PT AETRA AIR JAKARTA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI 2010 DAN 2009/ 30 JUNE 2010 AND 2009
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 1/1 Schedule NERACA INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
INTERIM BALANCE SHEETS (UNAUDITED ) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, except for par value and share data)
2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai sebesar Rp nihil (2009: Rp nihil) Persediaan, setelah dikurangi penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar sebesar Rp 4.888.272 (2009: Rp 2.178.497) Biaya dibayar dimuka dan lain-lain Efek yang diperdagangkan Aset lancar lainnya Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Kas yang dibatasi penggunaannya Biaya dibayar dimuka dan lain-lain Uang jaminan Pajak dibayar dimuka Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai sebesar Rp 110.608.108 (2009: Rp 111.273.681) Aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sejumlah Rp 581.188.459 (2009: Rp 482.944.221) Aset pajak tangguhan Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
159,582,554
Catatan/ Notes
2a,3
2009
111,205,573
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
130,779,506
2d,6a
118,334,232
23,664,902 14,168,907 1,014,155 3,619,189
2e,7 9 2f,5
27,830,950 15,671,888 10,336,667 4,214,408
Trade receivables, net of provision for impairment of Rp nil (2009: Rp nil) Inventories, net of allowance for obsolete and slow moving inventory Rp 4,888,272 (2009: Rp 2,178,497) Prepayments and others Trading securities Other current assets
287,593,718
Total current assets
332,829,213
14,847,145 589,586 1,513,811 27,105,226
13a
13,940,569 665,120 1,935,470 -
117,734,374
2d,6b
125,512,309
NON–CURRENT ASSETS Restricted cash Prepayments and others Deposits Prepaid tax Trade receivables, net of provision for impairment of Rp 110,608,108 (2009: Rp 111,273,681)
678,164,853 2h,8 17,795,472 2o,13d
559,543,488 7,967,096
Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 581,188,459 (2009: Rp 482,944,221) Deferred tax assets
857,750,467
709,564,052
Total non-current assets
1,190,579,680
997,157,770
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
4 9
The accompanying notes form an integral part of these interim financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 1/2 Schedule NERACA INTERIM (TIDAK DIAUDIT) (lanjutan) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)
INTERIM BALANCE SHEETS (UNAUDITED) (continued) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, except for par value and share data)
2010 KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Hutang pajak Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang obligasi yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Hutang dividen
Catatan/ Notes
2009
9,592,767
2l,12c
19,600,249
97,000,000 18,000,000
2k,14 2p,16
-
CURRENT LIABILITIES Trade payables Accrued expenses and other payables Taxes payable Amount due to related parties Current maturity of bonds payable Dividend payable
236,222,241
137,477,807
Total current liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Penyisihan imbalan kerja karyawan Hutang obligasi
45,655,503 509,259,755
NON–CURRENT LIABILITIES Provision for employee 30,831,344 benefits 573,214,273 Bonds payable
Jumlah kewajiban tidak lancar
554,915,258
Jumlah kewajiban lancar
17,604,788
2j,10
83,296,253 11 10,728,433 2o,13b
2n,23 2k,14
18,418,888 93,537,590 5,921,080
604,045,617
Total non-current liabilities
EKUITAS Modal saham biasa: Modal dasar 50.000.000 saham (2009: 50.000.000 saham); Modal saham ditempatkan dan disetor penuh 28.542.860 saham (2009: 28.542.860 saham) dengan nilai nominal Rp 3.530 (AS$1) per saham
100,756,296
17a
Selisih kurs atas modal disetor
168,070,801
18
Laba ditahan/(akumulasi defisit)
130,615,084
EQUITY Share capital: Authorised 50,000,000 shares (2009: 50,000,000 shares);issued and fully paid 28,542,860 shares (2009: 28,542,860 at par value of Rp 3,530 100,756,296 (US$1) per share Foreign exchange rate 168,070,801 difference on paid-in capital Retained earnings/ (13,192,751) (accumulated deficit)
Jumlah ekuitas
399,442,181
255,634,346
Total equity
1,190,579,680
997,157,770
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
The accompanying notes form an integral part of these interim financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI INTERIM (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar) Catatan/ Notes
2010 Pendapatan
390,972,635
Beban langsung Bahan baku Produksi dan distribusi Penyusutan
(43,005,095) (72,397,380) (45,029,040)
Laba kotor Beban usaha Pelayanan pelanggan Umum dan administrasi Penyusutan
INTERIM STATEMENTS OF INCOME (UNAUDITED) FOR THE SIX MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, except for basic earnings per share)
2c,19
Penghasilan/(beban) lain-lain Beban bunga Pendapatan bunga Penyisihan penurunan nilai Keuntungan selisih kurs, bersih Keuntungan yang belum terealisasi dari efek yang diperdagangkan (Kerugian)/keuntungan (penjualan)/ pembelian obligasi treasuri Penambahan atas uang terhutang sehubungan dengan pembayaran pesangon dan pensiun Klaim asuransi Beban lain-lain, bersih
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
344,487,690
2c,20
2h,8
(38,981,656) (73,497,958) (37,948,671)
(160,431,515)
(150,428,285)
230,541,120
194,059,405 2c,21
(10,103,461) (108,668,724) (7,000,393)
2h,8
(125,772,578) Laba operasi
2009
Direct expenses Raw materials Production and distribution Depreciation
Gross profit Operating expenses Customer service General and administration Depreciation
(118,646,526)
104,768,542
75,412,879
(37,717,035) 5,202,019 - 2d,6b 1,378,285 2b 1,500
(10,537,521) (100,539,450) (7,569,555)
Revenues
2f,5
(2,913,646) 1,457,033 (3,759,739)
Operating income
Other income/(expense) Interest expense Interest income Provision for impairment Foreign exchange gain, net Unrealised gain from trading 336,667 securities (Loss)/gain on (sale)/purchase 3,900,000 of treasury bond Addition to monies owing relating to severance and 16,470,777 pension payments 4,520,178 Insurance claim (2,875,960) Other expenses, net
(38,218,510) 6,237,007 (19,297,701) 767,100
(36,351,583)
(28,160,442)
68,416,959
47,252,437
Profit before income tax
(21,154,986)
Income tax expense
26,097,451
Net income
914
Basic earning per share (full amount)
(22,906,677) 2o,13c 45,510,282 1,594 2m,15
Catatan atas laporan keuangan interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
The accompanying notes form an integral part of these interim financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 3 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2010
Pengumuman dividen tunai
16
Laba bersih periode berjalan Saldo pada tanggal 30 Juni 2010
17,18
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009 Laba bersih periode berjalan Saldo pada tanggal 30 Juni 2009
17,18
INTERIM STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (UNAUDITED) FOR THE SIX MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah)
Selisih kurs atas modal disetor/ Foreign exchange rate difference on paid-in capital
Modal saham/ Share capital
(Akumulasi defisit)/laba ditahan/ (Accumulated deficit)/ retained earnings
100,756,296
168,070,801
-
Jumlah/ Total Balance as at 1 January 2010
103,104,802
371,931,899
-
(18,000,000)
(18,000,000)
-
-
45,510,282
100,756,296
168,070,801
130,615,084
399,442,181
Balance as at 30 June 2010
100,756,296
168,070,801
(39,290,202)
229,536,895
Balance as at 1 January 2009
-
-
26,097,451
100,756,296
168,070,801
(13,192,751)
Catatan atas laporan keuangan interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
Declaration of cash dividend
45,510,282 Net income for the period
26,097,451 Net income for the period 255,634,346
Balance as at 30 June 2009
The accompanying notes form an integral part of these interim financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 4 Schedule LAPORAN ARUS KAS INTERIM (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah)
INTERIM STATEMENTS OF CASH FLOWS (UNAUDITED) FOR THE SIX MONTH PERIODS ENDED 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah)
2010 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran asuransi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aset tetap Pembelian investasi jangka pendek Penerimaan dari klaim asuransi aset tetap Hasil pencairan efek yang tersedia untuk dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
2009
385,382,122 (138,346,583)
327,466,661 (119,428,406)
(74,841,040)
(88,080,299)
(12,272,181) 5,202,019 (38,210,500) (9,508,660)
(25,323,656) 6,237,007 (38,662,766) (11,072,928)
117,405,177
(127,190,264) 1,457,033 208,500 (125,524,731)
51,135,613
Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to suppliers Payments to directors and employees Payments of corporate income tax Receipts of interest Payments of interest Payments of insurance Net cash provided from operating activities
Cash flows from investing activities (58,393,576) Acquisitions of fixed assets Purchase of short-term (10,000,000) investment Receipt of insurance claim of 4,509,539 fixed assets Proceeds from redemption of 3,966,411 available for sale investments Proceeds from sale of fixed assets (59,917,626)
Net cash used in investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Pencairan dana jaminan Penempatan dana jaminan Penerimaan dari penjualan obligasi treasuri
27,086,354
-
Cash flows from financing activities Proceeds from security fund Placement of security funds Proceed from sale of treasury bonds
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
26,637,873
370,144
Net cash used in financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
18,518,319
Kas dan setara kas awal periode Kas dan setara kas akhir periode (lihat Catatan 3)
(448,481)
370,144 -
(8,411,869)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
141,064,235
Cash and cash equivalents 119,617,442 at the beginning of the period
159,582,554
Cash and cash equivalents at the end of the period (refer to Note 3)
Catatan atas laporan keuangan interim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
111,205,573
The accompanying notes form an integral part of these interim financial statements
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM a.
Anggaran Dasar
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL a.
Articles of Association
PT Thames PAM JAYA (“Perusahaan”) didirikan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris No. 16 tertanggal 4 Desember 1997 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta dan diubah dengan Akta Notaris No. 15 tertanggal 9 Februari 1998 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H. Anggaran Dasar yang telah diubah ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C21213.HT.01.01.Th.98 tertanggal 25 Februari 1998, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58, Tambahan No. 3975 tertanggal 21 Juli 1998. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah dilakukan berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta, No. 97 tertanggal 24 Maret 2008, mengenai persetujuan untuk mengubah nama Perusahaan yang semula bernama PT Thames PAM JAYA menjadi PT Aetra Air Jakarta, dan menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan UndangUndang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan atas Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-15408.AH.01.02. Th.2008 tertanggal 28 Maret 2008.
PT Thames PAM JAYA (the “Company”) was established within the framework of Foreign Capital Investment Law No. 1/1967 and Law No. 11/1970 by Notarial Deed No. 16 dated 4 December 1997 of Andalia Farida, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., notary in Jakarta and amended by Notarial Deed No. 15 dated 9 February 1998 of Sutjipto, S.H. The amended Articles of Association were approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. C2-1213.HT.01.01.Th.98 dated 25 February 1998, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 58, Supplement No. 3975 dated 21 July 1998. The amendment was made to Articles of Association of the Company based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H.,M.Kn., notary in Jakarta, No. 97 dated 24 March 2008, in relation to approval to change the Company’s name from PT Thames PAM JAYA to PT Aetra Air Jakarta, and to amend the Company’s Articles of Association to conform with the requirements of Indonesian Limited Liability Company Law No. 40/2007. The amendment of the Company’s Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU15408.AH.01.02. Th.2008 dated 28 March 2008.
Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, No. 162 tertanggal 22 Juni 2010 (lihat Catatan 1d), terdapat perubahan susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan yang berlaku efektif tanggal 22 Juni 2010. Akta tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0050087.AH.01.09. Tahun 2010 tertanggal 2 Juli 2010.
Based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, No. 162 dated 22 June 2010 (refer to Note 1d), there were changes in the composition of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners effective on 22 June 2010. The Notarial Deed was notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU-0050087.AH.01.09.Tahun 2010 dated 2 July 2010.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) a.
b.
Anggaran Dasar (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) a.
Articles of Association (continued)
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jakarta dan Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada saat ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama pada tahun 1998.
The Company’s head office is located in Jakarta and the Company has commenced its commercial operation after the Cooperation Agreement was signed in 1998.
Sebagaimana disebutkan pada Anggaran Dasar dan Perjanjian Kerjasama, aktivitas utama Perusahaan adalah menyediakan air bersih dan meningkatkan pelayanan, termasuk distribusi, pemrosesan dan pengelolaan penyediaan air di bagian timur Jakarta, Indonesia.
As stated in the Articles of Association and Cooperation Agreement, the Company’s main activities are to provide clean water supply and to improve service, including distributing, processing and managing the water supply in the eastern part of Jakarta, Indonesia.
Perjanjian Kerjasama Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (“PAM JAYA”) pada tanggal 6 Juni 1 997 dimana perusahaan diberi hak eksklusif untuk mengembangkan dan mengelola produksi dan distribusi air bersih dan air minum di wilayah bagian timur DKI Jakarta (“Proyek”) yang kemudian diubah dengan Perubahan terhadap Perjanjian Kerjasama pada tanggal 28 Januari 1998 untuk mencapai kesepakatan baru dalam hal meningkatkan produksi, distribusi, pengelolaan, dan kemampuan teknologi pengelolaan air di wilayah kerjasama. Berdasarkan perubahan Perjanjian Kerjasama ini, tanggal berlaku Perjanjian Kerjasama adalah 1 Februari 1998 dengan jangka waktu 25 tahun dari sejak tanggal berlakunya.
b.
Cooperation Agreement The Company entered into a Cooperation Agreement (the “Agreement”) with Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibukota Jakarta (“PAM JAYA”) on 6 June 1997, whereby the Company was granted the exclusive right for developing and managing production and distribution of clean water and potable water services in the eastern region of DKI Jakarta (the “Project”) which was amended by addendum to Agreement dated 28 January 1998 to upgrade the operational performance including improvement of production, distribution, management and technological capabilities in the cooperation area. Based on this amendment, the effective date of the Agreement shall be 1 February 1998 with the term of 25 years from the effective date.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued)
Pada tahun 2001, Perusahaan dan PAM JAYA melakukan peninjauan kembali atas Perjanjian Kerjasama dan menandatangani Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 22 Oktober 2001 (“Perjanjian Revisi”). Perjanjian Revisi tersebut mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
In 2001, the Company and PAM JAYA renegotiated the terms and conditions of the Agreement and signed the Amended and Restated Cooperation Agreement (the “Revised Agreement”) on 22 October 2001. The Revised Agreement covers, among others, the following:
1.
1.
Pembagian pendapatan
Revenue sharing
Berdasarkan Perjanjian Revisi, pendapatan yang dibagi adalah semua pendapatan yang diperoleh dan ditagih dari Proyek, termasuk air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan, biaya meter yang dibebankan kepada para pelanggan, beban tetap dan pendapatan lain yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Revisi yang akan dibagi antara PAM JAYA dan Perusahaan.
Based on the Revised Agreement, shared revenue means all revenues generated and collected by the Project including water billed and collected, meter fees charged to customers, fixed charge and other revenue to be stipulated in accordance with the Revised Agreement which was shared between PAM JAYA and the Company.
Semua pendapatan yang dibagi yang diperoleh dan ditagih dari Proyek akan didistribusikan kepada PAM JAYA dan Perusahaan dengan cara sebagai berikut:
All shared revenues generated and collected from the Project shall be distributed to PAM JAYA and the Company in following order:
i.
Bagian pendapatan PAM JAYA (“Kebutuhan Pihak Pertama”) adalah jumlah dalam Rupiah yang terdiri dari pembayaran yang diwajibkan untuk dibayar ke PAM JAYA (“Kebutuhan Utama”), Departemen Keuangan (“Kebutuhan Debt Service”), DKI Jakarta (“Kebutuhan DKI Jakarta”), dan Badan Pengatur (“Kebutuhan Keuangan Badan Pengatur”) seperti yang dinyatakan dalam Perjanjian Revisi;
i.
PAM JAYA’s revenue share (“First Party Requirement”) shall be the Rupiah amount consisting of payments required to be made to PAM JAYA (“Primary Requirements”), the Ministry of Finance (“Debt Service Requirement”), DKI Jakarta (“DKI Jakarta Requirements”) and Regulatory Body (“Regulatory Body Financial Requirements”) as defined in the Revised Agreement;
ii.
Bagian pendapatan Perusahaan adalah jumlah dalam Rupiah yang mana lebih kecil dari: a. Hasil dari jumlah pendapatan yang dibagi dikurangi dengan bagian PAM JAYA; atau b. Hasil dari volume air yang ditagih dan dibayar dikalikan dengan imbalan air yang berlaku pada bulan di mana rekening pelanggan dicetak;
ii.
The Company’s revenue share shall be the Rupiah amount which is the lesser of: a. The result of the shared revenue less PAM JAYA’s revenue share; or b. The result of water volume billed and collected multiplied by the water charge applicable for the month at which the customer is billed;
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 1.
Pembagian pendapatan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 1.
Revenue sharing (continued)
iii. Jika ada kelebihan pendapatan yang dibagi setelah dikurangi poin i dan ii, jumlah ini akan diperlakukan sebagai uang yang masih terhutang kepada Perusahaan yang jumlahnya harus telah disepakati oleh PAM JAYA atau ditetapkan dengan cara lain sesuai dengan yang diatur dalam Perjanjian Revisi; dan
iii. Any excess shared revenues after deducting items i and ii shall be applied to monies owing to the Company which amount shall have been agreed by PAM JAYA or otherwise determined in accordance with the Revised Agreement; and
iv. Jika masih ada kelebihan setelah diberlakukannya poin i, ii, dan iii diatas, maka sisanya akan dibayarkan kepada PAM JAYA.
iv. Any excess amounts following the application of items i, ii and iii above shall be paid to PAM JAYA.
Pendapatan yang tidak dibagi merupakan pendapatan Perusahaan yan g meliputi biaya jasa sambungan pelanggan, denda untuk keterlambatan pembayaran piutang dan pemulihan piutang tidak tertagih pada setiap waktu selama jangka waktu Perjanjian Revisi, bagian dari piutang yang belum diselesaikan yang berkaitan dengan jumlah volume air yang ditagih dikalikan dengan imbalan air yang berlaku pada saat berakhirnya Perjanjian Revisi yang akan ditagih oleh PAM JAYA, biaya pemutusan dan penyambungan kembali, 50% dari semua denda dan penalti yang dikenakan kepada pelanggan selain dari biaya-biaya pemutusan dan penyambungan kembali dan bagian bunga atas jumlah yang terdapat pada rekening escrow.
Unshared revenues of the Company consist of revenue from customer connections, penalties for late payment of receivables and any bad debts recovered at any time during the term of the Revised Agreement, a portion of outstanding receivables relating to the volume of water billed multiplied by the prevailing water charge as at the expiration of the term of the Revised Agreement which will be collected by PAM JAYA, charges on disconnections or reconnections, 50% of all fines and penalties other than the charges on disconnections or reconnections imposed on customers and the interest accruing on the outstanding amount of escrow account.
Perjanjian Revisi ini juga mengatur tentang rekening escrow yang menampung semua penerimaan kas dari para pelanggan yang akan dibagikan sesuai dengan ketentuanketentuan dalam Perjanjian Revisi. Rekening escrow dikelola oleh agen escrow dengan persetujuan PAM JAYA d an Perusahaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syaratsyarat dalam Perjanjian Rekening Escrow. Kecuali dinyatakan lain dalam Perjanjian Revisi, setiap perintah untuk penarikan dana dari rekening escrow akan diverifikasi oleh PAM JAYA sebelum berita acara terkait ditandatangani oleh kedua belah pihak.
The Revised Agreement also provides that an escrow account be maintained into which all sums collected from trade customers shall be deposited for the purpose of distribution in accordance with the terms of the Revised Agreement. The escrow account shall be operated by an escrow agent acceptable to PAM JAYA and the Company under terms and conditions provided in the Escrow Account Agreement. Unless otherwise stated in the Revised Agreement, each instruction for withdrawing funds from the escrow accounts shall be verified by PAM JAYA before the relevant memorandum is signed by both parties.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 1.
Pembagian pendapatan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 1.
ABN AMRO Bank N.V. ditunjuk menjadi agen escrow untuk periode lima tahun pertama sejak tanggal 1 Februari 1998. Sejak 1 Februari 2003, PT Bank Negara Indonesia (Persero) T bk. telah menggantikan ABN AMRO Bank N.V sebagai agen escrow untuk sisa periode Perjanjian Revisi. 2.
Aset yang diserahkan PAM JAYA Kepemilikan atas aset yang diserahkan PAM JAYA kepada Perusahaan tetap berada pada PAM JAYA dan oleh karena itu, aset-aset tersebut tidak diakui sebagai bagian dari aset Perusahaan. Seluruh biaya perbaikan dan pembaharuan atas aset tersebut akan dicatat serta akan disusutkan atau diamortisasikan dalam pembukuan Perusahaan. Perusahaan berhak atas penguasaan dan penggunaan secara eksklusif atas aset-aset tersebut selama jangka waktu Perjanjian Revisi. PAM JAYA menjamin untuk tidak menjual, menyewakan, membebankan, memindahkan, mengalihkan, melepaskan, atau menjaminkan aset yang ada tanpa persetujuan dari pihak Perusahaan di mana persetujuan tidak akan tidak diberikan tanpa alasan yang wajar dan berlaku juga sebaliknya kecuali disepakati secara tertulis oleh kedua belah pihak. Selain itu, Perusahaan diwajibkan untuk memelihara aset tersebut dan semua aset yang diperoleh Perusahaan dalam keadaan dapat dioperasikan dengan baik.
Revenue sharing (continued) ABN AMRO Bank N.V. was appointed as the escrow agent for the first five years starting on 1 February 1998. Since 1 February 2003, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. has replaced ABN AMRO Bank N.V. as the escrow agent for the remainder of the term of the Revised Agreement.
2.
Assets handed over by PAM JAYA The ownership of the assets handed over by PAM JAYA to the Company remains with PAM JAYA and such assets are therefore not included as part of the Company’s fixed assets. The cost of restoration and refurbishment made to these assets is recorded in the Company’s financial and accounting records and is available for depreciation or amortisation by the Company. The Company has exclusive possession and use of these assets during the term of the Revised Agreement. PAM JAYA undertakes not to sell, lease, charge, assign, transfer, dispose of or create any security interest in any of these assets without the consent of the Company which consent shall not be unreasonably withheld, and vice versa except as agreed upon in writing by both parties. In addition, the Company shall maintain these assets and all assets acquired by the Company in good working order and condition in accordance with good operating practices.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 3.
Aset baru a.
Aset tidak bergerak
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 3.
New assets a. Immovable assets
Hak milik atas aset tidak bergerak yang baru berada pada Perusahaan sampai saat biaya perolehan aset tersebut telah disusutkan secara penuh. Setelah itu, kepemilikan akan beralih ke PAM JAYA, akan tetapi Perusahaan berhak setiap waktu sesudah pengalihan itu selama sisa masa Perjanjian Revisi, untuk menggunakan aset tidak bergerak yang baru tersebut secara eksklusif untuk tujuan Proyek.
Title to new immovable assets shall vest in the Company until such time as the original costs of the new immovable assets are fully depreciated. After that the risk was transfer to PAM JAYA, however, the Company shall at all times thereafter during the remainder of the term be entitled to exclusively use such new immovable asset for the purpose of the Project.
Selama menggunakan aset tidak bergerak tersebut, Perusahaan tidak boleh menjual, mengalihkan, memindahkan hak atas aset tersebut ke pihak lain dan tidak akan mengadakan, mengizinkan, atau membiarkan adanya hak jaminan atas seluruh atau salah satu aset tersebut baik untuk tujuan menjamin hutang keuangan menurut perjanjian pendanaan atau lainnya.
During the use of the immovable assets, the Company undertakes that they shall not sell, transfer, assign or otherwise dispose of any new assets to other parties and will not create, permit or suffer to exist any security interest over the assets whether for the purpose of securing any financial indebtedness under financial agreement or otherwise.
Semua aset tidak bergerak baru, akan diserahkan kepada PAM JAYA pada saat berakhirnya jangka waktu Perjanjian Revisi, atau terjadi pengakhiran perjanjian sebelum berakhirnya jangka waktu, atau setiap aset tersebut menjadi surplus aset sesuai dengan ketentuan di dalam Perjanjian Revisi. Dalam kondisi pengakhiran perjanjian kerjasama sebelum berakhirnya jangka waktu, maka aset yang belum disusutkan secara penuh pada saat diserahkan, akan dibayar PAM JAYA sebesar Nilai Buku Bersihnya kepada Perusahaan.
All new immovable assets will be handed over to PAM JAYA on the expiry of the Revised Agreement term or the effective date of termination before the expiry of the Agreement or any new immmovable asset becoming a surplus asset in accordance with the requirement in the Revised Agreement. In the circumstances of the termination of Agreement before the expiry of the term, such new immovable assets that has not been fully depreciated or amortised, then PAM JAYA shall pay to the Company the Net Book Value of such asset.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 3.
Aset baru (lanjutan) b.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 3.
Aset bergerak
b.
Hak atas aset bergerak baru berada pada Perusahaan sampai berakhirnya jangka waktu Perjanjian Revisi. Semua aset bergerak baru akan diserahkan ke PAM JAYA apabila terjadi peristiwa seperti yang diterangkan sebelumnya pada aset baru tidak bergerak. Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditentukan, maka aset bergerak baru yang belum disusutkan secara penuh pada saat diserahkan akan dibayar oleh PAM JAYA sebesar Nilai Buku Bersih aset tersebut kepada Perusahaan. 4.
Opsi PAM JAYA untuk membeli
New assets (continued) Movable assets Title to new movable assets shall vest in the Company until the expiry of the Revised Agreement term. All new movable assets will be handed over to PAM JAYA on the condition similar to those applied in new immovable assets. In the circumstances of termination of the Agreement before the expiry of the term such new movable assets that have not been fully depreciated, then PAM JAYA shall pay to the Company the Net Book Value of the assets.
4.
PAM JAYA’s option to purchase
Sepuluh tahun setelah pelaksanaan Perjanjian Revisi, PAM JAYA memiliki hak mengeksekusi opsi untuk membeli seluruh hak, hak milik, dan kepentingan Perusahaan dalam Proyek dengan membayar suatu imbalan keuangan tertentu seperti diatur dalam Perjanjian Revisi.
Ten years after the execution of the Revised Agreement, PAM JAYA has the contractual right to purchase all of the Company’s rights, titles and interests in the Project for a financial consideration in accordance with the term of the Revised Agreement.
Harga dasar pengakhiran kerjasama dihitung dari nilai buku bersih aset baru, aset tidak berwujud yang ditetapkan, persediaan barang, dan barang yang habis dipakai yang dibuat, dibiayai dan diperoleh, dibangun, atau diperbaharui oleh Perusahaan sehubungan dengan Proyek dan semua uang yang terhutang kepada Perusahaan berdasarkan Perjanjian Revisi, ditambah dengan biaya dan pengeluaran langsung yang dikeluarkan Perusahaan yang timbul sebagai akibat dari pengakhiran Perjanjian Kerjasama.
The base termination price is calculated based on the net book value of the new assets, specified intangible assets and inventory and consumables made, financed and acquired, constructed or refurbished by the Company in respect of the Project and all moneys outstanding to the Company based on the Revised Agreement plus direct costs and expenses incurred by the Company arising from the termination of the Agreement.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 5. Penyerahan kembali seluruh kegiatan operasional
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued) 5.
Setelah tanggal berakhirnya jangka waktu atau berlakunya pengakhiran Perjanjian Revisi, Perusahaan wajib melaksanakan pengalihan secara penuh dan efektif berdasarkan peraturan perundang-undangan dan menyerahkan kembali kepada PAM JAYA semua hak, hak milik dan kepentingan dalam Proyek dan setiap aset baru yang kepemilikannya belum dialihkan kepada PAM JAYA selama jangka waktu Perjanjian Revisi, bebas dari seluruh hak gadai, jaminan atau pembebanan lainnya. 6. Periode transisi
Upon the expiration of the term or effective termination of the Revised Agreement, the Company shall effect a full and effective transfer under the law and hand back to PAM JAYA all of its rights, titles and interests in the Project and in any new assets the ownership of which has not been transfered to PAM JAYA during the term of the Revised Agreement, free of any lien, charge or encumbrance.
6.
Selama periode transisi dari 1 April 2001 sampai dengan 31 Desember 2002, jumlah imbalan air yang akan dibayar PAM JAYA kepada Perusahaan diturunkan dari Rp 3.107,73 (nilai penuh) menjadi Rp 2.400,00 (nilai penuh) untuk 3 setiap meter kubik (“m ”) air dan akan disesuaikan pada awal setiap semester selama masa Perjanjian Revisi, sehingga, Perusahaan dapat memperoleh kembali biaya-biaya operasi aktual dan wajar sebesar Rp 170 milyar (nilai penuh) pada tahun 2001 dan Rp 165 milyar (nilai penuh) pada tahun 2002 dari PAM JAYA.
7. Audit Perusahaan sebagai perusahaan yang melayani publik wajib membuat dan melakukan pembukuan yang transparan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Revisi ini, yang dapat diaudit setiap saat oleh PAM JAYA berdasarkan kerangka acuan yang disepakati bersama. Selain itu Badan Pengatur dan Instansi Pemerintah berwenang lainnya dapat pula mengaudit Perusahaan.
Hand-back of entire operations
Transition period During the transition period 1 April 2001 to 31 December 2002, water charge paid by PAM JAYA to the Company were reduced from Rp 3,107.73 (full amount) to Rp 2,400.00 (full amount) of each 3 water cubic meter (“m ”) and the amount will be adjusted in the beginning of the relevant semester during the term of the Revised Agreement, consequently, the Company may recover from PAM JAYA its mutually agreed real and reasonable costs over the amount of Rp 170 billion (full amount) and Rp 165 billion (full amount) during 2001 and 2002, respectively.
7.
Audit The Company as a public utility service company shall establish and maintain transparent accounts in respect of its performance of the Revised Agreement, which may be audited at any time by PAM JAYA based on term of reference to be mutually agreed. The Regulatory Body and other relevant Governmental authority having the authority may also audit the Company.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued)
Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan, Acuatico Pte. Ltd. (“Acuatico”) (lihat Catatan 1c) dan PAM JAYA sepakat untuk melaksanakan pokok-pokok yang disetujui dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 3 Januari 2007 dengan membuat adendum terhadap Perjanjian Kerjasama sebagai berikut:
On 28 December 2007, the Company, Acuatico Pte. Ltd. (“Acuatico”) (refer to Note 1c) and PAM JAYA agreed to implement agreed principles stated in Memorandum of Understanding signed on 3 January 2007 by amending the Cooperation Agreement as follows:
Menambah klausa baru dalam Perjanjian Kerjasama yang menyatakan jika target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama tidak tercapai akibat kelalaian Perusahaan, maka Perusahaan wajib membayar suatu penalti kelebihan penarikan imbalan Proyek dan memperhitungkannya dalam keuangan Proyek setiap tahun dan setiap lima tahunan;
Add a new clause of the Cooperation Agreement stating if the targets set out in the Cooperation Agreement are not achieved due to Company’s failure, then the Company shall pay a penalty of the excess of water charge withdrawal to the Project and compensate it into financial of the Project every year and every five year;
Perusahaan menyetujui mekanisme penggantian anggota direksi harus terlebih dahulu dikonsultasikan kepada PAM JAYA dan konsultan independen yang akan ditunjuk pemegang saham Perusahaan;
The Company agrees that the replacement mechanism of Directors shall be discussed with PAM JAYA and an independent consultant appointed by the shareholders of the Company;
Acuatico dan PT Alberta Utilities (“Alberta”) sebagai pemegang saham baru (lihat Catatan 1c) tidak diperbolehkan untuk mengalihkan saham kepada pemegang saham lainnya dan/atau afiliasinya maupun pihak lain manapun selama lima tahun terhitung sejak 17 Januari 2007. Pengalihan setelah lima tahun diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada PAM JAYA, dan kepemilikan saham dari para pemegang saham baru tidak akan kurang dari 51% dari seluruh saham Perusahaan;
Acuatico and PT Alberta Utilities (“Alberta”) as new shareholders (refer to Note 1c) are prohibited to transfer the shares to other shareholders and/or its affiliated or any third party for a period of five years since 17 January 2007. The transfer may take place after five years with prior written notice to PAM JAYA, and the aggregate shareholdings of the new shareholders would not be less than 51% of the Company’s total shares;
Para pihak menyepakati bahwa pemegang saham Perusahaan dan afiliasinya menjamin tidak akan terjadi cross default dan/atau transfer pricing/costs yang tidak ada kaitannya dengan bisnis Perusahaan antara Pemegang Saham Perusahaan dan afiliasinya kecuali yang menjadi haknya;
The parties agree that the Compan y’s shareholders and their affiliates guarantee there will be no cross default and/or transfer pricing/costs which are not relevant to the business of the Company between the Company’s shareholders and their affiliates except for their right;
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued)
Setiap bantuan jasa teknis (“TSA”) yang dibayarkan Perusahaan kepada pemegang saham hanya dapat digunakan semata-mata untuk kegiatan yang memberikan manfaat langsung kepada Proyek, dan PAM JAYA berhak menunjuk auditor independen untuk melakukan audit terhadap penggunaan TSA tersebut; dan
Any technical service assistance (“TSA”) to be paid by the Company to its shareholders shall merely be used for activities which contribute to the direct benefit of the Project and PAM JAYA entitled to appoint an independent auditor to conduct audit to the TSA performance; and
Menyediakan dana kepada Perusahaan untuk mencapai komitmen penyediaan barang modal yang telah disetujui sebagai bagian dari kewajiban Perusahaan.
To provide fund to the Company to achieve the agreed capital expenditure as part of the Company’s responsibility.
Pada tanggal 8 Januari 2009, Perusahaan dan PAM JAYA menandatangani Addendum Keempat terhadap Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali mengenai Rebasing untuk periode 2008 – 2012 sebagai berikut:
On 8 January 2009, the Company and PAM JAYA entered into Fourth Addendum to the amended and restated Cooperation Agreement regarding Rebasing for period of 2008 – 2012 as follows:
1.
Imbalan air ditetapkan kembali menjadi sebesar Rp 5.670,15 (nilai penuh) per m 3 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Juli 2008 (“Tanggal Imbalan Air Baru”) dan secara otomatis diindeksasi mulai Semester I/2009 sesuai dengan formula indeksasi imbalan baru yang tercantum dalam Addendum Keempat.
1. The Water Charge is reset at Rp 5,670.15 (full amount) per m 3 and effective on 1 July 2008 (the “New Date of Water Charge”) and automatically indexed from Semester I/2009 in accordance with new water charge indexation formula as set out in the Fourth Addendum.
2.
Program investasi modal untuk periode 2008 - 2012 sebesar Rp 681,8 milyar (nilai penuh) adalah berdasarkan harga konstan 2008.
2. The capital investment programme for the 2008 - 2012 period shall be Rp 681.8 billion (full amount) based on 2008 constant price.
3.
Program Investasi yang diusulkan sebesar Rp 1.231.194.479 untuk periode 2013 sampai 2022.
3. The proposed Investment Program of Rp 1,231,194,479 for 2013 to 2022 period.
4.
Setelah pengurangan atas denda kontraktual dan penyesuaianpenyesuaian lainnya, shortfall dan jumlah terhutang lainnya ditentukan dalam Perjanjian Kerjasama yang diubah dan Ditetapkan Kembali sebesar Rp 250.141.204.
4. After deduction of contractual penalties and other adjustments, the shortfall and other outstanding monies is set out in the Amended and Restated Cooperation Agreement at Rp 250,141,204.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
c.
Perjanjian Kerjasama (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued) b.
Cooperation Agreement (continued)
5.
Kompensasi atas ketidaktercapaian volume terjual untuk Periode Lima Tahun Kedua untuk tahun 2005-2007 yang harus dibayarkan kepada PAM JAYA sebesar Rp 183.084.000. Jumlah ini akan dik urangkan dari jumlah terhutang PAM JAYA kepada Perusahaan.
5.
Compensation of unachieved volume sold for the Second Five Year Period for the years 2005 - 2007 must be paid to PAM JAYA is Rp 183,084,000. The amount shall be deducted from outstanding monies due from PAM JAYA to the Company.
6.
Perusahaan dan PAM JAYA sepakat bahwa biaya dukungan teknis akan dihitung berdasarkan pendapatan bersih rekening berjalan yang mulai berlaku tahun 2008.
6.
The Company and PAM JAYA agree that the technical assistance fee shall be calculated on the basis of the current net revenue that shall be applied starting 2008.
7.
Perjanjian untuk membahas definisi Manifest Error akan dilakukan dalam tiga bulan sejak tanggal penandatanganan. Jika tidak tercapai kesepakatan maka proses mengacu pada PERDA No. 11 Tahun 1993.
7.
An agreement to review the definition of Manifest Error within three months of the date of signing. Should no agreement be reached the process shall refer to PERDA No. 11 Year 1993.
8.
Rumusan kompensasi atas ketidaktercapaian volume terjual untuk periode ketiga dan periode selanjutnya yang disepakati adalah (Perkiraan Pendapatan – Pendapatan Aktual) x 70%.
8.
The formula for compensation of unachieved volume sold for third and subsequent periods is agreed at (Revenue Projection – Actual Revenue) x 70%.
9.
Perusahaan diharuskan menerapkan standar air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/2002 dimulai pada tahun 2009. Sesuai dengan Addendum Keempat dari Perjanjian Revisi, Perusahaan harus memperluas cakupan wilayah air minum sampai dengan 100% atas wilayah jasanya.
9.
The Company shall implement drinking water standards pursuant to Minister of Health Regulation No. 907/MENKES/SK/2002 commencing 2009. Under the Fourth Addendum to the Revised Agreement, the Company shall extend drinking water coverage to 100% of the Service Area.
Perubahan pemegang saham Pada tanggal 17 Januari 2007, menindaklanjuti perjanjian pada tanggal 28 Juni 2006 dan perjanjian selanjutnya, Thames Water Overseas Limited (“TWOL”) menjual seluruh sahamnya di Perusahaan kepada Acuatico, sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura. Seluruh saham ini mewakili 95% dari modal saham yang ditempatkan.
c.
Changes of Shareholders On 17 January 2007, pursuant to agreement on 28 June 2006 and subsequent agreement, Thames Water Overseas Limited (“TWOL”) sold its entire shares in the Company to Acuatico, a company registered in Singapore. This represents 95% of the issued share capital.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Perubahan pemegang saham (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Pada tanggal yang sama, pemegang 5% saham Perusahaan, PT Tera Meta Phora “ ( TMP”), menjual sahamnya kepada Alberta, sebuah perusahaan yang terdaftar di Indonesia. d.
Lain-lain
At the same date, PT Tera Meta Phora (“TMP”), the holder of the remaining 5% of share, sold their share to Alberta, a company registered in Indonesia. d.
Susunan Dewan Komisaris dan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Changes of Shareholders (continued)
Direksi
Others The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors were as follows:
30 Juni 2010
30 June 2010 Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Edgardo Advincula Bautista Fatah Setiawan Topobroto Rhamses Simanjuntak Purwoko Hadi Kanaka Puradiredja
President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
Direksi/ Directors Presiden Direktur Direktur
Syahril Japarin Kemal Arief Indrawan Krisna Pribadi Lintong Hutasoit
30 Juni 2009
President Director Directors
30 June 2009 Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Edgardo Advincula Bautista Fatah Setiawan Topobroto Purwoko Hadi
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi/ Directors Presiden Direktur Direktur
Syahril Japarin Kemal Arief Rhamses Simanjuntak Michael Ronald Fordham
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal laporan keuangan interim ini adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
President Director Directors
The composition of the Company’s Audit Committee as at the date of these interim financial statements was as follows:
Purwoko Hadi Kanaka Puradiredja Bernardi Djumiril
Chairman Members
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Lain-lain (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 3.122.585 untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2010 (2009: Rp 4.452.443). 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Others (continued) Total remuneration paid to the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the six month period ended 30 June 2010 amounted to Rp 3,122,585 (2009: Rp 4,452,443).
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan interim Perusahaan telah disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi pada tanggal 30 Agustus 2010.
The Company’s interim financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors on 30 August 2010.
Laporan keuangan interim telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM dan LK”) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
The accompanying interim financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (“BAPEPAM and LK”) Regulation No. VIII. G. 7 regarding the Guidance of Presentation of the Financial Statements as stipulated in the Deed of Head of BAPEPAM and LK No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000.
a.
a.
Dasar penyusunan interim
laporan
keuangan
Basis of preparation financial statements
of
the
interim
Laporan keuangan interim telah disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali efek yang tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba -rugi. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim adalah Rupiah Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”).
The interim financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except for available for sale investment and financial assets and financial liabilities measured at fair value through profit or loss statement. The reporting currency used in the preparation of the interim financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”).
Laporan arus kas interim disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas da n setara kas mencakup kas, kas pada bank, dan investasi jangka pendek dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
The interim statement of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan interim (lanjutan)
laporan
keuangan
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Seluruh angka dalam laporan keuangan interim ini, kecuali dinyatakan secara khusus, disajikan dalam ribuan Rupiah. b.
Penjabaran mata uang asing
Basis of preparation of the financial statements (continued) Figures in the interim financial statements are expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated.
b.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksi-traksaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi interim.
Transactions denominated in foreign currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and the translations of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the interim statement of income.
Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
Exchange rates, based on the Bank of Indonesia middle rate, used at the balance sheet dates were as follows (Rupiah full amount):
2010 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS” atau “AS$”) setara Rupiah Dolar Singapura (“SGD”) setara Rupiah Pound Sterling Inggris (“GBP”) setara Rupiah Dolar Australia (“AUD”) setara Rupiah Euro (“EUR”) setara Rupiah Peso (“PHP”) setara Rupiah Ringgit (“MYR”) setara Rupiah Baht Thailand (“THB”) setara Rupiah Dolar Hongkong (“HKD”) setara Rupiah Yen Jepang (“JPY”) setara Rupiah
2009
9,083
10,225
6,481
7,055
13,680
16,990
7,730 11,087 196 2,784
8,291 14,432 212 2,902
280
301
1,167
1,319
103
107
United States Dollar ( “US Dollar” or “US$”) equivalent to Rp Singapore Dollar (“SGD”) equivalent to Rp Great Britain Pound Sterling (“GBP”) equivalent to Rp Australian Dollars (“AUD”) equivalent to Rp Euro (“EUR”) equivalent to Rp Peso (“PHP”) equivalent to Rp Ringgit (“MYR”) equivalent to Rp Thailand Baht (“THB”) equivalent to Rp Hongkong Dollar (“HKD”) equivalent to Rp Japanese Yen (“JPY”) equivalent to Rp
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
e.
Pengakuan pendapatan dan beban
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Revenue and expense recognition
Perjanjian Kerjasama memberikan hak kepada Perusahaan untuk mengakui pendapatan berdasarkan volume air yang ditagih dan dibayar dikalikan dengan imbalan 3 air per m yang ditetapkan sebelumnya. Perusahaan mengakui pendapatan berdasarkan volume air yang dijual dan ditagih, yang disesuaikan untuk mencerminkan tingkat penerimaan pembayaran dengan mempertimbangkan secara seksama jumlah volume yang akan diterima dari penerimaan pembayaran tersebut.
The Cooperation Agreement entitles the Company to recognise revenue based upon volume of water billed and collected multiplied by a predetermined water charge 3 per m . The Company recognises revenue on the basis of the volume sold and billed adjusted to reflect the collections and prudent judgement of what will be collected.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
Piutang usaha
d.
Trade receivables
Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari PAM JAYA untuk jasa distribusi, pengelolaan, penyediaan air di bagian timur Jakarta, Indonesia. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from PAM JAYA for distributing, processing and managing services of water supply in the eastern part of Jakarta, Indonesia. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non current assets.
Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.
Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.
Persediaan
e.
Inventories
Persediaan terdiri dari bahan kimia dan material untuk Proyek dan pemeliharaan Proyek diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan bahan kimia dan material untuk Proyek ditentukan berdasarkan metode rata -rata tertimbang, setelah dikurangi cadangan persediaan usang.
Inventories consist of chemicals and material for capital Projects and maintenance Projects and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost for chemicals and material for capital projects are determined on the weighted average basis, less allowance for obsolete inventory.
Penyisihan untuk persediaan yang sudah usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing -masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory item.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f.
AKUNTANSI
Aset dan kewajiban keuangan
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
On 1 January 2010, the Company has adopted Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010.
f.1. Aset keuangan
f.1. Financial assets
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, (ii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) Pinjaman dan piutang, dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Aset keuangan tidak diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Company classifies its financial assets into the categories of: (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) held-tomaturity investments, (iii) loans and receivables and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Company has transferred substantially all risks and reward of ownership.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba -rugi
(i) Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang d iukur pada nilai wajar melalui laporan laba -rugi adalah aset keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Keuntungan atau kerugi an yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan didalam laporan laba -rugi interim di dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan ini diakui didalam laporan laba -rugi interim sebagai bagian dari pendapatan lai nlain pada saat hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial assets is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Gain or losses arising from changes in fair value of the financial assets are presented in the interim statement of income in the period in which they arised. Dividend income from the financial assets is recognised in the interim statement of income as part of other income when the Company’s right to receive payment is established.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f.
AKUNTANSI
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities (continued)
f.1. Aset keuangan (lanjutan)
f.1. Financial assets (continued)
(i)
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi (lanjutan) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba-rugi, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya.
(ii) Investasi tempo
yang
dimiliki hingga
jatuh
Financial assets at fair value through profit or loss (continued) Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the income statement, and subsequently carried at fair value.
(ii) Held-to-maturity investments
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determined payments and fixed maturities that the Company has the positive intention and ability to hold the financial assets to its maturity, except for:
(a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi;
(a) investment that upon initial recognition designated as financial assets at fair value through profit or loss;
(b) investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
(b) investment that designated in the category of available-for-sale; and
(c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang.
(c) investment that meet the definition of loans and receivables.
Mereka dimasukkan didalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat dikaitkan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Held-to-maturity investments are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) f.1. Aset keuangan (lanjutan) (ii) Investasi yang dimiliki hingga tempo (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities (continued) f.1. Financial assets (continued)
jatuh
(ii) Held-to-maturity investments (continued)
Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif diakui didalam laporan laba-rugi interim sebagai bagian dari pendapatan lain-lain.
Interest on the investments calculated using the effective interest method is recognised in the interim statement of income as part of other income.
(iii) Pinjaman dan piutang
(iii) Loans and receivables
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka dimasukkan di dalam aset lancar, kecuali untuk yang jatuh temponya lebih besar dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determined payments and not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets.
Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman atau piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi. Mereka dimasukkan didalam aset tidak lancar, kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
(iv) Available-for-sale financial assets
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or that are not classified as loans or receivables, held-to-maturity investments and financial assets at fair value through profit or loss. They are included in noncurrent assets, unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities (continued)
f.1. Aset keuangan (lanjutan)
f.1. Financial assets (continued)
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
(iv) Available-for-sale financial assets (continued)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dengan nilai wajar, dimana keuntungan dan kerugian diakui melalui laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas, diakui dalam laporan laba-rugi interim.
Available-for-sale financial assets are initially resognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial assets are carried at fair value, with gains and losses recognised in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognised. If the available-for-sale financial assets are impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity, is recognised in the interim statement of income.
Bunga atas sekuritas yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode suku bunga efektif diakui didalam laporan interim laba-rugi sebagai bagian dari pendapatan lain-lain. Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui didalam laporan laba-rugi interim sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan.
Interest on available-for-sale securities calculated using the effective interest method is recognised in the interim statement of income as part of other income. Dividend on available-for-sale equity instruments are recognised in the interim statement of income as part of other income when the Company’s right to receive the payment is established.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities (continued)
f.2. Kewajiban keuangan
f.2. Financial liabilities
Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat kewajiban keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi kewajiban keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Kewajiban keuangan tidak diakui ketika kewajiban tersebut berakhir yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company classifies its financial liabilities into the categories of: (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities carried at amortised cost. The classification depends on the purpose for which the financial liabilities were acquired. Management determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are derecognised when it is extinguished which is the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
(i)
(i)
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi adalah kewajiban keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam jangka pendek.
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities held for trading. A financial liabilities is classified in this category if incurred principally for the purpose of repurchasing it in the short-term.
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada nilai wajarnya, dimana keuntungan atau kerugiannya diakui dalam laporan labarugi interim.
Financial liabilities carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value and subsequently carried at fair value, with gains and losses recognised in the interim statement of income.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities (continued)
f.2. Kewajiban keuangan (lanjutan)
f.2. Financial liabilities (continued)
(ii) Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
(ii) Financial liabilities carried at amortised cost
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan tersebut diukur pada pada biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Mereka dimasukkan didalam kewajiban lancar, kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Kewajiban keuangan ini diklasifikasikan sebagai kewajiban tidak lancar.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss, are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial liabilities are carried at amortised cost using effective interest method. They are included in current liabilities, except for maturities more than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current liabilities.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi interim ketika kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognised in the interim statement of income when the financial liabilities are derecognised or impaired, as well as through amortisation process.
f.3. Estimasi nilai wajar
f.3. Fair value estimation
Perusahaan menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
The Company uses widely recognised valuation models for determining fair values of nonstandardised financial instruments of lower complexity. For these financial instruments, inputs into models are generally market observable.
f.4. Saling hapus antar instrumen keuangan
f.4. Offsetting financial statements
Aset keuangan dan kewajiban keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam neraca interim jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara bersih, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the interim balance sheet when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Penurunan nilai dari aset keuangan (i)
Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Impairment of financial assets (i)
Assets carried at amortised cost
Pada setiap tanggal neraca Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company assesses at the balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang Perusahaan gunakan untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi:
The criteria that the Company uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include:
-
-
significant financial difficulty of the issuer or obligor;
-
a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments;
-
the lenders, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider;
-
It becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation;
-
the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or
-
-
-
-
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Penurunan (lanjutan) (i)
nilai
dari
aset
keuangan
Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) -
data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba-rugi interim.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Impairment of financial assets (continued)
(i)
Assets carried at amortised cost (continued) -
observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including: adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio.
If there is objective evidence of impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The asset’s carrying amount of the asset is reduced either directly or through use of allowance account. The amount of the loss is recognised in the interim statement of income.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Penurunan (lanjutan) (i)
nilai
dari
aset
keuangan
Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba-rugi interim.
(ii) Aset yang tersedia untuk dijual Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba-rugi interim.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Impairment of financial assets (continued)
(i)
Assets carried (continued)
at
amortised
cost
If, in subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss shall be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal shall not result in carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment reversed. The reversal amount shall be recognised in interim statement of income.
(ii) Assets classified as available for sale When a decline in the fair value of an available for sale financial asset has been recognised directly in equity and there is objective evidence that the assets impaired, the cumulative loss that had been recognised in the equity shall be reclassified from equity to profit or loss even though the financial asset has not been derecognised. The amount of the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in interim statement of income.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Penurunan (lanjutan) (ii)
h.
nilai
Aset yang (lanjutan)
dari
aset
tersedia
keuangan
untuk
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Impairment of financial assets (continued)
dijual
(ii) Assets classified as available for sale (continued)
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba-rugi interim atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan labarugi.
The impairment losses recognised in the interim statement of income for an investment in an equity instrument classified as available for sale shall not be reversed through profit and loss.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba-rugi interim, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba-rugi interim.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the interim statement of income, the impairment loss is reversed through the separate interim income statement.
Aset tetap dan penyusutan
h.
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan berdasarkan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset atau sisa masa berlaku Perjanjian Kerjasama, yang ditentukan sebagai berikut:
Fixed assets and depreciation Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets are depreciated from the month the assets are placed into service using the straightline method to their estimated residual value over the lesser of their estimated useful lives of the assets or the remaining term of the Agreement as follows:
Tahun/Years Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek
8 4 4 4 4 – 16 5 – 16 12
Building Computers Motor vehicles Office equipment Plant and machinery Networks Project costs
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Fixed assets and depreciation (continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba-rugi interim dalam periode di mana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the interim statement of income during the financial period in which they are incurred.
Masa manfaat aset dan nilai sisa dievaluasi dan disesuaikan, jika diperlukan, minimum pada setiap akhir tahun buku. Efek dari setiap penyesuaian ini diakui dalam laporan laba-rugi interim secara prospektif.
The assets’ useful lives and residual values shall be reviewed, and adjusted if appropriate, at least at the financial year-end. The effects of any revisions are recognised in the interim statement of income, prospectively.
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan interim dan keuntungan dan kerugian yang timbul akibat pelepasan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi interim.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are eliminated from the interim financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the interim statement of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, pemasangan mesin serta penambahan dan penggantian jaringan (instalasi air) dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya -biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of buildings and plant, the installation of machinery and extension/replacement of network (water installations) are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the same date.
Penurunan nilai dari aset non-keuangan Pada tanggal neraca, Perusahaan melakukan telaah untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
i.
Impairment of non-financial assets At balance sheet date, the Company undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Penurunan nilai dari aset non-keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Aset tetap dan aset tidak lancar lain-lain ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi antara harga jual bersih atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai , aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi. j.
Hutang usaha
Impairment (continued)
of
non-financial
assets
Fixed assets and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of impairment is recorded as income in the period when the reversal occurs.
j.
Trade payables
Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar atas barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam transaksi bisnis pada umumnya. Hutang usaha dikelompokkan sebagai kewajiban lancar apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, hutang usaha tersebut disajikan sebagai kewajiban tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.
Hutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur pada harga perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
l.
Pinjaman
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Borrowings
Pinjaman diakui pada awalnya pada nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman kemudian dinyatakan pada biaya perolehan diamortisasi; selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai pelepasan diakui didalam laporan laba-rugi interim selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction cost incurred. Borrowing are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the interim statement of income over the period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dengan penarikan dilakukan. Apabila tidak ada bukti bahwa besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode dari fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
l.
Transaction with related parties
PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” mendefinisikan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
SFAS No. 7 “Related Party Disclosures” defines related parties as follows:
i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, anak perusahaan, dan fellow subsidiaries);
i) Enterprises that through one or more intermediaries control, or are controlled by, or are under common control of the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
with
related
parties
ii) Perusahaan asosiasi;
ii) Associated companies;
iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan atas perusahaan tersebut, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; dan
iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individual; and
iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, termasuk komisaris, direksi, manajemen, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
iv) Key management personnel that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing, and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, and management, and close members of the families of such individuals.
Sifat dan besarnya transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam laporan keuangan interim. Transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat harga, kondisi, dan persyaratan yang ditetapkan antara pihak-pihak tersebut.
The nature and extent of the transactions with related parties have been disclosed in the interim financial statements. Such transactions are conducted on terms agreed between the parties.
m. Laba bersih per saham dasar
m. Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. n.
Transaction (continued)
Imbalan karyawan (i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja Perusahaan mempunyai dua jenis karyawan, yaitu karyawan langsung dan karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA. Sebagian besar karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA adalah anggota Dana Pensiun PAM Seluruh Indonesia (“Dapenma Pamsi”), program pensiun manfaat pasti.
Basic earning per share is calculated by dividing net income by the weightedaverage number of ordinary shares outstanding during the period. n.
Employee benefits (i) Post-retirement benefit obligations The Company has two types of employees, direct employees and employees seconded from PAM JAYA. Most employees seconded from PAM JAYA are members of Dana Pensiun PAM Seluruh Indonesia (“Dapenma Pamsi”), a defined benefit pension plan.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
Imbalan karyawan (lanjutan) (i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Employee benefits (continued) (i) Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Imbalan karyawan sehubungan dengan pensiun, pesangon, pembayaran kompensasi dan manfaat lainnya diakui pada saat manfaat tersebut telah menjadi hak bagi karyawan dan dihitung berdasarkan:
Employee benefits relating to retirement, severance, service compensation payments and other benefits are recognised when they are vested to the employees and calculated based on:
-
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk karyawan langsung, dan
-
The Labour Law No. 13/2003 for direct employees, and
-
Mana yang lebih tinggi antara kewajiban yang dihitung berdasarkan program pensiun manfaat pasti dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA.
-
The higher of benefit obligation provided under defined benefit pension plan and the Labour Law No. 13/2003 for employees seconded from PAM JAYA.
Sampai dengan 30 Juni 2010, Dapenma Pamsi telah memisahkan aset program antara pendiri dan mitra pendiri Dapenma Pamsi. Oleh karena itu, aset program dipertimbangkan oleh aktuaris independen dalam menghitung imbalan kerja untuk karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA.
As of 30 June 2010, Dapenma Pamsi has separated the plan assets of the founder and co-founders of Dapenma Pamsi. Therefore, these plan assets are considered by the independent actuary when calculating the employee benefits for employees seconded from PAM JAYA.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam necara interim adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara periodik menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The liability recognised in the interim balance sheets in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is determined based on the periodic calculation of independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension liabilities.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
Imbalan karyawan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
(i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
(i) Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Biaya yang diakui dalam laporan laba rugi interim termasuk biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, dan amortisasi biaya jasa lalu dan keuntungan dan kerugian aktuarial. Kewajiban jasa lalu diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama estimasi periode jasa ratarata sampai manfaat tersebut menjadi hak karyawan.
Expenses charged to the interim statement of income include current service cost, interest on the obligation, and the amortisation of past service cost and actuarial gain and losses. The past service liability is amortised over the estimated average service period until the benefits become vested, on a straight-line basis.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan dalam asumsi aktuarial dan perubahan program pensiun yang jumlahnya melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of fair value of the plan assets at the balance sheet date are charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees.
(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
(ii) Termination benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihe ntikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. o.
Employee benefits (continued)
Perpajakan Beban pajak untuk suatu periode terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan interim laba-rugi.
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Company recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
o.
Taxation The tax expense for the period comprises current and deferred income tax. The tax expense is recognised in the interim statement of income.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Taxation (continued)
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan interim dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode kewajiban neraca. Tarif pajak yang digunakan untuk menghitung pajak penghasilan tangguhan adalah tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku.
Deferred income tax is recognised using the balance sheet liability method on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the interim financial statements. The tax rate used to calculate the deferred income tax is current enacted or sustantially enacted tax rates.
Aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai.
Deferred tax assets relating to future tax benefits and the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the future tax benefits and unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment letter is received or, if objected to or appealed against, when the results of the objection or appeal are determined.
p. Dividen Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan interim Perusahaan dalam periode dimana pembagian dividen tersebut diumumkan. q. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan interim sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan interim, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
p. Dividends Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the Company’s interim financial statements in the period in which the dividends are declared. q. Use of estimates The preparation of interim financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the interim financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results could differ from those estimates.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN SETARA KAS
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
3. 2010
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009
Kas Rupiah
502,114
530,360
Cash on hand Rupiah
Total kas Rupiah
502,114
530,360
Total cash on hand in Rupiah
Dolar AS Mata uang asing lainnya
62,627 19,085
190,556 25,568
US Dollars Other foreign currencies
Total kas mata uang asing
81,712
216,124
Total cash on hand in foreign currencies
583,826
746,484
Total cash on hand
Jumlah kas Kas di bank Rupiah - Standard Chartered Bank - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank CIMB Niaga Tbk - PT Bank Permata Tbk
2,235,751
9,959,257
17,827,940 1,653,121
30,185,750 460,192
1,070,786 1,669,272 9,866,939
1,048,454
Cash in banks Rupiah Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk -
Total rekening Rupiah
34,323,809
41,653,653
Total Rupiah accounts
13,228
131,276
Dolar AS - Standard Chartered Bank - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
878,941
Total rekening Dolar AS
892,169
186,634
Total US Dollars accounts
35,215,978
41,840,287
Total cash in banks
Total kas di bank
US Dollars Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai 55,358 Banking Corporation Limited
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3. 2010
Deposito berjangka Rupiah - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Kesejahteraan Ekonomi - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Mega Tbk - PT Bank Eksekutif Internasional Tbk - PT Bank CIMB Niaga Tbk Total deposito berjangka
2009
86,782,750
63,618,802
-
5,000,000
20,000,000 5,000,000
-
10,000,000 2,000,000
-
Time deposits Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Kesejahteraan Ekonomi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk -
123,782,750
68,618,802
Total time deposits
159,582,554
111,205,573
Tingkat suku bunga dari deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut:
The interest rates of the above time deposits was as follows:
2010 Rupiah
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (lanjutan)
2009
6.00% - 7.00%
KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
7.00% - 10.00%
4.
Rupiah
RESTRICTED CASH
2010
2009
Kas di bank Rupiah - PT Bank CIMB Niaga Tbk
2,557,145
1,650,569
Cash in bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Deposito berjangka - PT Bank CIMB Niaga Tbk
12,290,000
12,290,000
Time deposit PT Bank CIMB Niaga Tbk -
14,847,145
13,940,569
Deposito berjangka dan rekening bank di PT Bank CIMB Niaga Tbk disediakan untuk menjamin pelunasan kewajiban sehubungan dengan hutang obligasi (lihat Catatan 14).
The time deposits and bank account in PT Bank CIMB Niaga Tbk are provided to secure the settlement of obligation of bonds payable (refer to Note 14).
Tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of the above time deposit was as follows:
2010 Rupiah
6.75% - 7.00%
2009 7.00%
Rupiah
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
EFEK YANG DIPERDAGANGKAN
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
5. 2010
Pihak ketiga: Harga perolehan Ditambah: Laba atas kenaikan nilai investasi yang belum direalisasi
2009
1,012,655
Third parties: Cost
10,000,000
Add: Unrealised gain from increase in 336,667 investment value
1,500 1,014,155
6.
TRADING SECURITIES
10,336,667
Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melakukan investasi untuk jangka waktu kurang dari satu tahun di Obligasi Republik Indonesia (“ORI”) dengan tingkat bunga 9,35% per tahun melalui PT Recapital Securities.
On 6 November 2009, the Company entered into investment with a term of less than one year. The fund is invested in Indonesian Retail Bond (“ORI”) with interest rate 9.35% per annum through PT Recapital Securities.
Pada tanggal 23 Maret 2009, Perusahaan dan PT Lautandhana Investment Management (“Lautandhana”) menandatangani perjanjian pengelolaan dana untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan menunjuk Lautandhana sebagai manajer investasi untuk mengelola dana sebesar Rp 10.000.000. Pengelolaan dana akan diinvestasikan dan dikelola dalam bentuk portofolio investasi Lautandhana Dana Maksimum dengan target investasi pada kisaran 11,3% net dari nilai investasi per tahun dan akan dibayarkan setiap bulan atau sesuai instruksi Perusahaan.
On 23 March 2009, the Company and PT Lautandhana Investment Management (“Lautandhana”) entered into a fund management agreement with a term of less than one year, whereby the company appointed Lautandhana to manage a fund of Rp 10,000,000. The fund management will be invested and managed in the form of a portfolio investment of Lautandhana Maximum Fund with the investment target ranging at 11.3% net from the investment value per annum and will be paid on monthly basis or in accordance with instruction from the Company.
PIUTANG USAHA
6. 2010
Rupiah Bagian jangka pendek - Piutang escrow
TRADE RECEIVABLES 2009
118,334,232
Rupiah Current portion Escrow receivable -
117,734,374
125,512,309
Non-current portion Receivable from PAM JAYA, net
248,513,880
243,846,541
130,779,506
Bagian jangka panjang - Piutang PAM JAYA, bersih
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan) a.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
6.
Piutang escrow
TRADE RECEIVABLES (continued) a.
Piutang escrow merupakan volume air bersih yang tertagih dan terbayar dikalikan dengan imbalan air. Perusahaan mengumpulkan pembayaran pelanggan melalui rekening escrow berdasarkan tarif air pelanggan. Dana ini akan digunakan untuk memenuhi Kebutuhan Pihak Pertama (lihat Catatan 1b 1(i)) dan bagian hak pendapatan Perusahaan (lihat Catatan 1b 1(ii)). Apabila ada kelebihan kas setelah pembagian ini maka akan digunakan untuk pelunasan piutang PAM JAYA. Apabila kas yang diterima tidak mencukupi untuk menutupi Kebutuhan Pihak Pertama dan bagian hak pendapatan Perusahaan, kekurangannya akan menjadi piutang PAM JAYA.
Escrow receivable represents net volume billed and collected multiplied by water charge. The Company collects customer payments through the escrow account based upon customer tariffs. These funds are used to meet the First Party Requirements (refer to Note 1b 1(i)) and the Company's revenue share entitlement (refer to Note 1b 1(ii)). Any cash received in excess of these is applied to the receivable from PAM JAYA. If the cash received is not sufficient to cover the First Party Requirements and the Company's revenue share entitlement, the difference will become a receivable from PAM JAYA.
Analisis umur piutang escrow untuk volume air yang ditagih adalah sebagai berikut:
The aging analysis of the escrow receivable for the volume collected is as follows:
2010
2009
Lancar
61,530,794
52,066,071
Current
Lewat jatuh tempo: - 1 - 30 hari - 31 - 60 hari - 61 - 90 hari - 91 - 120 hari
61,246,599 5,504,186 236,699 2,261,228
53,869,093 8,173,782 3,299,660 925,626
Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days -
130,779,506
118,334,232
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang escrow diatas mencerminkan jumlah yang menjadi hak Perusahaan sesuai dengan Perjanjian Revisi. b.
Escrow receivable
Piutang PAM JAYA
b. 2010
Shortfall Lump-sum income Penggantian pembayaran uang pesangon dan pensiun Penyisihan penurunan nilai
Management believes that the escrow receivable above represents the amount that the Company is entitled to in accordance with the Revised Agreement. Receivable from PAM JAYA 2009
28,816,330 122,869,129
35,692,837 122,869,129
76,657,023 (110,608,108)
78,224,024 (111,273,681)
117,734,374
125,512,309
Piutang akan dibayarkan melalui Proyek dengan mekanisme penyesuaian tarif pelanggan di masa depan dan volume air yang ditagih dan dibayar.
Shortfall Lump-sum income Reimbursement for severance and pension payments Provision for impairment
Receivable will be paid through the Project using the mechanism of adjusting the water tariff in the future and water volume billed and collected.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
6.
Piutang PAM JAYA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued) b.
Receivable from PAM JAYA (continued)
Shortfall
Shortfall
Piutang shortfall merupakan perbedaan antara tarif air yang dikenakan ke pelanggan setelah dikurangi Kebutuhan Pihak Pertama dengan imbalan air yang menjadi hak Perusahaan atas volume air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan. Berdasarkan Perjanjian Revisi, apabila terjadi perubahan atas beban air baku sebelum hari terakhir dalam satu semester, dimana perubahan tersebut tidak dimasukkan pada rumusan indeksasi imbalan air pada semester tersebut, Perusahaan berhak mendapatkan penggantian atas beban air baku tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, tidak ada jumlah kelebihan beban air baku.
Shortfall receivable represents the shortfall between water tariff charged to customers after deduction of the First Party Requirements and water charge which is payable to the Company on the water volume billed and collected. Based on the Revised Agreement, in the event that there is any change in the raw water cost before the last day of the semester, in which the change has not been included in the indexation formula of water charge for the respective semester, the Company is allowed to recover the raw water cost. On 30 June 2010 and 2009, there is no excess amount of raw water cost.
Besarnya tarif air yang dikenakan kepada pelanggan dan imbalan air yang menjadi hak 3 Perusahaan untuk setiap m volume air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan adalah sebagai berikut:
The water tariff charged to customers and the water charge entitled by the Company 3 per m of volume water billed and collected from the customers are as follows:
Tarif air (nilai penuh) Imbalan air (nilai penuh): Januari – Juni
2010
2009
1,050 – 14,650
1,050 – 14,650
5,955
5,818
Water tariff (full amount) Water charge (full amount): January – June
Lump-sum income
Lump-sum income
Berdasarkan Perjanjian Revisi (lihat Catatan 1b), selama masa transisi, untuk periode 1 April 2001 sampai dengan 31 Desember 2002, imbalan air dasar yang menjadi hak Perusahaan diturunkan dari Rp 3.108 (nilai penuh) menjadi Rp 2.400 (nilai penuh) untuk setiap m3 air. Dengan menurunnya imbalan air ini, Perusahaan berhak untuk menagih biaya-biaya operasi aktual dan wajar yang melebihi Rp 170 milyar (nilai penuh) pada tahun 2001 dan Rp 165 milyar (nilai penuh) pada tahun 2002 dari PAM JAYA. Jumlah kelebihan beban usaha aktual yang melebihi proyeksi beban usaha selama periode transisi adalah sebesar Rp 122,8 milyar (nilai penuh) dan telah diakui sebagai piutang ke PAM JAYA. Jumlah yang terhutang ini disetujui oleh PAM JAYA dan tertuang dalam addendum atas Perjanjian Kerjasama Revisi tanggal 7 Oktober 2005.
Based on the Revised Agreement (refer to Note 1b), during the transition period between 1 April 2001 to 31 December 2002, the water charge entitled by the Company was reduced from Rp 3,108 (full amount) to Rp 2,400 (full amount) per m3 water. Consequently, the Company may recover from PAM JAYA the actual and reasonable operational costs incurred, which exceed Rp 170 billion (full amount) and Rp 165 billion (full amount) during 2001 and 2002, respectively. The amount of actual operational cost exceeding the cost projection during the transition period is Rp 122.8 billion (full amount) and has been recognised as receivable from PAM JAYA. This outstanding money was agreed with PAM JAYA and stated in the Addendum of the Revised Agreement dated 7 October 2005.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
Piutang PAM JAYA (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
6.
TRADE RECEIVABLES (continued) b.
Receivable from PAM JAYA (continued)
Penggantian uang pesangon
Reimbursement of severance payments
Perusahaan berhak memperoleh penggantian untuk pembayaran uang pesangon kepada karyawan PAM JAYA yang diperbantukan kepada Perusahaan selama masa transisi. Namun demikian, Perusahaan akan menagihkan semua pembayaran uang pesangon kepada karyawan yang diperbantukan sejak tanggal berlakunya Perjanjian Kerjasama sampai dengan berakhirnya proses transfer karyawan PAM JAYA yang diperbantukan ke Perusahaan agar menjadi satu status karyawan Perusahaan. Hingga saat ini proses tersebut masih berlangsung.
The Company is entitled to reimbursement of severance payments made to PAM JAYA’s employees seconded to the Company during the transition period. However, the Company will reimburse all of the severance payments made to the seconded employees since the effective date of the Agreement until the end of the transfer process from seconded employees status to direct employees status in order to become single status. At present this process has not taken place.
Merujuk kepada Rebasing Addendum tanggal 8 Januari 2009 dan 7 Oktober 2005, jumlah penggantian pesangon dan pensiun dan yang telah disepakati antara pihak Perusahaan dengan PAM JAYA masingmasing sebesar Rp 57,8 milyar (nilai penuh) dan Rp 18,8 milyar (nilai penuh). Sehingga jumlah seluruhnya adalah Rp 76,6 milyar (nilai penuh).
Following the Rebasing Addendum on 8 January 2009 and 7 October 2005, the amount of recoverable severance and pension payments has been agreed between the Company and PAM JAYA is Rp 57.8 billion (full amount) and Rp 18.8 billion (full amount), respectively. The total amount is Rp 76.6 billion (full amount).
Selain dari piutang shortfall, pendapatan lump sum dan pembayaran pensiun yang disebutkan sebelumnya, jumlah uang yang terhutang juga termasuk penyesuaian terhadap pengaruh kenaikan retroaktif atas harga air baku. Selanjutnya, penambahan dan pengurangan dari jumlah uang yang terhutang itu termasuk juga penalti atas ketidakberhasilan pencapaian target pada tahun 2005 – 2007 dan pembayaran kepada Dapenma Pamsi yang dapat diganti oleh PAM JAYA dan efek dari penurunan retroaktif pada semester II tahun 2008 atas imbalan air hasil dari Rebasing Periode Ketiga. Penurunan tersebut tidak secara khusus dialokasikan kepada elemen tertentu dari jumlah uang yang terhutang dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh jumlah yang terhutang oleh PAM JAYA, namun untuk tujuan penyajian, pengurangan ini dimasukkan sebagai pengurang saldo shortfall.
In addition to the shortfall receivable, lump sum income and severance payments that are noted previously, the money outstanding also includes adjustments for the impact of retroactive increases in the price of raw water. Further, additions and deductions from the monies outstanding also include items such as penalty for non achievement of 2005 – 2007 performance target and payment to Dapenma Pamsi which are recoverable from PAM JAYA and the effect of the retroactive reduction in Semester II of 2008 water charge arising from Third Period Rebasing. The deductions are not specifically allocated to any particular element of the monies outstanding and therefore form an inseparable part of the overall sum due by PAM JAYA, however for presentation purposes these deductions have been offset against the shortfall balance.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
6.
Piutang PAM JAYA (lanjutan)
b.
Mutasi piutang PAM JAYA dari volume air yang ditagih dan dibayar adalah sebagai berikut:
Jumlah kas yang diterima dari pelanggan di rekening escrow Kebutuhan pihak pertama Bagian Perusahaan Kelebihan selama periode berjalan Penambahan atas uang terhutang sehubungan dengan pembayaran pesangon dan pensiun Pembayaran denda kontraktual Pengakuan nilai wajar shortfall periode saat ini Saldo akhir tahun
Receivable from PAM JAYA (continued) The movement of receivable from PAM JAYA for the volume of water billed and collected are as follows:
2010 Saldo awal tahun
TRADE RECEIVABLES (continued)
2009
221,347,816
217,315,292
Beginning balance
(439,652,163) 67,522,000 385,019,059
(401,936,021) 62,892,000 342,043,942
Total cash collected from customers in the escrow account First party requirement The Company’s share
12,888,896
2,999,921
Excess during the period
(2,677,102)
-
(3,217,128)
-
Addition to monies owing relating to severance and pension payment Settlement contractual penalties Recognise fair value of current period shortfall
228,342,482
236,785,990
Ending balance
-
Mutasi dari penyisihan piutang ragu-ragu PAM JAYA adalah sebagai berikut:
16,470,777
Movement in provision of impairment for receivables from PAM JAYA are as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Tambahan penyisihan penurunan nilai
110,068,108
91,975,980
-
19,297,701
Saldo akhir tahun
110,068,108
111,273,681
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai sudah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
Beginning balance Additional provision for impairment Ending balance
Management believes that the provision for impairment is adequate to cover possible losses from non-collection of the accounts.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PERSEDIAAN
7. 2010
Material untuk permodalan dan pemeliharaan proyek Bahan kimia Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
INVENTORIES 2009
27,201,734 1,351,440
28,340,551 1,668,896
28,553,174
30,009,447
(4,888,272) 23,664,902
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
(2,178,497)
Material for capital and maintenance project Chemicals Less: Allowance for obsolete and slow moving inventory
27,830,950 Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
2010
2009
Saldo awal periode Penambahan penyisihan
2,712,015 2,176,257
1,889,681 288,816
Beginning balance Addition allowance
Saldo akhir
4,888,272
2,178,497
Ending balance
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang sudah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang dan tidak lancar tersebut.
The Company’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete and slow moving inventories.
Lihat Catatan 8 untuk jumlah pertanggungan asuransi persediaan dan aset tetap. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas semua risiko yang mungkin dialami Perusahaan atas persediaan.
Refer to Note 8 for the sum insured over inventory and fixed assets. Management believes that the coverage is adequate to cover possible losses on the Company’s inventories arising from all risks.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
ASET TETAP
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
8.
FIXED ASSETS
2010
Biaya perolehan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek
Nilai buku bersih
Saldo awal/ Beginning balance 1 Januari/ January 2010
Penambahan/ Additions
202,789 93,115,608 10,377,338 61,273,342 170,621,778 659,672,222 48,960,601 86,363,082
642,358 285,265 4,472,172 126,200,199
(2,613,749) (202,963) (16,730) -
197,270 164,500 3,997,315 17,244,032 103,824,250 (125,427,367)
1,130,586,760
131,599,994
(2,833,442)
-
1,259,353,312
Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance 30 Juni/ June 2010
Pengalihan/ Transfers
Acquisition cost 202,789 Buildings 91,341,487 Computers 10,338,875 Motor vehicles 65,539,192 Office equipment 192,337,982 Plant and machineries 763,496,472 Network 48,960,601 Project costs 87,135,914 Construction in progress
(192,570) (84,084,050) (9,222,565) (43,788,386) (61,698,349) (297,805,124) (35,201,424)
(8,435) (2,430,810) (273,090) (4,569,583) (10,002,018) (32,963,437) (1,782,060)
2,613,749 202,963 16,730 -
-
Accumulated depreciation (201,005) Buildings (83,901,111) Computers (9,292,692) Motor vehicles (48,341,239) Office equipment (71,700,367) Plant and machineries (330,768,561) Network (36,983,484) Project costs
(531,992,468)
(52,029,433)
2,833,442
-
(581,188,459)
598,594,292
678,164,853
Net book value
2009
Biaya perolehan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek
Nilai buku bersih
Saldo awal/ Beginning balance 1 Januari/ January 2009
Penambahan/ Additions
202,789 91,220,206 10,999,270 47,811,454 134,019,517 545,530,378 48,960,601 102,421,116
495,628 430,978 2,789,152 57,606,620
-
981,165,331
61,322,378
-
Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance 30 Juni/ June 2009
Transfer/ Transfers
65,077 40,568 7,315,531 17,546,153 45,237,107 (70,204,436) -
Acquisition Cost 202,789 Buildings 91,780,911 Computers 11,039,838 Motor vehicles 55,557,963 Office equipment 154,354,822 Plant and machinery 590,767,485 Network 48,960,601 Project costs 89,823,300 Construction in progress 1,042,487,709
(173,395) (78,844,111) (9,319,045) (34,380,984) (45,781,392) (237,525,673) (31,401,395)
(9,588) (2,676,448) (316,919) (4,893,107) (6,963,838) (28,640,357) (2,017,969)
-
-
(182,983) (81,520,559) (9,635,964) (39,274,091) (52,745,230) (266,166,030) (33,419,364)
(437,425,995)
(45,518,226)
-
-
(482,944,221)
543,739,336
559,543,488
Accumulated depreciation Buildings Computers Motor vehicles Office equipment Plant and machinery Network Project costs
Net book value
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TET AP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 30 Juni 2010, seluruh aset tetap Perusahaan telah diasuransikan untuk risiko kerusakan properti dan kerusakan material sebesar AS$235.731.514 dan Rp 192.333.700, risiko interupsi bisnis sebesar Rp 654.167.274, perlindungan lengkap kendaraan bermotor sebesar Rp 9.641.288, perlindungan peralatan sebesar Rp 1.545.587, dan perlindungan perlengkapan elektronik sebesar Rp 18.621.718. Selain itu, Perusahaan juga telah mengasuransikan seluruh aset tetap dan persediaannya menggunakan asuransi gabungan untuk tanggung jawab publik dan produk, karyawan, kendaraan bermotor masing-masing sebesar AS$15.000.000, AS$250.000 dan AS$1.000.000 serta asuransi umum atas risiko kerusakan material, teroris dan sabotase masingmasing sebesar AS$138.039.940 dan AS$73.095.738. Manajemen berpendapat bahwa seluruh aset tetap pada tanggal 30 Juni 2010 telah diasuransikan secara memadai.
As of 30 June 2010, the Company’s fixed assets have been insured for property damage and material damage amounting to US$235,731,514 and Rp 192,333,700, business interruption risks amounting to Rp 654,167,274, comprehensive motor vehicle amounting to Rp 9,641,288, equipment insurance amounting to Rp 1,545,587 and electronic equipment insurance amounting to Rp 18,621,718. In addition, the Company has also insured its assets and inventory through combined general liability insurance public and products, employees and automobile amounting to US$15,000,000, US$250,000 and US$1,000,000 respectively, and general insurance for material damage and terrorism and sabotage risk amounting to US$138,039,940 and US$73,095,738 respectively. Management believes that the fixed assets as at 30 June 2010 are adequately insured.
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut:
Depreciation expense was charged to following accounts:
2010
Beban langsung (lihat Catatan 20) Beban usaha (lihat Catatan 21)
2009
45,029,040
37,948,671
7,000,393
7,569,555
52,029,433
45,518,226
Pelepasan aset tetap untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 June 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Direct expenses (refer to Note 20) Operating expenses (refer to Note 21)
Disposals of fixed assets for the six month periods ended 30 June 2010 and 2009 were as follows:
2010
2009
Nilai buku aset tetap yang dilepas Kas yang diterima dari pelepasan aset tetap
-
-
208,500
-
Book value of disposed fixed assets Proceeds from disposal of fixed assets
Keuntungan atas penjualan aset tetap
208,500
-
Gain on disposal of fixed assets
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap.
As at 30 June 2010 and 2009, management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
ASET TETAP (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
8.
FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal neraca interim adalah sebagai berikut:
Contruction in progress represent properties that have not been completed at the interim balance sheet dates as follows:
2010 Aset dalam Penyelesaian/ Construction in progress
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
Jaringan distribusi air/ Water distribution network Instalasi air/ water installations
5%-95% 5%-95%
Akumulasi biaya/ Accumulated cost
77,276,958 9,858,956
2009 Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
6-48 bulan/months 6-48 bulan/months
5%-95% 5%-95%
87,135,914
BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN LAIN -LAIN
-
Asuransi Gaji dibayar dimuka Sewa Pemeliharaan Tagihan pengobatan Tagihan kepada pihak luar Pinjaman kepada pegawai Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000)
Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
9.
PREPAYMENTS AND OTHERS 2009
6,650,656 2,848,855 2,618,849 1,064,602 648,296 119,612 -
5,418,485 2,837,450 3,862,972 1,403,651 322,352 1,897,767 49,055
807,623
545,276
14,758,493
16,337,008
(14,168,907)
(15,671,888)
Lihat Catatan 12 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
6-48 bulan/months 6-48 bulan/months
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
2010
589,586
79,070,275 10,753,025
Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period
89,823,300
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
9.
Akumulasi biaya/ Accumulated cost
665,120
Insurance Salaries paid in advance Rent Maintenance Medical Advance to others Advance to employee Others (each below Rp 500,000)
-
Less: Current portion Non-current portion
Refer to Note 12 for details of related party transactions and balances.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. HUTANG USAHA
Pihak ketiga: - PT Asuransi Jiwa Recapital - PT Biro Irata - PT Bentala Lestari - PT Khlorin Inti - PT Jagat Rona Semesta - PT Kalibening Jaya Abadi - PT Rusli Vinilon Sakti - PT Krida Bhakti Sentosa - PT Indocera Utama Precisi - PT Cahaya Murni Dirganusa - PT Multi Kharisma Perkasa - PT Djakarta Electrical Centre - PT Sigap Prima Astrea - PT Indopipe Polyplast - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000)
10. TRADE PAYABLES 2010
2009
2,324,332 1,208,638 924,491 906,324 717,926 647,605 575,196 561,770 523,646 516,673 232,867 198,940 -
17,227 444,066 894,193 1,020,302 15,400 3,462,642 655,587 145,783 1,208,037 785,248 787,673 753,023
8,266,380
8,229,707
17,604,788
18,418,888
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2010 -
Rupiah Dolar AS GBP SGD EUR
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Third parties PT Asuransi Jiwa Recapital PT Biro Irata PT Bentala Lestari PT Khlorin Inti PT Jagat Rona Semesta PT Kalibening Jaya Abadi PT Rusli Vinilon Sakti PT Krida Bhakti Sentosa PT Indocera Utama Precisi PT Cahaya Murni Dirganusa PT Multi Kharisma Perkasa PT Djakarta Electrical Centre PT Sigap Prima Astrea PT Indopipe Polyplast Others (each below Rp 500,000)
: -
Trade payables composition based on their currency are as follows: 2009
15,924,454 1,507,268 11,107 161,959
15,029,896 3,366,981 22,011 -
17,604,788
18,418,888
Rupiah US Dollars GBP SGD EUR
-
Saldo hutang usaha tersebut terutama timbul dari pembelian material, jasa kegiatan operasi, dan jasa perbaikan dan pemeliharaan.
The trade payables balance mainly come from the purchase of material, operational service and repair and maintenance services.
Analisis dari umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade payables are as follows:
2010 Lancar Lewat jatuh tempo: - 31 - 60 hari - 61 - 90 hari - lebih dari 90 hari
2009
17,594,480
17,670,704
7,669 1,572 1,067
703,634 44,550
17,604,788
18,418,888
Current Overdue: 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days -
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN HUTANG LAIN-LAIN 2010 Operasi Bahan baku dan persediaan Gaji Hutang retensi Pabrikasi dan utilitas Biaya bunga obligasi Biaya pengelolaan pelanggan Hutang escrow Jasa profesional dan outsource Aset tetap Tuntutan hukum Pajak Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000)
11. ACCRUED PAYABLES
23,902,907 11,817,820 24,202,810 395,697 4,335,179 3,476,169 3,280,581 562,517
1,623,439 5,116,632 1,000,000 904,932
1,454,989 1,294,989 1,000,000 5,693,652
8,532,748
12,120,280
83,296,253
93,537,590
2010
EXPENSES
AND
OTHER
2009
12,572,209 17,092,539 18,049,485 4,889,537 4,718,009 3,702,624 2,888,201 2,205,898
Komposisi biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
- Rupiah - Dolar AS
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Operational Raw water and raw material Salary Retention payable Overhead and utilities Bond interest Customer management costs Escrow payable Professional and outsource services Fixed asset Legal claims Tax Others (each below Rp 1,000,000)
Compositions of accrued expenses and other payables based on their currency are as follows:
2009
82,316,137 980,116
88,531,522 5,006,068
83,296,253
93,537,590
Rupiah US Dollar -
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. INFORMASI PIHAK YANG HUBUNGAN ISTIMEWA a.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
MEMPUNYAI
12. RELATED PARTIES INFORMATION
Sifat dari hubungan dan transaksi
a.
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
b.
Nature of relationship and transactions The nature of relationships with related parties are as follows:
Sifat transaksi/ Nature of transactions
Hubungan/Relationship
Acuatico
Pemegang saham utama/ Major shareholder
Biaya pengetahuan operasional dan jasa teknik/Operational know-how fee and technical service fee
PT Acuatico Air Indonesia
Afiliasi/Affiliate
Jasa pengelolaan air/Water management services
PT Asuransi Jiwa Recapital (“Relife”)
Afiliasi/Affiliate
Beban asuransi/ Insurance expense
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Afiliasi/Affiliate
Penempatan deposito berjangka/Time deposit placement
PT Recapital Securities
Afiliasi/Affiliate
Perantara dana investasi/ Intermediary of fund investment
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
b.
2010 Jasa pengelolaan air: - PT Acuatico Air Indonesia Biaya pengetahuan operasional dan jasa teknik: - Acuatico
Persentase dari jumlah beban usaha Beban asuransi: - Relife
Persentase dari jumlah beban asuransi
Transactions with related parties 2009 -
Water management services: PT Acuatico Air Indonesia -
-
11,133,530
Operational know-how and technical service fee: Acuatico -
12,244,886
11,133,530
9.74%
9.38%
As a percentage of operating expenses
2,354,773
2,103,945
Insurance expense: Relife -
2,354,773
2,103,945
31.07%
30.51%
12,244,886
As a percentage of total insurance expense
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. INFORMASI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) c.
12. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
c.
2010 PT Acuatico Air Indonesia Acuatico
Persentase dari jumlah kewajiban d.
2009
9,592,767 -
19,600,249
9,592,767
19,600,249
1.21%
2.64%
Biaya dibayar dimuka dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
d.
2010 Relife
Persentase dari jumlah aset e.
f.
701,315
1,936,943
701,315
0.16%
0.07% e.
-
5,000,000
10,000,000
5,000,000
0.84%
0.50%
Aset lancar lainnya
f. 2010
Kebijakan Perusahaan terkait penetapan harga untuk transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa ditetapkan berdasarkan kontrak.
As a percentage of total assets
2009
-
Persentase dari jumlah aset
Relife
Cash in bank
10,000,000
PT Recapital Securities
As a percentage of total liabilities
Prepayment to related parties
1,936,943
2010
Persentase dari jumlah aset
PT Acuatico Air Indonesia Acuatico
2009
Kas di bank
PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Amount due to related parties
PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
As a percentage of total assets
Other current asset 2009
-
500,000
-
500,000
-
0.05%
PT Recapital Securities
As a percentage of total assets
The Company’s pricing policy related to the transactions with related parties was determined based on the contracts.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN a.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. TAXATION
Pajak dibayar di muka
a. 2010
Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2009
b.
2009
27,105,226
-
27,105,226
-
Hutang pajak
b. 2010
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai
c.
Overpayment of corporate income tax 2009 -
Taxes payable 2009
418,857
1,513,931
Income tax article 21
2,599,720 3,517,914 3,152,225 1,039,717
622,500 1,429,392 2,355,257 -
Income tax article 23/26 Corporate income tax Income tax article 25 Value Added Tax
10,728,433
5,921,080
Beban pajak penghasilan
c. 2010
Kini Tangguhan
Prepaid tax
Income tax expenses 2009
17,015,190 5,891,487
16,965,893 4,189,093
22,906,677
21,154,986
Current Deferred
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
13. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Perhitungan beban pajak penghasilan badan kini adalah sebagai berikut:
The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
2010 Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan temporer Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan persediaan usang Penyusutan Penggantian pembayaran uang pesangon
2009
68,416,959
Estimasi rugi fiskal awal periode Taksiran penghasilan kena pajak
47,252,437
6,000,000
2,176,257 5,811,527 -
(5,202,019)
(10,470,777) Provision for employee benefits Allowance for impairment 19,297,701 of receivable Allowance for obsolete 288,816 inventories 9,896,366 Depreciation Reimbursement for severance (16,470,777) payments 2,541,329
(6,237,007)
13,846,440
17,035,716
8,644,421
10,798,709
91,049,164
60,592,475
(22,988,404)
68,060,760
Non-deductible expenses
60,592,475
Estimated taxable income Current Income tax calculated at 25% (2009: 28%)
17,015,190
16,965,893
Dikurangi pajak dibayar di muka: - Pajak penghasilan artikel 25
(13,497,276)
(15,536,501)
3,517,914
Permanent differences Interest income subject to final tax
Estimated tax losses carried - forward at beginning of period
Beban pajak penghasilan kini dihitung pada tarif 25% (2009: 28%)
Hutang pajak penghasilan artikel 29
Profit before income tax Temporary differences
13,987,784 Perbedaan permanen Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak
Income tax expenses (continued)
1,429,392
Less prepaid tax: Income tax article 25 Tax liability article 29
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
13. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expenses (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (“SPT”) disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax is calculated based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when the annual tax returns are filed to Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan menggunakan tarif 25% (2009: 28%) adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax calculated at 25% (2009: 28%) is as follows:
2010 Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung dengan tarif 25% (2009: 28%) Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Aset pajak tangguhan yang belum diakui Penyesuaian yang berhubungan dengan periode lalu Penyesuaian yang terkait dengan perubahan tarif pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
2009
68,416,959
47,252,437
17,104,240
13,230,682
Profit before income tax Tax calculated at 25% (2009: 28%) Interest income subject to final tax
(1,300,505)
(1,746,362)
3,461,611
4,770,000
-
5,403,356
Non-deductible expenses Unrecognized deferred tax asset
3,641,331
-
Adjustment related to prior period
22,906,677
(502,690) 21,154,986
Adjustments related to the changes of income tax rate Income tax expense
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan
d.
Pajak penghasilan tangguhan dihitung atas perbedaan temporer menggunakan metode kewajiban dengan tarif pajak 25% (2009: 25%).
Deferred income tax is calculated based on the temporary differences using the liability method at a principal tax rate of 25% (2009: 25%).
2010
2009
Aset pajak tangguhan Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang
27,652,027
27,818,420
Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan tuntutan hukum
15,644,228 250,000
14,317,031 250,000
1,222,068
544,624
11,413,876
7,707,836
Penyisihan persediaan usang Penyisihan imbalan kerja karyawan Penggantian pembayaran uang pesangon Aset pajak tangguhan yang belum diakui
Aset pajak tangguhan pada awal periode Dicatat pada laporan laba rugi interim Aset pajak tangguhan akhir periode
(10,734,700) 45,447,499
35,785,516
(27,652,027)
(27,818,420)
17,795,472
7,967,096
23,686,959
12,156,189
(5,891,487)
(4,189,093)
17,795,472
7,967,096
Administrasi pajak Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Deferred tax assets Provision for impairment on receivable Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for legal claims Allowance for obsolete inventories
Provision for employee benefits Reimbursement for severance (14,852,395) payments
Manajemen berkeyakinan adalah tepat untuk tidak mengakui aset pajak tangguhan dari penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang. e.
Deferred tax assets
Unrecognised deferred tax asset
Deferred tax assets at the beginning of the period Charged to interim statement of income Deferred tax assets at the end of the period
Management believes it is prudent not to recognise a deferred tax asset from provision for impairment on receivable at this time. e.
Tax administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company calculates, submits, and pays tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
13. TAXATION (continued)
Perubahan Undang-Undang Perpajakan
f.
Changes to taxation law
Pada tanggal 3 September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Undang-Undang ini kemudian ditandatangani Presiden pada tanggal 23 September 2008, sehingga telah dianggap berlaku. Salah satu dari perubahan tersebut mengatur tentang tarif pajak penghasilan badan yang ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010.
On 3 September 2008 the House of Representatives approved the amendments to the income tax law. This was signed into law by the President on 23 September 2008 and hence is considered enacted. One of these amendments stipulates that the income tax for corporations is set at a flat rate of 28% commencing 1 January 2009 and further reduced to 25% from 1 January 2010.
Perusahaan melakukan analisis terhadap periode di mana aset dan kewajiban pajak tangguhan akan dipulihkan dan telah melakukan penilaian kembali terhadap aset dan kewajiban pajak tangguhan tersebut. Dampaknya adalah pengurangan terhadap saldo aset pajak tangguhan pada 30 Juni 2009 sebesar Rp 502.690, jumlah tersebut telah dibukukan dalam laporan keuangan interim ini.
The Company performed an analysis of the periods in which its deferred tax assets and liabilities would reverse, and revalued its deferred tax assets and liabilities accordingly. The net impact was a reduction in the balance of the net deferred tax asset as at 30 June 2009 of Rp 502,690, which has been reflected in these interim financial statements.
14. HUTANG OBLIGASI
14. BONDS PAYABLE 2010
Nilai nominal Obligasi treasuri Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
2009
614,500,000 -
614,500,000 (30,000,000)
(8,240,245)
(11,285,727)
606,259,755
Face value Treasury bonds Unamortized bonds issuing cost
573,214,273
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Less: (97,000,000)
-
Portion due within one year
Bagian jangka panjang
509,259,755
573,214,273
Non-current portion
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Pada tanggal 13 Maret 2008, Perusahaan melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat (“Obligasi TPJ I tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap”) dengan Wali Amanat, PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak independen, dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp 700 milyar (nilai penuh) dengan penerimaan sebagai berikut:
Seri /Series A B C
Nilai nominal/ Nominal amounts 97,000,000 149,500,000 368,000,000
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. BONDS PAYABLE (continued) On 13 March 2008, the Company completed a bond public offering (“TPJ Fixed Rate Bonds I Year 2008”) with the Trustee, PT Bank CIMB Niaga Tbk, an independent party, with total nominal value at the maximum of Rp 700 billion (full amount) with proceeds as follows:
Tingkat bunga tahunan/ Annual interest rate 11.30% 12.50% 13.25%
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date 13 Maret/March 2011 13 Maret/March 2013 13 Maret/March 2015
614,500,000 Penerimaan ini digunakan untuk melunasi hutang bank Perusahaan kepada Citibank N.A.
This proceeds has been used to repay the Company’s bank loan to Citibank N.A.
Obligasi diterbitkan berdasarkan ketentuanketentuan yang termuat dalam akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi TPJ I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 8 tanggal 3 Januari 2008 jo. akta Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi TPJ I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 101 tanggal 21 Februari 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Perjanjian Perwaliamanatan”).
The bonds are issued in accordance with the clauses stipulated in Deed No. 8 dated 3 January 2008 on the Trusteeship Agreement TPJ Fixed Rate Bonds I year 2008, in connection with Deed No. 101 dated 21 February 2008 on the Addendum to Trusteeship Agreement TPJ Fixed Rate Bonds I year 2008 of public notary Sutjipto, S.H., notary in Jakarta (hereafter known as “Trusteeship Agreement”).
Bunga obligasi dibayarkan setiap kuartal pada tanggal 13 Juni, 13 September, 13 Desember dan 13 Maret setiap tahunnya. Tanggal pembayaran bunga pertama jatuh pada tanggal 13 Juni 2008 dan pembayaran bunga terakhir jatuh pada tanggal 13 Maret 2015.
Interest on the bonds is paid quarterly every 13 June, 13 September, 13 December and 13 March of each year. The first interest payment is due on 13 June 2008, and the last interest will be due on 13 March 2015.
Obligasi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Maret 2008. Obligasi tersebut telah mendapatkan peringkat A (idn) (Single A (idn); stable outlook) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“FITCH”) berdasarkan surat No. RC005/DIR/IV/2009 tanggal 23 Maret 2010. Pemeringkatan atas obligasi akan dilakukan setiap tahun sekali.
The bonds are listed on the Indonesia Stock Exchange on 14 March 2008. The Company’s bond has obtained A (idn) (Single A (idn); stable outlook) rating from PT Fitch Ratings Indonesia (“FITCH”) based on its letter No.RC005/DIR/IV/2009 dated 23 March 2010. The rating process on the bonds is conducted once in every year.
Pada tanggal 17 Maret 2009, Perusahaan membeli Rp 30 milyar (nilai penuh) nilai nominal dari Obligasi TPJ 1 tahun 2008 Seri C. Obligasi ini diperoleh pada nilai 87% dari nilai nominal dan disajikan sebagai obligasi treasuri.
On 17 March 2009, the Company purchased Rp 30 billion (full amount) nominal value of the TPJ 1 Year 2008 Bond obligation Series C. The bonds were purchased at 87% of the face value and presented as treasury bond.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. BONDS PAYABLE (continued)
Pada tanggal 23 Maret 2010, Perusahaan menjual kembali Rp 30 milyar (nilai penuh) nilai nominal dari obligasi TPJ 1 tahun 2008 Seri C. Obligasi tersebut dijual pada nilai 90,5% dari nilai nominal.
On 23 March 2010, the Company re-sold Rp 30 billion (full amount) nominal value of the TPJ 1 year 2008 Bond obligation Series C. The bonds were re-sold at 90.5% of the face value.
Guna menjamin pelunasan jumlah terhutang yang wajib dibayar oleh Perusahaan kepada pemegang obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan wajib menyerahkan jaminan berupa:
The Company is also required to provide the following guarantees, in order to secure the settlement of its obligations based on the Trusteeship Agreement:
a.
Deposito berjangka 1 tahun atas nama Perusahaan yang otomatis diperpanjang (“Deposito Berjangka”) yang jumlahnya tidak kurang dari 2% dari jumlah pokok obligasi yang terhutang pada Wali Amanat yang akan diikat dengan akta Perjanjian Gadai Deposito; dan
a.
A 1-year time deposit under the name of the Company (“Time Deposit”), which will be automatically renewed with an amount should not be less than 2% of the principal Bonds payable to the Trustee which will be bound by the Time Deposit Pledge Agreement; and
b.
Rekening bank yang terdapat pada PT Bank CIMB Niaga Tbk atas nama Perusahaan (“Rekening Bank”), yang diikat dengan akta Perjanjian Gadai Rekening Bank, yang jumlahnya akan terdapat dalam daftar yang dari waktu ke waktu wajib diserahkan oleh Perusahaan kepada Wali Amanat.
b.
A bank account in PT Bank CIMB Niaga Tbk under the name of the Company (“Bank Account”), which is bound by the Bank Account Pledge Agreement and whose balance shall be reflected from the list from time to time that required to be submitted to the Trustee.
Pada tanggal 30 Juni 2010, jumlah dana yang telah ditempatkan sehubungan dengan jaminan ini adalah sebesar Rp 14.847.145 (lihat Catatan 4).
As at 30 June 2010, total fund that has been in placed for this bond guarantee is amounting to Rp 14,847,145 (refer to Note 4).
Selama jangka waktu obligasi, Perusahaan tidak melakukan tindakan-tindakan di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat:
During the term of the bonds, the Company shall not execute any of the following actions without the written permission from the Trustee:
a.
Membuat hutang baru yang mengakibatkan dilanggarnya rasio keuangan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamatan, kecuali ketika hutang baru tersebut dipergunakan untuk melunasi jumlah terhutang;
a.
Initiate a new debt, which will result in a violation of the financial ratios as set out in the Trusteeship Agreement, unless the new debt is to be used as a settlement of the total bonds indebtedness;
b.
Memberikan pinjaman kepada afiliasi atau pihak ketiga dalam jumlah keseluruhan lebih dari 25% dari ekuitas Perusahaan sepanjang jangka waktu obligasi;
b.
Provide loans and/or credit facilities to the Company’s affiliates or third parties, with an amount more than 25% of the Company’s equity during the bond’s term;
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. BONDS PAYABLE (continued)
c.
Memberikan jaminan atas aset Perusahaan yang ada sekarang dan/atau yang diperoleh di kemudian hari dan/atau memberikan penanggungan atas kewajiban pihak lain kecuali bila terpenuhinya syarat-syarat tertentu;
c.
To provide a guarantee using the Company’s existing and/or future assets and/or act as a Guarantor to other parties’ liabilities unless certain condition are met;
d.
Membayar atau membagikan dividen secara tunai kepada pemegang saham Perusahaan kecuali apabila syarat-syarat tertentu terpenuhi;
d.
Distribute cash dividend to the Company’s shareholders unless certain conditions are met;
e.
Menjual, menyewakan, mengalihkan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset Perusahaan dalam jumlah lebih dari Rp 10 milyar (nilai penuh) dalam satu tahun buku atau sampai dengan pelunasan pokok obligasi tidak lebih dari Rp 50 milyar (nilai penuh);
e.
Sell, lease, transfer or dispose the Company’s assets in part or in full exceeding the amount of Rp 10 billion (full amount) within one financial year, or not more than Rp 50 billion (full amount) until the full settlement of the bond;
f.
Melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain;
f.
Execute merger or acquisition with other companies;
g.
Melakukan pengambilalihan saham atau aset pihak lain yang memiliki kegiatan usaha yang tidak sama dengan kegiatan usaha Perusahaan;
g.
Acquire shares or assets of other parties, which do not share the same nature of business from that of the Company’s;
h.
Melakukan kegiatan usaha di luar atau tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan di bidang jasa penyediaan air bersih;
h.
Perform business activities other than the provision of clean water;
i.
Melakukan investasi dalam bentuk saham atau portofolio saham dari perusahaan lain dengan maksud untuk diperdagangkan; dan
i.
Invest in shares or shares portfolio of other companies for trading purposes; and
j.
Mengikat diri dalam kontrak manajemen atau perjanjian sejenis yang dapat mengakibatkan kegiatan usaha utama Perusahaan dikendalikan oleh pihak lain.
j.
Enter into a management contract, or other similar contracts, which may result in the Company’s business activities to be controlled by other parties.
Selama jangka waktu obligasi, Perusahaan juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut untuk menjamin pelunasan obligasi:
During the term of the bonds, the Company is also obliged to comply with the following to guarantee the bonds repayment:
a.
a.
Memelihara rasio keuangan sebagai berikut:
Maintain the following financial ratios:
i. Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1;
i. Debt to equity ratio of not more than 3:1;
ii. Rasio EBITDA terhadap biaya bunga tidak kurang dari 2:1 dalam hal Perusahaan tidak membuat hutang baru;
ii. EBITDA to interest expense ratio of not less than 2:1 if the Company does not obtain new indebtedness;
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) a.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
14. BONDS PAYABLE (continued)
Memelihara rasio keuangan sebagai berikut (lanjutan):
a.
iii. EBITDA ditambah kas terhadap biaya bunga ditambah jumlah pokok obligasi yang terutang tidak kurang dari 1:1 dalam hal Perusahaan membuat hutang baru atau memperoleh penambahan hutang. b.
Jika Acuatico memutuskan untuk menurunkan kepemilikannya di Perusahaan lebih rendah dari 51%, Perusahaan harus memperoleh persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat sesuai dengan kondisi yang tertuang dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Maintain the (continued):
following
financial
ratios
iii. EBITDA plus cash to interest expense plus the bond’s principal obligation outstanding ratio of not less than 1:1 if the Company obtains new indebtedness or receives additional indebtedness. b.
Should Acuatico decide to reduce its ownership in the Company to lower than 51%, the Company should obtain a written approval from the Trustee subject to conditions as stipulated in the Trusteeship Agreement.
Perusahaan berjanji dan mengikat diri untuk melakukan penyisihan dana untuk kepentingan pembayaran bunga obligasi setiap 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi dalam jumlah tidak kurang dari jumlah bunga obligasi yang akan jatuh tempo (selanjutnya disebut “Penyisihan Dana”).
The Company is committed to provide funds for the bond’s interest payment every 30 (thirty) days before the interest actually falls due, in which the value of the fund should not be less than the interest due itself (therein after refer to as “Sinking Fund”).
Penyisihan Dana tersebut akan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang tanggal jatuh temponya sekurang-kurangnya 1 hari kerja sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi.
The Sinking Fund will be placed in a time deposit which will mature at least 1 business day before the interest due date.
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan dapat memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan.
As at 30 June 2010, the Company met the required financial ratio.
15. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
15. BASIC EARNING PER SHARE
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan. 2010 Laba bersih untuk pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
Basic earning per share is calculated by dividing the net income attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares issued during the respective period.
2009
45,510,282
26,097,451
28,542,860
28,542,860
Net income attributable to shareholders Weighted average number of ordinary shares outstanding
1,594
914
Basic earning per share (full amount)
Perusahaan tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 30 Juni 2010 dan 2009.
The Company does not have any dillutive ordinary share as at 30 June 2010 and 2009.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
16. DIVIDEN
16. DIVIDEND
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 23 Juni 2010, yang telah dilegalisasi melalui Akta Notaris No. 113 tanggal 19 Juli 2010 oleh Aulia Taufani S.H., sebagai pengganti Sutjipto S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 18.000.000. 17. MODAL SAHAM a.
Based on the Annual General Meeting of the Shareholders on 23 June 2010, which was legalised through Notarial Deed No. 113 dated 19 July 2010 of Aulia Taufani S.H., as a replacement Sutjipto S.H., notary in Jakarta, the shareholders of the Company approved dividend payment amounting to Rp 18,000,000. 17. SHARE CAPITAL
Modal saham
a.
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Share capital The composition of the Company’s shareholders as of 30 June 2010 and 2009 are as follows:
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Persentase saham/ kepemilikan/ Number of Nilai/ Percentage of shares Value ownership (%) Acuatico Alberta
27,115,717 1,427,143
95,718,481 5,037,815
95 5
28,542,860
100,756,296
100
Modal dasar Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebanyak 50.000.000 lembar saham.
As at 30 June 2010 and 2009, the Company’s authorised capital is 50,000,000 shares.
Pada tanggal 21 Mei 2008, berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., MKn., notaris di Jakarta, No. 192, Perusahaan telah mengeksekusi modal saham yang dibayar dimuka sebesar Rp 36,68 milyar (nilai penuh) dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 3.842.860 dengan nilai nominal Rp 3.530 (nilai penuh) (AS$1) yang diambil bagian oleh pemegang saham secara proporsional yaitu Acuatico dan Alberta, masing-masing sebanyak 3.650.717 dan 192.143. Akta notaris ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-17965 Tahun 2008 tertanggal 17 Juli 2008.
On 21 May 2008, based on Notarial Deed of Sutjipto S.H. Mkn., notary in Jakarta, No. 192, the Company executed the capital contribution paid in advance of Rp 36.68 billion (full amount) by issuing new shares of 3,842,860 with par value of Rp 3,530 (full amount) (US$1) which have been acquired by the shareholders with the same proportion to Acuatico and Alberta of 3,650,717 and 192,143, respectively. The Notarial Deed has been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decree No. AHU-AH.01.10-17965 Year 2008 dated 17 July 2008.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MODAL SAHAM (lanjutan) b.
17. SHARE CAPITAL (continued)
Cadangan umum
b.
Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007 mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan belum membentuk cadangan umum. 18. SELISIH KURS ATAS MODAL DISETOR Akun ini merupakan fluktuasi kurs dari pembayaran modal saham dalam Dolar AS dimana kurs pada saat penerimaan lebih tinggi dari kurs yang digunakan untuk menyatakan modal saham dalam Rupiah sesuai dengan Anggaran Dasar (AS$1: Rp 3.530 (nilai penuh)). 19. PENDAPATAN
Penyusutan (Catatan 8)
18. FOREIGN EXCHANGE RATE DIFFERENCE ON PAID-IN CAPITAL This account represents foreign exchange fluctuations from share capital payments in US Dollars when the exchange rate at the date of receipt was higher than the rate used to express the share capital in Rupiah in the Articles of Association (US$1: Rp 3,530 (full amount)).
2009 339,436,846 3,610,882 1,439,962
390,972,635
344,487,690
Water supply charges Connection fees Fines and penalty charges
20. DIRECT EXPENSES 2010
Produksi dan distribusi Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan bahan bakar Gaji, upah, dan imbalan karyawan Laboratorium Lain-lain
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 passed in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. As at 30 June 2010, the Company has not yet established a general reserve.
383,710,704 5,936,724 1,325,207
20. BEBAN LANGSUNG
Bahan baku Bahan kimia Air baku Air olahan
General reserve
19. REVENUES 2010
Penyediaan air Jasa penyambungan Denda dan penalti
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
21,951,722 21,025,478 27,895
18,696,769 20,284,887 -
43,005,095
38,981,656
17,272,370 22,374,072
14,681,789 21,720,289
30,068,528 744,535 1,937,875
34,243,818 789,330 2,062,732
72,397,380
73,497,958
45,029,040
37,948,671
160,431,515
150,428,285
Raw materials Chemicals Raw water Treated water
Production and distribution Repair and maintenance Electricity and fuel Salaries, wages, and employee benefits Laboratory Others
Depreciation (Note 8)
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. BEBAN LANGSUNG (lanjutan)
20. DIRECT EXPENSES (continued)
Rincian pemasok yang memiliki transaksi melebihi 10% dari jumlah beban langsung adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga: - Perum Jasa Tirta II
Penyusutan (Catatan 8)
2009 20,284,887
21,025,478
20,284,887
Third parties: Perum Jasa Tirta II -
21. OPERATING EXPENSES 2010
Umum dan administrasi Biaya jasa pengelolaan air dan pengetahuan operasional Jasa profesional Sewa Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Keamanan Perjalanan dinas Pos dan telekomunikasi Pelatihan dan pendidikan Iklan dan promosi Rumah tangga kantor Air dan listrik Alat-alat tulis Gaji, upah, dan imbalan karyawan Biaya jasa teknis Lain-lain (termasuk pelepasan kelebihan biaya masih harus dibayar dari periode lalu)
Details of the suppliers having transactions of more than 10% of the raw materials costs are as follows:
21,025,478
21. BEBAN USAHA
Pelayanan pelanggan Percetakan, penagihan, dan pembacaan meter air
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
10,103,461
10,537,521
10,103,461
10,537,521
12,244,886 11,582,745 9,592,839 7,578,940 4,373,088 3,842,439 2,875,819 2,379,787 2,039,543 1,901,215 1,790,245 1,676,278 767,586
10,981,780 5,920,679 7,737,447 6,896,920 4,681,071 4,949,082 2,771,201 2,261,793 2,439,135 2,381,821 2,299,172 1,362,998 1,115,212
38,543,877 -
36,818,577 151,750
7,479,437
7,770,812
108,668,724
100,539,450
7,000,393
7,569,555
125,772,578
118,646,526
Lihat Catatan 12 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Customer service Printing, billing, and water meter reading
General and administration Water management services and operational know-how fee Professional fees Rent Insurance Repair and maintenance Security Travelling Post and telecommunication Training and education Advertising and promotion Office household Water and electricity Stationery Salaries, wages, and employee benefits Engineering service fee Others (included reversal of excess accrual from prior period)
Depreciation (Note 8)
Refer to Note 12 for details of related party transactions and balances.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. INFORMASI KARYAWAN
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
22. EMPLOYEE COSTS 2010
Biaya karyawan
2009
68,612,405
Perusahaan memiliki 1.395 karyawan tanggal 30 Juni 2010 (2009: 1.440).
pada
23. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN Hak imbalan karyawan dihitung oleh aktuaris independen, Biro Pusat Aktuaria, PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen. Laporan aktuaris yang terakhir tertanggal 19 Maret 2010.
71,062,395
The Company had 1,395 employees as at 30 June 2010 (2009: 1,440). 23. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS The employee benefits are calculated by Biro Pusat Aktuaria, PT Sentra Jasa Aktuaria, an independent actuary. The latest actuarial report was dated on 19 March 2010.
2010
2009
Imbalan karyawan – diperbantukan
13,341,370
4,015,070
Imbalan karyawan – langsung
32,314,133
26,816,274
45,655,503
30,831,344
a.
Karyawan yang diperbantukan
a.
Jumlah kewajiban imbalan karyawan yang diakui di neraca interim ditentukan sebagai berikut: 2010 Nilai kini dari kewajiban Nilai wajar dari aset program
Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
Kewajiban di neraca interim
Employee costs
Employment benefits – seconded employees Employment benefits – direct employees
Seconded employees The employee benefits liability recognised in the interim balance sheet is computed as follows: 2009
105,850,419 (82,931,833)
86,300,991 (69,774,066)
22,918,586
16,526,925
Present value of obligation Fair value of plan assets
(5,094,377)
(6,904,092)
(4,482,839)
(5,607,763) Unrecognised past service cost
13,341,370
4,015,070
Unrecognised actuarial losses
Net liability in the interim balance sheet
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) a.
Karyawan yang diperbantukan (lanjutan) Jumlah yang diakui di laporan laba rugi interim adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada periode berjalan Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
23. PROVISION (continued) a.
2,465,078 5,420,682
1,664,306 2,987,720
562,462 5,759,515
BENEFITS
The amount recognised in the statement of income is as follows: 2009
42,924
EMPLOYEE
Seconded employees (continued)
2010
(2,731,631)
FOR
interim
Current service cost Interest cost Expected return on (775,130) plan assets Net actuarial losses recognised 132,256 in current period Amortization of unrecognized 522,666 past service cost
4,531,818
Semua beban diatas dimasukan ke dalam beban operasi.
All charges above were included in the operating expenses.
Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca interim adalah:
The movement in the liability recognised in the interim balance sheet is as follows:
2010
2009
Saldo awal periode Beban periode berjalan Manfaat yang dibayar
9,361,285 5,759,515 (1,779,430)
1,027,655 4,531,818 (1,544,403)
Saldo akhir periode
13,341,370
4,015,070
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan karyawan adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat diskonto 10% Kenaikan gaji di masa depan 10% Hasil yang diharapkan dari aset program 7% Umur normal pensiun 56 tahun/years Tingkat mortalitas dari Tabel Mortalita Indonesia tahun
1999
Beginning balance Provisions during the period Benefit paid Ending balance
The principal assumptions used in determining the employee benefits liability are as follows: 2009 12% 10% 10% 56 tahun/years
1999
Discount rate Salary growth rate Expected return of plan assets Normal retirement age Mortality rate from the Indonesia Mortality Table of the year
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) b.
Karyawan langsung
23. PROVISION (continued) b.
Jumlah kewajiban imbalan karyawan yang diakui di neraca interim ditentukan sebagai berikut: 2010 Nilai kini dari kewajiban (Kerugian)/keuntungan aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
33,905,533
Kewajiban di neraca interim
32,314,133
(213,703) (1,377,697)
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi interim adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan/(kerugian) bersih aktuarial yang diakui pada periode berjalan Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
FOR
EMPLOYEE
BENEFITS
Direct employees The employee benefits liability recognised in the interim balance sheet is computed as follows: 2009 28,038,907 500,782
Present value of obligation Unrecognised actuarial (losses)/gains
(1,723,415) Unrecognised past service cost 26,816,274
Net liability in the interim balance sheet
The amount recognised in the statement of income is as follows:
2010
2009
1,964,295 1,690,980
1,541,252 1,137,503
18,779
(21,648)
172,859
160,629
3,846,913
2,817,736
interim
Current service cost Interest cost Net actuarial gain/(losses) recognised in current period Amortization of unrecognized past service cost
Semua beban diatas dimasukan ke dalam beban operasi.
All charges above were included in the operating expenses.
Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca interim adalah:
The movement in the liability recognised in the interim balance sheet is as follows:
2010
2009
Saldo awal periode Beban periode berjalan Manfaat yang dibayar
30,294,218 3,846,913 (1,826,998)
24,168,684 2,817,736 (170,146)
Saldo akhir periode
32,314,133
26,816,274
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan karyawan adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Hasil yang diharapkan dari aset program Umur normal pensiun Tingkat mortalitas dari Tabel Mortalita Indonesia tahun
Ending balance
The principal assumptions used in determining the employee benefit liability are as follows:
2010
2009
10% 10%
12% 10%
7% 56 tahun/years
10% 56 tahun/years
1999
Beginning balance Provisions during the period Benefit paids
1999
Discount rate Salary growth rate Expected return of plan assets Normal retirement age Mortality rate from the Indonesia Mortality Table of the year
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING a.
b.
Komitmen pengeluaran modal
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a.
Capital expenditure commitments
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan mempunyai komitmen untuk pengeluaran barang modal berdasarkan kontrak yang telah disepakati kurang lebih sebesar Rp 70,9 milyar (nilai penuh). Komitmen tersebut ditujukan untuk perluasan jaringan pipa Perusahaan.
As at 30 June 2010, the Company had commitments for capital expenditure based on the contracts entered amounting to approximately Rp 70.9 billion (full amount). The purpose of this capital commitment is to expand the Company’s pipe network.
Berdasarkan Addendum Keempat terhadap Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali mengenai Rebasing untuk periode 2008 – 2012, Perusahaan memiliki program investasi modal sebesar Rp 681,8 milyar (nilai penuh) untuk periode tersebut berdasarkan harga konstan 2008 (lihat Catatan 1b).
Based on the Fourth Addendum to the amended and restated Coperation Agreement regarding Rebasing for period 2008 – 2012, the Company has capital investment program amounting to Rp 681.8 billion (full amount) for those periods based on 2008 constant price (refer to Note 1b).
Proses pengadilan Persaingan bisnis
b.
Litigations Business competition
Pada tahun 2004, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (“KPPU”), sehubungan dengan keluhan PT Gardatama Nusantara, memeriksa dugaan pelanggaran pasal 22 UndangUndang No. 5 tahun 1999 “Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat” yang melibatkan Perusahaan dan PT Interteknis Surya Terang (“IST”). IST adalah pemenang tender jasa pengamanan yang diselenggarakan oleh Perusahaan.
In 2004, the Business Competition Supervisory Commission of the Republic of Indonesia (“KPPU”), following a complaint by PT Gardatama Nusantara, investigated a suspected breach of Article 22 Law No. 5 year 1999 regarding “Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition” involving the Company and PT Interteknis Surya Terang (“IST”). IST was the winner of the security services tender held by the Company.
Berdasarkan surat keputusan KPPU No. 05/KPPU-L/2004 yang dibacakan dimuka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum tanggal 13 Desember 2004, Perusahaan diwajibkan membayar denda sebesar Rp 1 milyar (nilai penuh) ke Kas Negara.
Based on KPPU’s Decision Letter No. 05/KPPU-L/2004, which was read in the public court on 13 December 2004, the Company was required to pay a penalty amounting to Rp 1 billion (full amount) to the State Treasury.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) b.
Proses pengadilan (lanjutan) Persaingan bisnis (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b.
Litigations (continued) Business competition (continued)
Perusahaan telah mengajukan surat permohonan banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 28 Desember 2004. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak petisi Perusahaan sebagaimana tersebut di dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 002/Pdt.KPPU/2004/ PN.Jak. Sel. Pada tanggal 14 Maret 2005, Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada September 2005, Mahkamah Agung mendaftarkan kasus tersebut dengan No. 02 K/KPPU/2005. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung tanggal 13 Januari 2009, yang salinan resmi putusan perkara perdatanya diberikan tanggal 1 Juli 2010 Mahkamah Agung menolak permohonan banding Perusahaan. Perusahaan telah membuat cadangan atas penalti ini.
The Company filed an appeal to the South Jakarta District Court on 28 December 2004 in response to this decision. The South Jakarta District Court rejected the Company’s appeal. On 14 March 2005, the Company appealed to Supreme Court for the South Jakarta District Court’s decision as stated in its decision No. 002/Pdt.KPPU/2004/PN. Jak.Sel. In September 2005, the Supreme Court registered the case as case number 02 K/KPPU/2005. Based on Supreme Court’s Decision dated 13 January 2009, which official copy of a civil verdict provided on 1 July 2010, the Supreme Court has rejected the Company’s appeal. The Company has made a provision for this penalty.
Tuntutan Perusahaan atas sambungan dan pemakaian air tidak sah kepada PT Ancol Pusaka
The Company’s claim over illegal water connection and consumption to PT Ancol Pusaka
Tanggal 13 Januari 2010, Perusahaan (“Penggugat”) menggugat PT Ancol Pusaka melalui Register No. 09/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut. di Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas sambungan dan pemakaian air yang tidak sah di daerah Permata Ancol yang diduga kuat dilakukan oleh PT Ancol Pusaka (“Tergugat”). Penggugat menggugat Tergugat untuk membayar sebesar Rp 10.191.419.200 (nilai penuh).
On 13 January 2010, the Company (the “Plaintiff”) submitted claim to North Jakarta District Court based on Registration No. 09/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut. against PT Ancol Pusaka (the “Defendant”) for illegal water connection and consumption in Permata Ancol area allegedly performed by the Defendant. Plaintiff claimed the defendant has to pay Rp. 10,191,419,200 (full amount) in total.
Aetra telah melaporkan kegiatan tidak sah ini ke polisi (Polda Metro Jaya) dengan nomor laporan polisi no LP/2985/K/XII/2008/SPK Unit III tanggal 2 Desember 2008.
Aetra has reported such illegal activities to the police (Polda Metro Jaya) under police report no. LP/2985/K/XII/2008/SPK Unit III dated 2 December 2008.
Pada tanggal 3 Mei 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memberikan putusan yang memenangkan Perusahaan yang menghukum tergugat untuk membayar kompensasi sejumlah Rp 9,6 milyar (nilai penuh). Pada tanggal 7 Juni 2010, Perusahaan telah menerima salinan perkara yang menyatakan bahwa perkara ini pada tanggal 4 Juni 2010 putusan telah final dan mengikat..
On 3 May 2010, North Jakarta District Court has issued a decision in favor of the Company by punish the defendant to pay compensation amounting to Rp 9.6 billion (full amount). On 7 June 2010, the Company has received copy of verdict which declared that on 4 June 2010 the decision was final and binding.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN, KOMITMEN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) c.
DAN
Perjanjian Penyediaan Fasilitas Pinjaman Guna Memenuhi Komitmen Capital Expenditure (“Capex”)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) c.
Loan Facility Agreement for Financing of Capital Expenditure Commitment (“Capex”)
Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan dan Acuatico menandatangani Perjanjian Penyediaan Fasilitas Pinjaman Guna Memenuhi Komitmen Capex. Kedua belah pihak telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:
On 28 December 2007, the Company and Acuatico entered into a Loan Facility Agreement for financing of Capital Expenditure Commitment. The parties have agreed on the following:
1. Fasilitas sebesar-besarnya bernilai AS$15.000.000 yang tersedia hanya dapat dipergunakan semata-mata untuk membiayai program penyediaan barang modal yang telah disepakati oleh Perusahaan dan PAM JAYA berdasarkan Perjanjian Kerjasama (selanjutnya disebut “Capex yang Diperjanjikan”), dalam hal kondisi keuangan Perusahaan tidak memungkinkan untuk membiayai sendiri pelaksanaan program tersebut. Karena itu, untuk menghindari keraguan, Perusahaan harus berupaya untuk dapat membiayai sendiri pelaksanaan Capex yang Diperjanjikan sebelum menggunakan fasilitas yang tersedia;
1. The facility of at most US$15,000,000 is only available to finance the capital expenditure program, which has been agreed upon by the Company and PAM JAYA under the Cooperation Agreement (hereafter known as “Agreed Capex”), in the event that the Company’s cashflow is insufficient to self-finance the program implementation. Hence, in order to avoid any doubt, the Company shall persist in self-financing the program before resorting to using the facilty;
2. Pencairan fasilitas dilakukan sesuai kebutuhan Perusahaan untuk menutupi kekurangan pembiayaan Capex yang Diperjanjikan, dengan ketentuan dapat dilakukan sampai dengan seluruh fasilitas termanfaatkan;
2. The facility can be withdrawn when the Company needed to cover the shortage to finance the Agreed Capex program until the facilty is fully used;
3. Fasilitas yang tersedia bersifat pinjaman tanpa bunga dari Acuatico (selanjutnya disebut “Pinjaman”);
3. The facility is a non-interest-bearing loan from Acuatico (hereafter known as “Loan”);
4. Setiap permintaan penarikan pinjaman harus disetujui Acuatico, dengan dokumen yang lengkap; dan
4. The requests for Loan withdrawal shall be agreed by Acuatico and supported by the complete documents; and
5. Pinjaman hanya dapat dikembalikan oleh Perusahaan apabila tidak mengganggu keuangan Perusahaan.
5. The Loan shall be repaid only when the transaction will not disrupt the Company’s cash flow.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan interim ini, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
Up to the date of this interim financial statements, the Company has not used this facility.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) d.
e.
Klaim asuransi
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d.
Insurance claims
Pada bulan Februari 2007 terjadi bencana banjir di daerah Jakarta terutama di bagian utara dan timur yang merupakan daerah utama operasi Perusahaan. Sebagai akibat dari banjir tersebut, fasilitas pengolahan air milik Perusahaan yang terletak di daerah Buaran tergenang oleh air dan tidak dapat beroperasi untuk beberapa hari serta mengalami penurunan output yang signifikan dalam beberapa minggu setelah kejadian tersebut. Banjir juga menggenangi gudang milik Perusahaan yang terletak di Buaran dan di beberapa lokasi lain di seluruh Jakarta termasuk lokasi pembayaran dan pelayanan pelanggan.
During February 2007, Jakarta experienced heavy flooding particularly in the North and East area, which represents significant part of the Company’s operational area. As a result of this flooding, the Company’s water treatment works at Buaran were inundated and out of operation for several days and experienced significantly reduced output for a number of weeks thereafter. The Company also experienced severe flooding at the Buaran warehouse and many locations throughout Jakarta including payment points and customer centers.
Perusahaan telah melakukan perhitungan untuk biaya perbaikan atas fasilitas dan gedung yang rusak serta telah melakukan perhitungan kerugian yang diderita Perusahaan. Perusahaan telah mengajukan klaim asuransi sebesar AS$1.877.564 untuk mengganti biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan kerugian lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
The Company has calculated the costs to repair the damaged equipment and building and assessed the loss of gross profit suffered. The Company has submitted an insurance claim amounting to US$1,877,564 to recover these costs and other losses under the appropriate policies.
Sampai dengan periode yang berakhir pada 30 Juni 2010, Perusahaan telah menerima penggantian klaim asuransi sebesar AS$1.767.096 atau setara dengan Rp 17,2 milyar (nilai penuh) dan telah dicatat sebagai pendapatan lain-lain dalam laporan keuangan interim.
Until the period ended 30 Juni 2010, the Company has received a total of US$1,767,096 or equivalent to Rp 17.2 billion (full amount) for these claims, which has been recorded as other income in the interim financial statements.
Denda kinerja
e.
Performance penalty
Dalam Perjanjian Revisi lampiran 8 dan 15 disebutkan bahwa penalti atau denda akan dikenakan apabila Perusahaan tidak dapat memenuhi ketentuan target teknis dan standar yang telah ditetapkan.
In Schedules 8 and 15 of the Revised Agreement, the Company is subject to certain penalties or sanctions if it is not able to achieve certain technical targets or service standards.
Penalti telah disepakati dengan PAM JAYA untuk periode 2006 sampai 2007 dan penyelesaian dicapai melalui pengurangan uang yang masih terhutang oleh PAM JAYA. Perusahaan berpendapat bahwa penalti tidak berlaku untuk periode sebelum tahun 2006.
Penalties have been agreed with PAM JAYA in respect of period 2006 to 2007 and settlement attained through deduction from the monies owing by PAM JAYA. The Company is of the view that penalties do not apply for periods prior to 2006.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) e.
Denda kinerja (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) e.
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah mencadangkan penalti pada tingkat yang diyakini dapat memenuhi Addendum Keempat Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali. f.
g.
Audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”)
Performance penalty (continued) For the six month period ended 30 June 2010, the Company has provided for penalties at the level it believes are applicable under the Restated Cooperation Agreement Fourth Addendum.
f.
Financial and Development Supervisory Board (“BPKP”) Audit
Pada tanggal 30 Juni 2009, BPKP mengeluarkan laporan hasil audit atas proyeksi keuangan 2008 – 2022 dan Imbalan Dasar Hasil Rebasing untuk periode 2008 – 2012 Perusahaan. Rekomendasi BPKP dalam laporan audit ini adalah sebagai berikut:
On 30 June 2009, BPKP has issued the audit report on financial projection 2008 – 2022 and the Company’s Base Charge as Result of 2008 – 2012 Rebasing. The BPKP’s recommendation in this audit report are as follows:
(1) Badan Regulator Pelayanan Air Minum Jaya melakukan pembahasan bersama dengan PAM JAYA dan Perusahaan dalam menentukan water charge baru tahun 2008 – 2012 dengan melakukan koreksi atas asumsi yang digunakan sehingga water charge baru untuk periode tersebut menjadi sebesar Rp 3.381,86 (nilai penuh)/m3; dan
(1) the Regulatory Body for Jaya Drinking Water Services to have a discussion with PAM JAYA and the Company to determine new water charge for 2008 – 2012 by revising the assumption used, hence the new water charge for these period becomes Rp 3,381.86 (full 3 amount)/m ; and
(2) menggunakan hasil pemeriksaan atas proyeksi keuangan Perusahaan tahun 2008 – 2022 sebagai acuan untuk pengusulan penyesuaian tarif air minum kepada Gubernur Propinsi DKI Jakarta.
(2) use the audit result on the Company’s financial projection 2008 – 2022 as a basis to propose drinking water tariff adjustment to the Governor of DKI Jakarta province.
Perjanjian biaya pengetahuan operasional dan biaya jasa teknik
g.
Agreement of operational know-how fee and technical service fee
Pada tanggal 6 Juni 1997, Perusahaan (dahulu "PT Kekar Thames Airindo") dan PWT Projects Limited menandatangani perjanjian biaya pengetahuan operasional dan biaya jasa teknik.
On 6 June, 1997, the Company (formerly name of "PT Kekar Thames Airindo") and PWT Projects Limited entered into Agreement of operational know-how fee and technical service fee.
Perjanjian tersebut telah diperbaharui beberapa kali. Berdasarkan Perjanjian Novasi terakhir yang berlaku efektif pada tanggal 25 Januari 2010, Perusahaan, Acuatico dan PT Acuatico Air Indonesia (“AAI”) menyetujui untuk merubah definisi biaya pengetahuan operasional menjadi jasa pengelolaan air, dan para pihak setuju untuk bahwa Acuatico digantikan oleh AAI untuk menjalankan semua kewajiban dan menikmati semua hak dan manfaat dari Acuatico yang diatur dalam perjanjian.
The Agreement has been novated several times. Based on the latest Novation Agreement effective on 25 January 2010, the Company, Acuatico and PT Acuatico Air Indonesia (“AAI”) agreed to amend the definition of operational know-how fee to water management service, and these parties agree that Acuatico replaced by AAI to undertakes all obligations and enjoy all the rights and benefits of Acuatico under the Agreement.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
25. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 30 June 2010, the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies and their Rupiah equivalents are as follows:
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) Aset Kas dan setara kas AS$/US$ SGD GBP PHP MYR THB AUD HKD JPY EUR Uang jaminan
AS$/US$
Assets Cash and cash equivalents
105,119 274 1 1,570 51 1,650 3 380 150,200 40
954,796 1,776 14 308 142 462 23 443 15,408 443
83,586
759,212
Deposit
1,733,027
Total assets
Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Liabilities Trade payables
AS$/US$ EUR GBP
165,944 14,608 812
1,507,268 161,959 11,107
Biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain AS$/US$
107,907
980,116
Accrued expenses and other payables
2,660,450
Total liabilities
(927,423)
Net liabilities
Jumlah kewajiban Kewajiban bersih
Apabila kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2010 dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan akan menurun sekitar Rp 1.029.
If the net liabilities in foreign currencies as at 30 June 2010 is translated using the exchange rates prevailing at the date of this report, the Company’s net liabilities in foreign currencies will decrease by approximately Rp 1,029.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
26. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Berikut ini adalah kategori aset dan kewajiban keuangan dari Perusahaan:
The information given below relates to the Company’s financial assets and liabilities by categories:
Jumlah/ Total
Aset dan kewajiban keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Nilai wajar diakui melalui laporan laba-rugi/ Fair value through profit and loss
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
30 Juni/June 2010 Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Efek yang diperdagangkan /Trading securities Uang jaminan/Deposits Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets
159,582,554 248,513,880 1,014,155 1,513,811
248,513,880 -
1,014,155 -
159,582,554 1,513,811
14,847,145
-
-
14,847,145
425,471,545
248,513,880
1,014,155
175,943,510
17,604,788
-
-
17,604,788
Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain/Accrued expenses and other payables Hutang deviden/Dividend payable Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Amount due to related parties Hutang obligasi/Bonds payable
83,296,253 18,000,000
-
-
83,296,253 18,000,000
9,592,767 606,259,755
606,259,755
-
9,592,767 -
Jumlah kewajiban keuangan/Total financial liabilities
734,753,563
606,259,755
-
128,493,808
111,205,573 243,846,541 10,336,667 1,935,470
243,846,541 -
10,336,667 -
111,205,573 1,935,470
13,940,569
-
-
13,940,569
381,264,820
243,846,541
10,336,667
127,081,612
18,418,888
-
-
18,418,888
30 Juni/June 2009 Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Efek yang diperdagangkan /Trading securities Uang jaminan/Deposits Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar dan hutang -lain lain-lain/Accrued expenses and other payables Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Amount due to related parties Hutang obligasi/Bonds payable
93,537,590
-
-
93,537,590
19,600,249 573,214,273
573,214,273
-
19,600,249 -
Jumlah kewajiban keuangan/Total financial liabilities
704,771,000
573,214,273
-
131,556,727
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan, termasuk dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditas, dan tingkat suku bunga. Tujuan dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company’s activities expose it to a variety of financial risks, including the effects of foreign currency exchange rates, commodity prices and interest rates. The objectives of the Company’s risk management are to identify, measure, monitor and manage basic risks in order to safeguard the Company's long term business continuity and to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Company.
a.
a.
Risiko pasar (i)
Risiko mata uang asing Pendanaan dan sebagian besar biaya Perusahaan didenominasi Rupiah. Beberapa biaya dilakukan dalam mata uang Dolar AS. Atas transaksi ini, Perusahaan membeli Dolar AS secara spot untuk melakukan transaksi atas biaya yang didenominasi dalam Dolar AS.
(ii) Risiko harga Perusahaan juga menghadapi risiko harga komoditas berkaitan dengan pemakaian listrik yang diperlukan untuk menjalankan operasinya, dimana mulai 1 Juli 2010 Pemerintah memutuskan menaikkan tarif dasar listrik rata-rata 10% berdasarkan Pasal 8, UndangUndang No. 2 Tahun 2010. Perusahaan memonitor resiko ini untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Perusahaan. (iii) Risiko suku bunga Untuk mengurangi risiko perubahan tingkat suku bunga yang menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga di masa depan, Perusahaan mengeluarkan obligasi dengan tingkat suku bunga tetap.
Market risk (i)
Foreign exchange risk The financing revenue and majority expenditures of the Company are denominated in Rupiah. Several expenses are carried out in US Dollars. For these transactions, the Company purchased US Dollars based on spot to cover current expenses denominated in US Dollars.
(ii) Price risk The Company faces commodity price risk relating to electricity usage necessary to run its operations, where starting 1 July 2010 Government have decided to increase electricity base price by average 10% based on Article 8, Law no. 2, Year 2010. The Company monitors this risk to minimise any negative impact to the Company.
(iii) Interest rate risk In order to reduce the risks caused by fluctuation in the interest rate which increase the uncertainty of the cash flow for interest payments in the future, the Company issued fixed rate bonds.
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
27. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
a.
(iii) Risiko suku bunga (lanjutan)
Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset dan kewajiban keuangan Perusahaan yang dipengaruhi oleh suku bunga:
The following table represents a breakdown of the Company’s financial assets and liabilities which are impacted by interest rates: 30 Juni/June 2010 Suku bunga tetap/ Fixed rate
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Lebih dari satu tahun/ More than one year
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Tidak berbunga/ non interest bearing
Lebih dari satu tahun/ More than one year
Jumlah/ Total
Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents Piutang usaha/ Trade receivables Efek yang diperdagangkan/ Trading securities Ka s yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/ Total financial assets
159,582,554
-
-
-
-
159,582,554
-
-
-
-
248,513,880
248,513,880
-
-
1,014,155
-
-
1,014,155
-
14,847,145
-
-
-
14,847,145
159,582,554
14,847,145
1,014,155
-
248,513,880
423,957,734
-
-
-
-
17,604,788
17,604,788
-
-
-
-
83,296,253
83,296,253
-
-
97,000,000
509,259,755
-
606,259,755
-
-
97,000,000
509,259,755
100,901,041
707,160,796
Kewajiban keuangan/ Financial liabilities Hutang usaha/ Trade payables Beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain/ Accrued expenses and other payables Hutang obligasi/ Bonds payable Jumlah kewajiban keuangan/ Total financial liabilities
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) b.
c.
Risiko kredit
27. RISK MANAGEMENT (continued) b.
Credit risk
Pada tanggal 30 Juni 2010, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah Rp 422.943.579. Risiko kredit terutama berasal dari penjualan dengan memberikan kredit, penempatan dana pada bank, deposito berjangka, dan kas yang dibatasi penggunaannya.
As at 30 June 2010, total maximum exposure from credit risk is Rp 422,943,579. Credit risk arises from sales under credit, cash in bank, time deposits and restricted cash.
Pada tanggal 30 Juni 2010, saldo piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 30 hari sebesar Rp 8.002.113, yang merupakan 3,2% dari jumlah keseluruhan piutang usaha.
As at 30 June 2010, balance of trade receivables that has been overdue more than 30 days amounting to Rp 8,002,113, which represents 3.2% of total trade receivables.
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan memiliki perjanjian yang jelas dengan PAM JAYA.
Management is confident in its ability to maintain minimal exposure of credit risk given that the Company has clear agreement with PAM JAYA.
Risiko likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Perusahaan mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Dalam kebijakan manajemen risiko likuiditas, Perusahaan melakukan monitor dan menjaga level kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional Perusahaan dan mengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas. Manajemen Perusahaan juga secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual, termasuk profil jatuh tempo pinjaman, dan secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana.
d.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai wajar
c. Liquidity risk Liquidity risk is defined as a risk arises in situations where the Company's cash flow indicates that the cash inflow from short-term revenue is not enough to cover the cash outflow of short-term expenditure. In the liquidity risk management policy, the Company monitor and maintain a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company's operational activities and to mitigate the effect of fluctuation in cash flows. The Company's management also regularly monitor the projected and actual cash flows, including their loan maturity profiles, and continuously assess condition in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising.
d. Fair value
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau kewajiban dapat diselesaikan dengan dasar transaksi armslength.
Fair value represent amount where financial assets are exchangeable, or financial liabilities could be settled upon arms-length basis of transaction.
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai buku dan nilai wajar dari aset dan kewajiban:
Table below represent recorded amount and fair value from financial assets and financial liabilities:
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) d.
Nilai wajar (lanjutan)
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISK MANAGEMENT (continued) d. Fair value (continued) 30 Juni/June 2010 Nilai buku/Book value Nilai wajar/Fair Value
Aset keuangan/Financial assets Piutang usaha/Trade receivables
248,513,880
203,541,698
Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang obligasi/Bonds payable
606,259,755
557,058,600
Nilai wajar dari piutang usaha dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga deposito yang berlaku di pasar. Nilai wajar hutang obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar pada tanggal neraca.
Fair value of trade receivables are measured using discounted cash flows based on the interest of time deposits at market. Fair value of bonds payable are measued using the avoted market price at balance sheet date.
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan kewajiban keuangan selain dari piutang usaha dan hutang obligasi, mendekati nilai wajar aset dan kewajiban keuangan tersebut pada tanggal 30 Juni 2010.
Management is of the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities other than trade receivables and bonds payable, approximated the fair value of the financial assets and liabilities as at 30 June 2010.
28. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
28. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan interim Perusahaan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards that may be applicable to the Company’s interim financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
-
PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas;
-
PSAK 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi;
-
PSAK 7 (Revisi 2009) - Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa; PSAK 12 (Revisi 2009) - Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi Dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset; PSAK 15 (Revisi 2009) - Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi; PSAK 19 (Revisi 2010) - Aset Tidak Berwujud;
-
-
-
-
-
-
SFAS 1 (Revised 2009) - Presentation of Financial Statements; SFAS 2 (Revised 2009) - Statement of Cash Flows; SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements; SFAS 5 (Revised 2009) - Operating Segments; SFAS 7 (Revised 2009) - Related Party Disclosures;
-
SFAS 12 (Revised 2009) - Interest in Joint Ventures;
-
SFAS 15 (Revised 2009) - Investments in Associates; SFAS 19 (Revised 2010) - Intangible Assets;
-
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYAT AAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) -
-
PSAK 22 (Revisi 2010) - Penggabungan Usaha; PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan; PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan; PSAK 48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset; PSAK 57 (Revisi 2009) - Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi; PSAK 58 (Revisi 2009) - Aktiva Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual dan Operasi Dalam Penghentian.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
28. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued) -
-
SFAS 22 (Revised 2010) - Business Combinations; SFAS 23 (Revised 2010) - Revenue; SFAS 25 (Revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors; SFAS 48 (Revised 2009) - Impairment of Assets; SFAS 57 (Revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets; SFAS 58 (Revised 2009) - Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations;
IAI juga telah menerbitkan standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan interim Perusahaan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
The Indonesian Institute of Accountants has also issued the following revised accounting standard that may be applicable to the Company’s interim financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:
-
-
PSAK 10 (Revisi 2009) - Efek Perubahan Kurs Mata Uang Asing.
dari
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan interim.
29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Dividen
The Company is still considering the impact of these revised standards to the interim financial statements.
29. SUBSEQUENT EVENT a.
Dividen untuk tahun 2009 yang telah diumumkan pada tanggal 23 Juni 2010 (lihat Catatan 16) telah dibayarkan pada tanggal 1 Juli 2010. b.
Perubahan susunan audit komite
Dividend Dividend for the year 2009 which have been declared on 23 June 2010 (refer to Note 16) have been paid on 1 July 2010.
b.
Berdasarkan rapat Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 26 Juli 2010, Dewan Komisaris Perusahaan menyetujui perubahan susunan Komite Audit Perusahaan, berlaku efektif sejak 1 Agustus 2010 sebagai berikut: Ketua Anggota
SFAS 10 (Revised 2009) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates.
Kanaka Puradiredja Purwoko Hadi Bernardi Djumiril
Changes in the composition Company’s Audit Committee
of
the
Based on the Board of Commissioners meeting on 20 July 2010, Board of Commissioners approved the changes in the composition of the Company’s Audit Committee, effective on 1 August 2010 as follows: Chairman Members
PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) c. Pengunduran komisaris Berdasarkan Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 26 Juli 2010, Fatah Topobroto telah mengundurkan diri sebagai komisaris efektif sejak 1 Juli 2010, dan komisaris pengganti sedang dalam proses nominasi.
30. REKLASIFIKASI AKUN Saldo komparatif dalam laporan keuangan interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 telah diubah agar sesuai dengan dasar penyajian dalam laporan keuangan interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010.
NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS (UNAUDITED) 30 JUNE 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
29. SUBSEQUENT EVENT (continued)
c.
Resignation of commissioner Based on Board of Commissioners meeting on 26 July 2010, Mr. Fatah Topobroto has resigned as a commissioner effective as of 1 July 2010, and a replacement is being nominated.
30. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Comparative figures in the interim financial statements for the six month periods ended 30 June 2009 have been amended to conform to the basis on which the interim financial statements for the the six month periods ended 30 June 2010 have been presented.