Seminar Hasil Tugas Akhir Pengontrolan Kualitas Pada Proses Produksi Rokok Unit Sigaret Kretek Mesin (SKM) di PT. X Dengan Diagram Kontrol Mahalanobis Distance (D2)
Dosen Pembimbing : Dr. Muhammad Mashuri, MT.
Oleh: Septyarini DR -1306 100 036-
Latar Belakang Kualitas
PT. X
Konsumen yang loyal
Tetap bertahan di pasaran dan persaingan global
Meningkatkan dan menjaga kualitas rokok
Industri Rokok
SKM
Making
Primary
Secondary
SKT
21 karakteristik kualitas
Pengontrolan Kualitas Diagram Kontrol Mahalanobis Distance (D2)
Permasalahan o Bagaimana stabilitas proses produksi
rokok pada tahapan making? o Apabila proses tidak stabil, variabel-
variabel apa saja yang menyebabkan ketidakstabilan proses?
Tujuan o Menganalisis stabilitas proses produksi
rokok pada tahapan making o Mengetahui variabel-variabel apa saja
yang menyebabkan ketidakstabilan proses
Manfaat Memberikan informasi kepada perusahaan tentang keadaan proses produksi rokok tahap making pada unit SKM (Sigaret Kretek Mesin).
Memberikan informasi kepada perusahaan agar perbaikan terhadap proses produksi dapat dilakukan jika terdapat ketidaksesuaian berdasarkan informasi peta kendali.
Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada tahapan making di unit SKM yang memiliki 21 karakteristik kualitas atribut dengan jenis rokok yang di teliti adalah rokok berukuran reguler pada periode Februari dan Maret 2010
Diagram kontrol multivariate atribut Diagram Kontrol tampilan dalam bentuk grafik dari beberapa karakteristik kualitas yang telah diukur dan dihitung
Diagram kontrol variabel
Diagram kontrol atribut
Univariat atribut
p, np, c, dan u
Multivariat atribut Montgomery, 2005
Diagram kontrol multivariate atribut Multivariat Atribut karakteristik kualitas yang tidak dinyatakan secara numerik (Montgomery, 2005)
variabel karakteristik kualitas yang diperiksa lebih dari satu dan antar variabel yang satu dengan yang lain ada hubungan (Johnson &Winchern,1998)
Diagram kontrol multivariat atribut diagram kontrol yang digunakan ketika terdapat lebih dari satu karakteristik kualitas berupa atribut dalam suatu pemeriksaan (Mukhopadhyay, 2008)
Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D2)
Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D2) Mahalanobis Distance
jarak di ruang multidimensional antara sebuah pengamatan dengan pusat dari semua pengamatan (Hair, et al, 1998) Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D2 )
jarak proporsi jumlah ketidaksesuaian sebuah pengamatan terhadap jumlah ketidaksesuaian seluruh pengamatan dengan rata-rata proporsi untuk setiap variabel (Mukhopadhyay, 2008) Mukhopadhyay, 2008
Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D2) Misalkan ada m pengamatan dengan k karakteristik,
Perhitungan jarak mahalanobis untuk masing-masing pengamatan adalah :
Mukhopadhyay, 2008
Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D2)
Maka nilai mahalanobis distance untuk masing masing pengamatan menjadi:
Mukhopadhyay, 2008
Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D2) Batas kontrol untuk diagram kontrol Mahalanobis Distance :
Mukhopadhyay, 2008
Identifikasi variabel penyebab sinyal tidak terkontrol
Perbaikan proses difokuskan pada pada variabel yang memiliki nilai di lebih besar dari
Tinjauan Proses Produksi PT X Proses produksi rokok di PT X secara umum: Primary
Secondary
Sigaret Kretek Mesin
Sigaret Kretek Tangan
Tinjauan Proses Produksi PT X Secondary
SKM
SKT
Making
Batangan
Packing
Packing
Wrapping
Bandrol
Over Wrapping
Wraping
Sloft
Bal
Tahapan Proses Secondary
Box
Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder dari departemen Quality Control. Data difokuskan pada data hasil produksi pada tahapan making di unit SKM (sigaret kretek mesin) mulai bulan Februari 2010 sampai dengan Maret 2010
OrganisasiData
Variabel Penelitian • Rokok panjang • Rokok pendek • Pedot (X1) • Gembos (X2) • Ujung keropos • Lem bobbin kurang (X3) • Lem bobbin lebih • Bobbin sobek (X4) • Tipping melipat • Tipping tidak nyetrip (X5)
• Tipping kusut X6 • Lem tipping kurang • Vlek/noda X7 • Rokok bocor X8 • Potongan filter tidak rapi • Potongan cig rod tidak rapi • Filter Lepas X9 • Stempel Lebih • Stempel kurang X10 • Tanpa stempel • Posisi stempel
Diagram Alir Penelitian Mulai
A
Studi Kasus
Pengumpulan data fase II
Studi Literatur
Identifikasi proses dan variabel
Diagram kontrol D2 fase II
Pengumpulan data fase I
Tidak Proses terkendali Ya
Diagram kontrol D2 fase I
Kesimpulan Tidak Proses terkendali Ya
A
Pengamatan tidak terkendali dihilangkan
Selesai
Identifikasi variabel penyebab tidak terkendali
Diagram Alir pembuatan diagram kontrol D2 fase I
Diagram Alir pembuatan diagram kontrol D2 fase II
Analisis Eksplorasi Data
Diagram Kontrol D2 (Mahalanobis Distance) Fase I Dengan BKA = 51,8841 dan BKB = 0 Pengamatan yang out of control adalah pengamatan ke 10, 31,
66, 86, 107, dan 126
Diagram Kontrol D2 (Mahalanobis Distance) Fase I setelah satu kali iterasi secara visual sudah menunjukkan bahwa proses telah
terkontrol
Nilai taksiran parameter
Diagram Kontrol D2 (Mahalanobis Distance) Fase II
Identifikasi variabel yang penyebab sinyal tidak terkontrol variabel X6, X8, X10 yang menyebabkan adanya sinyal (pengamatan)
yang diluar batas kontrol
Kesimpulan proses produksi rokok tahap Making di PT. X Surabaya
menunjukkan hasil yang belum terkendali dan belum stabil Variabel yang menyebabkan adanya pengamatan yang tidak terkontrol atau berada diluar batas kontrol yaitu variabel X6(variabel tipping kusut), variabel X8 (variabel rokok bocor), variabel X10 (variabel stempel kurang)
Saran Pada penelitian ini, tidak ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya cacat karena keterbatasan data. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar menggunakan data-data yang diperlukan untuk menelusuri faktor-faktor yang menyebabkan proses tidak terkontrol.
Daftar Pustaka Anonim1. (2009). Mahalanobis. URL:http://www.wikipedia.com.
(tanggal akses: 28 Februari 2010). Gaspersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma
Terintegrasi dengan ISO 9001:2000, MBNQA dan HACCP. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Hair, J. F. and Anderson, R.E. (1998). Multivariate Data Analysis, 5th.
Prentice Hall Inc. New Jersey. Johnson, A.R. and Wichern, D.W. (1998). Applied Multivariate
Statistical Analysis. New Jersey. Prentice Hall, Upper Saddle River.
Daftar Pustaka Lu, X.S., et al. (1998). “Control Chart for Multivariate Attribute
Processes”. International Journal of Production Research, Vol.36, No.12, 3477-3489 Montgomery, D. C. (2005). Introduction to Statistical Quality Control,
5th. Ed.New York,N. Y. John Wiley and Sons. Mukhopadhyay,A.R. (2008).Multivariate Attribute Control Chart
Using Mahalanobis D2 Statistic. Journal of Applied Statistics,Vol.35, No.4, 421-429. Niaki, S.T.A. and Abbasi, B. (2007).On The Monitoring of Multi-
Attributes High-Quality Production Processes. Metrika,Vol.35, 373388. Wibowo, T. (2003). Potret Industri Rokok di Indonesia. Kajian
Ekonomi dan Keuangan,Vol.7, No.2, 83-107.