9/6/2014
Danny Kriestanto
2
Sesi 8
Pengalamatan IP
Kode MK : MI
Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Sub Pokok Bahasan 2 Sub Pokok Bahasan 3 Referensi
Revisi Terakhir :
3
4
Memperkenalkan klasifikasi IP berdasarkan kelas Memperkenalkan dan melatih mahasiswa untuk melakukan classful subnetting Memperkenalkan dan melatih mahasiswa untuk melakukan classless subnetting.
5
IP Kelas A, B, C, D, dan E Classsful subnetting Classless Subnetting
6
IP adalah protokol TCP/IP yang paling sesuai dengan layer 3 dalam model networking OSI. IP menetapkan pengalamatan, seperti juga routing. Seperti layanan pos, IP menetapkan alamat sehingga alamat tersebut memiliki struktur, memungkinkan routing yang mudah – networking yang serupa dengan penyortiran surat. Setiap workstation harus memiliki alamat IP yang unik agar terhindar dari kebingungan saat mencoba mengirimkan data ke alamat tersebut. IP menetapkan detail pengalamatan IP untuk memfasilitas pengiriman paket IP yang mudah dan efisien.
Setiap antar muka jaringan pada komputer membutuhkan IP address. Sebuah piranti yang memiliki sebuah alamat IP dapat mengirim dan menerima paket IP dan dianggap sebagai TCP/IP host atau biasanya disingkat sebagai host.
1
9/6/2014
7
8
IP address versi 4 terdiri dari bilangan biner 32 bit. Format alamat IP sering disebut format canonical, kadang-kadang disebut juga format dotted docimal (bilangan desimal bertitik). Setiap kelompok bilangan desimal dalam alamat IP disebut octet. Istilah octet hanyalah istilah lain untuk byte. Jadi setiap octet mewakili 8 bit alamat IP, dengan 4 octet yang dipisah dengan titik.
9
Hal yang harus diperhatikan adalah konversi bilangan desimal ke biner dan sebaliknya. Bilangan biner hanya menggunakan bilangan 1 dan 0, dan urutannya dari LSB (Least Significant Bit) dari kanan ke kiri berupa pemangkatan
10
Urutan bit Desimal
27
26
25
24
23
22
21
20
128
64
32
16
8
4
2
1
Ada dua cara pembagian, yaitu: Classful addressing, yakni dibagi menjadi 5 kelas yaitu: Kelas A, B,C, D, dan kelas E. Classless addressing
Untuk memudahkan proses konversi, urutan yang perlu diingat adalah urutan konversi ke bilangan desimal. Perhatikan contoh berikut. Octet
1
Bobot 128 Total
0
1
0
32
1
0
0
1
0
16 0 0 2 0 128+0+32+16+0+0+2+0 = 178
11
12
Format Bit pertama Panjang Net ID Panjang Host ID Byte Pertama
: 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh :0 : 8 bit : 24 bit : 0 – 127 00000000 = 0 01111111 = 127 Jumlah Kelas : 128 (27) (0 dan 127 dicadangkan) Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx (1.0.0.1 s/d 1.255.255.254) … (126.0.0.1 s/d 126.255.255.254) Jumlah Host : 16.777.214 (224-2) IP pada setiap kelas A Deskripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
Ciri-ciri: Bit pertama = 0 Standar : 8 bit network dan 24 bit host Ada 128 (27) IP kelas A (dikurangi 2 untuk network dan broadcast) Kelas A dapat menampung lebih dari 16 juta host (2563-2)
2
9/6/2014
13
14
0-127 0-255 0-255 0-255 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit-bit Network
Bit-bit Host
Contoh: 26
104
0
19
15
Format Bit pertama Panjang Net ID Panjang Host ID Byte Pertama
: 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh : 10 : 16 bit : 16 bit : 128 – 191 10000000 = 128 10111111 = 191 Jumlah Kelas : 16.384 (214) Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx (128.0.0.1 s/d 128.0.255.254) … (191.255.0.1 s/d 191.255.255.254) Jumlah Host : 65.534 (216-2) alamat IP pada setiap kelas B Deskripsi : dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang
16
Ciri-ciri: 2 bit pertama = 10 Standar : 16 bit network dan 16 bit host Ada 214 IP kelas B (64 × 128; 64 adalah range dari 128 hingga 191) Satu kelas B dapat menampung 65 ribu host (2562-2)
17
128-191 0-255 0-255 0-255 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Bit-bit Network
Bit-bit Host
Contoh: 128
66
12
1
18
Format Bit pertama Panjang Net ID Panjang Host ID Byte Pertama
: 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh : 100 : 24 bit : 8 bit : 192 – 223 11000000 = 192 11011111 = 223 Jumlah kelas : 2.097.152 (221) Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx (192.0.0.1 s/d 223192.0.0.254) … (223.255.255.255.1 s/d 223.255.255.254) 8 Jumlah host : 254 (2 -2) alamat IP untuk setiap kelas C Deskripsi : digunakan untuk jaringan berukuran kecil
Ciri-ciri: Tiga bit pertama : 110 Standar : 24 bit network dan 8 bit host Ada 32 × 256 × 256 (221) IP kelas C (32 adalah range IP dari 192 hingga 223) Satu kelas C dapat menampung hingga 254 host
3
9/6/2014
19
20
192-223 0-255 0-255 0-255 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Bit-bit Network
Bit-bit Host
Contoh: 192
178
16
4 bit pertamanya adalah “1110”. Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm Bit Pertama : 1110 – 11110111 Bit Multicast : 28 bit Byte Inisial : 224 – 239 Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicast (RFC 1112)
1
21
22
5 bit pertamanya adalah “1111”. Format : 1111rrrr . rrrrrrrr . rrrrrrrr . rrrrrrrr Bit Pertama : 1111 Bit Cadangan : 28 bit Byte Inisial2 : 240 – 255 Deskripsi : Kelas E adalah dicadangkan untuk keperluan eksperimental (research)
23
24
Ada beberapa aturan dalam menentukan network ID dan host ID yang akan digunakan: Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena secara default digunakan untuk keperluan loopback, yaitu menunjuk dirinya sendiri. Host ID tidak boleh semua bit-nya di-set 1 karena diartikan sebagai alamat broadcast. Network ID dan host ID tidak boleh semuanya 0 (0.0.0.0) karena IP dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network, yang bertugas untuk menunjuk alamat sebuah jaringan bukan host. Host ID dalam sebuah jaringan harus unik.
Ada pembagian IP berdasarkan RFC 1519, dimana dunia dibagi atas empat zona dengan alokasi IP sebagai berikut: Alamat 194.0.0.0 hingga 195.255.255.255 untuk Eropa. Alamat 198.0.0.0 hingga 199.255.255.255 untuk Amerika Utara. Alamat 200.0.0.0 hingga 201.255.255.255 untuk Amerika Tengah dan Selatan. Alamat 202.0.0.0 hingga 203.255.255.255 untuk Asia Pasifik.
4
9/6/2014
25
26
Yaitu bagian host dari alamat internet dibagi-bagi menjadi sebuah angka subnet dan sebuah angka host untuk mengakomodasikan level pengalamatan yang baru. Efek dari subnet mask adalah menghapus bagian bidang host yang menunjuk pada host aktual pada subnet.
27
Tampilan Biner
Desimal bertitik
Default Mask kelas A Default Mask kelas B
11111111.00000000.00000000.00000000
255.0.0.0
11111111.11111111.00000000.00000000
255.255.0.0
Default Mask kelas C
11111111.11111111.11111111.00000000
255.255.255.0
28
Pengalamatan dengan menggunakan sistem kelas itu lebih dikenal sebagai classfull addressing. Ini dapat dilihat dari byte pertama dan subnet masknya. Contohnya, jika terdapat IP dengan alamat 190.23.55.8 dengan netmask 255.255.0.0, maka alamat IP termasuk dalam pengalamatan classfull kelas B. Akan tetapi jika diketahui alamat IP 190.23.55.8 dengan netmask 255.255.255.0, maka pengalamatan ini disebut juga dengan classless addressing, oleh karena IP dari alamat tersebut berada di kelas B, sedangkan netmask-nya berada di kelas C.
29
Ada cara lain untuk merepresentasikan banyaknya bit yang digunakan sebagai alamat jaringan dalam bentuk desimal atau juga disebut sebagai panjang prefix (prefix length). Metode ini disebut juga dengan metode Classless Inter-Domain Routing (CIDR).
30
Kelas Kelas A Kelas B Kelas C
Subnet mask Panjang prefix 255.0.0.0 /8 255.255.0.0 /16 255.255.255.0 /24
Dari suatu range alamat IP dengan subnet mask tertentu, seperti contohnya: 192.168.20.0— 192.168.20.255 dengan subnet mask 255.255.255.0, terdapat tiga macam IP, yaitu: 1. Alamat IP Jaringan, merupakan alamat IP paling pertama dari sebuah range. Cara untuk menemukan alamat IP jaringan adalah dengan melakukan operasi AND untuk setiap bit pada salah satu alamat IP dengan subnet mask-nya.
5
9/6/2014
31
32
Tampilan Biner Contoh Alamat IP 11000000.10101000.00010100.00111001 Subnet Mask 11111111.11111111.11111111.11100000 Bitwise AND dari alamat 11000000. 10101000.00010100.00000000 IP dan mask
2.
Desimal Bertitik 192.168.20.8 255.255.255.0 192.168.20.0
Alamat IP broadcast, yang merupakan alamat IP terakhir dari suatu range IP. IP broadcast merupakan nilai maksimum dari alamat IP host yang diperuntukan bagi jaringan. Dalam kasus IP di atas IP broadcast-nya adalah 192.168.20.255
33
Alamat IP host, adalah range alamat IP dikurangi dengan alamat IP jaringan (network address) dan alamat IP broadcast (broadcast address). Dengan demikian, pada kasus di atas, alamat IP yang tersedia untuk host adalah 192.168.20.1—192.168.20.254.
34
Satu alamat IP terdiri atas 2 bagian, yaitu:
ID jaringan ID host.
ID jaringan digunakan untuk mengidentifikasikan jaringan yang akan digunakan (baik yang bersifat kelas maupun subnet). ID host merupakan ID yang digunakan dalam menentukan nomor host yang ada pada jaringan tersebut.
35
IP yang digunakan saat ini adalah IPv4. Karena meledaknya kebutuhan hosting dan berbagai sarana lain di Internet, kebutuhan IP melonjak naik. Hal ini menyebabkan semakin sedikitnya alamat IP yang tersedia. Selain itu, sering terjadinya packet sniffing (penyadapan data), maraknya IP spoofing (pemalsuan IP), dan pembajakan koneksi menjadi masalah utama IPv4. Begitu mendesaknya kebutuhan ini, mendorong para peneliti untuk mengembangkan pengalamatan IP dengan format yang dapat menampung lebih banyak IP. Dengan demikian lahirlah Internet Protocol version 6 atau yang lebih dikenal dengan nama IPv6.
36
Alamat IP versi 6 adalah sebuah jenis pengalamatan yang digunakan dalam protokol TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya 128 bit, yang secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128 = 3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Salah satu contoh alamat IPv6: 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C 5A.
IPv6 berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32 bit—yang jumlah totalnya mencapai 4 miliar alamat namun pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat karena adanya pembatasan sehingga pada penerapannya hanya mencapai beberapa ratus juta alamat saja.
6
9/6/2014
37
38
39
Dapat mendukung miliaran host, walaupun dengan penggunaan yang tidak efisien sekalipun Mengurangi ukuran table routing. Menyederhanakan protokol, sehingga memungkikan router memproses paket lebih cepat Menyediakan keamanan yang lebih baik Lebih memperhatikan jenis layanan, khususnya untuk data real-time Membantu multicasting dengan mengijinkan scope untuk dispesifikasikan Memungkinkan host untuk berpindah-pindah tanpa harus mengubah alamatnya Mengijinkan protokol untuk dikembangkan di masa yang akan datang Mengijinkan protokol lama dan protokol baru untuk berdampingan
40
7