2013 Laporan Tahunan | Annual Report
A NEW CHAPTER FOR BETTER FUTURE
PT Bank CTBC Indonesia Wisma Tamara Center, 15th - 17th Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia Tel. : (62-21) 2557 8787 (Hunting) Fax. : (62-21) 3040 2286 (General) Website : www.ctbcbank.co.id
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
Daftar Isi
Table of Contents
Ikhtisar Keuangan
2
53
Teknologi Informasi
Visi, Misi & Nilai-Nilai
3
54
Peristiwa Penting
Sambutan Presiden Komisaris
4
56
Tata Kelola Perusahaan
Sambutan Presiden Direktur
6
58
Tanggung Jawab Sosial
Profil CTBC Bank Co., Ltd.
8
60
Produk dan Layanan
Profil PT Bank CTBC Indonesia
9
61
Jaringan Kantor
Strategi Bisnis
10
62
Struktur Organisasi
Tinjauan Keuangan
14
63
Profil Dewan Komisaris
Struktur Permodalan
17
65
Profil Direksi
Tonggak Sejarah
18
68
Pejabat Eksekutif
Pengungkapan Manajemen Risiko
20
69
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Manajemen Sumber Daya Manusia
47
71
Laporan Keuangan yang Telah Diaudit
Financial Highlights
Vision, Mission & Values
Message from President Commissioner
Message from President Director
Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
Business Strategy
Financial Review
Capital Exposure
Milestones
Risk Management Disclosure
Human Resources Management
Information Technology
Event Highlights
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Products and Services
Office Network
Organizational Structure
Profile of Board of Commissioners
Profile of Directors
Executive Officers
Responsibility of Financial Reporting
Audited Financial Statement
PT Bank CTBC Indonesia
1
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
2013
Dalam miliaran Rupiah
LAPORAN POSISI KEUANGAN Jumlah Aset Kredit yang Diberikan (Bruto) Cadangan kerugian penurunan nilai Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain Jumlah Liabilitas Ekuitas LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional lainnya (Selain Bunga) Pendapatan Operasional Beban Operasional Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba (Rugi) Setelah Pajak RASIO KEUANGAN UTAMA Permodalan KPMM (risiko kredit) KPMM (risiko kredit + risiko pasar + risiko operasional) Aktiva tetap terhadap modal Kualitas Aktiva Aktiva produktif bermasalah Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Pemenuhan PPA produktif Pemenuhan PPA non produktif NPL bruto NPL bersih Rentabilitas ROA ROE NIM Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) Likuiditas LDR Kepatuhan Persentase Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Persentase Pelampauan BMPK Giro Wajib Minimum (Rupiah) Posisi Devisa Neto (PDN)
2
2012
In billion IDR
8,832.29 6,423.36 110.77 5,191.59 6,652.51 2,179.78
6,679.55 4,786.46 100.49 4,075.78 4,747.80 1,931.75
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Total Assets Loans receivable (Gross) Allowance for impairment losses Deposits from customers & other banks Total Liabilitites Equity
387.23 197.20
354.47 120.80
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Net Interest Income Other Operating Revenue (Non Interest)
584.43 251.34 333.09 244.61
475.27 247.32 227.95 164.71
Operating Revenue Operating Expenses Profit (Loss) Before Tax Profit (Loss) After Tax
37.06% 31.46%
44.54% 36.27%
4.32%
4.53%
1.75% 1.38%
2.02% 1.75%
77.69% 0.00%
103.76% 0.00%
2.14% 0.94%
2.46% 0.86%
4.27% 12.51% 5.53% 84.01%
3.75% 9.21% 6.62% 83.78%
126.50%
122.17%
nil
nil
nil 8.12% 3.06%
nil 8.98% 3.54%
KEY FINANCIAL RATIOS Capital CAR including credit risk CAR (including credit risk, market risk and Operational Risk) Fixed Assets to Capital Earning Assets Non-Performing Productive Assets Impairment loss reserves (CKPN) of financial assets to productive assets Compliance of Allowance for Productive Assets Compliance of Allowance for Non Productive Assets NPL Gross NPL Net Rentability ROA ROE NIM Operating Expenses to Operating Revenues Liquidity LDR Compliance Percentage Violation of Legal Lending Limit (LLL) Percentage Lending in Excess of LLL Reserve Requirement (Rupiahs) Net Open Position (NOP)
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Visi, Misi & Nilai-Nilai Vision, Mission & Values
Visi Menjadi salah satu bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar yang dipilih di Indonesia.
Vision To become one of the leading focus banks and commit to serve selected target market in Indonesia.
Misi Bank akan fokus untuk menyediakan solusi keuangan kepada klien Corporate, IOW, dan Segmen Menengah Ritel melalui jasajasa yang profesional, peduli, terpercaya, berintegritas dan inovatif.
Mission We will focus to provide financial solution to Corporate, IOW and Retail Middle Segment clients through professional, caring, trustworthy, integrity, and innovative services.
Nilai-Nilai Perusahaan Integritas Peduli Profesional Inovasi Kerjasama tim
Core Values Integrity Caring Professional Innovation Teamwork
PT Bank CTBC Indonesia
3
Sambutan Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Kami yakin bahwa kinerja keuangan Bank CTBC Indonesia akan tetap stabil dan semakin kuat. We believe that the performance of Bank CTBC Indonesia will remain stable and strong.
Jack Lee
Presiden Komisaris President Commissioner
Para pemangku kepentingan yang terhormat, PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) telah tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1997. Selama lebih dari satu dekade ini Bank terus melakukan pengembangan dan perbaikan dalam memberikan pelayanan maksimal kepada para pemegang saham dan nasabah. Dear Stakeholders, PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) has grown and developed in Indonesia since 1997. For more than a decade, the Bank continues to develop and enhances improvement in delivering service to shareholders and customers.
4
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Di tengah melambatnya perdagangan dunia dan pertumbuhan perekonomian regional, kinerja keuangan PT Bank CTBC Indonesia tetap solid dengan mencatat peningkatan laba dan membuat kemajuan dalam strategi pertumbuhan. Pada 2013 laba bersih mencatat pertumbuhan sebesar 48,51% dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu mencapai Rp 244,61 miliar, dengan pertumbuhan aset dan kredit masing-masing sebesar 32,23% dan 34,71%. Pelaksanaan strategi bisnis, ekspansi kredit, manajemen risiko dan pelayanan optimal kepada nasabah adalah hal yang diyakini Bank CTBC Indonesia merupakan kunci menuju kesuksesan.
Amid the downturn world trade and regional economic growth, PT Bank CTBC Indonesia‘s financial performance remain solid with increase profits and make progress in our growth strategy. In 2013 our net profit grew by 48.51% compared to 2012 which reach IDR 244.61 billion with growth in assets and loans respectively 32.23 % and 34.71%. The implementation of business strategies, expansion of credit, risk management and optimal service to customers are the keys of Bank CTBC Indonesia’s success.
Di tahun 2014, Bank CTBC Indonesia telah menetapkan strategi-strategi untuk lebih meningkatkan pelayanan perbankan melalui peningkatan basis nasabah, menumbuhkan dan meningkatkan struktur pendanaan, memperbaiki credit cycle, merencanakan dan melaksanakan penawaran produk baru, perbaikan prasarana IT dan fungsi SDM untuk terus mendukung portfolio pinjaman dan cross selling produk yang efektif serta yang tidak kalah pentingnya perusahaan berkomitmen untuk terus memperbaiki aspek tata kelola perusahaan di semua bidang ke arah yang lebih baik lagi.
Furthermore, in 2014, Bank CTBC Indonesia has set up strategies to improve banking services by increased customer base, grow and improve the funding structure, improve credit cycle, plan and implement new product offerings, improve IT infrastructure and human resources functions to continue to support the loan portfolio and effective cross-selling of products and last but not least we are committed to continuously improve the aspect of good corporate governance in all areas of business.
Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat yaitu berkisar antara 5,8% - 6,2% di tahun 2014 dan sejalan dengan proses konsolidasi ekonomi domestik menuju kondisi yang lebih berkelanjutan serta dukungan sepenuhnya dari para pemangku kepentingan, kami yakin bahwa kinerja keuangan Bank CTBC Indonesia akan tetap stabil dan semakin kuat.
With estimates of stronger economic growth ranged from 5.8% to 6.2% in 2014 and in line with the process of consolidation of the domestic economy towards more sustainable condition, as well as full support of all stakeholders, we believe that the performance of Bank CTBC Indonesia will remain stable and strong.
Pada kesempatan ini atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para Direksi dan karyawan atas dedikasi, dan kepada para pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, nasabah, dan masyarakat pada umumnya, atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Bank.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take this opportunity to express our gratitude to all of the Directors and employees for their dedication, and to the stakeholders including shareholders, customers, and the public at large, for their trust and support given to the Bank.
Jack Lee
Presiden Komisaris President Commissioner
PT Bank CTBC Indonesia
5
Sambutan Presiden Direktur Message from President Director
Di tahun 2013, tercatat 2 (dua) tonggak sejarah penting yaitu diluncurkannya produk bancasuransi baru yang bernama “Provesta Optimum” bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) dan perubahan nama PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. There were 2 (two) important milestones were recorded in the year 2013, one of the milestone was the launch of a new product of bancassurance named “Provesta Optimum” in cooperation with PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) and the other one was the change name of PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia.
Joseph Shih
Presiden Direktur President Director
6
Di tahun 2013, kinerja perekonomian dalam negeri mengalami tekanan dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi global yang melemah, meskipun demikian stabilitas industri perbankan di Indonesia masih berada pada tingkat aman, dengan rasio kecukupan modal minimum (CAR) sebesar 8% dan pengendalian kredit bermasalah di bawah 5%. Hal ini menunjukkan sektor perbankan di Indonesia masih berada di bawah kendali dengan peningkatan dalam intermediasi perbankan. Untuk masa mendatang, kondisi perekonomian dan fundamental perbankan di Indonesia akan tetap sehat dengan adanya kebijakan pemerintah dengan menjaga stabilitas pertukaran mata uang Rupiah sejalan dengan tingkat fundamental, memperbaiki aturan pinjaman pada sektor properti dan meningkatkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk meminimalkan tekanan inflasi dan menjaga stabilitas makroekonomi serta stabilitas sistem keuangan.
During 2013, the performance of domestic economic has been in the pressure facing global economic weakness, however the stability of Indonesia’s banking industry is marked by a secure level of minimum capital adequacy ratio (CAR) of 8% and gross non-performing loans (NPL) managed at below 5%. This indicates that the banking sector in Indonesia is under control with improvement in the banking intermediation. Going forward, the conditions of the economic and banking fundamental in Indonesia will remain sound in line with the government policies by maintaining stability of Rupiah exchange rates in line with its fundamentals level, enhancing loan to value regulation on property sector and strengthening policy coordination with the Government to minimize inflationary pressure and to maintain macroeconomic stability as well as financial system stability.
PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) mencatat kinerja yang luar biasa di tahun 2013 dengan laba bersih sebesar 48,51% yaitu Rp. 244,61 miliar. Portfolio kredit Bank meningkat 34,71%, sementara itu rasio net non-performing loan (NPL) terukur sehat di 0,94% dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 31,46% jauh melebihi ketentuan Bank Indonesia sebesar 9% - 10%. Kinerja yang luar biasa terutama merupakan kontribusi dari kinerja yang baik dari Corporate Banking, IOW and Tresuri. Ditambah pula dengan pengeluaran operasional yang diatur dengan baik sehingga meningkatkan efisiensi operasional.
PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) has recorded outstanding performance in 2013 with net profit increased by 48.51% to IDR 244.61 billion. The Bank’s loan portfolio grew by 34.71% whilst net non- performing loan (NPL) remain healthy at 0.94% and Capital Adequacy Ratio (CAR) of 31.46% was far exceeded the Bank Indonesia’s requirement of 9% - 10%. The outstanding performance was mainly contributed by the well performed Corporate Banking, IOW and Treasury business. In addition, operating expenses also well managed with improved operating efficiency.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Di tahun 2013, tercatat 2 (dua) tonggak sejarah penting yaitu diluncurkannya produk bancasuransi baru yang bernama “Provesta Optimum” bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) dan perubahan nama PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia.
There were 2 (two) important milestones were recorded in the year 2013, one of the milestone was the launch of a new product of bancassurance named “Provesta Optimum” in cooperation with PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) and the other one was the change name of PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia.
Di tahun 2014, Corporate Banking tetap menjadi fokus utama bisnis Bank dan terus melayani segmen menengah ke atas, perusahaan-perusahaan korporasi besar dan perusahaanperusahaan Taiwan. Selain itu, target IOW Group adalah meningkatkan daya saing dengan menerapkan basis R&D yang kuat dan pengembangan dalam memberikan pelayanan yang cepat dan sesuai dengan keinginan pasar. Dengan demikian, IOW dapat dengan baik mengatasi perubahan kebijakan yang dilakukan Pemerintah.
In 2014, Corporate Banking remains the bank’s main business focus and continues to serve middle up segment, large corporate and Taiwanese companies. While IOW Group is targeting to enhance our competitiveness by enforcing strong R&D in providing prompt and customized services. In that case, we may properly cope with the changing Government policy.
Bank juga berusaha untuk melanjutkan upayanya dalam membangun dan menumbuhkan bisnis Ritelnya. Untuk tahun 2014, fokus bisnis Ritel adalah mengembangkan fitur–fitur produk, dan meningkatkan portfolio dengan penetrasi pasar yang lebih agresif. Untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih memuaskan, bisnis Ritel berencana untuk meluncurkan jasa Internet Banking sebagai tambahan service channel. Sejalan dengan rencana tersebut, Bank juga akan terus meningkatkan penerapan aspek Tata Kelola Perusahaan di semua bidang usaha.
We also endeavor to continue our efforts in building and growing our Retail Banking business. In 2014, the focus will be on enhancing product features, growing portfolios with more aggressive market penetration. To deliver excellent services, we also plan to launch Internet Banking service to provide additional service channel and accommodate convenience for customer in doing transaction. In addition, Bank CTBC Indonesia will continue to enhance the implementation of good corporate governance aspect in all areas of business.
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas kepercayaan yang mereka berikan kepada para Direksi, kepada Dewan Komisaris dan Bank Indonesia atas pengawasan, bimbingan, dan pengarahan yang diberikan selama ini. Kami juga sangat menghargai segenap karyawan PT Bank CTBC Indonesia untuk kerja sama tim, komitmen dan profesionalisme mereka dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Akhirnya kepada nasabah dan seluruh mitra usaha atas dukungan yang tiada henti kepada Bank CTBC Indonesia.
On behalf all of the Directors, I would like to thank the shareholders for their confidence in the Directors’ ongoing management of the Bank, to the Board of Commissioners and Bank Indonesia for their continuous supervision, guidance and direction throughout the year. We also highly appreciate the employees of Bank CTBC Indonesia for their teamwork, commitment and professionalism in delivering the best services and values. Finally to our customers and all of our business partners for your continuous support to Bank CTBC Indonesia.
Joseph Shih
Prsiden Direktur President Director
PT Bank CTBC Indonesia
7
Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
8
CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) yang sebelumnya dikenal dengan nama yaitu Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. didirikan pada tahun 1966 dan telah berkembang menjadi bank swasta terbesar di Taiwan. Cikal bakal Bank ini yaitu Bank China Securities Investment Corporation, telah berganti nama menjadi China Trust Company, Ltd., dimana lingkup usahanya termasuk trust banking, development banking dan investment banking. Pada tahun 1992, merupakan perusahaan yang pertama di Taiwan yang memperoleh lisensi menjadi bank komersil dan selanjutnya berganti nama menjadi Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. berubah nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd.
CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. was established in 1966 and has grown into the largest private bank in Taiwan. The Bank’s predecessor, China Securities Investment Corporation, was transformed to China Trust Company, Ltd., which business scope included trust banking, development banking and investment banking. In 1992, it became the first trust company in Taiwan to obtain a commercial bank license and later on changed its name to Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. changed its name to became CTBC Bank Co., Ltd.
Dengan kinerja kerjanya yang luar biasa, produk yang innovatif, profitabilitas dan berbagai prestasi yang diraihnya, CTBC Bank di akreditasi dengan banyak penghargaan dari berbagai lembaga keuangan, majalah keuangan dan institusi pemerintah. Pada tahun 2013, Private Banking International and Euromoney menganugrahi CTBC Bank sebagai “Best Private Bank in Taiwan”. Penghargaan lain yang diterima termasuk “Best Cash Management Bank in Taiwan” dari The Asian Banker, “Best Foreign Exchange Bank in Taiwan” dari FinanceAsia dan Global Finance, “Best Domestic Custodian Bank in Taiwan” dari The Asset.
CTBC Bank’s outstanding performances, product innovation, profitability and other excellent achievements have accredited CTBC Bank with numerous awards from reputable economic institutions, finance magazines and government agencies. In 2013 CTBC Bank was awarded “Best Bank in Taiwan” by Euromoney, FinanceAsia, The Asset and Global Finance magazines. Private Banking International and Euromoney magazines recognized CTBC Bank as the “Best Private Bank in Taiwan”. Other awards include “Best Cash Management Bank in Taiwan” and “Best Retail Bank in Taiwan”, by The Asian Banker, “Best Foreign Exchange Bank in Taiwan” by FinanceAsia and Global Finance, “Best Domestic Custodian Bank in Taiwan” by The Asset.
Per tahun 2013, dengan total aset lebih dari NT$ 2,16 triliun, 147 kantor cabang di Taiwan dan memiliki jaringan sebanyak 68 kantor (kantor perwakilan, cabang, anak perusahaan, dan cabang anak perusahaan) yang berlokasi di Amerika Serikat, Canada, Jepang, India, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Singapore dan Cina membuat CTBC Bank Taiwan sangat dikenal sebagai lembaga keuangan internasional.
As of 2013, with total assets of more than NT$2.16 trillion, CTBC Bank has 147 branches throughout Taiwan, and 68 overseas outlets (office, branch, subsidiary, branch of subsidiary), locating in the US, Canada, Japan, India, Indonesia, the Philippines, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Singapore, and China make CTBC Bank Taiwan’s most international financial institution.
CTBC Bank Co., Ltd. dimiliki sepenuhnya oleh CTBC Financial Holding Company Co., Ltd. (dahulu bernama Chinatrust Financial Holding Co., Ltd.). Per tanggal 31 Desember 2013, 10 (sepuluh) pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (4,89%), Jeffrey L. S. Koo (3,92%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. berlaku sebagai custodian untuk akun investasi dari Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (3,24%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (3,14%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (2,27%), Government of Singapore (1,99%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1.76%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds (1,74%), JPMorgan Chase Bank N.A. cabang Taipei berlaku sebagai kustodi untuk Saudi Arabian Monetary Agency (1,61%), CTBC Bank Trust Account for CTBC Financial Holding Co., Ltd. Employee Welfare Savings Committee (1,51%).
CTBC Bank Co., Ltd., is fully owned by CTBC Financial Holding Company Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust Financial Holding Co., Ltd.). As of 31 December 2013, 10 (ten) major shareholders of CTBC Financial Holding Co., Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (4.89%), Jeffrey L. S. Koo (3.92%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. acting as custodian for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (3.24%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (3.14%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (2.27%), Government of Singapore (1.99%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.(1.76%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds (1.74%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch in custody for Saudi Arabian Monetary Agency (1.61%), CTBC Bank Trust Account for CTBC Financial Holding Co., Ltd. Employee Welfare Savings Committee (1.51%).
Selain CTBC Bank, anak perusahaan lainnya dari CTBC Financial Holding adalah CTBC Securities, CTBC Insurance Brokers, CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital, CTBC Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance dan CTBC Investments.
Besides CTBC Bank, other subsidiaries of CTBC Financial Holding include CTBC Securities, CTBC Insurance Brokers, CTBC Asset Management, CTBC Venture Capital, CTBC Security, Taiwan Lottery, CTBC Life Insurance and CTBC Investments.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Profil PT Bank CTBC Indonesia
Profile of PT Bank CTBC Indonesia
PT Bank CTBC Indonesia (d/h Bank Chinatrust Indonesia) dengan kepemilikan saham sebesar 99% oleh CTBC Bank Co., Ltd., (sebelumnya dikenal dengan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), yang merupakan salah satu bank terkemuka di Taiwan dan 1% saham dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu bank terkemuka di Indonesia. Bank CTBC Indonesia mulai beroperasi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997 terutama untuk melayani perdagangan Indo-Taiwan, dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara, dimana kepemilikan saham 85% oleh Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara. Pada tahun 2001 Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya menjadi 99% dan merubah nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. selaku pemegang saham mayoritas Bank CTBC Indonesia melakukan perubahan nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd. dan PT Bank Chinatrust Indonesia juga di tahun yang sama berganti nama menjadi PT Bank CTBC Indonesia.
PT Bank CTBC Indonesia ( formerly named Bank Chinatrust Indonesia) is 99% shareholder owned by CTBC Bank Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), one of the leading banks in Taiwan. The remaining 1% is owned by PT Bank Danamon Indonesia Tbk, one of the premier Indonesian banks. Bank CTBC Indonesia started its operation in Indonesia in mid 1997, mainly to serve the Indo-Taiwanese trade, under the name of PT Bank Chinatrust Tamara with shareholding of 85% by Chinatrust Commercial Bank and 15% by Bank Tamara. In year 2001 Chinatrust Commercial Bank increased its ownership to 99% and changed the Bank’s name to PT Bank Chinatrust Indonesia. And In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. as majority shareholder of Bank CTBC Indonesia had changed its name to CTBC Bank Co., Ltd., PT Bank Chinatrust Indonesia then followed with name change to PT Bank CTBC Indonesia in the same year.
Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten sejak didirikan, Bank CTBC Indonesia diakui sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia.
With a strong capital base and consistent performance since its establishment, Bank CTBC Indonesia has been recognized as one of the leading banks in Indonesia.
Bank CTBC Indonesia menyediakan ruang lingkup yang lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi bank yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total asset sebesar IDR 8,83 triliun dan 13 (tiga belas) kantornya di Indonesia (termasuk 2 kantor fungsional), berjuang untuk mengembangkan kerjasama dan hubungan jangka panjang dengan para nasabah.
Bank CTBC Indonesia provides a full range of corporate and consumer services in Indonesia and is committed to become a bank that can be relied upon and trusted. With assets totaling IDR 8.83 trillion, and 13 (thirteen) offices in Indonesia (including 2 Functional Office), we strive to develop long-term partnerships and lifelong relationships with our customers.
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
CTBC Financial Holding Co., Ltd. 100% PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1%
CTBC Bank Co., Ltd. 99%
PT Bank CTBC Indonesia
Catatan : • Data per 31 Desember 2013. • Pemegang Saham Pengendali terakhir Bank CTBC Indonesia adalah CTBC Financial Holding Co., Ltd. yang merupakan perusahaan publik . • Sepuluh pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (4,89%), Jeffrey L. S. Koo (3,92%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. yang berlaku sebagai custodian untuk the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (3,24%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (3,14%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (2,27%), Government of Singapore (1,99%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.(1.76%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds (1,74%), JPMorgan Chase Bank N.A. cabang Taipei sebagai kustodi untuk Saudi Arabian Monetary Agency (1,61%), CTBC Bank Trust Account for CTBC Financial Holding Co., Ltd. Employee Welfare Savings Committee (1,51%).
Note : • Data as of December 31, 2013. • Ultimate Shareholders of Bank CTBC Indonesia is CTBC Financial Holding Co., Ltd. which is public company. • Ten major shareholders of CTBC Financial Holding Co., Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (4.89%) , Jeffrey L. S. Koo (3.92%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. acting as custodian for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (3.24%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (3.14%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (2.27%), Government of Singapore (1.99%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.(1.76%), Vanguard Emerging Markets Stoct Index Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds (1.74%), JPMorgan Chase Bank N.A. Taipei Branch in custody for Saudi Arabian Monetary Agency (1.61%), CTBC Bank Trust Account for CTBC Financial Holding Co., Ltd. Employee Welfare Savings Committee (1.51%).
PT Bank CTBC Indonesia
9
Strategi Bisnis Business Strategy
10
Bisnis Treasury Walaupun Treasury Group harus menghadapi tantangantantangan, tahun 2013 adalah tahun yang sangat menghasilkan. Defisit neraca perdagangan Indonesia menyebabkan pasar uang spot valuta asing berlanjut satu arah yaitu pasar permintaan mata uang US dollar meskipun telah mendapat dukungan penuh dari Bank Sentral. Nilai tukar rupiah terhadap US dollar pun menjadi sangat fluktuatif. Instrumen investasi mengalami tren peningkatan suku bunga sementara instrument surat utang tetap mengalami pelemahan sebagai imbas dari kondisi pasar global.
Treasury Business Despite the challenges the Treasury Group had to face, 2013 was a very rewarding year. The weakening of Indonesia economy causing FX spot market continues to move one direction. The market demand on USD currency insatiable despite the fully support shown by Central Bank. Investment instrument experienced up-trend of interest rate while fixed income instrument kept weakening as the impact of global market
Secara keseluruhan pada akhir tahun 2013, Divisi Tresuri membukukan pendapatan sebesar Rp.148,4 miliar atau 12% (dua belas persen) melampaui target.
For the final full year of 2013, Treasury Division recorded the revenue as IDR 148.4 billion or 12% (twelve percent) exceeding its target.
Unit Tresuri Sales berhasil meningkatkan keuntungan perdagangan valuta asing sebesar lebih kurang 102% (seratus dua persen) dibanding tahun sebelumnya dan berhasil membukukan transaksi derivatif FX Option pertama dengan nasabah perusahaan besar lokal. Dari perspektif volume, Unit Tresuri Sales mengalami peningkatan sebesar 13.64% (tiga belas koma enam puluh empat persen).
On treasury sales business, Bank managed to increase sales profit by around 102% (hundred two percent) compared to previous year and managed to book first FX Option derivative transaction with a large local corporate client. From the volume perspective, our sales volume also increased by 13.64% (thirteen point sixty four percent).
Divisi Tresuri Bank CTBC Indonesia akan terus berupaya meningkatkan layanan kepada nasabah di tahun 2014. Bank sangat antusias untuk mengeksplorasi dan memperdalam portfolio transaksi derivatif dalam valuta asing dan suku bunga. Didukung dengan personil yang handal dan sistem yang menunjang, Bank berkomitmen untuk terus memberikan solusi terbaik terhadap kebutuhan finansial nasabah.
Treasury Division of Bank CTBC Indonesia will continue to improve its service to Customers in 2014. Bank are very enthusiastic to explore and deepen derivative transaction portfolio both in FX and interest rate. Supported with reliable personnel and system, Bank are committed to continue providing the best solutions to customer’s financial needs.
Bank sangat siap menyambut tantangan di tahun 2014 dengan semangat dan optimisme yang tinggi.
Bank are more than ready to embrace the challenges in 2014 with high spirit and optimism.
Pinjaman Korporasi Strategi bisnis yang dilaksanakan oleh Grup Perbankan Korporasi (CBG) pada tahun 2013 membawa hasil yang cukup menggembirakan dan hal tersebut tercermin dalam pencapaian pada portfolio pinjaman dan deposito, sehingga CBG akan tetap konsisten menerapkan rencana bisnis yang berkesinambungan untuk menghasilkan pendapatan yang baik. Bank pun tetap mentargetkan nasabah menengah keatas, dan secara ketat mematuhi prinsip kehati-hatian. CBG tetap berusaha untuk meningkatkan basis nasabah dan portfolio kredit sementara itu Bank tetap berhati-hati dalam mengembangkan portofolio kredit yang sehat dan memastikan kualitas kredit yang baik.
Corporate Lending The business strategy implemented by Corporate Banking Group (CBG) in 2013 brought encouraging result as it reflected in the achievement of both loan and deposit outstanding, thus CBG will continue to implement of a sustainable and consistent business plan to generate resilient stream of income. Continue targeting on middle to large segment, Bank strictly adhere to prudent principles. CBG seeks to increase customer base and loan portfolio while in other hand Bank always remain cautious in developing a healthy loan portfolio and ensure good credit quality.
Lebih lanjut untuk unit segment Taiwan, Bank akan tetap memberikan layanan kepada nasabah Taiwan yang ada pada saat ini dan membantu investor Taiwan baru untuk semua rencana investasi mereka di Indonesia. Bank juga akan terus memanfaatkan kehadirannya sebagai satusatunya Bank Taiwan di Indonesia dan dengan keberadaan pemegang saham Bank yang memiliki jaringan global, Bank akan meningkatkan kemampuan perbankan internasional dalam perdagangan, pengiriman uang dan layanan cash management. Agenda penting lainnya adalah meningkatkan infrastruktur seperti kemampuan internet banking untuk menyediakan layanan yang lebih baik dan akses mudah ke bank.
Furthermore Taiwanese segment, Bank will keep providing service to existing Taiwanese Customers and assist new Taiwanese investor for their investment at Indonesia. Bank will also continue to leverage its presence as the only Taiwanese Bank in Indonesia and with its shareholder presence in the global network, Bank will enhance its international banking capabilities in trade, remittance and cash management services. Another important agenda was improving infrastructure such as the ability of internet banking to provide better service and convenient access to our bank.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Salah satu bisnis inti dari CBG adalah pembiayaan perdagangan, antara lain menyediakan berbagai produk untuk perdagangan domestik dan internasional contohnya pembiayaan sebelum pengiriman, pembiayaan pemasok/pembeli, sight/usance LC, UPAS dan pembiayaan berbasis transaksi lainnya.
One of CBG core business is Trade Financing, that providing variety of product in domestic and international trade such as pre-shipment financing, supplier/buyer financing, sight/usance LC, UPAS and other transactional Based Lending.
Salah satu unit kerja CBG yaitu Financial Institution (FI) akan terus mempertahankan hubungan baik dengan lebih dari 500 bank yang ada saat ini dan membangun hubungan koresponden yang lebih kuat baik lokal maupun luar negeri, sehingga hal tersebut dapat mendukung transaksi remittance internasional, trade finance, transaksi koresponden perbankan dan juga untuk memperoleh pinjaman onshore dan offshore sebagai salah satu sumber pendanaan bank.
Financial Institution (FI) unit as one of CBG’s working unit will continue to maintain good relationship with existing over 500 banks and develop more and stronger correspondent relationship both local and overseas, thus it will support the bank international remittance, trade finance, correspondent banking transaction and to obtain onshore and offshore borrowing as one of bank source of funding.
Pinjaman Tenaga Kerja Indonesia Di tahun 2013, pencapaian Indonesia Overseas Worker (IOW) Business Group dalam hal total pendapatan dan laba bersih sebelum pajak masing-masing mencapai 103% dan 108% dari target anggaran yang telah ditetapkan.
Indonesia Overseas Worker Lending As for 2013, Indonesian Overseas Worker (IOW) Business Group has achieved budgeted total revenue and pre-taxed income by 103% and 108% respectively.
Momentum pertumbuhan kredit lebih kuat dari yang diproyeksikan, terutama didukung oleh meningkatnya permintaan di sektor Taiwan, dengan jumlah pencairan dana Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara total mencapai 44.511 TKI, yaitu 7.551 TKI lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2012.
Loan growth momentum was stronger than projected mainly owing to stronger demand in Taiwan sector, while overall loan disbursement had reached 44,511 accounts, which are 7,551 more accounts compared to year of 2012.
Ekspansi pembiayaan TKI di sektor Formal, sebagaimana ditargetkan dalam Strategi Bisnis 2013, telah terlaksana dengan baik. Hal ini masih tetap merupakan parameter yang penting bagi pertumbuhan portofolio. Dengan semakin meningkatnya isu yang berkaitan dengan Kepatuhan dan Persaingan Pasar, IOW Business Group perlu mengerahkan upaya yang maksimal untuk memenuhi komitmen atas target yang ditetapkan di tahun 2014.
Taiwan formal sector expansion as addressed in Business Strategy of 2013 has been realized as projected. It is still an important parameter to portfolio growth. IOW Business Group needs to pay extraordinary effort to fulfill committed targets while Compliance and Market Competition issues are more and more critical in 2014.
Perbankan Ritel Dalam kurun 4 (empat) tahun terakhir PT Bank CTBC Indonesia memberikan perhatian yang besar pada kebutuhan nasabah perbankan ritel. Hal ini tercermin pada komitmen untuk terus melakukan pengembangan produk dan jasa dalam rangka menyediakan solusi keuangan yang memadai kepada nasabah.
Retail Banking In the last 4 (four) years PT Bank CTBC Indonesia has been focusing on retail customers banking needs. This is reflected in Bank’s commitment to provide the best financial solutions for customers through the best products and services.
Perbankan ritel terus melayani nasabah seiring dengan berbagai kebutuhan yang terus berkembang. Perbankan ritel melakukan segmentasi nasabah ke dalam kategori nasabah affluent dan mass yang didasarkan pada besarnya dana kelolaan nasabah. Segmentasi ini dilakukan untuk menyelaraskan program pemasaran dan penjualan produk dan layanan yang lebih efektif bagi setiap segmen nasabah.
Retail Banking continues to serve customer along with a variety of evolving needs. In order to have better understanding of customer’s needs, Retail Banking segmented its customers into Affluent and Mass category based on the size of their total deposits holding being managed. This segmentation enables bank to design and implement the marketing and sales program of products and services more effectively for its customers.
Produk-produk tabungan dan deposito unggulan terus diluncurkan yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan yang akan datang. Selain produk-produk tabungan, Perbankan Ritel juga terus mengembangkan layanan Wealth Management dalam hal ini Bancassurance kepada nasabah perorangan yang memiliki kebutuhan mengoptimalkan pertumbuhan aset dalam rangka mencapai kombinasi yang optimum dalam hal proteksi,
Distinguished deposit products that meet customer current and future needs/expectations continuously launched. Beside deposit products, Retail Banking continues to develop wealth management service such as Bancassurance services to individual customers with needs to maximize the growth of their assets in order to gain most through a combination of optimization in protection, liquidity, return and risk. Recently, Retail Banking has launched another new Bancassurance
PT Bank CTBC Indonesia
11
Strategi Bisnis Business Strategy
12
likuiditas, imbal hasil dan resiko. Saat ini Perbankan Ritel telah meluncurkan 1 (satu) produk baru Bancassurance dan akan terus mengembangkan produk-produk yang ada,baik untuk jenis produk tradisional maupun unit link, melalui kerjasama dengan perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia.
products and will continue to develop both traditional and unit link products which are distributed by reliable insurance companies in Indonesia.
Jaringan distribusi yang memadai dalam hal ini berupa jaringan cabang dan non cabang merupakan salah satu kunci keberhasilan perbankan ritel. Dengan diluncurkannya jaringan ATM dan Debit yang bekerjasama dengan jaringan Prima untuk mendukung jaringan distribusi non cabang pada tahun 2012 lalu, saat ini nasabah dapat dengan mudah melakukan transaksi di seluruh jaringan ATM berlogo ATM CTBC Bank, ATM dan Debit Prima.
Proper distribution network of branch and non-branch is one of Retail Banking’s key successes. By launching ATM and Debit network distribution in cooperation with Prima Network to support non-branch distribution in 2012, now customers could do easy and convenient transactions at all CTBC Bank’s ATM and Prima ATM/Debit networks.
Sebagai tambahan dari layanan yang telah ada, termasuk menyediakan fasilitas layanan lainnya seperti kotak simpan aman (SDB) dan juga layanan konsultatif dari tenaga pemasaran yang handal, PT Bank CTBC Indonesia akan terus menerus memberikan pelayanan keuangan yang efektif dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
In addition to existing differentiated services which include Safe Deposit Box (SDB) and advisory service of dedicated sales, Bank CTBC Indonesia will continue to offer numerous effective and convenient financial services to meet customer’s needs.
Pada tahun 2013, Consumer Lending Group (CLG) telah mengembangkan strategi dan fitur-fitur produk yang mengacu pada ruas konsumen wiraswasta dan karyawan. Bank senantiasa memberikan penawaran produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk daerah Jakarta, Bandung, Surabaya dan sekitarnya. Selain itu, Bank meluncurkan beberapa program seperti Card for Loan dan Company Benefit Program untuk meningkatkan kualitas produk guna membangun mutu tenaga penjual kami demi mendukung strategi dan perkembangan CLG.
In 2013, Consumer Lending Group (CLG) has enhanced its product features and strategies focusing on segments i.e. Employee and Self-Employed. The Bank continue offering Public Loan and Salary Loan in our service areas, which covers Jakarta, Bandung, Surabaya, and their surroundings. In addition to that, the Bank also have launched several programs such as Card for Loan and Company Benefit Program to strengthen our product propositions and build our Sales force to support our strategy and growth.
Untuk menghadapi tantangan di tahun 2014, pengembangan portofolio Kredit Tanpa Agunan akan tetap berfokus pada peningkatan Strategi Pemasaran Terpadu secara keseluruhan, baik pada produk Salary Loan, maupun Public Loan, yang terdiri dari: memperluas area distribusi / lingkup jasa layanan, meningkatkan kapasitas dan produktivitas tenaga penjualan, meningkatkan kualitas pelayanan, memperkuat hubungan dengan nasabah melalui Up Selling & Cross Selling, menciptakan segmen baru, dan strategi komunikasi pemasaran yang lebih efektif kepada segmen pasar yang menjadi target Bank. Pada bisnis Kredit Beragunan, RBG akan tetap berfokus pada perbaikan produk / program yang dimiliki dengan cara acknowledging Pricing Package yang menarik, penguatan kerjasama strategis jangka panjang dengan para broker, melakukan intensifikasi terhadap channel yang diakuisisi saat ini, serta melakukan perbaikan produktivitas sekaligus kompetensi dari tenaga penjualan yang ada.
Facing up 2014, the expansion of Unsecured Lending Portfolio will continue to focus in enhancing the overall Integrated Marketing Strategy of both Salary Loan and Public Loan products, consists of: increasing distribution/service coverage, increasing sales force capacity & productivity, improving service quality, capacity and sales force productivity, strengthening Customer Relationship through Up Selling & Cross Selling, new segment creation, and more Effective Marketing Communication strategy to the targeted market segment. In the Secured Lending Business, Bank will continue to focus on Product/ Program enhancement by acknowledging the attractive Pricing package, strengthening the strategic partnership with Brokers, intensifying existing acquisition channels, as well as improving productivity and competency of existing Sales Officer.
Operasional Sebagai grup pendukung, Grup Operasi akan tetap selalu mendukung semua Unit Bisnis dalam mencapai target serta memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah dengan meningkatkan efisiensi kerja dan tetap melakukan pengawasan terhadap semua transaksi yang dilakukan dengan selalu memastikan kualitas kerja, tingkat keakurasian dan sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur standar kerja, serta memenuhi Peraturan Bank Indonesia dan peraturan lainnya yang berlaku.
Operations As a supporting group, Operation Group will keep continue support to all Business Unit to achieve the targets and give the excellence service to customers by improving efficiency as well as keep control on transactions executed by ensuring good quality of work, accuracy and comply with the Policy and Procedure/Standard Operating Procedure, Bank Indonesia Regulation and any other regulations.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi resiko dan mengembangkan sistem pengawasan, akan tetap menjadi fokus perhatian Grup Operasi. Berikut adalah rencana aktivitas yang akan dilakukan di tahun 2014: 1. Mengintegrasikan fungsi grup operasi di Jakarta, Bandung dan Surabaya untuk memaksimalkan efisiensi kerja dan kontrol. 2. Tetap meningkatkan efisiensi grup operasi untuk memaksimalkan efisiensi biaya secara keseluruhan dengan melakukan analisa serta pengawasan atas biaya operasi yang dibebankan. 3. Melanjutkan Proyek Single Core Banking System untuk diimplementasikan pada tahun 2014. 4. Mendukung pelaksanaan sistem pembayaran ritel yang diluncurkan oleh Bank Indonesia, melalui pengembangan BI-RTGS, BI-SSSS, SKNBI. 5. Bekerja sama dengan Kantor Pajak (KPPN) dan Departemen IT dalam mengembangkan sistem pembayaran pajak yang ada saat ini melalui Sistem Pembayaran Pajak Generasi ke dua guna mendukung Rencana Kerja dari Badan/Kantor Pajak pada tahun 2014. 6. Grup Operasi, bersama IT tetap mendukung Rencana Bank Indonesia untuk mengintegrasikan sistem pelaporan yang mengacu pada standar internasional pelaporan dengan mengembangkan sistem pelaporan berdasarkan metoda XBRL (extensible Business Reporting Language). 7. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis untuk meningkatkan fungsi layanan tambahan internet banking (online banking) untuk mengakomodasi kenyamanan bagi pelanggan dalam melakukan transaksi. 8. Bekerja sama dengan Departemen IT dan Unit Bisnis terkait dalam peningkatan fitur Produk Bisnis. 9. Meningkatkan GCG Bank, dengan melakukan self assessment yang komprehensif secara berkala terhadap Peraturan BI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Juga untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dengan konsisten mengembangkan dan terus meningkatkan sumber daya manusia sebagai elemen kunci dari manajemen risiko. 10. Meningkatkan akurasi dalam proses verifikasi untuk meminimalkan kesalahan dalam pengumpulan data pendukung dan pelaporan serta menindaklanjuti temuan audit internal dan eksternal. 11. Bekerja sama dengan Departemen IT dalam pengembangan pelaporan Bank Indonesia secara otomasi untuk mengurangi kesalahan (human error) dan meningkatkan efisiensi dan tingkat akurasi. 12. Mendorong kinerja individu dan tim dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan internal dan eksternal untuk mengembangkan kemampuan karyawan dan kesadaran risiko operasional.
Increase efficiency, mitigate risk and develop monitoring system, still remain the focus of attention of Operation Group, and the planned key activities in year 2014: 1. 2.
3. 4. 5.
6.
Integrate Operation Group Functions in Jakarta, Bandung and Surabaya to maximize management efficiency and control. Continue the improvements in Operation Group efficiency to maximize overall cost efficiency by operation expense control and analysis. Continue support the Single Core Banking System Project to be implemented in 2014. Continue support the implementation of retail payment system which was launched by the Bank of Indonesia, through the enhancement of BI-RTGS, BI-SSSS, SKNBI. Coordination with Tax Office (KPPN) and IT Department in upgrade of the current tax payment into 2nd Generation of Tax Payment to support Tax Regulator plan in 2014. Operation Group and IT keep continues support Bank Indonesia plan to integrate the reporting system referred to international standard of business reporting by implementing reporting system based on XBRL (extensible Business Reporting Language) methodology.
7.
Co work with IT and Business Unit to enhance the current internet banking (Online Banking Service) to provide additional service channel and accommodate convenience for customer in doing transaction. 8. Co work with IT and related Business Unit in enhancement of Business Product features. 9. Improving overall Bank’s GCG, by carrying out periodical comprehensive self assessment against to the BI Regulation and the prevailing law and regulation. Also to improve risk control system by consistently develop and continuously improve human resources as key element of risk management. 10. Improve the accuracy in verification process in order to minimize error in the collection of data supporting and reporting as well as follow up on the findings of external and internal audit. 11. Co work with IT in enhancement of automation Bank Indonesia Reporting to reduce human error and increase the efficiency and accuracy. 12. Encourage individual and team performance by enhance staff skill and knowledge through internal and external training to develop their capability and operational risk awareness.
PT Bank CTBC Indonesia
13
Tinjauan Keuangan Financial Review
14
Laba Bersih Perekonomian Indonesia tahun 2013 tumbuh sebesar 5,7%, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012 sebesar 6,2%. Penurunan pertumbuhan ekonomi 2013 tercatat pada terbatasnya pertumbuhan ekspor riil akibat melambatnya ekonomi global. Dari sisi permintaan domestik, pertumbuhan investasi, khususnya investasi nonbangunan, juga melambat. Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih menjadi penggerak utama pertumbuhan. Di tengah tren perlambatan ekonomi domestik dan pelemahan nilai tukar rupiah, kinerja sektor keuangan Indonesia khususnya industri perbankan tetap solid dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga.
Net Income The economy of Indonesia grow 5.7% in 2013 which is slower than growth 6.2 % at 2012. It was partially blamed on limited growth in real exports as a result of the tepid global economy. In terms of domestic demand, investment growth, particularly non-construction investment, also slowed. Meanwhile, household consumption remained the primary driver of growth. In the middle of domestic economic slowdown and rupiah depreciation, financial sectors in Indonesia performed soundly, especially the banking industry, with credit risk, liquidity risk, and market risk all well mitigated.
Sampai akhir Desember 2013, Bank telah membukukan laba sebelum pajak sebesar IDR 333,09 miliar. Laba bersih tercatat sebesar IDR 244,61 miliar, naik sebesar 48,51% dibandingkan tahun sebelumnya.
At the end of December 2013 the Bank has recorded profit before tax IDR 333.09 billion. Net profit amounted IDR 244,61 billion which is increase 48.51 % compared to previous year.
Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan bunga mencapai IDR 544,63 miliar pada tahun 2013, meningkat sebesar 15,58% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya.
Net Interest Income The Bank achieved Interest income IDR 544.63 billion in 2013 which is increase 15.58 % than previous year.
Kontribusi utama pendapatan bunga berasal dari kredit yang diberikan. Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan mencapai IDR 490,45 miliar atau 90,05% dari total pendapatan bunga.
Interest income mostly derived from loans which reached IDR 490.45 billion income and contribute 90.05 % to total interest income.
Beban bunga mencakup beban bunga atas deposito berjangka, tabungan, giro, simpanan dari bank lain serta beban bunga lainnya. Beban bunga tahun 2013 mencapai IDR 157,40 miliar, meningkat sebesar 34,84% dari tahun sebelumnya.
Interest expense, including interest expenses on time deposits, savings, current accounts, deposits from other banks and other interest expenses, reached IDR 157.40 billion in 2013 which is increase 34.84 % from the previous year.
Pendapatan bunga bersih mencapai IDR 387,22 miliar, meningkat 9,24% dari tahun sebelumnya.
Net interest income reached IDR 387.22 billion, increased by 9.24% from the previous year.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar IDR 197,2 miliar pada tahun 2013, naik sebesar 63,24% dari tahun sebelumnya.
Other Operating Revenue The Bank recorded other operating income IDR 197,2 billion in 2013, which is increased by 63.24% from previous year.
Pendapatan operasional lainnya meliputi provisi dan komisi bersih sebesar IDR 110,2 miliar pada tahun 2013.
Other operating income mostly comes from net fee & commission income which is recorded at IDR 110.2 billion in 2013.
Beban Operasional Beban operasional tahun 2013 mencapai IDR 251,34 miliar, meningkat 1,62% dari tahun sebelumnya.
Operating Expenses Operating expenses in 2013 reached IDR 251.34 billion, increased 1.62 % than previous year.
Beban operasional terutama meliputi beban karyawan sebesar IDR 132,14 miliar dan beban umum dan administrasi sebesar IDR 89,28 miliar. Beban karyawan meningkat sebesar 11,74% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan strategi Bank untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menawarkan gaji serta tunjangan yang kompetitif untuk menarik dan mempertahankan tenaga perbankan yang profesional.
Operating expenses mainly comes from Personnel Expenses amounting IDR 132.14 billion and General and Administrative expenses amounting IDR 89.28 billion. Personnel expenses increased by 11.74% compared to the previous year. This is in line with the Bank’s strategy to improve the quality of human resources by offering competitive salaries and benefits to attract and retain professional banking staff.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Aset Jumlah total aset Bank tumbuh sebesar 32,23% dari IDR 6,68 triliun pada akhir tahun 2012, menjadi IDR 8,83 triliun pada akhir tahun 2013.
Assets Total assets grew by 32.23% from IDR 6.68 trillion at the end of 2012 to IDR 8.83 trillion at the end of 2013.
Pertumbuhan aset Bank terutama didukung oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan sebesar 34,71%.
The growth was mainly supported by the increasing of loan 34,71 %.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan naik dari IDR 100,49 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi IDR 110,77 miliar pada akhir tahun 2013.
Reserve for impairment losses on loans increased from IDR 100.49 billion at year end 2012 to IDR 110.77 billion at the end of 2013.
Mayoritas kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja mencakup masing-masing 64% dan 63% terhadap total kredit yang diberikan pada tahun 2013 dan 2012.
Most of loan intended for working capital purposes which is represented by ratio 64% and 63% from total loans granted in 2013 and 2012 respectively.
Sektor ekonomi manufaktur masih merupakan sektor yang dominan dengan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR 3,64 triliun pada akhir tahun 2013. Jumlah ini meningkat 40,26% dari akhir tahun sebelumnya.
Manufacturing still the dominant sector with amounting to IDR 3.64 trillion at the end of 2013. This number increase 40.26% from the previous year.
Bank telah memenuhi ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku juga mengalami perbaikan yang tercermin dari penurunan NPL Bruto dari 2.46% di tahun 2012 menjadi 2,14% pada tahun 2013.
The Bank has fulfilled the requirements of the Legal Lending Limit (LLL). The ratio of non-performing loan (NPL), calculated in accordance with the applicable regulations of Bank Indonesia, have shown improvements which reflected by decreasing of NPL Gross from 2.46 % at 2012 into 2.14% at 2013.
Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi 2013 Loan Composition by Economic Sector 2013
Jumlah Aset & Kredit yang Diberikan Total Assets & Loan Receivable 10000
Lainnya / Others 889,121.00 14%
Jasa Bisnis/ Business Services 527,721.00 8%
8,832
8000
6,680
6000
Konstruksi / Construction 34,712.00 1%
Perdagangan / Trading 788,352.00 12%
4,682 4,154
4000
Transportasi / Transportation 433,664.00 7%
3,110
6,313
5,987
5,365
4,686
3,457
2000
Manufaktur / Manufacture 3,639,027.00 58%
0
2009
2010
2011
2012
2013
Liabilitas Jumlah liabilitas bank tumbuh IDR 4,75 triliun pada akhir tahun 2012, menjadi IDR 6,65 triliun pada akhir tahun 2013. Pertumbuhan dalam jumlah liabilitas terutama didukung oleh kenaikan jumlah simpanan dari nasabah. Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah simpanan dari nasabah dari IDR 3,90 triliun pada tahun 2012 menjadi IDR 5,06 triliun pada tahun 2013.
Liabilities Bank liabilities grew from IDR 4.75 trillion at the end of 2012, to IDR 6.65 trillion at the end of 2013. The growth was mainly supported by increase of deposits from customers which reflect by increasing of deposits from customer from IDR 3.90 trillion at 2012 unto IDR 5.06 trillion at 2013.
Simpanan dari nasabah dalam bentuk deposito berjangka naik dari IDR 2,40 triliun pada akhir tahun 2012 menjadi IDR 2,92 triliun pada akhir tahun 2013. Simpanan dalam bentuk giro meningkat dari 1.08 triliun pada akhir tahun 2012 menjadi IDR 1.76 triliun pada akhir tahun 2013.
Time deposits increased from IDR 2.40 trillion at the end of 2012 into IDR 2.92 trillion at the end of 2013. Current deposits increased from IDR 1.08 trillion at year end 2012 to IDR 1.76 trillion at the end of 2013.
PT Bank CTBC Indonesia
15
Tinjauan Keuangan Financial Review
Simpanan dari Nasabah Deposits from Customer
Komposisi Deposit Deposits Compotition
5,000
100%
4,000
80%
3,000
60%
2,000
40%
1,000
20%
0
2009
2010
2011
2012
0
2013
2009
2010
Deposit Time Deposits
2011
Tabungan Saving
2012
2013
Giro Demand Giro
Ekuitas Ekuitas Bank sebesar IDR 2,18 triliun pada akhir tahun 2013. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar IDR 1,93 triliun. Pertumbuhan ekuitas Bank sematamata didorong oleh laba bersih yang diinvestasikan kembali.
Equity Bank’s equity amounted to IDR 2.18 trillion at the end of 2013. This amount is higher than equity at previous year amounted 1.93 trillion. Equity growth is driven solely by the net income reinvested.
Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 31,46% pada akhir tahun 2013. Dengan rasio kecukupan modal tersebut tersedia peluang yang sangat besar bagi Bank untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) was 31.46% at the end of 2013. This provides a significant opportunity for the Bank to expand its business in the future.
Ekuitas Equity 2,500 2,180 2,000 1,587 1,500
1,764
1,932
1,436
1,000 500
0
2009
2010
2011
2012
2013
dalam Miliaran Rupiah in IDR Billion
Posisi Devisa Neto (PDN) Selama tahun 2013, Bank mengelola PDN dengan baik. Pencapaian PDN terhadap modal bank (KPMM) masih dalam batas ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 20%. Persentase PDN terhadap modal per akhir tahun 2013 turun menjadi 3,06% dibandingkan 3,54% pada akhir tahun 2012.
16
Net Open Position (NOP) During 2013, the Bank has managed NOP very well and ratio was within the regulation of Bank Indonesia which is below 20%. NOP percentage to capital at the end of 2013 was 3.06% which is lower than NOP percentage 3.54% at the end of 2012.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
PT Bank CTBC Indonesia
VII.
IV. V. VI.
II. III.
I.
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap / Core Capital and Supplemental Capital Deduction Eskposur Sekuritisasi / Securitisation exposure
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) / Additional Supplemental Capital Fulfilling Requirement (Tier 3)
Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar / Additional Supplemental Capital Allocated To Anticipated Market Risk
C.
D.
E.
*) Penyajian rincian dapat tidak ditampilkan apabila nilainya nihil / Presentation of the details can not be displayed when the value is nil **) Setelah dikurangi ATMR untuk Risiko Kredit atas seluruh surat berharga dalam Trading Book yang telah diperhitungakan Risiko Pasar / After deducting RWA for Credit Risk over all securities in the Trading Book Market Risk calculated
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A+B-C) / TOTAL CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTAL CAPITAL (A+B-C) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E) / TOTAL CORE CAPITAL,SUPPLEMENTAL CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTAL CAPITAL ALLOCATED TO ANTICIPATED MARKET RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT **) / CREDIT RISK-WEIGHTED ASSETS ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL / OPERATIONAL RISK-WEGHTED ASSETS ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / MARKET RISK-WEIGHTED ASSET A. Metode Standar / Standard Method B. Model Internal / Internal Method RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR (III: (IV+V+VI)) / REQUIRED MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK ,OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK (III:(IV+V+VI))
Modal Pelengkap / Supplement Capital 1. Level Atas / Upper tier 2 1.1. Saham preferen (perpetual kumulatif) / Prefference stock (cummulative perpetual) 1.2. Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif) / Subordinated bonds (cummulative perpetual) 1.3. Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif) / Subordinated loan (cummulative perpetual) 1.4. Mandatory convertible bond / Mandatory convertible bond 1.5. Modal Inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai Modal inti / Innovative capital not included as core capital 1.6. Instrumen modal pelengkap level atas (upper tier 2) lainnya / Other supplemental capital (upper tier 2) 1.7. Revaluasi aset tetap / Fixed assets revaluation 1.8. Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR) / General provision on earning assets (max. 1,25% RWA) 1.9. Pendapatan kompr. lain : Keuntungan dr peningkatan nilai wajar atas penyertaan dlm kategori Tersedia untuk Dijual (45%) / Other comprehensive income : Gain from increase in fair value of investment in shares classified as Available for sale (45%) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti / Lower Tier 2 maximum 50% of Core Capital 2.1. Redeemable preference shares / Redeemable preference shares 2.2. Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan (a - b - c) / Subordinated loans and bonds 2.3. Instrumen modal pelengkap level bawah (lower tier 2) lainnya / Other supplemental capital (lower tier 2) 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Supplemental Capital Deduction 3.1. Penyertaan (50%) / Investment in shares (50%) 3.2. Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) / Shortage of capital on insurance subsidiaries (50%)
B.
KOMPONEN MODAL / CAPITAL COMPONENTS A. Modal Inti / Core Capital 1. Modal disetor / Paid in Capital 2. Cadangan Tambahan Modal / Disclosed Reserves 2.1. Faktor penambah *) / Additional a. Agio / Agio b. Modal Sumbangan / Donated Capital c. Cadangan Umum / General Reserves d. Cadangan Tujuan / Appropriated reserves e. Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) / Previous years profit (100%) f. Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) / Current year profit (50%) g. Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan / Differences arising from translation of financial statement h. Dana Setoran Modal / Fund for Paid-Up Capital i. Waran yg diterbitkan (50%) / Warant issued (50%) j. Opsi saham yg diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham (50%) / Stock option issued for stock-based compensation program (50%) 2.2. Faktor pengurang *) / Deduction a. Disagio / Disagio b. Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) / Previous years loss (100%) c. Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) / Current year loss (50%) d. Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan / Differences arising from translation of financial statement e. Pendapatan kompr. lain : Kerugian dari penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam kategori Tersedia untuk Dijual / Other comprehensive income : Losses from decrease in fair value of investment f. Selisih kurang antara PPA atas aset produtif dan Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif / Differences in allowance for possible losses and allowance for impairment on earning assets g. Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas Aset non produktif yang wajib dihitung / Required Allowance (PPA) for non-productive assets h. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book / Difference in adjustment amounts from fair value of financial assets in trading book 3. Modal Inovatif / Innovative Capital 3.1. Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif) / subordinated bonds (non cummulative perpetual) 3.2. Pinjaman Subordinasi (perpetual non kumulatif) / subordinated loan (non cummulative perpetual) 3.3. Instrumen Modal Inovatif lainnya / Other innovative capital instrument 4. Faktor Pengurang Modal Inti / Core Capital Deduction 4.1. Goodwill / Goodwill 4.2. Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible assets 4.3. Penyertaan (50%) / Investments in shares (50%) 4.4. Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) / Shortage of capital on insurance subsidiaries (50%) 5. Kepentingan Non Pengendali / Minority Interest
Komponen Modal / Capital Components
-
-
2,063,276 2,063,276 5,567,241 819,531 171,009 171,009 31.46%
-
-
2,063,276 2,063,276 5,567,241 819,531 171,009 171,009 31.46%
4,219,906 804,164 157,901 157,901 36.27%
1,879,423 1,879,423
-
-
-
-
-
45,527
45,527 45,527
-
-
-
-
-
-
1,610,552 73,344
1,833,896 150,000 1,683,896 1,683,896
BANK / BANK
4,219,906 804,164 157,901 157,901 36.27%
1,879,423 1,879,423
-
-
-
-
-
45,527
45,527 45,527
-
-
-
-
-
-
1,610,552 73,344
1,833,896 150,000 1,683,896 1,683,896
KONSOLIDASI / CONSOLIDATION
31 Desember 2012 December 31, 2012
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
67,845
-
-
67,845
-
-
-
-
-
67,845 67,845
32,551 -
32,551 -
-
32,551
32,551
67,845 67,845
30,000 1,730,681 117,302
30,000
1,995,432 150,000 1,845,432 1,877,983
1,730,681 117,302
1,995,432 150,000 1,845,432 1,877,983
BANK / BANK
KONSOLIDASI / CONSOLIDATION
31 Desember 2013 December 31, 2013
Struktur Permodalan Capital Exposure
17
Tonggak Sejarah Milestones
2013
• •
2012
Meluncurkan produk asuransi baru “Provesta Optimum”. / Launched “Provesta Optimum” Bancassurance product. Nama PT Bank Chinatrust Indonesia berubah menjadi PT Bank CTBC Indonesia. / The Name of PT Bank Chinatrust Indonesia changed to PT Bank CTBC Indonesia.
2008
2011
• Kartu ATM/Debit Chinatrust diluncurkan. / Launched ATM/Debit Card Chinatrust.
2007
• Bank Chinatrust Indonesia meluncurkan produk pembiayaan TKI “Factory and Sanitarium Workers Financing”. / Launched “Factory and Sanitarium Workers Financing” IOW product.
•
•
Meresmikan pembukaan Kantor Cabang Pembantu Puri Kencana di Jakarta Barat. / Opened sub-branch Puri Kencana, West Jakarta. Implementasi sistem perbankan ritel terbaru “Finacle”. / Implemented new retail banking system “Finacle”.
2006
Bank Chinatrust Indonesia meluncurkan produk pembiayaan konsumen “Salary Loan”. / Launched “Salary Loan” consumer lending product. Bank merenovasi dan merelokasi cabang pembantu Kelapa Gading untuk mendukung pengembangan bisnis Wealth Management. / Relocated Kelapa Gading sub-branch to develop Wealth Management business.
Bank Chinatrust Indonesia mulai menggunakan logo baru “We are Family”. / Commenced to use the new “We are Family” logo.
2001
• • •
18
Nama Bank Chinatrust Tamara diubah menjadi Bank Chinatrust Indonesia. / The Name of Bank Chinatrust Tamara was changed to Bank Chinatrust Indonesia. Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya dari 85% menjadi 99%. / Chinatrust Commercial Bank increased its ownership from 85% to 99%. Cabang Pembantu pertama dibuka di Cikarang. / Opened the first sub-branch in Cikarang.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
2010
• •
• •
2009
Dibuka cabang pembantu baru di Darmo, Surabaya. / Opened new sub-branches in Darmo, Surabaya. Menandatangani nota kesepakatan dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai upaya dalam memberikan kemudahan pelayanan dan perlindungan risiko kepada nasabah. / Signed MoU with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia to provide the best service and risk protection to the customers. Merelokasi Kantor Cabang Bandung untuk meningkatkan pelayanan dan mendukung pengembangan Bisnis Perbankan Ritel. / Relocated Bandung Branch to improve customer service and develop Retail Banking Business. Meluncurkan produk pembiayaan konsumen “Cicilan Kredit Barang Tahan Lama”, pembiayaan ritel “Kredit Pemilikan Rumah – KPR”, dan fasilitas layanan e-BCI Internet Banking bagi nasabah korporasi. / Launched “Durable Goods Installment Loan” and “Mortgage Loan”, and e-BCI Internet Banking for Corporate Customers.
•
•
•
2005
Bank Chinatrust Indonesia ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk membiayai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Taiwan. / Appointed by Government of Indonesia to finance Indonesia Overseas Worker (IOW) to Taiwan.
2003
Meluncurkan produk baru “Public Personal Loan”, Bancassurance “Family Trust” dan layanan Safe Deposit Box. / Launched new products including “Public Personal Loan” ,bancassurance “Family Trust” and Safe Deposit Box service. Bank merenovasi dan meresmikan cabang pembantu Mangga Dua untuk meningkatkan pelayanan dan mendukung pengembangan bisnis Wealth Management. / Remodeled Mangga Dua sub-branch to improve customer service and support Wealth Management business. Dibuka 2 (dua) cabang pembantu baru di Dago Bandung dan Pluit. / Opened two new Sub-branches in Dago Bandung and Pluit.
2002
Cabang Pembantu baru dibuka di Mangga Dua. / Opened new sub-branch in Mangga Dua.
2000
Dibuka 2 (dua) cabang pembantu baru di Karawaci dan Kelapa Gading. / Opened 2 (two) sub-branches in Karawaci and Kelapa Gading.
1997
Kantor cabang Surabaya dan Bandung dibuka. / Opened two branches in Surabaya and Bandung.
Bank Chinatrust Tamara mulai beroperasi. / Bank Chinatrust Tamara commenced operation.
PT Bank CTBC Indonesia
19
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
20
Penerapan manajemen risiko bagi Bank dapat meningkatkan shareholder value, memberikan gambaran kepada pengelola Bank mengenai kemungkinan kerugian Bank di masa datang, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis yang didasarkan atas ketersediaan informasi, digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja Bank, digunakan untuk menilai risiko yang melekat pada instrumen atau kegiatan usaha Bank yang relatif kompleks serta menciptakan infrastruktur manajemen risiko yang kokoh dalam rangka meningkatkan daya saing Bank.
Implementation of risk management for banks can increase shareholder value, provide an overview to the bank management about the possibility of future bank losses, improve method and systematic decision-making process based on the availability of information, be used as the basis for more accurate measurement of the performance of the Bank, be used to assess the inherent risks in the instrument or the Bank’s business activities which are relatively complex and create a solid risk management infrastructure in order to enhance the competitiveness of the Bank.
Karena itu, Bank CTBC Indonesia terus memperkokoh pelaksanaan manajemen risiko di seluruh jajaran organisasi. Organisasi Manajemen Risiko di Bank CTBC Indonesia secara umum terdiri atas: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC) Komite ini diketuai oleh Komisaris Independen, dan mempunyai tanggung-jawab/tugas-tugas sebagai berikut: > Mengkaji/menelaah dan menilai pelaksanaan kebijakan-kebijakan Bank. > Menelaah dan memantau pertanggung-jawaban Komite Manajemen Risiko dan Departemen Manajemen Risiko dalam pelaksanaan kebijakankebijakan Bank.
Therefore, Bank CTBC Indonesia continues to strengthen the implementation of risk management throughout the organization. Risk Management Organization in Bank CTBC Indonesia generally consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC) This committee is chaired by Independent Commissioner and has the following tasks/responsibilities:
•
•
Komite Manajemen Risiko (RMC) Tugas-tugas Komite Manajemen Risiko ialah memastikan adanya pengelolaan risiko dan modal yang semestinya, profil risiko Bank yang dapat diterima, serta integritas (keutuhan dan kebenaran) dari proses tata-kelola risiko, dan: > Mengawasi dan mengarahkan pengelolaan risiko. > Memastikan bahwa proses dan prosedur yang telah ada untuk memantau dan mengawasi risiko sudah memenuhi standar yang ditentukan dalam prosedur-prosedur Bank maupun peraturanperaturan dari luar Bank. > Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait manajemen risiko yang paling kurang meliputi: » Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko, risk appetite dan limit risiko, kerangka manajemen risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal. » Penyempurnaan proses manajemen risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan tidak efektifnya penerapan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi. » Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan
> >
Review and evaluate implementation of Bank’s policies. Review and monitor accountability of Risk Management Committee and Risk Management Department in implementation of Bank’s policies.
Risk Management Committee (RMC) The RMC tasks are to ensure appropriate management of risk and capital, acceptable Bank risk profile, and the integrity of the risk governance process and to: > >
Supervise and guide the management of risk. Ensure that processes and procedures in place for the monitoring and control of risk meet the standards set in Bank’s procedures or external regulations.
>
Evaluate and give recommendation to President Director regarding risk management which at least covers: » Establishment of risk management policy and its amendment, included risk management strategy, risk appetite and risk limits, risk management framework and contingency plan to anticipate abnormal condition. »
Completion of risk management process periodically or incidentally as the result of the change of external and internal condition of the Bank that impact to Bank’s adequacy, Bank’s risk profile and effectiveness of risk management based on evaluation results.
»
Determination of policy and/or business decision that deviates from normal procedure such as violation of significant business expansion compared with the Bank’s business plan or
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/ eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. •
•
taking position/risk exposure that exceeds the limit which has been determined before.
Departemen Manajemen Risiko Departemen Manajemen Risiko (RMD) adalah suatu unit kerja yang independen dari unit usaha/kerja dan fungsional yang tugasnya ialah: > Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko. > Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. > Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko. > Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko (RMC) dan yang telah disetujui oleh Direksi. > Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap limit risiko yang ditetapkan. > Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan. > Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan. > Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan manajemen risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank. > Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan akan ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat. > Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan: » Kecukupan kerangka manajemen risiko. » Keakuratan metodologi penilaian risiko. » Kecukupan sistem informasi manajemen risiko.
•
Unit Bisnis dan Unit Pendukung > Memastikan kepatuhan terhadap KebijakanKebijakan, Pedoman, dan Prosedur/Pedoman Kerja Manajemen Risiko yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris atau Direksi terkait.
•
Risk Management Department Risk Management Department (RMD) is an independent unit from the business and functional unit, with the responsibilities: > Provide recommendation to Directors in establishing policy, strategy and risk management framework. >
Develop procedure and tools to identify, measure, monitor and control the risk.
>
Design and implement devices that are needed in risk management implementation. Monitor the implementation of policy, strategy and risk management framework that recommended by Risk Management Committee (RMC) and approved by Directors. Monitor the position/risk exposure either for overall or by risk type, including the monitoring of the compliance to the risk limits. Carry out stress testing to know the impact of the implementation of risk management policy and strategy to overall Bank’s portfolio or performance.
>
> >
>
>
Review new product and/or activity proposed by certain unit in the bank. Review is focused to the aspect of Bank’s capability to manage the risk arised by new product and or activity including the completeness of system and procedure that are used also with the impact to the overall Bank’s risk exposure. Provide recommendation to business unit and/or RMC related to the risk management implementation such as the amount or the maximum risk exposure that can be managed by the Bank.
>
Establish and report risk profile to Directors and RMC periodically or at least quarterly. The frequency of the report will be increased if market condition is changed rapidly.
>
Carry out periodically review based on the Bank’s need, to ensure: » » »
Adequacy of risk management framework. Accuracy of risk assessment methodology. Adequacy of risk management information system.
Business and Supporting Units > Ensuring compliance with the Risk Management Policies, Guidelines and Procedures/Working Manuals approved by BOC or related Directors.
PT Bank CTBC Indonesia
21
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
> >
22
Memastikan bahwa risiko-risiko telah dikenali, dinilai/diukur, dilaporkan dan dikelola dalam cara yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Unit bisnis dan Unit Pendukung wajib menyampaikan laporan atau informasi mengenai eksposur risiko yang dikelola satuan kerja yang bersangkutan kepada Departemen Manajemen Risiko secara berkala.
> >
Ensuring that risks are identified, assessed, reported and managed in a manner consistent with defined procedures. Business and Supporting units are obliged to submit a report or information related to risk exposure that managed by related unit to RMD periodically.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko di Bank. Untuk itu Dewan Komisaris dan Direksi memahami risiko-risiko yang dihadapi Bank dan memberikan arahan yang jelas, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif serta mengembangkan budaya manajemen risiko di Bank. Selain itu Dewan Komisaris dan Direksi juga memastikan struktur organisasi yang memadai, menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing unit, serta memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas SDM untuk mendukung penerapan manajemen risiko secara efektif.
Board of commissioners (BOC) and Directors are responsible for the effective implementation of Risk Management at the Bank. To this end BOC and Directors understands risks faced by the Bank and provide clear direction, supervision, and actively mitigate and develop a culture of risk management in the Bank. In addition, the BOC and Directors also ensure an adequate organizational structure, assign tasks and responsibilities are clear on each unit, as well as ensure sufficient quantity and quality of human resources to support the effective implementation of Risk Management.
Penerapan manajemen risiko yang efektif di bank telah didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta limit risiko yang ditetapkan secara jelas sejalan dengan visi, misi, dan strategi bisnis Bank serta dengan mempertimbangkan jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat. Selain itu, penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang dimiliki Bank didukung oleh kecukupan permodalan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
Effective Risk Management in banks has been supported by a framework that includes policies and procedures for risk management and risk limits which are defined clearly in line with the vision, mission, and business strategy of the Bank and taking into account the type, complexity of business, risk profile, and the level of risk to be taken as well as the rules set forth the authority and / or sound banking practices. In addition, the implementation of risk management policies and procedures supported by the Bank capital adequacy and quality of adequate human resources.
Dalam rangka pengendalian risiko secara efektif, kebijakan dan prosedur yang dimiliki Bank didasarkan pada strategi manajemen risiko dan dilengkapi dengan limit risiko. Penetapan limit risiko dilakukan dengan memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil dan strategi Bank secara keseluruhan. Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko.
In order to control risk effectively, policies and procedures of the Bank are based on the Risk Management strategy and equiped with risk limits. The risk limits setting done by considering the level of risk to be taken and the overall strategy of the Bank. Identification, measurement, monitoring, and controlling risk are major parts of the Risk Management implementation process.
Identifikasi risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis Bank dan dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Bank juga melakukan pengukuran risiko sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha. Dalam pemantauan terhadap hasil pengukuran risiko, Bank menetapkan Departemen Manajemen Risiko sebagai unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi untuk memantau tingkat dan tren serta menganalisis arah risiko. Selain itu, efektivitas penerapan manajemen risiko didukung oleh pengendalian risiko dengan mempertimbangkan hasil pengukuran dan pemantauan risiko. Dalam rangka mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, Bank juga mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Risk identification is proactive, covering all activities of the Bank’s business and conducted in order to analyze the sources and the potential risks and impacts. Bank also measures the Risk in accordance with the characteristics and complexity of business activities. In the monitoring of risk measurement result, the Bank has established a Risk Management Department (RMD) as an independent unit of the transactional units to monitor the level and direction of risk trends and analyzes. In addition, the effectiveness of the Risk Management implementation is supported by considering the results of measuring and monitoring risk. In order to support the process of identification, measurement, monitoring, and controlling the risk, the Bank is also developing a management information system that is tailored to the characteristics, activities and complexity of the Bank’s business activities.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Proses penerapan manajemen risiko telah dilengkapi dengan sistem pengendalian intern yang handal. Penerapan sistem pengendalian intern secara efektif dapat membantu pengurus Bank menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Terselenggaranya sistem pengendalian intern Bank yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh satuan kerja operasional dan satuan kerja pendukung serta Satuan Kerja Audit Intern.
Risk Management implementation process has been equipped with a reliable internal control system. Implementation of effective internal control system can help Bank Management to maintain Bank assets, ensure financial reporting and trustworthy management, improve Bank compliance to existing rules and regulations, as well as reducing the risk of losses, irregularities and violations of prudential aspects. The implementation of the Bank’s reliable and effective internal control systems are the responsibility of the entire operating unit and support unit and the Internal Audit Unit.
Dalam prosesnya, Bank CTBC Indonesia telah menerapkan 8 (delapan) jenis manajemen risiko seperti di bawah ini:
In the process, Bank CTBC Indonesia has implemented 8 (eight) types of risk management as below:
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko kredit adalah untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank.
The main purpose of risk management for credit risk is to ensure that the activities of financing in Bank are not exposed to credit risk which can result in losses to the Bank.
Organisasi Manajemen Risiko Kredit Bank terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC). • Komite Manajemen Risiko (RMC). • Institutional Credit Risk Policy & Management Department. • Semua Departemen Kredit yang Terkait. • Business Unit.
The Bank’s Credit Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC). • Risk Management Committee (RMC). • Institutional Credit Risk Policy & Management Department. • All Credit Related Departments. • Business Unit
Manajemen Risiko Kredit berlaku terhadap semua kegiatan kredit yang dilakukan oleh Bank.
Credit Risk Management applies to all credit activities undertaken by the Bank.
Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit mencakup strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan. Strategi tersebut wajib dimuat secara jelas mengenai arah penyediaan dana yang akan dilakukan. Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit wajib dilakukan sesuai dengan tujuan Bank untuk menjaga kualitas kredit yang kuat, laba, dan pertumbuhan usaha. Strategi juga wajib dibuat sesuai dengan kebijakan, prosedur bank serta hukum dan regulasi yang berlaku.
Credit risk management strategy is covering the credit risk activities that may have significant credit risk exposures. The strategy shall be clearly stipulated the financing to be carried out. The credit risk management strategy for credit risk shall be in line with the Bank’s goal in maintaining strong credit quality, earnings, and business growth. The strategy shall also be in line according to the Bank’s policy, procedure and other prevailing laws and regulation.
Bank memiliki kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi adanya risiko konsentrasi kredit. Bank mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan dan prosedur secara tepat sehingga dapat: • Mendukung penyediaan dana yang sehat. • Memantau dan mengendalikan risiko kredit, termasuk risiko konsentrasi kredit. • Melakukan evaluasi terhadap peluang usaha yang baru sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
The Bank has policies and procedures to identify concentrations of credit risk. Bank develop and implement appropriate policies and procedures to:
Risiko kredit adalah risiko yang timbul dari gagalnya peminjam, pihak lawan/peserta, atau penerbit dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya dan sepenuhnya, sebagaimana yang telah disepakati atau yang diperjanjikan dalam kontrak, sehingga mengakibatkan kerugian keuangan pada Bank.
Credit risk is the risk arises from the failure of a borrower, counterparty or issuer to honor its obligations on time and in full as agreed or contracted, that will resulting in a financial loss to the Bank.
• • •
Support sound financing. Monitor and control credit risk, including concentrations of credit risk. Prudently evaluate new business opportunities.
PT Bank CTBC Indonesia
23
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
•
24
Membuat lebih efektif pengelolaan atas kredit bermasalah.
•
Strengthen the management of non-performing assets.
Bank mendiversifikasi exposure risiko kredit dengan menetapkan maksimum limit pemberian kredit untuk menghindari konsentrasi risiko kredit pada peminjam tunggal, kelompok atau pada industri tertentu, maupun pihak terkait. Penetapan limit risiko kredit wajib didokumentasikan secara tertulis untuk memudahkan jejak audit.
The Bank diversified the credit risk exposure by setting up maximum limit of financing to avoid concentration of credit risk to a single borrower, a group of borrower or industry, as well as related party. Credit risk limit determination shall be well documented in order for the purpose of audit trail.
Bank memiliki sistem dan prosedur tertulis untuk melakukan pengukuran risiko dengan menggunakan teknik pengukuran dan pengelolaan risiko kredit dengan pendekatan pemeringkatan internal (internal rating). Bank juga mengembangkan dan melakukan pengkinian data secara berkala pada sistem dan prosedur selaras dengan karakteristik portofolio kredit dan kebutuhan bisnis Bank.
Bank has systems and procedures in written to perform risk measurement by using internal rating approach as the technique to measure and manage the credit risk. Bank also develops and conducts periodical update to the systems and procedures which shall aligned with the Bank’s credit portfolio characteristic and business needs.
Bank memastikan bahwa semua satuan kerja terkait risiko kredit menpunyai fungsi kerja yang memadai dan exposure risiko kredit tetap dijaga dengan konsisten dalam limit yang telah ditetapkan serta memenuhi prinsip kehati-hatian Bank. Pengendalian risiko kredit dilakukan melalui beberapa cara, antara lain mitigasi risiko, pengelolaan aktif risiko kredit dalam portofolio, penetapan tingkat kewenangan dalam proses persetujuan kredit, dan penetapan limit risiko kredit konsentrasi dimana akan ditinjau secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.
Bank ensures all credit risk related working units have adequate function and that credit risk exposure is maintained consistently within the set limit to fulfill the Bank’s prudential principle. The Bank’s credit risk controlling is performed in several ways such as risk mitigation, active management of credit risk in the portfolio, determination of authority level in credit approval, and determination of concentration credit risk limit that is reviewed at least annually.
Penurunan Nilai Penurunan nilai untuk aset keuangan dinilai pada biaya amortisasi dimana menurut definisi merupakan perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value (PV) dari perkiraan arus kas dikurangi dengan suku bunga efektif asal, dimana nilai tercatat adalah jumlah dimana aset yang diakui di neraca keuangan setelah dikurangi amortisasi. Semua instrumen derivatif harus diukur pada nilai wajar dengan memperhatikan Credit Risk Adjusment dengan perubahan dalam laba atau rugi.
Impairment Impairment for financial assets measured at amortized cost by definition is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the asset’s original effective interest rate, whereby carrying amount is the amount at which an asset is recognized in the balance sheet after Net Amortization. All Derivatives Instruments is to be measured at fair value by taking into consideration of the credit risk adjustment with changes in profit or loss.
Aset keuangan akan dipertimbangkan untuk penurunan nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut (“Peristiwa yang Merugikan”).
Financial assets are considered impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after initial recognition (“Loss Event”).
Definisi dari “Peristiwa yang Merugikan” dijabarkan dimana ketika rekening tersebut telah diklasifikasikan ke dalam EW2, EW3, D1 (Default 1), dan D2 (Default 2). Penjelasan dari bukti objektif pada penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The definition of “loss events” for Corporate Bussines Loans and Receivables shall be when the account has been classified as EW2, EW3, D1 (Default 1), and D2 (Default 2). The descriptions of objective evidence of impairment are as follows:
•
•
Tanggal jatuh tempo dari pembayaran kembali pokok diperpanjang dimana kondisi keuangan debitur memburuk dan terdapat kemungkinan bahwa pokok pinjaman tidak bisa dibayarkan kembali sesuai jadwal. Meskipun debitur membayar bunga sesuai jadwal, tetapi Relationship Manager tidak setuju atau
Maturity date of principal repayment is extended, whereby the obligor’s financial condition deteriorated and it is possible that the principal can not be repaid on schedule. Although the obligor makes its interest payment on schedule, but Relationship Manager does not agree or Institutional Credit Control Officer does not recommend
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
•
pejabat Institutional Credit Control Departemen tidak merekomendasi untuk memperbaharui fasilitas dan hanya setuju atau merekomendasi dengan perpanjangan sementara dari tanggal jatuh tempo pokok pinjaman. Pelunasan utang pokok atau pembayaran bunga yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 hari.
renewing the facility and only agree or recommend on temporary extension of the principal maturity date.
•
Principal repayment or Interest payment overdue for more than 30 days.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada lembaga keuangan, HTM, dan AFS, definisi “Peristiwa yang Merugikan” adalah sebagai berikut ini: • Indikasi Pertama pada ketidaksanggupan memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo pembayaran pada Pihak Lawan. Indikasi pertama pada ketidaksanggupan membayar mengacu pada isyarat peringatan yang telah ditetapkan di dalam “BCI Financial Institution Policy and Procedure”. • Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR) kurang dari tingkat minimum yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR). • Tingkat Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL) melebihi dari tingkat maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL).
The definitions of “Loss Event” for Financial Institution Bussiness Loans and Receivables, HTM and AFS, are as following:
Definisi penurunan nilai aset keuangan pada pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada Ritel dan IOW Business adalah ketika rekening yang sudah jatuh tempo (DPD) melewati lebih dari 90 hari. Untuk pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kepada IOW Business, definisi penurunan nilai juga meliputi bila terjadi IOW yang melarikan diri atau dipulangkan kembali.
The definition of “Loss Events” for Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be when the Days Past Dues (DPD) is more than 90 days. For IOW Business, the definition of “Loss Events” shall also include when there is occurrence of runaway or repatriated of specific IOW.
Bank melakukan pendekatan untuk mengatur kriteria pada Pinjaman yang Diberikan dan Piutang sebagai signifikan atau tidak signifikan pada Bank ditentukan berdasarkan segmentasi pasar dari Pinjaman yang Diberikan dan Piutang. 1. Semua Pinjaman yang Diberikan dan Piutang wajib diperlakukan sebagai Signifikan terhadap Bank jika mereka diklasifikasikan ke dalam kriteria segmentasi pasar berikut ini: a. Nasabah dalam segmen “Usaha Kecil Menengah” adalah nasabah korporasi dengan total penjualan tahunan di bawah USD 15 Juta (X
USD 150 Juta). d. Nasabah yang dikategorikan ke dalam Lembaga Keuangan.
The Bank uses approach to set the criteria to constitute the Loans and Receivables as significant or insignificant to the Banks is determined based upon the market segmentations of the Loan and Receivables. 1. All Loans and Receivables shall be treated as Significant to the Banks if they are classified under the following criteria of market segmentations:
2.
2.
Semua Pinjaman yang Diberikan dan Piutang yang tidak masuk ke dalam kategori segmentasi pasar tersebut diatas maka wajib diperlakukan sebagai Tidak Signifikan terhadap Bank.
•
First indication of default on its payment obligation at maturity to any of their counter-parties. The first indication of default refers to the warning signals stipulated under the “BCI Financial Institution Policy and Procedure”.
•
The bank’s individual Capital Adequacy Ratio (CAR) is less then the minimum level of Bank Indonesia Regulation on Capital Adequacy Ratio (CAR). The bank’s individual Net Non-Performing Loan (NPL) ratio is more than the maximum level of Bank Indonesia Regulation on Net Non-Performing Loan (NPL) ratio.
•
a. Borrower in “Small Medium Enterprises” segment is corporate borrower with total annual sales below USD15 Mio (x USD 150 Mio). d. Borrower that are classified as Financial Institutions. All Loans and Receivables that do not fall into the above criteria of market segmentations shall then be treated as Insignificant to the Banks.
PT Bank CTBC Indonesia
25
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
26
Penurunan Nilai Individu Semua Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi yang sudah di kelompokan ke dalam EW2 atau yang lebih buruk, wajib di tetapkan secara individu dengan menggunakan Format Analisa Penilaian Individu. Penurunan nilai untuk Pinjaman yang Diberikan dan Piutang kepada Korporasi yang mengalami kerugian secara individu wajib dinilai berdasarkan perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value (PV) dari perkiraan arus kas. Tingkat suku bunga diskonto yang akan digunakan untuk menghitung nilai Present Value (PV) adalah suku bunga yang efektif.
Individual Impairment All of the Corporate Loans and Receivables, which have been classified under EW2 or worst, shall be assessed individually by using the Individual Assessment Analysis Template. The impairment for Corporate Loans and Receivables that are individually impaired is calculated based on the difference between the carrying amount and the present value of the future cash flows. The discount rate used for calculating the present value is the Effective Interest Rate (EIR).
Penurunan Nilai Kolektif Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi yang secara individu tidak mengalami penurunan nilai wajib ditetapkan dengan mempertimbangkan Periode Identifikasi Kerugian (LIP), yang dihitung berdasarkan rumus “Penurunan nilai Aktiva = Saldo Tagihan (OS) x Probability of Default (PD) x Loss Given Default (LGD) x Periode Identifikasi Kerugian (LIP)”.
Collective Impairment Corporate Loans and Receivables shall be assessed by considering the LIP, which is calculated based on the formula“Impairment = Exposure at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD x Loss Identification Period (LIP)”.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada IOW Business dan Ritel dihitung berdasarkan rumus “Penurunan Nilai = Exposure at Default (Neraca saldo) x PD x LGD”. Dimana Probability of Default (PD) untuk IOW dihitung berdasarkan probabilitas dari setiap migrasi IOW dari satu bucket DPD ke bucket DPD lain dengan waktu yang lebih panjang setelah 1 bulan observasi.
Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be calculated based on the formula “Impairment = Exposure at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD”. Whereby, the Probability of Default (PD) is calculated based on the probability of each IOW migrating from one bucket of DPD to longer bucket of DPD after 1 month of observation.
Risiko Kredit dengan pendekatan standar Bank mengacu kepada SE Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
The bank’s credit risk standardized approach shall refer to Bank Indonesia SE No.13/6/DPNP dated 18 February 2011 regarding guidelines for the calculation of risk-weighted assets (ATMR) for credit risk using the standardized approach.
Agunan yang dapat diterima oleh Bank adalah yang diperbolehkan secara ketentuan bagi Bank dan tidak melanggar ketentuan hukum. Persetujuan dan penilaian agunan wajib dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Nilai pasar yang wajar, usia depresiasi, dan nilai pasar agunan antara lain yang wajib menjadi pertimbangan dalam melakukan penilaian agunan. Bank menerapkan perhitungan nilai yang dijaminkan untuk fasilitas berdasarkan pada Net Appraisal Value dimana dihitung berdasarkan formula sebagai berikut: (harga penilaian x rasio LTV) dikurangi dengan (Deposit penyewaan, dan hak – hak senior lainnya).
Collateral accepted by the bank shall be legally allowed to the Bank and shall not be against the law. The approval and appraisal of collateral shall be with prudence. Fair market value, depreciable life, and marketability of the collateral shall be taken into consideration when conducting appraisal of collateral. The Bank applies the calculation of secured amount for facility based on the “Net Appraisal Value” which calculated as follows: (Appraised value times LTV ratio) minus (rent deposit and any other senior rights).
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual / Disclosure of Net Dues Based on Regions - Individual Bank
No.
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
Kategori Portfolio / Portfolio Category Ind. Barat / Ind. Tengah / West Indonesia Mid Indonesia
(1) 1 2 3
4 5 6 7 8
9 10 11 12
(2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total
(3) 983,130 161,756
Ind. Timur / East Indonesia
Luar Ind. / Overseas
(5)
(6)
Ind. Barat / Ind. Tengah / West Indonesia Mid Indonesia
Total
-
-
-
(7) 983,130 161,756
(8) 1,125,349 -
-
-
-
-
-
520,593 107,759 19,093
3,575 -
-
255,801 -
178,218
46,071
136 -
4,266,470 5,344 175,695 -
1,424,900 38 -
6,418,058
1,474,585
(4)
(9)
Ind. Timur / East Indonesia
Luar Ind. / Overseas
(10)
(11)
Total
-
-
-
(12) 1,125,349 -
-
-
-
-
-
776,394 111,335 19,093
185,765 107,885 16,897
-
-
308,585 -
494,350 107,885 16,897
442,345
666,770
177,598
162
-
364,352
542,111
5,004 -
2,954 26,846 -
5,699,328 32,228 175,695 -
4,173,277 3,146 128,509 -
5,005 2 -
-
35,102 20,343 -
4,213,384 23,491 128,509 -
5,140
727,946
8,625,729
5,918,426
5,168
-
728,382
6,651,976
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual / Disclosure of Detailed Impairment Transaction - Individual Bank No. (1) 1 2
Keterangan / Explanation
(2) Saldo awal CKPN / Initial Provision Balance Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) / Impairment (Reversal) for the current period (Net) 2.a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Impairment for the current period 2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Impairment Reversal for the current period 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan / Impairment for Written-off dues in the current period 4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other impairment (reversal) for the current period Saldo akhir CKPN / Ending provision balance
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date CKPN Individual / CKPN Kolektif / Individual Impairment Collective Impairment (3) (4) 69,428 31,690
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date CKPN Individual / CKPN Kolektif / Individual Impairment Collective Impairment (5) (6) 61,801 35,589
-
-
1,318
10,921
10,724
30,873
-
-
(6,160)
(14,670)
-
-
-
(19,272)
-
-
3,063
(830)
70,746
42,611
69,428
31,690
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
PT Bank CTBC Indonesia
27
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual / Disclosure of Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan- Individual Bank
No.
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
Kategori Portfolio / Portfolio Category >1 thn s.d. 3 thn / >1 yr to 3 yr
>3 thn s.d. 5 thn / >3 yr to 5 yr
(3) 689,589 -
(4) 90,254 -
(5) 161,756
(6) 94,305 -
Non-Kontraktual / Uncommitted (7) 108,983 -
-
-
-
-
324,223 141 792
180,000 4,613 3,883
13,550 1,983
624,790
22,581
4,392,663 29,539 6,061,737
≤ 1 tahun / ≤ 1 year (1) 1 2 3
4 5 6 7 8
9 10 11 12
(2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total
-
-
-
Non-Kontraktual / Uncommitted (13) -
-
-
-
-
-
-
776,394 111,335 19,093
494,350 -
1,459 278
208 2,741
94,807 13,878
11,411 -
494,350 107,885 16,897
-
666,770
498,351
15,882
13,904
8,423
5,552
542,111
4,420 2,549 -
175,695 -
5,699,328 32,228 175,695 -
1,530,099 20,491 -
373,548 1,373 -
532,951 246 -
95,830 1,381 -
1,680,956 128,509 -
4,213,384 23,491 128,509 -
215,243
556,848
8,625,729
392,540
550,050
214,319
1,826,428
6,651,976
>5 thn / >5 yr
Total
≤ 1 tahun / ≤ 1 year
(8) 983,130 161,756
(9) 1,125,349 -
-
-
93,030 12,435
272,171 -
10,895
8,504
693,480 138 -
608,765 2 -
994,949
796,950
3,668,639
>1 thn s.d. 3 thn / >1 yr to 3 yr
>3 thn s.d. 5 thn / >3 yr to 5 yr (11)
(10)
>5 thn / >5 yr (12)
Total (14) 1,125,349 -
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual / Disclosure of Dues and Impairment based on Regions - Individual Bank
No.
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
Keterangan / Explanation Ind. Barat / Ind. Tengah / West Indonesia Mid Indonesia
(1) 1 2
3 4 5
(2) Tagihan / Dues Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Dues a. Belum jatuh tempo / Not yet due b. Telah jatuh tempo / Current due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual / Impairment - individual Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif / Impairment - collective Tagihan yang dihapus buku / Written-off Dues
Ind. Timur / East Indonesia
Luar Ind. / Overseas
Ind. Barat / Ind. Tengah / West Indonesia Mid Indonesia
Total
(3) 6,418,058 -
(4) 1,474,585 -
(5) 5,140 -
(6) 727,946 -
(7) 8,625,729 -
(8) 4,288,311
(9) 5,168
37,743
33,003
-
-
70,746
69,428
24,211
8,297
-
10,103
42,611
23,105
-
Ind. Timur / East Indonesia (10)
Luar Ind. / Overseas
Total
-
(11) 384,697
(12) 4,678,176 -
-
-
-
69,428
5
-
8,580
31,690 -
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
28
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual / Disclosure of Net Dues based on Economic Sectors - Individual Bank
No.
Sektor Ekonomi / Economic Sectors
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry
-
-
-
-
-
69,940
-
-
2
Perikanan / Fishery
-
-
-
-
-
26,435
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
-
-
-
-
-
77,715
-
-
4
Industri pengolahan / Manufacture Industries
-
-
-
-
10,213
3,291,166
2,467
-
5
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
-
-
-
-
-
34,712
-
-
6
Konstruksi / Construction
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
-
-
-
-
2,077
783,337
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication
-
-
-
-
-
442,731
-
-
10
Perantara keuangan / Financial Intermediaries
-
-
-
-
-
347,091
-
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services
-
-
-
-
297
161,088
-
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan / Educational Services
-
-
-
-
-
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals
-
-
-
-
881
9,298
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities
-
-
-
-
-
66,962
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
-
-
111,335
19,093
14,564
8,002
2,549
-
20
Lainnya / Others
983,130
776,394
-
-
638,738
380,851
27,212
175,695
Total
983,130
776,394
111,335
19,093
666,770
5,699,328
32,228
175,695
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Perikanan / Fishery
-
-
-
-
-
-
23,868
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
-
-
-
-
-
-
80,640
-
-
4
Industri pengolahan / Manufacture Industries
-
-
-
-
-
3,017
2,590,310
1,190
-
5
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
-
-
-
-
-
-
70,749
-
-
6
Konstruksi / Construction
-
-
-
-
-
-
530
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
-
-
-
-
-
1,281
623,978
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking
-
-
-
-
-
-
17,840
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication
-
-
-
-
-
-
219,381
-
-
10
Perantara keuangan / Financial Intermediaries
-
-
-
-
-
-
279,536
-
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services
-
-
-
-
-
-
71,390
-
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan / Educational Services
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals
-
-
-
-
-
1,360
9,570
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19
Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
-
-
-
107,885
16,897
9,034
-
1,319
-
20
Lainnya / Others
1,125,349
-
494,350
-
-
527,418
225,593
20,982
128,509
Total
1,125,349
-
494,350
107,885
16,897
542,111
4,213,384
23,491
128,509
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
PT Bank CTBC Indonesia
29
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual / Disclosure of Dues and Impairment based on Economic Sectors - Individual Bank Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai / Impaired Dues No.
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20
Sektor Ekonomi / Economic Sectors
(2) Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri pengolahan / Manufacture Industries Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water Konstruksi / Construction Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication Perantara keuangan / Financial Intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security Jasa pendidikan / Educational Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector Lainnya / Others Total
Tagihan / Dues
(3)
a. Belum jatuh tempo / Not yet due
b. Telah jatuh tempo / Current due
(4)
(5)
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual / Individual Impairment
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif / Collective Impairment
Tagihan yang dihapus buku / Written-off Dues
(6)
(7)
(8)
69,940
-
-
-
99
26,435
-
-
-
129
239,472
-
-
-
319
3,303,845 34,712 -
-
-
37,083 -
15,165 134 -
785,414
-
-
33,003
3,935
-
-
-
-
-
442,731
-
-
-
1,537
347,091
-
-
-
1,471
161,385
-
-
660
541
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,179
-
-
-
37
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
66,962
-
-
-
-
821,493 2,316,070 8,625,729
-
-
70,746
1,484 15,146 39,996
-
-
-
23,868
6,866
71
80,640
-
-
2,594,518 70,749 530
28,410 -
10,603 299 9
625,259
34,152
2,575
17,840
-
297 1,435
219,381
-
279,536
-
949
71,390
-
540
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,930
-
48
-
-
-
-
-
-
-
-
-
135,135 4,129,775
69,428
393 13,762 30,980
-
-
-
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
30
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
PT Bank CTBC Indonesia
31
9 10 11 12
7 8
4 5 6
TOTAL
(2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
(1) 1 2
3
Kategori Portfolio / Portfolio Category
No.
9 10 11 12
7 8
4 5 6
TOTAL
(2) Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due to Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
(1) 1 2
3
Kategori Portfolio / Portfolio Category
No.
(3)
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT ICRA Indonesia
PT. Fitch Ratings Indonesia
Moody’s
Fitch Rating
Standard and Poor’s
Lembaga Pemeringkat / Rating Institutions
(3)
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT ICRA Indonesia
PT. Fitch Ratings Indonesia
Moody’s
Fitch Rating
Standard and Poor’s
Lembaga Pemeringkat / Rating Institutions
(7)
177,489
177,489
BBB+ s.d BBB-
(8)
50,360
50,360
BB+ s.d BB-
(10)
Less than id B-
Kurang dari B- / Less than B-
(11)
idA1
A-1
(12)
idA2
A-2
(13)
idA3 s.d id A4
A-3
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings
(13)
A-3
(14)
Kurang dari A-3 / Less than A-3 Kurang dari F3 / Less than F-3 Kurang dari P-3 / Less than P-3 Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3 / Less than [ldr]A3 Kurang dari idA4 / Less than idA4
(14)
Kurang dari A-3 / Less than A-3 Kurang dari F3 / Less than F-3 Kurang dari P-3 / Less than P-3 Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn) Kurang dari [Idr]A3 / Less than [ldr]A3 Kurang dari idA4 / Less than idA4
0
0
180,091
(15)
Tanpa Peringkat / Without Ratings
5,377,081
4,234,876 32,228 175,695
666,770
137,084 111,335 19,093
(15)
Tanpa Peringkat / Without Ratings
5,833,083
4,213,384 0 0 0
494,350
0
(16) 1,125,349 0
Total
8,625,729
5,699,328 32,228 175,695
0 666,770
776,394 111,335 19,093
0
(16) 983,130 161,756
Total
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
4,086,730 5,674
0 5,674
0
(9)
id B+ s.d id B-
B+ s.d B-
(12)
A-2
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings
180,631
0
0
0
(8)
id BB+ s.d id BB-
BB+ s.d BB-
(11)
A-1
1,560,048
0
0
(7)
id BBB+ s.d id BBB-
BBB+ s.d BBB-
Tagihan Bersih / Net Dues
(10)
Less than id B-
Kurang dari B- / Less than BKurang dari B- /
3,906,639
(6)
idA+ s.d id A-
A+ s.d A-
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings
(9)
B+ s.d B-
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
(6)
A+ s.d A-
180,631
(5)
idAA+ s.d idAA-
AA+ s.d AA-
(5)
AA+ s.d AA-
Tagihan Bersih / Net Dues
126,114
308,585
0
(4) 1,125,349 0
idAAA
AAA
1,944,316
210,480
588,950
(4) 983,130 161,756
AAA
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual / Disclosure of Net Dues based on Portfolio Categories and Ratings
32
Variabel yang Mendasari / Underlying Variables
Nilai Tukar / Exchange Rate
Lainnya / Others
2
3
Logam selain Emas / Metals other than Gold
Lainnya / Others
6
2,831,230.00
-
2,642,088.00
189,142.00
≤ 1 Tahun / ≤ 1 yr
73,020.00
-
-
73,020.00
> 1 Tahun - ≤ 5 Tahun / >1 Yr - ≤ 5 Yr > 5 Tahun / >5 Yr
-
-
-
-
206,577.00
40,100.20
166,076.90
399.90
Tagihan Derivatif / Derivative Claims
268,124.91
66,864.83
200,926.68
333.40
Kewajiban Derivatif / Derivative Liabilities
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
233,363.00
40,100.20
192,497.90
764.90
Tagihan Bersih sebelum MRK / Net Claims before Credit Risk Mitigation
233,363.00
40,100.20
192,497.90
764.90
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Claims after Credit Risk Mitigation
1,386,851.49
-
1,247,107.55
139,743.94
≤ 1 Tahun / ≤ 1 yr
0 0 0 0 0 0
0
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
Total
2
3
4
5
6
7
(3) 0
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
(1)
Tagihan Bersih / Net Dues
1
Kategori Portfolio / Portfolio Category
No
(4)
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report 0
0
0
0
0
0
0
0
(5)
0
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value (6)
0
-
-
-
-
-
-
-
ATMR setelah MRK / Riskweighted assets after Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih / Net Dues
34,074,600,000
0
0
0
0
0
0
34,074,600,000
(7)
-
-
-
-
27,572.10
596.56
26,517.68
457.86
Tagihan Derivatif / Derivative Claims
(8)
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
0
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
40,953.75
596.56
39,116.28
1,240.91
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Claims after Credit Risk Mitigation
(10)
-
-
-
-
-
-
-
-
ATMR setelah MRK / Riskweighted assets after Credit Risk Mitigation
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
34,074,600,000
0
0
0
0
0
0
34,074,600,000
(9)
40,953.75
596.56
39,116.28
1,240.91
Tagihan Bersih sebelum MRK / Net Claims before Credit Risk Mitigation
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
22,940.64
412.69
22,126.37
401.59
Kewajiban Derivatif / Derivative Liabilities
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
159,160.00
-
2,550.50
156,609.50
> 1 Tahun - ≤ 5 Tahun / >1 Yr - ≤ 5 Yr > 5 Tahun / >5 Yr
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date Notional Amount
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual / Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions - Individual Banks
Total
Emas / Gold
Saham / Shares
3
5
Nilai Tukar / Exchange Rate
2
4
Suku Bunga / Interest Rate
1
BANK SECARA KONSOLIDASI / Bank Consolidation
Total
Suku Bunga / Interest Rate
1
BANK SECARA INDIVIDUAL / Individual Bank
No
Notional Amount
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif / Disclosure on Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
PT Bank CTBC Indonesia
33
0
0
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
8
0
0
Total Eksposur TRA / Total Exposure to Administrative Account Transactions
0
23,752
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk / Total Counterparty Credit Risk Exposure
4
5
6
7
0
0
0
0
0
3
23,752
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
1
2
"Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)”
0
0
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
9
10
11
0
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
72,767
0
0
0
72,767
0
0
0
59,534
0
0
59,534
0
0
0
0
0
0
0
961,186
0
0
0
210,480
0
0
0
0
588,950
0
0
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
C
0
161,756
(4)
20%
0
7
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
110,436
0
0
0
0
0
0
0
110,436
(5)
35% (6)
0
0
0
0
0
0
0
899
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
899
40% (7)
45%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29,428
0
568
0
28,860
0
0
0
258,096
0
0
258,096
0
0
0
0
0
0
0
0
227,849
0
0
0
177,489
0
0
0
0
50,360
(8)
50%
0
0
0
0
0
0
0
78,960
0
0
78,960
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
666,770
0
0
0
0
666,770
(9)
75%
0
0
0
0
0
28,456
0
22,020
0
6,436
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5,331,760
0
0
1,308
5,311,359
0
0
19,093
(10)
100%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30,920
0
0
30,920
(11)
150%
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Dues after Credit Risk Mitigation
0
0
0
0
1,158,825
0
175,695
0
0
0
6
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
3
4
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
2
5
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
1
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions
B
Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
11
12
0
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
9
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
7
8
10
0
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
6
0
0
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
0
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
3
0
4
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
2
983,130
(3)
0%
5
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
(2)
Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
1
(1)
A
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
No
0
0
137,084
137,084
(12)
Lainnya / Others
0
115,423
0
22,304
59,220
33,899
0
0
0
252,438
0
0
252,438
0
0
0
0
0
0
0
0
6,250,810
0
0
47,688
5,442,200
500,078
0
19,093
39,013
170,387
0
32,351
(13)
ATMR / Riskweighted Assets
0
115,423
0
22,304
59,220
33,899
0
0
0
165,412
0
0
165,412
0
0
0
0
0
0
0
0
5,286,406
0
122,545
47,688
4,365,717
489,612
0
19,093
39,013
170,387
0
32,351
(14)
Beban Modal / Capital Charge
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6,506,570
23,491
4,213,384
542,111
0
0
107,885
494,350
0
0
1,125,349
(15)
0%
0
0
0
9,496
215
0
9,281
0
0
0
52,649
0
52,649
0
0
0
0
0
0
0
0
614,790
0
126,114
0
0
0
0
488,676
(16)
20%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
97,337
0
0
0
0
0
97,337
(17)
35%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10,548
0
0
0
0
0
10,548
(18)
40% (19)
45%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,665
952
0
1,713
0
0
0
110,409
0
110,409
0
0
0
0
0
0
0
0
186,305
0
180,631
0
0
0
0
5,674
(20)
50%
0
0
0
0
0
0
0
28,412
0
28,412
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
542,111
0
0
542,111
(21)
75%
0
0
0
0
0
380
380
0
0
0
0
0
24,094
0
24,094
0
0
0
0
0
0
0
0
3,924,854
1,318
3,906,639
0
0
16,897
(22)
100%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(24)
Lainnya / Others
0
0
0
24,921
899
21,309
2,713
0
0
0
172,765
0
172,765
0
0
0
0
0
0
0
0
4,619,095
34,578
4,022,178
406,583
0
16,897
38,287
100,572
(25)
ATMR / Riskweighted Assets
0
0
0
24,921
899
21,309
2,713
0
0
0
113,834
0
113,834
0
0
0
0
0
0
0
0
3,992,474
34,578
3,398,936
403,204
0
16,897
38,287
100,572
(26)
Beban Modal / Capital Charge
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22,173
22,173
(23)
150%
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual / Disclosure on Net Dues after Credit Risk Mitigation - Individual Bank
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual / Disclosure on Net Dues and Credit Risk Mitigation Technique - Individual Bank No
Kategori Portfolio / Portfolio Tagihan Bersih / Categories Net Dues
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date Bagian yang Dijamin Dengan / Dues Guaranteed by Agunan / Collateral
Garansi/ Guaratee
Asuransi Kredit/ Credit Insurance
Lainnya/ Others
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date Bagian yang Dijamin Dengan / Dues Guaranteed by
Bagian yang Tidak Dijamin / Dues without Collateral
Tagihan Bersih / Net Dues
Agunan / Collateral
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) A. Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure Tagihan Kepada Pemerintah 1 983,130 983,130 1,125,349 / Due to Government Tagihan Kepada Entitas 2 Sektor Publik / Due to Public 161,756 161,756 Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due 4 776,394 776,394 494,350 to Banks Kredit Beragun Rumah 5 Tinggal / Secured Mortgage 111,335 111,335 107,885 Loan Kredit Beragun Properti 6 Komersial / Secured 19,093 19,093 16,897 Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / 7 Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel / Due to 666,770 13,954 652,816 542,111 Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / 9 5,699,328 1,076,483 4,622,845 4,213,384 Due to Corporations Tagihan yang Telah Jatuh 10 32,228 32,228 23,491 Tempo / Current Dues 11 Aset Lainnya / Other Assets 193,117 193,117 128,509 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / 12 Exposure to Syariah Business Units (if present) Total Eksposur Neraca / 8,643,151 1,090,437 7,552,714 6,651,976 Total Balance Sheet Exposure B. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions Tagihan Kepada Pemerintah 1 / Due to Government Tagihan Kepada Entitas 2 Sektor Publik / Due to Public Sector Entity Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions Tagihan Kepada Bank / Due 4 to Banks Kredit Beragun Rumah 5 Tinggal / Secured Mortgage Loan Kredit Beragun Properti 6 Komersial / Secured Commercial Property Loan Kredit Pegawai/ Pensiunan / 7 Staff or Retired Staff Loan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio Tagihan Kepada Korporasi / 9 317,630 187,152 Due to Corporations
Garansi/ Guaratee
(10)
(11)
Asuransi Kredit/ Credit Insurance
Lainnya/ Others
(12)
(13)
Bagian yang Tidak Dijamin / Dues without Collateral (14)
-
-
-
1,125,349
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
494,350
-
-
-
107,885
-
-
-
16,897
-
-
-
-
4,506
-
-
537,605
442,110
181,132
-
3,590,142
-
-
-
23,491
-
-
-
128,509
-
-
-
-
-
446,616
181,132
-
-
6,024,228
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
58,931
-
-
128,221
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
317,630
-
-
-
-
187,152
58,931
-
-
-
128,221
23,752
-
-
-
23,752
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA / Total Exposure to Administrative Account Transactions
-
C. Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
108,063
-
-
-
108,063
10,994
-
-
-
10,994
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
78,960
-
-
-
78,960
28,412
-
-
-
28,412
6
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
22,588
-
-
-
22,588
1,547
-
-
-
1,547
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
-
-
-
233,363
-
-
-
-
233,363
40,953
-
-
-
-
40,953
9,194,144
1,090,437
-
-
-
7,786,077
6,880,081
505,547
181,132
-
-
6,193,402
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
34
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan / Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposure Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date No
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
Tagihan Bersih / Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih / Net Dues
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
23,752
0
0
0
0
0
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
0
0
0
0
0
0
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
0
0
0
0
0
0
4
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
108,063
33,899
33,899
10,994
2,713
2,713
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
78,960
59,220
59,220
28,412
21,309
21,309
6
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Total
22,588
22,304
22,304
1,547
899
899
233,363
115,423
115,423
40,953
24,921
24,921
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar / Disclosure of Market Risk using Standard Method Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date No
Jenis Risiko / Risk Type
(1) 1
(2) Risiko Suku Bunga / Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik / Specific Risk
Bank
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Konsolidasi / Consolidated
Bank
Konsolidasi / Consolidated
Beban Modal / Capital Charge
ATMR / riskweighted assets
Beban Modal / Capital Charge
ATMR / riskweighted assets
Beban Modal / Capital Charge
ATMR / riskweighted assets
Beban Modal / Capital Charge
ATMR / riskweighted assets
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
8,693
108,665
7,313
91,411
-
-
-
-
b. Risiko Umum / General Risk
8,693
108,665
7,313
91,411
2
Risiko Nilai Tukar / Exchange Rate Risk
4,988
62,344
5,319
66,490
3
Risiko Ekuitas *) / Equity Risk
4
Risiko Komoditas *) / Commodity Risk
5
Risiko Option / Option Risk
-
-
13,681
171,009
Total
-
-
-
12,632
157,901
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud / for banks having subsidiaries exposed to related risks
-
-
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit / Disclosure of Total Credit Risk Measure Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
5,567,241
4,219,906
-
-
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
PT Bank CTBC Indonesia
35
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
2. Risiko Pasar
2. Market Risk
Tujuan utama manajemen Risiko Pasar adalah untuk meminimalisir kemungkinan dari dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aktiva dan modal Bank.
The main purpose of Market risk management is to minimize potency of negative impact resulting from changes of market conditions to the Bank’s assets and capital.
Organisasi Manajemen Risiko Pasar terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC). • Komite Manajemen Risiko (RMC). • Komite Manajemen Aset dan Kewajiban (ALCO). • Departemen Manajemen Risiko – Unit Market & Liquidity Risk Unit. • Departemen Treasury.
Market Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC). • Risk Management Committee (RMC). • Asset and Liability Management Committee (ALCO). • Risk Management Department - Market & Liquidity Risk Unit. • Treasury Department.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko untuk Risiko Pasar telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Market Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s business activities.
Manajemen Risiko Pasar berlaku terhadap semua posisi dan kegiatan risiko pasar yang dilakukan oleh Bank yang meliputi:
Market Risk Management applies to all positions and market risk activities undertaken by the Bank include:
•
•
Trading Book, applicable to products held for trading purposes as a principal or held as part of a business whose main business strategy is to trade or make markets.
•
Banking Book, applicable to products held for investment purposes which may expose Bank to market risk.
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko pasar meliputi risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
•
36
Trading Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan sebagai suatu usaha utama atau sebagai bagian dari suatu usaha yang strategi usaha utamanya adalah perdagangan atau menciptakan pasar. Banking Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki untuk tujuan investasi yang dapat membuat Bank mengalami risiko pasar.
Market Risk is the Risk in on and off balance sheet positions, including derivative transactions, a consequence of the overall change of market condition, including the Risk of the option price change. Market risk consists of interest rate risk and foreign exchange risk.
Pengukuran risiko pasar harus mempertimbangkan dampak dari perubahan harga dan rate pasar terhadap pendapatan jangka pendek maupun nilai ekonomis jangka panjang Bank.
Market risk measurement should consider the impact of changes in market prices and rates on short-term earnings and long-term economic value of the Bank.
Pengukuran risiko pasar pada Trading Book adalah melalui: • Kepekaan faktor risiko Kepekaan faktor risiko ini meliputi limit-limit perubahan nilai portofolio yang disebabkan oleh perubahan suatu faktor pasar tertentu, sementara faktor-faktor lain dijaga agar tetap konstan. Pengukuran kepekaan faktor risiko meliputi Posisi Devisa Neto, FX Delta, FX Vega dan PVBP.
Measurement of market risk in the Trading Book is through: • Risk sensitivities These ones comprise limits on the change in the value of the portfolio due to a change in a given market factor, while holding all other factors constant. Measurement of risk sensitivity includes NOP, FX Delta, Vega and PVBP FX.
Pengukuran risiko pasar pada Banking Book adalah melalui: 1. Laporan Repricing Gap: Laporan ini mengukur gap dari repricing antara Aset dan Kewajiban dengan berbagai time bucket untuk memahami mismatch suku bunga. 2. Sensitivitas Risiko: mengukur dampak dari perubahan 1 basis poin suku bunga pada pendapatan bunga bersih (NII) dan pada nilai ekonomis dari ekuitas (EVE). Analisis dampak tersebut pada NII (1bp ∆ NII)
Measurement of market risk in the Banking Book is through: 1. Repricing Gap Report: This report measures the repricing gap between asset and liability by various time buckets in order to understand interest rate mismatch. 2. Risk sensitivity: This measures the impact of 1 basis point change in interest rate on net interest income (NII) and that on economic value of equity (EVE). The analysis of such impact on NII (1bp ∆ NII) focuses on changes in
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
berfokus pada perubahan pendapatan dan beban bunga dalam waktu satu tahun atau perspektif jangka pendek. Analisis dampak tersebut pada EVE (1bp ∆ EVE) adalah perspektif jangka panjang karena berfokus pada perubahan nilai ekonomi yang akan menjadi pendapatan bunga bersih yang diterima setiap tahun setelahnya.
interest income and expense within a year, hence, a shortterm perspective. The analysis of such impact on EVE (1bp ∆ EVE) is of a long-term perspective as it focuses on changes of economic value which will become net interest income received every year later on.
Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk Risiko Pasar adalah meliputi: • Eksposur Surat Berharga di Trading Book: posisi Surat Berharga Pemerintah. • Eksposur Suku Bunga (Trading Book): posisi Interest Rate Derivatives. • Eksposur Nilai Tukar (Banking Book dan Trading Book) : posisi mata uang asing.
Portfolio coverage (trading and banking book) which is accounted in the Capital Adequacy Ratio (CAR) for Market Risk are included: • Securities Exposure in Trading Book: the position of the Government Securities. • Interest Rate Exposure (Trading Book): Interest Rate Derivatives position. • Exchange Rate Exposure (Banking Book and Trading Book): foreign currency positions.
Antisipasi Risiko Pasar dilakukan melalui pemantauan terhadap kepatuhan limit yang dilakukan secara harian, dan tindak lanjut untuk mengatasi apabila terjadi pelampauan, yang selanjutnya dilaporkan secara harian juga kepada pihak yang berkepentingan.
Anticipation of Market Risk is done through daily monitoring on the compliance of limits, and follow-up to address any excess case, which subsequently reported on a daily basis as well to interested parties.
Sudah merupakan prinsip Bank bahwa tidak boleh ada ekses limit pada saat kapanpun. • Semua ekses limit yang baru maupun yang “lama” (lewat dari tanggal resolusinya) harus dilaporkan kepada Direksi secara harian. Kepala Departemen Manajemen Risiko (RMD) mempunyai kebebasan untuk memberitahu anggota-anggota Direksi lebih sering, sesuai dengan besarnya ekses limit yang bersangkutan. • Semua ekses limit dan tindakan korektif akan direview dan disetujui oleh pihak yang berwenang berdasarkan Delegasi Kewenangan (DOA). • Departemen Treasury berkewajiban melaksanakan tindakan korektif yang telah disetujui oleh pihak yang berwenang. • Departemen Manajemen Risiko berkewajiban melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap ekses limit, untuk memastikan bahwa tindakan korektif telah dilakukan.
It is the Bank’s principle that there should be no limit excess at any time. • All new limit excesses and ‘aged’ limit excesses (beyond their resolution date) are reported to Directors on a daily basis. The Head of Risk Management Department (RMD) has the discretion to notify Directors more frequently, as appropriate to the materiality of the limit excess. • • •
All the limit excesses and corrective action will be reviewed and approved by the authorized parties based on the Delegation of Authority (DOA). Treasury Department is responsible for implementing the corrective action that has been approved by the authorized parties. RMD is responsible for the ongoing monitoring of the excess to ensure the corrective action is carried out. RMD is responsible for maintaining all documentation of the excess, exceptions, and trigger breaks, including the agreed-upon corrective action and the resolution date.
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar / Disclosure of Market Risk using Standard Method No. 1
2 3 4 5
Jenis Risiko / Kind of Risks Risiko Suku Bunga / Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik / Specific Risk b. Risiko Umum / General Risk Risiko Nilai Tukar / Foreign Exchange Risk Risiko Ekuitas / Equity Risk Risiko Komoditas / Commodity Risk Risiko Option / Option Risk Total
31-Dec-13 Bank / Bank Konsolidasi / Consolidated Beban Modal / Beban Modal / ATMR / RWA ATMR / RWA Capital Charge Capital Charge 8,693 108,665 0 0 8,693 108,665 4,988 62,344 0 0 13,681 171,009 -
31-Dec-12 Bank / Bank Konsolidasi / Consolidated Beban Modal / Beban Modal / ATMR / RWA ATMR / RWA Capital Charge Capital Charge 7,313 91,411 0 0 7,313 91,411 5,319 66,490 0 0 12,632 157,901 dalam jutaan Rupiah / in million IDR
PT Bank CTBC Indonesia
37
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
3. Risiko Likuiditas
3. Liquidity Risk
Risiko likuiditas pasar muncul ketika aset tertentu tidak dapat dijual pada harga yang wajar dalam jangka waktu yang wajar. Risiko likuiditas pendanaan mengacu pada risiko ketidakmampuan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang wajar dalam jangka waktu yang wajar untuk memenuhi kewajiban keuangan.
Market liquidity risk arises when a specific asset cannot be sold for cash at a reasonable price within a reasonable timeframe. Funding liquidity risk refers to the risk of inability to obtain funds at a reasonable cost within a reasonable timeframe to meet the financial obligations.
Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC). • Komite Manajemen Risiko (RMC). • Komite Manajemen Aset dan Kewajiban (ALCO). • Departemen Manajemen Risiko – Unit Market & Liquidity Risk. • Seluruh Unit Bisnis.
Liquidity Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC). • Risk Management Committee (RMC). • Asset and Liability Management Committee (ALCO). • Risk Management Department - Market & Liquidity Risk Unit. • All Business Units.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko untuk Risiko Likuiditas telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Liquidity Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s business activities.
Risiko likuiditas merupakan risiko yang diakibatkan faktor lain dan sering diukur oleh kombinasi berbagai indikator peringatan dini. Indikator yang paling umum termasuk: (1) Loan to deposit ratio: Rasio ini menunjukkan kekurangan atau surplus dana. (2) Maturity gap: menganalisis maturity mismatch akan membantu memahami gap arus kas berdasarkan time bucket. Risiko likuiditas dapat diukur dengan maturity gap bersama-sama dengan penilaian kapasitas pendanaan Bank. Parameter / asumsi harus secara berkala ditinjau dan disetujui oleh Kepala Departemen Manajemen Risiko. (3) Liquidity buffer: mengukur aktiva likuiditas Bank yang tersedia dibandingkan dengan deposito. (4) Konsentrasi kewajiban: mengukur ketergantungan Bank atas pendanaan tertentu, jenis produk, dan counterparty, seperti pinjaman antar bank. Ketergantungan yang lebih tinggi berarti risiko likuiditas yang lebih tinggi. (5) Stress test: menilai dampak likuiditas dari skenario ekstrim. Meskipun kemungkinan skenario stres mungkin rendah, masalah likuiditas harus dicegah. Stress test akan memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mengantisipasi masalah likuiditas yang potensial. Skenario untuk diuji akan mencakup situasi khusus bank dan situasi umum pasar. Asumsi dan hasil akan ditinjau oleh ALCO.
Liquidity risk is the risk caused by other factors and is often measured by a combination of early warning indicators. The most common indicators include: (1) Loan to deposit ratio: This ratio indicates fund shortage or surplus. (2) Maturity gap: Analyzing maturity mismatch will help understand cash flow gap by time bucket. Liquidity risk could be measured by the maturity gap together with an assessment of the Bank’s funding capacity. The parameters/ assumptions shall be periodically reviewed and approved by the Head of Risk Management Department.
Pengendalian risiko likuiditas bertujuan untuk menjaga risiko likuiditas sesuai risk appetite Bank melalui pembentukan dan monitoring limit risiko. Limit risiko mencerminkan toleransi risiko Bank. Limit yang paling sering terlihat adalah:
Liquidity risk control aims to keep liquidity risk within the Bank’s risk appetite through the establishment and monitoring of risk limits. The risk limits reflect the Bank’s risk appetite. The most often seen limits are:
Risiko Likuiditas adalah risiko kerugian yang berhubungan dengan kegagalan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Risiko ini dibagi menjadi dua kategori yaitu, risiko likuiditas pasar dan risiko pendanaan.
38
Liquidity risk is the risk of loss associated with the failure to meet obligations as they fall due. These risks are divided into two categories, namely: market liquidity risk and funding risk.
(3) Liquidity buffer: This measures the Bank’s liquidity asset in hand compare to the deposit. (4) Concentration of liabilities: This measures the Bank’s dependence over a specific funding tool, product type, and counterparty, such as the interbank borrowing. Higher dependence means higher liquidity risk. (5) Stress test: The test assesses the liquidity impact from extreme scenarios. Although the likelihood of a stressed scenario may be low, liquidity problems must be prevented. The stress test will allow management to take precautionary measures in anticipation of potential liquidity problems. Scenarios for the test will include bank specific and general market situation. The assumptions and results shall be reviewed by ALCO.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
(1) Pinjaman jangka pendek: Limit ini mencegah ketergantungan berlebihan pada dana murah tapi tidak stabil dari lembaga keuangan lainnya. Limit tersebut ditetapkan dengan memperhatikan kondisi likuiditas eksternal, struktur Aset dan Kewajiban Bank, fasilitas kredit yang diberikan dan status likuiditas peer bank. (2) Maximum cumulated outflow (MCO): Limit ditetapkan gap arus kas jangka pendek untuk mencegah ketergantungan berlebihan pada dana jangka pendek untuk membiayai aktiva jangka panjang, yang akan meningkatkan risiko likuiditas. Pembentukan limit MCO harus memperhitungkan struktur gap, stabilitas deposito, dan fleksibilitas pinjaman Bank. (3) Proporsi sumber pendanaan Bank terhadap penggunaan, seperti rasio pinjaman disesuaikan terhadap deposit.
(1) Short-term borrowing: This limit prevents overdependence on low-cost but unstable funds from other financial institutions. Such limit is established by taking into account external liquidity conditions, the Bank’s asset and liability structure, credit facilities granted and peer banks’ liquidity status. (2) Maximum cumulated outflow (MCO): Limits are set on shortterm cash flow gaps in order to prevent overdependence on short-term funds to finance long-term assets, which will heighten liquidity risk. The establishment of MCO limits should factor in gap structure, deposit stability, and the Bank’s borrowing flexibility. (3) The Bank’s proportion of funding source to usage, such as the adjusted loan to deposit ratio.
PT Bank CTBC Indonesia
39
40
Kewajiban / Liability Dana Pihak Ketiga / Third Parties Funds Kewajiban kepada Bank Indonesia / 2. Liabilities to Bank Indonesia Kewajiban kepada bank lain / 3. Liabilities to other banks Surat Berharga yang Diterbitkan / 4. Securities issued Pinjaman yang Diterima / 5. Borrowings 6. Kewajiban lainnya / Other Liabiilties 7. Lain-lain / Others
B.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
416,511,475,503
69,336,852,479 34,144,603,049
94,304,500,000
3,348,980,340,303
206,297,090,167 93,787,238,005
0
Selisih Kumulatif / Cummulative difference
(407,440,523,333)
(407,440,523,333)
303,825,090,186
3,406,153,500
25,122,341,646
(765,395,291,563)
639,755,699,278
3,247,247,403,678
832,372,646,379
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference Receivables to Payables in the administrative account
643,161,852,778
3,272,369,745,324
942,702,311,544 4,284,631,420
Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables 1. Komitmen / Commitments Kontijensi / 2. Contingencies
946,986,942,964
2,502,689,822,341 4,284,631,420
29,962,861,736 72,390,131,904
273,789,503,396 132,528,888,386
2,506,974,453,761
0
200,000,000,000
Rekening Administratif / Administrative Account Tagihan Rekening Administratif / Administrative Account Receivables 1. Komitmen / Commitments 2. Contingencies
0
0
(711,265,613,520)
2,147,325,790
2,147,325,790
1,597,767,937,942
0
0
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference Assets to Liabilities in the Balance Sheet
1,891,329,664,583
2,399,925,543,370
1,995,829,984,013
0
369,614,668,046
3,008,391,260,943
416,172,770,037
319,614,668,046
464,391,360,983
1,284,564,370,494 28,784,001,380
<= 1 bulan <= 1 month (4)
4,606,159,198,884 28,784,001,380
(3)
Saldo
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)]
C.
B.
A.
II.
C.
(2) NERACA / BALANCE SHEET Aset / Asset 1. Kas / Cash Penempatan pada Bank Indonesia / 2. Placement with Bank Indonesia Penempatan pada bank lain / 3. Placement with other banks 4. Surat Berharga / Securities Kredit Yang Diberikan / Loan 5. receivables 6. Tagihan lainnya / Other Assets 7. Lain-lain / Others
(1) I. A.
1.
Pos-Pos / items
No
(83,236,034,353)
324,204,488,980
23,920,102,769
6,852,155,360
640,178,149,540
647,030,304,900
670,950,407,669 0
670,950,407,669
300,284,386,211
89,482,460,981 24,677,930,589
200,000,000,000
0
0
0
260,922,236,414
575,082,627,983
41,093,776,504 2,638,252,951
781,634,984,738
0
50,000,000,000
0
875,367,014,194 0
> 1 bln s.d 3 bln > 1 mo and <= 3 mo (5)
105,563,700,095
188,799,734,448
(449,120,901,304)
1,666,160,550
997,703,373,310
999,369,533,860
550,248,632,556 0
550,248,632,556
637,920,635,752
90,359,110,407 1,276,372,446
0
0
0
0
141,383,718,950
233,019,201,802
49,233,145,511 2,404,499,124
819,302,192,920
0
0
0
870,939,837,554 0
31-Dec-13 Jatuh Tempo / Due Date > 3 bln s.d 6 bln > 3 mo and <= 6 mo (6)
261,454,913,331
155,891,213,237
(416,871,540,166)
9,593,672,236
488,330,088,506
497,923,760,742
81,052,220,576 0
81,052,220,576
572,762,753,403
6,023,308,641 606,763,829
0
0
0
0
106,289,923,424
112,919,995,894
15,823,356,469 22,209,283,696
599,431,518,186
0
0
48,218,590,946
685,682,749,297 0
> 6 bln s.d 12 bln > 6 mo and <= 12 mo (7)
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank Secara Individual / Disclosure of IDR Maturity Profile - Bank Individually
832,372,646,379
570,917,733,048
(227,148,043,048)
3,604,200,000
481,280,093,044
484,884,293,044
257,736,249,996 0
257,736,249,996
798,065,776,096
57,961,761,632 33,577,689,618
0
0
0
0
0
91,539,451,250
30,809,959,203 32,390,599,186
732,100,168,956
94,304,500,000
0
0
889,605,227,346 0
> 12 bulan > 12 month (8)
0
1,326,848,228,419
(326,441,206,342)
21,874,964,940
1,667,255,325,522
1,689,130,290,462
1,362,675,670,953 13,413,167
1,362,689,084,120
1,653,289,434,762
21,862,848,194 94,519,262,976
0
0
51,137,992,721
0
2,330,940,133,840
2,498,460,237,732
34,675,308,716 42,866,366,693
2,740,950,922,863
148,685,772,731
375,939,004,457
787,432,071,074
4,151,749,672,493 21,200,225,960
(9)
Saldo
(253,519,249,204)
(253,519,249,204)
115,761,633,212
1,065,449,250
409,392,731,410
410,458,180,660
526,206,400,705 13,413,167
526,219,813,872
(369,280,882,416)
5,321,755,657 39,030,530,512
0
0
51,137,992,721
0
1,719,075,199,916
1,814,565,478,806
9,091,221,991 17,861,147,723
331,917,283,354
0
350,939,004,457
714,275,712,906
1,445,284,596,390 21,200,225,960
<= 1 bulan <= 1 month (10)
170,589,218,031
424,108,467,235
(17,392,074,060)
5,057,064,540
445,677,840,191
450,734,904,731
433,342,830,671 0
433,342,830,671
441,500,541,295
10,325,279,749 17,132,359,957
0
0
0
0
241,953,817,344
269,411,457,050
13,027,626,724 2,227,499,502
670,656,872,119
0
25,000,000,000
0
710,911,998,345 0
549,285,780,670
378,696,562,639
(31,643,999,193)
1,752,394,050
281,598,645,259
283,351,039,309
251,707,040,116 0
251,707,040,116
410,340,561,832
5,637,230,305 867,483,041
0
0
0
0
120,720,927,326
127,225,640,672
8,140,152,864 1,509,196,910
478,970,079,999
48,946,772,731
0
0
537,566,202,504 0
31-Dec-12 Jatuh Tempo / Due Date > 3 bln s.d 6 bln > 3 mo and <= 6 mo (12)
> 1 bln s.d 3 bln > 1 mo and <= 3 mo (11)
1,326,848,228,419
803,325,602,530
dalam Rupiah / in IDR
523,522,625,889
(25,763,154,781)
72,137,419,381
3,604,200,000
(465,304,185,682)
58,841,713,950 10,395,857,100
62,445,913,950
134,583,333,331 0
134,583,333,331
731,188,183,149
126,976,476 36,651,484,986
0
0
0
0
0
36,778,461,462
505,312,810 19,158,926,132
648,563,405,670
99,739,000,000
0
0
767,966,644,611 0
> 12 bulan > 12 month (14)
471,744,394,712
482,140,251,812
16,836,066,130 0
16,836,066,130
439,541,030,901
451,606,008 837,404,480
0
0
0
0
249,190,189,254
250,479,199,742
3,910,994,328 2,109,596,425
610,843,281,722
0
0
73,156,358,168
690,020,230,642 0
> 6 bln s.d 12 bln > 6 mo and <= 12 mo (13)
Pengungkapan Manajemen Risiko
Risk Management Disclosure
PT Bank CTBC Indonesia
41
(2) NERACA / BALANCE SHEET Aset / Asset 1. Kas / Cash Penempatan pada Bank Indonesia / 2. Placement with Bank Indonesia Penempatan pada bank lain / 3. Placement with other banks 4. Surat Berharga / Securities Kredit Yang Diberikan / Loan 5. receivables 6. Tagihan lainnya / Other Assets 7. Lain-lain / Others
Kewajiban / Liability Dana Pihak Ketiga / Third Parties Funds Kewajiban kepada Bank Indonesia / 2. Liabilities to Bank Indonesia Kewajiban kepada bank lain / 3. Liabilities to other banks Surat Berharga yang Diterbitkan / 4. Securities issued Pinjaman yang Diterima / 5. Borrowings 6. Kewajiban lainnya / Other Liabiilties 7. Lain-lain / Others
(1) I. A.
B.
389,256,160,135 539,621,816
291,338,556,502
97,697,874,839 27,248,107,149
389,256,160,135
105,753,611,273
3,043,841,518,937
395,759,289,317 27,248,107,149
(1,607,604,971,340)
0
(1,499,773,077,333)
(1,499,773,077,333)
(27,803,847,615)
0
30,326,156,964
(2,239,584,609,686)
1,300,520,029,478
Selisih Kumulatif / Cummulative difference
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Difference Receivables to Payables in the administrative account
1,300,520,029,478
6,111,480,733,688
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / Difference [(IAIB)+(IIA-IIB)]
C.
B.
6,141,806,890,652
1,024,730,050,990 247,986,130,873
Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables 1. Komitmen / Commitments Kontijensi / 2. Contingencies
1,272,716,181,863
3,654,236,150,092 247,986,130,873
II.
3,902,222,280,966
96,622,216,076 35,373,045,450
389,814,653,995 44,945,815,717
Rekening Administratif / Administrative Account Tagihan Rekening Administratif / Administrative Account Receivables 1. Komitmen / Commitments 2. Contingencies
60,850,000,000
459,266,299,920
A.
0
0
(1,471,969,229,718)
124,891,677,791
124,891,677,791
631,979,638,346
0
0
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference Assets to Liabilities in the Balance Sheet
2,302,924,397,589
2,653,572,387,789
2,620,661,336,906
318,245,500,000
3,672,490,835,213
1,148,692,107,189 24,366,286,748
318,245,500,000
<= 1 bulan <= 1 month (4)
4,304,470,473,559 24,366,286,748
(3)
Saldo
C.
1.
Pos-Pos / items
No
(2,017,697,756,942)
(517,924,679,609)
(761,951,842,744)
0
1,574,437,809,051
1,574,437,809,051
812,485,966,307 0
812,485,966,307
244,027,163,135
196,644,024,529 9,311,183,416
310,675,760,000
0
0
0
204,396,614,576
721,027,582,522
197,968,601,625 0
764,647,402,965
2,438,741,067
0
0
965,054,745,656 0
> 1 bln s.d 3 bln > 1 mo and <= 3 mo (5)
(1,859,017,995,281)
158,679,761,661
(389,564,845,198)
5,079,159,844
1,365,327,371,154
1,370,406,530,998
980,841,685,800 0
980,841,685,800
548,244,606,859
96,028,108,928 226,399,119
14,506,640,000
0
0
0
109,397,759,076
220,158,907,122
97,939,432,507 0
657,942,368,474
12,521,713,000
0
0
768,403,513,982 0
31-Dec-13 Jatuh Tempo / Due Date > 3 bln s.d 6 bln > 3 mo and <= 6 mo (6)
(2,336,214,489,983)
(477,196,494,703)
(802,477,867,233)
21,590,729,944
1,307,237,667,536
1,328,828,397,480
526,350,530,248 0
526,350,530,248
325,281,372,530
439,866,848 35,187,732
11,707,540,000
0
0
0
36,853,616,548
49,036,211,127
2,028,990,046 0
372,288,593,612
0
0
0
374,317,583,657 0
> 6 bln s.d 12 bln > 6 mo and <= 12 mo (7)
Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank Secara Individual / Disclosure of FCY Maturity Profile - Bank Individually
(1,607,604,971,340)
728,609,518,643
(257,786,206,897)
3,656,267,176
563,957,856,469
567,614,123,645
309,827,916,748 0
309,827,916,748
986,395,725,540
80,437,615 0
61,526,359,920
0
0
0
0
61,606,797,535
124,390,300 0
957,624,597,385
90,253,535,390
0
0
1,048,002,523,075 0
> 12 bulan > 12 month (8)
0
(949,605,580,995)
(1,280,119,218,561)
50,548,581,680
3,787,266,982,615
3,837,815,564,295
2,323,891,599,491 233,804,746,244
2,557,696,345,734
330,513,637,566
239,175,852,501 147,277,087,294
308,783,524,313
0
123,248,576,429
0
1,562,212,647,089
2,380,697,687,626
230,994,850,757 16,538,673,751
2,015,236,725,638
7,873,378,177
233,523,188,221
188,413,125,000
2,711,211,325,192 18,631,383,649
(9)
Saldo
(760,883,515,188)
(760,883,515,188)
139,949,674,635
0
757,858,170,633
757,858,170,633
664,003,099,024 233,804,746,244
897,807,845,268
(900,833,189,823)
42,472,288,917 144,832,624,029
8,191,875,000
0
123,248,576,429
0
1,357,688,388,745
1,676,433,753,121
41,688,890,845 16,499,645,249
270,511,668,345
6,332,661,988
233,523,188,221
188,413,125,000
775,600,563,298 18,631,383,649
<= 1 bulan <= 1 month (10)
(838,023,403,883)
(77,139,888,695)
(440,904,328,049)
24,893,887,343
935,881,870,925
960,775,758,268
519,871,430,218 0
519,871,430,218
363,764,439,354
140,513,479,287 2,155,238,229
21,674,737,500
0
0
0
78,019,990,045
242,363,445,060
138,448,400,430 20,789,051
466,117,978,745
1,540,716,189
0
0
606,127,884,415 0
(831,533,109,247)
6,490,294,636
(408,702,709,550)
4,833,458,174
779,848,650,761
784,682,108,935
375,979,399,384 0
375,979,399,384
415,193,004,187
53,318,357,295 244,265,907
42,943,736,250
0
0
0
112,366,912,862
208,873,272,314
50,468,694,912 12,355,757
573,585,225,832
0
0
0
624,066,276,501 0
31-Dec-12 Jatuh Tempo / Due Date > 3 bln s.d 6 bln > 3 mo and <= 6 mo (12)
> 1 bln s.d 3 bln > 1 mo and <= 3 mo (11)
(159,274,794,184)
41,202,322,436 (949,605,580,995)
dalam Rupiah / in IDR
(990,807,903,431)
(237,662,928,522)
2,895,421,110
(332,798,927,074)
554,552,380,741 17,925,815,053
557,447,801,851
319,784,873,329 0
319,784,873,329
278,865,250,958
261,361,483 0
190,175,775,563
0
0
0
0
190,437,137,045
304,866,700 0
468,997,521,303
0
0
0
469,302,388,003 0
> 12 bulan > 12 month (14)
759,125,909,556
777,051,724,609
444,252,797,535 0
444,252,797,535
173,524,132,890
2,610,365,519 44,959,130
45,797,400,000
0
0
0
14,137,355,437
62,590,080,086
83,997,870 5,883,694
236,024,331,413
0
0
0
236,114,212,976 0
> 6 bln s.d 12 bln > 6 mo and <= 12 mo (13)
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
4. Risiko Operasional
4. Operational Risk
Manajemen Risiko Operasional merupakan bagian tanggung jawab sehari-hari di semua tingkatan. Kerangka Manajemen Risiko Operasional meliputi metodologi kualitatif dan kuantitatif dan alat untuk membantu manajemen dalam mengidentifikasi, mengkaji dan memantau Risiko Operasional serta memberikan informasi kepada Manajemen untuk menentukan control yang tepat dan langkah-langkah mitigasi.
Operational Risk Management is a part of day to day responsibilities at all levels. Operational Risk Management framework includes qualitative and quantitative methodologies and tools to assist management in identifying, assessing and monitoring operational risk as well as provide information to management to determine the appropriate control and mitigations measures.
Organisasi Manajemen Risiko Operasional terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC). • Komite Manajemen Risiko (RMC). • Departemen Manajemen Risiko – Unit Operational Risk. • Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung.
Operational Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC). • Risk Management Committee (RMC). • Risk Management Department - Operational Risk Unit. • All Business Units and Supporting Units.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Organizational structure, tools determination and units/ functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Operational Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s business activities.
Unit Manajemen Risiko Operasional merupakan unit yang independen dari grup bisnis/support yang melakukan analisa, pemantauan dan pelaporan risiko operasional yang melekat dalam kegiatan Bank baik di kantor cabang maupun divisi/unit/grup di Kantor Pusat. Unit Manajemen Risiko Operasional bekerja sama dengan grup bisnis/ support untuk meningkatkan kerangka kerja dan prosedur manajemen Risiko Operasional di dalam grup bisnis/support. Peran mereka adalah untuk mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan risiko dan melakukan perbaikan sesuai dengan Kebijakan Manajemen Risiko Operasional, Standar Operasional Prosedur ataupun manual kerja mereka.
Operational Risk Management Unit is an independent unit from the bisnis/support group analysis, monitoring and reporting of Operational Risk inherent in both the Bank’s activities or in the branch office or division/unit/group in Headquarters. Operational Risk Unit in collaboration with the business/ support group to improve the framework and procedures within its business or function unit. Their role is to identify, measure and report risk and make improvements in accordance with the Operational Risk Management Policies, Standard Operating Procedure or their Working Manual.
Identifikasi dan penilaian Risiko Operasional dilakukan dengan menggunakan metode: • Database kejadian Risiko Operasional harus ditetapkan untuk memverifikasi hasil penilaian risiko dan memberikan pengukuran kuantitatif dan analisis risiko. • Proses Risk and Control Self Assessment (RCSA) untuk mengidentifikasi risiko di dalam bisnis dengan Risiko Operasional. • KRI (Key Risk Indikator).
Identification and assessment of Operational Risk were conducted by using: • Database Operational Risk events should be established to verify the result of risk assessment and provide quantitative measurement and risk analysis. • A Risk and Control Self Assessment (RCSA) to identify the risks in the business with operational risk.
Dalam rangka mencapai sasaran Manajemen Risiko Operasional, Unit Manajemen Risiko Operasional dan unit yang bertanggung jawab harus menetapkan control dan mitigasi untuk Risiko yang teridentifikasi dan mempertahankan serta memastikan efektifitas mereka. Hal ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada hal berikut: 1. Pengendalian Risiko dilakukan secara konsisten sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, hasil identifikasi dan pengukuran Risiko Operasional. 2. Bank memiliki sistem pendukung yang mencakup setidaknya:
In order to achieve the objectives of Operational Risk Management, Operational Risk Management Unit and the unit responsible must establish control and mitigation for identified risks and maintain and ensure their effectiveness. This includes, but is not limited to the following:
Risiko Operasional didefinisikan sebagai risiko kerugian akitbat dari proses internal yang tidak memadai atau yang gagal, orang dan system atau dari peristiwa eksternal. Definisi ini mencakup risiko hukum, tapi tidak termasuk risiko strategis dan reputasi.
42
Operational Risk is defined as the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people and system or from external events. This definition includes legal risk but excludes strategic and reputational risk.
•
1. 2.
KRI (Key Risk Indicator).
Risk Control conducted in a manner consistent with the level of risk to be taken, the result of the identification and measurement of Operational Risk. The Bank has a support system that includes at least:
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
• •
Identifikasi kesalahan secara dini. Pemrosesan dan penyelesaian seluruh transaksi secara efisien, akurat dan tepat waktu, dan. • Kerahasiaan, kebenaran serta keamanan transaksi. Terus memantau kepatuhan dengan batas risiko tertentu dan pemeriksaan atas kejadian kelebihan limit. Memperkuat budaya risiko dan kode etik karyawan serta kode perilaku. Penyediaan pelatihan dan pengetahuan profesional bagi karyawan.
3. 4. 5.
• •
3. 4. 5.
Early identification errors. Processing and settlement for all transactions in an efficient, accurate, and timely, and. • Confidentiality, integrity and security of transaction. Close monitoring of the compliance with specific risk limits and investigation of over limit events. Reinforcement of the risk culture and employee code of ethics and code of conduct. Providing employee training and professional knowledge for employees.
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual / Quantitative Disclosure Operational Risk - Bank Individual 31-Dec-13 No
Pendekatan yang Digunakan / Approach used
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue (average last 3 years)
Beban Modal / Capital Charges
31-Dec-12
ATMR / Risk Weighted Assets
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue ( average last 3 years)
Beban Modal / Capital Charges
ATMR / Risk Weighted Assets
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
Pendekatan Indikator Dasar
437,083
65,562
819,531
428,888
65,562
804,164
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak / Quantitative Disclosure Operational Risk - Consolidated Bank Subsidiary 31-Dec-13 No
Pendekatan yang Digunakan / Approach used
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue (average last 3 years)
Beban Modal / Capital Charges
(4)
(1)
(2)
(3)
1
Pendekatan Indikator Dasar
NIL
31-Dec-12
ATMR / Risk Weighted Assets
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue ( average last 3 years)
Beban Modal / Capital Charges
ATMR / Risk Weighted Assets
(5)
(6)
(7)
(8)
dalam jutaan Rupiah / in million IDR
5. Risiko Hukum
5. Legal Risk
Organisasi Manajemen Risiko Hukum terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC). • Komite Manajemen Risiko (RMC). • Departemen Manajemen Risiko – Unit Operational Risk. • Departemen Hukum.
Legal Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC). • Risk Management Committee (RMC). • Risk Management Department - Operational Risk Unit. • Legal Department.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Hukum telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Legal Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s business activities.
Departemen Hukum berperan sebagai ‘legal watch’ yang menyediakan analysis/advis hukum kepada seluruh karyawan pada setiap jenjang organisasi.
Legal Department acts as a ‘legal watch’ which provides analytical / legal advice to all employees at every level of organization.
Departemen Manajemen Risiko menilai dan memantau secara kontinyu implementasi Manajemen Risiko untuk Risiko Hukum. Departemen Hukum, Departemen
Risk Management Department continually assesses and monitors the implementation of Risk Management to Legal Risk. Legal Department, Risk Management Department
Risiko Hukum adalah Risiko yang timbul akibat tuntutan hokum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko ini juga dapat timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat syahnya kontrak atau agunan yang tidak memadai.
Legal Risk is the Risk arising from legal claims and/or weakness of juridical aspects. This risk may also arise among other resulting from the absence of legal framework or contractual weakness, such as failure to meet the required qualification for the validity of an agreement or improper collateral agreement.
PT Bank CTBC Indonesia
43
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
Manajemen Risiko dan satuan kerja operasional bekerja sama menilai dampak perubahan ketentuan atau peraturan tertentu terhadap eksposur Risiko Hukum.
and operational unit jointly assess the impact of changes in conditions or specific rules against legal risk exposure.
Pengendalian Risiko Hukum: • Departemen Hukum selalu melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain. • Semua transaksi bisnis memerlukan dokumentasi yang lengkap. Setiap transaksi yang dilakukan melalui komunikasi verbal didokumentasikan kemudian untuk tujuan konfirmasi.
Legal Risk Control: • Legal Department conduct periodic review of contract and agreements between Bank and other parties.
6. Risiko Stratejik
6. Strategic Risk
Organisasi Manajemen Risiko Stratejik terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC). • Komite Manajemen Risiko (RMC). • Risk Management Department – Operational Risk Unit. • Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung.
Strategic Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC). • Risk Management Committee (RMC). • Risk Management Department - Operational Risk Unit. • All Business Units and Supporting Units.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Stratejik telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. • Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung jawab membantu Direksi menyusun perencanaan stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara efektif dan efisien. • Departemen Manajemen Risiko bertanggung jawab dalam proses Manajemen Risiko Stratejik khususnya pada aspek-aspek berikut: > Memantau dan mengevaluasi perkembangan implementasi rencana stratejik, serta memberikan masukan mengenai peluang dan pilihan yang tersedia untuk pengembangan perbaikan strategi secara berkelanjutan. > Memastikan bahwa seluruh isu stratejik dan efek pencapaian tujuan stratejik ditindaklanjuti tepat waktu.
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Strategic Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s business activities. • All business units and supporting units are responsible to assist the Directors to prepare strategic plan and implement it effectively and efficiently.
Dalam mengukur Risiko Stratejik, Bank CTBC Indonesia menggunakan indikator seperti penyimpangan dari rencana strategis yang telah ditetapkan, yaitu laju pertumbuhan aset dan kewajiban, mengubah dinamika ke dalam persaingan, perubahan peraturan dan perubahan ekonomi makro dalam pencapaian rencana.
In measuring the Strategic Risk, Bank CTBC Indonesia uses indicators such as deviation from the established strategic plan, the growth rate of assets and liabilities, changing dynamics into the competition, regulatory changes and changes of macroeconomic in the achievement plans.
Identifikasi Risiko Stratejik: • Bank mengidentifikasi penyimpangan dari penerapan strategi bisnis yang belum direalisasi atau belum efektif yang memiliki dampak yang signifikan terhadap modal Bank. • Pelaksanaan strategi bisnis yang belum direalisasi atau tidak efektif atau rencana bisnis yang memliki dampak yang signifikan terhadap modal Bank. • Bank melakukan analisa Risiko dari strategi yang
Strategic Risk Identification: • The Bank identifies the deviation of unrealized or ineffective business strategy implementation or business plan which has significant impact to the Bank’s capital. • Implementation of business strategies that have not been realized or are ineffective or business plan that possess significant impact on the Bank’s capital. • The Bank carries out risk analysis of the strategy which
Risiko Stratejik adalah Risiko terhadap dampak saat ini atau dampak prospektif terhadap pendapatan atau modal yang timbul dari keputusan bisnis yang merugikan dan/atau pelaksanaan yang tidak tepat dari keputusan strategis dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
44
•
All business transactions require proper documentation. Any transactions conducted via verbal communication be documented afterwards for confirmation purpose.
Strategic Risk is the Risk on current or prospective impact on earnings or capital arising from adverse business decisions and/or improper implementation of strategic decisions and a failure to anticipate changes in business environment.
•
Risk Management Department is responsible for Strategic Risk management process especially in the following aspects: > Monitor and evaluate the implementation of strategic plan development, as well as providing input on the opportunities and option available for the development and continuous improvements on strategies. > Ensure that all strategic issues and their effects on the achievement of strategic objectives are followed up in a timely manner.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
membutuhkan lebih banyak sumber daya dan/atau memiliki tingkat risiko tinggi, seperti strategi masuk ke dalam pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam hal produk dan jasa.
need more resources and/or has high risk level, such as entry strategies into new market, acquisition strategy, or diversification strategy in terms of product and services.
7. Risiko Kepatuhan
7. Compliance Risk
Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC). • Komite Manajemen Risiko (RMC). • Departemen Manajemen Risiko – Unit Operational Risk. • Departemen Kepatuhan.
Compliance Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC). • Risk Management Committee (RMC). • Risk Management Department - Operational Risk Unit. • Compliance Department.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Compliance Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s business activities.
Bank memiliki fungsi Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan yang memadai dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk masing-masing satuan/unit kerja yang melaksanakan fungsi Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan.
The Bank has the function of Risk Management for Compliance Risk with adequate authority and clear responsibility for each unit/wok units that perform the functions of Risk Management for Compliance Risk.
Bank memiliki satuan kerja kepatuhan yang independen yang memiliki tugas, kewenangan dan tanggung jawab paling kurang sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku mengenai pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank Umum antara lain: • Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi. • Memiliki program kerja tertulis dan melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terkait dengan manajemen Risiko Kepatuhan. • Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan system dan prosedur yang dimiliki Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Melakukan review dan/atau merekomendasi pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, system, maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, system, prosedur dan kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesiadan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan fungsi kepatuhan.
The Bank has an independent Compliance Unit which has the duty, authority and responsibility at least as stipulated in the regulations on the implementation of the compliance function Banks, among other:
Unit Bisnis merupakan penanggung jawab utama dan bertanggung jawab atas Risiko Kepatuhan. Unit bisnis mematuhi dan/atau melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku: • Memastikan dipatuhinya standar-standar, kebijakan
Business Unit is the primary responsibility and is responsible for Compliance Risk. Business Units comply with and/or implement the prevailing laws and regulations:
Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku.
Compliance Risk is the Risk due to the Bank did not comply and/or implement the laws and regulations.
•
Prepare the steps to support Compliance Risk culture in all Banks business activity and Bank’s hierarchy.
•
Establish written work program and do identification, measurement, monitoring and control related Compliance Risk Management. Assess and evaluate the effectiveness, adequacy and suitability of policy, systems and procedures owned by the Bank with the prevailing laws and regulation.
•
•
Conduct a review and/or recommend updating and improvement of policies, rules, systems and procedures which are owned by the Bank to comply with Bank Indonesia regulation and prevailing laws and regulation.
•
Conduct efforts to ensure that policy, rules, systems and procedures which are owned by the Bank to comply with Bank Indonesia regulation and prevailing laws and regulation. Conduct other tasks related to the compliance function,
•
•
Ensuring compliance with the Compliance Risk standards,
PT Bank CTBC Indonesia
45
Pengungkapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
•
dan prosedur risiko Kepatuhan yang dikeluarkan oleh Departemen Kepatuhan. Memastikan bahwa risiko-risiko telah diketahui, dinilai, dilaporkan dan dikelola dalam cara yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta prosedur yang telah ditetapkan.
Departemen Manajemen Risiko dan Departemen Kepatuhan memantau dan melaporkan Risiko Kepatuhan yang terjadi kepada Direksi Bank baik sewaktu-waktu pada saat terjadinya Risiko Kepatuhan maupun secara triwulanan.
Risk Management Department and Compliance Department monitoring and reporting Compliance Risk to Directors at any time the Compliance Risk happens and on a quarterly basis.
Pengendalian Risiko Kepatuhan dilakukan dengan membandingkan limit yang telah ditetapkan dengan hasil actual pada posisi laporan profil risiko triwulanan untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi.
Compliance Risk Control is done by comparing limit that has been set with the actual result on the quarterly risk profile report position to ensure that the risks taken are within the limits of tolerance.
8. Risiko Reputasi
8. Reputation Risk
Organisasi Manajemen Risiko Reputasi terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC). • Komite Manajemen Risiko (RMC). • Departemen Manajemen Risiko – Unit Operational Risk. • Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung.
Reputation Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC). • Risk Management Committee (RMC). • Risk Management Department - Operational Risk Unit. • All Business Units and Supporting Units.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Reputasi telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Organizational structure, tools determination and units/ functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Reputation Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank’s business activities.
Seluruh pegawai Bank CTBC Indonesia termasuk manajemen unit bisnis/support harus menjadi bagian dari struktur pelaksana Manajemen Risiko untuk Risiko Reputasi, mengingat reputasi merupakan hasil dari seluruh aktivitas bisnis Bank.
All employees of Bank CTBC Indonesia include bisnis/ support unit management should be part of the structure for implementing Risk Management for Reputation Risk, considering the reputation is the result of all business activities of the Bank.
Mekanisme yang dilakukan oleh Bank dalam melakukan tindakan pengendalian Risiko Reputasi yang efektif adalah : • Segera menindaklanjuti dan mengatasi adanya Keluhan Nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Reputasi. • Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan Risiko Reputasi yang secara umum dilakukan melalui aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR), dan. • Komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif dari pemangku kepentingan.
Mechanisms conducted by the Bank in performing Reputation Risk control measures effectively are: • Should immediately follow up and resolve Customer Complaints and litigation that can increase the exposure of Reputation Risk. • Prevention of the occurrence of the event giving rise Reputation Risk, which is generally done through the activity of Corporate Social Responsibility (CSR), and. • Communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation of stakeholders.
Dalam rangka pengendalian Risiko Reputasi yang lebih besar di masa depan, tindakan pencegahan dan pemulihan Risiko Reputasi yang telah dilakukan perlu diikuti dengan perbaikan pada kelemahan pengendalian dan prosedur yang memicu terjadinya Risiko Reputasi.
In order to control a greater Reputation Risk in the future, prevention and recovery Reputation Risk has done needs to be followed by improvements in procedures and control weakness that trigger the occurrence of Reputation Risk.
Risiko Reputasi adalah Risiko sebuah Bank akan kehilangan bisnis penting akibat krisis kepercayaan terhadap karakter dan kualitas Bank sehingga akan menyebabkan kerugian dalam aktivitas bisnis baik secara financial maupun non financial.
46
•
policies and procedures issued by Risk Management Department / Compliance Department. Ensure that the risk has been known, assessed, reported and managed accordingly to laws and regulations and established procedures.
Reputation Risk is the Risk that a Bank will lose potential business as the impact of trustworthy crisis for its character and quality which will bring financial or non-financial loss in business activity.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
Bank CTBC Indonesia mengakui bahwa sumber daya manusia adalah aset Bank yang paling berharga. Bank perlu didukung oleh orang-orang yang berkualitas, oleh karena itu perbaikan kualitas sumber daya manusia yang berkesinambungan selalu merupakan salah satu fokus Bank.
Bank CTBC Indonesia recognizes that human resources is the most valuable asset. The Bank needs to be supported by qualified people, therefore continuous improvement in human resources quality is always be one of the focus of the Bank.
Rekrutmen Untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, aktivitas rekrutmen dilakukan dengan berbagai cara, seperti: • Rekrutmen internal melalui informasi lowongan internal untuk memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan kompetensinya. • Rekrutmen eksternal bagi profesional yang berpengalaman melalui referensi, perusahaan jasa rekrutmen atau media rekrutmen berbasis internet. • Rekrutmen eksternal bagi fresh graduate melalui job fair, rekrutmen kampus atau media rekrutmen berbasis internet.
Recruitment To attract the right people in the right place, the recruitment activities is conducted in various ways, such as :
Bank menerapkan prinsip kesetaraan kesempatan bekerja bagi setiap orang berdasarkan kualitas individu dan proses rekrutmen dilaksanakan secara transparan.
The Bank apply Equal Employment Opportunity (EEO) to each person based on qualities and the recruitment process is conducted in a transparent manner.
Pada tahun 2013, Bank merekrut 135 karyawan baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis, terutama di Bagian Ritel dan Insitutional Banking / Corporate Banking. Termasuk perekrutan untuk Management Assosicate (MA) Program sebagai bagian dari upaya pengembangan bakat muda yang akan terus dilakukan pada tahun mendatang dengan memberikan MA kesempatan untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek besar termasuk namun tidak terbatas pada pengembangan strategis dan perubahan organisasi.
In 2013, the Bank recruited 135 new employees to support business growth, particularly in the Retail Banking and Institutional Banking / Corporate Banking Groups. This included recruitment of Management Associates (MAs) Program as part of a young talent development effort which will continue in the following years, by providing MAs with opportunities to take part in major projects including but not limited to strategic development and organizational change.
Profil Sumber Daya Manusia Jumlah karyawan tetap di akhir tahun 2013 adalah 443 orang.
Human Resources Profile Total permanent employees by end of year 2013 were 443 people.
Jenis Kelamin Pria Wanita Total
Total 223 220 443
• • •
Internal recruitment through internal job posting to give opportunities for the existing employees to develop their competencies. External recruitment for pro hire or experienced professionals from referral, recruitment agencies or webbased recruitment. External recruitment for fresh graduates through job fair, campus hiring or web-based recruitment.
% 50.3% 49.7% 100%
Sex Male Female
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan / Employee Composition by Education
Pendidikan SMA Diploma Sarjana Master Total
Total 15 10 381 37 443
% 3.4% 2.3% 86.0% 8.4% 100%
Education High School Diploma Bachelor Master
PT Bank CTBC Indonesia
47
Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management
Komposisi Karyawan berdasarkan Usia / Employee Composition by Age
Umur Di bawah 30 30 - <40 40 - <50 Di atas 50 Total
Total 118 210 98 17 443
% 27% 47% 22% 4% 100%
Age under 30 30 - <40 40 - <50 Over 50
Komposisi Karyawan berdasarkan Level / Employee Composition by Level
Level VP ke atas AM - SM Officer
Total 60 197 186
% 13% 45% 42%
Total
443
100%
Grade VP to above AM - SM Officer
Tingkat Pengunduran Diri Karyawan / Employee’s Turnover 2011 vs 2012 vs 2013
2011
2012
2013
45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Jan
Tingkat Pengunduran Diri / Turnover rate
48
Feb
Mar
Apr
May
Jun
2011
2012
2013
41%
21%
26,14%
Jul
Aug
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Sep
Oct
Nov
Dec
Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan dan pengembangan karyawan terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk kesinambungan suksesi yang terencana. Setiap karyawan mempunyai jenjang karir yang jelas berdasarkan jalur karir di dalam departemen / grupnya.
Training and Development Training and development of employees is continually conducted in order to ensure a sustainable process of well-planned succession. Each employee has a clear career advancement based on the career path in their respective department / group.
Bank CTBC Indonesia memberikan kesempatan yang sama bagi semua karyawan untuk mengembangkan karirnya sepanjang memenuhi kompetensi dan kinerja yang dipersyaratkan. Selain kesempatan pengembangan karir secara vertikal, setiap karyawan juga mempunyai kesempatan untuk mendapatkan rotasi dalam rangka menambah wawasan, kompetensi dan mengembangkan potensi yang ada. Rotasi dapat dilakukan sebagai penugasan dari atasan atau atas permintaan sendiri untuk menempati posisi yang sedang dibutuhkan di bagian lain melalui pola rekrutmen internal.
Bank CTBC Indonesia offers equal opportunities for all employees to develop their career as per the required competencies and performance standards. In addition to vertical career development, each employee is also given the opportunity for job rotation in order to enhance knowledge and competencies as well as develop their existing potentials. Job rotation can be through the job assignment by the supervisor or by employee own request to fill a vacancy in other unit through the internal recruitment program.
Bank mengidentifikasi dan menyiapkan karyawan-karyawan potensial dan berkinerja terbaik untuk dikembangkan melalui Program Pemimpin Masa Depan. Karyawan yang masuk ke dalam talent pool mendapatkan prioritas untuk mengikuti berbagai program pengembangan karir seperti pelatihan, penanganan proyek khusus, on the job training, dan promosi jabatan. Selama tahun 2013, sebanyak 43 karyawan telah mendapatkan promosi ke tingkat yang lebih tinggi.
The bank identify and prepare employees with the best performance and potentials to be developed through Future Leaders Program. Those who participate in the talent pool get priorities to participate in various career development programs, such as training, special projects, on the job training and job promotions. In 2013, 43 employees were promoted to occupy higher positions.
Pada tahun 2013, Bank CTBC Indonesia telah melaksanakan berbagai macam pelatihan secara internal dan eksternal baik dalam negeri maupun program luar negeri. Total investasi yang telah dicapai untuk pelatihan dan pengembangan adalah sebesar IDR 7.21 miliar, naik sebanyak 7.9% dan mencapai 5.4% dari total biaya tenaga kerja.
In year 2013, Bank CTBC Indonesia has conducted a variety of local and overseas training, both internally and externally. The total investment of the training program reached IDR 7.78 billion, and reached 5.4% from total staff expenses.
Bank secara berkesinambungan terus melakukan pelatihan Behavioral, terdiri dari: “Service Excellence” dan pelatihan “Leadership” bagi manajemen menengah keatas untuk pengembangan mereka. Pelatihan wajib lainnya adalah pelatihan APU-PPT dan Manajemen Resiko yang diberikan bagi karyawan baru dan juga sebagai pelatihan penyegaran bagi karyawan yang sudah ada. Bank juga melaksanakan pelatihan peningkatan ketrampilan untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawan antara lain: Banking Knowledge, Product Knowledge, Professional Selling Skills, dan Presentation Skills kepada karyawan bank di area penjualan serta area pemasaran.
The bank continues a series of Behavioral training programs which consist of “Services Excellence” and “Leadership” training for middle-up management. Mandatory training such as AML-CFT and Risk Management training were conducted for new employees and has been offered as refreshment training for existing employees. The Bank has also conducted several technical training sessions, such as: Banking Knowledge, Product Knowledge, Professional Selling Skills, and Presentation Skills to bank employees in the sales and marketing areas.
Beberapa program yang telah diselenggarakan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : • Program Management Associate, yaitu program untuk mengembangkan kaum muda untuk calon pemimpin masa mendatang. • Pelatihan Kepemimpinan, untuk mempersiapkan dan membekali para pemimpin agar dapat meningkatkan kepemimpinannya. • Pelatihan non teknis, untuk meningkatkan efektivitas individu dalam berinteraksi dan melaksanakan pekerjaannya. • Pelatihan teknis, untuk meningkatkan kompetensi teknis sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. • Program Sertifikasi Manajemen Risiko, untuk meningkatkan kesadaran resiko.
Various programs that were held in 2013 is as follows : •
Management Associate Program, a program to develop young talents for future leaders.
•
Leadership training, to prepare and equip leaders to sharpen the leadership skill.
•
Soft skill training, to increase individual effectiveness in interacting and in performing the work.
•
Technical skill training, to increase technical competency based on job requirements. Risk Management certification program, to enhance risk awareness.
•
PT Bank CTBC Indonesia
49
Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management
• •
Program sertifikasi profesi, untuk meningkatkan profesionalisme. Pelatihan terkait regulasi, untuk mendapatkan informasi terkini mengenai peraturan yang berlaku.
• •
Professional certification program, to improve professionalism of talents. Regulations training, to get update on the prevailing regulations.
Jumlah karyawan yang telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Resiko selama tahun 2013 adalah sebanyak 7 karyawan. Sehingga total karyawan yang sudah mempunyai sertifikat adalah sebanyak 159 orang (35.9%) dari total keseluruhan karyawan Bank CTBC Indonesia dan telah memenuhi persyaratan yang diatur tentang kewajiban sertifikasi manajemen risiko bagi karyawan bank.
A total of 7 employees obtained the Risk Management Certification in 2013. So, the total employees who went through the Risk Management certification was 159 employees (35.9%) from total employee of Bank CTBC Indonesia, and has complied with the requirements of bank officers risk management certification.
Selain sertifikasi Manajemen Resiko, sertifikasi lainnya seperti AAJI, Bancassurance dan WAPERD sudah dipenuhi oleh karyawan yang diwajibkan seiring dengan rencana strategis Bank untuk memiliki berbagai macam produk.
In addition to the Risk Management Certification, other certifications such as AAJI, Bancassurance and WAPERD have been completed by employees who are required to obtain the certification according to be inline with the Bank’s strategic plan to have a wide range of products.
Pelatihan Internal / Internal Training Program Pelatihan A.
2
47
1 3 21 1 2 3 1 1
12 67 430 15 21 72 12 430
7 Habits for Associates CEO Forum CSCR (Creating Stellar Customer Relation) HQL (High Quality Leadership) Induction Traning Living The Core Value Program Senior Management Workshop Strengthening HR Leadership Traning ExecutiveLeadership Traning Team Building All Group
5 1 2 3
20 15 430 1 6
Risk Management Certification E-BCI Refreshment Training E-Learning AAJI Certification Professional Certification
2 1 1 1 5
196 25 31 3 109
1
15
Regulatory Training E-BCI Training BCI Single Core Finacle Trade Finance & Treasury Microsoft Excel & IT System Training
1
10
New Core Banking System (Finacle)
3
170
AML Workshop
3 3
65 75
Training Program A.
C.
Behavior
Certification Program
D.
Knowledge
1
9
3
88
DRC Training General Banking Basic Collection Management fo Personal Loan Credit & Risk Management
1 3 1 1 1
17 92 15 16 6
English Course AML System Selling Skill CBG Mandarin Course Others
Keterampilan English Course AML System Selling Skill CBG Mandarin Course Lain-lain
50
72 90
Pengetahuan Regulatory Training E-BCI Training BCI Single Core Finacle Trade Finance & Treasury Microsoft Excel & IT System Training New Core Banking System (Finacle) Workshop Implementasi Program Anti Pencucian Uang DRC Training General Banking Basic Collection Management fo Personal Loan Credit & Risk Management
E.
4 3
Program Sertifikasi Sertifikasi Manajemen Resiko Training E-BCI Refreshment E-Learning Sertifikasi AAJI Sertifikasi Profesi
D.
Jumlah Peserta / Total Participants
Behavior 7 Habits for Associates CEO Forum CSCR (Creating Stellar Customer Relation) HQL (High Quality Leadership) Induction Traning Living The Core Value Program Senior Management Workshop Strengthening HR Leadership Traning ExecutiveLeadership Traning Team Building All Group
B.
Kelas Penyelenggara / Hatch
E.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Skill
Penilaian Kinerja Bank telah melakukan penilaian kinerja secara konsisten sebagai alat penting dalam menentukan penyesuaian gaji, pembayaran bonus dan promosi. Selain dari penilaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian target tahunan dan kompetensi, Bank juga menilai kemampuan dan integritas dalam proses promosi.
Performance Appraisal The Bank has conducted performance appraisal consistently as an important tool in determining salary adjustments, bonus payments and promotions. Aside from the performance appraisal which is based on yearly target achievement and competencies, the Bank also assesses capabilities and integrity in the promotion process.
Untuk memastikan berjalannya operasional bank secara baik, dan untuk membantu mengamankan dan mengembangkan bakat-bakat karyawan, Bank CTBC Indonesia juga telah menerapkan succession plan untuk mengidentifikasi karyawan dengan kinerja tinggi dengan potensi pertumbuhan untuk berpartisipasi dalam program pengembangan termasuk pertumbuhan profesional, dan pertumbuhan struktural dalam fungsi yang sama atau berbeda.
In order to ensure sound operations, and to help secure and develop our talent pool, Bank CTBC Indonesia has also implemented succession plans to identify high performers with growth potentials to participate in development programs including professional growth, and structural growth within similar or cross functions.
Engagement Pada tahun 2013, Bank telah menyelenggarakan beberapa aktivitas untuk mengaplikasikan nilai-nilai inti perusahaan dan membangun keterikatan, seperti: • Lomba Busana Tradisional pada hari Kartini. • Shopping Race. • Penghargaan bagi Anak-anak Karyawan yang berprestasi. • Let’s Innovate. • Kids Go to Office. • Buka Puasa Bersama. • Team Building. • Kegiatan Olah Raga mingguan, antara lain: Bowling, Futsal, Bulu tangkis, Yoga. • Annual Dinner.
Engagement In 2013, the Bank conducted several activities to live the core values and build engagement. The activities were as follows: • Kartini’s Day traditional cloth competition. • Shopping Race. • Appreciation for Employees Children.
Beberapa program penghargaan yang diberikan kepada karyawan selama tahun 2013 adalah: • Penghargaan Aplikasi Nilai Inti. • Penghargaan Masa Kerja. • Penghargaan Inovasi. • Penghargaan Karyawan Terbaik. • Penghargaan Kepala Cabang Terbaik. • Penghargaan Financial Advisor terbaik. • Penghargaan Business Development Executive terbaik.
Some awards program that had been given to employees in 2013 was: • Living Core Values Awards. • Long Service Awards. • Innovation Award. • Best Employee. • Best Branch Manager. • Best Financial Advisor. • Best Business Development Executive.
Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, Bank CTBC Indonesia mendukung inisiatif karyawan untuk membentuk komunitas di dalam perusahaan. Kami percaya bahwa keberadaan komunitas ini akan memberikan manfaat bagi terbentuknya hubungan dan keterikatan antar karyawan dari berbagai unit kerja, meningkatkan loyalitas karyawan, dan mendukung kinerja Bank CTBC Indonesia secara keseluruhan.
In order to create a comfortable and conducive working environment, Bank CTBC Indonesia supports the initiative to build communities for employees. We believe such communities will be beneficial in building relationship and engagement among employees from different working units, increase overall employee loyalty, and support the overall performance of Bank CTBC Indonesia.
Komunitas yang ada adalah komunitas olah raga, seperti futsal, bulu tangkis, bowling, dan yoga. Dukungan yang diberikan dalam bentuk biaya latihan dan biaya untuk mengikuti kompetisi. Kegiatan dalam komunitas olah raga diharapkan dapat membangun semangat sportivitas dan meningkatkan produktivitas karyawan.
The community that we have is sports community, such as futsal, badminton, bowling and yoga. The support is given in the form of providing practice expenses as well as expenses to participate in competition. Activities through a sport community are expected to build a spirit of sportsmanship and increase overall employee productivity.
• • • • • •
Let’s Innovate. Kids Go to Office. Ramadhan Break Fasting. Team Building. Weekly Sport Acitivities such as, Bowling, Futsal, Badminton, Yoga. Annual Dinner.
PT Bank CTBC Indonesia
51
Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management
52
Komunikasi Internal Komunikasi internal merupakan kunci penyebaran informasi perusahaan dan alat untuk membangun soliditas kerja antar unit di Bank.
Internal Communication Internal communication is a key to dissemination of company information and tools used to build solidity of working units within the Bank.
Bank CTBC Indonesia memiliki berbagai media komunikasi internal, yaitu: • Folder bersama, yaitu media komunikasi internal yang dapat diakses oleh seluruh karyawan yang diberikan akses ke sistem. Informasi tentang kebijakan terkini, formulir internal, dan informasi lain yang perlu diketahui bersama ada di dalam folder bersama ini. • Email blast, yaitu penyebaran email informasi yang bisa ditujukan kepada seluruh karyawan atau karyawan di bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan. • CEO Chat, yang diadakan 3 bulan sekali, merupakan media komunikasi langsung antara karyawan dengan Presiden Direktur Bank. • CTBC Newsletter, yang terbit sebulan sekali, merupakan media komunikasi dari karyawan dan untuk karyawan. Berbagai informasi, baik yang bersifat korporat, kegiatan perusahaan dan karyawan, maupun informasi umum lainnya dapat dibaca melalui media ini. • Video conference, sebagai fasilitas untuk melakukan pertemuan secara online sehingga memudahkan diskusi dan koordinasi jarak jauh. • Tele conference, dilakukan untuk diskusi atau pemantauan tanpa tatap muka. • Papan informasi dan poster, sebagai media penyebaran informasi melalui papan informasi yang ada di kantor cabang maupun kantor pusat. • Komunikasi internal antar tim yang dilakukan melalui pertemuan rutin untuk membahas laporan atau evaluasi kegiatan kerja.
Bank CTBC Indonesia has various internal communication media, such as: • Public Folder, is an internal communication media that can be accessed by all employees who are given the access to the system. It consists of the update policy, internal forms, and any other information that need to be known by all employees. • Email blast, is the email information deployment that can be addressed to all employees or particular group of employees depending on the need. • CEO Chat, which is held on quarterly basis, is a direct communication media from employees to the CEO of the Bank. • CTBC Newsletter, which is issued every month, serves as a communication media from and to employees. Several information such as corporate and employees activities or other general information can be found in this media.
Remunerasi Filosofi remunerasi Bank CTBC Indonesia keseluruhan adalah sebagai berikut: • Mendukung strategi bisnis dan tujuannya. • Mendorong kinerja individu dan team. • Mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik. • Tetap sejalan dengan praktek pasar.
Remuneration The overall Bank CTBC Indonesia remuneration philosophy remains to: • Support the business strategy and goals. • Encourage individual and team performance. • Retain good performing employees. • Stay in line with market practice.
Dalam upaya penyetaraan gaji karyawan terhadap market dan agar lebih kompetitif terhadap bank sejenis, Bank CTBC Indonesia telah mengacu kepada hasil salary survey di dalam kelompok industri perbankan dalam melaksanakan penyesuaian gaji dan fasilitas karyawan lainnya.
In order to align our salary structure with the market and to be more competitive within our peer group, Bank CTBC Indonesia has referred to salary surveys in the banking industry in implementing the Bank’s salary adjustment and other employee’s benefits.
•
Video conference, as the facility to have an on line meeting to easier long distance discussion and coordination.
•
Tele conference, facilitates for off site discussion or monitoring. Information Board and poster, is a visual media to disseminate information through information board in the branches or head office. Internal communication between teams, that are carried out in regular meetings to discuss or evaluate the work activities.
• •
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Teknologi Informasi
Information Technology
Untuk mendukung perkembangan dan rencana bisnis kedepan Bank CTBC Indonesia, pemutakhiran sistem infrastruktur IT menjadi fokus utama di tahun 2013 dan 2014.
To support future business growth and plan of Bank CTBC Indonesia, up to date IT infrastructure becoming the main focus in year 2013 and 2014.
Konsolidasi multi aplikasi perbankan menjadi aplikasi perbankan tunggal (single core banking) adalah prioritas pertama yang sudah dijalankan sejak awal Q2 2013 setelah melalui studi kelayakan.
Consolidation of multi core banking systems into single core banking is the first priority that has been started since Q2 2013 after feasibility study.
Sistem Single Core Banking ini akan melayani kebutuhan dan produk perbankan ritel maupun korporasi dimana penerapan sistem ini mengikuti standar platform yang akan digunakan Bank CTBC di seluruh dunia.
Single Core Banking system will serve requirement and product of both retail and corporate banking in which the implementation of this system will follow the standard platform of CTBC bank worldwide.
Sejalan dengan implementasi sistem Single Core Banking tersebut di atas, di area E-Banking juga diimplementasikan sistem Internet Banking yang akan melayani kebutuhan dan produk untuk nasabah ritel maupun korporasi.
In accordance with the implementation of aforesaid Single Core Banking, in E-Banking area will also be implemented Internet Banking system to serve the requirement and product of both retail and corporate customers.
Fitur layanan pembayaran pasca-bayar (listrik, telepon, air, transportasi, dsb.) dan pra-bayar (pulsa listrik, pulsa telepon genggam) akan ditambahkan baik pada Internet Banking mapun ATM.
The bill payment postpaid (e.g. electrical, telephone, water, transportation, etc.) and prepaid (electrical voucher, hand phone voucher) feature services will be added in both Internet Banking and ATM.
Sesuai dengan rencana dan arahan kebijakan regulator, di area regulasi dikembangkan beberapa sistem seperti misalnya: RTGS (Real Time Gross Settlement) generasi kedua dan Pembayaran Pajak generasi kedua dimana nantinya nasabah dapat melakukan pembayaran pajak melalui elektronik channel (Internet Banking dan ATM).
In regulation area, several systems will be enhanced in accordance with the plan and regulator policy: RTGS (Real Time Gross Settlement) 2nd Generation and Tax Payment 2nd Generation that allow customers to pay their tax bill payment through electronic channel (Internet Banking and ATM).
Layanan-layanan tersebut akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah CTBC Bank dalam melakukan transaksi perbankan kapanpun dan dimanapun.
All of those services will give ease and comfort for CTBC Bank’s customers to do the banking transactions anytime and anywhere.
PT Bank CTBC Indonesia
53
Peristiwa Penting Event Highlights
29 January 2013 Jakarta Area MGF Golf Tournament, Rancamaya Golf Course, Bogor
31 January & 1 February 2013 Sub-Branch Darmo - Surabaya, Perayaan Imlek tahun Ular / Lunar New Year of Snake Celebration
28 February 2013 Cap Gomeh Celebration - Bandung The Year of Snake Joint Event : CTBCI dan MNC Group
23 March 2013 “Gowes Bareng BMPD Jawa Barat”, Bandung - Dago Sub Branch
11 April 2013 Grand Launching and Press Conference “Provesta Optimum” Bancassurance Product PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia
16 May 2013 Jakarta - Sudirman Branch Book Launching “PASSION for FREEDOM” Join Event Activity with HENDRI RIKIANTO Royal Crown Ambassador of K-LINK Indonesia
54
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
21 June 2013 Great Crystal School - Graduation Day Surabaya - Darmo Sub Branch
1 July 2013 Jakarta - Karawaci Industrial Golf Club (IGC) Monthly Tournament
5 July 2013 Penghargaan dari Majalah InfoBank atas kinerja Bank yang ”Sangat Bagus” di tahun 2012 / Award from InfoBank Magazine for the ”Very Good” performance in 2012
18 October 2013 Jakarta - Karawaci Industrial Golf Club (IGC) Monthly Tournament
Several Internal Events
Lomba Busana Tradisional - Hari Kartini / Kartini’s Day Traditional Cloth Competition
Kids Go to Office
Peringatan Ulang Tahun Bank CTBC Indonesia ke 16 / The 16th Anniversary of Bank CTBC Indonesia
CTBCI Appreciation Night
PT Bank CTBC Indonesia
55
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
56
Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) merupakan hal yang sangat penting bagi integritas bisnis, oleh karenanya segenap jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk menerapkan praktek - praktek GCG yang mengedepankan prinsip moral dan etika serta praktek-praktek transparansi yang dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Bank. Komitmen yang tinggi mutlak diperlukan dalam upaya membangun organisasi yang kompetitif yang dapat menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, profesionalisme dan kepemimpinan serta meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan.
Good Corporate Governance (GCG) implementation is vital to business integrity, therefore members of the Bank CTBC Indonesia’s Board of Commissioners, Directors, and employees are committed to practice ethical and moral principles, as well as transparency and compliance with regulations applicable to the bank. The commitment is indispensable in building a competitive organization which can uphold values of integrity, professionalism, and leadership and enhance stakeholders’ trust.
Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/ PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank CTBC Indonesia melaksanakan GCG dengan berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.
By referring to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 regarding Implementation of GCG for Commercial Banks, Bank Indonesia regulation No. 8/14/ PBI/2006 dated 05 October 2006 concerning Amendment to Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 and Bank Indonesia Circular Letter No. No. 15/15/DPNP dated 29 April 2013 regarding Implementation of GCG for Commercial Banks, Bank CTBC Indonesia implements GCG based on 5 (five) basic principles of GCG that consist of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara Mandiri Untuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank CTBC Indonesia dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik oleh Bank Umum, pada tahun 2013 Bank CTBC Indonesia mengadakan self assessment tentang praktek Tata Kelola Perusahannya dengan melakukan penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek sebagai berikut:
Corporate Governance Self Assestment To assess Bank CTBC Indonesia’s governance practices and to comply with Bank Indonesia’s guideline concerning GCG implementation by Commercial Banks, in 2013 Bank CTBC Indonesia conducted a Corporate Governance self assessment on 11 (eleven) different aspects as follows:
1.
1.
2.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.
3.
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
3.
4. 5. 6. 7.
Penanganan benturan kepentingan. Penerapan fungsi kepatuhan Bank. Penerapan fungsi audit intern. Penerapan fungsi audit ekstern.
4. 5. 6. 7.
2.
The implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners. The implementation of the duties and responsibilities of Directors. The completion and implementation of the duties of the Committees. The handling of conflict of interest. The implementation of compliance function. The implementation of internal audit function. The implementation of external audit function.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern. 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan pelaporan internal. 11. Rencana strategis Bank.
8.
Pemeringkat dari seluruh aspek di atas dilakukan dengan membandingkan antara kinerja pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan kriteria minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penilaian secara mandiri tersebut menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di dalam Bank CTBC Indonesia mendapatkan peringkat 2 (dua) “Baik”.
Ratings for these aspects will be based on the performance of GCG implementation versus the minimum criteria set up by Bank Indonesia. The self assessment results revealed that GCG implementation in Bank CTBC Indonesia has earned score 2 (two) “Good”.
Laporan dan penjelasan lengkap mengenai penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik disajikan terpisah dalam “Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Bank CTBC Indonesia Tahun 2013”.
Report and comprehensive explanation on the implementation of good corporate governance are separately detailed in the “Report of the Implementation of Good Corporate Governance PT Bank CTBC Indonesia - 2013”.
8.
9.
The implementation of risk management including the internal control system. The facilities to related parties and large exposures.
10. The transparency of financial and non-financial conditions of the Bank, the reports on the implementation of GCG and the internal reporting. 11. The Bank’s strategic plan.
PT Bank CTBC Indonesia
57
Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility
58
PT Bank CTBC Indonesia, sebagai perusahaan yang beroperasi selama 16 tahun di Indonesia, sadar akan kewajibannya untuk memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan sosial. Komitmen tersebut juga direfleksikan dalam salah satu core values Bank “Caring”.
PT Bank CTBC Indonesia, as the company that operates for 16 years in Indonesia, are fully aware of its obligation for giving positive impact to the social welfare. The Bank commitment is also already reflected in one of the company Core Values “Caring”.
Dalam beberapa tahun sudah banyak kegiatan yang telah dilakukan Bank CTBC Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pada 2013, Bank telah melakukan beberapa kegiatan untuk menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan tidak semata-mata hanya menjalankan bisnis dan mendapatkan keuntungan tetapi bank juga berusaha sebaik-baiknya untuk memberikan kembali kepada masyarakat.
For several years there were many activities that have been done by Bank CTBC Indonesia to improve the welfare in the surrounding community. In 2013, the Bank have done several activities to show that the Bank is not just doing business and making profits but also does its best to be able to giving back to the society.
Bank memulai rangkaian kegiatan CSR di kuartal kedua tahun 2013 dengan mengadakan donor darah tahunan dengan 100 kantong darah yang berhasil dikumpulkan dari karyawan Bank CTBC Indonesia, penyewa dalam gedung, dan karyawan yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang berada di sekitar lingkungan gedung Tamara Center. Masih dalam bulan yang sama, Bank mengadakan acara shopping race untuk karyawan dimana bahan pokok hasil pembelian tersebut diberikan ke panti asuhan dekat Kantor Pusat Bank CTBC Indonesia di Sudirman.
The Bank started the series of CSR activities in the second quarter of year 2013 by holding annual blood donation with 100 bags of blood successfully collected from Bank CTBC Indonesia’s employees, tenants in the building, and employees from other companies allocated around Tamara Center building. In the same month of the year, the Bank held a shopping race event for employees where the groceries that have been bought were given to the orphanage nearby Bank CTBC Indonesia Head Office in Sudirman.
Pada kuartal ketiga tahun 2013, untuk merayakan hari raya Idul Fitri, Bank CTBC Indonesia mengunjungi panti jompo Wisma Mulia di Jakarta Barat untuk berbagi kebahagiaan hari raya.
In the third quarter of year 2013, to celebrate Idul Fitri holiday, Bank CTBC Indonesia went to elderly house Wisma Mulia at West Jakarta to share the holiday happiness.
Pada kuartal keempat tahun 2013, bertepatan dengan hari raya Natal, Bank mengadakan kunjungan social ke panti asuhan Pelayanan Kasih Bhakti Mandiri untuk membawa tawa dan sensasi perayaan Natal kepada anak-anak.
In the fourth quarter of year 2013, coincide with Christmas holiday, the Bank organized a social visit to orphanage Pelayanan Kasih Bhakti Mandiri to bring the laughter and sense of Christmas celebration to the children.
Bank CTBC Indonesia masih meyakini bahwa pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sejalan dengan itu, Bank juga berpartisipasi dalam pembangunan sekolah Taiwan di Indonesia, tetap mengedukasi publik dan pelanggan melalui program manajemen keuangan dan tetap mengedukasi anak-anak melalui pendidikan menabung.
Bank CTBC Indonesia still believes that education is the most effective way to improve the social and economic welfare. In line with that, therefore, the Bank participated in Taiwan school establishment in Indonesia, keep on educating public and customers through financial management programs and keep on educating the children through saving education.
Kedepannya, Bank CTBC Indonesia akan terus mengembangkan dan memperluas jaringan untuk mendukung program-program CSR dan mencapai tujuannya yaitu untuk memberikan kesejahteraan secara menyeluruh kepada masyarakat.
Going forward, Bank CTBC Indonesia will continue to expand and broaden its network to support CSR programs and reach its goal to give a prevalent welfare to the community.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Kunjungan ke Panti Asuhan Yayasan Putra Nusa (22 May 2013) / Visit to Yayasan Putra Nusa Orphanage (May 22, 2013)
Donor Darah (15 May 2013) / Blood Donation event (May 15, 2013 )
Kunjungan ke Panti Jompo (2 Agustus 2013) / Visit Nursing Home ( August 2, 2013 )
Kunjungan ke Panti Asuhan Pelayanan Kasih Bakti Mandiri (23 Desember 2013) / Visit Pelayanan Kasih Bakti Mandiri Orphanage (December 23, 2013)
PT Bank CTBC Indonesia
59
Produk dan Layanan Products and Services
60
PRODUK SIMPANAN » Rekening Giro » RekeningTabungan » Deposito Berjangka » Deposito On Call
DEPOSIT PRODUCTS » Current Account » Saving Account » Time Deposit » Deposit on Call
PRODUK BANCASSURANCE » Family Trust » Family Estate Protection » ProLife Plus » Prosiswa Platinum » Select Invest Protector » Protect Invest Plus » Golden Protector » Provesta Optimum
BANCASSURANCE PRODUCTS » Family Trust » Family Estate Protection » ProLife Plus » Prosiswa Platinum » Select Invest Protector » Protect Invest Plus » Golden Protector » Provesta Optimum
PRODUK TREASURY » Transaksi Valuta Asing » Forward » FX Swap » Interest Rate Swap (IRS) » Cross Currency Swap (CCS) » FX Option
TREASURY PRODUCTS » Foreign Exchange » Forward » FX Swap » Interest Rate Swap (IRS) » Cross Currency Swap (CCS) » FX Option
PRODUK PINJAMAN » Pinjaman Jangka Pendek » Pinjaman Modal Kerja » Pre-Export Loan » Pembiayaan Piutang Usaha » Pinjaman Jangka Menengah » Pinjaman Jangka Panjang » Pinjaman Sindikasi » Pembiayaan Pinjaman TKI » Kredit Tanpa Agunan » Kredit Pemilikan Rumah
LOAN PRODUCTS » Short Term Loan » Demand Loan » Pre-Export Loan » Account Receivable Financing » Medium Term Loan » Long Term Loan » Syndication Loan » IOW Financing » Personal Loan » Secured Loan (Mortgage & Multipurpose Loan)
PERDAGANGAN INTERNASIONAL » Ekspor » Impor » Bank Garansi
TRADE FINANCE » Export Bills » Import Bills » Bank Guarantee
JASA LAINNYA » Safe Deposit Box » Transfer Internasional » Transfer Domestik » Tunai, Pemindahbukuan dan Titipan Cek/Bilyet Giro » Kartu ATM/Debit
OTHER SERVICES » Safe Deposit Box » International Remittance » Domestic Remittanc » Cash, Overbooking and PDC » ATM/Debit Card
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Jaringan Kantor Office Network
HEAD OFFICE th
th
Wisma Tamara Center, 15 - 17 Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia
Tel Fax i-Telex SWIFT E-mail Website
: (62-21) 2557 8787 (Hunting) : (62-21) 3040 2286 (General) : 760266 CTCB IA : CTCBIDJA : [email protected] : www.ctbcbank.co.id
ATM Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-6.212137 , 106.821409)
JAKARTA Cikarang Sub Branch Komplek Ruko Union, Blok A No. 2 Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang Bek asi 17550, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 8990 6688 : (62-21) 8990 6868
ATM Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-6.331390 , 107.135)
Karawaci Sub Branch Karawaci Office Park Ruko Pinangsia Blok M No. 19 Lippo Karawaci 1200 Tangerang 15811, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 5576 4558 : (62-21) 5576 4556
ATM Working hour : 08:30 ~15:30 Coordinate : (-6.220279 , 106.622152)
Kelapa Gading Sub Branch Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC.09 No. 1-2, Kelapa Gading Jakarta 14240, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 4587 7078 : (62-21) 4587 7077
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-6.156952 , 106.8996)
Mangga Dua Sub Branch Komplek Ruko Textile Blok E4 No. 2 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 14230, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 612 5058 : (62-21) 612 5056
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-6.136214 , 106.82465)
Pluit Sub Branch Ruko CBD Pluit Blok S / 11 Jl. Pluit Selatan Raya Jakarta 14450, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 6667 3100 : (62-21) 6667 3411
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-6.126380 , 106.790835)
Puri Sub Branch Grand Puri Niaga Blok K6 Unit 1A - 1B Jl. Puri Kencana Jakarta 11610, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 5835-0565 : (62-21) 5835-1501
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-6.190418 , 106.752357)
BANDUNG Bandung Branch Jl. Jend. Gatot Subroto No.17 Bandung 40262, Indonesia
Tel Fax
Dago Sub Branch Jl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago) No. 56 Bandung 40115, Indonesia
SWIFT
: (62-22) 730 5900 (Hunting) : (62-22) 730 8878 (General) (62-22) 731 6888 (Marketing) : CTCBIDJABDG
ATM Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-6.925368 , 107.631095)
Tel Fax
: (62-22) 421 8708 : (62-22) 426 5101
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-6.311290 , 106.748133)
SURABAYA Surabaya Branch Wisma Intiland (ex Wisma Dharmala), 6th Floor Jl. Panglima Sudirman 101-103 Surabaya 60271, Indonesia
Tel Fax SWIFT
: (62-31) 534 8008 (Hunting) : (62-31) 534 8007 : CTCBIDJASBY
ATM Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-7.289166 , 112.734398)
Darmo Sub Branch Ruko Bukit Darmo Golf B2 No 20-21 Bukit Darmo Boulevard Surabaya 60226, Indonesia
Tel Fax
: (62-31) 732 22 77 : (62-31) 732 22 66
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate : (-7.293864 , 112.691908)
PT Bank CTBC Indonesia
61
62
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Organizational Structure
Struktur Organisasi
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
JACK LEE
Presiden Komisaris President Commissioner
Presiden Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari California State University pada tahun 1979. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus international dan manajemen perbankan. Mengawali karir dengan bergabung di Sumitomo Bank of California pada tahun 1980 sebelum bergabung dengan CTBC pada tahun 1983. Sampai saat ini, beliau telah bekerja di CTBC selama 30 tahun dengan pengalaman yang mendalam dalam berbagai posisi. Beliau telah memegang berbagai posisi di CTBC Bank Co., Ltd. , termasuk Senior Vice President & General Manager dari International Banking Department, Senior Vice President & General Manager dari Credit Department, dan Executive Vice President & General Auditor. Beliau juga menjabat sebagai Vice Chairman dari CTBC Securities, Chairman dari CTBC Venture Capital Corporation serta sebagai Chairman dari CTBC Assets Management Company. Sejak tahun 2007, beliau menjabat sebagai asisten profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Soochow di Taipei, mengajar Program Pascasarjana di bidang manajemen bank umum.
President Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2011. Concurrently, he is the member of both Audit Committee and Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA in Finance from California State University in 1979. He also attended various international banking and management courses. He began his career at Sumitomo Bank of California in 1980 before joining CTBC in 1983. To date, he has been working in CTBC for 30 years with profound experience in various positions. He has held numerous positions with CTBC Bank Co., Ltd. , including Senior Vice President & General Manager of the International Banking Department, Senior Vice President & General Manager of the Credit Department, and Executive Vice President & General Auditor. He also served as Vice Chairman of CTBC Securities, Chairman of CTBC Venture Capital Corporation as well as Chairman of CTBC Assets Management Company. Since 2007, he has also been teaching a graduate school course in “Commercial Bank Management” in the Economics Department of Soochow University,Taipei as an Assistant Professor.
PETER WEI Komisaris Commissioner
Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak tanggal 27 September 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank CTBC Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari National Taiwan University pada tahun 1994. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus international dan manajemen perbankan. Beliau memulai karirnya di industri perbankan dengan bekerja di ABN Amro (Taiwan) pada tahun 1997. Sebelum bergabung dengan CTBC Bank Co., Ltd. , jabatan terakhirnya adalah Senior Vice President di ABN Amro (Taiwan). Posisi beliau saat ini adalah sebagai Senior Vice President di CTBC Bank Co., Ltd.
Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 27 September 2012. Concurrently, he is a member of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He earned his Master of Business Administration degree from National Taiwan University in 1994. He also attended various international banking and management courses. He started his career in banking industry working at ABN Amro (Taiwan) in 1997. Prior to joining CTBC Bank Co., Ltd. , he took the post as Senior Vice President at ABN Amro (Taiwan). His current position is the Executive Vice President of CTBC Bank Co., Ltd.
PT Bank CTBC Indonesia
63
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
IMBANG JAYA MANGKUTO Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko di Bank CTBC Indonesia . Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari University of Oregon pada tahun 1989, dan Magister Sains di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Beliau mengikuti pelatihan dan kursus-kursus di dalam dan luar negeri. Bekerja di Bank Umum Nasional sebagai FX Trader pada tahun 1984-1987. Selanjutnya bekerja pada Citibank NA cabang Indonesia pada tahun 1989 sebagai Treasury Manager untuk Consumer Banking Group dan ditugaskan ke Citibank Asia Pacific Treasury Office di Singapore pada tahun 1990. Tahun 1995 beliau bergabung dengan Bakrie Finance Corporation Tbk., dan menduduki berbagai posisi diantaranya Vice President Business Planning and Development, Direktur Keuangan dan Kepatuhan, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau bergabung dengan Muamalat Institute pada tahun 2002 sebagai Senior Advisor. Tahun 2006 – 2008 beliau menjabat sebagai Dekan di Bakrie School of Management. Saat ini beliau menjadi partner Mitra Interjasa Consulting, Dosen Tetap di Universitas Bakrie dan anggota Masyarakat Profesional Madani.
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2008. Concurrently, he serves as the Chairman of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA degree in Finance from University of Oregon in 1989 and MSc in Syariah Economic and Finance from University of Indonesia in 2004. He attended several short domestic and international courses. He joined Bank Umum Nasional in 1984 serving as Foreign Exchange Trader. He then joined Citibank NA (Indonesia Branch) in 1989 and subsequently served as Treasury Manager at the Consumer Banking Group and was assigned to Citibank Asia Pacific Treasury Office in 1990 in Singapore. In 1995, he moved to Bakrie Finance Corporation Tbk., and served in several capacities, including Vice President Business Planning and Development, Finance and Compliance Director. His latest position at Bakrie Finance Corporation Tbk. was President Director. He joined Muamalat Institute in 2002 as Senior Advisor. From 2006 through 2008, he was the Dean of the Bakrie School of Management. He is currently a partner at Mitra Interjasa Consulting, a full time Lecturer at Bakrie University, and a member of Madani Professional Society.
ZAIRYANTO POEDJIATY Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit serta Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi di Bank CTBC Indonesia. Beliau memperoleh gelar MBA bidang akuntansi dan keuangan dari Maastricht School of Management di Belanda, dan gelar Doktor bidang ilmu manajemen dari Universitas Indonesia, dimana beliau sekarang adalah Staf Pengajar pada Program Pascasarjana Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas tersebut. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan dan keuangan Indonesia, beliau bergabung dengan BCI pada tahun 2001 dan menjabat sebagai Komisaris Bank CTBC Indonesia sampai tahun 2006. Terakhir menjabat sebagai Pihak Independen di Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, sebelum diangkat sebagai Komisaris Independen Bank CTBC Indonesia pada bulan Juli 2012.
64
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. Concurrently, he serves as Chairman of the Audit Committee and also of the Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He holds an MBA in Accounting and Finance from Maastricht School of Management, Netherlands, and a Doctoral degree in Management Science from the University of Indonesia where he is currently a lecturer in the Management Graduate Program at its Faculty of Economics. Having over thirty years of experience in banking and financial industry, he joined Bank CTBC Indonesia in 2001 and served as a Commissioner until 2006. Thereafter, he remained as an independent party with its Audit Committee as well as its Risk Monitoring Committee up to July 2012 when he was appointed as an independent commissioner of Bank CTBC Indonesia.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Profil Direksi
Profile of Directors
JOSEPH SHIH Presiden Direktur President Director
Resmi menjadi Presiden Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak Mei 2011. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fu-Jen Catholic University, Taiwan pada tahun 1979. Bergabung dengan CTBC Bank Co., Ltd. pada tahun 2004 sebagai Senior Credit Officer (mempromosikan budaya sadar risiko), dan dari tahun 20062007 menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko Kredit di Institutional Banking Division. Kemudian menjadi Kepala Divisi Corporate Finance pada tahun 2008 sampai awal 2010. Sebelumnya beliau berkarir di HSBC Taiwan dati 1997-2004 dengan posisi terakhir belaiu adalah Wakil Kepala Manajemen Risiko Kredit. Sebelum penunjukkannya sebagai President Direktur, beliau adalah Komisaris PT. Bank CTBC Indonesia sejak 14 Oktober 2010.
President Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since May 2011. Hold a BA degree in Accounting from Fu-Jen Catholic University, Taiwan in 1979. He joined CTBC Bank Co., Ltd. in 2004 as Senior Credit Officer (promote a culture of risk awareness), then in 2006-2007, served as Head of Credit Risk Management Institutional Banking Division. He became Head of Corporate Finance Division in 2008 until 2010. Previously, he had a career in HSBC Taiwan from 19972004 with his last position as Deputy Head of Credit Risk Management. Prior to his appointment as President Director, he was the Commissioner of PT. Bank CTBC Indonesia from 14 October 2010.
TANTINA REPI
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Sejak tahun 1995, telah bekerja di PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). Sekarang ini menjabat sebagai Direktur Kepatuhan. Sebelumnya Ibu Tantina menjabat sebagai Direktur yang berwewenang di Grup Operasi. Ibu Tantina telah memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun dalam bidang perbankan. Sebelumnya, Ibu Tantina bekerja untuk Arthur Andersen Consulting, Bank IBJ Indonesia dan Bank UOB Indonesia. Ibu Tantina lulus sebagai ‘Sarjana Terbaik’ dari Universitas Diponegoro di bidang Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Since 1995, has been working with PT. Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). Her current position is the Compliance Director of Bank CTBC Indonesia. She was formerly the Director in-charge in the Operating Group. Ms. Repi has more than 24 years of banking experiences. Previously, she worked for Arthur Andersen Consulting, IBJ Indonesia Bank and UOB Indonesia Bank. Ms. Repi graduated as ‘The Best Graduate’ from Faculty of Economics, majoring in Accounting, Diponegoro University.
PT Bank CTBC Indonesia
65
Profil Direksi
Profile of Directors
LILIANA Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 2007. Lulus dari Fakultas Ekonomi Bidang Keuangan, Universitas Atmajaya. Memulai karir di Bank Bali pada tahun 1992. Mengelola sebuah tim marketing dari Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial untuk Wilayah Jakarta. Ikut serta secara aktif dalam berbagai proyek pengembangan produk, berinisiatif dalam pengembangan bisnis dan juga sebagai fasilitator dan instruktur dalam berbagai pelatihan & pendidikan. Sejak tahun 2002 bergabung dengan Bank CTBC Indonesia sebagai Kepala Bagian Marketing Lokal. Terakhir menjabat sebagai Kepala Perbankan Korporasi sebelum diangkat sebagai anggota Direksi
Since 2007, has been elected as Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). She graduated from Faculty of Economics, majoring in Finance, Catholic University of Atmajaya, in 1991. She started her banking career with Bank Bali in 1992. She managed a marketing team of Corporate and Commercial Banking at Bank Bali, Jakarta Region. She actively involved at various product development projects, initiated new business and also as facilitator & instructor in various training courses. Since 2002, she joined Bank CTBC Indonesia as Local Marketing Department Head. Her most recent position was Head of the Corporate Banking before she was appointed as Director of the Bank.
DONNY WIDJAJA Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 28 Desember 2011. Menyelesaikan pendidikan terakhir dalam bidang Komputer di University of Technology, Sidney, Australia pada tahun 1989. Beliau juga mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang perbankan. Memulai karir pada tahun 1990 sebagai Manager Financial Control di Citibank, NA. Pada tahun 1995 menjabat sebagai Vice President dan Kepala Keuangan dan Akunting di ING Barings sampai dengan tahun 1999. Kemudian beliau bergabung dengan Standard Chartered Bank sebagai Senior Manager Financial Accounting pada tahun 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager Consumer Banking Business Finance pada tahun 2002. Tahun 2008 - 2011 beliau menjabat sebagai Head of Wholesale Banking Business Finance di PT Bank Permata Tbk. Bergabung dengan Bank CTBC Indonesia pada bulan Maret 2011 sebagai Group Head Financial Control.
66
Assuming the position as Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 28 December 2011. He completed his education with a degree in Computer Science from University of Technology, Sydney, Australia in 1989. He has also attended a number of education and training programs in banking. His career began in 1990 as Financial Control Manager at Citibank NA, Jakarta. From 1995 until 1999 he was Vice President and Head of Finance and Accounting at ING Barings. He joined Standard Chartered Bank in 1999 as Senior Manager Financial Accounting, with his last position at the Bank as Senior Manager Consumer Banking Business Finance in 2002. From 2008 until 2011 he was Head of Wholesale Banking Business Finance at PT Bank Permata Tbk.. He joined Bank CTBC Indonesia in March 2011 as Financial Control Group Head.
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
INAYAT HISYAM Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Retail Banking PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Lulus dari Fakultas Ekonomi bidang Manajemen, Universitas Atmajaya. Memulai karir di Bank Niaga pada tahun 1996. Beliau bergabung dengan Bank Danamon pada Desember 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Retail Banking Head of Liabilities, Investment and Banking Services pada tahun 2007. Pada tahun 2007 beliau bergabung dengan Bank BTPN sebagai Corporate Strategy Head dengan posisi terakhir beliau di Bank tersebut sebagai Sharia Business Head pada tahun 2011. Beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia pada September 2011 sebagai Retail Banking Group Head.
Assumed the position as Director of Retail Banking PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. He graduated from Faculty of Economics, majoring in Management, Catholic University of Atmajaya, in 1996. He started his banking career with Bank Niaga in 1996. He joined Bank Danamon in December 2002, with his last position at the Bank as Retail Banking Head of Liabilities, Investment and Banking Services in 2007. In 2009, he joined Bank BTPN as Corporate Strategy Head, with his last position as Sharia Business Head of Bank BTPN in 2011. He joined Bank CTBC Indonesia in September 2011 as Retail Banking Group Head.
ROBERT CHEN Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak tanggal 22 Nopember 2012. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration jurusan Manajemen Keuangan di Universitas Pace, Lubin Graduate School of Business, New York pada tahun 1991. Beliau memulai karirnya di industri perbankan pada tahun 1991 dengan bekerja di The Abacus Federal Savings Bank (New York) sebagai underwriter. Beliau bergabung dengan CTBC Bank Co., Ltd. pada tahun 1997 dan memegang beberapa jabatan dari Credit Officer sampai Deputy Credit Head. Sebelum diangkat sebagai Direktur Bank CTBC Indonesia, posisi beliau adalah sebagai Vice President di CTBC Bank Co., Ltd.
Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 22 November 2012. He earned his Master of Business Administration degree majoring in Financial Management at Pace University, Lubin Graduate School of Business, New York in 1991. He started his career in banking industry in 1991 working at The Abacus Federal Savings Bank (New York) as underwriter. He joined CTBC Bank Co., Ltd. in 1997 and held several positions from Credit Officer to Deputy Credit Head. Prior to his appointment as Director of Bank CTBC Indonesia, he held a position as Vice President at CTBC Bank Co., Ltd.
PT Bank CTBC Indonesia
67
Pejabat Eksekutif Executive Officers
Treasury Group Head
Information Technology Group Head
Simon Christophel
IOW Business Group Head
Human Resource Group Head
Risk Management Department Head
Operation Group Head
Yos Gandasatria
Ursula Rini Dewanti
Lending Group Head
Retail Credit Risk Management Group Head
Ari Purnomo
Chen Chi Tung (Jimmy Chen)
Cluster Head Jakarta Area
Internal Audit Department Head
Lina Suryani
Suryanto Santoso
Bandung Branch Manager
Corporate Banking Group Head - Taiwanese Business & Outside Jakarta Region
Fenny Lendra Putri
Jason Gau
Surabaya Branch Manager
AML & CFT Department Head
Francisca Leonora Wiharjo
Dany Winata
Compliance Department Head Nanang Aryanto
68
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Responsibility of Financial Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank CTBC Indonesia dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bank CTBC Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and Directors whose signatures appear below.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners:
JACK LEE
PETER WEI
IMBANG JAYA MANGKUTO
ZAIRYANTO POEDJIATY
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi / Directors:
JOSEPH SHIH
LILIANA Direktur Director
Direktur Kepatuhan Compliance Director
DONNY WIDJAJA
INAYAT HISYAM
ROBERT CHEN
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Direktur Director
PT Bank CTBC Indonesia
TANTINA REPI
Direktur Director
69
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
70
Laporan Tahunan | 2013 | Annual Report
PT BANK CTBC INDONESIA ( Sebelumnya / Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) 31 DESEMBER 2013 / DECEMBER 31, 2013
Laporan Keuangan yang Telah diaudit
Audited Financial Statement
A
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013
ISI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013
HAL/ PAGE
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
CONTENTS BOARD OF DIRECTORS‘ STATEMENT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2013 -------------------------------
1-2
INDEPENDENT AUDITORS‘ REPORT --------------------------------- 31 DECEMBER 2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 -------------------------------
3-4
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION -------------------------------- 31 DECEMBER 2013
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 -----
5
STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME -------------YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
6
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY -------------YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 -----
7-8
STATEMENT OF CASH FLOWS -------------YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 -----
9 - 72
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS -------------YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 -----
B
C
D
1
2
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ January 2012*
31 Desember/December 2013 2012*
ASET
ASSETS
Kas
5,26
53.150
39.832
32.175
Cash
Giro pada Bank Indonesia
6,26
510.661
355.034
311.708
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
7,26,29
272.171
65.538
112.586
Current accounts with other banks
8,26
598.215
892.138
404.753
Placements with Bank Indonesia and other banks
9,26,29
229.274
153.799
69.271
Financial assets held for trading
26
73.611
23.277
10.077
Derivative assets held for risk management
-
-
227.897
Securities purchased under resale agreements
392.888
237.469
251.464
Acceptance receivables
6.312.597
4.685.973
4.058.919
Loans receivable
267.177
137.817
417.032
Investment securities
4.501
4.501
4.501
Prepaid taxes
Aset tetap - bersih
16.878
23.846
25.599
Fixed assets - net
Aset takberwujud - bersih
13.430
13.502
15.623
Intangible assets - net
24.579
15.718
3.468
Deferred tax assets - net
63.155
31.106
41.785
Other assets - net
8.832.287
6.679.550
5.986.858
TOTAL ASSETS
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Pajak dibayar dimuka
Aset pajak tangguhan - bersih
10,26 11,26,29 12,26 15
15
Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET
As restated (Notes 2v,31)*
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2v,31)
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
3
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ January 2012*
31 Desember/ December 2013 2012*
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan dari nasabah
13,26,29
5.064.290
3.901.365)
3.255.512
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain
14,26,29
127.303
174.414)
420.464
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
9,26,29
263.146
21.987)
14.538
Financial liabilities held for trading
4.979
954)
384
Derivative liabilities held for risk management
10,26
395.479
238.099)
253.148
Acceptance payables
15
17.735
22.350)
3.595
Current tax liabilities
16,26
662.011
309.610)
203.538
Borrowings
31
28.081
27.997)
40.116
Obligation for post-employment benefits
17,30
89.486
51.026)
45.827
Accruals and other liabilities
6.652.510
4.747.802)
4.237.122
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Liabilitas pajak kini Pinjaman yang diterima Liabilitas imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
26
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
EQUITY Share capital - par value per share of Rp 100 million (full amount) Authorized capital - 2,000 shares Fully issued and paid up capital 1,500 shares 150.000
Modal saham - nilai nominal Rp 100 juta (nilai penuh) per saham Modal dasar - 2.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.500 saham
18
150.000
150.000)
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
19 31
30.000 1.999.777
-) 1.781.748)
1.599.736
Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
2.179.777
1.931.748)
1.749.736
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
8.832.287
6.679.550)
5.986.858
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
As restated (Notes 2v,31)*
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2v,31)
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
4
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012*
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga
OPERATING REVENUE AND EXPENSES 544.628) (157.403)
471.199) (116.732)
Interest income Interest expense
387.225)
354.467)
Net interest income
21 21
165.489) (55.289) 110.200)
158.126) (98.663) 59.463)
Fee and commission income Fee and commission expense Net fee and commission income
22
(172.695)
10.264)
11f
256.808) 2.891) 87.004)
50.798) 279) 61.341)
Net trading income Gain from foreign exchange transactions - net Other income
584.429)
475.271)
(13.053)
(20.761)
20,29 20,29
Pendapatan bunga bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi - bersih Pendapatan transaksi perdagangan - bersih Laba dari transaksi valuta asing bersih Pendapatan lain-lain
Jumlah pendapatan operasional Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih
23
Beban operasional lainnya Beban umum dan administrasi Beban karyawan Beban lain-lain
24 25,29
Jumlah beban operasional LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
15,31
LABA BERSIH
Impairment losses on financial assets - net Other operating expenses General and administrative expenses))) Personnel expenses Other expenses
(103.457) (132.140) (2.686) (238.283)
(105.362) (118.261) (2.939) (226.562)
(251.336)
(247.323)
Total operating expenses
333.093)
227.948)
INCOME BEFORE TAX
(88.486)
(63.242)
INCOME TAX EXPENSE
244.607)
164.706)
NET INCOME
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN: Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual Keuntungan aktuaria atas imbalan pasca kerja
Total operating income
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX: 12
(699)
-)
31
4.121) ) 248.029)
17.306)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
182.012)
Changes in fair value of availablefor-sale securities Actuarial gains on post-employment benefits TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
As restated (Notes 2v,31)*
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2v,31) Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
5 5
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 Dampak penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) Saldo pada tanggal 1 Januari 2012*, setelah dampak penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010)
Modal ditempatkan dan disetor penuh/Fully issued and paid-up capital
Saldo laba/Retained earnings Telah Belum ditentukan ditentukan penggunaanya/ penggunaanya/ Appropriated Unappropriated
Keuntungan (kerugian) aktuarial/ Actuarial gains (losses)
Jumlah ekuitas/ Total equity
150.000
-
1.614.157)
-)
1.764.157)
-
-
-)
(14.421)
(14.421)
150.000
-
1.614.157)
(14.421)
1.749.736)
-
-
164.706)
-)
164.706)
-
-
-) 164.706)
17.306) 17.306)
17.306) 182.012)
150.000
-
1.778.863)
2.885)
1.931.748)
-
-
244.607)
-)
244.607)
-
-
(699)
-)
(699)
-
-
-) 243.908)
4.121) 4.121)
4.121) 248.029)
-
30.000
(30.000)
-)
-)
150.000
30.000
1.992.771)
7.006)
2.179.777)
Laba komprehensif tahun berjalan: Laba bersih tahun berjalan Keuntungan aktuaria atas imbalan pasca kerja bersih
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 Laba komprehensif tahun berjalan: Laba bersih tahun berjalan Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan Keuntungan aktuaria atas imbalan pasca kerja bersih
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
19
Balance as of 1 January 2012 Effect of adoption of SFAS No. 24 (2010 Revision) Balance as of 1 January 2012*, after effect of adoption of SFAS No. 24 (2010 Revision) Comprehensive income for the year: Net income for the year Actuarial gains on postemployment benefits - net
Balance as of 31 December 2012 Comprehensive income for the year: Net income for the year Changes in fair value of available-for-sale securities - net of deferred tax Actuarial gains on postemployment benefits - net
Appropriation of retained earnings Balance as of 31 December 2013
1
As restated (Notes 2v,31)*
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2v,31)
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
6 6
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) STATEMENT OF CASH FLOWS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Penyesuaian untuk: Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak berwujud Laba atas penjualan aset tetap Kerugian penurunan nilai aset keuangan Pendapatan bunga Beban bunga Beban imbalan pasca-kerja (Laba)/rugi yang belum direalisasi dari transaksi valuta asing - bersih Beban pajak penghasilan Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas Perubahan dalam: Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Utang akseptasi - bersih Aset lain-lain Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Penerimaan bunga Pembayaran imbalan pasca-kerja Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
2013
2012
244.607)
164.706)
14.181) (9)
14.197) (24)
20 20 25
13.053) (544.628) 157.403) 5.847)
20.761) (471.199) 116.732) 11.603)
15
(132.991) 88.486)
2.239) 63.242)
(154.051)
(77.743)
(74.293) (50.334) -) (1.651.318) 1.562) (32.049) 1.160.407) (47.348) 241.159) 4.025)
(85.075) (13.200) 227.172) (648.382) (1.049) 10.679) 643.602) (245.649) 7.449) 570)
38.460) 538.263) (269) (154.648) (103.103)
5.199) 471.253) (647) (115.341) (62.506)
(283.537)
116.332)
(130.292) (7.141) 9)
279.215) (10.323) 24)
(137.424)
268.916)
24
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perubahan bersih efek-efek untuk tujuan investasi Perolehan aset tetap dan aset takberwujud Hasil penjualan aset tetap Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Net income Adjustments for: Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Gain on sale of fixed assets Impairment losses on financial assets Interest income Interest expense Post-employment benefits expense Unrealized foreign exchange (gain)/loss - net Income tax expense Operating cash flows before changes in assets and liabilities Changes in: Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Loan receivables Acceptance payables - net Other assets Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Accruals and other liabilities Receipts of interest Payments of post-employment benefits Payments of interest Payments of income tax Net cash (used in) provided by operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Net changes of investment securities Acquisition of fixed assets and intangible assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash (used in) provided by investing activities
As restated (Notes 2u,30)*
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30)
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
7
7
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perubahan atas pinjaman yang diterima/Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan (Penurunan) kenaikan bersih dari kas dan setara kas Efek dari fluktuasi kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas, awal tahun Kas dan setara kas, akhir tahun
352.401)
106.072
(68.560)
491.320
150.215) ) 1.352.542) 1.434.197)
861.222 1.352.542
Kas dan setara kas pada akhir tahun, terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Jumlah
Net changes of borrowings/Net cash provided by financing activities Net (decrease) increase in cash and cash equivalents Effect of exchange rate fluctuation on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, beginning of year Cash and cash equivalents, end of year Cash and cash equivalents at the end of year comprised of:
5 6 7
53.150) 510.661) 272.171)
39.832 355.034 65.538
8
598.215) 1.434.197)
892.138 1.352.542
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - mature within 3 months from the date of acquisition Total
As restated (Notes 2u,30)*
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30)
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
8 8
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Bank CTBC Indonesia (sebelumnya PT Bank Chinarust Indonesia) (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusannya No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15 tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham memutuskan untuk mengubah nama Bank dari PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001, dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2001.
PT Bank CTBC Indonesia (previously PT Bank Chinatrust Indonesia) (the “Bank”) was established in the Republic of Indonesia by deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated 21 July 1995 under the name of PT Bank Chinatrust Tamara. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 dated 15 October 1996 and published in Supplement No. 3871 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the shareholders resolved to change the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia. The amended deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C1608.HT.01.04. Th.2001 dated 6 March 2001, and published in Supplement No. 4486 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2001.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 tanggal 14 Juni 2013, pemegang saham menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Perubahan nama ini sehubungan dengan perubahan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (pemegang saham mayoritas Bank) menjadi CTBC Bank Co., Ltd. pada tanggal 4 Juni 2013.
Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of Notary Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 dated 14 June 2013, the shareholders approved the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. The change in the Bank’s name relates to the name change of Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (the Bank’s majority shareholder) to CTBC Bank Co., Ltd. on 4 June 2013.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 91 tanggal 14 Juni 2013 sehubungan dengan perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 5 July 2013.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Misahardi Wilamarta, SH No. 91 dated 14 June 2013 in relation to the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. This amended deed was approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 dated 5 July 2013.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank is engaged in banking activities and other financial services in accordance with the regulations prevailing in Indonesia.
9 9
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan)
a.
Establishment and general information (Continued) The Bank is domiciled in Jakarta with its head office located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its commercial operations in May 1997. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank through the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches and 8 sub-branches as of 31 December 2013 and 2012.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Tamara, lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal 4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8 kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. b. Dewan Komisaris dan Direksi
b. Board of Commissioners and Board of Directors The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Board of Directors as of 31 December 2013 and 2012 was as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2012
2013 Komisaris Utama Komisaris
Jack Lee Peter Wei
Jack Lee Peter Wei
Komisaris Independen
Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty
Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty
Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur
Joseph Shih Tantina Repi Liliana Donny Widjaja Inayat Hisyam Robert Chen
Joseph Shih Tantina Repi Liliana Donny Widjaja Inayat Hisyam Robert Chen
President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
President Director Compliance Director Directors
c. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank mempekerjakan masing-masing 443 dan 420 karyawan tetap.
c. As of 31 December 2013 and 2012, the Bank employed 443 and 420 permanent employees, respectively.
d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, CTBC Bank Co., Ltd. (sebelumnya Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), Taiwan, merupakan bagian dari Grup CTBC (sebelumnya Grup Chinatrust).
d. The Bank, through its majority shareholder, CTBC Bank Co., Ltd. (previously Chinatrust Commercial Bank, Co., Ltd.), Taiwan, is ultimately part of the CTBC Group (previously Chinatrust Group).
Bank bertanggung jawab atas e. Manajemen penyusunan laporan keuangan ini yang awalnya diselesaikan dan diterbitkan pada tanggal 14 April 2014, dan diterbitkan kembali pada tanggal 26 Mei 2014 untuk memperbaiki pengungkapan tertentu yang dibuat dalam Catatan 30 mengenai deskripsi perjanjian antara Bank dan PT Wahanakarya Suplaindo.
e. The Bank’s Management is responsible for the preparation of these financial statements which originally were completed and issued on 14 April 2014, and are being reissued on 26 May 2014 to correct certain disclosures made in Note 30 regarding the description of the agreement between the Bank and PT Wahanakarya Suplaindo.
10 10
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied consistently in the preparation of financial statements were as follows.
a. Pernyataan kepatuhan
a.
Laporan keuangan Bank disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.
Statements of compliance The Bank’s financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK).
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
b. Basis for preparation of financial statements
Laporan keuangan disusun atas basis akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali dinyatakan secara khusus.
The financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, unless otherwise stated.
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada bank-bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using the indirect method. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with other banks and Certificates of Bank Indonesia that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted.
c. Mata uang fungsional dan penyajian
b. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
Figures in these financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except as otherwise indicated, financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
d. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
c. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
11 11
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (Lanjutan)
d. Use of judgments, estimates and assumptions (Continued)
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periodeperiode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revision to accounting estimates is recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbanganpertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan dijelaskan di Catatan 4.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that are significant to the financial statements are described in Note 4.
e. Standar akuntansi baru
e. New accounting standards
e.1 Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013
standards which e.1 Accounting effective starting 1 January 2013
became
Penyesuaian Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Improvement of Statement of Financial Standards (“PSAK”) No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Penerapan standar akuntansi ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil keuangan Bank karena standar ini hanya berkaitan dengan pengungkapan mengenai instrumen keuangan.
The adoption of this accounting standard does not have any significant impact to the Bank’s financial results as the standard only relates to disclosures of financial instruments.
e.2 Standar akuntansi yang diterbitkan tetapi belum efektif
e.2 Accounting standards issued but not yet effective
Berikut ini adalah PSAK yang telah diterbitkan namun baru akan berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap Bank (penerapan lebih awal tidak diperkenankan):
Set out below are PSAKs, that have been issued but will only become effective on or after 1 January 2015 and are relevant to the Bank (early adoption is not permitted):
a. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
a. PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”
b. PSAK No.1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”
b. PSAK No.1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”
c. PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
c. PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee Benefits”
Bank masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar tersebut.
The Bank is still in process of analyzing the impact from adopting these standards.
12 12
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing
f... Translation of foreign currency transactions and balances
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah, mata uang fungsional Bank, dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah, the Bank’s functional currency, using the rates prevailing at the transaction date.
Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the current year statement of comprehensive income.
Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.
The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The major foreign currency exchange rates used as of 31 December 2013 and 2012 were as follows: 2012 Rupiah penuh/ Full Rupiah
2013 Rupiah penuh/ Full Rupiah 1 1 1 1 100 1 1 1
g.
Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Poundsterling Inggris (GBP) Euro (EUR) Yen Jepang (JPY) Dolar Taiwan (NTD) Dolar Hong Kong (HKD) Dolar Australia (AUD)
12.170,00 9.622,08 20.110,93 16.759,31 11.575,00 408,12 1.569,54 10.855,65
9.637,50 7.878,61 15.514,93 12.731,62 11.176,50 331,78 1.243,27 10.007,10
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
1 United States Dollar (USD) 1 Singapore Dollar (SGD) 1 Great Britain Poundsterling (GBP) 1 Euro (EUR) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Taiwan Dollar (NTD) 1 Hong Kong Dollar (HKD) 1 Australian Dollar (AUD)
g. Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties is used as defined in SFAS No. 7 (2010 Revision) regarding “Related Party Disclosures”.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi yang signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Significant transactions and balance of accounts with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
13 13
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Aset dan liabilitas keuangan
h. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, dan efek-efek untuk tujuan investasi.
The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, derivative assets held for risk management, securities purchased under resale agreements, acceptance receivables, loans receivable, and investment securities.
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, utang akseptasi, dan pinjaman yang diterima.
The Bank’s financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, derivative liabilities held for risk management, acceptance payables, and borrowings.
h.1. Klasifikasi
h.1. Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition:
i.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading;
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
ii. Financial liabilities measured at amortized cost.
Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Held for trading are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale category consists of nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of other categories of financial assets.
14 14
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
h. Financial assets and liabilities (Continued)
h.1. Klasifikasi (Lanjutan)
h.1. Classification (Continued)
Kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan pembayarannya dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Held-to-maturity category are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
h.2. Pengakuan
h.2. Recognition
Bank mengakui kredit yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank recognizes loans receivable and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus/less (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah liabilitas yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the financial instruments had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of liability recognized initially.
15 15
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
h. Financial assets and liabilities (Continued)
h.2. Pengakuan (Lanjutan)
h.2. Recognition (Continued) Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. h.3. Penghentian pengakuan
h.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank atas aset keuangan yang ditransfer diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transaction in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposurnya.
The Bank writes off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determines that those financial assets are uncollectible. The decision is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure.
16 16
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
h. Financial assets and liabilities (Continued) h.4. Offsetting
h.4. Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are set off and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
h.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
h.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus allowance for impairment losses.
h.6. Pengukuran nilai wajar
h.6. Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of financial instruments using quoted prices in an active market for that instruments. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
17 17
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
h. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) h.6.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
h. Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
h.6. Fair value measurement (Continued)
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
18 18
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
h. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) h.6.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
h. Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
h.6. Fair value measurement (Continued)
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktorfaktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktorfaktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the financial instruments and include adjustments to take into account the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Estimated fair values obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan long position diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan short position diukur dengan menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan hanya terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an asking price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or asking price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
i. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
i. Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using effective interest method.
j. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
j. Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.
19 19
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
k. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
k. Financial assets and liabilities held for trading
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan.
Financial assets and liabilities held for trading are initially and subsequently recognized and measured at fair value in the statement of financial position, with transaction costs taken directly to the current year profit or loss.
Semua perubahan nilai wajar dan keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui sebagai bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada laporan laba rugi komprehensif.
All changes in fair value and gains or losses which are realized when the financial assets and financial liabilities held for trading are derecognized, are recognized as part of net trading income in the statement of comprehensive income.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan termasuk semua derivatif kecuali derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
Financial assets and financial liabilities held for trading include all derivatives except for derivatives that are held for risk management purposes.
Bank melakukan transaksi instrumen derivatif untuk tujuan diperdagangkan (trading) dan untuk tujuan mengelola posisi devisa neto Bank, risiko selisih tingkat suku bunga, risiko beda jatuh tempo dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank sehari-hari. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh instrumen derivatif.
The Bank entered into derivative instrument transactions for trading and to manage the Bank’s net open position, interest rate gap risk, maturity gap risk and other risks in the Bank’s daily operations. The Bank did not apply hedge accounting to all of the derivative instrument transactions.
Bank bertransaksi derivatif untuk menciptakan solusi manajemen risiko untuk nasabah, untuk mengelola risiko portofolio yang timbul dari usaha nasabah dan untuk mengelola serta melakukan lindung nilai risiko Bank.
The Bank transacts derivatives to create risk management solutions for clients, to manage the portfolio risk arising from client business and to manage and hedge the Bank’s own risk.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
Financial assets and financial liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their initial recognition.
l.
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko
l. Derivatives held for risk management
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko termasuk semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai wajar di dalam laporan posisi keuangan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko digunakan untuk secara ekonomis melindungi eksposur Bank atas risiko valuta asing yang berhubungan dengan posisi tidak untuk diperdagangkan. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh instrumen derivatif.
20 20
Derivatives held for risk management purposes include all derivative assets and liabilities that are not classified as financial assets or liabilities held for trading. Derivatives held for risk management purposes are measured at fair value in the statement of financial position. Derivatives held for risk management purposes are used to economically hedge the Bank’s exposures to currency risk relating to non-trading positions. The Bank did not apply hedge accounting to all of the derivative instruments.
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) l.
Derivatif untuk (Lanjutan)
AKUNTANSI
tujuan
manajemen
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG risiko
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) l. Derivatives held (Continued)
Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika, instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan dengan kontrak utamanya.
m. Tagihan dan utang akseptasi
o.
management
Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are stated at amortized cost. n.
Loans receivable
Kredit yang diberikan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans receivable are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borne by the Bank.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
o. Securities purchased under resale agreements
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. p. Efek-efek untuk tujuan investasi
IKHTISAR
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Securities purchased under resale agreements (reverse repo) are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income during the period commencing from the acquisition date to the resale date. p.
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. 2.
risk
Derivatives may be embedded in another contractual arrangement (a “host contract”). The Bank accounts for embedded derivatives separately from the host contract, if and only if, the hybrid (combined) instrument is not itself carried at fair value through profit or loss; the terms of the embedded derivative would meet the definition of a derivative if they were contained in a separate contract; and the economic characteristics and risks of the embedded derivative are not clearly and closely related to the economic characteristics and risks of the host contract. Separated embedded derivatives are accounted for depending on their classification, and are presented in the statement of financial position together with the host contract. m. Acceptance receivables and payables
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi dinyatakan sebesar pada biaya perolehan diamortisasi. n. Kredit yang diberikan
for
ACCOUNTING
YANG
21 21
Investment securities Investment securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for in accordance with their classification, as either held-to-maturity or available-for-sale.
2. SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
POLICIES (Continued)
p. Efek-efek untuk tujuan investasi (Lanjutan)
p. Investment securities (Continued)
p.1. Dimiliki hingga jatuh tempo
p.1. Held to maturity
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang. p.2. Tersedia untuk dijual
p.2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan.
After initial recognition, available-for-sale investments are carried at fair value. Interest income is recognized in the statement of comprehensive income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-forsale debt securities investments are recognized in the current year profit or loss.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Other fair value changes are recognized directly in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are recycled to the current year profit or loss based on a weighted average method.
q. Pajak penghasilan
2.
Held-to-maturity investments are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-to-maturity investment securities not close to their maturity date would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current and the following two financial years.
q. Income taxes
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk item yang diakui secara langsung di pendapatan komprehensif lain, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statement of comprehensive income to the extent that it relates to items recognized directly in other comprehensive income, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaianpenyesuaian lainnya atas provisi pajak pada tahuntahun sebelumnya, baik untuk disesuaikan dengan pajak penghasilan yang dilaporkan pada laporan pajak tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantially enacted at the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous years’ tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
22 22
2. SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
POLICIES (Continued)
q. Pajak penghasilan (Lanjutan)
q. Income taxes (Continued)
r.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or subtantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Bank menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Bank adopts the asset and liability method in determining its income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the accounting and tax base of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to taxation liabilities are recorded when tax assessment is received or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are determined.
Aset tetap
r.
Fixed assets
Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for its intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.
At each reporting date, the residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed and if required, they will be adjusted and applied in accordance into the prevailing PSAK.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang bersangkutan digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the respective fixed asset is placed into service, using straight line method over the estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan ruko Perabot, peralatan dan renovasi kantor Komputer perangkat keras Kendaraan bermotor
20 4-8 4 8
23 23
Shop house Office furniture, equipment and improvements Computers hardware Motor vehicles
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
s.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
Aset tetap (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) r.
ACCOUNTING
Fixed assets (Continued)
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset dibebankan pada laba rugi tahun yang bersangkutan.
When the carrying amount of fixed assets is higher than its estimated recoverable amount, the carrying amount of fixed assets shall be reduced to its recoverable amount and the impairment losses are charged to profit or loss for the year.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the statement of comprehensive income. Intangible assets
Aset takberwujud
s.
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the asset for its intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.
Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Amortization is recognized in the statement of comprehensive income on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years.
24 24
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
t. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG kerugian
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
t. Identification and measurement of impairment losses of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both specific and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default dimasa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modelling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgement as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modelling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
25 25
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) t.
AKUNTANSI
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) t.
ACCOUNTING
Identification and measurement of impairment losses of financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in the statement of comprehensive income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statement of comprehensive income.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest before the modification of terms.
u. Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
u. Deposits from customers and other banks
Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. v. Imbalan pasca-kerja
Subsequent to initial recognition, deposits from customers and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest method. v. Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
26 26
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unitcredit method.
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) v. Imbalan pasca-kerja (Lanjutan)
w.
ACCOUNTING
v. Post-employment benefits (Continued)
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statement of comprehensive income on a straight-line basis over the average service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statement of comprehensive income for the year.
Sebelum tanggal 1 Januari 2013, keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
Prior 1 January 2013, actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefits obligation. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
Mulai tanggal 1 Januari 2013, keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi. Saldo keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada tanggal 1 Januari 2012 diakui sebagai pendapatan komprehensif lain yang disajikan sebagai bagian dari saldo laba.
Starting 1 January 2013, actuarial gains or losses are recognized as other comprehensive income in the period in which they arise. The balance of unrecognized acruarial gains or losses as of 1 January 2012 was recognized as other comprehensive income, which is presented as part of retained earnings.
Perubahan kebijakan akuntansi ini diterapkan secara retrospektif. Oleh karenanya, Bank menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2012. Dampak perubahan kebijakan akuntansi ini disajikan pada Catatan 31.
The change of this acounting policy is applied retrospectively. Consequently, the Bank restated its 2012 financial statements. The effect of this change in accounting policy is discussed in Note 31. w. Share capital
Modal saham Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.
x.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets. x. Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
27 27
Interest income and expense are recognized in the statement of comprehensive income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) x.
y.
z.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
x. Interest income and expense (Continued)
Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan) Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya transaksi (Catatan 2h.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2h.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif merupakan bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense presented in the statement of comprehensive income represent the interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost calculated on the effective interest method.
Pendapatan bunga dari seluruh aset keuangan yang diperdagangkan dipandang bersifat incidental terhadap kegiatan perdagangan Bank dan disajikan sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Interest income on all trading financial assets are considered to be incidental to the Bank’s trading operations and are presented as part of interest income. y. Fees and commissions
Provisi dan komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate.
Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas) pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi.
For loans with unpredicted cash flows such as revolving loans and overdraft, the Bank applies straight-line method in amortizing the fees and commission income and expenses.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait dengan kredit, provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income, including credit related fees, syndication lead arranger fees, export import related fees and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank dan broker, diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction and brokerage fees, are expensed as the services are received. z. Net trading income
Pendapatan bersih transaksi perdagangan Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi dan selisih kurs.
28 28
Net trading income comprises of losses related to financial assets held for trading, and includes all unrealized fair value changes exchange differences.
net gains or and liabilities realized and and foreign
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum
Introduction and overview
Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:
The Bank has exposure to the following risks from financial instruments:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko pasar Risiko operasional
Credit risk Liquidity risk Market risk Operational risk
Kerangka kerja manajemen risiko
Risk management framework
Kebijakan manajemen risiko Bank dibentuk untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menentukan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai dan untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan.
The Bank’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls and to monitor risks and adherence to limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered.
Organisasi manajemen risiko
Risk management organization
Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Bank untuk memastikan bahwa risiko-risiko Bank telah dikelola dengan tepat.
The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Bank’s risk management framework to ensure that the Bank’s risks are managed in a sound manner.
Selain itu, Manajemen telah membentuk: • Komite Audit; • Komite Pemantau Risiko; • Komite Aset dan Kewajiban; • Komite Manajemen Risiko;
In addition, the Management has established: • Audit Committee; • Risk Oversight Committee; • Asset and Liabilities Committee (ALCO); • Risk Management Committee;
dimana komite-komite ini bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Bank atas masing-masing areanya. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
which are responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policies in their specified areas. These committees periodically report their activities to the Board of Commisioners and Board of Directors.
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk:
The Bank’s Audit Committee is responsible for:
•
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
•
Monitoring and evaluating the planning and execution of audit and monitoring the follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process;
•
Membahas dan mengkaji perencanaan audit Satuan Kerja Audit Intern dan menelaah temuan mereka secara berkala.
•
Discussing and reviewing the audit plan of the Internal Audit Unit and reviewing their findings on a periodical basis.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan manajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan saran mengenai strategi manajemen risiko yang harus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dan Departemen Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranya adalah:
The Risk Oversight Committee supervises the development of risk management policies and assesses its implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy which should be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Oversight Committee will also monitor and evaluate the performance of the Risk Management Committee and Risk Management Department. The Risk Management Committee is established with, among others, the following objectives:
•
•
Untuk mengidentifikasi seluruh permasalahan risiko yang terdapat pada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi dan untuk memastikan bahwa Bank telah mempertimbangkan seluruh risiko dengan tepat;
29 29
To identify all risk issues across all businesses at an early stage to avoid unnecessary losses and to ensure that the Bank has considered all risks properly;
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
•
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
•
Untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan atas sistem penilaian risiko guna meyakinkan bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untuk pengendalian risiko pada bisnis.
Departemen Manajemen Risiko (DMR) didirikan sebagai pihak yang independen dalam pengelolaan semua risiko Bank dengan bertanggung jawab untuk:
Risk Management Department (RMD) was established as an independent unit that should manage all Bank’s risk with responsible to:
•
•
•
• • •
Memastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh setiap divisi sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko; Merumuskan dan melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan modal, prosedur dan metodologi manajemen risiko untuk setiap unit kerja; Menyetujui limit risiko Bank; Melakukan penelaahan portofolio secara berkala untuk memastikan bahwa portofolio risiko berada dalam parameter yang dapat diterima; dan Mengembangkan dan menerapkan infrastruktur dan sistem manajemen risiko dan modal yang sesuai untuk setiap divisi.
•
• • •
a. Manajemen risiko kredit
3.
To exercise governance and oversight over the Bank’s risk rating systems to ensure that they are fit for purpose and adequately utilized to control risks in the business.
Ensure that the business conducted by each division is consistent with the risk appetite set by the Risk Management Committee; Formulate and implement risk and capital management policies, procedures and methodologies that are appropriate to each working unit; Approve Bank’s risk limits; Conduct periodic portfolio reviews to ensure that the portfolio of risks is within acceptable parameters; and Develop and implement risk and capital management infrastructures and systems that are appropriate for each division.
a. Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak nasabah atau pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Risiko ini dikelola pada tingkat transaksi, debitur, kelompok debitur, industri dan portofolio. Kebijakan dan tata cara risiko kredit dirancang untuk menjaga keutuhan independensi dan integritas penilaian risiko kredit dan proses persetujuan kredit.
Credit risk is the risk of financial loss from customers and counterparties being unable to fulfill their contractual obligations. This risk is managed at transaction, obligor, group of obligor, industry and portfolio levels. Credit risk policies and procedures are designed to preserve the independence and integrity of the credit risk assessment and credit approval process.
Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit, menggabungkan susunan kebijakan kredit, pedoman kredit, tata cara operasi standar dan skema penilaian risiko kredit untuk korporasi. Selain itu Bank juga telah menerapkan proses pemantauan seluruh portofolio kredit secara berkala yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
The Bank has implemented credit risk management, incorporating the setup of credit policies, guidelines, standard operation procedures and the credit risk rating scheme for corporates. The Bank has also implemented the process of monitoring the total credit portfolio periodically which is to be submitted to the Board of Commissioners and Directors.
Peringkat profil risiko kredit ditentukan melalui pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk appetite Bank yang memiliki 5 kategori: rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan peringkat akhir dari risiko kredit.
The level of credit risk profile was determined by mapping total exposure to the Bank’s risk appetite table which has 5 categories: low, low to moderate, moderate, moderate to high and high. Furthermore, the level of inherent credit risk was combined with credit risk controlling system measurement to get the final level of credit risk.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued)
Pada tahun 2013 dan 2012 profil risiko kredit dikaji pada tingkat rendah.
In 2013 and 2012, credit risk profile was assessed at low level.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan posisi keuangan, eksposur maksimum atas risiko
For financial assets recognized on the statement of financial position, the maximum exposure to
30 30
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
kredit setara dengan nilai tercatatnya.
credit risk equals their carrying amount.
Penerbitan bank garansi dan letters of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For bank guarantees and irrevocable letters of credit (L/C) issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay, if the obligations of the bank guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments in the statement of financial position and administrative accounts, without taking into account any collaterals held or other credit enhancement.
2013 Posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diterbitkan Jumlah
2012 Financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
510.661 272.171
355.034 65.538
598.215
892.138
229.274
153.799
73.611 392.888 6.312.597
23.277 237.469 4.685.973
Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable
267.177
137.817
Investment securities
Placements with Bank Indonesia and other banks
Administrative accounts 460.744
172.487
297.669 55.448 9.470.455
263.246 72.424 7.059.202
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit
Committed credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C Guarantees issued Total
ii. Concentration of credit risk analysis The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographies, economic sectors, type of products and counterparties in order to minimize its credit risk.
Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit.
31 31
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
a. Credit risk management (Continued)
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit (Lanjutan)
ii.
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan:
Concentration (Continued)
of
credit
Credit risk concentration counterparty:
risk
analysis
by
type
of
2013
Giro pada bank-bank lain/ Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
-
-
510.661 510.661
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitment and contingencies with credit risk
Aset keuangan untuk diperdagangkan/ Financial assets held for trading
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities
-
20.414
-
377.897
5.454.880
-
813.861
6.667.052
70,40
272.171 -
108.983 489.232 -
96.308 112.552 -
73.611 -
14.991 -
857.717
267.177 -
-
983.129 962.557 857.717
10,38 10,16 9,06
272.171
598.215
229.274
73.611
392.888
6.312.597
267.177
813.861
9.470.455
100,00
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
Aset keuangan untuk diperdagangkan/ Financial assets held for trading
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management
Tagihan akseptasi/ Acceptance receiva
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities
Jumlah/ Total
% Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
2012
Giro pada bank-bank lain/ Current accounts with other banks
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitment and contingencies with credit risk
Jumlah/ Total
%
-
-
-
889
-
217.800
3.829.432
-
508.157
4.556.278
64,54
355.034 -
65.538 65.538
482.994 409.144 892.138
149.504 3.406 153.799
23.277 23.277
19.669 237.469
856.541 4.685.973
137.817 137.817
508.157
1.125.349 521.034 856.541 7.059.202
15,94 7,38 12,14 100,00
355.034
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di dalam Catatan 11.
Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 11. iii.
iii. Analisa risiko kredit Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.
Credit risk analysis The following table presents the impaired financial assets, past due but not impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets.
32 32
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii.
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk analysis (Continued)
2013
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual
Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 – 120 hari Telah jatuh tempo 121 – 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Impaired financial assets: -
-
-
-
112.269)
-
-
-
-
-
(70.746) 41.523)
-
-
-
-
-
12.189) 14.319) 12.482) 38.990)
-
-
-
-
-
(8.973) 30.017)
-
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 – 30 hari Telah jatuh tempo 31 – 60 hari Telah jatuh tempo 61 – 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Less: allowance for Individual impairment losses
Collectively impaired: 91 – 120 days past due 121 – 180 days past due > 180 days past due
Less: allowance for collective impairment losses
Past due but not impaired financial assets:
-
-
-
-
121.529) 57.181) 25.248) 203.958)
-
-
-
-
-
(5.618) 198.340)
-
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 – 5: risiko rendah Grade 6 – 9: risiko sedang Grade 10 – 13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar
Individually impaired: Grade 14 -16: impaired
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 – 30 days past due 31 – 60 days past due 61 – 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses
Neither past due nor impaired financial assets:
510.661 -
272.171 -
598.215 -
29.325) 187.062) 179.092)
42.005) 3.399.658) 2.029.098)
267.177 -
510.661
272.171
598.215
-) 395.479)
597.385) 6.068.146)
267.177
510.661
272.171
598.215
(2.591) 392.888)
(25.429) 6.042.717)
267.177
510.661
272.171
598.215
392.888)
6.312.597)
267.177
33 33
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 – 5: low risk Grade 6 – 9: medium risk Grade 10 – 13: high risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii.
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk analysis (Continued)
2012
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual
Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 – 120 hari Telah jatuh tempo 121 – 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Impaired financial assets: -
-
-
-)
88.211)
-
-
-
-
-) -)
(69.428) 18.783)
-
-
-
-
-) -) -) -)
9.192) 12.151) 7.539) 28.882)
-
-
-
-
-)
(6.581)
-
-
-
-
-)
22.301)
-
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 – 30 hari Telah jatuh tempo 31 – 60 hari Telah jatuh tempo 61 – 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Less: allowance for Individual impairment losses
Collectively impaired: 91 – 120 days past due 121 – 180 days past due > 180 days past due
Less: allowance for collective impairment losses
Past due but not impaired financial assets:
-
-
-
-) -) -) -)
122.691) 47.365) 18.503) 188.559)
-
-
-
-
-) -)
(5.770) 182.789)
-
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 – 5: risiko rendah Grade 6 – 9: risiko sedang Grade 10 – 13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar
Individually impaired: Grade 14 -16: impaired
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 – 30 days past due 31 – 60 days past due 61 – 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses
Neither past due nor impaired financial assets:
355.034 -
65.538 -
892.138 -
65.223) 69.635) 103.241)
-) 2.508.385) 1.489.204)
137.817 -
355.034
65.538
892.138
-) 238.099)
483.220) 4.480.809)
137.817
355.034
65.538
892.138
(630) 237.469)
(18.709) 4.462.100)
137.817
355.034
65.538
892.138
237.469)
4.685.973)
137.817
Proses penentuan grading kredit internal yang diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi (grade 1-16) membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain.
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 – 5: low risk Grade 6 – 9: medium risk Grade 10 – 13: high risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses
The Bank’s internal credit grading determination processes for corporate loans (grade 1-16) differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks.
34 34
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii.
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan) Kredit yang mengalami penurunan nilai
Credit risk analysis (Continued) Impaired loans
Penurunan nilai kredit secara individu adalah kredit dimana Bank menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan pengembalian pada semua pokok dan bunga yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan di dalam kontrak perjanjian kredit.
Individually impaired loans are loans for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the loan agreements.
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired loans
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah kredit yang pembayaran bunga dan pokok berdasarkan kontraktual telah jatuh tempo, namun Bank berkeyakinan tidak adanya penurunan nilai atas dasar nilai jaminan / agunan yang tersedia dan/atau tahap penagihan jumlah yang terhutang kepada Bank.
Past due but not impaired loans are those for which contractual interest or principal payments are past due, but the Bank believes that there was no impairment yet on the basis of the value of security / collateral pledged on those loans and/or the stage of collection on outstanding loans.
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Allowance for impairment losses
Bank menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai pada aset yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang merupakan estimasi kerugian yang terjadi dalam pinjamannya. Komponen utama dari penyisihan ini adalah komponen kerugian spesifik yang berhubungan dengan eksposur yang signifikan secara individual, dan penyisihan kerugian pinjaman secara kolektif yang dibentuk untuk kelompok aset dengan sifat risiko kredit yang sama dalam hal kerugian telah terjadi tetapi belum teridentifikasi atas pinjaman yang dianggap tidak signifikan secara individual serta eksposur signifikan secara individual yang telah dilakukan penilaian individu untuk penurunan nilai tetapi tidak ditemukan penurunan nilai secara individual. Aset dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dilakukan pengujian penurunan nilai karena nilai wajar telah mencerminkan kualitas kredit masing-masing aset.
The Bank establishes an allowance for impairment losses on assets carried at amortized cost that represents its estimate of incurred losses on its loan. The main components of this allowance are specific loss component that relates to individually significant exposures, and collective loan loss allowance established for groups of homogeneous assets in respect of losses that have been incurred but have not been identified on loans that are considered individually insignificant as well as individually significant exposures that were subject to individual assessment for impairment but not found to be individually impaired. Assets carried at fair value through profit or loss are not subject to impairment testing because the fair value has reflected the credit quality of each asset.
35 35
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iv.
iv. Agunan
Collaterals
Bank memiliki agunan terhadap kredit korporasi dan konsumen [diluar kredit yang diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”)] yang diberikan dalam bentuk kas, properti, aset tetap lainnya dan garansi. Agunan pada umumnya tidak ditujukan atas penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, efek-efek yang diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi. Persyaratan agunan digunakan untuk mengurangi eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya seandainya terjadi gagal bayar.
The Bank holds collateral against corporate and consumer [other than Indonesian Overseas Worker (“IOW”) loan] loans in the form of cash, property, other fixed assets and guarantees. Collateral generally is not held over placements with Bank Indonesia and other banks, trading securities and investment securities. The Bank’s requirement for collaterals is to reduce maximum exposures to credit risk. The Bank will also hold legal title on the underlying assets should a default take place.
Agunan telah dipertimbangkan ke dalam pengukuran risiko kredit Bank dalam hal penilaian terhadap kualitas aset dan perhitungan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan. Nilai agunan yang digunakan dapat disesuaikan untuk merefleksikan kondisi pasar terkini. Tergantung pada situasi dan tipe dari aset keuangan, Bank juga menggunakan nilai dari agunan tersebut untuk mengidentifikasi, memantau dan mengendalikan risiko.
Collateral have been considered in the Bank’s measurement of credit risk in form of assessment of credit quality and calculation of impairment losses for its financial assets. The values of collateral used in the assessment are adjusted to reflect the current market conditions. Depending on the circumstances and type of financial asset, the collateral values have also been used by the Bank in its risk identifcation, monitoring and control.
Bank melakukan penilaian dan pemantauan terhadap nilai agunan secara berkala. Frekuensi penilaian berbeda-beda untuk berbagai jenis agunan, berdasarkan tingkat volatilitas harga dan sifat dari agunan tersebut. Penentuan kredit dengan jaminan penuh atau sebagian bergantung dari nilai wajar agunan berdasarkan penilaian agunan yang terakhir, apakah jumlah penilaian agunan tersebut sama atau lebih besar dari jumlah baki debet yang terakhir.
The Bank conduct appraisal and monitor the collateral value on a regular basis. The frequency of valuation are vary for various types of collaterals, based on the level of price volatility of the collateral and the nature of the collateral. The designation of fully or partially secured loans depend on whether the fair value of the collateral based on the latest appraisal, is equal to or greater than the latest outstanding loan.
Komposisi nilai wajar agunan terhadap jumlah seluruh kredit yang diberikan oleh Bank (diluar kredit yang diberikan kepada TKI) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 69,34% dan 70,89%. Bank juga melakukan mitigasi atas risiko kredit lainnya yang tidak tercakup di atas dengan memusatkan pemberian kredit kepada nasabah dengan kualitas kredit yang lebih baik.
The composition of fair value of collaterals against total loans receivable provided by the Bank (other than IOW loans receivable) as of 31 December 2013 and 2012 was 69.34% and 70.89%, respectively. The Bank also mitigated the credit risk for other exposures that are not covered as above by focusing on providing lending to customers with better credit quality.
Untuk kredit yang diberikan kepada TKI, Bank mendapatkan jaminan penggantian pinjaman dari Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”) apabila terjadi gagal bayar selama periode masa jaminan. Bank juga memiliki hak hukum atas jaminan tersebut jika terjadi gagal bayar.
For IOW loans receivable, the Bank receives loan repayment guarantee from the Indonesian Manpower Agency (“IMA”) when there is payment default over the guarantee period. The Bank will also hold legal title on the guarantee should a default take place.
36 36
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) v.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) v. Financial assets held for trading
Aset keuangan untuk diperdagangkan Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki aset keuangan untuk diperdagangkan masing-masing sebesar Rp 229.274 dan Rp 153.799. Analisa atas kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari Standard & Poor’s International, jika ada, adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013 and 2012, the Bank had financial assets held for trading amounting to Rp 229,274 and Rp 153,799, respectively. An analysis of the credit quality of the maximum credit exposure, based on rating agency of Standard & Poor’s International, where applicable, was as follows:
2013
2012 Government bonds:
Obligasi pemerintah: Rated BB+
96.308
vi. Risiko penyelesaian
149.504
Rated BB+
vi. Settlement risk
Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara tanggal transaksi sampai dengan tanggal penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas untuk menyelesaikan kewajibannya untuk memberikan uang tunai, surat berharga atau aset lainnya yang telah disetujui.
The Bank’s activities may give rise to risk between the deal date to settlement date and as of the settlement date of transactions/trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to honor its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed.
Untuk jenis transaksi tertentu, Bank melakukan mitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui lembaga penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya bila kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Batas penyelesaian merupakan bagian dari proses persetujuan/batas kredit pemantauan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Penerimaan risiko penyelesaian pada perdagangan bebas membutuhkan persetujuan dari Komite Risiko Bank untuk penyelesaian transaksi atau dengan counterparty tertentu.
For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting the settlements through a settlement/clearing agent to ensure that a trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations. Settlement limits form part of the credit approval/limit monitoring process described earlier. Acceptance of settlement risk on free trades requires approvals by Bank’s Risk Committe to settle the transactions or certain counterparty.
b. Manajemen risiko likuiditas
b. Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak dapat memenuhi kewajiban pembayarannya saat jatuh tempo, dimana kemungkinan besar akan memaksa Bank untuk menjual asetnya.
Liquidity risk is the risk that the Bank is not able to meet its obligations when they fall due, and this will likely lead the Bank to be forced to sell its assets.
Penilaian risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacu kepada parameter-parameter yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, selisih antara aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar serta stabilitas pendanaan.
The assessment of liquidity risk is conducted by using liquidity indicators that refer to parameters used by Bank Indonesia to assess the level of Bank’s soundness as follows: liquidity ratio, gap between assets and liabilities, cash flows, funding concentration and dependence, market accessibility and funding stability.
37 37
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Liquidity risk management (Continued)
Hasil penilaian tersebut disesuaikan dengan stress testing. Selain itu, tingkat risiko likuiditas (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko.
The assessment result was adjusted with stress testing. In addition, the level of liquidity risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System.
Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat.
The Bank has also established the liquidity contingency plan which incorporates procedures and guidelines to run its business in the emergency situation.
Selama tahun 2013, profil risiko likuiditas dikaji pada tingkat risiko rendah (2012: tingkat risiko rendah ke sedang). Risiko likuiditas dikendalikan dengan penentuan limit dan pemantauan melalui pelaporan secara harian dan bulanan.
In 2013, liquidity risk profile was assessed at low risk level (2012: low to moderate risk level). Liquidity risk was controlled by limits set up and monitoring with daily and monthly reporting.
Eksposur terhadap risiko likuiditas
Exposure to liquidity risk 2013
2012
1.434.197)
1.352.542)
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas Aset keuangan untuk diperdagangkan Simpanan dari bank-bank lain Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan dan jatuh tempo bulan depan Jumlah aset lancar - bersih
96.308) (127.303)
149.504) (174.414)
Financial assets held for trading Deposits from other banks
(15.212) 1.387.990)
(4.022) 1.323.610)
Unused committed credit facilities maturing in the following month Total liquid assets - net
Simpanan dari nasabah
5.064.290)
3.901.365)
Deposit from customers
27,41%)
33,93%)
Ratio of net liquid assets to deposits from customers
Rasio aset lancar terhadap simpanan dari nasabah
Tabel di bawah ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif Bank berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Bank’s financial liabilities and administrative accounts based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2013 and 2012: 2013
Nilai nominal bruto masuk/ (keluar)/ Gross nominal inflow/ (outflow)
Nilai tercatat/ Carrying amount
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
>12 bulan/ months Non-derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan nonderivatif: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
(5.064.290)
(5.090.853)
(4.214.197)
(474.179)
(402.477)
-)
Deposits from customers
(127.303)
(127.571)
(127.571)
-)
-)
-)
Deposits from other banks
(395.479) (662.011)
(395.479) (670.625)
(102.052) (61.080)
(197.491) (519.629)
(95.936) (26.526)
-) (63.390)
Acceptance payables
(6.249.083)
(6.284.528)
(4.504.900)
(1.191.299)
(524.939)
(63.390) Derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan Arus kas keluar Arus kas masuk
Untuk manajemen risiko Arus kas keluar Arus kas masuk Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Borrowings
Held for trading
(263.146) -) -)
(2.398.537) 2.177.500)
(627.460) 605.418)
(727.326) 650.563)
(708.435) 633.589)
(335.316) 287.930)
(263.146)
(221.037)
(22.042)
(76.763)
(74.846)
(47.386)
-) -)
(37.558) 32.915)
(18.595) 16.194)
(11.053) 9.507)
(7.910) 7.214)
-) -)
(4.979)
(4.643)
(2.401)
(1.546)
(696)
-)
-)
(460.744)
(15.212)
(35.000)
(343.571)
(66.961)
Cash outflow Cash inflow
Held for risk management
(4.979)
-)
(55.448)
(3.406)
(6.852)
(37.930)
(7.260)
-)
(297.669)
(135.339)
(130.635)
(31.695)
-)
-)
(813.861)
(153.957)
(172.487)
(413.196)
(74.221)
(6.517.208)
(7.324.069)
(4.683.300)
(1.442.095)
(1.013.677)
(184.997)
38 38
Cash outflow Cash inflow
Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Liquidity risk management (Continued)
2012 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk/ (keluar)/ Gross nominal inflow/ (outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
>12 bulan/ months Non-derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan non derivatif: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
(3.901.365)
(3.928.324)
(3.086.085)
(325.147)
(517.092)
-)
Deposits from customers
(174.414) (238.099) (309.610)
(174.427) (238.099) (314.526)
(174.427) (41.831) (8.234)
-) (144.143) (23.712)
-) (52.125) (102.035)
-) -) (180.545)
Deposits from other banks Acceptance payables
(4.623.488)
(4.655.376)
(3.310.577)
(493.002)
(671.252)
(180.545) Derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan Arus kas keluar Arus kas masuk
Untuk manajemen risiko Arus kas keluar Arus kas masuk
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Borrowings
Held for trading
(21.987) -)) -))
(1.151.310) 1.135.603)
(426.769) 421.448)
(325.208) 319.211)
(350.907) 346.550)
(48.426) 48.394)
(21.987))
(15.707)
(5.321)
(5.997)
(4.357)
(32)
-)) -))
(21.029) 20.289)
(9.662) 9.329)
(6.750) 6.484)
(4.617) 4.476)
-) -)
(954)
(740)
(333)
(266)
(141)
-)
-)) -))
(172.487) (72.424)
(4.022) (1.065)
(1.384) (29.951)
(167.081) (34.908)
-) (6.500)
Cash outflow Cash inflow
Held for risk management
(954)
-))
(263.246)
(131.630)
(125.053)
(6.563)
-)
-))
(508.157)
(136.717)
(156.388)
(208.552)
(6.500)
(4.646.429)
(5.179.980)
(3.452.948)
(655.653)
(884.302)
(187.077)
Cash outflow Cash inflow
Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C
)
Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut:
The above table was prepared using the following assumptions:
•
•
•
•
Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumeninstrumen tersebut berbeda secara signifikan dari analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bankbank lain diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan.
•
Untuk perhitungan simpanan dari bank-bank lain, deposito berjangka dari nasabah dan pinjaman yang diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga yang akan diterima.
•
Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain yang tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan.
39 39
The Bank’s expected cash flows from these instruments vary significantly from the above analysis. For example, current and saving accounts from customers and deposits from other banks are expected to have a stable or increasing balance or unused credit facility granted to debtors are not all expected to be draw down immediately. The Bank includes the interest implied for deposits from other banks, time deposits from customers and borrowings.
Current and saving account from customers and deposits from other banks which do not have contractual maturities are included in the bucket less than 1 month.
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
b.
Liquidity risk management (Continued)
Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan
Maturity gap analysis of financial assets and financial liabilities
Jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The table below presents the carrying amount of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2013 and 2012 based on remaining period to contractual maturity: 2013
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
Perbedaan jatuh tempo
> 1 - 5 tahun/ years
Tanpa kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
> 5 tahun/ years
Nilai tercatat/ Carrying amount
1 - 3 bulan/ months
> 3 -12 bulan/ months
-)
-)
-)
-)
-
53.150)
53.150)
-)
-)
-)
-)
-
510.661)
510.661)
-)
-)
-)
-)
-
272.171)
272.171)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
547.618)
50.597)
-)
-)
-
-)
598.215)
Placements with Bank Indonesia and other banks
35.590)
19.664)
46.778)
30.934)
96.308
-)
229.274)
Financial assets held for trading
29.481)
21.868)
22.262)
-)
-)
-)
73.611)
101.236)
196.265)
95.387)
-)
-
-)
392.888)
664.336)
1.482.101)
2.061.728)
1.974.193)
130.239
-)
6.312.597)
Loans receivable
114.774) 1.493.035)
-) 1.770.495)
60.940) 2.287.095)
91.463) 2.096.590)
226.547
-) 835.982)
267.177) 8.709.744)
Investment securities
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks
Derivative assets held for risk management Acceptance receivables)
(2.056.657)
(467.363)
(396.070)
-)
-
(2.144.200)
(5.064.290)
(121.964)
-)
-)
-)
-
(5.339)
(127.303)
(22.497)
(86.991)
(95.950)
(57.708)
-
-)
(263.146)
(2.427) (102.052)
(1.630) (197.491)
(922) (95.936)
-) -)
-
-) -)
(4.979) (395.479)
(61.056) (2.366.653)
(512.900) (1.266.375)
(26.288) (615.166)
(61.767) (119.475)
-
-) (2.149.539)
(662.011) (6.517.208)
Borrowings
(873.618)
504.120)
1.671.929)
1.977.115)
226.547
(1.313.557)
2.192.536)
Maturity gap
40 40
Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
b.
Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Liquidity risk management (Continued) Maturity gap analysis of financial assets and financial liabilities (Continued)
2012 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
Perbedaan jatuh tempo
> 1 - 5 tahun/ years
Tanpa kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
> 5 tahun/ years
Nilai tercatat/ Carrying amount
1 - 3 bulan/ months
> 3 -12 bulan/ months
-
-
-
-)
-
39.832)
39.832)
-
-
-
-)
-
355.034)
355.034)
-
-
-
-)
-
65.538)
65.538)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
867.138
25.000
-
-)
-
-)
892.138)
Placements with Bank Indonesia and other banks
1.981
1.276
49.373
612)
100.557
-)
153.799)
Financial assets held for trading
6.996
6.048
10.039
194)
-
-)
23.277)
41.735
143.771
51.963
-)
-
-)
237.469)
598.558
1.090.626
1.887.892
1.007.217)
101.680
-)
4.685.973)
Loans receivable
64.661 1.581.069
1.266.721
73.156 2.072.423
-) 1.008.023)
202.237
-) 460.404)
137.817) 6.590.877)
Investment securities
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks
(1.580.348)
(321.643)
(498.446)
-)
-
(1.500.928)
(3.901.365)
(78.940)
-)
-)
-)
-
(95.474)
(174.414)
(5.617)
(6.363)
(9.619)
(388)
-
-)
(21.987)
(355) (41.831)
(329) (144.143)
(270) (52.125)
-) -)
-
-) -)
(954) (238.099)
(8.234) (1.715.325)
(23.030) (495.508)
(98.949) (659.409)
(179.397) (179.785)
-
-) (1.596.402)
(309.610) (4.646.429)
(134.256)
771.213)
1.413.014
828.238)
202.237
(1.135.998)
1.944.448)
Derivative assets held for risk management Acceptance receivables)
Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables Borrowings
Maturity gap
)
c. Manajemen risiko pasar
c. Market risk management In substance, all businesses are subject to the risk that market prices and rates will move and result in profit or loss. There are 4 types of market risk: • Foreign exchange risk • Interest rate risk • Equity price risk • Commodity price risk
Secara substansi, semua bisnis mempunyai risiko dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Terdapat 4 tipe risiko pasar: • Risiko nilai tukar • Risiko suku bunga • Risiko harga saham • Risiko harga komoditas
41 41
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Market risk management (Continued)
Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga terdiri dari 2 komponen yaitu risiko umum yang merupakan perubahan nilai karena pergerakan variabel umum pasar, dan risiko spesifik yang terkait dengan penerbit surat berharga.
Since the Bank is not allowed to have positions on equity and commodity, the Bank will only be exposed to interest rate and foreign exchange risks. Interest rate risk consists of 2 components which are the general risk that represents value changes due to general market movements, and the specific risk which relates to the issuer of securities.
Kerugian potensial nilai tukar valuta asing diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan Posisi Devisa Neto yang sederhana. Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan melalui analisa dan dilanjutkan dengan laporan re-pricing gap pendekatan Earning and Economic Value (nilai produktif dan ekonomis). Hasil penilaian tersebut disesuaikan dengan stress testing. Selain itu, tingkat risiko pasar (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko. Pada tahun 2013 dan 2012, profil risiko pasar dikaji pada tingkat risiko rendah ke sedang.
Foreign exchange rate potential loss is calculated by simple Net Open Position approach. Interest rate potential loss is calculated through repricing gap report and continues with Earnings and Economic Value approach analysis. The assessment result was adjusted with stress testing. In addition, the level of market risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System. In 2013 and 2012, market risk profile was assessed at low to moderate risk level.
i.
i.
Risiko nilai tukar
Foreign currency exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam valuta asing. Bank memonitor posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar valuta asing sehubungan dengan konversi valuta asing terhadap Rupiah.
The Bank is exposed to foreign currency exchange risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any position in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currencies into Indonesian Rupiah.
Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.
The Bank’s net foreign exchange position (“NOP”) was calculated based on Bank Indonesia’s prevailing regulations. In accordance with the prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate NOP at the maximum of 20% of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2013 and 2012 was as follows:
PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah
2013 Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts (511.584) -) -) 16.997) (48.980) -) 33.519) 6.550)
552.659) 318) (316) (15.854) 42.103) 617) (36.136) 3.530)
Jumlah modal (Catatan 32) Persentase PDN terhadap jumlah modal
42 42
PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount) 41.075) 318) 316) 1.143) 6.877) 617) 2.617) 10.080) 63.043)
United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total
2.063.277)
Total capital (Note 32)
3.06%)
Percentage of NOP to total capital
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
c.
Market risk management (Continued)
i. Risiko nilai tukar (Lanjutan)
i. 2012 Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah
Foreign currency exchange risk (Continued)
236.345) 1.288) 341) 2.331) 33.011) 813) (33.606) 4.083)
PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount)
(175.185) -) -) (1.704) (32.833) -) 34.375) (2.771)
61.160 1.288 341 627 178 813 769 1.312 66.488
Jumlah modal (Catatan 32)
1.879.423
Total capital (Note 32)
3,54%
Percentage of NOP to total capital
Persentase PDN terhadap jumlah modal
ii. Risiko tingkat suku bunga
United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total
ii. Interest rate risk
Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah yang beragam.
The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) mature or re-price at different times or in different amounts.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank’s interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates: 2013
Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima
Jumlah
Suku bunga mengambang/Floating interest rate Kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ Less than 3 months More than 3 months 1 year 1 year
Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
510.661)
-)
-)
-)
510.661)
-)
-
-
272.171)
-)
-)
-)
272.171)
-)
-
-
598.215) 6.312.597)
-) 4.867.587)
-) -)
-) -)
598.215) 369.248)
-) 336.626)
469.393
269.743
267.177) 7.960.821)
-) 4.867.587)
-) -)
-) -)
114.774) 1.865.069)
60.940) 397.566)
91.463 560.856
269.743
(5.064.290)
(2.144.200)
-)
-)
(2.524.020)
(396.070)
-
-
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivable Investment securities
Deposits from customers Deposits from other banks
(127.303)
-)
-)
-)
(127.303)
-)
-
-
(662.011) (5.853.604)
(573.957) (2.718.157)
(26.288) (26.288)
(61.766) (61.766)
-) (2.651.323)
-) (396.070)
-
-
Borrowings
2.107.217)
2.149.430)
(26.288)
(61.766)
(786.254)
1.496)
560.856
269.743
Total
43 43
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
c.
Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
ii. Interest rate risk (Continued) 2012
Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima
Jumlah
Suku bunga mengambang/Floating interest rate Kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ Less than 3 months More than 3 months 1 year 1 year
Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
355.034)
-)
-)
-)
355.034)
-)
-)
-)
65.538)
-)
-)
-)
65.538)
-)
-)
-)
892.138) 4.685.973)
-) 2.945.790)
-) -)
-) -)
892.138) 662.834)
-) 749.412)
-) 249.600)
-) 78.337)
137.817) 6.136.500)
-) 2.945.790)
-) -)
-) -)
64.661) 2.040.205)
73.156) 822.568)
-) 249.600)
-) 78.337)
(3.901.365)
(1.500.928)
-)
-)
(1.901.991)
(498.446)
-)
-)
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivable Investment securities
Deposits from customers Deposits from other banks
(174.414)
-)
-)
-)
(174.414)
-)
-)
-)
(309.610) (4.385.389)
(231.215) (1.732.143)
(78.395) (78.395)
-) -)
-) (2.076.405)
-) (498.446)
-) -)
-) -)
Borrowings
1.751.111)
1.213.647)
(78.395)
-)
(36.200)
324.122)
249.600)
78.337)
Total
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, akun-akun tersebut termasuk di dalam kelompok kurang dari 3 bulan.
For the accounts which has no maturity date, such as current and saving account from customers and deposits from other banks, those accounts are included in the bucket less than 3 months.
Dengan digunakannya asumsi di atas, tabel profil re-pricing suku bunga dapat berbeda dengan analisa jatuh tempo yang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual yang tersisa atas aset keuangan dan liabilitas keuangan.
By using the above assumption, the interest rate re-pricing profile table may differ from maturity gap analysis which is prepared based on residual contractual maturities of financial assets and financial liabilities.
Analisa sensitivitas
Sensitivity analysis
Pengelolaan risiko suku bunga terhadap limit gap suku bunga dilengkapi dengan memantau sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank terhadap berbagai skenario standar dan nonstandar tingkat suku bunga. Skenario standar yang dilakukan secara bulanan meliputi 100 basis point penurunan atau kenaikan paralel semua yield curve. Sebuah analisis sensitivitas Bank terhadap penurunan atau kenaikan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi tidak ada gerakan asimetris di yield curve dan posisi keuangan yang konstan, adalah sebagai berikut:
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, is as follows: 2012
2013 Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih Kenaikan paralel 100bp Penurunan paralel 100bp
Sensitivity to the net interest income 48.516) (48.516)
44 44
18.179) (18.179)
100 bp parallel increase 100 bp parallel decrease
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Operational risk management
Manajemen risiko mengatasi potensi kerugian langsung, baik finansial maupun non-finansial yang berasal dari ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan faktor eksternal. Bank telah menggolongkan kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan risiko operasional dengan merujuk kepada standar dari Basel. Kejadian-kejadian tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan kerja; klien, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan pelaksanaan proses manajemen.
Operational risk management addresses potential direct losses, both financial and non-financial resulting from inadequate or failed internal process, people, system and external events. The Bank already categorized operational risk event type by using Basel Standard. It divided into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures and execution; delivery and process management.
Secara aktif dan berkesinambungan Bank menerapkan prinsip kehati-hatian pada kegiatan usahanya. Penerapan fungsi manajemen operasional adalah sebagai berikut:
The Bank manages its operational risk by proactively and consistently implementing prudential banking practice. The implementation of the operational risk management function is as follows:
a. Setiap unit bisnis bertanggung jawab untuk meminimalisir potensi kerugian yang terjadi dalam aktivitas operasional Bank sehari-hari dengan menerapkan built-in control dan kepatuhan terhadap setiap kebijakan dan prosedur yang berlaku.
a. Each working unit is responsible to minimize the potential loss occurred in daily operation by implementing built-in control and compliance with prevailing policies and procedures.
b. Mengembangkan dan menerapkan Key Risk Indicator dimana Bank dapat melakukan pengukuran terhadap kemungkinan terjadinya risiko operasional termasuk didalamnya analisa tren risiko operasional.
b. Develop and implement Key Risk Indicator where the Bank measures risk potential that might occur in the future, before it happens (forward looking) including through a risk trend analysis.
c. Dilakukan audit secara rutin untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur dijalankan dengan baik serta memantau tindak lanjut dari temuan audit pada setiap unit kerja.
c. Conduct routine audit to ensure that policies and procedures are properly implemented and monitor the progress of following up the audit findings by each working unit.
d. Untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat terjadi bencana (Business Continuity Management).
d. To ensure that the Bank is capable of operating the business when disaster occurs (Business Continuity Management).
Tingkat risiko operasional Bank pada akhir tahun 2013 berada pada tingkat risiko rendah ke sedang. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tingkat risiko operasional masih stabil.
Bank’s operational risk level at the end of 2013 was at low to moderate risk level. Compared to the previous quarter, level of operational risk was stable.
Bank selalu berkomitmen dalam mengembangkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara konstruktif antara lain dengan mengikuti ketentuan Bank Indonesia terbaru.
The Bank is fully committed to always develop and enhance its ability to manage operational risk constructively by, among other, adjusting to Bank Indonesia new regulation.
45 45
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d.
Operational risk management (Continued)
Bank telah mengadopsi dan mengimplementasikan ketentuan Bank Indonesia No. 11/25/2009 terkait dengan metodologi penentuan 5 tingkat risiko dari sebelumnya 3 tingkat risiko yakni menjadi rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi.
The Bank has already adopted and implemented Bank Indonesia regulation No.)11/25/2009 related to the methodology to determine new level of risk which is categorized into 5 level instead of 3 level becoming low, low to moderate, moderate, moderate to high and high risk.
Bank juga secara berkelanjutan memperkuat pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah satu kegiatannya adalah dengan mengadakan rapatrapat komite. Secara keseluruhan, rapat komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik Dewan Komisaris maupun Direksi dalam memantau isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan guna mengembangkan budaya manajemen risiko di setiap kegiatan operasional Bank.
The Bank also continuously strengthens the overall monitoring of its business. One of their activities is by conducting committee meetings. In overall, committee meetings are held to support BOC and BOD in monitoring operational risk issues and building risk management culture in Bank’s operational activities.
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
4.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 3).
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan keuangan
kerugian
penurunan
nilai
aset
a.1.
Allowances for financial assets
impairment
losses
of
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2.t.
Evaluation on allowances for impairment losses of financial assets accounted for at amortized cost are described in Note 2.t.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai realisasi bersih dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali secara independen disetujui oleh Credit Risk Management Group.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment losses applies to claims evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Credit Risk Management Group.
46 46
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan) a.0Sumber utama oo.(Lanjutan) a.1.
atas
ketidakpastian
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
estimasi
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
a.0Key sources oo(Continued) a.1.
of
AND
JUDGMENTS
estimation
Allowances for impairment financial assets (Continued)
uncertainty losses
of
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Evaluation on the collectively assessed allowance for impairment losses cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the amount of collective allowance for loan losses, management considers factors such as credit quality and economic factors.
Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to determine the inherent losses on the model and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimated future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. ..Penentuan nilai wajar
a.2. o. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2.h.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2.h.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1.
b.1.
Penilaian instrumen keuangan
Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.h.6.
The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.h.6.
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods:
b.1.1 Tingkat 1: Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik.
b.1.1 Level 1: Quoted price (unadjusted) in an active markets for identical financial assets or liabilities.
47 47
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank oo.(Lanjutan) b.1.
Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan)
AND
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued) b.1.
Valuation of (Continued)
financial
instruments
b.1.2 Tingkat 2: Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang dipandang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
b.1.20 Level 2: Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
b.1.3 Tingkat 3: Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya tidak menggunakan data yang dapat diobservasi dan data yang tidak diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan kuotasi harga instrumen sejenis, yang memerlukan penyesuaian atau asumsi-asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi, untuk mencerminkan perbedaan antara instrumen-instrumen tersebut.
b.1.3.( Level 3: Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all financial instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between those instruments.
Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair values of financial assets that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.
48 48
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00..(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
AND
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.1. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan)
b.1. Valuation of financial instruments (Continued)
Bank menerapkan model penilaian yang secara umum digunakan untuk menentukan nilai wajar instrument keuangan yang umum dan tidak kompleks seperti kontrak berjangka valuta asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan hanya memerlukan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input dalam model mengurangi kebutuhan untuk pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan sangat dipengaruhi oleh perubahan berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum pasar keuangan.
The Bank uses widely recognized valuation models for determining the fair value of common and more simple financial instruments, such as foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgment and estimation. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgment and estimation and also reduces the uncertainty associated with determination of fair values. Availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets, and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.
Tabel di bawah ini memberikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below analyzes financial instruments measured at fair value at the end of the reporting period, based on fair value hierarchy:
Catatan/ Notes Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek untuk tujuan investasi Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Jumlah/ Total
9
96.308
132.966
229.274
11f 12
104.184
73.611 -
73.611 104.184
9
-
263.146
263.146
11f
-
4.979
4.979
Catatan/ Notes Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
2013 Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 1
9
2012 Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 1
4.295
153.799
-
23.277
23.277
9
-
21.987
21.987
11f
-
954
954
49 49
Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
Jumlah/ Total
149.504
11f
Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Investment securities
Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00..(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
b.2.. Financial asset and liability classification The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances:
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu: • Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2.h.1. • Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (lihat Catatan 2.h.1).
•
•
5. KAS
5.
Akun ini terdiri dari:
In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2.h.1.
In classifying financial assets as “heldto-maturity”, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (see Note 2.h.1).
CASH This account consists of the following:
2013
2012
28.784 23.121 1.245 53.150
21.200 17.676 956 39.832
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas diungkapkan pada Catatan 26.
Rupiah United States Dollars Other foreign currencies Total
Information with regards to the classification and fair value of cash was disclosed in Note 26.
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA This account consists of the following:
2013 Rupiah Valuta asing Jumlah
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Rupiah Dolar Amerika Serikat Valuta asing lainnya Jumlah
AND
2012
192.416 318.245 510.661
166.621 188.413 355.034
Rupiah Foreign currencies Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum reserve requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of 31 December 2013 and 2012, the Bank has complied with Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 26.
Information with regards to the classification and fair value of current accounts with Bank Indonesia was disclosed in Note 26.
50 50
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN
7.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS This account consists of the following:
Akun ini terdiri dari: 2013 Rupiah Valuta asing
2012
4.615 267.556 272.171
Jumlah
Rupiah Foreign currencies
5.939 59.599 65.538
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2013 and 2012, all outstanding current accounts with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2013 and 2012:
2013 Rupiah Valuta asing
2012
0,81% 0,01%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 26.
8. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN
BANK
INDONESIA
Information with regards to the classification and fair value of current accounts with other banks was disclosed in Note 26.
DAN
8.00PLACEMENT WITH OTHER BANKS
Akun ini terdiri dari:
Jumlah
BANK
INDONESIA
AND
This account consists of the following: 2013
Rupiah Valuta asing
Rupiah Foreign currencies
2,02% 0,02%
2012
476.513 121.702 598.215
853.586 38.552 892.138
Rupiah Foreign currencies Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2013 and 2012, all outstanding placements with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2013 and 2012:
2013 Rupiah Valuta asing
2012
6,92% 0,20%
4,38% 0,27%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 26.
Rupiah Foreign currencies
Information with regards to the classification and fair value of placement with Bank Indonesia and other banks was disclosed in Note 26.
51 51
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9.0 ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN a.
Aset keuangan yang dimiliki diperdagangkan terdiri dari:
untuk
9.
tujuan
a.
2013 Efek-efek Obligasi pemerintah Surat Perbendaharaan Negara Aset derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta Non Delivery Forward (NDF)
Jumlah
b.
Financial assets held for trading consisted of the following:
96.308 96.308
100.557 48.947 149.504
65.860 40.100 400 20.386
2.962 598 461 271
6.220 132.966
3 4.295
229.274
153.799
195.272 66.865 334 26 75
10.924 415 402 1.073 669
574 263.146
8.504 21.987
Total
Derivative liabilities Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency spot contracts Currency Non-Delivery Forward (NDF) contracts
Information with regards to the classification and fair value of financial assets and financial liabilities held for trading was disclosed in Note 26.
10. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
Menurut mata uang
a. By currency 2013
Jumlah - bersih
Derivative assets Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency Non Delivery Forward (NDF) contracts
2012
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 26.
Rupiah Valuta asing Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
Securities Government bonds Surat Perbendaharaan Negara
b. Financial liabilities held for trading consisted of the following:
2013
a.
FINANCIAL
2012
Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari:
Liabilitas derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot Kontrak valuta Non-Delivery Forward (NDF)
FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES HELD FOR TRADING
2012
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Utang akseptasi/ Acceptance payables
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
6.878 388.601 395.479
6.878 388.601 395.479
7.857 230.242 238.099
7.857 230.242 238.099
(2.591) 392.888
395.479
(630) 237.469
238.099
52 52
Utang akseptasi/ Acceptance payables Rupiah Foreign currency Total Less: allowance for impairment losses Total - net
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan) b.
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
b. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Rupiah/ Rupiah
2013 Valuta asing/ Foreign currencies
36
594)
Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 23) Selisih kurs Saldo, akhir tahun
The movement of allowance for impairment losses was as follows:
Jumlah/ Total
1.680)
1.684)
1.561)
1.562)
32
(1.081)
(1.049)
-
399)
399)
-
(5)
(5)
37
2.554)
2.591)
36
594)
630)
11.
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang
Rupiah Modal kerja Investasi TKI Konsumen lainnya Valuta asing Modal kerja Investasi
Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian (((penurunan nilai Jumlah - bersih
Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 23) Exchange rate difference Balance, end of year
LOANS RECEIVABLE a. By type and currency 2012 Rupiah Working capital Investment IOW Other consumer
2.018.479) 515.214) 479.066) 359.057) 3.371.816)
1.540.139) 522.310) 393.049) 304.642) 2.760.140)
2.118.950) 932.597) 3.051.547)
1.470.962) 555.359) 2.026.321)
6.423.363)
4.786.461)
Total
(110.766) 6.312.597)
(100.488) 4.685.973)
Less: allowance for impairment losses
Berdasarkan sektor ekonomi
Foreign currencies Working capital Investment
Total - net
b. By economic sector 2012
2013 Jasa bisnis Manufaktur Perdagangan Transportasi Konstruksi Lainnya Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
4
Jumlah/ Total
1
2013
b.
Rupiah/ Rupiah
630)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
2012 Valuta asing/ Foreign currencies
825.908) 3.691.818) 825.312) 123.996) 50.573) 905.756) 6.423.363)
539.798) 2.633.531) 669.863) 62.548) 539) 880.182) 4.786.461)
Business services Manufacturing Trading Transportation Constructions Others Total
(110.766) 6.312.597)
(100.488) 4.685.973)
Less: allowance for impairment losses
53 53
Total - net
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
11.
LOANS RECEIVABLE (Continued)
c. Cadangan kerugian penurunan nilai
c. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment losses was as follows: 2013 Cadangan kerugian penurunan nilai individual/Individual allowance for impairment losses Valuta asing/ Rupiah/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total
Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for impairment losses Valuta asing/ Rupiah/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total
Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 23) Penghapusbukuan selama tahun berjalan
22.856)
31.060)
6.866)
62.562)
69.428)
100.488)
Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 23)
22.420)
1.977
24.397)
(6.543)
(6.363)
(12.906)
11.491)
(18.037)
-
(18.037)
-)
-)
-)
(18.037)
-)
2.600
2.600)
-)
14.224)
14.224)
16.824)
27.239)
12.781
40.020)
323)
70.423)
70.746)
110.766)
Selisih kurs Saldo, akhir tahun
8.204
Jumlah/ Total
Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year))))
2012 Cadangan kerugian penurunan nilai individual/Individual allowance for impairment losses Valuta asing/ Rupiah/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total
Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for impairment losses Valuta asing/ Rupiah/ Foreign Jumlah/ currencies Sub-total Rupiah
Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 23) Penghapusbukuan selama tahun berjalan
23.723)
d.
33.906)
10.039)
51.761
61.800
95.706)
Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 23)
18.405)
(1.159)
17.246)
(3.173)
7.737
4.564
21.810)
(19.272)
-)
(19.272)
-)
-
-
(19.272)
-)
(820)
(820)
-)
3.064
3.064
2.244)
22.856)
8.204)
31.060)
6.866)
62.562
69.428
100.488)
Selisih kurs Saldo, akhir tahun
10.183)
Jumlah/ Total
Kredit direstrukturisasi
Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year))))
d. Restructured loans During 2013 and 2012, loans were restructured through the modification of terms of principal and interest, and extension of terms. As of 31 December 2013 and 2012, the restructured loans amounted to Rp 107,329 and Rp 102,930 or 1.70% and 2.20% of the total loans, respectively, with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 70,526 and Rp 69,761, respectively.
Selama tahun 2013 dan 2012, kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga, serta perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 107.329 dan Rp 102.930 atau 1,70% dan 2,20% dari jumlah kredit yang diberikan, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 70.526 dan Rp 69.671.
54 54
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) e.
11.
Kredit sindikasi
LOANS RECEIVABLE (Continued) e. Syndicated loans
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bankbank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi masing-masing berkisar antara 0,98% sampai dengan 20,00% dan 5,00% sampai dengan 20,00% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. f.
Syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Total participation of the Bank in syndicated loans in which the Bank acted as a member ranges from 0.98% to 20.00% and 5.00% to 20.00% of each syndicated loan facility as of 31 December 2013 and 2012, respectively.
Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”)
f.
Indonesian Overseas Workers (“IOW”) loans
Kredit TKI merupakan kredit yang diberikan kepada TKI melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”) yang ditujukan untuk mendanai pengembangan keahlian dan suratsurat administratif sebelum mereka bekerja di Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Kredit yang diberikan kepada TKI adalah dalam mata uang Rupiah dengan jumlah ekuivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang ditentukan dalam struktur biaya yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (“BNP2TKI”). Pencairan kredit dalam mata uang Rupiah sejumlah equivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang tercantum pada struktur biaya yang ditentukan oleh BNP2TKI dikalikan dengan kurs pada tanggal pencairan. Sedangkan cicilannya berdasarkan skedul pembayaran dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura yang telah ditentukan oleh BNP2TKI.
IOW loans represent loans provided to IOW through Indonesian Manpower Agency (“IMA”) which were designated to finance their skills development and administrative papers before they are working in Taiwan, Hong Kong and Singapore. The loans provided to IOW are in Indonesian Rupiah with an equivalent amount in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar as determined at the cost structure issued by Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (“BNP2TKI”). The loan drawdown in Rupiah currency amounted to equivalent of New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar stated in the cost structure determined by BNP2TKI times the exchange rate as of the date of drawdown. Meanwhile, the installment is based on the payment schedule in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar which has also been determined by BNP2TKI.
Karena pembayaran dari TKI diterima dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura, Bank melakukan transaksi derivatif dengan bankbank lain untuk meminimalkan risiko nilai tukar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kredit TKI masing-masing sebesar Rp 479.066 dan Rp 393.049, dilindung nilai secara ekonomis dengan kontrak forward sebagai berikut:
As the repayments from IOW will be received in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar, the Bank entered into derivative transactions with other banks to minimize the foreign exchange risk. As of 31 December 2013 and 2012, IOW loans amounted to Rp 479,066 and Rp 393,049, respectively, was economically hedged with forward contracts as follows:
Valuta/ Currency NTD HKD SGD
Jumlah nosional/ Notional amount 2013 2012 1.193.619.431 27.616.980 2.508.486
1.225.670.715 16.976.403 1.243.428
Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2013, pendapatan bersih yang belum direalisasi dari instrument-instrumen derivatif terkait kredit TKI sebesar Rp 113.615 termasuk dalam laba dari transaksi valuta asing - bersih.
Rentang periode kontrak (hari)/Range of contract period (days) 2013 2012 28 - 487 28 - 183 28 - 244
26 - 487 26 - 214 26 - 242
During the year ended 31 December 2013, the net unrealized gain from these derivative instruments related to IOW loans amounted to Rp 113,615 was included as part of gain from foreign exchange transactions - net.
55 55
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
11.
g. Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan
LOANS RECEIVABLE (Continued) g.
Other significant information relating to loans
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit ("BMPK"), baik untuk pihak berelasi maupun untuk pihak ketiga.
As of 31 December 2013 and 2012, the Bank complied with Legal Lending Limits ("LLL") requirements for both related parties and third parties.
Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah dan kredit untuk tujuan lain sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp 35.650 dan Rp 34.478 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Loans to Bank’s employees consist of car loans, housing loans and loans for other purposes as permitted by Bank Indonesia regulation amounted to Rp 35,650 and Rp 34,478 as of 31 December 2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2013 and 2012, the nonperforming loan (NPL) ratios calculated based on prevailing Bank Indonesia regulation were as follows:
2013 NPL bruto NPL neto
2012
2,14% 0,94%
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2013 and 2012:
2013 Rupiah Valuta asing
2012
Information with regards to the classification and fair value of loans receivable was disclosed in Note 26.
12. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
12. 2013
Valuta asing Tersedia untuk dijual: Obligasi pemerintah Jumlah
INVESTMENT SECURITIES 2012
162.993
104.184 267.177
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
137.817
Rupiah Held-to-maturity: Certificate of Bank Indonesia
137.817
Foreign currency Available-for-sale: Government bonds Total
Weighted average of effective interest rate per annum as of 31 December 2013 and 2012:
2013 Rupiah Valuta asing
Rupiah Foreign currencies
13,99% 4,49%
14,47% 4,72%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pada kredit yang diberikan diungkapkan Catatan 26.
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo: Sertifikat Bank Indonesia
Gross NPL Net NPL
2,46% 0,86%
2012 6,71% 1,37%
4,38% -
56 56
Rupiah Foreign currency
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)
12.
Perubahan kerugian yang belum direalisasi dari efekefek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
INVESTMENT SECURITIES (Continued) The movement of unrealized loss from the change in fair value of available-for-sale investment securities was as follows:
2013 Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan Penambahan atas kerugian yang belum direalisasi selama tahun berjalan - bersih Jumlah sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 15) Saldo, akhir tahun - bersih
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catatan 26.
2013
Jumlah
Addition of unrealized loss during the year - net Total before income tax Deferred income tax (Note 15) Balance, end of year - net
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
.
Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka
Balance, beginning of year before income tax
Information with regards to the classification and fair value of investment securities was disclosed in Note 26.
13. SIMPANAN DARI NASABAH Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
-) (932) (932) 233) (699)
2012
449.137 318.279 1.641.748 2.409.164
319.874 399.979 1.618.261 2.338.114
1.307.609 69.176 1.278.341 2.655.126
762.055 19.020 782.176 1.563.251
5.064.290
3.901.365
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Rupiah Current accounts Saving accounts Time deposits Foreign currencies Current accounts Saving accounts Time deposits
Total
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2013 and 2012:
2013
2012
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
2,15% 4,03% 7,61%
1,87% 2,91% 5,79%
Rupiah Current accounts Saving accounts Time deposits
Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka
0,52% 0,82% 1,76%
0,51% 0,63% 1,44%
Foreign currencies Current accounts Saving accounts Time deposits
Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 1.112.911 dan Rp 1.082.600 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Total current accounts and time deposits pledged as security for loans receivable amounted to Rp 1,112,911 and Rp 1,082,600 as of 31 December 2013 and 2012, respectively.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari nasabah diungkapkan pada Catatan 26.
Information with regards to the classification and fair value of deposits from customers was disclosed in Note 26.
14. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2013
Rupiah Giro Call money Valuta asing Giro Call money Jumlah
2012 2.147 2.147
1.138 50.026 51.164
3.192 121.964 125.156
94.336 28.914 123.250
127.303
174.414
57 57
Rupiah Current accounts Call money Foreign currencies Current accounts Call money Total
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN (Lanjutan)
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (Continued)
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2013 and 2012:
2013
2012
Rupiah Giro Call money
1,86%% -%
1,85% 4,70%
Rupiah Current accounts Call money
Valuta asing Giro Call money
0,75%% 0,85%%
0,50% 0,40%
Foreign currencies Current accounts Call money
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bak-bank lain diungkapkan pada Catatan 26.
Information with regards to the classification and fair value of deposits from other banks was disclosed in Note 26.
15. PAJAK PENGHASILAN
15. INCOME TAX
a. Pajak dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 merupakan pajak penghasilan badan lebih bayar untuk tahun fiskal 2007.
a. Prepaid tax as of 31 December 2013 and 2012 represented corporate income tax overpayment for fiscal year 2007.
b. Liabilitas pajak kini terdiri dari:
b. Current tax liabilities consist of: 2013
Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 25
2012
8.147) 9.588) 17.735)
17.333 5.017 22.350
c. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
c. The components of income tax expense were as follows:
2013 Pajak kini Pajak tangguhan: Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer Jumlah
2012
98.488)
81.261)
(10.002) 88.486)
(18.019) 63.242)
2013
Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% Beban pajak
Current tax Deferred tax: Origination and reversal of temporary differences Total
d. The reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and income tax expense was as follows:
d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan Tarif pajak
Corporate income tax Income tax article 25
2012
333.093) 25%) 83.273)
227.948) 25%) 56.987)
Income before tax Tax rate
5.213) 88.486)
6.255) 63.242)
Permanent differences at 25% Tax expense
58 58
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
15. INCOME TAX (Continued)
e. Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Diakui pada laba rugi periode bejalan/ Recognized in current period profit or loss
2011
e. The items that gave rise to significant portion of deferred tax assets (liabilities) as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:
Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income
Diakui pada laba rugi periode bejalan/ Recognized in current period profit or loss
2012
Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income
2013
-)
1.158)
-)
1.158)
(1.158)
-)
-)
6.424)
8.508)
(5.769)
9.163)
(2.143)
(1.374)
5.646)
Deferred tax assets: Allowance for impairment losses of financial assets Obligation for postemployment benefits
4.204) 1.489)
(511) 388)
-) -)
3.693) 1.877)
2.580) 398)
-) -)
6.273) 2.275)
Accrued expenses Fixed assets
Aset pajak tangguhan: Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Liabilitas imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar Aset tetap Imbal hasil dan biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan kredit yang diberikan Rugi yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Rugi yang belum direalisasikan dan perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi (Catatan 12) Laba belum direalisasi dari perubahan nilai wajar aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan
(1.202)
94)
-)
(1.108)
1.108)
-)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
(9.464)
9.464)
-)
-)
(6.775)
-)
3.468)
18.019)
(5.769)
15.718)
10.002)
(1.141)
Aset pajak tangguhan bersih
2.017)
-)
-)
(1.082)
-)
-)
-)
-)
-)
59 59
935)
-)
-)
(309)
16.301)
-)
-)
Deferred fees and transaction costs related to loans 626)
-)
Unrealized loss from changes in fair value of financial assets held for trading 16.301)
233)
Unrealized loss from changes in fair value of investment securities (Note 12)
233)
Unrealized gain from changes in fair value of financial assets held for trading -) Allowance for impairment losses of (6.775) financial assets 24.579)
Deferred tax assets - net
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) f.
15. INCOME TAX (Continued)
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
f.
Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submits its corporate tax returns on a selfassessment basis. The tax authorities may assess/ amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.
g. Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091. Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan dan mengajukan keberatan ke Kantor Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009.
g. In June 2008, the Bank claimed for 2007 corporate income tax overpayment of Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax assessment result letter of underpayment for income tax article 23 and 26 amounting to Rp 907 and Rp 10, respectively, and overpayment of corporate income tax amounting to Rp 12,091. The Bank agreed with the assessment related to income tax article 23 and 26 and paid the amount of Rp 917. However, the Bank disagreed with the assessment of corporate income tax and submitted an objection letter on such assessment to South Jakarta District Tax Service Office in August 2009.
Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan Bank. Atas hasil keputusan ini, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010 (lihat Catatan 33).
In May 2010, Directorate General of Taxation partially accepted the Bank’s objections. Following this result, the Bank filed appeal letter to the Tax Court in August 2010 (see Note 33).
16. PINJAMAN YANG DITERIMA
16. BORROWINGS The borrowings consist of:
Pinjaman yang diterima terdiri dari:
2013 Export Impor Bank of the Republic of China, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2013 dan 2012: USD 30.000.000, jatuh tempo fasilitas 2013 dan 2012: 20 Desember 2014 dan 20 September 2013, saldo pinjaman 2013 dan 2012: USD 7.737.576 dan USD 17.039.795, tingkat suku bunga 2013 dan 2012: LIBOR 6 bulanan + 0,375% per tahun dan LIBOR 6 bulanan + 0,75% per tahun, jatuh tempo 2013 dan 2012: antara tanggal 19 Pebruari 2014 - 19 Juli 2016 dan antara tanggal 10 Januari 2013 - 29 Oktober 2015 Dipindahkan
2012
94.490
165.008
94.490
165.008
60 60
Export Import Bank of the Republic of China, revolving credit facility, maximum facility 2013 and 2012: USD 30,000,000, facility due in 2013 and 2012: 20 December 2014 and 20 September 2013, outstanding amount 2013 and 2012: USD 7,737,576 and USD 17,039,795, interest rate 2013 and 2012:6 month LIBOR + 0.375% per annum and 6 month LIBOR + 0.75% per annum, due date 2013 and 2012: ranging on 19 February 2014 - 19 July 2016 and ranging on 10 January 2013 - 29 October 2015 Carry forward
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
16. BORROWINGS (Continued) 2013
Pindahan Wells Fargo Bank, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2013 dan 2012: USD 15.000.000, jatuh tempo fasilitas 2013 dan 2012: 21 Maret 2014, saldo pinjaman 2013 dan 2012: USD 15.000.000, tingkat suku bunga 2013 dan 2012: LIBOR 6 bulanan + 1,45% per tahun, jatuh tempo 2013 dan 2012: 21 Maret 2014 HSBC, Jakarta Branch, fasilitas Banker Acceptance, saldo pinjaman: USD 10.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 6 bulanan + 1,25% per tahun, jatuh tempo: antara tanggal 10 Januari 2014 - 21 Pebruari 2014 (perpanjangan 3 bulanan)
182.598
Jumlah
144.602
Wells Fargo Bank, revolving credit facility, maximum facility 2013 and 2012: USD 15,000,000, facility due in 2013 and 2012: 21 March 2014, outstanding amount 2013 and 2012: USD 15,000,000, interest rate 2013 and 2012: 6 month LIBOR + 1.45% per annum, due date 2012: 21 March 2014
-
HSBC, Jakarta Branch, Banker Acceptance, outstanding amount: USD 10,000,000, interest rate: 6 month LIBOR + 1.25% per annum, due date: ranging on 10 January 2014 21 February 2014 (3 months roll over)
-
Citibank,N.A, Banker Acceptance, outstanding amount: USD 5,000,000, interest rate: 6 month LIBOR + 0.7% per annum, due date: 28 February 2014 (3 months roll over)
Rupiah Valuta asing
Total
The weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2013 and 2012: 2012
9,06% 1,42%
Rupiah Foreign currencies
-% 1,55%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 26.
Information with regards to the classification and fair value of borrowings was disclosed in Note 26.
17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAINNYA
17. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
2013 Bonus Setoran jaminan Pajak pasal 4(2), 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai Liabilitas segera Liabilitas lainnya Jumlah
PT Bank Central Asia Tbk, Short Term Loan, outstanding amount: Rp 200,000, interest rate: 3 month JIBOR + 1.5% per annum, due date: 21 February 2014
309.610
202.013 662.011
2013
2012
22.813 43.957
14.315 13.441
6.650 2.684 13.382 89.486
5.636 5.177 12.457 51.026
18. MODAL SAHAM
Bonus Guarantee deposits Tax articles 4(2),21,23,26 and Value Added Tax Liabilities on demand Other liabilities Total
18. SHARE CAPITAL The details of share ownership of the Bank as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
CTBC Bank (sebelumnya Chinatrust Commercial Bank), Taiwan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah
Carried forward
60.902
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Pemegang Saham
165.008
122.008
Citibank,N.A, fasilitas Banker Acceptance, saldo pinjaman: USD 5.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 6 bulanan + 0,7% per tahun, jatuh tempo: 28 Pebruari 2014 (perpanjangan 3 bulanan) PT Bank Central Asia Tbk, fasilitas Pinjaman Jangka Pendek, saldo pinjaman: Rp 200.000, tingkat suku bunga: JIBOR 3 bulanan + 1,5% per tahun, jatuh tempo: 21 Pebruari 2014
2012
94.490
Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)
1.485 15 1.500
99 1 100
61 61
Jumlah/ Total 148.500 1.500 150.000
Shareholders CTBC Bank (previously Chinatrust Commercial Bank),Taiwan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
19. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS Based on The Annual General Meeting of the Bank’s shareholders dated 14 June 2013, the Bank’s shareholders approved the appropriation of retained earnings amounted to Rp 30,000 which represented 18.88% of the Bank’s 2012 net income (before restated).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 14 Juni 2013, para pemegang saham Bank menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 30.000 yang merupakan 18,88% dari laba bersih Bank tahun 2012 (sebelum disajikan kembali). 20. PENDAPATAN BUNGA BERSIH
20. NET INTEREST INCOME 2013
Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek yang diperdagangkan Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank-bank lain Pinjaman yang diterima Lainnya
Pendapatan bunga bersih
2012
490.454) 5.670)
428.485) 12.933)
23.985)
12.770)
1.338)
1.190)
16.660) 6.521) 544.628)
6.642) 9.179) 471.199)
(108.600) (13.129) (13.498) (12.863) (1.178) (8.135) (157.403)
(82.237) (11.319) (8.965) (5.243) (1.638) (7.330) (116.732)
387.225)
354.467)
Interest income Loans receivable Investment securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Trading securities Interest expense Time deposits Saving accounts Current accounts Deposits from other banks Borrowings Others
Net interest income
Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 10.402 dan Rp 1.579.
Included in interest income is interest from the effect of discounting (unwinding interest) of impaired financial assets for the years ended 31 December 2013 and 2012 amounting to Rp 10,402 and Rp 1,579, respectively.
Total pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif terkait dengan aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi masing-masing sebesar Rp 538.107 dan Rp 462.020 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Total interest income calculated using the effective interest method that relates to financial assets not carried at fair value through profit or loss amounted to Rp 538,107 and Rp 462,020 for the years ended 31 December 2013 and 2012, respectively.
21. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
21. FEES AND COMMISSIONS - NET 2013
Pendapatan provisi dan komisi Provisi dan komisi kredit Komisi pengiriman uang Komisi atas jasa penerbitan letters of credit Komisi lainnya Beban provisi dan komisi Beban jasa penagihan Pihak berelasi (Catatan 29) Pihak ketiga (Catatan 30) Beban komisi lainnya
Provisi dan komisi - bersih
2012
137.690) 6.981)
135.233) 7.320)
3.769) 17.049) 165.489)
2.821) 12.752) 158.126)
(20.287) (30.876) (4.126) (55.289)
(18.727) (31.041) (48.895) (98.663)
110.200)
59.463)
Termasuk dalam beban jasa penagihan kepada pihak ketiga adalah pembayaran ke Agen Tenaga Kerja Taiwan sehubungan dengan bisnis atas kredit yang diberikan kepada TKI sebesar Rp 29.178 (2012: 29.673) (lihat Catatan 30). Beban jasa pendukung penagihan dihitung berdasarkan cicilan yang dibayarkan oleh TKI dengan kriteria tertentu yang telah ditentukan dalam perjanjian. Beban jasa pendukung penagihan dibayarkan ke Agen Tenaga Kerja Taiwan melalui CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan.
62 62
Fees and commissions income Loans and fees commissions Remittance commissions Letters of credit commissions Other commissions Fees and commissions expenses Collection fees expenses Related party (Note 29) Third parties (Note 30) Other commissions expenses
Fees and commissions - net
Included in collection fees expense to third parties is the payment to the Taiwanese Manpower agency in relation to IOW business loans amounted to Rp 29,178 (2012: Rp 29,673) (see Note 30). Collection support services expenses are calculated based on the installment paid by IOW with certain criteria determined in the agreement. Collection fees expense paid to the Taiwanese Manpower agency through CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan.
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN TRANSAKSI PERDAGANGAN BERSIH
22. NET TRADING INCOME
Keuntungan (kerugian) transaksi perdagangan:
Gain (loss) from trading transactions: 2013
Instrumen derivatif Instrumen keuangan pendapatan tetap Jumlah
2012
(148.004) (24.691) (172.695)
13.192) (2.928) 10.264)
23. PENAMBAHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
23. ADDITION OF IMPAIRMENT FINANCIAL ASSETS
2013 Beban selama tahun berjalan: Tagihan akseptasi (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11) Jumlah
LOSSES
ON
2012 1.562 11.491 13.053
(1.049) 21.810) 20.761)
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Charges for the year: Acceptance receivables (Note 10) Loans receivable (Note 11) Total
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2013
Sewa Jasa konsultan sehubungan dengan kredit yang diberikan kepada TKI (Catatan 30) Penyusutan aset tetap Komunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dan transportasi Asuransi Keperluan kantor Amortisasi aset takberwujud Iklan dan promosi Jasa tenaga ahli Lainnya Jumlah
Derivative instruments Fixed income financial instruments Total
2012
16.444
16.563
Rental
16.339 11.214 8.128 7.846 7.583 4.971 4.312 2.967 2.956 2.312 18.385 103.457
16.184 10.715 7.950 7.552 6.910 4.391 4.186 3.482 2.288 2.794 22.347 105.362
Consultant fees related to IOW loans (Note 30) Depreciation of fixed assets Communication Repair and maintenance Travelling and transportation Insurance Office expenses Amortization of intangible assets Advertisement and promotion Professional fees Others Total
Jasa konsultan sehubungan dengan kredit yang diberikan kepada TKI adalah pembayaran ke entitas di Taiwan (Chen An Sin Co.) yang telah ditunjuk oleh PT Wahanakarya Suplaindo dan pembayaran ke PT Putra Jabung Perkasa sehubungan dengan bisnis atas kredit yang diberikan kepada TKI masing-masing sebesar Rp 11.980 dan Rp 4.359 (2012: Rp 16.184 dan nil) (lihat Catatan 30).
Consultant fees related to IOW loans are the payment to the entity in Taiwan (Chen An Sin Co.) as appointed by PT Wahanakarya Suplaindo and payment to PT Putra Jabung Perkasa in relation to IOW business loans amounted to Rp 11,980 dan Rp 4,359, respectively (2012: Rp 16,184 and nil) (see Note 30).
Beban konsultasi dihitung berdasarkan jumlah TKI yang melakukan pencairan pinjaman pada bulan tersebut dikalikan dengan tarif tertentu dan ditambahkan/dikurangkan dengan penyesuaianpenyesuaian yang telah disetujui oleh Bank dan konsultan.
Consultancy services expenses are calculated based on the number of IOW drawdown in that month multiplied by certain rate and added/deducted with the adjustments which have been agreed by the Bank and the consultants.
25. BEBAN KARYAWAN
25. PERSONNEL EXPENSES 2013
Gaji Tunjangan dan bonus Imbalan pasca-kerja Lain-lain Jumlah
2012
89.764 27.038 5.847 9.491 132.140
83.330 16.571 11.603 6.757 118.261
63 63
Salaries Allowances and bonuses Post-employment benefits Others Total
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
26. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi signifikan dalam Catatan 2.h menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
In the table below, the financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 2.h describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized.
Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan untuk diperdagangkan, derivatif untuk tujuan manajemen risiko, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, dan tersedia untuk dijual. Sama halnya dengan aset keuangan, setiap kategori liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam kategori liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, derivatif untuk tujuan manajemen risiko dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lainnya.
Financial assets have been allocated into trading, derivative held for risk management, held-to-maturity, loans and receivables, and available-for-sale. Similarly, each class of financial liabilities has been allocated into trading, derivative held for risk management and other amortized cost.
Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan.
The fair values are based on the relevant information available as the statement of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statement of financial position date.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The table below sets out the carrying amount and fair value of the Bank’s main financial assets and financial liabilities as of 31 December 2013 and 2012. 2013
Aset keuangan Kas
Diperdagangkan/ Trading
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management
-)
-)
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity -)
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables -
Tersedia untuk dijual/ Available-forSale
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
53.150
-)
53.150)
Jumlah nilai wajar/Total fair value 53.150)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
Giro pada Bank Indonesia
-)
-)
-)
510.661
-
-)
510.661)
510.661)
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah
-)
-)
-)
272.171
-
-)
272.171)
272.171)
-)
-)
-)
598.215
-
-)
598.215)
598.215)
229.274)
-)
-)
-
-
-)
229.274)
229.274)
-) -) -)
73.611) -) -)
) -) -)
392.888 6.312.597
-
-) -) -)
73.611) 392.888) 6.312.597)
73.611) 392.888) 6.298.214)
-) 229.274)
-) 73.611)
162.993) 162.993)
8.086.532
104.184 157.334
-) -)
267.177) 8.709.744)
267.177) 8.695.361)
Investment securities Total
-)
-)
-)
-
-
(5.064.290)
(5.064.290)
(5.064.290)
Financial liabilities Deposits from customers
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah
-)
-)
-)
-
-
(127.303)
(127.303)
(127.303)
(263.146)
-)
-)
-
-
-)
(263.146)
(263.146)
-) -) -) (263.146)
(4.979) -) -) (4.979)
-) -) -) -)
-
-
(395.479) (662.011) (6.249.083)
(4.979) (395.479) (662.011) (6.517.208)
(4.979) (395.479) (662.011) (6.517.208)
64 64
Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable
Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables Borrowings Total
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
26. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (Continued) 2012
Diperdagangkan/ Trading
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management
-)
-)
-)
-
39.832
-)
39.832)
39.832)
-)
-)
-)
355.034
-
-)
355.034)
355.034)
-)
-)
-)
65.538
-
-)
65.538)
65.538)
-)
-)
-)
892.138
-
-)
892.138)
892.138)
153.799)
-)
-)
-
-
-)
153.799)
153.799)
-) -) -)
23.277) -) -)
-) -) -)
237.469 4.685.973
-
-) -) -)
23.277) 237.469) 4.685.973)
23.277) 237.469) 4.675.576)
-) 153.799)
-) 23.277)
137.817) 137.817)
6.236.152
39.832
-) -)
137.817) 6.590.877)
137.817) 6.580.480)
Investment securities Total
-)
-)
-)
-
-
(3.901.365)
(3.901.365)
(3.901.365)
Financial liabilities Deposits from customers
Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Available-forsale
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Jumlah nilai wajar/Total fair value
-)
-)
-)
-
-
(174.414)
(174.414)
(174.414)
(21.987)
-)
-)
-
-
-)
(21.987)
(21.987)
-) -) -) (21.987)
(954) -) -) (954)
-) -) -) -)
-
-
(238.099) (309.610) (4.623.488)
(954) (238.099) (309.610) (4.646.429)
(954) (238.099) (309.610) (4.646.429)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable
Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables Borrowings Total
Nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan dan untuk tujuan investasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah berdasarkan harga kuotasi pasar.
The fair value of trading and investment securities as of 31 December 2013 and 2012 was based on quoted market prices.
Nilai wajar kredit yang diberikan yang mempunyai risiko nilai wajar dinilai dengan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The fair value of loans receivable with fair value risk was determined by discounting cash flows using market interest rate as of 31 December 2013 and 2012.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak dijelaskan di atas mendekati nilai tercatatnya karena jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair value of other financial assets and financial liabilities not explained above approximate to the carrying amount because of short term in nature and/or repricing frequently.
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut: 2013 KOMITMEN Tagihan komitmen Fasilitas kredit diterima dari bank lain yang belum digunakan Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah liabilitas komitmen - bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Bunga atas kredit yang mengalami penurunan nilai Garansi yang diterima
As of 31 December 2013 and 2012, the Bank’s commitments and contingencies were as follows: 2012 )
270.934)
124.904)
(460.744) (297.669) (758.413)
(172.487) (263.246) (435.733)
(487.479)
(310.829)
COMMITMENTS Committed receivables Unused credit facilities received from other banks Committed liabilities Unused credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C
Total committed liabilities - net CONTINGENCIES Contingent receivables Interest on impaired loans Guarantees received
14.956) 237.315) 252.271)
6.021) 227.797) 233.818)
Liabilitas kontinjensi Garansi yang diterbitkan
(55.448)
(72.424)
Contingent liabilities Guarantees issued
Jumlah tagihan kontinjensi - bersih
196.823)
161.394)
Total contingent receivables - net
65 65
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 2.879.988 dan Rp 1.775.239.
Unused credit facilities (uncommitted) granted to debtors as of 31 December 2013 and 2012 were Rp 2,879,988 and Rp 1,775,239, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, garansi yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 48.680 dan Rp 45.778.
As of 31 December 2013 and 2012, guarantees received from related parties amounted to Rp 48,680 and Rp 45,778, respectively.
Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank.
The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity.
28. KUALITAS ASET PRODUKTIF
28. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS Summarized below is the quality of productive assets in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations which are presented at their carrying amounts before allowance for impairment losses as of 31 December 2013 and 2012:
Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang disajikan pada nilai tercatat sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
-
Giro pada Bank Indonesia
510.661
-
-
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
272.171
-
598.215
Komitmen dan kontinjensi Jumlah
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
-
510.661
-
-
272.171
-
-
-
598.215
229.274
-
-
-
229.274
73.611 395.479 6.068.147
217.560
12.189
75.800
49.667
73.611 395.479 6.423.363
75.800
267.177
-
-
-
267.177
813.861 9.228.596
217.560
12.189
49.667
813.861 9.583.812
66 66
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Commitments and contingencies ) Total
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. KUALITAS ASET PRODUKTIF (Lanjutan)
28. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS (Continued) 2012
Lancar/ Current
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Komitmen dan kontinjensi Jumlah
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
355.034
-
-
-
-
355.034
65.538
-
-
-
-
65.538
892.138
-
-
-
-
892.138
153.799
-
-
-
-
153.799
23.277 238.099 4.482.954
186.414
67.804
12.150
37.139
23.277 238.099 4.786.461
137.817
-
-
-
-
137.817
508.157 6.856.813
186.414
67.804
12.150
37.139
508.157 7.160.320
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
2013
The details of significant balances and transactions with related parties were as follows: 2012
Laporan posisi keuangan
Aset keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Investment securities Commitments and contingencies ) Total
29. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Giro pada bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., cabang Hongkong CTBC Bank Co., Ltd., cabang Tokyo
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable
Statements of financial position 30.948
25.313
12.245 6.965 50.158
9.861 2.117 37.291
65 5.828 5.893
2 2
Current account with other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong branch CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
Financial assets held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Liabillities:
Liabilitas: Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
185
243
Financial liabilities held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Simpanan dari bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
356
115
Deposits from other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Laporan laba rugi komprehensif Pendapatan provisi dan komisi - bersih: Beban jasa penagihan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Statements of comprehensive income
20.287
18.727
Rekening administratif Bank garansi CTBC Bank Co., Ltd., Tunnan
Fees and commissions income - net: Collection expenses CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Administrative accounts
48.680
144.563
67 67
Bank guarantees CTBC Bank Co., Ltd., Tunnan
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
29. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued) Transactions with key management personnel
Transaksi dengan personil manajemen kunci 2013
2012
Laporan posisi keuangan
Statements of financial position
Aset: Kredit yang diberikan
2.686
4.232
Assets: Loans receivable
Liabilitas: Simpanan dari nasabah
5.888
4.126
Liabilities: Deposits from customers
151 122
255 95
Laporan laba rugi komprehensif
Statements of comprehensive income
Pendapatan bunga Beban bunga
Interest income Interest expenses
Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
There was no specific allowance for impairment losses which was recorded for key management personnel loans as of 31 December 2013 and 2012.
Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari:
The compensation of key management personnel for the years ended 31 December 2013 and 2012 consisted of:
2013 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja
2012
25.360 485 25.845
18.976 1.725 20.701
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Short term employee benefits Post-employment benefits
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:
Jenis hubungan/ Nature of relationship
No.
Pihak berelasi/Related party
1
CTBC Bank Co., Ltd. (sebelumnya/previously Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), Taipei
Pemegang saham mayoritas/ Majority shareholder
Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bank-bank lain, transaksi derivatif dan beban jasa penagihan/Current accounts with other banks, deposits from other banks, derivative transactions and collection expenses
2
CTBC Bank Co., Ltd. (sebelumnya/previously Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), Hongkong branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
3
CTBC Bank Co., Ltd. (sebelumnya/previously Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), Tokyo branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current account with other banks
4
CTBC Bank Co., Ltd. (sebelumnya/previously Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), Tunnan branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Bank garansi/Bank guarantees
68 68
Jenis transaksi/Type of transactions
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERJANJIAN
30. AGREEMENT
Perjanjian Konsultasi Kredit yang diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”)
Indonesian Overseas Service Agreement
Pada tanggal 10 April 2007 Bank mengadakan perjanjian konsultan dengan PT Wahanakarya Suplaindo (“WS”), dimana WS setuju untuk memberikan jasa konsultasi yang berkaitan dengan bisnis atas kredit yang diberikan kepada TKI.
On 10 April 2007, the Bank entered into a consultant agreement with PT Wahanakarya Suplaindo (“WS”), in which WS agreed to provide consultancy services in relation to IOW business loans.
Pada tanggal 8 Maret 2013, Bank mengadakan perjanjian konsultan dengan PT Putra Jabung Perkasa (“PJP”) dimana PJP setuju untuk memberikan jasa konsultasi yang berkaitan dengan bisnis atas kredit yang diberikan kepada TKI. PJP berperan sebagai konsultan Bank untuk membantu memastikan program kredit yang diberikan kepada TKI berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku secara langsung atau yang kreditnya akan disalurkan kepada Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”).
On 8 March 2013, the Bank entered into a consultant agreement with PT Putra Jabung Perkasa (“PJP”), in which PJP agreed to provide consultancy services in relation to IOW business loans. PJP act as consultant to the Bank to assist in ensuring that the IOW program proceeding in compliance with the prevailing regulations directly or which loans will be channeled to Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”).
Pada tanggal 19 Maret 2014 Bank mengirimkan surat notifikasi untuk tidak melanjutkan perjanjian konsultasi dengan WS dan PJP.
On 19 March 2014, the Bank sent a notification letter to discontinue WS and PJP consultant agreement.
Perjanjian Layanan dengan Agen Tenaga Kerja Taiwan
Taiwan Manpower Agreements
Pada bulan Nopember 1999, Bank mengadakan perjanjian-perjanjian layanan dengan Agen Tenaga Kerja Taiwan (“TMA”) dimana TMA setuju untuk memberikan jasa pendukung penagihan kredit yang diberikan kepada TKI di Taiwan. TMA berperan sebagai koordinator antara majikan, TKI dan Bank. TMA akan mendapatkan kompensasi sebesar NTD 3.000 (nilai penuh) yang akan dibayarkan masingmasing sebesar NTD 1.000 (nilai penuh) setiap Bank menerima pembayaran cicilan pertama, kelima dan terakhir dari TKI. Beban jasa pendukung penagihan bulanan ke TMA dicatat sebagai bagian dari beban provisi dan komisi (lihat Catatan 21).
In November 1999, the Bank entered into TMA service agreements in which TMA agreed to provide collection support services in relation to IOW loans in Taiwan. TMA acted as the coordinator between the employers, IOW and the Bank. TMA will receive service fees amounted to NTD 3,000 (full amount) which will be paid in installments of NTD 1,000 (full amount) each, when the Bank received the first, fifth and last installment payments from IOW. These monthly collection support fees to TMA were recorded as part of provision and commission expenses (see Note 21).
Pada bulan Desember 2013, Bank mengirim surat notifikasi penghentian perjanjian layanan dengan Agen Tenaga Kerja Taiwan. Penghentian perjanjian tersebut akan berlaku efektif pada bulan Maret 2014.
In December 2013, the Bank sent a notification letter to terminate TMA service agreement. The termination of this agreement will become effective in March 2014.
69 69
Worker
Agency
(“IOW”)
(“TMA”)
Loan
Service
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31.
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
31. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS
Seperti dijelaskan di Catatan 2v, Bank menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2012 karena adanya perubahan kebijakan akuntansi atas pengakuan keuntungan atau kerugian aktuaria imbalan pasca kerja.
As discussed in Note 2v, the Bank restated its financial statement for 2012 due to change of accounting policy for recognizition actuarial gain or loss of post-employment benefit.
31 Desember/December 2012 Sebelum penyajian kembali/Before restated
Setelah disajikan kembali/After restated
Penyajian kembali/ Restatement
Laporan posisi keuangan
Statement of financial position
36.651)
(8.654)
27.997)
Liabilities Obligation for post-employment benefits
1.773.094)
8.654)
1.781.748)
Equity Retained earnings
Liabilitas Liabilitas imbalan pasca-kerja Ekuitas Saldo laba Laporan laba rugi komprehensif Beban pajak penghasilan Keuntungan aktuaria atas imbalan pasca kerja - bersih
(69.011)
5.769)
(63.242)
-)
17.306)
17.306)
Statement of comprehensive income Income tax expense Actuarial gains on post-employment benefits - net
31 Desember/December 2011/1 Januari/January 2012 Sebelum penyajian Setelah disajikan Penyajian kembali/ kembali/Before kembali/After Restatement restated restated Laporan posisi keuangan
Statement of financial position
25.695
14.421)
40.116
Liabilities Obligation for post-employment benefits
1.614.157
(14.421)
1.599.736
Equity Retained earnings
Liabilitas Liabilitas imbalan pasca-kerja Ekuitas Saldo laba
32. MANAJEMEN PERMODALAN
32. CAPITAL MANAGEMENT
Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan oleh regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulation in respect of regulatory capital. The Bank’s approach to capital management is driven by the Bank’s strategic and organizational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 tier:
The Bank calculates its capital requirements using the prevailing BI regulation where the Bank’s regulatory capital is analyzed into two tiers:
•
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba tahun berjalan.
•
tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up share capital, general reserve, retained earnings and profit for the year.
•
Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif yang diperbolehkan.
•
tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing BI regulation.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah cadangan umum aset produktif yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to the elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the year before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of general allowances for productive assets that may be included as part of tier 2 capital.
70 70
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang menceminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR.
The Bank’s Risk Weighted Assets (“RWA”) are determined according to specified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognized in the statement of financial position. Based on BI regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders’ return is also recognized and the Bank also recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements as of 31 December 2013 and 2012.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai dengan Peraturan BI yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under prevailing BI regulation as of 31 December 2013 and 2012 was as follows:
2013
2012
Modal tier 1 Modal saham Cadangan umum Saldo laba Laba tahun berjalan Selisih kurang antara penyisihan wajib dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif
Tier 1 capital 150.000 30.000 1.730.681 117.302
150.000 1.610.552 73.344
(32.551) 1.995.432
1.833.896
Modal tier 2
Share capital General reserve Retained earnings Profit for the year Difference between regulatory provision and allowance for impairment losses on productive assets Tier 2 capital
67.845
45.527
General allowance for productive assets
Jumlah modal
2.063.277
1.879.423
Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko
5.567.241 171.009 819.531 6.557.781
4.219.906 157.901 804.164 5.181.971
Risk Weighted Assets: Credit risk Market risk Operational risk Total Risk Weighted Assets
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
31,46%
36,27%
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
9,00% - 10,00%
8,00%
Cadangan umum aset produktif
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Sebagaimana diungkapkan pada tabel diatas, Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang mengatur KPMM pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
71 71
Required Capital Adequacy Ratio
As disclosed on the above table, the Bank has complied with prevailing Bank Indonesia regulation governing CAR as of 31 December 2013 and 2012.
PT BANK CTBC INDONESIA (Sebelumnya PT BANK CHINATRUST INDONESIA) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Angka-angka disajkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CTBC INDONESIA (Previously PT BANK CHINATRUST INDONESIA) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (Amounts expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
33. SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 26 Pebruari 2014, Bank menerima hasil keputusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian pengajuan banding sebesar Rp 4.366 dan atas sisanya Bank tidak mengajukan keberatan ke Pengadilan Tinggi. 34. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
On 26 February 2014, the Bank received the Tax Court Decision which partially accepted the tax appeal amounted to Rp 4,366 and for the remaining the Bank do not submit an objection letter to the Supreme Court. 34. REISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan ini diterbitkan untuk menggantikan laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang diterbitkan pada tanggal 14 April 2014. Penerbitan kembali laporan keuangan diperlukan untuk memperbaiki pengungkapan tertentu yang dibuat dalam Catatan 1e dan 30 mengenai deskripsi perjanjian antara Bank dan PT Wahanakarya Suplaindo.
72 72
These financial statements are issued to supercede the financial statements as of and for the year ended 31 December 2013 that were issued on 14 April 2014. The reissuance was necessitated to correct certain disclosures made in Notes 1e and 30 regarding the description of the agreement between the Bank and PT Wahanakarya Suplaindo.