PENGARUH FORMASI TEMPAT DUDUK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 3 BATU KUMBUNG TAHUN AJARAN 2016/2017
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh: PUTU OLIS RAHAYU SETIARINI NIM. E1E 213 158
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017
PENGARUH FORMASI TEMPAT DUDUK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 3 BATU KUMBUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh PUTU OLIS RAHAYU SETIARINI NIM.E1E 213 158
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan formasi tempat duduk terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis Quasi Eksperimental Design Tipe Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini seluruh siswa di SDN 3 Batu Kumbung Kecamatan Lingsar yang berjumlah 215 siswa dan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah tehnik sampling purposive dimana kelas VA sebagai kelas (eksperimen) dan kelas VB sebagai kelas (kontrol) yang berjumlah 42 orang siswa. Data hasil belajar dianalisis menggunakan uji Independent Sampel Test atau uji-t (t-test) dengan bantuan program spss versi 16.0. Berdasarkan hasil hitung analisis statistik t-test dapat diperoleh hasil thitung (dilihat pada kolom sig. 2-talled) sebesar 0,003 β€ 0,05 yang berarti jika dilihat pada taraf signifikansi 0,05 atau taraf kepercayaan 95 % pada ttabel sebesar 1,684 yang artinya jika dilihat pada tabel independen samples test dengan bantuan program spss diperoleh hasil t hitung sebesar 3,223 β₯ ttabel 1,684 yang berarti bahwa terdapat pengaruh formasi tempat duduk terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung tahun Ajaran 2016/2017. Mengaju pada pengujian diatas, maka hipotesis nol (H0) yang bebrbunyi tidak ada pengaruh formasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung tahun Ajaran 2016/2017 dinyatakan di tolak, sedangkan hipotesis alternative (Ha) yang berbunyi ada pengaruh formasi tempat duduk terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung tahun Ajaran 2016/2017 dinyatakan diterima. Kata kunci :Formasi tempat duduk, Hasil Belajar IPA.
THE INFLUENCE OF SEAT FORMATION TOWARD THE RESULTS OF LEARNING SCIENCE AT FIFTH GRADE STUDENTS OF SDN 3 BATU KUMBUNG ACADEMIC YEAR 2016/2017. By PUTU OLIS RAHAYU SETIARINI NIM.E1E 213 158
ABSTRACT This research purpose is to know the influence application Of Seat Formation Toward The Results Of Learning Science at Fifth Grade Students Of SDN 3 Batu Kumbung Academic Year 2016/2017. This research is experimental research type Quasi Experimental Design Type Nonequivalent Control Group Design. The population of this research is all students ofn SDN 3 Batu Kumbung sub district of Lingsar which is 215 students and the technique used in sampling is purposive sampling technique where studentof VA as class (experiment) and VB class as class (control) which is 42 student. Learning result data was analyzed by test or ttest (t-test) with helped by spss version 16.0 program. Based on the results of ttest statistical analysis can be obtained t count results (seen in columns sig. 2talled) of 0.003 β€ 0.05 which means when viewed at the level of significance 0.05 or 95% level of trust on the t table of 1.684 which means if Seen in the independent table samples test with the help by spss program obtained result of t count is 3.223 β₯ 1.684 which means that there is influence of seating formation on natural science learning outcomes grade V student of SDN 3 Batu Kumbung 2016/2017 school year. Based on the testing above, the hypothesis 0 (H0) that says no influence of using seating formation on natural science learning outcomes students of grade V SDN 3 Batu Kumbung 2016/2017 school year si rejected, While the alternative hypothesis (Ha) which says there is The Influence of Seat Formation Toward The Results Of Learning Science at Fifth Grade Students Of SDN 3 Batu Kumbung Academic Year 2016/2017. is accepted. Keywords: Seat Formation, Learning Science.
A. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Masri, S.Pd. dan Ibu Tatik Haryanti, S.Pd. selaku guru kelas VA dan VB serta hasil observasi awal peneliti di kelas VA dan VB SDN 3 Batu Kumbung tahun ajaran 2015/2016 diperoleh data awal hasil belajar ulangan harian dilihat dari aspek kognitif mata pelajaran IPA siswa kelas V dapat terbukti bahwa rata-rata hasil ulangan harian pada mata pelajaran IPA kelas V SDN 3 Batu Kumbung masih tergolong rendah pada BAB 14 materi peristiwa alam. Nilai tersebut belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 71. Untuk kelas VA terdapat 11 orang siswa yang belum mencapai KKM dari 21 siswa dengan persentase ketuntasan 47%. Sedangkan untuk kelas VB terdapat 9 orang siswa yang belum mencapai KKM dari 21 siswa dengan persentase ketuntasan 57%. . Setelah dikaji lebih lanjut masalah di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu, (1) masih kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran IPA, (2) penciptaan suasana kelas yang kurang menyenangkan, (3) penataan/pengaturan tempat duduk yang kurang bervariasi, dan (4) interaksi antara siswa dengan guru selama proses belajar-mengajar sangat minim. Dari beberapa faktor di atas yang menjadi faktor penyebab utama adalah penataan/pengaturan tempat duduk yang kurang bervariasi. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SD Negeri 3 Batu Kumbung, peneliti mengamati sebagian besar guru masih menggunakan pengaturan tempat duduk dengan model tradisional, dimana siswa duduk berpasangan dengan satu meja dan dua kursi. Meja-meja ditata dengan rapi membentuk barisan ke belakang dan ke
samping dengan diberi jarak. Setiap harinya kursi dan meja siswa pengaturannya sama atau tanpa formasi. Pengaturan tempat duduk seperti itulah yang memberikan kesan monoton dan siswa sendiri akan merasa bosan sehingga mempengaruhi tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa. Formasi tempat duduk merupakan cara belajar yang diperlukan oleh pelajar dalam proses pembelajaran terutama dalam proses belajar di dalam kelas agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Penataan tempat duduk yang dilakukan oleh guru berupa penataan tempat duduk siswa dengan berbagai macam formasi yaitu formasi bentuk U. Formasi kelas dengan berbagai bentuk akan menarik perhatiaan siswa dan mampu mengaktifkan para peserta didik sehingga mampu membuat peserta didik antusias dalam belajar. Oleh karena itu, pengaruh
formasi tempat duduk memiliki peranan
penting dalam proses belajar mengajar di kelas agar hasil belajar siswa yang diharapkan bisa meningkat secara optimal.
B. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi yang dikendalikan (Sugiyono, 2014: 118). Sebelum diberi perlakuan kelompok diberi pretest, dengan maksud untuk mengetahui kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Design Tipe Nonequivalent
Control Group Design. Jenis ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua sesi, tiap sesi terdiri dari dua kali pertemuan. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa di SDN 3 Batu Kumbung dan tehnik sampling purposive, dimana penentuan sampel atas pertimbangan tertentu yaitu jumlah respondenya sama dan dari kelompok tersebut nilai rata-rata siswa rendah pada mata pelajaran IPA. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 orang siswa, 21 siswa dikelas eksperimen dan 21 siswa dikelas kontrol di SDN 3 Batu Kumbung. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil belajar IPA pretest dan posttest pada siswa kelas V yaitu dengan materi peristiwa alam semester dua tahun pelajaran 2016/2017. Teknik tes hasil belajar dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tes tulis berupa tes pilihan ganda dengan soal yang telah diuji validitas dan reabilitasnya sebanyak 20 soal . Tes tersebut dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum melakukan perlakuan (pre-test) dan setelah melakukan perlakuan (post-test). Adapun alat ukur tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar secara individual, yaitu : ππππ ππππππβππ
N = ππππ ππππ ππππ x 100 Ketuntasan belajar dinyatakan telah tercapai jika siswa telah mencapai KKM yang ditentukan yaitu > 70. Sedangkan soal yang akan digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal tersebut.
Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahalu dilakukan uji asumsi statistic yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Hipotesis (uji-t) dengan bantuan program SPSS versi 16 yaitu Uji Levene dengan analisis yang digunakan Independent Samples Test dengan taraf signifikansi 5%. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada 23 mei sampai dengan 3 juni
2017 pada
siswa
kelas V SDN 3 Batu Kumbung tahun Ajaran
2016/2017. 1. Hasil Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda Soal. a. Validitas Soal. Dalam penelitian ini untuk menguji validitas soalnya menggunakan rumus korelasi product moment pada taraf signifikan 5%, hanya 20 butir soal yang valid dari 26 butir soal yang diujicobakan. Untuk keperluan penelitian, peneliti menggunakan seluruh butir soal yang valid yang berjumlah 20 soal. b. Reliabilitas Soal Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas butir soal secara keseluruhan dilakukan dengan teknik belah dua (Split-Half) yang
dianalisis
menggunakan
dianalisis dengan rumus
rumus
Spearman-Brown
yang
product moment yang menghasilkan
koefisien reliabilitas sebesar 0,693. Berdasarkan tabel kriteria
reliabilitas soal, rentang nilai koefesien reliabilitas antara 0,80 - 1000 termasuk dalam criteria sangat kuat. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan peneliti ajeg/absah sehingga dapat digunakan untuk penelitian. c. Tingkat Kesukaran Soal Analisis kesukaran
butir
yang
digunakan
soal
dilakukan
untuk
menentukan
menggunakan
rumus
tingkat B
I=N.
Berdasarkan hasil uji taraf kesukaran soal. Untuk mengetahui dan memperoleh kualitas soal yang baik disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adanya keseimbangn dari tingkat kesulitan soal, maka dilakukan uji tingkat kesukaran, yang dimana jumlah soal berjumlah 30, dengan 26 butir soal masuk dalam katagori sedang, 4 soal masuk dalam katagori mudah yang di uji menggunakan rumus yang telah di tentukan. d. Daya Beda Soal Analisis yang digunakan untuk menentukan daya beda soal menggunakan rumus DB = ππ β ππ
. Berdasarkan hasil analisis 30 soal yang telah di analisis daya pembedanya didapatkan hasil yaitu 2 soal yang berkategori sangat baik,12 soal berkategori baik, 12 soal berkategori cukup, 2 soal berkatagori buruk dan 2 soal masuk dalam katagori sangat buruk.
2. Hasil Pengujian Data Penelitian Kelompok
Jumlah Siswa(N)
Eksperimen
21
Kontrol
21
Nilai Tertinggi Pretest 75 Postest 95 Pretest 70 Postes 85 Tes
Nilai Terendah 25 55 20 50
Ratarata 57,38 79,05 51,67 68,57
Standar Deviasi 13,287 10,796 12,974 10,246
Bedasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen yang berjumlah 21 orang memperoleh nilai pretes tetinggi 75 dan terendah 25 sehingga rata-ratanya 57,38 dengan Standar deviasi 13,287 sedangkan nilai posttes pada kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55 sehingga rata-ratanya 79,05 dengan standar deviasi 10,796. Selanjutnya untuk kelas kontrol yang berjumlah 21 orang memperoleh nilai pretes tertinggi 70 dan terendah 20 sehingga rata-ratanya 51,67 dengan standar deviasi 12,974 sedangkan posttes pada kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50 sehingga rata-ratanya 68,57 dengan standar deviasi 10,246. 3. Pengujian Hipotesis dengan Program SPSS Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis tehnik analisis yang digunakan yaitu tehnik analisis uji-t dengan bantuan SPSS 16.0. Adapun ringkasan hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut:
Hasil Analisis uji-t data posttes hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol di SDN 3 Batu Kumbung Tahun Ajaran 2016/2017. Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
Postes Equal variances assumed Equal variances not assumed
t-test for Equality of Means
T
95% Confidence Std. Error Interval of the Sig. (2Mean Differe Difference tailed) Difference nce Lower Upper
F
Sig.
Df
.165
.952 3.223
40
.003
3.223
39.899
.003
10.476
3.251 3.906 17.046
10.476 3.251 3.906 17.047
Berdasarkan hasil hitung tabel SPSS diatas diperoleh signifikan sebesar 0,003 < 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diketahui nilai thitung untuk hasil belajar IPA adalah 3,223 yang berarti lebih besar dari ttabel pada taraf signifikan 5% dengan dk = 40 yaitu sebesar 1,684 sehingga hipotesis alternatif diterima. Berdasarkan kedua kriteria di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif yang berbunyi βAdanya pengaruh formasi tempat duduk terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung Tahun Ajaran 206/2017β diterima. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh formasi tempat duduk terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung tahun Ajaran
2016/2017 Hal ini dibuktikan dengan penghitungan statistik dengan bantuan program SPSS 16.0 menggunakan
levene test.
Berdasarkan hasil hitung analisis statistik t-test dengan bantuan program SPSS 16 memperoleh hasil thitung (dilihat pada kolom sig. (2talled)) sebesar 0.003 < 0,05 dimana pada taraf signifikansi 0,05 atau kepercayaan 95% jika dilihat pada t tabel sebesar 1,684 yang artinya jika dilihat pada tabel t diatas terdapat hasil thitung 3,223 > 1,684 yang berarti bahwa Ha dinyatakan diterima dan H0 dinyatakan ditolak artinya bahwa ada pengaruh formasi tempat duduk terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai siswa, terdapat perbedaan peningkatan nilai rata-rata siswa dari masing-masing kelas. Pada kelas eksperimen nilai rata-rata dari pemberian prettes yaitu 57,38 setelah diberikan perlakuan
possttes rata-rata nilai menjadi 79,05
sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata dari pemberian pretes yaitu 51,67 setelah diberikan posttest rata-rata nilai menjadi 68,57. Dengan demikian memperkuat kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif formasi tempat duduk terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 3 Batu Kumbung tahun Ajaran 2016/2017. 2. Saran Dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki untuk keberhasilan penelitian selanjutnya, adapun saran dari peneliti adalah sebagai berikut:
a. Bagi kepala sekolah, memfasilitasi guru untuk menggunakan formasi tempat duduk. b. Bagi guru, dapat menggunakan formasi tempat duduk sebagi alternatif cara belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA. c. Bagi siswa, agar lebih senang menerima pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa. d. Bagi peneliti lain, untuk diuji coba pada mata pelajaran yang lain dengan menggunakan formasi tempat duduk yang bervariasi.
.
DAFTAR PUSTAKA Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R.. 2015. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Carlon M. Evertson, Edmund T. Emmer. 2011. Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Firdaus, Rica. 2016. Pengaruh Penataan Ruang Kelas Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Kuripan Utara Tahun 2016. Skripsi Sarjana yang tidak dipublikasikan.Mataram: Universitas Mataram. Hartono, 2016. SPSS 16,0 Analisis Data Statistik dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. John, Afifi. 2014. Inovasi-Inovasi Kreatif Manajemen Kelas & Pengajaran Yang Efektif. Baguntapan Yogyakarta: Diva Press. Lestari, K. E. & Yudhanegara, M.R. 2015. Penelitiaan Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama. Mulyadi. 2009. Classroom Management (Mewujudkan Suasana Kelas yang Menyenangkan Bagi Siswa). Malang: UIN-Malang Press. Naufal, Akhmad. 2012. Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Biologi Pokok Bahasan Virus Pada Siswa Kelas X MA Negeri Karangampel Kabupaten Indramayu. Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon. (http://repository.syekhnurjati.ac.id) diakses tanggal 7 february 2017. Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riduwan. 2014. Metode dan Tehnik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitiaan Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Albeta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamaedia Group. Wiyani, Novan, Ardy. 2013. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi Untuk Menciptakan Kelas Yang Kondusif. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Zuldafrial. 2012. Strategi & Pendekatan Pengelolaan Kelas. Surakarta: Yuma Pressindo.