PENDIDIKAN KHUSUS & PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS HERRY WIDYASTONO Kepala Bidang Kurikulum Pendidikan Khusus PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 6/9/2010
Herry Widyastono
1
PENDIDIKAN KHUSUS (PKh) 6/9/2010
Herry Widyastono
2
UU NO. 20/2003
6/9/2010
PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
Herry Widyastono
3
PENDIDIKAN KHUSUS
Pendidikan bagi peserta didik yg memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa {Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 32 ayat (1) UUSPN}. 6/9/2010
Herry Widyastono
4
PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
Pendidikan bagi peserta didik: di daerah terpencil atau terbelakang; masyarakat adat yg terpencil; dan/atau mengalami: bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi {Pasal 32 ayat (1) UUSPN}. 6/9/2010
Herry Widyastono
5
PENDIDIKAN
KHUSUS
Pendidikan yg diselenggarakan bagi peserta didik yg mengalami kendala dalam mengikuti KBM yg disebabkan oleh faktor dari dalam diri anak (faktor internal) 6/9/2010
Herry Widyastono
6
PENDIDIKAN
LAYANAN
KHUSUS Pendidikan yg diselenggarakan bagi peserta didik yg mengalami kendala dalam mengikuti KBM yg disebabkan oleh faktor dari luar diri anak (faktor eksternal)
6/9/2010
Herry Widyastono
7
PENDIDIKAN KHUSUS Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan; dan Pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki PKBI (potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa). 6/9/2010
Herry Widyastono
8
PESERTA DIDIK BERKELAINAN 1. 2. 3. 4.
5. 6.
7. 8. 9. 10. 11.
12. 13.
6/9/2010
TUNANETRA; TUNARUNGU; TUNAWICARA; TUNAGRAHITA; TUNADAKSA; TUNALARAS;
BERKESULITAN BELAJAR; LAMBAN BELAJAR;
AUTISTIK; GANGGUAN MOTORIK; KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, OBAT TERLARANG, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA; KELAINAN LAINNYA; ATAU GABUNGAN DARI 2 ATAU LEBIH JENIS-JENIS DI ATAS.
Herry Widyastono
9
Karakteristik 1.
Anak dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra) Anak dengan gangguan penglihatan (Tunanetra) adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihataan sedemikian rupa, sehingga membutuhkaan layanan khusus dalam pendidikan maupun kehidupannya. Layanan khusus dalam pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf Braille bagi yang buta, dan bagi yang sedikit penglihatan (low vision) diperlukan kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau diperbesar..
6/9/2010
Herry Widyastono
10
Karakteristik
2. Anak dengan Gangguan Pendengaran (Tunarungu) Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal. Walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar, mereka masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus. 6/9/2010
Herry Widyastono
11
Karakteristik 3. Anak dengan Gangguan Intelektual (Tunagrahita) Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental- intelektual di bawah rata-rata, sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Mereka memerlukan layanan pendidikan khusus. 4. Anak dengan Gangguan Gerak Anggota Tubuh (Tunadaksa) Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada anggota gerak [tulang, sendi,otot]. Mereka mengalami gangguan gerak karena kelayuhan otot, atau gangguan fungsi s ya r a f o t a k ( d i s e b u t C e r e b r a l P a l s y / C P ] . Pengertian anak Tunadaksa bisa dilihat dari segi fungsi fisiknya dan dari segi anatominya. 6/9/2010
Herry Widyastono
12
Karakteristik 5.
Anak dengan gangguan Prilaku dan Emosi (Tunalaras) Anak dengan gangguan prilaku (Tunalaras) adalah anak yang berperilaku menyimpang baik pada taraf sedang, berat dan sangat berat, terjadi pada usia anak dan remaja, sebagai akibat terganggunya perkembangan emosi dan sosial atau keduanya, sehingga merugikan dirinya sendiri maupun lingkungan, maka dalam mengembangkan potensinya memerlukan pelayanan dan pendidikan secara khusus. 6/9/2010
Herry Widyastono
13
Karakteristik 6. Anak dengan Kecerdasan Tinggi dan Bakat Istimewa (Gifted and Tallented) Anak yang memiliki potensi kecerdasan tinggi (giftted) dan Anak yang memiliki Bakat Istimewa (talented) adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task commitment ) di atas anak-anak seusianya ( anak normal ), sehingga untuk mengoptimalkan potensinya, diperlukan pelayanan pendidikan khusus. 6/9/2010
Herry Widyastono
14
Karakteristik 7. Anak Lamban Belajar ( Slow Learner) Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah anak normal, tetapi tidak termasuk anak tunagrahita (biasanya memiliki IQ sekitar 80-85). Dalam beberapa hal anak ini mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan kemampuan untuk beradaptasi, tetapi lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita. Mereka membutuhkan waktu belajar lebih lama disbanding dengan sebayanya. Sehingga mereka memerlukan l a y a n a n p e n d i d i k a n k h u s u s . 6/9/2010
Herry Widyastono
15
Karakteristik 8. Anak Berkesulitan Belajar Spesifik Anak berkesulitan belajar adalah individu yang mengalami gangguan dalam suatu proses psikologis dasar, disfungsi sistem syaraf pusat, atau gangguan neurologis yang dimanifestasikan dalam kegagalankegagalan nyata dalam: pemahaman, gangguan mendengarkan, berbicara, membaca, mengeja, berpikir, menulis, berhitung, atau keterampilan sosial. 6/9/2010
Herry Widyastono
16
Karakteristik 9.Anak Autis Autis dari kata auto, yang berarti sendiri, dengan demikian dapat diartikan seorang anak yang hidup dalam dunianya. Anak autis cenderung mengalami hambatan dalam interaksi, komun ikasi, dan perilaku sosial . 6/9/2010
Herry Widyastono
17
BENTUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK BERKELAINAN SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN TERPADU PENDIDIKAN INKLUSI
6/9/2010
Herry Widyastono
18
SATUAN PENDIDIKAN KHUSUS satuan pendidikan yang dirancang secara eksklusif untuk melayani peserta didik yang memiliki kesulitan dalam proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial. 6/9/2010
Herry Widyastono
19
PENDIDIKAN TERPADU
program pendidikan yang memberikan kesempatan bagi peserta didik berkelainan untuk belajar bersama-sama dengan peserta didik normal pada satuan pendidikan umum maupun kejuruan, dengan cara menyediakan sarana, tenaga pendidik, maupun tenaga kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dimana mereka mengikuti kurikulum
yang berlaku bagi peserta didik normal. 6/9/2010
Herry Widyastono
20
PENDIDIKAN INKLUSI
program pendidikan yang memberikan kesempatan bagi peserta didik berkelainan untuk belajar bersama-sama dengan peserta didik normal pada satuan pendidikan umum maupun kejuruan, dengan menyediakan sarana, tenaga pendidik, maupun tenaga kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dimana mereka mengikuti kurikulum
yang disesuaikan dengan kebutuhannya. 6/9/2010
Herry Widyastono
21
PENEMPATAN PESERTA DIDIK PENDIDIKAN KHUSUS (Deno, 2000)
KELAS BIASA PENUH; KELAS BIASA DG TAMBAHAN BIMBINGAN DI DALAM KELAS; KELAS BIASA DG TAMBAHAN BIMBINGAN DI LUAR KELAS; KELAS KHUSUS DG KESEMPATAN BERGABUNG DI KELAS BIASA; KELAS KHUSUS PENUH; SEKOLAH KHUSUS; dan/atau SEKOLAH KHUSUS BERASRAMA
6/9/2010
Herry Widyastono
22
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN a. b. c. d.
e.
f.
g.
Penyelenggaraan sekolah atau madrasah kecil; Penyelenggaraan sekolah atau madrasah terbuka; Penyelenggaraan sekolah atau madrasah darurat; Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh; Program tugas belajar ke daerah lain yg pelayanan pendidikannya dpt dilaksanakan secara normal; Gabungan dari 2 atau lebih hal-hal tsb.; Bentuk lain yg tidak bertentangan dg ketentuan peraturan perundang-undangan yg berlaku.
6/9/2010
Herry Widyastono
23
6/9/2010
Herry Widyastono
24