FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PEMERIKSAAN TB PERTAMA OLEH KELUARGA PASIEN TB PARU (SERUMAH) DI PUSKESMAS REMBANG I KECAMATAN REMBANG TAHUN 2013 Ferly Lestari L. *), Sri Andarini I. , Suharyo **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No 5-11 Semarang Email :
[email protected]
ABSTRACT Background.It is estimated about one-third world population have been infected by Mycobacterium tuberculosis. In Indonesia, TB is the main problem of community health problem. According to the UPT Puskesmas Rembang I Kabupaten Rembang, it has been obtained that in the year of 2012 there are 21 cases of positive BTA. The purpose of this research is to know the factors that relates to the participation the first checking by the family of the TB Paru patiens (living in the same house) in Puskesmas Rembang I Kecamatan Rembang in 2013. Method.The type of research used in this research is observational, the approach used is cross sectional approach. The samples are the family of TB Paru patiens in the operation area of Puskesmas Rembang I Kecamatan Rembang Tahun 2012, there are 45 persons. The analysis used is chi square. Result.There are no relation among the age (p value 0,345), sex (p value 0,626), social economic (p value 0,088), job (p value 0,458) to the participation of first checking by the TB Paru patiens’ family in the operation area of Puskesmas Rembang I Tahun 2013. There are relation among education (p value 0,014), the distance (p value 0,004), knowledge (p value 0,0001), attitude (p value 0,0001) with the participation of first checking by the TB Paru patiens’ family in the operation area of Puskesmas Rembang I Tahun 2013. Conclusion.For the region government need to give socialization to the family member of TB Paru patiens and the community about the TBV Paru, give scholarship to the poor community so that they are able to continue the education. And the Puskesmas must give the pro-active service such as Posyandu to give the sputum checking for the member of TB Paru. For family members of patients who have pulmonary TB sputum checked into Puskesmas should immediately see if a family member is sick Tuberculosis. Keywords: Pulmonary TB, TB examination, family members
PENDAHULUAN
Penemuan
Tuberkulosis (TB Paru) merupakan
secara
pasien
pasif
TB
dengan
dilakukan
promosi
aktif.
penyakit yang sudah sangat lama dikenal
Penjaringan tersangka pasien dilakukan di
oleh manusia. Sekitar sepertiga penduduk
unit
dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium
dengan penyuluhan secara aktif, baik oleh
tuberculosis. Diperkirakan 98% kematian
petugas kesehatan maupun masyarakat,
akibat TB di dunia, terjadi pada negara-
untuk meningkatkan cakupan penemuan
negara berkembang.
1,2,3
Dinas
kesehatan;
didukung
tersangka pasien TB (CDR).2
Cakupan CDR berdasarkan sumber data
pelayanan
Kesehatan
Kabupaten
Pemeriksaan BTA yang dilakukan oleh
orang kontak serumah
(anggota
Rembang mulai tahun 2009 yaitu 40%,
keluarga) bermanfaat untuk pencegahan
tahun 2010 sebesar 43%, tahun 2011
penularan
sebesar 46% dan tahun 2012 sebesar
penemuan kasus baru (CDR). Dalam
50%. Sedangkan cakupan CDR untuk
program
Puskesmas Rembang I dari tahun 2009
tuberculosis,
sebesar 21%, tahun 2010 sebesar 31%,
dengan
tahun 2011 sebesar 41% dan tahun 2012
tersangka
mengalami
36%.
(passive casefinding), yaitu penjaringan
Jumlah kasus BTA positif di Kabupaten
tersangka dilaksanakan pada penderita
Rembang
kecenderungan
yang berobat ke unit pelayanan kesehatan
yang terus meningkat dari tahun 2009
dengan penyuluhan secara aktif oleh
sampai
petugas
penurunan
menjadi
mempunyai
dengan
tahun
2012.
Untuk
TB
Paru
dan
nasional
peningkatan
penanggulangan
pemeriksaan
sputum TB
diagnosis
untuk
dilakukan
kesehatan
penemuan secara
dan
pasif
masyarakat.
Kabupaten Rembang jumlah kasus BTA
Semua yang kontak dengan penderita TB
positif tahun 2009 sebesar 260 kasus,
Paru BTA positif dan memiliki gejala yang
tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi
sama harus segera diperiksa sputumnya.2
279
kasus,
tahun
2011
mengalami
Dengan adanya rasa tahu,sadar dan
kenaikan 299 kasus dan tahun 2012 naik
kemauan
sebesar
Puskesmas
memeriksakan kesehatannya apabila hasil
Rembang I tahun 2012 jumlah BTA positif
positif maka dengan sendirinya angka
menduduki urutan ke empat dari 16
CDR bisa naik. Oleh karena itu peneliti
Puskesmas dan satu RSUD. Dan termasuk
ingin
dalam
Berhubungan
357
kasus.
kategori
Di
Puskesmas
mempunyai CDR rendah.
4
yang
keluarga
meneliti
Pemeriksaan
pasien
Faktor-faktor dengan
Pertama
untuk
yang
Partisipasi oleh
keluarga
pasien TB Paru (serumah) di Puskesmas
Rembang I Kecamatan Rembang Tahun
kuesioner. Metode yang digunakan untuk
2013.
analisis data menggunakan uji Chi square untuk menganilisis ada tidaknya hubungan yang bermakna di antara variabel umur,
METODE PENELITIAN Jenis adalah
penelitian deskriptif
pendekatan penelitian
yang
jenis kelamin, pendidikan, sosial ekonomi,
dengan
pekerjaan, jarak rumah ke Puskesmas,
yaitu
pengetahuan, dan sikap yang diuji dengan
analitik
cross yang
digunakan
sectional, melakukan
analisis
tingkat kepercayaan 95 %.
terhadap korelasi antara variabel bebas atau
resiko
(umur,
jenis
kelamin,
HASIL PENELITIAN
pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan,
Penelitian ini dilakukan di wilayah
jarak rumah ke Puskesmas, pengetahuan,
kerja Puskesmas Rembang I dengan
sikap) dan variabel terikat atau akibat
menggunakan 45 sampel yang diambil dari
(partisipasi penelitian
pemeriksaan adalah
45
TB).
Sampel
data pasien TB Paru BTA positif di
orang
anggota
Puskesmas Rembang I dari bulan Januari
keluarga pasien TB Paru BTA positif, instrument
penelitian
sampai dengan Desember 2012.
menggunakan
Tabel 1. Karakteristik keluarga pasien TB Paru Karakteristik Umur Dewasa muda (15-30 tahun) Dewasa sedang (31-45 tahun) Dewasa tua (46-60 tahun) Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan Tidak sekolah Pendidikan dasar Pendidikan menengah Pendidikan tinggi Sosial ekonomi Di bawah UMR Rembang th 2013 (Rp 896.000,00) Di atas UMR Rembang th 2013 (Rp 896.000,00) Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja Jarak rumah ke Puskesmas Dekat Jauh
Jumlah
Persentase
11 22 12
24,4 48,9 26,7
27 18
60,0 40,0
2 11 30 2
4,4 24,4 66,8 4,4
27 18
60,0 40,0
22 23
51,1 48,9
35 10
77,8 22,2
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa umur responden paling banyak yaitu dewasa sedang sebanyak 22 orang (48,9%), responden paling banyak yaitu dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang (60%), responden paling banyak yaitu pendidikan menengah sebanyak 30 orang (66,8%), responden paling banyak yaitu dengan sosial ekonomi dibawah UMR Rembang sebanyak 27 orang (60%), dan responden paling banyak yaitu jarak rumah dekat dengan Puskesmas yaitu sebanyak 35 orang (77,8%). Tabel 2. Distribusi Pengetahuan keluarga pasien TB Paru Pengetahuan Jumlah 28 Pengetahuan baik 17 Pengetahuan kurang
Persentase 62,2 37,8
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa responden paling banyak yaitu responden dengan pengetahuan baik sebesar 28 orang (62,2%). Tabel 3. Distribusi sikap keluarga pasien TB Paru Sikap Sikap baik Sikap cukup Sikap kurang
Jumlah 9 26 10
Persentase 20,0 57,8 22,2
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa responden paling banyak yaitu responden yang mempunyai sikap cukup sebesar 26 orang (57,8%). Tabel 4. Distribusi partisipasi keluarga pasien TB Paru Frekuensi Persentase (%) Partisipasi Partisipasi baik Partisipasi kurang Total
23 22 45
51,1 48,9 100,0
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa responden paling banyak yaitu responden yang mempunyai partisipasi baik yaitu sebesar 23 orang (51,1%).
Tabel 5. Distribusi karakteristik, pengetahuan, sikap keluarga pasien TB Paru sebagai faktor partisipasi pemeriksaan TB Partisipasi Variabel Baik % Kurang % Umur 4 36,36 7 63,64 Dewasa muda (15-30 tahun) 11 50,0 11 50,0 Dewasa sedang (31-45 tahun) 8 66,67 4 33,33 Dewasa tua (46-60 tahun) Jenis kelamin 13 48,15 14 51,85 Laki-laki 10 55,56 8 44,44 Perempuan Pendidikan 0 0 2 100,0 Tidak sekolah 2 18,18 9 81,82 Pendidikan dasar 19 63,33 11 36,67 Pendidikan menengah 2 100,0 0 0 Pendidikan tinggi Sosial ekonomi 11 40,74 16 59,26 Di bawah UMR Rembang th 2013 (Rp 896.000,00) 12 66,67 6 33,33 Di atas UMR Rembang th 2013 (Rp 896.000,00) Pekerjaan 13 56,52 10 43,48 Tidak bekerja 10 45,45 12 54,55 Bekerja Jarak rumah ke Puskesmas 22 62,86 13 37,14 Dekat 1 10,0 9 90,0 Jauh Pengetahuan 20 71,43 8 28,57 Baik 3 17,65 14 82,35 Kurang Sikap 9 100,0 0 0 Baik 13 50,0 13 50,0 Cukup 1 10,0 9 90,0 Kurang
Tabel 6. Hasil Uji Chi Square antara Karakteristik, Pengetahuan, Sikap keluarga pasien TB Paru dengan Partisipasi pemeriksaan TB p value Variabel Bebas Variabel Terikat Keterangan Umur Partisipasi pemeriksaan TB 0,345 Tidak ada hubungan Jenis Kelamin Partisipasi pemeriksaan TB 0,626 Tidak ada hubungan Tingkat Pendidikan Partisipasi pemeriksaan TB 0,014 Ada hubungan Pekerjaan Partisipasi pemeriksaan TB 0,088 Tidak ada hubungan Sosial Ekonomi Partisipasi pemeriksaan TB 0,458 Tidak ada hubungan Jarak Partisipasi pemeriksaan TB 0,004 Ada hubungan Pengetahuan Partisipasi pemeriksaan TB 0,0001 Ada hubungan Sikap Partisipasi pemeriksaan TB 0,0001 Ada hubungan
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa tidak ada hubungan antara umur, jenis kelamin, pekerjaan, sosial ekonomi pasien TB Paru. Ada sikap
dengan
dengan partisipasi pemeriksaan TB oleh keluarga
hubungan antara
partisipasi
pemeriksaan
PEMBAHASAN
tingkat TB
pendidikan, jarak , pengetahuan,
oleh
keluarga
pasien
TB
Paru.
Sedangkan anggota keluarga TB Paru yang
Partisipasi anggota keluarga pasien
hanya memeriksakan dahak ke Puskesmas
yang baik sebesar 23 orang (51,1%) dan
hanya dahak sewaktu yaitu sebanyak 6
partisipasi kurang sebanyak 22 orang
orang belum lengkap dalam partisipasi
(48,9%). Dari 23 orang tersebut yang
pemeriksaan
memeriksakan dahak hanya sewaktu (S)
kemungkinan untuk dahak yang pagi dan
sebanyak 6 orang dan yang memeriksakan
sewaktu bisa saja hasilnya positif. Dari 22
dahak
orang yang yang tidak memeriksakan
sewaktu,
pagi,
sewaktu
(SPS)
sebanyak 17 orang.
dahaknya,
karena
dahak SPS ke Puskesmas dan ada 6 orang
Pemeriksaan
keluarga
yang hanya memeriksakan dahak sewaktu
orang, semuanya
sehingga untuk penemuan kasus baru
memeriksakan diri ke Puskesmas karena
(CDR) dari anggota keluarga pasien TB
sebagian besar jarak rumah responden
Paru BTA positif sangat rendah.
dekat dengan Puskesmas (35 orang).
Hubungan
Waktu pemeriksaan yang dilakukan oleh
partisipasi
anggota keluarga pasien TB Paru sebagian
keluarga pasien TB Paru
pasien
TB
anggota
dari 23
besar 1-2 minggu setelah dinyatakan ada anggota
yang
positif
sakit
TB
yaitu
antara
umur
pemeriksaan
dengan
TB
partama
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa
responden
yang
mempunyai
sebanyak 8 orang, 3-4 minggu sebanyak 5
partisipasi baik paling banyak berumur
orang dan > 4 minggu sebanyak 10 orang.
dewasa tua (46-60 tahun) sebesar 66,67%.
Hasil pemeriksaan dari anggota keluarga
Dari hasil yang diperoleh tidak sama
pasien
dengan teori yang menyatakan bahwa
TB
Paru
sebanyak
23
orang
menunjukkan hasil pemeriksaan negatif.
semakin
Keluarga pasien TB Paru yang tidak
bertambahnya
memeriksakan dahak ke Puskesmas yaitu
memiliki vitalitas optimum, perkembangan
sebanyak 22 orang (48,9%) kemungkinan
intelektual
diantaranya ada yang sudah tertular dari
operasional dan penalaran yang tinggi
anggota keluarga yang sakit TB Paru.
sehingga memberikan corak dalam perilaku individu.5
dewasa
seseorang
umur,
yang
seseorang
matang
pada
atau akan
taraf
Hubungan
antara
umur
dengan
seseorang
yang
berhubungan
dengan
partisipasi pemeriksaan TB tidak bermakna
sikap dan keterampilan yang diperolehnya
(p value = 0,345).
dari pendidikan yang didapatkannya.7
Hubungan antara jenis kelamin dengan partisipasi
pemeriksaan
TB
partama
keluarga pasien TB Paru
responden
partisipasi pemeriksaan TB bermakna (p value = 0,014).
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa
Hubungan antara pendidikan dengan
yang
mempunyai
partisipasi baik paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 55,56%.
Hubungan dengan
partisipasi
teori yang menyatakan bahwa faktor-faktor
partisipasi
yang
ekonomi
terhadap
ekonomi
pemeriksaan
TB
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa
respon
sosial
partama keluarga pasien TB Paru
Dari hasil yang diperoleh sama dengan
membedakan
antara
responden baik di
yang
paling
atas
mempunyai
banyak
UMR
sosial
Rembang
(
stimulus yang berbeda disebut determinan
896.000) sebesar 66,67%. Dari hasil yang
perilaku. Determinan atau faktor internal,
diperoleh tidak sama dengan teori yang
yakni
yang
menyatakan bahwa pendapatan (sosial
bersangkutan, yang bersifat given atau
ekonomi) berhubungan dengan perilaku
bawaan, misalnya : tingkat kecerdasan,
seseorang untuk menggunakan pelayanan
tingkat
kesehatan.
karakteristik
emosional,
sebagainya.
orang
jenis
kelamin,
dan
6
Pendapatan
berhubungan
Hubungan
antara
jenis
kelamin
dengan patisipasi pemeriksaan TB tidak bermakna (p value = 0,626).
dengan
keluarga kemampuan
seseorang untuk membiayai pelayanan kesehatan.8 Hubungan
antara
sosial
ekonomi
Hubungan antara pendidikan dengan
dengan partisipasi pemeriksaan TB
partisipasi
bermakna (p value = 0,088).
pemeriksaan
TB
partama
keluarga pasien TB Paru Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa
responden
yang
mempunyai
partisipasi baik paling banyak pendidikan
Hubungan
antara
partisipasi
pemeriksaan
partama
Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa
diperoleh
partisipasi
responden
yang
mempunyai
teori
yang
pendidikan
dapat
responden yang tidak bekerja sebesar
memberikan tambahan pengetahuan yang
56,52%. Dari hasil yang diperoleh sama
pada akhirnya akan merubah perilaku
dengan teori yang menyatakan bahwa
menyatakan
dengan
TB
dengan
keluarga pasien TB Paru
tinggi sebesar 100%. Dari hasil yang sama
pekerjaan
tidak
bahwa
baik
paling
banyak
adalah
pekerjaan
seseorang
terhadap
sikap
berpengaruh
dan
praktik
untuk
melakukan suatu tindakan, karena orang yang
bekerja
akan
lebih
Hubungan antara pengetahuan dengan partisipasi
pemeriksaan
TB
partama
keluarga pasien TB Paru
banyak
Pada penelitian ini dapat diketahui
berinteraksi dengan dunia luar baik itu
bahwa
teman ataupun lingkungan sehingga orang
partisipasi
tersebut
karena
berpengetahuan baik sebesar 71,43%. Dari
yang
hasil yang diperoleh sama dengan teori
yang
yang
memiliki
pengetahuan diterima
dan
sikap pengalaman
dari
orang
lain
responden baik
yang
paling
menyatakan
mempunyai
banyak
bahwa
adalah
pengetahuan
mempengaruhi dirinya, sedangkan mereka
sangat penting untuk terbentuknya tindakan
yang tidak bekerja kurang mendapatkan
seseorang, pengetahuan yang baik akan
pengalaman dari orang lain.
8
mendorong praktik
Hubungan antara pekerjaan dengan partisipasi pemeriksaan TB tidak bermakna
sebaliknya jika pengetahuan yang kurang akan menyebabkan kurangnya praktik.10
(p value = 0,458). Hubungan
Hubungan
antara
partisipasi
jarak
pemeriksaan
dengan
TB
partama
keluarga pasien TB Paru
bahwa
responden
partisipasi
baik
yang
paling
dengan
mempunyai
banyak
antara
partisipasi
pengetahuan
pemeriksaan
TB
bermakna (p value = 0,0001). Hubungan
Pada penelitian ini dapat diketahui
secara baik pula dan
antara
partisipasi
sikap
pemeriksaan
dengan
TB
partama
keluarga pasien TB Paru
adalah
Pada penelitian ini dapat diketahui
responden yang jarak rumahnya dekat
bahwa
dengan Puskesmas sebesar 62,86%. Dari
partisipasi
hasil yang diperoleh sama dengan teori
responden yang mempunyai sikap baik
yang menyatakan bahwa keterjangkauan
sebesar 100,0%. Dari hasil yang diperoleh
sumber daya kesehatan merupakan salah
sama
satu
bahwa
faktor
yang
mendorong
menggunakan pelayanan kesehatan.
orang 9
Hubungan antara jarak rumah ke Puskesmas pemeriksaan TB 0,004).
dengan
responden baik
paling
dengan
teori
Salah
satu
terbentuknya
yang
perilaku
mempunyai
banyak
yang yang
adalah
menyatakan mendasari
manusia
adalah
adanya sikap dan umumnya orang akan
partisipasi
menilai perilaku seseorang dari sikap yang
bermakna (p value =
ditunjukkan walaupun perbuatan itu belum terjadi.
Dalam
bertindak
setidaknya
seseorang dipengaruhi oleh kemampuan/ pengetahuan,
keyakinan/
kepercayaan
yang melahirkan niat dan sikap serta
3. Penelitian
komponen-komponen diluar dirinya seperti
kuantitatif,
lingkungan.8
menggunakan kuesioner, sehingga tidak
Hubungan
antara
sikap
partisipasi pemeriksaan TB
dengan
merupakan
yaitu
penelitian
wawancara
dengan
dapat mengkaji lebih dalam masalah
bermakna (p
value = 0,0001).
ini
penelitian. 4. Terbatasnya waktu untuk wawancara
KETERBATASAN PENELITIAN
dengan responden dapat mempengaruhi
Penelitian ini menggunakan penelitian
jawaban responden karena responden
dengan desain deskriptif analitik yang
terburu-buru untuk melakukan aktivitas
bersifat Cross Sectional yaitu penelitian
lainnya.
yang melakukan analisa terhadap korelasi
kesesuaian waktu dan ketepatan waktu
antara variabel bebas atau resiko dan
antara responden dan peneliti.
variabel
terikat
dikumpulkan
atau
dalam
akibat,
akan
waktu
yang
Maka
5. Terbatasnya
jumlah
pembahasan
identifikasi faktor-faktor yang berhubungan
sehingga
dengan partisipasi pemeriksaan pertama
kepustakaan
oleh keluarga pasien TB Paru (serumah) di
hasil pembahasan.
Rembang
Rembang Tahun
2013.
I
referensi
yang
belum
perlu
cukup
lengkap,
menambah
untuk
jumlah
menyempurnakan
Kecamatan
6. Kuesioner penelitian belum diuji validitas
Keterbatasan
dan reliabilitas sehingga belum diketahui
penelitian :
pertanyaan yang valid dan reliabel.
1. Variabel bebas dan terikat diukur dan dilaksanakan
ada
didapatkan oleh peneliti sehingga hasil
bersamaan.11 Dalam penelitian ini dilakukan
Puskesmas
sebaiknya
yang
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
bersamaan dan diobservasi sekali saja
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
sehingga sulit menentukan perubahan
berikut :
yang
1.
mungkin
pada
terjadi
waktu
SIMPULAN
pada
objek
Keluarga pasien TB Paru di wilayah
penelitian baik variabel bebas maupun
kerja Puskesmas Rembang I sebagian
variabel terikat.
besar
2. Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui
berumur
sebanyak
22
dewasa
sedang
orang
(48,9%).
faktor-faktor yang berhubungan dengan
Responden sebagian besar berjenis
partisipasi pemeriksaan pertama oleh
kelamin laki-laki sebanyak 27 orang
keluarga pasien TB Paru (serumah) dan
(60%).
hasil penelitian ini hanya berlaku bagi
berpendidikan
populasi di daerah penelitian.
sebanyak 30 orang (66,7%). Sosial
Sebagian
besar
responden
menengah
yaitu
2.
ekonomi responden sebagian besar
SARAN
dibawah UMR Rembang (< 896.000)
1. Bagi Pemda hendaknya memberikan
sebanyak 27 orang (60%). Sebagian
beasiswa
besar
bekerja
kurang mampu seperti keluarga pasien
sebanyak 23 orang (51,1%). Jarak
TB Paru sehingga dapat melanjutkan
rumah
pendidikan
responden
responden
tidak
ke
Puskesmas
4.
5.
masyarakat
yang
lebih
yang
tinggi,
sebagian besar dengan dekat dengan
mempermudah transportasi untuk desa
Puskesmas yaitu sebanyak 35 orang
yang sulit dijangkau agar masyarakat
(77,8%).
mudah menjangkau layanan kesehatan
Keluarga pasien TB Paru di wilayah
terutama Puskesmas serta memberikan
kerja Puskesmas Rembang I sebagian
subsidi transpor pada keluarga pasien
besar berpengetahuan baik sebesar 28
TB Paru.
orang (62,2%). 3.
kepada
2. Puskesmas
Rembang
dengan
Keluarga pasien TB Paru di wilayah
mengadakan
kerja Puskesmas Rembang I sebagian
seperti di Posyandu
besar
pemeriksaan dahak bagi anggota pasien
mempunyai
sikap
cukup
jemput untuk
layanan
TB
Tidak ada hubungan antara umur (p
masyarakat
value 0,345), jenis kelamin (p value
pengetahuan (penularan penyakit TBC,
0,626), sosial ekonomi (p value 0,088),
pemeriksaan untuk mengetahui penyakit
pekerjaan (p value 0,458) dengan
TB Paru, lama pengobatan panyakit TB
partisipasi pemeriksaan TB pertama
Paru, imunisasi yang diberikan sejak
oleh keluarga pasien TB Paru di
bayi agar tidak tertular TB Paru dan
Wilayah kerja Puskesmas Rembang I
bahaya
Tahun 2013.
mengakibatkan kematian), sedangkan
Ada hubungan antara pendidikan (p
untuk
value 0,014), jarak (p value 0,004),
pemisahan peralatan makanan dengan
pengetahuan (p value 0,0001), sikap (p
peralatan makanan anggota keluarga
value
partisipasi
yang menderita TB paru responden,
pemeriksaan TB pertama oleh oleh
menyediakan wadah khusus untuk ludah
keluarga pasien TB Paru di Wilayah
anggota keluarga yang menderita TB
kerja Puskesmas Rembang I Tahun
Paru, serta memberikan desinfektan
2013.
pada wadah air ludah anggota keluarga
dengan
TB
penyuluhan
bola
sebanyak 26 orang (57,8%).
0,0001)
Paru,
layanan
I
untuk
Paru
peningkatan
yang sakit TB Paru.
terhadap
meningkatkan
yang
sikap
bisa
tentang
3. Bagi Keluarga Pasien TB Paru agar
2.
RI.
Pedoman
Nasional
menyempatkan waktu untuk datang dan
Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2
mendengarkan sosialisasi/ penyuluhan
Cetakan Kedua. Depkes RI. Jakarta .
yang diberikan oleh petugas kesehatan
2008
sehingga dapat meningkatan sikap dan pengetahuan
untuk
3.
pencegahan
sakit
TB
Paru,
selain
itu
saling
http://hmsukarno.blogspot.com/2012_0 9_01_archive.html diakses tanggal 12
penularan dari anggota keluarga yang
Januari 2013 4.
Dinkes Kabupaten Rembang. Profil
memberikan motivasi kepada anggota
Kesehatan
keluarga misalkan dengan mengantar
Tahun 2009-2012. Dinkes Kabupaten
keluarga
Rembang. Rembang. 2011
yang
akan
memeriksakan
dahak ke Puskesmas, untuk anggota
5.
Kabupaten
Rembang
Notoadmojo, S, Sarwono. Pengantar
keluarga pasien TB Paru yang belum
Ilmu
memeriksakan dahak ke Puskesmas
Penerbit Kesehatan Masyarakat FKM-
hendaknya segera memeriksakan diri.
UI. Jakarta. 1997
Untuk keluarga pasien TB Paru yang
6.
Perilaku
Kesehatan.
Badan
http://nurfadila384.wordpress.com/201
belum lengkap pemeriksaan dahaknya
2/10/12/perilaku-dalam-promosi-
(hanya sewaktu) seharusnya melakukan
kesehatan/ diakses tanggal 11 April
pemeriksaan
2013
dahak
secara
lengkap
(SPS), serta peningkatan sikap yaitu
7.
dengan peralatan makanan anggota keluarga
yang
menderita
TB
8.
A
G.
Pendidikan
Orang
Azwar, Saifudin. Sikap Manusia Teori dan
paru
responden, menyediakan wadah khusus untuk ludah anggota keluarga yang
Lunandi
Dewasa. Edisi ke-6. Gramedia. Jakarta
dengan memisahkan peralatan makanan
Pengukuran.
Pustaka
Pelajar.
Yogyakarta. 1995 9.
Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi
menderita TB Paru, serta memberikan
Kesehatan. Binarupa Aksara. Jakarta.
desinfektan
1996
pada
wadah
air
ludah
anggota keluarga yang sakit TB Paru.
Depkes
IDAI.
Tatalaksana
10. Sarwono, Salito. Pengantar Pendidikan dan
DAFTAR PUSTAKA 1.
Depkes
Diagnosis
Tuberkulosis
Depkes. Jakarta. 2008
dan Anak.
Kesehatan
Masyarakat.
Jakarta.1994 Soekidjo,
N.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.2005
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ferly Lestari Liriantyas
Tempat/ Tanggal lahir
: Rembang, 28 Juli 1991
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Dk. Kedungdoro RT 04/ RW V Kelurahan Leteh, Rembang, Kode Pos. 59217
Riwayat Pendidikan
:
1. Tahun 1997 – 2003
: SD Negeri Leteh 3 Rembang
2. Tahun 2003 – 2006
: SMP Negeri 2 Rembang
3. Tahun 2006 – 2009
: SMA Negeri 2 Rembang
4. Tahun 2009
:
Diterima
di
Program
Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Studi
S1
Kesehatan