A. JENIS-JENIS KEPRIBADIAN Banyak orang tidak menyadari akan dirinya dan bahkan kita tidak tahu dari kepribadian yang bermacam-macam yang dimiliki setiap orang, kepribadian (Personality) dapat dibaca dari setiap gerak gerik kejiwaan seseorang itu sendiri, contoh sifat periang, pemimpin, pesedih, pendiam dsb. Maka dari itu Macam-macam Kepribadian pada setiap orang dari segi tipe dan ciri-ciri emosi dari jenis sifat seseorang ditinjau dari 4 dasar Kejiwaan, yaitu Sanguinis, Kolerik, Melankolis dan Phlegmatis.
1. Sanguinis Adalah sifat kejiwaan yang cenderung 'Always Happy' dalam bersikap, optimis dan penuh semangat dengan sifat yang ramah, dia selalu menghidupkan suasana dalam lingkungannya, berbagi cerita, selalu periang dan antusias dalam bertindak, penampilannya yang menarik dan humoris. Biasanya orang yang memiliki kepribadian ini disukai banyak orang. Namun ada kelemahan dari sifat sanguinis yaitu, selalu banyak berbicara dan terkadang orang sanguinis itu pelupa. Seorang sanguinis memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Periang b. Optimis c. Menghidupkan Suasana d. Humoris e. Banyak Berbicara f. Antusias g. Penuh Semangat h. Penampilan Menarik i. Penuh Rasa Ingin Tahu j. Tidak Pendendam ℜ ciri-ciri emosional : a. Dalam bentuk Fisik : o Matanya selalu berkaca-kaca seraya ingin tersenyum o Mata yang selalu melihat pada respon positif dan humoris o Pandangan mata yang ceria, segar dipandang setiap orang o Wajahnya tergambarkan kesenangan tanpa beban, o Espresif dan Energik dalam pergerakkan bahasa tubuh o Daya tangkap, Cekatan dan daya pendengaran yang cukup baik b. Dalam bentuk Tindakan : o Responsif, Idealis, Solidaritas o Senang Berkumpul-kumpul 1
a. b. c. d. e.
o Susah untuk bisa menutup rahasia (lemes: bahasa kasarnya) o Senang dalam bersenda gurau, bercanda, dan melawak o Partisipatif dan Aktif o Aktif Berbicara o Menghidupkan Suasana o Selalu ingin dipuji orang o Mudah bergaul/ mudah berteman o Mudah untuk menyesuaikan kondisi dan situasi ℜ Kelemahan : Terlalu banyak bicara (bicaralah seperlunya, to the point komentarnya) Egois (perasalah terhadap perasaan orang lain, belajarlah mendengarkan) Mudah lupa (belajar catat sesuatu agar tidak lupa) Kurang disiplin (pintar-pintarlah ngatur waktu) Kurang dewasa (ingat umur ^_^)
2. Koleris Adalah sifat alamiah rasa kepemimpinan dan begitu tegas. Biasanya sifat Koleris ini jenis sifat kejiwaan yang benar-benar diuntungkan untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak. Seorang kolerik memiliki kemauan keras dalam mencapai sesuatu. Ia seorang yang berapiapi, begitu aktif, praktis, cekatan dan mandiri, dan sangat independen. Ia cenderung bersikap tegas dan pendirian keras dalam mengambil keputusan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Ia tipe orang yang suka dengan aktivitas. Ia tidak perlu dirangsang oleh lingkungannya, tetapi ia yang merangsang lingkungannya tersebut dengan ide-idenya yang tidak pernah berakhir rancangan, sasaran dan ambisinya. Ia bukan tipe yang gampang menyerah terhadap tekanan dari orang lain bahkan tekanan tersebut justru membuat dia makin maju. Seorang yang koleris memiliki ciri-ciri sebagi berikut : a. Emosional b. Berbakat memimpin c. Dinamis, aktif d. Sangat memerlukan perubahan e. Harus memperbaiki kesalahan f. Berkemauan kuat dan tegas g. Tidak emosional dalam bertindak h. Tidak mudah patah semangat i. Bebas dan mandiri j. Penuh keyakinan ℜ Kelemahan : a. Terkadang suka nyepelein orang lain b. Harus terkendali c. Tidak begitu membutuhkan seorang teman.
3. Melankolis Melankolis merupakan temperamen yang paling kaya. Ia memiliki rasa seni yang tinggi. Kemampuan analitis yang kuat, perfeksionis, sensitif, berbakat dan rela berkorban. Perasaan sangat berpengaruh pada dirinya pribadi Melankolis adalah orang yang introvert tapi apabila ia sedang berada dalam puncak suka cita ia bisa saja menjadi lebih ekstrovert. Pribadinya yang sangat perfeksionis cenderung membuatnya sering menyalahkan diri sendiri dan 2
menjadi rendah diri padahal ia adalah seseorang yang memiliki daya analitik yang hebat yang mampu memperhitungkan bahaya, halangan dalam setiap proyek secara akurat. Perasaan mereka yang peka dan sensitif juga dapat membuat mereka jadi pendendam dan sering terlihat murung. Orang melankolis cenderung memilih pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan dan ketekunan, sekali ia memilih sesuatu maka ia akan tetap setia mengerjakannya. Seorang melankolis memiliki ciri-ciri kepribadian sebagai berikut : a. Perfeksionis b. Perasa c. Sensitif d. Analitis e. Serius dan Tekun f. Suka Berkorban g. Idealis h. Berbakat dan Kreatif ℜ Kelemahan : a. Tertekan karena ketidaksempurnaan b. Merendahkan diri sendiri c. Sulit disenangkan d. Cepat pesimis
4. Phlegmatis Merupakan seseorang yg memiliki sifat alamiah pendamai, tidak suka kekerasan, merupakan orang yang mudah diajak bergaul, ramah, dan menyenangkan, Ia adalah tipe orang yang bisa membuat sekelompok orang tertawa terbahak-bahak oleh humor keringnya meski ia sendiri tidak tertawa. Merupakan pribadi yang konsisten, tenang, dan jarang sekali terpengaruh dengan lingkungannya, tidak pernah terlihat gelisah. dibalik pribadinya yang dingin dan malumalu, Sesungguhnya ia memiliki kemampuan untuk dapat lebih merasakan emosi yang terkandung oleh sesuatu. Karena sifatnya yang menyukai kedamaian dan tidak suka pertikaian, ia cenderung menarik diri dari segala keterlibatan. Hal ini sering kali menghambatnya untuk menunjukkan kemampuannya secara total dan menjadi cenderung pasif dan pemalas. Seorang yang phlegmatic memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Cinta Damai b. Introvert c. Pasif d. Konsisten e. Penjaga Rahasia yg baik f. Cool (bersikap dingin) g. Pemalu h. Dibalik Layar (penonton) ℜ Kelemahan : a. kepribadian Phlegmatis adalah kepribadian yang sangat membutuhkan kenyamanan suasana hati, bila ada zona tertentu yang membuatnya tidak bisa mengeluarkan sosok kemampuan yang ada pada dirinya. b. Orang Phlegmatis cenderung pencari selamat, mereka sangat tidak ingin mendapatkan malu.
3
B. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN Kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh kehidupan pribadi masing-masing orang. Kepribadian terbentuk baik secara alamiah maupun disebabkan oleh kehidupan/gaya hidup/life style seseorang. Sedangkan pengembangan kepribadian diri adalah usaha seseorang untuk mengenal dan memahami dirinya sendiri seperti minat, kemampuan, hasrat-hasratnya dan rencana-rencananya (planning) di masa depan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian seseorang antara lain : 1. Faktor Bawaan Faktor ini merupakan unsur bawaan dari seseorang yang menentukan ciri fisik utamanya seperti warna kulit, mata, muka dsb. Selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar seperti kepekaan dan penyesuaian diri. Misalnya : a. Rambut ikal seorang anak karena ada orang tuanya yang berambut ikal b. Bakat anak diturunkan dari orang tuanya c. Potensi diri anak (IQ) 2. Faktor Lingkungan Kepribadian seseorang dapat terbentuk melalui lingkungannya, dimana dan dengan siapa dia bergaul (gaya hidup), hal tersebut berperan besar dalam proses pembentukan kepribadian seseorang. Faktor lingkungan tersebut seperti sekolah, tempat bermain, atau lingkungan sosial/budaya seperti teman, guru dsb. Misalnya : a. Perluasan wawasan terbentuk melalui pendidikan formal/informal b. Perluasan wawasan terbentuk melalui pergaulan/perjalanan 3. Interaksi antara Bawaan dan Lingkungan Kepribadian seseorang juga dapat terbentuk dari gabungan antara faktor bawaan dan lingkungannya. Interaksi antara bawaan dan lingkungan akan menyebabkan timbulnya perasaan AKU/DIRIKU dalam diri seseorang. Misalnya : a. Jika seorang anak di masa kecilnya sering dipukul maka cenderung pada saat dewasa menjadi kejam/sadis. Konsep diri atau perkembangan diri individu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Harapan dari orang tua Keadaan fisik seseorang Sikap anggota keluarga Kematangan biologis Pengaruh media massa Kesempatan menempuh pendidikan Tuntutan sekolah Agama dan kepercayaan Pengaruh dan pendapat teman Keadaan ekonomi keluarga Masalah keluarga Sikap teman sebaya
4
P
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
d
i
m
K
a
n
a
k
-
k
a
n
a
r
a
i
s
i
n
d
a
i
p
o
n
s
e
p
d
i
r
i
e
r
p
e
n
g
a
r
d
u
a
h
r
p
a
n
g
t
d
u
a
u
d
a
r
e
m
u
a
a
r
i
r
n
s
e
b
a
u
g
k
u
n
a
h
m
a
a
g
a
s
i
n
g
-
m
a
s
i
n
g
n
e
w
a
s
o
n
s
e
p
d
i
r
i
d
a
p
a
r
p
e
n
g
a
r
n
y
a
a
j
i
k
u
h
a
i
a
T
u
a
d
a
r
o
n
s
e
p
d
i
r
i
d
a
p
a
t
t
b
e
s
a
i
e
r
p
e
n
g
a
r
u
h
d
a
r
i
:
:
a
G
i
d
u
:
a
n
a
b
K
S
T
p
m
t
O
a
u
u
U
b
d
t
k
K
b
i
r
D
K
v
e
n
n
a
k
A
M
i
n
g
k
u
n
g
a
n
L
P
T
a
s
e
a
n
m
g
a
n
a
a
n
h
i
d
u
n
a
e
t
a
n
g
g
a
P
a
s
a
n
g
a
n
h
i
d
u
p
k
A
r
T
p
n
g
t
u
u
c
u
C
a
O
L
Adapun faktor-faktor yang menghambat pengembangan kepribadian seseorang dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1.
2.
Faktor dari lingkungan Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan terutama pada saat sekarang ini disebabkan oleh latar belakang sosial budaya, misalnya : a. System yang dianut System yang berlaku dalam lingkungan seperti pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan, menjadi penghambat tersendiri, misalnya system kesenioritasan yang berlaku dalam jenjang kepangkatan di lingkungan pekerjaan. b. Tradisi atau budaya Tanggapan , sikap, atau kebiasaan dalam suatu lingkungan yang berupa tradisi/kebisaan, misalnya peran wanita adalah untuk mengurus rumah tangga. Faktor dari diri sendiri a. Tidak ada tujuan hidup yang jelas b. Kurang motivasi atau penilaian negative terhadap diri c. Tidak mau menilai diri, takut menerima kekurangan/kelemahan d. Usia, misal usia muda adalah usia produktif
5
C. JENDELA JOHARI a)
Pentingnya Mengenal Diri Sendiri Mengenali diri sendiri adalah langkah awal dari proses penciptaan diri. Proses penyingkapan diri (self-disclosure) dan meminta umpan balik (feedback) dalam model Jendela Johari ini dapat dilakukan ketika berinteraksi dengan orang lain sebagai jalan untuk membuka cakrawala tentang diri. Dengan mengenali diri sendiri, manusia mengetahui apa yang diri rasakan dan alasan diri berperilaku. Pemahaman terhadap diri akan memberikan kesempatan untuk merubah hal-hal yang ingin diubah, secara sadar dan aktif menciptakan kehidupan yang diri inginkan. Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri dapat membantu seseorang menentukan strategi hidup untuk mendapatkan tujuan hidupnya. Tanpa tahu diri sendiri, penerimaan dan perubahan diri menjadi hal yang tidak memungkinkan. Proses mengenal diri dapat dilakukan tidak hanya dengan mencoba mengamati dan mengerti diri sendiri namun dapat melalui interaksi yang dilakukan dengan orang lain. Asumsi inilah yang membawa Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. Jendela tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Berikut ini disajikan gambar ke 4 sel tersebut.
1.
Open Area (A) Jendela ini menggambarkan hal-hal (perilaku, persepsi, emosi, pengetahuan, pola pikir,status perkawinan, keahlian dll) yang kita ketahui dan orang lain juga tahu tentang hal itu. Misalnya, kita adalah ketua OSIS yang punya kemampuan sebagai pemimpin, jago bikin keputusan sekaligus disiplin. Makanya, teman teman dan gurupun nggak ragu dengan kapasitas kita sebagai OSIS. Pengaruhnya: Jendela yang terbuka ini bisa dibilang sebagai sisi dimana hubungan kita dan orang lain berjalan dengan lancar dan bebas hambatan. Soalnya, kedua pihak saling mengenal dengan baik dan punya banyak informasi tentang dirinya masing masing. Komunikasi yang lancar ini membuat konflik jadi gampang dihindari. Misalnya, anak buah kita di OSIS nggak ragu untuk curhat tentang masalahnya kepada kita, karena mereka percaya bahwa kita bisa diandalkan dan bisa memberi solusi yang bagus. Mereka juga menjalankan tugasnya dengan baik karena sadar kalau kedisiplinan adalah hal yang kita junjung tinggi.
6
2.
3.
4.
Blind Area (B) Jendela yang satu ini melukiskan diri kita yang kita sendiri nggak nyadar akan hal itu, tapi orang lain tahu sisi yang tersembunyi dari diri kita, kita itu dibikin “buta” oleh kurangnya wawasan kita mengenai diri sendiri. Maksudnya, ada hal-hal tersembunyi dari diri kita yang hanya orang lain yang tahu, uniknya kita sendiri nggak tahu kehadiranya. Pengaruhnya : Dibalik jendela ini merupakan bagian dimana hubungan kita dengan orang lain berjalan dengan baik, karena kedua belah pihak tahu apa-apa saja di pendampingnya, namun, kurangnya komunikasi bisa hancurin hubungan itu. Apalagi salah ambil langkah. Ambil contoh saja, si A tahu kalau si B orangnya sok tahu, namun saking setianya si A tidak jujur kalau sebenernya ia gerah sama sifat satu itu. Karena itu, si A ninggalin si B tanpa keterangan. Nah, hal seperti itu bias dicegah dengan adanya komunikasi yang lancar, dengan gitu, gak ada lagi salam perpisahan dan jendela ini bermetamorfosis menjadi sisi jendela Open Area. Hidden Area (C) Jendela ini adalah daerah yang merupakan antonim dari Blind Area, Jendela ini memperlihatkan hal-hal yang bersifat pribadi, hanya kita yang tahu namun orang lain tidak tahu akan hal ini, misalnya, kita paling jago main basket dari teman teman kita, namun, teman teman sekitar kita tidak pernah mengetahuinya, jendela ini lebih menonjolkan sifatsifat orang yang pendiam, yang nggak suka bergaul dengan orang lain. Pengaruhnya : sisi yang ada di hadapan jendela ini hanya akan merugikan satu pihak saja, yaitu pihak yang selalu menyembunyikan informasi tentang dirinya. Soalnya, pihak ini nggak suka ada orang lain ikut campur dalam masalahnya, biasanya orang ini banyak tertekan karena kemisteriusannya. Akibatnya, orang ini hanya merangkul wawasan tentang diri sendiri, wah, pasti kalau ditanya hari ulang tahun salah satu teman di kelasnya dia bakal ????? Unconcious Area (D) Jendela misteri ini benar-benar misteri dalam diri kita, pasalnya, jendela ini menyembunyikan hal-hal yang kita miliki, karena kurangnya wawasan perihal diri sendiri, hal-hal itu bersembunyi dalam diri kita, orang lain pun tahu akan hal ini. Misalnya, kita punya suara biasa saja, namun kita nggak pernah nge-tes suara ke board casting, nah, ketika teman kita me-lelang kesempatan nge-tes di board casting, kita coba atas dukungan teman-teman kita, ternyata hasilnya memuaskan maka bakat kita ini nggak jadi misteri lagi kan?. Nah, Bagi yang ingin melenyapkan jendela misteri ini, satu cara,! hanya dengan tambah pengalaman dengan hal-hal baru. Pengaruhnya ; wah, basa basi tentang pengaruhnya, memang misteri! Karena kita sendiri nggak tahu apa yang jadi misteri. Yang jelas terbukanya jendela misteri ini merupakan suatu jalan menuju masa depan cerah, seperti yang tertera di atas… kitapun jadi bisa koreksi diri lebih dalam lagi.
Yang dimaksud dengan daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam hubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak mampu memahami tentang diri, sehingga orang ini seringkali menyinggung perasaan orang lain dengan tidak sengaja. Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/menutup dirinya. Informasi tentang dirinya disimpan rapat-rapat. Daerah yang tidak disadari membuat bagian kepribadian yang direpres dalam ketidaksadaran, yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Namun demikian ketidaksadaran ini 7
kemungkinan bisa muncul. Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masingmasing daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain. Gambaran kepribadian di bawah ini dapat memberikan contoh mengenai daerah-daerah dalam Jendela Johari.
Pengenalan diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama pengungkapan diri (self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik ( Feedback ). Tahap pengungkapan diri, orang mempersempit daerah C (lihat gambar 1), sedangkan untuk mempersempit daerah B dibutuhkan umpan balik dari orang lain (lihat gambar 2). Akhirnya, ia akan mempunyai daerah publik (A) yang semakin luas (lihat gambar 3). b) Contoh kasus Lia, gadis pemalu, ia selalu sulit menjalin pergaulan. Sangat jarang ia dapat menceritakan perasaan, keinginan, dan fikiran-fikiran yang ada pada dirinya. Akibatnya, ia kurang dikenal oleh teman sepergaulannya. Kemungkinan besar, Lia mempunyai daerah publik (A) yang kecil, sedangkan daerah yang tersembunyi lebih besar (C) atau Nia mempunyai daerah buta yang lebih besar (B), sebab kelebihan yang merupakan aset bagi dirinya tidak disadarinya atau dilihat orang lain. Semakin luas daerah A dapat dikatakan seseorang mempunyai konsep diri yang positif. Ia telah tahu, baik dalam kuantitas maupun kualitas, kekuatan dan kelemahan dirinya. Orang semakin bebas untuk menentukan langkahnya, topeng-topeng yang dipakainya semakin terkuak dan ditinggalkannya. Ia menjadi pribadi yang matang, percaya diri, tidak takut menghadapi kegagalan, dan siap mengahadapi tantangan.
8