KEUANCAN MENTERI INDONESIA AEPUBL.jK
PERATURANMENTERIKEUANGAN NOMOR136/PMK.04/2010 TENTANG TATA CARA PEIVYEIISAIAN BARANGKENA CUKAI DAN BARANG-BARANGLAIN YANG DIRAMPAS UNTIJK NEGARAATAU YANG DIKUASAI NECARA DENGANRAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERIKEUANGAN,
Menimbang : bahwa dalam rangka melakranakan ketentuar Pasal 62 ayat (3) dan Pasal 66 ayat (3) Undang-Undang Nomoi 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undarg Nomor 39 Tahun 20O7, petht menetapkan Perahrran Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penyelesaian Barang Kena Cukai dan Barang-Barang l,ain yang Dirampas untuk Negara atau Yanq Dikuasai Neqarai Mengingat
Nomor11Tahun1995tentangCukai (LembaranNegara 1 . Undang-Undang RepublikIndonesiaTahun1995Nomor 76,TambahanLembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3613) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 (Lembaran Negara RePublik IndonesiaTahun1995Nomor105,TambahanLembaranNegiuaRepublik lndonesiaNomor 4755); Undang-UndangNomor 10 Tahun 1995tentang Kepabeanar (Lembaran NegaraRepublikIndonesiaTahun1995Nomor 75,TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 361.2)sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006Nomor 20, Tambahar Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4609);
3 . KeputusanPresidenNomor 56/P Tahun2010; MEMUTUSKANI Menetapkan: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENYELESAIANBARANG KENA CUKAI DAN BARANG-BARANG LAIN YANG DIRAMPASI.]NTTIKNEGARAATAU YANG DIKUASAINEGARA.
ME{IENIKA,ANoAN INDONESIA REPUBUK -2-
BABI KEIENTUANUMUM Pasal1 Dalam Pelaturan Menteri Keuanganini yang dimaksud dengan: adalahUndang-UndangNomor 10 Tahun 1. - Undang-UndangKepabeanan telah diubah dengan Undangifls *itru.tg Klpabeanansebagaimana UndaneNomor 17Taiun 2006 Z. ur,aurrl-urraurrg Cukai adalah Undang-UndangNomor -11 Tahun 1995 t"nt ttfCukui siUugainanatelah diubah denganUndang-UndangNomor 39 Tahun 2007. 3. Barang-Barang Lain adalah barang-barang yang -berkaitan ,l^gtottg a"rrgui Uututt! kena cukai seperti sarana Pengangkut yang digunakan untrik mengangkut barang kena cukai, peralatan atau mesin yang digunakan untuk membuatbarangkenacukai' 4. Tempat PenimbunanPabeanadalah bangunan dan/atau laPanganatau ternpatlain yang disamatandengar itu, yang disediakanoleh Pemerintah yangberadadi bawahpengelolaanDirektoratJenderal ai t"tttor paUea-n, Beadan Cukai unnrk menyimPanbarangyang dinyatakan tidat dikuasat' yang meniadi milik barang yang dikuasainegara,dan barang-barang Kepabeanan neeari b"tdisarkunUndang-Undang 5. Pelanggar Tidak Dikenal adalah orang yang- melanggar .ketentuan poutti:urt Perundang-undangancutai, baik ketentuan administrasi maupun ketentuanpidana,yangtidal diketahui 6. Kantor Direktorat Jmderal Bea dan Cukai yang selantutnyadisebut Kantor adalah Kantor PelayananUtama Bea dan Cukai atau Kantor Pengawasandan PelayananBea dan Cukai di lingkungan Direktorat JenderalBeadan Cukai. 7. Menteri adalahMenteri KeuanganRepubliklndonesia' BABII BARANGYANG DIRAMPASUNTUK NEGARA Pasal2 Lain yang telsangkut tindak (1) Barang kena cukai dan Barang-Barang pidana di bidang cukai berdasarkanPutusan Pengadilan yarg telah mempunyaikekuatanhukumtetapdinyatakandirampasunfuk negnra
MENIEBI KRJANOAN FEFUBUKINOONESIA -l-
l'ain sebagaimanadimaksud pada (2) ' ' Barang kena culai dan Barang-Barang pengelola ayat i1) berada di bawah pmgawasan Menteri selaku kekayaar negara Pasal3 cukai (1)Kepala Kantor temPat te4adinya tindal pidana di bidang ' ' yang menerima penyerahan barang kena cukai dan Barang-Barang Lain dinyatakan diiampas untuk negara dari jaksa selaku Pelaksana Putusan pengadilan. kena cukai dar Barang-Barang Lain (2) ' ' Atas penyerahan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuatkan berita acara Penyerahan
Pasal4 cukai dan Barang-BarangLain yang (1) ' ' Atas Penyerahan barang kena dinyat'akan atampas untuk negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), berlaku ketentuan sebagaibedkut: a. kepala Kanto! mengadministrasikan barang kena cukai dan BaranSBarang t^ain yang dirampas untuk negara dengan baik dan benar; dan dt b. kepala Kantor menimbun barang yang dilamPas -untuk negara TemDat Penimbunan Pabean atau temPat Penimbunan lain yang berfiingsi sebagaiTemPatPenimbunanPabeanyang ditetapkan oleh kepala Kantor atas nama Menteri. (2) Penyelesaian atas barang kena cukai dan Barang-Barang Lain yang dirampas untuk negar4 ditetaPkan sebagaibe kut: a. terhadaP barang kena cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1i humf t, ttu*t l, dan huruf c Undang-Undang Cukai harus dimusnuhkan oleh pejabat bea dar cukai atau oleh pilnk lain di bawah pengawasan Pejabatbea dan cukai; b. terhadap barang kena cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (li huuf d Undang-Undang Cukai dan Barang-Barang lzin, penetapanPeruntukanlebih lanjut ditetaPkanoleh Menteri (3) Atas pemusnahan barang kena culai dan/atau BaranS-Baran8Lain sebagaimana dimaksud Pada ayat (2) dibuatkan bedta acara pemusnahan.
KEUANOAN MENTERI INDONESIA REPUELIK
BABIII DARI BARANGYANG DIKUASAINEGARAYANG BERASAL PELANGCARTIDAK DIKENAL Pasal5 Pelanggar (1.) Barang kena cukai dan Bararg-BarangLain yang.beJasal,dari Tidak Dikenal dikuasai negara dan berada di bawah Pengawasan Direktorat Jenderal Beadan Cukai ayat (1) (2) Barans vang dikuasai negara sebagaimanadimaksud Pada' 'dit"miuikatt yang di TenPat Penimbunan Pabean atau temPat larn oleh Uu.forigri tuUugui Telnpat Penimbunan Pabean yang ditetaPkan kePala Kantor atas nama Menterl Pasal6 Barang-BarangLair yang berasal dari (1 ' ') Terhadap barang kena cukai dan PelangglrTidak"Dikenal,setelah14 {emPatbelaslhan selakdikuasai rnilik negar-a"petanggu-ya tetap tidak diketahui, dinyatakan meniadi negara. I ain (2) lebihlaniutdari barangkenacukaidan Barang-Barang ' ' Penvelesaian yang ainyatalan mmiadi milik negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan seba8aiberikut: 2 a. terhadaP barang kena cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal harus avat (1) hunil ul t *ut U, dan huruJ c Undang-Undang Cukai oleh peiabat bea dan cukai atau oleh pihak lain di dttdti^hk"" bawah pengawasanpeiabatbeadan cukai; Pasal 2 b. terhadap barang kena cukai sebagainana dimaksud dalam ayat (1j hurul d Undang-Undang Cukai dan Barang-Barang Latn' p'enetapun peruntukar tebih lanjut ditetaPkan oleh Menteri dengan -"^oerhrtikan o"utan Direktur JenderalBeadan Cukar c. terhadaP Barang'Balang l-ain beruPa; 1. barang yang telah busuk, Penyelesaiannya dilakukan dengan cara dimusnahka0 2. barang yang cePat busuk, lekas rusak, berbau tidak sedap yang daPat menggan8Su kesehatan dan/atau lingkunEan atau UeiUatraya,penyetisaiarutya dilalukan dengan cara dimusnahkan; 3, barang lain selain sebataimana dimaksud pada angka 1 dan angka- 2, penetapan peruntukan lebih lanjut ditetapkan oleh Menteri dengan memperhatikan usulan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
KEUANCIAN MENTERI NDONESIA FEPUAUK
Barang-Bamng Latn (3) Atas Pemuenalnn barang kena cukai dan/ atau berita acara sebagaimana dimaksud Pada ayat (2) dibuatkan pemuenahan. BAB IV BERAS'qIBARANG KENA CUKAI YANG DIKUASAI NEGARA YANG DARI PEMruK YANG TIDAK DIKETAHUI ' Pasal7 kewajiban cukainya' yang (1) ' ' Barang kena cukai yang belum diselesaikar pem tnya tiaat ait*afrui, dinyatakan dikuasai negara dan berada di Luwah put gawusan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai negara sebagaimana dimaksud pada (2) ' ' Barang kena cukai yang dikuasai ayat () diternpatkan di Tempat Penimbunan Pabean atau temPat lain yu"g'b"tfu"g"i sebagaiTemPat Penimbunan Pabean yang ditetaPkan oleh keoala Kantor atasnama Mented. PasalI secara-resmi pada Kantor (1) ' ' Kepala Kantor harus segeramengumumkan ya.ig bersangkutan mengenai kewa.iiban bagr pemilik barang kena cukai u^i ai*"*iui neqara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7' untuL ineriyelesaikankeialibannyi dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak dikuasai negara. (2) Apabila dalam jangkawaktu sebagaimanadimaksud pada ayat (1)' yang bersangkutan tidak menyelesaikan kewajibannya, balang kena cukal dinyatakan menjadi milik ne6ara. Pasal9 kena cukai yang.dinyatakan (1) ' ' Penyelesaian lebih lanjut dari barang meniadi milik negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) ditetapkan sebagaibe kut: a. terhadap barang kena cukai sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) hurul a, huruf b, dan huruJ c Undang-Undang Cukai harus dimusnahlan oleh pejabat bea dan cukai atau oleh prhak lain di bawah pengawasan pejabat bea dan cukai; b. terhadap barang kena cukai sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) hurul d Undang-Undang Cukai, PenetaPan Peluntuka! lebih laniut ditetapkan olt*r Menteri dengan memperhatikan usulan Direkt$ Jendelal Beadan cukai'
KEUANOAN MENTEFI INOONESIA REPUBLIK
(2) Atas pemusnalan barang kena cukai sebagaimanadimaksud Pada ayat (1) dibuaikan berita acarapemucnahan.
BABV BARANGYANG MENJADIMILIK NEGARA Pasal10 (L) Barang-barang sebagaimara dimalsud dalam Pasal 2 ayat (l), Pasal 6 ayat (1), dan Pasal8 ayat (2) dinyatalan sebagaibarang yang menja.li milik negara yang nerupakan kekayaan negara. (2) Barang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disimpan di TemPat Penimbunan Pabean atau tempat lain yang berfungsi sebagai TemPat Penimbunan Pabean yang ditetapkan ole h kepala Kantor atas nama Menteri. (3) Direktur Jenderal Bea dan Cukai menyampaikan kepada Mented daftar bamng milik negara atas barang kena cukai sebagaimanadimaksud dalam Pasal4 ayat (2) hurul a Pasal6 ayat (2) huruf a dan Pasal9 ayat (1) huruJ a beserta usulan untuk dimusnahkan. (4) Dlektur JenderalBeadan Cukai menyampaikankepada Menteri daftar barang milik negara atas barang kena cukai dan Barang-Barang Lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, Pasal 6 ayat (2) huruJ b dan huru{ c angka 3, dan Pasal 9 ayat (1) huruf b beselta usulan urttul< dilelang dihibalkan, dimusnahkan, dan/atau ditetapkan status Penggunaannya. (5) Menteri atau Peiabat yang dituniul
(1) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan pencatatan atas barang milik negara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dalam buku catatan barang rnilik negara.
(2) Direktorat JenderalBeadan Cukai melaporkan pencatatanbarang milik negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Mented melalui Direktur Jenderal Kekayaan Negara,
Pasal12 (1) Dalam rangka penyusunarneracaPemerintahPusat dan penetapan peruntukan
terhadap batang milik negara, dilakukan
barangmilik negara.
penilaian terhadap
MAN]ER|KEUANGAN INDONESIA BEPUBLIK
-t(2) Penilaian tidak dilakukan terhadap barang milik negara yarg ditetaPkan peruntukarurya untul< dimusnahkan' milik negara eeblgalTana^dr:Yksud pada (3) *' Penilaian terhadaP bararg dapat diiakuk; oleh iirektorat |inderal Bea dan Cukai dan "y"iirl, melibaikan irutarui tetkait atau Penilai independen' pada (4) Penilaian terhadap barang milik negara sebagaimana dimaksud berdasarkan ayat (3) dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar terkait, harga Pasar, atau sumber inJormasi harga lainnya' atnitm dengan mempertimbangkin kondisi barang Pada saat Penilaian PasalL3 Banng milik negara yang telah ditetaPkan peruntukarnya oleh Menteri dan taah ailaksanakan, dihapus dari buku catatan barang milik negara
Pasal14 Pelaksanaanlelang pernusnahan,hiba\ dan PenetaPanstatus PenSSunaan -ilik t "ga"u sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 ayat terhadap barang -sesuai dengan Peratula! perundang-undangan di bidang (1). dilatculan pengelolaanbarangmilik negara. BABVI KEIENTUAN LAIN-LAIN Pasal15 Penyelesaian barang kena culai dan/atau Barang-Barang Lain yang dirarnpar untuk negaraatau yajrg dikuasai negarayang berasaldari impor dilakukan berdasarkanUndang-UndangKepabeanan BABVI PENUTUP Pasal16 Pada saat Peretuan Mmteri Keuangan ini mulai berlaku, KePutusan Menteri Keuangan Nomor 322/KMK.05/1996 tentang Tata Cara PenyelesaianBarang Kena Cukai dan Barang Lain Yang Dirampas Untuk NegaraatauYangDikuasaiNegara,dicabutdan dinyatakantidak berlaku.
MENTERI KEUANOA}i BEPUAUK NDONESIA -8,
PasallT Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diuadangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memeiintahkan Pengundangan Peraturan Mented Keuangan ini dengan menemPatkannya dalam Berita Negara ReDublikIndonesia.
Ditetapkandi Jakarta P a d at a n g g a l 2 9 J u l i
2010
MENIERIKBUANGAN, rrdr AGUSD,W,MARTOWARDOJO
Diundangkandi Jirkarta padatarggal 29 Jull 2010 MENTERIHUKUM DAN HAK ASASIMANUSIA, ttd.
PATRIALISAKBAR BERITANECARAREPUBLIKINDONESIATAHUN 2OIONOMOR363 Salilla.nsesuaideltgallaslinya,
'
Adelina Si
NIP 19660603