PT AETRA AIR JAKARTA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ 31 DECEMBER 2009 AND 2008
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 1/1 Schedule NERACA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, except for par value and share data)
2009 ASET LANCAR Kas dan setara kas 141,064,235 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan atas piutang ragu-ragu sebesar nihil (2008: nihil) 132,183,659 Persediaan, setelah dikurangi penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar sebesar Rp 2.712.015 (2008: Rp 1.889.681) 28,883,770 Biaya dibayar di muka dan lain-lain 8,954,466 Efek yang diperdagangkan 1,012,655 Aset lancar lainnya 4,076,211 Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Kas yang dibatasi penggunaannya Biaya dibayar di muka dan lain-lain Uang jaminan Pajak dibayar di muka Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan atas piutang raguragu sebesar Rp 110.608.108 (2008: Rp 91.975.980) Aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sejumlah Rp 531.992.468 (2008: Rp 437.425.995) Aset pajak tangguhan Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
Catatan/ Notes 2a,3
2d,6a
2e,7 2f,5
316,174,996
2008 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for doubtful accounts of Rp nil 120,783,901 (2008: Rp nil) Inventories, net of allowance for obsolete and slow moving inventory Rp 2,712,015 22,778,587 (2008: Rp 1,889,681) 13,353,743 Prepayment and others 30,163,356 Trading securities 3,100,639 Other asset 119,617,442
309,797,668
Total current assets
14,398,664 581,128 1,863,595 27,105,226
12a
14,310,713 849,398 1,581,339 -
110,739,708
2d,6b
125,339,312
NON–CURRENT ASSETS Restricted cash Prepayment and others Deposits Prepaid tax Trade receivables, net of allowance for doubtful accounts of Rp 110,608,108 (2008: Rp 91,975,980)
598,594,292 2g,2h,8 23,686,959 2l,12d
543,739,336 12,156,189
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 531,992,468 (2008: Rp 437,425,995) Deferred tax assets
776,969,572
697,976,287
Total non-current assets
1,093,144,568
1,007,773,955
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
4
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 1/2 Schedule NERACA (lanjutan) 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
BALANCE SHEETS (continued) 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, except for par value and share data) 2009
KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Hutang pajak Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Catatan/ Notes
2008
75,663,644 10 4,350,470 2l,12b
79,223,300 15,719,663
12,926,412
21,889,066
CURRENT LIABILITIES Trade payables Accrued expenses and other payables Taxes payables Amount due to related parties
106,961,233
135,102,327
Total current liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Penyisihan imbalan kerja karyawan Hutang obligasi
39,655,503 574,595,933
NON–CURRENT LIABILITIES Provision for employee 41,302,121 benefits 601,832,612 Bonds payable
Jumlah kewajiban tidak lancar
614,251,436
643,134,733
Total non-current liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
721,212,669
778,237,060
TOTAL LIABILITIES
Jumlah kewajiban lancar
14,020,707
9
2i,11c
2k,21 2n,13
18,270,298
EKUITAS Modal saham biasa: Modal dasar 50.000.000 saham; ditempatkan dan disetor penuh 28.542.860 saham dengan nilai nominal Rp 3.530 (AS$1) per saham
100,756,296
15a
Selisih kurs atas modal disetor
168,070,801
16
Laba ditahan/(akumulasi defisit)
103,104,802
EQUITY Share capital: Authorised 50,000,000 shares; issued and fully paid 28,542,860 shares at par value of Rp 3,530 100,756,296 (US$1) per share Foreign exhange rate 168,070,801 difference on paid-in capital Retained earnings/ (39,290,202) (accumulated deficit)
Jumlah ekuitas
371,931,899
229,536,895
Total equity
1,093,144,568
1,007,773,955
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)
STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, except for basic earnings per share) Catatan/ Notes
2009 Pendapatan Beban langsung Bahan baku Produksi dan distribusi Penyusutan
745,537,751
2c,17
2008 703,632,024
2c,18
Revenues Direct expenses Raw materials Production and distribution Depreciation
(81,083,132) (148,678,776) (80,581,632)
(78,671,794) (159,135,348) (63,651,295)
(310,343,540)
(301,458,437)
435,194,211
402,173,587
Gross profit
(20,778,044) (183,799,840) (14,647,341)
(19,966,386) (188,667,201) (10,939,027)
Operating expenses Customer service General and administration Depreciation
(219,225,225)
(219,572,614)
Laba operasi
215,968,986
182,600,973
Penghasilan/(beban) lain-lain Beban bunga Pendapatan bunga
(75,702,914) 11,455,570
(76,800,995) 11,987,059
Laba kotor Beban usaha Pelayanan pelanggan Umum dan administrasi Penyusutan
(Tambahan)/pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu Keuntungan yang belum terealisasi dari efek yang diperdagangkan Denda PAM JAYA dan Badan Pemerintah berwenang Kerugian dari pelepasan aset tetap Keuntungan selisih kurs Biaya pensiun dan pesangon Klaim asuransi Keuntungan pembelian obligasi treasuri Beban lain-lain, bersih
Laba sebelum pajak penghasilan Manfaat/(beban) pajak penghasilan Laba bersih Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
2c,19
(18,632,128) 2d,6b (23,748,791) (2,212,037) 947,020 14,903,776 8,954,819
2f,5 6b 2h,8 2b 6b 22d
3,966,411 (5,036,478)
Operating income
Other income/(expense) Interest expense Interest income (Additional)/reversal of 22,586,903 allowance for doubtful accounts Unrealised gain from trading 163,356 securities Penalty from PAM JAYA and (7,566,240) Government authorities Loss from disposal of fixed assets 11,953,556 Foreign exchange gain Pension and 42,938,802 severance expense 7,984,662 Insurance claim Gain on purchase of treasury bond (1,703,749) Other expenses, net
(85,104,752)
11,543,354
130,864,234
194,144,327
Profit before income tax
(58,477,475)
Income tax benefit/ (expense)
135,666,852
Net income
5,036
Basic earnings per shares (full amount)
11,530,770
2l,12c
142,395,004 4,989
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2j,14
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 3 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah)
Catatan/ Notes
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah) Selisih kurs atas modal Modal disetor/ saham Foreign dibayar exchange di muka/ rate Capital difference contribution on paid-in paid in capital advance
Modal saham/ Share capital
Saldo pada tanggal 1 Januari 2008
87,191,000
144,958,000
Penambahan modal
13,565,296
23,112,801
-
-
100,756,296
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
15,16
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
15,16
(Akumulasi defisit)/laba ditahan/ (Accumulated deficit)/ retained earnings
Jumlah/ Total
93,870,016
Balance as at 1 January 2008
-
27
Issuance of shares
-
135,666,852
135,666,852
Net income for the year
168,070,801
-
Balance as at (39,290,202) 229,536,895 31 December 2008
-
-
-
142,395,004
142,395,004
100,756,296
168,070,801
-
103,104,802
Balance as at 371,931,899 31 December 2009
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
36,678,070 (174,957,054) (36,678,070)
Net income for the year
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 4/1 Schedule LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah) 2009
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan bunga Pembayaran bunga
2008
748,737,597 (359,486,697)
695,542,047 (226,031,925)
(123,957,818)
(154,019,880)
(27,105,226) 11,455,570 (75,427,250)
(33,648,243) 11,987,059 (72,880,570)
Pembayaran premi asuransi
(15,653,734)
(11,435,320)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
158,562,442
209,513,168
Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aset tetap Pembelian efek yang diperdagangkan Hasil pencairan efek yang diperdagangkan Pembelian investasi jangka pendek Penerimaan dari klaim asuransi atas aset tetap yang rusak Penerimaan dari penjualan aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(149,291,273) (1,012,655) 3,966,411 -
(138,741,464) (30,000,000)
8,954,819
2,144,409
355,000
-
(137,027,698)
Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to suppliers Payments to directors and employees Payments of corporate income tax Receipts of interest Payments of interest Payments of insurance premium Net cash provided from operating activities Cash flows from investing activities Acquisitions of fixed assets Purchase of trading securities Proceeds from redemption of trading securities Proceeds from sale of Investment Proceeds from insurance on destroyed fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
(166,597,055)
Net cash used in investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penempatan dana jaminan Penerimaan dari penerbitan obligasi Pelunasan pinjaman bank Pembayaran beban pendanaan Penambahan saham
(87,951) -
(14,310,713) 614,500,000 (654,620,500) (14,739,872) 27
Cash flows from financing activities Placement of security funds Proceed from bond issuing Repayment of bank loans Payment of financing fees Shares issuance
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(87,951)
(69,171,058)
Net cash used in financing activities
21,446,793
(26,254,945)
Net increase/(decrease)in cash and cash equivalents
119,617,442
145,872,387
Cash and cash equivalents at the beginning of the period
119,617,442
Cash and cash equivalents at the end of the period (refer to Note 3)
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas awal periode
Kas dan setara kas akhir periode (lihat Catatan 3)
141,064,235
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 4/2 Schedule LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah) 2009
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Pengeksekusian modal saham yang dibayar di muka Pembelian obligasi treasuri
(26,033,589)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2008
(36,678,070) -
Non-cash activities: The execution of capital contribution paid in advance Purchase of treasury bonds
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM a.
Anggaran Dasar
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL a.
Articles of Association
PT Thames PAM JAYA (“Perusahaan”) didirikan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris No. 16 tertanggal 4 Desember 1997 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta dan diubah dengan Akta Notaris No. 15 tertanggal 9 Februari 1998 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H. Anggaran Dasar yang telah diubah ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C21213.HT.01.01.Th.98 tertanggal 25 Februari 1998, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58, Tambahan No. 3975 tertanggal 21 Juli 1998. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah dilakukan berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta, No. 97 tertanggal 24 Maret 2008, mengenai persetujuan untuk mengubah nama Perusahaan yang semula bernama PT Thames PAM JAYA menjadi PT Aetra Air Jakarta, dan menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan UndangUndang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan atas Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU 15408.AH.01.02. Th.2008 tertanggal 28 Maret 2008.
PT Thames PAM JAYA (the “Company”) was established within the framework of Foreign Capital Investment Law No. 1/1967 and Law No. 11/1970 by Notarial Deed No. 16 dated 4 December 1997 of Andalia Farida, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., notary in Jakarta and amended by Notarial Deed No. 15 dated 9 February 1998 of Sutjipto, S.H. The amended Articles of Association were approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. C2-1213.HT.01.01.Th.98 dated 25 February 1998, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 58, Supplement No. 3975 dated 21 July 1998. The amendment was made to Articles of Association of the Company based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H.,M.Kn., notary in Jakarta, No. 97 dated 24 March 2008, in relation to approval to change the Company’s name from PT Thames PAM JAYA to PT Aetra Air Jakarta, and to amend the Company’s Articles of Association to conform with the requirements of Indonesian Limited Liability Company Law No. 40/2007. The amendment of the Company’s Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU15408.AH.01.02. Th.2008 dated 28 March 2008.
Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, No. 129 tertanggal 15 Juni 2009 (lihat Catatan 1d), terdapat perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan yang berlaku efektif tanggal 15 Juni 2009. Akta tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0038794.AH.01.09.Th.2009 tanggal 1 Juli 2009.
Based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, No. 129 dated 15 June 2009 (refer to Note 1d), there were changes in the composition of the Company’s Directors and Board of Commissioners effective on 15 June 2009. The Notarial Deed was notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU0038794.AH.01.09.Th.2009 dated 1 July 2009.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) a.
b.
Anggaran Dasar (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) a.
Articles of Association (continued)
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jakarta dan Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada saat ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama pada tahun 1998.
The Company’s head office is located in Jakarta and the Company has commenced its commercial operation after the Cooperation Agreement was signed in 1998.
Sebagaimana disebutkan pada Anggaran Dasar dan Perjanjian Kerjasama, aktivitas utama Perusahaan adalah menyediakan air bersih dan meningkatkan pelayanan, termasuk distribusi, pemrosesan dan pengelolaan penyediaan air di bagian timur Jakarta, Indonesia.
As stated in the Articles of Association and Cooperation Agreement, the Company’s main activities are to provide clean water supply and to improve service, including distributing, processing and managing the water supply in the eastern part of Jakarta, Indonesia.
Perjanjian Kerjasama Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (“PAM Jaya”) pada tanggal 6 Juni 1997 dimana perusahaan diberi hak eksklusif untuk mengembangkan dan mengelola produksi dan distribusi air bersih dan air minum di wilayah bagian timur Jakarta (“Proyek”) yang kemudian diubah dengan Perubahan terhadap Perjanjian Kerjasama pada tanggal 28 Januari 1998 untuk mencapai kesepakatan baru dalam hal meningkatkan produksi, distribusi, pengelolaan, dan kemampuan teknologi pengelo laan air di wilayah kerjasama. Berdasarkan perubahan Perjanjian Kerjasama ini, tanggal berlaku Perjanjian Kerjasama adalah 1 Februari 1998 dengan jangka waktu 25 tahun dari sejak tanggal berlakunya.
b.
Cooperation Agreement The Company entered into a Cooperation Agreement (the “Agreement”) with Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibukota Jakarta (“PAM Jaya”) on 6 June 1997, whereby the Company was granted the exclusive right for developing and managing production and distribution of clean water and potable water services in the eastern region of DKI Jakarta (the “Project”) which was amended by addendum to Agreement dated 28 January 1998 to upgrade the operational performance including improvement of production, distribution, management and technological capabilities in the cooperation area. Based on this amendment, the effective date of the Agreement shall be 1 February 1998 with the term of 25 years from the effective date.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued)
Pada tahun 2001, Perusahaan dan PAM JAYA melakukan peninjauan kembali atas Perjanjian Kerjasama dan menandatangani Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 22 Oktober 2001 (“Perjanjian Revisi”). Perjanjian Revisi tersebut mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
In 2001, the Company and PAM JAYA renegotiated the terms and conditions of the Agreement and signed the Amended and Restated Cooperation Agreement (the “Revised Agreement”) on 22 October 2001. The Revised Agreement covers, among others, the following:
1.
1.
Pembagian pendapatan
Revenue sharing
Berdasarkan Perjanjian Revisi, pendapatan yang dibagi adalah semua pendapatan yang diperoleh dan ditagih dari Proyek, termasuk air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan, biaya meter yang dibebankan kepada para pelanggan, beban tetap dan pendapatan lain yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Revisi yang akan dibagi antara PAM JAYA dan Perusahaan.
Based on the Revised Agreement, shared revenue means all revenues generated and collected by the Project including water billed and collected, meter fees charged to customers, fixed charge and other revenue to be stipulated in accordance with the Revised Agreement which was shared between PAM JAYA and the Company.
Semua pendapatan yang dibagi yang diperoleh dan ditagih dari Proyek akan didistribusikan kepada PAM JAYA dan Perusahaan dengan cara sebagai berikut:
All shared revenues generated and collected from the Project shall be distributed to PAM JAYA and the Company in following order:
i.
Bagian pendapatan PAM JAYA (“Kebutuhan Pihak Pertama”) adalah jumlah dalam Rupiah yang terdiri dari pembayaran yang diwajibkan untuk dibayar ke PAM JAYA (“Kebutuhan Utama”), Departemen Keuangan (“Kebutuhan Debt Service”), DKI Jakarta (“Kebutuhan DKI Jakarta”), dan Badan Pengatur (“Kebutuhan Badan Pengatur”) seperti yang dinyatakan dalam Perjanjian Revisi;
i.
PAM JAYA’s revenue share (“First Party Requirement”) shall be the Rupiah amount consisting of payments required to be made to PAM JAYA (“Primary Requirements”), the Ministry of Finance (“Debt Service Requirement”), DKI Jakarta (“DKI Jakarta Requirements”) and Regulatory Body (“Regulatory Body Financial Requirements”) as defined in the Revised Agreement;
ii.
Bagian pendapatan Perusahaan adalah jumlah dalam Rupiah yang mana lebih kecil dari: a. Hasil dari jumlah pendapatan yang dibagi dikurangi dengan bagian PAM JAYA; b. Hasil dari volume air yang ditagih dan dibayar dikalikan dengan imbalan air yang berlaku pada bulan di mana rekening pelanggan dicetak;
ii.
The Company’s revenue share shall be the Rupiah amount which is the lesser of: a. The result of the shared revenue less PAM JAYA’s revenue share; b. The result of water volume billed and collected multiplied by the water charge applicable for the month at which the customer is billed;
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 1.
Pembagian pendapatan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 1.
Revenue sharing (continued)
iii. Jika ada kelebihan pendapatan yang dibagi setelah dikurangi poin i dan ii, jumlah ini akan diperlakukan sebagai uang yang masih terhutang kepada Perusahaan yang jumlahnya harus telah disepakati oleh PAM JAYA atau ditetapkan dengan cara lain sesuai dengan yang diatur dalam Perjanjian Revisi; dan
iii. Any excess shared revenues after deducting items i and ii shall be applied to monies owing to the Company which amount shall have been agreed by PAM JAYA or otherwise determined in accordance with the Revised Agreement; and
iv. Jika masih ada kelebihan setelah diberlakukannya poin i, ii, dan iii diatas, maka sisanya akan dibayarkan kepada PAM JAYA.
iv. Any excess amounts following the application of items i, ii and iii above shall be paid to PAM JAYA.
Pendapatan yang tidak dibagi merupakan pendapatan Perusahaan yang meliputi biaya jasa sambungan pelanggan, denda untuk keterlambatan pembayaran piutang dan pemulihan piutang tidak tertagih pada setiap waktu selama jangka waktu Perjanjian Revisi, bagian dari piutang yang belum diselesaikan yang berkaitan dengan jumlah volume air yang ditagih dikalikan dengan imbalan air yang berlaku pada saat berakhirnya Perjanjian Revisi yang akan ditagih oleh PAM JAYA, biaya pemutusan dan penyambungan kembali, 50% dari semua denda dan penalti yang dikenakan kepada pelanggan selain dari biaya-biaya pemutusan dan penyambungan kembali dan bagian bunga atas jumlah yang terdapat pada rekening escrow.
Unshared revenues of the Company consist of revenue from customer connections, penalties for late payment of receivables and any bad debts recovered at any time during the term of the Revised Agreement, a portion of outstanding receivables relating to the volume of water billed multiplied by the prevailing water charge as at the expiration of the term of the Revised Agreement which will be collected by PAM JAYA, charges on disconnections or reconnections, 50% of all fines and penalties other than the charges on disconnections or reconnections imposed on customers and the interest accruing on the outstanding amount of escrow account.
Perjanjian Revisi ini juga mengatur tentang rekening escrow yang menampung semua penerimaan kas dari para pelanggan yang akan dibagikan sesuai dengan ketentuanketentuan dalam Perjanjian Revisi. Rekening escrow dikelola oleh agen escrow dengan persetujuan PAM JAYA dan Perusahaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syaratsyarat dalam Perjanjian Rekening Escrow. Kecuali dinyatakan lain dalam Perjanjian Revisi, setiap perintah untuk penarikan dana dari rekening escrow akan diverifikasi oleh PAM JAYA sebelum berita acara terkait ditandatangani oleh kedua belah pihak.
The Revised Agreement also provides that an escrow account be maintained into which all sums collected from trade customers shall be deposited for the purpose of distribution in accordance with the terms of the Revised Agreement. The escrow account shall be operated by an escrow agent acceptable to PAM JAYA and the Company under terms and conditions provided in the Escrow Account Agreement. Unless otherwise stated in the Revised Agreement, each instruction for withdrawing funds from the escrow accounts shall be verified by PAM JAYA before the relevant “berita acara” is signed by both parties.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 1.
Pembagian pendapatan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 1.
ABN AMRO Bank N.V. ditunjuk menjadi agen escrow untuk periode lima tahun pertama sejak tanggal 1 Februari 1998. Sejak 1 Februari 2003, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah menggantikan ABN AMRO Bank N.V sebagai agen escrow untuk sisa periode Perjanjian Revisi. 2.
Aset yang diserahkan PAM JAYA Kepemilikan atas aset yang diserahkan PAM JAYA kepada Perusahaan tetap berada pada PAM JAYA dan oleh karena itu, aset-aset tersebut tidak diakui sebagai bagian dari aset Perusahaan. Seluruh biaya perbaikan dan pembaharuan atas aset tersebut akan dicatat serta akan disusutkan atau diamortisasikan dalam pembukuan Perusahaan. Perusahaan berhak atas penguasaan dan penggunaan secara eksklusif atas aset-aset tersebut selama jangka waktu Perjanjian Revisi. PAM JAYA menjamin untuk tidak menjual, menyewakan, membebankan, memindahkan, mengalihkan, melepaskan, atau menjaminkan aset yang ada tanpa persetujuan dari pihak Perusahaan di mana persetujuan tidak akan tidak diberikan tanpa alasan yang wajar dan berlaku juga sebaliknya kecuali disepakati secara tertulis oleh kedua belah pihak. Selain itu, Perusahaan diwajibkan untuk memelihara aset tersebut dan semua aset yang diperoleh Perusahaan dalam keadaan dapat dioperasikan dengan baik.
Revenue sharing (continued) ABN AMRO Bank N.V. was appointed as the escrow agent for the first five years starting on 1 February 1998. Since 1 February 2003, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. has replaced ABN AMRO Bank N.V. as the escrow agent for the remainder of the term of the Revised Agreement.
2.
Assets handed over by PAM JAYA The ownership of the assets handed over by PAM JAYA to the Company remains with PAM JAYA and such assets are therefore not included as part of the Company’s fixed assets. The cost of restoration and refurbishment made to these assets is recorded in the Company’s financial and accounting records and is available for depreciation or amortisation by the Company. The Company has exclusive possession and use of these assets during the term of the Revised Agreement. PAM JAYA undertakes not to sell, lease, charge, assign, transfer, dispose of or create any security interest in any of these assets without the consent of the Company which consent shall not be unreasonably withheld, and vice versa except as agreed upon in writing by both parties. In addition, the Company shall maintain these assets and all assets acquired by the Company in good working order and condition in accordance with good operating practices.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 3.
Aset baru a.
Aset tidak bergerak
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 3.
New assets a. Immovable assets
Hak milik atas aset tidak bergerak yang baru berada pada Perusahaan sampai saat biaya perolehan aset tersebut telah disusutkan secara penuh. Setelah itu, kepemilikan akan beralih ke PAM JAYA, akan tetapi Perusahaan berhak setiap waktu sesudah pengalihan itu selama sisa masa Perjanjian Revisi, untuk menggunakan aset tidak bergerak yang baru tersebut secara eksklusif untuk tujuan Proyek.
Title to new immovable assets shall vest in the Company until such time as the original costs of the new immovable assets are fully depreciated. After that the risk was transfer to PAM JAYA, however, the Company shall at all times thereafter during the remainder of the term be entitled to exclusively use such new immovable asset for the purpose of the Project.
Selama menggunakan aset tidak bergerak tersebut, Perusahaan tidak boleh menjual, mengalihkan, memindahkan hak atas aset tersebut ke pihak lain dan tidak akan mengadakan, mengizinkan, atau membiarkan adanya hak jaminan atas seluruh atau salah satu aset tersebut baik untuk tujuan menjamin hutang keuangan menurut perjanjian pendanaan atau lainnya.
During the use of the immovable assets, the Company undertakes that they shall not sell, transfer, assign or otherwise dispose of any new assets to other parties and will not create, permit or suffer to exist any security interest over the assets whether for the purpose of securing any financial indebtedness under financial agreement or otherwise.
Semua aset tidak bergerak baru, akan diserahkan kepada PAM JAYA pada saat berakhirnya jangka waktu Perjanjian Revisi, atau terjadi pengakhiran perjanjian sebelum berakhirnya jangka waktu, atau setiap aset tersebut menjadi surplus aset sesuai dengan ketentuan di dalam Perjanjian Revisi. Dalam kondisi pengakhiran perjanjian kerjasama sebelum berakhirnya jangka waktu, maka aset yang belum disusutkan secara penuh pada saat diserahkan, akan dibayar PAM JAYA sebesar Nilai Buku Bersihnya kepada Perusahaan.
All new immovable assets will be handed over to PAM JAYA on the expiry of the Revised Agreement term or the effective date of termination before the expiry of the Agreement or any new immmovable asset becoming a surplus asset in accordance with the requirement in the Revised Agreement. In the circumstances of the termination of Agreement before the expiry of the term, such new immovable assets that has not been fully depreciated or amortised, then PAM JAYA shall pay to the Company the Net Book Value of such asset.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 3.
Aset baru (lanjutan) b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 3.
Aset bergerak
b.
Hak atas aset bergerak baru berada pada Perusahaan sampai berakhirnya jangka waktu Perjanjian Revisi. Semua aset bergerak baru akan diserahkan ke PAM JAYA apabila terjadi peristiwa seperti yang diterangkan sebelumnya pada aset baru tidak bergerak. Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditentukan, maka aset bergerak baru yang belum disusutkan secara penuh pada saat diserahkan akan dibayar oleh PAM JAYA sebesar Nilai Buku Bersih aset tersebut kepada Perusahaan. 4.
Opsi PAM JAYA untuk membeli
New assets (continued) New movable assets Title to new movable assets shall vest in the Company until the expiry of the Revised Agreement term. All new movable assets will be handed over to PAM JAYA on the condition similar to those applied in new immovable assets. In the circumstances of termination of the Agreement before the expiry of the term such new movable assets that have not been fully depreciated, then PAM JAYA shall pay to the Company the Net Book Value of the assets.
4.
PAM JAYA’s option to purchase
Sepuluh tahun setelah pelaksanaan Perjanjian Revisi, PAM JAYA memiliki hak mengeksekusi opsi untuk membeli seluruh hak, hak milik, dan kepentingan Perusahaan dalam Proyek dengan membayar suatu imbalan keuangan tertentu seperti diatur dalam Perjanjian Revisi.
Ten years after the execution of the Revised Agreement, PAM JAYA has the contractual right to purchase all of the Company’s rights, titles and interests in the Project for a financial consideration in accordance with the term of the Revised Agreement.
Harga dasar pengakhiran kerjasama dihitung dari nilai buku bersih aset baru, aset tidak berwujud yang ditetapkan, persediaan barang, dan barang yang habis dipakai yang dibuat, dibiayai dan diperoleh, dibangun, atau diperbaharui oleh Perusahaan sehubungan dengan Proyek dan semua uang yang terhutang kepada Perusahaan berdasarkan Perjanjian Revisi, ditambah dengan biaya dan pengeluaran langsung yang dikeluarkan Perusahaan yang timbul sebagai akibat dari pengakhiran Perjanjian Kerjasama.
The base termination price is calculated based on the net book value of the new assets, specified intangible assets and inventory and consumables made, financed and acquired, constructed or refurbished by the Company in respect of the Project and all moneys outstanding to the Company based on the Revised Agreement plus direct costs and expenses incurred by the Company arising from the termination of the Agreement.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 5. Penyerahan kembali seluruh kegiatan operasional
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 5.
Setelah tanggal berakhirnya jangka waktu atau berlakunya pengakhiran Perjanjian Revisi, Perusahaan wajib melaksanakan pengalihan secara penuh dan efektif berdasarkan peraturan perundang-undangan dan menyerahkan kembali kepada PAM JAYA semua hak, hak milik dan kepentingan dalam Proyek dan setiap aset baru yang kepemilikannya belum dialihkan kepada PAM JAYA selama jangka waktu Perjanjian Revisi, bebas dari seluruh hak gadai, jaminan atau pembebanan lainnya . 6. Periode transisi
Upon the expiration of the term or effective termination of the Revised Agreement, the Company shall effect a full and effective transfer under the law and hand back to PAM JAYA all of its rights, titles and interests in the Project and in any new assets the ownership of which has not been transfered to PAM JAYA during the term of the Revised Agreement, free of any lien, charge or encumbrance.
6.
Selama periode transisi dari 1 April 2001 sampai dengan 31 Desember 2002, jumlah imbalan air yang akan dibayar PAM JAYA kepada Perusahaan diturunkan dari Rp 3.107,73 (nilai penuh) menjadi Rp 2.400,00 (nilai penuh) untuk 3 setiap meter kubik (“m ”) air dan akan disesuaikan pada awal setiap semester selama masa Perjanjian Revisi, sehingga, Perusahaan dapat memperoleh kembali biaya-biaya operasi aktual dan wajar sebesar Rp 170 milyar (nilai penuh) pada tahun 2001 dan Rp 165 milyar (nilai penuh) pada tahun 2002 dari PAM JAYA.
7. Audit Perusahaan sebagai perusahaan yang melayani publik wajib membuat dan melakukan pembukuan yang transparan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Revisi ini, yang dapat diaudit setiap saat oleh PAM JAYA berdasarkan kerangka acuan yang disepakati bersama. Selain itu Badan Pengatur dan Instansi Pemerintah berwenang lainnya dapat pula mengaudit Perusahaan.
Hand-back of entire operations
Transition period During the transition period 1 April 2001 to 31 December 2002, water charge paid by PAM JAYA to the Company were reduced from Rp 3,107.73 (full amount) to Rp 2,400.00 (full amount) of each 3 water cubic meter (“m ”) and the amount will be adjusted in the beginning of the relevant semester during the term of the Revised Agreement, consequently, the Company may recover from PAM JAYA its mutually agreed real and reasonable costs over the amount of Rp 170 billion (full amount) and Rp 165 billion (full amount) during 2001 and 2002, respectively.
7.
Audit The Company as a public utility service company shall establish and maintain transparent accounts in respect of its performance of the Revised Agreement, which may be audited at any time by PAM JAYA based on term of reference to be mutually agreed. The Regulatory Body and other relevant Governmental authority having the authority may also audit the Company.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued)
Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan, Acuatico Pte. Ltd. (“Acuatico”) (lihat Catatan 1c) dan PAM JAYA sepakat untuk melaksanakan pokok-pokok yang disetujui dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 3 Januari 2007 dengan membuat adendum terhadap Perjanjian Kerjasama sebagai berikut:
On 28 December 2007, the Company, Acuatico Pte. Ltd. (“Acuatico”) (refer to Note 1c) and PAM JAYA agreed to implement agreed principles stated in Memorandum of Understanding signed on 3 January 2007 by amending the Cooperation Agreement as follows:
Menambah klausa baru dalam Perjanjian Kerjasama yang menyatakan jika target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama tidak tercapai akibat kelalaian Perusahaan, maka Perusahaan wajib membayar suatu penalti kelebihan penarikan imbalan Proyek dan memperhitungkannya dalam keuangan Proyek setiap tahun dan setiap lima tahunan;
Add a new clause of the Cooperation Agreement stating if the targets set out in the Cooperation Agreement are not achieved due to Company’s failure, then the Company shall pay a penalty of the excess of water charge withdrawal to the Project and compensate it into financia l of the Project every year and every five year;
Perusahaan menyetujui mekanisme penggantian anggota direksi harus terlebih dahulu dikonsultasikan kepada PAM JAYA dan konsultan independen yang akan ditunjuk pemegang saham Perusahaan;
The Company agrees that the replacement mechanism of Directors shall be discussed with PAM JAYA and an independent consultant appointed by the shareholders of the Company;
Acuatico dan PT Alberta Utilities (“Alberta”) sebagai pemegang saham baru (lihat Catatan 1c) tidak diperbolehkan untuk mengalihkan saham kepada pemegang saham lainnya dan/atau afiliasinya maupun pihak lain manapun selama lima tahun terhitung sejak 17 Januari 2007. Pengalihan setelah lima tahun diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada PAM JAYA, dan kepemilikan saham dari para pemegang saham baru tidak akan kurang dari 51% dari seluruh saham Perusahaan;
The Acuatico and PT Alberta Utilities (“Alberta”) as new shareholders (refer to Note 1c) are prohibited to transfer the shares to other shareholders and/or its affiliated or any third party for a period of five years since 17 January 2007. The transfer may take place after five years with prior written notice to PAM JAYA , and the aggregate shareholdings of the new shareholders would not be less than 51% of the Company’s total shares;
Para pihak menyepakati bahwa pemegang saham Perusahaan dan afiliasinya menjamin tidak akan terjadi cross default dan/atau transfer pricing/costs yang tidak ada kaitannya dengan bisnis Perusahaan antara Pemegang Saham Perusahaan dan afiliasinya kecuali yang menjadi haknya;
The parties agree that the Company’s shareholders and their affiliates guarantee there will be no cross default and/or transfer pricing/costs which are not relevant to the business of the Company between the Company’s shareholders and their affiliates except for their right;
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued)
Setiap bantuan jasa teknis (“TSA”) yang dibayarkan Perusahaan kepada pemegang saham hanya dapat digunakan semata-mata untuk kegiatan yang memberikan manfaat langsung kepada Proyek, dan PAM JAYA berhak menunjuk auditor independen untuk melakukan audit terhadap penggunaan TSA tersebut; dan
Any technical service assistance (“TSA”) to be paid by the Company to its shareholders shall merely be used for activities which contribute to the direct benefit of the Project and PAM JAYA entitled to appoint an independent auditor to conduct audit to the TSA performance; and
Menyediakan dana kepada Perusahaan untuk mencapai komitmen penyediaan barang modal yang telah disetujui sebagai bagian dari kewajiban Perusahaan.
To provide fund to the Company to achieve the agreed capital expenditure as part of the Company’s responsibility.
Pada tanggal 8 Januari 2009, Perusahaan dan PAM JAYA menandatangani Addendum Keempat terhadap Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali mengenai Rebasing untuk periode 2008 – 2012 sebagai berikut:
On 8 January 2009, the Company and PAM JAYA into Fourth Addendum to the amended and restated Cooperation Agreement regarding Rebasing for period of 2008 – 2012 as follows:
1.
Imbalan air ditetapkan kembali menjadi sebesar Rp 5.670,15 (nilai penuh) per m 3 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Juli 2008 (“Tanggal Imbalan Air Baru”) dan secara otomatis diindeksasi mulai Semester I/2009 sesuai dengan formula indeksasi imbalan baru yang tercantum dalam Addendum Keempat.
1. The Water Charge is reset at Rp 5,670.15 (full amount) per m 3 and effective on 1 July 2008 (the “New Date of Water Charge”) and automatically indexed from Semester I/2009 in accordance with new water charge indexation formula as set out in the Fourth Addendum.
2.
Program investasi modal untuk periode 2008 - 2012 sebesar Rp 681,8 milyar (nilai penuh) adalah berdasarkan harga konstan 2008.
2. The capital investment programme for the 2008 - 2012 period shall be Rp 681.8 billion (full amount) based on 2008 constant price.
3.
Program Investasi yang diusulkan sebesar Rp 1.231.194.479 untuk periode 2013 sampai 2022.
3. The proposed Investment Program of Rp 1,231,194,479 for 2013 to 2022 period.
4.
Setelah pengurangan atas denda kontraktual dan penyesuaianpenyesuaian lainnya, shortfall dan jumlah terhutang lainnya ditentukan dalam Perjanjian Kerjasama yang diubah dan Ditetapkan Kembali sebesar Rp 250.141.204.
4. After deduction of contractual penalties and other adjustments, the shortfall and other outstanding monies is set out in the Amended and Restated Cooperation Agreement at Rp 250,141,204.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
c.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued)
5.
Kompensasi atas ketidaktercapaian volume terjual untuk Periode Lima Tahun Kedua untuk tahun 2005-2007 harus dibayarkan kepada PAM JAYA sebesar Rp 183.084.000. Jumlah ini akan dikurangkan dari jumlah terhutang PAM JAYA kepada Perusahaan.
5.
Compensation of unachieved volume sold for the Second Five Year Period for the years 2005 - 2007 must be paid to PAM JAYA is Rp 183,084,000. The amount shall be deducted from outstanding monies due from PAM JAYA to the Company.
6.
Perusahaan dan PAM JAYA sepakat bahwa biaya dukungan teknis akan dihitung berdasarkan pendapatan bersih rekening berjalan yang mulai berlaku tahun 2008.
6.
The Company and PAM JAYA agree that the technical assistance fee shall be calculated on the basis of the current net revenue that shall be applied starting 2008.
7.
Perjanjian untuk membahas definisi Manifest Error akan dilakukan dalam tiga bulan sejak tanggal penandatanganan. Jika tidak tercapai kesepakatan maka proses mengacu pada PERDA No. 11 Tahun 1993.
7.
An agreement to review the definition of Manifest Error within three months of the date of signing. Should no agreement be reached the process shall refer to PERDA No. 11 Year 1993.
8.
Rumusan kompensasi atas ketidaktercapaian volume terjual untuk periode ketiga dan periode selanjutnya yang disepakati adalah (Perkiraan Pendapatan – Pendapat an Aktual) x 70%.
8.
The formula for compensation of unachieved volume sold for third and subsequent periods is agreed at (Revenue Projection – Actual Revenue) x 70%.
9.
Perusahaan diharuskan menerapkan standar air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/2002 dimulai pada tahun 2009. Sesuai dengan Addendum Keempat dari Perjanjian Revisi, Perusahaan harus memperluas cakupan wilayah air minum sampai dengan 100% atas wilayah jasanya.
9.
The Company shall implement drinking water standards pursuant to Minister of Health Regulation No. 907/MENKES/SK/2002 commencing 2009. Under the Fourth Addendum to the Revised Agreement, the Company shall extend drinking water coverage to 100% of the Service Area.
Perubahan pemegang saham Pada tanggal 17 Januari 2007, menindaklanjuti perjanjian pada tanggal 28 Juni 2006 dan perjanjian selanjutnya, Thames Water Overseas Limited (“TWOL”) menjual seluruh sahamnya di Perusahaan kepada Acuatico, sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura. Seluruh saham ini mewakili 95% dari modal saham yang ditempatkan.
c.
Changes of Shareholders On 17 January 2007, pursuant to agreement on 28 June 2006 and subsequent agreement, Thames Water Overseas Limited (“TWOL”) sold its entire shares in the Company to Acuatico, a company registered in Singapore. This represents 95% of the issued share capital.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
1.
Perubahan pemegang saham (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Pada tanggal yang sama, pemegang 5% saham Perusahaan, PT Tera Meta Phora “ ( TMP”), menjual sahamnya kepada Alberta, sebuah perusahaan yang terdaftar di Indonesia. d.
Lain-lain
At the same date, PT Tera Meta Phora (“TMP”), the holder of the remaining 5% of share, sold their share to Alberta, a company registered in Indonesia. d.
Susunan Dewan Komisaris dan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Changes of Shareholders (continued)
Direksi
Others The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
31 Desember 2009
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
31 December 2009 Dewan Komisaris/Board of Commissioners Edgardo Advincula Bautista Fatah Setiawan Topobroto Purwoko Hadi
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi/ Directors Presiden Direktur Direktur
Syahril Japarin Kemal Arief Rhamses Simanjuntak Michael Ronald Fordham
President Director Directors
31 Desember 2008
31 December 2008 Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Komisaris
Fatah Setiawan Topobroto Mark Timothy Waite Abdulbar Mohamad Mansoer
President Commissioner Vice President Commissioner and Independent Commissioner Commissioner
Direksi/ Directors Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Syahril Japarin Philip Allan Cox Rhamses Simanjuntak Michael Ronald Fordham
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal laporan keuangan ini adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Purwoko Hadi Kanaka Puradireja Bernardi Djumiril
President Director Vice President Director Directors
The composition of the Company’s Audit Committee as at the date of these financial statements was as follows: Chairman Members
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Lain-lain (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Others (continued)
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 7.503.307 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 (2008: Rp 10.158.632).
Total remuneration paid to the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the year ended 31 December 2009 amounted to Rp 7,503,307. (2008: Rp 10,158,632).
Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah 1.428 (31 Desember 2008: 1.490) - tidak diaudit.
The number of employees as at 31 December 2009 was 1,428 (31 December 2008: 1,490) - unaudited.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi pada tanggal 31 Maret 2010.
The Company’s financial statements were prepared and finalised by the Directors on 31 March 2010.
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlak u umum di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( “BAPEPAM dan LK ”) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
The accompanying financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (“BAPEPAM and LK”) Regulation No. VIII. G. 7 regarding the Guidance of Presentation of the Financial Statements as stipulated in the Deed of Head of BAPEPAM and LK No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan telah disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali efek yang diperdagangkan, yang dicatat sebesar nilai wajarnya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”).
The financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except for trading securities, which are carried at fair value. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank, dan investasi jangka pendek dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
The statement of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Penjabaran mata uang asing
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksi -traksaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi.
Transactions denominated in foreign currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and the translations of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the statement of income.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut (nilai penuh):
Exchange rates, based on the Bank of Indonesia middle rate, used at the balance sheet dates were as follows (full amount):
2009 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS” atau “AS$”) setara Rupiah Dolar Singapura (“SGD”) setara Rupiah Pound Sterling Inggris (“GBP”) setara Rupiah Dolar Australia (“AUD”) setara Rupiah Euro (“EUR”) setara Rupiah c.
Foreign currency translation
2008
9,400
10,950
6,699
7,607
15,114
15,803
8,432 13,510
7,556 15,432
Pengakuan pendapatan dan beban
c.
United States Dollar ( “US Dollar” or “US$”) equivalent to Rp Singapore Dollar (“SGD”) equivalent to Rp Great Britain Pound Sterling (“GBP”) equivalent to Rp Australian Dollars (“AUD”) equivalent to Rp Euro (“EUR”) equivalent to Rp
Revenue and expense recognition
Perjanjian Kerjasama memberikan hak kepada Perusahaan untuk mengakui pendapatan berdasarkan volume air yang ditagih dan dibayar dikalikan dengan imbalan 3 air per m yang ditetapkan sebelumnya. Perusahaan mengakui pendapatan berdasarkan volume air yang dijual dan ditagih, yang disesuaikan untuk mencerminkan tingkat penerimaan pembayaran dengan mempertimbangkan secara seksama jumlah volume yang akan diterima dari penerimaan pembayaran tersebut.
The Cooperation Agreement entitles the Company to recognise revenue based upon volume of water billed and collected multiplied by a predetermined water charge 3 per m . The Company recognises revenue on the basis of the volume sold and billed adjusted to reflect the collections and prudent judgement of what will be collected.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
Piutang
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Piutang disajikan setelah dikurangi dengan penyisihan saldo piutang ragu-ragu, yang berdasarkan penelaahan manajemen atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut ditentukan tidak akan tertagih. e.
f.
Persediaan
Receivables Receivables are presented after providing an allowance for doubtful accounts, based on management’s review of the collectibility of outstanding amounts. Receivables are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
e.
Inventories
Persediaan terdiri dari bahan kimia dan material untuk Proyek dan pemeliharaan Proyek diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan bahan kimia dan material untuk Proyek ditentukan berdasarkan metode rata -rata tertimbang, setelah dikurangi cadangan persediaan usang.
Inventories consist of chemicals and material for capital Projects and maintenance Projects and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost for chemicals and material for capital projects are determined on the weighted average basis, less allowance for obsolete inventory.
Penyisihan untuk persediaan yang sudah usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory item.
Investasi pada efek hutang dan ekuitas Perus ahaan mengklasifikasikan investasi pada surat-surat berharga yang dimilikinya dalam kategori sebagai berikut: “efek yang diperdagangkan”, “dimiliki hingga jatuh tempo”, dan “tersedia untuk dijual”. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan dilakukannya investasi. Manajemen menentukan klasifikasi tiap-tiap investasi yang dimilikinya pada saat pembelian dan melakukan evaluasi ulang terhadap klasifikasi tersebut secara berkala. Investasi yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek, sampai dengan periode tiga bulan, diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan digolongkan sebagai aset lancar.
f.
Investments in debt and equity securities The Company classified its investments in securities into the following categories: “trading”, “held-to-maturity” and “available for-sale”. The classification is dependent on the purpose for which the investments were acquired. Management determines the classification of its investments at the time of the purchase and re-evaluates such designation on a regular basis. Investments that are acquired principally for the purpose of generating a gain from short-term, maximum of three months, fluctuations in price are classified as trading investments and included in current assets.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Investasi pada efek hutang dan ekuitas (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Investments in debt and equity securities (continued)
Investasi yang memiliki waktu jatuh tempo yang pasti, di mana manajemen memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki efek tersebut hingga jatuh temponya diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo dan disajikan sebagai aset tidak lancar, kecuali untuk efek yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal neraca akan diklasifikasikan sebagai aset lancar. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo diakui sebesar harga perolehan dikurangi amortisasi premi atau diskonto dengan menggunakan metode hasil efektif (effective yield). Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau efek yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dan dicatat sebagai aset tidak lancar kecuali apabila pihak manajemen bermaksud untuk memiliki investasi tersebut dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan sejak tanggal neraca atau apabila investasi tersebut harus dijual untuk meningkatkan modal operasi, dalam hal ini investasi tersebut akan digolongkan sebagai aset lancar.
Investments with a fixed maturity, that management has the intent and ability to hold to maturity are classified as held-tomaturity and are included in non-current assets, except for maturities within 12 months from the balance sheet date which are classified as current assets. Held-tomaturity investments are recognised at cost net with amortised premium or discount using the effective yield method. Investments not classified as either heldto-maturity or trading securities are classified as available-for-sale, and are included in non-current assets unless management has expressed an intention of holding the investment for less than 12 months from the balance sheet date or unless they will need to be sold to raise operating capital, in which case they are included in current assets.
Keuntungan dan kerugian dari perubahan nilai wajar efek yang diperdagangkan, baik yang telah direalisasi maupun yang belum direalisasi, diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya keuntungan dan kerugian tersebut. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual disajikan sebagai bagian ekuitas.
Realised and unrealised gains and losses arising from changes in the fair value of trading investments are recognised in the statement of income in the period in which they arise. Unrealised gains and losses arising from changes in the fair value of securities classified as available-for-sale are recognised in equity.
Ketika efek dengan klasifikasi “tersedia untuk dijual” dijual atau mengalami penurunan nilai, akumulasi penyesuaian nilai wajar akan diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dan kerugian dari investasi efek.
When securities classified as available-forsale are sold or impaired, the accumulated fair value adjustments are included in the statement of income as gains and losses from investment securities.
Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
Costs of securities sold are determined on the basis of the weighted average method.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Investasi pada efek hutang dan ekuitas (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Pada tanggal neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai investasi pada efek ekuitas dan hutang. Cadangan penurunan nilai dibuat hanya apabila ada penurunan yang signifikan atau permanen atas nilai investasi tersebut. g. Aset tetap
Investments in debt and equity securities (continued) At the balance sheet date, the Company undertakes a review to determine whether there is any indication of impairment of investments in equity and debt securities. Provision is only made when there has been a significant reduction or permanent decline in the value of the investment.
g. Fixed assets
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan n ilai. Aset tetap disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan berdasarkan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset atau sisa masa berlaku Perjanjian Kerjasama, yang ditentukan sebagai berikut:
Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets are depreciated from the month the assets are placed into service using the straightline method to their estimated residual value over the lesser of their estimated useful lives of the assets or the remaining term of the Agreement as follows:
Tahun/Years Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba-rugi dalam periode di mana biaya-biaya tersebut terjadi.
8 4 4 4 4 – 16 5 – 16 12
Building Computers Motor vehicles Office equipment Plant and machinery Networks Project costs Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Aset tetap (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Fixed assets (continued)
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan dan kerugian yang timbul akibat pelepasan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the statement of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, pemasangan mesin serta penambahan dan penggantian jaringan (instalasi air) dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of buildings and plant, the installation of machinery and extension/replacement of network (water installations) are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the same date.
h. Penurunan nilai aset jangka panjang
h. Impairment of long lived assets
Pada tanggal neraca, Perusahaan melakukan telaah untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At balance sheet date, the Company undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Kerugian akibat penurun an nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut, yaitu nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset -aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai aset diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Fixed assets and non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Transaction with related parties
PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” mendefinisikan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
SFAS No. 7 “Related Party Disclosures” defines related parties as follows:
i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, anak perusahaan, dan fellow subsidiaries);
i) Enterprises that through one or more intermediaries control, or are controlled by, or are under common control of the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
ii) Perusahaan asosiasi;
ii) Associated companies;
iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan atas perusahaan tersebut, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; dan
iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individual; and
iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, termasuk komisaris, direksi, manajemen, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
iv) Key management personnel that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing, and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, and management, and close members of the families of such individuals.
Sifat dan besarnya transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat harga, kondisi, dan persyaratan yang ditetapkan antara pihak-pihak tersebut.
The nature and extent of the with related parties have been the financial statements. Such are conducted on terms agreed parties.
Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
j.
transactions disclosed in transactions between the
Basic earnings per share Basic earning per share is calculated by dividing net income by the weightedaverage number of ordinary shares outstanding during the period.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Imbalan karyawan (i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Employee benefits (i) Post-retirement benefit obligations
Perusahaan mempunyai dua jenis karyawan, yaitu karyawan langsung dan karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA. Sebagian besar karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA adalah anggota Dana Pensiun PAM Seluruh Indonesia (“Dapenma Pamsi”), program pensiun manfaat pasti.
The Company has two types of employees, direct employees and employees seconded from PAM JAYA. Most employees seconded from PAM JAYA are members of Dana Pensiun PAM Seluruh Indonesia (“Dapenma Pamsi”), a defined benefit pension plan.
Imbalan karyawan sehubungan dengan pensiun, pesangon, pembayaran kompensasi dan manfaat lainnya diakui pada saat manfaat tersebut telah menjadi hak bagi karyawan dan dihitung berdasarkan:
Employee benefits relating to retirement, severance, service compensation payments and other benefits are recognised when they are vested to the employees and calculated based on:
-
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk karyawan langsung, dan
-
The Labour Law No. 13/2003 for direct employees, and
-
Mana yang lebih tinggi antara kewajiban yang dihitung berdasarkan program pensiun manfaat pasti dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA.
-
The higher of benefit obligation provided under defined benefit pension plan and the Labour Law No. 13/2003 for employees seconded from PAM JAYA.
Sampai dengan 31 Desember 2009, Dapenma Pamsi telah memisahkan aset program antara pendiri dan mitra pendiri Dapenma Pamsi. Oleh karena itu, aset program dipertimbangkan oleh aktuaris independen dalam menghitung imbalan kerja untuk karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA.
As of 31 December 2009, Dapenma Pamsi has separated the plan assets of the founder and co-founders of Dapenma Pamsi. Therefore, these plan assets are considered by the independent actuary when calculating the employee benefits for employees seconded from PAM JAYA.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Imbalan karyawan (lanjutan) (i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Employee benefits (continued) (i) Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam necara adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara periodik menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The liability recognised in the balance sheets in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is determined based on the periodic calculation of independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension liabilities.
Biaya yang diakui dalam laporan laba rugi termasuk biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, dan amortisasi biaya jasa lalu dan keuntungan dan kerugian aktuarial. Kewajiban jasa lalu diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama estimasi periode jasa rata-rata sampai manfaat tersebut menjadi hak karyawan.
Expenses charged to the statement of income include current service cost, interest on the obligation, and the amortisation of past service cost and actuarial gain and losses. The past service liability is amortised over the estimated average service period until the benefits become vested, on a straight-line basis.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan dalam asumsi aktuarial dan perubahan program pensiun yang jumlahnya melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of fair value of the plan assets at the balance sheet date are charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Imbalan karyawan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
(ii) Termination benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. l.
Perpajakan
Employee benefits (continued)
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Company recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
l.
Taxation
Pajak penghasilan kini Perusahaan dihitung berdasarkan laba tahun berjalan sesuai dengan ketentuan pajak. Perlakuan ini mengharuskan laba akuntansi disesuaikan dengan perbedaan tetap dan temporer serta akumulasi rugi fiskal berdasarkan UndangUndang Perpajakan saat ini.
Current corporate income tax is calculated based on current year profit on an income tax basis. This requires the accounting profit to be adjusted for permanent and temporary differences and losses carried-forward under current tax laws.
Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban neraca, atas semua perbedaan temporer yang timbul antara dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban dengan nilai tercatat untuk tujuan pelaporan keuangan. Tarif pajak yang digunakan untuk menghitung pajak penghasilan tangguhan adalah tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku.
Deferred income tax is calculated using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. The tax rate used to calculate the deferred income tax is current enacted or substantially enacted tax rates.
Aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dipakai.
Deferred tax assets relating to future tax benefits and the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the future tax benefits and unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Penggunaan estimasi
m. Use of estimates
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results could differ from those estimates.
n. Biaya emisi obligasi
n. Bonds issuance cost
Biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hutang obligasi dikurangkan langsung dengan nilai nominal hutang obligasi yang diterima dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu hutang obligasi tersebut.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
KAS DAN SETARA KAS
Cost incurred in relation to issuance of bonds payable are deducted from nominal amounts of bonds payable and amortised by using straight line method during the term of bonds payable.
3. 2009
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2008
Kas Rupiah
224,642
731,654
Cash on hand Rupiah
Total kas Rupiah
224,642
731,654
Total cash on hand in Rupiah
Dolar AS Mata uang asing lainnya
89,950 100,284
276,362 32,230
US Dollars Other foreign currencies
Total kas mata uang asing
190,234
308,592
Total cash on hand in foreign currencies
Jumlah kas
414,876
1,040,246
Total cash on hand
Kas di bank Rupiah - Standard Chartered Bank - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Permata Tbk
6,927,620
18,016,114
11,516,191 414,838 5,184,042
15,461,660 818,935 1,006,203
Cash in banks Rupiah Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk -
Total rekening Rupiah
24,042,691
35,302,912
Total Rupiah accounts
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3. 2009
CASH AND CASH EQUIVALENTS (lanjutan) 2008
Dolar AS - Standard Chartered Bank - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
3,920,492
US Dollars Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai 1,859,584 Banking Corporation Limited
Total rekening Dolar AS
4,041,017
2,000,060
Total US Dollars accounts
28,083,708
37,302,972
Total cash in banks
Total kas di bank Deposito berjangka Rupiah - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Kesejahteraan Ekonomi - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank CIMB Niaga Tbk Total deposito berjangka
120,525
140,476
90,565,651
66,274,224
10,000,000
15,000,000
10,000,000 2,000,000
-
Time deposits Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Kesejahteraan Ekonomi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk -
112,565,651
81,274,224
Total time deposits
141,064,235
119,617,442
Tingkat suku bunga dari deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut:
The interest rates of the above time deposits was as follows:
2009 Rupiah
2008
7% - 10%
4. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
7.9% - 15% 4.
Rupiah
RESTRICTED CASH
2009
2008
Kas di bank Rupiah - PT Bank CIMB Niaga Tbk
2,108,664
2,020,713
Cash in bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Deposito berjangka - PT Bank CIMB Niaga Tbk
12,290,000
12,290,000
Time deposit PT Bank CIMB Niaga Tbk -
14,398,664
14,310,713
Deposito berjangka dan rekening bank di PT Bank CIMB Niaga Tbk disediakan untuk menjamin pelunasan kewajiban sehubungan dengan hutang obligasi (lihat Catatan 13).
The time deposits and bank account in PT Bank CIMB Niaga Tbk are provided to secure the settlement of obligation of bonds payable (refer to Note 13).
Tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of the above time deposit was as follows:
2009 Rupiah
6.75% - 7.90%
2008 7.90%
Rupiah
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
5. EFEK YANG DIPERDAGANGKAN
5. 2009
Pihak ketiga: Harga perolehan
2008
1,012,655
Ditambah: Laba atas kenaikan nilai investasi yang belum direalisasi
TRADING SECURITIES
Third parties: Cost
30,000,000
Add: Unrealised gain from increase in 163,356 investment value
1,012,655
30,163,356
Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melakukan investasi untuk jangka waktu kurang dari satu tahun di Obligasi Republik Indonesia (“ORI”) dengan tingkat bunga 9,35% per tahun melalui PT Recapital Securities.
On 6 November 2009, the Company enter into investment with a term of less than one year. The fund is invested in Indonesian Retail Bond (“ORI”) with interest rate 9.35% per annum through PT Recapital Securities.
Pada tanggal 10 November 2008, Perusahaan dan PT Lautandhana Investment Management (“Lautandhana”) menandatangani perjanjian pengelolaan dana untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan menunjuk Lautandhana sebagai manajer investasi untuk mengelola dana sebesar Rp 30.000.000. Pengelolaan dana akan diinvestasikan dan dikelola dalam bentuk portofolio investasi Lautandhana Maximum Fund. Selain itu Perusahaan dan Lautandhana setuju bahwa indikasi hasil investasi ditargetkan pada kisaran 10% - 13,5% dari nilai investasi per tahun dan akan dibayarkan setiap bulan sekali atau sesuai instruksi Perusahaan. Nilai wajar efek yang diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 30.163.356. Pada tanggal 17 Maret 2009, Perusahaan telah melakukan pencairan sebagian dana tersebut sebesar Rp 26,1 milyar (nilai penuh) dan mengakui keuntungan dari transaksi tersebut sebesar Rp 4 milyar (nilai penuh) di laporan rugi laba.
On 10 November 2008, the Company and PT Lautandhana Investment Management (“Lautandhana”) entered into a fund management agreement with a term of less than one year, whereby the company appointed Lautandhana to manage a fund of Rp 30,000,000. The fund management will be invested and managed in the form of a portfolio investment of Lautandhana Maximum Fund. In addition, the Company and Lautandhana agreed that the indicated return on investment was targeted at range of 10% - 13.5% from the investment value per annum and will be paid on monthly basis or in accordance with instruction of the Company. As at 31 December 2008, the fair value of the trading securites was Rp 30,163,356. On 17 March 2009, the Company made a partial redemption amounting to Rp 26.1 billion (full amount) and recognised a gain on the transaction amounting to Rp 4 billion (full amount) in the statement of income.
6. PIUTANG USAHA
6. 2009
Rupiah Bagian jangka pendek - Piutang escrow
TRADE RECEIVABLES 2008
120,783,901
Rupiah Current portion Escrow receivable -
110,739,708
125,339,312
Non-current portion Receivable from PAM JAYA, net
242,923,367
246,123,213
132,183,659
Bagian jangka panjang - Piutang PAM JAYA, bersih
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan) a.
6.
Piutang escrow
TRADE RECEIVABLES (continued) a.
Piutang escrow merupakan volume air bersih yang tertagih dan terbayar dikalikan dengan imbalan air. Perusahaan mengumpulkan pembayaran pelanggan melalui rekening escrow berdasarkan tarif air pelanggan. Dana ini akan digunakan untuk memenuhi Kebutuhan Pihak Pertama (lihat Catatan 1b 1(i)) dan bagian hak pendapatan Perusahaan (lihat Catatan 1b 1(ii)). Apabila ada kelebihan kas setelah pembagian ini maka akan digunakan untuk pelunasan piutang PAM JAYA. Apabila kas yang diterima tidak mencukupi untuk menutupi Kebutuhan Pihak Pertama dan bagian hak pendapatan Perusahaan, kekurangannya akan menjadi piutang PAM JAYA.
Escrow receivable represents net volume billed and collected multiplied by water charge. The Company collects customer payments through the escrow account based upon customer tariffs. These funds are used to meet the First Party Requirements (refer to Note 1b 1(i)) and the Company's revenue share entitlement (refer to Note 1b 1(ii)). Any cash received in excess of these is applied to the receivable from PAM JAYA. If the cash received is not sufficient to cover the First Party Requirements and the Company's revenue share entitlement, the difference will become a receivable from PAM JAYA.
Analisis umur piutang escrow untuk volume air yang ditagih adalah sebagai berikut:
The aging analysis of the escrow receivable for the volume collected is as follows:
2009
2008
Lancar
60,535,280
53,648,084
Current
Lewat jatuh tempo: - 1 - 30 hari - 31 - 60 hari - 61 - 90 hari - 91 - 120 hari
60,574,751 8,164,500 2,761,176 147,952
51,936,572 9,964,318 2,718,040 2,516,887
Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days -
132,183,659
120,783,901
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang escrow diatas mencerminkan jumlah yang menjadi hak Perusahaan sesuai dengan Perjanjian Revisi. b.
Escrow receivable
Piutang PAM JAYA
b. 2009
Shortfall Lump-sum income Penggantian pembayaran uang pesangon dan pensiun Penyisihan piutang ragu-ragu
Management believes that the escrow receivable above represents the amount that the Company is entitled to in accordance with the Revised Agreement. Receivable from PAM JAYA 2008
21,821,664 122,869,129
32,692,920 122,869,125
76,657,023 (110,608,108)
61,753,247 (91,975,980)
110,739,708
125,339,312
Piutang akan dibayarkan melalui Proyek dengan mekanisme penyesuaian tarif pelanggan di masa depan dan volume air yang ditagih dan dibayar.
Shortfall Lump-sum income Reimbursement for severance and pension payments Provision for doubtful account
Receivable will be paid through the Project using the mechanism of adjusting the water tariff in the future and water volume billed and collected.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
6.
Piutang PAM JAYA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued) b.
Receivable from PAM JAYA (continued)
Shortfall
Shortfall
Piutang shortfall merupakan perbedaan antara tarif air yang dikenakan ke pelanggan setelah dikurangi Kebutuhan Pihak Pertama dengan imbalan air yang menjadi hak Perusahaan atas volume air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan. Berdasarkan Perjanjian Revisi, apabila terjadi perubahan atas beban air baku sebelum hari terakhir dalam satu semester, dimana perubahan tersebut tidak dimasukkan pada rumusan indeksasi imbalan air pada semester tersebut, Perusahaan berhak mendapatkan penggantian atas beban air baku tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah kelebihan beban air baku yang belum dimasukkan pada perhitungan indeksasi untuk periode 1 Januari sampai 31 Desember 2009 sebesar Rp 2,2 milyar (2008: Rp 808 juta) (nilai penuh) telah dicatat sebagai bagian dari piutang PAM JAYA.
Shortfall receivable represents the shortfall between water tariff charged to customers after deduction of the First Party Requirements and water charge which is payable to the Company on the water volume billed and collected. Based on the Revised Agreement, in the event that there is any change in the raw water cost before the last day of the semester, in which the change has not been included in the indexation formula of water charge for the respective semester, the Company is allowed to recover the raw water cost. On 31 December 2009, the excess amount of raw water cost which has not been included in the indexation formula for the period between 1 January to 31 December 2009 amounting to Rp 2.2 billion (2008: Rp 808 million) (full amount) has been included in the receivable from PAM JAYA.
Besarnya tarif air yang dikenakan kepada pelanggan dan imbalan air yang menjadi hak 3 Perusahaan untuk setiap m volume air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan adalah sebagai berikut:
The water tariff charged to customers and the water charge entitled by the Company 3 per m of volume water billed and collected from the customers are as follows:
Tarif air (nilai penuh) Imbalan air (nilai penuh): Januari – Juni Juli – Desember
2009
2008
1,050 – 14,650
1,050 – 14,650
5,818 5,862
5,742 5,670
Water tariff (full amount) Water charge (full amount): January – June July – December
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
Piutang PAM JAYA (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
6.
TRADE RECEIVABLES (continued) b.
Receivable from PAM JAYA (continued)
Lump-sum income
Lump-sum income
Berdasarkan Perjanjian Revisi (lihat Catatan 1b), selama masa transisi, untuk periode 1 April 2001 sampai dengan 31 Desember 2002, imbalan air dasar yang menjadi hak Perusahaan diturunkan dari Rp 3.108 (nilai penuh) menjadi Rp 2.400 (nilai penuh) untuk setiap m3 air. Dengan menurunnya imbalan air ini, Perusahaan berhak untuk menagih biaya-biaya operasi aktual dan wajar yang melebihi Rp 170 milyar (nilai penuh) pada tahun 2001 dan Rp 165 milyar (nilai penuh) pada tahun 2002 dari PAM JAYA. Jumlah kelebihan beban usaha aktual yang melebihi proyeksi beban usaha selama periode transisi adalah sebesar Rp 122,8 milyar (nilai penuh) dan telah diakui sebagai piutang ke PAM JAYA. Jumlah yang terhutang ini disetujui oleh PAM JAYA dan tertuang dalam addendum atas Perjanjian Kerjasama Revisi tanggal 7 Oktober 2005.
Based on the Revised Agreement (refer to Note 1b), during the transition period between 1 April 2001 to 31 December 2002, the water charge entitled by the Company was reduced from Rp 3,108 (full amount) to Rp 2,400 (full amount) per m3 water. Consequently, the Company may recover from PAM JAYA the actual and reasonable operational costs incurred, which exceed Rp 170 billion (full amount) and Rp 165 billion (full amount) during 2001 and 2002, respectively. The amount of actual operational cost exceeding the cost projection during the transition period is Rp 122.8 billion (full amount) and has been recognised as receivable from PAM JAYA. This outstanding money was agreed with PAM JAYA and stated in the Addendum of the Revised Agreement dated 7 October 2005.
Penggantian uang pesangon
Reimbursement of severance payments
Perusahaan berhak memperoleh penggantian untuk pembayaran uang pesangon kepada karyawan PAM JAYA yang diperbantukan kepada Perusahaan selama masa transisi. Namun demikian, Perusahaan akan menagihkan semua pembayaran uang pesangon kepada karyawan yang diperbantukan sejak tanggal berlakunya Perjanjian Kerjasama sampai dengan berakhirnya proses transfer karyawan PAM JAYA yang diperbantukan ke Perusahaan agar menjadi satu status karyawan Perusahaan. Hingga saat ini proses tersebut masih berlangsung.
The Company is entitled to reimbursement of severance payments made to PAM JAYA’s employees seconded to the Company during the transition period. However, the Company will reimburse all of the severance payments made to the seconded employees since the effective date of the Agreement until the end of the transfer process from seconded employees status to direct employees status in order to become single status. At present this process has not taken place.
Merujuk kepada Rebasing Addendum tanggal 8 Januari 2009 dan 7 Oktober 2005, jumlah penggantian pesangon dan pensiun dan yang telah disepakati antara pihak Perusahaan dengan PAM JAYA masingmasing sebesar Rp 57,8 milyar (nilai penuh) dan Rp 18,8 milyar (nilai penuh). Sehingga jumlah seluruhnya adalah Rp 76,6 milyar (nilai penuh).
Following the Rebasing Addendum on 8 January 2009 and 7 October 2005, the amount of recoverable severance and pension payments has been agreed between the Company and PAM JAYA is Rp 57.8 billion (full amount) and Rp 18.8 billion (full amount), respectively. The total amount is Rp 76.6 billion (full amount).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
6.
Piutang PAM JAYA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued) b.
Receivable from PAM JAYA (continued)
Penggantian uang pesangon (lanjutan)
Reimbursement of severance payments (continued)
Selain dari piutang shortfall, pendapatan lump sum dan pembayaran pensiun yang disebutkan sebelumnya, jumlah uang yang terhutang juga termasuk penyesuaian terhadap pengaruh kenaikan retroaktif atas harga air baku. Selanjutnya, penambahan dan pengurangan dari jumlah uang yang terhutang itu termasuk juga kompensasi atas ketidakberhasilan pencapaian target pada tahun 2005 – 2007 dan pembayaran kepada Dapenma Pamsi yang dapat diganti oleh PAM JAYA dan efek dari penurunan retroaktif pada semester II tahun 2008 atas imbalan air hasil dari Rebasing Periode Ketiga. Penurunan tersebut tidak secara khusus dialokasikan kepada elemen tertentu dari jumlah uang yang terhutang dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh jumlah yang terhutang oleh PAM JAYA, namun untuk tujuan penyajian, pengurangan ini dimasukkan sebagai pengurang saldo shortfall.
In addition to the shortfall receivable, lump sum income and severance payments that are noted previously, the money outstanding also includes adjustments for the impact of retroactive increases in the price of raw water. Further, additions and deductions from the monies outstanding also include items such as compensation for non achievement of 2005 – 2007 performance target and payment to Dapenma Pamsi which are recoverable from PAM JAYA and the effect of the retroactive reduction in Semester II of 2008 water charge arising from Third Period Rebasing. The deductions are not specifically allocated to any particular element of the monies outstanding and therefore form an inseparable part of the overall sum due by PAM JAYA, however for presentation purposes these deductions have been offset against the shortfall balance.
Mutasi piutang PAM JAYA dari volume air yang ditagih dan dibayar adalah sebagai berikut:
The movement of receivable from PAM JAYA for the volume of water billed and collected are as follows:
2009 Saldo awal tahun Jumlah kas yang diterima dari pelanggan di rekening escrow Kebutuhan pihak pertama Bagian Perusahaan Kelebihan selama periode berjalan Kenaikan retroaktif beban air baku dan air curah olahan Rekonsiliasi master cetak dan master bayar Penyesuaian audit BPKP Pembayaran denda kontraktual Pembayaran denda manifest error Penambahan atas uang terhutang sehubungan dengan pembayaran
2008
217,315,292
(834,607,426) 125,640,000 721,170,598
180,057,324
(826,838,536) 116,550,000 692,443,846
12,203,172
(17,844,690)
2,243,312
808,424
(11,382,479) (1,568,945) -
Pembayaran target kompensasi
(12,366,312)
Saldo akhir tahun
221,347,816
Beginning balance Total cash collected from customers in the escrow account First party requirement The Company’s share
-
Excess during the period Retroactive increase of raw water and treated water Reconciliation between master cetak and master bayar Adjustment of BPKP audit Settlement contractual penalties Settlement penalty manifest error
-
Addition to monies owing relating to severance
21,814,361 (3,493,934) (4,072,307)
(2,892,688) 217,315,292
Settlement of target compensation Ending balance
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
6. PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
b. Piutang PAM JAYA (lanjutan)
b. Receivable from PAM JAYA (continued)
Mutasi dari penyisihan piutang ragu-ragu PAM JAYA adalah sebagai berikut:
Movement in allowance for doubtful account receivables from PAM JAYA are as follows:
2009 Saldo awal tahun Pemulihan penyisihan Tambahan penyisihan piutang ragu-ragu PAM JAYA Tambahan penyisihan sehubungan dengan master cetak dan master bayar Saldo akhir tahun
2008
91,975,980 -
92,748,522 (22,586,903)
18,632,128
-
-
21,814,361
110,608,108
91,975,980
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu sudah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
7. PERSEDIAAN
Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
2008
21,682,566 2,985,702
31,595,785
24,668,268
28,883,770 Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
Ending balance
INVENTORIES
29,386,438 2,209,347
(2,712,015)
Beginning balance Reversal of allowance Additional allowance for doubtful account receivable from PAM JAYA Additional allowance in relation to reconciliation master cetak and master bayar
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collection of the accounts.
7. 2009
Material untuk permodalan dan pemeliharaan proyek Bahan kimia
TRADE RECEIVABLES (continued)
(1,889,681)
Material for capital and maintenance project Chemicals
Less: Allowance for obsolete and slow moving inventory
22,778,587 Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
2009
2008
Saldo awal periode Penambahan penyisihan
1,889,681 822,334
1,501,236 388,445
Beginning balance Addition allowance
Saldo akhir
2,712,015
1,889,681
Ending balance
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang sudah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang dan tidak lancar tersebut.
The Company’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete and slow moving inventories.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
7. PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
Lihat Catatan 8 untuk jumlah pertanggungan asuransi persediaan dan aset tetap. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas semua risiko yang mungkin dialami Perusahaan atas persediaan. 8. ASET TETAP
INVENTORIES (continued) Refer to note 8 for the sum insured over inventory and fixed assets. Management believes that the coverage is adequate to cover possible losses on the Company’s inventories arising from all risks.
8.
FIXED ASSETS
2009
Biaya perolehan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek
Nilai buku bersih
Saldo awal/ Beginning balance 1 Januari/ January 2009
Penambahan/ Additions
202,789 91,220,206 10,999,270 47,811,454 134,019,517 545,530,378 48,960,601 102,421,116
1,147,564 724,359 4,747,096 146,031,947
(662,500) (2,567,037)
747,838 40,568 12,737,529 31,855,165 114,141,844 (159,522,944)
981,165,331
152,650,966
(3,229,537)
-
Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance 31 Desember/ December 2009
Pengalihan/ Transfers
Acquisition cost 202,789 Buildings 93,115,608 Computers 10,377,338 Motor vehicles 61,273,342 Office equipment 170,621,778 Plant and machineries 659,672,222 Network 48,960,601 Project costs 86,363,082 Construction in progress 1,130,586,760
(173,395) (78,844,111) (9,319,045) (34,380,984) (45,781,392) (237,525,673) (31,401,395)
(19,175) (5,239,939) (566,020) (9,407,402) (15,916,957) (60,279,451) (3,800,029)
662,500 -
-
(192,570) (84,084,050) (9,222,565) (43,788,386) (61,698,349) (297,805,124) (35,201,424)
(437,425,995)
(95,228,973)
662,500
-
(531,992,468)
543,739,336
598,594,292
Accumulated depreciation Buildings Computers Motor vehicles Office equipment Plant and machineries Network Project costs
Net book value
2008
Biaya perolehan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek
Nilai buku bersih
Saldo awal/ Beginning balance 1 Januari/ January 2008
Penambahan/ Additions
202,789 81,578,877 9,191,270 34,635,576 105,216,721 472,069,606 45,294,551 94,234,477
7,269,417 1,808,000 1,003,970 10,892,902 117,767,175
-
2,371,912 12,171,908 17,909,894 73,460,772 3,666,050 (109,580,536)
842,423,867
138,741,464
-
-
Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance 31 Desember/ December 2008
Pengalihan/ Transfers
Acquisition cost 202,789 Buildings 91,220,206 Computers 10,999,270 Motor vehicles 47,811,454 Office equipment 134,019,517 Plant and machineries 545,530,378 Network 48,960,601 Project costs 102,421,116 Construction in progress 981,165,331
(150,105) (73,171,556) (8,827,598) (29,114,512) (35,902,529) (187,596,189) (28,073,184)
(23,290) (5,672,555) (491,447) (5,266,472) (9,878,863) (49,929,484) (3,328,211)
-
-
Accumulated depreciation (173,395) Buildings (78,844,111) Computers (9,319,045) Motor vehicles (34,380,984) Office equipment (45,781,392) Plant and machineries (237,525,673) Network (31,401,395) Project costs
(362,835,673)
(74,590,322)
-
-
(437,425,995)
479,588,194
543,739,336
Net book value
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
8. ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh aset tetap Perusahaan telah diasuransikan untuk risiko kerusakan properti dan kerusakan material sebesar AS$235.731.514 (nilai penuh) (2008: AS$217.203.437 (nilai penuh)) dan Rp 192.333.700, risiko interupsi bisnis sebesar Rp 654.167.274 (2008: AS$76.361.040 (nilai penuh)), perlindungan lengkap kendaraan bermotor sebesar Rp 9.641.288 (2008: Rp 6.784.150), perlindungan peralatan sebesar Rp 1.545.587 (2008: Rp 850.000), dan perlindungan perlengkapan elektronik sebesar Rp 18.621.718 (2008: Rp 2.702.135). Selain itu, Perusahaan juga telah mengasuransikan seluruh aset tetap dan persediaannya menggunakan asuransi gabungan untuk tanggung jawab publik dan produk, karyawan, kendaraan bermotor masingmasing sebesar AS$15.000.000 (nilai penuh) (2008: AS$15.000.000 (nilai penuh)), AS$250.000 (nilai penuh) (2008: AS$250.000 (nilai penuh)) dan AS$1.000.000 (nilai penuh) (2008: AS$1.000.000 (nilai penuh)) serta asuransi umum atas risiko kerusakan material, teroris dan sabotase masing-masing sebesar AS$138.039.940 (nilai penuh) (2008: AS$134.521.573 (nilai penuh) dan AS$73.095.738 (nilai penuh)). Manajemen berpendapat bahwa seluruh aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009 telah diasuransikan secara memadai.
As of 31 December 2009, the Company’s fixed assets have been insured for property damage and material damage amounting to US$235,731,514 (full amount) (2008: US$217,203,437 (full amount)) and Rp 192,333,700, business interruption risks amounting to Rp 654,167,274 (2008: US$76,361,040 (full amount)), comprehensive motor vehicle amounting to Rp 9,641,288 (2008: Rp6,784,150), equipment insurance amounting to Rp 1,545,587 (2008: Rp 850,000), and electronic equipment insurance amounting to Rp 18,621,718 (2008: Rp 2,702,135). In addition, the Company has also insured its assets and inventory through combined general liability insurance public and products, employees and automobile amounting to US$15,000,000 (full amount) (2008: US$15,000,000 (full amount)) , US$250,000 (full amount) (2008: US$250,000 (full amount)) and US$1,000,000 (full amount) (2008: US$1,000,000 (full amount)) respectively, and general insurance for material damage and terrorism and sabotage risk amounting to US$138,039,940 (full amount) (2008: US$134,521,573 (full amount) and US$73,095,738 (full amount)) respectively. Management believes that the fixed assets as at 31 December 2009 are adequately insured.
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut:
Depreciation expense was charged to following accounts:
2009
2008
Beban langsung (lihat Catatan 18)
80,581,632
63,651,295
Beban usaha (lihat Catatan 19)
14,647,341
10,939,027
95,228,973
74,590,322
Pelepasan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 December 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Nilai buku aset tetap yang dilepas Kas yang diterima dari pelepasan aset tetap Kerugian atas penjualan tetap
2,567,037 (355,000) 2,212,037
Direct expenses (refer to Note 18) Operating expenses (refer to Note 19)
Disposals of fixed assets for the years ended December 31, 2009 and 2008 were as follows: 2008
-
Book value of disposed fixed assets Proceeds from disposal of fixed assets
-
Loss on disposal of fixed assets
-
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 31 December 2009 and 2008, management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
Contruction in progress represent properties that have not been completed at the balance sheet dates as follows:
2009 Aset dalam Penyelesaian/ Construction in progress
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
Jaringan distribusi air/ Water distribution network Instalasi air/ water installations
5%-95% 5%-95%
Akumulasi biaya/ Accumulated cost
75,390,707 10,972,375
2008 Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period
6-48 bulan/months 6-48 bulan/months
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
5%-95% 5%-95%
86,363,082
HUTANG USAHA
Pihak ketiga: - PT Biro Irota - PT Mecoindo Schlumberger - PT Himindo Citra Mandiri - PT Kumala Wandira Danarta - PT Sigap Prima Astrea - PT Rusli Vinilon Sakti - PT Imbema Pacific Indonesia - PT Adi Satya Sentosa - PT Supraco Indonesia - PT Lepen Kencana Utama - PT Kedoyaprima - PT Expres Mulia Perdana - PT Siemens Indonesia - PT Bina Mega - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 550.000)
Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period
98,629,844 3,791,272
6-48 bulan/months 6-48 bulan/months
102,421,116
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut. 9.
Akumulasi biaya/ Accumulated cost
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress. 9.
TRADE PAYABLES
2009
2008
1,632,388 1,000,244 952,740 784,432 706,268 697,478 589,559 416,247 208,946 90,494 -
573,661 727,111 478,577 730,894 527,177 1,106,753 1,148,315 680,499 936,557 703,581 655,804 587,760
6,941,911
9,413,609
14,020,707
18,270,298
Third parties PT Biro Irota PT Mecoindo Schlumberger PT Himindo Citra Mandiri PT Kumala Wandira Danarta PT Sigap Prima Astrea PT Rusli Vinilon Sakti PT Imbema Pacific Indonesia PT Adi Satya Sentosa PT Supraco Indonesia PT Lepen Kencana Utama PT Kedoyaprima PT Expres Mulia Perdana PT Siemens Indonesia PT Bina Mega Others (each below Rp 550,000)
: -
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG USAHA (lanjutan)
9.
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2009 -
Rupiah Dolar AS GBP SGD EUR
TRADE PAYABLES (continued) Trade payables composition based on their currency are as follows: 2008
12,718,765 710,015 2,368 589,559
14,716,376 3,496,377 47,618 9,927 -
14,020,707
18,270,298
Rupiah US Dollars GBP SGD EUR
-
Saldo hutang usaha tersebut terutama timbul dari pembelian material, jasa kegiatan operasi, dan jasa perbaikan dan pemeliharaan.
The trade payables balance mainly come from the purchase of material, operational service and repair and maintenance services.
Analisis dari umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade payables are as follows:
2009 Lancar Lewat jatuh tempo: - 1 - 30 hari - 31 - 60 hari - 61 - 90 hari - lebih dari 90 hari
11,089,742
17,183,910
2,911,928 19,037 -
783,375 1,278 301,735
14,020,707
18,270,298
10. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN HUTANG LAIN-LAIN 2009 Operasi Gaji Bahan baku dan persediaan yang belum ditagih Pabrikasi dan utilitas Biaya bunga obligasi Pajak Hutang retensi Biaya pengelolaan pelanggan Jasa profesional dan outsource Aset tetap Tuntutan hukum Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000)
2008
10. ACCRUED PAYABLES
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days -
EXPENSES
AND
OTHER
2008
18,983,343 14,117,810
22,768,185 12,618,000
9,582,437 4,912,049 4,196,089 3,507,131 2,236,745 1,717,598
10,416,581 4,490,709 3,920,425 4,629,580 670,599 2,616,617
1,021,670 1,011,866 1,000,000
1,287,803 4,900,000 1,000,000
13,376,906
9,904,801
75,663,644
79,223,300
Operational Salary Raw water and unbilled raw material Overhead and utilities Bond interest Tax Retention payable Customer management costs Professional and outsource services Fixed assets Legal claims Others (each below Rp 1,000,000)
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
10. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Komposisi biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
10. ACCRUED EXPENSES PAYABLES (continued)
11. INFORMASI PIHAK YANG HUBUNGAN ISTIMEWA a.
2008
74,946,738 716,906
78,248,526 974,774
75,663,644
79,223,300
MEMPUNYAI
Sifat dari hubungan dan transaksi
a.
Nature of relationship and transactions The nature of relationships with related parties are as follows:
Hubungan/Relationship
Sifat transaksi/ Nature of transactions
Acuatico
Pemegang saham utama/ Major shareholder
Biaya pengetahuan operasional dan biaya jasa teknik/ Operational know-how fee and engineering service fee
PT Asuransi Jiwa Relife (“Relife”)
Afiliasi/ Affiliate Afiliasi/ Affiliate
Beban asuransi/Insurance expense Penempatan deposito berjangka/Time deposit placement
Afiliasi/ Affiliate
Perantara dana investasi/ Intermediary of fund investment
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Recapital Securities
b.
Rupiah US Dollar -
11. RELATED PARTIES INFORMATION
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
OTHER
Compositions of accrued expenses and other payables based on their currency are as follows:
2009 - Rupiah - Dolar AS
AND
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2009 Biaya pengetahuan operasional, dan jasa manajemen: - Acuatico
b.
Transactions with related parties 2008
21,549,874
22,969,114
21,549,874
22,969,114
Operational know-how, and engineering service fees: Acuatico -
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
11. INFORMASI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
11. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
b.
2009 Persentase dari jumlah beban usaha Beban asuransi: - Relife
Persentase dari jumlah beban asuransi c.
2008
9.83%
10.46%
As a percentage of operating expenses
4,967,779
2,962,249
Insurance expense: Relife -
4,967,779
2,962,249
34.40%
23.55%
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
c.
2009 Acuatico
Persentase dari jumlah kewajiban d.
2008 21,889,066
12,926,412
21,889,066
1.80%
2.81% d.
2009
Persentase dari jumlah aset e.
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Persentase dari jumlah aset
As a percentage of total liabilities
2008 707,241
1,967,385
707,241
0.18%
0.07% e.
2009
Acuatico
Prepayment to related parties
1,967,385
Kas di bank
As a percentage of total insurance expense
Amount due to related parties
12,926,412
Biaya dibayar dimuka dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Relife
Transactions with related parties
Relife
As a percentage of total assets
Cash in bank 2008
10,000,000
15,000,000
10,000,000
15,000,000
0.91%
1.49%
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
As a percentage of total assets
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
11. INFORMASI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) f.
Aset lancar lainnya
11. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
f. 2009
PT Recapital Securities Persentase dari jumlah aset
2008
500,000
-
500,000
-
0.05%
0.00%
Kebijakan Perusahaan terkait penetapan harga untuk transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa ditetapkan berdasarkan kontrak.
12. PERPAJAKAN a.
a.
Prepaid taxes 2008
27,105,226
-
27,105,226
-
b. Hutang pajak
Overpayment of corporate income tax 2009 -
b. Taxes payable 2009
2008
559,815
2,110,489
Income tax article 21
1,313,290 1,927,130 550,235
1,466,762 2,823,576 9,318,836 -
Income tax article 23/26 Income tax article 25 Income tax article 29 Value Added Tax
4,350,470
15,719,663
c. (Manfaat)/beban pajak penghasilan 2009 Kini Tangguhan
As a percentage of total assets
The Company’s pricing policy related to the transactions with related parties was determined based on the contracts.
2009
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
PT Recapital Securities
12. TAXATION
Pajak dibayar di muka
Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2009
Other current asset
c.
Income tax (benefit)/expenses 2008
(11,530,770)
41,227,680 17,249,795
(11,530,770)
58,477,475
Current Deferred
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
12. TAXATION (continued)
(Manfaat)/beban pajak penghasilan
c.
Perhitungan beban pajak penghasilan badan kini adalah sebagai berikut:
The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
2009 Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan temporer Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan/(pemulihan) piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan usang Penyusutan Penyisihan tuntutan hukum Penggantian pembayaran uang pesangon
2008
130,864,234
Taksiran (rugi fiskal)/ laba kena pajak
(1,646,618) 18,632,128 822,334 3,280,373 -
(11,455,570)
(Kelebihan pembayaran pajak penghasilan)/hutang pajak penghasilan
Profit before income tax
(17,880,517) Provision for employee benefits Allowance/(reversal) for (22,586,903) doubtful accounts Allowance for obsolete 388,445 inventories 11,147,265 Depreciation (111,583) Provision for legal claim Reimbursement for severance (42,938,802) payments (71,982,095)
(11,987,059)
Permanent differences Interest income subject to final tax
(Non-assessable income)/ non-deductible expenses
(184,163,868)
27,250,426
(195,619,438)
15,263,367
(43,666,987)
137,425,599
Estimated (tax losses)/ taxable income
41,227,680
Current Income tax calculated at 28% (2008: 30%)
Beban pajak penghasilan kini dihitung pada tarif 28% (2008: 30%) Pajak dibayar di muka: - Pajak penghasilan 25
194,144,327
Temporary differences
21,088,217 Perbedaan permanen Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (Pendapatan yang tidak dikenakan pajak)/ beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak
Income tax (benefit)/expenses
-
(27,105,226)
(27,105,226)
Pendapatan yang tidak dikenakan pajak merupakan koreksi fiskal atas denda ketidaktercapaian volume air yang terjual dan penyesuaian audit BPKP.
(31,908,844)
9,318,836
Less prepaid tax: Income tax article 25 (Overpayment of corporate income tax)/tax liability article 29
Fiscal correction for non-assessable income represents penalty of unachievable water volume sold and BPKP audit adjustment.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
(Manfaat)/beban (lanjutan)
12. TAXATION (continued) pajak
penghasilan
c.
Income tax (benefit)/expense (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (“SPT”) disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax is calculated based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when the annual tax returns are filed to Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan menggunakan tarif 28% (2008: 30%) adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax calculated at 28% (2008: 30%) is as follows:
2009 Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung dengan tarif 28% (2008: 30%) Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (Pendapatan yang tidak dikenakan pajak)/ beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Aset pajak tangguhan yang belum diakui Penyesuaian yang berhubungan dengan periode lalu Penyesuaian yang terkait dengan perubahan tarif pajak penghasilan (Manfaat)/beban pajak penghasilan
2008
130,864,234
194,144,327
36,641,986
58,243,298
Profit before income tax Tax calculated at 28% (2008: 30%) Interest income subject to final tax
(3,207,560)
(3,645,125)
(51,565,883)
8,224,135
5,216,996
(231,763)
(Non-assessable income)/ non-deductible expenses Unrecognized deferred tax asset
-
(6,544,308)
Adjustment related to prior period
1,383,691
(11,530,770)
2,431,238
Adjustments related to the changes of income tax rate
58,477,475
Income tax (benefit)/expense
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
12. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan
d.
Pajak penghasilan tangguhan dihitung atas perbedaan temporer menggunakan metode kewajiban dengan tarif pajak 25% (2008: 30%).
Deferred income tax is calculated based on the temporary differences using the liability method at a principal tax rate of 25% (2008: 30%).
2009
2008
Aset pajak tangguhan Kerugian pajak tahun berjalan Penyisihan piutang ragu-ragu
10,916,747 27,652,027
22,993,995
Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan tuntutan hukum
12,663,032 250,000
11,842,939 250,000
678,004
472,420
9,913,876
10,325,530
Penyisihan persediaan usang Penyisihan imbalan kerja karyawan Penggantian pembayaran uang pesangon Aset pajak tangguhan yang belum diakui
Aset pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi Aset pajak tangguhan akhir periode
(10,734,700) 51,338,986
35,150,184
(27,652,027)
(22,993,995)
23,686,959
12,156,189
12,156,189
29,405,984
11,530,770
(17,249,795)
23,686,959
12,156,189
Administrasi pajak Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Deferred tax assets Current year income tax loss Allowance for doubtful accounts Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for legal claims Allowance for obsolete inventories
Provision for employee benefits Reimbursement for severance (10,734,700) payments
Manajemen berkeyakinan adalah tepat untuk tidak mengakui aset pajak tangguhan dari penyisihan piutang ragu-ragu. e.
Deferred tax assets
Unrecognised deferred tax asset
Deferred tax assets at the beginning of the period Charged to statement of income Deferred tax assets at the end of the period
Management believes it is prudent not to recognise a deferred tax asset from allowance for doubtful accounts at this time. e.
Tax administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company calculates, submits, and pays tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
12. TAXATION (continued)
Perubahan Undang-Undang Perpajakan
f.
Changes to taxation law
Pada tanggal 3 September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Undang-Undang ini kemudian ditandatangani Presiden pada tanggal 23 September 2008, sehingga telah dianggap berlaku. Salah satu dari perubahan tersebut mengatur tentang tarif pajak penghasilan badan yang ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010.
On 3 September 2008 the House of Representatives approved the amendments to the income tax law. This was signed into law by the President on 23 September 2008 and hence is considered enacted. One of these amendments stipulates that the income tax for corporations will be set at a flat rate of 28% commencing 1 January 2009 and further reduced to 25% from 1 January 2010.
Penurunan tarif pajak ini tidak akan mempengaruhi saldo pajak tangguhan yang diharapkan akan dipulihkan sebelum 1 Januari 2009, tapi akan mempengaruhi periode pemulihan tahun-tahun berikutnya.
The reduction in tax rates did not impact deferred tax balances that reversed prior to 1 January 2009. However, it will impact on subsequent reversals.
Perusahaan melakukan analisis terhadap periode di mana aset dan kewajiban pajak tangguhan akan dipulihkan dan telah melakukan penilaian kembali terhadap aset dan kewajiban pajak tangguhan tersebut. Dampaknya adalah pengurangan terhadap saldo aset pajak tangguhan pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.383.691 (2008: Rp 2.431.238), jumlah tersebut telah dibukukan dalam laporan keuangan ini.
The Company performed an analysis of the periods in which its deferred tax assets and liabilities would reverse, and revalued its deferred tax assets and liabilities accordingly. The net impact was a reduction in the balance of the net deferred tax asset as at 31 December 2009 of Rp 1,383,691 (2008: Rp 2,431,238), which has been reflected in these financial statements.
13. HUTANG OBLIGASI
13. BONDS PAYABLE 2009
Nilai nominal Obligasi treasuri Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
614,500,000 (30,000,000) (9,904,067) 574,595,933
2008 614,500,000 (12,667,388) 601,832,612
Face value Treasury bonds Unamortized bonds issuing cost
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
13. BONDS PAYABLE (continued)
Pada tanggal 13 Maret 2008, Perusahaan melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat (“Obligasi TPJ I tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap”) dengan Wali Amanat, PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak independen, dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp 700 milyar (nilai penuh) dengan penerimaan sebagai berikut:
Seri /Series A B C
Nilai nominal/ Nominal amounts 97,000,000 149,500,000 368,000,000
On 13 March 2008, the Company completed a bond public offering (“TPJ Fixed Rate Bonds I Year 2008”) with the Trustee, PT Bank CIMB Niaga Tbk, an independent party, with total nominal value at the maximum of Rp 700 billion (full amount) with proceeds as follows:
Tingkat bunga tahunan/ Annual interest rate 11.30% 12.50% 13.25%
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date 13 Maret/March 2011 13 Maret/March 2013 13 Maret/March 2015
614,500,000 Penerimaan ini digunakan untuk melunasi hutang bank Perusahaan kepada Citibank N.A.
This proceeds has been used to repay the Company’s bank loan to Citibank N.A.
Obligasi diterbitkan berdasarkan ketentuanketentuan yang termuat dalam akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi TPJ I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 8 tanggal 3 Januari 2008 jo. akta Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi TPJ I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 101 tanggal 21 Februari 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Perjanjian Perwaliamanatan”).
The bonds are issued in accordance with the clauses stipulated in Deed No. 8 dated 3 January 2008 on the Trusteeship Agreement TPJ Fixed Rate Bonds I year 2008, in connection with Deed No. 101 dated 21 February 2008 on the Addendum to Trusteeship Agreement TPJ Fixed Rate Bonds I year 2008 of public notary Sutjipto, S.H., notary in Jakarta (hereafter known as “Trusteeship Agreement”).
Bunga obligasi dibayarkan setiap kuartal pada tanggal 13 Juni, 13 September, 13 Desember dan 13 Maret setiap tahunnya. Tanggal pembayaran bunga pertama jatuh pada tanggal 13 Juni 2008 dan pembayaran bunga terakhir jatuh pada tanggal 13 Maret 2015.
Interest on the bonds is paid quarterly every 13 June, 13 September, 13 December and 13 March of each year. The first interest payment is due on 13 June 2008, and the last interest will be due on 13 March 2015.
Obligasi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Maret 2008. Obligasi tersebut telah mendapatkan peringkat A (idn) (Single A (idn); stable outlook) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“FITCH”) berdasarkan surat No. RC005/DIR/IV/2009 tanggal 23 Maret 2010. Pemeringkatan atas obligasi akan dilakukan setiap tahun sekali.
The bonds are listed on the Indonesia Stock Exchange on 14 March 2008. The Company’s bond has obtained A (idn) (Single A (idn); stable outlook) rating from PT Fitch Ratings Indonesia (“FITCH”) based on its letter No.RC005/DIR/IV/2009 dated 23 March 2010. The rating process on the bonds is conducted once in every year.
Pada tanggal 17 Maret 2009, Perusahaan membeli Rp 30 milyar (nilai penuh) nilai nominal dari Obligasi TPJ 1 tahun 2008 Seri C. Obligasi ini diperoleh pada nilai 87% dari nilai nominal dan disajikan sebagai obligasi treasuri.
On 17 March 2009, the Company purchased Rp 30 billion (full amount) nominal value of the TPJ 1 Year 2008 Bond obligation Series C. The bonds were purchased at 87% of the face value and presented as treasury bond.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. BONDS PAYABLE (continued)
Guna menjamin pelunasan jumlah terhutang yang wajib dibayar oleh Perusahaan kepada pemegang obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan wajib menyerahkan jaminan berupa:
The Company is also required to provide the following guarantees, in order to secure the settlement of its obligations based on the Trusteeship Agreement:
a.
Deposito berjangka 1 tahun atas nama Perusahaan yang otomatis diperpanjang (“Deposito Berjangka”) yang jumlahnya tidak kurang dari 2% dari jumlah pokok obligasi yang terhutang pada Wali Amanat yang akan diikat dengan akta Perjanjian Gadai Deposito; dan
a.
A 1-year time deposit under the name of the Company (“Time Deposit”), which will be automatically renewed with an amount should not be less than 2% of the principal Bonds payable to the Trustee which will be bound by the Time Deposit Pledge Agreement; and
b.
Rekening bank yang terdapat pada PT Bank CIMB Niaga Tbk atas nama Perusahaan (“Rekening Bank”), yang diikat dengan akta Perjanjian Gadai Rekening Bank, yang jumlahnya akan terdapat dalam daftar yang dari waktu ke waktu wajib diserahkan oleh Perusahaan kepada Wali Amanat.
b.
A bank account in PT Bank CIMB Niaga Tbk under the name of the Company (“Bank Account”), which is bound by the Bank Account Pledge Agreement and whose balance shall be reflected from the list from time to time that required to be submitted to the Trustee.
Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah dana yang telah ditempatkan sehubungan dengan jaminan ini adalah sebesar Rp 14.398.664 (lihat Catatan 4).
As at 31 December 2009, total fund that has been in placed for this bond guarantee is amounting to Rp 14,398,664 (refer to Note 4).
Selama jangka waktu obligasi, Perusahaan tidak melakukan tindakan-tindakan di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat:
During the term of the bonds, the Company shall not execute any of the following actions without the written permission from the Trustee:
a.
Membuat hutang baru yang mengakibatkan dilanggarnya rasio keuangan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamatan, kecuali ketika hutang baru tersebut dipergunakan untuk melunasi jumlah terhutang;
a.
Initiate a new debt, which will result in a violation of the financial ratios as set out in the Trusteeship Agreement, unless the new debt is to be used as a settlement of the total bonds indebtedness;
b.
Memberikan pinjaman kepada afiliasi atau pihak ketiga dalam jumlah keseluruhan lebih dari 25% dari ekuitas Perusahaan sepanjang jangka waktu obligasi;
b.
Provide loans and/or credit facilities to the Company’s affiliates or third parties, with an amount more than 25% of the Company’s equity during the bond’s term;
c.
Memberikan jaminan atas aset Perusahaan yang ada sekarang dan/atau yang diperoleh di kemudian hari dan/atau memberikan penanggungan atas kewajiban pihak lain kecuali bila terpenuhinya syarat-syarat tertentu;
c.
To provide a guarantee using the Company’s existing and/or future assets and/or act as a Guarantor to other parties’ liabilities unless certain condition are met;
d.
Membayar atau membagikan dividen secara tunai kepada pemegang saham Perusahaan kecuali apabila syarat-syarat tertentu terpenuhi;
d.
Distribute cash dividend to the Company’s shareholders unless certain conditions are met;
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. BONDS PAYABLE (continued)
e.
Menjual, menyewakan, mengalihkan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset Perusahaan dalam jumlah lebih dari Rp 10 milyar (nilai penuh) dalam satu tahun buku atau sampai dengan pelunasan pokok obligasi tidak lebih dari Rp 50 milyar (nilai penuh);
e.
Sell, lease, transfer or dispose the Company’s assets in part or in full exceeding the amount of Rp 10 billion (full amount) within one financial year, or not more than Rp 50 billion (full amount) until the full settlement of the bond;
f.
Melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain;
f.
Execute merger or acquisition with other companies;
g.
Melakukan pengambilalihan saham atau aset pihak lain yang memiliki kegiatan usaha yang tidak sama dengan kegiatan usaha Perusahaan;
g.
Acquire shares or assets of other parties, which do not share the same nature of business from that of the Company’s;
h.
Melakukan kegiatan usaha di luar atau tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan di bidang jasa penyediaan air bersih;
h.
Perform business activities other than the provision of clean water;
i.
Melakukan investasi dalam bentuk saham atau portofolio saham dari perusahaan lain dengan maksud untuk diperdagangkan; dan
i.
Invest in shares or shares portfolio of other companies for trading purposes; and
j.
Mengikat diri dalam kontrak manajemen atau perjanjian sejenis yang dapat mengakibatkan kegiatan usaha utama Perusahaan dikendalikan oleh pihak lain.
j.
Enter into a management contract, or other similar contracts, which may result in the Company’s business activities to be controlled by other parties.
Selama jangka waktu obligasi, Perusahaan juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut untuk menjamin pelunasan obligasi:
During the term of the bonds, the Company is also obliged to comply with the following to guarantee the bonds repayment:
a.
a.
Memelihara rasio keuangan sebagai berikut:
Maintain the following financial ratios:
i. Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1;
i. Debt to equity ratio of not more than 3:1;
ii. Rasio EBITDA terhadap biaya bunga tidak kurang dari 2:1 dalam hal Perusahaan tidak membuat hutang baru;
ii. EBITDA to interest expense ratio of not less than 2:1 if the Company does not obtain new indebtedness;
iii. EBITDA ditambah kas terhadap biaya bunga ditambah jumlah pokok obligasi yang terutang tidak kurang dari 1:1 dalam hal Perusahaan membuat hutang baru atau memperoleh penambahan hutang.
iii. EBITDA plus cash to interest expense plus the bond’s principal obligation outstanding ratio of not less than 1:1 if the Company obtains new indebtedness or receives additional indebtedness.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) b.
13. BONDS PAYABLE (continued)
Jika Acuatico memutuskan untuk menurunkan kepemilikannya di Perusahaan lebih rendah dari 51%, Perusahaan harus memperoleh persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat sesuai dengan kondisi yang tertuang dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
b.
Should Acuatico decide to reduce its ownership in the Company to lower than 51%, the Company should obtain a written approval from the Trustee subject to conditions as stipulated in the Trusteeship Agreement.
Perusahaan berjanji dan mengikat diri untuk melakukan penyisihan dana untuk kepentingan pembayaran bunga obligasi setiap 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi dalam jumlah tidak kurang dari jumlah bunga obligasi yang akan jatuh tempo (selanjutnya disebut “Penyisihan Dana”).
The Company is committed to provide funds for the bond’s interest payment every 30 (thirty) days before the interest actually falls due, in which the value of the fund should not be less than the interest due itself (therein after refer to as “Sinking Fund”).
Penyisihan Dana tersebut akan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang tanggal jatuh temponya sekurang-kurangnya 1 hari kerja sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi.
The sinking fund will be placed in a time deposit which will mature at least 1 business day before the interest due date.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dapat memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan.
As at 31 December 2009, the Company met the required financial ratio.
14. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
14. BASIC EARNING PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan. 2009 Laba bersih untuk pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
Basic earning per share is calculated by dividing the net income attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares issued during the respective period. 2008
142,395,004
135,666,852
28,542,860
26,941,668
Net income attributable to shareholders Weighted average number of ordinary shares outstanding
4,989
5,036
Basic earning per share (full amount)
Perusahaan tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Desember 2009 dan 2008.
The Company does not have any dillutive ordinary share in 31 December 2009 and 2008.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
15. MODAL SAHAM a.
15. SHARE CAPITAL
Modal saham
a.
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Share capital The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2009 and 2008 are as follows:
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Persentase saham/ kepemilikan/ Number of Nilai/ Percentage of shares Value ownership (%) Acuatico Alberta
b.
27,115,717 1,427,143
95,718,481 5,037,815
95 5
28,542,860
100,756,296
100
Modal dasar Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebanyak 50.000.000 lembar saham.
As at 31 December 2009 and 2008, the Company’s authorised capital is 50,000,000 shares.
Pada tanggal 21 Mei 2008, berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., MKn., notaris di Jakarta, No. 192, Perusahaan telah mengeksekusi modal saham yang dibayar dimuka sebesar Rp 36,68 milyar (nilai penuh) dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 3.842.860 dengan nilai nominal Rp 3.530 (nilai penuh) (AS$1) yang diambil bagian oleh pemegang saham secara proporsional yaitu Acuatico dan Alberta, masing-masing sebanyak 3.650.717 dan 192.143. Akta notaris ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-17965 Tahun 2008 tertanggal 17 Juli 2008.
On 21 May 2008, based on Notarial Deed of Sutjipto S.H. Mkn., notary in Jakarta, No. 192, the Company executed the capital contribution paid in advance of Rp 36.68 billion (full amount) by issuing new shares of 3,842,860 with par value of Rp 3,530 (full amount) (US$1) which have been acquired by the shareholders with the same proportion to Acuatico and Alberta of 3,650,717 and 192,143, respectively. The Notarial Deed has been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decree No. AHU-AH.01.10-17965 Year 2008 dated 17 July 2008.
Cadangan umum Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007 mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum membentuk cadangan umum.
b.
General reserve The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 passed in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. As at 31 December 2009, the Company has not yet established a general reserve.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
16. SELISIH KURS ATAS MODAL DISETOR Akun ini merupakan fluktuasi kurs dari pembayaran modal saham dalam Dolar AS dimana kurs pada saat penerimaan lebih tinggi dari kurs yang digunakan untuk menyatakan modal saham dalam Rupiah sesuai dengan Anggaran Dasar (AS$1: Rp 3.530 (nilai penuh)). 17. PENDAPATAN
695,602,179 5,159,877 2,869,968 -
745,537,751
703,632,024
Penyusutan
2008
39,835,332 41,247,800 -
41,281,657 37,345,905 44,232
81,083,132
78,671,794
69,293,828 43,891,646 30,348,813 1,520,154 3,624,335
80,494,871 42,436,134 28,730,258 1,386,024 6,088,061
148,678,776
159,135,348
80,581,632
63,651,295
310,343,540
301,458,437
Rincian pemasok yang memiliki transaksi melebihi 10% dari jumlah beban langsung adalah sebagai berikut: 2009 Pihak ketiga: - Perum Jasa Tirta II
Water supply charges Connection fees Fines and penalty charges Boundary water supply
18. DIRECT EXPENSES 2009
Produksi dan distribusi Gaji, upah, dan imbalan karyawan Listrik dan bahan bakar Perbaikan dan pemeliharaan Laboratorium Lain-lain
2008
732,399,188 8,684,838 3,482,487 971,238
18. BEBAN LANGSUNG
Bahan baku Bahan kimia Air baku Air olahan
This account represents foreign exchange fluctuations from share capital payments in US Dollars when the exchange rate at the date of receipt was higher than the rate used to express the share capital in Rupiah in the Articles of Association (US$1: Rp 3,530 (full amount)). 17. REVENUES
2009 Penyediaan air Jasa penyambungan Denda dan penalti Penyediaan batas air
16. FOREIGN EXCHANGE RATE DIFFERENCE ON PAID-IN CAPITAL
Raw materials Chemicals Raw water Treated water
Production and distribution Salaries, wages, and employee benefits Electricity and fuel Repair and maintenance Laboratory Others
Depreciation
Details of the suppliers having transactions of more than 10% of the raw materials costs are as follows: 2008
41,247,800
37,345,905
41,247,800
37,345,905
Third parties: Perum Jasa Tirta II -
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN USAHA
19. OPERATING EXPENSES 2009
Pelayanan pelanggan Percetakan, penagihan, dan pembacaan meter air
Umum dan administrasi Gaji, upah, dan imbalan karyawan Biaya pengetahuan operasional Sewa Asuransi Jasa profesional dan outsource Keamanan Perbaikan dan pemeliharaan Pelatihan dan pendidikan Perjalanan dinas Pos dan telekomunikasi Rumah tangga kantor Air dan listrik Alat-alat tulis Iklan dan promosi Biaya denda target Biaya jasa teknik Lain-lain (termasuk pelepasan kelebihan biaya masih harus dibayar dari periode lalu)
Penyusutan
20,778,044
19,966,386
20,778,044
19,966,386
63,344,700 21,549,874 16,408,104 14,441,129
73,735,727 21,270,354 13,062,226 12,579,258
10,118,251 9,548,484 8,733,031 8,026,620 6,313,647 5,126,509 4,808,605 2,918,190 2,088,257 1,859,302 -
17,418,393 8,066,643 8,756,066 4,037,121 4,917,893 5,664,116 4,049,025 2,601,890 1,522,258 5,222,832 2,892,688 1,698,760
8,515,137
1,171,951
183,799,840
188,667,201
14,647,341
10,939,027
219,225,225
219,572,614
Lihat Catatan 11 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
20. INFORMASI KARYAWAN
Customer service Printing, billing, and water meter reading
General and administration Salaries, wages, and employee benefits Operational know-how fee Rent Insurance Professional and outsource services Security Repair and maintenance Training and education Travelling Post and telecommunication Office household Water and electricity Stationery Advertising and promotion Target penalty expense Engineering service fee Others (included reversal of excess accrual from prior period)
Depreciation
Refer to Note 11 for details of related party transactions and balances.
20. EMPLOYEE COSTS 2009
Biaya karyawan
2008
132,638,528
Perusahaan memiliki 1.428 karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 (2008: 1.490) (tidak diaudit)
2008 154,230,598
Employee costs
The Company had 1,428 employees as at 31 December 2009 (2008: 1,490) (unaudited).
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
21. KEWAJIBAN IMBALAN KARYAWAN
21. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS
Hak imbalan karyawan dihitung oleh aktuaris independen, Biro Pusat Aktuaria, PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen. Laporan aktuaris yang terakhir tertanggal 19 Maret 2010.
Imbalan karyawan – diperbantukan Imbalan karyawan – langsung Cadangan tambahan – karyawan diperbantukan (lihat Catatan di bawah)
a.
The employee benefits are calculated by Biro Pusat Aktuaria, PT Sentra Jasa Aktuaria, an independent actuary. The latest actuarial report was dated on 19 March 2010.
2009
2008
9,361,285
1,027,655
30,294,218
24,168,684
-
16,105,782
39,655,503
41,302,121
Karyawan yang diperbantukan
a.
Jumlah kewajiban imbalan karyawan yang diakui di neraca ditentukan sebagai berikut: 2009 Nilai kini dari kewajiban Nilai wajar dari aset program
Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Kewajiban di neraca
Seconded employees The employee benefits liability recognised in the balance sheet is computed as follows: 2008
108,413,637 (78,046,598)
78,624,910 (52,573,546)
30,367,039
26,051,364
(10,915,153)
(13,808,184)
(10,090,601)
(11,215,525) Unrecognised past service cost
9,361,285
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada periode berjalan Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui
Employment benefits – seconded employees Employment benefits – Direct employees Additional provision – seconded employees (refer to Note below)
1,027,655
2008
4,587,301 9,434,989
3,582,060 6,430,417
2,032,821 1,124,924 11,922,680
Semua beban diatas dimasukan ke dalam beban operasi.
Unrecognised actuarial losses
Net liability in the balance sheet
The amount recognised in the statement is as follows:
2009
(5,257,355)
Present value of obligation Fair value of plan assets
income
Current service cost Interest cost Expected return on (1,668,299) plan assets Net actuarial losses recognised 284,652 in current period Amortization of unrecognized 1,124,924 past service cost 9,753,754 All charges above were included in the operating expenses.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
21. KEWAJIBAN IMBALAN KARYAWAN (lanjutan)
a.
Karyawan yang diperbantukan (lanjutan)
21. PROVISION (continued) a.
Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca adalah:
Saldo akhir periode
Seconded employees (continued)
1,027,655 11,922,680
29,090,685 9,753,754
Beginning balance Provisions during the period
(485,923) (3,103,127)
(34,880,517) (2,936,267)
Payments during the period Benefit paid
9,361,285
1,027,655
Tingkat diskonto 10% Kenaikan gaji di masa depan 10% Hasil yang diharapkan dari aset program 7% Umur normal pensiun 56 tahun/years
2008 12% 10% 10% 56 tahun/years
1999
Karyawan langsung
1999 b.
Jumlah kewajiban imbalan karyawan yang diakui di neraca ditentukan sebagai berikut: 2009 Nilai kini dari kewajiban (Kerugian)/keuntungan aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
33,819,587
Kewajiban di neraca
30,294,218
(424,257) (3,101,112)
Ending balance
The principal assumptions used in determining the employee benefits liability are as follows:
2009
b.
BENEFITS
2008
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan karyawan adalah sebagai berikut:
Tingkat mortalitas dari Tabel Mortalita Indonesia tahun
EMPLOYEE
The movement in the liability recognised in the balance sheet is as follows:
2009 Saldo awal periode Beban periode berjalan Pembayaran iuran periode berjalan Manfaat yang dibayar
FOR
Discount rate Salary growth rate Expected return of plan assets Normal retirement age Mortality rate from the Indonesia Mortality Table of the year
Direct employees The employee benefits liability recognised in the balance sheet is computed as follows: 2008 26,613,950 1,001,564
Present value of obligation Unrecognised actuarial (losses)/gains
(3,446,830) Unrecognised past service cost
24,168,684
Net liability in the interim balance sheet
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
21. KEWAJIBAN IMBALAN KARYAWAN (lanjutan)
b.
21. PROVISION (continued)
Karyawan langsung (lanjutan)
b.
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada periode berjalan Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui (Keuntungan) dari pengurangan dan pembayaran
FOR
EMPLOYEE
BENEFITS
Direct employees (continued) The amount recognised in the statement of income is as follows:
2009
2008
3,593,461 3,193,674
3,665,329 2,702,480
12,258
590,050
345,718
553,455
7,145,111
(3,962,945)
Current service cost Interest cost Net actuarial losses recognised in current period Amortization of unrecognized past service cost (Gains) on curtailments and settlements
3,548,369
Semua beban diatas dimasukan ke dalam beban operasi.
All charges above were included in the operating expenses.
Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca adalah:
The movement in the liability recognised in the balance sheet is as follows:
2009
2008
Saldo awal periode Beban periode berjalan Manfaat yang dibayar
24,168,684 7,145,111 (1,019,577)
21,088,972 3,548,369 (468,657)
Saldo akhir periode
30,294,218
24,168,684
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan karyawan adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Hasil yang diharapkan dari aset program Umur normal pensiun Tingkat mortalitas dari Tabel Mortalita Indonesia tahun
Ending balance
The principal assumptions used in determining the employee benefit liability are as follows:
2009
2008
10% 10%
12% 10%
7% 56 tahun/years
10% 56 tahun/years
1999
Beginning balance Provisions during the period Benefit paids
1999
Discount rate Salary growth rate Expected return of plan assets Normal retirement age Mortality rate from the Indonesia Mortality Table of the year
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING a.
b.
Komitmen pengeluaran modal
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a.
Capital expenditure commitments
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai komitmen untuk pengeluaran barang modal berdasarkan kontrak yang telah disepakati kurang lebih sebesar Rp 100,5 milyar (nilai penuh). Komitmen tersebut ditujukan untuk perluasan jaringan pipa Perusahaan.
As at 31 December 2009, the Company had commitments for capital expenditure based on the contracts entered amounting to approximately Rp 100.5 billion (full amount). The purpose of this capital commitment is to expand the Company’s pipe network.
Berdasarkan Addendum Keempat terhadap Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali mengenai Rebasing untuk periode 2008 – 2012, Perusahaan memiliki program investasi modal sebesar Rp 681,8 milyar (nilai penuh) untuk periode tersebut berdasarkan harga konstan 2008 (lihat Catatan 1b).
Based on the Fourth Addendum to the amended and restated Coperation Agreement regarding Rebasing for period 2008 – 2012, the Company has capital investment program amounting to Rp 681.8 billion (full amount) for those periods based on 2008 constant price (refer to Note 1b).
Proses pengadilan Persaingan bisnis
b.
Litigations Business competition
Pada tahun 2004, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (“KPPU”), sehubungan dengan keluhan PT Gardatama Nusantara, memeriksa dugaan pelanggaran pasal 22 UndangUndang No. 5 tahun 1999 “Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat” yang melibatkan Perusahaan dan PT Interteknis Surya Terang (“IST”). IST adalah pemenang tender jasa pengamanan yang diselenggarakan oleh Perusahaan.
In 2004, the Business Competition Supervisory Commission of the Republic of Indonesia (“KPPU”), following a complaint by PT Gardatama Nusantara, investigated a suspected breach of Article 22 Law No. 5 year 1999 regarding “Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition” involving the Company and PT Interteknis Surya Terang (“IST”). IST was the winner of the security services tender held by the Company.
Berdasarkan surat keputusan KPPU No. 05/KPPU-L/2004 yang dibacakan dimuka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum tanggal 13 Desember 2004, Perusahaan diwajibkan membayar denda sebesar Rp 1 milyar (nilai penuh) ke Kas Negara.
Based on KPPU’s Decision Letter No. 05/KPPU-L/2004, which was read in the public court on 13 December 2004, the Company was required to pay a penalty amounting to Rp 1 billion (full amount) to the State Treasury.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) b.
Proses pengadilan (lanjutan)
b.
Persaingan bisnis (lanjutan)
Litigations (continued) Business competition (continued)
Perusahaan telah mengajukan surat permohonan banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 28 Desember 2004. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak petisi Perusahaan. Pada tanggal 14 Maret 2005, Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada September 2005, Mahkamah Agung mendaftarkan kasus tersebut dengan No. 002/KPPU/2005. Perusahaan telah membuat permintaan tertulis kepada Mahkamah Agung dan sampai tanggal laporan ini masih menunggu keputusan dari Mahkamah Agung. Perusahaan telah membuat cadangan atas penalti ini. Tuntutan Karyawan Diperbantukan PAM JAYA
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Yang
The Company filed an appeal to the South Jakarta District Court on 28 December 2004 in response to this decision. The South Jakarta District Court rejected the Company’s appeal. On 14 March 2005, the Company appealed to Supreme Court for the South Jakarta District Court’s decision. In September 2005, the Supreme Court registered the case as case number 002/KPPU/2005. The Company has made a written plea to the Supreme Court and up to the date of this report is awaiting the Supreme Court’s decision. The Company has made a provision for this penalty.
Claim of Employees
PAM
JAYA
Seconded
Pada tanggal 13 Juni 2008, 1.055 Karyawan yang Diperbantukan PAM JAYA mengajukan gugatan di Pengadilan Hubungan Industrial kepada PAM JAYA (“Tergugat”), Perusahaan (“Turut Tergugat I”) dan Palyja (“Turut Tergugat II”) agar hak-hak mereka disamakan dengan hak-hak karyawan kantor pusat PAM JAYA. Mereka juga menggugat agar PAM JAYA membayarkan selisih hak-hak mereka sejak tanggal 1 Februari 1998 seluruhnya sebesar Rp 224 milyar (nilai penuh).
On 13 June 2008, 1,055 PAM JAYA’s Seconded Employee submitted claim at Industrial Court against PAM JAYA (“Defendant”), the Company (“CoDefendant I”) and Palyja (“Co-Defendant II”), to adjust their wages similar with PAM JAYA’s head office employees. They also claiming PAM JAYA to pay differences of their wages since 1 February 1998 amounting Rp 224 billion (full amount).
Pada tanggal 19 Februari 2009, Pengadilan Hubungan Industri pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 167/PHI.G/2008/PHI.PN.JKT.PST, telah mengeluarkan Putusan yang berbunyi sebagai berikut:
On 19 February 2009, Industrial Court in Central Jakarta District Court Number 167/PHI.G/2008/PHI.PN.JKT.PST, has issued a Decision which stated as follows:
-
-
Menghukum Tergugat, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar kepada para Penggugat selisih uang tunjangan kesejahteraan, tunjangan makan, tunjangan transportasi, tunjangan berobat jalan dan tunjangan air, listrik, gas dan telepon dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 sebesar Rp 101.307.895.
Punish the Defendant, Co-Defendant I and Co-Defendant II be responsibility to pay the plaintiff the difference of cash welfare benefits, meals benefits, transportation benefits, medical benefits and benefits of water, electricity, gas and telephone from 2001 until 2007 amounting to Rp 101,307,895.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) b.
Proses pengadilan (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b.
Tuntutan Karyawan Yang Diperbantukan PAM JAYA (lanjutan)
c.
Litigations (continued) Claim of PAM JAYA Employees (continued)
Seconded
Atas putusan tersebut, Tergugat, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II tidak setuju dan telah mengajukan memori kasasi ke Mahkamah Agung tanggal 16 Maret 2009.
The Defendant, Co-Defendant I and CoDefendant II did not agree with the decision and filed a written plea to Supreme Court on 16 March 2009.
Pada tanggal 4 Nopember 2009, Mahkamah Agung berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 730 K/Pdt.Sus/2009 telah mengeluarkan Putusan yang memenangkan Perusahaan, yang berbunyi: “menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya”.
On 4 November 2009, Supreme Court, based on Supreme Court’s Decision Number: 730 K/Pdt.Sus/2009 has issued a decision in favor of the Company which stated: “reject all claims filed by the Plaintiffs”.
Perjanjian Penyediaan Fasilitas Pinjaman Guna Memenuhi Komitmen Capital Expenditure (“Capex”)
c.
Loan Facility Agreement for Financing of Capital Expenditure Commitment (“Capex”)
Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan dan Acuatico menandatangani Perjanjian Penyediaan Fasilitas Pinjaman Guna Memenuhi Komitmen Capex. Kedua belah pihak telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:
On 28 December 2007, the Company and Acuatico entered into a Loan Facility Agreement for financing of Capital Expenditure Commitment. The parties have agreed on the following:
1. Fasilitas sebesar-besarnya bernilai AS$15.000.000 yang tersedia hanya dapat dipergunakan semata-mata untuk membiayai program penyediaan barang modal yang telah disepakati oleh Perusahaan dan PAM JAYA berdasarkan Perjanjian Kerjasama (selanjutnya disebut “Capex yang Diperjanjikan”), dalam hal kondisi keuangan Perusahaan tidak memungkinkan untuk membiayai sendiri pelaksanaan program tersebut. Karena itu, untuk menghindari keraguan, Perusahaan harus berupaya untuk dapat membiayai sendiri pelaksanaan Capex yang Diperjanjikan sebelum menggunakan fasilitas yang tersedia;
1. The facility of at most US$15,000,000 is only available to finance the capital expenditure program, which has been agreed upon by the Company and PAM JAYA under the Cooperation Agreement (hereafter known as “Agreed Capex”), in the event that the Company’s cashflow is insufficient to self-finance the program implementation. Hence, in order to avoid any doubt, the Company shall persist in self-financing the program before resorting to using the facilty;
2. Pencairan fasilitas dilakukan sesuai kebutuhan Perusahaan untuk menutupi kekurangan pembiayaan Capex yang Diperjanjikan, dengan ketentuan dapat dilakukan sampai dengan seluruh fasilitas termanfaatkan;
2. The facility can be withdrawn when the Company needed to cover the shortage to finance the Agreed Capex program until the facilty is fully used;
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) c.
d.
Perjanjian Penyediaan Fasilitas Pinjaman Guna Memenuhi Komitmen Capital Expenditure (“Capex”) (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) c.
Loan Facility Agreement for Financing of Capital Expenditure Commitment (“Capex”) (continued)
3. Fasilitas yang tersedia bersifat pinjaman tanpa bunga dari Acuatico (selanjutnya disebut “Pinjaman”);
3. The facility is a non-interest-bearing loan from Acuatico (hereafter known as “Loan”);
4. Setiap permintaan penarikan pinjaman harus disetujui Acuatico, dengan dokumen yang lengkap; dan
4. The requests for Loan withdrawal shall be agreed by Acuatico and supported by the complete documents; and
5. Pinjaman hanya dapat dikembalikan oleh Perusahaan apabila tidak mengganggu keuangan Perusahaan.
5. The Loan shall be repaid only when the transaction will not disrupt the Company’s cash flow.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
Up to the date of this financial statements, the Company has not used this facility.
Klaim asuransi
d.
Insurance claims
Pada bulan Februari 2007 terjadi bencana banjir di daerah Jakarta terutama di bagian utara dan timur yang merupakan daerah utama operasi Perusahaan. Sebagai akibat dari banjir tersebut, fasilitas pengolahan air milik Perusahaan yang terletak di daerah Buaran tergenang oleh air dan tidak dapat beroperasi untuk beberapa hari serta mengalami penurunan output yang signifikan dalam beberapa minggu setelah kejadian tersebut. Banjir juga menggenangi gudang milik Perusahaan yang terletak di Buaran dan di beberapa lokasi lain di seluruh Jakarta termasuk lokasi pembayaran dan pelayanan pelanggan.
During February 2007, Jakarta experienced heavy flooding particularly in the North and East area, which represents significant part of the Company’s operational area. As a result of this flooding, the Company’s water treatment works at Buaran were inundated and out of operation for several days and experienced significantly reduced output for a number of weeks thereafter. The Company also experienced severe flooding at the Buaran warehouse and many locations throughout Jakarta including payment points and customer centers.
Perusahaan telah melakukan perhitungan untuk biaya perbaikan atas fasilitas dan gedung yang rusak serta telah melakukan perhitungan kerugian yang diderita Perusahaan. Perusahaan telah mengajukan klaim asuransi sebesar AS$1.877.564 (nilai penuh) untuk mengganti biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan kerugian lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
The Company has calculated the costs to repair the damaged equipment and building and assessed the loss of gross profit suffered. The Company has submitted an insurance claim amounting to US$1,877,564 (full amount) to recover these costs and other losses under the appropriate policies.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) d.
Klaim asuransi (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d.
Sampai dengan periode yang berakhir pada 31 Desember 2009, Perusahaan telah menerima penggantian klaim asuransi sebesar Rp 16,9 milyar (nilai penuh) dan telah dicatat sebagai pendapatan lain-lain dalam laporan keuangan. Klaim asuransi akan berakhir dengan diterimanya klaim asuransi bisnis interupsi yang akan diterima dibulan Januari 2010. e.
f.
Denda kinerja
Insurance claims (continued) Until the period ended 31 Desember 2009, the Company has received a total of Rp 16.9 billion (full amount) for these claims, which has been recorded as other income in the financial statements. Insurance claim will be completed by business interuption claim received in January 2010.
e.
Performance penalty
Dalam Perjanjian Revisi lampiran 8 dan 15 disebutkan bahwa penalti atau denda akan dikenakan apabila Perusahaan tidak dapat memenuhi ketentuan target teknis dan standar yang telah ditetapkan.
In Schedules 8 and 15 of the Revised Agreement, the Company is subject to certain penalties or sanctions if it is not able to achieve certain technical targets or service standards.
Penalti telah disepakati dengan PAM JAYA untuk periode 2006 sampai 2007 dan penyelesaian dicapai melalui pengurangan uang yang masih terhutang oleh PAM JAYA. Perusahaan berpendapat bahwa penalti tidak berlaku untuk periode sebelum tahun 2006.
Penalties have been agreed with PAM JAYA in respect of period 2006 to 2007 and settlement attained through deduction from the monies owing by PAM JAYA. The Company is of the view that penalties do not apply for periods prior to 2006.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mencadangkan penalti pada tingkat yang diyakini dapat memenuhi Addendum Keempat Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali.
For the year ended 31 December 2009, the Company has provided for penalties at the level it believes are applicable under the Restated Cooperation Agreement Fourth Addendum.
Audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) Audit
f.
Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (“BPKP”) Audit
dan
Pada tanggal 30 Juni 2009, BPKP mengeluarkan laporan hasil audit atas proyeksi keuangan 2008 – 2022 dan Imbalan Dasar Hasil Rebasing untuk periode 2008 – 2012 Perusahaan. Rekomendasi BPKP dalam laporan audit ini adalah sebagai berikut:
On 30 June 2009, BPKP has issued the audit report on financial projection 2008 – 2022 and the Company’s Base Charge as Result of 2008 – 2012 Rebasing. The BPKP’s recommendation in this audit report are as follows:
(1) Badan Regulator Pelayanan Air Minum Jaya melakukan pembahasan bersama dengan PAM JAYA dan Perusahaan dalam menentukan water charge baru tahun 2008 – 2012 dengan melakukan koreksi atas asumsi yang digunakan sehingga water charge baru untuk periode tersebut menjadi sebesar Rp 3 3.381,86 (nilai penuh)/m ; dan
(1) the Regulatory Body for Jaya Drinking Water Services to have the discussion with PAM JAYA and the Company to determine new water charge for 2008 – 2012 by revising the assumption used, hence the new water charge for these period becomes Rp 3,381.86 (full 3 amount)/ m ; and
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) f.
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) Audit (lanjutan)
f.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) Audit (continued)
(2) menggunakan hasil pemeriksaan atas proyeksi keuangan Perusahaan tahun 2008 – 2022 sebagai acuan untuk pengusulan penyesuaian tarif air minum kepada Gubernur Propinsi DKI Jakarta.
(2) use the audit result on the Company’s financial projection 2008 – 2022 as a basis to propose drinking water tariff adjustment to the Governor of DKI Jakarta province.
23. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
23. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 31 December 2009, the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies and their Rupiah equivalents are as follows:
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) Aset Kas dan setara kas
AS$/US$ Other
439,465 -
Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
4,130,967 100,284 4,231,251
Assets Cash and cash equivalents
Total assets Liabilities Trade payables
AS$/US$ EUR SGD
75,534 43,639 353
710,015 589,559 2,368
AS$/US$
76,267
716,906
Accruals
Jumlah kewajiban
2,018,848
Total liabiliities
Aset bersih
2,212,403
Net Assets
Biaya masih harus dibayar dan lain-lain
Apabila kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan akan menurun sekitar Rp 38.870.
If the net liabilities in foreign currencies as at 31 December 2009 is translated using the exchange rates prevailing at the date of this report, the Company’s net liabilities in foreign currencies will decrease by approximately Rp 38,870.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mempunyai dampak terhadap laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
The Indonesian Institute of Accountants has also issued the following revised accounting standards that are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010:
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 26 (Revisi 2008) – Biaya Pinjaman.
Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) 26 (Revised 2008) – Borrowing Costs.
PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
SFAS 50 (Revised 2006) – Financial Instruments: Presentation and Disclosures.
PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
SFAS 55 (Revised 2006) – Financial Instruments: Recognition and Measurement.
Ikatan Akuntan Indonesia juga telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan:
The Indonesian Institute of Accountants has also issued the following revised accounting standards that may be applicable to the Company’s financial statements:
-
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011);
-
SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011);
-
PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011);
-
SFAS 2 (Revised 2009) – Statement of Cash Flows (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011);
-
PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Terpisah (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011);
-
SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011);
-
PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011);
-
SFAS 5 (Revised 2009) – Operating Segments (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011);
-
PSAK 12 (Revisi 2009) – Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011);
-
SFAS 12 (Revised 2009) – Interest in Joint Ventures (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011);
-
PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011);
-
SFAS 15 (Revised 2009) – Investments in Associates (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011);
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
-
PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011);
-
SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011);
-
PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011);
-
SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011);
-
PSAK 57 (Revisi 2009) – Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011);
-
SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011);
-
PSAK 58 (Revisi 2009) – Aktiva Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual dan Operasi Dalam Penghentian (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011).
-
SFAS 58 (Revised 2009) – Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations (applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011).
Perusahaan masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan Perusahaan dan pada saat ini Perusahaan berkeyakinan bahwa pengadopsian terhadap perubahan PSAK tersebut di atas tidak akan mengakibatkan perubahan yang substantial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan ataupun pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
25. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a.
Tuntutan Perusahaan atas sambungan dan pemakaian air tidak sah kepada PT Ancol Pusaka Tanggal 13 Januari 2010, Perusahaan (“Penggugat”) menggugat PT Ancol Pusaka melalui Register No. 09/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut. di Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas sambungan dan pemakaian air yang tidak sah di daerah Permata Ancol yang diduga kuat dilakukan oleh PT Ancol Pusaka (“Tergugat”). Penggugat menggugat Tergugat untuk membayar sebesar Rp 10.191.419.200 (nilai penuh).
The Company is still evaluating the possible impact of these standards on the Company’s financial statements and at this time believes that the adoption of these amended SFAS will not result in any substantial changes to the Company’s accounting policies nor any significant impact on the financial statements of the Company.
25. SUBSEQUENT EVENT a.
The Company’s claim over illegal water connection and consumption to PT Ancol Pusaka On 13 January 2010, the Company (the “Plaintiff”) submitted claim to North Jakarta District Court based on Registration No. 09/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut. against PT. Ancol Pusaka (the “Defendant”) for illegal water connection and consumption in Permata Ancol area allegedly performed by the Defendant. Plaintiff claimed the defendant has to pay Rp. 10,191,419,200 (full amount) in total.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) a.
b.
Tuntutan Perusahaan atas sambungan dan pemakaian air tidak sah kepada PT Ancol Pusaka (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2009 AND 2008 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
25. SUBSEQUENT EVENT (continued)
a.
The Company’s claim over illegal water connection and consumption to PT Ancol Pusaka (continued)
Aetra telah melaporkan kegiatan tidak sah ini ke polisi (Polda Metro Jaya) dengan nomor laporan polisi no. 2985/K/XII/SPK tanggal 2 Desember 2008.
Aetra has reported such illegal activities to the ploce (Polda Metro Jaya) under police report no. 2985/K/XII/2008/SPK dated 2 December 2008.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, perkara tersebut masih dalam proses.
Up to the date of this financial statements, such cases are still in the process.
Penjualan kembali obligasi treasuri Pada tanggal 19 Maret 2010, Perusahaan menjual obligasi treasuri ke masyarakat sebesar Rp 30 milyar (nilai penuh) yaitu Obligasi TPJ 1 tahun 2008 Seri C. Obligasi treasuri ini di jual pada nilai 90,5% dari nilai nominal.
26. REKLASIFIKASI AKUN Saldo komparatif dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 telah diubah agar sesuai dengan dasar penyajian dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
b.
Re-sale of treasury bond On 19 March 2010, the Company has sold treasury bonds to the public amounting to Rp 30 billion (full amount) of the TPJ 1 Year 2008 Bond obligation Series C. The treasury bonds were sold at 90.5% of the face value.
26. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Comparative figures in the financial statements for the year ended 31 December 2008 have been amended to conform to the basis on which the financial statements for the year ended 31 December 2009 have been presented.