ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
BAB III PARAMETER DAN PENGUKURAN JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi yang menyediakan berbagai macam layanan. Di antara sekian banyak layanan yang di miliki telkom meliputi layanan voice dan layanan data. Dari semua layanan yang di berikan oleh telkom, sebagian besar layanan tersebut menggunakan media kabel tembaga sebagi media aksesnya. Pada saat ini performansi jaringan kabel tembaga pada PT.Telkom belum sepenuhnya bagus, di karenakan beberapa factor di antaranya meliputi : suara yang kurang baik pada telepon , ketidak stabilan akses data dan lain sebagainya. Dengan performansi layanan yang masih kurang baik ini tentu saja menimbulkan ketidakpuasan dan keluhan pelanggan eksternal. Untuk meningkatkan kualitas layanan pada PT.Telkom, maka dilakukan pengukuran serta perbaikan disisi jaringan kabel baik dari sisi sentral, RK (Rumah Kabel), DP (Distribution point), KTB (Kotak Terminal Batas) sampai roset pelanggan. Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas tentang pengukuran jaringan kabel tembaga dari sisi sentral sampai RK (Rumah Kabel), dalam pengukuran ini saya menganalisa hasil ukur yang tidak memenuhi standar parameter dari PT.TELKOM berdasarkan laporan pelanggan dari 147 (no kontak keluhan pelanggan TELKOM) yang di dispatch ke salah satu tools yang dinamakan GARTH. Dari tools ini kita bisa melihat keluhan-keluhan pelanggan. Yang saya identifikasi dalam permasalahannya yaitu mengenai laporan pelanggan Di PT.TELKOM tersedia layanan informasi tentang pengaduan atau komplain yang dirasakan pelanggan termasuk terhadap kualitas jaringan. Laporanlaporan yang bersumber dari pelanggan mengenai kualitas jaringan di
suatu area,
dicatat dan kumpulkan untuk kemudian menjadi salah satu bahan acuan untuk mengetahui daerah yang mengalami penurunan kinerja dan mengetahui penyebab penurunan kualitas jaringan. Dan disatukan dengan data-data lain yang diambil untuk
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
dapat mempermudah penemuan masalah sehingga mempercepat dilakukan tindakan untuk optimasi jaringan di suatu area serta memenuhi keinginan pelanggan. 3.1
Metode Pengukuran Dalam pengukuran diatas, hasil ukur yang didapat akan dibandingkan dengan
standard parameter elektris yang ada. Adapun parameter-parameter tersebut adalah: 1. Pengukuran kontinyuitas 2. pengukuran tahanan loop (jerat) 3. pengukuran tahanan isolasi 4. pengukuran redaman saluran / kabel 5. pengukuran tahanan screen ( Almunium Foil ) a)
pengukuran kontinyuitas
Gambar 3.1 Multitester
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
Pengukuran kelurusan urat-urat kabel (urat a dan b) pada suatu pair kabel. Memastikan bahwa secara elektris urat-urat kabel dari ujung ke ujung lainnya tersambung baik, tidak terputus baik untuk kabel yang belum diinstalasi, dalam tahapan instalasi maupun sesudah instalasi. Dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara elektris urat-urat kabel dari ujung ke ujung lainnya tersambung baik tidak terputus baik untuk kabel yang belum terinstalasi, dalam tahapan instalasi maupun sudah terinstalasi. -
untuk melihat kontinuitas kabel
-
alat ukur yang digunakan Pair checker atau Multimeter
-
Pair checker ditandai dengan “tone” Pengukuran kontinuitas dilakukan dapat dilakukan dengan perangkat pair
checker atau multimeter dengan metode open dan short antar urat a dan b. Ada dua metode pengukuran, yaitu: a. Menggunakan Multimeter (AVO Meter)
Gambar 3.2 Pengukuran Menggunakan Multimeter Apabila kita menggunakan Multimeter, maka kontinuitas kabel ditunjukkan dengan nilai tahanan tertentu atau dengan bunyi tone.
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
b. Menggunakan Pair Checker
Gambar 3.3 Model Pengukuran Kontinuitas dengan Pair Checker Kontinuitas saluran dicek dengan mengirim nada berfrekuensi 550 ± 100 Hz yang dibangkitkan dan dipancarkan oleh alat ukur dan dipasangkan pada ujung kabel yang satu. Nada tersebut dapat didengar dengan headphone melalui alat penerima pada ujung kabel lainnya. b)
Tahanan Loop
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui hargaTahanan Saluran.
Gambar 3.4 insulation tester (megger)
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
-
Yaitu besarnya resistansi urat a-b di sepanjang kabel
-
Alat ukur yang di gunakan insulation tester (megger)
-
Satuannya ohm
Pengukuran tahanan loop adalah untuk mengetahui nilai resistansi/tahanan murni kabel. Pengukuran tahanan loop adalah murni nilai resistansi konduktor atau urat kabel. Pada pengukuran tahanan loop, kabel tidak dilewati suatu sinyal informasi. Tahanan loop kadang disebut juga dengan istilah tahanan DC (DC Resistance). Pengukuran tahanan loop dapat menggunakan perangkat multimeter. Satuan/unit tahanan loop adalah Ohm (Ω). R = 2. . L.1000 / A Keterangan: R = tahanan loop (Ω/km) Ω mm2 /m pada 200 C L = panjang saluran (m) A = luas penampang kabel (mm2 )
Gambar 3.5 Prinsip Pengukuran Tahanan Loop
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
c)
Tahanan Isolasi Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya “kebocoran “ listrik
yang terjadi antara urat yang diukur dengan urat lainnya maupun urat yang diukur dengan tanah. Dalam setiap saluran terdapat kebocoran listrik.
Gambar 3.6 insulation tester (megger) -
pengukuran besarnya kebocoran listrik antara a-b, a-t dan b-t.
-
Menggunakan sinyal dengan tegangan 100 V DC.
-
Alat ukur yang di gunakan Insulation Tester (Megger).
-
Satuannya ohm
Standard: Dalam haspel : 10.000 Mohm.km Bangun baru : 5.000 Mohm.km Perbaikan existing : 1.000 Mohm.km Pengukuran nilai tahanan isolator kabel (pembungkus konduktor kabel) terhadap kebocoran listrik yang terjadi antara urat yang diukur dengan urat lainnya maupun antara urat yang diukur dengan pentanahan (grounding).
34 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
Transmisi sinyal informasi yang melalui konduktor kabel secara umum tidak terpengaruh terhadap nilai tahanan isolasi.
Gambar 3.7 Tahanan Isolasi antar Urat Kabel Pengukuran tahanan isolasi dilakukan secara end-to-end jaringan. Satuan/unit tahanan isolasi adalah Ohm (Ω).
Gambar 3.8 Model Pengukuran Tahanan Isolasi dengan Insulation Tester
35 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
d)
Redaman Saluran Redaman saluran diartikan sebagai Kerugian Daya yang terjadi dalam
saluran. Satuan redaman adalah (dB) Pengukuran redaman dimaksudkan untuk mengetahui berapa dB daya yang dikirim hilang dalam saluran. Dengan demikian untuk mengimplementasikan suatu jenis teknologi berbasis tembaga dengan spesifikasi tertentu, misalnya redaman maksimum perangkat adalah 36 dB, maka segera diketahui kemungkinan digunakan atau tidak sistem tersebut dengan mengetahui redaman saluran.
Gambar 3.9 Cara pengukuran redaman -
Yaitu besarnya loss yang terjadi di sepanjang kabel
-
Alat ukur yang di gunakan oscillator level meter dan xDSL tester
-
Satuannya dB (pada frekuensi tertentu)
Impedansi karakteristik merupakan suatu nilai redaman yang pasti ada pada semua media transmisi, termasuk kabel tembaga. Sementara pada frekuensi kerja sistem, kabel tembaga menghasilkan redaman saluran yang besarnya berbeda-beda tergantung frekuensi kerjanya. Redaman pada kabel tembaga disebabkan karena konduktivitas konduktor yang tidak sempurna dan juga disebabkan oleh resistansi
36 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
dielektrik yang berhingga (idealnya tak terhingga). Redaman ini merupakan kerugian daya yang terjadi dalam saluran. Definisi redaman ialah nilai logaritma dari daya sumber dibagi dengan daya yang di dapat dari pengukuran. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kerugian daya yang terjadi dalam saluran.
Gambar 3.10 Konfigurasi Pengukuran Pengukuran kemampuan konduktor kabel jika dilalui sinyal informasi pada frekuensi sinyal tertentu. Dalam kalimat lain mengukur redaman saluran adalah mengukur besarnya redaman/loss sepanjang kabel. Berbeda pada pengukuran kontinuitas atau tahanan isolasi dimana kabel tidak dilewati sinyal informasi, maka pada pengukuran redaman saluran, kabel akan dilewatkan suatu sinyal informasi. Pengukuran redaman kabel dapat menggunakan perangkat oscilator (generator sinyal) dengan level meter atau menggunakan alat ukur xDSL. Satuan/unit redaman saluran adalah Decibell (dB). Redaman saluran = 10 log (Po / Pi) atau 20 log (Vo / Vi) dB. Pengukuran kemampuan konduktor kabel jika dilalui sinyal informasi pada frekuensi sinyal tertentu. Dalam kalimat lain mengukur redaman saluran adalah mengukur besarnya redaman/loss sepanjang kabel. Berbeda pada pengukuran kontinuitas atau tahanan isolasi dimana kabel tidak dilewati sinyal informasi, maka pada pengukuran redaman
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
saluran, kabel akan dilewatkan suatu sinyal informasi. Pengukuran redaman kabel dapat menggunakan perangkat oscilator (generator sinyal) dengan level meter atau menggunakan alat ukur xDSL. Satuan/unit redaman saluran adalah Decibel (dB).
Gambar 3.11 Prinsip Pengukuran Daya dengan Menggunakan Oscillator dan Level Meter Contoh: Apabila dikirimkan sinyal sebesar 100 mW, kemudian setelah melalui saluran tersebut ternyata hanya diterima sebesar 10 mW. Maka pada saluran terjadi redaman sebasar : a = log 10 = 10 log 0,1 = -10 dB 100 artinya redaman saluran itu 10 dB atau pada oscillator di set pada +20 dBm (10 log 100mW) dan terukur pada level meter +10 dBm, maka loss yang terjadi adalah selisih level kirim dengan daya terima adalah 10 dB. Pada beberapa alat ukur yang ada saat ini, pengukuran redaman dapat langsung menunjukkan hasil nilai ukurnya tanpa harus dilakukan perhitungan secara manual seperti di atas. e)
Tahanan Screen Aluminium Foil adalah pita aluminium yang dipasang secara tumpang tindih
(overlap) meliliti kabel dan dipasang untuk pengamanan kabel dari gangguan tegangan liar. Oleh karena itu Aluminium Foil ini harus terhubung dengan baik ke Ground yang ada di RPU/ MDF, RK, DP yang selanjutnya dihubungkan ketitik ground pada setiap titik terminal.
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ANALISA PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PADA AREA RK-RQ STO PASAR BARU TANGERANG
Gambar 3.12 Multitester -
Yaitu besarnya resistansi screen si sepanjang kabel
-
Alat ukur yang digunakan Multimeter/ AVO meter
-
Satuannya ohm
Isolator jaringan kabel tembaga dibuat dari bahan alumunium foil, berupa pita alumunium yang dipasang secara tumpang tindih melilit sepanjang kabel, yang berfungsi sebagai pengaman urat-urat kabel dari gangguang tegangan luar (asing). Dalam penerapannya alumunium foil ini harus terhubung dengan baik ke grounding yang ada di setiap titik interkoneksi jaringan kabel, baik di MDF, RK dan DP. Setiap urat kabel harus mempunyai nilai tahanan screen terhadap grounding, maupun antar urat-urat kabel sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pengukuran besarnya resistansi screen (alumunium foil) di sepanjang kabel. Satuan/unit dari tahanan screen adalah Ohm (Ω). R= R(hsl ukur)-1/2 R Loop
39 http://digilib.mercubuana.ac.id/