ENHANCEMENT OF LEARNING INTEREST FOR STUDENT IN IV GRADES WITH EXPLICIT INSTRUCTION MODEL FOR IPS SUBJECT IN SDN 16 HILALANG PANJANG PESISIR SELATAN REGENCY Yulis Marika Putri1, H. Yusrizal1, H. Asrul Thaher1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bunghatta Email:
[email protected] ABSTRACT
Based on observation and interview in SDN 16 Hilalang Panjang Pesisir Selatan regency, writer found a problem that is lack of student’s interest that caused by teacher’s inability to give variation in learning process and teaching methods. Formulation of problem in this research is how to enhance student’s interest in IPS subject through Explicit Instruction. The advantage of this research is theoretically and practicality. The type of this research is class measuring research. Subject in this research is 20 students of IV grades. Instruments in this research are observation sheet of teacher’s activity, and questionnaire about student’s interest. From results show that average percentage for student’s interest in questioning is 29.70% in first cycle and 75% in second cycles; average percentage for student’s interest in answering is 30.08% in first cycle and 75% in second cycles; and average percentage for student’s interest in finishing tasks is 80.29% in first cycle and 100% in second cycles. Based on results, it can be conclude that Explicit Instruction can increase student’s interest in IPS learning. It is suggested to use Explicit Instruction to increase student’s interest in IPS learning. Keywords: Learning Interest, Explicit Instruction, and IPS
A. PENDAHULUAN Berdasarkan observasi dan wawancara
pembelajaran
siswa
banyak
meribut,
pelajaran,
kurang
yang peneliti lakukan di kelas IV SDN 16
kurangmemperhatikan
Hilalang Panjang Kabupaten Pesisir Selatan,
mampu
hari senin, tanggal 12 November 2012, pada
kelompok, kurang keinginan untuk bertanya,
jam pertama (07:30-08:45) dalam proses
padahal mereka tidak mengerti apa yang
pembelajaran diperoleh gambaran bahwa
disampaikan
proses pembelajaran IPS masih mengalami
mengajukan pertanyaan kurang keinginan
kendala-kendala diantaranya adalah minat
siswa untuk menjawab pertanyaan yang
belajar siswa yang masih rendah.Dalam
diajukan
dalam
bekerja
oleh
guru
guru.
tersebut.
sama
Kalau
Ketika
dalam
guru
guru
memberikan soal-soal siswa kurang berminat
terletak di jalan Damar Lapan Batang
menyelesaikan soal-soal tersebut.
Inderapura Kenagarian
Berdasarkan masalah-masalah yang
Damar Lapan Batang Inderapura
ditemukan di atas, selama wawancara dan
Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir
obeservasi di SDN 16 Hilalang Panjang
Selatan dengan jumlah siswa 20 orang
Kabupaten Pesisir Selatan, ini tidak boleh
diantaranya (14) perempuan dan (6) orang
dibiarkan secara berkelanjutan untuk itu
laki-laki atau 70% perempuan dan 30% laki-
peneliti menemukan solusi untuk kasus di
laki
atas yaitu Model Pembelajaran Explicit
Pengetahuan Sosial). Penelitian dilaksanakan
Instruction (Pengajaran Langsung). Dengan
pada semester genap tahun ajaran 2012/2013,
Model Pembelajaran Explicit Instruction
yaitu terjadi dengan dua siklus. Siklus I pada
(Pengajaran Langsung) diharapkan siswa
tanggal 11 Februari 2013 dan 18 Februari
lebih
suatu
2013 sedangkan siklus II dilaksanakan pada
permasalahan yang dihadapkan. Sehingga
tanggal 25 Februari 2013 dan 04 Maret 2013
siswa punya mental yang bagus untuk aktif
dengan materi KD 2.2.
dalam pembelajaran. Untuk itu peneliti
pentingnya koperasi dalam meningkatkan
tertarik mencoba untuk menyelesaikan dalam
kesejahteraan
bentuk
dengan
berfikir
kritis
penelitian
terhadap
yang
berjudul
“Peningkatan Minat Belajar Siswa Kelas IV
pada
mata
pelajaran
(Ilmu
yaitu “Mengenal
masyarakat”
kurikulum
IPS
dan
yang
sejalan
silabus
Ilmu
Pengetahuan Sosial.
dalam Pembelajaran IPS Melalui Model
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
Explicit Instruction (Pengajaran Langsung)
mengacu pada desain PTK yang dirumuskan
di SDN 16 Hilalang Panjang Kabupaten
Arikunto (2011:17-19) yang terdiri dari
Pesisir Selatan”.
empat
B. METODOLOGI PENELITIAN
pelaksanaan
Jenis penelitan ini adalah Penelitan Tindakan Kelas (PTK) atau Clasroom Action
komponen
yaitu:
tindakan,
pengamatan,
penelitian adalah sebagai berikut: 1. Tahap perencanaan
guru
melakukan
2. Tahap pelaksanaan
perenungan untuk hasil pembelajaran yang
3. Tahap pengamatan
telah dilakukannya dikelas untuk perbaikan
4. Tahap refleksi
yang
selalu
dari hasil kerjanya tersebut. Penelitian ini
dan
refleksi. Untuk kejelasan dari prosedur
Research (CAR). PTK ini dilakukan oleh kelas
perencanaan,
Indikator
keberhasilan
dalam
dilaksanakan di SDN 16 Hilalang Panjang
penelitian ini adalah meningkatnya minat
Kabupaten Pesisir Selatan. Sekolah ini
belajar siswa dalam pembelajaran IPS dari 40% sesuai dengan hasil wawancara dan
obeservasi diawal hingga mencapai 70%
dengan menelaah sejak pengumpulan data
minat belajar siswa. Siswa dikatakan tuntas
sampai seluruh data terkumpul.
belajar apabila telah mencapai acuan Standar
1. Lembar Kegiatan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
2. Lembar Observasi Minat Siswa
ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian
3. Lembar Angket Minat
yaitu 65. Ketuntasan belajar secara klasikal
4. Data Rata-rata Tes Hasil Belajar
apabila sudah mencapai 75% dan indikator pada minat belajar dilihat sebagai berikut: 1. Minat
siswa
dalam
bertanya
mencapai 70%.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
2. Minat siswa dalam menjawab dan menanggapi pertanyaan dari guru mencapai 70%.
1) Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Berdasarkan
lembar
observasi
3. Minat siswa dalam mengerjakan
kegiatan guru dalam pembelajaran pada
latihan atau tugas mencapai 70%.
siklus I, maka jumlah skor dan persentase
Data yang diperoleh dalam penelitian
kegiatan
guru
dalam
mengelolah
dianalisis dengan menggunakan analisis data
pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada
kualitatif dan kuantitatif. Analisis data
tabel berikut ini:
kualitatif adalah analisis data yang dimulai
Tabel 01: Persentase Kegiatan guru dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Explicit Instruction (Pengajaran Langsung) pada siklus I Pertemuan
Jumlah skor
Persentase
Keterangan
I
9
60%
Cukup
II
10
66,66%
Cukup
Rata-rata
9,5
63,33%
Cukup
Target
70%
Dari tabel di atas dapat dibuat analisis bahwa persentase guru dalam
mengelola
pembelajaran memiliki rata-rata persentase 63,33% sehingga belum dapat dikatakan baik. Hal ini disebabkan karena guru belum
terbiasa menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction (Pengajaran Langsung). 2) Data Hasil Observasi Minat Belajar Siswa
Data hasil observasi minat siswa dapat dilihat melalui lembar observasi minat
minat belajar siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung.
siswa, tujuan ini digunakan untuk melihat Tabel 02: Jumlah Persentase Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Explicit Instruction (Pengajaran Langsung) Pada Kelas IV SDN 16 Hilalang Panjang Kabupaten Pesisir Selatan Pada Siklus II Indikator
Pertemuan 1
A B C Rata-rata
Jumlah 14 14 20 16%
Jumlah Siswa
2 % 70% 70% 100% 80%
Jumlah 16 16 20 17%
20
% 80% 80% 100% 86,66 %
Indikator
75% 75% 100% 83,33%
Banyak Banyak Banyak sekali Banyak sekali
Dari hasil analisis angket siklus I bahwa A
:
Kemampuan
bertanya
peserta didik Indikator
Keterangan
20
Keterangan: Indikator
Rata-rata persentase
masih banyak siswa yang belum melakukan indikator-indikator minat belajar dengan baik
B: Kemampuan peserta didik
itu terlihat dari rata-rata yang terdapat pada
menjawab dan menanggapi
analisis lembar angket. Seperti terdapat pada
pertanyaan
indikator 5,6, dan 7 hanya mencapai 45%
C: Peserta didik mengerjakan latihan atau tugas
siswa yang menjawab “ya”, lebih dari separo siswa menjawab “tidak”. Sedangkan pada
Berdasarkan tabel di atas, dapat
indicator 10 hanya mencapai 30% itu terlihat
disimpulkan bahwa pada siklus II ini minat
hanya 6 orang siswa yang menjawab “ya”
belajar siswa sesuai dengan target yang
dan 14 orang siswa menjawab “tidak”.
ditetapkan. Semua indikator minat yaitu kemampuan
bertanya,
kemampuan
4) Data Hasil Belajar Pada Ulangan Harian (UH)
menjawab dan menanggapi pertanyaan, dan
Berdasarkan hasil tes pada siklus I terkait
kemampuan mengerjakan latihan atau tugas
ulangan harian (UH), persentase siswa yang
mencapai 70%.
tuntas UH dan rata-rata skor tesnya dapat
3) Lembar Angket
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 03: Ketuntasan Dan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa (Ulangan Harian) Pada Siklus I Uraian Jumlah siswa yang mengikuti UH
Nilai 20
Target
Jumlah siswa yang tuntas UH Jumlah siswa yang tidak tuntas UH Persentase ketuntasan UH Rata-rata nilai UH
10 10 50% 61,5%
2. Deskriptif Kegiatan Pembelajaran
75% 65
siklus II, maka jumlah skor dan persentase aktivitas
Siklus II a) Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Berdasarkan lembar observasi
guru
dalam
mengelolah
pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
kegiatan guru dalam pembelajaran pada Tabel 04:Persentase Kegiatan Guru dalam Pembelajaran IPS Melalui Model ExplicitInstruction (Pengajaran Langsung) pada Siklus II Pertemuan Jumlah skor I 13 II 14 Rata-rata 13,5 Target
Keterangan Sangat baik Sangat baik Sangat baik 70%
perkembangan minat belajar siswa selama
b) Data Hasil Observasi Minat Belajar
proses pembelajaran berlangsung.
Siswa Data hasil observasi ini didapat melalui lembar observasi minat belajar siswa,
Persentase 86,66% 93,33% 89,99%
dan
digunakan
untuk
Hasil
pengamatan observer II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
melihat
Tabel 05: Jumlah Persentase Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajran Explicit Instruction (Pengajaran Langsung) Pada Kelas IV SDN 16 Hilalang Panjang Kabupaten Pesisir Selatan Pada Siklus II Indikator
Pertemuan 1
A B C Rata-rata Jumlah Siswa Keterangan: Indikator
Jumlah 14 14 20 16%
2 % 70% 70% 100% 80%
Jumlah 16 16 20 17%
20
% 80% 80% 100% 86,66 %
Rata-rata persentase
Keterangan
75% 75% 100% 83,33%
Banyak Banyak Banyak sekali Banyak sekali
20 Indikator
A : Kemampuan bertanya peserta didik
B: Kemampuan peserta didik menjawab dan menanggapi pertanyaan
Indikator
C: Peserta didik mengerjakan latihan atau tugas
melakukan indicator minat belajar siswa dengan baik. Itu terlihat dari jawaban siswa
Berdasarkan tabel di atas, dapat
pada lembar angket. Rata-rata semua siswa
disimpulkan bahwa pada siklus II ini minat
sudah menjawab “ya” dan hanya 2 orang
belajar siswa sesuai dengan target yang
siswa yang menjawab “tidak” pada indikator
ditetapkan. Semua indikator minat yaitu
yang disebarkan. Bahkan dari rata-rata
kemampuan
persentase sudah mencapai 100%. Dari
bertanya,
kemampuan
menjawab dan menanggapi pertanyaan, dan
semua indikator
kemampuan mengerjakan latihan atau tugas
terendah pada siklus II ini. Dilihat dari
mencapai 70%.
indicator 6,7, dan 11 yang sudah mencapai
c) Lembar Angket
target
Lembar
angket
pertemuan terakhir
ini
pada
diisi setiap
pada siklus.
Lembar angket pada siklus II diisi oleh 20
yang
hanya
ditetapkan
90% rata-rata
pada
indikator
keberhasilan. d) Data Hasil Belajar Pada Ulangan Harian (UH)
orang siswa dari 20 orang siswa. Lembar
Berdasarkan hasil tes siklus II terkait
angket ini diisi bertujuan untuk mengukur
ulangan harian (UH), persentase siswa yang
minat belajar siswa dalam pembelajaran.
tuntas UH dan rata-rata skor tesnya dapat
Hasil pengisian lembar angket pada siklus II
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 06: Ketuntasan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Ulangan Harian (UH) padaSiklus II Uraian Jumlah siswa yang mengikuti UH Jumlah siswa yang tuntas UH Jumlah siswa yang tidak tuntas UH Persentase ketuntasan Rata-rata nilai UH PEMBAHASAN
Nilai Target 20 16 4 80% 75% 78,25% 65 aktivitas guru. Dalam hal ini terlihat dari
a. KegiatanGuru
peningkatan
pengelolaan
pelaksanaan
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran
pembelajaran melalui Model Pembelajaran
pada umumnya dilihat juga dari pengelolaan
Explicit Instruction (Pengajaran Langsung)
pelaksanaan pembelajaran pada persentase
pada tabel berikut ini:
Tabel 07: Persentase Kegiatan Guru Pada Siklus I dan Siklus II Siklus I II Rata-rata persentase Target
Rata-rata per siklus 63,33% 89,99% 76,66% 70%
Berdasarkan tabel pengamatan
I
kegiatan guru per indikator pada siklus
dan siklus II dapat di gambarkan
melalui diagram batang berikut:
100.00% 80.00% 60.00%
siklus I
40.00%
siklus II
20.00% 0.00%
Gambar 01: Diagram perolehan hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I dan siklus II.
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan
pertama kali dicobakan dalam pembelajaran
bahwa pelaksanaan pembelajaran melalu
oleh guru. Sementara itu rata-rata persentase
Model Pembelajaran Explicit Instruction
aktivitas guru pada siklus II meningkat
(Pengajaran Langsung) pada siklus I belum
mencapai 89,99% , sehingga pelaksanaan
dikatakan baik, dan ini dapat dilihat dari rata-
pembelajaran melalui Model Pembelajaran
rata persentase aktivitas guru, yaitu 63,33%.
Explicit Instruction (Pengajaran Langsung)
Hal ini disebabkan guru belum terbiasa
dapat dikatakan dengan baik dan mencapai
dengan
target 70%.
Model
Pembelajaran
Explicit
Instruction (Pengajaran Langsung) dan baru
b. Minat Belajar Siswa
Tabel 08: Persentase Rata-rata Minat Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
No
1 2
3
Indikator Minat Belajar Siswa Kemampuan siswa dalam bertanya Kemampuan siswa dalam menjawab dan menanggapi pertanyaan Siswa dalam mengerjakan latihan atau tugas
Rata-rata Persentase Siklus I Siklus II 29,70% 75% 38,08%
75%
80,29%
100%
Keterangan
Mengalami kenaikan (45,3%) Mengalami kenaikan (36,92 %) Mengalami kenaikan (19,71%)
Berdasarkan tabel pengamatan
gambarkan melalui diagram batang
pada minat belajar siswa per indikator
berikut:
pada siklus I dan siklus II dapat di
100.00% 80.00% bertanya
60.00% 40.00%
menjawab dan menanggapi pertanyaan
20.00%
latihan
0.00% siklus siklus 1 2
Gambar 02: Diagram batang perolehan hasil pengamatan minat belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan grafik dan tabel di atas,
Pada
indikator
menjawab
dan
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS
menanggapi pertanyaan pada siklus I 38,08%
melalui
sedangakan target yang akan dicapai 70%,
Model
Pembelajaran
Explicit
Instruction (Pengajaran Langsung) yang
pada
dilaksanakan dapat meningkatkan minat
meningkatkannya mencapai 75%. Guru telah
belajar siswa. Hal itu terbukti dengan
berhasil mencapai target pada siklus II.
kenaikan
II
guru
berusaha
untuk
Pada indikator mengerjakan latihan
masing-masing indikator keberhasil minat
atau tugas sudah menncapai target pada
belajar siswa yang telah ditetapkan.
siklus I yaitu 80,29% sedangkan target 70%.
Minat
persentase-persentase
siklus
untuk
Namun guru tetap ingin meningkatkan pada
mengajukan pertanyaan di siklus I 29,70%
siklus II sehingga mencapai 100% pada
sedangkan target 70%, namun pada siklus II
siklus II.
meningkat
belajar
hingga
75%.
siswa
Guru
sudah
Berdasarkan
hasil
diatas
dapat
mengusahakan peningkatan pada indikator
disimpulkan bahwa Model Pembelajaran
minat siswa dalam bertanya ini.
Explicit Instruction (Pengajaran Langsung) dapat meningkatkan minat belajar siswa
dalam pembelajaran IPS. Hal ini dibuktikan
mengerjakan latihan atau tugas di kelas
dari rata-rata persentase kenaikan pada setiap
IV SDN 16 Hilalang Panjang Kabupaten
indikator dari siklus I hingga siklus II.
Pesisir Selatan pada siklus I rata-rata
PENUTUP
persentase
80,29%.
pada
siklus II rata-rata persentase mencapai
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
analisis
hasil
penelitian yang di peroleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran
IPS
melalui
Explicit
(Pengajaran
Langsung)
meningkatkan
minat
100%. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian
Pembelajaran
Model
yang diperoleh, maka penulis memberikan
Instruction
saran dalam pelaksanaan pembelajaran
dapat
melalui model pembelajaran Expliciti
dalam
Instruction
siswa
bertanya di kelas IV SDN 16 Hilalang Panjang Kabupaten Pesisir Selatan. Hal
(Pengajaran
1. Bentuk pembelajaran IPS melalui Model
kemampuan
Instruction
siswa
dalam
bertanya
29,70% sedangkan pada siklus II 75%. 2. Pembelajaran
IPS
melalui
Pembelajaran
Explicit
(Pengajaran
Langsung)
Pembelajaran
oleh
guru
digunakan sebagai referensi dalam memilih model pembelajaran. 2. Bagi guru yang ingin menerapkan pembelajaran
Kabupaten
Pembelajaran
Selatan.
Hal
ini
I persentase
menanggapi pertanyaan dengan rata-rata
berikut:
pada
Explicit
a. Dalam
Model Instruction Langsung)
memperhatikan
Sedangkan
melalui
(Pengajaran
kemampuan siswa dalam menjawab dan
38,08%.
menjadi
dapat
kelas IV SDN 16 Hilalang Panjang
siklus
untuk
pembelajaran alternatif yang dapat
menjawab dan menanggapi pertanyaan di
dibuktikan pada
dipertimbangkan
Instruction
meningkatkan kemampuan siswa dalam
Pesisir
Explicit (Pengajaran
Langsung)layak
Model
Langsung)
sebagai berikut:
ini dibuktikan pada siklus I persentase
persentase
Sedangkan
hal-hal
memberikan
sebagai
materi
di
siklus II rata-rata persentase mencapai
sesuaikan dengan konteks sehari-
75%.
hari.
3. Pembelajaran
IPS
melalui
Pembelajaran
Explicit
(Pengajaran
Langsung)
meningkatkan
minat
Model
Instruction
siswa
dapat dalam
b. Perlu
lebih
merancang
kreatif
pembelajaran
dalam yang
sesuai dengan situasi dunia nyata.
c. Memberikan motivasi, perhatian, dan
bimbingan
belajar
secara
sungguh-sungguh kepada siswa yang berkemampuan kurang dan pasif dalam kelompok 3. Kepada kepala sekolah kiranya dapat memberikan perhatian kepada guru terutama dalam meningkatkan hasil
penjabat
terkait
Evaluasi
Hasil
Belajar
IPS.
Bandung: UPI Press Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor yang
dalam proses pembelajaran. 4. Bagi
Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan
Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.
kiranya
memberikan dana bantuan bagi setiap
Slameto. 2010.Ciri-ciri Minat. Tersedia: di
sekolah dasar untuk menyediakan
Http://www. Informasi. Com/ ciri _ ciri
media pembelajaran yang relevan.
minat. Html (12 November 2012).
5. Bagi peneliti yang ingin menerapkan bentuk
pembelajaran
ini,
dapat
Trianto.
2012.
Model
Pembelajaran
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
melakukan penelitian yang serupa dengan materi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohammad. 2011. Pembelajaran Aktif lingkungan
Kreatif
Inovatif
Efektif
dan
Menyenangkan. Jakarta: Bumi Aksara Wardhani, I.G.A.K, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.