BAB II Tinjauan Pustaka
2.1.
BAB II
2.2.
Tinjauan Pustaka
2.1.
Tinjauan Pustaka Sampai saat ini penulis belum menemukan karya tulis yang berhubungan
dengan aplikasi android dengan menggunakan komunikasi Bluetooth.
2.2.
Landasan Teori
2.2.1. Alat Pendeteksi Denyut Jantung Alat pendeteksi jantung ini merupakan hasil realisasi proyek akhir oleh Dwi Fitrianto dengan judul Realisasi Sistem Peringatan Kondisi Denyut Jantung Berbasis Mikrokontroller ATMega 8535 Dengan Komunikasi Bluetooth[6].
Gambar 1. Alat pendeteksi denyut jantung
Alat ini memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1. Sensor yang mendeteksi denyut nadi berupa phototransistor dan LED (red). Sensor dipasangkan pada jari menggunakan penjepit jari (finger clip).
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
5
BAB II Tinjauan Pustaka
2. Alat menggunakan rangkaian filter aktif (low-pass) dan filter pasif pada
rangkaian pengkondisi sinyal. Menggunakan operational amplifier (OP-Amp)
sebagai rangkaian non-inverting amplifier. 3. Data yang diterima handphone android berupa jumlah denyut jantung per satuan menit (BPM).
4. Transmisi data menggunakan bluetooth dengan daya jangkau maksimal 100 meter terhadap handphone Android. 5. Tegangan input yang dibutuhkan adalah +5Vdc yang disupply dari baterai.
2.2.2. Jantung
Jantung adalah organ yang sangat penting dalam tubuh manusia dan bertanggung jawab untuk memompa darah yang kaya akan oksigen ke jaringanjaringan tubuh. Sekitar 72 kali setiap menitnya jantung seseorang rata-rata memompa darah baru keseluruh tubuh [2]. Darah yang tidak mengandung oksigen akan disalurkan ke paru-paru dan darah yang mengandung oksigen akan disalurkan ke seluruh tubuh. Dengan memompa darah, oksigen akan disalurkan ke jaringan-jaringan yang berbeda untuk memproduksi energi yang dibutuhkan tubuh. Tanpa pasokan oksigen tetap yang dikirim melalui darah, jaringan kita tidak akan mendapatkan energi untuk melakukan tugas mereka bahkan akan mati. Ketika jantung berhenti berdetak seperti pada serangan jantung, seseorang dapat meninggal hanya dalam hitungan detik.
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
6
BAB II Tinjauan Pustaka
Gambar 2. Anatomi jantung manusia Sumber: http://www.911medical.blogspot.com
Pada keadaan istirahat, jantung orang dewasa akan berdenyut secara teratur antara 60-100 detak/menit (Beats Per Minute) [3] Kecepatan denyut jantung ditentukan oleh kecepatan signal listrik yang berasal dari pemacu jantung, yaitu SA node. Signal listrik yang berasal dari SA node mengalir melalui kedua serambiyang menyebabkan kedua serambi berkontraksi mengalirkan darah ke kedua bilik. Kemudian signal listrik mengalir melalui AV node lalu mencapai kedua bilik. Hal ini menyebabkan kedua bilik berkontraksi memompa darah keseluruh tubuh dan menghasilkan denyutan (pulse).Pada saat istirahat, kecepatan signal listrik dari SA node berubahsemakin lambat, sehingga denyut jantung yang dihasilkan juga berubah lambat.Pada saatseseorang berolah raga atau ketikasedang kegirangan, kecepatan signal listrik dari SA node menjadi cepat sehingga denyut jantung punmenjadi cepat.
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
7
BAB II Tinjauan Pustaka
Tabel 1. BPM manusia pada keadaan istirahat
Usia
Denyut Nadi
Bayi
100 – 160 BPM
Anak-anak
60 – 140 BPM
Dewasa
60 – 100 BPM
Cara Mengukur Denyut Jantung Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari,
telunjuk, jari tengah dan jari manis jika kita kesulitan menggunakan 2 jari. Temukan titik nadi ( daerah yang denyutannya paling keras ), yaitu nadi karotis di cekungan bagian pinggir leher kira-kira 2 cm di kiri/kanan garis tengah leher ( kira-kira 2 cm disamping jakun pada laki-laki ), nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari. Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah jumlah denyutannya selama 15 detik, setelah itu kalikan 4, ini merupakan denyut nadi dalam 1 menit. Bila Anda semakin bugar, denyut nadi Anda sewaktu istirahat akan makin menurun, kuat dan lebih teratur. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah raga, atau demam. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita demam. Sedangkan untuk mengetahui kekuatan denyut jantung maksimal yaitu dengan rumus (1). = 80%
(220 −
) …………………...……….…………...(1)
dimana Umur adalah usia (Tahun) seseorang yang akan diukur jumlah denyut nadinya. Satuan Nadi Max adalah BPM (Beats Per Minute).
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
8
BAB II Tinjauan Pustaka
Misalkan anda sekarang berusia 40 tahun, berdasarkan rumus (1) maka
kekuatan maksimal jantung anda dapat dihitung seperti berikut:
= 80% (220 − 40)
= 80% (180) = 144
/
Yang perlu diperhatikan adalah, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti gangguan pada jantung.Segeralah periksakan diri ke instansi kesehatan terdekat.
2.2.3. Android Perangkat lunak milik Google telepon seluler Android mungkin akan menjadi kesempatan besar selanjutnya bagi pengembang aplikasi perangkat lunak. Google memperkenalkan “Open Handset Alliance” dan “Android Software Development Kit (SDK)” pada waktu yang bersamaan.Dalam beberapa bulan, lebih dari 1 juta orang mendownload berbagai macam versi SDK dari situs Google [1].
2.2.2.1.Terminologi Android Pengembangan aplikasi Android dalam linkungan Eclipse membutuhkan pengetahuan tentang Eclipse dan Platform Android.Pemahaman hal-hal dibawah sangat membantu dalam pengembangan aplikasi Android menggunakan Eclipse. Open Handset Alliance Adalah sebuah organisasi yang dipimpin oleh Google Inc., yang terdiri dari organisasi-organisasi privat maupun public yang banyak. Android Produk unggulan dari Open Handset Alliance .Merupakan sebuah lingkungan operasi open source yang ditargetkan untuk telepon seluler.
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
9
BAB II Tinjauan Pustaka
Emulator
Sebuah peralatan perangkat lunak yang merepresentasikan system lain –
Biasanya menjalankan suatu program pada PC (IBM®, Mac, Linux®) yang mengemulasikan lingkungan lain , seperti komputerisasi pada perangkat bergerak.
Linux Sistem Operasi open source kernel pada jantung dari banyak platform
komputer , termasuk server, komputer desktop, peralatan jaringan, dan komputerisasi pada telepon seluler. Android berjalan diatas kernel linux.
Dalvik Virtual Machine
Dalvik VM adalah sebuah lingkungan operasi yang ditemukan di Android
stack yang menginterpretasikan kode aplikasi pada saat di-run.Dalvik VM mirip dengan Java VM tetapi keduanya tidak kompatibel.
2.2.2.2.Dasar Android dan Peralatan yang Dibutuhkan Android adalah sebuah sistem operasi bersifat open source yang ditargetkan untuk platform telepon seluler.Platform Android dapat digambarkan seperti tumpukan atau stack karena merupakan kumpulan dari komponenkomponen termasuk: -
Sistem operasi berbasis kernel Linux
-
Lingkungan pemrograman Java
-
Rantai peralatan, termasuk compiler, resource compiler, debugger dan emulator.
-
Dalvik VM untuk aplikasi yang sedang berjalan.
2.2.4. Java Bahasa Java merupakan karyaSun Microsystem Inc.Bahasa Java secara resmi
diperkenalkan
oleh
Sun
pada
dunia
tanggal
23
Mei
1995
danNetscapemenjadi perusahaan pertama yang memperoleh lisensi bahasa Java dariSun[4]. Sedangkan, pembangunan Java itu sendiri sudah dimulai sejak tahun 1991, saat itu “Stealth Project” mengadakan pertemuanbrainstormingyang terdiri dari sekelompok insinyurSundipimpin oleh Patrick Naughton dan James Gosling ingin
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
10
BAB II Tinjauan Pustaka
merancang bahasa komputer untuk perangkat konsumer. Proyek ini diberi nama
“Green”. Karena orang-orang di proyek Green berbasis C++ maka kebanyakan
sintaks diambil dari C++, serta mengadopsi orientasi objek bukan prosedural.
Pada tahun 1995,Netscapememutuskan membuatbrowseryang dilengkapi
dengan “Java” diikuti olehIBM, Symantec, Insprise,bahkanMicrosoft. Setelah
itu, gaung “Java” mulai terdengar dan dengan strategi terbukanya membuat banyak industri melirik dan menyambutnya.Sebagai bahasa yang menampung hampir seluruh kemampuan terbaik bahasa pemrograman yang pernah dikembangkan umat manusia, maka bahasa ini menjadi tidak mudah, sedikit
rumit, dan kompleks.Namun demikian, kita pantas sedikit bersusah agar dapat
mampu menguasai salah satu perangkat terampuh yang pernah dibuat umat manusia.
2.2.5. Bluetooth
Pendahuluan Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang
beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah [5]. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai teknologi bluetooth yang relatif baru ini kepada pembaca, berikut diuraikan
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
11
BAB II Tinjauan Pustaka
tentang sejarah munculnya bluetooth dan perkembangannya, teknologi yang
digunakan pada sistem bluetooth dan aspek layanan yang mampu disediakan, serta
sedikit uraian tentang perbandingan metode modulasi spread spectrum FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) yang digunakan oleh bluetooth dibandingkan dengan metode spread spectrum DSSS (Direct Sequence Spread
Spectrum).
Latar Belakang Bluetooth Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel,
Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi yang mereka namai ‘bluetooth’. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang antara lain di bidang semiconductor manufacture, PC manufacture, mobile network carrier, perusahaan-perusahaan automobile dan air lines bergambung dalam sebuah konsorsium
sebagai
adopter
teknologi
bluetooth.
Perusahaan-perusahaan
terkemuka tersebut antara lain seperti Compaq, Xircom, Phillips, Texas instruments, Sony, BMW, Puma, NEC, Casio, Boeing, dsb. Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15).
Aplikasi dan Layanan Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit
switching dan packet switching.Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
12
BAB II Tinjauan Pustaka
sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan
untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet). Sistem bluetooth menyediakan
layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal
Digital Assistant), headset, kamera, printer, router dan sebagainya. Aplikasi
aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.
Gambar 3. Contoh perangkat Bluetooth Sumber: http://www.elektroindonesia.com/elektro/khu36g2.gif
Diskripi Umum Sistem Bluetooth Sistem Bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link
controller dan sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke base band processing dan layer protokol fisik. Link
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
13
BAB II Tinjauan Pustaka
manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan
link setup, autentikasi dan konfigurasi. Secara umum blok fungsional pada sistem
bluetooth dapat dilihat padaGambar 3.
Gambar 4. Blok diagram sistem Bluetooth
Sumber: http://www.elektroindonesia.com/elektro/khu36g3.gif
Karakteristik Radio
Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG yang dirangkum dalam Tabel 2. Tabel 2. Karakteristik Radio
Parameter
Spesifikasi
Transmitter: Frekuensi
ISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batasan frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maximum
Power class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4
Output
dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
Power
Modulasi
GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation Index : 0.28 sampai dengan 0.35.
Out of band
30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle
Spurious
mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm
Emission
(idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
14
BAB II Tinjauan Pustaka
Receiver :
Actual
-70 dBm pada BER 0,1%.
Sensitivity
Level
Spurious
30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
Emission
Max. usable
-20 dBm, BER : 0,1%
level
2.1.1
Pita Frekuensi dan Kanal RF Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz ISM, walaupun secara
global alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Batas frekuensi serta kanal RF yang digunakan oleh beberapa negara dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 3. Batas Frekuensi masing-masing negara Negara
Eropa *) dan USA
Range Frekuensi
2400 – 2483,5 MHz
Kanal RF
f = 2402 + k MHz
Jepang
2471 – 2497 MHz
f = 2473 + k MHz
Spanyol
2445 – 2475 MHz
f = 2449 + k MHz
Perancis
2446,5 – 2483,5
f = 2454 + k MHz
k = 0,…,78
k = 0,…,22
k = 0,…,22 k = 0,…,22
MHz
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
15
BAB II Tinjauan Pustaka
*) Kecuali Spanyol dan Perancis
Time Slot Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai
panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock
bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave dapat
mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD (Time-Division
Duplex),lihat Gambar 4. Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot ganjil saja.
Gambar 5. Time Slot Sumber: http://www.elektroindonesia.com/elektro/khu36g4.gif
Protokol Bluetooth Protokol-protokol
bluetooth
dimaksudkan
untuk
mempercepat
pengembangan aplikasi-aplikasi dengan menggunakan teknologi bluetooth. Layerlayer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokolprotokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Pada protokol-protokol layer atas digunakan tanpa
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
16
BAB II Tinjauan Pustaka
melakukan modifikasi. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi yang sudah ada dapat
digunakan dengan teknologi bluetooth sehingga interoperability akan lebih
terjamin.
Stack protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan
tujuannya. Berikut protokol-protokol dalam layer-layer di dalam stack protokol
bluetooth yang tertera pada Tabel 4 dan Gambar 5.
Gambar 6. Stack Protokol Bluetooth Sumber: http://www.elektroindonesia.com/elektro/khu36g5.gif
Tabel 4. Protokol-protokol dan layer-layer di stack protokol Bluetooth Protocol Layer
Bluetooth Core Protocols
Cable Replacement Protocol
Telephony Control Protocols
Adopted Protocols
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Protocols in the stack
Baseband, LMP, L2CAP, SDP
RFCOMM
TCS Binary, AT-commands PPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal, IrMC, WAE
17
BAB II Tinjauan Pustaka
Pengukuran Bluetooth Pada dasarnya ada tiga aspek penting didalam melakukan pengukuran
bluetooth
yaitu
pengukuran
RF
(Radio
Frequency),
protokol
dan
profile.Pengukuran radio dilakukan untuk menyediakan compatibility perangkat
radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan kualitas sistem. Pengukuran radio dapat menggunakan perangkat alat ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran harus sesuai dengan spesifikasi
yang telah di ditetapkan diantaranya harus memenuhi parameter-parameter yang
tercantum pada Tabel 1. Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, dapat menggunakan protocol sniffer yang dapat memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth.Selain itu dapat menggunakan perangkat Ericsson Bluetooth Development Kit (EBDK). Ericsson akan segera merelease sebuah versi EBDK yang dikenal sebagai Blue Unit. Pengukuran profile dilakukan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai macam vendor. Struktur profile bluetooth sesuai dengan dokumen SIG dapat dilihat padaGambar 6.
Gambar 7. Struktur Profile Bluetooth
Sumber: Bluetooth SIG
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
18
BAB II Tinjauan Pustaka
Contoh :
LAN access profile menentukan bagaimana perangkat bluetooth
mampu mengakses layanan-layanan pada sebuah LAN menggunakan Point to Protocol (PPP). Selain itu profile ini menunjukkan bagaimana mekanisme Point
PPP yang sama digunakan untuk membentuk sebuah jaringan yang terdiri dari dua buah perangkat bluetooth.
Fax
profile
menentukan
persyaratan-persyaratan
perangkat
bluetooth yang harus dipenuhi untuk dapat mendukung layanan fax. Hal ini memungkinkan sebuah bluetooth cellular phone (modem) dapat digunakan oleh
sebuah komputer sebagai sebuah wireless fax modem untuk mengirim atau menerima sebuah pesan fax. Selain ketiga aspek di atas yaitu radio, protokol, profile maka sebenarnya ada aspek lain yang tidak kalah pentingnya untuk perlu dilakukan pengukuran yaitu pengukuran Electromagnetic Compatibility (EMC) dimana dapat mengacu pada standar Eropa yaitu ETS 300 8 26 atau standar Amerika FCC Part 15.
Fungsi Security Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat
digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:
Enkripsi data.
Autentikasi user
Fast frekuensi-hopping (1600 hops/sec)
Output power control
Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN.
Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS Sebenarnya mengapa bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency
Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
19
BAB II Tinjauan Pustaka
Spectrum). Alasan yang membuat mengapa bluetooth tidak menggunakan DSSS
antara lain sebagai berikut :
1. FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate)
yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi. 2. FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan relatif
QPSK ( untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).
Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif yang lebih baik.
Mira Febriani 091331016 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
20