233 Sumardi “Perecanaan Pembangunan Bagi Negara-Negara Berkembang Di Era Globalisasi”
PERECANAAN PEMBANGUNAN BAGI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DI ERA GLOBALISASI Sumardi Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Pancasakti Makassar Abstrak Tulisan mengangkat perencanaan rencana pembangunan, secara komprehensif dari terhadap negara berkembang yang merupakan ciri umum dimulai dari kesamaan pandangan politik dan tujuan pemerintah. Pemerintah di negara-negara berkembang selalu berupaya menetapkan tujuan kebijakan terutama yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi di masa-masa mendatang, Suatu rencana pembangunan biasanya mengandung suatu strategi untuk mencapai tujuan tersebut yang lazimnya dijabarkan menjadi target-target yang bercakupan spesifik. Rencana pembangunan tersebut berupaya menyajikan suatu koordinasi terpusat dan konsisten terhadap prinsip dan kebijakan dasar, pilihan tindakan optimal dalam melaksanakan strategi guna mencapai target-targetnya, hingga secara keseluruhan rencana pembangunan tersebut akan dapat digunakan sebagai kerangka kerja atau pedoman untuk mengarahkan keputusan sehari-hari. Percanaan tersebut mencakup seluruh aspek atau faktor perekonomian karena itulah disebut komprehensif untuk menggantikan istilah perencanaan kolonial atau sektor publik yang tidak populer itu. Untuk menjamin optimalitas dan konsistensinya, rencana pembangunan yang komprehensif lebih banyak menggunakan model-model makro ekonomi yang sedikit banyak bersifat formal biasanya tidak dipublikasikan secara massal untuk memproyeksikan kinerja ekonomi di masa-masa yang akan dating suatu rencana ekonomi biasanya mencakup periode tertentu, katakanlah 5 tahun dan dikaitkan dengan dokumen rencana jangka panjang, serta disertai dengan rencan-rencana tahunan. Kata Kunci : Perencanaan pembangunan perubahan sosial yang rutinitas Latar Belakang
kegiatan dari pembangunan yang paling
Pembangunan adalah sebuah kegiatan
prioritas, karena perencanaan sangat
yang kolosal, memakan waktu yang
menentukan arah, prioritas, dan strategi
panjang,melibatkan seluruh warganegara
pembangunan. Perencanaan yang baik
dan dunia intrernasional, dan menyerap
dapat
hampir seluruh sumber daya negara-
perjalanan yang sudah melewati separo
bangsa. Karena itu, sudah seharusnya
jalan,
jika pembangunan dimenejemeni.Kata
melaksanakan
manajemen menyiratkan adanya proses
Sepanjang pelaksanaan itu konsisten,
yang berkesinambungan. Secara generik
pengendalian efektif, serta faktor-faktor
proses ini dimulai dari perencanaan,
pengganggu tidak banyak muncul atau
disusul pelaksanaan, dan diakhiri dengan
jika pun muncul tidak memberikan
pengendalian.
pengaruh yang mampu membiaskan
Perencanaan
adalah
diidentikkan
karena
dengan
sisanya dan
sebuah
tinggal
mengendalikan.
234 Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Amanah Edisi Vol. II No.II Juli-Oktober 2013
pelaksanaan
pembangunan,
maka
Kerangka Teoritis
pembangunan dapat dikatakan tinggal
Suatu negara dikatakan berkembang atau
menunggu waktu untuk sampai ketujuan.
maju salah satunya adalah dengan
Perencanaan
menjadi
melihat pada keberhasilan pembangunan
kunci karena sesungguhnya ini adalah
oleh negara yang bersangkutan. Apabila
pekerjaan yang maha rumit. Seperti
negara tersebut belum dapat mencapai
diketahui, istilah pembangunan adalah
tujuan
istilah khas dari proses rekayasa sosial
ditetapkan
(dalam arti luas, termasuk ekonomi,
menyeimbangkan terhadap pencapaian
politik, kebudayaan) yang dilaksanakan
pembangunan yang telah dilakukan.
oleh negara-negara berkembang.Negara-
Sedangkan
negara
menyeimbangkan
pembangunan
berkembang
identik
dengan
pembangunan atau
yang belum
negara
yang
antara
telah dapat
mampu pencapaian
negara miskin. Di negara seperti ini
pembangunan yang telah ditetapkan,
pekerjaan utama pembangunan adalah
sehingga
menanggulangi
Namun,
pembangunan telah dapat terwujud baik
seperti dicatat oleh Kunarjo (2000, 2-3),
yang bersifat fisik ataupun nonfisik
mengikuti Ragnar Nurske, kemiskinan di
maka negara tersebut dapat disebut
negara berkembang ibarat lingkaran
negara maju. Negara berkembang yang
setan,
penjelasan
memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi
kemiskinan tidak banyak menjelaskan
yang lebih maju dibandingkan negara
kenapa
lain
kemiskinan.
karena
berbagai
mereka
Dikatakan
menjadi
yang
besar
setingkat,
tetapi
tujuan
belum
bahwa
dalam
mencapai tingkat negara maju disebut
kemiskinan,
pokok
Negara industribaru(newly industrialized
pangkal kemiskinan adalah pendapatan
country/NICs). Dengan kata lain, negara
yang rendah.
industri
lingkaran
Kunarjo
miskin.
sebagian
setan
Permasalahannnya:
1).
baru
sedang
berkembang
Bagaimana
mencapai tingkat negara maju tetapi
perencanaa pembangunan pada negara
belum cukup untuk dikatakan sebagai
berkembang;
negara maju. Era globalisasi ekonomi
2).Bagaimana
dengan
pembangunan Negara Maju Dan negara
yang
yang sedang Berkembang; 3) Faktor-
perkembangan
faktor
perencanaan
sangat ketatnya persaingan, dan cepatnya
pembangunan pada berkembang di era
terjadi perubahan lingkungan usaha.
Globalisasi.
Produk-produk
apa
terhadap
disertai
dengan
pesatnya
teknologi,
berdampak
hasil
manufaktur
di
235 Sumardi “Perecanaan Pembangunan Bagi Negara-Negara Berkembang Di Era Globalisasi”
dalam negeri saat ini begitu keluar dari
mehhat alasan yang berbeda mengapa
pabrik langsung berkompetisi dengan
beberapa negara (dan lainnya tidak)
produk luar negeri, dan dunia usaha pun
menikmati perkembangan ekonomi yang
harus
tinggi.
menerima
kenyataan
bahwa
Banyak
alasan
menyatakan
pesatnya perkembangan teknologi telah
perkembangan ekonomi membutuhkan
mengakibatkan cepat usangnya fasilitas
kombinasi perwakilan pemerintah (atau
produksi, semakin singkatnya masa edar
demokrasi), sebuah
model ekonomi
produk, serta emakin rendahnya margin
pasar
sedikitnya
keuntungan.Dalam melaksanakan proses
ketiadaan korupsi.
pembangunan industri, keadaan tersebut
Indikator
menipakan
Berkembang
dihadapi
kenyataan serta
yang
harus
harus
bebas,
dan
Negara
Maju
atau
dan
menjadikan
Dasar yang dijadikan penggolongan
pertimbangan yang menentukan dalam
suatu negara dalam kategori negara maju
setiap kebijakan yang akan dikeuarkan,
atau berkembang dapat diketahui dari
dan sekaligus merupakan paradigma
indikator
baru yang harus dihadapi oleh negara
kuantitatif (data yang dapat dihitung),
manapun dalam melaksanakan proses
yaitu
industrialisasi negaranya yang kurang
penduduk;
berkembang dianggap tidak tepat bila
penduduk; 3) Angka beban tanggungan
kasus negara tersebut adalah sebuah
4)
negara miskin, yaitu negara yang tidak
kualitatif
mengalami
situasi
dibandingkan; 1) Etos kerja dan pola
ekonomi. Negara maju adalah sebutan
piker 2) Tingkat pendidikan; 3) Mata
untuk negara yang payah. Kebanyakan
pencaharian; 4) Tingkat kesehatan; 5)
negara dengan GDP per kapita tinggi
Pendapatan; 6)Tingkat kesadaran hukum
dianggap negara payah. Namun beberapa
Ciri-ciri dan Karakteristik Negara
negara telah mencapai GDP tinggi
Berkembang
melalui cksploitasi sumber daya alam
1) Memiliki
(seperti Nauru melalui pengambilan
kependudukan:
phosphorus)
mengembangkan
dan jumlah penduduk relatif tinggi;
industri yang beragani dan ekonomi
b) Persebaran penduduk tidak merata; c)
berdasarkanjasa tidak dianggap memiliki
Tingginya angka beban tanggungan; d)
status mundur.Pengamat dan teoritis
Kualitas
pertumbuhan
tanpa
:
Usia
dibawah
1)
ini
Jumlah
:
Indikator
dan
kepadan
2) Tingkat pertumbuhan
harapan data
hidup.
yang
Indikator
hanya
berbagai
dapat
masalah
a) Laju pertumbuhan
penduduk
relatif
rendah
236 Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Amanah Edisi Vol. II No.II Juli-Oktober 2013
sehingga
mengakibatkan
tingkat
kemampaun untuk menguasai IPTEK
produktivitas penduduk juga rendah;.
sebagai dasar utama.
e)Angka kemiskinan dan pengangguran
Perencanaan Strategis Di Negara-
relatif tinggi; f) Rendahnya pendapatan
Negara Yang Sedang Berkembang
perkapita.2). Tingkat pendidikan masih
Menurut Olsen dan Edie (1982, hal 4).
rendah, 3).Tingkat pendapatan masih
Perencanaan strategis dapat didefinisikan
rendah; 4). Tingkat kesehatan rendah; 5).
sebagai upaya yang didisplinkan untuk
Produktivitas
membuat
masyarakat
didominasi
keputusan
dan
tindakan
barang-barang primer; 6). Pemanfaatan
penting yang membentuk dan memandu
sumber daya alam belum optimal; 7).
bagaimana menjadi organisasi (atau
Ketergantungan yang tinggi terhadap
entitas lainnya), apa yang dikerjakan
negara maju; 8). Kesadaran hukum,
organisasi (atau entitas lainnya), dan
kesetaraan gender, dan penghormatan
mengapa
terhadap HAM relatif rendah Oleh sebab
dikerjakannya itu. Karena yang terbaik
itu, maka pemerintah negara
perencanaan
sedang berekmbang langkah
apa
strategis
yang
mensyaratkan
harus
memiliki
pengumpulan informasi secara luas,
strategis
dalam
eksplorasi alternatif, dan menekankan
pembangunan
untuk
implikasi
yang
perencanaan
yang
melakukan
masa
depan
keputusan
meningkatkan potensi sumber daya yang
sekarang. Perencanaan strategis dapat
terbatas dalam menunjang pembangunan
menfasilitasi komunikasi dan partisipasi,
bagi negara yang sedang berkembang di
mengakomodais kepentingan dan nilai
era globalisasi ini. Adapun Kendala-
yang berbeda, dan membantu pembuatan
Kendala
keputusan
yang
Berkembang
Dihadapi
Dalam
Negara
Pembangunan
secara
tertib
maupun
keberhasilan implementasi keputusan.
Negara yang sedang berkembang sangat
Arti
penting
bermasalah dalam memperolah sumber-
strategis berasal dari kemampuannya
sumber pembangunan. Oleh Karena Itu
membantu organisasi maupun komunitas
pemerintah harus mampu mengambil
publik
kebijakan yang efektif dan efisien,
merespon lingkungan yang telah berubah
seperti: 1) sumber-sumber pembiayaan;
secara dramatis dan kini didepanya.
2) sumber keterampilan; 3) SDM-SDA;
Delapan
4) Menarik sumber pembangunan yang
perencanaan strategis : 1). Memperkarsai
berasaldari luar negeri;5) Meningkatkan
dan menyempakati proses perencanan
dan
penting
nirlaba
langkah
perencanaan
secara
dalam
efektif
proses
237 Sumardi “Perecanaan Pembangunan Bagi Negara-Negara Berkembang Di Era Globalisasi”
strategis Salah satu tugas pemerkasa
6) Mengidentifikasi isu strategis yang
adalah menetapkan secara tepat siapa
dihadapi organisasi Persoalan kebijakan
saja yang tergolong orang-orang penting
sangatlah
pembuat keputusan. Tugas berikutnya
mempengaruhi mandat, misi dan nilai-
adalah penetapan orang ,kelompok, unit
nilai, tingkat dan campuaran produk atau
atau organisasi manakah yang harus di
pelayanan,
klien,
pengguna
atau
libatkan
pembayar
biaya
keuangan,
atau
dalam
upaya
perencanaan;
penting
karena
dapat
2) Mengindetifikasi mandate organisasi
manajemen organisasi; 7) Merumuskan
Mandat formal dan informal yang di
strategi untuk mengelola isu-isu Strategi
tepatkan
didefenisikan
pada
organisasi
adalah
sebagai
pola
tujuan,
keharusan yang dihadapi organisasi;
kebijakan, program, tindakan, keputusan,
3) Memperjelas
atau
misi
dan
nilai-nilai
alokasi
sumber
daya
yang
organisasi isi organisasi yang berkaitan
menegaskan bagaimana organisasi, apa
erat dangan mandatnya, menyediakan
yang dikerjakan organisasi, mengapa
bagi keberadaannya perusahaan atau
organisasi
lembaga
itu.strategi dapat berbeda karena tingkat,
pemerintahan,
organisasi
nirbala,
hal
atau
bagi
ini
berarti
fungsi,
harus
dan
mengerjakan
kerangka
waktu;
hal
8)
organisasi harus berusaha memenuhi
Menciptakan visi organisasi yang efektif
kebutuhan sosial dan politik yang dapat
bagi masa depan. Langkah terakhir
identifikasi;
dalam proses perencanaan, organisasi
4) Menilai
lingkungan
eksternal: peluang dan ancaman Tim
mengembangkan
perencanaan
bagaimana seharusnya organisasi itu
lingkungan
harus diluar
mengeksplorasi organisasi
untuk
dapat
berhasil
deskripsi
mengenai
mengimplementasikan
mengidentifikasi peluang dan ancaman
strateginya
yang dihadapi organisasi, peluang dan
potensinya. Kedelapan langkah ini harus
ancaman
dengan
mengarah pada tindakan, hasil, dan
memantau berbagai kekuatan politik,
evaluasi serta perlu ditekankan juga
ekonomi, sosial dn teknologi; 5) Menilai
tindakan hasil, dan penilaian evaluatif
lingkungan
dan
harus muncul di tiap-tiap langkah dalam
kelemahan untuk mengenali kekuatan
proses. Dengan kata lain imlepmentasi
dan kelemahan internal organisasi dapat
dan evaluasi tidak harus menunggu
memantau sumberdaya (input), strategis
hingga akhir, tetapi harus menjadi
sekarang (procces) dan kinerja (output);
bagaian yang menyatu dari proses dan
dapat
diketahui
internal:
kekuatan
untuk
mencapai
seluruh
238 Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Amanah Edisi Vol. II No.II Juli-Oktober 2013
sifat-sifatnya
terus-menerus.
Adapun
bentuk perubahan sosial yang terarah
ciri-ciri Negara Maju : 1. Sumber daya
dan terencana melalui berbagai macam
alam dimanfaatkan secara optimal; 2.
kebijakan
Dapatmengatasi masalah kependudukan;
meningkatkan
3.Tingkat kualitas hidup masyarakat
masyarakat.
tinggi; 4. Ekspor yang dilakukan adalah
(economic planning) secara umum dapat
ekspor
jasa;
dikatakan sebagai upaya yang dilakukan
fasilitas
secara sengaja oleh pemerintah untuk
umum; 6. Kesadaran hukum, kesetaraan
mengkoordinasi pembuatan keputusan
gender, dan penghormatan terhadap
ekonomi dalam jangka panjang, serta
HAM dijunjung tinggi; 7. Tingkat
untuk memengaruhi, mengarahkan dan
pendidikan relatif tinggi; 8. Tingkat
dalam beberapa kasus tertentu, juga
pendapatan penduduk relatif tinggi; 9.
untuk mengendalikan tingkatan dan laju
Tingkat kesehatan sudah baik; 10. Pasar
pertumbuhan variabel-variabel ekonomi
& Informasi Tidak Sempurna; 11.
pokok pendapatan,konsumsi, penyerapan
Ketergantungan Pada Sektor Pertanian/
tenaga kerja, investasi, tabungan, nilai
Primer; 12. Tingkat ketergantungan pada
ekspor impor, dan lain sebagainya demi
angkatan
13.
tercapainya tujuan pembangunan yang
Ketergantungan terhadap perekonomian
telah ditetapkan sebelumnya. Adapun
eksternal yang rentan
yang disebut sebagai rencana ekonomi
Hakekat Perencanaan Pembangunan
(economic plan) pada dasarnya adalah
Konsep-konsep Dasar
serangkaian target ekonomi kuantitatif
Perencanaan adalah suatu proses untuk
yang harus dicapai dalam kurun waktu
menentukan
yang
tertentu. United Nation Departmen of
diperlukan setelah melihat pelbagai opsi
Economic Affairs membedakan 4 tipe
yang ada berdasarkan sumber daya
perencanaan yang masing-masing telah
yang tersedia untuk mencapai suatu
digunakan oleh sebagian besar negara
tujuan. Tujuan yang ingin dicapai bisa
berkembang. Empat tipe yang dimaksud
segera atau bisa di kemudian hari, yang
adalah sebagai berikut: 1) perencanaan
secara
dikategorikan
yang hanya merujuk pada pembuatan
kedalam tujuan jangka pendek, jangka
program pengeluaran pemerintah yang
menengah,
berlaku selama satu hingga sepuluh
hasil
industri
5.Tercukupinya
kerja
penyediaan
yang
tindakan
umum
dan
dan
dapat
tinggi;
tepat
jangka
Sedangkan pembangunan
panjang. merupakan
tahun;
yang
bertujuan taraf
Perencanaan
2) Perencanaan
untuk
kehidupan ekonomi
yang
juga
239 Sumardi “Perecanaan Pembangunan Bagi Negara-Negara Berkembang Di Era Globalisasi”
mengacu
pada
serangkaian
target
program dan tujuan inti pembangunan
produksi, biak untuk perusahaan swasta
secara keseluruhan. Itu berarti pemilihan
maupun perusahaan negara yang disusun
proyek
atas dasar satuan input tenaga kerja
berkembang
modal dan sumber-sumber daya langka
memperhatikan
lainnya. Atau atas dasar satuan input
eksternal, yang tidak langsung dan agar
lainnya; 3) Perencanaan yang dapat
tujuan pembangunan jangka panjang.
mencerminkan
perekonomian
Tenaga kerja terampil harus digunakan
secara keseluruhan serta pola alokasi
pada tempat yang sumbangannya akan
atas seluruh sumber-sumber daya yang
maksimal. Dalam konteks inilah maka
langka yang ada di antara sektor
pranata perencanaan ekonomi dianggap
ekonomi;
yang
dapat membantu memodifikasi pengaruh
sebuah
negatif dari terbatasnya sumber daya
untuk
yang ada, karena melalui perencanaan
target
4) Perencanaan
fungsinya
tidak
instrumen
politik
mendorong
lebih
dari
pemerintah
perusahaan
swasta
agar
akan
investasi
lebih
juga
dinegara-negara harus
senantiasa
pengaruh
ekonomi
nampak
segala
macam
berusaha untuk mencapai target tertentu
kendala khusus dalam proses pemilihan
yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
dan koordinasi investasi pada proyek-
pemerintah sendiri.
proyek investasi yang ada. Dengan
Mobilisasi dan Alokasi Sumber Daya
demikian, melalui perencanaan amat
Perekonomian di negara-negara dunia
diharapkan akan berlangsung penyaluran
ketiga
faktor-faktor produksi langkah ke tempat
pada
umunya
tidak
banyak
memilki sumber daya berharga, sehingga
yang paling produktif.
mereka jelas tidak bisa menghambur-
Dampak
hamburkan
Seringkali dikemukakan bahwa suatu
sumber-sumber
daya
Perilaku
atau
keinginan dan tenaga kerja terampil yang
pernyataan
sangat langka itu guna melakukan
mengenai tujuan ekonomi dan sosial
berbagai
nasional dalam dokumen perencanaan
macam
usaha
yang tidak
formal
Psikologis
terinci
produktif. Investasi proyek harus dipilih
pembangunan
secara
semata-mata
dampakperilaku atau psikologis terhadap
produktivitas
penduduk dari negara yang bersangkutan
yang
biasa
meskipun penduduk tersebut jauh dari
dilakukan oleh rasio modal output, akan
homogen. Pernyataan formal itu bisa
tetapi juga harus dikaitkan dengan
diletakkan dalam kerangka kampanye
cermat,
berdasarkan industri
bukan
analisis
parsial
seperti
dapat
secara
menimbulkan
240 Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Amanah Edisi Vol. II No.II Juli-Oktober 2013
nasional untuk dukungan rakyat bagi
mendapatkan bantuan luar negeri yang
pemerintah dalam upaya mengentaskan
lebih banyak lagi. Dengan mengajukan
kemiskinan,
wabah
daftar belanja proyek yang tersusun rapi,
penyakit. Dengan dampak yang dapat
pemerintah negara-negara dunia ketiga
memobilisasi dukungan masyarkat luas
lebih berpeluang untuk mengumpulkan
dan menghilangkan kelas-kelas, kasta,
bantuan luar negeri dan meyakinkan para
rasial, agama dan golongan kesukuan
donor
serta mendorong seluruh warga negara
digunakan untuk hal-hal yang benar,
untuk bekerjasama dalam membangun
penting dengan rencana pelaksanaan
negara,
lagialasan
pekerjaan yang cermat dan konsisten.
pemerintah pusat pada setiap negara
Suatu penelitian dari Albert Waterston di
untukmenggunakan pranata perencanaan
55
ekonomi.
ekonomi
perencanaan pasca perang bahwa dalam
menciptakan
pelaksanaannya, rencana tersebut lebih
kebodohan
maka
bertambah
Melalui
pemerintah
dan
juga
rencana dapat
bahwa
negara
uang
mereka
mengenai
banyak
belah kekuatan dan potensi bangsa
berhasil. Sedemikian jauh, kebanyakan
dalam
kemajuan-
negara telah gagal dalam merealisasikan
kemajuan sosial baik secara materiil dan
target pendapatan dan output yang
sosial yang lebih besar lagi. Bantuan
sederhana
Luar Negeri Adanya perumusan rencana
beberapa periode yang relatif singkat.
pembangunan secara terinciyang disertai
Hal ini yang lebih menggangu adalah
dengan
dan
bahwa sementara situasi riilnya semakin
investasi proyek yang dirancang secara
buruk justru negara tersebut terus saja
hati-hati, acapkali merupakan syarat
membuat rencana.
yang harus dipenuhi pemerintah dari
Teori Vs Praktek Perencanaan
suatu
untuk
Patut diragukan, apakah rencana tersebut
dan
patut memberikan isyarat-isyarat yang
multilateral. Dalam kenyataannya,bahwa
berguna pada masa yang akan datang,
ada sementara pengamat yang memberi
ataukah sebaliknya dalam prakteknya,
pendapat, alasan yang sesungguhnya
pemerintah
mengapa negara-negara yang sedang
mengkompromikan penilaian pribadi dan
berkembang bertumpu pada serangkaian
sosial karena perencanaan itu sendiri
rencana pembangunan adalah untuk
jarang
target
negara
memperoleh
mengejar
output
dunia bantuan
sektoral
ketiga bilateral
gagal
pengalaman
insentif-insentif yang terbukti memecah
rangka
yang
akan
sekalipun,
jarang
dilengkapi
daripada
kecuali
sekali
dengan
yang
dalam
berhasil
pedoman
241 Sumardi “Perecanaan Pembangunan Bagi Negara-Negara Berkembang Di Era Globalisasi”
operasional, maka segala dampak yang
negara dunia ketiga jauh lebih tinggi dari
akan ditimbulkan terhadap mobilisasi
pada tingkat gaji rata-rata domestik.
sumber daya dan koordinasi kebijakan-
Kebijakan pemerintah lainnya yang juga
kebijakan
lebih banyak menimbulkan dampak
Harga
ekonomi
Faktor
sangat
Produksi,
terbatas.
Pemilihan
negatif dari pada dampak positif adalah
Teknik dan Penciptaan Tenaga Kerja
aturan
Pertentangan
tujuan
pemberian keringanan pajak, penetapan
perencanaan yang paling penting (yaitu
nilai tukar resmi yang melebihi nilai
pertumbuhan industri dan
perluasan
tukar yang sesungguhnya, pengenan
cepat)
tingkat proteksi efektif yang rendah,
cenderungbersifat dilematis.Pengutaman
kuota dan pemberian kredit dengan suku
upaya untuk membantu pertumbuhan
bunga
industri biasanya meningkatkan kadar
menunjukkan atau biaya sosial yang
kesulitan penciptaan lapangan kerja,
sesungguhnya Ketimpangan dan Migrasi
demikian sebaliknya. Pertentangan atau
Desa-Kota Bidang perbedaan pokok
situasi dilematis (trade-off) semacam itu
yang kedua antara penilaian pribadi dan
tidak akan timbul apabila kebijakan
sosial yang sampai sekarang ini ternyata
pemerintah lebih di arahkan pada upaya
diperparah oleh kebijakan pemerintah
penyesuaian isyarat harga ini justru
negara-negara berkembang dan justru
semakin jauh dari penilaian sosialnya
sering bertentangan dengan kepentingan
secara implisit. Salah satu penyebabnya
sosial. Fenomena migrasi desa-kota dari
ternyata
waktu ke waktu semakin nampak dan
kesempatan
antara
kerja
adalah
dua
secara
kebijakan-kebijakan
diapresiasi
terlelu
investasi
rendah,
yang
dan
semua
pemerintah yang menaikkan tingkat
memprihatinkan.
upah sehingga jauh melebihi upah
kebijakan pemerintah yang jauh lebih
bayangan
kelangkaannya.
menguntungkan terhadap pembangunan
Kebijakan itu sendiri bermacam-macam
perkotaan, seperti semakin mencoloknya
bentuknya; misalnya melakukan aturan
perbedaan
upah minimum,penetapan gaji seseorang
kesempatan ekonomi antara desa dan
atas dasar jenjang pendidikan yang di
kota, turut mendorong migrasi penduduk
peroleh, dan pemberian tingkat upah
secara
atau gaji yang lebih tinggi karena di
Masalah Kebutuhan Pendidikan dan
dasarkan pada suatu skala atau standar
Lapangan
gaji internasional yang dikebanyakan
ketahui bahwa bagaimana isinya dan
atau
nilai
tingkat
Diberlakukannya
pendapatan
besar-besaran.
Kerja
dan
Selanjutnya
sebagaimana
kita
242 Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Amanah Edisi Vol. II No.II Juli-Oktober 2013
insentif ekonomi di beberapa negara
saling bertentangan. Banyak pemerintah
berkembang justru telah memperbesar
yang hebat dalam membuat rancangan,
pilihan pribadi terhadap pendidikan yang
akan tetapi
sebenarnya sudah berlebihan, sehingga
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
permintaan perorangan untuk memasuki
tidak jelas. Perencanaan pembangunan di
sekolah dalam jenjang yang lebih tinggi
Indonesia
semakin
dimulai sejak era Orde Baru, karena
jauh
melampaui
manfaat
rincian
secara
sungguh-sungguh
potensial yang bisa diberikannya secara
pada
sosial. Kecenderungan untuk mendapat
perencanaan belum berkembang dengan
pekerjaan dengan upah tinggi yang
baik. Perencanaan pembangunan yang
masyarakat sekolah tertentu dan adanya
ada dipimpin oleh Badan Perencanaan
kebijakan pemerintah di beberapa negara
Pembangunan
berkembang untuk mensubsidi biaya
yang menjadi think tank dari konsep
pemerintah perorangan, terutama untuk
perencanaan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Indonesia. Bappenas didalam prakteknya
seperti universitas, membawa situasi
mempergunakan berbagai model untuk
dimanainvestasi sosial dalam pendidikan
membuat rancangannya menjadi lebih
secara
tidak
sempurna daripada hanya menggunakan
memberikan hasil yang setimpal apalagi
satu model tunggal. Sehingga dalam
jika
perkembangannya,
kuantitatif
hal
itu
hampir
dibandingkan
dengan
masa
kegiatan untuk
sebelumnya
Nasional
(Bappenas),
pembangunan
untuk
teknik
nasional
memahami
alternatif kesempatan investasi lainnya
perencanaan pembangunan di Indonesia
(misalnya dana yang digunakan untuk
lebih
pendidikan
untuk
perencanaan jangka pendek, atau secara
menciptakan proyek produktif yang akan
spesifik pada Anggaran Pendapatan dan
membuka lebih banyak lapangan kerja.
Belanja Negara (APBN).mempunyai tiga
Kesempatan Penyusunan Rencana dan
fungsi pokok, yaitu fungsi alokasi,
Pelaksanaannya rencana yang ditetapkan
fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi
pemerintah
(Kunarjo, 2000, 138). Fungsi alokasi
seringkali
dapat
digunakan
negara terlalu
berkembang
dapat
dilakukan
pada
Mereka
dimaksudkan untuk penyediaan dana
mencoba untuk melaksanakan sekian
yang dibutuhkan oleh masyarakat akan
banyak
sarana
tujuan
mempertimbangkan
ambisius.
fokus
sekaligus, bahwa
tanpa
dan
prasarana
yang
tidak
beberapa
mungkin disediakan oleh swasta atau
tujuan tersebut bersaing atau bahkan
saling melengkapi antara Pemerintah dan
243 Sumardi “Perecanaan Pembangunan Bagi Negara-Negara Berkembang Di Era Globalisasi”
swasta.Fungsi distribusi adalah anggaran
pola baku yang standar. Namun, bukan
yang menyangkut tentang kebijaksanaan
berarti
pemerintah dalam masalah pemerataan
penyempurnaan, karena di dalamnya
pendapatan antar warga negara agar
terdapat satu bias dalam pemahaman
kesenjangan
pembangunan. Bahwa ada perbedaan
dalam
pendapatan
dapat
stavilisasi
adalah
menyangkut
penerimaan
dikurangi.
Fungsi
anggaran
masalah
yang
terpeliharanya
pola
keduanya
untuk
dapat
disamakan,
bahkan
dapat dikatakan berhimpitan. Misalnya belanja
kestabilan
harga
dan
investasi
ekonomi
yang
cukup
memadai
tertutup
antara rutin dan pembangunan, padahal
tingkat kesempatan kerja yang tinggi, pertumbuhan
ini
barang
akan
industri
kebutuhan
belanja
yang
menyuplai
barang
tersebut.
tersebut
memadai
(Musgrave & Musgrave, 1989, 5-18). Di
Kedua,
Indonesia era Orde Baru sistem anggaran
untuk kondisi keuangan pemerintahan
yang dipakai adalah sistem anggaran
yang kuat, dukungan pemberi pinjaman
berimbang di mana diusahakan agar
luar negeri yang baik, dan pemerintahan
penerimaan dan pengeluaran seimbang.
yang terpusat.Saat ini Indonesia berada
Pada prakteknya keseimbangan tersebut
dalam kondisi yang mempertanyakan
sebenarnya bersifat “simbolik”, karena
seluruh asumsi dasar yang menjadi
pada dasarnya
pondasi
yang terjadi adalah
anggaran
mendorong
dari
penyusunan
anggaran
anggaran defisit di mana defisit ini
tersebut. Kondisi obyektif ini mendorong
ditutup melalui pinjaman luar negeri.
kita
Kebijakan ini tidak dirubah dalam
kembali
pemerintahan reformasi Presiden Wahid.
pembangunan dalam bentuk anggaran
Sementara itu, pola penyajian di masa
yang
sebelum ini adalah pola “T”, atau yang
Indonesia dewasa ini memiliki empat
identik dengan neraca, sementara pola
kondisi obyektif. Pertama, pemerintah
terbaru mempergunakan pola “I” atau
tidak punya uang. Kedua, pendapatan
menjadikan
(yang
dalam negeri, khususnya melalui pajak,
sebelumnya ada di sisi kiri) dan sisi
sulit untuk dapat ditingkatkan karena
pengeluaran
di sisi
masyarakat dan dunia usaha masih dililit
kanan) berada dalam satu lajur yang
kondisi krisis yang tidak kunjung selesai.
sama.Pada dasarnya prinsip penyusunan
Ketiga, para pemberi pinjaman dari luar
anggaran ini sudah baik dan memiliki
negeri, khususnya IMF, mulai khawatir
sisi
(yang
penerimaan
biasanya
untuk
mencoba model
lebih
memadai.
merumuskan perencanaan
Alternatif
244 Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Amanah Edisi Vol. II No.II Juli-Oktober 2013
dengan kredibilitas Indonesia, khususnya
keterbatasan
dikaitkan dengan kemampuan membayar
dan
kembali
masyarakat umum yang mendorong
pinjaman
pemerintah
yang
kemampuan
kemajuan
mencapai USD 80 miliar (atau plus
dimajukannya
utang
swasta
dialami
konsep
oleh
pemberdayaan
sebagian
besar
tersebut. Dalam konteks ini, maka
melalui
BPPN
anggaran pemerintah perlu mengalami
sekitar USD 70 miliar), sementara itu
penyesuaian dari sebuah anggaran yang
dikabarkan
ditalangi
menjadi
yang
yang
pemerintah
pemerintah
sejumlah nominasi
memperoleh
negara
masuk
bersifat public (sector) driven menjadi
utama
untuk
“private (sector) driven”. Karenanya
mengalahkan
susunan anggaran ditawakan sebagai
bantuan,
Indonesia. Keempat, penyelenggaraan
berikut:
pemerintahan sudah didesentralisasikan,
berbentuk
sehingga baik pendapatan pemerintah
terdapat dua hal pokok: pos penerimaan
dari daerah yang sebelumnya besar dan
dan
kini beralih ke daerah, juga karena tugas
berbentuk anggaran berimbang atau
mengatasi
masalah
anggaran defisit sepanjang memiliki
khususnya
kemiskinan,
pembangunan, diserahkan
kepada
daerah
dengan
otonomi
daerah
yang
kebijakan
1) Bahwa “T”
pos
atau
“I”
pengeluaran;
kelayakan konteks
konsepnya
secara
sepanjang
2) Ia
anggaran
kesinambungan
bisa
bisa
dalam
pengelolaan
diberlakukan
pembangunan jangka panjang; 3) Pos
secara efektif per Januari 2001. Kondisi
penerimaan terdiri dari tiga hal pokok:
ini
pendapatan dari pajak, pendapatan dari
memungkinkan
untuk
bagi
pemerintah
merekonsepsualisasikan
model
bukan pajak yakni hanya laba BUMN
perencanaan pembangunan dan model
dan
anggaran yang lebih tepat dan sesuai
menjadi hak pemerintah dan deviden
dengan
ada.Model
BUMN yang menjadi hak pemerintah,
perencanaan pembangunan yang lebih
karenaPertamina harus dijadikan BUMN
baik
banyak
yang sebagaimana BUMN lain dikelola
dikemukakan dalam berbagai wacana,
oleh Undang-Undang No 1/1995 tentang
namun belum mengkristal, yakni model
perseroan), dan pinjaman luar negeri
pembangunan pemberdayaan, di mana
(termasuk hibah). 4) Pos pengeluaran
dengan demikian tugas pemerintah tidak
terdiri dari empat item pokok: pertama,
lagi
namun
pos pengeluaran pada sektoral yang
menstimulasikan pembangunan. Kondisi
dikeluarkan untuk kegiatan sektor-sektor
kondisi
yang
sebenarnya
menggerakkan
sudah
lagi
hasil
privatisasi
BUMN
yang
245 Sumardi “Perecanaan Pembangunan Bagi Negara-Negara Berkembang Di Era Globalisasi”
pembangunan. Pembagian sektor dapat
non departemen di tingkat nasional. Pos
diplih melalui: (a) Pemilahan sektoral
ini berisi anggaran kerja untuk lingkup
yang pernah dibuat pada era Orde Baru,
nasional, sehingga lebih kecil daripada
yakni 20 sektor pembangunan, yaitu
sebelumnya,
Industri,
Kehutanan,
daerah tidak lagi berada pada pos pusat,
Pengairan, Tenaga Kerja, Perdagangan,
melainkan pos anggaran di daerah;
Pengembangan
Nasional,
5) Kedua, pos pengeluaran regional,yang
Keuangan dan Koperasi, Transportasi,
berisi pos pengeluaran untuk propinsi
Pertambangan & Energi, Pariwisata dan
dan pos pengeluaran untuk kabupaten
Telekomunikasi, Pembangunan Nasional
dan kota. Ketiga,pos pengeluaran khusus
dan Transmigrasi, Lingkungan Hidup
yang
dan
penanggulangan
Pertanian
dan
Usaha
sebab
berisi
anggaran
dua
untuk
kegiatan,
yaitu
Tata
Ruang,
Pendidikan,
Kebudayaan
Nasional,
Kepercayaan
dikembalikan atau dianggap sebagai
terhadap Tuhan YME, Pemuda & Olah
pinjaman yang harus dikembalikan) dan
Raga,
bantuan khusus (yang dianggap sebagai
Kependudukan
dan
Keluarga
kemiskinan
Sejahtera, Perumahan dan Permukiman,
karitas,
Agama,
dan
masalah sosial, bencana alam, para
Teknologi, Hukum, Aparatur Negara,
veteran, dsb). Keempat, pos pengeluaran
Politik,
pembayaran
Ilmu
Pengetahuan
Hubungan
Luar
Negeri,
misalnya
berkenaan
(harus
pinjaman.
dengan
Kelima,
pos
Penerangan, Komunikasi, dan Media
pengeluran belanja rutin.
Massa, Keamanan dan Ketertiban, atau
Kesimpulan
(b) Mengelompokkan lagi menjadi lima
pembanguan adalah merupakan prosedur
sektor strategis, yaitu pengembangan
yang mutlak dilaksanakan secara umum
Sumber Daya Manusia (Daya Saing),
perencanaan
pengembangan Ekonomi (Daya Hidup),
kegiatan dan usaha untuk menentukan
pengembangan
melaksanakan
Kelembagaan
(Daya
1)
itu
Perencanaan
meliputi
kegiatan
seluruh
yang
kita
Tahan), pengembangan Prasarana dan
rencanakan itu. 2) Perlu adanya rencana
Sarana Pendukung (Daya Dukung), dan
yang responsif dan fleksibel di samping
sektor pengembangan Pengawasan dan
itu, juga di era global dewasa ini yang
Evaluasi Pembangunan (Daya Kendali),
penuh dengan persaingan yang ketat
atau bisa juga: (c) Dibagi secara sektoral
maka tidak dapat bekerja jika tidak ada
yang dikelola oleh lembaga pemerintah
perencanaan yang baik untuk mencapai
departemen, dan lembaga pemerintah
hasil yang optimal. 3) Keterbatasan
246 Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Amanah Edisi Vol. II No.II Juli-Oktober 2013
sumber daya baik sumber daya manusia
konsekwensi pembangunan dari hasil
maupun sumber daya alam di negara-
pembayaran pajak dari masyarakat maka
negara
sangat perlu ada perubahan masa depan
yang
sedang
berkembang
mengharuskan perencanaan yang baik
dalam tingkat kesejahteraan masyarakat
danfleksibel terutama dalam menghadapi
Daftar Pustaka Bryson, J. 1999. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, Yogyakarta Pustaka Pelajar. Kunarjo. 2000. Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan, Jakarta, UI Press P. Todaro, Michael. 2000. Pembangunan Ekonomi(edisi ke-5, cetakan 1&2), Jakarta: Bumi Aksara. Menurut Olsen dan Edie, 1982, hal 4. Perencanaan strategis, Jakarta, UI Press Musgrave & Musgrave, 1989, 5-18. Kestabilanharga dan pertumbuhan ekonomi Jakarta: Bumi Aksara.
era
global
ini.
4)
Perencanaan
pembangunan sangat penting bagi suatu negara terlebih negara-negara dunia ketiga atau negara sedang berkembang di era globalisasi ini. Saran 1) Perlunya pemerintah pemberdayaan masyarakat untuk
menuju
masyarakat
suatu
sejahtera
perubahan
menuju
masa
depan yang lebih baik. 2) Perencanaan pembangunan sangat di harapkan oleh masyarakat, maka pemerintah dengan