Pendekatan Open-Ended dalam Pembelajaran Matematika
Jarnawi Afgani
6/2/2010
Jarnawi Afgani
Coba Tebak, Gambar Apa?
6/2/2010
Jarnawi Afgani
Pr i nci pl es of Mat hemat i cs e T achi ng & Lear ni ng • Actively involve • Metacognition students affects learning • Learning is • Teacher attitudes developmental. are vital • Build on previous • Experiences learning influence anxiety • Communications is • Gender aptitudes integral are equal • Good questions • Retention can facilitate learning improve • Manipulative aid learning 6/2/2010 Jarnawi Afgani
Mengembangkan kemampuan berfikir Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berfikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Diperlukan ketrampilan guru dalam mendesain tugas-tugas siswa. Sebagai contoh, pertanyaan dalam bentuk ”Apa yang terjadi jika....” lebih baik daripada pertanyaan ”Apa, berapa, kapan....”. 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang didalam kelas. Hal ini dimaksudkan untuk memberi motivasi untuk bekerja lebih baik, serta menimbulkan inspirasi bagi siswa lainnya
6/2/2010
Jarnawi Afgani
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan (fisik, sosial dan budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Pemanfaatan lingkungan dilakukan untuk mengembangkan kemampuan mengamati, mencatat, merumuskan pertanyaan, menyusun hipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan lain sebagainya. 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Memberikan umpan balik Memberi komentar ttg kelebihan dan kelemahan hasil berfikir siswa akan memberi dampak meningkatnya kepercayaan diri siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya di masa yang akan datang. Untuk itu, guru perlu konsisten untuk memeriksa tugas-tugas siswanya dengan memberi komentar dan saran. 6/2/2010
Jarnawi Afgani
• Membedakan antara aktivitas fisik dan mental Kita tidak boleh dulu puas ketika melihat para siswa sibuk bekerja dan bergerak untuk berdiskusi satu dengan lainnya. Hal yang perlu diperhatikan oleh guru adalah bagaimana tumbuhnya persanaan tidak takut siswa dalam mengemukakan idenya. Ia tidak lagi takut ditertawakan, dimarahi, takut disepelekan, atau takut dimarahi. 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Proses yang diadopsi dari Ernest (1990) 6/2/2010 Pembelajaran Matematika Jarnawi Afgani
Problem solving
Knowledges and skills
Before instruction
During Instruction
After Instruction
Typical learning retention curve 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Pendekatan Open-Ended
Pendekatan Open-ended muncul sebagai suatu upaya pembaharuan pendidikan matematika di Jepang yang dipelopori oleh Shigeru Shimada, Toshio Sawada, Yoshiko Yashimoto, dan Kenichi Shibuya (Nohda, 2000). Munculnya pendekatan ini sebagai reaksi atas pendidikan matematika sekolah saat itu, yakni “issei jugyow” (frontal teaching); guru menjelaskan konsep baru di depan kelas kepada para siswa, kemudian memberikan contoh untuk penyelesaian beberapa soal. 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Apa contoh perilaku siswa yang dapat mengukur kemampuan tingkat tinggi siswa secara objektif ? Jika penilaian dilakukan melalui tes tertulis biasa, bagaimana mengukur kemampuan tingkat tinggi siswa? Dengan kata lain, dapatkah siswa yang memperoleh hasil yang baik pada tes mencerminkan atau menggambarkan perilaku yang dimaksud? 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Pengetahuan, ketrampilan dan cara-cara berfikir merupakan komponen-komponen yang penting dari berfikir tingkat tingi, tetapi dapatkah komponen-komponen ini dikembangkan lebih lanjut dengan menambah pengajaran ?
6/2/2010
Jarnawi Afgani
Untuk menjawab pertanyaan kedua di atas, diperlukan suatu pandangan bagaimana menyiapkan situasi permasalahan sehingga dapat memobilisasi kemampuan matematika siswa.
Open-ended problems.
Alasannya adalah ketika siswa menganalisis masalah yang menghasilkan solusi tunggal, ada dua kemungkin yang terjadi, yaitu: situasi yang serta merta; karena siswa telah mempelajarinya, kecil kemungkinan mendapatkan cara berfikir yang disukai mereka.
6/2/2010
Jarnawi Afgani
Prinsip Pendekatan Open-Ended Situasion A Formulating a problem mathematically
Original Problem
6/2/2010
Situasion B Investigation various approach to the formulated problem
Situasion A Posing advanced problems
Solving 1
Next problem 1
Solving 2
Next problem 2
Solving 3
Next problem 3
Jarnawi Afgani
Dalam prakteknya kegiatan pendekatan open-ended ini harus mencakup tiga hal, yakni :
kegiatan siswa terbuka kegiatan matematik adalah ragam berfikir kegiatan siswa dan kegiatan matematik merupakan satu kesatuan
6/2/2010
Jarnawi Afgani
Contoh:
Tiga tim A, B dan C mengikuti perlobaan marathon. Setiap tim terdiri dari 10 pelari. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : Rangking 1 pelari
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15
Tim pelari
B
A
C
B
B
C
A
C
C
A
C
B
A
A
B
Rangking 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 pelari
Tim pelari
6/2/2010
B
C
A
C
B
C
B
Jarnawi Afgani
B
A
C
A
A
A
C
B
Mengkonstruksi Masalah Jenis 1. menemukan hubungan. Siswa diberi fakta-fakta sedemikian hingga siswa dapat menemukan beberapa aturan atau pengaitan yang matematis. Contohnya sebagai berikut :
Team
Main
Menan g
Kalah
Seri
Nilai
Rasio
A
25
16
7
2
50
0.696
B
21
11
8
2
35
0.579
C
22
9
9
4
31
0.500
D
22
8
13
1
25
0.381
D
22
6
13
3
21
0.316
6/2/2010
Jarnawi Afgani
Tabel tsb menunjukkan catatan lima team sepak bola. Coba kamu cari pengaitan atau aturan yang menghubungkan antara nilai-nilai pada kolomkolom tersebut. Tuliskan cara atau strategi penyelesaiannya !
Jenis 2. Mengklasifikasi. Siswa ditanya untuk mengklasifikasi yang didasarkan atas karaktersitik yang berbeda dari beberapa objek tertentu untuk memformulasi beberapa konsep matematika. Contohnya sebagai berikut :
B
A
E
F
C
G
D
H
Pilih satu atau lebih bangun yang memiliki ciri/karakteristik sama dengan gambar bangun B dan tuliskan ciri-ciri yang sama tersebut. Catatan : Biasanya siswa hanya ditanya, mana tabung, bola, limas, prisma dan lain-lain.
6/2/2010
Jarnawi Afgani
Jenis 3. Pengukuran. Siswa diminta untuk menentukan ukuran-ukuran numerik dari suatu kejadian tertentu. Siswa diharapkan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan matematika yang telah dipelajarinya. Contohnya sebagai berikut :
Misalkan tiga orang siswa melemparkan 5 buah kelereng, yang hasilnya nampak pada gambar di atas. Dalam permainan ini, pemenangnya adalah siswa yang pencaran hasil lemparannya terkecil. Derajat pencaran menurun dalam urutan A, dan C. Pikirkan beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menentukan derajat pencaran. 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Pola Penyajian • Sajikan permasalahan melalui situasi fisik yang nyata dimana konsep-konsep matematika dapat diamati dan dikaji oleh siswa • Soal-soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan hubungan dan sifat-sifat dari variabel dalam persoalan itu • Sajikan bentuk-bentuk atau bangun-bangun (geometri) sehingga siswa dapat membuat suatu konjektur.
6/2/2010
Jarnawi Afgani
6/2/2010
Sajikan urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat menemukan aturan matematika. Berikan beberapa contoh kongkrit dalam beberapa kategori sehingga siswa bisa mengelaborasi sifat-sifat dari contoh itu untuk menemukan sifat-sifat yang umum. Hadapkan siswa pada suatu kelompok soal atau masalah yang mempunyai beberapa sifat yang sama. Suruh siswa untuk menyelesaikannya dan kemudian
Jarnawi Afgani
Kelebihan Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara lebih aktif serta memungkinkan untuk mengekspresikan idenya Siswa memiliki kesempatan lebih banyak menerapkan pengetahuan serta ketrampilan matematika secara komprehensif 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Siswa dari kelompok lemah sekalipun tetap memiliki kesempatan untuk mengekspresikan penyelesaian masalah yang diberikan denga cara mereka sendiri Siswa terdorong untuk membiasakan diri memberikan bukti atas jawaban yang mereka berikan Siswa memiliki banyak pengalaman, baik melalui temuan mereka sendiri maupun dari temannya dalam menjawab permasalahan
6/2/2010
Jarnawi Afgani
Kelemahan Sulit membuat atau menyajikan situasi masalah matematika yang bermakna bagi siswa Sulit bagi guru untuk menyajikan masalah secara sempurna. Seringkali siswa menghadapi kesulitan untuk memahami bagaimana caranya merespon atau menjawab permasalahan yang diberikan 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Karena jawabannya bersifat bebas, maka siswa kelompok pandai seringkali merasa\ cemas bahwa jawabannya akan tidak memuaskan Terdapat kecenderungan bahwa siswa merasa kegiatan belajar mereka tidak menyenagkan karena mereka merasa kesulitan dalam mengajukan kesimpulan secara tepat dan jelas. 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Penilaian Fluency terkait dengan berapa banyak solusi yang dapat dihasilkan oleh siswa. Satu respon siswa atau kelompok yang benar dihargai 1 poin, sehingga nilai yang diperoleh siswa adalah total dari seluruh solusi yang dihasilkan oleh siswa. Flexibilty terkait dengan berapa banyak ide-ide matematis berbeda yang ditemukan/dimunculkan oleh siswa. Solusi yang benar yang dihasilkan siswa terbagi dalam beberapa kategori. Jika dua buah solusi atau pendekatan mempunyai ide matematika yang sama, maka dianggap sebagai satu kategori. Banyaknya ketagori yang muncul disebut respon positif. Jumlah ndari kategori ini mengindikasikan flexibitly. 6/2/2010
Jarnawi Afgani
Originality terkait dengan derajat keaslian ide siswa. Jiak siswa atau kelompok memunculkan ide yang unik, tingkat keorsinilannya dihargai tinggi. Guru harus memberikan skor yang tinggi untuk kemampuan berfikir matematik tingkat tinggi.
6/2/2010
Jarnawi Afgani
LESSON PLAN Contoh Lesson Plan
6/2/2010
Jarnawi Afgani
6/2/2010
Jarnawi Afgani