System Design & Implementation: Introduction to UML with Microsoft VISIO
3
40
BEKERJA DENGAN MICROSOFT VISIO
Objektif : Mengenal lingkungan kerja Microsoft Visio Memahami penggunaan tool yang dimiliki oleh visio. Mampu mengimplementasikan konsep UML ke dalam Microsoft Visio
3.1.
Pengenalan Microsoft Visio 2003 Microsoft Visio 2003 merupakan sebuah software tool yang dapat digunakan untuk membuat
beragam dokumentasi mengenai analisa proses bisnis, jadwal proyek, berbagai diagram-diagram bisnis dan lain-lain karena di dalam tool tersebut telah disiapkan beragam template, bentuk dan fasilitas-fasilitas tambahan untuk menggambar untuk menghasilkan diagram-diagram teknis dan bisnis yang efektif. Pada modul ini sengaja digunakan Microsoft Visio 2003 untuk mendokumentasikan rancangan – rancangan UML yang akan dibuat, karena baru pada release inilah Microsoft memberikan dukungan terhadap UML. Sedangkan release-release sebelumnya belum ada yang mendukung konsep UML. Microsoft Visio 2003 ini juga digunakan karena merupakan salah satu tool yang user friendly dan yang paling sering digunakan di dunia industri. Untuk memulai Microsoft Visio, anda dapat memanggilnya melalui tombol Start Program
Microsoft Office
All
Microsoft office Visio 2003, kemudian pilihlah Category => “Software”,
dan pilihlah ikon “UML Model Diagram (Metric)”, maka akan muncul jendela seperti berikut :
Bekerja dengan MICROSOFT VISIO
41
2
1
Gambar 3.1. Interface Lembar Kerja Interface tersebut mempunyai 2 bagian pokok, yaitu lembar kerja yang ditunjukkan oleh panah bernomor 2 dan toolbox yang ditunjukkan oleh panah bernomor 1. lembar kerja merupakan tempat dimana kita meletakkan notasi-notasi diagram sehingga terbentuk sebuah diagram yang utuh. Sedangkan toolbox merupakan kumpulan notasi-notasi diagram yang telah dikelompokkan menurut diagramnya masingmasing. Prinsip kerja untuk menggambarkan diagram pada lembar kerja disini cukup gampang dimana anda hanya perlu untuk “drag and drop” saja notasi-notasi yang anda inginkan, dalam artian, klik notasi yang anda inginkan kemudian tahan tombol mouse dan geser pointer ke lembar kerja dan lepaskan tombol mouse. Untuk selanjutnya, kita akan menggunakan istilah “drag and drop” ini untuk menjelaskan prosedur tersebut. Selanjutnya kita akan berkenalan dengan Toolbox. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar berikut :
System Design & Implementation: Introduction to UML with Microsoft VISIO
42
1
Gambar 3.2. Toolbox
Toolbox ini menyediakan beragam notasi-notasi diagram pada UML sesuai dengan jenis diagramnya. Toolbox pada Visio 2003 ini telah mendukung UML versi 1.x yang memiliki 9 diagram dan dibagi atas 8 header diagram pada toolbox, seperti yang ditunjukkan oleh panah bernomor 1 pada gambar diatas, dimana ada satu header diagram yang mengakomodir class diagram dan objek diagram yaitu UML Static Structure diagram. Berikut kita akan mencoba untuk menggunakan toolbox yang ada dan mencoba untuk menggambar sebuah diagram. Diagram yang akan kita pilih adalah use case diagram. Berikut adalah langkah-langkahnya : 1. Pada halaman lembar kerja, pilihlah header Use Case Diagram. 2. Klik dan tahan notasi “actor” pada toolbox Use Case Diagram, kemudian bawa pointer ke lembar kerja dan lepaskan tombol mouse. 3. Klik dan tahan lagi notasi “Use Case” pada toolbox Use Case Diagram, kemudian bawa pointer ke lembar kerja dan lepaskan tombol mouse lagi, maka seharusnya sekarang sudah ada dua notasi
Bekerja dengan MICROSOFT VISIO
43
pada lembar kerja kita, yaitu sebuah actor dan sebuah use case. Sekarang kita akan merubah property dari actor dan use case tersebut kemudian menentukan asosiasinya. 4. Klik kanan pada notasi actor yang telah kita buat sebelumnya, kemudian pilihlah menu “Properties” pada pop-up menu yang muncul, maka akan muncul tampilan seperti berikut :
Gambar 3.3. Actor Properties 5. Pada kotak “Categories”, pilihlah “Actor”, kemudian pada jendela disampingnya, isikan nama actor pada Field “Name”, seperti yang terlihat pada gambar diatas. 6. Kemudian masih tetap di kotak “Categories”, berpindahlah ke “Attributes” untuk mengisikan daftar atribut-atribut apa saja yang dimiliki oleh actor. Maka akan muncul tampilan seperti berikut
System Design & Implementation: Introduction to UML with Microsoft VISIO
44
Gambar 3.4. Actor Attributes Untuk mengisi atribut yang dimiliki actor maka anda dapat mengklik sekali tombol “New” dan kemudian mengisi pada tampilan tabel secara cepat dengan mengisi langsung data pada field Attribute, Type, Visibility, Multiplicity dan Init.Value. Tapi jika anda ingin mengisi lebih detil informasi attribute ini, anda dapat meng-klik tombol properties yang berada di bawah tombol “Move Down”. 7. Kemudian berpindahlah lagi ke “Operations” untuk mengisikan operation/method apa saja yang dimiliki oleh sebuah actor. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Gambar 3.5. Actor Operations
Bekerja dengan MICROSOFT VISIO
45
Untuk mengisi Operation/Method yang dimiliki actor maka anda dapat mengklik sekali tombol “New” dan kemudian mengisi pada tampilan tabel secara cepat dengan mengisi langsung data pada field Operations, Return Type, Visibility, Polymorphic dan Scope. Tapi jika anda ingin mengisi lebih detil informasi Operations ini, anda dapat meng-klik tombol properties yang berada di bawah tombol “Move Down”. Dan jika anda ingin menambahkan sebuah script dari method yang anda buat, anda dapat meng-klik tombol “Methods”. 8. Terakhir klik tombol OK untuk menyelesaikan proses ini. Pada dasarnya anda cukup melakukan proses ini untuk mendefinisikan sebuah aktor, yaitu memberikan nama, memodifikasi propertiesnya dan memodifikasi operationnya. 9. Klik kanan pada notasi use case yang telah kita buat tadi, kemudian pilih “Properties”, maka akan muncul tampilan seperti berikut :
Gambar 3.6. Use Case Properties Jika tidak terlalu perlu anda tidak perlu mengisi semua categories yang ada, tapi cukup categories “Use Case”, categories “Attributes” (jika ada) dan “Operations” (jika ada). 10. Sekarang berpindahlah ke categories “Use Case” untuk memberikan nama use case tersebut (lihat gambar 3.6). 11. Kemudian berpindahlah lagi ke categories “Attribute” untuk mengisikan atribut dari use case tersebut. 12. Kemudian berpindahlah lagi ke categories “Operations” untuk mengisikan operation yang dimiliki oleh use case tersebut. 13. Klik OK untuk menyudahi proses.
System Design & Implementation: Introduction to UML with Microsoft VISIO
46
14. Terakhir kita akan membuat keterhubungan atau biasa disebut asosiasi antara actor dan use case. Drag and drop notasi panah bernama “Uses” ke lembar kerja, kemudian sesuaikan pangkal mulai panah dan ujung berakhir panah dengan actor dan use case yang ada. Aliran yang benar adalah bermula dari actor dan berakhir di use case. Perlu anda perhatikan bahwa khusus pada visio, stereotype <
> diganti menjadi <<uses>>. 15. Klik kanan pada panah jika anda ingin memodifikasi propertiesnya. Jika anda melakukannya dengan benar maka akan terlihat diagram seperti berikut :
Gambar 3.7. Use Case “membeli barang” 16. Ulangi langkah-langkah ini dari awal untuk menambahkan elemen-elemen yang lain.
Perlakuan seperti ini merupakan hal yang standard yang akan anda lakukan selama bekerja dengan UML Diagram dalam Microsoft Visio. Walaupun ada beragam diagram, namun perlakuan normalnya adalah sama, yaitu 1. Drag and drop objek yang diinginkan. 2. Kemudian tentukan atribut dan operasinya. 3. Terakhir tentukan relasi/keterhubungan antar objeknya.