1/24/2012
Seminar Hasil
1
PROSEDUR GENERALIZED SPATIAL TWO STAGE LEAST SQUARES UNTUK MENGESTIMASI MODEL SPATIAL AUTOREGRESSIVE WITH AUTOREGRESSIVE DISTURBANCES STUDI KASUS PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAWA TIMUR Disusun: Maslim Rajab Syafrizal NRP.1310 201 706 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Setiawan, M.Si Dr. Sutikno, S.Si, M.Si
PROGRAM MAGISTER JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
2
1/24/2012
OUTLINE
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
METODE PENELITIAN
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
3
1/24/2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang (1) MODEL SPASIAL
SPASIAL AUTOREGRESSIVE
GS2SLS menghasilkan penduga parameter yang konsisten dan secara komputasional lebih mudah
SPASIAL ERROR
MIXTURE MODEL
Estimasi dengan OLS akan menghasilkan penduga yang bias dan tidak konsisten
Variabel spatial lag berkorelasi dengan residual
4
1/24/2012
Latar Belakang (2)
PENDAHULUAN
• Karakteristik dan potensi daerah menjadi sangat penting dalam
•
• • •
mengimplementasikan pembangunan ekonomi baik pada tingkat nasional maupun daerah Pemodelan regresi spasial untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah adalah sangat penting Pengamatan di wilayah tertentu dipengaruhi oleh pengamatan di lokasi lain Jawa Timur merupakan barometer pertumbuhan ekonomi nasional setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terus mengalami peningkatan. Pada triwulan IV (2009) dibanding triwulan II mengalami kontraksi sebesar 0,89%. Dibanding tahun sebelumnya tumbuh sebesar 5,16%.
1/24/2012
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
5 PENDAHULUAN
Perumusan Masalah: Bagaimana menyusun program aplikasi untuk mengestimasi parameter model campuran atau model spatial autoregressive with autoregressive disturbances menggunakan prosedur generalized spatial two stage least square (GS2SLS)? 2. Bagaimana membuat model pertumbuhan ekonomi dengan pendekatan model regresi spasial? 1.
Tujuan Penelitian: Menyusun program aplikasi untuk menduga parameter model spatial autoregressive with autoregressive disturbance menggunakan prosedur generalized spatial two stage least square (GS2SLS). 2. Membuat model regresi spasial pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Timur 1.
6
1/24/2012
PENDAHULUAN
Manfaat Penelitian dan Batasan Penelitian Manfaat Penelitian: Mengembangkan wawasan keilmuan dan pengetahuan mengenai estimasi model spasial dengan menggunakan metode generalized spatial two stage least square (GS2SLS). 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Timur. 1.
Batasan Penelitian: • Penentuan bobot spasial (W) dengan pendekatan contiguity
(ketetanggaan). • Pertumbuhan ekonomi diukur dengan PDRB atas dasar harga konstan tahun dasar 2000. • Ruang lingkup penelitian adalah kab/kota di Propinsi Jawa Timur periode 2009.
7
1/24/2012
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Model Regresi Spasial
Jika
0 dan
0
Regresi Linier
Jika
0 dan
0
Model SEM
Jika
0 dan
0
Model SAR
Model Spasial umum
Jika
0 dan
0
Model Mixture
8
1/24/2012
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Uji Lagrange Multiplier (LM) Ada 3 hipotesis yang diajukan pada uji LM, yaitu : • : 0 lawannya : 0 (untuk SAR) • : 0 lawannya : 0 (untuk SEM) • : , 0 lawannya : , 0 (untuk mixture Model) Statistik Uji: LM SAR : LM SEM : Keputusan: Tolak
jika LM >
1/
………….(2.5) ………….(2.6)
9
1/24/2012
/ /
′
vektor residual
10
1/24/2012
Estimasi Parameter
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Prosedur GS2SLS untuk estimasi model spatial autoregressive with autoregressive disturbances terdiri atas 3 tahapan, yaitu: Tahap I
: Estimasi parameter spasial autoregressive dengan metode two stage least squares (2SLS)
Tahap II
: Estimasi parameter spasial error dengan metode general moment method (GMM)
Tahap III
: Estimasi parameter spasial autoregressive model akhir dengan 2SLS
11
1/24/2012
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Estimasi Parameter Tahap I: Model Spasial umum
′
′
dimana: , ′ ,
′
Instrumen variabel
Model Spasial umum
, =( ,
12
1/24/2012
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Estimasi Parameter Tahap II: Hitung nilai residual
ρ
dimana:
1
1 n
G
′
′ ′ ′
1 Tr ′
0
g
1 n
′
13
1/24/2012
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Estimasi Parameter Tahap III: ∗
∗
Dimana: ∗
∗ ∗
∗
∗
∗
′ ∗
,
′ ∗
Instrumen variabel
∗
∗
∗
∗
∗
14
1/24/2012
Matrik Penimbang
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Metode untuk mengukur kedekatan berdasarkan persinggungan (contiguity): • Linier Contiguity • Rook Contiguity • Bishop Contiguity • Queen Contiguity • Double Linier Contiguity • Double Rook Contiguity (LeSage, 1999)
1/24/2012
15
Matrik Penimbang Penelitian ini menggunakan 3 jenis matrik penimbang, yaitu • Rook contiguity • Queen contiguity • Customized yang didasarkan pada pada hasil penelitian Arifin (2008) yang telah mengidentifikasi kawasan andalan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi pada empat koridor yang meliputi : • Koridor utara selatan : Kota Surabaya dan Kota Malang • Koridor barat daya : Kota Kediri dan Kota Madiun • Koridor timur : Kota Probolinggo dan Kab. Jember • Koridor utara : Kab. Bojonegoro dan Kab. Sumenep
16
1/24/2012
Matrik Penimbang Customized Sumenep
Bojonegoro
Surabaya Kota Probolinggo
Kota Madiun Kota Kediri
Jember
Kab/kota pusat pertumbuhan ekonomi Kab/kota tetangga
17
1/24/2012
METODE PENELITIAN
Sumber Data dan Variabel Penelitian Sumber Data: • Publikasi BPS Jawa Timur, Situs resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) dan Situs resmi Bappenas Variabel: Var Definisi y
:
Pendapatan Domestik regional Bruto (PDRB)
:
Kepadatan penduduk
:
Tingkat Partispasi Angkatan Kerja (TPAK)
:
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
:
Angka Buta Huruf (ABH)
:
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
:
Dana Alokasi Umum (DAU)
:
Belanja modal pemerintah
1/24/2012
18 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Program aplikasi berbasis GUI
19
1/24/2012
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Efek Spasial Tabel 4.3 Hasil uji Lagrange Multiplier untuk model SAR rook contiguity/queen contiguity dan SAR customized Matriks Penimbang
Rook/ Queen
Jenis Statistik Uji
Nilai
P-value
24,4557
0,0000
0,1304
0,7180
LM autoregressive
12,5177
0,0004
LM error
0,3544
0,5516
LM autoregressive LM error
Customized
20
1/24/2012
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Model Regresi Spasial Tabel 4.4 Estimasi parameter model SAR berdasarkan matriks penimbang rook contiguity/queen contiguity dan customized Rook contiguity
Customized contiguity
Variabel Penjelas Koefisien
P-value
Koefisien
P-value
Konstanta
0,0009
0,4999
0,0123
0,4987
Kepadatan Pddk
0,0000
0,5836
0,0001
0,3197
TPAK
-0,0169
0,6746
0,1508
0,0013*
TPT
0,0800
0,2289
0,3116
0,0120*
ABH
-0,0017
0,5311
0,0240
0,1925
PAD
-0,0012
0,7293
-0,0011
0,6833
DAU
0,0043
0,0000*
0,0043
0,0000*
Belanja Modal
0,0019
0,0475*
0,0015
0,1374
Lambda
0,8601
0,0087
0,0354
0,0350
Keterangan: *) signifikan pada α = 0,05
21
1/24/2012
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Model Regresi Spasial Model SAR penimbang rook/queen: 38
y
0,0009
0,8601
y
0,0043X6i
0,0019X 7i
0,1508X2i
0,3116X3i
(4.2)
1;
i
1, 2, … ,38
R2
76,17%
Model SAR penimbang Customized: 38
y
0,0123
0,0354
y 1;
i R2
1, 2, … ,38 91,82%
0,0043X6i
(4.3)
22
1/24/2012
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Model Regresi Spasial Model Spatial autoregressive with autoregressive disturbances: 0,0110 0,1513
0,0382 ∑38 1; 2
0,2963
2
0,0054 ∑28 1; 3
0,0292
4
0,0013
5
0,0001 0,0042
6
1
0,0014
0,0002 ∑28 1;
1
0,0215 ∑38 1;
2
0,0421 ∑38 1;
3
0,0042 ∑38 1;
4
0,0002 ∑38 1;
5
0,0006 ∑38 1;
6
0,0002 ∑38 1;
7
i
1, 2, … ,38
R2
86,86%
7
(4.5)
23
1/24/2012
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Model Regresi Spasial :
merupakan variabel penjelas ke-k di kabupaten/kota ke-i.
:
merupakan penjumlahan PDRB terboboti dari kabupaten/kota ke- j yang terletak di sekitar kabupaten/kota ke-i.
1
:
2
penjumlahan
variabel
penjelas
ke-k
terboboti
kabupaten/kota ke- j yang terletak di sekitar kabupaten/kota ke- i.
1
1
merupakan
:
merupakan penjumlahan PDRB terboboti 2 kali dari kabupaten/kota ke- j yang terletak di sekitar kabupaten/kota ke-i.
1/24/2012
24
DAFTAR PUSTAKA Away, Abdia. (2010). Matlab Programming. Bandung: Informatika Bandung Anselin, L. (1988). Spatial Econometrics: Method and Model. Kluwer Academic Publisher Anselin, L., A.K.Bera, R.Florax &M.J.Yoon (1995). Simple DiagnosticTests For Spatial Dependence. Regional Science & Urban Economics 26, 77-104 Arifin, Z. (2008). Penetapan Kawasan Andalan dan Leading Sector sebagai Pusat Pertumbuhan pada Empat Koridor di Propinsi Jawa Timur. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Arsyad, L. (1999). Ekonomi Pembangunan. Yogya: STIE YKPN. Bank Indonesia, (2006). Laporan Perkembangan Ekonomi dan Perbankan Kep. Bangka Belitung Triwulan II 2006.http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/ 1DBECA27-4631-4596-B25C-98D419D8353A/10085/Boks1. diakses pada tanggal 14 Oktober 2011 BPS Jawa Timur, (2010). Indikator Makro Jawa Timur 2010. Surabaya: Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur Draper, N., & Smith, H. (1998). Applied Regression Analysis. New york: John Wiley & Son Inc. Fingleton, Bernard.(2006).A Generalized Method of Moments Estimator for a spatial panel model with an endogenous spatial lag and spatial moving average. Paper prepared for the 13th International Conference on Panel Data. University of Cambridge Jamzani, S. (2006). Pertumbuhan Ekonomi Regional: Studi Kasus Analisis Konvergensi antar Propinsi di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 11 No. 1, 21-32.
1/24/2012
25
Kelejian, H. H., & Prucha, I. R. (1995). A Generalized Moments Estimator for the Autoregressive Parameter in a Spatial Model. International Economic Review. Department of Economics, University of Maryland, College Park. Kelejian, H. H., & Prucha, I. R. (1998). A Generalized Spatial Two Stage Least Squares Procedure for Estimating a Spatial Autoregressive Model with Autoregressive Disturbance. Journal of Real Estate Finance and Economics, Vol. 17:1, 99-121. Kelejian, H. H., & Prucha, I. R. (2002). 2SLS and OLS in a Spatial Autoregressive Model With Equal Spatial Weights. Regional Science & Urban Economics, 32, 691-707 LeSage, J. P. (1999). The Theory and Practice of Spatial Econometrics. http://www.econ.utoledo.edu diunduh tanggal 06 Agustus 2011 Nugroho, I., & Dahuri, R. (2004). Pembangunan Wilayah Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES. Ompusunggu, Z. (2010). Analisis Pengaruh Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi Pada 8 kabupaten dan Kota di Sumatera Utara). Tesis: Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Panggabean, A., dkk. (1999), Distribusi Dana Alokasi Umum (DAU): Konsep dan Formulasi Alokasi, http://web.mac.com/adrianpanggabean/Loose_Notes_on_ Indonesia/Decentralization_and_Local_Finance_files/konsep%20dan%20alokasi%20DAU.pdf (Download tanggal 04 November 2011) Ranis,G., & Steward. (2000). Economic Growth and human Development. World Development Vol 28 No.2, 197-219. Rustiono, D. (2008). Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Jawa Tengah. Tesis: Universitas Negeri Semarang.
1/24/2012
26
Sitompul, Novita. (2007). Analisis Pengaruh Investasi dan tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara. Tesis: Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Sodik, J., (2006).Pertumbuhan Ekonomi Regional: Studi Kasus Analisis Konvergensi Antar Propinsi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Vol 11, No.1.Hal: 21 - 32 Sukirno, S. (2000). Makroekonomi modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik hingga Keynesian Baru. Raja Grafindo Pustaka. Todaro, M. P. (2000). Pembangunan Ekonomi di dunia ketiga. Jakarta: Erlangga. Wibisono, Y. (2001). Determinan Pertumbuhan Ekonomi Regional: Studi Empiris Antar Propinsi Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Vol.1, No.2.
1/24/2012
27