VIII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
8.1. Kesimpulan
Pada
penelitian disertasi ini mencari model pengaruh Servicescape
(ambient, desain, karyawan, produk, harga, dan budaya) pada restoran etnik The House of Raminten, Bale Raos, Gubug Makan Mang Engking di Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian ini digunakan analisis dengan SEM (Struktural Equation Models) merupakan model kuantitatif yang baru pertama kaliyang diterapkan pada model penelitian semacam ini. Dari masing-masing restoran etnik The House of Raminten, Bale Raos, Gubug Makan Mang Engking menunjukkan bahwa model antara servicescape dengan loyalitas belum didukung data sehingga perlu dilakukan modifikasi model. Setelah dilakukan modifikasi model maka didapatkan hasil bahwa model didukung data. Hasil model penelitian di ketiga restoran ini bahwa unsur ambient, desain, perilaku, menunjukkan hubungan yang positf dan kuat terhadap servicescape. Hal ini ditunjukkan dengan nilai masing-masing unsur memilki nilai tertinggi. Pada ambient yang memberikan kontribusi tertinggi pada musik (lagu-lagu Jawa dan volume cukup). Desain/layout yang memberikan kontribusi tertinggi dari ketiga restoran etnik adalah kesesuaian menu, buku menu sesuai tema (gambar selalu ada nuansa jawa). Perilaku karyawan yang memberikan kontribusi tertinggi dari pelayanan
191
192
karyawan (menguasai produk dan pelayanan yang ramah). Pada produk yang memberikan kontribusi tertinggi adalah rasa. Harga yang memberikan kontribusi tertinggi adalah variasi setiap hidangan. Pada penelitian ini budaya menunjukkan faktor yang tertinggi (korelasi sebesar 1.00), nilai tertinggi tersebut didapat dari variabel-variabel servicescape yang dihasilkan dari pengolahan data, yaitu; variabel ambient menunjukan lokasi di pusat budaya, kota dan alam pedesaan), artefak menunjukkan kekhasan daerah (DIY), musik menyajikan lagu-lagu tradisional, variabel karyawan dari segi kostum (pakaian daerah/dimodifikasi), variabel produk menyajikan makanan dan minuman tradisional, variabel desain bahwa bangunan inrior menunjukkan bentuk tradisional seperti pendopo (terdapat beberapa tiang yang diberi ornamen ukiran tradisiona), joglo terbuat bahan dasar kearifan lokal seperti bambu dan atap rumbai. Berdasarkan variabel-veriabel tersebut ditemukan bahwa budaya adalah
bagian veriabel
servicescape yang merupakan novelti dari penelitian ini. Variabel-variabel servicescape yang menunjukan unsur tradisional sebagai novelti variabel budaya berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan di restoran Bale Raos, The House of Raminten, dan Gubug Makan mang Engking, yang ditunjukan oleh data sebagai berikut; 1.
Hubungan servicescape terhadap loyalitas masing - masing restoran
yang diolah dengan matriks memperoleh hubungan yang tinggi, dari hasil olahan matriks adalah sebagai berikut; The House of Raminten; hubungan servicescape terhadap loyalitas 0,639 menunjukan bahwa hubungan
193
servicescape terhadap
loyalitas tinggi. Restoran Bale Raos; hubungan
servicescape terhadap loyalitas 0,432 menunjukan bahwa hubungan servicescape terhadap loyalitas berpengaruh sedang. Gubug Makan Mang Engking, hubungan loyalitas terhadap servicescape 0,363 menunjukan bahwa hubungan loyalitas terhadap servicescape berpengaruh sedang. 2.
Hubungan Ambient terhadap loyalitas masing – masing restoran
adalah sebagai berikut; The House of Raminten, Hubungan ambient terhadap loyalitas 0,242 menunjukan bahwa hubungan ambient terhadap
loyalitas
berpengaruh lemah. Restoran Bale Raos hubungan ambient hadap loyalitas 0,248 menunjukan bahwa hubungan ambient terhadap loyalitas berpengaruh lemah. Gubug Makan Mang Engking, hubungan ambient terhadap loyalitas 0,293 menunjukan bahwa hubungan ambient terhadap loyalitas berpengaruh lemah. 3.
Hubungan desain terhadap loyalitas masing – masing restoran adalah
bagai berikut : The House of Raminten, hubungan desain terhadap loyalitas 0,483 menunjukan bahwa hubungan desain terhadap loyalitas berpengaruh sedang. Restoran Bale Raos, hubungan desain terhadap loyalitas 0,265 menunjukan bahwa hubungan desain terhadap loyalitas berpengaaruh lemah. Gubug Makan Mang Engking, hubungan desain terhadap loyalitas 0,210 menunjukan bahwa hubungan desain terhadap loyalitas berpengaruh lemah. 4.
Hubungan produk terhadap loyalitas masing – masing restoran adalah
sebagai berikut : The House of Raminten, hubungan produk terhadap loyalitas
194
0,452 menunjukan bahwa hubungan produk terhadap loyalitas berpengaruh sedang. Restoran Bale Raos, hubungan produk terhadap loyalitas 0,344 menunjukan bahwa hubungan
produk terhadap loyalitas berpengaaruh
lemah. Gubug Makan Mang Engking, hubungan produk terhadap loyalitas 0,222 menunjukan bahwa hubungan produk terhadap loyalitas berpengaruh lemah. Menu yang favorit pelanggan yang disajikan menunjukan makanan restoran etnik yang sesuai dengan tema tersebut adalah : Hidangan di The House of Raminten Makanan utama adalah mie godok jawa, nasi liwet. Hidangan di Restoran Bale Raos Restoran : jenis hidangan utama yang di gemari oleh pelanggan, sayur lodeh, jangan (sayur) bobor, dendeng ragi, paru ragi, garang asem, sekol gurih (nasi gurih), sego abang putih, bestik Jawa, gudeg manggar. Jenis minuman yang etnik dan menjadi favorit pelanggan : wedang jahe, wedang sereh, wedang asem, beer Djawa, wedang secang, beras kencur, the kayumanis, es setup, Mang Engking adalah sajian hidangan utama sesuai dengan tema Etnik Sunda yang menjadi favorit pelanggan adalah Udang bakar madu Ikan bakar sambal cobek, Ikan Goreng, karedok sedangkan minuman yag menjadi favorit pelanggan adalah cincau. 5.
Hubungan karyawan terhadap loyalitas masing – masing restoran
adalah sebagai berikut : The House of Raminten, hubungan karyawan terhadap loyalitas 0,574 menunjukan bahwa hubungan karyawan terhadap loyalitas berpengaruh sedang. Restoran Bale Raos, hubungan karyawan terhadap loyalitas 0,381 menunjukan bahwa hubungan karyawan terhadap
195
loyalitas berpengaruh sedang. Gubug Makan Mang Engking, hubungan karyawan terhadap loyalitas 0,248 menunjukan bahwa hubungan karyawan terhadap loyalitas berpengaruh lemah. 6.
Hubungan budaya terhadap loyalitas masing – masing restoran adalah
sebagai berikut : The House of Raminten, hubungan budaya terhadap loyalitas 0,482 menunjukan bahwa hubungan budaya terhadap loyalitas berpengaruh sedang. Restoran Bale Raos, hubungan budaya terhadap loyalitas 0,346 menunjukan bahwa hubungan budaya terhadap loyalitas berpengaruh lemah. Gubug Makan Mang Engking, hubungan budaya terhadap loyalitas 0,312 menunjukan bahwa hubungan budaya terhadap loyalitas berpengaruh lemah. Unsur budaya sebagai novelti ini dapat digunakan oleh : 1. pemerintah untuk dijadikan kebijakan sebagai implikasi pembangunan dan pengembangan pariwisata; 2.
pendidikan sebagai implikasi mengembangkan materi servicescape sebagai bahan ajar;
3. pengusaha; dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. 4. masyarakat;
dapat
mempertahankan
budayanya
kesejahteraan dengan menjual kearifan lokal.
dan
meningkatkan
196
8.2. Rekomendasi
Berdasarkan temuan yang diuraikan pada kesimpulan diatas dapat direkomendasikan untuk pengelolaan restoran etnik agar pelanggan tetap loyal yang perlu diperhatikan yaitu : 1. ambient yang asri harus dipertahankan karena sebagai daya tarik yang unggul bagi pelanggan restoran 2. desain yang unik yang dibangun dengan bahan kearifan lokal seperti kayu, bambu, dan model- model joglo perlu dipertahankan 3. karyawan perlu diberi pelatihan/briefing sebelum restoran di buka untuk menjalankan standart operation procedure dalam menjaga mutu restoran. 4. Fasilitas tempat parkir harus disediakan yang cukup dan memadai karena ini adalah salah satu unsur loyalitas pelangga. 5. Bagi peneliti berikutnya sebaiknya variabel servicescape ditambahkan dengan variabel budaya dan digali dari variabel-variabel budaya lainnya.