1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada awalnya proses pewarnaan tekstil menggunakan zat warna alam. Namun, seiring kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat warna sintetis untuk tekstil, maka semakin terkikislah penggunaan zat warna alam. Keunggulan zat warna sintetis adalah lebih mudah diperoleh, ketersediaan warna terjamin, jenis warna bermacam-macam, dan lebih praktis dalam penggunaannya. Meskipun dewasa ini penggunaan zat warna alam telah tergeser oleh keberadaan zat warna sintesis, namun penggunaan zat warna alam yang merupakan kekayaan budaya warisan nenek moyang masih tetap dijaga keberadaannya khususnya pada proses pembatikan dan perancangan busana. Rancangan busana maupun kain batik yang menggunakan zat warna alam memiliki nilai jual atau nilai ekonomi yang
tinggi
karena
memiliki
nilai
seni
dan
warna
khas,
ramah
lingkungan sehingga berkesan etnik dan eksklusif. Zat-zat warna pada waktu dulu sampai kira- kira abad 18 diperoleh dari tumbuh-tumbuhan di antaranya: a) Daun pohon nila; b) Kulit pohon soga; c) Kayu pohon soga; d) Akar mengkudu; e) Temulawak; f) Teh (Susanto, 1973, hal. 71) Selain berdaya jual tinggi, pewarna alam juga ramah lingkungan karena tidak adanya zat- zat berbahaya yang dapat memberi limbah berbahaya pada alam. Maka dari itu penulis ingin meneliti pewarna alam dari tiga jenis mangga. Mangga merupakan buah yang populer di kalangan pecinta buah-buahan. Rasanya yang manis, berdaging tebal menjadi ciri khasnya. Pohon mangga sendiri memiliki ciri berbatang tegak, bercabang banyak dan berdaun rindang. Karena daun mangga yang rindang ini maka tidak sedikit daun mangga yang berguguran. Hal ini yang membuat tidak sedikit orang memangkas ranting-ranting pohon mangga bahkan memotong batangnya.
Vania Griselda Subjana, 2014 EKSPERIMEN WARNA ALAM MANGGA ARUMANIS, MANGGA GEDONG GINCU DAN MANGGA SIMANALAGI SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian guna mencari salah satu keuntungan daun mangga yang banyak tersebut. Penelitian ini berupa eksperimen warna alam sebagai pewarna kain sutra. Pewarna ini yang nantinya dapat bermanfaat untuk pewarnaan kain batik. Menurut Natural Dyes Institute of Batik and Handicraft Jogjakarta (2007) disebutkan bahwa di lab Pharmacology di Bogor, dari kulit batang dan daun mangga dapat dipisahkan suatu persenyawaan berwarna kuning dalam keadaan kristal yang dapat dipandang sebagai zat pewarna. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang Zat Pewarna Alam. Peneliti ingin mengangkat topik penelitian ini, untuk membandingkan warna alam dari tiga jenis mangga yang berbeda. Melihat permasalahan
di
atas
peneliti
akan
mencoba
meneliti
dengan
judul
“EKSPERIMEN WARNA ALAM DARI DAUN MANGGA ARUMANIS, MANGGA GEDONG GINCU DAN MANGGA SIMANALAGI SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah membandingkan warna alam dari
tiga jenis mangga yang berbeda. Dengan demikian, peneliti akan
bereksperimen melalui beragam mordanting (proses perendaman kain atau penyerapan bahan kain di dalam larutan mordan) di antaranya adalah mordanting awal, dan mordanting iring, menggunakan bahan ekstrak hanya pada bagian daun mangga tua degar dengan media kain sutra. Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan agar sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatasan masalah yang menjadi aspek penelitian. Penelitian ini menitikberatkan pada arah warna atau kelompok warna yang dihasilkan dari ketiga jenis daun mangga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam perbandingan warna yang dihasilkan masing-masing daun mangga.
Vania Griselda Subjana, 2014 EKSPERIMEN WARNA ALAM MANGGA ARUMANIS, MANGGA GEDONG GINCU DAN MANGGA SIMANALAGI SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Berdasarkan data di atas maka pembatasan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah apa arah warna atau kelompok warna alam dari daun mangga arumanis, gedong dan manalagi sebagai pewarna kain sutra? Sejalan dengan batasan di atas, rumusan masalah penelitian yang diajukan adalah 1. Kelompok warna apa yang dihasilkan mordanting awal, dan mordanting iring menggunakan mordan tawas, baking soda, jeruk nipis, dan ferro sulfat? 2. Mordanting manakah yang menghasilkan warna paling baik secara visual pada kain sutra, jika dicelup zat warna daun mangga dengan menggunakan fiksasi tawas, baking soda, jeruk nipis, dan ferro sulfat? 3. Adakah perbedaan warna yang dihasilkan dari tiga jenis mangga yang berbeda?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang adalah 1. Menemukan kelompok warna yang dihasilkan mordanting awal, dan mordanting iring menggunakan mordan (zat pembangkit warna) tawas, baking soda, jeruk nipis, dan ferro sulfat. 2. Menemukan mordanting yang menghasilkan warna paling baik secara visual pada kain sutra, jika dicelup zat warna daun mangga dengan menggunakan fiksasi (zat pengikat warna) tawas tawas, baking soda, jeruk nipis, dan ferro sulfat. 3. Menemukan perbedaan warna yang dihasilkan dari tiga jenis mangga yang berbeda.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat untuk Jurusan a. Menambah bahan pertimbangan bagi para pendidik sebagai pengetahuan tentang zat pewarna alam. b. Mengetahui warna yang dihasilkan dari buah mangga. 2. Manfaat untuk Universitas Vania Griselda Subjana, 2014 EKSPERIMEN WARNA ALAM MANGGA ARUMANIS, MANGGA GEDONG GINCU DAN MANGGA SIMANALAGI SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
a. Menambah bahan keterangan berwujud data otentik mengenai zat pewarna alam. b. Meningkatkan aplikasi keilmuan dalam bidang batik khususnya penggunaan warna alam. 3. Manfaat untuk Penulis a. Menambah pengetahuan tentang tehnik pengolahan data yang berhubungan dengan penganalisisan data. b. Menambah pengalaman dalam hal penelitian dan penganalisisan dalam pengolahan data.
E. Struktur Organisasi Skripsi Urutan penulisan laporan penelitian ini terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut: BAB I berisi pendahuluan tentang latar belakang penelitian eksperimen warna alam daun mangga arumanis, gedong dan manalagi, identifikasi dan perumusan masalah kelompok warna alam yang dihasilkan daun mangga, tujuan penelitian eksperimen warna alam daun mangga arumanis, gedong dan manalagi, manfaat penelitian yang dihasilkan dari penelitian eksperimen warna alam daun mangga arumanis, gedong dan manalagi, dan sistematika penulisan eksperimen warna alam daun mangga arumanis, gedong dan manalagi. BAB II berisi kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan dan mendasari usulan penelitian eksperimen warna alam yaitu tentang definisi zat warna, jenis zat warna tekstil baik itu dari segi definisi maupun bahan pembuatannya, sumber penghasil warna alam, kelebihan pewarna alam, bahan- bahan, sifat- sifat zat pembantu, ekstraksi, mordanting, fiksasi dan pencelupan zat warna alam. BAB III berisi penjabaran tentang metode penelitian eksperimen pada daun mangga arumanis, gedong dan manalagi, di dalam metode penelitian terdapat beberapa komponen diantaranya tentang lokasi penelitian eksperimen tiga jenis daun mangga, desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian eksperimen tiga jenis daun mangga, instrumen penelitian dan proses Vania Griselda Subjana, 2014 EKSPERIMEN WARNA ALAM MANGGA ARUMANIS, MANGGA GEDONG GINCU DAN MANGGA SIMANALAGI SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
pengembangannya yang akan digunakan dalam eksplorasi warna alam tiga jenis daun mangga, juga teknik pengumpulan data dan analisis data yang digunakan dalam penelitian eksplorasi tiga jenis daun mangga. BAB IV berisi temuan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari mendeskripsikan proses pengolahan warna alam, melalui proses mordanting, pencelupan zat warna alam dan fiksasi. Selanjutnya analisis data temuan hasil penelitian eksperimen warna alam tiga jenis daun mangga yaitu pada jenis kelompok warna dan membandingkan mordanting yang paling sesuai untuk kain sutera. BAB V berisi kesimpulan dari semua data yang diperoleh dan diolah penulis dari penelitian eksperimen warna alam tiga jenis daun mangga, serta beberapa saran yang ditujukan untuk pembaca agar hasil penelitian eksperimen warna alam tiga jenis daun mangga dapat diwujudkan sesuai dengan tujuan dan manfaat dari hasil penelitian eksperimen warna alam tiga jenis daun mangga ini.
Vania Griselda Subjana, 2014 EKSPERIMEN WARNA ALAM MANGGA ARUMANIS, MANGGA GEDONG GINCU DAN MANGGA SIMANALAGI SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu