BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman maka setiap daerah pun mengalami perkembangan diberbagai aspek pula. Semakin berkembangnya suatu daerah dapat
dipengaruhi
dari
beberapa
faktor
diantaranya
yaitu
dengan
bertambahnya jumlah penduduk.Jumlah penduduk yang semakin meningkat mempengaruhikebutuhan akan tempat tinggal dan fasilitas umum. Sehingga terjadi perkembangan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat. Perkembangan pembangunan dapat terjadi semakin cepat pada daerah yang berdekatan dengan pusat kota dengan aksesibilitasnya yang mudah. Perkembangan pembangunan yang terjadi pun harus mengacu dengan penataan ruang yang telah dibuat untuk daerah tersebut. Tataruang/tataguna tanah yang merupakan pedoman pelaksanaan pembangunan daerah yang merupakan gambaran kebijakan pembangunan. Secara umum tara ruang yang dijalankan
haruslah
memiliki
tiga
fungsi
yaitu
fungsi
perencanaan,pengendalian, dan pengaturan (PP 16 Tahun 2004). Salah satu cara untuk melakukan peninjauan dan review terhadap kebijakan penataan lahan adalah dengan pembuatan neraca penggunaanlahan. Neraca penggunaanlahan berfungsi untuk menghitung dan melihat seberapa efektifkah pembangunan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan tata ruang yang dibuat.Neraca penggunaanlahan digunakan untuk mengetahui perubahan luasan pembangunan yang terjadi. Dalam penyusunan tataruang neraca dapat menjadi input pertimbangan dalam menentukan prioritas dan rencana tataruang mendatang, karena tentunya seiring dengan perubahanperubahan dan trend pertumbuhan yang terjadi perlu masukan maupun revisi terhadap tataruang yang terdahulu. Neraca penggunaan lahan adalah perimbangan antara ketersediaan tanah dan kebutuhan penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah menurut
TUGAS AKHIR / HESI PRAMUWIDITA/917
1
fungsi kawasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Neraca penggunaan lahanmeliputi neraca perubahan penggunaan lahan, neraca kesesuaian penggunaan tanah terhadap RTRW, neraca prioritas ketersediaan tanah, dan neraca persediaan tanah untuk komoditas tertentu. Daerah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi Kabupaten Bantul. Neraca penggunaanlahan yang digunakan yaitu data pada tahun 2011 dan tahun 2013. Daerah ini digunakan sebagai penelitian karena faktor geografis yang terletak di pinggir Kota Yogyakarta, serta topografi yang datar dengan ketersediaan air yang cukup dan kondisi tanah yang stabil. Sehingga terjadi perkembangan pembangunan yang cepat yang mempengaruhi perubahan penggunaanlahan. Penelitian ini menggunakan software yaitu Quantum GIS. Quantum GIS (QGIS) adalah perangkat lunak SIG berbasis open source dan free (gratis) untuk keperluan pengolahan data geospasial.Quantum GIS ini dapat digunakan untuk input data SIG dan pengolahan data geospasial sebagai pilihan alternatif dari software SIG komersial sepertiArcView, ArcGIS atau MapInfo Professional.
1.2 Perumusan Masalah Tataruang/Tataguna tanah yang merupakan pedoman pelaksanaan pembangunandaerah
yang
merupakangambaranimplementasi
kebijakan
pembangunan. Kebijakan pembangunan daerah dapat dilihat menggunakan neraca penggunaanlahan. Neraca penggunaanlahan mampu melihat perubahan pembangunan yang ada. Perubahan penggunaanlahan tersebut dapat dikontrol dengan tata ruang yang telah dibuat. Fakta yang ada, untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat, banyak sekali jenis penggunaan dan pemanfaatan lahan yang harus diakomodir di atas lahan. Karena itu, rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan yang diletakkan dalam rencana tata ruang hanya mencerminkan rencana penggunaan dan pemanfaatan yang benar-benar menjadi prioritas.
TUGAS AKHIR / HESI PRAMUWIDITA/917
2
Karena lahan bersifat terbatas, maka penggunaan dan pemanfaatan lahan tersebut haruslah efisien, tertib dan teratur. Untuk itu, para pengguna lahan, dalam menggunakan dan memanfaatkan lahannya, harus mengacu pada persyaratan (land use codes) yang disyaratkan dalam rencana tata ruang, untuk memastikan penggunaan dan pemanfaatan tanahnya lestari, optimal, serasi, dan seimbang di kawasan pedesaan dan, aman, tertib, lancar, asri, dan sehat di kawasan perkotaan. Agar masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan lahan dengan optimal, tertib dan teratur, harus ada keserasian diantara kelembagaan yang terkait dengan penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan sehingga memungkinkan
digunakan
dan
dimanfaatkan
secara
efisien,
tanpa
mengabaikan keadilan sosial, dan tidak merusak fungsinya. Keserasian inilah yang melandasi perlunya penatagunaan lahan. Penatagunaan lahan merupakan pola pengelolaan penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil. Pelaksanaan
konsolidasi
pemanfaatan
tanah
melalui
pengaturan
kelembagaan di atas harus mengacu kepada kebijakan penatagunaan tanah yang telah digariskan dalam PP No.16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah. Secara ringkas, kebijakan ini meliputi:
penggunaan dan pemanfaatan tanah harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
penggunaan dan pemanfaatan tanah yang tidak sesuai rencana tata ruang wilayah tidak dapat diperluas, dikembangkan, atau ditingkatkan;
pelayanan administrasi pertanahan dilaksanakan apabila pemegang hak memenuhi syarat-syarat menggunakan tanah sesuai rencana tata ruang, tidak saling mengganggu, tidak saling bertentangan,
TUGAS AKHIR / HESI PRAMUWIDITA/917
3
memelihara tanah, tidak merobah bentang alam, memberikan nilai tambah penggunaan tanah dan lingkungan;
pemanfaatan tanah dapat ditingkatkan apabila tidak mengubah penggunaan tanahnya dengan memperhatikan hak atas tanah serta kepentingan masyarakat sekitar;
terhadap tanah dalam kawasan lindung yang belum ada hak atas tanahnya dapat diberikan hak atas tanah, kecuali pada kawasan hutan;
tanah yang berasal dari tanah timbul atau hasil reklamasi di wilayah perairan pantai, pasang surut, rawa, danau, dan bekas sungai dikuasai langsung oleh negara;
penggunaan dan pemanfaatan tanah terhadap pulau-pulau kecil harus memperhatikan kepentingan umum, tidak menutup akses umum ke pantai/laut;
apabila pemilik tanah tidak mentaati syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah, dikenakan sanksi;
penetapan rencana tata ruang wilayah tidak mempengaruhi status hubungan hukum atas tanah.
Kabupaten Bantul secara geografis merupakan kabupaten yang berdekatan dengan Kota Yogyakarta. Kabupaten Bantul memiliki intensitas pemanfaatan lahan yang tinggi dan kompleks. Serta pesatnya pertumbuhan penduduk dengan berbagai aktivitas perekonomiannya menuntut kondisi sosial-ekonomi yang lebih baik, sehingga kebutuhan lahan juga meningkat dari waktu ke waktu, Sementara, potensi dan luas lahan yang tersedia sangat terbatas. Pertumbuhan penduduk yang pesat di kabupaten ini mendorong desentralisasi permukiman, serta menggeser lahan pertanian ke wilayah pinggiran. Adanya beberapa faktor diatas makadiadakan penelitian mengenai evaluasi rencana tata ruang wilayah dengan analisis neraca penggunaan lahan yang diharapkan dapat menjadi input penyusunan tataruang mendatang,
TUGAS AKHIR / HESI PRAMUWIDITA/917
4
maupun menjadi tinjauan ulangbagi kebijakan yang sudah berjalan. Penelitian ini menggunakan data penggunaanlahan tahun 2011 - 2013. Dari uraian diatas permasalahan yang dapat dibahas meliputi: 1.
Apakah sudah sesuai penggunaanlahan yang ada saat ini dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bantul yang telah di buat pada tahun 2011?
2.
Apakah terjadi perubahan penggunaan lahan setelah dibuatnya neraca penggunaanlahan tahun 2011 – tahun 2013 di Kabupaten Bantul?
3.
Bagaimana kemampuan software open source (QGIS) dalam mengolah data spasialserta apa kekurangan dalam memproses data SIG?
1.3 Tujuan 1. Mengetahui neraca penggunaan lahan tahun 2011-2014 di Kabupaten Bantul. 2. Mengetahui kesesuaian penggunaan lahan tahun 2014 terhadap rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bantul yang sudah ditetapkan. 3. Mengetahui potensi penggunaan
lahan
yang sesuai melalui analisis
neraca penggunaan lahan dengan RTRW di Kabupaten Bantul. 4. Mengetahui kemampuan software open source (QGIS) untuk mengolah dan menyajikan data SIG. 5. Membuat prosedur atau langkah – langkah penggunaan Quantum GIS untuk pembuatan peta neraca penggunaanlahan.
TUGAS AKHIR / HESI PRAMUWIDITA/917
5