ABSTRAK Evaluasi Program Kemitraan Antara Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) Dengan Unsrat Dalam Peningkatan Sumberdaya Manusia. OLEH : Hilarius Dalome Salah satu program nyata perusahaan PT Freeport Indonesia adalah memberikan perhatian khusus bagi masyarakat setempat dimana para pekerja yang masih muda ataupun para pekerja yang memiliki anak sekolah diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan melalui suatu organisasi atau lembaga yang diberi nama Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK). LPMAK adalah lembaga yang berbadan hukum dan berwewenang untuk mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) khususnya dalam pemberian biaya studi bagi masyarakat khususnya siswa dan Mahasiswa. Adapun tujuan dari lembaga pengembangan masyarakat (LPMAK) adalah menjadi lembaga independen professional dan mandiri dalam pengelolaan dana serta program, disamping itu tujuannya juga ingin mewujudkan masyarakat asli di Kabupaten Timika yang berperan sebagai penggerak pembangunan yang berkelanjutan untuk mencapai kualitas hidup yang layak, sejahtera lahir dan batin secara berkesinambungan. Secara faktual program kemitraan yang direalisasikan oleh LPMAK memang menunjukan banyak keberhasilan terutama peran lembaga tersebut bermitra dengan Perguruan Tinggi yang ada diluar daerah dengan sasaran untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang handal, agar kelak dengan peran tersebut para siswa dan Mahasiswa yang diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai jenjang pendidikan akan mampu membangun potensi daerah mereka sendiri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemikiran Salah satu program nyata perusahaan PT Freeport Indonesia adalah memberikan perhatian khusus bagi masyarakat setempat dimana para pekerja yang masih muda ataupun para pekerja yang memiliki anak sekolah diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan melalui suatu organisasi atau lembaga yang diberi nama Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK). LPMAK adalah lembaga yang berbadan hukum dan berwewenang untuk mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) khususnya dalam pemberian biaya studi bagi masyarakat khususnya siswa dan Mahasiswa. Adapun tujuan dari lembaga pengembangan masyarakat (LPMAK) adalah menjadi lembaga independen professional dan mandiri dalam pengelolaan dana serta program, disamping itu tujuannya juga ingin mewujudkan masyarakat asli di Kabupaten Timika yang berperan sebagai penggerak pembangunan yang berkelanjutan untuk mencapai kualitas hidup yang layak, sejahtera lahir dan batin secara 1
berkesinambungan. Secara faktual program kemitraan yang direalisasikan oleh LPMAK memang menunjukan banyak keberhasilan terutama peran lembaga tersebut bermitra dengan Perguruan Tinggi yang ada diluar daerah dengan sasaran untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang handal, agar kelak dengan peran tersebut para siswa dan Mahasiswa yang diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai jenjang pendidikan akan mampu membangun potensi daerah mereka sendiri. Namun dibalik keberhasilan tersebut proses penyaluran atau pemberian dana khususnya Beasiswa yang diberikan selama ini diduga masih kurang efektif sesuai dengan pedoman yang berlaku dalam ketentuan lembaga (LPMAK) terutama yang berkaitan dengan tujuan, sasaran dan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi masyarakat penerima, selain itu program kemitraan dengan lembaga Perguruan Tinggi bagi pihak pengelola tidak memberlakukan secara Transparan terhadap pengelolaan keuangan, serta proses akuntalitas kinerjanya masih dianggap tertutup hanya untuk kepentingan lembaga semata, serta tidak didukung dengan prinsip kebersamaan dalam pengelolaan program. Tetapi secara faktual program kemitraan antara LPMAK dengan lembaga Perguruan Tinggi khususnya di Universitas Sam Ratulangi Manado telah menunjukan tingkat keberhasilan khususnya dalam meningkatkan pelaksanaan Sumberdaya Manusia yang handal dinamun dibalik keberhasilan tersebut sesuai dengan hasil evaluasi telah menunjukan berbagai hambatan yang diperoleh antara lain masalah proses administrasi yang kurang transparan terhadap penggunaan dana yang sampai saat ini dinilai oleh masyarakat Tujuh Suku di Papua (Suku Mimika) kurang terbuka terhadap penggunaan dana tersebut sehingga menimbulkan rasa kecurigaan karena kurang sesuai dengan anggaran dasar dari organisasi yang dimaksud, sehingga berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut diatas penulis merasa tertarik untuk membahas pokok bahasan Skripsi dengan judul : “ Evaluasi Program Kemitraan Antara LPMAK dan Unsrat dalam peningkatan Sumberdaya Manusia”.
II METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, untuk penentuan informan ditetapkan sebanyak 8 orang. Teknik pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk yaitu melalui ; Observasi/pengamatan, Wawancara,serta pengadaan data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berpatokan pada penelitian kualitatif yang lazim digunakan oleh setiap peneliti, oleh karena itu penulis mengambil petunjuk yang dikembangkan oleh para ahli peneliti kualitatif, yakni berpatokan pada konsep yang dibangun oleh Miles dan Huberman (1992 dalam Moleong ,1996). Untuk menyajikan data tersebut agar lebih bermakna dan mudah dipahami adalah menggunakan interactive model analysis dari Miles dan Huberman (1992). Dalam model ini kegiatan analisis dibagi menjadi 3 tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. 1. Tahap reduksi data
2
Reduksi data yaitu proses pemilihan data kasar dan masih mentah yang berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung melalui tahapan pembuatan ringkasan, memberi kode, menelusuri tema, dan menyusun ringkasan. Tahap reduksi data yang dilakukan penulis adalah menelaah secara keseluruhan data yang dihimpun dari lapangan mengenai peran evaluasi program Kemitraan antara LPMAK dengan Unsrat dalam pengembangan SDM. 2. Tahap penyajian data Seperangkat hasil reduksi data kemudian diorganisasikan ke dalam bentuk matriks yang diberi nama display data sehingga terlihat gambarannya secara lebih utuh. Penyajian data dilakukan dengan cara penyampaian informasi berdasarkan data yang dimiliki dan disusun secara runut dan baik dalam bentuk naratif, sehingga mudah dipahami. Dalam tahap ini peneliti membuat rangkuman secara deskriptif dan skematis sehingga tema sentral akan dapat diketahui dengan mudah. 3. Tahap Verifikasi data/penarikan simpulan Verifikasi data penelitian yaitu menarik simpulan berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, kemudian peneliti mengambil simpulan yang bersifat sementara sambil mencari data pendukung atau menolak simpulan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengkajian tentang simpulan yang telah diambil dengan data pembanding teori tertentu. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat kebenaran hasil analisis yang melahirkan simpulan yang dapat dipercaya.
III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Program Kemitraan LPMAK dalam pengembangan SDM Program nyata perusahaan PT Freeport Indonesia adalah memberikan perhatian khusus bagi masyarakat setempat dimana para pekerja yang masih muda ataupun para pekerja yang memiliki anak sekolah diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan melalui suatu organisasi atau lembaga yang diberi nama Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK). LPMAK adalah lembaga yang berbadan hukum dan berwewenang untuk mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) khususnya dalam pemberian biaya studi bagi masyarakat khususnya siswa dan Mahasiswa. Adapun tujuan dari lembaga pengembangan masyarakat (LPMAK) adalah menjadi lembaga independen professional dan mandiri dalam pengelolaan dana serta program, disamping itu tujuannya juga ingin mewujudkan masyarakat asli di Kabupaten Timika yang berperan sebagai penggerak pembangunan yang berkelanjutan untuk mencapai kualitas hidup yang layak, sejahtera lahir dan batin secara berkesinambungan. Secara
3
faktual program kemitraan yang direalisasikan oleh LPMAK memang menunjukan banyak keberhasilan terutama peran lembaga tersebut bermitra dengan Perguruan Tinggi yang ada diluar daerah dengan sasaran untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang handal, agar kelak dengan peran tersebut para siswa dan Mahasiswa yang diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai jenjang pendidikan akan mampu membangun potensi daerah mereka sendiri. Tujuan nyata dari LPMAK dengan masyarakat setempat adalah mengembangkan sumberdaya manusia yang potensial melalui penyaluran dana bantuan biaya study khususnya dalam memberikan beasiswa. Tujuan dari penyediaan dan penyaluran Bantuan dana Beasiswa LPMAK adalah untuk meningkatkan mutu sumberdaya manusia dalam rangka untuk mempersiapkan tenaga-tenaga professional agar kelak bagi para Mahasiswa yang sudah menyelesaikan studynya akan kembali kedaerahnya untuk membangun tanah tercinta di Papua sehingga nantinya mereka akan menjadi pembaharu dimasyarakat nanti. Selain itu pemberian dana bantuan Beasiswa tersebut diharapkan akan dapat memperlancar proses belajar dengan baik, lulus tepat waktu serta berhasil mengembangkan potensi diri yang dimilikinya secara optimal dan menghasilkan lulusan yang mampu berperan secara langsung dan berkontribusi sebagai salah satu penggerak pembangunan daerah dan masyarakat. Dana bantuan yang diberikan melalui Beasiswa adalah diperuntukan bagi para penerima Beasiswa yang memiliki prestasi terbaik serta mampu memenuhi berbagai kriteria yang disepakati oleh pihak LPMAK. Sesuai dengan data yang ada dari pihak pengelola LPMAK bahwa bentuk, komponen dan penyaluran dana Bantuan Beasiswa diperuntukan untuk biaya-biaya study yang sudah dituangkan dalam anggaran dasar LPMAK dengan komponennya, dimana proses penyaluran dana bantuan Beasiswa untuk Perguruan Tinggi khususnya di Unsrat Manado sama seperti Perguruan Tinggi lainnya oleh karena itu setiap peserta didik harus mampu memenuhi berbagai persyaratan yang dimintakan oleh pihak pengelola. Lebih lanjut penulis menanyakan apakah komponen dana bantuan Beasiswa hanya difokuskan untuk biaya study, bantuan yang diberikan kepada setiap Mahasiswa ada beberapa macam diantaranya ; Bantuan untuk Pendidikan ; Bantuan untuk program Pembinaan; Bantuan untuk biaya Buku; Bantuan untuk seleksi masuk Perguruan Tinggi ; Bantuan untuk Tahap akhir apabila setiap mahasiswa menyelesaikan studynya; Bantuan untuk biaya hidup; Bantuan untuk biaya kesehatan; Bantuan untuk biaya transportasi; Bantuan bagi keluarga penerima beasiswa yang meninggal dunia. Jadi ada beberpa kriteria yang diberikan kepada para calon penerima beasiswa apabila mereka melanjutkan studynya di Perguruan Tinggi, besarnya komponen dana beasiswa untuk setiap jenjang pendidikan ditetapkan disetiap tahun dalam rapat Badan Pengurus LPMAK. Dari hasil penelitian yang diwawancarai bahwa bentuk pemberian beasiswa antara lain diperuntukan : 1). Biaya Pendidikan adalah dana bantuan yang disediakan bagi penerima beasiswa untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar bagi Mahasiswa baik melalui program Matrikulasi maupun Reguler akan diberikan sebesar Rp. 2.000.000 pada setiap Semester 2). Bantuan biaya hidup adalah dana bantuan biaya hidup yang ditetapkan oleh LPMAK dalam menempuh studynya termasuk komponen biaya akomodasi, biaya makan, dan minum, biaya transportasi serta uang saku yakni sebesar Rp. 5.000.000.-
4
3). Bantuan program pembinaan adalah dana bantuan yang disediakan bagi penerima beasiswa untuk dapat mengikuti program-program pengembangan potensi diri, kecakapan hidup, kepemimpinan, kewirausahaan serta ketrampilan-ketrampilan lain yang dianggap perlu oleh LPMAK sesuai dengan tujuan penyediaan dan penyalurannya dalam hal ini bagi setiap penerima beasiswa perlu mencantumkan atau memberikan laporan dalam kaitan dengan program pembinaan sesuai dengan permintaan dari masing-masing Mahasiswa, 4). Bantuan biaya buku adalah dana bantuan yang diberikan kepada penerima beasiswa untuk melengkapi diri dengan buku-buku yang diperlukan selama masa studynya. Semua permintaan buku-buku tersebut diatas apabila bagi Mahasiswa yang melakukan permintaan, maka perlu dilengkapi dengan bukti-bukti penerimaan ataupun permintaan buku disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa yang bersangkutan, 4). Bantuan untuk seleksi masuk Perguruan Tinggi adalah dana bantuan untuk membayar biaya pendaftaran dan seleksi masuk yang ditetapkan oleh pihak Perguruan Tinggi dimana calon penerima beasiswa akan menempuh study. Setiap calon penerima beasiswa hanya diberikan kesempatan sebanyak dua kali untuk mengikuti proses pendaftaran dan seleksi untuk masuk perguruan tinggi dan diberikan minimal Rp. 200.000 maksimal Rp. 500.000. 5). Bantuan bagi Mahasiswa yang menempuh study tahap akhir adalah dana bantuan yang diberikan oleh LPMAK kepada penerima beasiswa untuk keperluan mengikuti berbagai kegiatan study tahap akhir disebuah perguruan tinggi antara dengan komponen seperti KKN, penyusunan tugas akhir Skripsi, maupun kegiatan Wisuda. Dalam penetapan dana bantuan tersebut disesuaikan dengan permintaan Mahasiswa yang bersangkutan serta dilengkapi dengan bukti-bukti. Menurut K.U. bahwa prosedur untuk mendapatkan dana bantuan tahap akhir setiap calon penerima dana bantuan tersebut harus mengikuti persyaratan-persyaratan antara lain : a). mengajukan surat permohonan tiga bulan sebelum mengikuti kegiatan study tahap akhir, b). menyerahkan fotocopy surat Rekomendasi yang telah dilegalisir dari Fakultasnya masing-masing dan ditandatangani oleh Dosen Pembimbing atau Dekan dari setiap Fakultas dimana mahasiswa yang telah menempuh studynya, c). mahasiswa yang bersangkutan harus menyerahkan fotocopy KHS atau Transkrip nilai sementara dan KRS semester akhir yang telag dilegalisir oleh Fakultas atau lembaga study, d). Menyerahkan fotocopyu Kartu Mahasiswa. 6). Bantuan untuk biaya kesehatan yaitu bantuan yang diberikan bagi mahasiswa untuk biaya-biaya kesehatan seperti biaya pengobatan disesuaikan dengan permintaan mahasiswa dan dilengkapi dengan bukti-bukti. 7). Bantuan biaya Transportasi adalah bantuan yang diberikan berupa tiket untuk berangkat dan pulang untuk keperluan tertentu sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh LPMAK . Penerima beasiswa yang telah menyelesaikan satu jenjang study serta atas persetujuan LPMAK dengan menyerahkan fotocopy Ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir oleh lembaga study, dan melengkapi formulir data base alumni , akan menerima tiket untuk kembali kedaerah asal. Bagi penerima beasiswa yang kebetulan orang tua kandungnya meninggal dunia pada saat mahasiswa yang bersangkutan masih berstatus aktif , maka LPMAK akan menanggung satu kali tiket pulang pergi.
5
8). Bantuan bagi keluarga penerima beasiswa. Bantuan ini juga diberikan kepada penerima beasiswa yang kebetulan orang tuanya meninggal maka pihak LPMAK akan memberikan bantuan peti jenazah dan angkutan jenazah . Setiap penerima beasiswa di LPMAK tentunya diberikan batas waktu sepanjang mahasiswa yang bersangkutan selama mengikuti masa study, yakni disesuaikan dengan lama study berdasarkan SKS yang berlaku selama 8 semester, maka pihak LPMAK mematok bagi mahasiswa selambat-lambatnya empatbelas semester atau selama 7 tahun yang diharuskan untuk menyelesaikan studynya kecuali bagi Fakultas-Fakultas tertentu diberikan kesempatan dengan batas waktu selama 18 Semester. Batas atau deadline ini dimaksudkan untuk mendorong bagi setiap penerima beasiswa agar secepatnya menyelesaikan studynya atau tepat waktu dan ini juga disesuikan dengan tenggang waktu yang diberikan oleh Perguruan Tinggi. Pemberian beasiswa bagi setiap mahasiswa diwilayah Kabupaten Mimika khususnya bagi suku Amungme dan Kamoro telah memberikan dampak yang positif dalam pengembangan sumberdaya manusia, khususnya memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi kepentingan pembangunan daerah Papua karena selama ini masyarakat papua sebagian besar masyarakatnya hidup dalam keterbatasan khususnya kekurangan tenagatenaga trampil dalam membangun daerah mereka. Oleh karena itu melalui pemberian kesempatan untuk melaksanakan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi sangat membantu dalam proses kesinambungan pendidikan khususnya dengan mutu, kualitas serta menambah wawasan yang lebih luas bagi masyarakat Papua untuk membangun daerahnya. Difahami bahwa Kemitraan adalah merupakan bentuk kerjasama yang sinergis antara pihak LPMAK dengan Perguruan Tinggi khususnya Unsrat untuk melaksanakan kegiatan (in action with) yang merupakan wujud nyata dalam mengembangan potensi sumberdaya manusia. Hubungan , kerjasama antara LPMAK dengan Unsrat merupakan suatu bentuk pertukaran sosial yang saling memberi (social rewards), bersifat timbal-balik (dyadic), dan saling menerima (reinforcement). Hubungan seperti ini, akan bertahan lama jika kedua pihak saling merasa diuntungkan, tetapi akan segera putus jika salah satu pihak berpersepsi subyektif (meskipun tidak selalu nyata) merasa dirugikan. Hubungan kemitraan antara LPMAK dengan Unsrat adalah hubungan yang saling menguntungkan , saling menghargai, memperkuat, bertanggung jawab, dan saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Dalam membangun sebuah kemitraan antara LPMAK dengan Unsrat adalah hubungan kerjasama yang saling memperkuat, saling menghidupi serta saling menguntungkan. Program kemitraan yang dibangun antara LPMAK dengan Unsrat juga merupakan salah satu instrumen kerja sama yang mengacu kepada terciptanya suasana keseimbangan, keselarasan, dan keterampilan yang didasari saling percaya antara antara Lembaga Perguruan Tinggi dalam hal ini Unsrat sebagai penyelenggara pendidikan dan LPMAK sebagai pihak yang memberikan dana bantuan dalam pengembangan Sumberdaya manusia yang handal. Perlu difahami bahwa esensi dasar dari pola kemitraan terhadap pengembangan Sumberdaya Manusia bagi masyarakat Papua dimana program kemitraan adalah merupakan bentuk hubungan kerjasama yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak kalau dikaitkan dengan hubungan kerjasama antara LPMAK dengan pihak penyelenggara pendidikan dalam hal ini Unsrat maka hubungan kerjasama tersebut dinilai
6
sangat menguntungkan karena didalamnya terkandung esensi kerjasama dalam membangun sumberdaya manusia yang handal, professional serta bermartabat dan menghasilkan tenaga-tenaga trampil dalam membangun daerah. Selain itu hubungan kemitraan yang dimaksud adalah melakukan pembinaan dan pengembangan Sumberdaya manusia khususnya dibidang pendidikan bagi para mahasiswa yang menimba Ilmu diperguruan Tinggi maka dia akan mampu mengakses pengetahuan baru, menerapkan inovasi, menambah wawasan pengetahuan, mempertinggi budi pekerti. Selain itu manfaat dari kemitraan juga akan saling memperkuat karena didalamnya juga terkandung nilai, norma serta budaya yang mampu memperkuat kemandirian bagi setiap mahasiswa yang menempuh studynya. Dengan adanya program kemitraan dengan pengembangan Sumberdaya Manusia akan memberi peluang bagi para Mahasiswa yang menambah Ilmu apabila kelak mereka selesai melaksanakan studynya maka akan memberi peluang terhadap terbuka kesempatan kerja. Selain itu ditambahkan oleh LB bahwa program kemitraan berpengaruh pada nilai tambah bagi peserta didik terutama yang berkaitan dengan wawasan, pengetahuan, sikap, pola pikir, peningkatan inovasi, kepuasan batin serta memperkuat keunggulankeunggulan yang dimiliki oleh setiap Mahasiswa. Jadi kemitraan juga dapat dipandang sebagai salah satu asset dalam pengembangan sumberdaya Manusia bagi masyarakat Papua khususnya dalam membangun daerahnya. Menyangkut kendala yang berkaitan dengan penyaluran Beasiswa berdasarkan hasil evaluasi program matrikulasi dan beasiswa pendidikan khususnya yang diprakarsai oleh LPMAK di Manado bahwa program-program yang ada masih perlu dibenahi. Dimana proses rekruitmen beasiswa dapat diarahkan untuk mengutamakan bakat dan minat bagi para Mahasiswa yang menempuh studynya di Perguruan Tinggi. Dari rekomendasi hasil temuan di Manado menekankan adanya komunikasi yang lebih persuasive antara pihak pemberi beasiswa (LPMAK) dengan Mahasiswa , orang tua dan lembaga mitra selama proses pendidikan berlangsung dengan harapan bahwa peserta program beasiswa akan mempunyai peluang dan ruang gerak yang lebih besar untuk mengembangkan diri sesuai dengan kondisi social budaya setempat, dimana para Mahasiswa harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dimana dia melaksanakan studynya. Perlu difahami bahwa dikalangan Mahasiswa masih ditemukan tingginya tingkat Drop Out (DO) khususnya dari peserta program Beasiswa. Menurut E.K. bahwa ada banyak factor yang menyebabkan peserta program beasiswa tidak dapat menyelesaikan studynya , karena alas an sakit, tidak taat pada aturan lembaga pendidikan, kemampuan akademis yang minim maupun sejumlah persoalan lainnya. Menurutnya bahwa saat ini baru sekitar 77 % Mahasiswa yang mampu beradaptasi dalam proses penyelesaian study sedangkan 23 % tidak dapat menyelesaikan studynya karena alasan yang tidak jelas. Oleh karena itu program pemberian beasiswa bagi para Mahasiswa perlu diberikan pembenahan dan evaluasi terutama dapat mempelajari berbagai kendala yang mempengaruhi masih tingginya angka Drop Out sehingga dapat diharapkan akan memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas kepada setiap Mahasiswa khususnya asal Mimika yang dianjurkan untuk memilih jurusan sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki. B. Evaluasi Program Kemitraan dalam kaitan dengan pengembangan SDM Dari segi kuantitas pengembangan Sumberdaya manusia dibidang pendidikan khususnya di wilayah Papua secara umum masih sangat rendah bila dibandingkan dengan
7
daerah-daerah lainnya. Oleh karena itu pembenahan dibidang pendidikan menjadi target utama Lembaga LPMAK. Proses pembenahan bagi LPMAK dalam pengembangan Sumberdaya Manusia dianggap hal yang sangat krusial karena dibalik keberhasilan program yang dilakukan oleh pihak penyelenggara LPMAK dibidang pendidikan ternyata pula terdapat berbagai kegagalan maupun hambatan. Dari data yang ada menunjukan bahwa minat atau animo masyarakat atau para pemuda dan pemudi yang melanjutkan studynya di Universitas Sam ratulangi cukup besar namun pada dua tahun terakhir khususnya tahun 2012 dan 2013 telah terjadi penurunan namun secara faktual dapat dilihat bahwa sebagian besar Mahasiswa yang melanjutkan studynya lebih banyak terfokus di Fakultas Kedokteran dengan prosentase 36,50 % atau terdapat 23 orang mahasiswa dengan sebaran program study Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Program Study Keperawatan, urutan kedua didominasi oleh Fakultas Ekonomi dengan prosentase 20,63 % atau terdapat 13 orang Mahasiswa dengan sebaran program study Akuntansi dan Ilmu Manajemen, sedangkan urutan ketiga didominasi oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sebesar 19,04 % atau terdapat 12 orang Mahasiswa dengan seberan program Study, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Politik, Antropologi, dan Administrasi Publik, untuk Fakultas Pertanian sebesar 9,52 % atau sebanyak 6 orang Mahasiswa dengan sebaran program study Kehutanan dan Agribisnis, Untuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan adalah sebesar 6,34 % atau sebanyak 4 orang Mahasiswa, untuk Fakultas Sastra sebesar 4,76 % atau sebanyak 3 orang Mahasiswa dengan sebaran program study Sastra Inggris, untuk Fakultas Hukum sebesar 1,58 % atau terdapat 1 orang Mahasiswa dengan program study Hukum Pidana sedangkan untuk Fakultas Peternakan hanya 1,58 % atau hanya terdapat 1 orang Mahasiswa dengan program study Ilmu Nutrisi. Jadi berdasarkan data yang sudah dikemukakan diatas maka animo untuk melanjutkan study yang terbanyak khususnya di Universitas Sam Ratulangi Manado adalah di Fakultas Kedokteran sedangkan yang paling sedikit adalah dari Fakultas Peternakan dan Fakultas sastra. Sedangkan Fakultas yang belum mendapatkan minat adalah Fakultas MIPA. Dari evaluasi program kemitraan yang berkaitan dengan pemberian dana beasiswa sampai saat ini tidak ada kendala dalam proses penyalurannya karena selama proses penyaluran dana semuanya diserahkan pada pihak penyelenggara yang bekerjasama antara LPMAK dengan Unsrat maka dana juga diberikan kepada Tim Pengelola khusus di Universitas Sam Ratulangi Manado. Tentang proses penyaluran dana Beasiswa baik melalui program bantuan pembinaan, biaya buku ; bantuan untuk seleksi masuk Perguruan Tinggi ; Bantuan untuk Tahap akhir apabila menyelesaikan study; Bantuan untuk biaya hidup; Bantuan untuk biaya kesehatan; Bantuan untuk biaya transportasi semuanya sudah dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada dimana sebagian besar informan menjawab ternyata belum ada kendala karena selama ini diberikan sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Hal ini diperkuat dengan pernyataan salah satu Pengelola Tim penyaluran Beasiswa di Unsrat yang menyatakan bahwa bagi pihak pengelola terutama Tim LPMAK menyatakan sudah melaksanakan penyaluran beasiswa maupun biaya-biaya lainnya sudah diberikan sesuai prosedur berdasarkan kesepakatan yang ditentukan oleh pihak penyelenggara Beasiswa. Penyaluran dana-dana yang berkaitan dengan bantuan study di Unsrat sudah ditentukan
8
oleh pihak LPMAK dimana mereka sudah melaksanakan sesuai dengan mekanisme yang ada, yakni sesuai pihak yang memberikan keterangan sekitar proses penyaluran dana Bantuan bagi Mahasiswa di universitas Sam Ratulangi Manado. Berkaitan dengan kendala yang dihadapi selama Mahasiswa melanjutkan study atau Kuliahnya di Universitas Sam Ratulangi Manado maka salah satu Pembimbing Akademik bagi Mahasiswa di Fakultas Ekonomi menyatakan bahwa kendala bagi Mahasiswa Papua yang melanjutkan studynya di Universitas Sam Ratulangi khususnya di Fakultas Ekonomi adalah kendala mentalitas Mahasiswa masih kurang disiplin dalam melanjutkan studynya terbukti dari Indeks Prestasi mahasiswa yang melanjutkan study jarang mendapatkan IP diatas 3, sebagian besar dari mereka hanya bisa mendapatkan Indeks Prestasi dibawah 3 hal ini tentu sangat berkaitan dengan faktor disiplin, ada sebagian yang Malas Kuliah, menyelesaikan studynya tidak tepat waktu, kurang memperhatikan tugas kuliah seperti membuat paper, serta kurang memperhatikan materi pemberian kuliah yang diberikan oleh para Dosen. Dari segi proses pembimbing Mahasiswa sudah diberikan berbagai teguran namun ada sebagian mahasiswa yang kurang mengindahkan berbagai anjuran yang diberikan oleh para pembimbing Akademik, apabila hal-hal seperti ini tidak dipatuhi oleh setiap Mahasiswa maka akan mempengaruhi pelaksanaan kegiatan study khususnya dalam proses penyelesaian study tidak akan tepat pada waktunya. C. Model Pengembangan Kemitraan dalam meningkatkan Sumberdaya Manusia Kemitraan dalam lingkungan masyarakat Indonesia, merupakan hal yang tidak asing untuk diterapkan, karena sejak dahulu kala kita sudah mengenal model kemitraan sejak berabad-abad lamanya meskipun dalam skala yang sederhana, seperti gotong royong, kerjasama, partisipasi dll. Dalam manajemen modern, baik dalam pengembangan sumberdaya manusia maupun pengembangan kelembagaan, kemitraan sebagai salah satu strategi yang ditempuh untuk mendukung keberhasilan implementasi program yang dijalankan. Oleh karena itu esensi dari Kemitraan tidak sekedar diterjemahkan sebagai sebuah kerjasama, akan tetapi kemitraan memiliki pola, serta nilai strategis dalam mewujudkan keberhasilan suatu lembaga dalam menerapkan program-programnya. Kemitraan antara LPMAK dengan lembaga yang terkait dalam hal ini pengelola sumberdaya manusia khususnya Universitas Sam Ratulangi merupakan sebuah model implementasi manajemen yang merupakan model pengelolaan program pendidikan difahami sebagai model untuk mengembangkan wawasan pengetahuan bagi masyarakat Papua dimasa depan dimana outnya generasi muda dalam hal ini para Mahasiswa yang sedang melaksanakan studynya diharapkan akan menjadi pelaku pembangunan didaerahnya. Oleh karenanya pihak lembaga yakni LPMAK yang bermitra merupakan lembaga yang bertanggungjawab dalam meningkatkan sumberdaya manusia. Program kemitraan yang direalisasikan oleh pihak LPMAK adalah menjadi model pengembangan pengembangan sumberdaya manusia melalui transfer teknologi, transfer pengetahuan/keterampilan, transfer sumberdaya (manusia). Wujud nyata kemitraan dapat disepakati sebagai sebuah konsep kerjasama di mana dalam operasionalisasinya tidak terdapat hubungan yang bersifat sub-ordinasi namun hubungan yang setara bagi semua pelaku usaha program tersebut. Sehingga dalam konsepsinya kemitraan memiliki prinsip yang harus menjadi kesepahaman diantara yang bermitra dan harus ditegakkan dalam pelaksanaannya meliputi: prinsip partisipasi, prinsip gotong royong , prinsip keterbukaan (transparancy). Dalam prinsip partisipasi dimana kedua belah pihak mampu menjalin kemitraan secara bertanggung jawab sehingga dapat
9
diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan antara kedua lembaga yang bermitra. Dalam prinsip gotongroyong adalah prinsip dalam membangun kerjasama dalam pembentukan SDM bagi masyarakat Papua khususnya bagi masyarakat Mimika yang bertindak sebagai lembaga pemberi dana bagi para Mahasiswa. Sedangkan yang berkaitan dengan prinsip keterbukaan dimana sebagai prinsip bagaimana kedua belah pihak menjalin hubungan dan keterbukaan dalam proses kemitraan. Jadi Kemitraan antara kedua lembaga ini merupakan jalan menuju kebangkitan sebuah struktur organisasi yang mampu mengemban misinya. Salah satu realisasi dari misi yang diemban oleh Pihak LPMAK dengan Universitas Sam Ratulangi Manado adalah melalui perjanjian kerjasama. Perjanjian kerjasama antara LPMAK dengan Univerasitas Sam Ratulangi adalah merupakan bentuk kerjasama yang sinergis antar dua belah pihak yang melaksanakan kerjasama difahami sebagai bentuk pertukaran sosial yang saling memberi (social rewards), bersifat timbalbalik (dyadic), dan saling menerima (reinforcement). Disamping itu kemitraan diesensikan sebagai proses pencarian / perwujudan dalam bentuk kebersamaan yang saling menguntungkan dan saling mendidik secara sukarela untuk mencapai kepentingan bersama. Kemitraan adalah suatu kesepakatan dimana kedua belah sebagai lembaga atau kelompok bekerjasama mencapai tujuan, mengambil dan melaksanakan serta membagi tugas, menanggung bersama baik berupa resiko maupun keuntungan, meninjau ulang hubungan masing-masing secara teratur dan memperbaiki kembali kesepakatan bila diperlukan. Kemitraan antara LPMAK dengan Unsrat juga diaplikasikan sebagai suatu kerjasama formal untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Dalam kerjasama tersebut ada kesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-masing, tentang peninjauan kembali terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat dan berbagi, baik dalam resiko maupun keuntungan yang diperoleh lewat perjanjian kerjasama. Aplikasi dari model kerjasama kemitraan antara LPMAK dengan Universitas Sam Ratulangi dari pandangan penulis dapat dilakukan dalam dua model yakni model jaring kerja dan model kerjasama. 1). Model jaring kerja Dimana model ini adalah merupakan model kemitraan dalam bentuk jaring kerja (nerworking) atau sering juga disebut building lingkages yang merupakan bentuk jaring kerja dimana masing-masing pihak yang bermitra atau institusi telah mempunyai program sendiri mulai dari merencanakannya, melaksanakannya, dan mengevaluasinya, oleh adanya persamaan pelayanan atau sasaran pelayanan atau karakteristik yang lain diantara mereka, maka dibentuklah jaringan kerja. Sifat kemitraan ini sering juga disebut sebagai model kemitraan koalisi. 2). Model kerjasama Bentuk kemitraan dari model ini merupakan model yang solid, dimana masingmasing anggota (mitra) telah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam mengembangkan Sumberdaya Pendidikan melalui program atau kegiatan bersama. Oleh sebab itu visi, misi, dan kegiatan-kegiatan dibidang pendidikan difahami melalui kemitraan dalam bentuk bentuk yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara bersama. Sehingga dari proses kemitraan antara LPMAK dengan Unsrat dalam pengembangan SDM khususnya dibidang pendidikan terdapat tiga prinsip utama yakni prinsip kesetaraan, prinsip keterbukaan, dan prinsip azas manfaat bersama. Dimana masing-masing prinsip tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1). Prinsip kesetaraan
10
Dalam prinsip ini dimana kedua organisasi sebagaimana disebutkan diatas yang telah bersedia menjalin kemitraan dan merasa sama atau sejajar kedudukannya dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang disepakati dalam perjanjian yang dimaksud sebagaimana kita lihat dalam pola perjanjian kerjasama. 2). Prinsip keterbukaan Dalam prinsip ini maka keterbukaan terhadap kekurangan atau kelemahan masingmasing anggota serta berbagai sumberdaya yang dimiliki. Semua itu harus diketahui oleh anggota lain. Keterbukaan sejak awal dijalaninya kemitraan sampai berakhirnya kegiatan. Dengan saling keterbukaan ini akan menimbulkan saling melengkapi dan saling membantu diantara golongan (mitra) 3). Prinsip azas manfaat bersama (mutual benefit) Dalamn prinsip ini juga dimana organisasi atau institusi yang telah menjalin kemitraan memperoleh manfaat dari kemitraan yang terjalin sesuai dengan kontribusi gambaran kemitraan. Sehingga dapat difahami bahwa pola kemitraan seperti ini akan menjadi efesien dan efektif apabila dilakukan bersama . Dari hasil evaluasi dalam pola kemitraan antara kedua lembaga tersebut terdapat esensi utama dimana sasarannya adalah mengembangkan sumberdaya manusia khususnya dalam pembinaan dan pendidikan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Kerjasama yang dilaksanakan oleh pihak pemberi dana (LPMAK) sebagai pihak penyandang dana dan lembaga penyelenggara pendidikan telah memberikan dampak yang positif dalam penyelenggaraan pendidikan yang aplikasinya dapat dilakukan lewat ruanglingkup kerjasama, penganggaran, system pembayaran, serta dari pihak penyelengara pendidikan dapat dituangkan dalam bentuk proses penyelesaian study atau yang disebut dengan jangka waktu study serta hak dan kewajiban dari kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kerjasama. Jadi dengan adanya pola kemitraan yang dilakukan oleh pihak penyandang dana khususnya pihak LPMAK telah memberikan pengaruh yang cukup besar bagi masyarakat di Mimika (Papua) khususnya bagi anak-anak peserta didik yang kurang mampu dapat mengecap pendidikan di Perguruan Tinggi dan keuntungannya juga dalam jangka panjang, dari luaran study selama menimba Ilmu pengetahuan di Perguruan Tinggi maka para Mahasiswa yang telah menempuh study akan mampu mengabdikan serta membangun daerahnya apabila mereka kembali kedaerahnya. Jadi apa yang dilakukan oleh LPMAK terhadap masyarakat di Mimika (Papua) adalah merupakan asset sumberdaya manusia dalam proses jangka panjang secara berkesinambungan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. LPMAK adalah lembaga yang berbadan hukum dan berwewenang untuk mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) khususnya dalam pemberian biaya studi bagi masyarakat khususnya siswa dan Mahasiswa. Tujuan nyata dari LPMAK dengan masyarakat setempat adalah mengembangkan sumberdaya manusia yang potensial melalui penyaluran dana bantuan biaya study khususnya dalam memberikan beasiswa. Dana bantuan yang diberikan melalui Beasiswa adalah diperuntukan bagi para penerima Beasiswa yang memiliki prestasi terbaik serta mampu memenuhi berbagai
11
2.
3.
4.
5.
6.
kriteria yang disepakati oleh pihak LPMAK. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa bentuk, komponen dan penyaluran dana Bantuan Beasiswa diperuntukan untuk biayabiaya study yang sudah dituangkan dalam anggaran dasar LPMAK dengan komponennya antara lain Bantuan untuk program Pembinaan; Bantuan untuk biaya Buku; Bantuan untuk seleksi masuk Perguruan Tinggi ; Bantuan untuk Tahap akhir apabila setiap mahasiswa menyelesaikan studynya; Bantuan untuk biaya hidup; Bantuan untuk biaya kesehatan; Bantuan untuk biaya transportasi; Bantuan bagi keluarga penerima beasiswa yang meninggal dunia. Jadi ada beberpa kriteria yang diberikan kepada para calon penerima beasiswa apabila mereka melanjutkan studynya di Perguruan Tinggi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pemberian beasiswa bagi setiap mahasiswa diwilayah Kabupaten Mimika khususnya bagi suku Amungme dan Kamoro telah memberikan dampak yang positif dalam pengembangan sumberdaya manusia, khususnya memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi kepentingan pembangunan daerah Papua karena selama ini masyarakat papua sebagian besar masyarakatnya hidup dalam keterbatasan khususnya kekurangan tenaga-tenaga trampil dalam membangun daerah mereka. Oleh karena itu melalui pemberian kesempatan untuk melaksanakan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi sangat membantu dalam proses kesinambungan pendidikan khususnya dengan mutu, kualitas serta menambah wawasan yang lebih luas bagi masyarakat Papua untuk membangun daerahnya. Program kemitraan yang dibangun antara LPMAK dengan Unsrat merupakan salah satu instrumen kerja sama yang mengacu kepada terciptanya suasana keseimbangan, keselarasan, dan keterampilan yang didasari saling percaya antara antara Lembaga Perguruan Tinggi dalam hal ini Unsrat sebagai penyelenggara pendidikan dan LPMAK sebagai pihak yang memberikan dana bantuan dalam pengembangan Sumberdaya manusia yang handal. Ada berbagai kendala yang turut mempengaruhi proses penyelesaian study dikalangan Mahasiswa dimana masih ditemukan tingginya tingkat Drop Out (DO) khususnya dari peserta program Beasiswa antara lain karena alasan sakit, tidak taat pada aturan lembaga pendidikan, kemampuan akademis yang minim serta malas belajar. Dari segi kuantitas pengembangan Sumberdaya manusia dibidang pendidikan khususnya di wilayah Papua secara umum masih sangat rendah bila dibandingkan dengan daerahdaerah lainnya. Oleh karena itu pembenahan dibidang pendidikan menjadi target utama dari Lembaga LPMAK. Dari data yang ada menunjukan bahwa minat atau animo masyarakat atau para pemuda dan pemudi yang melanjutkan studynya di Universitas Sam ratulangi cukup besar namun pada dua tahun terakhir khususnya tahun 2012 dan 2013 telah terjadi penurunan namun secara faktual dapat dilihat bahwa sebagian besar Mahasiswa yang melanjutkan studynya lebih banyak terfokus di Fakultas Kedokteran dengan prosentase 36,50 % diikuti oleh Fakultas Ekonomi sebesar 20,63 % dan dan FISIP sebesar 19,04 % sedangkan Fakultas lainnya masih dianggap minim. Aplikasi dari model kerjasama kemitraan antara LPMAK dengan Universitas Sam Ratulangi dapat dilakukan dalam dua model yakni model jaring kerja dan model kerjasama. Sedangkan dari segi proses kemitraan antara LPMAK dengan Unsrat dalam pengembangan SDM khususnya dibidang pendidikan terdapat tiga prinsip utama yakni
12
prinsip kesetaraan, prinsip keterbukaan, dan prinsip azas manfaat bersama. Dimana masing-masing prinsip tersebut dapat saling terkait. B. Saran 1. Hasil penelitian membuktikan bahwa tingkat keberhasilan Mahasiswa dalam menempuh jenjang pendidikan di universitas Sam Ratulangi sekitar 77 % sedangkan 23 % dianggap Drop Out. Adapun kendala-kendala yang turut mempengaruhi kegagalan Mahasiwa dalam melanjutkan studynya karena alasan sakit , tidak taat pada aturan lembaga pendidikan, kemampuan akademis yang minim serta malas belajar. Melalui hasil penelitian ini disarankan hendaknya pihak lembaga (LPMAK) dapat mengevaluasi kegiatan Mahasiswa dengan memberikan laporan secara berkala /setiap Semester serta memberikan sanksi yang tegas bagi para Mahasiswa yang tidak mematuhi aturan tersebut. 2. Hendaknya program Matrilukasi dalam kaitan dengan pembinaan perlu lebih ditingkatkan dengan mengevaluasi hasil kegiatan Mahasiswa minimal dalam setiap semester maka setiap Mahasiswa dilakukan pengawasan, 3. Proses pengelolaan keuangan hendaknya lebih mengedepankan proses transparansi, akuntabilitas serta laporannya perlu disebarkan pada masingt-masing Mahasiswa yang berhak memperoleh dana tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Anderson 1975 Perumusan Strategi Kemitraan Menggunakan Metode AHP DAN SWOT (Studi Kasus pada Kemitraan PT. INKA dengan Industri Kecil Menengah di Wilayah Karesidenan Madiun. Jurnal Pasca Sarjana Program Studi Teknik Industri ITS. Surabaya. Arikunto, S & Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto 2003 Etika Bisnis, Pustaka Filsafat, Kanisius, Yogyakarta, Calongesi, J.S. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung : ITB Douglas M. Branson, 2002 “Corporate Governance “Reform” and the New Corporate Social Responsibility”, 62 University of Pittsburgh Law Review Lihat juga Douglas, “Corporate Social Responsibility Redux”, 76 Tulane Law Review June , hlm 1207
13
Eisther dan Maountari, Bryden dkk, 2005 , “Corporate Social Responsibility – SCR”, 3 Peen State International Law Review, hlm 498 – 499. Fernandes 1984 Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses Salemba Empat. Jakarta. Griffin & Nix 1991 Corporate Social Responsibility in an Era of Economic Globalization”, 35 University of California Davis Law Review. Gilbert Sax 1975 “Corporate Social Responsibility and Sustainable Development: The European Union Initiative as a Case Study”, 11 Indiana Journal of Global Legal Studies, Harbison 2005, Sumberdaya Manusia sebagai sumberdaya potensial, Penerbit CV Rajawali Jakarta. Jhingan. V. 2006, Managemen Resiko, Penerbit Erlangga. Komaruddin 1998, Managemen Sumberdaya Manusia, Penerbit PT Gramedia Jakarta. Kuswindanti 2008, Managing Organization in Developing Countries: an operation and strategies approach. Kumarian Press, Inc., West Harford. Kumano, Y. 2001. Authentic Assessment and Portfolio Assessment-Its Theory and Practice. Japan: Shizuoka University. Lexy.J. Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit Rosdakarya Bandung. Mangun dan Snedecker 2004, Pola Kemitraan sebuah Konsep dan aplikasinya, Penerbit Sinar Media Jakarta. Moleong, 1996, Metode Penelitian Kualitatif Penerbit Rosdakarya Bandung. Miles dan Huberman 1992, Qualitative Data Analysis : A sourcebook of New Methods. California. Sage. Misahardi Wilamarta, 2002 Hak Pemegang Saham Minoritas dalam Rangka Good Corporate Governance, Program Pasca Sarjana, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, hlm 27 – 28 Nawawi, H. H. 2004. Manajemen Sumberdaya Manusia, Gama Press, Yogyakarta. Noto atmodjo , 2008, Manajemen Sumberdaya Manusia. STE, Jakarta. Purwanto, 2002 Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. PT. Refika Aditama. Bandung. Simanjuntak 2005 Pengembangan Sumberdaya Manusia, Penerbit Pradnya Paramita Jakarta. Stark dan Thomas 1994 Corporate Social Responsibility and Sustainable Development: The European Union Initiative as a Case Study”, 11 Indiana Journal of Global Legal Studies Sulistiyo, Bambang, 2006 “Wangi Sebelum Ada Peraturan”, Gatra, No. 44, Tahun XII, 20 Simanjuntak, P. J. 2005. Kualitas Sumberdaya Manusia dan Masyarakat. Jurnal IlmuIlmu Sosial. Gramedia. Jakarta. Stufflebeam 1971 Glossary of educational Assessment Term. Jakarta: Ministry of Education and Culture. Stufflebeam, dkk 1971 The Systems Approach to Education. Special Presentation Conveyed in The International Seminar on Educational Innovation and Technology Manila. Innotech Publications-Vol 20 No. 05. Tayibnapis, F.Y. (2000). Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta
14
Tayibnapis 2000 Corporate Social Responsibility in International Law”, Boston University International Law Review Tyler 1950 “Corporate Social Responsibility through Constituency Statutes: Legend or Lie ?”, 11 Hofstra Labour Law Journal. Viviane dan Gilbert de Lansheere 1984 Student-Centered Classroom Assessment. New York : Macmillan College Publishing Company W.J.S. Poerwadarminta, 1996, Kamus Umum Bahasa Indonesia Penerbit Balai Pustaka Nasional. Zainul & Nasution. (2001). Penilaian Hasil belajar. Jakarta: Dirjen Dikti. Sumber-sumber Lain : - Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (selanjutnya disebut UUPM) - Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas - Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan,
15