli, (3) laporan ke kelompok asal, (4) tes, dan (5) penghargaan kelompok. Selesai bel-
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
167
Sri Kadarwati
ajar di kelompok ahli dan kelompok
ditentukan oleh pencapaian keaktifan
asal diadakan kuis individu dan ada
peserta didik berkaitan dengan nilai-
penghargaan kelompok.
nilai karakter, juga ditentukan oleh
Nilai-nilai Karakter
pencapaian prestasi belajar. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai,
Nilai-nilai karakter yang di-
dilakukan, dikerjakan (Depdiknas,
kembangkan, diidentifikasi dari sum-
2002). Belajar adalah usaha untuk
ber-sumber agama, Pancasila, buda-
memperoleh kepandaian atau ilmu,
ya, dan tujuan pendidikan nasional.
adanya perubahan tingkah laku atau
Secara lebih terperinci, telah diiden-
tanggapan yang disebabkan oleh
tifikasi sejumlah nilai-nilai karakter
pengalaman (Depdiknas, 2004). Jadi
yang dapat dikembangkan atau dita-
prestasi belajar adalah sesuatu yang
namkan di sekolah. Nilai karakter
diperoleh
yang diteliti meliputi nilai karakter
memperoleh ilmu sekaligus terjadi
kreatif, mandiri, kerja keras, dan rasa
perubahan
ingin tahu.
penelitian ini, prestasi belajar diamati
Nilai dan Deskripsi Nilai Karakter NILAI Kreatif
DESKRIPSI Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
karena
suatu
tingkah
laku.
usaha
Dalam
pada ranah kognitif yang datanya diambil dari metode tesyaitu dengan manggunakan tes prestasi belajar.
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Mandiri
Keterlaksanaan
RPP
dalam
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
Mengelola Pembelajaran
menyelesaikan tugas-tugas. Kerja
Perilaku yang menunjukkan upaya
Keras
sungguh-sungguh dalam mengatasi
Kemampuan guru di dalam mengelola
pembelajaran
sangat
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaikbaiknya. Rasa
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
Ingin
untuk mengetahui lebih mendalam dan
Tahu
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
berpengaruh pembelajaran
terhadap yang
proses
berlangsung.
Seorang guru bukan hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran
dilihat, dan didengar.
(Kemdiknas, 2010 : 9 -10) Prestasi Belajar Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran dikatakan efektif selain Jurnal Kreatif Februari 2017
saja,
akan
menguasai kepada
tetapi cara
peserta
pembelajaran
juga
harus
penyampaiannya didik.
Dalam
matematika
meng-
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
168
Sri Kadarwati
gunakan model Disco-Ning JS, peran
perangkat pembelajaran yang dikem-
guru bukan pemberi jawaban akhir
bangankan,
atas
melainkan
dengan menggunakan angket respons
mengarahkan mereka untuk mem-
guru setelah pelaksanaan pembel-
bentuk
matematika
ajaran tersebut. Data respons guru ini
sehingga diperoleh struktur. Siswa
digunakan sebagai masukan untuk
diharapkan mengkonstruksi penge-
merevisi
tahuannya menurut mereka sendiri,
yang dikembangkan.
pertanyaan
siswa
pengetahuan
oleh karenanya peran guru cenderung sebagai
fasilitator
ketimbang
dilakukan
perangkat
observasi
pembelajaran
Respon Peserta Didik
penyedia informasi (Suparno, 1997:
Faktor-faktor yang ada pada
29). Hal ini menjadikan peran guru
diri peserta didik yang langsung
tidak langsung dan lebih sulit (Kammi
mempengaruhi
dalam Suherman, 2003 : 81), sehingga
belajar adalah kemampuan, kesiapan,
guru perlu persiapan yang sunggguh-
sikap,
sungguh sebelum melaksanakan RPP
(Hudojo,
dalam pembelajaran di kelas.
(1993:78) , menyatakan minat akan
terjadinya
minat,
dan
1988:8).
proses
intelegensi Suherman
turut mempengaruhi proses dan hasil Respon Guru Di
dalam
perangkat respons
belajar pengembangan
pembelajaran, guru
digunakan
angket untuk
peserta
(2009:161)
didik.
Hamalik
menyatakan,
motivasi
turut menentukan tingkat berhasil atau
gagalnya
perbuatan
belajar
mengukur pendapat guru terhadap
peserta didik. Oleh karena itu dalam
ketertarikan, perasaan senang dan
penelitian ini akan diobservasi res-
keterkinian,
pons peserta terhadap
serta
memahami
kemudahan
komponen-komponen
kegiatan
pembelajaran sebagai berikut. (a)
dari perangkat pembelajaran, serta
Perasaan
perasaan
selama
komponen pembelajaran yaitu CD
pelaksanaan pembelajaran. Dalam
pembelajaran, LKPD, suasana di
penelitian
dalam kelas, dan cara mengajar guru.
respons
dan
ini guru
pembelajaran
kesan
untuk
mengetahui
terhadap yang
peserta
didik
terhadap
kegiatan
(b) Pendapat peserta didik terhadap
berlangsung
komponen pembelajaran tersebut. (c)
Jurnal Kreatif Februari 2017
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
169
Sri Kadarwati
Minat
peserta
didik
terhadap
Kerangka Berpikir
kegiatan pembelajaran.
Tujuan Pendidikan
Model Pengembangan Perangkat
Pendidikan Karakter
PembelajaranMenurut Thiagarajan
Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan
Pengembangan
perangkat
pembelajaran adalah suatu proses kegiatan
untuk
pengembangannya sistem
Perencanaan/Per angkat
menghasilkan
perangkat pembelajaran.
instruksional
Model Pengembangan
Model
mengacu
Validasi Ahli
pada
Thiagarajan,
Semmel dan Semmel dikenal dengan
CD Pembelajaran
Model Dosco-Ning JS dan Model STAD
Hipotesis Berdasar
Ujicoba Lapangan Perangkat Pembelajaran
uraian
kerangka
model 4-D (Thiagarajan, 1974:1).
berpikir di atas, maka dapat diajukan
Model ini terdiri dan 4 tahap yaitu:
hipotesis sebagai berikut1) Hasil
define (pendefinisian), design (peran-
pengembangan
cangan), develop (pengembangan)
pembelajaran dengan model Disco-
dan
(penyebaran).
Ning JS dan model STADmateri
Model pengembangan yang digu-
Irisan Kerucut kelas XI memenuhi
nakan
kriteria validitas yang ditentukan. (2)
disseminate
perangkat
untuk
mengembangkan
pembelajaran
perangkat
dalam
Pembelajaran dengan model Disco-
penelitian ini adalah modifikasi dari
Ning JS materi Irisan Kerucut kelas
model Thiagarajan, Semmel, dan
XI efektif. (3) Pembelajaran dengan
Semmel. Model 4-D dipilih karena
model Disco-Ning JS dan model
sistematis
STAD materi Irisan Kerucut kelas XI
dan
cocok
mengembangkan pembelajaran,
untuk perangkat
namun
dalam
penelitian ini peneliti melakukan modifikasi terhadap model 4-D. Hal
praktis METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian
ini dilakukan karena model 4-D ini dirancang untuk pembelajaran bagi
dalam
jenis
siswa luar biasa (exceptional pupils).
pengembangan
ini
termasuk penelitian
(development
research) model Disco-Ning JSdan
Jurnal Kreatif Februari 2017
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
170
Sri Kadarwati
kefektifan dua model pembelajaran yaitu model
Instrumen Penelitian
Disco-Ning JS dan
Instrumenpenelitian
model STAD materi Irisan Kerucut
digunakan untuk meneliti perangkat
kelas XI.
Perangkat pembelajaran
pembelajaran yang dikembangkan,
yang akan dikembangkan dalam
maka terlebih dahulu divalidasi oleh
penelitian ini
ahli.
meliputi:
Rencana
Instrumen
penelitian
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
digunakan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD),
meliputi
(1)
Buku Peserta Didik (BPD), CD
Validator
Terhadap
Pembelajaran,
Lembar
dan
Tes
Prestasi
Belajar (TPB).
dalam
yang
penelitian
Lembar
ini
Penilaian
Silabus,
Penilaian
(2)
Validator
Terhadap RPP, (3) Lembar Penilaian
Model Pengembangan Perangkat Modifikasi
Validator Lembar
Terhadap
LKPD,
Penilaian
(4)
Validator
Terhadap BPD, (5) Lembar Penilaian
Pada bab II telah dijelaskan,
Validator
pengembangan
perangkat
Pembalajaran, (6) Lembar Penilaian
pembelajaran dalam penelitian ini
Validator Terhadap TPB, (7) Lembar
mengacu
model
Pengamatan Keaktifan Terkait Nilai
perangkat
Karakter Kreatif, Mandiri, Kerja
pembelajaran Thiagarajan, Semmel
keras, dan Rasa Ingin Tahu, (8)
dan Semmel yang dikenal dengan
Lembar Pengamatan Keterlaksanaan
model
RPP
bahwa
kepada
pengembangan
4-D
model.
Karena
Terhadap
Dalam
CD
Mengelola
keterbatasan peneliti, maka peneliti
Pembalajaran, (9) Lembar Angket
memodifikasi model pengembangan
Respons Guru Terhadap Pelaksanaan
perangkat pembelajaran Thiagarajan,
Pembelajaran, (10) Lembar Angket
Semmel
tersebut.
Respons Peserta Didik Terhadap
hasil
Pelaksanaan Pembelajaran, LKPD,
modifikasi terdiri dari 3 tahap yaitu:
dan CD Pembelajaran, dan (11)
(1) Pendefinisian, (2) Perancangan,
Instrumen
dan (3) Pengembangan.
(TPB).
Desain
dan
Semmel
pengembangan
Jurnal Kreatif Februari 2017
Tes
Prestasi
Belajar
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
171
Sri Kadarwati
Keterangan:
Tehnik Pengumpulan Data Data-data
yang
dikumpulkan
dan
pengumpulannya
adalah
akan
1: Silabus, 2: Buku Peserta Didik
teknik
(BPD), 3: Lembar Kerja Peserta
sebagai
Didik
(LKPD),
4:
Rencana
berikut: (1) Data penilaian validator
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 5:
terhadap
CD Pembelajaran, 6: Soal tes prestasi
perangkat
pembelajaran
yang disusun atau dikembangkan, (2) Data nilai karakter peserta didik, (3) Data keterlaksanaan RPP, (4) Data
belajar. Analisis Butir Soal
prestasi belajar peserta didik, (5)
Sebelum soal diberikan ke
Data respons guru, (6) Data respons
kelas eksperimen dan kelas kontrol
peserta didik.
maka harus dianalisis terlebih dahulu ke kelas uji coba THB.
Tehnik analisis Data Analisis
Validasi
Perangkat
Analisis Data Awal Penelitian Analisis
Pembelajaran Penilaian yang diberikan oleh validator
terhadap
perangkat
materi
Diferensial
pembelajaran
meliputi Silabus, RPP, BPD, LKPD dan soal tes prestasi belajar dianalisis berdasarkan rata-rata skor. Rata-rata skor dari masing-masing dihitung
awal
untuk mengetahui apakah kedua sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol) berangkat dari kondisi awal yang
sama.
Pengujian
dengan pengujian Liliefors, (2) uji homogenetas dengan uji Hartley. Analisis Keefektifan dan
masing-masing
Kepraktisan
dibagi
dengan banyak aspek yang dinilai pada perangkat tersebut, atau dengan rumus: R= jumlah rata−rata skor perangkat ke−i
yang
dilakukan adalah (1) uji normalitas
dengan cara jumlah rata-rata skor perangkat
dilakukan
Analisis
kefektifan
yang
dilakukan adalah (1) uji normalitas dengan
uji
Liliefors,
(2)
uji
homogenetas dengan uji Hartley, (3) uji rata-rata satu pihak dengan uji t,
banyaknya aspek penilaian perangkat ke−i
dengan i = 1, 2, 3, 4, 5, 6 Jurnal Kreatif Februari 2017
(3) uji proporsi satu pihak dengan uji
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
172
Sri Kadarwati
z, (4) uji perbedaan rata-rata dengan
Lembar kegiatan Siswa (LKS), Tes
uji t. Analisis kepraktisan yaitu: (1)
Hasil
Analisis
pembelajaran, dan buku ajar siswa.
deskriptif keterlaksanaan
belajar
RPP dalam Mengelola Pembelajaran,
(THB),
Keenam
media
perangkat
(2) Analisis deskriptif respons guru
pembelajaran yang dikembangkan
terhadap perangkat dan pelaksanaan
dalam penelitian ini adalah valid.Hal
pembelajaran, (3) Analisis deskriptif
ini ditunjukkan dengan rata-rata skor
respons
terhadap
penilaian keempat validator terhadap
pelaksanaan
setiap perangkat yang dikembangkan
peserta
perangkat
didik
dan
adalah pada kriteria “baik” dan
pembelajaran.
validator memberikan rekomendasi
HASIL PENELITIAN
untuk dipakai dengan sedikit revisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengembangan
perangkat
Sejalan dengan pendapat Harjanto (1997
:
288),
bahwa
sebelum
pembelajaran dan pembahasan hasil
digunakan
uji coba perangkat pembelajaran di
pembelajaran hendaknya perangkat
atas,
pembelajaran
secara
singkat
dapat
dideskripsikan sebagai berikut. Hasil
status
pengembangan
mencapai
perangkat
dalam
telah
kegiatan
mempunyai
“valid/baik”,
dan
validitas
untuk
perangkat
pembelajaran dalam penelitian ini
pembelajaran perlu melalui proses
meliputi:
validasi.
Silabus,Rencana
Diperolehnya
perangkat
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
pembelajaran yang valid tersebut
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD),
karena telah dikembangkan dengan
Buku Peserta Didik (BPD), CD
berdasarkan model pengembangan
Pembelajaran,
Prestasi
tertentu yang dalam penelitian ini
Belajar (TPB). Hal ini sesuai dengan
adalah model 4-D Model yang
pernyataan Ibrahim dalam Trianto
dimodifikasi menjadi 3 tahap yaitu
(2010 : 202), perangkat pembelajaran
pendefinisian (define), perancangan
yang diperlukan dalam mengelola
(design),
proses
(develop). Perangkat pembelajaran
berupa:
dan
belajar
Tes
mengajar
Silabus,
dapat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Jurnal Kreatif Februari 2017
juga
dan
pengembangan
dikembangkan
dengan
berdasarkan pedoman penyusunan
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
173
Sri Kadarwati
perangkat pembelajaran dan landasan
menunjukkan
teori tertentu.
pembelajaran yang dikembangkan
Berdasarkan hasil
uji
pembahasan
coba
perangkat
bahwa
perangkat
praktis, dengan indikator (1) para pengamat
berpendapat
bahwa
pembelajaran diperoleh (1) keaktifan
keterlaksanaan
yang
pengelolaan pembelajaran baik, (2)
terkait
dengan
nilai-nilai
RPP
karakter dan prestasi belajar peserta
respons
didik meningkat dan tuntas secara
perangkat
klasikal, dan (2) prestasi belajar
pelaksanaan pembelajaran baik, dan
peserta didik pada kelas eksperimen
(3) respons siswa terhadap perangkat
lebih baik dibandingkan prestasi
pembelajaran
belajar peserta didik pada kelas
pembelajaran positif.
ekspositori
(kontrol).
Hal
ini
guru
dalam
model
terhadap
pembelajaran
dan
Efektif
dan
pelaksanaan
atau
tidaknya
menunjukkan bahwa pembelajaran
pembelajaran dalam penelitian ini,
matematika
dengan
model
mengacu pada
Cooperative
Problem
Based
yang dikemukakan Nieveen tentang
Learning dengan Strategi PAKET
efektif
dan dengan media CD pembelajaran
pembelajaran yang dikembangkan
seperti pada perangkat pembelajaran
yaitu: (1) aktivitas siswa selama
yang dikembangkan adalah efektif.
proses pembelajaran dalam kategori
Crowther
dalam
baik, (2) hasil belajar tuntas, dan (3)
menegaskan
respons guru dan siswa terhadap
bahwa aplikasi multimedia dalam
perangkat pembelajaran positif. Akan
pembelajaran
tetapi untuk indikator ke-3 yaitu
dan
Kariadinata
efisiensi,
Davies
(2010)
akanmeningkatkan
meningkatkan
memfasilitasi
motivasi,
belajar
aktif,
respons
atau
indikator-indikator
guru
penelitian
ini
tidak
dan
perangkat
siswa
dijadikan
dalam sebagai
memfasilitasi belajar eksperimental,
indikator praktis tidaknya perangkat
konsisten
pembelajaran yang dikembangkan.
dengan
belajar
yang
berpusat pada siswa, dan memandu
PENUTUP
belajar lebih baik.
Simpulan
Pembahasan hasil uji coba perangkat
pembelajaran
Jurnal Kreatif Februari 2017
juga
Simpulan adalah
(1)
dari
penelitian
keefektifan
ini
model
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
174
Sri Kadarwati
pembelajaran Disco-Ning JS lebih
perangkat
efetif daripada model pembelejaran
dikembangkan
STAD, (2) Berdasarkan penilaian
Berdasarkan pengamatan observer
validator, perangkat pembelajaran
dan pengisian angket oleh guru dan
yang dikembangkan dalam penelitian
peserta didik, diperoleh hasil skor
ini diberi skor rata-rata 3,83. Jadi
rata-rata keterlaksanaan RPP dalam
perangkat pembelajaran matematika
mengelola pembelajaran adalah 3,38,
model Disco-Ning JS materi irisan
memenuhi
kerucut kelas XI dalam penelitian
kurangnya
adalah baik atau valid, (3) Setelah
respons guru yang diberikan oleh
perangkat
guru
pembelajaran
diujicobakan,
diperoleh
pembelajaran efektif.
kriteria baik,
model
(4)
sekurang-
Rata-rata
secara
yang
skor
keseluruhan
hasil
adalah 3,43 dengan kriteria sangat
keaktifan yang terkait dengan nilai-
baik, dan persentase peserta didik
nilai karakter yaitu kreatif, mandiri,
yang memberikan respons positif
kerja keras, dan rasa ingin tahu
terhadap
terhadap 36 peserta didik diperoleh
perangkat pembelajaran dan cara
17% pada kategori Belum Terlihat
guru
(BT), 78% pada kategori Mulai
Berdasarkan ketiga kriteria tersebut
Berkembang (MB), dan 6% pada
disimpulkan perangkat pembelajaran
kategori Membudaya (MK), prestasi
yang dikembangkan praktis.
belajar peserta didik berdasarkan uji
Saran
suasana
mengajar
pembelajaran,
adalah
92%.
proporsi peserta didik yang mencapai
Berdasarkan hasil penelitian
KKM adalah 75%, dan terdapat
ini, peneliti menyampaikan beberapa
perbedaan prestasi belajar kelas uji
saran yaitu (1) Meskipun perangkat
coba perangkat dan prestasi belajar
pembelajaran yang dihasilkan dari
kelas kontrol yaitu prestasi belajar
penelitian ini baik, namun setelah
kelas uji coba dengan nilai rata-rata =
pelaksanaan uji coba di lapangan
81,14 lebih baik dibanding prestasi
masih dilakukan beberapa revisi,
belajar kelas kontrol dengan nilai
sehingga apabila akan dilanjutkan ke
rata-rata 53,23. Berdasarkan ketiga
tahap
kriteria
yakni
tersebut
pembelajaran
disimpulkan menggunakan
Jurnal Kreatif Februari 2017
pengembangan ke
(disseminate),
tahap akan
selanjutnya, penyebaran lebih
baik
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
175
Sri Kadarwati
apabila dilakukan uji coba lagi dengan subjek uji coba yang lebih
Hamalik, O. 2009.Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Bumi Aksara.
luas dengan berbagai kemampuan peserta didik. (2) Guru matematika bisa menggunakan model DiscoNing JS materi irisan kerucut.
DAFTAR PUSTAKA Agung, W. 2010.Panduan SPSS 17.0 untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Garali Ilmu. Alisah, E dan Dharmawan, E.P. 2007.Filsafat Dunia Matematika. Jakarta: Prestasi Perkasa. Arief, S. 2006. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Arsyad,
A. 2006.Media Pembelajaran.Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.
Dwijanto. 2007. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Komputer Terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Berpikir Kreatif Matematik Mahasiswa. Disertasi. Bandung.
Jurnal Kreatif Februari 2017
Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Ilmu. Hudojo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika.Jakarta : Dirjen Dikti. Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.Malang : Universitas Negeri malang. Jakarta : Kencana. Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press. Kemdiknas. 2010. Pengembangan Kurikulum Mulyasa,
E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Slameto. 2003. Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. Soejono. 1989. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remidial Matematika. Jakarta: P2LPTK. Subino.1987. Instruksi dan Analisis Tes. Suatu Pengantar Kepada Teori Tes dan Pengukuran.Jakarta: Dirjen Dikti.
Keefektifan Model Pembelajarandisco-Ning Js Dan Model Pembelajaran Stadterhadap Peningkatan Kompetensi Irisan Kerucut Kelas XI IPA
176
Sri Kadarwati
Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana. 2002. Dasar-Dasar Penelitian. Bandung: Tarsito. Sudjana,
N. 2003. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono, 2009.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Alfabeta. Suparman, A. 1996.Desain Instruksional. Jakarta: PAUPPAI Universitas Terbuka Jakarta. Suyitno, A. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang. UNNES.
Jurnal Kreatif Februari 2017
Thiagarajan, Semmel and semmel, 1974.Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Washington: National Center for Improvement of Education System. Trianto. 2007. Model-model pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme .Jakarta : Prestasi Pustaka. Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif.Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Usman, M. 1995. Menjadi Guru yang Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.