perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LCD PROYEKTOR DENGAN APLIKASI ISPRING FREE 6.0 DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ( Studi Penelitian Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Kecamatan Paranggupito Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013)
THESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Megister Program Studi Peknologi Pendidikan
Disusun Oleh:
ANIK SETYAWATI NIM: S 811108003
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commiti to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN PENELITI Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: ANIK SETYAWATI
NIM
: S 811108003
Program Studi : Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Menyatakan : Bahwa tesis berjudul ” Pengaruh Penggunaan Media LCD Proyektor Dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 Dan Media Cetak Terhadap Prestasi Belajar IPS Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Studi Penelitian Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Kecamatan Paranggupito Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013”
1. adalah benar-benar karya sendiri. 2. Apabila terdapat pendapat dari beberapa Pakar atau Karya orang lain semata mata sebagai dasar pemikiran atau referensi guna menambah kasanah, agar hasil penelitian lebih obyektif.
Demikian pernyataan ini dibuat, apabila dikemudian hari terbukti terdapat hal yang tidak benar, Peneliti sanggup menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang diperoleh dari tesis tersebut.
Surakarta,
Desember 2012
Yang membuat pernyataan
ANIK SETYAWATI NIM: S 811108003
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
SING SAPA TEKUN KANTHI TEKEN MESTHI BAKAL TEKAN ( FALSAFAH JAWA ) SIAPAPUN YANG BERHENTI BELAJAR AKAN MEMBUAT DIRINYA TUA, MESKIPUN DIA BERUSIA DUA PULUH TAHUN ATAU DELAPAN PULUH TAHUN. SEDANGKAN YANG TIDAK BERHENTI
BELAJAR
AKAN
TETAP
MUDA.
HAL
YANG
TERPENTING DALAM HIDUP ADALAH UNTUK TETAP MENJAGA PEMIKIRAN KITA SELALU MUDA ( HENRY FORD)
commitvto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
1. TUHAN TANG MAHA ESA 2. KEDUA ORANG TUAKU TERCINTA 3. SUAMIKU TERCINTA 4. ANAKKU TERSAYANG 5. HANDAITAULAN YANG TELAH MEMBANTU SAYA DALAM PENULISAN INI
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Bijaksana, atas segala kemurahan dan limpahan kasih-Nya, sehingga penulis dapat melakukan penelitian sampai dengan penyusunan laporan ini. Berbagai pihak telah banyak memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis dalam melakukan penelitian sampai dengan penyusunan laporan ini dapat terselesaiakan. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi ,M.S, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta segenap jajaran yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan Program Pascasarjana. 2.
Prof.Dr Ir.Ahmad Yunus,M.S, Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis untuk menempuh pendidikan Program Pascasarjana.
3. Dr. Nunuk Suryani,M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan motivasi dan wawasan kepada peneliti selama menempuh Program Studi Teknologi Pendidikan. 4. Prof.Dr.Sunardi, MSc, Pembimbing I dan Prof. Dr. Sri Anitah,M.Pd selaku pembimbing II, yang berkenan memberikan arahan penelitian ini sampai dengan penyusunan laporan, serta terus memotivasi penulis agar dapat menyelesaikan penelitian ini.
commitviito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Kepala Sekolah SD Negeri di kecamatan Paranggupito kabupaten Wonogiri, yang telah memberikan waktu dan fasilitas sehingga penelitian dapat diselesaikan dengan waktu relatif singkat. 6. Kepala SDN II Ketos dan Kepala SDN I Paranggupito kecamatan Paranggupito kabupaten Wonogiri, yang telah memberikan ijin telah memberikan waktu dan fasilitas sehingga penelitian dapat diselesaikan dengan waktu relatif singkat. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan bahkan masih terdapat banyak kekurangan. Saran dan kritik kontruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya, dengan kerendahan hati dan segala keterbatasan yang ada, penulis berharap tesis ini dapat berguna bagi pembaca khusunya dan memberikan sumbangan pengetahuan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
Surakarta,
Desember 2012 Penulis
commitviiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman JUDUL …………………………………………………………………..
i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………..
ii
PENGESAHAN PEMBIMBING ……………………………………….
iii
PERNYATAAN …………………………………………………………
iv
MOTTO …………………………………………………………………
v
PERSEMBAHAN ……………………………………………………….
vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………..
viii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….
ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….
xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….
xvi
ABSTRAK ………………………………………………………………
xvii
ABSTRACT ……………………………………………………………..
xviii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah…………………………………..
1
B. Identifikasi Masalah………………………………………
6
C. Pembatasan Masalah………………………………………
6
D. Rumusan Masalah………………………………………..
7
E. Tujuan Penelitian………………………………………….
7
F. Manfaat Penelitian………………………………………...
7
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
digilib.uns.ac.id
KAJIAN TEORI,KERANGKA BERFIKIR,DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ......................................................................
BAB III
BAB IV
1.
Media Pembelajaran.............................................
2.
Media LCD Proyektor Aplikasi ispring free 6.0 .....
9 9 15
3.
Media Cetak..............................................................
19
4
Prestasi Belajar .....................................................
24
5. Motivasi Belajar……………………………………
32
6. Pembelajaran IPS………………………………….
39
B. Hasil Penelitian Yang Relevan .........................................
45
C. Kerangka Berfikir .........................................................
46
D. Hipotesis Penelitian........................................................
47
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………….
49
B. Metode Penelitian ………………………………………
51
C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel …………….
53
D. Definisi Operasional Variabel …………………………..
58
E. Teknik Pengumpulan Data …………………………….
60
F. Tehnik Analisis Data ……………………………………
72
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian …………………………..
76
B. Uji Persyaratan Analisis .......……………………………..
94
C. Pengujian Hipotesis ………………………………………
97
commitxiito user
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………..
103
E. Keterbatasan Masalah …………………………………….
107
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………………………
109
B. Implikasi ………………………………………………….
110
C. Saran ………………………………………………………
111
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
113
commitxiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1
: Jadwal Penelitian ……………………………………………
Tabel 2
: Kisi-kisi Instrumen Test untuk mengukur Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SD Kecamatan Paranggupito………………………………………
50
62
Tabel 3
: Kisi-kisi Instrumen Motivasi Siswa ………………………...
64
Tabel 4
: Kategori Dan Klasifikasi ……………………………………
67
Tabel 5
: Anava ………………………………………………………..
73
Tabel 6
: Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 …………………………………………..
Tabel 7
: Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran Biologi dengan Media Pembelajaran Media Cetak …………………
Tabel 8
78
: Data motivasi untuk kelompok kelas LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 …………………
Tabel 9
: Data motivasi untuk kelompok kelas Media Cetak ………...
Tabel 10
: Data Skor Prestasi Belajar untuk kelompok LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 ………….
Tabel 12
77
: Data Skor Prestasi Belajar untuk kelompok Media Cetak …
commitxivto user
79 80
81 82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Anik Setyawati. NIM. S 811108003 Pengaruh Penggunaan Media LCD Proyektor Dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 Dan Media Cetak Terhadap Prestasi Belajar IPS Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Studi Penelitian Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Kecamatan Paranggupito Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013. Thesis. Program Studi Teknologi Pendidikan. Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1). Perbedaan pengaruh penggunaan media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 dan media cetak terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. (2).Perbedaan pengaruh antara prestasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. (3) interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SD Negei di kecamatan Paranggupito. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen denan faktorial 2 x 2. Populasi dan penelitian adalah siswa kelas 6 Sekolah Dasar di Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri. Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik Purposive sample. Dalam penelitian ini satu kelas pembelajaran dengan mengunakan LCD Proyektor sebagai kelas eksperimen dengan aplikasi ispring free 6.0 dan satu kelas dengan mengunakan Media pembelajaran media cetak sebagai kelas control.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik Analisis Varians ( ANAVA) dua jalur. Hasil analisis data pada taraf = 0,05 diperoleh hasil sebagai berikut : 1) terdapat perbedaan yang signifikan pembelajaran dengan mengunakan LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 dan Media Cetak pada prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perhitungan 0,05 = 3,09. Skor rata-rata prestasi bahwa nilai Fhitung = 168.387 > Ftabel belajar siswa media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 sebesar 20,27 dan media cetak sebesar 13,50. 2). Terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar IPS. Hal tersebut ditunjukkan dengan 0,05 = 3,09, skor rata-rata diperkuat dengan Fhitung = 168.387 > Ftabel motivasi tinggi 67.9459 dan skor motivasi rendah 57.4671. 3) Terjadi interaksi antara penggunaan media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap 0,05 prestasi belajar IPS. Hal ini ditunjukkan nilai Fhitung = 18.942 > Ftabel = 3,09 . Kata kunci: media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0, Media cetak, motivasi dan prestasi siswa commitxvto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Anik Setyawati. NIM. S 811108003. Effect of Media Use LCD Projector By Application Ispring Free 6.0 and Print Media Evaluated Against IPS Learning Achievement of Primary School Students Learning Motivation Research Study In Grade VI Elementary School in District Paranggupito first semester of Academic Year 2012/2013. Thesis. Education Technology Studies Program. Pascasarjana. Sebelas Maret University Surakarta. 2012. The purpose of this study is to determine: (1). The difference in the influence of media use with LCD projectors ispring free 6.0 applications and print media on student achievement in social studies. (2). difference in the effect of high motivation with low motivation to student achievement in social studies. (3) the interaction effect of the use of instructional media and learning motivation on student achievement in social studies in elementary Paranggupito servants were in the district. The method used in this study is a quantitative method to experimentally approach denan 2 x 2 factorial. Population and research is grade 6 elementary school in the District Paranggupito Wonogiri. Sampling technique using a purposive sample technique. In this study a class of learning by using the LCD projector as a class experiment with applications ispring free 6.0 and a class using the print media as a classroom learning control.Teknik data collection technique used was Analysis of Variance (ANOVA) two lanes. The results of the analysis of data at the level of = 0.05 is obtained the following results: 1) there is a significant difference in learning by using an LCD projector with ispring free 6.0 application and Media Print on student achievement in social studies. This is shown by the calculation of the value of = 168 387> = 3.09. Average score of student achievement LCD Projector with media ispring free application 6.0 for 20.27 and 13.50 for the print media. 2). There are differences in effects between students who have a high motivation to students who have a low learning motivation toward achievement IPS. This is shown by reinforced with = 168 387> = 3.09, the average score highly motivated 67.9459 and 57.4671 scores low motivation. 3) There was an interaction between the use of instructional media with students' motivation to learn social studies achievement. It was shown the value of = 18 942> = 3.09.
Keywords: media LCD projector with ispring free 6.0 applications, print media, motivation and student achievement
commitxvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara Guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran
dilakukan.
Guru
dengan
sadar
merencanakan
kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Dalam proses pengajaran yang dilakukan di suatu lembaga pendidikan, unsur proses belajar memegang peranan yang penting. Hasil yang diharapkan dari proses pengajaran adalah perubahan perilaku yang terdiri dari sejumlah aspek yaitu: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, ketrampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap (Oemar Hamalik, 2001: 30). Pendidikan mempunyai arah dan tujuan yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik atas menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cukup, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3). Pendidikan memiliki andil yang besar terhadap terbentuknya kualitas Sumber Daya Manusia. commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Saefudin Azwar (2000 : 13) menyatakan : ” Pendidikan merupakan suatu sistem komplek yang melibatkan berbagai faktor dan aspek secara keseluruhan, maka usaha-usaha untuk senantiasa meningkatkan prestasi belajar perlu ditingkatkan”. Salah satu upaya meningkatkan prestasi belajar siswa adalah pelaksanaan proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan menantang bagi siswa untuk menyelesaikan masalah. Dalam kegiatan pembelajaran, guru sebagai pendidik atau pengajar, sedangkan siswa sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran, maka para guru dituntut memiliki kualitas dan kompetensi-kompetensi tertentu antara lain strategi, metode, dan teknik pembelajaran serta menyiapkan media pembelajaran yang menarik dan mengaktifkan siswa. Media pembelajaran merupakan saluran komunikasi yang berperan penting dalam penyampaian pesan untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena proses pembelajaran hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian oesan dari pengantar ke penerima. Berbagai upaya dilakukan oleh guru untuk meningkatkan prestasi belajar dan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran, dan sebagai sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Guru yang professional tahu persis kapan ia harus berperan sebagai pengajar yang baik dan ia tahu kapan harus berhenti menjelaskan dan memberikan kesempatan kepada commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
siswanya untuk mendiskusikan dengan guru atau dengan sesama siswa, karena semua ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Suatu
pengajaran
memerlukan
Pengembangan
metode
yang
bervariasi yang dilakukan oleh guru .Metode adalah suatu cara atau strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar mengajar dan metode yang digunakan tidak boleh sembarangan melainkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.penggunaan metode yang bervariasi akan menarik apabila didukung dengan ketersediaan
dirasakan lebih
media LCD Proyektor
dengan aplikasi ispring free 6.0 merupakan aplikasi presentasi yang belum popular dan sudah umum digunakan disekolah . Meski
media Presentasi media LCD Proyektor dengan aplikasi
ispring free 6.0 tidak dirancang secara khusus sebagai alat pembelajaran di sekolah, namun kegunaannya dapat membantu proses pembelajaran di sekolah. Suatu pembelajaran akan lebih menarik lagi apabila seorang guru dan siswa yang menggunakan media tersebut tersebut berupaya memecahkan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan mata pelajaran IPS di SD. Oleh karena itu peneliti berkeyakinan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah ( Problem based Learning) dengan menggunakan media presentasi media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 sangat tepat untuk diterapkan pada Proses pembelajaran IPS . Sebab model dan media ini mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar yang commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tidak monoton, karena adanya interaksi yang positif dalam kegiatan saling bertukar informasi,dan saling bertukar ide dalam berbagai aspek . Masalah-masalah yang kita hadapi memerlukan solusi, dengan pendekatan Model pembelajaran Berbasis masalah dapat membiasakan Guru dan siswa tidak terjebak pada solusi yang Narrow minded , solusi atas pikiran yang sempit. Problem based learning ( PBL) membiasakan kita untuk melihat opsi-opsi yang terbuka luas, sehingga dengan lebih banyak opsi Solusi, maka kemungkinan untuk berhasil mengatasi masalah juga akan semakin besar. Pendekatan PBL ini bersumber dari dimensi kreatif seseorang.Saat ini dengan dukungan ilmu Psikologi pendidikan banyak terungkap betapa setiap individu memiliki potensi yang kreatif yang begitu besar dalam dirinya. Pendekatan PBL dapat menyeimbangkan pemanfaatan otak kanan dan otak kirinya. Otak kanan kiri cenderung berfikir konvergen ( hanya ada satu solusi yang benar) sedangkan otak kanan memiliki kecenderungan berfikir divergen ( dapat melihat berbagai kemungkinan solusi), sebelum akhirnya melakukan analisis untuk sebuah solusi terbaik. Pada kenyataannya saat ini belum semua guru memahami dan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan media presentasi media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 disebabkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem, biaya dan sarana untuk meningkatkan kualitas keilmuan Guru. Dalam pelaksanaan sehari - hari seorang Guru diharapkan dapat commit to user melakukan kombinasi dari dua atau beberapa macam model pembelajaran 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan media yang yang menarik, sehingga dapat menggairahkan peserta didik untuk berfkir kritis dan analitis. Dengan model dan media alternatif ini,diharapkan siswa tidak sukar untuk mencapai tujuan pengajaran,karena bukan guru yang memaksakan anak didik untuk mencapai tujuan, tetapi anak didiklah dengan sadar untuk mencapai tujuan secara Individual dan kelompok. Dalam mata pelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial memuat materi yang berkaitan dengan kehidupan individu dan masyarakat dalam suatu Negara. Negara dimaksud adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Peta, wilayah suatu Negara, benua sampai pada benua. Dalam praktek kehidupan sehari-hari Guru
dan siswa selalu melihat dan mendapatkan
informasi segala persoalan politik, ekonomi, sosial, budaya. Berkenaan dengan persoalan-persoalan tersebut, tentunya Guru bersama siswa harus mau berfikir kritis,analitis , sehingga sedikit demi sedikit turut mengupayakan suatu pemecahan masalah yang dihadapi oleh diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Paradigma yang perlu dibangun saat ini adalah Guru bertindak sebagai fasilitator,bukan sebagai satu-satunya sumber belajar dikelas . Oleh karena itu dengan bantuan media pembelajaran yang modern dapat di upayakan proses pembelajaran dikelas lebih menarik dan selanjutnya akan mengarah pada pembelajaran berbasis siswa sehingga siswa akan terbiasa memecahkan persoalan bangsa ini dengan alat penunjang dan media pembelajaran yang cocok.
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis sebagai Guru SD dalam mmenyampaikan pelajaran IPS tertarik untuk mengadakan penelitian yang dengan judul ; “ Pengaruh penggunaan
media LCD Proyektor
dengan aplikasi ispring free 6.0 dan media cetak terhadap prestasi belajar IPS ditinjau dari motivasi belajar siswa SD“ (Studi penelitian pada siswa kelas VI Sekolah Dasar di Kecamatan Paranggupito Semester I Tahun 2012/2013) .Peneliti memilih Sekolah di wilayah tersebut sebagai tempat penelitian, karena secara kebetulan ditugaskan oleh pemerintah daerah di wilayah Kecamatan Paranggupito sebagai Guru Kelas di SDN II Ketos Paranggupito sehingga dapat memudahkan perolehan data. B. Identifikasi Masalah 1. Masih rendahnya prestasi belajar IPS sehingga masih diperlukan peranan guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat. 2. Masih rendahnya motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS. 3. Kurangnya interaksi siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPS sehingga prestasi belajar IPS rendah. C. Pembatasan Masalah 1. Ruang lingkup penelitian terbatas pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 dan media cetak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar semester I tahun pelajaran 2012/2013. commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Tes prestasi belajas IPS dan penialaian dikembangkan oleh peneliti sendiri yaitu aspek kognitif siswa kelas VI Sekolah Dasar semester I tahun pelajaran 2012/2013. 3. Faktor-faktor yang mempengarui prestasi belajar dalam penelitian ini dibatasi pada faktor motivasi. C. Rumusan Masalah Sebagai uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 dan media cetak terhadap prestasi belajar IPS? 2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar IPS? 3. Apakah
terdapat
interaksi
pengaruh
antara
penggunaan
media
pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS? D. Tujuan Penelitian 1. Membuktikan ada tidaknya perbedaan pengaruh penggunaan media LCD Proyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 dan media cetak. 2. Membuktikan ada tidaknya pengaruh antara prestasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah. 3. Membuktikan ada tidaknya interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS. commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan Ilmu Pengetahuan, serta untuk lebih mendukung teori-teori yang telah ada yang berhubungan dengan menggunakan media pembelajaran dan motivasi belajar. b. Sebagai acuan dan dasar penelitian lebih lanjut. c. Sebagai bahan masukan untuk pengelola pendidikan khususnya tingkat SD. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Dengan mengetahui hasil penelitian, dapat digunakan sebagai pedoman guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Sebagai acuan bagi guru dan pengelola sekolah untuk membimbing siswa yang memiliki motivasi rendah serta prestasi yang rendah Sebagai bahan masukan bagi guru tentang upaya penggunaan media pembelajaran guna meningkatkan motivasi dan prestasi. b. Bagi siswa Dengan adanya penggunaan media pembelajaran yang tepat diharapkan mampu mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan kreatif, sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar IPS. commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis 1. Media Pembelajaran 1.1 Definisi Media Pembelajaran Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 120) media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut
ketidakjelasan bahwa yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. Berkaitan dengan hal tersebut
Smaldino, Russel, Heinich,
Molenda (2005: 9) mengemukakan bahwa istilah medium itu adalah perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima, adapun pernyataannyacommit sebagaitoberikut: user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A medium (plural media) is a means of communication and source of information. Derived from the latin word meaning “between”
the term
refers to anything that carries
information between a source and receiver. Examples include video,
television,diagram,
printed
materials,
computer
program, and instructor. These are considered instructional media when they provide message
with an instructional
purpose. The purpose of media is to fasilitate communication and learning. (Media adalah alat
komunikasi dan sumber informasi.
Diperoleh dari kata latin disamakan dengan “perantara” tempat penghubung sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima. Contohnya video, televisi, diagram, bahan cetakan, program komputer,
dan
pengajar
dengan
mempertimbangkan
media
pembelajaran yang menyediakan pesan untuk tujuan pembelajaran. Tujuan dari media untuk memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran). Jadi, media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim
kepada penerima pesan. Pengirim dan
penerima pesan itu dapat berbentuk orang atau lembaga, sedangkan media tersebut dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku dan sebagainya. Dari pernyataan tersebut di atas menurut peneliti media adalah hal yang terpenting dalam mengkomunikasikan proses pendidikan. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari commit to user “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 121), media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan
untuk
keperluan
pembelajaran.
Media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik (Akhmad Sudrajat, 2008: 1). Sedangkan menurut Munadi, media pembelajaran dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif” (Yudhi Munadi, 2008:7). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan perhatian dan commit to user kemampuan ketrampilan peserta sehingga dapat mendorong terjadinya 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
proses belajar pada diri peserta pembelajaran. Batasan ini cukup luas mencakup pengertian sumber lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran. Media pembelajaran pada dasarnya merupakan sarana lain pada proses pembelajaran, baik sebagai penjelas dari bahan ajar maupun dibuat secara mandiri untuk keperluan siswa. Dalam pembelajara, media ajar dapat berupa rekaman audio, audio
visual, foto, LCD proyektor dengan
menggunakan aplikasi dll. Media ini memiliki tujuan agar siswa lebih jelas dan mudah menangkap materi yang diajarkan serta dapat dipergunakan untuk belajar secara mandiri diluar jam belajar. Sejalan dengan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, media merupakan bagian yang cukup penting dalam memperbesar persentase tingkat keberhasilan proses belajar mengajar karena proses belajar juga merupakan proses komunikasi dimana pendidik berinteraksi dengan para peserta didiknya. Pemahaman siswa dalam memperoleh pengetahuan melalui proses belajar mengajar terdiri dari beberapa tingkat mulai dari yang abstrak sampai pada pengetahuan yang konkret. Dengan adanya media, diharapkan dapat membawa tingkat pemahaman siswa yang konkret. 1.2 Fungsi Media Pembelajaran Menurut Arief S. Sadiman, Raharjo, Anung Haryono, Rahardjito (2005:17) menyatakan secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut: commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalitas ( dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra. 3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat menimbulkan kegairahan ( motivasi) belajar. Menurut Akhmad Sudrajat (2008: 1) Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya: a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda,
tergantung
dari
faktor-faktor
yang
menentukan
kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial; b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyekcommit yang tobunyinya terlalu halus; (f) obyek user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik; c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya; d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan; e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis; f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru; g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar; h. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: 1) media pembelajaran merupakan wahana dari pesan/informasi yang oleh sumber pesan/guru ingin diteruskan kepada penerima pesan/siswa. 2) Pesan yang disampaikan adalah pesan/materi pembelajaran. 3) Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar pada diri siswa. 1.3
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Perlu selektif dalam hal menggunakan media pembelajaran. Guru harus pandai menentukan media pembelajaran yang tepat untuk sebuah topik, tertentu, karena tidak semua topik dapat dijelaskan dengan media pembelajaran, dan tidak semua media pembelajaran mampu memperjelas sebuah konsep.
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Apabila media pembelajaran digunakan tanpa memperhatikan karakiteristik media pembelajaran itu sendiri, maka hasil pembelajaran akan jauh dari sasaran. Apabila hal ini sampai terjadi, berarti penggunaan media pembelajaran mengalami kegagalan. Menurut Oemar Hamalik ( 2003:202) ada dua pendekatan dalam memilih media pembelajaran yaitu: a) Dengan cara membeli media yang tersedia di pasaran yang telah dibeli guru dan langsung dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Pendekatan ini membutuhkan biaya yang besar, lagi pula belum tentu media itu cocok dengan kegiatan belajar atau materi yang disampaikan. b) Memilih merdasarkan kebutuhan nyata yaitu berdasarkan tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran. 2. Definisi LCD Proyektor Aplikasi ispring free 6.0 Dalam pembelajaran bahwa dengan menggunakan LCD Proyektor, informasi yang akan disampaikan dapat diproyeksikan ke layar, sehingga informasi berupa tulisan, gambar, audio video, bagan dan lain-lain akan menjadi lebih menarik dilihat oleh siswa. Penggunaan proyektor ini lebih menguntungkan, karena idera pendengaran dan penglihatan akan samasama diaktifkan melalui sebuah media pembelajaran yang telah disiapkan. iSpring Free adalah software yang dapat digunakan untuk merubah file Powerpoint ke dalam bentuk Flash Movie. iSpring membuat soalaholah persentasi yang kita buat,dibuat menggunakan flash. Aplikasi Ispring adalah salah satu program Software yang dirancang khusus untuk mampu commit to user menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak membutuhkan bahan
baku selain alat untuk penyimpanan data
( datastorage). iSpring adalah sebuah software add-in yang di design untuk membuat e-learning Flash content dari Presentasi anda menjadi format Flash yang siap untuk digunakan semua fungsi iSpring dapat diakses di PowerPoint melalui toolbar standar. Diantaranya adalah Free transfer iSpring akurat PowerPoint animasi efek, transisi slide, hyperlink, embedded Flash film, audio, dan klip video ke dalam presentasi Flash. Cara
menggunakan
software
sebagai
berikut:
1. Apabila software sudah terinstal, maka pada menu bar Ms PowerPoint anda akan terlihat seperti berikut :
2. Bukalah file presentasi yang sudah Anda miliki dan pilihlah icon Publish. Maka akan muncul kotak dialog berikut :
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada pilihan : Presentation file : Isilah dengan nama file setelah di publish Destination : Pilihlah Browse untuk menentukan lokasi penyimpanan file Slide range : Pilih All slide Beri ceklist pada pilihan di bawahnya, jika anda menginginkan pengaturan yang ada pada pilihan. 3. Selanjutnya Klik Publish, untuk memulai konversi dari pptx ke swf. 4. Lihatlah hasilnya di folder yang sudah anda pilih pada Destination. Dengan menggunakan Ms PowerPoint 2010, bisa juga membuat file presentasinya menjadi format video caranya : 1. Bukalah file pptx anda dan simpanlah ulang dengan mengeklik File, Save As. 2. Pilihlah format file dengan Format Windows Media Video. 3. Klik Save. 4. Bukalah file hasilnya dengan mendouble klik file tersebut, maka file presentasi akan langsung dijalankan (http://darmawanku.wordpress.com). Menurut Nur Hadi W (2004: 54) bahwa Power point dapat digunakan melalui beberapa tipe penggunaan; 1) Personal Presentation ; pada umumnya power point digunakan untuk presentasi dalam Classical commitlearning. to user Seperti kuliah, training, seminar, 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
work shop, dan lain-lain. Pada penyajian ini power point sebagai alat bantu bagi Instruktur / Guru untuk presentasi menyampaikan materi dengan bantuan Media power Point. Dalam hal ini control pembelajaran terletak pada guru atau Instruktur. Ispring Presenter secara mudah dapat diintegrasikan dalam Microsoft
power
point
sehingga
penggunaannya
tidak
membutuhkan keahlian yang rumit. Ispring Presenter bekerja sebagai add-ins PowerPoint, untuk menjadikan file PowerPoint lebih menarik dan interaktif berbasis Flash dan dapat dibuka di hamper setiap komputer atau platform. 2) Stand Alone ; Pada pola penyajian ini, power point dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif, meskipun kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi, namun power point mampu menampilkan feedback yang sudah deprogram. 3) Web Based ; pada pola ini power point dapat diformat menjadi file web
( html) sehingga program yang muncul berupa browser yang
dapat menampilkan internet. Dikembangkan untuk mendukung elearning. Ispring Presenter dapat menyisipkan berbagai bentuk media, sehingga media pembelajaran yang dihasilkan akan lebih menarik, diantaranya adalah dapat merekam dan sinkronisasi video presenter, menambahkan Flash dan video YouTube, mengimpor atau merekam audio, menambahkan informasi pembuat presentasi dan logo perusahaan, serta membuat navigasi dan desain yang unik. commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mudah didistribusikan dalam format flash, yang dapat digunakan dimanapun dan dioptimalkan untuk web. 3. Media Cetak Media cetak saat ini memiliki kontribusi yang besar dalam proses pembelajaran. Salah satu alas an media cetak masih menjadi media utama di sekolah adalah karena lebih mudah diperoleh dan lebih standar. Media cetak bisa berupa media gambar , gambar merupakan media yang paling umum dipakai karena merupakan bahasa yang umum dan dapat dimengerti. Salah satu peran gambar adalah memberi petunjuk sesuai dengan ide yang akan disampaikan sebagaimana menurut Smaldino ,
Russel,
Heinich,
Molenda
(2005:82) sebagai berikut: One rule that visuals definitely play is to provide a concrete reverent for ideas Words don’t (usually) look or sound like the thing they stand for, but visuals are iconic-that is, they have some resemblance to the thing they represent. As such, they serve as a more easily remembered link to the orginal idea. Visuals can also motivate learness by attracting
their
attention, holding their attention and gererating emotional responscs. (Salah satu peran dari gambar adalah memberi petunjuk yang sesuai dengan ide yang akan disampaikan. Gambar adalah sesuatu yang ikonik memiliki lambang pada hal-hal yang diwakilinya. Gambar dapat memotivasi pelajar dengan menarik perhatian mereka, menyita commit to user perhatiannya serta menggerakkan respon emosionalnya. Gambar 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
data menyederhanakan informasi yang sulit untuk dimengerti. Gambar adalah pelengkap yang memberikan kesempatan orang untuk memahami hal-hal yang terlewatkan saat mereka mendengar). 3.3.1). Buku Teks a). Pengertian Buku Teks Menutut
Basuki
dan
Farida
Mukti
(1992:5),
mengemukakan pengertian buku teks sebagai berikut “ Bukub teks adalah media pelajaran yang umumnya digunakan di sekolahsekolah pada saat ini, yang menggunakan urutan kegiatan pembelajaran, uraian, contoh dan latihan”. Menurut Tarigan ( 1985:13) menyatakan bahwa buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang tertentu yang disusun oleh para pakar dalam ilmu itu untuk maksud-maksud dan tujuan pembelajaran yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang mudah dipahami oleh pemakainya. Buku Teks menyajikan materi pembelajaran secara berurutan sesuai kurikulum mendetail dan secara sistematis. Seel and Richey ( 1994:38) mengmukakan “ The most basic level, simple textbook provide secuentaly organized, get randomly accessible information in user-friendly” manner. Artinya pada level yang paling besar, buku teks yang sederhana dapat diorganisasikan secara urut namun demikian juga dapat diatur menurut selera pemakainya. beberapa batasan di atas commit to Berdasarkan user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh seorang atau tim yang merupakan pakar bidang tertentu, sesuai dengan kurikulum, berisi urutan kegiatan, uraian, contoh dan latihan. b). Pembelajaran dengan Media Buku teks Buku teks atau buku ajar merupakan media pelajaran yang sangat membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran dan telah
dapat
pembelajaran.
dimanfaatkan Nana
Sujana
berulang-ulang (1995:
170)
dalam
proses
mengemukakan
pemanfaatan buku teks sebagai media pembelajaran yang sangat penting. Siswa dapat menggunakan buku teks sebagai sumber ilmu, oleh karenanya membaca buku teks adalah keharusan bagi siswa. Dengan membaca buku teks siswa menjadi lebih kaya informasi dalam memahami materi pembelajaran yang diberi guru. Buku teks membantu guru dalam menyajikan materi pelajaran secara mendetail dan memudahkan siswa untuk mempelajarinya. Oinstain dan Lasley (2000: 29) mengemukakan bahwa buku teks dapat: 1). Menyediakan sebuah outline yang dapat .digunakan guru dalam rencana pembelajaran, unit dan pelajaran. 2). Meringkas banyak hal yang berhubungan dengan informasi. 3). Menyediakan sebuah sumber yang biasa atau lazim untuk semua siswa dapat mengikuti commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4). Memungkinkan siswa untuk membawa pulang dalam bentuk yang tepat, hamper semua materi yang mereka butuhkan untuk belajar. Menyediakan guru dengan-dengan ide-ide menegenai organisasi informasi dan aktifitas. 5). Memasukkan gambar, grafik, peta dan materi ilustratif yang lain yang memudajkan dalam memahami materi. 6). Memasukkan alat bantu mengajar yang lain seperti ringkasan dan pernyataan. 3.3.2). Lembar Kerja Siswa. a). Pengertian Lembar Kerja Siswa Menurut Suyitno (1997: 7) mengemukakan lembar kerja siswa adalah media cetak yang berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi informasi soal-soal atau pernyataan yang harus dijawab. Lembar kerja siswa sangat baik dipergunakan dalam strategi heuristic maupun strategi ekspositorik. Penggunaan strategiheuristik LKS dipahami dalam penerapan metode penemuan terbimbing, sedangkan strategi ekspositorik
LKS
dipakai
untuk
memberikan
latihan-latihan
pengembangan. LKS ini sebaiknya dirancang dan dikembangkan oleh guru sendiri sesuai pokok bahasan dan tujaun pembelajaran. Menurut Winkel (1996: 425) mengemukakan bahwa Lembar Kerja Siswa berisikan tujuan instruksional yang akan dicapai, kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan, alat-alat pembelajaran yang digunakan, tugas-tugas yang harus diselesaikan. commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b). Manfaat dengan media LKS LKS adalah salah satu bentuk media cetak lain yang seringkali digunakan digunakan bersamaandan sebagai tambahan buku cetak yang telah lama digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran. LKS memuat berbagai permasalahan berupa ringkasan materi dan berbagai permasalahan yang dapat dimanfaatkan untuk tugas tambahan, pekerjaan rumah dan kegiatan proses pembelajaran. Menurut Aris S Sadiman ( 2002:5) keuntungan media LKS adalah sebagai berikut: 1. LKS
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengembangkan sikap kreatif, aktif dan bertanggung jawab. 2. LKS memupuk sikap siswa untuk mandiri 3. LKS memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki kemampuan lebih untguk bellajar lebih cepat ( sesuai kemampuan). 4. LKS memungkinkan guru untuk lebih mencurahkan perhatian kepada siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah. 5. Siswa dapat mengulang materi dalam LKS, dan dapat mengikuti urutan pikiran secara logis. Media cetak adalah pelengkap yang memberi kesempatan orang untuk memahami suatu hal yang terlewatkan saat mereka mendengar. Media gambar
merupakan salah satu media yang berfungsi untuk
menyederhanakan informasi yang sukar untuk dimengerti. Media gambar yang baik dapat memperjelas konsep sehingga akan menarik perhatian commit to user siswa. Seorang anak usia SD mampu berfikir secara konkrit dan 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
interaksi aktif dengan lingkungannya. Anak akan memahami realitas melalui pengalaman dan interaksi mereka. Media dengan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa dapat merangsang anak SD untuk belajar, sebagai bentuk komunikasi baik catak maupun audio visual dan peralatannya (Arif S. Sadiman, 2002: 6). Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat peneliti simpulkan bahwa media cetak merupakan media yang dapat dilihat oleh indera penglihatan
dan dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk
memudahkan anak untuk memahami pelajaran secara cepat. Media cetak bisa berupa tulisan, gambar dapat berperan dalam proses pembelajaran terutama dalam peningkatan kemampuan menulis apabila media cetak tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. Prestasi Belajar. 4.4.1
Pengertian Prestasi Belajar Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia.
Proses tersebut tidak akan terjadi apabila
tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto dalam Ridwan (2010: 1) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.” Selanjutnya Winkel dalam Ridwan (2010: 1) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution dalam Ridwan (2010: 1) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.” Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Kegunaan evaluasi diperjelas oleh Smaldino, Russel, Heinich & Molenda (2005: 48) yang menyatakan bahwa: After instruction, it is necessary to evaluate its impact and effectiveness and to assess student learning. Did the learners meet the objectives? Did the methods, media, and technology assist the trainees in reaching the objective? Could all student use the materials properly?
(Evaluasi digunakan untuk mengevaluasi dampak dan tingkat keefektifan dan untuk menilai proses pembelajaran siswa. Apakah pelajar mencapai tujuan? Apakah metode, media, dan teknologi membantu pengajar dalam mencapai tujuan-tujuan? Apakah semua commitmateri to user siswa dapat menggunakan dengan baik?). 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk penempatan. Agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu dipikirkan ketepatan penempatan siswa pada kelompok yang sesuai. Untuk menempatkan penempatan siswa pada kelompok, guru dapat menggunakan hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar sebagai dasar pertimbangan. Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan pekerjaan. Dari penjelasan pada hakekat prestasi maka penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa berupa perubahan/penambahan dan peningkatan kualitas perilaku dari koginitif, afektif, dan psikomotor yang dicapai melalui aktivitas. Siswa dapat berprestasi apabila sudah melakukan tugas belajar. Beberapa hal yang menyebabkan siswa mempunyai prestasi rendah adalah: a. Pengetahuan /ketrampilan yang diperlukan tidak dikuasai. b. Siswa tersebut sebenarnya mempunyai kemampuan yang diperlukan tetapi tidak mau melakukan karena berbagai sebab. Prestasi merupakan hasil yang didapat oleh seseroang setelah melakukan
kegiatan.
B.
Simanjuntak
(1998:
82)
berpendapat,
“achievement (prestasi) adalah isi dari kapasitas seseorang, yang dimaksud di sini ialah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti didikan atau latihan tertentu”. Dari ungkapan tersebut jelaslah bahwa prestasi akan commit to user terjadi, setelah adanya kegiatan tertentu. Selanjutnya, diungkapkan oleh 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Winkel (2001: 15) menyatakan bahwa “prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai”. Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang telah dicapai, melalui ketekunan yang dilakukan dan menghasilkan perubahan dalam mencapai hasil kerja dalam waktu tertentu. Berbagai
ahli
mengemukakan
pendapatnya
tentang
belajar,
diantaranya Winkel (2001: 36) yang mengatakan bahwa “belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara dinamis dan membekas”. Lebih lanjut Wasty Soemanto (1999: 99) menyatakan bahwa “belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”. Pengertian belajar menurut Hilgard yang dikutip oleh Nasution (2000: 35) “Learning is the prosess by which an activity originates or is changed through training procedures (Whether in the laboratory on in the natural environment) as distinguished from changes by factors not atributabel to training”. (Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorim atau dlam lingkngan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
oleh daktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan termasuk hasil belajar. 4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan,
maka
perlu
diperhatikan
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya. 1) Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi. a) Kecerdasan/intelegensi Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuankemajuan yangcommit berbeda antara satu anak dengan anak yang to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Kartono dalam Ridwan (2010: 2) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil
tidaknya
studi
seseorang.
Kalau
seorang
murid
mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.” Slameto dalam Ridwan (2010: 2) mengatakan bahwa “tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.” Muhibbin dalam Ridwan (2010: 2) berpendapat bahwa intelegensi adalah “semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.” Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar. b) Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki commit to user seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto dalam Ridwan (2010: 2) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu.” Kartono dalam Ridwan (2010: 2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Menurut Syah Muhibbin dalam Ridwan (2010: 2) mengatakan “bakat diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.” Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut. c) Minat Minat
adalah
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan commit to user rasa sayang. Menurut Winkel dalam Ridwan (2010:3) minat adalah 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
“kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Selanjutnya Slameto dalam Ridwan (2010: 3) mengemukakan bahwa minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.” Kemudian Sardiman dalam Ridwan (2010: 3) mengemukakan minat adalah “suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang dihubungkan
dengan
keinginan-keinginan
atau
kebutuhan-
kebutuhannya sendiri.” Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi
hasil
belajarnya.
Apabila
seseorang
mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya. 5. Motivasi Belajar.
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Nasution dalam Ridwan (2010: 3) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman dalam Ridwan (2010: 3) mengatakan bahwa “motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.” Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan
alasan mengapa ia menekuni
pelajaran. Untuk
membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif. commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan, dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan itu Sardiman AM ( 2001:84) mengatakan tiga fungsi motivasi sebagai berikut: a. Mendorong manusia untuk berbuat, dalam hal ini, motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Dalam
proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi yang timbul dan tumbuh berkembang dengan jalan datang dari dalam diri individu yang disebut motivasi instrinsik dan yang datang dari lingkungan masyarakat yang disebut motivasi ekstrinsik (Abin Syamsudin Makmun, 2004: 36). Selain itu oleh Syaiful Bahri Djamarah motivasi instrinsik dan ekstrinsik mempunyai pengertian: a. Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi sehingga tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam commit to user setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan atau dorongan dari luar. Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan, dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan itu Sardiman AM ( 2001:84) mengatakan tiga fungsi motivasi sebagai berikut: a. Mendorong manusia untuk berbuat, dalam hal ini, motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Menurut Sudarwan Danim (2004: 32) ada dua teori motivasi yaitu teori motivasi berprestasi dan teori pengharapan. Dari teori motivasi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Teori motivasi berprestasi (Achievement Motivation) Kebutuhan berprestasi merupakan motif yang secara kontras commit to user dapat dibedakan dengan kebutuhan lainnya. Kebutuhan berafiliasi 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hampir sama dengan kebutuhan yang disertai cinta dan aktivitas sosial yang dikemukakan oleh Maslaw. Kebutuhan akan kekuasaan merupakan dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk duduk pada posisi paling dominan atau pengatur di dalam kelompoknya. Kebutuhan berprestasi merupakan suatu motif yang secara kontras dapat dibedakan dengan kebutuhan lainnya, dan seseorang dapat dianggap
mempunyai
motivasi
berprestasi,
mengungguli yang lain. Ada sejumlah
jika
karakteristik
dia
ingin
orang yang
berprestasi tinggi yaitu: 1). Berani mengambil risiko moderat Risiko moderat adalah risiko yang berada di antara risiko tertinggi dan risiko terendah. Peserta didik yang terlalu berani mengambil risiko
tertinggi
biasanya
belajar secara rambang
saja.
Sebaliknya, peserta didik yang tidak mau ambil risiko biasanya hanya ikut arus atau tidak mempunyai prakarsa. 2). Menghendaki umpan balik segera (Immediate Feedback) Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi segera menghendaki umpan balik dari hasil pekerjaannya. Informasi yang dia dapatkan digunakan untuk meningkatkan prestasinya menjadi lebih baik. Umpan balik positif tidak membuatnya menjadi terlena dan umpan balik negatif tidak menimbulkan frustasi yang berlebihan. Baik kelebihan maupun kekurangan dimanfaatkan commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk keperluan meningkatkan
prestasi lebih dari kondisi
sekarang. 3). Keberhasilan diperhitungkan secara teliti Tipe seseorang seperti ini lebih mementingkan pencapaian tugas yang dibebankan kepadanya tanpa memperhitungkan secara berlebihan imbalan apa yang akan dia peroleh. Seseorang lebih puas
dengan segi-segi
materi
intrinsik pekerjaan daripada
imbalan
atau hadiah istimewa segala aspek materiil hanya
merupakan efek sampingan saja dan prestasi yang dicapainya. 4). Mengintegral dengan tugas Seseorang yang motivasi berprestasinya tinggi menerima tugas sebagai bagian dari hidupnya. Tugas-tugas atau pekerjaan yang dihadapi
atau dilimpahkan kepadanya tidak dipandang sebagai
beban akan tetapi dilihat sebagai kewajaran. b. Teori Pengharapan (expectancy theory) Teori pengharapan tentang motivasi dibangun atas pendekatan kognitif. Ada tiga konsep esensial yang mendasari motivasi manusia, yaitu pengharapan, nilai, dan perantaraan. Pengharapan adalah kepercayaan bahwa usaha seseorang akan membuahkan penampilan yang sukses. Dengan kata lain bahwa pengharapan adalah kepercayaan subyektif seseorang, biasanya berupa tindakan yang diikuti oleh rasa positif yang tinggi terhadap produk yang diinginkan dan tujuan yang commit to user dikehendaki. Jika guru merasa bahwa ada kemungkinan yang tinggi 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk memperbaiki orientasi siswa dengan mengembangkan usahanya sendiri, maka orang itu mempunyai tingkat pengharapan yang tinggi. Menurut Sudarwan Damin (2004:33) Motivasi dipengaruhi oleh tiga variabel yang ada di dalam individu pekerja, yaitu: 1). Sifat-sifat individual pekerja. Sifat-sifat individual pekerja antara lain meliputi kepentingan setiap individu, sikap, kebutuhan, atau harapan yang berbeda dari setiap individu. Perbedaan-perbedaan itu membuat kadar motivasi di dalam diri pekerja menjadi sangat variatif. Individu yang menginginkan prestasi tinggi akan terdorong dengan pekerjaan yang mampu meningkatkan harkat dan martabatnya. 2). Sifat-sifat pekerjaan. Sifat-sifat
pekerjaan
mencakup
tugas-tugas
yang
harus
dilaksanakan, tanggung jawab yang diemban dan kepuasan yang muncul.
Pekerjaan yang banyak menantang tanggung jawab
mendatangkan kepuasan tertentu dan dapat meningkatkan derajat motivasi tidak sedikit. 3). Lingkungan kerja dan situasi kerja seseorang. Pola interaksi antar seseorang sangat mempengarui aktivitasnya dalam bekerja. Seseorang dapat dimotivator oleh rekan kerja. Pengharapan atasan dan manfaat organisasi menentukan motivasi bekerja seseorang. commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teori pengharapan didasarkan pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi oleh perasaan mereka tentang gambaran hasil tindakan mereka. Menurut Hamzah B. Uno (2007: 48) teori pengharapan merupakan teori yang didasarkan pada apa yang digambarkan sebagai kemampuan bersenyawa (valence), alat perantara (instrumentality), dan harapan (expectancy). Kemampuan bersenyawa adalah pilihan lebih baik seseorang akan tercapainya hasil tertentu. Teori Vroom dapat dikembangkan dengan sejumlah variabel lain yaitu: 1). Anggapan orang yang bersangkutan akan nilai imbalan. 2). Sejauh mana
orang mengharapkan
hasil tertentu
dan arah
tindakan tertentu. 3). Jumlah upaya yang dikerahkan oleh orang yang bersangkutan. 4). Kemampuan, perangai, dan keahlian tertentu yang mempengaruhi cara seseorang melakukan pekerjaan dengan baik. 5). Bagaimana orang memandang perannya di dalam organisasi, dan apa yang mereka anggap sebagai perilaku yang layak. 6). Perasaan tentang imbalan adil untuk upaya yang dilakukan. 7). Kepuasan orang itu mengenai pekerjaan dan organisasi. 6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 6.1 Pengertian IPS IPS yang juga dikenal dengan nama social studies adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan bermasyarakat. IPS mengkaji hubungan manusia dengan commitbagaimana to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat sampai jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang keseluruhan kegiatan manusia. Kompleksitas kehidupan yang akan dihadapi siswa nantinya bukan hanya akibat tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi saja, melainkan juga kompleksitas kemajemukan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, IPS mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan manusia dan juga tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan tersebut. Sebutan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di negara kita, secara historis muncul bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum SD, SMP, dan SMA tahun 1975. IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat terpadu (integrated), interdisipliner, multidimensional bahkan crossdiciplinary (Numan Somantri, 2001: 101). Karakteristik ini terlihat dari perkembangan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya semakin meluas. Dinamika cakupan semacam itu dapat dipahami mengingat semakin kompleks dan rumitnya permasalahan sosial yang memerlukan kajian secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, teknologi, humaniora, lingkungan, bahkan sistem kepercayaan. Dengan cara demikian pula diharapkan pendidikan IPS terhindar dari sifat ketinggalan commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
zaman, di samping keberadaannya yang diharapkan tetap koheren dengan perkembangan sosial yang terjadi. Berkaitan
dengan
pengertian
IPS,
Barth
(1990:
360)
mengemukakan sebagai berikut: Social studies was assigned the mission of citizenship education, that mission included the study of personal/social problems in an interdiciplinary integrated school curriculum that would emphasize the practice of decision making.
Maksudnya adalah Ilmu Pengetahuan Sosial membawa misi pendidikan kewarganegaraan termasuk didalamnya pemahaman mengenai individu atau masalah sosial yang terpadu secara interdisipliner dalam kurikulum sekolah yang akan menekankan pada praktek pengambilan keputusan. Sementara
itu,
menurut
National
Council
for
Social
Studies
(http://faculty.plattsburgh.edu/susan.mody/432SumB04/NCSSdef.htm) definisi IPS (social studies) adalah sebagai berikut: Social studies is the integrated study of social science and humanities to promote civic competence. Within the school pogram, social studies provides coordinated, systematic study drawing upon such diciplines as anthropology, archeology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology as well as appropriate content from humanities, mathematics and natural sciences. Artinya, IPS merupakan studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial untuk mengembangkan potensi kewarganegaraan yang dikoordinasikan dalam program sekolah sebagai pembahasan sistematis yang dibangun dalam beberapa disiplin ilmu, seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat ilmu-ilmu politik, psikologi, agama, commit to user sosiologi, dan juga memuat isi dari humaniora dan ilmu-ilmu alam. 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Senada dengan pendapat Barth di atas, Pusat Kurikulum mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya (Pusat Kurikulum, 2006: 5). Sementara itu, dalam Kurikulum 2006, mata pelajaran IPS disebutkan sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI sampai SMP/MTs. Mata pelajaran ini mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI, mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik disiapkan dan diarahkan agar mampu menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Sejalan dengan pengertian umum tersebut, IPS sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah dasar pada hakikatnya merupakan suatu integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk merealisasikan tujuan pendidikan di tingkat persekolahan. Implikasinya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode, maupun aspek nilai yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis, pedagogis, dan sosial budaya untuk kepentingan pendidikan. commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan perspektif di atas, secara umum IPS dapat dimaknai sebagai seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam kerangka pencapaian tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila (Numan Somantri, 2001: 103). Pengertian umum ini mengimplikasikan adanya penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari berbagai disiplin akademis ilmu-ilmu sosial. Kaidah-kaidah akademis, pedagogis, dan psikologis tidak bisa ditinggalkan dalam upaya pengorganisasian dan penyajian upaya tersebut. Dengan cara demikian, pendidikan IPS diharapkan tidak kehilangan berbagai fungsi yang diembannya, apalagi jika dikaitkan secara langsung dengan pencapaian tujuan institusional pendidikan dasar dan menengah dalam kerangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 6.2 Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai bidang ajar di sekolah, IPS memiliki tujuan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial dalam bentuk konsep dan pengalaman belajar yang dipilih atau diorganisasikan dalam rangka kajian ilmu sosial. Berkaitan dengan tujuan IPS, Menurut Martorella (1994: 7) menyatakan bahwa:
The Social Studies are selected information and modes of investigation from the social sciences, selected information from any area that relates directly to and undestanding of individuals, groups, and societies and applications of the selectedinformation commit to user to citizenship education. 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Artinya, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan informasi terpilih dan caracara investigasi dari ilmu-ilmu sosial, informasi dipilih dari berbagai tempat yang berhubungan langsung terhadap pemahaman individu, kelompok dan masyarakat dan penerapan dari informasi yang dipilih untuk maksud mendidik warga negara yang baik. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa mata pelajaran IPS di SD bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang berguna bagi diri dalam hidup sehari-hari dan warga negara yang bangga sebagai bangsa Indonesia dan cinta tanah air. Tujuan pembelajaran IPS (Pusat Kurikulum, 2006: 7) adalah mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Berdasarkan paparan di atas, dalam perspektif formal dan realistik, IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan belajar dan mengajar serta situasi berikut ini hendaknya menjadi orientasi utama pelaksanaan Pendidikan IPS di Sekolah Dasar commit to user diantaranya adalah: 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis. 2) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 3) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. 4) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 5) Memiliki
kemampuan
berkomunikasi,
bekerjasama
dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global. (Permendiknas No. 22 Tahun 2006)
B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan Nilawati Astini (2010: xiv) yang mengadakan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 2 Cakranegara Nusa Tenggara Barat dengan hasil sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara pembelajaran bermedia VCD interaktif dengan pembelajaran
bermedia gambar
di Sekolah Dasar 02
Cakranegara F hitung > F tabel atau 10,741 > 6,63 pada taraf signifikan 5 %. (2) terdapat perbedaan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara kelompok siswa motivasi tinggi dengan kelompok siswa yang mempunyai motivasi rendah di Sekolah Dasar Dengan terbuktinya hipotesis tersebut membuktikan commit to user bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik prestasi 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
belajarnya dibandingkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. (3) Terdapat interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS siswa SD NegKota ditunjukkan dengan nilai F sebesar 8,343 dengan nilai signifikan sebesar 0,005 < 0,05. C. Kerangka Berfikir a. Perbedaan Pengaruh antara penggunaan Media LCD Proyektor dan Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS Media
pembelajaran
merupakan
sarana
fisik
untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran, dan merupakan sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran, dengan demikian penggunaan media pembelajaran yang tepat kemungkinan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sedangkan kedua media ini hampir sama atau tidak ada yang lebih efektif karena media pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring free tidak lebih baik dari media cetak. b. Pengaruh Motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa SD kelas VI Dengan motivasi belajar diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan baik sehingga commit to user hasil belajarnya dapat optimal. 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam penelitian ini, diduga siswa yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar dengan maksimal, sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, baik yang datang dari diri individu maupun dari lingkungan masyarakat, prestasi belajar siswa dapat meningkat. c. Interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS (X1) Media Pembelajaran LCD dan Media Cetak
(Y) Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VI
(X2) Motivasi Belajar - Tinggi - Rendah
Dalam proses belajar, peran media pembelajaran diduga dapat membangkitkan motivasi siswa dalam kaitannya melakukan aktifitas belajar dengan maksimal. Dengan membandingkan antara media pembelajaran LCD Proyektor dengfan aplikasi ispring free 6.0 dan media cetak, diharapkan dapat diketahui mana yang lebih besar pengaruhnya dalam kaitannya dengan meningkatkan motivasi siswa untuk
merespon
materi
pelajaran,
sehingga
diharapkan
dapat
menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, khususnya pada mata pelajaran IPS Siswa kelas VI SD. D. Hipotesis Penelitian
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan landasan teori dan kerangka fikir yang telah dikemukakan diatas maka hipotesis penelitian sebagai berikut: a. Terdapat Perbedaan Pengaruh antara penggunaan Media LCD Proyektor dan Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS. b. Terdapat perbedaan Pengaruh Motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa SD kelas VI. c. Terdapat Ineraksi
pengaruh media pembelajaran dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar IPS kelas VI.
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SD Negeri Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari 19 SDN. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri
di Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri 3
kelas dengan rincian 1 kelas untuk uji coba dilakukan di SD Negeri 1 Ketos, 1 kelas eksperimen dengan penerapan media pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0 dilakukan pada SDN II Ketos , dan 1 kelas kontrol dengan penerapan media pembelajaran dengan media cetak dilakukan pada SDN I Paranggupito. Teknik penentuan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kegiatan penelitian ini direncanakan mulai September sampai bulan Desember 2012. Adapun
waktu
penelitian
ini
dilaksanakan
pada
pembelajaran yang diatur oleh kalender akademik sekolah.
proses Program
pembelajaran disiapkan sesuai dengan silabus kelas VI mata pelajaran IPS Tahun ajaran 2012/2013. Pelaksanaannya dibagi menjadi tiga tahap: a. Tahap persiapan meliputi: commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Penyusunan proposal, pembuatan instrumen penelitian, pengambilan sampel, perijinan dan uji coba instrumen penelitian. 2) Perancangan media pembelajaran yaitu media pembelajaran yang akan digunakan. 3) Pembuatan Rencana Pembelajaran b.
Tahap pelaksanaan eksperimen dan pengumpulan data 1) Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok secara acak. 2) Kelompok eksperimen dikenai perlakuan menggunakan Slide power point
dengan aplikasi
Ispring free dan kelompok kontrol
menggunakan media cetak. 3) Mengadakan post-test
pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol, selanjutnya data dikumpulkan untuk dianalisis. c. Tahap analisis data dan penulisan laporan penelitian. Dibawah ini ditampilkan tabel 1, yaitu tentang alokasi waktu dan kegiatan penelitian. Tabel rencana alokasi waktu kegiatan penelitian sebagai berikut: Tabel 1 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian N o
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Kegiatan
1 Penyusunan Proposal
1 2
3
4 1 2 3
V
V V
4
1
commit to user 50
2
3
4
1
2
3 4 1 2 3 4
perpustakaan.uns.ac.id
2 Seminar proposal
digilib.uns.ac.id
V
3 Pembuatan Rencana Pengajaran, instrumen tes kemampuan menulis
V
4 Pelaksanaan eksperimen dan pengumpulan data
V
V V
V
5 Analisis data
V
6 Penyusunan Laporan
V V V
V
7 Ujian Thesis
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis eksperimen, yakni dengan menguji cobakan suatu perlakuan/ treatment. (Sugiyono. 2008: 107) Penelitian eksperimen yang digunakan adalah quasi experimental design, untuk mencari perbedaan pengaruh penerapan media pembelajaran berupa LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0 dan Media cetak yang dikontrol dengan kemampuan motivasi belajar. Secara umum metode eksperimen digunakan untu menegaskan ada to user tidaknya pengaruh dari commit variabel-variabel tersebut, serta mengukur 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
besarnya pengaruh dengan cara memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen, yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang diberi perlakuan berbeda. Dalam penelitian ini sekelompok subyek yang diambil dari suatu populasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setiap kelompok diberi perlakuan berbeda. Kelompok eksperimen dikenai perlakuan tertentu dalam jangka waktu
dan
kelompok
tertentu,
yaitu
diberinya
perlakuan
pada
pembelajaran IPS dengan LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0, sedangkan kelas kontrol dengan media cetak. Kedua kelompok tersebut diukur penguasaan materi IPS yaitu berupa penilaian (tes). Sehingga dapat diketahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan tersebut. 1.
Rancangan Penelitian Ditinjau
dari
jenis
penelitiannya,
penelitian
ini
termasuk
eksperimen semu karena peneliti mengamati orang lain yang sedang mengadakan eksperimen. Data yang diperoleh kemudian ditabulasikan yang menggunakan desain factorial 2 x 2. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan uji hipotesis yang menggunakan teknik Analisa Varians (ANAVA) 2 jalan. Menurut Suharsimi Arikunto (2000: 546)
Analisis Varian 2 jalan
merupakan teknik analisis data penelitian dengan disain factorial dua factor. commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id
Prosedur Penelitian Pelaksanaan
penelitian
dilakukan
secara
bertahap
dan
berkesinambungan. Urutan kegiatan yang dilakukan adalah: a.
Melakukan observasi di SD se Kecamatan Paranggupito meliputi observasi objek penelitian, pengajaran dan fasilitas yang dimiliki.
b.
Mengelompokkan sekolah berdasarkan nilai ujian tingkat SD
c.
Memilih sekolah mana yang akan digunakan untuk penelitian dan sekolah untuk uji coba instrumen.
d.
Mengambil nilai rapot kemampuan awal untuk uji keseimbangan.
e.
Memberikan perlakuan berupa pengajaran menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0 dan Media cetak pada kedua sekolahan yang dipilih.
f.
Memberikan test prestasi belajar dan test kemampuan motivasi belajar
g.
Mengolah dan menganalisis data penelitian.
h.
Menguji hipotesis dan mengambil kesimpulan.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel 1.
Penetapan Populasi Menurut Sugiono (2010: 61) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga commit to user benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang ada pada obyek/ subyek
yang dipelajari tetapi meliputi seluruh
karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri
dengan
pertimbangan pada tahun tersebut menggunakan media pembelajaran yang dimaksud. Adapun jumlah sekolah terdiri 19 sekolah dengan jumlah siswa kelas VI sebanyak 380 siswa. 2.
Sampel Suharsimi Arikunto (2006: 109) mengemukakan bahwa “Sampel
penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan kelompok hasil individu yang diamati dan dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian sekaligus dapat meramalkan keadaan populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah salah satu kelas di SDN II Ketos sebagai sebanyak 30 siswa adalah kelas eksperimen dan satu kelas di SDN I Paranggupito sebanyak 30 siswa sebagai kelas kontrol. 3.
Teknik Pengambilan Sampel Tujuan penarikan sampel adalah untuk memperoleh informasi
mengenai suatu populasi. Maka penting sekali diusahakan agar individuindividu yang dimasukkan ke dalam sampel itu merupakan sampel representatif yang benar-benar mewakili semua individu yang ada di commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam populasi. Artinya, jika ingin membuat generalisasi yan meyakinkan, maka sampel yang diambil dari populasi benar-benar representatif. Sekolah yang ada di Kecamatan Paranggupito sejumlah 19 sekolah diantanya adalah: 1.
SDN I Johunut
2.
SDN II Paranggupito
3.
SDN III Songbledeg
4.
SDN II Ketos
5.
SDN I Gudangharjo
6.
SDN II Songbledeg
7.
SDN I Ketos
8.
SDN II Sambiharjo
9.
SDN I Gunturhrj
10. SDN I Paranggupito 11. SDN I Sambiharjo 12. SDN III Paranggupito 13. SDN II Johunut 14. SDN I I Gunturharjo 15. SDN III Gunturharjo 16. SDN I Gendayakan 17. SDN II Gendayaka 18. SDN III Gendayakan 19. SDN III Ketos
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cluster random sampling Dari masing-masing kelompok dipilih secara acak satu sekolah yang akan dijadikan sebagai sampel, ternyata dari kelompok terpilih SDN II Ketos sebagai kelas eksperimen dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 dan dari terpilih SDN I Paranggupito sebagai kelas control dengan media pembelajaran media cetak. 4.
Uji Kesetaraan
Uji
kesetaraan dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok
eksperimen dan kelompok control berangkat dari kondisi awal yang sama sebelum eksperimen, uji kesetaraan dilakukan dengan membandingkan mean pre tes antara kelompok eksperimen dan kelas control dengan menggunakan uji t. Menurut Sudjana (2005:239) langkah-langkah pengujian kesetaraan adalah sebagai berikut: Hipotesis yang akan diuji adalah: H0 : X1 = X2 H1 : X1 ≠ X2 Keterangan: X1 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar IPS siswa Kl VI SDN II Ketos X2 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar IPS siswa kelas VI SDN I Paranggupito. Apabila varians dari kedua kelas sama, maka rumus yang digunakan adalah rumus sebagai berikut: commit to user t= X1 – X2 56
perpustakaan.uns.ac.id
s
1 n1
digilib.uns.ac.id
+
1 n2
s = ( n1 - 1 ) S12 + ( n2 – 1 ) s2 n1 + n2 – 2 Keterangan: X1 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar IPS siswa Kl VI SDN II Ketos X2 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar IPS siswa kelas VI SDN I Paranggupito n1 = Banyaknya siswa kelas belajar IPS SDN II Ketos n2 = Banyaknya siswa kelas prestasi belajar IPS SDN I Paranggupito S12 = Varians nilai kelas tes prestasi belajar IPS SDN II Ketos S22 = varians nilai kelas tes prestasi belajar IPS SDN I paranggupioto Derajat kebebasan untuk t adalah (n1 + n2 – 2) dengan peluang ( 1 - α) α = taraf signifikan. Dalam penelitian ini diambil taraf signifikan 5 % dengan criteria pengujian jika –t table < t hitung
Tabel 2 Inde pe nde nt Samples Te st Levene's Test for Equality of Variances
F PREST_1
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.004
Sig. .948
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
-1.25
58
.215
-1.8667
1.4901
-1.25
58.0
.215
-1.8667
1.4901
commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Group Statis tics
PREST_1
KELOMPOK Media Cetak Is Pring Free
N
Mean 68.4333 70.3000
30 30
Std. Deviation 5.7756 5.7664
Std. Error Mean 1.0545 1.0528
Hasil pengujian kesetaraan bahwa t hitung = -1.25 dan t table = 1,980 yang berarti bahwa t hitung = -1,25 < ttabel 1,980 dengan tingkat probabilitas 5% dan derajad kebebasan (dk) = 78. Hal ini menunjukkan bahwa harga t hitung < ttabel, sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa terdapat kesamaan rata-rata (setara) kondisi kelas antara SDN II Ketos dan SDN I Paranggupito. D. Definisi Operasional Variabel a. Variabel Bebas 1. Penggunaan Media Pembelajaran. Media LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring free 6.0 merupakan salah satu pembelajaran yang modern yang sesuai dengan pembelajaran IPS Karena media ini berupa gambar bergerak yang disertai dengan suara dan dikondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga tidak membosankan dan materi dapat di sampaikan dengan baik. Media Cetak merupakan media pembelajaran dengan tulisan commit usergambar. Media ini dapat dibuat berupa buku, LKS, Peta todan 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan sistematik dan siswa bisa mencatat atau mengcopi diharapkan dengan catatan siswa bisa menerima
atau belajar
sehingga materi dapat dikuasainya. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan yang berbeda kepada dua kelompok yaitu : X 1 ; yaitu kelompok yang diberi perlakuan media LCD Proyektor dengan aplikasi ispringfree 6.0 X2 : yaitu kelompok yang diberi perlakuan media cetak Motivasi merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar. Motivasi dianggap sebagai dorongan yang mengerakkan dan mengarahkan perilaku manusia. Motivasi belajar dibedakan dalam 2 variasi : M1 :Motivasi belajar IPS tinggi. M2 : Motivasi belajar IPS rendah. Motivasi Belajar Data berupa motivasi belajar diperoleh dengan menggunakan kuisener atau angket. b. Variabel terikat Untuk memperoleh data berupa prestasi belajar IPS, peneliti menggunakan
instrument
penelitian
( achievement test). commit to user 59
berupa
tes
kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Prestasi belajar IPS yang dimaksudkan disini adalah hasil belajar yang diraih siswa selama mengikuti pembelajaran yag dilakukan baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol yang dilangsungkan selama penelitian berlangsung dengan materi pelajaran IPS. Cara mengukurnya adalah dengan instrumen test yang telah dipersiapkan sebelumnya, yaitu sejumlah soal multiplechoice atau pilihan ganda sebanyak 30 butir soal. Skala pengukurannya adalah skala pengukuran interval dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui. Dengan indikator nilai tes prestasi belajar IPS siswa kelas VI SD. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah: a. Tes Menurut Djemari Mardapi (2008: 67) tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah, yang intinya pertanyaan tersebut membutuhkan jawaban sebagai tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang. Menurut
Sugiyono
(2008:
199)
tes
merupakan
teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam commit to user setelah diberi perlakuan. Yang dalam hal ini perlakuannya adalah 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penggunaan LCD Proyektor dengan aplikasi Ispringfree 6.0 dan Media cetak dalam pembelajaran serta untuk mengukur kemampuan motivasi siswa dimasing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes merupakan profil hasil belajar yang berbentuk tulisan. Profil hasil belajar digunakan untuk tolok ukur kemampuan siswa. Fungsi profil pada pendidik digunakan sebagai dasar pembelajaran selanjutnya. Pada penelitian ini profil dibuat pada eksperimen atau kelas yang dikenai evaluasi yang berupa tes. Adapun tes yang digunakan adalah sebagai berikut : (1). Nama tes
: Obyektif Tes
(2). Bentuknya
: Pilihan Ganda
(3) Jumlah Option
: 4 jawaban
(4). Ranahnya
: Cognitif
(5). Banyak Soal
: 30 butir.( 1 KD
(6). Skor Maksimal
: 30
(7). Skor terendah
:0
(8). Apresiasi jawaban
: Salah = 0, Benar = 1
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Test untuk mengukur Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VI SD
KETERANGAN N O 1.
SK
1. 1.1 Memaham i perkemba ngan wilayah Indonesia kenampak an alam dan keadaan sosial negaranegara di Asia Tenggara serta benuabenua
KD
INDIKATOR
memba ndingka n kenampak an alam dan keadaan sosial negaranegara tetangg a
MATERI
kenamp akan alam dan keadaan sosial negaranegara tetangga
Menunjuka n tentang kenampaka n alam negaranegara tetangga
BENTUK SOAL Pilihan Ganda
JML SOAL 9
6 Pilihan Ganda
Mampu menunjukk an letak wilayah negaranegara tetangga melalui peta
NO SOAL 1,2,3,4,5 ,6 9, 10, 11, 14
13, 25, 12, 15,16,17
6 7,8,21, 20, 26, 27,
Pilihan Ganda
o Membandin gkan kenampakan alam dan keadaan sosial negaranegara tetangga.
Menyebutk an mata uang Negaranegara tetangga
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
Menybutka n ibu kota nrgaranegara commit tetangga
to user
62
4
18, 23, 30,12
5
28, 19, 22, 24,29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Angket Dalam
penelitian
ini
menggunakan
instrumen
angket.
Pengembangan angket didasarkan pada kisi-kisi dan soal angket. Dengan demikian instrumen yang dipakai untuk mengukur variabel dalam penelitian ini meliputi: pengukuran variabel motivasi belajar. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala dan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala Likerts Summated Ratings (LSR), dengan alternatif pilihan 1 sampai dengan 5 jawaban. Dengan gradasi sangat positif sampai sangat negatif dengan pernyataan sebagai berikut: (a). Bentuknya
: Skala Likert
(b). Ranahnya
: Sikap ( Afektif ).
(d). Banyak pernyataan
: 30 butir.
(e) Banyak option
: 5.macam
(f). Skor setiap nomor
: terendah 1, dan tertinggi 5
(g). Skor maksimum
: 150
Skor 5 = sangat baik
Skor 5 = sangat sering
Skor 4 = baik
Skor 4 = sering
Skor 3 = cukup
Skor 3 = cukup
Skor 2 = kurang
Skor 2 = jarang
Skor 1 = sangat kurang
Skor 1 = sangat jarang
commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Siswa.
No butir Variabel
Aspek yang diamati
Indikator
Jml (+)
1. ATENSI (Minat )
2. RELEVANSI ( Kesesuaian/Bermanfaat)
Motivasi belajar siswa
3. CONFIDENSI (Rasa Percaya Diri)
4. STATISFACTION (Kepuasan)
Siswa berminat mengikuti pelajaran IPS. Siswa berminat mengikuti kegiatan diskusi kelas.. Ketekunan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru. Ketekunan siswa dalam mengikuti kegiatan diskusi. Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Kemandirian siswa dalam memperhatikan penjelasan guru Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal-soal. Kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru Kemandirian siswa dalam bertanya. Kemandirian siswa dalam mengemukakan pendapat. Kepuasan siswa dalam mengikuti pelajaran Kepuasan siswa dalam mengikuti kegiatan diskusi kelas Kepuasan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru Kepuasan siswa dalam mengerjakan soal-soal. Kepuasan siswa dalam mengemukakan pendapat.
Jumlah
(–)
1,2
5
64
4
30
1
6
2
10,11
2
13
1
14
1
20,22 ,23
19,21 ,27
6
16,17
18
3
25
24
2
6
12
1 3
1
7,8
3
15
1
28
1
29 16
commit to user
4,9
1 14
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Uji Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian dujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda butir-butir soal dalam instrument penelitian. Metode tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda. Sebelum tes dan angket ini digunakan terlebih dahulu diadakan uji coba kepada responden dengan jumlah 30 responden selain sampel penelitian, untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Setelah diujicobakan, kemudian dilakukan analisis butir soal tes sebagai berikut: 1. Tes 1) Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk instrumen ini supaya tes mempunyai validitas isi, harus diperhatikan hal-hal berikut (Budiyono, 2003: 58): a) Tes harus dapat mengukur sampai berapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan. b) Penekanan materi yang akan dijadikan seimbang dengan penekanan materi yang diajarkan c) Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan dapat dipahami oleh tester. Dalam penelitian ini tes prestasi belajar yang penulis gunakan adalah tes obyektif, dengan setiap jawaban benar diberi skor 1, dan setiap jawaban salah diberi skor 0. Sehingga untuk commit to user 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menghitung tingkat reliabilitas tes ini digunakan rumus KuderRichardson dengan KR-20, yaitu:
r11
(
n
)( n 1
s t2
pi qi s
2 t
)
keterangan: r11
= indeks reliabilitas instrumen
n
= banyaknya butir instrumen
st 2
= variansi total
pi
= proporsi subyek yang menjawab benar pada butir ke-i
qi
= 1 - pi
Soal dikatakan reliabel jika r11 > 0,7 Hasil uji reliabilitas tes pilihan ganda dalam penelitian ini dikatakan reliabel jika r11 > 0,7. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan cara “One Shot” atau pengukuran sekali aja, dengan program SPSS 30 memberikan fasilitas untuk reliabilitas dengan uji statistik. Cronbach Alpha ( a). Suatu tes dinyatakan reliabel, jika nilai Cronbach Alpha ( a) > 0,60
( Imam Ghozali,2005 : 420 )
Dari hasil uji coba dengan pengolahan data menggunakan bantuan committingkat to userreliabilitas = 0.89. SPSS 30, menunjukkan 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari perhitungan validitas dan reliabilitas instrumen soal tes prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran 3 berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil perhitungan validitas dan reliabilitas diperoleh r hitung pada setiap pertanyaan sejumlah 30 butir soal variabel prestasi belajar yang dipilih, nilainya lebih besar dari r tabel sebesar 0,312 dan koefisien reliabilitas 0,891. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pertanyaan yang tergabung dalam variabel prestasi belajar adalah valid dan reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian. 2). Daya Pembeda Daya pembeda digunakan untuk mengetahui memadai tidaknya butir soal. Daya pembeda yang dipakai penulis adalah:
DP
Ba Bb 1 n 2
DP
= Daya Pembeda
Ba
= Jumlah jawaban benar kelompok atas
Bb
= Jumlah jawaban benar kelompok bawah
n
= Jumlah peserta tes Tabel 4 Kategori Dan Klasifikasi No 1 2 3
Daya Beda Klasifikasi 0,40 Dipakai 0,20 – 0,39 Dipakai 0,19 Dibuang Sumber: Pargiyo, 2007 commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari hasil uji coba dengan pengolahan data menggunakan bantuan SPSS , menunjukkan
indeks daya pembeda setiap item tes sebagai
berikut:
No. Item
Indeks Daya Pembeda
No. Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0.27 0.67 0.47 0.40 -0.13 0.33 0.33 0.40 0.67 0.47
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Indeks Daya Pembeda 0.27 0.47 0.47 0.40 0.47 -0.07 0.67 0.53 0.27 0.40
No. Item 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Indeks Daya Pembeda 0.47 0.00 0.60 0.47 0.47 0.53 0.47 0.53 0.47 0.60
2) Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk memenuhi tingkat kesukaran tiap-tiap tes digunakan rumus : Rumus:
P
B J
P
= indeks kesukaran
B
= banyak peserta tes yang menjawab benar commit to user 68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Js
= jumlah peserta tes
Dalam penelitian ini soal tes yang dipakai jika 0,30
P
0,70
Dari hasil uji coba dengan pengolahan data menggunakan bantuan SPSS , menunjukan taraf kesukaran setiap item tes sebagai berikut pada lampiran 6. 2. Angket 1) Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas adalah uji tentang kemampuan siswa terhadap kuesioner sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Untuk menguji validitas item-item pertanyaan dengan membuat korelasi skor pada item tersebut (yang diuji) dengan skor total. Kriteria uji validitas (rule of thumb) adalah 0,3. Jika korelasi sudah lebih dari 0,3 pertanyaan yang dibuat dikategorikan sahih/ valid. Pengujian validitas daftar pertanyaan dilakukan dengan mengkorelasikan skor pada masing-masing item dengan skor totalnya. Teknik korelasi seperti ini dikenal dengan teknik korelasi Product Moment, (Husein Umar, 2002: 84) yang rumusnya sebagai berikut:
r
n XY - ( X)( Y) xy
n X
Keterangan:
2
( X) 2 n Y 2 - ( Y) 2
commit to user 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
r = korelasi Skor variabel X dan Y terhadap total skor X = jumlah skor item pertanyaan variabel X Y = jumlah skor item pertanyaan variabel Y XY = Skor variabel X dan variabel Y Untuk mengetahui apakah nilai korelasinya signifikan atau tidak, maka diperlukan tabel signifikan nilai r Product Moment yang dapat dilihat dalam tabel statistik. Pengoperasian uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Release 30
versi Windows Expe. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 2.3. Suatu kuesioner disebut reliabel/handal jika jawabanjawaban responden konsisten. Reliabilitas dapat diukur dengan jalan mengulang pertanyaan yang mirip pada nomor-nomor berikutnya, atau dengan jalan melihat konsistensinya (diukur dengan korelasi) dengan pertanyaan lain. Untuk
mencari
reliabilitas
instrumen
yang
skornya
merupakan rentangan antara beberapa nilai (misalnya 0-10) atau yang terbentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya, maka digunakan rumus Alpha. Rumus Alpha yang digunakan yaitu sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002: 171). commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
r11
digilib.uns.ac.id
k k 1
1
2 b 2 1
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k
= banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ a b2 = jumlah varians butir 2 1
= varians total Dalam pengujian ini dilakukan dengan cara one shot atau
pengukuran sekali saja. Program SPSS memberikan fasilitas untuk reliabilitas dengan uji statistik. Cronbach Alpha ( ). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ( ) > 0,60 (Imam Ghozali, 2005: 42). Dapat diketahui bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha pada masing-masing variabel nilainya lebih besar dari 0,60, sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk analisis data selanjutnya. Hasil perhitungan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 4. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketagui perhitungan validitas dan reliabilitas riperoleh rhitung pada setiap pertanyaan yang commit to user dipilih pada variabel motivasi belajar nilainya lebih besar dari r 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tabel sebesar 0,312 dengan koefisien reliabilitas 0,936. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pertanyaan yang tergabung dalam variabel motivasi belajar adalah valid dan reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian. F. Tehnik Analisis Data 1.
Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Normalitas distribusi skor variabel hasil penelitian dapat diuji dengan berbagai teknik, tergantung berbagai jenis data atau bentuk distribusinya. Data dalam penelitian in merupakan data interval, dan skor mentahnya terdistribusi secara tunggal. Oleh karena itu Teknik Uji
Normalitas
Kolmogorov-Smirnov
dipandang
cocok
untuk
keperluan ini. Kriteria kenormalan yang digunakan adalah : suatu distribusi nilai variabel dianggap normal jika nilai signifikasi pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari nilai probalitasnya (0,05). Data yang akan mengalami uji prasyarat adalah data yang akan dianalisis untuk pengujian hipotesis, yaitu data skor dari uji prestasi mata pelajaran IPS yang diporoleh melalui pengamatan setelah eksperimen berakhir. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah bahwa variansi populasi kelompok satu sama besar dengan variansi populasi kelompok dua. Asumsi ini dapat diuji secara empirik dengan commit to user menggunakan berbagai teknik 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
statistik, yaitu menguji hipotesis nol bahwa
2 1
2 2
(Furqon, 2002:
169).
S
(n1 1)S12 (n2 1) S22 n1 n2 2
2 gab
Keterangan: 2 S gab
= asumsi homogenitas variansi
S12 dan S 22
= variansi sampel
n
= jumlah subyek Untuk pengujian homogenitas menggunakan bantuan SPSS
2. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini menggunakan analisis data Anava 2 jalan (Two Way Analysis of Variance). Analisis data ini digunakan jika variabel kategori independen jumlahnya dua (2). Tabel 5: Anava Media Pembelajaran LCD (aplikasi Ispring free) (A1)
Media Cetak (A2)
Motivasi belajar tinggi (B1)
A1 B1
A2 B1
Motivasi belajar rendah (B2)
A1 B2
A2 B2
Motivasi belajar
commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan: A1 B1
=
pembelajaran
dengan
media
pembelajaran
LCD
( Aplikasi Ispring free) dengan motivasi belajar tinggi A2 B1
= pembelajaran dengan media pembelajaran Media cetak dengan motivasi belajar tinggi
A1 B2
=
pembelajaran
dengan
media
pembelajaran
LCD
( Aplikasi Ispring free) dengan motivasi belajar rendah A2 B2
= pembelajaran dengan media pembelajaran Media cetak dengan motivasi belajar rendah.
Adapun rumus untuk menghitung Anava 2 jalan (Two Way Analysis of Variance) adalah sebagai berikut (Furqon, 2002: 185):
F(1;n
2)(1
)
t 2( n
2)(1
)
Langkah-langkah untuk mencari besarnya rasio-F (Bambang Soepeno, 1997: 181): a. Mencari jumlah simpangan kuadrat tiap-tiap skor dari mean keseluruhan (mean total). Besaran ini disebut jumlah kuadrat keseluruhan (total sum of square). b. Mencari
jumlah
kuadrat
antar
kelompok
(Sum
of
Squares
Between/among groups). Yaitu jumlah kuadrat keseluruhan yang disebabkan keseluruhan.
oleh
penyimpangan commit to user 74
mean
kelompok
dari
mean
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Mencari jumlah kuadrat di dalam kelompok (sum of square within groups), yaitu jumlah kuadrat keseluruhan
yang disebabkan oleh
penyimpangan tiap-tiap skor dari mean kelompok masing-masing. d. Mencari jumlah kuadrat antar baris, yaitu jumlah dari simpangan kuadrat yang disebabkan oleh perbedaan antara mean-mean baris dengan mean keseluruhan. e. Mencari jumlah kuadrat antar kolom. Yaitu jumlah dari simpangan kuadrat yang disebabkan oleh perbedaan antara mean-mean kolom dengan mean keseluruhan. f. Mencari interaksi jumlah kuadrat, yaitu bagian dari simpangan antara mean kelompok dan mean keseluruhan yang tidak disebabkan oleh perbedaan baris atau perbedaan kolom. g. Menentukan derajat kebebasan (db), yang dikaitkan dengan setiap sumber variansi. h. Mencari nilai kuadrat mean (MS), dengan cara membagi setiap jumlah kuadrat (SS) dengan besaran derajat kebebasan (db) masing-masing proses perhitungannya. i. Mencari harga rasio F, untuk mempermudah cara penghitungannya, terlebih dahulu direkapitulasikan hasil perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya.
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi IPS data hasil penelitian, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis, serta keterbatasan penelitian. Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan diagram. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik Analisis Varians (ANAVA), dan uji lanjut setelah hipotesis terbukti dengan menggunakan teknik uji Scheffe. A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Berikut ini disajikan secara berturut-turut gambaran deskripsi IPS data mengenai hasil belajar mata pelajaran IPS, melalui pembelajaran dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 terhadap siswa dengan motivasi belajar tinggi dan rendah maupun dengan pembelajaran dengan media pembelajaran cetak terhadap siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan rendah. 1. Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Dari hasil analisis mengenai motivasi belajar mata pelajaran IPS dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 diketahui bahwa : n = 30 skor tertinggi = 100 dan skor terendah = 71 sehinga rentangannya = 70. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS 30 diperoleh Rerata = 75.0627 simpangan baku = 12.7170. Distribusi frekuensi skor prestasi mata pelajaran IPS pada commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 6 dan gambar 1 grafik histogram dibawah ini. Tabel 6.
Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
Kelas Interval
F
F (%)
51
–
60
0
0
61
–
70
1
03.33%
71
–
80
8
26.66%
81
–
90
15
50.00%
91
–
100
6
20.00%
30
100%
Gambar 1. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0. commit to user 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran Media Cetak. Dari hasil analisis mengenai motivasi belajar mata pelajaran biologi dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan Media cetak diketahui bahwa : n = 30 skor tertinggi = 99 dan skor terendah = 59 sehinga rentangannya = 60. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS 30 diperoleh Rerata = 50.0010 simpangan baku = 7.5189. Distribusi frekuensi skor mptivasi mata pelajaran IPS pada kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 7 dan gambar 2 grafik histogram dibawah ini. Tabel 7. Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran Media Cetak
Kelas Interval
F
F (%)
51
–
60
1
3.33%
61
–
70
1
3.33%
71
–
80
7
23.33%
81
–
90
14
46.33%
91
–
100
7
23.33%
30
100%
commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media cetak Data motivasi untuk kelompok kelas Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Lihat pada Lampiran 12
Gambar 3. Kurva skor motivasi untuk kelas Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 commit to user 79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan nilai skor motivasi diperoleh gambar kurva motivasi di atas sehingga dapat diketahui bahwa N untuk LCD Ispring Free 6.0
Proyektor dengan aplikasi
= 30 siswa dengan perincian : untuk kelompok siswa
motivasi tinggi = 14 siswa dan kelompok siswa motivasi rendah = 16 siswa diperoleh skor rata-rata 75.0627 dan standart deviasi = 12.7170 Sehingga skor motivasi
skor rata-rata, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut
memiliki motivasi tinggi dan sebaliknya jika skor motivasi
skor rata-rata,
maka siswa tersebut memiliki motivasi rendah. Data motivasi untuk kelompok kelas Media Cetak dapat dilihat pada lampiran 12.b
Gambar 4. Kurva skor motivasi untuk kelas Media Cetak Berdasarkan dari gambar kurva motivasi di atas maka dapat dijelaskan bahwa N untuk Media cetak = 30 siswa, dengan perincian kelompok siswa motivasi tinggi = 15 siswa, kelompok siswa motivasi rendah = 15 siswa, sehingga skor rata-rata = 50.0010, dan standart deviasi = 7.5189. Sehingga skor motivasi commit to user 80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
skor rata-rata, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi tinggi dan sebaliknya jika skor motivasi
skor rata-rata, maka siswa tersebut
memiliki motivasi rendah. Data Skor Prestasi Belajar untuk kelompok Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 dapat dilihat pada lampiran 12.c
Gambar 5. Kurva skor prestasi untuk kelas Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Berdasarkan dari gambar kurva prestasi di atas maka dapat dijelaskan bahwa N untuk Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 = 30 siswa, dengan rincian skor tinggi = 30 siswa, skor rendah = 0 siswa, sehingga diperoleh skor rata-rata = 75.0627 dan standart deviasi = 12.7170. Jika skor prestasi
skor rata-rata, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut
memiliki prestasi tinggi dan sebaliknya jika skor prestasi commit to user maka siswa tersebut memiliki prestasi rendah. 81
skor rata-rata,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Data Skor Prestasi Belajar untuk kelompok Media Cetak dapat dilihat pada lampian 12.d
Gambar 6. Kurva skor prestasi untuk kelas Media Cetak Berdasarkan dari gambar kurva prestasi di atas maka dapat dijelaskan bahwa N untuk Media cetak = 56 siswa, dengan rincian skor tinggi = 27 siswa, skor rendah = 14 siswa, sehingga diperoleh skor rata-rata = 19,84, dan standart deviasi = 4,402. Jika skor prestasi
skor rata-rata, maka dapat dikatakan
bahwa siswa memiliki prestasi tinggi. 3.
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Pembelajaran Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan media pembelajaran VCD diketahui bahwa : n = 30, skor tertinggi commit to user 82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
= 27 dan skor terendah = 16 sehingga rentangannya = 11 Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS diperoleh Rerata = 75.0627 simpangan baku = 12.7170. Distribusi frekuensi skor presatasi belajar mata pelajaran IPS dengan media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 13 dan gambar 7 grafik histogram dibawah ini. Tabel 13. Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS yang Diajar dengan Media Pembelajaran Media Pembelajaran Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
Kelas Interval
F
F (%)
– – – – –
6 7 7 8 2 30
20.00% 23.33% 23.33% 26.66% 2.00% 100%
14 17 20 23 26
16 19 22 25 28
Gambar 7. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS yang Diajar dengan Media Pembelajaran Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 commit to user 83
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Media Cetak Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan media pembelajaran Media Cetak diketahui bahwa : n = 30, skor tertinggi = 18 dan skor terendah = 10 sehinga rentangannya = 2 Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS diperoleh Rerata = 50.0010 simpangan baku = 7.5189. Distribusi frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan media Cetak dapat dilihat pada tabel 14 dan gambar 8 grafik histogram dibawah ini. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS
yang Diajar dengan Media Cetak
Kelas Interval
F
F (%)
10
–
12
8
26.66%
13
–
15
17
56.66%
16
–
18
5
16.66%
19
–
21
0
0%
22
–
24
0
0%
25
–
27
0
0%
30
100%
commit to user 84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 8. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata
Pelajaran IPS yang Diajar dengan Media Cetak 5.
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelompok Siswa dengan Motivasi Belajar Tinggi Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran IPS pada kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi diketahui bahwa : n = 29 , skor tertinggi = 27 dan skor terendah = 16 sehinga rentangannya = 11
Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan
program SPSS diperoleh Rerata = 67.9459 simpangan baku = 19.1757 Distribusi frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran IPS pada kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 15 dan gambar 9 grafik histogram dibawah ini.
commit to user 85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 15. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Kelompok Siswa Dengan Motivasi Belajar Tinggi
6.
Kelas Interval
F
F (%)
14
–
16
6
20.68%
17
–
19
6
20.68%
20
–
22
7
24.13%
23
–
25
8
27.58%
26
–
28
2
6.98 %
29
100%
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelompok Siswa dengan Motivasi Belajar Rendah Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi pada kelompok siswa dengan motivasi belajar rendah diketahui bahwa : n = 31, skor tertinggi = 19 dan skor terendah = 12 sehinga rentangannya = 7. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS diperoleh Rerata = 57.4671 simpangan baku = 11.2690. Distribusi frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran IPS pada kelompok siswa dengan motivasi belajar rendah dapat dilihat pada tabel 20 dan gambar 10 grafik histogram dibawah ini.
commit to user 86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 16 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Kelompok Siswa Dengan Motivasi Belajar Rendah Kelas Interval
F
F (%)
9
–
10
3
9.67%
11
–
12
4
12.90%
13
–
14
9
29.03%
15
–
16
15
48.38%
17
–
18
0
0%
19
–
20
0
0%
31
100%
Gambar 09. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Siswa Dengan Motivasi Belajar Rendah
commit to user 87
perpustakaan.uns.ac.id
7.
digilib.uns.ac.id
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS
Dengan Menggunakan Media
Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
Pada
Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan VCD pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi diketahui bahwa :
n = 14, skor tertinggi = 27 dan skor terendah = 21 sehingga
rentangannya = 6. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS diperoleh Rerata = 85.7164 simpangan baku = 8.3265. Distribusi frekuensi skor prestasi belajar prestasi belajar biologi pada kelompok siswa dengan media pembelajaran Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0
pada siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 17 dan gambar 11 grafik histogram dibawah ini. Tabel 17. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Pembelajaran VCD Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi Kelas Interval
F
F (%)
21
–
22
4
28.57%
23
–
24
7
50.00%
25
–
26
2
14.28%
27
–
28
1
7.14%
14
100%
commit to user 88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 10. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata
Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi 8.
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan VCD pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah diketahui bahwa : n = 16 skor tertinggi = 20 dan skor terendah = 15 sehingga rentangannya = 5 Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS diperoleh Rerata = 65.7406 simpangan baku = 7.3449. Distribusi frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran IPS pada kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dapat dilihat pada tabel 18 dan gambar 12 grafik histogram dibawah ini. commit to user 89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 18. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah
Kelas Interval
F
F (%)
14
–
15
1
06.25 %
16
–
17
9
56.52 %
18
–
19
4
25.00 %
20
–
21
2
12.50 %
16
100%
Gambar 12. Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Pembelajaran LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah
commit to user 90
perpustakaan.uns.ac.id
9.
digilib.uns.ac.id
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Cetak Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi Dari hasil analisis mengenai prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan media pembelajaran OHP pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi diketahui bahwa : n = 15, skor tertinggi = 18 dan skor terendah = 14 sehingga rentangannya = 4.
Berdasarkan perhitungan
statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS diperoleh Rerata = 51.3600 simpangan baku = 7.7783. Distribusi frekuensi skor media prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan media cetak pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat dilihat pada tabel 19 dan gambar 13 grafik histogram dibawah ini. Tabel 19. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media cetak Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
Skor
F
F (%)
10
–
11
0
0%
12
–
13
0
0%
14
–
15
10
66.66 %
16
–
17
4
26.66 %
18
–
19
1
6.66 %
15 commit to user
100%
91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 12. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan
Menggunakan Media Cetak Motivasi Belajar Tinggi
Pada Siswa Yang Memiliki
10. Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Cetak Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah Dari hasil analisis mengenai media pembelajaran mata pelajaran biologi dengan Media Cetak pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi diketahui bahwa : n = 15 skor tertinggi = 13 dan skor terendah = 10 sehinga rentangannya = 3. Berdasarkan perhitungan statistik dasar yang dibantu dengan program SPSS diperoleh Rerata = 48.6420 simpangan baku = 7.2557. Distribusi frekuensi skor prestasi belajar mata pelajaran IPS pada kelompok siswa dengan media Cetak pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dapat dilihat pada tabel 20 dan gambar 14 grafik histogram dibawah ini. commit to user 92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 20. Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS yang diajar Dengan Media Pembelajaran Cetak Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah Kelas Interval
F
F (%)
9
–
10
3
20.00 %
11
–
12
5
33.33 %
13
–
14
7
46.66 %
15
100%
Gambar 13 Grafik Histogram Sebaran Frekuensi Skor Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS yang diajar Dengan Media Cetak Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah
commit to user 93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Uji Persyaratan Analisis Sehubungan dengan jenis data yang terkumpul dari pelaksanaan eksperimen berupa data interval atau dapat juga disebut ratio, maka teknik analisis data yang cocok adalah Teknik Statistik Parametrik. Teknik tersebut tersebut dapat digunakan bila data memenuhi persyaratan analisis. Syaratsyarat tersebut adalah : diambil secara acak, berdistribusi normal, dan berasal dari populasi yang sama (mempunyai varian yang homogen). Oleh karena itu data hasil penelitian harus diuji terlebih dahulu dengan teknik statistik yang sesuai, kecuali keacakan, karena keacakan telah dilakukan ketika penentuan sampel di lapangan. 1. Uji Normalitas Normalitas distribusi skor variabel hasil penelitian dapat diuji dengan berbagai teknik, tergantung dari jenis data bentuk distribusinya. Data dalam penelitian ini merupakan data interval, dan skor mentahnya terdistribusi secara tunggal. Oleh karena itu teknik Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dipandang cocok untuk keperluan ini. Kriteria kenormalan yang digunakan adalah : Suatu distribusi nilai variabel dianggap normal jika nilai signifikansi pada hasil uji KolmogorovSmirnov lebih besar dari nilai probabilitasnya (0,05). Data yang akan mengalami uji persyaratan adalah data yang akan dianalisis untuk pengujian hipotesis, yaitu data skor hasil uji kompetensi mata pelajaran IPS yang diperoleh melalui pengamatan setelah eksperimen berakhir. commit to user 94
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Normalitas Siswa Dengan Media Pembelajaran LCD
Proyektor
dengan aplikasi Ispring Free 6.0 Dari data hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 16, data prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan media pembelajaran VCD diperoleh besaran-besaran statistik : n = 30 Dengan menggunakan
= 0,05 dan n = 30 diperoleh harga statistik
Kolmogorov-Smirnov 0.129 dengan signifikansi kenormalan sebesar 0.200. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan asumsi kenormalan untuk kelompok data ini terpenuhi. Data dan grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. b. Normalitas Kelompok dengan Media Pembelajaran Media Cetak Dari data hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 16, data prestasi belajar mata pelajaran biologi dengan media pembelajaran Media cetak diperoleh besaran-besaran statistik : n = 30. Dengan menggunakan
= 0,05 dan n = 30 diperoleh harga statistik
Kolmogorov-Smirnov 0.136 dengan signifikansi kenormalan sebesar 0.164. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan asumsi kenormalan untuk kelompok data ini terpenuhi. Data dan grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
commit to user 95
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Normalitas Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelompok Siswa dengan Motivasi Belajar Tinggi Dari data hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 30 data prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan motivasi tinggi secara keseluruhan diperoleh besaran-besaran statistik : n = 29 Dengan menggunakan
= 0,05 dan n = 29 diperoleh harga statistik
Kolmogorov-Smirnov 0.161 dengan signifikansi kenormalan sebesar 0.054. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan asumsi kenormalan untuk kelompok data ini terpenuhi. Data dan grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. d. Normalitas Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelompok Siswa dengan Motivasi Belajar Rendah Dari data hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 30, data prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan motivasi rendah secara keseluruhan diperoleh besaran-besaran statistik : n = 29. Dengan menggunakan
= 0,05 dan n = 29 diperoleh harga statistik
Kolmogorov-Smirnov 0.114 dengan signifikansi kenormalan sebesar 0.200. Hal ini berarti nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan asumsi kenormalan untuk kelompok data ini terpenuhi. Data dan grafik kenormalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. commit to user 2. Uji Homogenitas Varians 96
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengujian homogenitas variansi keempat kelompok data dilakukan dengan menggunakan Levene statistic test of homogeneity of variance dihitung dengan SPPS untuk menguji asumsi anova bahwa setiap group (kategori variabel independent memiliki variance yang sama. Hasil uji ini menunjukkan bahwa nilai Levene statistic test 0.064 dan signifikan pada 0.979 (p > 0,05) yang berarti tidak dapat menolak hipotesis nol yang menyatakan variance sama. Hal ini berarti variansi populasi sama. Untuk jelasnya hasil uji homogenitas variabel keempat kelompok dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 21 Hasil Uji Homogenitas Variansi Skor Hasil Uji Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS dengan Keempat Kelompok Perlakuan
a s Levene's Te st of Equality of Error Variance
Dependent Variable: PRESTA SI F .064
df 1
df 2 3
56
Sig. .979
Tests the null hypothes is that the error v arianc e of the dependent v ariable is equal ac ross groups. a. Design: MOT+MEDIA+MOT * MEDIA
C. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dengan hasil penelitian ini adalah hipotesis perbedaan skor prestasi belajar mata pelajaran IPS antara kelompok siswa yang diajar melalui media pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dan melalui media Cetak , baik secara keseluruhan, antara commit to user 97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kelompok motivasi belajar siswa rendah dan tinggi, antar sub-sub kelompok dan interaksi antara media pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Rerata skor yang diperoleh pada tiap-tiap sel selanjutnya akan diuji secara statistik, apakah perbedaan-perbedaan yang terjadi memang signifikan atau hanya karena kesalahan dalam pengambilan sampel. Jika analisis membuktikan
perbedaan-perbedaan
tersebut
signifikan,
maka
dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar IPS siswa yang dihasilkan melalui media pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 berbeda hasilnya dengan pembelajaran melalui media cetak. Disamping itu akan dapat diketahui secara meyakinkan apakah kedua variabel yaitu penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan Analisis Vaktorial dua jalur. Tujuan ANAVA dua jalur adalah menyelidiki dua pengaruh utama (main effect) dan satu pengaruh interaksi (interaction effect). Pengaruh utama yaitu perbedaan penggunaan media pembelajaran terhadap hasil uji prestasi belajar siswa dan motivasi belajar terhadap hasil uji prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Secara keseluruhan ringkasan hasil ANAVA termuat dalam tabel 23 berikut ini. Tabel 23 Hasil Perhitungan ANAVA 2 x 2 Betw ee n -Su bje cts Factors
commit to user V alue Label MOT MEDIA
.00 1.00 .00 1.00
Rendah Tinggi 98 Media Cetak Is Pring Free
N 31 29 30 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Des criptive Statis tics Dependent Variable: PRESTASI MOT Rendah
Tinggi
Total
MEDIA Media Cetak Is Pring Free Total Media Cetak Is Pring Free Total Media Cetak Is Pring Free Total
Mean 48.6420 65.7406 57.4671 51.3600 85.7164 67.9459 50.0010 75.0627 62.5318
Std. Deviation 7.2557 7.3449 11.2690 7.7783 8.3265 19.1757 7.5189 12.7170 16.3390
N 15 16 31 15 14 29 30 30 60
Tes ts of Betw ee n-Subjects Effe cts Dependent Variable: PRESTA SI Sourc e Model MOT MEDIA MOT * MEDIA Error Total
Ty pe III Sum of Squares 247069.969a 1926.981 9906.472 1114.382 3294.564 250364.533
df 4 1 1 1 56 60
Mean Square 61767.492 1926.981 9906.472 1114.382 58.832
F 1049.905 32.754 168.387 18.942
Sig. .000 .000 .000 .000
a. R Squared = .987 (A djusted R Squared = .986)
Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA 2 jalur tersebut diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hipotesis Pertama Perbedaan pengaruh antara penggunaan media pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dengan media Cetak terhadap prestasi belajar IPS.
commit to user 99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel ANAVA di atas diperoleh harga Fhitung = 168.387 > Ftabel
0,05 = 3,09. Hal ini berarti hipotesis statistik (Ho) pertama
ditolak dan H 1 diterima.. Dengan demikian dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran terhadap prestasi belajar terdapat perbedaan rata-rata antara media pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0
dan Media cetak. Dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA yang diajar dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 lebih baik daripada media pembelajaran dengan menggunakan media cetak.. 2. Hipotesis Kedua Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar IPS Dari tabel ANAVA di atas diperoleh harga Fhitung = 32.754 > Ftabel
0,05 = 3,09. Hal ini berarti hipotesis statistik (Ho) pertama
ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata antara prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Dapat disimpulkan bahwa skor prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik commit to user daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Hipotesis Ketiga Interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh interaksi pengunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS . Diperoleh Fhitung = 18.942. Adapun Ftabel = diketahui sebesar 3,09. Karena Fhitung > Ft a b e ,l maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti terdapat inteaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS Mengingat terdapat interaksi antara LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0, Media Cetak dan motivasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS maka perlu melakukan uji lanjut ( uji Scheefe). Berdasarkan uji lanjut menunjukkan bahwa 5 dari 6 sel masingmasing kelompok siswa sesuai dengan peringkatnya sebagai berikut: menunjukkan adanya perbedaan mean yang signifikan. Untuk memperjelas hasil analisis tersebut perlu diperhatikan perbedaan nilai rata-rata mean prestasi belajar yang dicapai sebagai berikut: Peringkat Pertama, kelompok yang menggunakan media LCD dengan aplikasi ispringfree 6.0 dan memiliki motivasi tinggi memperoleh rata-rata commit to user 85.7164. 101
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Peringkat kedua, kelompok yang yang menggunakan media LCD dengan aplikasi ispringfree 6.0 dan memiliki motivasi rendah memperoleh ratarata 65.7406 Peringkat ketiga, kelompok yang menggunakan media cetak dengan motivasi tinggi memperoleh rata-rata 51.3600 Peringkat keempat, kelompok yang menggunakan media cetak dengan motivasi rendah meperoleh rata-rata 48.6420 Penggunaan media LCD Prouyektor dengan aplikasi ispring free 6.0 menunjukkan hasil paling baik, temuan tersebut sesuai dengan asumsi teori sebelumnya, bahwa media pembelajaran harus dapat digunakan untuk menstimulasi siswa dalam belajar, dengan demikian pembelajar akan menjadi lebih menarik. Untuk lebih memperjelas analisis uji scheefe untuk melihat perbandingan mean antar kelompok dapat dilihat pada table dan lampiran.
Homogeneous Subsets prestasi Subset for alpha = 0.05 interaksi
N
Scheff Media Cetak ; Motivasi Rendah e
a,b
1
2
15
48.6420
Media Cetak ; Motivasi Tinggi
15
51.3600
Is Pring Free ; Motivasi
16
3
65.7406
Rendah Is Pring Free ; Motivasi Tinggi
14
Sig.
85.7164 .816
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
commit to user 102
1.000
1.000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 14.967. b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat dikemukakan perincian sebagai berikut : 1. Perbedaan pengaruh antara penggunaan media pembelajaran antara LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dengan media pembelajaran Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS. Hasil pengujian hipotesis pertama memperoleh Fhitung = 168.387 > Ftabel
0,05 = 3,09. sehingga
dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara media LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dengan media pembelajaran Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS. Hasil analisis menunjukkan bahwa prestasi belajar IPS bagi siswa dengan menggunakan media pembelajaran LCD Proyektoer dengan aplikasi Ispring Free 6.0 memperoleh skor rata-rata sebesar 20,27 adapun untuk kelompok siswa dengan menggunakan media pembelajaran media cetak skor rata-rata prestasi belajar IPS sebesar 13,50. Hal ini berarti bahwa penggunaan media pembelajaran LCD Proyektoer dengan aplikasi Ispring Free 6.0 terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik daripada penggunaan media pembelajaran denan Media Cetak. Hasil tersebut membuktikan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dengan commit to useraplikasi Ispring Free 6.0 103
siswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lebih mempunyai perspektif tentang belajar dan kerjasama. Hal ini membuktikan dengan menggunakan LCD Proyektor dengan aplikasi Ispring Free 6.0 ini memudahkan bagi guru untuk menggunakan media tersebut dan memudahkan bagi siswa untuk memahami dan menerima pelajaran karena lebih menarik dan tidak membosankan. Pada saat berlangsung kegiatan belajar di kelas siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar, akan tetapi pada kenyataannya sering kali siswa itu hanya termotivasi pada gambar-gambar bergerak yang ditampilkan oleh adanya masalah yang diajukan oleh guru, sehingga siswa berusaha untuk menguasi materi dan berusaha menyelesaikan dengan baik secara individual maupun secara kelompok, dengan demikian hal ini dapat menyebabkan pencapaian prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. Pada penggunaan media pembelajaran Media Cetak hanya guru yang aktif sedangkan siswa hanya memperhatikan penjelasan yang dilakukan guru dan termotivasi oleh adanya masalah yang diajukan oleh guru, akan tetapi siswa dalam menguasai materi dan penyelesaian masalah kurang mempunyai kesiapan serta kemandirian dalam mengerjakannya karena kejenuhan dan bosan pada saat pembelajaran. 2. Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar IPS. Hasil pengujian hipotesis kedua memperoleh Fhitung = 168.387 > Ftabel
0,05
= 3,09, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat commit to user pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar tinggi dan motivasi 104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
belajar rendah terhadap prestasi belajar IPS. Hasil analisis menunjukkan bahwa prestasi belajar IPS bagi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memperoleh rata-rata sebesar 67.9459 adapun untuk kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah rata-rata prestasi belajar biologi sebesar 57.4671. Hal ini berarti bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik dalam prestasi belajar IPS daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Hal tersebut membuktikan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi mempunyai dorongan yang berhubungan dengan prestasi, yaitu merupakan suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri seseorang dengan
meningkatkan
atau
mempertahankan
setinggi
mungkin
kemampuannya untuk memperoleh hasil yang terbaik sesuai dengan kondisi yang diharapkan, dan keberhasilan tersebut tergantung pada usaha pribadi dan kemampuan sendiri yang dimilikinya, dengan demikian motivasi belajar merupakan daya dorong bagi siswa untuk belajar dan berlatih keterampilan sebaik-baiknya dengan tujuan agar tercapai kompetensi belajar yang setinggi-tingginya. Lebih lanjut, bahwa individu dengan motivasi berprestasi belajar tinggi memiliki ciri-ciri yang secara ringkas bisa dinyatakan sebagai berikut : 1) Orientasi sukses dan kepercayaan diri, 2) Sipak yang diarahkan pada tujuan dan berorientasi pada masa depan, 3) Kesukaan terhadap kesulitan tingkat menengah, 4) Tidak suka membuang waktu, 5) Ketekunan, 6) Lebih menyukai bekerja dengan kemampuan sendiri. Sebaliknya commit to user siswa yang memiliki motivasi 105
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
belajar rendah sulit mencapai kompetensi yang diharapkan karena siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung tidak berorientasi pada kesuksesan dan kurang percaya diri, tidak berorientasi pada masa depan, memiliki ketergantungan pada orang lain, kurang tekun, dan suka membuang waktu. Orang yang memiliki motivasi belajar dan melakukan prestasi yang berhubungan dengan perilaku ingin melebihi orang lain atau tidak dari apa yang pernah mereka lakukan sebelumnya, motivasi belajar mengandung kompetensi dengan standar-standar kualitas. Adapun standar kualitas tersebut adalah : a. Standar kualitas yang berhubungan dengan tugas yang mengacu pada kualitas penyelesaian tugas, b. Standar kualitas yang berhubungan dengan diri yang mengacu pada perbandingan prestasi seseorang sebelumnya, c. Standar kualitas yang berhubungan dengan orang lain yang mengacu pada perbandingan prestasi orang lain sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut di atas, beberapa teori atribusi Weiner, Heckhausen dan yang lainnya atas dasat investigasi mereka masingmsaing telah menjelaskan bahwa para individu dengan motivasi belajar yang tinggi memahami keberhasilan merupakan sebuah hasil usaha krja keras dan kemampuan tinggi, dimana kegagalan merupakan akibat kurangnya usaha. Para individu dengan motivasi belajar yang rendah menganggap
kegagalan
disebabkan
oleh
kurangnya
kemampuan
commit to user dibandingkan dengan usaha (Siti Rahayu Hadianto, 1978:12). Jadi para 106
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
individu dengan motivasi belajar yang tinggi cenderung membuat tanggung jawab personal untuk keberhasilan dan kegagalan karena usaha merupakan suatu faktor kesengajaan personal. Maka dengan demikian, siswa dengan motivasi belajar tinggi akan lebih baik prestasi belajarnya karena dapat mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan serta menentukan cara belajar yang lebih efektif dalam memahami materi pelajaran dibanding dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. 3. Interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar biologi. Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh Diperoleh Fhitung = 18.942. Adapun Ftabel = diketahui sebesar 3,09. Karena Fhitung > Ftabel , maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti terdapat interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS Mengingat terdapat interaksi antara LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0, Media Cetak dan motivasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS. Dengan adanya interaksi pengaruh pengunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS maka penggunaan media pembelajaran LCD Proyektor dengan Aplikasi Ispring Free 6.0 dan Media Cetak, keduanya dapat dilaksanakan asal motivasi siswa tinggi, siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih siap dan sanggup untuk mengikuti pelajaran berikutnya dan mencapai prestasi belajar IPS lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.
commit to user 107
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan eksperimen ini peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang akurat, yang benar-benar sesuai dengan harapan. Namun masih terdapat beberapa faktor yang sulit dikendalikan, sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasan itu antara lain : 1. Adanya keterbatasan jumlah sampel, yang berakibat sampel kecil. Karena jumlah sampel yang relatif ada kemungkinan akan mempengaruhi hasil analisis data dan pengambilan keputusan yang tepat. Oleh karena itu generalisasi temuan penelitian hanya berlaku secara terbatas. Diperlukan penelitian lebih lanjut, bila akan diterapkan di lain tempat. 2. Pengendalian perlakuan yang tertuju kepada siswa menjadi sulit. Disamping itu kontrol terhadap kemampuan subyek penelitian hanya meliputi variabel motivasi berprestasi siswa, tanpa mengontrol variabel lain. 3. Lamanya waktu perlakuan yang diberikan di dalam penelitian ini relatif cukup singkat sehingga mungkin saja perlakuan yang diberikan belum mencerminkan dengan baik hasil prestasi belajar IPS.
commit to user 108
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.
Kesimpulan Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan prestasi belajar mata pelajaran IPS antara yang diajar dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 dan Media Cetak. Dalam hal ini prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 lebih baik daripada dengan media pembelajaran Media Cetak. Disamping itu terdapat pengaruh interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0
dengan media
pembelajaran Media Cetak terhadap prestasi belajar IPS. Media pembelajaran
LCD Proyektor dengan alpikasi
Ispring Free 6.0
menghasilkan prestasi belajar biologi yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Media Cetak. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar IPS antara media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 dengan Media Cetak. Dapat disimpulkan bahwa hasil uji prestasi belajar IPS yang diajar dengan media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 lebih baik daripada Menggunakan Media Cetak. commit to user 109
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar IPS. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan ratarata antara motivasi belajar tinggi dan rendah. Dapat disimpulkan bahwa skor prestasi belajar mata pelajaran IPS yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. 3. Terdapat interaksi pengaruh antara media pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian diperoleh Fhitung = 18.942. Adapun Ftabel = diketahui sebesar 3,09. Karena Fhitung > Ftabel , maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti terdapat interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS. B. Implikasi Hasil penelitian tersebut di atas menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 mempengaruhi prestasi belajar IPS, dan pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan motivasi belajar siswa sangat mempengaruhi prestasi belajar IPS. Temuan
dalam
penelitian
ini
dapat
memperkuat
teori-teori
pembelajaran khususnya dengan menggunakan media LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0
dan teori-teori mengenai motivasi belajar. Media
pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0
merupakan
commit to user salah satu pendekatan media pembelajaran yang memberi kesempatan semua 110
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
siswa dalam individu kelompok untuk membantu dalam menuntaskan materi pelajaran, saling bekerjasama dalam mengerjakan tugas termasuk dalam mencari solusi pemecahan masalah. Siswa yang berkemampuan berbeda di bagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas lima orang. Kelompok memiliki anggota yang heterogen dan setiap anggota tim menggunakan lembar kerja, kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota lain. Dalam kelompok ini diharapkan masing-masing siswa akan dapat meningkatkan pemahamannya, disamping setiap siswa diuji sendiri-sendiri, tim juga dinilai berdasarkan tingkat kemajuan yang melampui tingkat kemampuan rata-rata. Penggunaan media pembelajaran khususnya LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 perlu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, karena penggunaan media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 berpengaruh secara signifikan dalam upaya meningkatkan hasil prestasi belajar IPS siswa. C. Saran Demi mendapatkan pengetahuan hasil penelitian yang lebih valid dan objektif, maka diharapkan : 1. Bagi guru Sekolah Dasar dalam menyampaikan mata pelajaran IPS perlu adanya pemanfaatan media LCD proyektor dengan aplikasi ispringfree 6.0. commit to user 111
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Guru Sekolah Dasar dalam menyampaiakan materi pelajaran IPS perlu menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna dari materi pelajaran melalui proses belajar dan menyimpan dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut dan mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri secara aktif. 3. Guru senantiasa memperhatikan motivasi belajar siswa dalam prestasi belajar IPS, adapun cara menumbuhkan motivasi belajar antara lain dengan penggunaan alat peraga, penghargaan kepada siswa yang berprestasi, pengorganisasian bahan ajar yang baik, memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran, memotivasi siswa dalam mendapatkan informasi yang baru. 4. Media pembelajaran LCD Proyektor dengan alpikasi Ispring Free 6.0 akan berjalan baik, apabila diterapkan pada kelas dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak
yang disertai penyusunan perangkat
pembelajaran dan alat evaluasi yang sesuai.
commit to user 112