PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh: NANIK SUGIYARTI G 000 080 049
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM Jl. A. Yani. Tromol Pos I. Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax 715448 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yan bertanda tanan di bawah ini penbimbing skripsi/tugas akhir: Nama : 1. Dra. Chusniatun. M. Ag. 2. Drs. Bambang Raharjo, M. Ag. Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama NIM Fakultas Program Studi Judul
: : : : :
Nanik Sugiyarti G 000 080 049 Agama Islam Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Penerapan Bimbingan Konseling Islami (Studi Kasus di SMP Muhamadiyah 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012)
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 13 Maret 2013 Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Chusniatun. M. Ag.
Drs. Bambang Raharjo, M. Ag.
ABSTRAK Bimbingan konseling Islami merupakan kegiatan proses bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah penerapan bimbingan konseling Islami dalam menangani anak yang bermasalah di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan bimbingan konseling Islami dalam menangani anak yang bermasalah di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan hasil sumbangan pemikiran dalam rangka teknis-teknis pelaksanaan bimbingan konseling Islami. Sedangkan secara praktis adalah dapat bermanfaat untuk peningkatan penanganan efektifitas kasus. Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan, karena data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini diperoleh dari lapangan, yaitu di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Untuk memperoleh data dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan penarikan kesimpulannya menggunakan cara berpikir induktif yaitu, cara berpikir untuk mengambil kesimpulan dari masalah yang sifatnya khusus ke masalah-masalah yang sifatnya umum. Peneliti menyimpulkan bahwa bahwa dalam penerapan BKI di sekolah tersebut, guru BKI dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling menggunakan metode diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab, dan pemberian angket. Program bimbingan mencakup: pemahaman, pencegahan, pemeliharaan, dan pengembangan. Sedangkan program konseling mencakup: pencegahan dan advokasi. Dalam menjalankan tugasnya sebagai konselor, langkah-langkah yang dilakukan guru BK adalah dengan melakukan pengamatan terhadap anak yang memiliki gejala sedang mempunyai masalah, kemudian menetapkan jenis bantuan yang akan diberikan terhadap anak tersebut, setelah itu guru BK melakukan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Dengan menerapkan program-program tersebut, maka tujuan dari penerapan BKI di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta dapat tercapai.
Kata kunci : Penerapan, Bimbingan, Konseling, Islam
PENDAHULUAN
yang setiap perbuatannya akan dimintai
Bimbingan merupakan proses
yang
pelaksanaan sekolah.
jawabannya oleh Allah Swt.
menunjang
pendidikan Bimbingan
Dengan diberikan bimbingan
di
dan
dan
tertentu
diharapkan para siswa dapat
keadaan
bimbingan
menerapkan
dan
terpuji dalam kehidupan, baik
bantuan kepada siswa yang
di
bermasalah, pada situasi lain dan
dan
mengembangkan perilaku yang
konseling merupakan layanan
bimbingan
yang
nilai agama dan norma sosial
integral dari pendidikan di Dalam
pemahaman
menyeluruh dan detail nilai-
konseling merupakan bagian
sekolah.
pertanggung
sekolah
maupun
di
masyarakat.
konseling
merupakan satu metode atau
SMP
Muhammadiyah
alat dalam mencapai tujuan
10 Surakarta merupakan salah
pendidikan
satu
di
Keberadaan
sekolah. bimbingan
sekolah
yang
menerapkan
telah
bimbingan
konseling Islami di sekolah-
konseling
sekolah
melayani anak didiknya. Jadi,
Islam
mengedepankan agama
selalu nilai-nilai
dalam
Islami
ketika
dalam
proses
layanan
proses
bimbingan konseling, sekolah
bimbingannya. Sehingga siswa
ini selalu mengedepankan nilai-
tidak hanya dituntut untuk peka
nilai
terhadap lingkungan yang ada
dengan
disekitarnya,
Disamping
membimbing siswa
tetapi siswa
merupakan
juga bahwa
agama
tanpa
adanya
disertai
kekerasan.
itu,
SMP
Muhammadiyah 10 Surakarta
makhluk
juga 1
memberlakukan
sistem
kredit point bagi siswa yang
disebut
melanggar tata tertib sekolah.
Istisyarah, yang berati al Huda,
Dengan adanya sistem tersebut
ad-Dalalah,
akan menimbulkan efek jera
Indonesia
berarti
petunjuk,
bagi siswa sehingga siswa tidak
sedangkan
kata
Istisyarah
lagi mengulangi kesalahannya.
berarti
LANDASAN TEORI Bimbingan merupakan terjemahan
dari
Al-Irsyad
atau
dalam
talaba
al-
bahasa
minh
al-
masyurah/an-nasihah,
dalam
bahasa
Indonesia
berarti
meminta
nasihat,
konsultasi
kata
(Lubis, 2007: 79). Jadi, dapat
“guideance”. Istilah guideance
disimpulkan bahwa bimbingan
diterjemahkan
arti
konseling Islami adalah proses
bantuan atau tuntunan (Tohirin,
bantuan oleh konselor terhadap
2007: 16). Sedangkan istilah
klien dengan cara memasukkan
konseling
materi
dengan
secara
etimologis
Islam
di
dalam
berasal dari bahasa Latin, yaitu
bimbingannya agar sikap dan
“consilium”
perilakunya
yang
berarti
dengan atau bersama dirangkai
dengan
atau memahami. Islami
yang
dengan
nilai-nilai Islam (Al Qur’an dan
menerima
Hadis)
Bimbingan
merupakan
sesuai
sehingga
mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan
proses
di akhirat.
pemberian bantuan terhadap
METODOLOGI
individu agar mampu hidup
PENELITIAN
selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat
Penelitian
mencapai kebahagiaan hidup di
penelitian lapangan, penelitian
dunia dan di akhirat” (Faqih,
yang
2001: 4). Sedangkan konseling
menghasilkan data deskriptif
Islami, dalam bahasa Arab
yang berupa kata-kata tertulis 2
ini
merupakan
prosedurnya
atau lisan dari orang-orang dan
SMP
Muhammadiyah
perilaku yang dapat diamati
Surakarta. Wawancara disini
(Moeloeng,
2006:
4).
dilakukan kepada pihak-pihak
Sedangkan
metode
yang
terkait seperti guru BP dan
digunakan dalam pengumpulan
kepala
data
Dokumentasi, yaitu salah satu
yaitu:
observasi atau
1)
Observasi,
merupakan pendekatan
mendapatkan dengan
data
cara
langsung
Observasi
metode
untuk
kualitatif dengan melihat atau
mengenai
dokumen-
datanya
subjek sendiri atau oleh orang
89).
lain
subjek
HASIL PENELITIAN
pelaksanaan
sarana
tentang
(Herdiansyah, 2010: 143).
digunakan
Muhammadiyah
Surakarta,
data
dokumen yang dibuat oleh
Hasil
bimbingan konseling Islami di SMP
pengumpulan
menganalisis
penulis untuk mengumpulkan data
Studi
mengamati
2008: ini
3)
teknik
primer
objek
(Jogiyanto,
sekolah.
10
bimbingan
10
yang
dan
penerapan
konseling
ada
di
Islami SMP
prasarana, serta pelaksanaan
Muhammadiyah 10 Surakarta
bimbingan konseling Islami di
bahwa
SMP
konseling
Muhammadiyah
Surakarta.
2)
10
Guru
bimbingan di
SMP
Muhammadiyah 10 Surakarta
Wawancara,
wawancara adalah komunikasi
sudah
dua arah untuk mendapatkan
sebagai
data dari responden (Jogiyanto,
konseling,
2008: 110). Metode ini penulis
akademik beliau adalah lulusan
gunakan untuk mendapatkan
SI
informasi
konseling,
mengenai
proses
memenuhi guru
3
bimbingan
yaitu
kualifikasi
jurusan
memiliki
bimbingan konseling Islami di
kriteria
bimbingan serta
empat
beliau
kompetensi
yang harus dimiliki sebagai
BKI bertanggung jawab untuk
pendidik,
memberikan
yakni
kompetensi
bimbingan
dan
pedagogik, kepribadian, sodial,
konseling sekurang-kurangnya
dan kepribadian. Beliau juga
terhadap 150 siswa. Oleh sebab
menguasai agama Islam dengan
itu, bimbingan konseling yang
baik, sabar dalam menghadapi
ada di SMP Muhammadiyah 10
siswa yang bermasalah, dapat
Surakarta kurang dapat berjalan
menyelesaikan
suatu
lancar karena guru lebih fokus
permasalahan secara bijak, dan
pada program konseling pada
mempunyai
yang
anak yang bermasalah. Tujuan
baik dengan sesama pengajar
bimbingan konseling Islami di
dan lingkungan sekitar sekolah.
SMP
Sedangkan peserta bimbingan
Surakarta yakni memberikan
di SMP Muhammadiyah 10
kesempatan
Surakarta adalah seluruh siswa
didik untuk mengembangkan
SMP
dan
Muhammadiyah
Surakarta. menjadi
hubungan
Sedangkan peserta
10 yang
Muhammadiyah
peserta
mengekspresikan
sesuai
konseling
kepada
dengan
10
diri
kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi,
adalah siswa yang bermasalah
dan
di SMP Muhammadiyah 10
didik dengan memperhatikan
Surakarta. Yang menjadi salah
kondisi sekolah/madrasah. Jadi,
satu kendala dalam layanan
untuk dapat mencapai tujuan
bimbingan konseling adalah
tersebut
tidak idealnya guru BK yang
program
hanya ada satu orang, yang
konseling, diantaranya program
berkewajiban dan bertanggung
preventif, kuratif, preservative,
jawab untuk melayani siswa
dan developmental. Di mana
yang berjumlah 224 siswa.
melalui program-program ini,
Karena idealnya seorang guru
kebutuhan dan potensi yang 4
perkembangan
diadakan
peserta
program-
bimbingan
dan
ada dalam diri siswa dapat
SMP
berkembang dengan maksimal,
Surakarta mengadakan variasi
sehingga tujuan dari bimbingan
dalam bimbingan di mana guru
konseling Islami yang ada di
BKI
sekolah
bidang
tersebut
dapat
Muhammadiyah
merumuskan
Bimbingan
konseling Islami yang ada di
membantu
SMP
menemukan,
Muhammadiyah
10
beberapa
bimbingan:
terlaksana. Program bimbingan
pribadi, siswa
10
a. untuk
mengenal, dan
Surakarta ada empat program,
mengembangkan pribadi yang
antara
Program
beriman dan bertakwa kepada
program
Allah SWT; b. Bimbingan
lain:
1)
Preventif, preventif/pencegahan
sosial, untuk membantu siswa
merupakan suatu program di
memahami diri dalam kaitan
mana hal ini berguna untuk
dengan lingkungan dan etika
membantu individu menjaga
pergaulan yang dilandasi budi
atau
timbulnya
pekerti luhur dan tanggung
masalah bagi dirinya dengan
jawab sosial; c. Bimbingan
cara memberikan bimbingan
belajar, untuk membantu siswa
kepada siswa untuk menjauhi
dalam kegiatan belajar agar
hal-hal yang kurang baik demi
mengenal, menumbuhkan, dan
mencegah
mengembangkan
mencegah
adanya
tindak
diri,
sikap
pelanggaran tata tertib sekolah
dan kebiasaan belajar yang
sehingga pelanggaran terhadap
baik ; dan d. Bimbingan karier,
tata
untuk melanjutkan pendidikan,
tertib
berkurang. berupa
sekolah
dapat
Pencegahan bimbingan
ini
mencari,
yang
pilihan
dan
menetapkan
serta
mengambil
diberikan kepada siswa melalui
keputusan penting berkenaan
penyuluhan.
dengan
Dalam
pelaksanaannya, guru BKI di
karier
tertentu.
Sehingga tujuan dari program 5
preventif
SMP
program
Muhammadiyah 10 Surakarta
individu
dapat
dengan
menyelesaikan masalah yang
maksimal. 2) Program Kuratif,
sedang dihadapinya, agar dapat
merupakan untuk
di
tercapai
untuk
membantu
dalam
rangka
suatu
program
terpecahkan sehingga individu
membantu
individu
tersebut
memecahkan sedang
masalah
dihadapi
dapat
segera
yang
memperbaiki kesalahan yang
atau
telah
diperbuatnya,
dialaminya. Di mana guru BKI
diharapkan
melakukan pendekatan kepada
mengulangi kesalahan lagi. Di
siswa untuk mengetahui sebab-
mana
sebab
yang
Muhammadiyah 10 Surakarta
bisa
melakukan upaya yakni dengan
permasalahan
dihadapinya membantu
agar untuk
mencari
tidak
dan
guru
membantu
BKI
akan
di
siswa
SMP
untuk
solusi atas masalah tersebut
mengatasi masalahnya, yaitu
sehingga masalah dari siswa
dengan melakukan pembinaan,
yang
pembinaan
bersangkutan
bisa
teratasi.Dalam pelaksanaannya,
berhubungan
guru
spiritual
BKI
di
SMP
ini
juga
dengan
aspek
dalam
diri
siswa.
Muhammadiyah 10 Surakarta
Dalam pelaksanaannya, guru
memberlakukan sistem kredit
BKI di SMP Muhammadiyah
point
10
bagi
siswa
yang
Surakarta
menerapkan
melanggar peraturan sekolah.
program
Dengan demikian, diharapkan
memberikan
siswa akan lebih berhati-hati
kepada siswa untuk mengatasi
dalam bertindak agar jangan
masalahnya. Bantuan tersebut
sampai melanggar peraturan
berupa
sekolah,
program
dilakukan langsung oleh guru
merupakan
BKI , hal ini bertujuan agar
preservative,
3)
6
konseling
dengan
pendampingan
pembinaan
yang
anak
dapat
kesalahan
menyadari yang
telah
permasalahan
yang
dan
umum
bersifat
berbeda untuk
diperbuatnya merupakan suatu
membuat siswa cakap dalam
peruatan yang kurang terpuji.
memecahkan
Metode Bimbingan Konseling
terjadi pada diri siswa, karena
Islami yang diterapkan di SMP
siswa
Muhammadiyah 10 Surakarta
dihadapkan
ada empat, yaitu: 1) Diskusi
permasalahan-permasalahan. 2)
kelompok, merupakan metode
Tanya jawab, merupakan suatu
yang dilakukan didalam kelas
metode di mana guru BKI
dengan cara membagi jumlah
memberikan pertanyaan ketika
siswa
siswa melanggar tata tertib
menjadi
beberapa
masalah
sudah
yang
terbiasa
pada
kelompok dan setiap kelompok
sekolah
akan mendiskusikan mengenai
alasan mengapa siswa tersebut
suatu tema seputar bimbingan
melanggar
dan
konseling
untuk
suatu
mengetahui
dan
diminta
yang
telah
menjawab secara langsung. Hal
ditentukan oleh guru
BKI.
ini memungkinkan guru lebih
Metode ini dipandang cukup
dekat dengan siswa karena
efektif
guru BKI akan secara langsung
digunakan
memberikan dalam
kelas,
ketika
bimbingan karena
di
mengadakan
akan
kepada
tanya siswa
jawab yang
terjalin kerjasama antar siswa.
bersangkutan, terutama siswa
Dalam pelaksanaannya, yang
yang
dilakukan guru BKI adalah
Dalam pelaksanaannya, guru
memberikan
suatu
BKI
yang
mengenai alasan kenapa siswa
permasalahan
bukan
sedang
melakukan tanya jawab
menyangkut satu permasalahan
melakukan
yang
kemudian
sama,
namun
yang
diberikan adalah permasalahan-
tersebut 7
bermasalah.
pelanggaran, menasehati
siswa
supaya
tidak
mengulangi kesalahannya lagi.
Pemahaman, merupakan suatu
Selain metode-metode di atas,
jalan untuk membimbing siswa
guru
untuk lebih baik dalam rangka
BKI
di
SMP
Muhammadiyah 10 Surakarta
tumbuh
juga menerapkan metode lain
potensi yang dimilikinya bisa
yaitu
pemberian
diberdayakan secara optimal.
angket. Metode ini bertujuan
Di mana program pemahaman
untuk mendapatkan informasi
yang
lebih
tentang
Muhammadiyah 10 Surakarta
keadaan pribadi dari siswa,
bertujuan agar siswa memiliki
dengan cara siswa diminta
bakat,
untuk
sejumlah
kemandirian,
berkaitan
social, kompetisi dan kebiasaan
metode
mendetail
mengisi
pertanyaan dengan
yang
data
pribadi
siswa
kembangnya
dijalankan
dalam
mempunyai
kehidupan.
oleh
menjalankan
Langkah-
SMP
memampuan
pelaksanaannya,
BKI.
di
minat,
melalui angket yang diberikan guru
agar
Dalam
guru
BKI
program
ini
langkah Bimbingan Konseling
dengan memberikan bimbingan
Islami yang diterapkan di SMP
pribadi terhadap siswa tersebut.
Muhammadiyah 10 Surakarta
Bimbingan
ada dua macam, yaitu: 1)
berupa
Program Bimbingan, Program
personal terhadap siswa yang
bimbingan yang ada di SMP
bersangkutan agar siswa tahu
Muhammadiyah 10 surakarta
potensi yang ada dalam dirinya
diadakan dengan tujuan untuk
sehingga
memberikan bimbingan kepada
mengembangkan
siswa
serta
tersebut
tidak
secara
tingkah
agar
perilaku lakunya
pribadi
pendekatan
di
sini secara
dapat
agar
bakatnya berkembang
maksimal,
hal
ini
melanggar peraturan tata tertib
dikarenakan banyak siswa yang
sekolah. Hal ini meliputi: a)
kurang memahami bakat yang 8
dimiliki, sehingga potensi yang
secara
ada dalam diri siswa kurang
bahayanya
dapat
secara
Disamping tidak baik bagi
adanya
kesehatan, hal ini sama saja
berkembang
optimal.
Dengan
program
bimbingan
ini,
dengan
mendetail
mengenai merokok.
memubazirkan uang
diharapkan siswa bisa menjadi
karena dipakai untuk sesuatu
lebih percaya diri dan dapat
yang tidak ada manfaatnya.
mengenali
serta
Dalam Islam, mubazir salah
kemampuan dan minat yang
satu bentuk peruatan setan,
dimilikinya
sehingga jangan sampai kita
bakat
sehingga
dapat
lebih dikembangkan, selain itu
menirunya,
juga diharapkan siswa dapat
dan
memiliki kemampuan sosial,
dimaksudkan untuk membantu
kompetisi,
kebiasaan
dalam
siswa dalam memelihara dan
kehidupan
dan
dapat
menumbuhkembangkan
sesuai
berbagai potensi dan kondisi
dengan minat dan bakat yang
positif yang dimiliki siswa
dimiliki
sehingga siswa dapat memiliki
merencanakan
juga studi
tersebut,
Pencegahan, untuk
b)
dimaksudkan
membantu
c)
Pemeliharaan pengembangan,
kreativitas,
kemampuan
siswa
belajar, dan kemampuan sosial.
dari
Dalam pelaksanaannya, guru
berbagai permasalahan yang
BKI di SMP Muhammadiyah
dapat
10 Surakarta melalui langkah
menghindarkan
diri
menghambat
perkembangan dirinya. Dalam
bimbingan.
pelaksanannya, guru BKI di
masalah yang dihadapi siswa
SMP
adalah
Muhammadiyah
Surakarta bimbingan memberikan
10
memberikan dengan
Misalnya
rasa
Kemudian
cara
memberikan
pemahaman
terhadap 9
siswa
saja
percaya
diri.
guru
BKI
bimbingan agar
setiap
siswa
dapat
rasa
pelanggaran. Setelah itu, guru
percaya diri yang baik terutama
BKI mengambil langkah awal
jika berada di dalam kelas.
dengan menampung informasi
Sehingga siswa tidak sungkan
yang dilaporkan oleh orang tua
bertanya ketika belum paham
asuh
mengenai materi pelajaran. 2)
bersangkutan, kemudian guru
Program Konseling, Program
BKI menetapkan masalah yang
konseling diselenggarakan di
sedang dihadapi oleh anak
SMP
10
tersebut berdasarkan informasi
merupakan
suatu
yang telah diterima. Setelah itu,
ditempuh
untuk
menetapkan jenis bantuan yang
membantu siswa dalam rangka
akan diberikan, yakni dengan
memecahkan
memanggil
Muhammadiyah
Surakarta cara
memiliki
yang
masalah
yang
dari
siswa
anak
yang
yang
sedang dihadapinya. Hal ini
bersangkutan untuk kemudian
meliputi:
Pengentasan,
diberikan nasehat berkenaan
program ini diselenggarakan di
dengan kesalahan yang telah
SMP
dibuatnya,
a)
Muhammadiyah
10
b)
Advokasi,
Surakarta memiliki tujuan yaitu
advokasi
agar
program yang berfungsi untuk
siswa
memiliki
kemampuan
untuk
merupakan
membantu
peserta
suatu
didik
memecahkan masalah. Dalam
memperoleh pembelaan atas
pelaksanannya, guru BKI di
hak dan atau kepentingannya
SMP
yang
Muhammadiyah
Surakarta
10
kurang
mendapat
terlebih
dahulu
perhatian baik dari orangtua
gejala
yang
atau pun dari pihak sekolah.
oleh
siswa,
Adanya program advokasi ini
kemudian guru BKI melakukan
karena dirasa oleh guru BK
penyelidikan
menjadi
memang perlu untuk membantu
sebab anak tersebut melakukan
siswa dalam rangka membela
mengenali ditampakkan
yang
10
hak serta kepentingannya yang
pemahaman,
berguna
pemeliharaan,
untuk
proses
kelancaran
belajarnya.
Dalam
pencegahan, dan
pengembangan.
Sedangkan
pelaksanaannya, guru BKI di
program konseling mencakup:
SMP
pencegahan
Muhammadiyah
Surakarta
10
melaksanankan
dan
advokasi.
Dalam menjalankan tugasnya
program advokasi ini dengan
sebagai
melihat akar permasalahan dari
langkah yang dilakukan guru
siswa
BKI adalah dengan melakukan
tersebut.
Jika
konselor,
langkah-
permasalahannya berasal dari
pengamatan
keluarganya, maka guru BKI
yang memiliki gejala sedang
adalah
mengadakan
mempunyai masalah, kemudian
home visit. Hal ini disamping
menetapkan jenis bantuan yang
sebagai
silaturahmi
akan diberikan terhadap anak
dengan orangtua siswa, juga
tersebut, setelah itu guru BKI
sebagai jalan untuk melakukan
melakukan
diskusi dengan orangtua siswa
bimbingan
yang
tentang
Dengan menerapkan program-
sedang
program tersebut, maka tujuan
dengan
ajang
bersangkutan
permasalahan
yang
dihadapi.
dan
konseling.
dapat tercapai. BKI
melaksanakan
dalam
Namun
program dan
berjalan
dengan
maksimal
dikarenakan jumlah guru BKI
kelompok, tanya jawab, dan angket.
dalam
pelaksanaannya kurang dapat
konseling
menggunakan metode diskusi
bimbingan
pelaksanaan
Muhammadiyah 10 Surakarta
Guru
pemberian
anak
dari penerapan BKI di SMP
SIMPULAN
bimbingan
terhadap
hanya
Program
ada
satu
orang,
sedangkan jumlah siswa di
mencakup: 11
sekolah tersebut mencapai 224 siswa.
Selain
itu,
2. Bagi guru BKI, seyogyanya
dalam
lebih
meningkatkan
melaksanakan BKI guru kurang
pelayanan bimbingan Islami
dapat
kepada
mewujudkan rumusan
seluruh
siswa,
yang telah ditetapkan dalam
karena penulis menemukan
teori
bahwa guru BKI lebih fokus
bimbingan
konseling
Islami. Di samping itu, guru
pada program konseling.
BKI di SMP Muhammadiyah
3. Bagi pengurus sekolah SMP
10
Surakarta
juga
Muhammadiyah
10
menggunakan variasi metode
Surakarta, seyogyanya dapat
lain, yaitu Metode pemberian
meningkatkan sarana dan
angket, di mana pelaksanannya
prasarana yang ada, antara
yaitu
lain:
dengan
memberikan
pertanyaanmengenai kehidupan
a. Dengan
pribadi siswa, dengan demikian
ruangan
BKI,
karena
guru BK dapat mengetahui
ruangan
BKI
masih
informasi
menyatu dengan ruang
keadaan
pribadi
masing-masing siswa, sehingga
menambah
perpustakaan.
akan mempermudah guru BKI
b. Dengan membuka kantin
untuk melaksanakan layanan
sekolah agar siswa tidak
BKI.
membeli makanan di luar sekolah yang terkadang
SARAN 1. Bagi
tidak baik bagi kesehatan. Kepala
seyogyanya tenaga
Sekolah,
DAFTAR PUSTAKA
menambah
konseling
karena
Faqih, Aunur Rahim. 2011. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Jogjakarta: UII Press
jumlah tenaga konseling di SMP
Muhammadiyah
10
Surakarta hanya satu orang. 12
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Lubis, Saiful Akhyar. 2007. Konseling Islami (Kyai dan Pesantren). Jogja: Elsaq Press. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Peneltian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. remaja Rosdakarya
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Pedoman dan Contoh Melakukan Penelitian di Bidang Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
13