salam redaksi
MENEBAR VIRUS KETERBAIKAN Assalamu’alaikum wr. wb. Segala puji hanyalah untuk Allah SWT, dan shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah atas Nabi Muhammad SAW. Sahabat Arba’a Magazine, bersyukur melalui edisi ke-34 ini kami dapat kembali bersilaturrahim di ruang baca sahabat sekalian. Semoga kehadiran kami dapat senantiasa memotivasi sahabat untuk terus memacu prestasi dan kreativitas untuk sesuatu yang lebih baik. Tradisi prestasi di sekolah tercinta semakin kukuh. Prestasi demi prestasi yang ditorehkan oleh siswa-siswi terbaik telah mampu mengukuhkan pula citra Sekolah Teladan Nasional ini sebagai sekolah unggulan dan berkualitas, baik
content
4 Sajian Utama Jitu Memburu
6 Pendidikan
UASBN oh...UASBN
Sekolah Bermutu
Kons. Psikologi 14 18 Lip. Khusus Memeilih Sekolah Terbaik
Hari Muhammadiyah
dari sisi pengakuan di atas kertas, maupun secara faktual. Namun, tentu kita tidak boleh berbangga diri kemudian terlena. Apa yang telah tercapai musti terus dipertahankan dan ditingkatkan. Dan sebagai bagian dari keluarga besar dari SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, maka seluruh sivitas sekolah hendaknya menjadi bagian dari duta-duta sekolah pada lingkungan masingmasing. Duta-duta sekolah yang akan terus menebar virus keterbaikan, prestasi, dan akhlaqul karimah. Selamat membaca, sampai jumpa di edisi berikutnya. Wassalamu’alaikum wr. wb.
8 Seni Budaya
Harmoni Karawitan
11Silaturrahim
Berteladan ke Sekolah Teladan
30 Profil Wali Murid Prestasi 20 Merasa Menjadi Keluarga Sendiri Juara Umum Grand Olycon
TAJUK RENCANA
BERLOMBA TAMPIL DI MEDIA
Lembaga pendidikan di era global dihadapkan pada situasi dan kondisi yang kompetitif. Satu lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan yang lain harus mampu mempertahankan, bahkan terus mengukuhkan eksistensinya di tengah-tengah persaingan yang ada di masyarakat. Memang tidak semua lembaga pendidikan menyadari situasi ini, tetapi bagi-bagi sekolah yang relatif maju di perkotaan dan berorientasi pada masa depan mereka benar-benar serius dan consern dalam hal ini. Lembaga pendidikan mutakhir ibarat sebuah perusahaan yang selalu masiv dalam memarketingkan produk-produknya agar dikenal dan familiar di tengahtengah publik. Demikian halnya dengan lembaga pendidikan, sekolah-sekolah berlomba-lomba ”menjual” produk-produk pendidikan mereka, berupa pelayanan akademik, fasilitas belajar, jasa konsultasi pendidikan, kreativitas pembelajaran, dan prestasi (siswa, guru, sekolah). Pemarketingan lembaga pendidikan tak ubahnya perusahaan-perusahaan komersial yang memopulerkan produk-produk mereka melalui media massa. Media massa mempunyai nilai tawar yang kuat
Arba’a Magazine
bagi pihak-pihak yang menginginkan pencitraan dan pemopuleran suatu produk. Di ”tangan” media sesuatu yang belum jadi apa-apa dapat berubah menjadi apa-apa. Sesuatu yang belum pernah dikenal masyarakat dapat berubah menjadi populer di masyarakat. Begitu sebaliknya, media juga dapat memutarbalikkan keadaan, dari yang apa-apa menjadi tidak apa-apa, dan seterusnya. Memang, demikianlah dahsyatnya peran media massa. Karenanya media massa, baik cetak maupun elektronik menjadi urgen untuk ”dikuasai” sebagai wadah dalam ”mengiklankan” produk-produk unggulan sekolah. Sampai hari ini, tidak semua sekolah yang mampu menjual produk-produk unggulan dan prestasi mereka di kolom media. Tetapi, juga ada beberapa sekolah yang memiliki relasi yang cukup baik dengan media. Sekolahsekolah yang telah mampu menjadikan media massa sebagai ”teman baik” dalam upaya penyelenggaraan dan pemajuan lembaga pendidikan mereka pasti lebih diuntungkan. Karena dengan tampilnya berita-berita sekolah tersebut di ruang publik, maka langsung maupun tidak akan membantu mendongkrak popularitas sekolah tersebut. Untuk dapat tampil di ruang media, tentunya diperlukan sesuatu yang kreatif, baru dan inovatif. Selain itu, pemberiataan produk atau kegiatan unggulan sekolah juga musti didukung dengan relevansi kegiatan dengan peristiwa atau dinamika yang ada di masyarakat. Sesuatu yang biasa, sudah pernah ada, dan monoton biasanya tidak akan menarik ”penciuman” para jurnalis media untuk menjadikan sebuah berita di medianya. Semua lembaga pendidikan mempunyai peluang yang sama untuk tampil di media. Tentunya, bukan tampil dalam berita karena suatu peristiwa buruk yang terjadi di sekolah tersebut, tetapi tampil dengan keuggulan dan prestasi. Kemudian, setelah komunikasi antara lembaga pendidikan dan media massa terjalin, maka sangat penting merawat komunikasi tersebut agar dapat terus berkelanjutan pada momentum-momentum selanjutnya hingga tercipta komunikasi yang simbiosis mutualis.
Dewan Redaksi : Penerbit: SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Sekolah Teladan Nasional Pemimpin Umum: Muhammad Sholihin, Wakil Pemimpin Umum: Sudir GA, Pemimpin Redaksi: Muhammad Syaikhul Islam, Sekretaris: Farid Firmansyah, Editor: Edy Susanto, B. Mulyana AZ, Staf Redaksi: Sulthon Aziz, Zumlatin A. Rizfah, Nur Ratnasari, Novita Utami, Indra Firdaus, Tajuzzaqy, Ummu Sulaim, Bendahara: Ika Lukita Ningrum, Bank Data: Anang Pujimanto, Fotografer: Farid Firmansyah, Anang Pujimanto, Reporter Cilik: Yuslina, Nonna Syifa, Marsha Nabila Iklan: Ika Lukita N., Sirkulasi: Supriyanto, Kontributor Jakarta: Nafi’ Muthohirin Desain dan Layout : Duddy A. (Grafiodesain) Alamat Redaksi : Jl Pucang Anom 93 Surabaya 60282, Telepon : (031)5037648 Fax.: (031)5037646 Website : www.sdm4sby.com e-mail:
[email protected] Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini, cerpen, puisi, pantun, kritik, saran, dan karya lainnya. Untuk opini panjang tulisan 600 kata. Sertakan foto (bukan pas foto) dan cantumkan identitas diri (CV). Untuk cerpen, panjang tulisan 1200 kata. Tulisan harus original dan belum pernah dipublikasikan. Karya dapat dikirimkan melalui e-mail atau langsung diserahkan ke redaksi.
SAJIAN UTAMA
Urgensi
Publikasi Pendidikan Pendidikan perlu perubahan. Begitu suara yang sering didengungkan oleh banyak praktisi pendidikan. Tidak harus bermula dari institusi yang lebih tinggi (Pemerintah) melainkan perubahan dapat diawali dari internal sekolah melalui publikasi pendidikan yang rapi dan mengesankan. Tentu yang dimaksud bukanlah lips service atau sebatas menampakkan keindahan di luar belaka. Akan tetapi, publikasi pendidikan bermaksud menciptakan pencitraan sekolah yang baik dan mengesankan di hadapan publik. Strategi publikasi menjadi titik awal keberlangsungan proses pengelolahan pendidikan. Publikasi merupakan salah satu strategi pemasaran pendidikan. Menurut pakar pendidikan, Kotler menegaskan bahwa pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Dengan demikian publikasi atau pemasaran produk dan jasa termasuk sekolah akan terkait kepada konsep; permintaan, produk, nilai, dan kepuasan pelanggan. Oleh karena publikasi berkait erat dengan kepuasan pelanggan maka pemangku sekolah harus mampu memainkan peran yang apik dalam mengelola pendidikan. Pengelolaan yang rapi bisa disoroti terutama melalui keberadaan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya. Tidak asal-asalan, misalnya satu pengajar membidangi beberapa mata pelajaran yang berbeda.
4|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
Pada tahap kedua, publikasi pendidikan akan sarat berbagai daya tarik jika fasilitas infrastruktur terpenuhi secara sempurna misalnya, adanya fasilitas laboratorium IPA, komputer, atau bahasa. Penyempurnaan ini akan sangat menunjang daya tarik pelanggan -warga yang sadar pendidikan- untuk mengetahi lebih lanjut isi dari sekolah tersebut. Laboratorium pendidikan termasuk laboratorium sekolah memiliki fungsi strategis yang berbeda, terutama sebagai wahana untuk mendukung proses pendidikan. Kegiatan laboratorium pendidikan terutama ditujukan untuk memperkenalkan kepada anak didik bagaimana para ilmuwan menemukan dan membangun konsep, teori atau hukum melalui kerjakerja ilmiah. Selain itu, laboratorium berguna untuk mendekatkan fenomena lingkungan dengan ilmu yang dipelajarinya melalui contextual laboratory activity (dengan pendekatan daily life dan local materials). Lebih dari itu, pemenuhan fasilitas sekolah pun dapat berwujud dengan adanya berbagai kegiatan ekstra kurikuler seperti musik, teater, jurnalistik, tim futsall atau beladiri. Program-program tersebut adalah fasilitas yang mutlak untuk diberikan kepada anak didik.
SAJIAN UTAMA Keberadaan ekstra kurikuler seperti ini secara tidak langsung akan mempengaruhi daya tarik masyarakat untuk turut ambil bagian dalam proses pendidikan di sekolah tersebut. Aktualisasi Program Unggulan Pendidikan telah memasuki era untuk meningkatkan mutu, relevansi, daya saing serta mengembangkan sistem manajemen pengelolaan yang transparan dan mempunyai akuntabilitas publik. Untuk menjawab kebutuhan perubahan tersebut, perlu reformasi pembangunan pendidikan secara makro maupun mikro. Tidak berlebihan, sekiranya sekolah perlu melakukan reformasi pembangunan pendidikan secara mendasar dalam pengelolaannya. Selain reformasi di tubuh manejerial, supervisi, dan sumber daya manusia secara menyeluruh, juga harus ditekankan pada perubahan gaya publikasi pendidikan yang mempunyai nilai dan strategi yang berbeda dengan yang lainnya. Sebelum menghadirkan strategi dan nilai publikasi yang berbeda dengan yang telah dilakukan oleh sekolah lainnya, maka perlu untuk mengenal kelebihan dan kekuatan internal dan melakukan identifikasi kelemahan sekolah yang menjadi “pesaing.” Oleh karena itu, ada baiknya jika identifikasi ini menggunakan analisa SWOT (strenght, weakness, opportinities, dan treats). Perkiraan mengenai kapasitas internal dapat membantu mengidentifikasi dimana posisi sebuah sekolah saat ini. Seperti yang telah ditegaskan penulis sebelumnya, sumber daya atau tenaga pengajar dapat segera diajak maju dan menyelesaikan masalah yang belum juga dapat diselesaikan. Dengan melakukan hal ini sekolah dapat mengidentifikasi apa saja dan kapan kebutuhan publikasi itu dipromosikan. Keterampilan serta mitra pendidikan baru akan menjadi kekuatan dari isi publikasi nantinya. Pada tahap ini, setelah sekolah sudah mengetahui titik kelemahan “pesaingnya” dan telah mengenal kelebihan serta kekuatan yang dimilikinya maka mulailah dicanangkan program-program unggulan yang punya nilai berbeda dan lebih menarik dari yang lainnya. Namun, yang lebih diperhatikan adalah bagaimana mengemas programprogram unggulan tersebut dengan bingkai yang sesuai minat anak didik dan lebih konteks dengan kebutuhan zaman. Ada banyak contoh program unggulan yang bisa ditawarkan dalam pemasaran publikasi pendidikan sekolah, misalnya ekstra kurikuler robotik, penggunaan bilingual, pembelajaran tematik, penggunaan contextual laboratory activity. Dengan ini sekolah mempunyai daya tarik yang lebih dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pertama, ekstra kurikuler robotik. Bentuk pelatihan ini tidak lagi menjadi mata kuliah wajib bagi para mahasiswa teknik, tetapi anak setingkat SD pun mutlak untuk disusupi materi-materi robotika. Konsep ini mengindikasikan bahwa lembaga pendidikan saat ini harus memenuhi kebutuhan zaman.
Kedua, pemakaian bilingual terutama bahasa Arab dan Inggris menjadi modal dasar bagi kompetensi anak didik. Proses pembelajaran di kelas maupun diluar kelas coba dibiasakan dengan kedua bahasa ini secara simultan. Meski tidak harus mutlak ditekankan, tapi upaya membiasakan penerapan bahasa inilah yang lebih penting. Ketiga, dalam memenuhi filosofi awal tujuan pendidikan maka konsep pembelajaran tematik (terpadu) menjadi sistem pengajaran yang mutlak diterapkan. Karena dengan memadukan tema-tema yang berkaitan meski berbeda mata pelajaran maka pengetahuan yang akan didapat oleh anak didik tidak sepotong-sepotong tetapi sinergis dan kompherhensif. Serta yang terakhir yaitu menjadikan sekolah seolah-olah laboratorium hidup, yang didalamnya terjalin komunikasi intens antara siswa, guru, wali siswa, maupun mitra-mitra sekolah. Tidak hanya itu, interaksi dengan alam pun menjadi strategi pembelajaran yang berbeda mengingat alam sebagai sumber pengetahuan (epistem) bagi segala ilmu. Sementara itu, penggunaan contextual laboratory activity dengan pendekatan daily life dan local materials ini juga mengajarkan nilai-nilai moral bagi anak didik. Pengenalan akan nilai kejujuran, etika, toleransi dan bahkan memberikan ruang bagi segala keberagaman yang ada. Terlepas dari pemaknaan yang terlalu sempit bahwa laboratorium hanya sebagai ruang penelitian ilmu-ilmu pasti seperti biologi, kimia, dan fisika. Tapi inilah yang penulis maksud dengan membingkai sesuatu yang berbeda. Dengan demikian, beberapa program unggulan yang berbeda ini mampu menjadi daya tarik yang bisa ditawarkan kepada publik agar memilih lembaga pendidikan yang relevan terhadap kebutuhan zaman. Akan tetapi, perlu diingat sebagus apapun program yang ditawarkan tidak akan mempunyai daya tarik kepada publik jika secara teknis penyampaian publikasi ini tidak sampai pada khalayak. Ada beberapa cara sekiranya publik dapat mengetahui dan menggugah minatnya. Pertama publikasi pendidikan bisa diinformasikan melalui media seperti koran, televisi, maupun reklame dan spanduk. Kemudian, sangat mungkin bila arus informasi ini dituangkan di sejumlah situs-situs yang banyak diakses masyarakat, terutama kalangan menengah ke atas dan berpendidikan. Akan tetapi, yang lebih mengena strategi publikasi pendidikan ini melalui pendekatan kultural dari masing-masing wali siswa dan para pemangku di dalamnya. N@fi’ , dari beberapa sumber
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
5
KABAR DARI PUCANG
PERUBAHAN,
Muhammad Sholihin, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya
Sebuah KEHARUSAN Assalamu’alaikum wr. wb. Setiap perubahan membawa harapan. Dan berhentilah untuk berhenti dalam ikhtiar berubah menjadi lebih baik. Itulah kalimat bijak yang selalu menjadi motivasi kami untuk melakukan perubahan-perubahan (change). Seiring jarum waktu yang tak pernah sejenak pun berhenti, ibarat bumi yang senantiasa berputar, layaknya hari yang datang silih berganti, demikian pula kami yang tak pernah berhenti menyongsong masa depan dengan bergerak dan berubah. Setiap waktu adalah peluang, setiap momen adalah kesempatan berharga. Melaluinya dengan beragam aktivitas bermakna adalah keberuntungan, dan membiarkannya berlalu pergi tanpa hikmah adalah kerugian. Perubahan hanya akan terjadi atas ikhtiar kita dan kehendak Sang Penentu. Tidak ada perubahan tanpa pergerakan, tidak ada pergerakan tanpa keinginan, tidak ada keinginan tanpa motivasi, dan tidak ada motivasi tanpa kesungguhan niat. Dunia telah berubah, masyarakat telah berubah, paradigma berpikir pun telah berubah. Sekarang, bagaimana kita bersikap dan bergerak mengawal setiap jengkal perubahan yang ada. SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya sebagai bagian pendidikan tanah air dengan predikat Sekolah Teladan Nasional juga terus melakukan perubahan. Perubahan yang kami lakukan tidak hanya berorientasi pada fisik, tetapi perubahan juga memasuki hampir pada semua lini pebelajaran. Dengan penataan kembali sistem dan manajemen sekolah, alhamdulillah aktivitas pembelajaran dan pembinaan, baik di bidang akademik maupun non akademik telah menunjukkan prestasi yang menggembirakan. Beberapa kabar terbaru yang ingin kami bagi kepada pembaca sekalian pada edisi ini di antaranya: pertama, kami sedang membangun gedung baru 4 lantai yang diberi nama The Millenium Building. Nantinya, bangunan ini akan difungsikan untuk ruang-ruang pelayanan akademik bagi seluruh sivitas sekolah. Bangunan yang menelan biaya sekitar 8 milyar rupiah tersebut rencana juga dilengkapi fasilitas lift untuk memberi kenyamanan pengunjung
menaiki lantai atas. Di bagian bawah bangunan juga akan dilengkapi dengan café dan ruang tunggu wali murid yang representatif. Kedua, prestasi akademik di bidang Matematika juga menunjukkan prestasi monumental. Siswa kami, ananda Dhia Fairuz Shabrina (5-C) pada Agustus lalu berhasil merebut medali emas pada International Mathematic Competition (IMC) di Singapura setelah menyisihkan kontestan-kontestan lain dari 10 negara. Ketiga, prestasi non akademik di bidang ekskul robotika dan pencak silat Tapak Suci juga menorehkan prestasi nasional. Dalam even Kontes Robot Nasional (Injuro 2010) di Sidoarjo, 2 siswa kami, yakni ananda Axel Dawne (5-C) dan ananda Rivaldi Fitrianto (5-C) berhail menyabet juara 1 dan 2 pada even tersebut. Sedangkan, prestasi gemilang pencak silat Tapak Suci berhasil dipersembahkan oleh ananda Dufron Farros (6-B) pada even Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional (O2SN). Pada even itu ananda berhasil menyuguhkan medali emas, sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai pesilat cilik berprestasi tingkat nasional. Keempat, guna menambah kenyamanan wali murid mengantar dan menjemput putra-putri mereka di sekolah, pada akhir November lalu pihak sekolah telah membebaskan tanah yang berlokasi di seberang depan sekolah senilai 3 milyar rupiah. Tanah tersebut rencana akan difungsikan untuk lahan parkir dan masjid sekolah. Kelima, setelah pada pertengahan tahun 2007 lalu sekolah berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2000 dalam bidang manajemen mutu dan pelayanan, pada bulan Oktober 2010 lalu kami sudah mengadakan workshop persiapan peningkatan status sertifikat ISO, dari 9001;2000 menjadi 9001:2008. Itulah beberapa perubahan yang telah kami lakukan dan prestasi yang diraih SD Muhammadiyah 4 Pucang pada beberapa bulan terakhir. Selain beberapa raihan prestasi di atas, juga masih ada sederet prestasi lainnya yang akan kami bagi pada pembaca di Kabar dari Pucang edisi berikutnya. Selamat berjuang mewujudkan perubahan untuk menghadirkan harapan di hari esok yang lebih baik. Karena perubahan sebuah keharusan. Salam hangat dari kami. Wassalamu’alaikum wr. wb.
6|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
USWAH Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, Ph.D.
Sang Filsuf Muhammadiyah
BAGI warga Muhammadiyah, nama M. Amin Abdullah sudah tak
asing lagi didengar. Pergulatannya di dunia pendidikan menjadi tempat berlabuhnya sosok akademisi yang lahir di Margomulyo, Tayu, Pati, Jawa Tengah, 28 Juli 1953. Karena keaktifannya di dunia pendidikan lambat laun mengantarkannya menjadi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta sampai dua periode (2002-2010). Ketika kecil, Amin Abdullah ditempa kedua orang tuanya dengan pendidikan agama yang kuat. Ia selalu diajarkan tentang ketauladanan Nabi Muhammad SAW dan nabi-nabi yang lainnya. Sehingga tak mustahil jika Amin Abdullah kecil sangat patuh kepada orang tuanya dan selalu bersikap baik kepada sesama orang yang di sekitarnya. Kepada Arba’a Magazine beberapa pekan lalu di Jakarta Amin Abdullah menuturkan, tak hanya didikan dari keluarganya ia mendapatkan pelajaranpelajaran agama, tetapi juga ia dapatkan dari lembaga pendidikan al-Quran di mana tempatnya mengaji. Jadi, jelas bahwa pria yang pernah menjadi Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2000-2005) ini di masa kecilnya adalah anak yang taat kepada orang tua, menyukai pendidikan agama, dan rajin menyelesaikan setiap tugasnya. Masa pendidikan Amin Abdullah juga pernah dilaluinya di Kulliyat alMu’allimin al-Islamiyyah (KMI) Pesantren Gontor, Ponorogo (1972). Di pesantren ini, Amin mulai banyak belajar dua bahasa dunia, yaitu bahasa Arab dan Inggris. Ini tidak lain tuntutan dari aturan pesantren yang mewajibkan setiap santrinya untuk berbicara dua bahasa ini setiap harinya. “Penguasaan dua bahasa ini adalah modal dasar untuk menjelajahi dunia. Untuk menjadi intelektual, maka seseorang
wajib menguasai dua bahasa ini,” ujarnya mantap. Selain itu, Amin juga diajari tentang kedisiplinan dan kesungguh-sungguhan dalam menjalankan setiap tugas pondok. Karena kedua sifat ini dikemudian hari mengantarkannya menjadi orang yang sukses. “Saya belajar banyak dari kedisiplinan, karena sifat ini kita akan dipercaya oleh orang lain dan dianggap sebagai orang yang tepat janji juga,” urainya. Selepas menyelesaikan studinya di KMI Gontor, pria yang pernah menulis buku Pendidikan Agama Era Multikultural Multirelegius (PSAP: 2005) ini melanjutkan pendidikan Program Sarjana Muda (Bakalaureat) pada Institut Pendidikan Darussalam (IPD) 1977 di Pesantren yang sama. Kemudian pada tahun 1982, Amin merampungkan pendidikan sarjananya di Fakultas Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Masa-masa kuliah banyak dihabiskannya untuk menamatkan buku-buku filsafat yang digandrunginya. Ia juga banyak terlibat diberbagai seminar dan lembagalembaga kajian, terutama yang konsentrasinya di bidang agama dan filsafat. Semasa kuliah Amin merupakan mahasiswa yang fokal dan unggul intelektual. Tak heran karena kepintarannya akhirnya ia mendapatkan sponsor beasiswa dari Departemen Agama dan Pemerintah Republik Turki melanjutkan studi Ph.D bidang Filsafat Islam di Departement of Philosophy, Faculty of Art and Science, Middle East Technical University (METU), Ankara, Turki (1990). Kemudian pada tahun 1997-1998, ia juga menyelesaikan program Post-Doktoralnya di McGill University, Kanada. Amin Abdullah tercatat sebagai penulis buku produktif. Berbagai karya intelektualnya menjadi rujukan bagi banyak pemikir agama, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Di antara buku-bukunya adalah Falsafah Kalam di Era Postmodernisme (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995); Studi Agama: Normativitas atau Historisitas (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996). Dinamika Islam Kultural: Pemetaan atas Wacana Keislaman Kontemporer, (Bandung, Mizan, 2000); Antara al-Ghazali dan Kant: Filsafat Etika Islam, (Bandung: Mizan, 2002) serta Pendidikan Agama Era Multikultural Multireligius, (Jakarta: PSAP Muhammadiyah, 2005). Pria yang kini hidupnya diabdikan pada dunia pendidikan itu menuturkan kepada generasi bangsa, terutama untuk anak-anak di Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya supaya terus menggantungkan cita-citanya setinggi langit. “Tuntulah ilmu sampai ke liang lahat. Raihlah cita-citamu sampai dapat, jangan lekas berpuas diri. Pengetahuan itu sangat luas, ibarat bui di lautan yang tak pernah habis dihitung,” pesan dosen pada Program Doktor Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya dan Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini. “Oleh karena itu, mulai kini anak-anak SD Muhammadiyah 4 Pucang harus kreatif. Dengan mengasah otak untuk menciptakan hal-hal baru di lingkungan sekolah, seperti bermain musik, pencak silat, atau berbicara bahasa Arab dan Inggris meski sedikitsedikit di lingkungan sekolah. Maka jika kreativitas siswa sudah terbangun, tak mustahil bila di kemudian hari peserta didik akan mulai melakukan penemuan-penemuan baru yang besar dan berguna bagi masyarakat luas,” jelasnya mengakhiri. (N@fi’) BIODATA Nama : Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, Ph.D. TTL : Pati, 28 Juli 1953 Istri : Hj. Nurkhayati Anak : (1) Silmi Rosda, (2) Gigay Citta Acikenci (3) Azmi Khubba Adil Paramart Pendidikan: •• S1 IAIN Sunan Kalijaga Jurusan Perbandingan Agama, 1981 •• S2 Middle East Technical University, Departemen of Philosophy Faculty of Art and Sciences, Abkara, Turki, 1990 •• Program Postdoctor, McGill University, Montreal, Canada, 1998 Karir dan Organisasi : •• Ketua Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam, PP Muhammadiyah (1995-2000) •• Wakil Ketua PP Muhammadiyah (2000-2005) •• Rektor IAIN/UIN Sunan Kalijaga (2002-2010) •• Guru Besar dalam Ilmu Filsafat (mulai Januari 1999) •• Konjen RI, Sekretariat Badan Urusan Haji, di Jeddah (1985 dan 1990), Mekkah (1988), dan Madinah (1989), Arab Saudi •• Dosen tetap UIN Yogyakarta, IAIN Surabaya, dan Universitas Gajah Mada (UGM) •• Wakil Kepala Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta/UMY (1992-1995)
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
|7
SENI BUDAYA
Angklung, Sebuah Warisan Budaya Dunia Angklung adalah alat musik multitonal(bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa sunda Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog. Sebagai bangsa Indonesia, kita patut berbangga, karena angklung telah terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia sejak November 2010. Asal-usul
Anak-anak Jawa Barat bermain angklung di awal abad ke-20.
8|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
Oleh: Ust. Anang Pujimanto, A.Md. Karyawan Perpustakaan SDM 4 Pucang
Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara. Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke16). Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Masyarakat Baduy, yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung Ustadz Nahari Ac., SE diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke Guru Musik SDM 4 Pucang bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur. Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar. Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa Kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu. Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya. Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. mutiara hadits Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana. Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena - tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laraslaras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas. Dari berbagai sumber
TARIKH Oleh: Ust. Mukhlisin, S.Pd.I. Guru ISMUBA SDM 4 Pucang
Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i
Doktor Cilik Penghafal Quran Sebuah keajaiban di Abad 20. Menghebohkan dan menggetarkan hati. Tersebut, seorang bocah 7 tahun meraih gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari Hijaz College Islamic University, Inggris, karena dapat menunjukkan hafal dan memahami al-Quran. Simak saja pernyataan dari Mohsen Qiraati, seorang mufassir kontemporer Iran. “Saya telah menggeluti al-Quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apapun yang ia (Husein) katakan, saya catat, saya bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini,” urainya. Lelaki cilik itu datang dari sebuah negeri yang sangat jauh, yakni Negeri Persia (Iran). Di negerinya sendiri, dia sudah sangat terkenal sejak usianya baru 5 tahun. Kini di sebuah negeri berperadaban Barat (Inggris), lelaki cilik itu menjalani ujian selama 210 menit, dalam 2 x pertemuan. Ujiannya meliputi: - menghafal al-Quran dan menerjemahkan ke dalam bahasa Persia, - menerangkan topik ayat al-Quran, - menafsirkan dan menerangkan ayat al-Quran, - bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat al-Quran, dan - menerangkan makna al-Quran dengan metode isyarat tangan. Setelah ujian selesai nilai hasil ujian yang diraihnya adalah 9,3. Menurut standard yang ditetapkan Hijaz College Islamic University, Inggris, peraih nilai :: 60-70 diberi sertifikat Diploma, :: 70-80 diberi gelar Sarjana Kehormatan, :: 80-90 diberi gelar Magister Kehormatan, :: di atas 90 Doktor Kehormatan (Honoris Causa). Tepat tgl 19 Februari 1998, lelaki cilik itu pun menerima ijasah Doktor Honoris Causa dalam bidang “Science of the Retention of The Holy Quran,” an amazing boy. Lelaki cilik itu bernama lengkap Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i. Berikut adalah kutipan sebagian dialog yang terjadi sekembalinya Husein dari Inggris pada acara penyambutan di negerinya, Iran. (P: Pertanyaan, H: Jawaban Husein) P : Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris? H : “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS 94:6) P : Apa Tanggapan orang-oarang di sana (Inggris) dalam acara-acara Qurani-mu? H : “Mereka Tertawa.” (QS 83:34) [Maksud Husein orang-orang di acara itu merasa senang/bahagia] P : Jika kamu ditanya orang, “buat apa engkau ke Inggris?” apa jawabanmu? H : “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.” (QS 5:67) [yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk menyampaikan ayat-ayat al-Quran]. P : Engkau belum lulus SD, bagaimana mungkin mendapat gelar doktor?
H
P H
P H
: “Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya mereka.” (QS 3:170). [maksudnya, semua itu adalah karunia Allah] : Bagaimana Ilmu itu diajarkan? : “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh (berjihad) untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS 29:69) [maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh-sungguh, Allah akan membuka jalan ilmu baginya.] : Kapan engkau akan menikah? : (sambil tersenyum) “Dan apabila anak-anak telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta ijin.” (QS 24:59) [maksud Husein akan menikah jika umurnya sudah baligh].
Walaupun ia sudah meraih gelar Doktor, Husein tetaplah anak kecil. Kadangkala ia bertengkar dengan saudaranya. Namun uniknya, saat bertengkar pun ia mengucapkan kata-kata yang bersumber dari al-Quran. Ketika saudara laki-lakinya berusaha untuk memukulnya, Husein segera berteriak: “Selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.” (QS 66:11). Saat ini Husein telah berusia 20 tahun. Di usianya yang beranjak dewasa, Husein tidak pernah berpuas diri dengan kelebihan yang telah dimilikinya. Kini dia sedang menghafal hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dengan target 20.000 hadits, melebihi jumlah hadits yang dihafal oleh para imam madzhab. Subhanallaah, sungguh menakjubkan. Akankah lahir putra-putri penerus Husein dari Indonesia?
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
9
KEPUTRIAN Oleh: Ustz. Zumlatin A. Rizfah, S.Pd. Guru Kelas III SDM 4 Pucang
Pembatas Buku
Karyaku Kamu hobby membaca? Itu harus! Bukankah dengan banyak membaca kita seakan menjelajah dunia? Buku adalah sumber ilmu, jadi kita harus merawatnya dengan baik. Karenanya, jangan sampai buku-buku kesayanganmu kamu lipat di sana sini hanya untuk mempermudah kamu mencari sampai di mana buku-buku tersebut kamu baca. Supaya kita mudah menemukan sampai mana kita membaca sebuah buku, kita memerlukan pembatas buku. Di toko-toko buku tentunya banyak dijual barang itu dan bentuknya pasti beraneka macam. Nah, pada edisi kali ini, Arba’a Magazine mengajak kamu membuat sendiri pembatas buku tersebut. Temantemanmu di keputrian sudah pernah membuatnya. Selain hemat karena tidak harus membeli, kamu juga bisa berkreasi sendiri sesukamu. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, ikuti langkah-langkah membuat di bawah ini! 1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan,di antaranya; kertas manila atau buffalo, kertas mengkilat, aneka stiker, pita, lem, gunting, dan manic-manik atau aksesoris yang kamu inginkan. 2. Gunting kertas manila sesuai ukuran yang kamu inginkan. 3. Ambil kertas mengkilat lalu gunting dengan ukuran lebih kecil dari kertas manila. 4. Tempel stiker di atas kertas mengkilat. 5. Gunting kertas yang sudah kamu tempeli stiker sesuai keinginanmu. 6. Lem kertas tersebut, lalu tempel di atas kertas manila. 7. Beri manik-manik atau aksesoris lain yang kamu inginkan. 8. Lubangi bagian atas (boleh di sebelah kanan, kiri, atau tengah ). Beri pita untuk mempercantik pembatas bukumu dan mempermudah kamu mencari batas bacaanmu! 9. Pembatas bukumu siap dipakai. Dengan pembatas buku kreasimu sendiri, kamu jadi rajin membaca dan buku pun tetap rapi. Selamat mencoba di rumah.
10|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
SILATURRAHIM
Belajar Kepemimpinan dan Manajemen di Sekolah Teladan Sebagai salah satu sekolah favorit di Kota Surabaya, maka SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya selalu menjadi tujuan sekolah-sekolah lain yang ingin mempelajari bagaimana cara mengembangkan dan mengelola atau memenage sebuah lembaga pendidikan yang lebih baik. Pada tanggal 18-30 Oktober 2010,
sebanyak sepuluh orang dari SD dan MI Muhammadiyah di Kabupaten Probolinggo melakukan magang di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Kesepuluh orang tersebut terdiri dari tiga calon kepala sekolah dan tujuh guru bidang studi. Kegiatan magang diawali dengan orientasi, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi kepemimpinan oleh Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Ustadz M. Sholihin. Para peserta magang juga mendapat materi dari masing-masing kepala urusan (kaur) yaitu; ketenagakerjaan, humas, kesiswaan, ismuba, sarana prasarana dan kurikulum. Tujuan mereka magang adalah untuk mempelajari beberapa hal penting yaitu manajemen sekolah yang baik, sistem pembelajaran, kurikulum, kinerja/etos kerja, kebiasaan sehari-hari dan hal-hal lainnya. Dengan waktu dua belas hari magang di SD Muhammadiyah 4 Surabaya diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi pengembangan SD dan MI Muhammadiyah di Kabupaten Probolinggo ke arah yang lebih baik, sekaligus menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Probolinggo. ”Saya sangat terkesan dan menurut saya SD Muhammadiyah 4 Pucang merupakan sekolah berprestasi yang patut menjadi teladan,” kesan Ustadz Adjuz, salah satu peserta magang yang juga calon kepala sekolah. (A-ji)
SECERCAH INSPIRASI DARI SEKOLAH TELADAN
Rombongan studi banding dan guru magang di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya datang silih berganti. Mereka datang dari berbagai daerah di penjuru nusantara, mulai dari Jawa, Sumatera, Jakarta, Sulawesi, Makassar, bahkan dari Nangroe Aceh Darussalam. Hal ini membuat pihak sekolah kuwalahan, sehingga harus menyusun jadwal penerimaan dengan baik. Pada bulan November-Desember 2010 saja, pihak sekolah telah menerima tamu studi banding dan guru magang dari Probolinggo, Mojokerto, Jombang, Purwokerto Banyumas, Jakarta, Madiun, dan Makassar. Kedatangan para tamu studi banding dan guru magang ke Sekolah Teladan Nasional tersebut pada umumnya ingin belajar bagaimana mengelola sekolah dengan baik. Mereka juga belajar manajemen kepemimpinan, penyusunan kurikulum dan penerapan pembelajaran yang baik, pengelolaan sumber daya manusia (ketenagakerjaan), sampai bagaimana cara memarketingkan sekolah melalui media publikasi (Kehumasan). Berikut testimoni beberapa guru yang pernah magang di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. 1. Welas Asih, MI Muhammadiyah Purwokerto Banyumas “Inyong wong Banyumas ora gumunan, tapi barang tekan ngeneh nggole gumun ngasi mlongo… Jebule Muhammadiyah duwe sekolahan SD sing gedonge mangrong-mangrong, sisteme wes apik temata, prestasine wis mendunia, kepala sekolahe wonge pinter tapi ora keminter, guru-gurune ramah karo sregep-
sregep, karyawane siang siap, sigap tur gemrapak... Apamaning murid-muride, apa-apa teyeng, agamane jempolan, pelajarane pinter, ekstrakurikulere seabregabreg. Pokeke siiip pisan!!!” 2. Ahmad Said Matondang, SD Muhammadiyah 6 Kebayoran Jakarta ”Sekolah ini memiliki pemimpin dan manajemen kepemimpinan yang kuat. Ustadz M. Sholihin tidak hanya seorang guru, tapi juga seorang motivator ulung, inspirator yang tulus, dan dai yang hebat... Penerapan manajemen ditribution of leadership telah menempatkan semua guru dan karyawan pada tugas masing-masing dan melaksanakannya dengan baik, sehingga tidak ada tumpang tindih dalam menyelesaikan tugas yang diamanahkan... Mereka juga memiliki kerjasama dan keinginan yang kuat untuk memajukan sekolah. Semua berpikir dan bekerja untuk meningkatkan prestasi sekolah... Pelayanan akademik dan pembinaan siswa juga berjalan maksimal dan kontinu ditopang dengan sarana belajar yang lengkap dan prima... Demikian halnya dengan kreativitas dan inovasi dalam kegiatan untuk memajukan prestasi anak didik dan sekolah sungguh luar biasa.”
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
11
RESENSI
Cinta Kebebasan yang Tersesat Judul : Kemi : Cinta Kebebasan yang Tersesat Penulis : Dr. Adian Husaini Penerbit : Gema Insani Press Tebal : 314 halaman Tahun Terbit : Oktober 2010 Gempuran pemikiran liberalisme yang melanda pesantren dan perguruan tinggi Islam tampaknya semakin menggelitik Dr. Adian Husaini untuk membuat sebuah format perlawanan baru. Setelah sukses melakukan counter dengan buku-buku –tak kurang dari 25 buku sudah beliau tulis -berisi berlawanan terhadap paham yang diimpor dari peradaban Barat, Dr. Adian meluncurkan sebuah novel unik yang mengungkap lika-liku pemikiran dan kondisi kejiwaan sejumlah aktivis liberal di negeri antah berantah yang belum pernah diungkap dalam karya-karya para penulis fiksi. Format novel sengaja dipilih oleh Dr. Adian,s ebagai ungkapan kegemasannya atas munculnya sejumlah novel yang mencoreng-moreng wajah pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang ideal dan tokoh-tokoh pesantren yanh berwawasan luas, sekaligus gigih membendung gelombang liberalisme. Mungkin banyak di antara kita yang bertanya-tanya, apakah seorang Adian Husaini yang terbiasa berkutat dengan buku-buku ilmiah, mampu menyuguhkan sebuah novel yang menarik? Jika pembaca jeli, maka akan tampak jelas bahwa Dr. Adian bermaksud menyindir beberapa tokoh liberal tanah air yang aktif menyebarkan virus liberalisme. Hal ini bisa dilihat dari nama-nama tokoh yang ada dalam novel; yang terkadang mengingatkan pembaca akan tokoh-tokoh yang termasyhur di ranah pemikiran (liberal) Islam. Keberhasilan Dr. Adian membangun dialogdialog cerdas dan bernas membuat novel ini memiliki keistimewaan tersendiri, ditambah lagi dengan kebaruan dalam tema yang diangkat. Sebelumnya tidak ada penulis fiksi yang mengangkat tema seputar kehidupan aktivis liberal dan kyai – santri yang bahu-membahu membendung pemikiran liberal. Selamat Dr. Adian! (Kar)
12|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
SANG PENCERAH yang Mencerahkan Jenis film Sutradara Penulis Pemain Sponsorhip
: Drama : Hanung Bramantyo : Hanung Bramantyo : Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Zaskia Adya Mecca, Giring, Ihsan Idol, Ikranegara, Yatti Surachman, Joshua Suherman. : Majelis Seni Budaya PP Muhammadiyah
Cerita diawali dari lahirnya seorang bayi laki-laki di Kauman, bernama Muhammad Darwis. Ketika beranjak remaja ia banyak melihat tradisi sesajen berbaur agama Islam yang menurutnya dapat menyesatkan. Melihat fenomena itu hatinya terusik dan termotivasi untuk berbuat sesuatu. Ia memutuskan berangkat ke tanah suci untuk memperdalam ilmu agama sekaligus menunaikan ibadah haji di usia 15 tahun. Sepulang dari Mekah, Darwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah. Bagi Ahmad Dahlan kemiskinan disebabkan karena kebodohan. Berangkat dari gagasan itulah maka laki-laki putra Khatib Masjid Besar Kauman itu memulai kiprahnya. Diawali dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan para kyai fanatik. Surau atau Langgar Kidoel Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda. Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi, tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Peran Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah dimainkan apik oleh Lukman Sardi dan Zaskia Adya Mecca. Detail emosi dibangun secara detail dan manusiawi oleh Hanung. Dalam kesabarannya, Ahmad Dahlan digambarkan putus asa, marah, dan sedih hingga menangis. Adegan ini serta merta bisa membuat penonton meleleh. Film ini tidak semata menjadi sebuah hiburan yang menguras emosional, tetapi juga sebuah tontonan yang dapat dijadikan panutan, inspirasi dan mencerahkan.
WAWANCARA EKSKLUSIF Ustadz dr. H. Sukodiono,
Dokter yang Tak Henti
Berdakwah Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di UM Jember pada Oktober 2010 lalu memberinya amanah baru sebagai salah seorang wakil ketua. Tugas baru ini semakin melengkapi kesibukannya sebagai seorang dokter, dekan, pembantu rektor, direktur rumah sakit dan beberapa kesibukan lainnya di Persayrikatan. Di sela kesibukan sosok supel dan murah senyum ini, reporter cilik Arba’a Magazine, Nabila, berkesempatan mewawancarai beliau. Berikut petikannya. Apa kesibukan Ustadz sekarang? Kesibukan sekarang banyak, selain sebagai dekan FKM di UMSurabaya, juga sebagai direktur RS Muhammadiyah Surabaya. Sementara juga merangkap Pembantu Rektor II karena yang bersangkutan sedang haji. Dan dalam Musywil Muhammadiyah kemarin masuk dalam 13 PW Muhammadiyah Jatim. Di samping itu, saya juga diamanati menjadi ketua pembangunan RS Muhammadiyah 2 Surabaya. Pada Musywil Muhammadiyah Jatim Ustadz terpilih sebagai salah satu wakil ketua PW Muhammadiyah. Apa pendapat ustadz? Ini adalah amanah, jadi saya harus berusaha keras dan semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah tersebut, terutama yang menyangkut masalah kesehatan dan sosial sesuai dengan bidang saya sebagai seorang dokter. Selama ini ustadz cukup konsisten dijalur dakwah dan perjuangan Muhammadiyah. Apa yang menjadi motivasi dan tujuan ustadz? Kebanyakan orang beranggapan kalau dokter itu harus menjadi pegawai negeri, dan kalau tidak seperti itu tidak bisa makan. Ini adalah salah satu bentuk ujian ketauhidan dan tantangan bagi kita. Masak orang mengabdi di Muhammadiyah tidak bisa makan. Karena hal tersebut membuat saya sejak muda tertarik masuk di ortom Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan alhamdulillah sampai sekarang tetap konsisten di jalur Persyarikatan. Sebagai seorang dokter dan sekarang wakil ketua PW Muhammadiyah Jatim, ustadz pasti sibuk. Bagaimana mengatur jadwal dan kepentingan keluarga? Alhamdulillah saya punya anak dan istri yang paham dengan apa yang saya lakukan. Karena istri juga aktivis, jadi dia tahu betul apa yang menjadi kesibukan seorang suami. Untuk mengatur waktu, saya punya prinsip pertemuan itu tidak diukur dari kuantitasnya, tetapi juga kualitas. Jadi, bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada untuk berinterakasi dengan keluarga secara berkualitas. Jadi saya tidak punya waktu khusus untuk keluarga seperti hari sabtu
atau minggu, karena di Muhammadiyah sibuknya malah pada hari-hari libur tersebut. Apa pengalaman suka dan duka ustadz selama berdakwah di Persyarikatan ? Kalau terkait dengan Amal Usaha Muhammadiyah, jika kita dapat mengembangkan dengan kerja keras dan berhasil itu tidak ada pujian dari Muhammadiyah. Jadi, kadangkala kita sudah kerja keras banting tulang, tetapi dukanya tidak pernah ada pujian dari Muhammadiyah. Haha… (tertawa…) Apa pengalaman unik ketika berdakwah di Muhammadiyah? Jika kita punya keinginan tetapi kemudian ada teman kita yang tidak terlalu suka, itu justru menjadi tantangan bagi kita untuk membuktikan. Itu yang unik di Muhammadiyah. Menurut ustadz, bagaimana perkembangan Muhammadiyah mutakhir ini? Saya pikir perkembangannya cukup bagus. Tapi, pada sisi pengkaderan masih perlu ditingkatkan, khususnya di daerah-daerah. Terkait perkembangan amal usaha cukup menggembirakan, terutama di Jawa Timur. Beberapa tahun lalu baru ada 20 RS Muhammadiyah di Jatim, sekarang sudah berkembang menjadi 29 RS Muhammadiyah. Belum lagi balai pengobatan yang dulu hanya belasan, sekarang sudah menjadi sekitar 70 lebih. Apa yang masih perlu dibenahi di Persyarikatan Muhammadiyah? Yang perlu dibenahi adalah mental ber-muhammadiyah itu sendiri. Karena masih banyak di antara kita yang menjadikan Muhammadiyah sebagai batu loncatan saja, sehingga tidak mengabdi sepenuh hati di Persyarikatan. Bagaimana ustadz melihat perkembangan sekolah Muhammadiyah akhir-akhir ini? Perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan luar biasa, terutama tingkat dasar dan menengah. Inovasi guru-guru Muhammadiyah berhasil mewujudkan sekolah-sekolah yang mempunyai ciri khas tersendiri. Apa pesan ustadz untuk para siswa di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya? Jadilah pelajar yang memiliki kompetensi. Tidak hanya kompetensi intelektual saja, tapi juga kompetensi moral dan teknikal. Jangan hanya mengandalkan kepandaian saja, tapi juga moral yang baik dan berwawasan luas. Setelah itu jangan lupa berpartisipasi mengembangkan Muhammadiyah.
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
13
KONSULTASI A G A M A
Qurban
Diasuh oleh : Ustadz Sulthon, M.Ag. Kaur Ismuba SDM 4 Pucang
Perintah dan Manfaatnya Pertanyaan: Ustadz, mengapa umat Islam yang mampu diwajibkan berkurban? Apa manfaat dan keutamaannya? Terima kasih atas jawabannya.
Irviano P. Rajamin (4-B) Jawaban: Ananda Irviano yang pintar, perintah kurban dimulai dari peristiwa besar yang dialami Nabi Ibrahim AS, yakni ketika para malaikat yang dipimpin Jibril bertanya pada Allah: ”ya Allah, mengapa Engkau memberi gelar Khalilullah (Kekasih Allah) kepada Ibrahim, padahal ia sibuk dengan kekayaan dan keluarganya? Lalu bagaimana mungkin ia pantas menjadi Khalilullah?” Allah menjawab: ”jangan kalian menilai secara lahiriah, tapi lihatlah hati dan amal baktinya. Karena tiada rasa cinta di hatinya selain kepada-Ku. Bila kalian ingin menguji, ujilah ia.” Lalu malaikat Jibril mengujinya yang ternyata memang terbukti bahwa kekayaan, kesibukan dan keluarganya sedikit pun tidak membuat dirinya lalai dalam mengabdi kepada Allah. Kemudian Allah mengujinya dengan perintah menyembelih putranya (Ismail AS). Walaupun perintah tersebut hanya melalui mimpi, dengan ketabahan, ketulusan dan tawakkal, Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah tersebut, sebagaimana terungkap dalam surat ash-Shaffat: 102-105). Anjuran Berkurban ”Dari Abi Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: barang siapa memiliki kelapangan (kemampuan) kemudian tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat (ld) kami.” (HR. Ibnu Majah) Dalam hadits di atas diterangkan bahwa Rasulullah SAW melarang untuk mendekati tempat shalat Id bagi orang yang memiliki kemampuan akan tetapi tidak berkurban. Hal itu menunjukkan bahwasanya dia telah meninggalkan suatu kewajiban yang seakan-akan tidak ada manfaatnya, bertaqarrub kepada Allah dengan dia meninggalkan kewajiban itu. (Subulus Salam 4/169).
14|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
Manfaat Berkurban Dalam Islam, ibadah kurban mengandung dua manfaat: Pertama, manfaat spiritual sebagai bentuk dari kepatuhan kepada Allah. Sehingga melakukan kurban semestinya tidak hanya pada saat Idul Adha. Melainkan di setiap saat kita harus dapat mengurbankan apa yang kita miliki sebagai upaya taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Kedua, manfaat sosial. Dengan membagikan daging kurban pada mereka yang berhak (mustahiq) berarti kita telah beriusaha membantu meringankan beban hidupnya. Ibadah kurban melambangkan sifat hewani yang melekat pada diri manusia, seperti kejam, serakah, bakhil, tama’, sombong dan egois, yang perlu dibuang dengan tebusan penyembelihan hewan sebagai upaya pemenuhan panggilan dan perintah Allah. Sehingga, darah yang mengalir dari hewan kurban, hendaknya dapat membuat kita insyaf dan sadar diri, bahwa hewan saja rela berkurban demi menuruti kemauan manusia karena kekuasaannya. Maka, sewajarnyalah jika manusia semestinya mau berkurban di jalan Allah, yang kekuasaan-Nya sangat tidak sebanding dengan kekuasaan manusia. Jadi, manfaat ibadah kurban kiranya menjadi sangat perlu dalam rangka mencapai tujuan ajaran Islam yakni tercapainya kemaslahatan dunia dan akhirat. Menurut pemahaman Imam Al-Ghazali bahwa manfaat luhur ibadah kurban menurutnya adalah terbaginya nilai-nilai kemanusiaan secara keseluruhan bukan sekedar pembagian daging. Demikian jawaban ustadz, semoga dapat memotivasi kita untuk terus melakukan kurban atas rezeki yang dikaruniakan Allah pada kita. Amiin.
KONSULTASI PSIKOLOGI
Oleh : Ustadz Farid Firmansyah S.Psi. Tim BK Support Center SDM 4 Pucang
Mengembangan
Kepercayaaan Diri Anak Pertanyaan: Ustadz Farid yang kami hormati, kami mempunyai anak usia 7 tahun yang sekarang duduk di kelas 1. Ananda sering menolak jika ada tugas dari gurunya untuk maju ke depan. Bermain dengan temannya pun dia merasa tidak nyaman, sehingga pada saat jam istirahat, dia lebih sering menghabiskan waktunya sekadar duduk-duduk di dalam kelas dan enggan untuk bermain dengan temantemannya. Untuk membantu ananda, langkah apa yang harus kami lakukan? Terima kasih. Bu xxx, Wali Murid Kelas I Jawaban: Ibu yang dimuliakan Allah, perkembangan pada anak secara umum bersumber pada tiga hal, yaitu: kematangan fisik, kematangan emosi dan norma pribadi yang ada di keluarga maupun lingkungan di sekitarnya. Apabila stimulasi yang diterima anak dari lingkungan berjalan sesuai dengan tahapan perkembangan anak usia 6-12 tahun, maka anak tersebut sudah mampu menggunakan kemampuan fisiknya, belajar sosial, mengembangakan kemampuan-kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan menghitung, memperoleh kebebasan pribadi, bergaul, mengembangkan konsepkonsep yang dipadukan untuk hidup sehari-hari, mempersiapkan dirinya sebagai jenis kelamin tertentu, mengembangkan kata nurani dan moral, menentukan skala nilai, dan mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial. Akan tetapi, karena adanya individual differences (perbedaan individu) setiap anak yang unik, maka tidak semua anak sama tahapan perkembangannya. Perbedaan tersebut dapat dilihat baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Adapun perbedaan tersebut antara lain: 1. Perbedaan kognitif. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. 2. Perbedaan kecakapan bahasa. Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara). 3. Perbedaan kecakapan motorik. Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan
4. Perbedaan Latar Belakang. Perbedaaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai materi tertentu. 5. Perbedaan bakat. Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat. Pun demikian sebaliknya. 6. Perbedaan kesiapan belajar. Perbedaan latar belakang yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi dan sosio-kultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anakanak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas. Untuk mengetahui apa yang sedang dialami anak kita, kecakapan berbahasa sangat diperlukan. Kemampuan berkomunikasi dengan anak akan sangat membantu anak maupun orang tua untuk saling memahami dan mengerti. Dengan memahami dan mengerti apa yang dihadapi anak, maka orang tua dapat dengan cepat dapat menentukan prioritas kenapa anak tidak mau dan enggan untuk melakukan beberapa aktivitas di atas. Memberikan kepercayaan yang kuat kepada anak sangat diperlukan dalam kondisi anak sedang menghadapi perubahanperubahan dan perbedaan-perbedaan yang sedang terjadi dalam dirinya maupun tuntutan lingkungan yang ada disekitarnya. Dengan memberikan rasa percaya pada anak secara alamiah stimulasi ini akan direspon oleh anak. Jika ternyata belum, kita bisa mencoba secara kontinu untuk merestimulasi. Beberapa kegiatan sehari-hari bisa kita lakukan untuk membantu anak mengembangkan rasa percaya diri anak, misalnya memberikan kepercayaan pada anak saat hendak membayar di kasir, mengikutsertakan anak dalam kegiatan lomba, memberikan kesempatan anak untuk bersepeda keliling kompleks di sekitar rumah, belajar berenang meskipun belum bisa atau hal-hal baru lain yang mempunyai nilai tambah positif. Intinya jangan membuat anak kita steril dari dunia mereka (dunia anak) dan hidup dalam dunia orang tua. Dan semakin berkualitas kepercayaan itu kita berikan pada anak maka semakin cepat anak mampu menghadapi segala perubahan yang ada. Allah SWT berfirman “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.“ (QS.at-Tiin:4) Demikian, semoga bermanfaat bagi ananda.
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
15
KONSULTASI K E S E HATAN Diasuh oleh dr. Lilik Suhartini, Tim Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SDM 4 Pucang Surabaya
DIFTERI Pertanyaan: Dokter, saya pernah mendengar salah satu penyakit yang cukup berbahaya yaitu difteri. Mohon penjelasan, serta bagimana gejala dan pengobatannya? Terima kasih atas jawabannya. Bintang Sondra (4-F) Jawaban: Ananda Bintang yang pintar, difteri adalah suatu penyakit infeksi mendadak yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium Diptheriae. Penyakit ini mudah menular dan menyerang, terutama pada saluran nafas bagian atas (hidung, faring, dan laring) dengan tanda khas berupa pseudomembran dan dilepasnya eksotoksin. Infeksi juga ditandai di kulit, mukosa pipi, konjungtiva, dan vagina berupa ulcus. Penularannya umumnya melalui udara berupa infeksi droplet dari penderita atau carrier, selain itu dapat melalui benda atau makanan yang terkontaminasi. Penyakit ini memiliki masa tunas antara 1-7 hari. Sedangkan, gejala klinis tergantung pada lokasi lesi dan beratnya proses toksik. Berikut beberapa macam difteri dan penggolongannya. a. Difteri hidung , tergolong infeksi ringan. Gejalanya yaitu pilek, kadang skret bercampur darah, luka lecet pada daerah naso labialis dan ditemukan pseudomembran di septum nasi. b. Difteri faring dan tonsil, tergolong infeksi sedang. Gejalanya yaitu radang akut tenggorokan, nyeri telan, demam sampai 38,5 derajat Celcius, denyut nadi cepat, tampak lemah, nafas berbau, timbul pembengkakan kelenjar regional (bull neck), ditemukan pseudomembran pada orofaring berwarna putih keabu-abuan. c. Difterti laring, tergolong infeksi berat. Gejalanya yaitu batuk, suara parau, sesak nafas, stridor inspirasi (sumbatan saluran nafas atas), demam sampai 40 derajat Celcius, sangat lemah, tampak pucat, bull
16|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
neck, dan kadang sampai syok. Supaya pertumbuhan penyakit ini tidak semakin akut, maka perlu dilakukan upaya pengobatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penderita harus dirawat di rumah sakit. 2. Tirah baring. 3. Penderita diisolasi sampai gejala akut hilang dan biakkan kuman negative sampai 2 hari berturut-turut. 4. Pengawasan ketat terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi. 5. Pemberian serum anti difteri, antibiotik, dan kartikosteroid bila perlu. Bagi kita yang belum terjangkiti penyakit ini, sebaiknya kita melakukan langkah-langkah pencegahan sebagai berikut: 1. Imunisasi DPT dan DT. 2. Pencarian dan pengobatan carrier. Dilakukan dengan uji schick, yaitu tes kulit yang digunakan untuk menentukan status imunitas penderita. Bila hasil negatif dilakukan biakkan hapus tenggorok dan hidung. Jika ditemukan Corynecbacterium Diphtheria harus segera diobati. Demikian jawaban dokter, semoga bermanfaat. Jangan lupa selalau menjaga kesehatan dengan berolahraga yang cukup dan makan makanan yang sehat.
‘UJLAH “Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Dari Anas dan diriwayatkan Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro). Sepenggal kisah hikmah pernah dituturkan oleh Hasan al-Bashri. Diceritakan, ada seorang pria meninggal dunia dan meninggalkan seorang anak serta seorang budak. Dia pun berwasiat menyerahkan budak tersebut pada anaknya. Bekas budak tadi memang sangat giat merawat anak dari tuannya. Akhirnya, anak tersebut menyukai budak tadi dan menikahinya. Suatu saat, anak itu berkata pada budaknya: “siapkan perbekalan, aku akan mencari ilmu.” Budaknya lalu menyiapkannya. Setelah perbekalan yang dibutuhkan cukup, maka pergilah anak itu mendatangi seorang yang alim dan bermaksud berguru padanya. Orang alim itu lalu berkata padanya: “Jika engkau akan berangkat maka beritahulah aku, aku akan mengajarimu.” Anak itu menjawab: “saya akan berangkat, ajarilah aku.” Melihat sikap dan semangat anak itu, kemudian orang alim itu menasehatinya: “bertakwalah kepada Allah, sabarlah dan jangan engkau tergesa-gesa.” Anak itu hampir tidak pernah melupakan tiga nasehat dari orang alim tersebut. Ketika dia pulang menemui keluarganya lalu memasuki rumah, ternyata ada seorang pria yang tidur di samping seorang wanita, yang tak lain adalah istrinya. Anak itu berkata: “saya tidak sabar menunggu untuk membunuhnya.” Dia lalu kembali ke kendaraannya mengambil pedang. Ketika akan mengambil pedang, dia teringat nasehat orang alim tadi agar selalu bertakwa kepada Allah, bersabar, dan jangan terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Dia lalu kembali ke rumah itu. Ketika dia berada di dekat kepala orang itu, dia tidak sabar, lalu dia kembali lagi ke kendaraannya. Ketika akan mengambil pedangnya, dia pun mengingat nasehat orang alim tadi. Sekali lagi, anak itu kembali pada orang itu. Ketika dia berada di kepalanya, orang itu lantas bangun. Ketika orang itu melihatnya dia langsung dirangkul dan diciumnya. Lelaki itu lalu bertanya padanya: “apa yang kau lakukan ketika meninggalkanku?” Anak itu menjawab: “kudapatkan kebaikan yang sangat banyak setelah meninggalkanmu. Setelah meninggalkanmu, aku berjalan di antara pedang dan kepalamu sebanyak tiga kali, namun ilmu telah menghalangiku dari membunuhmu.” Tak lama kemudian, anak tadi mendapatkan informasi bahwasanya lelaki yang tidur tadi adalah muhrim (saudara) perempuan itu. Tentu, ada hikmah yang dapat dipetik dari cerita di atas. Sikap tergesa-gesa paradoks dengan sikap tenang. Sikap tenang dan tidak
CERMIN
Oleh: Ust. M. Syaikhul Islam, SHI Pemred Arba’a Magazine
tergesa-gesa telah membuahkan prilaku yang bijaksana. Tidak mudah terjerembab dalam lubang kesalahan, dan tidak mudah terpengaruh dengan tipu muslihat setan yang jahat. Sebaliknya, sikap tergesa-gesa akan menjerumuskan kita dalam sikap yang emosional, tidak matang, berpotensi menimbulkan kesalahan, merugikan, dan pada akhirnya menyebabkan penyesalan. Inilah yang kadang sering terjadi dalam kehidupan kita. Kita mengambil keputusan atas suatu masalah dengan tergesa-gesa, tanpa berpikir panjang, dan lebih mementingkan ego pribadi. Tenang dalam bersikap merupakan salah satu tanda bagi orang beriman. Karena keimanan pada Sang Khaliq akan membawa kita pada ketanangan dan ketenteraman hati, sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam QS ar-Ro’du: 28. Sedangkan, dalam surat alGhosyiyah Allah menyebut bagi mereka pemilik jiwa yang tenang dengan term “muthmainnah.” Muthmainnah dilukiskan dengan sikap manusia yang penuh ketawadhu’an, kematangan, keikhlasan, dan ketenangan dalam bersikap dan menghadapi segala sesuatu. Oleh karenanya, Allah merindukan para pemilik “muthmainnah” untuk kembali kepadanya dengan penuh kesentausaan dan ridho-Nya. Para pemelihara “muthamainnah” juga dijanjikan sebuah tempat yang sangat istimewa, yakni sebuah surga yang penuh keindahan dan kenikmatan. Dan itu semua diperuntukkan bagi mereka, para “muthmainnah.” Bagaimana dengan kita?
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
17
PENDIDIKAN
KINESTHETIC LEARNERS, Si Cerdas yang Super Aktif Oleh Miss Enny Soebagiarsih, S.Pd. Guru Bahasa Inggris SDM 4 Pucang Surabaya
Si Arba adalah anak yang sangat aktif. Kalau kebayakan teman sekelasnya mau mendengarkan dan mencatat pelajaran yang diberikan, bukan Arba namanya kalau tidak bisa duduk manis. Ia tidak bisa diam, tidak mau duduk terlalu lama, bahkan kadang suka mengusili temannya ….” “Kita menyadari bahwa setiap anak memiliki gaya belajar berbeda untuk mengembangkan potensinya. Mari kita bayangkan bahwa potensi anak berada di dalam satu kotak tertutup. Untuk membuka kotak tersebut, diperlukan kunci. Kunci yang dimaksud adalah bagaimana orangtua dapat memahami gaya belajar anak. Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran,dan kinestetik. Psikolog pendidikan menyakini bahwa setiap orang memiliki kekuatan belajar atau modalitas belajar. Semakin kita mengenal baik modalitas belajar kita, maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam menguasai suatu keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup. Dengan memahami gaya belajar anak berarti akan membuat anak lebih bahagia. Karena respons orangtua terhadap kebutuhan dirinya tepat. Dalam kasus si Arba, gaya belajarnya adalah kinestetik. Pembelajar kinestetik cenderung menunjukkan karakteristik seperti ini: menikmati aksi, pengalaman dan petualangan, mengingat dengan baik ketika menggunakan alat dan beraktivitas, menguasai keahlian melalui latihan dan meniru, tulisan tangannya biasanya kurang bagus, mengambil waktu
18|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
istirahat berkali-kali ketika belajar, biasanya tangkas dalam memainkan alat musik. Gaya belajar kinestetik cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui gerakan tubuh atau gerakan tangan. Tanpa disadari gaya belajar mempengaruhi seseorang memilih tempat duduk. Tipe kinestetik, lebih memilih duduk di dekat pintu. Mereka akan segera melarikan diri jika merasa tidak perlu mendengarkan. Anak kinestetik gemar sekali menyentuh semua yang dilihat. Anak-anak yang cenderung kinestetik adalah anak-anak yang perlu terlibat secara fisik dalam sebuah proses. Mereka tidak akan mendapatkan apaapa dari sebuah proses yang isinya cuma “duduk, diam dan dengar.” Pembelajaran dari pengalaman adalah cara paling efektif untuk menarik perhatian mereka. Yang perlu diingat adalah anak-anak kinestetik senang bergerak. Aktivitas jasmani ini merupakan dasar bagi anak untuk mengenal diri sendiri,dan lingkungan sekelilingnya serta mengenal dunia. Bagi Pembelajar Kinestetik, kadang-kadang, membaca dan mendengarkan merupakan kegiatan yang membosankan. Instruksi-instruksi yang diberikan secara tertulis maupun lisan sering kali sangat mudah dilupakannya. Bila di kelas mendengarkan ceramah, umumnya, tidak bisa konsentrasi, dan, anak-anak yang memiliki gaya belajar ini, biasanya, akan mengganggu ketenangan karena tidak bisa duduk dengan sabar. Mereka akan frustrasi bila harus diam saja dalam waktu yang relatif lama. Agar anak-anak kinestetik tertarik, yang perlu kita lakukan adalah membuat aktivitas yang memaksa mereka bergerak, membuat latihan di mana mereka membuat dan melakukannya sendiri. Beberapa ide agar anak-anak yang cenderung kinestetik dapat belajar dengan lebih baik, di antaranya:
•• •• •• •• ••
Menari: gunakan lagu dengan irama yang menyenangkan. Pekerjaan tangan (art and craft): menggunting, menempel, menggambar, finger painting, membuat sesuatu dengan ’play dough.’ Gunakan metode ’hands-on’ dimana anak harus mecoba melakukan sesuatu sendiri dan bukan hanya menyaksikan demo. Gunakan model peraga untuk mempelajari sesuatu dan biarkan bebas beraktivitas. Gunakan bentuk kegiatan permainan dengan melihat faktor-faktor apa saja yang menjadi target utama untuk dikembangkan.
Galilah potensi anak-anak kita dengan cara mengetahui gaya belajarnya. Menjadi pendidik yang kreatif dan inovatif akan menginsipari anak-anak kita untuk menjadi generasi yang handal. Semoga.
JALAN-JALAN ROBOCUP 2010 di Singapura Oleh: Ust. Endik Setyawan, S.Si. Pembina Robotika SDM 4 Pucang
Menang dari Israel, Kalah dari Jepang
Dini hari, 22 Juni 2010 Tim Robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya yang terdiri dari Axel Dawne (5-C), Mahardika Aulia (6-C) dan Althaf Yoga (5-F) disertai Ustadz Endik Setyawan selaku guru pendamping berangkat menuju Singapura. Mereka akan mengikuti lomba robotika tingkat Internasional yang berlabel Singapore Robocup 2010 kategori Rescue Junior dan Robot Dancer Junior. Even kejuaraan robotika terbesar yang digelar setahun sekali ini melombakan beberapa kategori, di antaranya robot rescue, robot dancing, robot soccer, dan humanoid robot. Lomba diikuti sebanyak 3600 peserta dari 22 negara di dunia, antara lain Indonesia, Brasil, Amerika Serikat, Jerman, Portugal, Slovakia, Swedia, Italia, Australia, Jepang, Cina, Korsel, Australia, Arab Saudi, Iran dan Isreal. Pelaksanaan lomba dimulai dari 21-24 Juni 2010. Peserta berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, dosen sampai professor. Kegiatan bertempat di gedung Suntec Convention Hall, Singapura dan digelar setiap harinya dari pukul 07.30-18.00 waktu Singapura. Tim Robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya sendiri merasakan begitu ketatnya jadwal dan persaingan lomba yang baru pertama kali diikuti. Dengan kemampuan berlatih hanya 3 minggu, Tim Robotika yang juga mewakili Indonesia ini, berusaha sekuat tenaga untuk tampil maksimal. Mulai dari pemrograman robot,
penjajakan role track dan membongkar robot. Tak hanya itu, mereka juga harus melewati sesion presentasi robot yang dilombakan di depan juri. Penilaian kejuaraan ini menggunakan sistem jumlah poin. Jika robot berjalan sesuai jalur yang ditentukan, tercepat dan dapat melewati rintangan, poin yang didapat semakin banyak. Sebaliknya, jika robot tidak dapat berjalan sesuai jalurnya, poin yang didapat semakin berkurang, bahkan minus. Alhamdulillah, pertandingan demi pertandingan dapat dilewati oleh Tim Robotika yang berjuluk “M-ROBOT” ini. Bahkan, duta dari Indonesia ini dapat mengungguli tim robotika dari Slovakia, Brasil dan Israel. Namun, kemampuan Tim Robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya masih berada di bawah Jepang, Jerman dan Portugal. Tepatnya M-ROBOT diposisi 12 dari 22 negara. Lumayan. Dengan hasil yang didapat, tim robot SD Muhammadiyah 4 Surabaya berusaha lebih baik lagi di masa datang dan bertekad menjadikan Tim Robotika M-ROBOT yang terbaik. Semoga.
Hakikat Asmaul Husna AL-‘ALIY (Yang Maha Tinggi)
Di atas langit masih ada langit, di atas kepandaian seseorang masih ada kepandaian manusia lainnya, di atas tinggi suatu benda masih ada pula yang melebihinya. Dan di atas segalanya, hanyalah Allah yang Maha Tinggi. Asma’ul Husna al-‘Aliy merupakan salah satu nama Allah yang indah dengan makna suatu dzat yang maha tinggi dan tiada yang dapat menyetarai, apalagi melebihi-Nya. Maha tinggi Allah meliputi; ilmu, pengetahuan, kekuasaan, kebesaran, kekuatan, keindahan, keputusan, dan segala hal yang tidak pernah dimiliki makhluk-Nya. Ibarat air yang ada di seluruh lautan di muka bumi sebagai ilmunya Allah, maka makhluk-Nya hanya diberikan setetes dari itu. Sungguh tiada banding, tiada tanding. Tiada sesuatu yang tinggi, baik manusia, malaikat, jin, binatang, pegunungan, langit, bintang, matahari dan apapun yang ada melainkan atas kreasi-Nya. Dialah Allah al-‘Aliy.
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
19
PRESTASI Sebagai sekolah modern yang berorientasi pada masa depan, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya terus melakukan perbaikan dan penambahan sarana prasarana (infrastruktur). Hal ini dilakukan guna memberikan pelayanan terbaik kepada siswa dan wali siswa yang telah memberikan kepercayaan pendidikan putra-putrinya di sekolah ini. Beberapa fasilitas baru yang dalam waktu dekat akan segera dinikmati seluruh sivitas sekolah adalah sebuah bangunan megah 4 lantai yang terletak di sisi timur gedung SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Bangunan baru tersebut diberi nama ”The Millenium Building,” sebuah bangunan bergaya futuristik yang akan menjadi ikon baru pendidikan Muhammadiyah dan pendidikan Nasional. Pengerjaan bangunan tersebut diperkirakan menelan dana sekitar 8 Miliar rupiah dan selesai awal tahun 2011. Struktur bangunan The Millenium Building berdesain mewah dengan ikon sebuah kitab terbuka di atap bagian kiri depan yang melambangkan kewajiban menuntut ilmu yang tiada henti. Gedung yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan oleh Prof. Dr. M. Dien Syamsuddin, MA, Ketua Umum PP Muhammadiyah pada awal 2009 silam tersebut rencana juga akan dilengkapi dengan lift sehingga memudahkan pengunjung menaiki lantai atas. Sedangkan, setiap lantainya akan diperuntukkan sebagai ruang-ruang pelayanan, di antaranya: ruang pelayanan TU administrasi, TU keuangan, cafe, koperasi sekolah, ruang tunggu wali siswa, ruang sidang, ruang pimpinan, auditorium, perpustakaan, ruang kelas RSBI, dan beberapa laboratorium. Ustadz M. Sholihin, Kepala Sekolah menjelaskan bahwa pembangunan gedung baru tersebut merupakan bentuk komitmen sekolah untuk selalu meningkatkan pelayanan bagi seluruh sivitas sekolah. ”Itu bentuk komitmen kami untuk selalu memberikan yang terbaik,” urai Ustadz M. Sholihin. Perlu diketahui, bahwa sebelumnya Sekolah Unggul Muhammadiyah peringkat ke-1 berturut-turut dalam 5 tahun terakhir itu
20|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
The
MILLENIUM BUILDING; New Icon
juga telah meraih sertifikat ISO 9001:2000 (2007) dalam kualitas manajemen, dan telah melengkapi fasilitas sekolah dengan WiFi zone (hot spot area). Diharapkan dengan penambahan fasilitas berupa gedung baru tersebut, seluruh warga sekolah dapat menikmati kegiatan pembelajaran yang nyaman, aman, dan memadai. Dengan gedung baru tersebut sekolah juga berharap agar kepercayaan masyarakat untuk menitipkan pendidikan putra-putrinya di sekolah ini akan terus meningkat di masa depan, sehingga semakin banyak lagi putra-putri bangsa generasi masa depan Indonesia yang dapat mengenyam pendidikan terbaik di sekolah ini. Sedangkan, guna mengatasi kemacetan yang setiap pagi dan siang mendera jalan di lingkungan sekitar, sekolah pada pertengahan November 2010 juga telah membebaskan sebuah area yang cukup luas berlokasi tepat di depan sekolah senilai 3 Miliar rupiah. Selanjutnya, area tersebut akan dimanfaatkan sebagai lahan parkir. Maju terus sekolahku!!
PRESTASI
Dhia Fairuz Shabrina,
JUARA DUNIA Kompetisi Matematika Dhia Fairuz Shabrina (10), siswa kelas 5 SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, berhasil meraih medali emas dalam The 6th International Mathematic Competition (IMC) di Singapura, 8 Agustus 2010. Anak nomor dua pasutri Hery Abiyoso (41) dan Ny Endang Irawati (40), ini ternyata tidak suka menonton televisi. Keluarga mewajibkan dia mematikan televisi mulai Maghrib sampai jam belajar malam. “Saya tidak suka acara televisi. Kalau terpaksa melihat, ya, acara kartun. Saya lebih senang membaca novel kreatif seperti “Kecil-kecil punya karya.” Saya tidak puas kalau tidak bisa menyelesaikan soal-soal matematika,” kata bocah SD yang sejak kecil memang menyukai matematika ini. Dhia mewakili Indonesia dalam ajang kompetisi matematika antarnegara di Singapura. Anak dokter hewan dan karyawan perkapalan ini melalap habis 18 soal dalam waktunya 1,5 jam. Delapan soal pilihan ganda dan delapan isian singkat diselesaikannya dengan sempurna. “Dua soal uraian, yang satu kurang yakin,” kenang bocah kelahiran 6 Juli 2000 ini. Dhia dan empat wakil Indonesia lainnya yang mendapatkan emas itu menjadi tim terbaik dari 10 negara peserta, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Korea, Hongkong, Filipina, Indonesia, Tiongkok, RR China, dan Taipe. Prestasi itu sangat di luar dugaan, apalagi saat seleksi nasional di Bandung, Dhia yang dikenal kreatif ini bahkan tak lolos 50 besar. Begitu juga saat mengawali olimpiade matematika sejak kelas tiga, baik tingkat lokal maupun nasional, tak satu pun meraih medali. “Saya terus latihan dan tidak terima kalau tak bisa menyelesikan soal dengan benar. saya belajar mengerjakan soal dengan baik. Saya terus latihan dengan macam-macam soal. Di Singapura soalnya lebih mudah,” kata bocah yang juga mahir mengaji tersebut. Pihak keluarga mengaku sangat mendukung apa yang menjadi kesukaan anak yang nerpenampilan kalem ini. Begitu juga di sekolah, Dhia mendapatkan bimbingan dan gemblengan dengan maksimal.
“Saya tidak suka acara televisi. Kalau terpaksa melihat, ya, acara kartun. Saya lebih senang membaca novel kreatif seperti “Kecil-kecil punya karya.” Saya tidak puas kalau tidak bisa menyelesaikan soal-soal matematika,” Ny. Endang Irawati yang menemani anaknya di sekolah mengatakan bahwa anaknya memang sejak kecil suka matematika. “Sebagai orang tua, saya terus mendorong anak lebih berkembang dan mendukung. Anaknya memang kreatif. Tak mau meninggalkan meja belajar sebelum soal yang dikerjakan selesai. Padahal anaknya ikut ekstrakurikuler menyanyi, menari, dan dokter kecil,” ucap Endang yang juga dokter hewan ini. Menurut M. Sholihin, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, prestasi yang diraih dhia kali ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi keluarga, sekolah, dan teman-temannya, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. “Prestasi yang berhasil diraih ananda Dhia Fairuz Shabrina ini, sangat membanggakan kami. Kami berharap keberhasilan Dhia dapat memberikan inspirasi bagi sesama kawan dan segenap siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang untuk belajar lebih giat dan berprestasi,” ujar Ustadz Sholihin.
Arba’a Arba’a Edisi Edisi ke-34 ke-34 || Desember Desember 2010 2010 ||
21 20
PRESTASI Ada dua kategori yang diperlombakan dalam lomba di Sidoarjo itu. Yakni, kategori Single Line Tracer dan Maze Solving. Axel dan Rivaldi meraih prestasi dalam kategori Single Line Tracer. Dalam kategori itu, robot milik peserta diwajibkan bergerak secepat mungkin dari garis start ke garis finis di atas lintasan yang telah disediakan. Di luar ajang yang di Singapura, SD Muhammadiyah 4 Pucang juga akan mengirimkan kontingen ke kejuaran robot junior tingkat Asia Pasifik di Australia akhir tahun ini. Sekolah berharap anak didik yang ikut dalam dua acara tersebut bisa menjadi yang terbaik dan dapat mengharumkan nama bangsa di pentas internasional. “Siswa kami memang ada tiga orang yang berhasil menyabet juara tetapi yang mendapat kesempatan untuk berangkat ke Singapura dari panitia penyelenggara hanya satu orang dan Axel Dawne Prestasi membanggakan dicatat SD Muhammadiyah 4 Pucang. Awal tahun depan, salah seorang siswa sekolah itu, Axel Dawne, akan membawa yang menjadi juara pertama berhak untuk berangkat,” terang nama bangsa tampil dalam lomba robot junior tingkat internasional di Edy Susanto, wakil kepala SD Singapura. Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Hal itu menyusul keberhasilan Dawne menjuarai ajang The 1st Sedangkan, Injuro sendiri Indonesian Junior Robotic Olympiad di Sidoarjo, Sabtu (26/6). Selain Dawne merupakan sebuah kompetisi yang duduk di kelas 4, siswa kelas 4 lainnya dari sekolah yang sama, Rivaldi bergengsi yang mewadahi Fitrianto, juga merebut gelar, tepatnya di posisi ketiga. Sementara itu, Zidni keterampilan siswa-siswa sekolah Alfian Barik yang juga kelas 4 merebut special award dalam ajang yang dari berbagai tingkatan, khususnya diikuti 53 siswa dari berbagai kota di Indonesia tersebut. dalam bidang robot untuk dapat Keberhasilan tiga siswa itu tak lepas dari keikutsertaan mereka dalam beradu keterampilan dengan siswa ekstrakurikuler teknologi informasi dan robotika di sekolah. ”Kami diajari lain di seluruh dunia. cara merakit robot sejak kelas 3 SD,” tutur Rivaldi yang didampingi Axel. “Dari pihak sekolah, Ekstrakurikuler tersebut memang terbuka buat siswa kelas 3 sampai kami mendukung sepenuhnya kelas 5 yang berminat. Untuk itu, sekolah bekerja sama dengan sejumlah keberhasilan siswa kami. dan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). ”Kakak-kakak mereka dalam waktu dekat kami akan dari ITS membimbing dan mengarahkan. Namun, mereka diwajibkan terus melakukan persiapan guna mampu menyerap materi robot dan sanggup merakit komponenmenuju kompetisi tingkat Asia di komponen sendiri,” ujar Endik Setyawan, wali kelas 6 dan pembina Singapura. Ini juga merupakan ekstrakurikuler tersebut. kompetisi internasional yang Axel mengungkapkan, saat merakit robot dengan solder, tak jarang tangannya terkena timah panas cair. Namun, karena kadung hobi, rasa sakit cukup membanggakan,” tuntas Edy Susanto menambahkan. sedikit itu tak digubris.
The 1st Indonesian Junior Robotic Olympiad
Borong Juara Nasional
22|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
PRESTASI Dofron Farros Novian Putra,
Sang Pendekar Cilik
Raih Juara Nasional
Siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya kembali menorehkan prestasi nasional. Dofron Farros Novian Putra, siswa kelas 6-B tersebut berhasil meraih juara pertama pencak silat kategori tunggal putra pada Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional (O2SN) di Jakarta pada 12-17 Juli 2010. Putra pasangan Sunaryanto dan Munasiroh itu tidak menyangka akan keluar sebagai jawara. Awalnya, siswa yang biasa dipanggil Farros ini hanya coba-coba saat kali pertama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Tapak Suci di sekolahnya. Lama-lama kegiatan yang mengharuskan memiliki fisik dn disiplin tinggi ini memikat hatinya. “Pencak silat ini menjadi pilihannya sendiri tanpa bujukan atau pun rayuan orang tua,” tutur Munasiroh saat mendampingi putra tersebut. Kekeguman Farros pada tokoh Bruce Lee, Jet Li dan Jacky Chan membuatnya semakin yakin akan mampu menguasai pencak silat. Sejak saat itulah Farros tertantang untuk menguasai ilmu pencak silat. Bahkan, saat ini anak penyuka makanan tahu telur ini mengikuti latihan di tiga tempat berbeda, yakni; di SD Muhammadiyah 4 Pucang, SMP Muhammadiyah 2 Genteng, dan Pusura Surabaya. Dalam sepekan dia menghabiskan waktu empat hari untuk berlatih. Ternyata hasilnya tidak mengecewakan. Piala Koni Surabaya tahun 2009 berhasil direbutnya, kemudian juara kedua O2SN tingkat Jawa Timur, dan terakhir juara pertama O2SN tingkat nasional. “Jadi, prestasi ini bukan yang pertama bagi Farros,” tutur sang bunda bangga. Munasiroh
menambahkan, meskipun bukan dari keluarga atlet, tapi tekad yang besar membuat orang tua terus mendorong Farros. Semua prestasi yang diraih Farros ternyata tidak hanya berasal dari kemauan dirinya sendiri, tetapi juga dari dorongan orang tua, guru dan teman-temannya. Selain berprestasi di pencak silat, Farros tidak berhenti untuk beraktivitas yang lain. Di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Farros juga terkenal sebagai seorang vokalis band bocah, Sinopsis Band. Band ini juga kerap kali menyumbangkan prestasi bagi sekolah. Tentunya, prestasi Farros ini juga menambah daftar panjang prestasi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya dalam berbagai kegiatan. “Sejak masuk sekolah ini, kami memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak-anak untuk berkembang. Ada 21 ekstrakurikuler yang bisa dipilih dan diikuti siswa, karena tidak semua anak memiliki bakat di bidang akademik, tetapi juga ada yang memiliki potensi non akademik,” papar Ustadz M. Sholihin, kepala sekolah. Kedatangan Farros di sekolah sekembalinya dari ajang O2SN disambut meriah oleh seluruh guru dan teman-temannya di halaman sekolah. Acara itu diadakan khusus untuk menyambut Farros karena berhasil menyabet prestasi nasional. Setelah kepala sekolah mengalungkan bunga, Farros yang berpakaian ala pendekar lengkap dengan pedng dan toya pun beraksi unjuk kebolehan di hadapan penonton. Hebaatt!!
Nukilan Ayat
Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya. Dan (Ingatlah), barabg siapa berserah diri kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya (untuk menolong dan menyelamatkannya). (QS ath-Thalaq: 3) Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
23
KARYA SISWA Perjalananku
IMC Singapore 2010,
Seakan Mimpi, Aku Juara Dunia Perkenalkan nama saya Dhia Fairuz Shabrina, biasa dipanggil Ade. Saya siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya kelas 5. Saya mengikuti IMC (Internasional Mathematic Contest) 2010 di Singapore dan alhamdulillah saya berhasil mendapatkan medali emas. Keikutsertaan saya dalam lomba tersebut diawali saat saya terpilih bersama 4 orang teman yang lain untuk mengikuti seleksi awal yang diselenggarakan oleh KPM (Klinik Pendidikan MIPA) sekitar bulan April 2010 di Bogor. Mulai saat itu, saya harus mengikuti pembinaan matematika yang dilaksanakan oleh guru-guru di sekolah. Sekitar 1300 siswa SD mengikuti seleksi tersebut. Tapi sayang kami berlima tidak termasuk 50 besar. Beberapa hari kemudian Pak Indra memberitahukan kalau saya dipanggil KPM untuk mengikuti tes selanjutnya. Sekitar bulan Mei, saya berangkat ke Bogor untuk mengikuti tes yang dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama saya mengikuti pembinaan Matematika dan alhamdulillah saya merasa bisa mengerjakannya. Untuk hari kedua, diadakan tes matematika, lari, akhlak dan hafalan surat al-Quran. Peserta yang mengikuti tes sekitar 50 siswa dan diambil separuhnya. Tiga hari kemudian, mama melihat pengumuman di internet dan bersyukur saya lolos seleksi. Sejak itu, saya harus mengikuti pembinaan Matematika di sekolah bersama teman-teman yang akan mengikuti Olycon dan AMC (Australia Mathematic Contest). Kami belajar dari jam 7.30 sampai jam 12.30 diselingi istirahat dan makan siang. Pada liburan Juli saya tetap harus mengikuti pembinaan untuk mempersiapkan diri dalam lomba tersebut. Dari KPM saya juga mendapatkan pembinaan yang dilaksanakan selama 4 kali di Sukabumi, tapi karena saya berada di Surabaya saya boleh tidak menghadiri dan soal beserta jawaban dikirim lewat email. Pada tanggal 3 Agustus 2010 saya berangkat ke Bogor untuk mengikuti karantina sampai tanggal 6 Agustus. Sebelum berangkat, di sekolah diadakan pelepasan keberangkaan saya oleh sekolah dan didoakan oleh kepala sekolah, guru dan teman-teman. Saya sekamar bertiga dengan Eliora (siswa SD Tri Tunggal Semarang) dan Asifa (siswa dari Jakarta). Kami dikelompokkan sesuai kelas masing-masing. Pada waktu karantina dan di Singapura semua siswa dilarang membawa HP dan orang tua hanya boleh mengunjungi sekitar jam 17.00-18.00. Tapi, saya tidak bisa dikunjungi karena papa langsung pulang ke Surabaya dan mama hanya menelepon setiap sore lewat HP mamanya Eliora. Kegiatan karantina diawali tanggal
24|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
Oleh: Dhia Fairuz Shabrina (5-C)
3 setelah makan siang, kami membahas matematika dan ada diskusi kelompok, Kegiatan diakhiri sekitar pukul 21.00. Untuk keesokan harinya kegitan dimulai dari sholat subuh terus melakukan jogging dilanjutkan dengan mandi dan sarapan. Pukul 08.00 kita masuk kelas masing-masing untuk mengikuti pembinaan sampai sekitar jam 12.00. Setelah itu dilanjutkan dengan makan siang dan sholat. Kegiatan dimulai lagi dari jam 14.00-16.30. Setelah itu mandi, sholat dan makan malam. Kemudian kami masuk kelas dari jam 19.00-21.00. Setiap hari kami diberi PR untuk hari berikutnya. PR tersebut saya kerjakan bersama 5 orang teman saya yang lain yang kebetulan kamar kami berdekatan. Pada tanggal 7 Agustus setelah sholat subuh saya berangkat ke Cengkareng dengan bus. Pesawat ke Singapura berangkat jam 09.00 dan alhamdulillah saya masih bisa menelepon mama. Saya sampai di bandara Changi sekitar jam 11.00 waktu Singapura, dilanjutkan dengan makan siang dan jalan-jalan ke Little India dan China Town. Di sana, saya sekamar dengan Eliora. Keesokan harinya jam 08.00 lomba dimulai. Terdapat 18 soal yang terdiri dari 8 pilihan ganda, 8 isian dan 2 uraian. Setelah lomba kami jalan-jalan ke Universal Studio. Malamnya kami diundang ke acara gala dinner dan acara pertukaran souvenir dengan teman-teman dari Negara lain. Tanggal 9 Agustus saya jalan-jalan ke Merlion Park, Marina Barrage. Sorenya acara yang ditunggu-tunggu yaitu prize giving. Berkat doa orang tua, keluarga besar, bapak ibu guru terutama Pak Indra, Pak Adi, Pak Yusro, Pak Abdillah dan teman-teman, alhamdulillah saya berhasil mendapatkan medali emas untuk grade 4. Keesokan harinya saya balik ke Jakarta dan langsung ke Surabaya bersama nenek dan kakek saya. Sesampai di juanda saya disambut oleh Pak Sholihin selaku kepala sekolah, guru-guru, teman-teman, orang tua dan saudara saya. Itulah pengalaman saya selama mengikuti IMC 2010 yang tidak akan terlupakan terutama bersama teman-teman selama karantina dan di Singapura yang begitu baik dan sangat membantu saya. Hmm… serasa mimpi, sungguh mengesankan!!
Oleh: M. Fachreza Ramadhan (6-C)
LIBURANKU di Jogja kali ini adalah liburan pertama dalam rangka menghadiri sebuah pertemuan besar dan tertinggi di Persyarikatan Muhammadiyah, yaitu Muktamar ke-46 atau Muktamar 1 Abad Muhammadiyah. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengisi liburanku selain ke Jakarta dan Bali. Aku berangkat dari Surabaya dengan naik kereta di Stasiun Gubeng sekitar pukul 07.00. Kemudian aku bersama ayahku masuk ke gerbong eksekutif dan duduk di bangku yang dimaksud di dalam tiket. Selang beberapa waktu kemudian kereta berjalan dan sempat transit di beberapa stasiun, dan yang paling lama adalah transit di stasiun Nganjuk karena menunggu 4 kereta dari Jakarta untuk lewat. Mulai memasuki kota Yogyakarta, ternyata cuaca hujan. Sesampai di stasiun Tugu, kami mengambil bagasi, turun dari kereta, dan menunggu seseorang untuk menjemput kami. Tidak kusangka bahwa yang menjemput adalah sopir hotel. Setelah menunggu waktu agak lama karena padatnya kendaraan di depan stasiun, akhirnya datang juga mobilnya. Kami pun berangkat dan aku tidak sabar untuk segera menikmati suasana hotel. Setelah sampai di hotel yang terletak di pinggiran kota, aku tertarik dengan suasana hotel yang bergaya bangunan minimalis. Ketika di kamar aku terbawa suasana dengan hawa yang cukup sejuk dan seakan ingin menginap di sana selamanya. Sayang, ini tidak berlangsung sampai akhir hariku di Jogja, kami karena harus pindah ke Wisma MM UGM tanggal 4 Juli. Setelah menikmati suasana kira-kira sampai petang hari, kami berjalan-jalan ke daerah pusat kota untuk melihat suasana di malam hari. Suasana kota begitu ramai pada malam itu karena besoknya akan diadakan pembukaan Muktamar. Setelah dengan sabar menghadapi masalah kemacetan yang cukup menyesakkan, akhirnya kami dapat kembali ke hotel Adya Nalendra. Aku merasa lega setelah sampai di hotel karena bisa tidur dengan nyaman. Waktu menjelang pagi adzan shubuh terdengar sangat jelas di telingaku, karena hotelnya terletak di daerah perumahan. Aku segera bangun dan melaksanakan sholat shubuh. Setelah sarapan pagi, kami langsung menuju ke Stadion Mandala Krida, di mana pembukaan Muktamar dilangsungkan. Aku kaget begitu melihat banyaknya orang yang mengunjungi tempat itu. Padahal, itu masih di luar stadionnya, bagaimana di dalamnya ya…? Sungguh begitu ramai warga Muhammadiyah seluruh Indonesia bekumpul dalam rangka
menyukseskan acara tersebut, hingga kami pun tak berkesempatan menyaksikan acara dari dalam stadion. Semakin siang suasana semakin ramai, hingga akhirnya kami memutuskan untuk keluar dari kompleks stadion. Akhirnya, kami memutuskan untuk berjalanjalan mengelilingi kota saja. Dalam kesempatan itu, kami mengunjungi Benteng Vredeburg yang terletak di sekitar Malioboro. Kebetulan waktu itu juga sedang diadakan pameran seni rupa. Suasananya tidak terlalu ramai karena hari itu banyak orang yang memilih ke stadion Mandala Krida. Setelah menunggu waktu untuk mengunjungi museum, akhirnya kami bertemu guide yang aku sudah lama mengenalnya. Setelah mengunjungi pameran, kami masuk ke dalam ruang diorama. Perjalanan kami lanjutkan dengan jalan-jalan mengelilingi Malioboro hingga waktu malam tiba. Setelah berputar-putar lumayan lama, kami kembali ke hotel dan segera beristirahat karena jadwal besok adalah mengunjungi UMY di mana sidang-sidang, pameran dan bazar Muktamar digelar. Pagi hari pun tiba, dan kami telah bersiap ke UMY. Teryata sepanjang jalan sekitar UMY juga macet total, sehingga harus jalan kaki untuk bisa masuk ke kompleks kampus. Setelah berada dalam kompleks, kami naik kereta kelinci menuju ke tempat pameran dan bazaar. Kami menghabiskan waktu di sana hingga sore hari. Setelah itu, kami naik ojek Muktamar menuju ke Galeria. Kami berbelanja beberapa keperluan dan makan di sana. Jelang hari terakhir liburan, kami berencana untuk mengunjungi kampung Kauman. Kami menikmati perjalanan ke sana dengan jalan kaki karena tidak mau terkena traffic jam (kemacetan) lagi. Setelah menyusuri jalanan, kami pun sampai dan sempat mengujungi langgar Ahmad Dahlan yang telah direnovasi. Langgar yang terkesan sederhana itu terletak di dekat bangunan sekolah Muhammadiyah sederahana seperti sekolah-sekolah di kampung pada umumnya. Langgar Kyai Ahmad Dahlan terbangun atas 2 lantai. Lantai pertama untuk ruang perpustakaan dan audio visual sejarah Muhammadiyah, sedangkan lantai 2 berfungsi sebagai tempa ibadah. Sebelum bertolak, kami juga sempat mengunjungi rumah kyai fenomenal itu yang dibangun setelah beliau menikah dengan Siti Walidah. Kondisinya masih cukup terawat meskipun belum berstatus cagar budaya. Rumah itu sekarang ditempati oleh cucu menantunya. Sebelum kembali pulang ke Kota Pahlawan, kami juga menyempatkan diri mengunjungi daerah Janturan, tempat tinggal kakekku ketika berdinas di Jogja. Terik matahari menemani perjalananku hingga ke Stasiun Tugu untuk pulang. Sembari menunggu kereta berangkat, pikiranku seakan masih tersandera oleh keelokan budaya dan keramahan penduduk jogja. Itulah saat-saat terakhirku ketika mengujungi Jogja kali ini dan sepertinya aku tidak akan melihatnya lagi hingga liburan berikutnya. Matur sembah nuwun, Jogja.
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
25
KARYA SISWA Handycraft
Sampah dan limbah tidak selamanya membawa masalah.
Tergantung bagaimana kita menyikapi dan memanfaatkannya . Inilah yang telah dibuktikan oleh siswa siswi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Di tangan mereka sampah dan limbah dari beberapa barang bekas “disulap” menjadi barang berharga dan punya nilai.
Bingkai Foto Lucu Kalau yang ini dibuat dari bekas tempat tisu, lucu bukan? Bros cantik Dibuat dari stik es krim. Kalau kalian habis makan es krim, sebaiknya stiknya jangan dibuang, tapi dapat kalian ubah menjadi bros cantik semacam ini. Bingkai Foto Imut Beberapa kertas yang sudah tak berguna dapat dijadikan bingkai foto yang imut.
Cool Umbrella: Tidak disangka kan... Payung keren ini dibuat juga dari kertas dan kayu limbah, dengan sentuhan kreativitas semua berubah jadi cool umbrella. Mau? Payung Kaligrafi: Payung yang terbuat dari kertas bekas juga dapat dijadikan media untuk membubuhkan goresan kaligrafi.
Cooking is My Life By Natasha Talitha (V-C)
Hello! My name is Laetitia Catriona Elvaretta. I am 10 years old. I live in Russia, Gorbachev-street Klastera N’yu-Dzhersi. My hobby is playing games, chatting on Facebook and a whole lot more. My school is at Danker Schoen Elementary School. I have five best friends: Nikita Talitha Navista (Niki), Phoebe Avella Angelica (Angel), Lee Hwang Jin (Lee), Carlos Halliwell (Carlos), and Raymond Alexander Isle (Raymond). Before I start my story, I want to tell you about my friends. Niki is a smart and active girl. Call her Ziva. She can speak all the languages in the world. Right now, she’s teaching me how to speak Chinese! She’s the daughter of my school’s principal, Mr. Han. Her hobby is cooking, playing the piano, and ballet. She joins the cooking, piano, and ballet club. She’s allergic to shrimps. If she sees them, she’ll throw up. Angel is a girl from a rich family. Sometimes she’s arrogant. But, most of the time, she’s generous. Call her Angelo. She’s very tomboy. She always chews gum and likes to play basket. She joins the sports club. She never wants to wear a skirt. Or even do ballet. Just like me. Most Russian girls like to do ballet, but not her and me. Lee is a very quiet boy. Call him Gibbs. Weird for a guy. He’s a transfer student from China. He brought his pet panda, too. Its name is… I forgot. He likes to play soccer, too. His panda can also play soccer! Speaking of soccer… Fifa World Cup South Africa 2010! Viva la Vida Spain! Lee joins the soccer and the library club. Carlos is the popular one among everybody, but when he speaks…cold. We always call him DiNozzo. Everybody calls him Big Chill (Ben 10 Alien Force, go!) He always ignores the girls. He served Niki like a queen. They’ve been friends since kindergarten. He’s good at basket,
KARYA SISWA c e r p e n karate, sword fighting, and computer. He joins the ‘all-of-theabove’ clubs. I’m tired of writing the same thing over and over again! Last but not leats—I mean least… Raymond! You could also call him McGee. He’s not the smart type, nor the popular type, nor the quiet one. He’s dumb when it comes to school, but not cooking! His hobby is karate, playing online games, and saying harsh stuff to people. At 6:35, I arrived in school. I talked with my best friends before Mrs. Gardner, came in. “Hey, do you know about the cooking test today?” asked Carlos. “Sure. Yesterday, I learned to make Chicken Curry.” I said. I really love cooking. But, not as much as Niki. “I learned to make Rijstaffel (Fried Rice. Rijstaffel is a Russian name for Fried Rice)!” added Angel. 7 O’clock… the bell rang and Mrs. Gardner came in. “Good morning, class.” “Good morning, teacher.” “Before I give you an announcement, let’s pray to Allah the Almighty.” After we prayed, Mrs. Gardener—I mean Mrs. Gardner, gave an announcement. “Okay, class. Today, we’re going to go home at ten o’ clock.” “YAAAAAAYYYY!!!!!” Everybody cheered. We all want to go home early. “Now, class. We’re going home early because we have a guest from the famous school at Paris called Saint Arc de’ Eiffel School. Now, go to the kitchen and prepare for cooking class. Mrs. Gardner left the class. I went to the kitchen and went to my table. I wore my blue apron that has a checkered motive. My cooking teacher, Mrs. Gorbachev, has an announcement. “Today, we’re going to have a cooking test! The theme is: Chicken Curry! The results will be combined with the other classes’ dish! Now, begin!” Angel was panicked because she didn’t practice making curry. Easy for me! First, I just cut the ingredients and made the seasonings. I filled a pan with water and put it on a stove. I turned on the stove and put in the ingredients. I stirred the curry and waited for 15 minutes. I left the curry in the pan and grabbed a plate. I scooped half of the rice and put it on the plate. I poured the curry and… done! I gave in my cooking to Mrs. Gorbachev. She gave me a hundred! Hooray! After cooking class, I went to my class. I looked at my white digital Messori watch. It’s already 10 o’ clock. We’re still waiting for Mrs. Gardner’s last-minute announcement or if it’s already more than 15 minutes, the students can go home. Well… It’s already more than 15 minutes… Oh well… Do svidaniya, skhola! (Goodbye, school!) I went back home and went straight to my room. Then, the door bell rang. I hurried down and opened the door. Niki, Angel, Lee, Carlos, and Raymond are visiting my house. “Hi, Laetitia! We just came buy to make lunch with you!” said Raymond. Every noon, we always have lunch together in my house. “Sure, come on in!” I welcomed them. My door has writing: Zhiteli Elvaretta. It means Elvaretta Residents. We all went to my kitchen. “So, what should we make for lunch?” I asked everyone. “I know! What about Chicken Curry and Fried Rice?! And the beverage is Blue Ocean!” said Niki. Niki’s always the bright one. After we all made lunch, we gobbled it all up. My friends went home and that’s it! I really love cooking! Cooking is My Life! The End
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 | 27
KARYA SISWA c e r p e n
Pengalaman Tak Terlupakan
Sekar adalah nama pemberian bundaku kepadaku. Aku tinggal di perumahan strategis, dan dekat dengan pusat-pusat perbelanjaan. Rumah-rumah di perumahanku berpagar tinggi. Bertetangga adalah kegiatan yang sangat jarang dilakukan. Sehingga, aku tidak memiliki teman di rumah. Aku sungguh kesepian. Dan, tidak hanya itu saja, aku kemana-mana harus diantar orang tuaku. Keesokan harinya, sampailah aku di SD Muhammadiyah 4, yaitu sekolahku. Setelah berdoa di kelas, masuklah seorang wanita yang berpakaian seperti guru, berkacamata, dan rambutnya dikonde dengan jepit bunga berjaring-jaring. Itu Bu Nadhifah, guru di kelasku. “Assalamu’alaikum, anak-anak.” Bu Nadhifah menyapa anakanak. “w’alaikumus salam, bu” anak-anak di kelas serempak menjawab. Bu Nadhifah meletakkan tasnya di atas meja guru, lantas membuka lemari, mengambil spidol papan tulis, dan memulai pelajaran pertama, yaitu Matematika. Di tengah pelajaran Bu Nadhifah menyampaikan pengumuman penting. “Anak-anak, liburan akhir tahun ini kalian diwajibkan mengikuti kegiatan outbound di Wonosalam Training Center di Jombang. Acara ini adalah untuk melatih kemandirian dan ketangkasan kalian dalam kegiatan Tadabur Alam. Jadi, kalian akan menyatu dengan alam, mempelajari dan bermain di sana,” jelas Bu Nadhifah “Wuiiiiih!!!!” serentak suara sekelas hiruk pikuk gembira. Namun, aku merasa senang bercampur bingung. Apakah Bunda akan mengizinkanku ikut? Tapi dengan seribu kali berpikir Bunda akhirnya mengizinkanku, karena ini adalah acara wajib sekolah. Asyiiiiikkk!!! Horeeee…. tibalah hari yang sudah kutunggutunggu. Sesampai di sekolah, aku berpamitan dengan Bunda dan Ayah, dan langsung menuju lapangan sekolah tempat barisan anak-anak dijajarkan. Eh, ada tiga bis, ternyata. Bis 1 untuk kelas 4-A, bis 2 untuk kelas 4-B, dan bis 3 untuk kelas 4-C. Aku lari ke barisan kedua, karena aku kelas 4-B. Barang-barang yang kubawa diletakkan di tempat anak-anak meletakkan barangnya. Aku ke barisan, dan langsung berbaris menuju bis 2. Bis melaju dengan kencang. Ah, tidak terasa sudah sampai. Cepat sekali! Oh, ternyata sudah sampai di WTCe (Wonosalam Training Center, lho. Bukan WTC Towers di New York yang hancur ditabrak pesawat, lho). Anak-anak turun dari bis masingmasing dan langsung memasuki area WTCe.
28|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
Oleh: Pradhavasti Balqisya (V-F) Bu Nadhifah memandu anak-anak. Kegiatan pertama adalah permainan-permainan ringan. Semua anak menuju ke penginapan, yang perempuan penginapannya di dekat rumput-rumput hijau. Di rumput-rumput itulah mereka melakukan permainan ringan. “Anak-anak, ayo ke sana, kita akan flying fox!” Bu Nadhifah memandu kami semua untuk permainan ini. “Ayo, Sekar, sekarang giliranmu!” Bu Nadhifah menghenyakkan kengerianku melihat temanteman meluncur dari ketinggian dengan seutas tali. “Aaaaaaauuuuoooooo!!!!!” teriakku saat meluncur dari seutas tali itu. Dadaku berdetak keras. Ketegangan menyelimuti pikiranku. Rasanya sudah mau copot jantungku! Tapi akhirnya berhasil juga. Nikmat rasanya, tegang bercampur penasaran. Keesokan harinya, acara puncak yang ditunggu. Yaitu susur sungai. Kami diminta menyusuri sungai licin dan dengan arus yang cukup deras tanpa alas kaki. Walau dangkal ngeri juga rasanya. Aku berpegangan erat dengan Rara ketika menyusuri sungai itu. “Sekar, kesinikan tanganmu! Awas jatuh, licin sekali!” teriak Rara kepadaku. Aku melewati jalan yang ditunjuk Rara dan ternyata asyik sekali. Aku dan Rara keasyikan sampai rombongan menjauhi kita berdua. “Rara, aku pikir teman-teman tadi masih ada bersama kita. Kemana mereka???” “Iya, nih… Sekar, kita dimana ya… Rasanya kok kita tersesat, salah arah… Waduh, bulu kudukku merinding. Waah… Gimana ini???? Bunda aku tersesat……” Kucoba susuri jalan semula dengan Rara, tapi rasanya malah menjauh, jauh, dan jauuu….hhh. Aku pusing tujuh keliling bagaimana caranya menemukan jalan pulang. Wah, Rara ada ide! “Sekar, coba ambil kayu di seberang sana, kita pukul-pukul aja pakai ranting ini, kita teriak sekuat tenaga, minta pertolongan!” perintah Rara. “Oke! Kita teriak sama-sama!” sahutku. Tok-Tok-Tok! Kupukul sekeras mungkin kayu di dekatku sambil berteriak, “Tolong…….. Tolong….!” Sekitar satu jam kami berteriak-teriak. Kami sudah sangat gelisah. Aku teringat benar dengan Bundaku… Bunda, maafkan aku, aku merasa bersalah menyalahkan bunda yang sudah menyayangiku dengan tulus. Aku selalu bandingkan teman-teman. Maafkan aku ya, Bunda… hatiku berkecamuk. Allah, tolonglah hamba! Samar-samar terdengar suara Koordinator rombongan memanggil-manggil kami, “Sekar!!! Rara!! Dimana kamu……!!” Langsung saja kami balas teriak, “Kami disini, Pak!!!!” Alhamdulillah, kami ditemukan! Rupanya mereka juga mencari kami dari tadi. Lega rasanya. Kami pun pulang dengan rasa gembira. Ada satu yang membuat aku ingin segera sampai di rumah. Aku ingin memeluk Bunda dan meminta maaf padanya.
KARYA SISWA PANTUN Jalan-jalan di tepi pantai Melihat nelayan lagi berlayar Jika ingin cita-citamu tercapai Jangan malas untuk belajar Burung Nuri burung Kutilang Burung merak terbang tinggi Janganlah engkau menyakiti orang Jika kau tak mau disakiti Anak ayam turun sepuluh Mati satu tinggal sembilan Mencari ilmu sungguh-sungguh Satu pelajaran jangan ketinggalan Andika senang main gitar Andini senang main Harpa Kalau kamu memang pintar Kasur rusak dibalik menjadi apa
Cerita Kita Aku dan kamu satu Aku dan kamu searah Aku dan kamu sehati Persahabatan kita abadi Panas fajar kan takluk oleh sejuk rasa kita Dingin malam kan leleh oleh cerita kita Indah senja kan luruh oleh tawa kita Dunia milik kita, kawan Jangan pernah masa kelam menghias cerita kita Aku ingin kita begini Sampai nanti , Sampai waktu kita kan terhenti. # Ayu Wanda (V-E)
# Wanda & Windi (V-E) HUMOR
PUISI
Pak Tani Pak Tani …. Di pagi buta Kau berangkat ke sawah Berbekal cangkul dan topi Kau bajak sawah Dengan penuh kesabaran Kau tanami padi Dengan penuh kesenangan Kau jaga padimu Dari burung dan hama yang mengganggu Kau sirami padimu Dengan air sungai yang mengalir Kini, padimu telah menguning Dengan senangnya kau panen Senyum kebahagiaan menghias wajah Terima kasih, Pak Tani # Sekar Kirana (V-B)
Siapa yang Bohong? Tono adalah murid yang sangat nakal dan sering membolos. Pada suatu hari ia dipanggil oleh gurunya. Pak Guru : Tono, kamu ini nakal, ya?! Kenapa kemarin kamu bolos sekolah? Tono : Saya tidak bolos sekolah, Pak. Kemarin adik saya sakit, saya harus menjaga adik saya, karena orang tua saya bekerja, Pak? Pak Guru : Kamu berani bohong, ya?! Kemarin bapak lihat adikmu sehat-sehat saja?! Hah...?! Tono : Lha bapak juga bohong, saya kan tidak punya adik. Pak Guru : “@$#%!&*#()??! # Nabila Shafa (V-B)
Hadits Pilihan
“Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba’).” (HR Muslim)
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 | 30
SURAT PEMBACA Dari: Azriel Maulana (V-C) Hallo, Arba’a Magazine...?? Aku ingin majalah Arba’a menampilkan halaman profil siswa berprestasi. Karena bisa menjadi semangat bagi saya dan teman-teman yang lain. Terima kasih. Dari: Nikodemus Brilian (V-E) Aku selalu menunggu penerbitan Arba’a Magazine karena selalu memberikan wawasan yang baru. Apalagi kalau desain dan tampilannya makin seru, saya pasti membacanya. Aku kasih saran, bagaimana kalau jadwal penerbitannya setiap bulan? Terima kasih. Dari: Meidina Alma (V-B) Arba’a Magazine yang cool, hobbiku adalah membaca, termasuk membaca majalah Arba’a. Aku paling suka rubrik karya siswa; cerpen. Mohon pada rubrik itu diadakan cerita yang bersambung. Thanks. Dari: Bintang Ramadhani (III-B) Buat Arba’a Magazine kebanggaa sekolahku... Aku punya usul, bagaimana kalau setiap majalah yang terbit diberi halaman poster yang bisa ditempel. Seperti kalender meja, poster tokoh kartun, poster ilmuwanilmuwan, dll. Trims ya. Dari: Mahardika Aulia (VI-C) Aku punya saran buat Arba’a Magazine. Mohon untuk rubrik Karya Siswa; Humor diperbanyak lagi, supaya semakin banyak lagi wajah-wajah periang di muka bumi ini, hahaha .... Terima kasih.
Mohon Doa Restu
Mohon ya Dukungann
untuk Ananda:
1.Axel Dawne (5c), 2.Rivaldi Fitrianto (5c) Dalam rangka mengikuti lomba Robotika Internasional IRO (International Robot Olympiad) 2010 di Queensland, Australia 12-19 Desember 2010
untuk Ananda:
Annisa Danya Pitaloka (5-D) Dalam acara SUARA INDONESIA TRANS TV bersama YAMAHA Ketik SI sekar melati Kirim ke 9910
30|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
Saksikan di TRANS TV Setiap Selasa pukul 19.15 WIB
PROFIL WALI MURID Arba’a Magazine lovers, profil wali murid kali ini akan membahas kisah menarik dari seorang bunda yang berhati mulia, beliau adalah Ibu Hartini Abdul Kadir. Sosok yang ramah dan bersahaja kental sekali melekat di wajah Ibu Hartini Abdul Kadir atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ibu Rohim. Bagaimana tidak, ibu dari keempat putra yang semuanya pernah mengenyam pendidikan di bangku SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya itu, rela untuk mendedikasikan waktunya yang bisa dibilang sangat padat untuk merawat jenazah dan mengunjungi pasien-pasien di Rumah Sakit. Di tengah kesibukannya sebagai notaris dan ibu rumah tangga, tentunya, beliau masih sempat meluangkan waktunya untuk memandikan dan mengkafani jenazah. Sebagai anggota yang aktif di ‘Aisyiyah, Bu Rohim tak mengenal lelah jika ada yang membutuhkan bantuannya. Waktu bukanlah penghalang besar bagi beliau untuk mendedikasikan hidupnya membantu sesama. “Di mobil saya, selalu tersedia kain kafan, jadi kapan pun ada yang membutuhkan saya siap,” uarai beliau pada kru Arba’a Magazine. Spontan kalimat itu membuat kru tertegun sesaat. Kapan pun, tidak peduli siang atau malam jika tugas mulia memanggil, Bu Rohim akan langsung berangkat. Oh ya Arba’a Magazine lovers, anak-anak dan suami Bu Rohim sangat mendukung kegiatan ini lho. Mereka siap mengantarkan Bu Rohim jika ada yang membutuhkan bantuan walau pun sudah larut malam. Sosok yang masa mudanya bergabung di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) dan menjadikan M. Amien Rais sebagai tokoh idolanya ini, selain gemar merawat jenazah juga aktif berkunjung ke Rumah Sakit guna mendoakan pasien-pasien sekaligus memberi spirit dan mengingatkan mereka agar tetap ingat terhadap Sang Kholiq. Kegiatan mulia tersebut berawal dari keprihatinan beliau melihat banyaknya pasien yang meninggalkan sholat karena merasakan sakit yang dideritanya. Banyak dari pasien yang meninggalkan sholat karena tidak mengetahui cara bertayamum. Selama lima belas tahun lamanya, dengan sabar beliau tak kenal lelah berusaha memantapkan iman orang-orang yang sedang sakit. Suka dan duka telah beliau rasakan, namun rasa lelah tidak pernah mematahkan semangatnya untuk terus mengingatkan sesama agar tetap beribadah dan bersyukur atas segala sesuatu yang telah Allah berikan kepada mereka. Dalam beberapa kali perjuangannya meneguhkan iman para penderita sakit, terselip sebuah pengalaman berkesan bagi ibu tiga anak tersebut. “Saya sangat berkesan ketika menjumpai
Hartini Abdul Kadir, SH, M.Hum.
Sang Notaris yang Peduli
seorang bapak yang sakitnya sangat parah, bahkan dokter sendiri sudah lepas tangan. Dia minta saya ajari utuk sholat. Bahkan, ketika pihak Rumah Sakit menyuruh bapak tersebut untuk pulang ke daerahnya, bapak ini tetap meminta saya untuk mengajarinya beribadah meski pun dalam keadaan sakit parah. Dan alhamdulillah, sampai saat terakhir bapak ini di panggil oleh Allah, dia sudah dalam keadaan yang sholeh,” kenang perempuan kelahiran Klaten 50 tahun lalu itu dengan emosional. Itulah pengalaman yang sangat berharga sekali bagi istri bapak Abdurrahim tersebut. Selamat berjuang Bu Rohim, semoga Allah senantiasa melimpahkan karunia terbaikNya di sepanjang perjalanan ibu. Amiin. (Enny S.) Biodata: Nama : Hartini Abdul Kadir, SH, M.Hum. TTL : Klaten, 11 September 1950 Pekerjaan : Notaris Alamat : Jl. Kertajaya Indah Timur I no. 18 Surabaya Suami : Abdurrohim B. Anak : Ahmad D, M. Ridwan, Wildan A., Sophian Sholihin Pendidikan : - S2 Notariat Unair - S1 Universitas Gajah Mada Organisasi : Aisyiyah
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 | 31
KALAM
Cara
Astronot
Oleh Ustz. Nur Ratnasari, S.Pd. Guru IPA Kelas IV SDM 4 Pucang
ke Luar Angkasa Pembahasan rubrik Kalam Arba’a Magazine kali ini membahas tentang astronot. Setelah pupusnya perjuangan Bu Pratiwi Sudarmono dan Bapak Taufik Akbar (sebagai cadangan) untuk berangkat ke luar angkasa saat itu 1986 disebabkan meledaknya pesawat Challenger, hingga saat ini di Indonesia belum ada generasi penerus untuk menjadi astronot dan berangkat melakukan penelitian ke angkasa,. Bahkan sampai sekarang belum ada lagi generasi anak-anak bangsa Indonesia yang mengikuti jejak beliau. Apa luar angkasa itu? Luar angkasa atau antariksa merupakan bagian atau ruang yang relatif kosong dari alam semesta yang berada di luar atmosfer dari benda-benda langit. Ruang yang relatif kosong bukan berarti kosong sama sekali. Ruang yang relatif kosong tersebut memiliki kerapatan dan tekanan yang sangat kecil kerena sedikitnya kandungan materi atau gas di dalamnya. Ketinggian 100 km atau 62 mil dari bumi yang ditetapkan oleh Federasi Aeromatika Internasional sebagai ruang di luar angkasa. Apabila diukur dari planet lain, misalnya Jupiter, jarak luar angkasa tidak sama. Yang jelas luar angkasa berada di luar benda langit yang dijadikan sebagai acuan. Waktu yang dibutuhkan para astronot yang berangkat dari bumi untuk tiba di luar angkasa bergantung pada kecepatan pesawat luar angkasa yang digunakan. Bagaimana menjadi astronot? Menjadi seorang astronot syaratnya sangat ketat sekali seleksinya di antaranya: 1. Tes akademik dan profesional. 2. Tes kesehatan (fisik dan jiwanya), jika gagal satu langkah langsung diskualifikasi. •• Pandangan dan pendengaran harus tajam, serta ukuran tubuh harus pas dengan kapsul Soyuz yang sempit dan dalam keadaan terbalik sambil diputar dengan kecepatan 30 putaran per menit. •• Kandidat lalu diletakkan dalam mesin sentrifugal dan diputar hingga 8 kali kekuatan gravitasi bumi selama 30 detik. •• Kandidat disuruh duduk di sebuah kamar yang kondisinya sama dengan ketinggian 10 ribu meter. Lalu kamar mesin tersebut dikondisikan seperti membawa orang ke permukaan bumi hanya dalam waktu 30 detik. (Seperti naik kendaraan berkecepatan 1200 km/jam). •• Berlari sesuai usianya, jika usia 40 tahun maka harus berlari 1 km dalam waktu 4 menit 10 detik dan harus lari cepat (spirit) menempuh 100 meter dengan waktu maksimal 16,8 detik. 3. Tes wawancara oleh para manajer Antariksa Eropa. 4. Mengikuti program latihan dasar sampai tuntas. 5. Mengikuti program latihan khusus misi. Dalam program latihan khusus misi ini berbulan-bulan calon astronot tinggal di fasilitas dan rutin mengikuti tes kesehatan. Dua sampai tiga
32|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
minggu sebelum keberangkatan ke luar angkasa calon astronot dikarantina total untuk menghindari adanya infeksi. Bagaimana astronot ke luar angkasa? Serangkaian tes sudah diselesaikan, maka astronot siap diluncurkan dengan misi yang dibawanya ke sana dengan menggunakan pesawat NASA. Saat pesawat melesat di udara dengan kecepatan sangat tinggi dan melalui atmosfer maka ekor pesawat yang berisi power jet up dilepaskan sehingga pesawat bertambah ringan dan meluncur semakin cepat menembus atmosfer bumi. Bahan pesawat luar angkasa dibuat berlapis-lapis yang memiliki fungsi berbeda-beda pada ketinggian tertentu satu persatu dilepaskan dan tinggal pesawat yang berpenumpang melayang-layang pada orbit setelah sampai ke luar angkasa. Demikian penjelasan bagaimana astronot bisa sampai ke luar angkasa. Sangat diharapkan sekali ada generasi bangsa Indonesia untuk meneruskan perjuangan Ibu Pratiwi dan Bapak Taufik menjadi astronot. Mudah-mudahan adanya kerjasama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Cina tahun ini dalam hal ilmu pengetahuan dan antariksa dapat membuka peluang tersebut. Dan untuk kalian, bersiaplah menjadi penerus.
ARABIC-ENGLISH CORNER
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
33
Humanoid Robots, TEKNOLOGI
ASIMO More Clever
1
Sudah kenal ASIMO? ASIMO adalah robot humanoid buatan perusahaan Honda Motor Company. Ia “lahir” pada tahun 2000. Sebagai robot humanoid, ASIMO dirancang agar mirip manusia (human). Kali pertama dipamerkan, ASIMO mengundang decak kagum banyak orang. Robot ini bisa berjalan melangkah menggunakan dua kakinya seperti kita. Meniti tangga pun tak kesulitan. Sekarang kepintaran robot berkepala bundar ini bertambah. Dua robot ASIMO bisa saling berkomunikasi dan bekerja sama. Misalnya menyajikan minuman. Saat ada tamu, ASIMO segera beraksi. Kereta makanan pun lantas didorongnya. Selanjutnya, ASIMO mengambil nampan minuman dari kereta makanan itu. Dengan hati-hati, ASIMO berjalan ke meja tamu dan menghidangkan minuman yang dibawanya. Ketika satu ASIMO ”lelah” karena baterenya hampir habis, ia akan ”istirahat”. Di saat inilah, ia mengisi-ulang sendiri batere yang digendong di punggungnya. Sementara temannya istirahat, ASIMO lain segera menggantikannya. Pintar! Oleh pembuatnya, ASIMO juga diajarkan sopan santun khas Jepang. Sejak awal, ASIMO memang dididik untuk ramah. Dan sekarang, tatkala robot bertinggi badan 130 sentimeter ini berpapasan orang di tempat sempit, ia akan menepi memberi jalan. Wah.., ternyata robot pun mengenal sopan santun ya...
2
3
Dari berbagai sumber.
4
5
1. ASIMO berjalan di tangga 2. Dua robot ASIMO bekerja sama 3. ASIMO bekerja sama 4. ASIMO mengisi ulang batere 5. ASIMO sang robot yang sopan nan santun Foto-foto dari Honda Worldwide dan TechnoFusion
34|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
ALUMNI
Perkenalkan Tari Remo di Negeri Singa Annisa Ramadhani atau biasa dipanggil Annisa ini adalah salah satu alumni SD Muhammadiyah 4 yang berprestasi. Ada beberapa prestasi yang membanggakan pernah diraihnya ketika dia bersekolah di SD Muhammadiyah 4. Kalau ditanya tentang prestasi yang paling berkesan saat itu pasti Kak Annisa menjawab “Menjadi wakil Surabaya dalam OSN Matematika 2007/2008 tingkat Provinsi”. Saat itu Kak Annisa berhasil meraij peringkat ke-6 lho! Remaja kelahiran Surabaya, 9 Juli 1997 silam ini merupakan salah satu kebanggaan SD Muhammadiyah 4. “Achieve Smart, Fresh Revolution” adalah motto hidup yang selalu dipegang Kak Annisa yang terdaftar dalam kelas akselerasi SMP Negeri 1 Surabaya. Motto itulah yang selalu membuatnya termotivasi untuk mengukir prestasi di setiap bidang yang dilakoninya. Seperti tanggal 1623 Mei 2010 yang lalu, Kak Annisa mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan study banding ke Singapura. Kesempatan langka yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Ketika itu Kak Annisa terpilih mengikuti kegiatan “Sister School” yang bertempat di Handerson School di Singapua. Dalam kegiatan ini Kak Annisa bersama 58 siswa 8-SBI dan 16 siswa SBI-ACI (termasuk 2 diantaranya Kak Annisa dan Dhe Syarafina alumni SD Muhammadiyah 4). Banyak kegiatan yang mereka jalani disana sobat Arba’,mulai dari kegiatan belajar sampai dengan Camp Activity. “Senang sekali berada di sana, sambutan mereka sangat baik! Bahkan mereke tertarik untuk berkunjung ke SMP Negeri 1 lho!” lanjut remaja penyuka udang kangkung dan roti prata ini. Selain itu banyakhal lain yang bisa didapatkan,
dari mulai cara belajar siswa, materi dan mata pelajaran yang diajarkan, tata tertib bahkan cara hidup keluaraga di Singapura. “Ada pengalaman yang paling mengesankan. Ketika kami menginap bersama siswa-siswi Henderson (Camp Activity). Di sana, kami menghabiskan waktu bermain dan melakukan banyak kegiatan menyenangkan. Acara terakhir performance dari masing-maingperwakilan,” tambah putri pertama pasangan Bapak Restu dan Ibu Enny ini berkaca-kaca mengenang saat-saat kebersamaannya dengan siswa-siswi Henderson. Tahu gak Sobat Arba’, Kak Annisa yang hobbynya surfing internet ini juga punya angan-angan lho! Jika ada kesempatan belajar di luar negeri lagi, dia ingin sekali mengunjungi daerah Eropa-Amerika. “Saya ingin belajar dengan keadaan yang sangat berbeda, misalnya pengaruh iklim, social budaya dan hukum hidup. Do’akan ya!!!”. Bagaimana Sobat Arba’ ingin seperti Kak Annisa? “Siapkan fisik dan mental, jalani semua kegiatan dengan serius. Yang paling penting nih, jangan lupa untuk tetap mencintai budaya sendiri meskipun berada di Negara lain ya!”. Tenang saja Kak Annisa, sobat Arba’ pasti mendoakan semoga yang dicita-citakan terkabul…amin. Sobat Arba’, tetap semangat dan terus berusaha ya..jangan lupa juga berdoa karena semua yang kita capai sekarang dan mendatang itu juga karena kehendak Allah. Semangat ya!!!
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
35
CITA-CITAKU Dani (2-A) Lulu Nur Safira (4-C)
Pembuat Robot yang Hebat Namaku Lulu Nur Safira. Aku ingin menjadi pembuat robot, karena aku ingin membahagiakan keluargaku dan aku ingin generasi muda masa depan lebih baik dari sekarang. Kelak juga aku ingin mewakili Indonesia dalam perlombaan robot di luar negeri. Aku harus berlatih dengan sungguh-sungguh. Aku yakin aku pasti bisa.
Pradavasthi Balqisya (5-F)
Dokter Anak yang Jago Menulis Perkenalkan, namaku Pradavasthi Balqisya Amirputri, biasa dipanggil Qisya. Kini aku duduk di kelas V-F. Aku bercita-cita menjadi dokter anak, supaya nanti aku bisa merawat anak-anak yang sedang menderita penyakit. Namun cita-citaku tidak hanya dokter anak, aku juga ingin menjadi sastrawan. Itu sesuai dengan hobiku yaitu membaca dan menulis. Aku ingin, suatu saat aku dapat menulis buku dan buku tersebut menjadi buah inspirasi bagi pembacanya. Harapanku, buku karyaku bakal menjadi best seller di pasaran dan juga memberikan perubahan di masyarakat.
Pembela Nusa dan Bangsa Hai, teman-teman. Namaku Dani, aku duduk di kelas II-A. Cita-citaku ingin menjadi tentara. Aku ingin menjadi tentara karena ingin membela bangsa Indonesia dari kejahatan. Dan kalau ada penjajah dari mana saja, akan aku lawan penjajah itu. Oh ya, kalau ada kerusuhan yang terjadi aku akan berusaha mendamaikannya.
Ahimsa Fabiansa (4-E)
Komikus Handal
Cita-citaku adalah menjadi komikus. Untuk mencapai cita-cita itu aku harus berusaha dengan belajar. Belajar membuat membuat saya menjadi anak yang pintar. Aku paling suka mengarang cerita. Karena itu aku harus mengarang cerita komik baru membuat gambarnya. Aku ingin orangorang terinspirasi dengan komikku. Dan aku ingin memperkenalkan Indonesia ke mata dunia melalui komikku.
Adika Irgi (4-E)
Pemain Bola Profesional
Innaufa Qonita Zurraya (4-E)
Pengacara yang Shalihah Jika besar nanti aku ingin menjadi pengacara. Menurutku pengacara itu sangat besar jasanya. Aku ingin menjadi pengacara karena aku ingin semua masalah tuntas. Aku harus belajar dengan rajin agar cita-citaku tercapai. Kelak jika cita-citaku ini terkabul aku ingin menolong orang-orang yang membutuhkan. Aku tidak hanya ingin menjadi pengacara biasa, tapi pengacara yang mumpuni dan shalihah.
36|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
Menjadi pemain sepak bola adalah cita-citaku sejak dulu. Nanti aku ingin menjadi salah satu pemain sepak bola nasional yang profesional. Aku ingin tim sepak bola Indonesia nanti diperhitungkan di mata dunia. Saat ini, aku juga ikut sekolah sepak bola. Makanya, aku harus berlatih secara teratur dan sungguh-sungguh, dan juga mendengarkan nasehat pelatih. Aku juga tidak lupa berdoa dan mengaji setiap hari.
KUIS
KELAS 1, 2, 3
MENDATAR : 1. Bagian dari pohon yang berwarna hijau. 2. Tujuh (English) 3. Bulan ke-11 4. Alat pembayaran yang sah. 5. A rabbit is……..the box 6. Rasa gula 7. Batas antara daratan dan lautan. 8. Malam (English) MENURUN : 1. Cekungan di daratan yang berisi air dalam jumlah banyak. 2. Eleven(Indonesia) 9. I can smell with my………….. 10. Kegiatan penanaman pohon. 11. ……………. Bromo. 12. Tempat tinggal kita
MENDATAR 1. Gunung berapi yang berada di Yogyakarta 3. Bencana alam yang disebabkan oleh hujan yang sangat lebat 5. Makanan pokok hasil olahan dari beras 6. Hewan yang hidup di air dan di darat 8. Tempat bersandarnya kapal 10. Penanaman kembali hutan yang gundul 13. Minum (english) 14. Permukaan bumi yang menjulang tinggi 15. Yang ditangkap nelayan di laut 16. Batas antara wilayah laut dan darat
KELAS 4, 5, 6
MENURUN 1. Wilayah Indonesia yang berada di ujung barat 2. Di dalam (english) 3. Burung (english) 4. Cincin (english) 7. Hewan pemakan tumbuhan 9. Pencipta alam semesta 11. Sumber ilmu 12. Aliran air yang memanjang dari mata air menuju ke laut Cara mengikuti Kuis Pilihlah kuis sesuai kelasmu. Jawablah pertanyaan dengan benar. Jawaban difoto copy dan ditempel Kupon Kuis Arba’a Magazine Ed. 34 (asli) Kirim jawaban ke redaksi Arba’a (Ust. Farid Firmansyah) Jawaban yang benar akan diundi untuk penentuan pemenang. 4 pemenang akan mendapat hadiah menarik. Nama-nama pemenang diumumkan di Arba’ a Magazine Ed. 35.
KUPON KUIS Arba’a Edisi 34
Nama : Kelas :
Nama-nama Pemenang Kuis Edisi 33
Hadiah dapat diambil di redaksi Arba’a (Ust. Farid Firmansyah) Selamat yaa...!!
AGENDA
Posko Empati Bencana Alam SD Muhammadiyah 4 Pucang
Enam Hari Kumpulkan Rp 57.716.800,Berbagai bencana yang melanda bumi pertiwi seakan datang tiada henti. Ribuan nyawa melayang dan puluhan ribu penduduk kehilangan harta serta tempat tinggal di Wasior, Papua karena disapu banjir bandang, gempa bumi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dan letusan gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta. Sebagai wujud kepedulian untuk meringankan beban saudara-saudara yang tertimpa musibah dan dalam rangka menanamkan kepekaan sosial pada siswa-siswi, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya mendirikan Posko Empati Bencana Alam. Posko dibuka mulai tanggal 1-6 November 2010 bertempat di halaman sekolah. Posko menerima bantuan dari para siswa dan wali siswa serta masyarakat umum yang ingin menyalurkan donasi mereka. Posko menerima bantuan berupa uang, obat-obatan, makanan kering, dan pakaian layak pakai. Alhamdulillah, para siswa dan wali siswa sangat antusias menyukseskan kegiatan ini. Selain mereka menyalurkan sumbangannya, sebagian besar di antara mereka juga terlibat aktif dalam proses pengumpulan bantuan. Ada yang membantu pengumpulan uang dengan cara membawa kotak sumbangan dengan berkeliling dari kelas ke kelas, ada yang membantu mengemasi sumbangan dalam bentuk barang, dan juga suka rela ikut menata dan merapikan barang sumbangan yang lain. Dalam waktu enam hari terkumpul uang sebesar Rp 57.716.800 dan bantuan berupa barang meliputi: pakaian layak pakai, selimut, kasur,
makanan bayi, susu, makanan ringan, mi instan, gula, minyak goreng, dan teh. Setelah bantuan terkumpul dan dikemas secara rapi, selanjutnya seluruh bantuan yang telah diamanahkan disalurkan oleh sekolah. Target utama penyaluran bantuan ini adalah korban letusan gunung Merapi di Sleman, yogyakarta. Beberapa perwakilan guru termasuk kepala sekolah, Ustadz M. Sholihin menyerahkan langsung seluruh bantuan ke Posko Tanggap Bencana Merapi yang didirikan oleh PD Muhammadiyah Magelang pada 18 November 2010. Setelah menyerahkan bantuan, rombongan beberapa guru berkesempatan melihat langsung lokasi pengungsian di gedung SMP Muhammadiyah Blondo Magelang. ”Semoga bantuan yang diserahkan bisa bermanfaat dan meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita yang dilanda musibah, dan kepada para donatur kami mengucapkan terima kasih, semoga bantuan yang diberikan menjadi amal shalih,” ujar Ustadz M. Sholihin. (CooL, A-ji)
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un Telah Berpulang ke Rahmatullah, pada hari Kamis, 18 Nopember 2010, Ananda:
Muhammad Arsham Rafi’ansyah Silia (4-C) Keluarga besar SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ikut menyatakan duka cita yang sedalamdalamnya, semoga Allah SWT. mengampuni dosa-dosa dan menerima amalan kebajikan serta memberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkannya. Amin.
38|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
AGENDA
Silaturrahim Keluarga Besar Sekolah Bertempat di ruang kelas 3 E-F tanggal 4 September 2010, berlangsung acara Pengajian Ramadhan 1431 H. Acara itu juga merupakan ajang reuni guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 Pucang sekaligus buka bersama. Hadir dalam acara itu adalah guru dan karyawan
LOMBA MEMASAK GURU-KARYAWAN Ada yang berbeda pada peringatan 17 Agustus 2010. Walaupun tidak ada panjat pinang ataupun lari goni, tetapi di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya tetap semarak. Maklum, karena peringatan HUT Kemerdakaan RI tahun ini berbarengan dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan 1431 H. Rasanya tak mau kalah dengan anak-anak. Bapak dan ibu guru juga berlomba dalam rangka menyemarakkan peringatan 17an. Yup… lomba memasak menjadi pilihan.
SD Muhammadiyah 4 Pucang yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif. dan para pengajar ekstrakurikuler. Mantan-mantan guru yang hadir di antaranya adalah Pak Ahmad Zaini, Bu Sri Suhartini, Bu Indah, Bu Tutik Hariyani, dan beberapa guru lain. Mantan kepala sekolah era tahun 1970-1980 Pak Soeharto juga datang. Bertindak sebagai penceramah adalah Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Ustadz Drs. H. Nur Cholis Huda, M.Si. Dalam uraiannya, Ustadz Nur menuturkan betapa pentingnya menjaga silaturrahim dan memperbanyak berbuat kebaikan. “Tidak ada kebaikan yang hilang, semua akan kembali kepada kita,” tutur Ustadz Nur. Sedangkan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk merajut kembali tali silaturrahim, sekaligus napak tilas perjalanan Sekolah Tealdan Nasional ini. “Saya berharap dengan diadakan acara pengajian sekaligus silaturahim ini kita bisa saling mengenal satu sama lain dan bisa memupuk rasa persaudaraan yang erat di antara guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 Pucang” jelas Ustadz Sholihin, kepala sekolah. (A-ji, I’CooL) Para peserta yang terbagi menjadi beberapa kelompok harus menyajikan masakan dengan bahan yang sudah disediakan panitia. Seru banget melihat gaya bapak dan ibu guru dalam kontes memasak tersebut. Sebelum berlomba mereka harus menampilkan yel-yel dulu sebagai penyemangat. Dan tentunya masuk juga dalam penilaian juri. “Waduh, kita masak opo iki?” Celetuk Pak Fuad saat melihat bahan yang disediakan panitia. Ternyata bapak guru mendapat tantangan untuk membuat kreasi cap cay. “Cap cay ala guru MUDIPAT memang mantap,“ tutur salah satu dewan juri seusai mencicipi masakan bapak-bapak guru. Tak kalah dengan bapak-bapak guru. Di hari kedua ibu guru juga berkompetisi menunjukkan kebolehannya dalam memasak. Tantangan yang diberikan kepada ibu-ibu jauh lebih berat. Bahannya pun lebih beragam. Bahan-bahan yang disediakan terdiri atas labu kuning, ketela, jagung manis, tepung hongkwe, kelapa parut, gula, dan bumbu-bumbu. Meskipun begitu berat tantangan yang diberikan oleh panitia, tenyata ibuibu guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya mampu menyajikan makanan yang lezat. Keluar sebagai juara dalam lomba memasak tersebut adalah tim yang dipimpin Pak Narto dengan kreasi Cap Cay Bumbu Balado, sementara dari team ibuibu dimenangkan oleh tim Bu Erni Muharromah dengan kreasi sup jagung, dadar jagung, dan kolak. (el-Hw)
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
39
OUTDOOR ACTIVITY
Siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya membacakan dan menandatangani Ikrar Anak Indonesia.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda Anak-anak antusias mendengarkan manfaat menabung.
Mandiri Ajak Gemar Menabung Muda menabung, tua beruntung. Ungkapan tersebut tidak asing di telinga kita. Seperti yang dilakukan oleh Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 4 Surabaya. Dalam rangka mensosialisasikan menabung sejak dini, mereka mengikuti program ‘Mandiri Edukasi Gemar Menabung’ di sekolahnya, Kamis (21/10). Dengan kegiatan seperti ini mereka akan terlatih untuk menyisihkan uang agar ditabung. ”Kalau adik-adik menggunakan buku tabungan ini untuk mengambil uang yang tersimpan didalam tabungan di bank, juga bisa dilakukan. Kalau saat ini, yang paling banyak digunakan adalah kartu ATM. Tetapi yang lebih penting, adalah mari menabung mulai sekarang, karena manfaatnya bisa kita rasakan secara langsung,” jelas salah satu petugas bank Mandiri, Tin Sri Esti dihadapan ratusan siswa kelas 3 SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Lengkap dengan permainan boneka yang dimainkan oleh para petugas dari bank swasta, pesan untuk menabung dan berhemat sejak usia dini disampaikan juga dalam pesan pendek. ”Jika adik-adik sejak sekarang sudah berhemat dan gemar menabung, mudah-mudahan kedepan nanti lebih hemat dan tidak menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting,” imbuh Tin. Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Ustadz M. Sholihin menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ajakan kepada siswa untuk berhemat. ”Sekaligus memperkenalkan anak-anak kepada kemudahan melakukan transaksi di bank,” papar Ustadz Sholihin. Selain diajarkan cara menabung, para siswa kelas 3 tersebut juga diajak untuk berhemat dengan tidak membelanjakan uang saku mereka untuk barang-barang yang kurang bermanfaat atau kebutuhan yang masih bisa ditunda. ”Karena menabung jika memang sejak usia dini sudah diajarkan menjadikan anak-anak lebih berhemat,” pungkas Ustadz Sholihin. (CooL, A-Ji)
40|Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010
IKRAR ANAK INDONESIA Pagi itu, Rabu (27/10), di halaman sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya terlihat dua kelompok siswa tampak saling ‘berkelahi’. Tak lama kemudian, beberapa siswa menengahi tawuran itu dan mendamaikan kedua kelompok tersebut. Lalu aksi dilanjutkan dengan menyanyikan lagu ‘Mars Pemuda’ dan pembacaan Sumpah Pemuda. Itulah sekelumit fragmen teatrikal yang dimainkan oleh puluhan siswa dengan memakai pakaian adat suku bangsa yang ada di Indonesia. Ini menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia sekarang yang sering tawuran maupun menyelesaikan masalah dengan mendahulukan emosi tanpa memperhatikan persatuan dan kesatuan. Aksi puluhan siswa ini untuk mengingatkan seluruh warga Surabaya untuk mengingat perjuangan pemuda Indonesia yang dari berbagai suku, ras dan agama untuk menyatukan diri. Hal inilah yang mendasari puluhan siswa ini untuk menggelar aksi memperingati hari sumpah pemuda. “Ini adalah acara peringatan sumpah pemuda untuk anak-anak Indonesia. Kegiatan ini berangkat dari keprihatinan kita bahwa selama ini telah kita saksikan bahwa kerukunan di negara kita semakin menipis. Dengan terbukti banyaknya pertengkaran dan tawuran,” kata Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Ustadz M. Sholihin di selasela aksi. Kita ingin mendidik anak-anak bangsa kita ini, terutama pelajar seluruh Indonesia. Kita ingatkan bahwa satu peristiwa sumpah pemuda adalah peristiwa penting dan bersejarah. Bangsa kita ini kalau tidak ada persatuan dan kesatuan, semakin lama akan semakin hancur,” jelas tambahnya. Selain itu, dengan acara ini para siswa diharapkan lebih mencintai tanah airnya sehingga tidak terpengaruh budaya masa kini yang makin konsumtif. Sekaligus acara ini dapat menggugah minat generasi muda untuk menjaga dan mengelola aset-aset negara. Dalam “Ikrar Anak Indonesia,” para siswa membacakan deklarasi sendiri, ikrar tersebut antara lain: 1. Kami anak-anak Indonesia, insan beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah, 2. Kami anak-anak Indonesia, generasi disiplin, cerdas dan berprestasi, 3. Kami anak-anak Indonesia, berjiwa pelopor, patriot dan setia kawan. Aksi Teatrikal itu sendiri dilakukan oleh sekitar 50 siswa dari kelas 5 yang mengenakan pakaian adat nasional. Sebagaian siswa melakukan teatrikal dengan memerankan berbagai macam tokoh, ada yang berperan sebagai pembaca ikrar atau perwakilan dari daerah masing-masing. (ff, I’CL)
SAHABAT ASUH
Dari Kami Untuk Sahabat
SAHABAT ASUH
Puji syukur alhamdulillah, program sosial Sahabat Asuh Arba’a Magazine semakin mendapatkan dukungan dari pembaca setia, dan kini penyaluran bantuan pembaca terus bergulir. Bantuan berupa dana dari para pembaca pada edisi ke-33 telah kami salurkan kepada sahabat kita Mustakim Agung David Setiawan, siswa kelas VI SD Negeri Kedung Gede, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Penerima adalah putra dari bapak Sugito yang sehari-hari bekerja sebagai petugas perawatan sarana prasarana SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Bantuan kami berikan dalam bentuk perlengkapan sekolah berupa peralatan tulis senilai Rp200.000.00. Kita berharap semoga bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan kebutuhan belajar sahabat kita. Kami juga bersyukur, pada edisi ke-34 ini, sejumlah donatur telah mendonasikan bantuannya. Berikut nama-namanya: NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama M. Nabil Hadjoe M. Naufal Hadjoe Dinda Rahmadianti Puteri Nur Tasya Nabila Luthfiana sari M. Hamid Baraja Toti Julian Kusuma Putra Firdausa Yasmin Donatur Cilik M. Nauvaldi H M. Wildan Adib Cesario Yusdianto Safira Zahra N. Zulvana Isna Putri Maritza Rakhma S. Hamba Allah Rizma Salsabila Anindya Nur A. Ahmad Miftahul Huda Windy Nabila A. Ahmad Atho’illah Safa Aisyah Nabila Rizkyana E.M. M. Athur Reyhan N. Laksamana Aghadia
Kelas 3-D 6-B 3-D 3-D 3-D 3-D 3-D 3-D 3-D 3-D 3-F 3-F 3-F 3-F 3-F 4-C 5-E 5-E 5-E 5-E 5-E 5-E 5-D 5-D
Donasi (Rp) 60.000 60.000 10.000 4.000 5.000 4.000 5.000 4.000 10.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 100.000 10.000 10.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
M. Fajrul Falakh Sayyid Haikal Rahma Zulailifah Nurul Nutriana M. Nur Hayyu Rafi Aulia Chairunnisa’ Donatur Cilik Hisanah F. Naflah M. Raihan S. Satria Dewa S. Irsyad Faqih Annisa Rahma S. M. rizky Firmanda M. Naufal Faza M. Aghniyaa R. Donatur Cilik Hamba Allah Amalia Hanifah Nonna Syifa Ghadis Ghasani Nizam Burhanuddin Fauzul Hakim N.K.D. Fitriana Jumlah
5-D 5-D 5-B 5-B 4-C 4-C 4-F 4-F 3-D 3-D 3-D 3-D 3-D 3-D 3-D 5-C 6-C 6-B 1-B 2-B 5-C 1-B
5.000 6.000 20.000 15.000 4.000 10.000 7.000 5.000 5.000 10.000 5.000 10.000 5.000 5.000 5.000 67.000 30.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 652.000
Saldo edisi ke-33 Rp 51.200,00 Saldo edisi ke-34 Rp 652.000,00 Jumlah Total Rp 703.200,00
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua donatur yang turut serta mendukung program ini, semoga diterima amal shalihnya dan diberi balasan kelapangan rizki oleh Allah SWT. Dan bagi sahabat Arba’a Magazine yang ingin bergabung, kami selalu menunggu. Bantuan langsung diserahkan ke redaksi.
Arba’a Edisi ke-34 | Desember 2010 |
41
belajar akhlaq bareng