BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugrah terindah yang telah Allah berikan kepada setiap orang tua dimana anak adalah individu yang penuh dengan keceriaan. Menurut Froebel (Roopnaire & Johnson, 1993) masa anak itu merupakan satu fase yang sangat berharga dan dapat dibentuk dalam kehidupan manusia (a noble and malleable phase of human life). Oleh karena itu masa anak adalah masa emas bagi penyelenggaraan pendidikan dimana pada fase inila h terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang. Di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini seharusnya anak didik mengembangkan
segala
aspek
perkembangannya.
Zaman
(2008:3)
mengemukakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan dasar – dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan pekembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa, komunikasi yang seimbang sebagai pembentukan pribadi yang utuh. Sejalan dengan itu Rahayu (2013:62) memaparkan bahwa rasa percaya diri berpengaruh terhadap perkembangan mental dan karakter, anak yang mental dan karakterya kuat akan menjadi modal penting bagi masa depannya ketika menginjak usia dewasa sehingga mampu merespon setiap tantangan denga n lebih realistis.
Selanjutnya Salirawati (2012:218) mengemukakan bahwa
salah satu karakter yang penting ditanamkan kepada peserta did ik adalah karakter percaya diri, percaya diri diartikan sebagai sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. Oleh karena itu peserta didik sangat penting memiliki rasa percaya diri karena tanpa percaya diri mereka akan sulit untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.
Rika Sartika, 2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Menurut Rahmad (1991:3) percaya diri juga dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki setiap orang dalam kehidupan serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep dirinya. Untuk itu rasa kepercayaan diri perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini melalui metode – metode yang menyenagkan bagi anak sehingga kepercayaan diri terstimulasi dan tidak membuat anak cepat bosan, peran guru harus kreatif mencari ide untuk memilih metode yang tepat dalam mengembangkan rasa kepercayaan diri anak. Isna Nurla, (2011:60) mengungkapkan bahwa percaya diri merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa percaya diri laksana reactor yang membangkitkan segala energy yang ada pada diri seseorang untuk mencapai sukses. Oleh karena itu sikap percaya diri sangat penting untuk ditanamkan pada anak usia dini agar ia mampu mengembangkan potensi dirinya. Tidak lupa perlu digaris bawahi, bahwa rasa percaya diri anak harus selalu dilatih agar anak tidak selalu takut dan menolak diri ketika mendapat aktivitas yang diberikan guru seperti bernyanyi di depan kelas, memimpin saat berdoa, berbagi cerita dan dalam mengerjakan tugas dari gurunya. Semua kegiatan yang dilaksanakan guru agar menggunakan metode yang sesuai dan tepat bagi anak. Setelah penulis mengamati hasil belajar di Kelompok A TK Rembulan yang bertempat di Jalan Muara Sari 1 No.27 Bandung dalam pembelajaran kepercayaan diri belum terstimulus dengan baik pada anak diakui juga oleh guru kelompok A TK Rembulan bahwa sampai saat ini masih belum menemukan media yang tepat untuk menstimulus kepercayaan diri anak. Hal ini disebabkan pembelajaran yang diberikan dengan cara tidak menarik dan dibuktikan adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas kurangnya keterlibatan anak dalam kegiatan pembelajaran. Guru dengan spontan Rika Sartika, 2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
memberikan tugas kepada anak tanpa melibatkan anak untuk memilih dan guru kurang memberikan media yang menarik dan pembelajaran yang tidak bervariasi membuat anak semakin tidak memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugasnnya. Setelah peneliti mengamati hasil belajar anak di kelompok A TK Rembulan dari 12 anak ada 6 anak yang masih kurang percaya diri. Hasil observasi yang ditemukan peneliti yaitu: 1) anak masih malu untuk tampil kedepan, 2) anak masih menangis dalam mengerjakan tugas karena tidak bisa, 3) anak masih ragu saat menjawab pertanyaan dari guru, 4) anak tidak berani memimpin kelas, 5) anak masih ingin ditemani saat bernyanyi menari ataupun bercerita, dan 6) anak kecewa saat guru meminta untuk sabar menunggu giliran. Agar anak dapat mudah meningkatkan kepercayaan diri sebaiknya guru dapat memberikan kegiatan pembelajaran yang menarik dan membuat anak terlibat dengan kegiatan pembelajaran. seperti yang dijelaskan oleh Rachmawati (2005) seharusnya memberikan kegiatan belajar kepada anak didik perlu memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan anak didik, alat bermain, metode yang digunakan, waktu, kegiatan serta tempat bermain. Dari kesimpulan diatas salah satu kegiatan yang dianggap menarik menurut peneliti untuk memberikan kepercayaan diri anak yaitu dikemas melalui kegiatan panggung boneka nusantara. Menurut Rahayu (2013) pelatihan kepercayaan diri pada anak dapat dilakukan dengan pemberian pengalaman secara langsung serta melibatkan anak dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan panggung boneka adalah salah satu kegiatan yang dapat melatih kepercayaan diri anak karena anak terlibat secara langsung dalam proses kegiatan panggung boneka dan menstimulasi anak untuk meningkatkan imajinasi dan mengembangkan kemampuan berbahasa serta membuat pembelajaran panggung boneka ini menjadi kegiatan yang menyenangkan. Rika Sartika, 2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Menurut Pitre, dkk 2007 dalam Giwangkara (2011) penggunaan puppet/boneka sebagai media pengajaran mempunyai keuntungan, diantaranya adalah puppet dinilai sebagai media yang dapat lebih menarik perhatian anakanak dan menciptakan kondisi pengajaran yang tidak mengancam. Soehartono (2010:2) mengemukakan bahwa boneka dalam penampilannya memiliki karakteristik khusus, boneka dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan cara dimainkan dalam sandiwara boneka. Boneka merupakan model dari manusia, atau yang menyerupai manusia, atau hewan. Selanjutnya
menurut
Ulfah
Mutiah
(2004)
dalam
penelitiannya
mengemukakan bahwa kegiatan panggung boneka lebih komunikatif dan mempunyai komunikasi beberapa arah, pembelajaran dengan kegiatan panggung boneka akan mengaktifkan pancaindra siswa, mereka tidak hanya melihat saja tetapi juga mendengar dan dapat menggerak- gerakkan boneka sehingga siswa selalu teringat pesan yang dibawa oleh model tersebut siswa dapat membedakan akibat perilaku model tentang akibat berbuat benar (positif) atau akibat berbuat salah (negatif). Hasil penelitian menurut Giwangkara (2011) mengenai pengaruh panggung boneka terhadap perilaku peduli pada anak-anak menunjukkan peningkatan sebesar 9,18% dibandingkan pada saat sebelum subyek menerima media pembelajaran panggung boneka, juga membuktikan bahwa sarana pembelajaran melalui panggung boneka berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku peduli anak-anak tahap middle childhood. Berdasarkan keunggulan yang dimiliki kegiatan panggung boneka, maka kegiatan panggung boneka dicoba diterapkan untuk
mengembangkan
kepercayaan diri anak. Hal ini mengacu kepada hal yang disukai anak bila diajarkan menggunakan media boneka anak akan senang dan dikemas dengan cerita menarik mengandung nilai karakter yang denga n mudah menyerap pesan dari cerita. Atas dasar pemahaman, pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan panggung boneka diharapkan akan menyenangkan memotivasi sekaligus Rika Sartika, 2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
menyentuh pengembangan nilai karakter, yang distandarkan oleh Indonesia Heritage Foundation dalam Megawangi (2004) menrangkum 9 pilar karakter yaitu 1. cinta tuhan dan segenap ciptaannya, 2. kemandirian dan tanggung jawab, 3. kejujuran/amanah dan bijaksana, 4. hormat dan santun, 5. dermawan, suka menolong dan gotong royong, 6. Percaya diri, kreatif dan pekerja keras, 7. Kepemimpinan dan keadilan, 8. Baik dan rendah hati, 9. Toleransi dan kedamian dan kesatuan. Berdasarkan hal tersebut sehubungan dengan pentingnya meningkatkan perkembangan nilai karakter percaya diri melalui panggung boneka nusantara maka dilakukan penelitian di TK Rembulan, dengan judul penelitian “Meningkatakan Ke percayaan Diri Anak Melalui Kegiatan Panggung Boneka Nusantara” B. Rumusan Masalah Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang kegiatan yang cocok untuk diterapkan di Taman Kanak - kanak agar meningkatkan kepercayaan diri anak usia dini. Secara terperinci rumusan masalah akan diuraikan sebagai berikut : 1. Bagaimana profil kepercayaan diri anak di kelompok A TK Rembulan? 2. Bagaimana penerapan kegiatan panggung boneka nusantara digunakan dalam meningkatakan kepercayaan diri anak di kelompok A TK Rembulan? 3. Bagaimana peningkatan kepercayaan diri anak di kelompok A TK Rembulan setelah diterapkannya kegiatan panggung boneka nusantara ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kpercayaan diri anak melalui kegiatan panggung boneka nusantara di TK Rembulan. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empirik tentang: 1. Untuk mengetahui profil kepercayaan diri yang dimiliki oleh anak Rika Sartika, 2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
kelompok A TK Rembulan. 2. Untuk mengetahui langkah – langkah penerapan kegiatan panggung boneka nusantara untuk meningkatakan kepercayaan diri di kelompok A TK Rembulan. 3. Untuk mengetahui peningkatan kepercayaan diri anak di kelompok A TK Rembulan setelah diterapkannya kegiatan panggung boneka nusantara. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini bertujuan dapat diharapkan bermanfaat bagi para pembaca dan pendidik untuk meningkatkan pembelajaran yang digunakan dalam penembangan pendidikan karakter menggunakan kegiatan yang menarik, manfaat yang di ambil dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Anak Dapat lebih mengembangkan rasa kepercayaan diri pada setiap kegiatan kegiatan yang diberikan guru. 2. Bagi Guru Menambah wawasan guru mengenai pembelajaran dengan kegiatan panggung boneka yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri 3. Bagi Lembaga Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan sumbangan informasi untuk lebih mengenal dan memahami tentang kepercayaan diri, agar kajian keilmuan maupun pelaksanaannya lebih baik sehingga tidak ada kesalahan dalam penerapan pendidikan di masa yang akan datang. 4. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengembangan kepercayaan diri anak menggunakan kegiatan panggung boneka E. Struktur Organisasi Skripsi Untuk memahami alur pikir dalam penulisan skripsi ini maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini yaitu sebagai berikut : Rika Sartika, 2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
BAB I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan alasan peneliti melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu untuk diteliti, dan pendekatan menyelesaikan masalah. Identifikasi dan perumusan masalah menjelaskan tentang analisis dan rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil yang ingin dicapai seteah penelitan selesai dilakukan. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat kerja operational. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan baik bagi anak,guru,lembaga dan peneliti yang lain. BAB II berisi kajian pustaka. Kajian pustaka menjelaskan landasan teoritik dalam menyusun rumusan masalah dan tujuan. BAB III berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian yang terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisi data penelitian. BAB IV berisi tentang hasil penelitian dari hasil analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, serta pembahasan yang dikaitkan dengan kajian pustaka. BAB V berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhdap analisis temuan penelitian Daftar Pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.
Rika Sartika, 2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Rika Sartika, 2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu