PENGEMBANGAN RANGKAIAN TV SEKOLAH SEBAGAI MEDIA BELAJAR INTERAKTIF DI SMP NEGERI 2 KOTA CIREBON ========================= Suharyati, Suhanda =========================== ABSTRAK Televisi sekolah yang dirancang atau dibangun merupakan suatu media untuk menangani pengelolaan dan penyajian materi pelajaran yang diperlukan oleh seluruh siswa, guru dan pengguna yang membutuhkan materi pelajaran sekolah yang diproses dengan cara penayangan materi secara visual melalui Televisi. Pembangunan dan penerapan Televisi Sekolah ini bertujuan untuk mengelola dan menyajikan materi pelajaran dengan cepat dan mudah dipahami oleh pengguna. Dan bisa ditonton di kelas maupun di rumah. Untuk mendukung system ini maka diperlukan peralatan pendukung siaran televisi dan materi pelajaran sebagai sumber tayangan. Peralatan pendukung yang terdiri dari hardware : kamera, komputer, TV, webcam, mixer audio/video, switch video dan lainnya, software: salah satu pendukungnya seperti ULEAD 11 sebagai program aplikasi yang dipergunakan dan menawarkan kemudahan akses untuk mengedit hasil liputan sehingga dapat ditayangkan. Kelemahan yang paling mendasar pada brainware atau pengguna alatnya yaitu pada guru dan operator yang belum terbiasa, serta aktor dalam tayangan materi pelajaran. Untuk pembangunan dan penerapan analisis system informasi akademik ini menggunakan Metode Data Flow Oriented (DFO) dengan memakai tool Data Flow Diagram (DFD). Untuk sistemnya diimplementasikan dengan menggunakan metode pembangunan System Development Life Cycle (SDLC). A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Memasuki abad ke-21, pengetahuan akan menjadi landasan utama pada aspek kehidupan, yang merupakan suatu era dengan tuntutan globalisasi dan menantang. Dalam hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap dunia pendidikan dan lapangan kerja. Perubahan-perubahan yang terjadi adalah akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan nilai-nilai. Sudah saatnya dunia pendidikan di Negara kita menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, pengenalan pemanfaatan dan pengoperasian teknologi dalam dunia pendidikan perlu dikenakan sedini mungkin baik kepada guru, siswa maupun orang tua itu sendiri, oleh karena itu perlu adanya dukungan saran dan prasarana serta pelayanan terhadap bidang
pendidikan yang berbasis teknologi pada sebuah sekolah. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan antara lain: “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurangkurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (pasal 20)” Berdasarkan ketentuan di ata, daerah atau sekolah memiliki ruang erak yang seluas-luasnya untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasivariasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan, daerah, serta kondidi siswa. Telah model-model pembelajaran selama ini yang lazim dilakukan oleh para pendidik secara konvensional, namun penulis rasakan banyak kendala diantaranya siswa sering merasa jenuh, monoton dan membosankan. Sedangkan
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
18
peserta didk adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya). Disamping itu siswa lebih cenderung ke dalam hal hiburan misalnya: menonton TV, sinetron, bermain game, dan lain-lain, Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bermaksud untuk mengembangkan TV sekolah sebagai Media Pembelajaran Interaktif di SMP Negeri 2 Cirebon. B. PERUMUSAN MASALAH Seperti yang sudah dijelaskan di atas, selama ini proses belajar dilakukan secara konvensional, sedangkan fasilitas TV sekolah yang sudah ada belum dimanfaatkan secara optimal, kemajuan teknologi yang semakin pesat, kemajuan taraf berfikir siswa makin hari dirasakan makin meningkat, bahkan ingin selalu berfikir praktis, dan cepat. C. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dan guru, antara lain: 1) Mengembangkan media pembelajaran berbasis TV sekolah. 2) Mengembangkan seluruh potensi bakat dan minat siswa. 3) Memberikan pengalaman belajar dalam rangka mencari dan menimba ilmu dengan media baru yaitu TV sekolah. 4) Sebagai acuan dan pengalaman dalam memberi pelajaran dengan berbagai media terutama media sTV sekolah. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Meningkatkan mutu pengembangan media pembelajaran berbasis TV sekolah.
2) Meningkatkan mutu pengembangan seluruh potensi bakat dan minat siswa. 3) Memepercepat pemahaman pelajaran bagi para siswa dengan menggunakan media Visual yaitu TV sekolah. 4) Memudahkan guru dalam menyampaikan materi pengajaran. D. MANFAAT PENELITIAN Hasil penulisan diharapkan dapat membantu SMP Negeri 2 Kota Cirebon dalam pelaksanaan kegiataan pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya. Dengan adanya system ini diharapkan proses pembelajaran tidak monoton dan terpusat hanya di ruangan kelas saja. Dengan media TV sekolah siswa dapat terlibat dalam proses penyerapan materi dan pembuatan media pembelajarn itu sendiri. Manfaat yang praktis dari hasil penelitian ini diharapkan: 1. Bagi SMP Negeri 2 Kota Cirebon. a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (Human Capacity Building). b. Membentuk masyarakat informasi (Knowledge Based Society). 2. Bagi STMIK IKMI Cirebon Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan mahasiswa guna pengembangan Teknologi Informatika di STMIK IKMI Cirebon. 3. Umum Memberikan Sistem Informasi Pelayanan Pendidikan. G. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah metode deskriptif khusus yaitu suatu metode yang memaparkan dengan cara menggambarkan keadaan yang diperoleh
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
19
dari hasil pengamatan dan menarik suatu kesimpulan. Data Dan Informasi Yang Diperlukan Sumber data atau Informasi yang diperlukan dalam metode penelitian ini terbagi menjadi dua jenis data, yaitu: Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian. Jenis data yang diperlukan adalah data-data yang berkenaan dengan pemanfaatan teknologi informasi khususnya peranan TV sekolah. Spesifikasi kebutuhan system ini mencakup 2 bagian deskripsi sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi kebutuhan perangkat keras untuk mendukung implementasi TV Sekolah. 2) Mengidentifikasi kebutuhan perangkat pendukung TV Sekolah. Data-data ini sangat diperlukan sebagai acuan untuk pembangunan TV sekolah di SMP Negeri 2 Kota Cirebon. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi yang berwenang, yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data sekunder ini diperoleh melalui proses kegiatan atau survey di lokasi penelitian. Secara teknis kegiatan observasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang terdapat pada data kearsipan SMP Negeri Kota Cirebon yang diperlukan bagi peningkatan kualitas siswa melalui peranan TV sekolah. E. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pengertian Mengajar Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama
berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Dalam persiapan mengajar, terlebih dahulu harus menguasai secara teoritis dan praktis unsure-unsur yang akan disampaikan kepada siswa. Kemapuan mebuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Konsep Pendidikan Berbasis Teknologi Education merupakan perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (McLeod, 1989 dalam Syah, 2000). Proses belajar seyogyanya berlangsung sejak dari lahir sampai akhir hayat, atau lebih sering dikenal dengan life long learner (Jones, 2004). Selain belajar sepanjang hayat, proses belajar orang dewasa juga menekankan kemandirian dan keaktifan untuk selalu mencari pengetahuan. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (KTSP, 2008). Artinya bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputussan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. H. HASIL DAN PEMBAHASAN Diagram Kontek Usulan Sistem Baru Diagram Kontek Tahap selanjutnya membuat diagram konteks, diagram ini merupakan paling atas system informasi yang menggambarkan aliran-aliran data kedalam
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
20
dan keluar entitas-entitas ekstenal. Proses – proses dan aliran data yang terjadi dalam system informasi akademik yang digambarkan secara logika dalam bentuk diagram alir data (DAD) dengan menggunakan metodologi dan simbolsimbol. Perangkat lunak bantu(icase tools) pengmbangan system yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses ini adalah EasyCASE Proffessional yang mempunyai kemampuan untuk menggambarkan analisa strukutr, desain struktur dan permodelan data dan juga infromasi yang dilengkapi dengan pendeteksian aturan-aturan penulisan dan keseimbangan (Balance) aliran data tiap level diagram. Diagram konteks dalam pengembangan media pembelajaran adalah sebagai berikut:
d.
e.
f.
g.
h.
yang siap ditayangkan. Data yang masuk ke admin adalah mata pelajaran, materi pelajaran, dan film jadi yang siap ditayangkan. Sedangkan keluaran dari admin ke system adalah data materi pelajaran dan laporan. Bagian Guru, yaitu petugas yang berfungsi untuk mengelola masukan mata pelajarandan mengirimkan data materi pelajaran ke system. Skenario yaitu petugas yang mengalihbahasakan materi peajaran menjadi scenario. Dari scenario lalu dimasukan ke sistem. Sutradara, bertanggung jawab atas pengelolaan scenario menjadi film mentah yang kemudian dimasukan ke sistem. Editor, bertugas mengelola film mentah menjadi film jadi yang siap ditayangkan kemudian dimasukan ke system. Kepala Sekolah bertugas memeriksa dan menerima laporan dari admin.
DFD Level 0
Gambar 1: Diagram Kontek Pengembangan Media Pembelajaran
Dari gambar diatas diketahui bahwa entitas luar yang berhubungan dengan pengembangan media pembelajaran yang dirancang adalah: a. Sistem pengembangan media pembelajaran, yaitu system informasi yang akan diproses menjadi materi pelajaran yang ditayangkan. b. Bagian kurikulum, yaitu petugas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan mata pelajaran. Data yang dimasukan ke dalam system adalah data mata pelajaran. c. Bagian Admin, yaitu petugas yang bertanggung jawab mengelola mata pelajaran menjadi materi pelajaran
Gambar 2 : DFD Level 0 Sistem Informasi Pengembangan Media Pembelajaran dengan menggunakan TV Sekolah sebagai Media Interaktif
Penjelasan: a. Proses Pendataan
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
21
Pada proses ini entitas eksternal yaitu kurikulum menginput data mata pelajaran ke system kemudian disimpan pada file penyimpanan dengan nama file mata pelajaran dan entitas eksternal guru menginput data materi pelajaran ke admin. Kemudian admin mengolahnya menjadi materi pelajaran dan disimpan pada file penyimpanan dengan nama file materi pelajaran. b. Proses Transaksi Entitas Eksternal scenario menerima data materi pelajaran dari admin diolah menjadi scenario, dan disimpan di file scenario. Kemudian diteruskan ke sutradara. Sutradara mengolah menjadi film mentah yang disimpan pada file film mentah. File film mentah diteruskan ke entitas eksternal editor untuk diolah menjadi film jadi dan disimpan pada file film jadi. c. Proses Pelaporan Pada proses ini data film jadi dari file film jadi diambil admin untuk ditayangkan dan dilaporkan kepada kepala sekolah. DFD Level 1 Proses Pendataan
Gambar 5 : DFD Level 1 Proses Transaksi
Penjelasan: Data materi pelajaran diambil dari file penyimpanan dengan nama file materi pelajaran oleh skenario kemudian diolah menjadi data skenario dan disimpan pada file penyimpanan dengan nama file skenario. Sutradara mengambil skenario dari file penyimpanan dengan nama file skenario untuk diolah menjadi film mentah dan disimpan pada file penyimpanan dengan nama file film mentah. Editor mengambil data file mentah dari gile penyimpanan dengan nama file film mentah kemudian diolah menjadi film jadi dan disimpan pada file penyimpanan dengan nama file film jadi.
FD Level 1 Proses Pelaporan
Gambar 3: DFD Level 1 Proses pendataan
Penjelasan: Kurikulum menginput data mata pelajaran dan guru menginput materi. Kemudian diterima admin dan disimpan pada file penyimpanan dengan nama file materi pelajaran. DFD Level 1 Proses Transaksi
Gambar 4: DFD Level 1 Proses Pelaporan
Penjelasan: Admin mengambil data film jadi dari file film jadi kemudian ditayangkan dan dilaporkan kepada Kepala Sekolah.
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
22
Perancangan Database Perancangan Konseptual ERD (Entity Relationship Diagram) Entity Relationship Diagram Model (Model terhubungan entitas) adalah suatu bentuk model basis data logic berdasarkan objek yang secara konseptual digunakan untuk menggambarkan hubungan antara entitas menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi yaitu anggota setiap entitas (entity) dan keterlibatan dari setiap anggota entitas (Relasi). Istilah relasi pada model relasional tidak sama dengan relasi pada ER model. Model ini dalam bentuk diagram yang biasa disebut sebagai diagram E-R Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan dalam DFD, ERD kepada pengenalan objek nyata yang dinamakan entity, Entity ini digambarkan dengan sejumlah atribut dan dihubungkan dengan entity lain dengan menggunakan relationship. Diagram E-R selalu dibuat secara bertahap, langkah-langkah tekns yang dapat dilakukan untuk menghasilkan diagram E-R adalah:
Gambar 6 : ERD Sistem Informasi Inventory Film Pembelajaran.
Penjelasan: Dari data film tersebut akan ditayangkan maka sebelumnya guru harus menginputkan atau memilih Kode Mata
Pelajaran untuk menampilkan nama guru, mata pelajaran dan judul film, lalu diteruskan memilih judul Mata Pelajaran yang telah diinputkan untuk ditayangkan kepada para siswa, setelah ditayangkan lalu disimpan ke Memory Storage. I. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam persiapan mengajar, terlebih dahulu harus menguasai secara teoritis dan praktis unsure-unsur yang akan disampaikan kepada siswa. Kemampuan mebuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Selama ini guru mengajar secara konvensional, kurang kreatif dan inovatif, tidak mengembangkan media yang ada. Dari kekurangan-kekurangan guru dalam mengajar dapat dijadikan suatu pengalaman dalam proses belajar dan mengajar. Perlu disadari pula baha kemajuan teknologi yang semakin pesat, cara berfikir siswa semakin hari makin cepat sesuai kemajuan teknologi, maka dalam hal ini seorang guru dituntut untuk dapat menggunakan media pembelajaran baru yaitu tv sekolah sebagai media interaktif, agar dalam proses belajar mengajar penuh inovatif. Dengan menggunakan TV Sekolah interaktif ini, diharapkan pembelajaran bagi siswa akan lebih menyenangkan, guru dan siswa dapat berinteraksi secara langsung, walaupun guru sebenarnya tidak hadir secara langsung di depan kelas, namun akan dirasakan hadir secara lansung dengan bantuan TV Sekolah. Selain itu gurupun akan terbantu dalam penyediaan media pembelajaran yang bisa ditayangkan ulang, sehingga tidak harus bercerita atau menggunakan metode ceramah terus. Pada akhirnya sekolah akan mempunyai bank film pembelajaran yang dibuat oleh siswa dan gurunya berdasarkan mata pelajaran dan judul,
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
23
dimana bank film tersebut diaplikasikan dengan program Visual Basic sebagai aplikasi dari system informasi yang berguna bagi para guru dan siswa serta disimpan pada server sekolah. Acuan dan pengalaman belajar dengan menggunakan TV Sekolah sebagai media interaktif sangat penting bagi kemajuan siswa dalam proses belajar, mempercepat pemahaman pelajaran, siswa dapat lebih berkembang dalam berfikir kreatif, dan inovatif, dapat menciptakan suasana belajar yang mennyenangkan, tidak membosankan dan mengurangi rasa jenuh. Dengan begitu belajar dapat menjadikan kebutuhan dasar(basic need) bagi siswa dalam dalam kehidupannya sampai akhir hayat. Saran Penulis ingin memberikan saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para pembaca skripsi ini: 1) Seorang guru harus lebih cermat dalam pengembangan media belajar, agar manfaat yang dirasakan jelas akan menghasilkan mutu pembelajaran yang lebih meningkat.
[3] Briggs, Schramm. 1977. Media Of Education. (Journal). [4] Budi Sutedjo, Hasta Dewa Putranta, ST, MM. (2002). Pengantar Sistem dan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Amus. [5] Chtyia, E. Mulyana. 2003. Guru Professional. Bandung: UPI. [6] Dadang, Asep., Said Anwar.2008. Buku Panduan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi. Cirebon: SMPN 2. [7] Jones. 2004. Long Life Education. [8] Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). SMPN 2 Cirebon. 2008. [9] Turban, Efrain., Mc Leod., James Wetherbe.1999. Information Technology for Management Making Connections for Strategys Advantage. 2nd edition: John Wiley @ Sons, Inc. [10] Whitten, Jeffery L., et. Al. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Edisi 6. Terjemahan : Tim Penerjemah ANDI, Edisi I (2004). Yogyakarta: ANDI. [11] Yogiyanto, Hartono, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yoyakarta: ANDI
2) Untuk meningkatkan minat belajar siswa, guru harus selalu berkembang kreatif sesuai dengan era perkembangan jaman, perlu dikembangkannya system pembelajaran yang lebih ber-inovatif. J. DAFTAR PUSTAKA [1] Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. [2] Anonim. 2010. Model Penyelenggaraan Sekolah Kategori Mandiri / Sekolah Standar Nasional. http://www.tve.depdiknas.go.id//. Diakses apda Januari 2010.
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
24