Realita Haji Edisi VIII/2012 1
DAFTAR isi
Menag: Pelayanan Jamaah Semua Sudah Siap
Dirjen PHU : Kemenag Tidak Keluarkan Biaya Haji Para Pejabat
Realita Haji Edisi VIII/2012 2
Hal.
Hal.
6
6
Salam Redaksi 3 Surat Pembaca 4 Sorotan 5 Fokus Realita 6 Info Kebijakan 18 Info Daerah 24 Opini 28 Kronika Luar Negeri 32 Hajisiana 36 PIAK 38 (Program Inisiatif Anti Korupsi)
Salam Redaksi Assalamualaikum Wr.Wb. Menteri Agama Suryadharama Ali menyatakan pelayanan jemaah haji musim haji 1433 H/2012 M - sudah siap. Kesiapan tersebut menyangkut penerbangan yang melibatkan dua maskapai: Garuda Airline dan Saudia Airline, penyelesaian seluruh dokumen haji, pemondokan, katering dan kesehatan. Musim haji tahun ini cukup menarik bagi masyarakat Lombok karena merekan sudah bisa terbang langsung ke Tanah Suci tanpa harus melewati Surabaya. Beroperasinya embarkasi haji Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menambah jumlah embarkasi yang ada menjadi 13 embarkasi sebagai langkah peningkatan pelayanan. Embarkasi, menjadi etalase cerminan tersendiri bagi peningkatan pelayanan haji di tanah air juga. Catatan dari di Sistem Informasi Terpadu Haji, ada 211 ribu orang yang akan menunaikan haji. Jamaah tersebut 194 ribu haji reguler dan 17 ribu haji khusus. Untuk haji reguler sepenuhnya diurus dan diberangkatkan Kementerian Agama, dalam hal ini Ditjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU). Sedangkan jamaah haji khusus diurus dan diberangkatkan oleh biro/ travel, yang selama ini dikenal dengan istilah PIHK. Dalam hal ini, posisi pemerintah cukup sebagai regulator. Konfigurasi seat angkutan penerbangan, pesawat yang digunakan dimasing-masing embarkasi ke Arab Saudi melalui 13 embarkasi, antara lain setiap satu kloter (kelompok terbang) berbeda-beda dalam ketersediaan konfihurasi seatnya. Yaitu untuk embarkasi Aceh perkloter 325 orang, Medan 455 orang/kloter, Padang 374 orang/ kloter, Batam 450 orang/kloter, Palembang 360 orang/kloter, jakarta Saudi 450 orang/kloter, Jakarta Garuda 455 orang/kloter, Solo 375 orang/kloter, sSurabaya 450 orang/kloter, Lombok 325 orang/kloter, Ujung Pandang 375 orang/kloter, Balikpapan 360 orang/kloter, dan Banjarmasin 325 orang/kloter. Kesiapan penting lainnya adalah antisipasi dari pelayanan haji khusus yang dirasakan dari tahun ke tahun membutuhkan “energi” tersendiri untuk mengawasinya. Pasalnya, di “area” haji khusus itu merupakan titik awal pintu gerbang masuknya haji non quota terkait permintaan tambahan quota haji dari pemerintah kepada Arab Saudi. Selamat melaksanakan ibadah haji.
Penanggung Jawab Anggito Abimanyu Cepi Supriatna Pimpinan Redaksi M. Amin Akkas Wakil Pimpinan Redaksi Ali Rokhmad Sekretaris Redaksi Affan Rangkuti Redaktur Senior Ahmad Baedowi Mustofa Helmi Editor Bahar Maksum Edi Supriatna Syafei Desain Grafis & Fotografer Taufiq Erwin Haryadi Nashir Maqshudi Kadar Santoso Toto Sugiarto Syaiful Asifuddin Sekretariat Erwin Julystiawan Fajris Saidah Reza Muhammad Eko Dwi Irianto Ratna Salbiah Ahmad Rizal Mahdisin Endang Sugandi Misbachul Munir Dhias Rangga Ananta Herianto Diterbitkan Oleh : Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Alamat Redaksi : Gedung SISKOHAT Kementerian Agama , Lt.III Jl. Lapangan Banteng Barat, No.3-4 Jakarta Pusat 10710 Telepon (021)3509177-82, Fax.(021)3800201 Email:
[email protected]
Realita Haji Edisi VIII/2012 3
SURAT PEMBACA Asswrwb; Mohon perkenan memberkan info, diperkirakan kapan (bulan apa, sekitar tanggal berapa) akan disampaikan pemberitahuan mengenai yang dapat melunasi ONH Khusus untuk tahun 1434 H / 2013 M, dan tanggal berapa perkiraan waktu pelunasannya. Apakah pemberitahuan tersebut dapat kami akses tanpa harus menanyakan kepada Agen Penyelenggara Haji Khusus. Terimakasih, wasswrwb. supardi | Jl Purnasakti Komp Permatasari No 27 C Banjarmasin - Kalsel Jawaban dari redaksi Assalammualaikum wr wb Terimakasih telah menghubungi kami, untuk pelunasan pada BPIH khusus tahun ini diumumkan pada bulan sebelum ramadhan, dan diumumkan melalui situs ini, Assalamualaikum, saya, istri serta Ibu saya punya niat untuk menunaikan ibadah Haji, Bagaimana cara pendaftarannya??? terus, Ibu saya tinggal di Bandung, sementara saya serta istri tinggal di Jakarta, Bisa engga ibu saya daftar di Jakarta?? Terima kasih, wasalamu alaikum.... Enjul Wahyudin | Jl. H.Damong No 24, RT 007/001 Cipedak Jagakarsa, JAKSEL Jawaban dari redaksi Assalammualaikum wr wb Terimakasih telah menghubungi kami, untuk prosedur pendaftaran silahkan saudara merujuk pada link berikut: http://haji.kemenag.go.id/index.php/ subMenu/multimedia/video/detail_multimedia/22 semestinya yang bersangkutan berangkat haji 2010, mengingat no. porsinya 1300213454 dan 1300213449. apa dengan sisa kursi yang ada dan banyaknya jamaah haji menunda keberangkatannya pada 2012 ini, apakah jamaah dengan 2 no. porsi ini dapat melunasi dan berangkat haji tahun ini? sarhan bin fudali dan sumarni binti morni | dapuan baru 4 no.40, surabaya, jatim Jawaban dari redaksi Assalammualaikum wr wb, Terimakasih telah menghubungi kami, untuk nomor porsi tersebut tidak dapat melunasi tahun ini karena, proses pelunasan sudah selesai dan proses penyelenggaraan telah dimulai, nomor porsi tersebut diprediksikan berangkat pada tahun1434H Realita Haji Edisi VIII/2012 4
Yth. Bapak/Ibu Pengelola Haji Mohon konfirmasi, pada saat pendaftaran haji pada tahun 2010 kami mendapat informasi perkiraan keberangkatan sekitar tahun 2014 kemungkinan bisa dipercepat, akan tetapi hari ini kami cek ternyata perkiraannya menjadi malah mundur menjadi tahun 2015. Kami mohon konfirmasi atas kesimpangsiuran info yang kami terima tersebut. Nomor porsi : 0900095102 atas nama Dwi Arief wibisono dan No porsi 0900095104 atas nama istri saya Allyn Marlina. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih Wassalam Dwi Arief Wibisono Dwi Arief Wibisono | Jl. Jatipadang Baru No 27/ RT 13 RW 06 Pasar Minggu Jakarta Selatan Jawaban dari redaksi Assalammualaikum wr wb, Terimakasih telah menghubungi kami, untuk perkiraan berangkat dengan nomor porsi tersebut memang benar diperkirakan berangkat pada tahun 2015M. Tadi siang saya buka tabungan haji di bank mandiri dengan maksud keberangkatan tahun 2017,tapi kata pihak bank daptar tunggu untuk kabupaten tasikmalaya sekitar tahun 2020 udah penuh,terus saya ditawarin dana talangan biar dapat nomer porsi dan bisa berangkat sekitar tahun itu .yang jadi pertanyaan benarkah daptar tunggu unk kabupaten tasikmalaya sudah nyampe tahun 2020 ? Terus jika udah punya nmr porsi bulan sekarang perkiraan berangkatnya tahun berapa ? Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih. idrus jafar | Kp cigorowong rt 08 rw 03 desa cintajaya. Tanjungjaya tasikmalaya jawa barat Jawaban dari redaksi Assalammualaikum wr wb, Terimakasih telah menghubungi kami, masa tunggu provinsi jawa barat adalah 6 tahun, maka diperkirakan berangkat tahun 2018.
Sorotan Realita Haji Edisi VIII
Haji Non Kuota Versus Haji Non Kemenag Sisi Lain Gagalnya Tambahan Kuota Oleh : Drs. M. Amin Akkas, M.Si Dalam 4 tahun sebelumnya (2008-2011) Indonesia selalu memperoleh tambahan quota, namun tahun 2012 ini tambahan quota haji yang dicanangkan semula, dan akhirnya gagal total. Kegagalan tambahan quota ini semakin memperpanjang deretan waiting list keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci, mengingat jumlah pendaftar haji di Siskohat sudah hampir mencapai 2 juta. Tambahan quota haji yang gagal ini, merupakan fenomena tersendiri, yang secara tidak langsung turut mengondusifkan “kekisruhan” yang diakibatkan oleh gagalnya sebagian kecil masyarakat pergi haji. Atau justru disebabkan oleh adanya oknum tertentu menjadi “spekulan” yang selama ini seringkali mengambil jalan pintas mengurusi perolehan visa haji tanpa melalui Kementerian Agama yang ditangani oleh Ditjen PHU. Kecenderungan sebagian kecil masyarakat mengambil jalan pintas mendapatkan visa haji yang semakin meningkat gagal berangkat tahun ini, kiranya mejadi pelajaran yang berarti, bahwa para calo/broker, mediator, pengurus/spekulan ini yang dilakukan oleh oknum tertentu, ternyata tidak selamanya berhasil 100% mendapatkan visa haji di luar jalur resmi yang ditangani Kementerian Agama RI. Keberangkatan Haji Non Kuota ke Tanah Suci yang menggunakan visa haji di luar jalur pengurusan secara resmi Kementerian Agama RI, kiranya perlu dipertanyakan ulang penamaannya. Apalagi, istilah Haji Non Kuota menurut kami adalah kurang tepat, dikarenakan mereka yang berangkat itu hanya sebatas tidak mendaftarkan diri di Kemenag RI, namun tetap menggunakan visa haji yang dikeluarkan oleh KBSA. Oleh karenanya, tidak ada perbedaan dalam hal visa haji dengan haji reguler/khusus yang secara resmi terdaftar di Kemenag RI. Perbedaan yang mencolok, justru berada pada proses pendaftaran haji dan pengurusan perolehan visa haji. Dalam hal inilah, maka penamaan yang lebih tepat adalah “Haji Non Kemenag”. Keberangkatan jemaah Haji Non Kemenag, dapat dikatagorikan menjadi jalur yang tidak prosudural alias tidak resmi, berdasarkan aturan perundang-undangan yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Dalam konteks ini, maka jemaah haji non kemenag adalah mereka yang mengambil jalur pintas dan bersifat “gambling”. Bahkan dalam konteks aturan main kenegaraan, Haji Non Kemenag dimaksud dapat dikategorikan sebagai jamaah yang kurang atau belum istito’ah, karena belum memperoleh kesempatan/peluang berdasarkan aturan. Mengingat jamaah haji Indonesia yang dikatagorikan sudah istito’ah, adalah mereka yang terdaftar di Kementerian Agama dan membayarkan setoran BPIH pada kantor BPS BPIH, dan diberangkatkan oleh pemerintah melalui 13 embarkasi. Penegasan penggunaan istilah “Haji Non Kemenag” diharapkan dapat dilakukan pencegahan lebih dini, agar masyarakat tidak memaksakan kehendaknya untuk menggunakan jalur-jalur atau melalui para oknum yang berspekulasi mengurus pemberangkatan jemaah haji selain Kementerian Agama. Artinya masyarakat akan sadar lebih awal bahwa jalur “Haji Non Kemenag” adalah jamaah haji yang bukan dikelola oleh Kementerian Agama. Jadi ada penegasan secara gamblang dan tegas, dalam hal penggunaan nomenklatur dan kata-kata yang tidak multi tafsir dimaknai oleh masyarakat. Bahkan, penggunaan istilah Haji Non Kemenag sekaligus menjadi media sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat lebih dini, karena sudah tegas dan jelas menyebutkan Haji Non Kemenag alias tidak dikelola oleh Kemenag. Demikian juga, istilah “Haji Non Kemenag”, diharapkan dapat mendidik seluruh lapisan masyarakat luas, termasuk para penegak hukum dan LSM untuk melakukan kepastian dan kejelasan langkah-langkah lebih lanjut untuk melakukan pencegahan terahadap pihak-pihak/oknum yang tidak bertanggung jawab dan para spekulan yang hanya ingin meraih keuntungan untuk tidak melakukan model-model pekerjaan yang tidak resmi dikelola oleh Kementerian Agama RI. Alasan lain ketidaktepatan penggunaan istilah “Haji Non Quota” menurut hemat kami, dikarenakan jemaah haji tersebut tetap memakai visa haji yang diatur secara Internasional, dan juga terhadap jumlah visa haji yang diterbitkan oleh KBSA di Realita Haji Edisi VIII/2012 Jakarta adalah berbanding lurus dengan jumlah Kuota Haji negara Indonesia berdasarkan aturan Internasional (OKI). 5
Fokus Realita
Menag:
Pelayanan Jamaah Semua Sudah Siap
M
enteri Agama Suryadharma Ali selaku Amirul Hajj menyatakan, panitia penyelenggara ibadah haji sudah menyiapkan secara maksimal fasilitas bagi pelayanan jamaah haji Indonesia agar mereka bisa menunaikan rukun Islam kelima serta mencapai haji mabrur. “Sudah siap, fasilitas transportasi, kesehatan, paspor, visa, semua sudah siap,” kata Menteri Agama kepada pers di Jakarta, Kamis (11/10) usai sidak ke gedung Siskohat Kementerian Agama di Jalan Lapangan Banteng 3-4
Realita Haji Edisi VIII/2012 6
Jakarta Pusat. Menag mengatakan, saat ini sudah lebih dari separuh jamaah haji Indonesia yang telah berangkat ke Arab Saudi. “Sampai siang ini sudah 141.312 orang yang sudah berangkat, dengan 347 kloter,” ujarnya. Seluruh jamaah haji yang sudah tiba di Arab Saudi melalui bandara King Abdul Azis Jeddah dan bandara Amir Muhammad Madinah saat ini tersebar di dua kota Madinah dan Makkah. Mereka menunggu tibanya prosesi puncak ibadah haji yakni wukuf di Arafah, 9 Dzulhijjah.
Peninjauan Menteri Agama ke gedung sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) guna memperoleh penjelasan tentang sistem ini. Dalam kesempatan ini Menag memperoleh penjelasan dari Dirjen Penyelenggara haji dan Umrah Anggito Abimanyu, didampingi Sekretaris Ditjen PHU Cepi Supriatna, Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis dan Kabid Siskohat Amin Akkas. Menanggapi usulan Kementerian Luar Negeri agar pesawat pengangkut jamaah haji Indonesia dapat dimanfaatkan untuk membawa pulang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sudah tidak memiliki ijin tinggal di Arab Saudi atau over stay, menurut Menteri Agama upaya tersebut bisa saja dilakukan. “Yang penting tidak mengganggu penerbangan jamaah haji,” ucapnya. (ks)
Pemerintah Perketat
Layanan Haji Khusus
Suci, pelayanan biro travel terhadap jamaahnya yang akan diawasi mulai dari penerbangan, hotel, katering, transportasi, dan pelayanan ibadah. ‘’Untuk penginapan, jamaah haji khusus harus mendapat fasilitas minimal hotel bintang empat,’’ kata dia. Fasilitas hotel bintang empat, tutur Matyuri, harus diberikan biro travel untuk haji khusus yang ongkosnya sekitar 7.000 dolar AS. Matyuri mengingatkan, jika ada PIHK yang menempatkan jamaahnya di hotel bintang tiga atau bintang dua akan ditindak secara tegas. ‘’Banyak juga travel yang menempatkan jamaahnya di hotel bintang lima. Hal itu sesuai dengan biaya yang disepakati antara travel dengan jamaah.’’
P
emerintah akan mengawasi secara ketat penyelenggaraan ibadah haji khusus pada Musim Haji 1433 H/ 2012 M. Kepala Seksi Pengendalian Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Daerah Kerja Makkah, Matyuri Casdui Salamun, menegaskan, pemerintah akan menindak PIHK yang terbukti menelantarkan jamaahnya. ‘’Kami akan menegakkan aturan terhadap travel-travel yang melanggar,’’ ujar Matyuri kepada MCH, Jumat (28/9). Biro travel haji dan umrah yang terbukti melanggar aturan, kata dia, akan dijatuhi sanksi mulai teguran hingga pencabutan izin operasional.
Untuk itu, pihaknya meminta semua PIHK yang memberangkatkan jamaah agar melayaninya secara maksimal, sesuai aturan dan kesepakatan. ‘’Kami berharap biro travel haji dan umrah telah mempersiapkan pelayanan yang maksimal bagi jamaahnya,’’ ungkapnya. Tahun ini, kata Matyuri, tahun ini ada 136 biro travel haji dan umrah yang memberangkatkan jamaah haji khusus ke Tanah Suci. Total jamaah haji khusus yang akan menunaikan rukun Islam kelima itu mencapai 17 ribu orang. Menurut Matyuri, pengawasan terhadap PIHK yang memberangkatkan jamaah haji telah dilakukan mulai dari tanah air. Sedangkan selama di Tanah
Selain itu, selama di Tanah Suci para jamaah haji khusus juga harus mendapatkan makan sebanyak tiga kali sehari dengan sistem parasmanan. Sedangkan, terkait jarak hotel ke Masjidil Haram untuk saat ini belum bisa ditentukan secara ketat. ‘’Sebelumnya jarak terjauh 500 meter dari Masjidil Haram. Tapi karena saat ini sedang terjadi perluasan dan banyak hotel yang digusur, kami belum bisa menentukan secara ketat,’’ kata Matyuri. Namun, kata dia, biasanya PIHK telah menyewa hotel yang dekat dengan Masjidil Haram. Pihaknya meminta jamaah haji khusus yang tak mendapatkan pelayanan sesuai aturan dan kesepakatan agar melaporkan biro travel tersebut kepada pemerintah. ‘’Tahun ini, untuk daerah kerja Makkah kami menurunkan lima pengawas yang akan memantau pelayanan PIHK,’’ papar Matyuri. (MCH/Heri Ruslan) Realita Haji Edisi VIII/2012 7
Ditjen PHU Kemenag dan Sido Muncul
Kerjasama Informasi Haji
PT Sidomuncul melalui salah satu produk unggulannya Tolak Angin bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji & Umroh membuat iklan layanan masayarakat versi “ Haji”.
G
una mendukung persiapan operasional pemberangkatan jemaah haji tahun 1433 Hijriah yang dimulai tanggal 21 September 2012 sebagai kloter pertama hingga kloter terakhir, Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji & Umrah Kementerian Agama dengan PT Sidomuncul melalui salah satu produk unggulannya Tolak Angin bekerja sama membuat iklan layanan masayarakat versi “ Haji”. Iklan layanan ini diluncurkan Senin, 24 September di Realita Haji Edisi VIII/2012 8
Auditorium Kementrian Agama RI, Jalan. MH. Thamrin Jakarta. Pesan yang diharapkan dalam iklan layanan masyarakat versi Haji ini adalah mengenai: perlunya menunaikan ibadah haji selagi muda, mendaftarkan diri di kantor Kementerian Agama/Travel Biro yang ditunjuk, membayar biaya haji di Bank Syariah, menyiapkan tabungan bagi keluarga yang ditinggalkan dirumah, menjaga kesehatan, membawa perlengkapan pribadi & obat-obatan sesuai kebutuhan, mengikuti manasik haji dan
menjalankan ibadah haji sesuai ketentuan sehingga menjadi haji yang Mabrur. Iklan versi “Haji” juga menginformasikan tentang perlunya persiapan dokumen, perlengkapan yang harus dibawa menjelang keberangkatan. Dalam peluncuran perdana iklan versi Haji ini juga dipaparkan tentang komitmen pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan haji, yang akan diikuti oleh pihak penerbangan, telekomunikasi, pelayanan setoran haji akan komitmen mereka akan
dari jumlah itu yang berusia 60 tahun mencapai 360 ribu orang. “Yang diatas 100 tahun ada 24 orang, tahun ini yang berangkat usia tertua berumur 110 tahun,” ungkapnya.
kesiapan, program-program dan pelayanan mereka untuk para jamaah haji. Hal ini sangatlah tepat untuk mengingatkan para calon jemaah haji agar mereka selalu menjaga kondisi kesehatannya karena pada tahun ini jumlah calon jamaah haji yang akan berangkat adalah sebanyak 196.463 jamaah dari 12 embarkasi yang berbeda dengan kondisi kesehatan masing-masing berbeda. Apalagi diperkirakan sekitar 50% berusia lanjut usia diatas 60 tahun dan bisa dikatakan jemaah haji dari Indonesia termasuk yang beresiko tinggi. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan makanan yang berbeda, perbedaan cuaca di Indonesia & Arab Saudi serta faktor usia. Pesan iklan layanan masyarakat yang dibintangi Dirjen PHU Anggito Abimanyu juga mengingatkan bahwa kewajiban ibadah haji bagi umat Muslim hanya satu kali. Selain itu agar dilakukan selagi usia muda, serta pentingnya menjaga kesehatan serta menjalankan ibadah sesuai ketentuan sehingga menjadi haji
mabrur. “Kalau mendaftar awal berangkat tidak mencapai usia lanjut,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Cepi Supriatna kepada pers. Hadir dalam peluncuran iklan; Direktur Penyelenggaraan Haji Sri Ilham Lubis, Direktur Pembinaan Haji Kartono, Direktur Keuangan Haji Syaiful Mahya Bandar serta perwakilan bank penerimaan setoran (BPS) haji dan perusahan penerbangan Garuda Indonesia dan Direktur Utama PT. SidoMuncul Irwan Hidayat serta dan para undangan lainnya. Sebagai pemandu acara pada peluncuruan iklan tersebut adalah Donny Kesuma. Pada iklan yang didukung perusahaan obat Sido Muncul, Dirjen PHU Anggito Abimanyu menyampaikan pesan haji lewat iklan layanan masyarakat dan pihaknya berjanji akan terusmenerus melakukan perbaikan penyelenggaraan ibadah haji. Lebih lanjut Cepi Supriatna mengatakan, saat ini daftar tunggu calon haji mencapai 1,8 juta orang,
Iklan ini menurutnya sangat tepat untuk mengingatkan para calon jamaah haji agar mereka selalu menjaga kondisi kesehatannya karan pada tahun ini jumlah calhaj yang akan berangkat melalui reguler sebanyak 196.463 jamaah dari 12 embarkasi yang berbeda dengan kondisi kesehatan masingmasing. Apalagi diperkirakan sekitar 50 persen berusia lanjut usia diatas 60 tahun dan bisa dikatakan yang termasuk beresiko tinggi (risti). Adapun kuota haji Indonesia tahun ini sebanyak 211 ribu, dengan demikian belasan ribu calhaj menunaikan rukun Islam kelima sebagai jamaah BPIH Khusus, dahulu dikenal sebagai ONH Plus. “Tahun ini tidak ada tambahan kuota, kalau ada kita prioritaskan pada jamaah usia lanjut,” kata Cepi. Sementara itu Irwan Hidayat mengakui dirinya sering mendapat informasi dari para jamaah yang menunaikan ibadah haji maupun umroh akan perlunya membawa produk Tolak Angin di tanah suci untuk menjaga kesehatan saat menjalankan ibadah haji maupun umroh untuk mempertahankan kesehatan mereka. “Kami sangat mendukung akan adanya peningkatan pelayanan ibadah haji bagi para jamaah Indonesia. Harapan kami, semoga mereka menjadi haji yang Mabrur, berangkat dan pulang dalam keadaan sehat, dan mendapat kemuliaan”, ujar Irwan Hidayat pada kesempatan tersebut. (KS) Realita Haji Edisi VIII/2012 9
Karena itu, Dirjen PHU mengharapkan PPIH hendaknya dapat membangun kesan positif dan bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Ia meminta PPIH embarkasi Banda Aceh memberikan bimbingan, pelayanan dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan yang diperlukan jamaah. Anggito juga meminta perusahaan penerbangan haji 2012 agar memberikan pelayanan makanan halal dalam penerbangan dengan persyaratan sesuai standar penerbangan internasional. “Berikan menu makanan dengan selera embarkasi, memenuhi persyaratan gizi dari Kementerian Kesehatan. Penerbangan haji tahun ini seperti sebelumnya setiap jamaah mendapatkan dua kali makan dan satu kali makanan kecil dilengkapi minuman,” kata dia menjelaskan.
Sri Ilham Lubis Direktur Pelayanan Haji
DIRJEN PHU: EMBARKASI CERMIN DARI KUALITAS PELAYANAN
D
irjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Anggito Abimanyu mengatakan, embarkasi menjadi cermin dari kualitas pelayanan haji di Tanah Air sehingga menjadi penting diperhatikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). “Pelayanan di embarkasi sangat penting karena akan memberikan kesan pertama yang mendalam kepada jamaah haji dan cermin dari kualitas pelayanan haji di Tanah Air,” katanya di Banda Aceh. Hal itu disampaikan dalam sambutan tertulis dibacakan Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis disela-sela pelantikan PPIH embarkasi Banda Aceh. Realita Haji Edisi VIII/2012 10
Pada musim haji 2012, sesuai kuota tetap Provinsi Aceh mendapat sebanyak 3.924 orang CJH dan akan dterbangkan dengan 12 kelompok terbang (kloter) melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar. Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf juga meminta PPIH embarkasi Banda Aceh agar bekerja lebih baik dan memberikan pelayanan maksimal kepada umat Islam yang akan menunaikan ibadah haji di Mekah, Saudi Arabia. “Dari tahun ketahun kita terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan haji di embarkasi, dengan harapan supaya calon jamaah haji (CJH) Aceh dapat melaksanakan ibadahnya dengan khusuk dan tenang,” katanya menjelaskan. Oleh karenanya, Muzakir Manaf yang juga mantan petinggi militer GAM itu berharap kepada PPIH agar dapat menjalankan tugasnya maksimal dan sebaik mungkin, sehingga proses pemberangkatan hingga pemulangan CJH berjalan baik. ***
Kemenag Akan Galakkan Kampanye
Berhaji Sekali Seumur Hidup
K
ementerian Agama akan mengalakkan kampanye berhaji sekali seumur hidup untuk memperkecil daftar tunggu yang kini sudah mencapai rata-rata 10 tahun. Hal itu dikatakan Dirjen Penyelengara Haji dan Umroh Kemenag Anggito Abimanyu di Pembekalan Petugas Media Center Haji 1433 H di Cikarang, Jabar. ”Pemerintah akan terus mengupayakan perpendekan masa tunggu karena semakin lama akan memberi ketidakpastian di berbagai hal,” ucapnya. Anggito menjelaskan daftar tunggu yang paling lama terdapat di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan, yakni 15 tahun, sementara untuk tingkat kabupaten terdapat di Wajo, yakni 19 tahun. Dirjen menambakan, semakin lama daftar maka semakin besar ketidakpastian bagi calon jemaah haji, khususnya terkait usia dan kemungkinan berhaji. Di sisi lain, masa tunggu yang lama memunculkan pertanyaan tentang manfaat dari uang pendaftaran yang saat ini Rp25 juta per orang. “Dahulu hanya bermasa tunggu 1-2 tahun dan jemaah tidak mempertanyakan manfaat dana setor awal, tetapi kini 5-10 tahun maka pertanyaan yang muncul ke mana manfaat dana yang disetor tersebut,” kata Anggito. Kemenag juga khawatir dengan semakin besar dana yang terhimpun maka semakin besar beban pengembangan manfaat dan beragam pula pertanyaan yang muncul. Pemerintah harus
mengembangkan dana tersebut secara maksimal agar beban jemaah tidak terlalu berat karena dibantu dari dana pengembangan tersebut. Risiko lain dari terhimpunnya dana jemaah secara massif dan masa tunggu yang lama adalah depresiasi nilai mata uang karena jemaah menyetor dalam bentuk rupiah sementara pembiayaan dalam mata uang asing (dolar dan riyal). Karena itu, Kemenag akan melakukan kampanye bahwa wajib berhaji bagi seorang muslim yang sudah mampu hanya sekali seumur hidup. “Kami akan menyosialisasikannya secara massif kepada masyarakat agar paham,” kata Anggito. Bagi mereka yang mendaftar untuk kedua, ketiga dan seterusnya akan masuk dalam daftar tunggu di belakang atau bukan yang diprioritaskan Namun, di sisi lain Anggito mengingatkan bahwa berhaji sekali seumur hidup itu bukan moratorium berhaji, tetapi mengimbau dan mengatur agar masa tunggu tidak menjadi lama. Upaya lain adalah menghentikan praktik berhaji dengan dana talangan dan multilevel marketing. Praktik kedua lembaga pembiayaan berhaji tersebut dinilai melanggar prinsip berhaji, yakni hanya untuk mereka yang mampu. “Kita akan menghentikan praktik dana talangan dan MLM karena dinilai tidak memenuhi syarat berhaji,” kata Anggitto. Dikatakannya pembenahan tersebut tidak mudah karena harus mengubah pola fikir masyarakat yang merasa dimudahkan dalan berhaji meski tidak memenuhi syarat.(rep)
Realita Haji Edisi VIII/2012 11
Non-Kuota
Menyoal Dalam Terminologi Haji
S
esuai dengan keputusan sidang Organisasi Konferensi Islam (OKI), jumlah besaran kuota haji disepakati satu per seribu orang dari negara berpenduduk Islam. Artinya jika penduduk dari satu negara Islam tercatat 220 juta, maka Kerajaan Arab Saudi menetapkan warga dari negara muslim bersangkutan bersanya kuota haji sebanyak 220 ribu.
penduduk Muslim, realitasnya kebijakan pemberian kuota itu tergantung dari tuan rumah sebagai pihak penerima tamu Allah yang melaksanakan dan menyelenggarakan ibadah haji. Seperti banyak diberitakan sebelumnya, pada tahun-tahun sebelumnya pemerintah Arab Saudi selalu memberi tambahan kuota ketika pemerintah Indonesia memintanya. Baru terakhir pada 2012, Kementerian Agama yang meminta tambahan kuota sebanyak 10 ribu orang tak diluluskan. Alasan yang mengemuka dari pemerintah Arab Saudi salah satunya adalah sejumlah bangunan di sekitar kawasan Masjidil Haram dibongkar. Tegasnya, Indonesia tak mendapat tambahan kuota dan hanya mendapatkan jemaah yang berangkat tercatat sekitar 211 ribu orang, sesuai kuota.
Tak relevan
Kuota dalam pemahaman “awam” adalah jatah; jumlah yang angkanya sudah ditentukan. Dan terkait dengan penyelenggaraan haji, jumlahnya ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi selaku tuan rumah. Dalam praktek, kisaran besarnya kuota haji tak selamanya tepat mengikuti banyaknya jumlah penduduk. Data jumlah penduduk Indonesia menurut Bank Dunia tahun 2012 diperkirakan mencapai 244.775.796 jiwa. Tapi, kuota haji yang diberikan pemerintah Arab Saudi sebanyak 211 ribu orang pada 2012. Tak sesuainya kuota haji dengan jumlah penduduk muslim itu bisa terjadi karena pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengambil kebijakan terkait adanya pembongkaran di sekitar kompleks Masjidil Haram pada tahun ini. Dan, semua negara Muslim yang mengalami hal sama memaklumi hal itu. Meski sidang OKI menetapkan rumus satu permil dari jumlah Realita Haji Edisi VIII/2012 12
Lantas, dimana relevansinya dangan istilah haji non-kuota. Masyarakat selama ini memaknai haji non-kuota sebagai orang yang menunaikan ibadah haji di luar kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi. Jika demikian, mengapa pemerintah Arab Saudi tak menolak kedatangan calon haji dari tanah air. Dalam kenyataannya, ketika calon haji tiba di Bandara King Abdul Aziz, para petugas imigrasi setempat melayani dengan baik dan mempersilahkan masuk ke negeri petro dolar itu untuk menunaikan ibadah rukun kelima, yaitu haji.
Alasan petugas imigrasi Arab Saudi mengizinkan masuk ke tanah suci (sepanjang musim haji) tatkala orang bersangkutan memiliki visa haji. Dimata petugas imigrasi, kedutaan kerajaan Arab Saudi, sejatinya tak mengenal istilah haji non-kuota. Pasalnya, besaran dari jumlah kuota dan visa haji yang dikeluargkan pemerintah itu sama besarnya setiap tahun. Ketika Indonesia mendapat kuota 221 ribu orang pada tahun 2011, misalnya, tentu jumlah visa haji yang dikeluarga pemerintah Kerajaan Arab Saudi sama besarnya. Jadi, istilah haji nonkuota yang digunakan selama ini tak relevan lagi. Namun harus diakui kuota yang diberikan Kerajaan Arab Saudi tak selamanya dapat terserap. Bisa jadi angkanya mencapai di bawah 2000 orang. Peluang kuota tak terserap pun sepanjang tahun semakin besar angkanya tatkala pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota nasional bagi Indonesia. Seperti dua tahun lalu, Indonesia mendapat tambahan kuota yang mencapai 10 ribu yang kemudian oleh Kementerian Agama dengan cepat didistribusikan ke berbagai daerah. Berapa besaran angka sisa kuota tak terserap yang terjadi setiap tahun itu? Detail angkanya hanya ada di Kedutaan Besar Arab Saudi.
Oknum spekulan Yang menarik, tatkala musim pemberangkatan haji berlangsung, biasanya ada oknum spekulan bermain. Oknum tersebut melakukan pendekatan ke petugas kedutaan. Pada
momentum seperti itu, oknum spekulan berani memasang “price” satu satu seat dengan harga jual sekitar Rp10 juta. Hal ini logis, permintaan semakin tinggi tentu harga pun naik. Sesuai hukum pasar, tentunya. Dan, biasanya visa haji baru dapat dikeluarkan saat calon haji yang diberangkatkan sudah memiliki teket, ada biro perjalanan yang mengkoordinir dan memenuhi persyaratan lainnya. Kepala Bagian Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag Amin Akkas, bercerita, untuk memudahkan proses mendapatkan visa haji tersebut, biasanya oknum spekulan – yang bekerja sama dengan biro perjalanan haji bersangkutan -- sudah memboyong calon haji dari daerah ke ibukota (Jakarta). Hal ini dimaksudkan oleh oknum spekulan agar memudahkan keberangkatan jika visa haji dapat dikeluarkan kedutaan Arab Saudi. Dua tahun silam cara yang dilakukan oknum spekulan untuk mendapatkan visa haji di luar jalur Kementerian Agama banyak yang sukses. Tapi, pada 2012 ini banyak yang mengalami kegagalan. Pasalnya, menurut Amin, persaingan antar-oknum spekulan untuk mendapatkan visa haji secara langsung ke Kedutaan Besar Arab Saudi demikian ketat. Bisa jadi ketika terjadi persaingan tersebut tentu ada oknum spekulan yang gagal memperoleh visa haji lantaran tak ada lagi visa yang dapat diperjual-belikan. Maka, banyak kisah duka orang gagal berangkat haji menghias media massa sebagai akibat dari tak mendapatkan visa haji dari Kedutaan Besar Arab Saudi.
Termasuk jadi korban kedua orang tua Ayu Tingting.
Jadi, orang yang menunaikan ibadah haji dengan mendapatkan visa haji dari Kedutaan Besar Arab Saudi tanpa melalui Kementerian Agama sesungguhnya lebih tepat disebut haji nonKementerian Agama (haji non-Kemenag). Sebab, cara memperolehnya melalui antar-oknum Kedutaan Besar sebagai pemegang kuota haji ”bermain” dengan para spekulan untuk mendapatkan visa haji. Besaran kuota haji Indonesia secara internasional yang diterima Indonesia besarannya tentu sesuai (atau paralel) dengan jumlah visa yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi. Sisa kuota haji itulah yang dijadikan ”komoditas” oleh para oknum. Para oknum itu bisa meloloskan calon jemaah dan menembus pemeriksaan imigrasi Arab Saudi karena memegang visa haji. Dengan demikian istilah haji nonKemenag lebih tepat digunakan dan perlu dibakukan. Sebab, jika jajaran kementerian itu tetap saja menggunakan haji non-kuota berarti mengandung makna orang pergi haji tidak memiliki visa haji. Bukan haji non-kuota.
Realita Haji Edisi VIII/2012 13
Jutaan Manusia
PENUHI MAKKAH
J
umlah jemaah haji pada musim haji 1433 H/2012 M diperkirakan mencapai 1,8 juta orang dan untuk menyukseskan ritual haji itu pemerintah Arab Saudi terus melakukan pembenahan, seperti perluasan area tawaf, proyek pemotongan hewan dan perluasan kompleks Masjidil Haram. Mekipun saat ini sedang berlangsung perluasan area tawaf, jumlah jamaah haji diperkirakan tidak berkurang. Diperkirakan jumlah jamaah haji tahun ini sebanyak 1.8 juta orang , kata Menteri Haji Arab Saudi Bandar Hajar baru-baru ini sebagaimana dikutif Arab News. Menteri Haji pun menambahkan bahwa tahun ini merupakan musim umroh paling sukses. Tercatat sekitar 5.5 orang berumroh datang ke Arab Saudi. Dibandingkan tahun 2005 dimana ada sekitar 2.5 juta peserta umroh dan hampir setengahnya menetap di Arab Saudi melebihi masa berlaku visa umroh.
Realita Haji Edisi VIII/2012 14
Pada tahun ini, pihaknya telah mengeluarkan sebanyak 5.8 visa umroh, 5,5 juta datang ke Arab Saudi dan hanya 10.000 jamaah yang melebihi masa berlaku visa umroh dengan menetap di Saudi. Sementara itu Pemerintah Arab Saudi telah membelanjakan dana lebih dari 1 miliar Real atau sekitar 266,67 juta dolar AS untuk pembangunan proyek pemotongan hewan kurban dengan alat pemotong berteknologi mutakhir. Proyek ini bertujuan untuk membantu pendistribusian daging kurban dan dam kepada para penduduk miskin di Makkah dan sekitarnya dan masyarakat muslim di seluruh dunia. Bantu jemaah.
Proyek ini, seperti diungkap Abdullah M Umar dari KJRI Jeddah, dimaksudkan untuk membantu para jamaah haji melakukan pemotongan hewan dengan mudah. Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan haji mereka dapat berjalan dengan nyaman dan lancar. Guna menjamin kesehatan proses pemotongan, sebanyak 700 dokter hewan dikerahkan guna melakukan pemeriksaan ternak tersebut dengan diawasi oleh sekitar 400 ulama. Pembelian daging kurban dan dam ini dilakukan melalui kupon yang tersedia ‘counter’ Bank Al-Rajhi, AlAmoudi dan loket Kantor Pos Arab Saudi diseluruh Arab Saudi. Kupon juga dapat dibeli secara online melalul website www.adahi.org dengan harga sebesar 450 Real atau 120 dolar AS atau 96 Euro per kambing. Pada tahun Ialu proyek ini telah memotong sebanyak 1.000.432 ternak yang kemudian didistribusikan kepada orangorang yang membutuhkan di Arab Saudi dan kepada para orang miskin di 27 negara muslim. Pengamatan di lapangan, selama musim haji berlangsung, pemerintah kota Mekkah selalu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membersihkan kotoran maupun daging korban atau dam yang telah membusuk karena ditelantarkan begitu saja setelah dipotong. Di lapangan pihak berwenang pun sering menangkap ‘basah’ penjualan daging hasil korban/ dam ke berbagai restoran di sekitar Mekkah bahkan hingga diselendupkan ke luar Mekkah secara ilegal. (ess) Realita Haji Edisi VIII/2012 15
Menag Ajukan Tambahan Kuota Haji 30 Ribu Namun Gagal Permohonan tambahan kuota jika dipenuhi dan jumlahnya sesuai perkiraan sebanyak 10.000 maka akan diperuntukkan bagi jamaah calon haji berusia lanjut.
M
enteri Agama Sur yadharma Ali mengatakan, Indonesia masih menunggu tambahan kuota jamaah calon haji dari pemerintah Arab Saudi. “Kami masih menunggu tambahan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi dan hingga kini belum ada kabarnya,” ujar Menag saat silaturahmi dengan ribuan pegawai Kanwil Kementerian Agama Kalsel di Banjarbaru, Kamis. Ia mengatakan, sudah menyampaikan permohonan tambahan kuota haji kepada pemerintah Arab Saudi sebanyak 30.000 orang dan biasanya diberi tambahan sebanyak 10.000 orang. Menurut dia, jika permohonan tambahan kuota tersebut dipenuhi dan jumlahnya sesuai perkiraan sebanyak 10.000 maka diperuntukkan bagi jamaah calon haji berusia lanjut. “Tambahan kuota itu diperuntukkan bagi jamaah calon haji berusia lanjut terutama yang Realita Haji Edisi VIII/2012 16
berusia di atas 80 tahun yang jumlahnya terdata sebanyak 6.500 orang,” ungkapnya. Dikatakan, jumlah tambahan kuota haji itu diperkirakan tidak mencukupi karena sesuai ketentuan setiap satu jamaah calon haji berusia lanjut harus didampingi satu orang pendamping. Pendampingnya merupakan keluarga atau kerabat yang bisa menjaga jamaah berusia lanjut melaksanakan setiap rangkaian ibadah haji baik sejak keberangkatan dan selama di tanah suci hingga kepulangan. “Jika setiap jamaah berusia lanjut didampingi satu orang pendamping berarti ada 13.000 yang harus disiapkan sehingga tambahan kuota itu masih kurang,
tetapi akan dicarikan bagaimana solusinya,” kata dia. Ditambahkan, permintaan tambahan kuota haji itu dilakukan pemerintah karena jumlah jamaah haji yang paling banyak di dunia berasal dari Indonesia sehingga diupayakan penambahan kuota. Di sisi lain penambahan juga dilakukan untuk mengurangi daftar tunggu jamaah calon haji yang sudah menyetor ongkos naik haji (ONH) namun harus menunggu hingga belasan tahun untuk bisa diberangkatkan. “Tambahan kuota haji itu membantu mengurangi antrea dalam daftar tunggu sehingga keluhan jamaah calon haji dari berbagai wilayah di Indonesia yang menunggu hingga belasan tahun tidak terjadi lagi,” katanya. (AS)
CEGAH MAKANAN CALHAJ BASI, PEMERINTAH LAKUKAN STANDARDISASI
U
ntuk mencegah kemungkinan terjadinya makanan basi yang tersaji untuk jamaah, pemerintah telah melakukan sejumlah langkahpencegahan. ‘’Kami telah menetapkan sejumlah tahapan standardisasi,’’ ujar Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat, saat berkunjung ke dua perusahaan katering Madinah, Bin Yamani dan Al Amoudi. Bahrul mengungkapkan, standardisasi itu diterapkan untuk peralatan masak, orang, proses serta bahan baku, termasuk untuk urusan menu. ‘’Semua sudah masuk ke dalam kontrak dan dikendalikan oleh pengawas katering,’’ ujar Bahrul. Standar bahan baku diterapkan dengan mengirimkan seluruh bahan yang dibutuhkan sekitar dua bulan sebelumnya seperti beras dan bumbu-bumbu dapur yang didatangkan dari Indonesia. Standardisasi bahan baku juga diterapkan misalnya dengan cara pemilihan beras kualitas AA yang setara dengan beras rojolele di Tanah Air. Sayuran yang diolah pun datang setiap hari. ‘’Kalau lewat satu hari dikhawatirkan kualitasnya sudah menurun,’’ kata Bahrul. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, sejumlah komoditas didatangkan dari berbagai negara. Misalnya, daging dan ayam didatangkan dari Brasil dan ikan berasal dari Selandia Baru. Tak ketinggalan, adanya standardisasi tenaga seperti mendatangkan koki dari Indonesia. Dia menambahkan pula para koki itu akan menjadi
konsultan untuk dapur. Para koki atau para pengawas masak sendiri, lanjut Bahrul, tidak sembarangan pula direkrut. Mereka harus memiliki sertifikat memasak serta kartu kesehatan pegawai yang merupakan syarat mutlak rekrutmen. Ada pula standardisasi proses dan sanitasi yang merupakan langkah terakhir untuk menghasilkan menu makanan layak konsumsi untuk jamaah. ‘’Intinya kami akan memperketat standardisasi, termasuk pula standardisasi distribusi agar tidak terlambat diterima oleh jamaah,’’ ujarnya. Bahrul turut menegaskan, pihaknya tak akan segan memasukkan perusahaan katering dalam daftar hitam (black list) bila telah terbukti makanan dari perusahan tersebut yang memicu kasus diare pada jamaah. Sebagai langkah antisipatif lanjutan, pada kemasan kotak makan yang akan dibagikan pada jamaah tertera tulisan‘makan siang’ untuk jatah makan siang yang disertai pula dengan ketentuan batas waktu konsumsi hingga pukul 15.00. ‘’Ini agar jamaah tidak terlalu lama menyimpan makanan tersebut,’’ kata Bahrul. Selain itu, tertera pula nomor telepon yang bisa dihubungi jika terjadi masalah dalam menu atau pendistribusian makanan.(MCH/ EH)
Realita Haji Edisi VIII/2012 17
Info Kebijakan
Pendaftaran Haji Mulai Gunakan BIOMETRIK SYSTEM
Banyak manfaat dari rekam data menggunakan sistem biometrik itu, katanya. Kementerian Agama memang secara bertahap menggunakan pendaftaran haji dengan menggunakan teknologi biometrik berbasis web sehingga ke depan kemungkinan terjadi kesalahan identitas calon haji (Calhaj) dapat dieliminasi. Guna mendukung ke arah itu, Ditjen PHU secara bertahap menyelenggarakan pelatihan perekaman data menggunakan biometrik berbasis web di berbagai tempat. Drs Ahmad Baedawi M.Ed, Kasubbag
D
irjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Anggito Abimanyu menyatakan sistem perekaman data pendaftaran haji menggunakan teknologi biometrik akan menguntungkan calon haji karena dapat dipertanggungjawabkan dan dijadikan bahan kebijakan Kementerian Agama. Pernyataan Anggito tersebut dikemukakan seusai pelantikan sejumlah pejabat eselon dua di lingkungan Kementerian Agama di Jakarta, Kamis (4/10). Ia mengakui teknologi tersebut baru digunakan untuk merekam data pada pendaftaran haji dua tahun terakhir. Jadi, untuk tahun di bawah itu datanya belum menggunakan biometrik. Diharapkan data biometrik itu juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan imigrasi. Bahkan ke depan untuk dijadikan bahan kebijakan mengingat data yang ada dapat digunakan untuk mendeteksi seseorang yang pergi haji berulang kali. Kementerian itu memang sering mengimbau seseorang menunaikan ibadah haji sekali saja seumur hidup. Tujuannya untuk memberi kesempatan pada umat Islam lainnya yang belum naik haji mengingat kuota haji pun terbatas. Realita Haji Edisi VIII/2012 18
Informasi Haji di Pangkalpinang, Selasa (2/10), memantau langsung pelatihan tersebut di Pangkalpinag. Pelatihan yang diikuti sekitar 35 orang dari kabupaten/kota di Pangkalpinang itu berlangsung pada 8 sampai 9 Oktober, dibuka Kakanwil Kemenag Bangka Belitung, Prof. Dr. H. Hatamar M.Ag. Pelatihan itu sendiri akan disusul di beberapa daerah lainnya. Sistem perekaman data menggunakan biometrik banyak keuntungannya, kata praktisi IT Aman Rahiman dari Citra Natasolusi. Teknologi ini bisa mendeteksi keberangkatan seorang jemaah yang telah menunaikan pergi haji berulang-ulang. Bukan itu saja, yang lebih penting ke depan akurasi data bisa dipertanggungjawabkan dan bisa dijadikan pijakan sebagai bahan pengambil keputusan, katanya. Teknologi biometrik digunakan Ditjen PHU pendaftaran haji itu diberlakukan dalam dua terakhir. Itu memang seluruhnya.
yang untuk mulai tahun belum
Hanya sebagian dari jamaah yang didaftar. Selama dua tahun itu, menurut Baedawi, diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat sebab dapat ditampilkan secara real time. Kantor Kemenag di kota dan kabupaten ke depan sudah harus memiliki peralatan pendukung untuk itu. Karena itu, sebelum peralatan rekam data dikirim, pihaknya menyelenggarakan pelatihan. Sampai saat ini tercatat sudah 310 orang dari berbagai kota dan kabupaten ikut pelatihan perekaman data menggunakan teknologi biometrik. Untuk yang ikut di Pangkalpinang sebanyak 35 orang berasal dari daerah pemekaran seperti kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Kabupaten Supiori di Papua. Termasuk dari kabupaten di provinsi Sumut, Babel dan Aceh. Secara teknis, teknologi ini sama seperti yang digunakan e-KTP. Hanya saja untuk dewasa ini banyak> menemui tantangan terkait terbatasnya kemampuan server. Jika kekuatannya 64 kilo byte per second (Kbps), pengiriman data akan lemot. Penyebabnya data yang dikirim kapasitasnya sangat besar. Untuk mengtasinya, dapat menggunakan teknologi Enterprise Servise Bus (ESB). Teknologi tergolong baru akan banyak digunakan, kata Aman. Selain itu, teknologinya pun sudah harus mengikuti standar biometrik internasional, ICAO (International Civil Aviation Organization), katanya. (ess)
Teknologi Biometrik bisa mendeteksi keberangkatan seorang jemaah yang telah menunaikan pergi haji berulang-ulang. Bukan itu saja, yang lebih penting ke depan akurasi data bisa dipertanggungjawabkan dan bisa dijadikan pijakan sebagai bahan pengambil keputusan.
Realita Haji Edisi VIII/2012 19
Biometrik, Amirul Haj Dan Wacana
Naiknya Setoran Awal BPIH paspor palsu. Pihak berwajib sudah mengantongi identitas para pelakunya. Jelas saja peristiwa ini harus diselesaikan dan calon haji bersangkutan pun harus dimintai keterangan, kata Suryadharma Ali.
S
indikat pemalsu paspor haji terbongkar. Sebanyak 36 orang yang sudah siap-siap bertolak ke tanah suci, untuk melaksanakan ibadah haji pada musim haji 1433 H/2012 M, terpaksa batal. Pasalnya, identitas mereka di paspor diketahui tak sesuai dengan data yang ada di Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Terdeteksinya pemalsuan pasor palsu itu tak lepas dari makin baiknya sistem rekam data pendaftaran haji. Terlebih, dewasa ini dalam dua tahun terakhir, Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) menggunakan teknologi sistem biometrik. Rekam sidik jari, mata, tanda tangan dan bagian lainnya dari tubuh seseorang yang menjadi ciri khas bisa dijadikan identitas permanen. Sistem perekaman biometrik dapat dipertanggungjawabkan datanya. Pernyataan itu disampaikan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengomentari terungkapnya pembuat paspor palsu untuk jemaah haji, tatkala hendak bertolak ke tanah suci sebagai Amirul Haj di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu (17/10). Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 36 calon jemaah haji dari Mojokerto tak bisa berangkat baru-baru ini disebabkan menggunakan
Realita Haji Edisi VIII/2012 20
Tatkala dilihat fotonya, tak sesuai antara nama dan foto. Kebanyakan orang yang menggunakan paspor tersebut kebanyakan menggunakan paspor orang meninggal, sakit tak bisa berangkat haji dan halangan lainnya. Lalu foto di paspor diganti. Tetapi namanya tak diubah, utuh seperti tertera di data Siskohat. Terbongkarnya kasus tersebut berkat kejelian petugas Kemenag di lapangan. Karena itu ia menolak anggapan bahwa kasus tersebut muncul lantaran ada ‘oknum’ dari institusi kementerian itu yang ikut bermain. Justru, para petugas dari Kemenag yang mengungkap adanya paspor palsu. Hal itu terbukti tatkaka petugas Kemenag dari Surabaya mencocokan paspor jemaah yang akan bertolak ke tanah suci tak sesuai dengan data yang ada di Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). “Jika ada oknum dari Kemenag, pasti akan habis,”kata Suryadharma Ali sambil melempar tawa. Maksud dari kata habis dari Menag itu adalah pemecatan bila terbukti terlibat dalam pembuatan paspor palsu. Menag pun berjanji akan memecat oknum Kementerian Agama (Kemenag) yang terlibat dalam pembuatan paspor haji palsu,
karena tindakan tersebut jelasjelas sebagai pelanggaran hukum dan merugikan jemaah haji secara keseluruhan. Terkait jemaah haji yang menggunakan paspor palsu itu, Menag Suryadharma Ali menjelaskan, mereka itu jelas tak bisa berangkat haji karena jelas paspornya palsu. Jika ingin berangkat, maka yang bersangkutan harus mendaftar seperti juga calon haji lainnya. Sementara bagi pelaku pembuat paspor palsu harus berhadapan degan pihak berwajib, katanya. Sebelumnya Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Anggito Abimanyu menyatakan sistem perekaman data pendaftaran haji menggunakan teknologi biometrik akan menguntungkan calon haji karena dapat dipertanggungjawabkan dan dijadikan bahan kebijakan Kementerian Agama. Teknologi tersebut baru digunakan untuk merekam data pada pendaftaran haji dua tahun terakhir. Jadi, untuk tahun di bawah itu datanya belum menggunakan biometrik. Diharapkan data biometrik itu juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan imigrasi. Bahkan ke depan untuk dijadikan bahan kebijakan mengingat data yang ada dapat digunakan untuk mendeteksi seseorang yang pergi haji berulang kali. Kementerian itu memang sering mengimbau seseorang menunaikan ibadah haji sekali saja seumur hidup. Tujuannya untuk memberi kesempatan pada umat Islam lainnya yang belum naik haji mengingat kuota haji pun terbatas.
Banyak manfaat dari rekam data menggunakan sistem biometrik itu, katanya.
memimpin langsung pelaksanaan dan penyelenggaran ibadah haji di tanah suci.
Kementerian Agama memang secara bertahap menggunakan pendaftaran haji dengan menggunakan teknologi biometrik berbasis web sehingga ke depan kemungkinan terjadi kesalahan identitas calon haji (Calhaj) dapat dieliminasi.
Jemaah haji Indonesia berjumlah 211 ribu orang. Sebanyak 194 ribu haji reguler dan 17 ribu haji khusus. Amirul haj selama menjalankan tugas didampingi Hasyim Muzadi (NU), Ahmad Dahlan Rais (Ketua PP Muhammadiyah) keduanya menjadi Naib atau wakil amirul haj. Lainnya adalah anggota : M Saeroji (Sekretaris/Kakanwil Kemenag Jawa Barat), delapan anggota : Abdullah Syam, Ketua Umum LDII, Slamet Effendi Yusuf (MUI), Maman Abdurrahman (Ketua Umum Persis), Raharja Sasradiningrat (Ketua Umum Syarikat Islam), Agus Sartono (Kemenko Kesra), Kiayi Mas Subadar (Pasuruan)u , kiayi Arwani Faisoli (NU).
Guna mendukung ke arah itu, Ditjen PHU secara bertahap menyelenggarakan pelatihan perekaman data menggunakan biometrik berbasis web di berbagai tempat, kata Drs Ahmad Baedawi M.Ed, Kasubbag Informasi Haji.
Rombongan Amirul Haj Menteri Agama Suryadharma Ali selaku Amirul Haj 1433 H bersama Tim Amirul Haj lainnya, bertolak ke Tanah Suci, Saudi Arabia dari Bandara Soekarno- Hatta Jakarta, Rabu (17/10). Keberangkatan amirul haj tersebut untuk
Dalam keterangannya kepada wartawan di Bandara SoekarnoHatta, Suryadharma Ali mengatakan, hingga kini proses keberangkatan jemaah haji ke tanah suci berlangsung lancar.
Menag Suryadharma Ali yang juga Amirul Haj 1433H melambaikan tangan menaiki bus menuju pesawat yang akan mengangkut Tim Amirul Haj ke Arab Saudi, Rabu (17/10) di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Realita Haji Edisi VIII/2012 21
Namun ia mengakui ada target tak tercapai dalam penyelenggaraan musim haji 1433 H yaitu mendekatkan pondokan jemaah berjarak 2,5 km menjadi 2 km. Pasalnya, pembongkaran di seputar masjidil haram makin banyak. Konsekuensinya pondokan semakin jauh. Kendati begitu pihaknya menyediakan angkutan bagi jemaah yang pondokannya di atas 2, 5 km.
Setoran awal BPIH Suryadharma Ali juga menjelaskan seputar dana setoran awal yang belakangan ini dinilai telah dimanfaatkan pihak Kementerian Agama dan ditangani tak transparan. Soal dana setoran
Realita Haji Edisi VIII/2012 22
awal yang kemudian terkumpul dalam jumlah besar termasuk bunga banknya, menurut dia telah dimanfaatkan untuk jemaah juga. Bunga bank haji yang kemudian disebut dana optimalisasi itu telah dimanfaatkan untuk subsidi jemaah di tanah suci. Semua subsidi seperti untuk pondokan, airport tex, katering, general fee diambil dari dana optimalisasi. Menag memperkirakan dana subsidi itu mencapai Rp8,4 juta per orang. Dan tiap tahun kemampuan subsidi itu terus meningkat. Terkait dengan setoran dana awal penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), Suryadharma Ali mengaku berencana menaikkan pada tahun depan. Jika sebelumnya
untuk memperoleh seat (kursi) keberangkatan ke Tanah Suci calon jamaah harus menyetor Rp 25 juta, pada awal tahun depan naik antara Rp 30-32,5 juta. “Insya Allah tahun depan Setoran awal BPIH akan naikkan antara Rp 30 juta sampai Rp 32,5 juta, ini untuk menekan antrian,” katanya. Seperti diketahui, jumlah waiting list (daftar tunggu) jamaah haji Indonesia mencapai 2 juta orang. Dengan demikian dana setoran awal telah terkumpul mencapai lebih dari Rp 42 trilyun. Semakin besar dana setoran awal yang dikelola Kementerian Agama, semakin besar pula memberikan manfaat bagi jamaah haji Indonesia. “Jadi, semakin besar subsidi untuk jamaah,” ujarnya.
Manula Dominasi Jamaah Haji Indonesia
D
irjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito Abimanyu mengatakan, komposisi jamaah yang akan menunaikan rukun Islam kelima pada tahun ini didominasi masyarakat usia lanjut. Bahkan, sekitar 50 persen dari seluruh jamaah haji Indonesia masuk kategori beresiko tinggi (risti). “Ketentuan para jamaah dikategorikan risti ini dikeluarkan oleh teman-teman di Kementerian Kesehatan (Kemenkes, red),” jelas Anggito di Jakarta, baru-baru ini kepada pers usai pelepasan jamaah haji Indonesia. Dikatakan, komposisi jamaah haji berumur lebih dari 70 tahun mencapai 80 persen. Rekor jamaah haji tertua dipegang oleh Karto Marsaid bin Sonodrono berasal dari Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah yang kini sudah berumur 110 tahun. Dengan adanya komposisi jamaah haji tua yang lumayan banyak itu, Anggito berpesan supaya seluruh petugas haji agar meningkatkan pelayanan. Dia juga mengimbau, para jamaah haji, terutama yang berumur lanjut, tidak meninggalkan pemondokan seorang diri. Jika keluarga tidak bisa mendampingi, bisa meminta bantuan untuk didampingi petugas. Sementara itu, Menag Suryadharma Ali mengingatkan jamaah agar senantiasa menjaga kesehatan, karena ibadah
haji merupakan ibadah yang mengandalkan kekuatan fisik. “Kesehatan harus dijaga, karena cuaca disana berbeda dengan di tanah air, selain itu karena disana
bercampur dengan jamaah dari berbagai negara, bisa jadi penyakit lebih mudah datang,” pesannya. (ks)
Realita Haji Edisi VIII/2012 23
Info Daerah
Insan PAPUA BARAT Siap Berhaji
P
ersiapan penyelenggaraan ibadah haji di Papua Barat, saat ini sudah cukup matang. Dari 710 kuota jemaah calon haji (JCH) di provinsi bagian Timur Indonesia, saat ini penyelesaian dokumennya sudah mencapai 660 paspor dan DAPIH (Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji) selesai. Kini hanya tinggal 50 paspor yang belum dikirim ke Kementerian Agama di Jakarta.
dibandingkan ke Manokwari,’’ kata sarjana S1 STAIN di Palu, Sulawesi Tengah.
Bimbingan Manasik Untuk bimbingan manasik haji terhadap para jemaah calon haji, menurut Mustofa, pihaknya telah bisa melaksanakan sesuai ketentuan yang ada, yakni 6 kali di Kantor Urusan Agama (KUA) yang ada di kecamatan masing-masing, serta di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebanyak 4 kali. ‘’Insya Allah mereka sudah siap menunaikan ibadah haji secara mandiri, sesuai amanat undangundang No. 13 Tahun 2008. Selama 10 kali mengikuti bimbingan manasik itu, rata-rata mereka bisa memahami tata cara pelaksanaan ibadah haji,’’ kata Mustofa lagi.
‘’Insya Allah, minggu depan sudah selesai semuanya,’’ kata Kepala Bidang Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, H. Mustafa W. S.Ag, saat ditemui Bahar Maksum dari Realita Haji di ruang kerjanya, Kanwil Kementerian Agama Papua Barat, Manokwari Kamis 6 September lalu.
Sebagian dari para jemaah tersebut, diakui oleh Mustofa juga mengikuti bimbingan manasik di KBIH (Kelompok Bimbingan
Kuota haji Papua Barat saat ini 710 JCH. Dari jumlah itu, yang terbesar berasal dari Kota Sorong yang mencapai 226 orang, disusul dari Kabupaten Manokwari 126 orang, Kabupaten Fakfak 99 orang, Kabupaten Kaimana 48 orang, Raja Ampat 28 orang, Bintuni 26 orang, Sorong Selatan 21 orang, selebihnya dari kabupaten-kabupaten lainnya yang jumlahnya kecil-kecil. Besarnya jumlah jemaah calon haji di Kota Sorong, karena daerah itu penduduknya yang beragama Islam mencapai 99 persen, sedangkan penduduk Islam di kabupaten lainnya, minoritas. Oleh karena itu, menurut Mustofa, pembangunan Asrama Haji tidak dibangun di Kota Provinsi Papua, yakni Manokwari, melainkan di Kota Sorong. Selain itu, katanya lebih lanjut, infrastuktur serta sarana dan prasarananya cukup memadai. ‘’Airportnya sudah bisa didarati pesawat-pesawat berbadan besar, seperti Boeing 737 300 atau 400. Para jemaah calon haji dari kabupaten-kabupaten lainnya, seperti dari Sorong Selatan, Fakfak, Kaimana, Raja Ampat dan lainnya lebih mudah transportasinya ke Sorong Realita Haji Edisi VIII/2012 24
Kabid. Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, H. Mustafa W. S.Ag.
Ibadah Haji) yang ada di Kota Sorong dan Manokwari. Mereka banyak membantu para jemaah calon haji dalam bimbingan manasik haji, meski diakuinya hingga saat ini baru ada 2 KBIH di Papua Barat, yakni di Kota Sorong dan Manokwari. ‘’Banyak dari lembaga pendidikan Islam serta Majelis Taklim di Papua Barat ini yang mengajukan permohonan ijin KBIH, tetapi belum dikabulkan oleh pusat. Tempo hari berkembang wacana, ijin pendirian KBIH akan dberikan oleh Kanwil Kementerian Agama, Cuma belum ada kepastian,’’ tambahnya. Dalam kaitan dengan bimbingan manasik haji ini, Mustofa minta agar buku-buku materinya bisa dikirimkan langsung ke masingmasing Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota seluruh Papua Barat yang berjumlah 8 kabupaten dan 1 kota. Menurut Mustofa, selama ini buku-buku materi manasik haji itu dikirimkan ke Kanwil Kementerian Agama Papua Barat. Selanjutnya, pihaknya yang mengirimkan buku-buku itu ke masing-masing Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.
Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Sub Direktorat Bimbingan Jemaah, H. Asnawi Muhammadiyah mengatakan, pihaknya bisa saja mengirimkan buku-buku bimbingan manasik haji ke masing-masing Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, jika porsinya ada di Kabupaten/Kota. Sedangkan Papua Barat hingga saat ini porsinya tingkat provinsi. ‘’Ubah dulu porsi jemaah hajinya menjadi porsi Kabupaten/Kota. Kalau masih seperti sekarang, Papua Barat menggunakan porsi provinsi, ya tidak bisa. Ketentuannya begitu, tidak bisa beralasan tidak praktis, merepotkan atau lainnya,’’ kata Asnawi ketika ditemui di ruang kerjanya Gedung Kementerian Agama di Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat. (BHA)
Besarnya jumlah jemaah calon haji di Kota Sorong, karena daerah itu penduduknya yang beragama Islam mencapai 99 persen, sedangkan penduduk Islam di kabupaten lainnya, minoritas. Oleh karena itu, menurut Mustofa, pembangunan Asrama Haji tidak dibangun di Kota Provinsi Papua, yakni Manokwari, melainkan di Kota Sorong.
Ilustrasi
Untuk itu, pihaknya mengalami kesulitan, mengingat biaya pengirimannya tidak ringan. ‘’Kalau dikirim langsung dari Jakarta ke masing-masing Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, saya kira itu lebih praktis,’’ katanya lebih lanjut.
Harus Porsi Kabupaten/Kota
Realita Haji Edisi VIII/2012 25
Lonjakan Pendaftaran Haji Di
Sumatra Selatan
A
nimo masyarakat Sumatera Selatan untuk menunaikan ibadah haji makin meningkat, sementara kuota yang dijatah untuk wilayah ini masih tetap sebanyak 6.300 orang. Padahal tercatat kurang lebih mencapai 60.000 jamaah haji untuk wilayah Provinsi Sumsel yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) haji untuk keberangkatan hingga 2021. Demikian disampaikan Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kemenag Sumsel Udin Johan baru-baru ini usai pembukaan orientasi pelayanan siskohat se provinsi Sumsel di Palembang. Menurut dia data itu mengacu pada sistem komputerisasi haji yang disediakan pihaknya melalui website Kemenag Sumsel. Ia berharap seiring tingginya minat masyarakat Sumsel yang ingin menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci maka daftar tunggu itu seyogyanya juga bertambah. Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan untuk mengantisipasi panjangnya daftar antrean haji ini, termasukmenunda keberangkatan mereka yang sudah pernah menunaikan ibadah haji. “Yang mendaftar naik terus. Padahal, awal Januari 2012, baru 51.000 jamaah, sekarang sudah mencapai 60.000. Peningkata nya memang cepat sekali,” katanya.
Realita Haji Edisi VIII/2012 26
Jumlah daftar tunggu haji untuk wilayah Sumsel didominasi jamaah asal Palembang dengan jumlah mencapai 27.000 orang lebih. Ketika ditanya tentang kemungkinan adanya penambahan jumlah pemberangkatan, dia mengatakan, memang setiap tahun ada usulan yang diajukan Kanwil Kementerian Agama Sumsel. “Memang ada penambahan jatah pemberangkatan setiap tahun, tetapi jumlahnya sedikit dan tidak terlalu berpengaruh terhadap daftar tunggu yang begitu banyak,” imbuhnya. Bisanya, tambahan secara nasional dan nantinya dibagi setiap provinsi dan Sumsel hanya kebagian sedikit. Namun yang jelas, dengan banyaknya masyarakat ingin melaksanakan ibadah haji, berarti perekonomian di daerah ini terus meningkat.
Pemberangkatan calon jamaah haji Sumsel melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, karena provinsi ini sudah menjadi embarkasi haji. Selain jamaah Sumsel juga diberangkatkan calon haji dari Provinsi Bangka Belitung yang jumlahnya rata-rata 3.000 orang per tahun. Ketua Panitia Yeri Taswin mengatakan, orientasi pelayanan siskohat seprovinsi Sumsel diikuti petugas siskohat dari kemenag sumsel dan kabupaten/kota di wilayah ini. Sebagai penyampai materi antara lain Kabid Haji Sumsel Udin Djuhan, serta dari siskohat Kemenag Pusat Eko Dwi Irianto yang menyampaikan materi kebijakan teknis pengembangan siskohat dan pemanfaatannya dalam IT. (KS)
Angkutan Domestik Haji Di Kendari RP2,3 JUTA
B
iaya transportasi lokal dari Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, ke Asrama Haji Sudiang Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan, pulang-pergi sebesar Rp2,3 juta untuk setiap jamaah calon haji. Seorang calon haji di Kota Kendari, Selasa mengatakan, biaya lokal sebesar Rp2,3 juta itu dinilai cukup besar, sehingga ia berharap ada subsidi pemerintah kota untuk meringankan pembayaran transportasi lokal tersebut.
Selatan dan Bombana yang akan menggunakan jalur udara dari dan ke Kendari-Makassar juga akan membayar seprti itu,” katanya. Bahkan, kata Tamrin, di kabupaten lain seperti Konawe Selatan dan Bombana, kemungkinan lebih besar lagi dibanding dengan jamaah dari Kota Kendari, sebab ada tambahan transportasi darat dari Bombana ke Kota Kendari sebelum naik pesawat ke Embarkasi Makassar. “Biaya transportasi lokal bagi calhaj untuk setiap kabupaten kota tentu tidak sama, tergantung dari jarak tempuh dan menggunakan jasa transportasi apa,” katanya.
“Tentu kami berharap, ada subsidi pemerintah untuk biaya transportasi lokal seperti halnya dengan calon haji tahun 2011,” kata Ny Harni. Keterangan dari Kanwil Kementerian Agama Sultra menyebutkan bahwa besaran biaya lokal sebesar Rp2,3 juta itu adalah mereka yang menggunakan jasa transportasi pesawat dari Bandara Haluoleo Kota Kendari menuju Bandara Hasanuddin Makassar, dan sudah termasuk biaya pemondokan di Asrama haji Makassar sebelum bertolak ke Tanah Suci Mekah. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sultra, H Tamrin di Kendari, mengatakan, beban biaya yang dikenakan calon haji Kota Kendari itu setelah dilakukan perhitungan matang oleh panitia haji bersama seluruh calon haji saat dilakukan pertemuan dan pembekalan manasik haji di Masjid Agung AlKautzar baru-baru ini.
Pemerintah kota Kendari tahun 2011 memberikan bantuan Rp1 juta untuk setiap calon jemaah haji yang diserahkan langsung Walikota Kendari, Asrun. Jumlah calon haji Sulawesi Tenggara yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah tahun ini sebanyak 1.668 orang atau sama dengan jumlah kuota tahun 2011. Sedangakan yang sudah melunasi Biaya Perjalanan Iibadah Haji (BPIH) hingga 30 Agustus 2012 sebanyak 1.585 orang, atau sebanyak 83 orang lainnya terancam gagal menunaikan rukun islam kelima itu. (ess)
“Besaran biaya transportasi itu, bukan hanya calon jemaah Kota Kendari, tetapi ada beberapa kabupaten seperi Konawe, Konawe Realita Haji Edisi VIII/2012 27
Opini
Keseriusan Saudi
SUKSESKAN RITUAL HAJI Oleh Edy Supriatna Sjafei
Langit kota Makkah bakal tidak kalah ramainya dengan hiruk pikuk jemaah haji yang tengah melaksanakan ibadah-ibadah sunah menjelang wukuf untuk musim haji 1433 H/2012 M ini. Pasalnya, sejumlah helikopter bakal berputar-putar di atas kota suci itu guna memantau seluruh pelaksanaan ritual haji.
Helikopter – yang berputar-putar di atas kota Makkah dan sekitarnya – itu dapat dihubungkan ke pusat operasi pengendali guna memastikan pelaksanaan haji berlangsung baik di bawah kendali seorang pimpinan penerbangan di Direktorat Jenderal Perhubungan Pertahanan di Riyadh.
Pengalaman buruk Apel siaga pasukan (askar) dan pengerahan halikopter menjelang puncak haji, bagi kerajaan Arab Saudi sangat penting untuk melindungi sarana vital negeri itu. Utamanya Masjidil Haram, rumah Allah yang dibangun ribuan tahun guna mendekatkan diri umat manusia dengan sang Pencipta.
S
eperti juga pada tahun-tahun sebelumnya Kementerian Haji setempat melakukan pengamanan ketat bagi kota suci itu, termasuk Masjidil Haram sebagai pusat ibadah umat Islam. Sekitar dua juta lebih umat Islam memenuhi kota tersebut dari seluruh dunia guna melaksanakan ibadah haji. Tentu, kehadiran sejumlah helikopter tersebut bukan tanpa alasan. Kehadiran helikopter digunakan untuk memantau guna menyukseskan ritual haji. Hal ini merupakan salah satu wujud dari keseriusan pemerintah setempat untuk memberikan kenyamanan dan kekhusukan bagi jemaah dalam menjalankan seluruh rangkaian prosesi haji. Helikopter tersebut juga sebagai alat transportasi keselamatan. Termasuk juga dapat digunakan untuk pengobatan darutrat bila terjadi kecelakaan massal haji.
Realita Haji Edisi VIII/2012 28
Terlebih lagi negara itu punya pengalaman buruk, tatkala Masjidil Haram diserbu dan dikuasai sekelompok orang bersenjata pimpinan Juhaiman al-Utaibi, seorang Islamis radikal, menguasai Masjid al-Haram. Mereka memprotes kebobrokan Pemerintah Arab Saudi dan aliansinya dengan Barat. Gejolak politik di tanah suci meledak. Lalu, baku tembak antara pengikut Juhaiman dengan tentara Arab Saudi pun tak terelakkan (sinopsis buku Kudeta Makkah: Sejarah Yang Tak Terkuak). Pada peristiwa 20 November 1979, mulanya, tentara Saudi dibuat keteteran oleh perlawanan Juhaiman dan pengikutnya. Tetapi akhirnya, dengan bantuan
beberapa pimpinan militer Prancis, tentara Saudi berhasil melumpuhkan “pemberontakan” kelompok Islam radikal tersebut. Sebagai hukumannya, Juhaiman dan pengikutnya yang tertangkap hidup-hidup kemudian dipenggal kepalanya, eksekusi penggal kepala ini dilaksanakan di beberapa kota di Saudi sebagai peringatan bagi siapa pun yang berusaha makar terhadap pemerintah. Merujuk fatwa para ulama berpengaruh, Pemerintah Saudi mendakwa mereka melakukan tindakan sesat: mendeklarasikan munculnya Imam Mahdi yang tewas dalam pertempuran itu sebagai penyelamat dunia; serta menguasai dan menjadikan Masjid al-Haram, tempat tersuci umat Muslim, sebagai medan pertempuran dan kekerasan, yang sangat jelas dilarang oleh agama. Peristiwa itu menjadi bagian penting dari sejarah modern Kota Makkah. Meski demikian, kebanyakan orang, terutama kaum Muslim, tak paham apa yang sejatinya terjadi saat itu. Maklum, ketika peristiwa itu berlangsung, Pemerintah Saudi melarang keras media massa meliput dan memberitakannya. Tak hanya itu, jaringan telepon, telegram, dan surat-menyurat pun diputus. Alhasil, tak ada celah bagi siapa pun untuk dapat mengakses peristiwa itu dari luar tempat kejadian. Pada tahun 2006, dua puluh tahun kemudian, Yaroslav Trofimov berusaha menyusun kembali serpihan sejarah atas kejadian itu. Untuk menyibak detail peristiwa yang tak terkuak khalayak itu, Trofimov memburu sumbersumber penting dan tepercaya, antara lain: pelaku ‘gerakan 1979’ Realita Haji Edisi VIII/2012 29
yang masih hidup; Paul Barril, kepala misi pasukan Prancis saat itu; tentara Arab Saudi; Perpustakaan British, satu-satunya tempat di Eropa yang menyimpan pelbagai surat kabar Saudi tahun 1979; arsip Pemerintah AS dan Inggris yang berisi laporan rahasia dari para diplomat dan mata-mata; serta CIA dan British Foreign Office.Para pengamat politik dan sejarawan menganggap kejadian itu sebagai insiden lokal semata dan karena itu tak bersangkut-paut dengan peristiwa internasional yang belakangan merebak: terorisme. Tetapi penulis buku ini, Yaroslav Trofimov, berpendapat sebaliknya.
Keseriusan Saudi Kesiapan raja Abdullah bin AbdulAziz Al Saud, yang lebih senang dipanggil “Khodimul Haromain AlSyarifain” atau penjaga dua kota suci Makkah dan Madinah, bukan main-main. Raja yang jauh dari kesan otoriter seperti layaknya seorang raja yang dikenal, sangat dicintai rakyatnya. Karena itu, jika sudah berurusan dengan ibadah haji, kesiapannya pun dioptimalkan. Setiap tahun pemerintah Saudi terus memperbaiki maupun menambah kebutuhan bagi jemaah haji. Misalnya, kebutuhan tempat wudhu untuk jemaah yang dibangun di depan gerbang Raja Abdul Aziz atau gerbang Nomor 1 Masjidil Haram. Fasilitas ini memberikan banyak manfaat bagi jemaah haji ketika hendak bersuci menghilangkan hadats kecil. Sebelumnya jemaah harus pergi ke toilet bawah tanah (basement). Tempat itu selalu dipenuhi jemaah dari berbagai negara. Jadi, sulit bagi orang lain yang ingin Realita Haji Edisi VIII/2012 30
menggunakan fasilitas tersebut untuk tujuan wudhu Dengan berkerumun dan memakan waktu lama untuk berwudhu, tak mustahil ada jemaah yang telat menunaikan shalat berjemaah. Kini, dengan fasilitas itu, tentu jemaah merasa nyaman dan menghemat waktu bagi para jemaah yang hendak wudhu untuk menyucikan diri sebelum melakukan shalat. Semua itu adalah hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk melayani jamaah haji dengan cara terbaik. Begitu pentingnya ritual haji, tak salah jika Syekh Zuher Abd Hamid Sedayu, Ketua Muassasah (panitia penyelenggara haji yang ditunjuk Kerajaan Arab Saudi) Asia Tenggara, Syekh Zuher Abd Hamid Sedayu menegaskan, jamaah haji Indonesia tak pernah menimbulkan kesulitan. Pihaknya sangat mengenal karakter dan kemauan jamaah asal Indonesia. “Kami sudah berpuluh-puluh tahun melayani jamaah haji asal Indonesia. Kami sudah tahu keinginan atau keperluan yang harus diberikan kepada jamaah haji asal Indonesia,” kata Syekh Zuher di Jeddah. Syekh Zuher menjelaskan, Muassasah bahkan sudah terbiasa memberikan pelayanan kepada negara lain yang rutin memberangkatkan jamaahnya. Pihaknya pun tidak pernah membedakan pelayanan terhadap jamaah dari setiap negara. Setiap negara memiliki karakter dan keinginan berbeda dan semuanya bisa kami layani dengan baik. “Kami selalu gembira bisa melayani jamaah haji Indonesia yang jumlahnya cukup banyak.
Jadi, kami bekerja keras agar semua calon haji bisa menjalankan ibadahnya dengan baik seperti apa yang diharapkan,” ungkapnya. Pernyataan serupa juga pernah dilontarkan Syekh Hamzah Azhari, perwakilan dari Maktab, dengan bahasa Indonesia yang “pas-pasan”, mengatakan esensi haji adalah wukuf di padang Arafah. Karena itu, pihaknya berusaha maksimal memberi kepuasan kepada para jemaah. Untuk itu, Syekh Hamzah, mengaku tidak merasa malu membersihkan WC di kawasan Arafah. Ini mengandung maksud bahwa semua manusia harus merendahkan diri kepada Allah. Membersihkan tempat kotor bermakna agar diri tak sombong di hadapan Allah. Karena demikian pentingnya Arafah itu, kata Hamzah, pemerintah Kerajaan Arab Saudi tak henti-hentinya meningkatkan pelayanan. Kalau dulu jumlah rumah sakit terbatas, kini di Armina sudah ada lima. Jika dahulu di Arafah tak ada MCK (Mandi Cuci Kakus), sekarang bertebaran di beberapa tempat. Masih banyak lagi kemudahan untuk jemaah, walau biayanya triliunan dikeluarkan. Di Arab Saudi, lanjut dia, anak usia lima tahun sudah diberi pemahaman bahwa setiap tahun ada musim haji. Pada saat itulah berbagai bangsa datang ke tanah suci untuk berhaji. Anak-anak di sini diberi penjelasan bahwa mereka adalah tamu Allah yang harus diberi pelayanan. Kalaupun dalam pelaksanaan (dewasa ini) ada kekurangan, itu bisa terjadi karena ada anak satu dua yang nakal. (Ess) Realita Haji Edisi VIII/2012 31
Kronika Luar Negeri
Jemaah Haji Diminta Ekstra Hati-Hati 2 jamaah haji Indonesia, bahwa barang miliknya berupa tas yang berisi duit, dan barang-barang berharga lainnya di curi secara paksa (jambret) oleh orang yang sebelumnya tidak dikenal. Kejadian itu terjadi saat 2 jamaah akan mengambil air wudlu di Madinah. “Jadi, ketika jamaah mau mengambil air wudlu, tiba-tiba dihadang orang tak dikenal dan langsung meminta tas dengan paksa,” ujar Syaerozi Namun, dari laporan kehilangan tersebut, pihak PAM petugas haji langsung bertindak dan membuat berita acara yang langsung dilaporkan ke pihak keamanan pusat. Sehingga langsung ditindaklanjuti dan barang kembali. “Untung jamaah langsung melapor, coba kalau tidak segera melapor. Untuk itulah, kalaupun ada apa-apa jamaah haji dimohon segera melapor, memberi tahu kepada petugas haji,” tegas Syaerozi
Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayaat Berkoordinasi dengan pejabat keamanan haji Arab Saudi.
M
araknya pencurian barang milik jamaah haji Indonesia baik di Makkah maupun Madinah, dihimbau agar para jamaah haji lebih waspada dan ekstra hati-hati. Pasalnya, pencuri tidak memandang bulu dan setiap
Realita Haji Edisi VIII/2012 32
saat akan terjadi. Himbauan itu disampaikan oleh Ketua PPIH Arab Saudi Syaerozi Dimyati kepada wartawan MCH Jeddah, di Kantor Konjen Kemenag Arab Saudi, Jeddah, Jum’at, (28/9). Dikatakannya, ada laporan dari
Selain masalah pencuri, yang jamaah harus lebih ekstra hatihati lagi, kata Syaerozi, adalah masalah barang-barang di pemondokan. Karena sudah ada jamaah yang lalai merawat barang yang ada di pemondokan, yang mengakibatkan adanya kecelakaan dan merugikan jamaah lainnya. Seperti, ada jamaah yang lupa mematikan mesin pemanas, yang akhirnya membakar televisi dan lemari. “Tapi Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, karena pemadam kebakaran langsung bertindak, dan penghuni 3 kamar
langsung di evakuasi, ke kamar dibawahnya,” ujarnya Lebih lanjut Syaerozi Dimyati, mengatakan, bahwa pelayanan haji tahun ini lebih baik daripada tahun kemarin, hal itu dibuktikan dengan laporan dan bukti-bukti di lapangan. Seperti, masalah transportasi, catering, dan pemondokan. “Masalah penerbangan juga tidak ada masalah, semuanya lancar,” ungkapnya Kaupun ada diley dengan penerbangan, kata Syaerozi, masih batas toleransi tidak menjadi masalah, tapi kalau sudah keluar batas itu yang menjadi masalah. Yang dinamakan diley itukan kalau melebihi 8-10 jam, tapi kalau masih 2-3 jam masih bisa di maklumi. “Karena inikan penerbangan yang mengankut jamaah berjumlah besar,” ungkapnya Namun demikian kata Syaerozi, masalah diley kemarin, pihak penerbangan sudah memberikan alasan dan meminta maaf atas keterlambatan jamaah haji menuju Jeddah. Kalau tidak salah penyebab diley kemarin itu disebabkan karena adanya pergantian pesawat. “Insya Allah penerbangan selanjutnya tidak ada masalah,” pungkasnya.(MCH/Huda S)
Petugas keamanan Arab Saudi memantau situasi di wilayah Mekah di ruang kontrol keamanan. Sepasang suami istri jemaah calon haji asal Jatim ditangkap petugas setempat atas dakwaan melakukan aksi pencopetan yang menyasar para jemaah yang sedang tawaf dan berebut mencium Hajar Aswad. (JIBI/ SOLOPOS/Reuters) Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumut, mencari barang bawaan mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah, Rabu (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia telah tiba di Kota Mekkah dan selanjutnya langsung melakukan ibadan umrah perdana.FOTO ANTARA/Saptono/Spt/10 Kebakaran melanda Maktab 71 atau Pemondokan Haji 71, di rumah Nomor 356 kawasan Aljafariyah, Mekkah Jamaah haji kloter I menunggu barang-barang mereka yang diturunkan petugas dari bus.
Realita Haji Edisi VIII/2012 33
Saudi Alihkan Sewa Bus Haji ke Yordania dan Mesir
Al-Qurashi mengatakan komite telah membahas semua masalah ini dengan Kementerian Haji pada 6 September lalu. Dia berharap bahwa bus akan diimpor dari Mesir atau pasar tetangga lainnya untuk memecahkan masalah.
“Jika bus tidak tersedia dari Turki, pasar Mesir akan dipertimbangkan,” kata Al-Qurashi. Dia mengesampingkan beralih ke pasar Yordania karena harga yang ditawarkan terlalu tinggi. Ia menekankan bahwa krisis dapat meningkatkan harga yang dibebankan oleh perusahaan ekitar 200 perusahaan jasa bus lokal. (Arab News/MH) haji domestik Arab Saudi akan menghadapi krisis transportasi utama selama musim haji karena kekurangan bus yang disebabkan oleh masalah politik di Suriah. Hal ini dikemukakan salah satu sumber dari perusahaan jasa haji di Mekah.
S
Saad Al-Qurashi, presiden Kamar Dagang dan Insustri untuk Haji dan Umrah mengatakan bahwa persiapan untuk musim haji baru sudah berjalan, dan perusahaan telah mulai membuka counter pendaftaran. “Tapi mereka masih menunggu tempat alokasi yang ditetapkan Kementerian Haji untuk Mina dan Arafah,” katanya. Keterlambatan alokasi itu diharapkan akan diumumkan dalam waktu 15 hari mendatang. Jika tidak, maka akan mempengaruhi kerja dari perusahaan-perusahaan ini. Baru-baru ini, 754 penyelenggara haji telah bergabung untuk membentuk 421 perusahaan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dan mengurangi masalah. Namun, beberapa perusahaan masih menghadapi masalah transportasi. Perkembangan terakhir di Suriah telah mempengaruhi ketersediaan bus dari negara itu, salah satu pasar yang paling penting dan termurah untuk bus. Pasar Turki menghadapi masalah pengiriman karena penutupan perbatasan, kata sumber tersebut. Realita Haji Edisi VIII/2012 34
Malaysia Gagal Dapat Tambahan Kuota
M
alaysia tampak kecewa masuk dalam daftar 40 negara yang tidak mendapat tambahan kuota haji dari kerajaan Arab Saudi tahun ini. Hal ini dikemukakan Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Seri Jamil Khi Baharom.
Kegagalan mendapatkan penambahan kuota itu karena kerajaan Arab Saudi memegang teguh dengan prinsip kuota lama. “Semua negara diberi kuota sebanyak satu permil dari jumlah penduduk bagi setiap negara. Kita ada 28 juta orang rakyat bermakna kerajaan Arab Saudi hanya membenarkan seramai 28.000 orang jemaah saja,” katanya pada media selepas menutup Persidangan Penyelarasan Undang-undang Syarak dan Sivil ke-22. Malaysia memohon penambahan kuota sebanyak 10.000 karena jumlah daftar tunggu mencapai 982.000 orang. Artinya, jika tak ada penambahan, maka jemaah haji Malaysia harus menunggu sampai 33 tahun. Pada 12 September lalu, Tabung Haji menghantar surat rasmi buat kedua kalinya kepada kerajaan Arab Saudi untuk memohon tambahan kuota sebanyak 10.000 jemaah. (BERNAMA/MH)
Realita Haji Edisi VIII/2012 35
Hajisiana
Pria Asal Bosnia Ini Berjalan kaki Melewati 6 Negara Menuju Makkah untuk Berhaji
Seorang jamaah calon haji asal Bosnia, Senad Hadzic, 47 tahun, berhasil tiba di Makkah, Arab Saudi dengan selamat setelah menempuh ribuan mil dan melewati enam negara.
B
erangkat dari Banovic, Utara Bosnia, sejak Juni 2012 lalu. Setiap hari ia berjalan kaki 12-20 mil per hari. Ia berhasil melewati Serbia, Bulgaria, Turki, Yordania, Suriah, sebelum memasuki Arab Saudi. Ia hanya membawa perbekalan apa adanya seperti Al-Qur’an, peta dan bendera dari enam negara yang hendak ia lalui. Ia taruh perbekalan itu dalam sebuah tas. Ia juga membawa plastik guna melindungi bawaannya ketika terkena hujan.”Saya tidur di masjid, sekolah, tempat lain termasuk
rumah warga. Mereka sangat ramah dan baik. Beberapa orang bertanya padaku, apakah tidak takut jalan sendiri. Saya katakan Allah SWT bersamaku,” katanya. Spirit yang terdapat dalam jiwanya mengalahkan jarak tempuh 6.000 kilometer hingga mencapai kota suci Mekkah, Arab Saudi. Ia tiba di Makkah, Senin (22/10/2012) dalam kondisi sehat walafiat. Alasan berhaji lewat jalan kaki itu dilakukannya karena tidak mampu mengumpulkan biaya. “Sejak dulu saya berniat beribadah haji, tapi tidak mampu dengan biaya perjalanan normal seperti jamaah haji yang biasanya naik pesawat,” katanya. Selama dalam perjalanan, Senad mengaku hanya membekali dirinya dengan uang tunai sebesar 200 euro. Hingga mencapai Arab Saudi, Senad menempuh jalan berliku melewati enam negara. Akhirnya Senad sekarang bergabung dengan sekitar dua juta jamaah haji dari berbagai pelosok dunia untuk menapak tilas perjalanan suci Nabi Ibrahim tersebut. Allahu Akbar! (ant) MAKKAH (SALAM-ONLINE.COM).
Realita Haji Edisi VIII/2012 36
Jamaah Banyak Kehilangan Orientasi di Antara Gedung Tinggi
K
ebanyakan jamaah tersesat karena kehilangan orientasi saat melihat banyak gedung tinggi dan hampir sama bentuknya. Selain itu, mereka juga tidak hafal jalan masuk menuju masjid. Namun ada pula yang tersesat karena terpisah dari rombongannya. “Masjid Nabawi kan banyak pintu masuknya. Kadangkala usai shalat mereka langsung mengikuti jamaah lainnya dan ternyata keluar ke arah pintu utama. Yang nyasar tidak hanya orang-orang tua, tapi yang muda pun juga ada,” ujar Kepala Daker Madinah, Akhmad Jauhari. Jauhari
mengingatkan
agar
jamaah menandai dan mengenali lokasi sekitar tempat penginapan mereka. “Jangan langsung ibadah di Masjid Nabawi, tapi perhatikan dan tandai perumahan tempat menginap. Jangan jalan sendirisendiri, tapi harus bersama kelompok dengan menyertakan orang yang sudah mengenal lokasi,” ujarnya.
optimal melayani jamaah, termasuk mereka yang tersesat itu. “Banyak jamaah kita yang tersesat jalan dan harus segera diantarkan ke pemondokannya. Sering terjadi, jamaah yang tersesat jalan, mereka baru datang, langsung ke masjid, tanpa memperhatikan betul posisi letak pemondokannya dari tempat ibadah itu,” ujarnya.
Dia mengatakan, banyak jamaah tersesat karena baru pertama kali datang ke Tanah Suci. Mereka belum mengenal medan atau lokasi dengan baik. “Tahun ini banyak jamaah haji berusia lanjut, karena itu kita terus meningkatkan pelayanan dan antisipasi,” ujar dia.
Setiap jamaah yang sesat jalan, tutur Jauhari, diistirahatkan terlebih dulu di kantor sektor, serta dicatatkan identitas dan posisi pemondokannya. “Kita siapkan mobil, mini bus untuk mengantar jamaah yang tersesat jalan ini ke pemondokannya. Ini beroperasi 24 jam penuh” ujarnya.(MCH/ Endah Hapsari)
Para petugas haji sendiri berusaha
Realita Haji Edisi VIII/2012 37
Program Inisiatif Anti Narkoba
RAPIM KEMENAG DAN SEMANGAT ANTI KORUPSI
R
apat Pimpinan atau Rapim Kementerian Agama mengangkat tema “Memantapkan kinerja Kementerian Agama 2012”, dengan tujuan menyamakan persepsi dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan program dan kegiatan; memperluas akses layanan pendidikan tinggi keagamaan melalui Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi keagamaan.
sendiri. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik itu harus terintegrasi dengan empat pilar atau misi yang diemban kementerian itu. Keempat misi yang dimaksud adalah meningkatkan kehidupan kualitas kehidupan beragama, peningkatan kerukunan umat beragama, meningkatkan kualitas pendidikan agama, pembangunan pendidikan agama dan keagamaan, pendidikan keagamaan, dan madrasah. Termasuk upaya peningkatan kualitas layanan ibadah haji.
Juga diarahkan tersosialisasinya draf Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pendidikan Tinggi Keagamaan. Tema tersebut juga bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan umat beragama, mempercepat penyerapan anggaran, khususnya bantuan operasional pendidikan. Meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efesiensi dalam pengadaan barang dan jasa. Disertakan pula upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan opini Dalam aspek peningkatan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). kualitas seluruh misi tersebut harus terkandung di dalamnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebab, dalam proses pelaksanaannya, harus dilakukan secara transparan, efektif, efesien, dan akuntabel. Kementerian Agama memang berkepentingan mengusung tema tersebut. Terlebih institusi itu kerap dituding sebagai yang berkinerja rendah. Bahkan, menurut versi ICW, disebut Menag Suryadharma Ali memberi pengarahan pada pembukaan Rapat Pimpinan sebagai institusi terkorup. Dan Kementerian Agama tahun 2012 di aula HM Rasjidi Kemenag, Jalan MH Thamrin dengan penyelenggaraan tata N0. 6 Jakarta Pusat kelola pemerintahan yang baik, diharapkan ke depan Kementerian Agama berkinerja Mengapa isu tersebut diangkat. Tentu ada hal yang bagus. melatarbelakangi. Kementerian Agama yang lahir pada 3 Januari 1946, sesuai dengan sebutan institusi itu, memiliki misi agama dan Karena itu, tak heran, saat moral. Selayaknya Kementerian Agama menjadi teladan dalam pembukaan Rapim tersebut, penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good yang berlangsung di aula HM Rasjidi Kemenag Jalan MH governance). Thamrin N0. 6 Jakarta Pusat, Good governance adalah salah satu dari misi yang diemban Menteri Agama (Menag) Kementerian Agama. Dalam implementesinya tak bisa berdiri Realita Haji Edisi VIII/2012 38
Suryadharma Ali mengimbau seluruh aparat Kementerian Agama untuk bekerja dengan penuh komitmen, dedikasi, integrasi, keikhlasan serta kekompakan dalam organisasi dan jangan melakukan korupsi. Sementara Inspektur Jenderal Kementerian Agama, M. Jasin, mengatakan jajaran di Kemenag tidak perlu takut jika ada pihak dari institusi lain, seperti polisi, BPK, dan kejaksaan, yang datang dan meminta penjelasan atau Sekjen Kemenag Bahrul Hayat berbincang dengan sejumlah Rektor UIN pada kesaksian atas dugaan korupsi. acara Pra Rapim yang diikuti para rektor IAIN/UIN, STAIN dan Pejabat eselon I dan “Jika memang benar, tidak perlu risau atau merasa takut,” kata M. Jasin di hadapan peserta Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Agama (Kemenag) itu. Pada kesempatan itu ia memaparkan berbagai persoalan penegakan hukum di kementerian tersebut.
II Pusat, di Gedung Kementerian Agama, Jl. Thamrin, Jakarta
sebenarnya. Hal ini merupakan bagian dinamika dari demokrasi, kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag itu.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Anggito Menjawab peserta tentang Abimanyu, saat sesi tanya adanya sejumlah pihak, seperti jawab, melontarkan pertanyaan polisi, jaksa, LSM, dan BPK di seputar upaya pencegahan berbagai daerah meminta korupsi yang sering terjadi penjelasan terhadap suatu pada proses tender pengadaan persoalan yang dianggap barang dan jasa. Sayangnya, menyimpang, dia mengatakan mantan Wakil Ketua KPK itu tak bahwa hal itu harus dihadapi menjelaskan secara detail kiatdengan bijaksana. Dan, jangan kiatnya pencegahannya. merasa takut, apalagi berada “Akan tetapi, untuk setiap pada posisi yang benar. proses tender, pengawasan “Jangan merasa takut pula jika sudah harus dilakukan tatkala ditakut-takuti. Juga jangan mulai proses perencanaan,” takut dimuat di surat kabar. katanya menegaskan. Jika merasa difitnah, bisa melaporkan kepada yang Dalam proses tender, terkadang berwajib pula dengan disertai pemenangnya sudah dapat penjelasan sebagaimana ditentukan saat awal kegiatan dimulai. Deteksi penyimpangan mestinya,” kata Jasin. sudah harus dilakukan jauh hari Masyarakat perlu diberi sebelum proses perencanaan penjelasan kondisi yang dilakukan, Jasin mengingatkan.
para Pejabat eselon I dan II Kemenag yang dilantik dan diambil sumpahnya oleh Menteri Agama Suryadharma Ali pada acara pelantikan di gedung Kemenag, Jl.MH.Thamrin, Jakarta
Pencegahan korupsi ada yang dilakukan menggunakan tangan besi, seperti di Hongkong dan ada juga negara lainnya mengetengahkan pendekatan penegakan hukum. Yang jelas, korupsi harus diperangi bersama. Kementerian Agama harus menjadi barisan terdepan dalam hal pemberantasan korupsi sebagaimana ditegaskan Menteri Agama Suryadharma Ali saat membuka rapim ini, kata M. Jasin.
Realita Haji Edisi VIII/2012 39
Realita Haji Edisi VIII/2012 40