BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini membahas gambaran umum wilayah studi kawasan pusat perbelanjaan Paris Van Java yang mencakup karakteristik pusat perbelanjaan Paris Van Java, karakteristik ruas jalan studi, kondisi dan fungsi ruas jalan studi, kondisi lalu lintas di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java, dan karakteristik guna lahan di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java. 3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java Pusat perbelanjaan Paris Van Java merupakan pusat perbelanjaan baru di Kota Bandung yang mulai beroperasi pada November 2006. Pusat perbelanjaan yang dibangun oleh PT. Bintang Bangun Mandiri ini terletak di Kawasan Sukajadi, tepatnya di samping Kantor Polisi Resort Kota Bandung Barat. Pusat perbelanjaan ini terdiri atas lahan seluas 8 hektar, 4.000 m2 untuk parkir dan 2.000 m2 untuk ruang terbuka. Pusat perbelanjaan ini terdiri dari empat lantai dengan Carrefour, Gramedia, Sogo, dan Blitz Megaplex sebagai anchor tenant di masing-masing lantai. Keberadaan keempat anchor tenant ini dodukung oleh berbagai kegiatan lainnya seperti toko penyedia pakaian, aksesoris, restoran, pet shop, karaoke, permainan (Game Master). Jenis kegiatan di pusat perbelanjaan Paris Van Java berikut fasilitas penunjangnya dapat dilihat secara lengkap di Tabel III.1.
37
38
TABEL III.1 RINCIAN KEGIATAN PUSAT PERBELANJAAN PARIS VAN JAVA BANDUNG NO. 1
2
KEGIATAN
JUMLAH
Kegiatan Mall Departemen Store (SOGO) Supermarket (Carrefour dan Papaya) Fast Food Restoran Retail Shop Karaoke Bioskop Permainan (Game Master) ATM Fasilitas Penunjang Toilet Musholla Parkir mobil Parkir motor Pusat informasi
1 unit 2 unit 7 unit 34 unit 110 unit 2 unit 1 unit 1 unit 3 unit 3 unit 1 unit 2000 unit 1000 unit 1 unit
Sumber : PT. Bintang Bangun Mandiri, 2007.
Pusat perbelanjaan Paris Van Java memiliki dua pintu keluar/masuk, yaitu di Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal. Pintu yang terletak di Jalan Sukajadi hanya diperuntukkan bagi kendaraan beroda empat saja, sedangkan untuk pintu yang terletak di Jalan Karang Tinggal diperuntukkan bagi kendaraan beroda dua dan empat. Untuk lebih jelasnya peta pintu masuk/keluar pusat perbelanjaan Paris Van Java dan sirkulasi kendaraan di sekitarnya dapat dilihat pada Gambar 3.1. 3.2 Karakteristik Ruas Jalan Studi Pusat perbelanjaan Paris Van Java merupakan pusat perbelanjaan yang berskala regional, hal ini harus didukung oleh ruas jalan yang harus berpengaruh secara regional. Untuk memudahkan proses analisis, maka jalan yang terpengaruh oleh pusat perbelanjaan Paris Van Java dibatasi hanya pada dua ruas jalan yang digunakan oleh kendaraan untuk keluar dan masuk pusat perbelanjaan tersebut, yaitu ruas Jalan Sukajadi dan Jalan Karang tinggal.
39
40
Pembatasan ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa ruas jalan yang terpengaruh secara langsung oleh tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java adalah kedua ruas jalan tersebut. Selain itu, pembatasan ini juga mempermudah proses penghitungan proporsi kendaraan yang keluar masuk pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap jumlah kendaraan yang melewati kedua ruas jalan tersebut. Jalan Sukajadi merupakan jalan kolektor primer dengan kecepatan kendaraan yang melalui jalan ini cukup tinggi dan relatif padat, sedangkan Jalan Karang Tinggal merupakan jalan lokal dengan kecepatan kendaraan yang melalui jalan ini rendah dan relatif lengang. Kedua ruas jalan tersebut tidak dipisahkan oleh marka, hanya pada ruas Jalan Sukajadi yang terletak di depan pintu masuk pusat perbelanjaan Paris Van Java dipisahkan oleh tali dan tiang yang tidak permanen. Ruas Jalan Sukajadi dilalui oleh angkutan umum, mobil pribadi, sepeda motor, bus kota, dan beberapa kendaraan berat. Pergerakan angkutan umum di ruas jalan ini relatif tinggi dan tidak terdapat jalur khusus bagi angkutan umum. Di ruas Jalan Karang Tinggal, jenis kendaraan yang melalui ruas jalan ini antara lain mobil pribadi dan sepeda motor. Oleh karena itu, kedua ruas jalan tersebut tergolong dalam kategori C dimana keduia ruas jalan tersebut digunakan secara bersama-sama oleh mobil pribadi, angkutan umum, bus, dan becak pada waktu bersamaan. Hal ini menjadi salah satu potensi terjadinya masalah lalu lintas di sekitar kedua ruas jalan tersebut. 3.3 Kondisi dan Fungsi Ruas Jalan Studi Kondisi ruas Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal relatif baik, walaupun di beberapa tempat permukaannya bergelombang dan berlubang. Badan Jalan Sukajadi memiliki lebar 11 meter dan Jalan Karang Tinggal memiliki lebar 6 meter. Pada kedua ruas jalan terdapat trotoar, jalur hijau, dan drainase dengan kondisi yang cukup baik. Namun lebar trotoar dan jalur hijau banyak berkurang karena digunakan oleh pedagang kaki lima. Bahkan di kedua ruas jalan tersebut, badan jalan digunakan sebagai tempat untuk on-street parking. Kondisi dan fungsi ruas jalan studi dapat dilihat
41
pada Tabel III.2 dan gambar penampang geometrik ruas jalan studi dapat dilihat pada Gambar 3.2. TABEL III.2 KONDISI DAN FUNGSI RUAS JALAN STUDI KETERANGAN PANJANG JALAN (m) FUNGSI JALAN LAJUR/ARAH LEBAR BADAN JALAN (m) LEBAR BADAN JALAN EFEKTIF (m) LEBAR JALUR (m) LEBAR JALUR EFEKTIF (m) LEBAR TROTOAR (m) S-U / B-T U-S / T-B LEBAR JALUR HIJAU (m) S-U / B-T U-S / T-B LEBAR GSB (m) S-U / B-T U-S / T-B LEBAR SALURAN AIR (m) S-U / B-T U-S / T-B LEBAR MARKA KONSTRUKSI
JALAN SUKAJADI 900 meter Kolektor Primer 2/2 UD 11 meter 8 meter 5,5 meter 4 meter 1,3 meter 2,5 meter 1,2 meter 5 meter 5 meter 0,75 meter 0,75 meter 0,00 Laston
JALAN KARANG TINGGAL 400 meter Lokal 2/2 UD 6 meter 5 meter 3 meter 2,5 meter 2 meter 2 meter 5 meter 5 meter 0,75 meter 0,75 meter 0,00 Laston
Sumber: Hasil pengamatan, 2007.
Hambatan samping memiliki pengaruh terhadap pergerakan yang terjadi di kedua ruas jalan studi. Hambatan samping yang terdapat di ruas Jalan Sukajadi adalah kendaraan yang keluar/masuk pusat perbelanjaan Paris Van Java, pejalan kaki, pangkalan ojek, dan pemberhentian angkutan umum. Pada ruas Jalan Karang Tinggal, hambatan samping yang terjadi adalah kendaraan yang keluar/masuk pusat perbelanjaan Paris Van Java, pejalan kaki, dan pangkalan ojek. Menurut MKJI 1997, kelas hambatan samping dapat ditentukan berdasarkan nilai total dari bobot hambatan samping yang dapat dilihat pada Tabel III.3 dan Tabel III.4.
42
43
TABEL III.3 BOBOT HAMBATAN SAMPING KOMPONEN HAMBATAN SAMPING Gerakan pejalan kaki Pemberhentian angkot pada jalur jalan Kendaraan keluar/masuk ruas jalan
KELAS HAMBATAN SAMPING SANGAT RENDA H 0
RENDA H
SEDANG
TINGG I
SANGAT TINGGI
1
2
4
7
0
1
3
6
8
0
1
3
5
9
Sumber: MKJI 1997
TABEL III.4 KELAS HAMBATAN SAMPING BERDASARKAN NILAI TOTAL NILAI TOTAL
KELAS HAMBATAN SAMPING
0-1 2-5 6-11 12-18 19-24
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Sumber: MKJI 1997
Gangguan yang sering terjadi adalah banyaknya angkutan umum yang berhenti untuk menaikkan/menurunkan penumpang dan berhenti menunggu penumpang. Selain itu, kendaraan yang keluar/masuk pusat perbelanjaan Paris Van Java ini seringkali menimbulkan tundaan yang sangat berpengaruh pada kelancaran arus kendaraan. Gangguan lainnya yang terdapat di ruas jalan studi adalah adanya aktivitas yang cukup padat di sekitar pusat perbelanjan Paris Van Java baik secara formal maupun informal, gerakan pejalan kaki yang tinggi, terjadinya pembauran antara penyebrang jalan dengan arus kendaraan, penggunaan trotoar sebagai lahan berjualan oleh pedagang kaki lima (PKL) yang menyebabkan pejalan kaki lebih sering menggunakan badan jalan dibandingkan trotoar tersebut, dan juga adanya pangkalan ojek yang menggunakan badan jalan sebagai tempat memarkir kendaraannya. Bobot hambatan samping ruas Jalan Sukajadi adalah tinggi (nilai total 18) dimana gerakan pejalan kaki dan pemberhentian angkutan umum memiliki kelas hambatan samping tinggi, serta kendaraan keluar/masuk ruas jalan memiliki kelas hambatan
44
samping sangat tinggi. Pada ruas Jalan Karang Tinggal bobot hambatan samping adalah tinggi (nilai total 15) dimana gerakan pejalan kaki dan kendaraan keluar/masuk ruas jalan memiliki kelas hambatan samping sangat tinggi, pemberhentian angkutan umum memiliki kelas hambatan samping sangat rendah karena pada ruas jalan ini tidak dilalui angkutan umum. Bobot hambatan samping kedua ruas jalan studi dapat dilihat pada Tabel III.5. TABEL III.5 BOBOT HAMBATAN SAMPING RUAS JALAN STUDI KOMPONEN HAMBATAN SAMPING Gerakan pejalan kaki Pemberhentian angkutan umum pada jalur jalan Kendaraan keluar/masuk ruas jalan Total
JALAN SUKAJADI
JALAN KARANG TINGGAL KELAS BOBOT Sangat tinggi 7 Sangat rendah 0
KELAS Tinggi Tinggi
BOBOT 4 6
Tinggi
5
Sangat tinggi
8
Tinggi
15
Tinggi
15
Sumber: Hasil pengamatan, 2007.
3.4 Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pusat Perbelanjaan Paris Van Java Permasalahan lalu lintas yang terjadi di Kota Bandung hampir sama dengan kota-kota lainnya seperti kemacetan, kurangnya lahan parkir, masalah angkutan umum, kendaraan tidak bermotor dan pedagang kaki lima, masalah kondisi fisik jalan dan trotoar dan ketidaknyamanan pejalan kaki. Permasalahan ini seringkali ditimbulkan oleh ketidakseimbangan antara sarana dengan prasarana dan juga supply yang lebih atau bahkan kurang dari demand. Hal ini juga terjadi di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan di sekitarnya, baik itu pejalan kaki maupun pengguna kendaraan. Permasalahan lalu lintas yang terjadi di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java antara lain: a. Kemacetan Kemacetan pada ruas jalan studi sering kali terjadi akibat tundaan yang ditimbulkan oleh kendaraan yang masuk/keluar pusat perbelanjaan Paris Van Java, hal ini dapat ditemui pada jam-jam tertentu ketika jumlah pengunjung
45
Paris Van Java meningkat dan terjadi di kedua ruas jalan studi. Khusus untuk ruas Jalan Sukajadi, kemacetan juga sering terjadi pada jam-jam lain yang disebabkan oleh ketidakdisiplinan pengemudi angkutan umum dalam menaikkan dan menurunkan penumpangnya. Keadaan ini diperparah oleh kenyataan bahwa ruas Jalan Sukajadi dari arah utara menuju selatan secara efektif hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan saja akibat badan jalan digunakan untuk parkir kendaraan. Masalah lain yang menyebabkan timbulnya kemacetan di ruas jalan studi adalah adanya titik konflik. Titik konflik terjadi di ruas Jalan Sukajadi dimana terganggunya arus kendaraan menerus yang melalui ruas Jalan Sukajadi oleh kendaraan yang keluar/masuk pusat perbelanjaan Paris Van Java. Pihak Paris Van Java sudah berusaha untuk mengurangi intensitas konflik yang terjadi dengan cara membuat pemisah arus kendaraan di depan pintu masuk/keluar pusat perbelanjaan Paris Van Java, akan tetapi bentuknya yang tidak permanen sering kali membuat pengguna kendaraan memaksa untuk langsung memotong arus kendaraan ketika masuk/keluar pusat perbelanjaan Paris Van Java walaupun intensitasnya cukup rendah. Selain itu jarak pemisah arus yang pendek mengakibatkan kendaraan seringkali memutar arah yang menyebabkan titik konflik baru sehingga menimbulkan kemacetan di kedua jalur. Selain itu, kendaraan yang masuk/keluar pusat perbelanjaan Paris Van Java seringkali menimbulkan antrian yang cukup panjang sampai ke badan jalan sehingga membuat tundaan yang mengakibatkan terganggunya arus kendaraan menerus di kedua ruas jalan studi. b. On-street parking Penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir (on-street parking) terjadi di ruas Jalan Sukajadi arah utara menuju selatan yang membuat kapasitas jalan menjadi berkurang secara sinifikan. Hal ini dikarenakan penggunaan badan jalan ini membuat jalur utara menuju selatan Jalan Sukajadi hanya berfungsi efektif satu lajur saja. Penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir ini sering terjadi karena memang pemerintah daerah menyediakannya, hal ini terbukti dengan adanya garis-garis parkir di sepanjang Jalan Sukajadi jalur utara menuju selatan. c. Angkutan umum
46
Ruas jalan studi yang dilalui oleh rute angkutan umum hanya ruas Jalan Sukajadi dan dilalui oleh rute angkutan kota dan bus kota. Perilaku pengemudi angkutan umum yang tidak disiplin dalam menurunkan dan menaikkan penumpang menyebabkan tundaan yang berakibat kemacetan, khususnya pada lajur utara ke selatan yang hanya bisa dilewati oleh satu kendaraan
saja.
Selain
itu
jumlah
armada
yang
melebihi
demand
mengakibatkan banyak angkutan kota yang mangkal untuk menunggu penumpang. d. Ojek Banyaknya permukiman yang berada di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java menjadi faktor pendukung bagi pengemudi ojek untuk menunggu penumpang di kawasan pusat perbelanjaan Paris Van Java. Pangkalan ojek yang berada di ruas Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal memarkirkan kendaraannya di badan jalan sehingga mengurangi kapasitas jalan. e. Pedagang kaki lima Masalah lingkungan yang timbul yaitu adanya pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi trotoar dan bahu jalan sehingga mengganggu kenyamanan pejalan kaki dan kapasitas trotoar. Akibatnya banyak pejalan kaki yang berjalan di badan jalan sehingga mengganggu pergerakan kendaraan di badan jalan. Tumbuhnya PKL ini merupakan eksternalitas dari pusat perbelanjaan Paris Van Java, banyaknya pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan ini memberikan peluang bagi sektor informal. f. Fasilitas bagi pejalan kaki Arus pejalan kaki di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java memiliki intensitas yang sangat tinggi. Di lain pihak, trotoar yang seharusnya menjadi tempat untuk berjalan digunakan oleh PKL sebagai tempat berjualan sehingga pejalan kaki menggunakan badan jalan. Selain itu, banyaknya pejalan kaki yang menyebrang jalan di tempat dan waktu yang tidak semestinya berakibat pada terganggunya arus lalu lintas kendaraan di ruas jalan studi. Secara umum, kondisi lalu lintas di ruas jalan studi dapat dilihat pada Gambar 3.3.
47
48
Kondisi lalu lintas di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java pada waktu-waktu tertentu memiliki sirkulasi yang berbeda dari biasanya. Perbedaan sirkulasi tersebut terjadi akibat adanya sistem buka tutup jalan oleh Polisi Lalu Lintas sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan yang terjadi akibat peningkatan volume kendaraan di kedua ruas jalan studi. Dari hasil wawancara dengan Polisi Lalu Lintas di lapangan, pemberlakuan sistem buka tutup jalan ini tidak memiliki jadwal yang tetap dan bergantung pada kondisi lalu lintas di lapangan. Berdasarkan observasi di lapangan, sistem buka tutup jalan ini diterapkan pada Hari Jumat pukul 17.00-18.00 dan pada Hari Sabtu antara pukul 16.00-18.00 dan 19.0020.00 dengan lama pelaksanaan 5-15 menit. Sistem buka tutup jalan ini dilakukan di Jalan Sukajadi pada arah arus kendaraan dari utara menuju selatan dan arus kendaraan yang akan menuju selatan dialihkan ke Jalan Sukamaju. Pada Jalan Karang Tinggal, sistem buka tutup dilakukan pada arah arus kendaraan dari timur menuju barat sehingga kendaraan dari Jalan Sukajadi tidak bisa belok ke ruas Jalan Karang Tinggal dan akses masuk ke Jalan Karang Tinggal berasal dari Jalan Cemara. Untuk lebih jelasnya, peta sirkulasi kendaraan di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java pada jam puncak dapat dilihat pada Gambar 3.4. 3.5 Karakteristik Guna Lahan di Sekitar Pusat Perbelanjaan Paris Van Java Berdasarkan jenis kegiatannya, guna lahan di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java secara umum adalah kegiatan perdagangan/jasa, permukiman, dan pendidikan. Pada ruas Jalan Sukajadi, jenis kegiatannya didominasi oleh perdagangan/jasa seperti toko, salon, restoran, bank, optik. Selain itu terdapat juga kegiatan pendidikan seperti pesantren dan sekolah dasar. Sedangkan pada ruas Jalan Karang Tinggal, jenis kegiatannya didominasi oleh permukiman. Untuk lebih jelasnya, peta guna lahan di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Setelah mengetahui gambaran wilayah studi, maka akan dilakukan analisis menganai dampak keberadaan pusat pebelanjaan Paris Van java terhadap kondisi lalu lintas di sekitarnya. Analisis ini dilakukan pada bab selanjutnya.
49
50