BAB II LOKASI PENELITIAN
2.1.
DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE
2.1.1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Balige terletak pada ketinggian 905-1.200 meter dari permukaan laut sehingga suhu udara cukup lembab. Luas wilayah mencapai 91,05 km2 dan tersebar di 35 desa. Untuk lebih meningkatkan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, maka pada tahun 2009 jumlah desa di kecamatan Balige bertambah dari 33 Desa menjadi 35 Desa. Adapun desa yang bertambah adalah Desa Tambunan Sunge Hasil Pemekaran Desa Lumban Gaol dan Desa Pea Timur hasil Pemekaran Desa Lumban Pea. Luas lahan di kecamatan Balige seluas 9.105 Ha dan dimanfaatkan untuk lahan sawah sebanyak 2.926 Ha dan sisanya merupakan lahan kering. Lokasi bangunan/perumahan dan lainya. Areal lahan sawah terluas ada di Desa Baruara seluas 237 Ha dan luas lahan sawah terkecil berada di Desa Siboruan dan kelurahan Balige I masing-masing dengan luas 20 Ha. Kecamatan Balige terdiri dari 29 Desa dan 6 kelurahan dengan ibukota kecamatan yaitu kelurahan Napitupulu Bagasan, dimana 2 desa/kelurahan masih merupakan desa swadaya, 29 desa/kelurahan swakarya dan 4desa/kelurahan yang sudah berhasil swasembada. 4 desa/kelurahan yang telah termasuk swasembada adalah kelurahan Sangkar Nihuta, kelurahan Pardede Onan, kelurahan Napitupulu Bagasan dan kelurahan Balige III. Desa/Kelurahan di kecamatan ini dibagi atas 100 dusun dan 31 lingkungan. Kecamatan balige berbatasan dengan:
Sebelah Utara berbatasan dengan Danau Toba.
Sebelah Selatan berbatan dengan Kabupaten Tapanuli Utara.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tampahan.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Laguboti. 32
32
Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir
Universitas Sumatera Utara
2.2.
DEMOGRAFI
2.2.1. KEPENDUDUKAN Kecamatan Balige merupakan kecamatan terpadat penduduknya karena kecamatan ini merupakan pusat ibukota kabupaten. Jumlah penduduk Kecamatan Balige sebanyak 44.389 orang dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 487,5 jiwa/km2. Mayoritas penduduk Kecamatan Balige adalah perempuan yaitu 22.603 jiwa sedangkan laki-laki sebanyak 21.786 jiwa. Jumlah penduduk di tiap desa sangat bervariasi dimana penduduk terbesar terdapat di Desa Sangkar Nihuta dihuni 4.523 jiwa dan terendah di Desa Siboruan sebanyak 202 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Desa Napitupulu Bagasan sebanyak 7.258,3 jiwa per km2 sedangkan kepadatan terendah berda di Desa Hutanamora sebanyak 36,6 jiwa per km2. Berdasarkan kelompok umur penduduk di Kecamatan Balige, penduduk paling banyak berada pada usia muda , yaitu 8.340 jiwa. Sedangkan pada kelompok umur usia tua hanya sekitar 1.077 jiwa. Pada tahun 2009, jumlah rumah tangga di Kecamatan Balige adalah 8.512 rumah tangga dengan rata-rata ART sebanyak 5 jiwa. Masyarakat Kecamatan Balige terdapat banyak marga namun marga yang asli yaitu Napitupulu, Tampubolon, Siahaan, Hutagaol, Sianipar, Siagian, Simanjuntak, Silalahi adapun marga-marga yang lain merupakan masyarakat pendatang.
TABEL I Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin NO
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
1
Laki-laki
21.786
49,1%
2
Perempuan
22.603
50,9%
Total
44.389
100%
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita simpulkan bahwa penduduk Kecamatan Balige lebih banyak didominasi oleh penduduk yang berjenis kelamin perempuan.
TABEL 2 Klasifikasi Penduduk Kecamatan Balige Berdasarkan Usia No
Kelompok Umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Persentase
1
0-4
2.216
2.162
4.378
9,7%
2
5-16
5.967
5.925
11.892
27%
3
17-34
7.178
7.072
14.299
32,2%
4
35-49
3.289
3.763
7.052
15,9%
5
50 Keatas
3.136
3.632
6.768
15,2%
Total
21.786
22.603
44.389
100%
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Dari tabel 2 di atas dapat kita simpulkan bahwa penduduk Kecamatan Balige mayoritas berusia 17-55 Tahun keatas (termasuk usia produktif dan memiliki hak pilih dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir Kecamatan Balige Tahun 2010). Apabila partai politik ataupun calon bupati dan calon wakil bupati dapat menyakinkan hati penduduk untuk menggunakan hak pilihnya dan memilih mereka dalam pemilihan Umum Kepala Daerah, maka kesempatan mereka untuk memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir semakin terbuka lebar jika dilihat dari banyak jumlah penduduk usia produktif dan memiliki hak pilih dalam Pemilukada Di kecamatan Balige.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 3 Klasifikasi Penduduk Kecamatan Balige Berdasarkan Agama No
Agama/Kepercayaan
Jumlah
Persentase
1
Islam
1.859
4,15 %
2
Kristen protestan
32.142
72 %
3
Kristen katolik
1.0838
24,2%
Total
44.839
100%
Sumber: Profil Kecamatan Balige Dari tabel 3 dapat kita simpulkan bahwa penduduk Kecamatan Balige mayoritas beragama Kristen Protestan, yaitu hampir separuh penduduk Kecamatan Balige
(72%)
menganut agama Kristen Protestan. Untuk klafikasi penduduk di Kecamatan Balige berdasarkan etnis/suku, menurut pengakuan kepala Camat Balige serta kepala desa yang ada di Balige, tidak pernah dilakukan pendataan mengenai klasifikasi penduduk Kecamatan Balige berdasarkan etnis/suku tersebut. namun demikian beliau mengatakan bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan Balige merupakan suku Batak Toba. Hanya sebagian kecil dari penduduk Kecamatan Balige yang merupakan masyarakat pendatang di Kecamatan Balige, yaitu Suku Batak Karo, Nias dan Suku Jawa yang bermukim di Kecamatan Balige. Namun demikian, peneliti menyadari keterbatasan pengetahuan dan juga keterbatasan para pegawai kantor Kecamatan Balige untuk melakukan pencatatan ulang data-data hasil sensus Penduduk. Menurut Kepala Desa Hinalang Bagasan, Bapak Hotma Siahaan mengatakan bahwa sensus seharusnya dilaksanakan 2 kali dalam setahun agar data-data penduduk lebih akurat karena pertumbuhan penduduk sangat cepat. Bapak Hotma Siahaan menambahkan bahwa faktor kurangnya kepudulian Pemerintah terhadap data-data tersebut sehingga terjadinya keterbatasan data-data sensus penduduk. 2.2.2. Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Salah
satu
unsur
penting
dalam
pelaksanaan
pembangunan
yang
baik
dan
berkesinambungan adalah tersedianya sumber daya manusia yang cukup dan memiliki keahlian/skill yang tinggi. Keahlian yang tinggi dapat diperoleh melalui pemberian pembelajaran lebih dini melalui wajib belajar minimal 9 tahun. Untuk mendukung hal tersebut di atas, sampai dengan tahun 2009, ketersediaan prasarana sekolah sebagai salah satu faktor pendukung kemajuan pendidikan di Kecamatan Balige telah tersedia mulai dari pendidikan TK, SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi, dimana masingmasing berjumlah 5 TK,31 SD, 8 SLTP,13 SLTA, dan 2 Perguruan Tinggi, dimana jumlah lembaga pendidikan negeri lebih banyak dibandingkan lembaga pendidikan yang disekolah swasta. Bagian lain dari proses pendidikan adalah adanya guru sebagai tenaga kerja pendidik/pengajar yang membimbing dan mengarahkan murid-murid agar mengerti apa yang ingi diketahuinya. SD,SLTP, dan SLTA yang ada di kecamatan Balige, memiliki 1.030 guru yang terdidr dari 31 guru TK, 322 guru SD, 212 guru SLTP dan guru SLTA sebanyak 465 orang. Jika dilihat rasio antara guru dan murid, maka rasio guru dan murid tingkat SD memiliki tingkat rasio tertinggi disbanding tingkat pendidikan SLTP dan SLTA sebesar 16,01 yang artinya setiap guru SD rata-rata 16 orang murid. Sementara rasio untuk tinkat SLTP dan SLTA masing-masing sebesar 13,89 dan 14,05. Jenjang pendidikan perguruan tinggi di Kecamatan Balige juga telah tersedia, yaitu Akademi Diakones HKBP sebanyak 56 orang dengan dosen masing-masing 8 orang dan 12 orang.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4 Klasifikasi Penduduk Kecamatan Balige Berdasarkan Pendidikan No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
1
SD
5.156
34,72%
2
SMP/SLTP
2.944
20%
3
SMU/Sederajat
6.534
44%
4
D3/Sederajat
162
1,1%
5
S1/Sederajat
56
0,4%
6
S2/Sederajat
-
-
Total
14.852
100%
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Dari Tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Balige tingkat pendidikannya masih rendah, yaitu 8.100 penduduk (jumlah seluruh yang hanya tamatan SD dan tamatan SMP/Sederajat) sementara jumlah penduduk yang tingkat pendidikannya tinggi hanya 6.752 (jumlah seluruh penduduk yang berpendidikan SMA/sederajat, Akademik, dan Perguruan Tinggi). Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang mengetahui latar belakang pendidikan di Kecamatan Balige tentunya akan memanfaat latar belakang pendidikan mayoritas penduduk Kecamatan yang tergolong rendah tersebut dengan melakukan Pendekatan Sosiologis berdasarkan ikatan sosial pemilih dari segi etnik, ras, agama, keluarga, dan pertemanan yang dialami oleh pemilih secara historis. Pendekatan Sosiologis tersebut akan berhasil apabila penduduk Kecamatan Balige tersebut juga merupakan jenis pemilih tradisional yang sangat mengutamakan kedekatan sosial budaya, nilai, asal-usul, faham, dan agama sebagai ukuran untuk memilih suatu partai politik. Tingkat pendidikan pemilih sering sekali dikaitkan dengan perilaku pemilih, yaitu dengan adanya anggapan bahwa semakin
Universitas Sumatera Utara
tinggi tingkat pendidikan pemilih maka semakin tinggi pula tingkat rasionalitasnya dalam memilih seorang kandidat.
2.2.3. Kesehatan Kesehatan merupakan kata kunci yang harus dipedomani, sebab manusia yang sehatlah yang dapat berpikir dan berbuat untuk untuk pembangunan negeri ini. Akan tetapi sebagai manusia suatu waktu pasti akan terkena penyakit. Menyikapi kondisi tersebut perlu adanya antisipasi melalui pengadaan sarana dan prasarana kesehatan. Sarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Balige ada sebanyak 89 unit yang terdiri dari Rumah Sakit 1 unit terletak di Desa Lumban Dolok, Puskesmas 2 unit terdapat di Desa Hinalang Bagasan dan elurahan Pardede Onan, Puskesmas Pembantu 6 unit terdapat di Desa Bonan Dolok III, Sibuntuoan, Sianipar Sihailhail, Parsuratan, Saribu Raja Janji Maria, dan Lumban Pea, Polindes 27 unit, dan Posyandu yang terdapat di setiap desa seluruhnya ada 53 unit. Tersedianya sarana kesehatan tidak akan memiliki arti tanpa adanya tenaga medis yang memadai. Jumlah tenaga medis di Kecamatan Balige ada sebanyak 134 orang, terdiri dari dokter 18 orang, 55 orang bidan, perawat sebanyak 57 orang dan tenaga medis lainnya ada sebanyak 4 orang. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi perkembangan pembangunan yang pesat akan meghambat prose kesinambungan dari pembangunan di suatu wilayah.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 5 Nama Desa dan Jumlah Pemilih Tetap di Kecamatan Balige Pada Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir Tahun 2010 No Nama Desa
Laki-Laki Perempuan
Jumlah
Persentase
1
Aek Bolon Julu
104
103
207
0,87%
2
Aek Bolon Jae
84
88
172
0,72%
3
Siboruan
54
51
105
0,44%
4
Hutagaol Peatatun
377
407
784
3,30%
5
Bonan Dolok II
54
72
126
0,53%
6
Hutanamora
136
125
261
1,09%
7
Hutadame
106
95
201
0,84%
8
Bonan Dolok I
87
100
187
0,78%
9
Bonan Dolok III
176
173
349
1,47%
10
Sibuntuon
127
147
274
1,15%
11
Lumban Gorat
113
122
235
0,99%
12
Sianipar Sihailhail
239
258
497
2,09%
13
Silalahi Batu
Pagar 294
321
615
2,59%
14
Hinalang Bagasan
480
523
1.003
4,22%
15
Sangakar Nihuta
999
1.029
2.028
8,54%
16
Pardede Onan
907
1.024
1.931
8,14%
17
Napitupulu Bagasan
954
946
1.900
8%
18
Balige III
576
832
1.408
5,93%
19
Balige II
140
164
304
1,28%
20
Paindoan
225
303
528
2,22%
21
Parsuratan
190
170
360
1,51%
22
Huta Bulu Mejan
252
235
487
2,05%
23
Seribu Raja Janji 363 Maria
369
735
3,09%
Universitas Sumatera Utara
24
Baruara
434
480
914
3,85%
24
Matio
236
259
495
2,08%
26
Lumban Pea
491
524
1.015
4,27%
27
Lumban Gaol
418
427
845
3,56%
28
Sibola SAS
Hotang 496
546
1.024
4,31%
29
Lumban Bulbul
215
231
446
1,87%
30
Balige I
510
527
1.037
4,36%
31
Lumban Dolok
653
641
1.294
5,45%
32
Longat
157
175
332
1,39%
33
Lumban Silintong
276
295
571
2,40%
34
Lumban Timur
Pea 352
328
680
2,86%
35
Tambunan Sunge
50
52
102
0,42%
Total
11.452
12.281
23.733
100%
Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kab. Toba Samosir
Berdasarkan data tabel di atas maka dapat kita lihat bahwa pemilih tetap pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kecamatan Balige lebih banyak didominisi oleh pemilih tetap yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 12.281 jiwa sedangkan pemilih tetap yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 11.452 jiwa. Jumlah seluruh penduduk Kecamatan Balige yang terdaftar sebagai Pemilih tetap untuk setiap desa adalah 23.733 jiwa yang tersebar di 35 desa. Akan tetapi tidak semua penduduk Kecamatan Balige yang terdaftar sebagai pemilih tersebut menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir 2010.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 6 Rekapitulasi Jumlah Pemilihan dan Surat Suara Pemilihan Bupati/Wakil Bupati di Toba Samosir Tahun 2010 No 1 2 3
Uraian Jumlah Jumlah Pemilih yang Menggunakan 59.405 Hak Pilih Berdasarkan DPT Jumlah Pemilih yang Tidak 15.372 Menggunakan Hak Pilih Jumlah Surat suara yang Rusak/Tidak 7.225 Sah Sumber : Komisi Pemilihan Umum Kab. Toba Samosir
Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa masyarakat Kecamatan Balige mempunyai tingkat partisipasi dalam pemilihan Kepala Daerah Tahun 2010 cukup tinggi.
TABEL 7 Hasil Penghitungan Suara pada Pilkada 2010 Berdasarkan Surat Suara di Kecamatan Balige No 1 2 3 4
Nama Pasangan Hasil Suara Parluhutan Sitorus/Asmadi Lubis 8.930 Mindo Tua Siagian/Ervan Siahaan 2.054 Monang Sitorus/Mangatas Silaen 18.396 Tango Napitupulu/Reinward 2.766 Simanjuntak 5 Kasmin Simanjuntak/Liberty Pasaribu 27.259 Sumber: Komisi Pemilihan Umum Kab. Toba Samosir. Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa pasangan Kasmin Simanjuntak /Liberty Pasaribu mendominasi hasil pemungutan suara di Kecamatan Balige, bahkan hampir setiap desa-desa yang ada di Kecamatan Balige. Hal ini dikarenakan pasangan Kasmin Simanjuntak/Liberty Pasaribu mempunyai banyak kesamaan marga/hubungan kekerabatan dengan masyarakat yang berada di Kecamatan Balige.
Universitas Sumatera Utara