BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya, pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan, karena dengan adanya pendidikan, diharapkan akan melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, beriman, bertakwa dan memiliki akhlāk mulia. Sejalan dengan pernyataan tersebut Syah (2007: 4) mengemukakan pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh individu untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlāk mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan hak semua warga negara, terutama Pendidikan Agama. Di sekolah, setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan paling dasar hingga jenjang perguruan tinggi pasti ada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37 ayat 1 butir a, menegaskan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama. Sehingga jelas bahwa Undang-Undang (UU) telah menjamin terwujudnya peserta didik agar mereka menjadi orang yang beriman dan bertakwa sebagaimana dituntut dalam rumusan tujuan pendidikan (Tafsir, 2010: 158). Karena kita umat Islam, maka dari pernyataan tersebut, kita bisa langsung mengerti bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat penting, sehingga diaharapkan dengan adanya PAI, maka tujuan pendidikan nasional akan tercapai. Tujuan dari pendidikan nasional seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk Aprilia Lusi Fitriani, 2013 Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlāk mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Agama merupakan pedoman dasar umat manusia yang sangat penting, karena dalam agama, kita diajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan Tuhan, dengan sesama manusia, maupun berinteraksi dengan sesama ciptaan-Nya. Arifin (Majid et al., 2008: 27) mengemukakan bahwa pendidikan Islam merupakan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan bertujuan untuk mengarahkan, mengajarkan, melatih, membimbing dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Syahidin (2009: 3) mengemukakan bahwa definisi PAI di sekolah adalah suatu mata pelajaran yang menekankan aplikasi agar siswa taat menjalankan perintah agamanya dalam kehidupan seharihari, bukan menghasilkan siswa yang berpengetahuan agama yang mendalam. Syarifudin dan Nur’aini (2006: 5) memandang bahwa pendidikan agama Islam dapat dipahami sebagai suatu proses dan upaya untuk mengajarkan agama Islam agar menjadi pandangan hidup (way of life) bagi seseorang. Dari uraianuraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Islam sangatlah penting, karena PAI dititik beratkan pada pembinaan kepribadian siswa, agar mereka menjadi orang-orang yang beriman, bukan menghasilkan siswa yang hanya memiliki wawasan agama secara mendalam. Senada dengan hal itu, urgensi PAI juga dijelaskan oleh Sauri (2006: 44) bahwa untuk menanamkan nilai-nilai ketakwaan dan akhlāk mulia, serta menegakkan kebenaran agar membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam. Berangkat dari konsep pendidikan Islam, Syahidin et al. (2009: 1) mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam merupakan suatu program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Islam melalui proses pembelajaran di dalam atau luar kelas, yang dikemas dalam mata pelajaran agama Islam. Sehingga adanya fenomena, seperti siswa belum bisa salat merupakan salah satu kewajiban yang harus mendapat perhatian serius dari pendidik. Karena peneliti mendapatkan Aprilia Lusi Fitriani, 2013 Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3
fakta di kelas VIII yang telah di tes praktek salat satu persatu, hasilnya masih terdapat siswa-siswa yang belum hafal bacaan bacaan salat, gerakan salatnya masih belum betul, bahkan belum mengetahui urutan-urutan pelaksanaan salat yang benar. Setelah siswa-siswa di tes salat satu persatu, ternyata hasilnya dari 33 siswa yang dites salat, siswa yang mencapai KKM (yang sudah bisa salat) hanya 20 orang atau 60%, sedangkan sisanya yang belum bisa salat adalah 13 orang, yaitu sekitar 40%. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, sementara salat sudah diajarkan, apalagi menjadi tes praktek, sebagai syarat kelulusan pelajaran PAI tingkat Sekolah Dasar. Permasalahan tersebut terjadi salah satunya karena diabaikannya ketuntasan belajar. Tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan salah satu indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Siswa yang belum tuntas dalam satu bahasan harus diupayakan agar tuntas terlebih dahulu sebelum bisa melanjutkan ke pembelajaran selanjutnya. Namun faktanya masih banyak siswa-siswa yang belum mencapai KKM, akan tetapi sudah bisa mengikuti pelajaran selanjutnya. Hal tesebut tentu tidak boleh terjadi, apalagi bila siswa diluluskan begitu saja karena guru mengatrol nilai siswa yang masih belum tuntas tersebut dengan hanya membayangkan wajahnya, lalu memberikan nilai lulus tanpa mengadakan usaha perbaikan untuk siswa. Apabila hal itu terus berlanjut, akan merugikan siswa-siswa tersebut kedepannya, karena siswa-siswa tersebut tidak mempunyai kompetensi. Untuk itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian remedial teaching PAI karena peneliti memiliki keyakinan yang kuat, bahwa kelemahan yang menjadi kendala dalam PAI, khususnya dalam bahasan salat tersebut dikarenakan adanya pembelajaran yang belum tuntas, ada pembelajaran PAI belum sepenuhnya tercapai. Salat merupakan hal yang sangat urgen, karena salat dapat dikatakan sebagai ciri antara orang Islam dengan orang kafir. Apabila siswa-siswa kelas VIII masih ada yang belum bisa melaksanakan praktek salat, belum bisa bacaan dan gerakan salat, belum mengetahui urutan-urutan salat yang benar, maka Aprilia Lusi Fitriani, 2013 Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4
harus di ajarkan sampai ia bisa, karena faktanya salat sudah menjadi syarat kelulusan yang harus dicapai oleh siswa sebagai syarat kelulusan ujian praktek, saat mereka berada di Sekolah Dasar. Selain itu, seperti yang telah kita ketahui, bahwa salat adalah tiang agama Islam yang menimbulkan dampak positif terhadap perilaku manusia, dan akan menghindarkan manusia dari perbuatan keji dan mungkar. Allah swt berfirman dalam Q.S. A1 Ankabūt [29] : 45
artinya: " Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Alkitāb (Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). dan Allāh mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. A1 Ankabūt [29] : 45)1 Apabila ada siswa yang nilainya masih dibawah KKM, ia berhak mengikuti remedial, agar siswa tersebut betul-betul berusaha terlebih dahulu untuk memperbaiki kekurangannya, memperbaiki cara belajarnya, dan terbiasa untuk bertanggung jawab, karena yang sekolah adalah siswa, jadi siswalah yang harus sadar akan tanggung jawabnya dalam belajar. Dan apabila setelah diupayakan, namun nilainya masih jelek, ia berhak mendapatkan remedial teaching untuk menuntaskannya, bukannya diluluskan begitu saja. Apalagi bila hal tersebut terjadi dalam Pendidikan Agama Islam, akan sangat fatal kedepannya. Karena selain siswa yang harus menyadari akan tanggung jawabnya, guru juga harus introspeksi. Mungkin cara mengajar guru tersebut belum dimengerti oleh siswa1)
Seluruh teks dan terjemah Alquran dalam skripsi ini dikutip dari Alquran in word, yang disesuaikan dengan Alquran dan Terjemahnya. Penerjemah: Tim Depag, Bandung: Sygma publishing: 2010 Aprilia Lusi Fitriani, 2013 Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5
siswanya, dan guru juga harus lebih mengerti keadaan siswa, karena antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya berbeda. Ada yang cepat dalam belajar, menguasai materi, namun ada juga siswa yang lambat. Dengan adanya saling mengerti, sehingga diharapkan terjadinya timbal balik, saling introspeksi, guru dan siswa saling memperbaiki agar terciptanya proses pembelajaran yang lebih baik lagi. Sehingga salah satu alternatif untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk mencapai ketuntasan belajar adalah dengan diadakannya remedial teaching. Untuk itulah peneliti merasa penting meneliti kasus ini. Diharapkan setelah di adakannya remedial teaching, siswa menjadi tuntas dalam bahasan salat, terutama untuk mereka yang masih belum bisa salat, menjadi bisa melaksanakan salat lebih baik, dan bisa mengamalkannya. Seperti yang dikemukakan dalam Ahmadi dan Supriyono (2004: 152) “Remedial teaching adalah bentuk khusus pengajaran yang berfungsi untuk menyembuhkan, membetulkan atau membuat menjadi baik”. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti “Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Bahasan Salat Untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013)”. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah efektivitas remedial teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan hasil belajar pada bahasan salat untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang tahun ajaran 2012/2013? Untuk lebih mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitian, rumusan masalah tersebut dijabarkan kedalam beberapa sub pertanyaan penelitian. Adapaun sub-sub pertanyaan pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 1.
Bagaimana kemampuan awal siswa sebelum diberikan remedial teaching?
Aprilia Lusi Fitriani, 2013 Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6
2.
Bagaimana proses remedial teaching?
3.
Bagaimana hasil belajar siswa sesudah diberikan remedial teaching?
4.
Bagaimana efektivitas remedial teaching terhadap hasil belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas remedial teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada bahasan salat untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang tahun ajaran 2012/2013. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan remedial teaching.
2.
Mengetahui proses remedial teaching.
3.
Mengetahuihasil belajar siswa sesudah diberikan remedial teaching.
4.
Mengetahui efektivitas remedial teaching terhadap hasil belajar siswa.
D. Manfaat/Signifikansi Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif, bahwa PAI harus diajarkan sampai tuntas, dan peningkatan ketaatan salat itu merupakan kebutuhan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Islam terutama mukalaf. 2. Manfaat Praktis Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti, diantaranya sebagai berikut: a. Untuk peneliti, penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk menuntaskan pembelajaran siswa yang kelak bermanfaat bagi umat. b. Untuk civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk memperbaiki ketuntasan belajar, yaitu dengan diadakannya remedial teaching
Aprilia Lusi Fitriani, 2013 Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7
c. Untuk guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk memperhatikan kesulitan siswa dalam belajar PAI, serta sebagai pertimbangan dalam menerapkan remedial teaching dalam mencapai ketuntasan belajar siswa d. Untuk siswa, penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar siswa yang belum tuntas, juga diharapkan untuk memberikan kesadaran bahwa salat merupakan kebutuhan yang wajib dilaksanakan e. Untuk orang tua, penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh yang baik untuk memperhatikan kesulitan belajar anak-anaknya, senantiasa mengingatkan anak-anaknya untuk melaksanakan perintah Allah, terutama dalam ibadah salat dan memberikan pendidikan agama Islam yang terbaik untuk anak-anaknya E. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penelitian ini, terdiri dari lima bab dan tiap bab terdiri dari beberapa sub bab yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Adapun sistematika penyusunannya adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Pada bab ini berisi pembahasan landasan teori penelitian, deskripsi teori remedial teaching, penelitian terdahulu yang relevan, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III Metode penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, analisis data penelitian. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mulai dari pelaksanaan penelitian, data siswa sebelum treatment remedial teaching, data siswa setelah treatment remedial Aprilia Lusi Fitriani, 2013 Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
8
teaching, pengolahan data serta membahas temuan-temuan penelitian disertai dengan analisisnya. BAB V Kesimpulan dan saran. Dalam bab ini penulis berusaha mencoba memberikan kesimpulan dan saran, serta menyertakan lampiran yang menurut peneliti berhubungan dengan skripsi ini.
Aprilia Lusi Fitriani, 2013 Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu