PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
5 5.1
BEKERJA DENGAN FEATURES Tujuan: 1. Mahasiswa dapat mengubah data koordinat dalam bentuk tabel menjadi spasial 2. Mahasiswa mampu untuk melakukan geoprocessing 3. Mahasiswa dapat melakukan konversi data
5.2
Memasukkan Event Layer pada Data Frame
Jika anda mempunyai data koordinat ASCII untuk fitur titik, anda dapat mengimportnya ke dalam Arcmap. Data perlu di simpan dengan ekstensi .txt. 1. Buka ArcMap. 2. Add Data Titik.txt ke ArcMap.
3. Anda akan melihat bahwa tabel dimasukkan ke data frame, tapi karena ini bukan data spasial, maka tidak akan ditampilkan :
Page 5-1 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP 4. Buka tabel (klik kanan > Open). Record dalam data hanya ada koordinat X dan Y yang menunjukkan lokasi titik.
5. Tutup tabel. 6. Klik kanan pada file titik.txt lalu pilih Display XY Data.
Klik OK 7. Field X dan Y akan secara otomatis di-set. Record jika anda memiliki field yang tidak sesuai standard penamaan layer X dan Y, anda perlu menentukan di dialog ini. Klik OK. Layer baru akan ditambahkakn ke data frame dengan nama dari file text itu.
Page 5-2 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
8. Perbesar kembali menjadi full extent . Layer ini menampilkan centroid (label titik) dari data poligon yang telah dimasukkan sebelumnya.
9. Setelah itu klik Display dan simpan file titik.txt Events menjadi shp.
Page 5-3 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
5.3
Geoprocessing
A. Clipping Clipping merupakan perintah untuk melakukan pemotongan peta sumber sesuai dengan bentuk peta pemotongnya. Langkah : 1. Buka ArcMap. 2. Masukkan data peta sumber dan data peta sebagai pemotong.
Data pemotong
Data sumber
3. Setelah itu buka Arctoolbox Analysis Tool Extract dan pilih Clip. 4. Klik kiri dua kali pada tool clip dan akan muncul perintah seperti berikut ini.
Page 5-4 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
5. Lalu masukkan peta sumber ke dalam Input Features dan peta pemotong ke Clip Features. Setelah itu tentukan nama file hasil potongan dan tempat menyimpannya pada Output Features Class.
Page 5-5 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
6. Setelah terisi semua klik OK. 7. File peta hasil potongan sudah dibuat dan dimasukkan ke dalam layer paling atas.
Page 5-6 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
B. Union Union merupakan perintah untuk melakukan penggabungan dua data peta sama persis seperti file peta sumbernya. Langkah : 1. Buka ArcMap. 2. Masukkan data peta yang akan di-union.
3. Kemudian buka Arctoolbox Analysis Tool Overlay dan pilih Union. 4. Klik dua kali pada tool Union dan akan muncul perintah seperti berikut ini.
Page 5-7 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
5. Masukkan data yang akan digabung pada pilihan Input Features. Lalu tentukan nama file gabungan (beri nama landuse_admin.shp) dan lokasi penyimpangan.
6. Setelah itu klik OK. File hasil penggabungan telah dihasilkan dan ditampilkan di layar.
Page 5-8 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP C. Intersect Intersect merupakan perintah untuk melakukan penggabungan dua data peta sekaligus memotong sesuai dengan bentukan peta paling kecil. Langkah : 1. Buka ArcMap. 2. Masukkan data peta yang akan di-intersect.
3. Kemudian buka Arctoolbox Analysis Tool Overlay dan pilih Intersect. Klik dua kali pada tool Intersect dan akan muncul perintah seperti berikut ini.
4.
Page 5-9 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP 5. Masukkan data yang akan digabung pada pilihan Input Features. Lalu tentukan nama file gabungan (beri nama landuse_mojorejo2.shp) dan lokasi penyimpangan.
6. Setelah itu klik OK. File hasil penggabungan telah dihasilkan dan ditampilkan di layar.
Page 5-10 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP D. Merge Merge merupakan perintah untuk menggabungan dua file peta yang letaknya bersebelahan menjadi satu file peta. Langkah : 1. Buka ArcMap. 2. Masukkan file peta yang akan di merge.
3. Kemudian buka Arctoolbox Data Management Tools General dan pilih Merge. Klik dua kali pada tool Merge dan akan muncul perintah seperti berikut ini.
Page 5-11 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP 4. Masukkan data yang akan digabung pada pilihan Input Features. Lalu tentukan nama file gabungan (beri nama admin_mojorejo_beji.shp) dan lokasi penyimpangan.
5. Setelah itu klik OK. File hasil penggabungan telah dihasilkan dan ditampilkan di layar.
Page 5-12 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP 5.4
Selection Perintah selection digunakan untuk memilih bagian peta sesuai dengan data atribut yang diinginkan. Sebagai contoh dari peta administrasi das brantas hulu akan dipilih desa tlekung, Langkah-langkahnya seperti berikut ini : 1. Buka ArcMap 2. Masukkan peta administrasi brantas hulu
3. Kemudian klik menu Selection dan pilih Select by Attribute.
Akan muncul perintah seperti ini.
Page 5-13 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP 4. Tentukan layer : admin_brantas_hulu; pilih Method : create a new selection; klik “DESA”; Kemudian klik tombol , lalu masukkan nama desa yang akan dipilih dengan meng-klik dua kali pada nama desa (misalnya Desa Tlekung). Untuk memunculkan nama desa klik di “DESA” lalu klik Get Unique Values.
5.
Klik OK, nama desa yang terpilih akan ditandai oleh garis biru muda di peta admin_brantas_hulu.
6. Untuk memilih lebih dari 1 atribut pada methode diganti Add to current selection.
Page 5-14 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP 5.5
Convert Feature A. Convert feature dari hasil selection Perintah ini dimaksudkan untuk memisahkan file peta yang dipilih berdasarkan data atribut menjadi file peta tersendiri dari file sumbernya. Langkah : 1. Buka ArcMap 2. Masukkan file peta admin_brantas_hulu. Lalu lakukan seleksi misalkan desa tlekung. 3. Setelah dilakukan seleksi lalu klik kanan pada data admin_brantas_hulu.shp dan pilih Data Export Data.
Akan keluar jendela berikut ini :
Pada pilihan Export pastikan yang dipilih adalah Selected Features, lalu tentukan output peta tsb akan disimpan dimana dengan file apa (misalkan : Desa Tlekung.shp). 4. Klik OK dan file peta desa tlekung telah dipisahkan dari peta admin_brantas_hulu.shp. Page 5-15 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
B. Convert Feature to Line. Convert Feature to Line merupakan perintah untuk mengubah file polygon menjadi garis. Langkah : 1. Buka ArcMap 2. Masukkan peta admin_brantas_hulu.shp 3. Buka ArcToolbox, pilih Data Management Tools Features Features to Line. Klik dua kali dan muncul perintah seperti pada gambar di sebelah kanan.
Page 5-16 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
4. Masukkan data yang akan di-convert pada Input Features, lalu tentukan nama file dan tempat menyimpan hasilnya pada Output Feature Class dan beri nama admin_line.shp
5. Setelah itu klik OK dan hasil convert akan muncul di layer.
Page 5-17 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP
C. Convert Features to Point Convert Feature to Line merupakan perintah untuk mengubah file polygon menjadi garis. Langkah : 1. Buka ArcMap 2. Masukkan peta admin_brantas_hulu.shp 3. Buka ArcToolbox, pilih Data Management Tools Features Features to Point. Klik dua kali dan muncul perintah seperti pada gambar di sebelah kanan.
4. Masukkan data yang akan di-convert pada Input Features, lalu tentukan nama file dan tempat menyimpan hasilnya pada Output Feature Class dan beri nama admin_point.shp
Page 5-18 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP 5. Setelah itu klik OK dan hasil convert akan muncul di layer (hasil convert point ini berupa titik tengah dari polygon peta sumbernya).
D. Convert features to polygon Convert Feature to Line merupakan perintah untuk mengubah file garis menjadi poligon. Langkah : 1. Buka ArcMap 2. Masukkan peta admin_poli.shp 3. Buka ArcToolbox, pilih Data Management Tools Features Features to Point. Klik dua kali dan muncul perintah seperti pada gambar di sebelah kanan.
Page 5-19 of 20
PANDUAN PRAKTIKUM - Sistem Informasi Sumberdaya Lahan CHRISTANTI AGUSTINA, SP 4. Masukkan data yang akan di-convert pada Input Features, lalu tentukan nama file dan tempat menyimpan hasilnya pada Output Feature Class dan beri nama admin_poly.shp
5. Setelah itu klik OK dan hasil convert akan muncul di layer.
Page 5-20 of 20