A. Pengertian Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Akibat penurunan fungsi ginjal terjadi peningkatan metabolit persenyawaan nitrogen seperti ureum dan kreatinin, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal (Sudoyo W., et al. ,2006). Gagal ginjal akut bisa juga diartikan sebagai kemunduran yang cepat dari kemampuan ginjal dalam membersihkan darah dari bahanbahan racun, yang menyebabkan penimbunan limbah metabolik didalam darah (Setyaningsih A., Puspita D., Rosyidi M I., 2013). B.Etiologi Menurut Sudoyo W., et all. ,2006 ; Isselbache., 2011; Nainggolan G., Sinto R., 2010 Etiologinya adalah sebagai berikut : Etiologi AKI dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan patogenesis AKI, yakni 1) penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal (AKI prarenal,~55%), 2) penyakit yang secara langsung menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal (AKI renal/intrinsik,~40%), 3) penyakit yang terkait dengan obstruksi saluran kemih (AKI pascarenal,~5%). 1. Kondisi Pre Renal (hipoperfusi ginjal) Kondisi pra renal adalah masalah aliran darah akibat hipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi glumerulus. Kondisi klinis yang umum yang menyebabkan terjadinya hipoperfusi renal adalah : a. Penipisan volume b. Hemoragi c. Kehilangan cairan melalui ginjal (diuretik, osmotik) d. Kehilangan cairan melalui saluran GI (muntah, diare, selang nasogastrik) e. Gangguan efisiensi jantung f. Infark miokard g. Gagal jantung kongestif h. Disritmia i. Syok kardiogenik j. Vasodilatasi k. Sepsis l. Anafilaksis m. Medikasi antihipertensif atau medikasi lain yang menyebabkan vasodilatasi 2. Kondisi Intra Renal (kerusakan aktual jaringan ginjal) Penyebab intra renal gagal ginjal akut adalah kerusakan glumerulus atau tubulus ginjal yang dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini : a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida
e. Agen kontras radiopaque f. Logam berat (timah, merkuri) g. Obat NSAID h. Bahan kimia dan pelarut (arsenik, etilen glikol, karbon tetraklorida) i. Pielonefritis akut j. Glumerulonefritis 3. Kondisi Post Renal (obstruksi aliran urin) Kondisi pasca renal yang menyebabkan gagal ginjal akut biasanya akibat dari obstruksi di bagian distal ginjal. Obstruksi ini dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut : a. Batu traktus urinarius b. Tumor c. BPH d. Striktur e. Bekuan darah
C. Patogenesis 1. Gagal ginjal Akut Iskemia atau Nefrotoksin
Kerusakan
Pe penurunan aliran
Kerusakan
sel tubulus
darah ginjal
glomerulus
Penurunan
Perubahan
aliran darah
berat jenis urine
glomerulus
Penuruna
Obstruksi Peningkatan
n
tubulus Kebocor
pelepasan
an filtrat
Nacl ke
ultrafiltras i
mukosa denia Penuruna n GFR
Penurunan Ketidakseimban gan elektrolit
produksi energi metabolik
Reaksi tinggi
2. Gagal Ginjal
Penurunan
terhadap
pemasukan
penurunan
diet
curah
Reaksi tinggi terhadap infeksi
Bagan 1. Patogenesesis Gagal ginjal akut (Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M., 2005)
D. Diagnosis Kriteria diagnosis GGA yaitu terjadinya peningkatan kadar kreatinin darah secara progresif 0,5 mg/dL per hari. Peningkatan kadar ureum darah adalah sekitar 1020 mg/dL per hari, kecuali bila terjadi keadaan hiperkatabolisme dapat mencapai 100 mg/dL per hari (Isselbacher., 2011). E. Komplikasi dan Penanganan Komplikasi yang dapat terjadi dari gagal ginjal akut di antaranya gagal ginjal kronik, infeksi, dan sindrom uremia. Untuk gagal ginjal kronik, terapi sesuai tatalaksana GGK pada umumnya, bila sudah parah dilakukan dialisis dan transplantasi ginjal. Komplikasi infeksi sering merupakan penyabab kematian pada GGA, dan harus segera diberantas dengan antibiotika yang adekuat. Bila LFG menurun 5-10% dari keadaan normal dan terus mendekati nol, maka pasien akan menderita sindrom uremik, yaitu suatu kompleks gejala yang terjadi akibat atau berkaitan dengan retensi metabolit nitrogen karena gagal ginjal. Sindrom uremia ditangani secara simtomatik (Sudoyo W., et al. ,2006).
Isselbacher., 2011., Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam., Jakarta; EGC Sudoyo W. Aru, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta; EGC hal Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M., 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:EGC
A. Definisi Fosfat adalah hasil ketika oksigen dikombinasikan dengan fosfor. Fosfor adalah mineral alami dan merupakan salah satu komponen utama, bersama dengan kalsium, yang membentuk tulang dan gigi. Fosfat juga menyediakan energi bagi tubuh Anda (Murray R., et al., 2011) B. Fungsi Peran utama fosfat adalah untuk membantu membentuk tulang dan gigi yang kuat dalam tubuh manusia. Ini juga ditemukan pada organ-organ lain di seluruh tubuh dan membantu filter limbah dari ginjal dan memainkan peran penting dalam produksi dan penyimpanan energi dalam tubuh. Dalam bentuk dasarnya, fosfor juga bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan nutrisi lain karena menggabungkan dengan mineral lain untuk membentuk garam fosfat atau senyawanya (Murray R., et al., 2011). Murray R., et al., 2011., Biokimia Harper., Jakarta; EGC