50 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PERISTIWA ALAM BESERTA DAMPAKNYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 DASAN TERENG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh Nursi H Naksabandi
Abstrak: Berdasarkan hasil observasi dikelas V SDN 2 Dasan Tereng diketahui bahwa total jumlah siswa di kelas tersebut adalah 21 orang, yang belum mencapi KKM 11orang siswa (52,38℅) dan yang mencapai KKMyaitu 10orang siswa (47,62℅) dari KKM yang telah ditentukan sebesar 75. Adanya siswa yang belum mencapai ketuntusan hasil belajar/KKM mata pelajaran IPA kelas V disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: Guru tidak menggunakan alat bantu pembelajaran (ABP); Guru lebih dominan mengunakan metode ceramah dan latihan soal; dan Siswa menganggap bahwa pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Analisis masalah, Guru tidak menggunakan alat bantu pembelajaran (ABP),Guru lebih dominanmengunakan metode ceramah dan latihan soal,siswa menganggap bahwa pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Alternative Masalah, Untuk meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan Peristiwa Alam Beserta Dampaknya pada siswa kelas V SDN 2 Dasan Tereng dapat digunakan metode demonstrasi sehingga anak terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan permasalahan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam beserta dampaknya melalui metode demonstrasi pada siswa kelas V SDN 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2014/2015”. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam beserta ampaknya melalui metode demonstrasi pada siswa kelasVa SDN 2 Dasan Tereng tahun pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas. Adapun langkah-langkah dalan penelitian ini terdiri dari emapat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Nilai ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II ini mengalami peningkatan yaitu dan persentase ketuntasan siklus 2 adalah 85,72 ℅. Hal ini sudah sesuai dengan ketuntasan belajar secara klasikal dan indikator kerja yang ditetapkan yaitu minimal 85 ℅ siswa telah mencapai nilai ≥ kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.Dengan demikian penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa SDN 2 Dasan Tereng tahun pelajaran 2014/2015 pada pokok bahasan peristiwa alam beserta dampaknya bagi lingkungan dinyatakan berhasil. Kata kunci : metode demonstrasi, IPA. PENDAHULUAN Pelajaran IPA sejak dini sebenaranya harus diarahkan agar siswa memiliki sikap serta ingin tahu yang besar dalam mempelajarinya.Pelajaran IPA lebih banyak pada penyampaian materi membuat siswa cepat bosan seperti yang dikemukakan oleh Surya (2004)bahwa salah satu penyebab para siswa merasa pelajaran IPA sebagai pelajaran yang menjemukan karena para siswa tidak pernah merasakan asyiknya belajar IPA.Untuk menghilangkan asumsi tersebut, perlu adanya kreativitas guruuntuk mengembangkan suatu model pembelajaran yang menyenangkan.
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) bukan hanya untuk mendapatkan fakta-fakta, konsep-konsep dan pengertian IPA saja,melainkan untuk mengembangkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih aktif sehingga menyadari kebenaran dan kekuasaan pencipta alam semesta. Untuk keperluan itu semua, maka diperlukan ketersediaan alat peraga IPA yang memadai, yang digunakan untuk membantu anak memahami alam semesta secara konkrit. Guru-guru di SDN 2 Dasan Tereng masih ada yang enggan menggunakan alat
_____________________________________________ Volume 9, No.5, Agustus 2015
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
Media Bina Ilmiah 51
peraga dalam proses belajar mengajar, sehingga alat-alat menjadi pajangan atau hiasan belaka. Hal ini menyebabkan kurangnya minat dankegairahan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar siswa kelas V tidak bisa mencapai ketuntasan hasil belajar (KKM) yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi dikelas V SDN 2 Dasan Tereng diketahui bahwa total jumlah siswa di kelas tersebut adalah 21 orang, yang belum mencapi KKM 11orang siswa (52,38℅) dan yang mencapai KKMyaitu 10orang siswa (47,62℅) dari KKM yang telah ditentukan sebesar 75. Adanya siswa yang belum mencapai ketuntusan hasil belajar/KKM mata pelajaran IPA kelas V disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: Guru tidak menggunakan alat bantu pembelajaran (ABP),Guru lebih dominanmengunakan metode ceramah dan latihan soal,siswa menganggap bahwa pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam beserta ampaknya melalui metode demonstrasi pada siswa kelasVa SDN 2 Dasan Tereng tahun pelajaran 2014/2015
tujuan penelitian tindakan kelas yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan (Arikunto 2006). Penelitian ini direncanakan dalam bentuk siklus. Dalam setiap siklus dilakukan melalui proses perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi atau evaluasi dan refleksi. (Arikuto, 2006).Berdasarkan pendapat di atas maka pada penelitian ini dilakukan dengan empat tahap dan dilaksanakan dalam dua siklus. Berikut peneliti jelaskan tahap-tahap dalam penelitian ini:
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2.
a.
Setting Lokasi Penelitian Subjek Penelitian, Sebagai setting penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 orang siswa,terdiri dari 11 laki-laki dan 10 perempuan. Sedangkan observer penelitian ini adalah guru yang mengajar di sekolah tempat penelitian dan peneliti sendiri. Tempat penelitian ini secara geografis terletak pada wilayah kabupaten Lombok Barat. Waktu, Sebagaimana jadwal penelitiannya yaitu sebagai berikut: Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2015, Pelaksanaan siklus II dilaksanankan hari kamis tanggal 28 Mei 2015. Adapun pihak yang membantu penulisan dan mengoreksi isi tulisan ini yaitu Bapak H. Irah, S. Pd, Kepala Sekolah SDN 2 Dasan Tereng. b.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersama.Arah dan
1.
Perencanaan Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan perbaikan pembelajaran adalah: ⇒ Penyusunan Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan melalui metode demonstrasi; ⇒ Menyiapkan lembar observasi aktifitas belajar siswa dan guru saat pelaksanaan proses pembelajaran; ⇒ Mempersiapkan observer untuk mengamati jalannya kegiatan; ⇒ Menyusun tes tertulis kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok dan individu; dan ⇒ Menyiapkan alat bantu pembelajaran (ABP). Pelaksanaan tindakan Kegiatan pada tahap ini adalah menerapan pelaksanaan langkah pembelajaran yang disusun pada tahap perencanaan. Langkah pelakasanaannya adalah sebagai berikut : a) Tahap pendahuluan • Guru memeriksa kehadiran peserta didik; • Guru bertanya kepada siswa tentang bencana alam yang pernah terjadi di sekitar lingkungannya; • Guru melakukan pengkondisian siswa siap untuk belajar dengan cara mengaitkan pelajaran hari ini dengan pelajaran sebelumnya; dan • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Tahap pelaksanaan kegiatan • Memberikan sedikit ulasan tentang bencana alam banjir dan tanah longsor; • Setelah materi dianggap cukup, selanjutnya guru membagi kelompok dengan membagi LKS dan kertas; • Siswa melakukan diskusi kelompok dengan mengisi lembar kerja yang sudah disiapkan; dan • Masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 5, Agustus 2015
52 Media Bina Ilmiah
c)
d)
e)
c.
ISSN No. 1978-3787
kelompoknya, kelompok yang lain menanggapi. Tahap kegiatan akhir • Guru dan siswa melakukan refleksi dengan melakukan perbaikan hasil pekerjaan siswa; • Guru dan siswa membuat kesimpulan hasil belajar; • Siswa mengerjakan soal-soal latihan; dan • Guru memberikan tugas di rumah. Observasi atau Evaluasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh observer, sedangkan evaluasi atau tes hasil belajar siswa dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang diajarkan. Refleksi Refleksi adalah menganalisis hasil observasi dan evaluasi atau hasil tespada siklus pertama.Lembar observasi digunakan untuk memperbaiki tindakan penelitian pada siklus berikutnya, sedangkan hasil evaluasi atau hasil tes dan siklus pertama ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. Tehnik Analisis Data
1.
Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini dianalisis sebagai berikut: a) Ketuntasan klasikal, dapat dihitung dengan persamaan: KK = x 100 ℅ Keterangan : KK = ketuntasan klasikal n = jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 N = jumlah seluruh siswa Kelas dikatakan tuntas secaraklasikal terhadap materi yang disajikan jika ketuntasan klasikal mencapai 75 ℅. b)
Nilai rata-rata kelas dihitung persamaan ( Sudjana,2009 ) M=
dengan
Keterangan : M : rata-rata : Skor N : Banyak objek
d.
Indikator Kerja Indikator perolehan keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari dua kriteria yaitu proses dan hasil. Kegiatan pembelajaran dalam perbaikan dapat disebut berhasil apabila daya serap siswa mencapai KKM 75 % yang artinya siswa dapat menjawab soal-soal dengan benar (sekurangnya 75 %) dalam proses pembelajaran siswa menunjukkan peningkatan minat, perhatian, dan motivasi terhadap pembelajaran. Memiliki keterampilan proses yang dikembangkan dalam proses pembelajaran sebagai cara kerja ilmiah dalam memperoleh konsep pembelajaran. Sedangkan Ketuntasan Klasikal yaitu 85 % artinya siswa yang memperoleh KKM 75 % banyaknya 75 atau lebih. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a.
Deskripsi Hasil Pembelajaran
Penelitian
Perbaikan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan diperoleh data tentang aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran, serta data tentang hasil belajar siswa. 1.
Siklus I Kegiatan pada siklus I terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Berikut gambaran hasil penelitian pada siklus I. a) Perencanaan 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan melalui metode demonstrasi; 2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan guru saat pelaksanaan proses pembelajaran; 3) Mempersiapkan obsever untuk mengamati jalannya kegiatan; 4) Menyusun tes tertulis kepala siswa untuk dikerjakan secara individu;dan 5) Menyiapkan alat bantu pembelajaran (ABP). b)
Pelaksanaan tindakan Siklus pertama dilaksanakan dalam1 kali pertemuan yaitu hari Selasa tanggal 12 Mei 2015, dimana setiap pertemuan mempunyai alokasi waktu 2 x 35 (70 menit). Implementasi tindakan merupakan gambaran secara rinci dan jelas pelaksanaan RPP yang telah dibuat dalam perencanaan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran (RPP)
_____________________________________________ Volume 9, No.5, Agustus 2015
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787
c)
yang telah disusun.Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Adapun penjabarannya, yaitu sebagai berikut: ⇒ Kegiatan Awal (10 Menit) 1) Guru memeriksa kehadiran peserta didik; 2) Guru bertanya kepada siswa tentang bencana alam yang pernah terjadi di sekitar lingkungannya; 3) Guru melakukan pengkondisian siswa siap untuk belajar dengan cara mengaitkan pelajaran hari ini dengan pelajaran sebelumnya; dan 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. ⇒ Kegiatan Inti (50 Menit) 1) Memberikan sedikit ulasan tentang bencana alam banjir dan tanah longsor; 2) Setelah materi dianggap cukup, selanjutnya guru membagi kelompok dengan membagi LKS dan kertas; 3) Siswa melakukan diskusi kelompok dengan mengisi lembar kerja yang sudah disiapkan; dan 4) Masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,kelompok yang lain menanggapi. ⇒ Kegiatan Akhir (10 Menit) 1) Guru dan siswa melakukan refleksi dengan melakukan perbaikan hasil pekerjaan siswa; 2) Guru dan siswa membuat kesimpulan hasil belajar; 3) Siswa mengerjakan soal-soal latihan; dan 4) Guru memberikan tugas di rumah. Hasil Observasi Proses Belajar Siswa Untuk mengetahui aktivitas belajar dan minat belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti menggunakan lembar observasi.Dalam pengumpulan data hasil observasi ini, peneliti dibantu oleh seorang observer yang bertugas mengamati secara umum aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pedoman observasi yang tersedia. Dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus 1, siswa memiliki minat dan motivasi belajar yang kurang tinggi dengan penerapan metode pembelajaran demonstrasi. Hal ini
Media Bina Ilmiah 53
d)
terlihat dari hasil belajar siswa yang kurangmemuaskan. Berikut rekap hasil ulangan siswa pada siklus pertama.Nilai tertinggi yang dapat dicapai siswa yaitu 100, sedangkan nilai terendah 40. Ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa jauh dari harapan. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas setelah dilakukan evaluasi hanya 10 orang dari 21 orang siswa yang mengikuti tes dengan ketuntasan klasikal 47,62 % , Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 11 orang siswa dengan persentase sebesar 52,38%. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa68,80. Berdasarkan pembahasan diatas ternyata hasil belajar siswa yang tuntas belum mencapai ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu 85%. Untuk itu siklus pertama dinyatakan gagal.Oleh karena itu guru harus berusaha memperbaiki kekurangan dari tindakan pada siklus 1. Refleksi Siklus 1 Berdasarkan refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus 1, ditemukan hal-hal positif dan yangnegative telah terlaksana yaitu: 1) Hal-hal positif pada siklus pertama • Aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam menggunakan metode demontrasi sangat baik; • Aktivitas guru dalam menggunakan metode demonstrasi yang cukup baik; 2) Hal-hal negative pada siklus pertama • Aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam menggunakan metode demontrasi kurang optimal; • Aktivitas guru dalam menggunakan metode demonstrasi yang kurang optimal; dan • Proses belajar yang belum optimal.
2.
Siklus II Seperti pada pelaksanaan siklus I,pada kegiatan siklus II juga dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu : tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan prinsipnya sama dengan tindakan pada siklus II diantaranya: a) Perencanaan 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan melalui metode demonstrasi; 2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan guru pada saat pelaksanaan proses pembelajaran;
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 5, Agustus 2015
54 Media Bina Ilmiah 3) Mempersiapkan observer untuk mengamati jalanya kegiatan; 4) Menyusun tes tertulis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu; dan 5) Menyiapkan alatbantu pembelajaran (ABP). b). Pelaksanaan tindakan Siklus kedua, dilaksanakan dalam1 kali pertemuan yaitu hari Kamis tanggal 28 Mei 2015, dimana setiap pertemuan mempunyai alokasi waktu 2 x 35 (70 menit).Implementasi tindakan merupakan gambaran secara rinci dan jelas pelaksanaan RPP yang telah dibuat dalam perencanaan.Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran (RPP) yang telah disusun.Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Adapun penjabarannya sebagai berikut: ⇒ Kegiatan Awal (10 Menit) 1) Memberi salam, berdoa, dan guru mengecek kehadiran siswa; 2) Mengulang kembali pelajaran pada minggu yang lalu (apersepsi); dan 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. ⇒ Kegiatan Inti (50 Menit) 1) Memberikan sedikit ulasan tentang bencana alam banjir dan tanah longsor dengan ABP; 2) Setelah materi dianggap cukup, selanjutnya guru menyuruh salah satu siswa untuk menunjukkan bencana alam yang diakibatkan oleh manusia; 3) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang bencana alam yang diakibatkan oleh manusia; 4) Setelah tanya jawab, siswa diminta untuk menyelesaikan soal secara mandiri; dan 5) Guru memeriksa hasil jawaban siswa. ⇒ Kegiatan Akhir (10 Menit) 1) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi; 2) Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran; 3) Guru memberikan posan moral kepada siswa; 4) Guru memberikan tugas di rumah; dan 5) Guru menutup kegiatan belajar. Tindakan siklusII dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 Mei 2015.Sebelum
ISSN No. 1978-3787 melaksanakan tindakan, terlebih dahulu pedoman obsevasi aktivitas siswa dan guru diberikan kepada observer untuk melakukan pengamatan pada saat pelaksanaan tindakan. Selanjutnya guru melakukan tindakan sesuai dengan RPP yang sudah disusun sebelumnya.RPP siklus II terlampir padalampiran 3. Dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus II, siswa memiliki minat dan motivasi belajar yang sangat tinggi dengan penerapan metode pembelajaran demonstrasi. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang cukup memuaskan. Berikut rekap hasil ulangan siswa pada siklus kedua.Nilai tertinggi yang dapat dicapai siswa yaitu 100, sedangan nilai yang terendah yaitu 40. Jumlah siswa yang tuntas setelah dilakukan evaluasi yaitu 18 orang dari 21 orang siswa yang mengikuti tes dengan ketuntasan klasikal 85,72 %, Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 3 orang siswa dengan persentase sebesar 14,28 %. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa 90,23. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup tinggi. b.
Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas memiliki pengertian yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.Esensi dari penelitian tindakan kelas ini mengandung suatu makna bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan pada upaya peningkatan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya. Dalam penelitian ini diterapkaan suatu metode demonstrasi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam beserta dampaknya bagi lingkungan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, karena pada dua siklus kedua indikator kerja yang dirumuskan telah tercapai dan data penelitian secara keseluruhan disajikan Pelaksanaan pada siklus I,siswa memiliki minat dan motivasi belajar yang kurang optimal dengan penerapan metode demonstrasi. Hal ini terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa kurang dari 75%. Dari hasil evaluasi siklus I, diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Hal ini bisa dilihat dari data pada table 4.1 diatas, dari 21 orang siswa yang mengikuti tes hanya 10 orang siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 ( untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 6 ) dengan persentase ketuntasan klasikal adalah 47,62 ℅. Rendahnya persentase ketuntasan klasikal ini
_____________________________________________ Volume 9, No.5, Agustus 2015
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 disebabkan karena guru belum optimal dalam proses pembelajaran. Disamping kekurangan dari guru, ada juga kekurangan yang berasal dari diri siswa misalnya kurangnya kesiapan siswa dalam belajar karena faktor yang mempengaruhi motivasi dan minat belajar menurut (Slameto 2010)salah satunya adalah kesiapan siswa sehingga menyebkan suasana belajar menjadi kurang hidup.Karena adanya kekurangan-kekurangan tersebut, maka hasil belajar siswa belum mencpai indikator yang telah ditetapkan.Sesuai dengan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I, maka dilakukan pemberian tindakan pada siklus II.Tindakan tersebut adalah penyempurnaan dan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangankekurangan yang muncul pada siklus I. PENUTUP a.
Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Nilai ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II ini mengalami peningkatan yaitu dan persentase ketuntasan siklus 2 adalah 85,72 ℅. Hal ini sudah sesuai dengan ketuntasan belajar secara klasikal dan indikator kerja yang ditetapkan yaitu minimal 85 ℅ siswa telah mencapai nilai ≥ kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.Dengan demikian penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa SDN 2 Dasan Tereng tahun pelajaran 2014/2015 pada pokok bahasan peristiwa alam beserta dampaknya bagi lingkungan dinyatakan berhasil. b.
Saran Tindak Lanjut
1.
Kepada para guru diharapkan dapat memilih alat bantu mengajar yang sesuai agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kepada kepala sekolah hendaknya dapat mengambil kebijakan tentang perlunya melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) bagi setiap guru agar motivasi belajar siswa semakin meningkat. Kepada sekolah hendaknya dapat mengusahakan agar ketersedian saranan bagi para guru dalam melaksanakan PTK terus ditingkatkan. Sehingga penelitian tindakan kelas menjadi budaya bagi warga sekolah.
2.
3.
Media Bina Ilmiah 55 DAFTAR PUSTAKA Arifani,
I.N. 2008.Metode eksperimen.Dari na,blogspost,com.
demonstrasi dan :http://irfan-
Arikunto, S.2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Wahyono, B.2008. Ilmu Pengetahuan Alam,BSE. Sudjana, N. 2009.Strategi pembelajaran. Bandung. Falah Production. Djamarah,S.B. 2002. Prestasi Belajar dan kompetensi Guru.Surabaya : Usaha Nasional. Slameto, 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi,.Jakarta : Rineka Cipta Surya, Y. 2004. Fisika itu asyik.Jakarta : PT. Bina Sumber Daya MIPA. Roestiyah,N. 2009. Srategi Pembelajaran.Bandung : Productio
I
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 5, Agustus 2015