Abstract Learning Disability Course Mathematical Economics terms of Bloom's Taxonomy of Educational Studies Program of the University of Economics Students S1 Pancasakti Tegal.. Guidance and Counseling program. Faculty of Teacher Training and Education. Tegal Pancasakti University.
Keywords: Learning Disability, Subjects Mathematical Economics, Bloom's Taxonomy. A.Rony Yulianto, Fikri Aulia & Wikan Budi Utami Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera km. 1 Kota Tegal This study aims to: (1) To determine the form of learning disability faced by students in the course of mathematical economics, (2) To determine the application of the revised taxonomy bloom in analyzing student learning disability in the course of mathematical economics. Subjects in this study were students of the Faculty of Economic Education Teaching and Education University Pancasakti Tegal first semester of the school year 2014/2015 as many as 62 students were divided into two classes, namely class IA and IB. The research was conducted in November 2014 and February 2015. This study used data collection techniques such as documentation and questionnaires. The findings in this study are: (1) the cognitive aspects result is 52.49, the result is included in the poor category. (2) the affective aspects of students who follow courses of mathematical economics, researchers get the result that the attitude of the students considered good. Affective aspects studied were aspects of reception, responsive, shared values, organization, and characterization. (3) on psychomotor aspects, researchers say liveliness students generally quite good. The implications of this study: (1) teaching experience in the college should consider cognitive, affective and psychomotor correctly, so that students have the ability (competence) is balanced. (2) in the learning process is expected lecturer attention feedback look of behavior students, so that students' learning difficulties can be detected early. (3) Lecturers need to prepare a lesson plan before presenting the lecture material, lecturers also need to prepare a draft evaluation of learning in order to analyze the implementation of the lecture and learning outcomes of the students achieved.
1
Pengantar Kurikulum yang sedang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 tidak hanya menitikberatkan pada kemampuan berpikir melainkan juga kemampuan bersikap dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Kurikulum 2013 mengadopsi dari teori belajar konstruktivistik atau secara sederhana dapat diartikan sebagai memberikan kebebasan siswa dalam mengkonstruk atau membangun pengetahuan di dalam kegiatan belajar mengajar. Indonesia juga akan memasuki era MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN dimana segala kegiatan ekonomi akan dipusatkan di Negara-negara ASEAN. Sebagai bangsa yang besar tentu saja akan memperhatikan aspek perekonomian agar memiliki daya saing dengan bangsa-bangsa lainnya. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah dianggap maju dan siap bersaing, namun Sumber daya manusia yang ada dirasa masih kurang untuk menyikapi era MEA tersebut. Konselor yang professional harus mampu memecahkan masalah dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas dan di berbagai jenjang. Mahasiswa sebagai agent of change adalah modal besar bagi bangsa ini untuk membangkitkan perekonomian di masa yang akan datang. Sebagai mahluk yang memiliki cipta, rasa dan karsa, mahasiswa juga memiliki peran penting dalam menentukan karakter bangsa ini. Sangat jelas fungsi konselor dalam mengawal pelaksanaan kurikulum 2013 yang memiliki visi,misi yang baik untuk keberlangsungan pendidikan di Indonesia. Konselor juga harus mampu menumbuhkan karakter peserta didik agar tercapai cita-cita yang terdapat pada kurikulum 2013.
2
Mata kuliah matematika ekonomi adalah salah satu mata kuliah yang disiapkan bagi mahasiswa S1 sebagai bekal mahasiswa untuk kepentingan di masa yang akan datang, selain kemampuan menghitung matematika tetapi mahasiswa juga disiapkan untuk selalu menerapkan prinsip ekonomi. Masalah Pokok masalah yang akan ditelaah adalah 1) bagaimanakah bentuk kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa pada mata kuliah matematika ekonomi? 2) bagaimanakah penerapan taksonomi bloom yang telah direvisi dalam menganalisis kesulitan belajar mahasiswa pada mata kuliah matematika ekonomi? Kesulitan
belajar
merupakan
terjemahan
dari
istilah
“Learning
Disability”dalam Bahasa Inggris. Sebenarnya pengertian dari Learning Disability adalah ketidakmampuan belajar (Yulianto dan Apriani, 2010:5). Bagi mahasiswa yang tidak mampu belajar dengan baik berarti sedang mengalami kesulitan belajar. Secara luas Sudrajat dalam Yulianto dan Apriani (2010:7) menjelaskan pengertian kesulitan belajar meliputi: 1) Learning Disorder atau kekacauan belajar; 2) Learning Disfunction atau disfungsi belajar; 3) Underachiever atau prestasi di bawah standar; 4) Slow Learner atau lambat belajar; 5)Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar. Menurut Riwu (2008:213) kesulitan belajar adalah kendala yang dialami mahasiswa dalam menguasai materi yang dikomunikasikan oleh dosen secara tekstual, baik lisan maupun tertulis. Mahasiswa dapat merasa bingung dalam mencerna materi kuliah yang disampaikan oleh dosen. Hal ini dapat menghambat tingkat kemajuan mahasiswa untuk mencapai keberhasilan dan berdampak merugikan, karena prestasi belajar yang dicapai tidak memuaskan.
3
Lebih lanjut
Yamin (2011:248) menyatakan kesulitan belajar adalah
suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. Pernyataan tersebut memberi penegasan bahwa adanya hambatan yang mengganggu kelancaran belajar, sehingga mahasiswa tidak dapat belajar secara efektif. Mahasiswa yang mengalami hambatan dalam belajarnya, jelas tidak mampu mampu menyerap materi perkuliahan. Menurut Surya dalam Riwu (2008:213) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar secara garis besar adalah sebagai berikut: 1) Faktor internal, meliputi: a) kurang motivasi atau dorongan untuk belajar; b) kurang memiliki kemampuan dasar untuk pembelajaran; c) kurang bakat khusus; d) faktor-faktor fisik seperti
cacat
tubuh,
gangguan
kesehatan,
gangguan
pengelihatan, gangguan pendengaran dan kelemahan; e) situasi pribadi baik yang menetap maupun sementara seperti gangguan emosional, konflik dalam diri. 2) Faktor eksternal, meliputi a) faktor lingkungan pendidikan yang kurang memadai bagi situasi pembelajaran, seperti cara mengajar yang digunakan pengajar, sikap pengajar, kurikulum, alat bantu mengajar, ruang kelas dan suasana hubungan sosial; b) suasana dalam keluarga yang kurang mendukung kegiatan belajar, seperti kegaduhan di rumah (tempat kost), kurang perhatian orang tua (wali); kekurangan alat belajar, kekurangmampuan keluarga dalam mengatur waktu dan pendampingan belajar; situasi lingkungan tempat tinggal seperti pengaruh teman bermain, pergaulan yang tidak mendorong seseorang untuk giat belajar, orang-orang sekitar yang suka menonton film VCD atau TV, dan tidak tersedianya bahan bacaan di rumah. 4
Matematika Ekonomi merupakan materi perkuliahan dengan pendekatan analisis ekonomi, dimana ahli ekonomi menggunakan simbol-simbol matematis untuk menyatakan permasalahan ekonomi dan bisnis. Selain itu, mata kuliah ini menggunakan dalil-dalil matematis yang terkenal untuk membantu di dalam pembahasan persoalan yang berkaitan dengan ekonomi dan bisnis. Materi pembelajaran matematika ekonomi biasa digunakan dalam berbagai macam teori, baik itu dalam ekonomi makro, ekonomi mikro, keuangan negara, ekonomi perkotaan, dan lain-lain. (Alpha C. Chiang & Kevin Wainwright, 2005:2) Konsep taksonomi bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin Bloom dkk. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan. Sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan fungsi manipulative dan kemampuan fisik. Tabel 1 Jenis dan Subjenis Dimensi Pengetahuan No.
Jenis dan Subjenis
A.
Pengetahuan Faktual Elemen-elemen dasar yang harus diketahui peserta didik untuk mempelajari satu displim ilmu atau untuk menyelesaikan masalah-masalah disiplin ilmu tersebut. Contoh : 1. Ilmu Pengetahuan tentang terminologi 2. Pengetahuan tentang detail-detail elemen-elemen yang spesifik Pengetahuan Konseptual Hubungan-hubungan antar elemen dalam sebuah struktur yang memungkinkan elemen-elemennya berfungsi secara bersama-sama. Contoh : 1. Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori 2. Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi
B
5
C
D
3. Pengetahuan tentang teori, modelm dan struktur. Pengetahuan Prosedural Bagaimana melakukan sesuatu, mempraktikkan metode-metode penelitian,dan kriteria-kriteria menggunakan keterampilan, algoritme, teknik dan metode. Contoh : 1. Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu dan algoritme 2. Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu 3. Pengetahuan tentang criteria untuk menentukan kapan harus menggunakan prosedur yang tepat. Pengetahuan Metakognitif Pengetahuan tentang kognisi secara umum dan kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi diri sendiri. Contoh: 1. Pengetahuan Strategis 2. Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif 3. Pengetahuan diri Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu: 1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) 2. Pemahaman (comprehension) 3. Penerapan (application) 4. Analisis (analysis) 5. Sintesis (syntesis) 6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
6
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode observasi untuk melihat dan menemukan gejala-gejala / peristiwa yang terjadi selama proses perkuliahan berlangsung. Adapun instrument yang digunakan adalah pedoman observasi, angket dan studi dokumentasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester I tahun akademik 2014/2015 Program Studi Pendidikan Ekonomi yang berjumlah 44 mahasiswa Rerata nilai akhir dari penelitian ini adalah 52.49. Nilai ini termasuk dalam kategori Kurang. Pengklasifikasian ditentukan oleh SIMKA (Sistem Informasi Manajemen Akademik) yang digunakan di Universitas Pancasakti Tegal dengan klasifikasi : A (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) D (Kurang) E (Sangat Kurang)
: 85.6 – 100 : 70.6 – 85.5 : 55.6 – 70.5 : 25.6 – 55.5 : 0 – 25.5
7
Tabel 2 Data Skor Angket Aspek Afektif
Indikator 1 Penerimaan a Mengikuti b Mengendalikan diri c Identifikasi d Memperhatikan 2 Responsif a Menjawab b Membantu c Mentaati d Melakukan e Menyelesaikan 3 Nilai yang dianut a Menunjukkan b Membenarkan c Menyatakan/Mempertahankan pendapat d Inisiatif 4 Organisasi a Mematuhi b Mendiskusikan c Menyepakati d Menyusun 5 Karakterisasi a Mempraktikkan b Mempersoalkan c Membatasi d Mempengaruhi e Memperbaiki f Membuktikan
8
Prosentase (dalam %)
Kategori
71 76 71 64 75 72 67 74 78 65 76 71 68 80 67 70 76 75 75 80 75 73 70 75 76 77 65 77
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Tabel 3 Analisa kesulitan Belajar Mahasiswa Kesulitan Belajar Aspek Kognitif pada Tiap Materi Perkuliahan Materi 1 Himpunan Materi 2 Bilangan Materi 3 Deret (Barisan) : a. Deret Hitung b. Deret Rumus Materi 4 Fungsi Linier Materi 5 Limit fungsi Materi 6 Fungsi Kuadrat
Mahasiswa masih kesulitan mengaplikasikan dalam proses penghitungan pada soal-soal bentuk cerita. Mahasiswa masih kesulitan mengaplikasikan dalam menjawab soal cerita. Mahasiswa masih kesulitan mengaplikasikan dalam bentuk soal-soal cerita
rumus dalam rumus rumus
Mahasiswa masih kesulitan dalam penggunaan rumus fungsi linier. Mahasiswa masih kesulitan dalam menentukan rumus yang sesuai untuk diterapkan dalam menjawab soal Mahasiswa kesulitan memahami konsep fungsi kuadrat dan mengaplikasikannya dalam proses menjawab soal.
Tabel 4 Aplikasi Taksnomi bloom pada kemampuan kognitif di tiap materi perkuliahan Dimensi Pengetahuan Pengetahuan faktual Pengetahuan Konseptual Pengetahuan Prosedural Pengetahuan metakognitif
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Mencipta
Materi 1,2,3,4,5,6 Materi 1,2,3,4,5,6 Materi 1,2,3,4,5,6 Materi 1,2,3,4,5,6
Materi 1,2,3,4,5,6 Materi 1,2,3,4,5,6 Materi 1,2,3,4,5,6 Materi 1,2,3,4,5,6
Materi 1,2,3,4,5,6 Materi 3,4,5,6
Materi 3,4,5,6
Materi 3,4,5
Materi 4,5
Materi 3,4,5,6
Materi 3,4,5
Materi 4,5
Materi 3,4,5,6
Materi 3,4,5,6
Materi 3,4,5
Materi 4,5
Materi 3,4,5,6
Materi 3,4,5,6
Materi 3,4,5
Materi 4,5
Setiap materi perkuliahan yang diajarkan masuk kedalam ranah kognitif, yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Hanya pada materi empat dan lima mahasiswa melakukan proses mencipta. Dalam 9
hal ini adalah mencipta dalam membuktikan rumus linier dan fungsi limit yang diaplikasikan dalam praktek di lapangan. Pada aspek afektif mahasiswa yang mengikuti mata kuliah matematika ekonomi, peneliti mendapatkan hasil bahwa sikap mahasiswa dinilai baik. Aspek afektif yang diteliti adalah aspek penerimaan, responsif, nilai yang dianut, organisasi, dan karakterisasi. Aspek penerimaan terdiri dari aspek mengikuti, mengendalikan diri, identifikasi dan memperhatikan yang memiliki prosentase antara 70% sampai 75%, sedangkan aspek responsif yang terdiri dari aspek menjawab, membantu, mentaati, melakukan, menyelesaikan memiliki rata-rata prosentase antara 70% sampai 80%. Dari hasil tersebut maka, aspek penerimaan mahasiswa dalam menerima materi dinilai baik. Nilai yang dianut yang didalamnya ada aspek menunjukkan, membenarkan, menyatakan/mempertahankan pendapat dan inisiatif juga dinilai baik karena memiliki prosentase antara 65% sampai 80%. Dari sikap inisiatif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan dinilai baik. Aspek
organisasi
dan
karakterisasi
yang
terdiri
dari
mematuhi,
mendiskusikan, menyepakati dan menyusun serta mempraktikkan, mempersoalkan, membatasi, mempengaruhi, memperbaiki dan membuktikan memiliki prosentase antara 65% sampai 80%.
Pada aspek pengorganisasian dalam pembelajaran
mahasiswa memiliki apresiasi yang baik. Dari hasil pengamatan dalam proses perkuliahan, peneliti menyatakan keaktifan mahasiswa secara umum cukup baik. Mahasiswa cenderung memperhatikan informasi atau penyajian materi yang disampaikan oleh dosen. Beberapa mahasiswa secara aktif mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan gagasan dalam pemecahan masalah. Selain itu, para mahasiswa antusias dalam mengerjakan tugas 10
yang diberikan oleh dosen pengajar. Walaupun beberapa mahasiswa masih terlihat pasif di dalam perkuliahan. Dari pembahasan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa mata kuliah matematika ekonomi pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan masih dianggap sulit, tetapi sikap mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan sudah baik. Penutup Berdasarkan penelitian sebagaimana tersimpul diatas, akhirnya disarankan sebagai berikut: 1. Dosen pengajar di dalam perkuliahan
sebaiknya memperhatikan aspek
kognitif, afektif dan psikomotor secara benar, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan (kompetensi) yang seimbang. 2. Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran diharapkan dosen memperhatikan umpan balik yang tampak dari perilaku mahasiswa, sehingga kesulitan belajar mahasiswa dapat terdeteksi sejak dini. 3. Dosen pengajar perlu mempersiapkan rencana pembelajaran sebelum menyajikan materi perkuliahan. Selain itu dosen juga perlu mempersiapkan rancangan evaluasi pembelajaran guna menganalisis pelaksanaan proses perkuliahan dan hasil pembelajaran yang dicapai para mahasiswa.
11
Referensi Anderson, Lorin W. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing (a Revesion of Bloom’s Taxonomy Educational Objectives). Longman Ardiani, Nur Fajriana Wahyu, dkk. 2013. Pembelajaran Tematik dan Bermakna dalam Perspektif Revisi Taksonomi Bloom. Salatiga : Jurnal Penelitian Pengembangan Kependidikan Satya Widya Vo. 29, No. 2, Desember 2013 Halaman 93-107. Chiang & Wainwraight. 2006. Dasar-dasar Matematika Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Kratwohl, D.R. 2002. Theory Into Practice: A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview. Ohio: College of Education, The Ohio State University. Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Grup Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inofatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Yamin, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. Yulianto, A. Rony & Dewi Apriani Fr. 2010. Pengaruh Kesulitan Belajar Perpajakan Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal. Tegal: Universitas Pancasakti (Laporan Penelitian) Zaini, Hisyam dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga.
12