1/20/2013
COSSOVA
1
SISTEM GERAK • GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DIDEFINISIKAN SEBAGAI PERUBAHAN POSISI TUBUH BAIK YANG DILAKUKAN OLEH SELURUH TUBUH ATAUPUN SEBGIAN TUBUH MAKHLUK HIDUP, SEHINGGA PENGERTIAN DARI GERAK SEPERTI YANG TELAH DIKATAKAN SEBELUMNYA TIDAK DAPAT KITA GUNAKAN UNTUK MENDEFINISI GERAK BAGI MAKHLUK HIDUP. 1/20/2013
COSSOVA
2
• GERAK PADA MAKHLUK HIDUP TERBAGI MENJADI 2, YAITU : GERAK PASIF DAN GERAK AKTIF. • GERAK PASIF ADALAH SEBUAH GERAK YANG DILAKUKAN OLEH SEBAGIAN TUBUH MAKHLUK HIDUP SEPERTI YANG DILAKUKAN OLEH TUBUH TUMBUHAN. • SEDANGKAN GERAK AKTIF ADALAH GERAKAN YANG DILAKUKAN OLEH HAMPIR SEMUA TUBUH MAKHLUK HIDUP SEPERTI YANG DILAKUKAN OLEH HEWAN DAN MANUSIA. 1/20/2013
COSSOVA
3
GERAK PADA HEWAN • SEPERTI HALNYA GERAK PADA MAKHLUK HIDUP YANG LAIN, HEWAN JUGA MEMILIKI 2 JENIS GERAK YAITU GERAK AKTIF DAN GERAK PASIF. • PERBEDAAN GERAK INI TERJADI KARENA PERBEDAAN STRUKTUR YANG MELAKSANAKAN JENIS GERAKAN TERSEBUT.
1/20/2013
COSSOVA
4
• GERAK AKTIF DILAKUKAN OLEH OTOT, SEDANGKAN GERAK PASIF DILAKUKAN OLEH TULANG. • OTOT SEBAGAI ALAT GERAK AKTIF PADA HEWAN DAN MANUSIA MEMILIKI 3 JENIS BERDASARKAN STRUKTUR DAN CARA KERJA DARI MASING-MASING OTOT, SEDANGKAN TULANG TERBAGI MENJADI 2 JENIS BERDASARKAN STRUKTUR YANG MENYUSUNNYA PULA. • OTOT PADA HEWAN DAN MANUSIA DIBANGUN DARI JARINGAN OTOT, PADA MASYARAKAT AWAM OTOT LEBIH DIKENAL DENGAN SEBUTAN DAGING ATAU URAT. • SEDANGKAN TULANG MERUPAKAN JARINGAN IKAT YANG DIBANGUN DARI SEL-SEL TULANG, BERPERAN SANGAT PENTING DALAM PROSES PEMBENTUKAN DARAH. 1/20/2013
COSSOVA
5
BEBERAPA JENIS GERAKAN : 1. ABDUKSI ADALAH GERAKAN MENJAUHI BADAN 2. ADDUKSI ADALAH GERAKAN MENDEKATI BADAN 3. EKSTENSI ADALAH GERAKAN MELURUSKAN 4. FLEKSI ADALAH GERAKAN MENEKUK 5. SUPINASI ADALAH GERAKAN MENENGADAHKAN TANGAN 6. PRONASI ADALAH GERAKAN MENELUNGKUPKAN TANGAN 7. DEPRESI ADALAH GERAKAN MENURUNKAN 8. ELEVASI ADALAH GERAKAN MENGANGKAT
1/20/2013
COSSOVA
6
TULANG • MERUPAKAN ALAT GERAK PASIF, DISEBUT DEMIKIAN KARENA TULANG TIDAK DAPAT MELAKUKAN GERAKAN APAPUN TANPA ADANYA GERAKAN DARI OTOT, SEHINGGA GERAKAN TULANG HANYALAH MENGIKUTI GERAKAN DARI OTOT DAN SEBAGAI TEMPAT MELEKATNYA OTOT. • TULANG MANUSIA BERJUMLAH + 206 BUAH TULANG, DAN LEBIH BANYAK KETIKA KECIL. • TULANG TERBESAR ADALAH TULANG PAHA SEDANGKAN YANG TERKECIL ADALAH TULANG SANGGURDI YANG TERLETAK DI DALAM TELINGA BAGIAN DALAM. • TULANG TERBAGI MENJADI 2 JENIS, YAITU : 1/20/2013
COSSOVA
7
A. TULANG RAWAN • TULANG RAWAN ADALAH TULANG YANG MASIH MUDA, DIBANGUN DARI SEL-SEL TULANG MUDA YANG BERNAMA CHONDROCYTE (KONDROSIT). • KONDROSIT TERDAPAT DALAM RUANGAN YANG DISEBUT LAKUNA. • KONDROSIT TERBENTUK DARI SEL-SEL TULANG RAWAN MUDA YANG DISEBUT KONDROBLAS. • KONDROBLAS MENGELUARKAN MATRIKS YANG DISEBUT KONDRIN. • MATRIKS PADA TULANG RAWAN UMUMNYA BERUPA HIALIN YANG HOMOGENY DAN JERNIH. • MATRIKS YANG SERABUT LEBIH BANYAK MENGANDUNG ZAT KOLAGEN (ZAT PEREKAT TULANG). 1/20/2013
COSSOVA
8
• TULANG RAWAN PADA UMUMNYA BERPERAN SEBAGAI PANGHUBUNG ANTAR TULANG. • TULANG RAWAN DAPAT DIJUMPAI PADA HIDUNG, TELINGA, TULANG DADA, PERSENDIAN, CINCIN BATANG TENGGOROKAN, ANTARA TULANG RUSUK, RUAS TULANG BELAKANG, DLL. • TULANG RAWAN PADA ANAK-ANAK LEBIH BANYAK MENGANDUNG SEL-SEL TULANG RAWAN DARI PADA MATRIKS PENYUSUNNYA, SEBALIKNYA PADA ORANG DEWASA. • TULANG RAWAN PADA ORANG DEWASA TERBENTUK DARI SELAPUT RAWAN YANG DISEBUT PERIKONDRIUM, SEDANGKAN TULANG RAWAN PADA EMBRIO DAN ANAK-ANAK BERASAL DARI SEL-SEL MESENKIM.
1/20/2013
COSSOVA
9
TULANG RAWAN DIBEDAKAN ATAS: 1. TULANG RAWAN HIALIN, BERWARNA PUTIH KEBIRUBIRUAN SERTA BERSIFAT KUAT DAN ELASTIS. CONTOH PADA TULANG HIDUNG, TRAKEA, LARING, DAN UJUNG TULANG RUSUK. 2. TULANG RAWAN FIBROSA (SERAT) BERWARNA PUTIH DAN BERSIFAT KERAS. CONTOH PADA TULANG TEMPURUNG LUTUT DAN RUAS TULANG BELAKANG. 3. TULANG RAWAN PADA ANAK-ANAK BERASAL DARI MESENKIM DAN MENGANDUNG LEBIH BANYAK SEL-SEL TULANG RAWAN. TULANG RAWAN PADA ORANG DEWASA MENGANDUNG LEBIH BANYAK MATRIKS DAN BERASAL DARI PERIKONDRIUM (SELAPUT TULANG RAWAN) YANG MENGANDUNG KLOROPLAS. 1/20/2013
COSSOVA
10
CONTOH TULANG RAWAN
1/20/2013
COSSOVA
11
B. TULANG KERAS/SEJATI
•
• • • • • •
TULANG-TULANG YANG TELAH MENGALAMI PROSES OSIFIKASI ATAU PROSES PENGERASAN, TULANG RAWAN AKAN BERKEMBANG MENJADI TULANG KERAS, PADA BEBERAPA BAGIAN YANG MENYEBABKAN BERKURANGNYA JUMLAH TULANG RAWAN. TULANG KERAS TERDIRI ATAS SEL-SEL TULANG YANG DISEBUT OSTEOSIT. OSTEOSIT TERBENTUK DARI SEL-SEL TULANG MUDA YANG DISEBUT OSTEOBLAS. OSTEOSIT TERDAPAT DALAM RUANGAN YANG DISEBUT LAKUNA. ANTARA LAKUNA SATU DENGAN LAKUNA LAINNYA DIHUBUNGKAN OLEH KANALIKULI. DI DALAM LANALIKULI TERDAPAT SITOPLASMA DAN PEMBULUH DARAH YANG BERTUGAS MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI OSTEOSIT. MATRIKS TULANG KERAS MENGANDUNG ZAT KAPUR, FOSFAT, DAN SERABUT KOLAGEN.
1/20/2013
COSSOVA
12
• TULANG KERAS DIBEDAKAN MENJADI DUA, YAITU TULANG KOMPAK (TULANG PADAT) DAN TULANG SPONS (TULANG BERONGGA). • MATRIKS TULANG SPONS MENGANDUNG SUMSUM TULANG ATAU SEL-SEL LEMAK. • CONTOH TULANG KOMPAK ADALAH TULANG PIPA. • CONTOH TULANG SPONS ADALAH EPIFISIS TULANG PIPA. 1/20/2013
COSSOVA
13
• BERDASARKAN STRUKTUR PENYUSUNNYA, TULANG DIBAGI MENJADI DUA YAITU : TULANG KOMPAK DAN TULANG SPONS. • TULANG KOMPAK MEMILIKI STRUKTUR YANG LEBIH KERAS DARIPADA TULANG SPONS, HAL INI DIKARENAKAN VOLUME DARI TULANG KERAS YANG LEBIH PADAT KARENA STRUKTUR SELNYA YANG LEBIH RAPAT DIBANDINGKAN TULANG SPONS. 1/20/2013
COSSOVA
14
CONTOH TULANG KERAS
1/20/2013
COSSOVA
15
BENTUK TULANG • BERDASARKAN BENTUKNYA, TULANG KERAS DIBEDAKAN MENJADI TIGA MACAM, YAITU TULANG PENDEK, PIPIH, & PIPA. • TULANG PENDEK BERBENTUK SEPERTI KUBUS ATAU PENDEK TIDAK BERATURAN. CONTOH TULANG TELAPAK TANGAN DAN KAKI SERTA RUAS-RUAS TULANG BELAKANG. • TULANG PIPIH BERBENTUK PIPIH DAN LEBAR. CONTOH TULANG TENGKORAK, TULANG RUSUK, DAN TULANG BELIKAT. 1/20/2013
COSSOVA
16
• TULANG PIPA BERBENTUK SEPERTI TABUNG, KEDUA UJUNGNYA BULAT, DAN BAGIAN TENGANNYA SILINDRIS. • TULANG PIPA TERDIRI ATAS TIGA BAGIAN YAITU BAGIAN UJUNG (EPIFISIS), BAGIAN TENGAH (DIAFISIS), DAN BAGIAN ANTARA EPIFISIS DAN DIAFISIS YANG DISEBUT METAFISIS. • PADA BAGIAN METAFISIS TERDAPAT CAKRA EPIFISIS, YAITU BAGIAN TULANG PIPA YANG DAPAT BERTAMBAH PANJANG SELAMA MASA PERTUMBUHAN. • BAGIAN TENGAH TULANG PIPA TERDAPAT ORGAN BERISI SUMSUM TULANG. • SUMSUM TULANG INI DIBEDAKAN MENJADI SUMSUM TULANG MERAH DAN SUMSUM TULANG KUNING. • SUMSUM TULANG MERAH BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT PEMBENTUKAN SEL DARAH MERAH SEDANGKAN SUMSUM TULANG KUNING SEBAGAI TEMPAT PEMBENTUKAN SEL-SEL LEMAK. CONTOH TULANG PIPA ADALAH TULANG PAHA DAN TULANG BETIS. 1/20/2013
COSSOVA
17
PROSES PEMBENTUKAN TULANG • • • • • • •
RANGKA MANUSIA TERBENTUK PADA AKHIR BULAN KEDUA ATAU AWAL BULAN KETIGA PADA WAKTU PERKEMBANGAN EMBRIO. URUTAN PROSES PEMBENTUKAN TULANG (OSIFIKASI) SEBAGAI BERIKUT. TULANG RAWAN PADA EMBRIO MENGANDUNG BANYAK OSTEOBLAS. OSTEOSIT TERBENTUK DARI OSTEOBLAS, TERSUSUN MELINGKAR MEMBENTUK SISTEM HAVERS. DI TENGAH SISTEM HAVERS TERDAPAT SALURAN HAVERS YANG MENGANDUNG BANYAK PEMBULUH DARAH DAN SERABUT SARAF. OSTEOSIT MENSEKRESIKAN ZAT PROTEIN YANG AKAN MENJADI MATRIKS TULANG. SETELAH MENDAPAT TAMBAHAN SENYAWA KALSIUM DAN FOSFAT, TULANG AKAN MENGERAS. SELAMA TERJADI PENULANGAN, BAGIAN DI ANTARA EPIFISIS DAN DIAFISIS MEMBENTUK CAKRA EPIFISIS. CAKRA EPIFISIS BERUPA TULANG RAWAN YANG MENGANDUNG BANYAK OSTEOBLAS. BAGIAN CAKRA EPIFISIS TERUS MENGALAMI PENULANGAN YANG MENGAKIBATKAN TULANG MEMANJANG. DI BAGIAN TENGAH TULANG PIPA TERDAPAT OSTEOBLAST YANG MERUSAK TULANG. AKIBATNYA, TULANG TERSEBUT MENJADI BERONGGA DAN TERISI OLEH SUMSUM TULANG.
1/20/2013
COSSOVA
18
KLASIFIKASI TULANG • RANGKA MANUSIA DIBEDAKAN MENJADI DUA KELOMPOK BESAR, YAITU SKELETON AKSIAL DAN SKELETON APENDIKULER.
1/20/2013
COSSOVA
19
A. SKELETON AKSIAL • SKELETON AKSIAL TERLETAK PADA SUMBU TUBUH. • SKELETON AKSIAL MELIPUTI TULANG TENGKORAK, TULANG BELAKANG, TULANG DADA, DAN TULANG RUSUK.
1/20/2013
COSSOVA
20
TULANG TENGKORAK • TULANG TENGKORAK TERDIRI ATAS TULANG PIPIH YANG BERJUMLAH 28 BUAH. • BERFUNGSI MELINDUNGI OTAK, MATA, DAN TELINGA BAGIAN DALAM. • TULANG-TULANG PEMBENTUK TENGKORAK DIBEDAKAN MENJADI TENGKORAK WAJAH (MUKA) DAN TENGKORAK PELINDUNG OTAK (TEMPURUNG KEPALA). • TULANG TEMPURUNG TENGKORAK TERDIRI ATAS TULANG DAHI, TULANG KEPALA BELAKANG, TULANG UBUN-UBUN, TULANG BAJI, DAN TULANG PELIPIS. • ADAPUN TULAMG MUKA TERDIRI ATAS TULANG PIPI, TULANG HIDUNG, TULANG RAHANG ATAS, TULANG RAHANG BAWAH, TULANG AIR MATA, DAN TULANG LANGIT-LANGIT. 1/20/2013
COSSOVA
21
TULANG BELAKANG (VERTEBRAE) • TULANG BELAKANG BERFUNGSI UNTUK MENEGAKKAN TUBUH DAN TENGKORAK SERTA SEBAGAI TEMPAT PERLEKATAN TULANG-TULANG RUSUK. • TULANG BELAKANG TERDIRI ATAS 26 BUAH RUAS TULANG.TULANG LEHER TERATAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEMPURUNG KEPALA DISEBUT TULANG ATLAS. • TULANG KELANGKANG MERUPAKAN FUSI DARI LIMA RUAS TULANG BELAKANG, SEDANGKAN TULANG EKOR MERUPAKAN FUSI DARI EMPAT SEGMEN TERAKHIR TULANG BELAKANG. 1/20/2013
COSSOVA
22
• TULANG RUSUK DAN TULANG DADA (STERNUM) • TULANG DADA BERSAMA DENGAN TULANG RUSUK DAN TULANG BELAKANG BERFUNGSI MELINDUNGI ORGAN VITAL SEPERTI PARU-PARU DAN JANTUNG. • TULANG DADA TERDIRI ATAS TIGA BAGIAN, YAITU BAGIAN HULU, BADAN, DAN TAJU PEDANG.
1/20/2013
COSSOVA
23
SEMENTARA ITU, TULANG RUSUK TERDIRI ATAS 12 PASANG.TULANG RUSUK DAPAT DIBEDAKAN TIGA. • TULANG RUSUK SEJATI BERJUMLAH TUJUH PASANG. UJUNG DEPAN TULANG RUSUK SEJATI MELEKAT PADA TULANG DADA, SEDANGKAN UJUNG BELAKANG MELEKAT PADA RUAS-RUAS TULANG BELAKANG. • TULANG RUSUK PALSU BERJUMLAH TIGA PASANG. UJUNG DEPAN TULANG RUSUK PALSU MELEKAT PADA TULANG RUSUK DI ATASNYA, SEDANGKAN UJUNG BELAKANG MELEKAT PADA RUAS-RUAS TULANG BELAKANG. • TULANG RUSUK MELAYANG BERJUMLAH DUA PASANG. UJUNG DEPAN TULANG RUSUK MELAYANG TIDAK MELEKAT PADA TULANG MANAPUN, SEDANGKAN UJUNG BELAKANG MELEKAT PADA RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.
1/20/2013
COSSOVA
24
B. SKELETON APENDIKULER • SKELETON APENDIKULER TERDIRI ATAS TUNGKAI ATAS, TUNGKAI BAWAH, TULANG BAHU, DAN TULANG PINGGUL. • TUNGKAI ATAS BERHUBUNGAN DENGAN TULANG AKSIAL PADA BAHU. • TULANG BAHU TERDIRI ATAS TULANG SELANGKA DAN TULANG BELIKAT. • TUNGKAI BAWAH BERHUBUNGAN DENGAN TULANG AKSIAL PADA GELANG PANGGUL. • TULANG PINGGUL TERDIRI ATAS TULANG DUDUK, TULANG USUS, DAN TULANG KEMALUAN. 1/20/2013
COSSOVA
25
FUNGSI TULANG • • • • • • •
SEBAGAI ALAT GERAK PASIF TEMPAT MELEKATNYA OTOT MENOPANG TEGAKNYA TUBUH MEMBENTUK TUBUH MELINDUNGI ORGAN VITAL TEMPAT PEMBENTUKAN SEL-SEL DARAH TEMPAT PENIMBUNAN ZAT-ZAT MINERAL.
1/20/2013
COSSOVA
26
HUBUNGAN ANTAR TULANG • TULANG-TULANG KITA MEMILIKI PERPOTONGAN ANTARA RUAS-RUASNYA. • PERPOTONGAN INI DIHUBUNGKAN OLEH SUATU STRUKTUR YANG DINAMAKAN ARTIKULASI (PERSENDIAN). • PENGHUBUNG ANTARA TULANG TERSEBUT PADA UMUMNYA DIBANGUN DARI STRUKTUR TULANG RAWAN, TETAPI PADA BEBERAPA BAGIAN YANG LAIN DAPAT DIHUBUNGKAN OLEH JARINGAN LAIN. • PERAN DARI ARTIKUSI ATAU PENGHUBUNG ANTARA TULANG ADALAH MEMUNGKINKAN TERJADINYA GERAKAN. 1/20/2013
COSSOVA
27
• ARTIKULASI MEMILIKI BEBERAPA BENTUK ATAU STRUKTUR, ANTARA LAIN : AMFIARTHROSIS, SINARTROSIS DAN DIARTROSIS. • AMFIARTOSIS ADALAH PERSENDIAN DIMANA GERAKAN YANG TERJADI AMAT TERBATAS. MISALNYA HUBUNGAN ANTAR TULANG RUSUK DENGAN RUAS-RUAS TULANG BELAKANG. TULANG- TULANG TERSEBUT DAPAT MENIMBULKAN GERAKAN PADA SAAT KITA BERNAPAS. 1/20/2013
COSSOVA
28
PERSENDIAN ADALAH BAGIAN DARI SISTEM RANGKA YANG MENGHUBUNGKAN ANTARTULANG SEHINGGA KITA DAPAT BERGERAK. BAGIAN-BAGIAN SUATU PERSENDIAN SEBAGAI BERIKUT. 1. LIGAMENT, BERUPA JARINGAN IKAT YANG MENGIKAT KEDUA UJUNG TULANG. 2. KAPSUL SENDI MERUPAKAN LAPISAN SERABUT YANG MENYELUBUNGI RONGGA SENDI. 3. RUANG SYNOVIAL, BERISI CAIRAN SYNOVIAL YANG BERFUNGSI SEBAGAI PELUMAS. 4. TULANG RAWAN HIALIN, BERFUNGSI MELINDUNGI KEDUA UJUNG TULANG YANG MEMBENTUK PERSENDIAN DARI BENTURAN KERAS. 1/20/2013
COSSOVA
29
• PERSENDIAN SINARTROSIS TIDAK MEMUNGKINKAN ADANYA GERAKAN. PERSENDIAN INI DIBEDAKAN MENJADI DUA. A. SINARTROSIS SINKONDROSIS : PADA PERSENDIAN INI PENGHUBUNGNYA ADALAH TULANG RAWAN. MISALNYA: A) HUBUNGAN ANTARA TULANG RUSUK DAN RUAS TULANG DADA; B) HUBUNGAN ANTARA RUAS-RUAS TULANG BELAKANG. B. SINARTROSIS SINFIBROSIS : PADA PERSENDIAN INI PENGHUBUNGNYA ADALAH SERABUT JARINGAN IKAT. MISALNYA: HUBUNGAN ANTAR TULANG TENGKORAK (SUTURA). • PADA JENIS PERSENDIAN DIARTOSIS, GERAKAN YANG TERJADI BANYAK DAN LELUASA. 1/20/2013
COSSOVA
30
MACAM-MACAM PERSENDIAN DIARTOSIS YAITU SEBAGAI BERIKUT. 1. SENDI PELURU SENDI PELURU ADALAH HUBUNGAN ANTARTULANG DI MANA KEDUA UJUNG TULANG BERBENTUK BONGKOL DAN LEKUK, SERTA MEMUNGKINKAN PERGERAKAN YANG LEBIH BEBAS BERPOROS TIGA. HUBUNGAN INI TERJADI PADA PERSENDIAN ANTARA TULANG BELIKAT DENGAN TULANG LENGAN ATAS, ANTARA TULANG PAHA DENGAN TULANG PINGGUL. 1/20/2013
COSSOVA
31
2. SENDI PELANA HUBUNGAN ANTARTULANG YANG MEMUNGKINKAN GERAKAN KEDUA ARAH, DENGAN BIDANG-BIDANG SENDINYA BERBENTUK PELANA. HUBUNGAN INI DAPAT TERJ ADI PADA PERSENDIAN ANTARA TULANG PERGELANGAN TANGAN DENGAN TULANG TELAPAK TANGAN, PERSENDIAN PADA IBU JARI, METAKARPAL DAN KARPAL. 3. SENDI ENGSEL HUBUNGAN ANTARTULANG DI MANA UJ UNG-UJ UNGNYA SEPERTI ENGSEL DAN BERBENTUK LEKUKAN. GERAKAN SENDI INI MEMPUNYAI 1 POROS. HUBUNGAN INI DAPAT TERJADI PADA SIKU, LUTUT, DAN JARI-J ARI. 1/20/2013
COSSOVA
32
4. SENDI PUTAR HUBUNGAN ANTARTULANG, DI MANA TULANG YANG SATU BERPUTAR TERHADAP TULANG LAIN. GERAKAN ROTASI DARI SENDI PUTAR MEMILIKI 1 POROS. HUBUNGAN SENDI INI DAPAT TERJADI ANTARA TULANG HASTA DAN TULANG PENGUMPIL, ANTARA TULANG KEPALA DAN TULANG ATLAS, ANTARA TULANG BETIS DAN KERING. 5. SENDI LUNCUR HUBUNGAN ANTARTULANG YANG MEMUNGKINKAN GERAKAN TULANG BADAN MEMBUNGKUK DAN MENGGELIAT. SENDI INI TIDAK BERPOROS. HUBUNGAN INI DAPAT TERJADI PADA HUBUNGAN ANTAR RUAS TULANG BELAKANG, PERSENDIAN ANTARA PERGELANGAN TANGAN DAN TULANG PENGUMPIL 1/20/2013
COSSOVA
33
MEKANISME GERAK • Untuk dapat melakukan suatu gerakan diperlukan koordinasi dari beberapa bagian tubuh. • Walaupun otot dan tulang merupakan alat gerak, tetapi tanpa adanya koordinasi dari sistem syaraf yang bertindak sebagai penerima dan pemberi rangsang kepada otot, gerak tidak akan dapat terjadi. • Segala bentuk rangsang dari lingkungan dan kemauan diteruskan oleh sistem syaraf kepada otot untuk diteruskan menjadi sebuah gerak, mekanisme ini seperti mekanisme aksi reaksi, bahwa sebelum terjadinya reaksi perlu didahului dengan adanya aksi. • Rangsang yang diterima oleh otot akan membuat myofibril melakukan reaksi ke sarkomer-sarkomernya untuk melakukan kontraksi. • Dari gerakan kontraksi ini, gerakan otot secara umum dapat terjadi, yang akhirnya menggerakkan tulang. • Selain itu, untuk dapat melakukan suatu gerakan diperlukan pula energi, yaitu ATP atau Adenosin Triphosphat, senyawa kimia yang dihasilkan oleh mitokondria dari proses respirasi sel. • ATP ini juga berperan sebagai sumber energi sel dan makhluk hidup.
1/20/2013
COSSOVA
34
• Gerak sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan pengaruh dari sistem syaraf, yaitu : Gerak yang dipengaruhi kehendak dan gerak yang tidak dipengaruhi kehendak atau gerak otonom. • Kedua jenis gerakan diatas, diatur oleh dua bagian sistem syaraf yang berbeda. • Untuk gerakan-gerakan yang tidak dipengaruhi oleh kehendak atau kemauan (otonom) bagian syaraf yang menangani gerakan-gerakan tersebut adalah sistem syaraf parasimpatik, seperti gerakan-gerakan diagfragma, gerakan lambung, gerakan usus dan lain-lain. • Sedangkan gerakan-gerakan yang disadari atau sesuai dengan kehendak, bagian syaraf yang menanganinya adalah sistem syaraf simpatik seperti gerakan tangan ketika menulis, gerakan kaki ketika berjalan dan lain-lain. • Pada gerak refleks, gerakan ini membutuhkan mekanisme yang sama dengan gerakan normal atau gerak biasa, Cuma dengan alur yang lebih diperpendek atau dipersingkat sehingga waktu untuk melakukan reaksi lebih cepat.
1/20/2013
COSSOVA
35
KELAINAN PADA SISTEM GERAK • • • • •
• •
KELAINAN PADA SISTEM GERAK MELIPUTI KELAINAN PADA OTOT DAN KELAINAN PADA TULANG. KELAINAN PADA OTOT : KRAM ADALAH OTOT BERADA DALAM KEADAAN KEJANG. KEADAAN INI ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TERLALU LAMANYA AKTIVITAS OTOT SECARA TERUS MENERUS. ATROFI OTOT ADALAH KEADAAN OTOT YANG LEBIH KECIL DAN LEMAH KONTRAKSINYA. KELAINAN INI DISEBABKAN KARENA INFEKSI VIRUS POLIO. PEMULIHANNYA DENGAN PEMBERIAN LATIHAN OTOT, PEMBERIAN STIMULANT LISTRIK, ATAU DIPIJAT DENGAN TEKNIK TERTENTU. STIFF (KAKU LEHER) ADALAH KEADAAN MERADANGNYA OTOT TRAPESIUS. HAL INI DISEBABKAN KARENA GERAK HENTAKAN SECARA TIBA-TIBA SEHINGGA OTOT MENJADI TERTARIK SECARA TIBA-TIBA. SELAIN ITU, STRESS YANG BERAT AKAN MEMBUAT KEJANG OTOT LEHER DAN PUNGGUNG. RASA SAKIT ITU AKAN HILANG JIKA STRESS SUDAH HILANG. HERNIA ABDOMINAL ADALAH KONDISI USUS MELOROT KE BAWAH, DISEBABKAN OLEH SOBEKNYA DINDING OTOT PERUT. FIBRIOSIS ADALAH PEMBENTUKAN JARINGAN IKAT FIBROSA. SEL-SEL OTOT SKELET ATAUPUN ALAT JANTUNG YANG MATI KARENA SUATU SEBAB AKAN DIGANTI OLEH JARINGAN IKAT KARENA SEL-SEL OTOT INI TIDAK MAMPU BEREGENERASI, SEHINGGA OTOT-OTOT INI AKAN MELEMAH.
1/20/2013
COSSOVA
36
KELAINAN PADA TULANG • ARTHRITIS :PENYAKIT INI DISEBABKAN TERJADINYA PERADANGAN YANG TERJADI PADA PERSENDIAN. BEBERAPA HAL YANG MENYEBABKAN PENYAKIT INI ADALAH SEBAGAI BERIKUT. 1) METABOLISME ASAM URAT YANG TERGANGGU, SEHINGGA ASAM URAT TERTIMBUN PADA SENDI. KEADAAN INI AKAN MENIMBULKAN SAKIT, TERUTAMA PADA JARI-JARI TANGAN MAUPUN KAKI. 2) PENUMPUKAN BAHAN KAPUR DI ANTARA DUA TULANG SEHINGGA MENGAKIBATKAN SENDI SULIT DIGERAKKAN DAN KAKU. BIASANYA SENDI AKAN MEMBENGKAK DAN TERASA SAKIT. 1/20/2013
COSSOVA
37
• GANGGUAN YANG TERJADI PADA TULANG BELAKANG GANGGUAN INI DISEBABKAN KARENA KEBIASAAN TUBUH YANG SALAH, KELAINAN INI ANTARA LAIN SEPERTI BERIKUT. 1) LORDOSIS, YAITU KEADAAN TULANG BELAKANG YANG MELENGKUNG KE DEPAN. 2) KIFOSIS, ADALAH KEADAAN TULANG BELAKANG MELENGKUNG KE BELAKANG, SEHINGGA BADAN TERLIHAT BONGKOK. 3) SKOLIOSIS, YAITU KEADAAN TULANG BELAKANG MELENGKUNG KE SAMPING KIRI ATAU KANAN. 1/20/2013
COSSOVA
38
GANGGUAN PADA TULANG DAN SENDI FISURA: RETAK TULANG. FRAKTURA: PATAH TULANG. OSTEOPOROSIS: PENGEROPOSAN TULANG. RAKITIS: TULANG KEKURANG VITAMIN D. LORDOSIS: TULANG BELAKANG MELENGKUNG KE DEPAN. KIFOSIS: TULANG BELAKANG MELENGKUNG KE BELAKANG. SKOLIOSIS: TULANG BELAKANG MELENGKUNG KE KANAN ATAU KE KIRI. • TERKILIR ATAU KESELEO: TERTARIKNYA LIGAMENT AKIBAT GERAKAN MENDADAK. • ARTRITIS: PERADANGAN PADA SENDI. • NEKROSIS: KERUSAKAN PADA SELAPUT TULANG (PERIOSTEUM) SEHINGGA TULANG MATI DAN MONGERING. • • • • • • •
1/20/2013
COSSOVA
39
SISTEM PENCERNAAN Dalam proses pencernaan pada makhluk hidup saat ini dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu : 1. • •
2. • •
Pencernaan Intra Sel. Pencernaan yang dilakukan di dalam sel tubuh Makanannya itu berupa zat yang mudah larut.
Pencernaan Ekstra Sel Pencernaan yang dilakukan di luar sel tubuh Makanannya yang berupa ekstra sel, dimana prosesnya dilakukan secara kimiawi oleh enzim-enzim.
1/20/2013
COSSOVA
40
Sistem Pencernaan Pada Manusia Makanan Kegunaan makanan Manfaat yang didapat dari makanan adalah : - Sebagai sumber energi atau tenaga - Untuk pertumbuhan - Untuk mengganti sel-sel yang mati atau rusak dan aus.
Jenis Makanan Secara umum jenis makanan ada dua macam yaitu : - Zat organick, diantaranya : karbohidrat, lemak, protein vitamin - Zat anorganik, diantaranya : garam- garam mineral dan
1/20/2013
COSSOVA
dan air.
41
SISTEM PENCERNAAN
Sistem Pencernaan pada Manusia 1.
Zat makanan yang diperlukan : a.
Karbohidrat
b. Protein c.
Lemak
d. Vitamin e.
Mineral
f.
Air
2. Makanan mengalami proses pencernaan : a.
Secara mekanik mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus
a.
Secara kimiawi mengubah zat makanan krn pengaruh enzim
1/20/2013
COSSOVA
42
SISTEM PENCERNAAN
1/20/2013
COSSOVA
43
SISTEM PENCERNAAN
3. Guna makanan a.
Pembentukan sel-sel baru
b. Memperoleh energi 4. Sistem pencernaan terdiri dari : a.
Saluran pencernaan mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, poros usus dan anus
b. Kelenjar pencernaan alat yang menghasilkan enzim pencernaan
1/20/2013
COSSOVA
44
SISTEM PENCERNAAN
5. Pencernaan ekstra sel ( terjadi dalam saluran pencernaan ) a.
Mulut ( gigi, lidah, dan kelenjar ludah )
1) Gigi •
Anak-anak ( 6 bl sd 6 th ) disebut : gigi susu / sulung jumlah 10 pasang
•
8 buah gigi seri,
4 buah gigi taring
8 buah gigi geraham
Usia 6 th sd 14 th disebut : gigi tetap jumlah 32 buah
1/20/2013
8 buah gigi seri
4 buah gigi taring
8 buah geraham depan
12 buah geraham belakang COSSOVA
45
SISTEM PENCERNAAN
Fungsi Gigi
•
gigi seri memotong
•
gigi taring
•
gigi geraham mengunyah / menggilas
merobek
Bagian Gigi
2)
1/20/2013
•
puncak gigi mahkota gigi berlapiskan email tulang gigi terbuat dari dentin
•
Leher Gigi terdapat rongga gigi ( pulpa )
•
Akar Gigi berlapiskan semen
mengandung pembuluh darah dan saraf
Lidah
pengecap makanan
membantu menelan dan mendorong makanan masuk ketenggorokan
memindahkan makanan dalam mulut COSSOVA
46
SISTEM PENCERNAAN
3)
Kelenjar Ludah penghasil saliva ( air liur )
3 pasang kelenjar ludah dalam mulut
Parotid
rahang bawah
bawah lidah
Air liur cairan pekat yang mengandung
1/20/2013
Lendir
Karbohidrat
Protein
garam ( musin )
enzim ptialin (amilase ) pengubah zat tepung (amilum ) menjadi gula sederhana (maltosa ). COSSOVA
47
SISTEM PENCERNAAN
b. Kerongkongan 1) terdapat faring persimpangan tenggorokan dan kerongkongan 2) epilotis ( katup pada pangkal faring ) menutup tenggorokan sehingga makanan masuk kekerongkongan 3) gerak peristaltik pendorong makanan dari kerongkongan menuju lambung. c.
Lambung 1) kardiak ( bagian atas ) 2) pundus ( bagian tengah ) penghasil getah lambung ( HCl ), enzim, renin dan pepsinogen. • HCl mengaktifkan pepsinogen dan pepsin serta pembunuh kuman • pepsin pengubah protein menjadi pepton • renin mengumpulkan protein susu ( kasein ) dalam air susu 1/20/2013 COSSOVA 48
SISTEM PENCERNAAN
3) pilorus ( bagian bawah ) terdapat spingter pilorus untuk lewatnya makankan menuju usus halus d. Usus Halus 1) Usus 12 jari ( duodenum ) muara dua saluran dari prankreas dan empedu prankreas penghasil getah yang mengandung enzim
tripsin : pengubah protein asam amino
amilopsin : pengubah amilum glukosa
lipase : pengubah lemak asam lemak dan gliserol
hati : penghasil empedu untuk mengemulsi lemak
2) Usus Tengah ( jeyunum ) tempat pencernaan terakhir sebelum sari-sari makanan diserap. 1/20/2013
COSSOVA
49
SISTEM PENCERNAAN
3) Usus Bagian Akhir ( ileum ) tempat penyerapan sarisari makanan (absorpsi) oleh sel-sel dinding usus halus. Untuk memperluas permukaan dinding usushalus maka bentuknya berjonjot ( bervilus ) Hasil akhir proses penyerapan :
gula, asam amino, vitamin, garam mineral dan air masuk kedalam pembuluh darah keseluruh tubuh
asam lemak dan gliserol masuk kepembuluh kill kemudian ke pembuluh balik besar dibawah tulang selangka
1/20/2013
COSSOVA
50
SISTEM PENCERNAAN
Dinding usus halus menghasilkan getah usus yang mengandung lendir dan berbagai enzim :
eripsin : pengubah pepton menjadi asam amino
amilase : pengubah amilum menjadi maltosa
maltose : pengubah maltosa menjadi glukosa
sukrase : pengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
laktase : pengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
lipase : pengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
enterokinase : mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
1/20/2013
COSSOVA
51
SISTEM PENCERNAAN
e.
Usus Besar ( kolon ) 1) bagian-bagian kolon
usus tebal :naik, mendatar, turun
poros usus ( rektum )
2) fungsi penyerapan air ( mengatur kadar air ) 3) kelebihan air diserap oleh usus besar ampas makanan berbentuk padat ( feces ) 4) kekurangan air ditambah oleh usus besar 5) bakteri pembusuk ( eschericiacoli ) pembususk sisa makanan menjadi feces dan membantu pembentukan vitamin K 6) anus ( dubur ) saluran pembuang sisa makanan 1/20/2013
COSSOVA
52