xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013
Geografi BUDAYA NASIONAL DAN INTERAKSI GLOBAL I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami budaya nasional dan budaya lokal. 2. Memahami keragaman budaya daerah. 3. Memahami organisasi sosial, kesenian, dan sistem mata pencarian. 4. Memahami kearifan lokal sebagai identitas dan ideologi bangsa. 5. Memahami identifikasi kearifan lokal dalam budaya.
A. Budaya Nasional 1. Pengertian Budaya Nasional Budaya nasional adalah budaya yang diakui sebagai identitas nasional. Budaya nasional dibentuk oleh unsur-unsur budaya lokal. Jadi budaya nasional gabungan dari budaya lokal (budaya daerah) yang ada di suatu negara.
2.
Unsur Budaya Nasional No.
Unsur Universal
Unsur Khusus
1
Bahasa
• •
Bahasa Indonesia Bahasa daerah
2
Teknologi
• •
Arsitektur tradisional Teknologi pertanian dan kelautan
K e l a s
XI
3
Organisasi Sosial
• • • • • •
Ideologi pancasila Organisasi masyarakat Adat istiadat Wawasan Nusantara Lambang Negara Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
4
Sistem Pengetahuan
• • • •
Lagu kebangsaan Pengetahuan sistem bercocok tanam Pengetahuan pengobatan tradisional Pengetahuan astronomi
5
Kesenian
• • • • •
Seni tari Seni musik Seni ukir Seni patung Seni drama dan lain-lain
B. Budaya Lokal 1. Pengertian Budaya Lokal Budaya lokal adalah budaya yang dimiliki suku bangsa atau budaya daerah yang bersifat khas atau diwarisi secara turun-temurun. Kemajemukan budaya lokal tercermin dari keberagaman suku dan adat istiadatnya
2.
Faktor yang Memengaruhi Budaya Lokal a.
Faktor Geografis Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan tersebar dari Sabang sampai Merauke menyebabkan penduduk terpisah-pisah, masing-masing daerah tumbuh dan berkembang dengan kebudayaan daerah yang berbeda satu sama lain dan membentuk satu kesatuan suku tersendiri.
b.
Posisi Strategis Posisi strategis Indonesia terdiri dari dua benua dan dua samudra menjadikan Indonesia sebagai perlintasan hubungan antarbangsa. Kedatangan berbagai bangsa lain membawa budaya yang berbeda seperti kebudayaan Hindu, Budha, Kristen, dan Islam, yang ikut memengaruhi budaya lokal. Contoh: budaya lokal Pulau Timor dipengaruhi budaya penjajah (Portugal), dan kebudayaan Maluku dipengaruhi oleh budaya penjajah (Belanda).
2
c.
Kondisi ekologis Kemajemukan budaya lokal dipengaruhi budaya ekologis seperti topografi, iklim lokal, dan jenis tanah. Penduduk mengembangkan budaya sesuai kondisi ekologis wilayah yang ditempatinya. Contoh: penduduk yang tinggal di daerah pegunungan memiliki adat kebiasaan yang berbeda dengan penduduk tinggal di daerah pesisir pantai.
C. Keragaman Budaya Daerah 1. Bahasa Bahasa daerah merupakan aset kekayaan bangsa Indonesia dan bahasa identitas tiaptiap suku bangsa, sedangkan bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang dipakai masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dalam pendidikan dan dalam pemerintahan. Bahasa daerah dimiliki oleh hampir setiap suku, seperti berikut.
2.
a.
Bahasa Jawa, digunakan oleh suku Jawa yang tinggal di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
b.
Bahasa Sunda, digunakan oleh suku Sunda yang tinggal di Jawa Barat dan Banten.
c.
Bahasa Madura, digunakan oleh suku Sunda yang tinggal di daerah Madura.
d.
Bahasa Bali, digunakan oleh suku Bali yang tinggal di Pulau Bali.
e.
Bahasa Sasak, digunakan oleh suku Sasak yang tinggal di Pulau Lombok.
f.
Bahasa Makasar, Bugis, dan Toraja, digunakan oleh suku Makasar, suku Bugis, dan suku Toraja di Sulawesi Selatan.
g.
Bahasa Manado, digunakan oleh suku Manado di Sulawesi Utara.
h.
Bahasa Minangkabau, digunakan suku Minangkabau di Sumatra Barat.
i.
Bahasa Aceh, digunakan oleh suku Aceh di Nanggroe Aceh Darussalam.
j.
Bahasa Melayu, digunakan suku Melayu di Riau dan Kepulauan Riau.
k.
Bahasa Batak, digunakan oleh suku Batak di Sumatra Utara.
Teknologi Kebudayaan daerah di bidang teknologi meliputi hal berikut. a.
Teknologi Kuno Berupa benda-benda artefak, yaitu benda-benda yang dibuat pada zaman kuno, seperti kapak batu, gelang batu, atau peralatan perunggu dari zaman pra Hindu.
3
b.
Arsitektur Kuno Berupa Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Pawon, dan Candi Kalasan, yang merupakan bangunan dari zaman kuno.
c.
Arsitektur Rumah Unik Berupa rumah adat yang dimiliki oleh masyarakat seperti berikut.
3.
•
Rumah Balai, Sumatra Utara.
•
Rumah Gadang, Sumatra Barat.
•
Rumah Panggung, Jambi.
•
Rumah Limas, Sumatra Selatan.
•
Rumah Kebaya, DKI Jakarta.
•
Joglo, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
•
Rumah panjang, Kalimantan Barat.
•
Rumah Banjar, Kalimantan Selatan.
•
Gapura Candi Bentar, Bali.
•
Tongkonan, Toraja Sulawesi Barat.
•
Rumah Balaan Mangondau, Sulawesi Utara.
•
Sasadu, Maluku Utara.
•
Honai, Papua.
Sistem Pengetahuan Berupa ilmu obat-obatan tradisional yang masih bertahan sampai sekarang.
4.
Sistem Religi Berupa tata cara budaya dalam menjalankan ajaran agama, misal halal bihalal sesudah salat idul fitri untuk saling meminta maaf antarsesama.
5.
Organisasi Sosial a.
Organisasi Sabak di Bali Sabak adalah organisasi masyarakat petani Bali yang mengelola pertanian lahan basah.
b.
Tata Krama Adat Berupa aturan sopan santun dan tata cara adat yang dianut oleh suatu suku, seperti berikut.
4
•
Garis keturunan matrilineal Seseorang mengikuti garis keturunan ibunya yang dianut oleh suku Minangkabau di Sumatra Barat.
•
Garis keturunan patrilineal Sesorang mengikuti garis keturunan ayahnya yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
•
Marga Kelompok kekerabatan besar yang menunjukkan nama nenek moyang asalnya, contoh Marga Ginting, Siregar, di Sumatra Utara.
•
Paguyuban Kelompok kekerabatan besar dari satu keturunan, contoh paguyuban (trah) Kyai Ageng Tingkir.
6.
Kesenian Berupa kesenian tradisional yang merupakan ciri khas daerah seperti berikut. a.
b.
Seni Suara •
Lagu Gundul-Gundul Pacul dan Cublak Suweng, Jawa.
•
Lagu Jali-jali dan Kicir-Kicir dari Jakarta.
•
Beungong Jeumpa, Aceh.
•
Anju Ahu, Sumatra Utara.
•
Ayam Den Lapeh dan Kampuang Nan Jauah, Sumatra Barat.
•
Batang hari, Jambi.
•
Bubui Bulan, Jawa Barat.
•
Angin Mamiri, Sulawesi Selatan.
•
Dikili, Gorontalo.
•
Ampar-Ampar Pisang, Kalimantan Selatan.
•
Rasa Sayange dan Ayo Mama, Maluku.
•
Apuse, Papua.
Seni sastra •
Babat Tanah Jawa, Jawa.
•
Karya tulis di daun lontar, Bali.
•
Hang Tuah, Sumatra Barat.
•
Naskah Tua Lontara, Sulawesi Selatan.
5
c.
d.
e.
f.
7.
Seni Tari •
Tari Ramayana, Kuda lumping, Reog, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
•
Tari Kecak dan Pendet, Bali.
•
Tari Cakolele, Maluku.
•
Tari Lilin, Payung, dan Piring, Sumatra Barat.
•
Tari Saman dan Saudati, Aceh.
•
Tari Tor-Tor, Sumatra Utara.
•
Tari Zapin dan Serampang, Riau.
•
Tari Bedana, Lampung.
•
Tari Yapong dan Ondel-ondel, Jakarta.
•
Tari Jaipong dan Merak, Jawa Barat.
•
Tari Pakarena, Sulawesi Selatan.
Seni Musik •
Angklung, Jawa Barat.
•
Sasando, Nusa tenggara Timur.
•
Gamelang, Bali.
•
Tanjidor, Jakarta.
•
Kecapi, Sulawesi Selatan.
•
Kolintang, Sulawesi Utara.
•
Tifa, Papua.
Seni Patung •
Patung Buto, Jawa.
•
Patung Garuda Wisnu Kencana, Bali.
•
Patung Asmat, Papua.
Seni gambar •
Wayang, Jawa.
•
Tor-tor, Sumatra Utara.
Sistem Mata Pencarian Meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan, industri, pariwisata, perdagangan, serta transportasi dan jasa.
6
D. Kearifan Lokal 1. Pengertian Kearifan Lokal Menurut UU No. 32 Tahun 2009, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang dianut oleh masyarakat tertentu untuk mengelola dan melindungi lingkungan hidupnya agar tetap lestari.
2.
3.
4.
Ciri-Ciri Kearifan Lokal a.
Mampu bertahan terhadap dunia luar.
b.
Mampu mengintegrasi budaya luar ke dalam budaya asli.
c.
Mampu memberi arah perkembangan budaya.
d.
Memiliki kemampuan mengendalikan.
Fungsi Kearifan Lokal a.
Untuk konservasi alam.
b.
Untuk membangun sumber daya manusia yang cinta lingkungan.
c.
Untuk pedoman masyarakatnya dalam melakukan aktivitas.
Kearifan Lokal sebagai Identitas dan Ideologi Bangsa Kearifan lokal dipandang sebagai identitas bangsa karena mengandung nilai-nilai kebudayaan nasional. Kearifan lokal merupakan pandangan hidup dan filosofi yang terwujud dalam berbagai bidang kehidupan seperti tata nilai sosial, tata lingkungan, dan kesehatan. Pancasila telah menampung kearifan lokal, seperti gotong-royong dalam sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5.
Identifikasi Kearifan Lokal dalam Budaya Nasional Kearifan local dalam budaya nasional dapat diketahui melalui hal berikut. a.
Norma-norma lokal yang merupakan kewajiban dan pantangan yang harus dipatuhi.
b.
Ritual dan tradisi.
c.
Lagu rakyat, cerita rakyat, legenda, mitos yang mengandung pesan-pesan dan pelajaran hidup.
d.
Informasi data dan pengetahuan dari sesepuh masyarakat, tetua adat, dan pemimpin spiritual.
e.
Tulisan-tulisan yang diyakini kebenarannya.
f.
Peralatan yang digunakan untuk keperluan tertentu.
g.
Cara memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
h.
Kondisi sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
7