L’EMPLOIE DU CONDITIONNEL DANS LA PHRASE FRANCAISE Rita Suswati Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
ABSTRACT Le but the cette recherche est de savoir la compétence d’étudiant d’utiliser le conditionnel dans la phrase française. La methode utilisée dans cette recherche est la methode descriptive. L’instrument de prise de donnée consiste ā utiliser le test écrit. La population de la recherche se constitue des étudiants du 5 éme semester du department du français de l’UNIMED. Les données recueillies aupres des étudiants sont analyses par la formule de la distribution de la fréquence relative en pourcentage indiquent que la competence des élèves ā employer le conditionnel present ; 62,05% et le conditionnel passé; 70,95 %. Le resultat de cette recherche marque que la competence des étudiants se classe dans la catégorie suffisante ; 66,50%. Au terme de cette etude, on peut conclure que l’enseignement du conditionnel doit être amelioré si bienque la capacité d’étudiant est mieux.
KATA KUNCI: emploie du conditionnel, phrase française
PENDAHULUAN Bahasa Perancis sebagai salah satu bahasa asing yang digunakan pada sebahagian besar benua di dunia seperti Eropa, Afrika dan Asia, memiliki kesulitan tertentu dalam mempelajarinya. Struktur bahasa Perancis yang mengharuskan penggunaan kala (le temps) dalam mentasrifkan sebuah verba, merupakan salah satu kesulitan yang dialami dalam mempelajari bahasa Perancis. Penggunaan conditional yang menunjukkan suatu modus dari suatu peristiwa yang mungkin terjadi yang bergantung dari sebuah keadaaan dapat dibagi menjadi dua kala ( present dan passé ), yang berarti seandainya, jika, seharusnya. Kondisional memiliki makna yang berbeda-beda pada setiap konteks kalimatnya yang tidak dapat diubah, karena dapat menimbulkan kerancuan makna kalimatnya. Beberapa bentuk kesalahan yang sering dilakukan , antara lain : - Quand bien meme il a travaillé fort,il échoue ā l’examen. Walaupun seandainya dia telah bekerja keras, dia gagal juga dalam ujian. - Ma mere a dit qu’elle partira ā Jakarta. Ibu saya telah berkata bahwa dia akan berangkat ke Jakarta. Bentuk kesalahan yang dilakukan mahasiswa diatas, bisa dianalisa sebagai berikut : - Quand bien meme il a travaillé fort,il échoue ā l’examen. Walaupun seandainya dia telah bekerja keras, dia gagal juga dalam ujian. - Pada kalimat diatas penguna tidak memahami penggunaan ungkapan quand bien meme yang harus diikuti kondisional. Kalimat akan menjadi benar apabila di ganti menjadi “Quand bien meme il aurait travaillé fort,il échouerait ā l’examen”.
Walaupun seandainya dia telah bekerja keras, dia gagal juga dalam ujian.
KONDISIONAL & PENGGUNAANNYA “Le conditionnel exprime une action qui dépent dans sa realization de certaines conditions ( kondisional menjelaskan suatu aksi yang bergantung dari realisasinya pada keadaan tertentu ) “Dubois et Jouannon ( 1956 : 204 ). Bisa di simpulkan bahwa kondisional digunakan untuk menyatakan kenginan/pengandaian yang tidak terealisasi dari si pembicara. Penggunaan kondisinal dalam bahasa Perancis memiliki makna yang berbedabeda. Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kondisional yang menyatakan keinginan, penyesalan, saran, penggandaian menggunakan konjungsi hubungan syarat yang termasuk dalam salah satu hubungan antar klausa dalam kalimat majemuk bertingkat. Delatour ( 1991:67 ), membagi penggunaan kondisional dalam bahasa Perancis menjadi dua bagian, yaitu : 1. Le conditionnel mode ( kondisional yang berfungsi sebagai modus ) “Modus menentukan suasana perasaan yang berhubungan dengan perbuata menurut tafsiran pembicara mengenai hal yang diungkapkannya” ( Moullec, 1995:8). Jadi bisa disimpulkan bahwa kondisional juga bias digunakkan untuk mennjukkan perasaan pembicara dalam suatu kalimat. Adapun penggunaan kondisional sebagai modus akan diuraikan sebagai berikut : 1.1 Pour le conditionnel present : Le désir ( kondisional berguna menyatakan keinginan si pembicara ) -J’aimerais savoir dessiner ( saya ingin bias menggambar ) La suggestion ( kondisional digunakan untuk memberikan saran ) -Vous devriez modernizer votre enterprise ( anda harusnya memodernisir perusahaan anda ) Une nuance de probabilité par rapport ā l’indicatif ( kondisional menyatakan suatu kemungkinan di dalam bentuk indikatif ) -Je connais quelqu’un qui pourrait te renseigner ( saya kenal seseorang yang mungkin bisa kamu mintai keterangan ) L’indignation ( kondisional juga mengungkapkan kemarahan ) -J’ouvrirais pour si peu le bec! ( saya membuka sedikit ujungnya ) Un reproche qui porte sur la situation en cours ( kondisional digunakan sebagai teguran bagi seseorang untuk belajar dari pengalaman ) -Tu pourrais au moins reconnaître que la banlieu est agreeable ( mais tu ne le fais pas) ( seharusnya kamu bisa sedikitnya mengenal bahwa tinggal di desa nyaman
) Un regret qui porte sur la situation en cours ( kondisional yang mengungkapkan penyesalan )
-Je resterais bien plus longtemps ( mais je ne peux pas,malheuresement ) ( seharusnya saya beristirahat lebih lama ) Une information non confirmée, employ frequent dans le presse ( kondisional juga mengungkapkan keterangan yang meragukan , biasanya digunakan dalam bidang jurnalistik. -L’avion s’est écrasé ā l’atterisage, il y aurait une treintaine de morts ( il’ y a peut être ….) ( pesawat itu meledak saat mendarat, ada kira-kira tiga puluh korban yang meninggal) 1.2 Le conditionnel passé Un reproche qui porte sur une situation passée ( kondisional digunakan sebagai teguran agar orang belajar dari masa lampau ) -Tu aurait dû y penser avant de déménager ( mais tu n’a pas fait ) ( Kamu seharusnya piker dulu sebelum pindah < tapi kamu tidak melakukannya> )
Un regret qui porte sur une situation passée ( kondisional digunakan untuk menyatakan penyesalan pada keadaan yang telah lewat ) -Jaurais dû rester une semaine de plus, ( mais je ne l’ai pas fait ) ( saya harusnya istirahat seminggu lebih, < tetapi tidak saya lakukan >)
Une information non confirmée ( keterangan yang meragukan ) -On dit qu’il n’aurait pas gagné cet argent par des moyen très honnêtes (= il n’a peut-être pas gagne ) ( orang bilang bahwa dulu dia tidak memperoleh uang itu dengan cara yang jujur < = dia mungkin tidak memperolehnya> ) L’atténuation ( kondisional yang menyatakan permintaan secara sopan ) -Jaurais voulu avoir quelques renseignements sur le vols ( charter ) ā destination de la Martinique ( saya dulunya ingin mempunyai beberapa keterangan tentang penerbangan ke tujuan Martinique )
L’indignation ( kondisional yang mengungkapkan kemarahan ) -Quoi! Il y aurait encore eu un accident ā ce Carrefour! ( apa ! terjadi lagi kecelakaan di simpang jalan itu !)
1.3 Il est employé ( kondisional juga digunakan untuk menyatakan hal-hal berikut ) : L’hypothèse avec si Di dalam l’hypothèse ( pengandaian ) ada “ une proposition principale en relation avec une subordonée introduit par “si” (ada pokok kalimat yang
dihubungkan dengan satu anak kalimat yang dimulai dengan “jika”. Delatour ( 1991 : 62 ). L’ hypothèse menurut Charadeau ( 1992 : 465 ), “kalimat yang menyatakan suatu imaginasi yang ingin di capai di masa yang akan datang”. Selain menyatakan hubungan syarat l’hypothèse menurut Trevisi (1997:97),”peut aussi server ā exprimer la consequence” ( dapat juga untuk menjelaskan akibat dari sebuah perbuatan ). Dari penjelasan diatas, bisa di simpulkan bahwa kondisional bisa digunakan untuk penggandaian, baik yang dapat terwujud maupun yang tidak akan terwujud, yang hanya bisa di sesalkan akibatnya. Penggunaan kondisional + si adalah sebagai berikut : -Si + imparfait/condisionnel present dans la principle: L’hypothèse irréel ( pengandaian yang tidak mungkin dapat terwujud ) -Si nous avions un chalet ā la montagne, nous ferions du ski plus souvent ( seandainya kami punya pondok di gunung, kami akan berski lebih sering < tetapi kami tidak punya > ) L’hypothèse irréel (pengandaian yang tidak mungkin dapat terwujud dan berakibat penyesalan ) -Samedi dernier, s’il y avait eu moins de monde, nous serions allés visiter cette exposition. ( seandainya Sabtu kemarin, pengunjung tidak terlalu ramai, kami akan telah pergi mengunjungi pameran itu ) -Si + plus-que-parfait/conditionnel present: Si je n’avais pas achéte cette veste en solde, le magasin accepterait de l’échanger. ( seandainya dulu saya tidak membeli jas yang diobral, toko akan menerima untuk menggantinya ) L’expression de la condition (ungkapan yang dinyatakan dengan kondisional), “L’expression de la condition s’utilise pour envisage l’événement qui permettrait ou aurait permis ā une action de se réaliser “ ( ungkapan kondisional digunakan untuk memunculkan peristiwa yang mungkin atau telah terjadi di suatu peristiwa). Bayol (1995 : 118 ). - Au cas où + conditionnel ( menjelaskan kemungkinan ) Au cas où il pleuverait, le match aurait lieu le lendemain. ( kalau-kalau hujan, pertandingan akan diadakan lusa ) -Quand bien meme + conditionnel ( menjelaskan perlawanan dan penggandaian yang digunakan pada tingkat bahasa yang sopan ). Quand bien meme cette enterprise recevrait une aide de l’Etat, elle serait dans l’obligation de licencier une partie de son personnel.
( walaupun seandainya perusahaan itu menerima bantuan dari pemerintah, dia wajib memecat sebahagian dari pegawainya ) 2. Le conditionnel temps ( kondisional yang berfungsi sebagai kala ) Bahasa Inggris membedakan ‘time’ ( waktu ) dengan ‘tense’ ( kala ). Dalam peristilahan linguistik di Indonesia ‘tense’ biasanya di terjemahkan dalam ‘kala’ yang dibedakan dengan waktu. Debout ( 1990:1934) menjelaskan “le temps:date,époque,moment,le future, le passé, le preset, etc “ ( Kala: hari, abad, saat, yang akan datang, yang telah lewat, yang sekarang, dll ). Sebagai kala, kondisional terbagi atas dua bagian : kondisional présent dan kondisional passée. 2.1.Conditionnel présent Berperan sebagai future ketika verba utamanya ada dalam waktu lampau ( passé compose, imparfait, plus-que parfait, passé simple ). “ Il a le valeur d’un future losque le verbe principale est ā un temps du passé (passée compose, imparfait, plus-que parfait, passé simple), Delatour ( 1991: 68 ) Penggunaan kondisional pada pembicaraan tidak langsung ( discours indirect ) “ On utilize principalement le discours indirect pour rapporter un dialoque ( ou de pensées ) au passé”. Kita umumnya menggunakan pembicaraan tidak langsung untuk menceritakan kembali sebuah percakapan ( pikiran ) yang telah terjadi. Grëgoire ( 1995 : 206 )
-Il a promis ā ses parents qu’il leur téléphonerait des son arrive. (Ia telah berjanji pada orangtuanya akan menelepon mereka begitu sampai) Penggunaan kondisional pada pertanyaan tidak langsung (l’intérrogation indirect) -Est-ce que Christine reviendra. Il se demandait si Christine reviendrait. ( Apakah Christine akan datang. Dia telah bertanya jika Chistine akan datang )
2.2.
Conditionnel passée
Penggunaan kondisional sebagai futur dalam masa lampau, -Le Premier Ministre a declare qu’il aurait pris une decision. ( Perdana Mentri telah menyatakan bahwa dia akan telah mengambil sebuah keputusan )
Discours Direct Futur Simple Futur Antérieur
Discours Indirect Futur du passé ( forme du conditionnel present ) Futur antérieur du passé ( forme du conditionnel passé )
Pembentukan Kondisional
Pentasrifan kondisional, disajikan pada bagan berikut ini : Personne Je Tu Il/Elle/On Vous Nous Ils/Elles
Condisionnel Présent Verba -er Infinitif + ais Infinitif + ais Infinitif + ait Infinitif + iez Infinitif + ions Infinitif + aient
Condisionnel Passé Verba -er Aurais + p. passé Aurais + p. passé Aurais + p. passé Aurais + p. passé Aurais + p. passé Aurais + p. passé
Pentasrifan kondisional present pada verba bentuk I atau verba berakhiran –er diasrifkan dalam bentuk future lalu dilengkapi dengan radikal imparfait yang berakhiran ais untuk je. Contoh : Verba donner je donnerai ( future ) je donnerais ( conditionnel présent ). Pentasrifan kondisional passé pada verba avoir atau etre ditasrifkan dalam bentuk future lalu dilengkapi radikal imparfait dan dilengkapi dengan participle passé. Contoh : Verba donner j’aurai donné j’aurais donné .
KESIMPULAN Dari hasil analisis, bisa disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kondisional secara keseluruhan termasuk kelompok cukup ( 66,50 % ), kelompok mahasiswa yang menggunakan kondisional present dalam kalimat bahasa Perancis termasuk kategori kurang ( 62,05 % ), kelompok mahasiswa yang menggunakan kondisional passé dalam kalimat bahasa Perancis termasuk dalam kategori cukup ( 70,95 % ). Adapun beberapa faktor penghambat, antara lain : - Kurangnya penguasaan mahasiswa tentang penggunaan kondisional yang bertindak sebagai futur dans le passé pada kalimat tidak langsung - Kekurangpahaman mahasiswa akan ragam penggunaan kondisional dalam kalimat bahasa Perancis yag bertindak sebagai modus.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, ( 1991), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, PT. Rineka Cipta. Bayol, M.C., Bavencoffe, M. J, ( 1995 ), La Grammaire Francaise, Paris, Nathan. Charadeau, Patrik, ( 1992 ), Grammaire de Sens et L’expression, Paris, Hachette. Debout, A et Rey, J, ( 1990 ), Alphabetique et Analogique de la Langue Francaise, Paris, Hachette. Dubois, Jean et Guy, Juannon et Lagane, R, ( 1989 ), Grammaire Francaise, Paris, Larousse. Delatour, Y, ( 1991 ), Grammaire du Francais, Paris, Hachette. Grëgoire, Maïe, ( 1995 ), Grammaire Progressive du Francais, Paris, CLĒ. Moullec, Marc, ( 1995 ), Conjugaison, Bandung, Cipta Kreasindo.
Sekilas tentang penulis : Rita Suswati, S.Pd, M.Hum adalah dosen pada Jurusan Bahasa & Sastra Inggris FBS Unimed.