PEDOMAN PENDIDIKAN Program Studi Farmasi Tahun Pendidikan 2009/2010
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jalan Veteran, Malang - 65145 Telp. (0341) 551611 Pes. 213, 214 : 569117, 567192 Fax. (62) (0341) 564755 Email :
[email protected] http://farmasi.fk.ub.ac.id
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
PENGANTAR Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2009/2010 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan Dekan Nomor 046/SK/J10.1.17/AK/2009 tanggal 13 Agustus 2009 dengan tujuan untuk menyampaikan informasi proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Buku ini merupakan pedoman bagi seluruh Jurusan/Program Studi di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya TA 2009/2010 yaitu : Jurusan Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter, Jurusan Ilmu Keperawatan, Jurusan/Program Studi Ilmu Gizi, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Program Studi Pendidikan Bidan, dan Program Studi Farmasi. Beberapa esensi yang terdapat di dalam buku ini antara lain adalah Landasan Hukum Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Sistem Pendidikan, Pelaksanaaan Pembelajaran, Evaluasi Keberhasilan, serta Penunjang Keberhasilan Studi. Buku ini menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika yang meliputi staf pengajar, mahasiswa dan administrasi serta semua pihak yang terkait yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di Fakutas Kedokteran Universitas Brawijaya. Mengingat perkembangan pendidikan yang dinamik, maka pada Buku Pedoman ini dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan, Ttd. Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK,MKes. NIP. 19480724 198003 1 002
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA No. 046/SK/J10.1.17/AK/2009 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN JURUSAN / PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2009/2010 DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Menimbang
:
1. Bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendidikan akademik diperlukan suatu pedoman sebagai acuan pelaksanaannya. 2. Bahwa sehubungan dengan butir (1) diatas, perlu diterbitkan keputusan Dekan tentang Pedoman Pendidikan jurusan/program studi S1 yang memberikan arah pelaksanaan pendidikan akademik di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.
Mengingat
:
1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 045/U/2002 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi. 4. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 5. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 080/O/2002 tentang Statuta Universitas Brawijaya. 6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 028/SK/2007 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. 7. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor:
269A/SK/2009 tentang
Pedoman Pendidikan Univeritas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama
: :
Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik
2009/2010
sebagai
acuan
Civitas
Akademika
di
seluruh
Jurusan/Program Studi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Kedua
:
Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010 diperuntukkan bagi mahasiswa S1 angkatan 2009/2010 sedangkan bagi mahasiswa angkatan sebelumnya mengacu pada pedoman pendidikan sesuai dengan Tahun Akademik ketika yang bersangkutan masuk/terdaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Ketiga
:
Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Pendidikan ini diatur dalam peraturan tersendiri.
Keempat
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan perbaikan seperlunya apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di Pada tanggal
: Malang : 13 Agustus 2009
Dekan, ttd Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK.,M.Kes NIP . 19480724 198003 1 002 Tembusan : 1. Rektor Universitas Brawijaya 2. Segenap Dekan di Lingkungan Universitas Brawijaya 3. Direktur RSU dr. Saiful Anwar Malang 4. Segenap Anggota Senat di Lingkungan FKUB 5. Segenap Ketua Jurusan FKUB 6. Segenap KPS S1 di Lingkungan FKUB 7. Ketua Gugus Jaminan Mutu FKUB 8. Segenap Ketua Unit Jaminan Mutu di Lingkungan FKUB 9. Segenap Ka.Lab. FKUB 10. Ketua BEM FK Unibraw
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
ii
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BARAWIJAYA ..............
iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................................
v
PIMPINAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ............................................ vii KONTRIBUTOR ................................................................................................................... viii VISI MISI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ..................................................................................... ix VISI, MISI DAN NILAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ..........................
x
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI ......................................................................................... xii KALENDER AKADEMIK ........................................................................................................ BAB I : LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN ................................... BAB II : SISTEM PENDIDIKAN ...................................................................................... A. Pengertian .............................................................................................. 1. Kompetensi .............................................................................................. 1.1. Batasan dan Elemen Kompetensi ................................................... 1.2. Standar Kompetensi ........................................................................ 1.3. Standar Kompetensi Apoteker ....................................................... 1.4. Dasar Pengukuran Kompetensi ...................................................... 1.5. Tingkat Kemampuan ....................................................................... 2. Kurikulum ................................................................................................ 2.1. Batasan Kurikulum .......................................................................... 2.2. Kurikulum Berbasis Kompetensi ..................................................... 2.3. Model Kurikulum ............................................................................ 2.4. Isi Kurikulum ................................................................................... 2.5. Struktur, Durasi, dan Komposisi Kurikulum .................................... 2.6. Skema Struktur Kurikulum .............................................................. 2.7. Kodifikasi Matakuliah, Bahan Ajar Matakuliah .............................. 2.8. Kurikulum Program Pendidikan Profesi Farmasi (Apoteker) ......... 2.9. Tugas Akhir ..................................................................................... 2.10. Kuliah Kerja Nyata .......................................................................... 2.11. Ujian Program Profesi Apoteker ..................................................... B. Administrasi Pendidikan .......................................................................... C. Pelanggaran Akademik ............................................................................ D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana ......................................................
xii 1 3 3 3 3 3 4 4 7 9 9 9 9 9 10 12 12 17 18 19 20 20 20 20
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
BAB III
:
PERAN, FUNGSI, KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ............. A. Peran dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran ........................ 1. Pimpinan Fakultas ............................................................................ 2. Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas ................................................ 3. Unit Jaminan Mutu (UJM) Program Studi .......................................... 4. Fungsi Pharmaceutical Education Unit (PEU) ..................................... 5. Program Studi ................................................................................... 6. Laboratorium .................................................................................... 7. UPT Lab skill & Laboratorium Sentral Biomedik ................................ 8. Urusan Administrasi Akademik Program Studi .................................. 9. Penanggungjawab Matakuliah (PJMK) .............................................. 10. Kelompok Pengajar ........................................................................... 11. Mahasiswa ....................................................................................... B. Koordinasi Penyelenggaraan Pembelajaran ............................................. C. Struktur Organisasi Program Studi ………………………………………………………. D. Koordinasi Mata Kuliah Program Studi………………………………………………….
21 21 21 21 21 22 22 24 25 25 26 26 27 28 31 32
BAB IV
:
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ............................................................ A. Silabus Pembelajaran .............................................................................. B. Waktu dan Tempat Pembelajaran ........................................................... C. Strategi Pembelajaran ............................................................................. D. Model Pembelajaran ...............................................................................
33 33 33 34 34
BAB V
:
EVALUASI KEBERHASILAN .............................................................................. A. Nilai Lulus ................................................................................................ B. Pembobotan ........................................................................................... C. Tahapan Evaluasi ..................................................................................... D. Predikat Kelulusan ...................................................................................
39 39 40 40 42
BAB VI
:
PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI ................................................................ A. Ujian Perbaikan ....................................................................................... B. Semester Pendek ..................................................................................... C. Ujian Khusus ............................................................................................ D. Semester Khusus ..................................................................................... E. Kepenasehatan Akademik ....................................................................... F. Bimbingan Konseling ...............................................................................
43 43 43 44 45 45 47
BAB VII :
PENUTUP ....................................................................................................... 48
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Pimpinan dan Staf Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Dekan
: Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK.,M.Kes
Pembantu Dekan I
: Prof.Dr. Edi Widjajanto,dr.,MS.,SpPK(K)
Pembantu Dekan II
: Dr. Setyawati Soeharto,dr.,M.Kes
Pembantu Dekan III
: M.Hanafi,dr.,MPH
Jurusan / Program Studi
:
1. Jurusan Kedokteran / Program Studi Pendidikan Dokter Ketua
: Dr. Karyono Mintaroem,dr.,SpPA
Sekretaris
: Dr. Sri Winarsih,Apt,MKesi
2. Jurusan Ilmu Keperawatan Ketua
: Subandi,dr.,M.Kes.,DAHK,PA(K)
Sekretaris
: Ahsan,S.Kp,M.Kes
3. Jurusan / Program Studi Ilmu Gizi Ketua
: Dr. Endang Sri Wahyuni,dr.,MS
Sekretaris
: dr. Bambang Prijadi,MS
4. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Ketua
: drg. M.Chair Effendi,SU,SpKGA
Sekretaris
: drg. R.Setyohadi,MS
5. Program Studi Pendidikan Bidan Ketua
: dr. Mokhamad Noryanto,SpOG
Sekretaris
: dr. Rita Rosita,M.Kes
6. Program Studi Farmasi Ketua
: Drs.Bambang Sidharta,Apt.MS
Sekretaris
: Dr. Atikah,Apt,MSi
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Kontributor Buku Pedoman Akademik TA 2009/2010 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan Pembantu Dekan I Pembantu Dekan II Pembantu Dekan III
: : : :
Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK,M.Kes Prof. Dr. Edi widjajanto,dr.,MS,SpPK (K) Dr. Setyawati Soeharto,dr.,M.Kes M.Hanafi,dr.,MPH
Jurusan Pendidikan Dokter Ketua Jurusan : Dr. Karyono Mintaroem,dr.,SpPA Sekretaris Jurusan : Dr. Sri Winarsih Apt. MKes Anggota : dr. Andi Ansharullah, dr.,DAAK Dr. Nurtjahjo Budi Santoso,SpA (K) dr. Harijanto,MSPH dr. Roekistiningsih,MS,SpMK Jurusan Keperawatan Ketua Jurusan : dr. Subandi,M.Kes,DAHK PA (K) Sekretaris Jurusan : Ahsan,S.Kp,M.Kes Anggota : Asti Melani Astari,S.Kp,M.Kep,SpMat Dian Susmarini,Ns.,S.Kep,MN Tina Handayani,Ns.,S.Kep Dina Dewi Sartika Lestari,Ns.,M.Kep. Dewi Kartikawati, Ns.,S.Kep Jurusan Gizi Kesehatan Ketua Jurusan : Dr.dr. Endang Sriwahyuni,MS Sekretaris Jurusan : dr. Bambang Prijadi MS Anggota : Nia Novita Wirawan,STP,MSc Nurul Muslihah,SP,M.Kes Sri Wahyuni,SAB PS. Pendidikan Dokter Gigi Ketua Program Studi : drg. M.Chair Effendi,SU,SpKGA Sekretaris Program Studi : drg. R. Setyohadi MS Anggota : Dr. drg Nur Permatasari MS drg. Yuli Nugraeni SpKG drg Nita Margaretha SpPM PS. Kebidanan Ketua Program Studi : dr. M.Nooryanto SpOG Sekretaris Progaram Studi: dr Rita Rosita, MKes Anggota : dr. Subandi,M.Kes,DAHK.,PA (K) Dr.dr. Siti Chandra W,,SpOG Dr. Widjajanto Ngartjono,SpOG Dr. med. dr. Tommy Alfandy Nazwar PS. Farmasi Ketua Program Studi : Drs. Bambang Sidharta, Apt,MS Sekretaris Program Studi : Dr. Atikah,dra.,Apt,MSc Anggota : Dr. Soebiantoro,Apt,MSc Dra. Diana Lyrawati, Apt.MS.PhD
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Visi dan Misi Universitas Brawijaya
Visi Menjadi Universitas Unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Misi
Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan penciptaan alam oleh Tuhan yang Maha Esa dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai. Menyelenggarakan proses pendidikan agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan/atau professional yang berkualitas serta berkepribadian. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan teknologi, humaniora dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Visi, Misi dan Nilai Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Visi Menjadi institusi pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkemuka dan bertaraf Internasional.
Misi Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kedokteran dan ilmu kesehatan terkini serta bermutu
Nilai
Responsif Efektif dan Efisien Suportif Inovatif Komitmen
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Visi dan Misi Program Studi Farmasi
Visi: Menjadi institusi pendidikan yang terkemuka serta bertaraf internasional dan tanggap terhadap berbagai masalah kermasyarakatan yang terkait dengan masalah kefarmasian yang berorientasi kepada pasien serta memiliki jiwa kewirausahaan.
Misi:
Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dan masyarakat, yang terkini dan bermutu.
Mengembangkan serta menyebar luaskan ilmu pengetahuan dan teknologi farmasi, kewirausahaan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan dan kesehatan masyarakat
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2009/2010 I 1.
SEMESTER GANJIL
TANGGAL
Lapor Terima & Daftar Ulang Mahasiswa Baru a. Daftar Ulang PSB b. Daftar Ulang SPKS Non Ujian Tulis c. Daftar Ulang SPKS Ujian Tulis, SPKIns d. Daftar Ulang SNMPTN, SPMK, SAP, SPMD e. Daftar Ulang Magister dan Doktor
11 – 15 Mei 2009 18 – 22 Mei 2009 25 – 29 Mei 2009 10 – 15 Agustus 2009 10 – 15 Agustus 2009
2.
Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru : Pasca Sarjana, S1, D3
18 Agustus 2009
3.
Pengenalan Kehidupan Kampus, Bagi Mahasiswa Baru
18 – 21 Agustus 2009
4.
Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On-Line)
20 Juli – 7 Agustus 2009
5.
Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) bagi Mahasiswa Lama
27 Juli – 14 Agustus 2009
6.
KULIAH SEMESTER GANJIL 2009/2010
24 Agustus – 24 Desember 2009
7.
Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah
Diserahkan kebijakan masingmasing Fakultas
8.
Libur Lebaran
14 – 25 September 2009
9.
Ujian Tengah Semester (UTS)
26 Oktober – 6 Nopember 2009
10.
Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Ganjil 2009/2010
26 Nopember 2009
11.
Pekan Sunyi
28 – 31 Desember 2009
12.
Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Ganjil 2009/2010
4 – 15 Januari 2010
13.
Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh Fakultas
22 Januari 2010
14.
Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa
5 Februari 2010
15.
Batas Akhir Semester Ganjil 2009/2010
12 Februari 2010
II
SEMESTER GENAP
TANGGAL
1.
Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On-Line)
1 – 12 Februari 2010
2.
Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS)
1 – 12 Februari 2010
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
3.
KULIAH SEMESTER GENAP 2009/2010
22 Februari – 11 Juni 2010
4.
Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah
Diserahkan kebijakan masingmasing Fakultas
5.
Ujian Tengah Semester (UAS)
12 – 13 April 2010
6.
30 April 2010
7.
Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Genap 2009/2010 Pekan Sunyi
8.
Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap 2009/2010
21 Juni – 2 Juli 2010
9.
Pelaksanaan Semester Pendek
5 Juli – 6 Agustus 2010
10.
Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh Fakultas
9 Juli 2010
11.
Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa
6 Agustus 2010
12.
Batas Akhir Semester Genap 2009/2010
13 Agustus 2010
III
KEGIATAN UNIVERSITAS
14 – 18 Juni 2010
TANGGAL
1.
Kegiatan Peringatan Dies Natalis Ke – 47
1 – 31 Desember 2009
2.
Upacara Dies Natalis UB Ke 47 (Pidato Ilmiah)
5 Januari 2010
3.
Wisuda
Tanggal akan ditentukan jika peserta sudah mencapai 1.000
IV
KEGIATAN KEMAHASISWAAN
TANGGAL
1.
Diklat Kepemimpinan Berwawasan 2009 Kebangsaan
Oktober & Desember
2.
Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) MABA
Agustus 2009
3.
Gelar Prestasi Mahasiswa Baru (Open House UKM)
Oktober 2009
4.
Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menegah (LKMM-TM) Wilayah C
Agustus 2009
5.
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bid.Penelitian, Teknologi, Pengab.Masy. dan Kewirausahaan : a. Usulan Proposal ke Dikti b. Presensi Tingkat Nasional (PIMNAS)
September 2009
6. 7.
Diklat Kewirausahaan Pekan Olahraga Mahasiswa : a. Pekan Olahraga Tingkat Universitas (Olympiade)
Nopember 2009 Mei – Juni 2009
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
b. Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) c. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 8.
2009 - 2010
Juli – Agustus 2009 Oktober 2009
Kontes Robot Cerdas Indonesia & Kontes Robot Indonesia (KRCI dan KRI) a. Usulan Proposal ke Dikti b. KRCI dan KRI Tk.Wilayah C c. Pelaksanaan KRCI dan KRI Nasional
Januari 2010 Mei 2010 Juni 2010
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM – GT) a. Usulan karya tulis ke dikti b. Presensi Tingkat Nasional
Januari 2010 Juli 2010
Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) Bid. Penulisan Ilmiah : a. Usulan Artikel Ilmiah PKM-I ke Dikti b. Presentasi Tingkat Nasional (PIMNAS)
Maret 2010 Juli 2010
11.
Dialog Kebangsaan Wilayah C
April 2010
12.
Debat Bahasa Inggris : Tingkat Nasional (PIMNAS)
Juli 2010
13.
Pemilwa Raya (Pemilu Mahasiswa)
Oktober – Nopember 2009
14.
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi : a. Tingkat Universitas b. Tingkat Nasional
Mei 2010 Agustus 2010
9.
10.
15.
Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) Maba Angkatan 2008/2009
Januari/Februari 2010
16.
Olympiade Matematika : a. Usulan karya tulis ke Dikti b. Tingkat Nasional
Mei 2010 Juni 2010
17.
MTQ Mahsiswa TK.Nasional ke X
Juli 2010
18.
Pelayaran Kebangsaan VII
Juni 2010
19.
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
Juni 2010
Rektor, Ttd Prof.Dr.Ir.Yogi Sugito NIP. 130 704 136
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
BAB I LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi dimulai Tahun Akademik 2007-2008 di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Program Studi farmasi, berlandaskan: 1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI, Nomor 045/U/2002, tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi; 2. Keputusan Badan Pimpinan Pusat Ikatan sarjana Farmasi Indonesia Nomor 031008/BPPI/SK.016, tentang Pengesahan Standar Kompetensi Farmasis Indonesia, tanggal 08 Oktober 2003; 3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004, tentang Pengesahan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, tanggal 15 September 2004; 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004, tentang Pengesahan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah sakit, Oktober 2004; 5. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 168/SK/2008, tentang Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2008/2009,tanggal 11 Juli 2008; 6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya, Nomor : 252/ SK/2009 tentang Pembukaan Program Studi S-1 Farmasi pada Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Dengan Landasan itu, Pedoman Akademik disusun berdasarkan: 1. Pedoman Penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ( Keputusan Dekan No. 080/SK/J10.1.17/KP/2007 tanggal 28 Desember 2007 ) 2. Kebijakan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ( KA.GJM-FK-UB.01 tanggal 27 Nopember 2007 Bab II.2.2. ttg. Pendidikan ) 3. Peraturan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ( PA.GJM-FK-UB-01 tanggal 27 Nopember 2007 Bab II, IV s/d VI )
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
4. Standar Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ( SA.GJM-FK-UB.01 tgl 27 Nopember 2007 Bab I 1.3. ttg. Tujuan Pendidikan dan Bab II ttg Butir-2 Standar Akademik ) 5. Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ( MM.GJM-FK-UB.01 tgl 27 Nopember 2007 Bab I ttg. Kebijakan Mutu Akademik, Bab III ttg Struktur Penjaminan Mutu Akademik ). 6. Manual Prosedur Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ( MP.GJM-FK-UB.01 tgl 27 Nopember 2007 )
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
BAB II SISTEM PENDIDIKAN A. Pengertian Dasar 1. Kompetensi 1.1. Batasan dan Elemen Kompetensi a. Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002, Kompetensi adalah ‘seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu’ b. Elemen-elemen kompetensi terdiri dari : 1.
Landasan kepribadian
2.
Penguasaan Ilmu dan Keterampilan
3.
Kemampuan Berkarya
4.
Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan
ilmu dan keterampilan yang dikuasai 5.
Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya.
c. Epstein and Hundert (2002) memberikan definisi sebagai berikut : “Professional competence is the habitual and judicious use ofcommunication, knowledge, technical skills, clinical reasoning, emotions,values, and reflection in daily practice to improve the health of the individual patient and community”. d. Carraccio, et.al. (2002) menyimpulkan bahwa : “Competency is a complex set of behavior built on the components of knowledge, skills, attitude and competence as personal ability”. e. Dari beberapa pengertian di atas, tampak bahwa pengertian kompetensi apoteker dibagi menjadi tiga ranah pendidikan: pengetahuan, psikomotor dan afektif. f. Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang profesi apoteker, maka yang bersangkutan akan mampu : mengerjakan tugas atau pekerjaan profesinya, mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan, segera
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula, menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah di bidang profesinya, serta melaksanakan tugas dengan kondisi berbeda. 1.2. Standar Kompetensi Standar Kompetensi adalah kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan , dan keterampilan (PP 19/2005) 1.3. Standar Kompetensi Apoteker Standar Kompetensi Apoteker merupakan standar nasional yang harus dicapai lulusan pendidikan S-1 Farmasi di seluruh Indonesia termasuk lulusan pendidikan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Standar Kompetensi Apoteker meliputi sejumlah area kompetensi dan masing-masing area kompetensi memiliki komponen-komponen kompetensi, sebagai berikut : (1) Area Kompetensi: A. Komunikasi efektif B. Keterampilan Klinis dan Komunitas C. Landasan Ilmiah Ilmu Farmasi D. Pengelolaan Masalah Kesehatan E. Pengelolaan Informasi F. Mawas Diri dan Pengembangan Diri G. Etika, Moral, Medikolegal ,Profesionalisme serta Keselamatan pasien (2) Komponen Kompetensi A. Area Pengetahuan Dasar dan Pemahaman Ilmu Kefarmasian meliputi komponen: 1. Mengidentifikasi, memeriksa kemurnian, dan menetapkan kadar obat dan bahan obat 2. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang pengembangan obat dann bahan obat berbasis bahan alam dan sintesis 3. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang ilmu kedokteran untuk mendukung pelayanan kefarmasian
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
4. Memahami bidang ilmu sosial dasar untuk mendukung profesi pelayanan kefarmasian 5. Memahami prinsip dasar dan teknologi pembuatan serta dapat menjelaskan penggunaan dan pelayanan kelompok obat khusus 6. Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi kefarmasian khusus yang relevan dengan pengembangan produk obat, sampai pada pemasaran. 7. Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi kefarmasian khusus yang relevan dengan pengembangan produk obat, sampai pada pemasaran. B. Area Keterampilan Analisis, meliputi komponen : 1. Kemampuan menjelaskan prinsip dasar dan teknik pembuatan,
serta
memahami hubungan struktur-aktivitas biologis kelompok obat. 2. Kemampuan membuat sediaan obat dan
obat tradisional yang
memenuhi persyaratan proses dan produk farmasi yang benar (CPOB). 3. Kemampuan melakukan dan menerapkan prinsip dasar uji khasiat,
dinamika, dan kinetika bahan obat dan sediaan obat, secara in vitro dan in vivo. C. Area Ketrampilan Profesional, meliputi komponen : 1. Kemampuan melakukan pengadaan obat dan membuat sediaan obat, dengan memahami dan menerapkan dasar ilmu tentang obat dari sifat kimia-fisika, farmakologi, formulasi, dan teknologi. 2. Kemampuan menjelaskan arti ilmiah formulasi obat, macam komposisi, khasiat, indikasi, kontra indikasi, efek samping dan interaksi, aturan pemakaian, dan jalur pemberian obat 3. Kemampuan memilih obat terbaik atas dasar ilmu kefarmasian yang terintegrasi, untuk tujuan efikasi, keamanan, dan penggunaan obat yang rasional, serta berorientasi pada kepentingan penderita. 4. Kemampuan melakukan pengelolaan sarana dan pra-sarana yang terkait dengan pekerjaan kefarmasian.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
5. Kemampuan melaksanakan penelitian sebagai penerapan metode ilmiah dan sikap ilmuwan serta mampu mengkomunikasikan dan mempertanggung jawabkan hasil penelitian sesuai kaidah keilmuan. 6. Melalukan pengendalian mutu bahan obat dan sediaan obat, obat tradisional, kosmetika , makanan dan minuman 7. Mengenali produk obat dan sediaan kefarmasian lainnya, serta mengidentifikasi keabsahan dan mutu produk, dengan pendekatan analisis yang sesuai D. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan, meliputi komponen : 1. Memberikan informasi dan melakukan komunikasi tentang obat dan perbekalan kefarmasian lainnya, kepada penderita, masyarakat, dan sesama profesi kesehatan, secara obyektif, ilmiah, dan bertanggung jawab. 2. Menelaah dan menilai keabsahan/kebenaran ilmiah dari informasi obat, serta berorientasi pada kepentingan penderita 3. Menerapkan secara benar dan konsisten perundangan dan peraturan pemerintah tentang kefarmasian, serta kode etik profesi farmasi. 4. Menunjukkan sikap dan kinerja yang profesional, yaitu kompeten dalam bidangnya, rasa memiliki dan mencintai profesi, berwawasan pada perkembangan ilmu dan profesi kefarmasian. 5. Melakukan telaah publikasi ilmiah yang berkaitan dengan bidang kefarmasian. E. Area Pengelolaan Informasi, meliputi komponen : 1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk memahami perkembangan asuhan kefarmasian dalam masyarakat, dan dari aspek sosial dan ekonomi. 2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi 3. Memanfaatkan informasi kesehatan F. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri, meliputi komponen : 1. Menerapkan mawas diri 2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat untuk menyelesaikan problem yang relevan dan nyata dalam praktek kefarmasian. 3. Mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang kefarmasian.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1.4.
2009 - 2010
Dasar Pengukuran Kompetensi Penguasaan Kompetensi diukur berdasarkan tingkat ketercapaiannya dalam melaksanakan Good Pharmacy Practice menurut Educational Outcomes of Pharm.D di USA yakni : pharmaceutic care; system management dan public health serta Seven Star Pharmacist (WHO) yakni: decision maker, care giver, communicator, manager, leader, researcher dan teacher, longlife learner : 1. 2.
3. 4.
1.5.
Kepedulian terhadap kesejahteraan pasien dalam segala situasi dan kondisi Kemampuan menyediakan obat, produk pelayanan kesehatan lain, menjamin kualitas, informasi dan saran yang memadai kepada pasien dan memonitor penggunaan obat yang digunakan pasien Kemampuan memberikan kontribusi dalam peningkatan peresepan yang rasional dan ekonomis, serta penggunaan obat yang tepat, Kemampuan melaksanakan pelayanan Farmasi sesuai untuk setiap individu, didefinisikan dengan jelas dan dikomunikasikan secara efektif kepada semua pihak yang terkait.
Tingkat Kemampuan Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir pendidikan apoteker adalah sebagai berikut : Tingkat Kemampuan 1 Mempunyai kemampuan membuat keputusan profesi dalam bertanggungjawab terhadap pekerjaan kefarmasian berdasar pada IPTEK, standar praktek kefarmasian serta perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah serta etika profesi Tingkat Kemampuan 2 Mempunyai kemampuan untuk mengimplementasikan pharmaceutical care sebagai tindakan nyata tanggungjawab profesi dalam menjamin penggunaan obat secara benar dan baik oleh pasien untuk menghasilkan pelayanan farmasi bermutu tinggi yang terintegrasi dengan system pelayanan kesehatan secara berkesinambungan
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Tingkat Kemampuan 3 Mempunyai
kemampuan
manajerial
kefarmasian disemua sektor kefarmasian
maupun
pengelolaan/manajemen
dalam
pengelolaan
sistem
yang berorientasi pada pelayanan
produk bidang
kefarmasian keuangan,
dalam
bidang
perbekalan
farmasi,
ketenagaan (SDM) serta informasi Tingkat Kemampuan 4 Mempunyai kemampuan berperan memimpin semua jenis bisnis praktek kefarmasian melalui pengalaman menyusun naskah perencanaan dan pengembangan praktek profesi kefarmasian dalam rangka menciptakan rencana bisnis yang unggul dan kompetitif Tingkat Kemampuan 5 Mempunyai kemampuan melakukan upaya kefarmasian dalam rangka meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat, upaya pencegahan terhadap penyakit dan memperpanjang usia harapan hidup masyarakat serta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kefarmasian Tingkat Kemampuan 6 Mempunyai kemampuan melakukan studi, eksplorasi, pengkajian, penelitian serta pengembangan terhadap situasi, kondisi dan potensi di sekitar prakteknya atau di lingkungan masyarakat tertentu dalam rangka proaktif memberikan kontribusi peningkatan mutu, citra profesi serta daya saing bangsa Tingkat Kemampuan 7 Mempunyai
kemampuan
belajar
berkelanjutan
dalam
rangka
mengembangkan profesionalisme diri melalui pengalaman menyusun: rencana belajar mencapai kompetensi, portofolio proses belajar dan presentasi hasil belajar serta berdiskusi dalam forum –forum learning share
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
2. Kurikulum 2.1. Batasan Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat dokumen formal dan tertulis tentang Tujuan Pendidikan dan Pedoman Proses Belajar Mengajar untuk mencapai Tujuan yang dimaksud. Mengacu pada Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 38 ayat (3), kurikulum dapat dikembangkan oleh perguruan tinggi bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. Untuk memperjelas pengaturan kurikulum sebagai pedoman proses belajar mengajar maka SK Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 30 Desember 2000, serta SK Dirjendikti Nomor 43/DIKTI/2006 dapat menjadi acuan berikutnya. 2.2. Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah Dokumen formal dan terorganisasi terkait dengan penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar yang bertujuan menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk mampu melaksanakan tugas profesi yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. 2.3. Model Kurikulum Kurikulum Berbasis Kompetensi dirancang dengan peningkatan sainteknologi kefarmasian yang kuat dan unggul serta pembekalan implementasi pada konsep asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) melalui pendekatan terintegrasi
baik
horizontal
maupun
vertical
pada
kelompok
sistem
asuhan/pelayanan kesehatan bersama dokter, dokter gigi, keperawatan, kebidanan, gizi dan tenaga/profesi kesehatan lainnya yang lebih berorientasi pada masalah farmasi klinis dan komunitas. 2.4. Isi Kurikulum Isi Kurikulum dikelompokkan menjadi : 1. Prinsip-Prinsip Metode Ilmiah, terdiri dari disiplin ilmu metodologi penelitian, filsafat kefarmasian dan metodologi belajar (Soft Skill), statistika, dan skripsi 2. Ilmu Ilmu Farmasi Dasar, terdiri dari disiplin ilmu kimia farmasi, fisika farmasi, biologi farmasi, matematika-statistika, pengenalan kefarmasian, preskripsi I (Padat), farmakognosi I, kimia farmasi II (Kimia Analisis,;Kimia Organik), ilmu kesehatan masyarakat -I
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
3. Ilmu Medik, terdiri dari disiplin ilmu anatomi- histologi, biokimia- biologi molekuler, farmakodinamik, ilmu kesehatan masyarakat-II, mikrobiologi, parasitologi ,fisiologi- patofisiologi,
imunologi, kimia klinik, toksikologi,
diagnostik klinik. Ilmu-ilmu medik dijadikan dasar ilmu farmasi klinik dan komunitas sehingga mahasiswa mempunyai pengetahuan yang cukup untuk memahami konsep dan praktik farmasi klinikdan komunitas. 4. Ilmu Farmasi, meliputi ilmu preskripsi II (cair), farmakognosi -II , biofarmasifarmakokinetik, kimia farmasi III (kimia-instrumen), kimia fisik, K-sintesis – elusidasi struktur, kimia bahan alam, preskripsi (III) (semisolid), manajemen farmasi, formulasi sediaan solida, pengobatan sendiiri dan efek samping obat, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), kewirausahaan, pengenalan layanan medis (RS dan Puskesmas), bioanalisis, farmakoterapi sistem organ-I, formulasi sediaan semisolid, kimia medisinal, bioteknologi sediaan farmasi, sitem penghantaran obat, stabilitas obat, biosintesis dan kultur jaringan, farmakoterapi
sistem
organ-II,
farmakoterapi
infeksi
dan
tumor,
penyalahgunaan obat (drug abuse), kimia lingkungan, fitoterapi, formulasi sediaan cair non steril, interaksi obat, farmakoterapi sistem organ-III, layanan kefarmasian (PBL), sediaan steril, radio farmasi, toksikologi lingkungan, nutrisi, kosmetikologi, bahan aditif, aromaterapi, standarisasi obat tradisional, terapi nutrisi, epidemiologi, interaksi obat dengan nutrien, alat kesehatan . 5. Ilmu Humaniora
meliputi ilmu agama, kewarganegaraan dan Pancasila,
hukum dan etika kefarmasian, Pengantar Kewirausahaan, bahasa (Indonesia dan Inggris), perilaku manusia, 6. Ilmu Farmasi Komunitas dan Ilmu Farmasi Klinis yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi Apoteker, meliputi ilmu kesehatan masyarakat,I dan II, manajemen farmasi, pengobatan Sendiiri dan efek samping obat, komunikasi informasi edukasi, kewirausahaan pengenalan layanan
medis (RS &
Puskesmas) farmakoterapi sistem organ –I, II dan III, farmakoterapi infeksi dan tumor, fitoterapi,
layanan kefarmasian, manajemen rumah sakit, terapi
nutrisi, epidemiologi, UU Kesehatan dan Etika farmasi, KIE ( Komunikasi-
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Informasi-Edukasi ), Farmasi klinis terapan, farmasetika terapan, manajemen farmasi & akuntansi apotek), obat herbal, analisis makanan dan minuman, alergen, toksikologi pangan, farmasi industrsi,
pemasaran dan distribusi,
praktek kerja profesi di DINKES & BPOM, praktek kerja profesi di apotek dan praktek kerja profesi di RS Komponen penting dari kurikulum adalah tersedianya kesempatan bagi mahasiswa untuk mengadakan kontak efektif secara personal dengan pasien seawal mungkin. Selama kontak dimanfaatkan untuk mempelajari interaksi, faktor fisik dan psikologis, keluarga, komunitas, sosial dan lingkungan yang mempengaruhi perjalanan penyakit pasien. 2.5. Struktur, Durasi dan Komposisi Kurikulum 1) Struktur dan Durasi Kurikulum terdiri dari dua tahap, yaitu tahap sarjana farmasi dan tahap profesi apoteker. Tahap sarjana farmasi dilakukan 8 semester dengan beban studi sekurang-kurangnya 144 sks dan diakhiri dengan gelar Sarjana Farmasi (S.farm). Semester I sampai dengan semester VIII mempunyai beban studi 146 sks (termasuk skripsi), masing-masing 16 -22 sks per semester, terdiri dari 140 sks mata ajaran wajib dan 6 sks mata ajaran pilihan. 2) Tahap Profesi Apoteker dilakukan pada Semester IX, dan X atau Pendidikan Profesi selama 2 semester dengan beban studi 31 sks, terdiri dari minat farmasi lkinis dan komunitas. Pada semester pertama mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti pelajaran teori, sedangkan pada semester dua adalah prktek kerja profesi apoteker, diakhiri dengan sebutan Apoteker (Apt). 3) Untuk menjalankan profesi apoteker, Apoteker sebagaimana disebutkan pada butir 3, harus menjalani pendidikan magang atau pelaksanaan Praktek Kerja Profesi (PKP), Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah bekerja-sama dengan: RSUD Dr. Saiful Anwar, Industri Farmasi BUMN, Industri Farmasi Swasta serta Apotek- Apotek Kimia Farma di Jawa Timur, Dinas Kesehatan (DINKES), Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan Apotek Swasta yang memenuhi persayaratan untuk PKP. 4) Komposisi kurikulum Program Studi Pendidikan Farmasi terdiri dari muatan yang disusun berdasar Standar Kompetensi Apoteker yang disahkan oleh BPP-ISFI dan muatan lokal. Beban muatan lokal maksimal 20% dari seluruh kurikulum. Muatan lokal kurikulum fakultas dikembangkan oleh institusi sesuai dengan visi, misi dan kondisi lokal, merupakan bahan ajaran pilihan.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
2.6. Skema Struktur Kurikulum (lihat pada Tabel 1) 2.7. Kodifikasi Matakuliah, Bahan Ajar Matakuliah (Course Content) Dalam rangka pengelompokan matakuliah dan bahan ajar matakuliah diperlukan kodifikasi yang ditetapkan oleh Universitas sehingga mempermudah penelusuran rumpun ilmu terkait diantara seluruh disiplin ilmu yang dibelajarkan diberbagai program studi dan jenjang pendidikan di Universitas Brawijaya. Kodifikasi Matakuliah dan Bahan Ajar Kompetensi sebagai berikut : (1)
Humaniora : 1. Agama (IHM1-1) 2. Pancasila dan Kewarganegaraan (IHM1-2) 3. Metode belajar (IHM1-3) 4. Etika dan perundangan kefarmasian (IHM1-4) 5. Pengantar Kewirausahaan (IHM1-5) 6. Bahasa Indonesia (IHM2-6) 7. Bahasa Inggris (IHM2-7) 8. Perilaku Manusia (IHM2-8)
(2)
Ilmu-Ilmu Farmasi : 1. Ilmu Farmasi Dasar Semester I : (IFD1-) 2. Ilmu Farmasi Dasar Semester II : (IFD2-) 3. Ilmu Farmasi Semester III : (IFM3-) 4. Ilmu Farmasi Semester IV : (IFM4-) 5. Ilmu Farmasi Semester V : (IFM5-) 6. Ilmu Farmasi Semester VI : (IFM6-) 7. Ilmu Farmasi Semester VII : (IFM7-)
(3)
Ilmu Medik : 1. Ilmu Medik Semester II : (IMD2-) 2. Ilmu Medik Semester III : (IMD3-) 3. Ilmu Medik Semester IV : (IMD4-)
(4)
Skripsi (SKP)
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Tabel 1: Skema Struktur Kurikulum SEMESTER I Mata Kuliah (MK)
KODE
NAMA BLOK
MK
SKS
K
T
P
SEMESTER 1 Humaniora dan Dasar-dasar Ilmu Farmasi MPK
IHM11
Agama (2)
2
-
-
MPK
IHM12
Kewarganegaraan dan Pancasila (2)
2
-
-
MPB
IHM13
Metode belajar(1)
1
-
-
MPB
IHM14
Etika dan perundangan kefarmasian (2)
2
-
-
MKK
IFD11
Kimia Farmasi I (3)
2
-
1
MKK
IFD12
Fisika Farmasi (3)
2
-
1
MKB
IFD15
Ilmu Kesehatan Masyarakat I (1)
1
-
-
MKK
IMD12
Statistika Dasar (2)
2
-
-
MKK
IMD14
Biologi Farmasi (3)
2
-
1
MPB
IHM15
Pengantar kewirausahaan (1)
1
-
-
JUMLAH
21 sks SEMESTER 2
Dasar Ilmu Sains Farmasi MKB
IFD21
Pengenalan Kefarmasian (1)
1
-
-
MPK
IHM28
Perilaku Manusia (1)
1
-
-
MKK
IMD24
Biologi Molekuler (3)
2
-
1
MKK
IMD22
Anatomi-Histologi (2)
2
-
-
MKB
IMD21
Farmakologi (3)
2
-
1
MKB
IFD27
Preskripsi I (Padat) (3)
2
-
1
MKK MKB MKB
IFD29 IFM23 IFM27
Kimia Farmasi II (3) Fisiologi-Patofisiologi (3) Radio Farmasi (1)
2 2 1
-
1 1 -
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
JUMLAH
20 sks SEMESTER 3
MKK MKB MKB MKK MKK MKK MKK
IFD38 IMD33 IMD32 IFM35 IFM36 IFM37 IMD31
MKB MKB MKB MKB MKB MKB MKB
IMD43 IFM32 IFM45 IFM44 IFM41 IFM46 IFM43
Pendekatan Farmasetika dan Farmakologi dalam Terapi Botani Farmasi (2) Biofarmasi(2) Patologi Klinik (2) Farmasi Fisik (3) Kimia Organik (3) Kimia farmasi III (2) Mikrobiologi-Parasitologi (3) JUMLAH SEMESTER 4 Dasar Pengembangan Obat : dari Desain sampai ke Pasien Ilmu Kesehatan masyarakat II (2) Farmakognosi (2) Farmakoterapi Sistem Organ - II(3) Kimia analisa farmasi (3) Farmakokinetika(3) Manajemen apotek dan kewirausahaan (2) Formulasi sediaan cair, semisolid dan steril (3) Mata kuliah pilihan (2) JUMLAH
1 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 1 2 2
17 sks
1 1 -
1 1 1 1 1
1 1 1 1
20 sks
SEMESTER 5
MKB MKB MKB MKK MKB MKB MKB MKB
IFM56 IFM42 IMD52 IMD54 IFM53 IMD43 IFM51 IFM52
Pengembangan Obat : dari Desain sampai ke Pasien Farmakoterapi Sistem Organ-II (3) Fitokimia (3) Imunologi (2) Biokimia (3) Kimia Medisinal (2) Toksikologi klinik (2) Formulasi Sediaan solid (3) Sistem Penghantaran Bentuk Sediaan Obat (2) Mata kuliah pilihan (2) JUMLAH
2 2 2 2 2 2 2 2
1 -
1 1 1 -
2
-
-
22 sks
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
SEMESTER 6 Farmasi Terapan Awal MKB
IFM620
Farmakoterapi sistem organ III (3)
2
1
-
MKB
IFM621
Fitofarmasi (3)
1
-
2
MKB
IFM622
Preskripsi II (2)
-
-
2
MKB
IFD623
Farmasi Lingkungan/Green Pharmacy (1)
1
-
-
MKK
IFM624
Metodologi penelitian-1 (2)
2
-
-
MKB
IFM619
Interaksi obat(2)
1
1
-
MPK
IHM690
Bahasa Inggris (3)
3
-
-
MPK
IHM610
Bahasa Indonesia (3)
3
-
-
Matakuliah Pilihan (2) JUMLAH SEMESTER 7
2
21 sks
MBB
IFM725
Farmasi Terapan Lanjut Komunikasi Informasi Edukasi (2)
MPB
IFM726
Farmakoterapi infeksi dan tumor(3)
2
1
-
MKB
IFM727
Layanan kefarmasian klinik (2) (PBL)
-
2
-
MKB
IFM728
Manajemen rumah sakit (1)
1
-
-
MKB
IFM729
Layanan kefarmasian komunitas (2)(PBL)
-
2
-
MPK
IFM730
Pembentukan karakter (2)
2
-
-
MKB
IFM730
Metodologi penelitian II (2)
2
-
-
MKP6
Matakuliah Pilihan (2)
2
-
-
1
1
-
JUMLAH
16 sks SEMESTER 8
Penelitian MKB
SKP8
Skripsi (4)
-
-
4
MKB
SKP8
Seminar (1)
-
1
-
MKB
SKP8
Sidang Komprehensif (1)
-
1
-
JUMLAH MATA KULIAH PILIHAN
6
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
MKB
MKP1
Kosmetikologi (2)
2
-
-
MKB
MKP2
Penyalahgunaan Obat (Drug Abuse)
2
-
-
MKB
MKP3
Aromaterapi (2)
2
-
-
MKB
MKP4
Standarisasi Obat Tradisional (2)
2
-
-
MKB
MKP5
Terapi Nutrisi (2)
2
-
-
MKB
MKP6
Alat Kesehatan (2)
2
-
-
MKB
MKP7
Validasi dan kalibrasi (2)
2
-
-
MKB
MKP8
Kimia Forensik (2)
2
-
-
K = Kuliah; T = Tutorial; P = Praktikum
2.8.
Kurikulum Program Pendidikan Profesi Farmasis (Apoteker) Untuk memenuhi tuntutan profesi Farmasis (Apoteker) yang berkembang pesat dalam era global ini, lulusan S-1 Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya diberi kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Apoteker. Dalam pelaksanaannya program pendidikan profesi dibagi dalam dua semester yaitu: pada semester pertama mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti pelajaran teori, sedangkan pada semester dua adalah prktek kerja profesi apoteker. Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Profesi (PKP), Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah bekerja-sama dengan: RSUD Dr. Syaiful Anwar, Industri Farmasi BUMN, Industri Farmasi Swasta serta Apotek- Apotek Kimia Farma di Jawa Timur, Dinas Kesehatan (DINKES), Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan Apotek Swasta yang memenuhi persayaratan untuk PKP. Kurikulum Program Pendidikan Profesi Apoteker dilaksanakan dalam dua Semester, terdiri dari 31 SKS dengan rincian seperti pada Tabel 2. sebagai berikut:
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No.
KODE MK
2009 - 2010
Minat: Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK) NAMA MATA KULIAH sks
W/Pi
SEMESTER I FKK1
UU Kesehatan & Etika Farmasi
2
W
FKK2
Farmasi Klinis Terapan
2
W
FKK3
Farmasetika Terapan
2
W
FKK4
Manajemen Farmasi & Akuntansi Apotek)
3
W
FKK5
Obat Herbal
2
W
FKK6
Analisis Makanan dan Minuman
2
W
13
W
Jumlah FKK7
Alergen
1
Pi
FKK8
Toksikologi Pangan
1
Pi
FKK9
Farmasi Industrsi
2
Pi
FKK10
Pemasaran dan Distribusi
1
Pi
5
Pi
Jumlah SEMESTER II Praktek Kerja Profesi Apoteker FKK11
Praktek Kerja Profesi di DINKES & BPOM
2
W
FKK12
Praktek Kerja Profesi di Apotek
5
W
FKK13
Praktek Kerja Profesi di RS
5
W
Ujian Sidang Ujian Sidang Apoteker
1
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Tabel. 2. Kurikulum Program Pendidikan Profesi Apoteker Jumlah
12
Pi
SEMESTER II Praktek Kerja Profesi Apoteker FST13
Praktek Kerja Profesi di BPOM
2
FST14
Praktek Kerja Profesi di Apotek
3
FST15
Praktek Kerja Profesi di Industri Farmasi
5
Ujian Sidang Apoteker
1
Ujian Sidang
2.9. Tugas Akhir (1) Mahasiswa wajib menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan sebagai Sarjana Farmasi (2) Tugas akhir mahasiswa Program Studi Farmasi berupa karya tulis yang didasarkan atas hasil penelitian. Tugas akhir dalam bentuk skripsi disusun dengan cara dan bentuk yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, dibimbing oleh dua orang pembimbing. Bobot skripsi adalah 6 sks. (3) Penyusunan skripsi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : a. Pembuatan proposal b. Penelitian c. Ujian Skripsi (4) Proposal ini dapat diajukan oleh mahasiswa yang telah menempuh perkuliahan minimal 124 sks dengan IPK > 2,75 serta tidak ada nilai D. Proposal yang telah disusun dikonsultasikan kepada Komisi pembimbing untuk mendapat persetujuan. Setelah disetujui oleh Komisi pembimbing dapat segera diajukan untuk ujian proposal. (5) Ketua Pembimbing mengusulkan ke Ketua Program Studi Farmasi (Tembusannya ke Ketua Bidang Studi), dan Ketua Program berdasarkan usulan Ketua Bidang Studi menetapkan satu orang dosen penguji tambahan di luar dosen pembimbing, disertai jadwal ujian proposal. (6) Ujian proposal dipimpin oleh Ketua pembimbing. Apabila Ketua Pembimbing karena sesuatu dan lain hal berhalangan, maka anggota pembimbing dapat ditugasi untuk memimpin ujian. Ujian proposal dilaksanakan selama 90 menit dengan materi ujian proposal penelitian antara lain meliputi: kerangka penelitian, metoda penelitian,
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
(7)
(8)
(9)
(10)
2009 - 2010
penggunaan kepustakaan, kemampuan penyajian dan mempertahankan isi skripsi. Hasil ujian ditetapkan secara musyawarah sesuai dengan nilai yang diberikan penguji dan diumumkan langsung ke mahasiswa yang bersangkutan. Nilai lulus untuk proposal minimum B. Apabila kurang dari nilai tersebut, mahasiswa harus mengulang dan diberi kesempatan satu kali ulangan. Apabila mahasiswa tidak lulus lagi, maka yang bersangkutan diberi tugas untuk perbaikan atau dinyatakan gagal dalam nilai mata kuliah seminar. Proposal yang telah disetujui oleh komisi pembimbing dan telah lulus dipertahankan di depan tim penguji, disahkan/ditandatangani Ketua Program Studi Farmasi selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan dapat melakukan penelitian. Penelitian tugas akhir/skripsi dilakukan sesuai dengan proposal yang telah disetujui. Analisis data dan penulisan laporan tugas akhir skripsi dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan tim Dosen Pembimbing. Hasil akhir yang telah disetujui dan ditandatangani oleh mahasiswa dan tim Pembimbing layak diajukan untuk Ujian skripsi. Ujian skripsi diselenggarakan oleh Tim Penguji yang terdiri dari Pembimbing dan Dosen yang ditunjuk sesuai bidang penelitian. Ujian dilakukan secara lisan. Jika oleh Tim Penguji diperlukan perbaikan terhadap naskah, maka perbaikan harus selesai paling lambat tiga bulan setelah ujian lisan. Nilai ujian diberikan langsung sesuai hasil ujian oleh Tim Penguji tanpa menunggu hasil perbaikan naskah, sedangkan predikat kelulusan diberikan setelah naskah perbaikan disetujui oleh tim pembimbing. Jika diperlukan penelitian tambahan, maka harus dilakukan maksimum dalam 6 bulan dan mengikuti ujian skripsi kembali.
2.10. Kuliah Kerja Nyata (1) Kuliah Kerja Nyata merupakan kelompok Mata Kuliah muatan Universitas. (2) Kuliah Kerja Nyata di Universitas Brawijaya bersifat intrakurikuler wajib untuk Program Sarjana (3) Bobot Kuliah Kerja Nyata : 3 sks (4) Mahasiswa telah menempuh minimal 110 sks atau Semester 7. (5) Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dapat berbentuk: a) Kuliah Kerja Nyata Tematik : merupakan program kerja sama antara Universitas Brawijaya dengan Pemerintah Daerah. b) Program Karya Nyata Mahasiswa (PKNM) : merupakan bentuk alternatif program Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Petunjuk pelaksanaan PKNM dituangkan dalam Buku Pedoman PKNM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
2.11. Ujian Program Profesi Apoteker Ujian Apoteker adalah ujian yang dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan program pendidikan profesi farmasi seluruh praktek kerja di farmasi komunitas, BPOM, Rumah Sakit atau indistri sesuai bidang yang dipilih. Ujian dilakukan secara tertulis dan lisan dan diselenggarakan oleh Tim Penguji yang ditunjuk oleh Kepala Program Studi. Nilai ujian dan predikat kelulusan diberikan segera setelah dilakukan Ujian Apoteker. B. Administrasi Pendidikan 1. Administrasi pendidikan mengikuti sepenuhnya dan menjadi bagian dari Administrasi Pendidikan Fakultas 2. Administrasi Akademik Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran bertugas menyelenggarakan tugas adminsitratif secara khusus dalam menunjang proses belajar mengajar Kurikulum berbasis kompetensi. 3. Dengan Kodifikasi dan Pencirian Pembelajaran Kompetensi, Administrasi Akademik menyusun Kartu-Kartu mahasiswa (Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi, dan Kartu lain yang diperlukan) sesuai dengan Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran. 4. Administrasi Akademik bertanggung jawab dan menyelenggarakan Sistem Informasi Akademik Kurikulum Berbasis Kompetensi. 5. Biaya studi dan Cuti Akademik mengacu pada Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya. C.
Pelanggaran Akademik 1. Jenis pelanggaran akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas Brawijaya. 2. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas Brawijaya. 3. Prosedur Penetapan sanksi mengacu pada Peraturan Akademik Universitas Brawijaya.
D.
Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana 1. Batas Masa Studi mahasiswa tidak boleh melampaui satu setengah kali Masa Studi terhitung saat terdaftar sebagai mahasiswa. 2. Bila melebihi masa studi tersebut mahasiswa dinyatakan tidak mampu melanjutkan studinya. 3. Masa studi pada butir 1, tidak termasuk cuti akademik/terminal dengan seijin Rektor. 4. Diperhitungkan termasuk Masa Studi pada butir 1, apabila mahasiswa tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
BAB III PERAN, FUNGSI, KOORDINASI DAN ORGANISASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Unsur yang dimaksud meliputi unsur-unsur : Pimpinan Fakultas, Gugus Penjaminan Mutu ( GJM ), Unit Penjaminan Mutu ( UJM ), MEU, DEU, PEU, Tim Manajemen internal yang efektif, produktif, dan efisien merupakan salah satu indikator kualitas sebuah institusi pendidikan. Manifestasi dari manajemen internal yang seperti itu akan tercipta apabila terdapat deskripsi jelas peran, fungsi, dan tugas masing-masing unsur penyelenggaraan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi . Kurikulum, Jurusan, Laboratorium, Penanggungjawab Matakuliah/Mata Ajar dan Kelompok Pengajar, Mahasiswa, Staf Administrasi akademik, Penasehat Akademik, Unit Bimbingan dan Konseling, jabatan struktural lainnya sesuai jurusan/PS. A. Peran dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran 1. Pimpinan Fakultas (1) Pimpinan Fakultas terdiri dari Dekan, Pembantu Dekan I Urusan Akademik, Pembantu Dekan II Urusan Personalia dan Keuangan, Pembantu Dekan III Urusan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. (2) Pimpinan Fakultas dalam Pedoman Akademik ini berfungsi sebagai Pimpinan struktural fakultas dalam implementasi Kurikulum (3) Pimpinan fakultas bertugas : a. Menyelenggarakan tugas dan fungsi fakultas dalam memelihara penyelenggaraan pendidikan oleh jurusan khususnya dalam implementasi Kurikulum b. Merumuskan jabaran produk normatif Senat Fakultas menyangkut penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi kedalam program operasional. c. Merumuskan Kebijakan Operasional Fakultas terkait dengan penyelenggaraan dan pengembangan Kurikulum 2. Gugus Penjaminan Mutu ( GJM ) Fakultas (1) Gugus Jaminan Mutu Fakultas ( GJM ) adalah Unit Penunjang Fakultas dibawah dan bertanggungjawab kepada Dekan dalam hal pengendalian standar dan penjaminan mutu institusi fakultas (2) Gugus Jaminan Mutu bersifat ad hoc sesuai dengan kebutuhan fakultas (3) Dalam melaksanakan tugasnya mengacu pada Pusat Penjaminan Mutu Universitas 3. Unit Penjaminan Mutu ( UJM ) Program Studi Farmasi (1) Unit Penjaminan Mutu ( UJM ) Program Studi Farmasi adalah Unit Penunjang Program Studi di bawah dan bertanggungjawab kepada Ketua Program Studi dalam hal pengendalian standar dan penjaminan mutu . (2) Unit Penjaminan Mutu ( UJM ) bertugas :
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
a.
Menyusun Standar Penjaminan Mutu Program Studi Farmasi dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan KBK . b. Menyusun dan melaksanakan Standar Prosedur Operasional Monitoring dan Evaluasi terhadap jurusan dalam penyelenggaraan KBK Program Studi Farmasi c. Bersama PEU / Tim Kurikulum melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum dan proses belajar mengajar oleh Jurusan. 4. Pharmaceutical Education Unit (PEU) (1) Pharmaceutical Education Unit (PEU) Program Studi adalah Unit pembantu pimpinan Program Studi dalam perencanaan, pengkajian, dan pengembangan, monitoring dan evaluasi internal Program Studi di bawah dan bertanggungjawab kepada Ketua Program Studi dalam hal: kurikulum, proses belajar mengajar, ketrampilan instruksional dosen, dan infra struktur akademik Program Studi (2) Dalam menjalankan fungsi tersebut diatas PEU bertugas menyelenggarakan seminar/lokakarya, studi pengembangan dan bechmarking dalam rangka: 1. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Kurikulum dan Evaluasi Kurikulum, 2. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Proses Belajar Mengajar dan Evaluasi Hasil Belajar ; 3. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Keterampilan Instruksional Dosen; dan Konsep Pengembangan Infrastruktur Jurusan. Hasilnya untuk disampaikan kepada Ketua Program Studi 5. Organisasi Program Studi Farmasi (1) Program Studi Farmasi dalam Pedoman Akademik ini adalah Program Studi yang berada dibawah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya atas nama Rektor Universitas Brawijaya. (2) Personalia Program Studi Farmasi terdiri dari seorang Ketua dan seorang sekretaris yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua/Sekretaris Jurusan / PS Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. (3) Struktur dan Kedudukan Progarm Studi Farmasi sesuai dengan struktur Jurusan/PS menurut Struktur dan Kedudukan Organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (4) Program Studi Farmasi berfungsi sebagai unit struktural dalam organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang bertanggungjawab kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sebagai unit penyelenggara pendidikan. (5) Dalam menyelenggarakan Program Studi, bertugas :
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1.
(6) (7)
2009 - 2010
Mengoperasionalkan visi, misi, dan grand strategy fakultas sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dibidang akademik khususnya dalam penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas, 2. Menetapkan Silabus dan Isi Pengajaran, 3. Menetapkan area, komponen, dan kompetensi bahan ajar tiap Matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi, 4. Menjaga agar seluruh area kompetensi tersebar secara proporsional dalam seluruh matakuliah dan keterampilan yang dibelajarkan , 5. Menetapkan laboratorium yang akan menjadi host sebagai tempat utama pembelajaran kompetensi terkait ; 6. Mengkoordinasikan Penanggung Jawab Matakuliah Kompetensi 7. Mengkoordinasikian pelaksanaan pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar di Program Studi Farmasi Struktur organisasi Program Studi Farmasi sesuai struktur terlampir. Dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi , Program Studi Farmasi berkoordinasi dengan : 1. Pimpinan fakultas, dalam hal implementasi kebijakan akademik fakultas, dan penyelenggaraan ketetapan fakultas terkait dengan tugas dan fungsi jurusan; 2. Jurusan/PS lain dilingkungan Fakultas dalam hal resource sharing penggunaan sumberdaya manusia, sarana, prasarana, dan unit-unit penyelenggara pendidikan serta administrasi akademik fakultas; 3. Unit Jaminan Mutu dalam hal koordinasi pemantauan penjaminan mutu kurikulum dan pelaksanaan proses belajar mengajar ; 4. PEU/Tim Kurikulum antara lain dalam hal : a. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Kurikulum dan Evaluasi Kurikulum, b. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Proses Belajar Mengajar dan Evaluasi Hasil Belajar ; c. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Keterampilan Instruksional Dosen; dan Konsep Pengembangan Infrastruktur Jurusan. 5. Departemen , berfungsi : a. Mengkordinir mata kuliah yang ada di Program Studi Farmasi b. Mengkordinasi penyusunan bahan ajar mata kuliak dan Praktikum c. Memonitor dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi 6. Laboratorium antara lain dalam hal : a. Penempatan dosen laboratorium dalam kelompok pengajar pengampu mata kuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi ; b. Penetapan bahan ajar matakuliah laboratorium dalam matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi ; c. Pemanfaatan sarana dan prasarana akademik yang dimiliki laboratorium dalam pembelajaran terintegrasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
d. Monitoring dan Evaluasi Proses dan Hasil pelaksanaan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi. 7. Penanggung jawab Matakuliah Kompetensi (PJMK) / Penanggung Jawab Blok (PJ Blok), dalam hal : a. Mengkooordinasikan penyusunan jadwal dan materi pembelajaran b. Pelaksanaan ujian dan penilaian Mata Kuliah Kompetensi 8. Sub bagian Administrasi Akademik Fakultas dalam hal : a. Mengkoordinasikan unit administrasi khusus jurusan dalam jajaran tata usaha khususnya di bagian adminsitrasi akademik fakultas untuk tata laksana administrasi pengajaran dan pelaksanaan pembelajaran di Laboratorium b. Mengusulkan kebutuhan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengembangan sarana dan prasarana tata usaha dan bagian administrasi akademik fakultas yang diperlukan bagi perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran; 9. Dosen Penasehat Akademik, melalui otoritas Pembantu Dekan I dalam hal pembimbingan rencana studi, cara belajar, dan pemantauan proses dan hasil belajar mahasiswa; 10. Unit Bimbingan Konseling, melalui otoritas Pembantu Dekan III dalam hal bimbingan non akademik yang diperlukan mahasiswa. 11. Struktur – struktur lain sesuai dengan fungsi masing – masing. 12. Mahasiswa melalui perwakilannya, dalam hal : perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi proses belajar mengajar. 6. Laboratorium (1) Laboratorium adalah unit fakultas yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran, sumber belajar, dan dosen dalam disiplin ilmu terkait dengan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi maupun pembelajaran Konvensional. (2) Dalam Pedoman Akademik ini, laboratorium bertugas: a) Memfasilitasi Program Studi dalam penggunaan sarana dan prasarana belajar baik sebagai host maupun sebagai wadah penunjang pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi maupun pembelajaran Konvensional; b) Memfasilitasi Program Studi dengan menunjuk dosen laboratorium atas permintaan Program Studi untuk menjadi Penanggung jawab Matakuliah/ Blok dan atau anggota kelompok pengajar matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi. c) Memfasilitasi Program Studi dengan menunjuk dosen laboratorium untuk pembelajaran Konvensional. d) Memfasilitasi Program Studi dengan mengkontribusikan bahan ajar matakuliahnya yang relevan dengan kompetensi tertentu/tujuan pembelajaran. (3) Dalam hal memfasilitasi hal-hal tersebut dalam butir (2), laboratorium seyogyanya : a) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan Program Studi untuk menjaga pemerataan pendistribusian dosen laboratorium dalam kegiatan Program
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Studi agar seluruh dosen laboratoriumnya berfungsi maksimal dalam memenuhi standar EWMP masing-masing dosen. b) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan Program Studi untuk menjaga agar program pengajaran laboratorium (kuliah dan praktikum) tersebar dalam program pengajaran Program Studi secara proporsional agar Tujuan Instruksional masing-masing Matakuliah laboratorium tetap dapat dicapai secara maksimal. c) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan Program Studi untuk menjaga agar isi matakuliah (course content) laboratorium dapat terdistribusikan secara proporsional kedalam silabus jurusan . d) Memelihara dan mengembangkan mutu isi matakuliah yang relevan dengan kompetensi yang akan dicapai lulusan. e) Tetap mengembangkan potensi akademik, keterampilan instruksional, penelitian dan pengembangan ilmu bagi dosen di lingkungannya. (4)
(5)
Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala laboratorium yang bertanggungjawab kepada Dekan dalam perancangan dan pelaksanaan tugastugas laboratorium. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala laboratorium dibantu oleh satu atau lebih Penanggung Jawab Pembelajaran (PJP) untuk mengkoordinasikan pembelajaran setiap Program Studi yang menggunakan Laboratorium terkait dalam proses belajar mengajarnya.
7. UPT Labskill & Laboratorium Sentral Biomedik (1) UPT Labskill dan Laboratorium Sentral Biomedik dalam Pedoman Akademik ini adalah Unit Penunjang Teknis Fakultas dibawah Dekan yang berfungsi menjadi tempat memfasilitasi pembelajaran Keterampilan Klinis, Penelitian, dan Pembelajaran Biomedik yang bisa digunakan semua Jurusan. 8. Unit Administrasi Akademik Jurusan (1) Urusan Administrasi Akademik Jurusan dalam Pedoman Akademik ini, adalah staf tata usaha fakultas yang bertugas khusus menunjang administrasi pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh Jurusan (2) Sebagai staf penunjang pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh Jurusan, staf ini bertugas membantu Jurusan dengan memberikan daya dukung dalam operasionalisasi akademik serta melaksanakan registrasi akademik yang meliputi : a) Registrasi mahasiswa baru dan daftar ulang mahasiswa lama, b) Registrasi keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan akademik khusus seperti semester pendek dan lain-lain. c) Presensi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar; d) Membantu penjadwalan kegiatan, tempat dan waktu pembelajaran berkoordinasi dengan Program Studi lain;
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
e) Administrasi Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi mahasiswa peserta Kurikulum Berbasis Kompetensi ; f) Melaksanakan penyusunan, penyimpanan, dan pemanfaatan database akademik dalam Sistim Informasi Akademik ( Siakad ) ; g) Melaksanakan pengisian berkala dan berkesinambungan borang akreditasi akademik; h) Melaksanakan penyiapan sarana/prasarana rapat-rapat akademik Program Studi 9. Penanggungjawab Matakuliah (PJMK) (1) Penanggungjawab Matakuliah ialah dosen yang ditetapkan Dekan untuk mengkoordinasikan sebuah Kelompok Pengajar dalam perancangan, pembelajaran dan evaluasi hasil belajar dan pelaksanaan sebuah Matakuliah Kompetensi (MKK). (2) Dalam mengelola MKK dibawah koordinasinya, PJMK bertugas : a) mengkoordinaskan jadwal, pembelajaran, dan ujian MKK b) mengkoordinasikan tugas mengajar dosen dalam kelompok, c) menetapkan model pembelajaran yang digunakan, d) menyampaikan hasil belajar mahasiswa kepada Program Studi dan atau matakuliah disiplin ilmu terkait dengan MKK tertentu (3) Penanggungjawab matakuliah bertanggungjawab dan berada dibawah koordinasi Program Studi. 10.
Kelompok Pengajar (1) Kelompok Pengajar dalam Pedoman Akademik ini adalah sekelompok dosen yang ditunjuk Program Studi Framasi dan mewakili Laboratorium sebagai Pengampu / Nara Sumber matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi terkait disiplin ilmu masing-masing; (2) Kelompok pengajar bertanggungjawab secara fungsional kepada Program Studi dan secara struktural kepada Laboratorium. (3) Kelompok Pengajar berfungsi sebagai pelaksana pembelajaran dan evaluasi hasil belajar Matakuliah Kompetensi atas nama Program Studi. (4) Kelompok Pengajar merupakan kelompok dosen dari berbagai disiplin ilmu yang diintegrasikan baik secara vertikal maupun horizontal.
11.
Mahasiswa (1) Mahasiswa dalam Pedoman Akademik ini adalah mahasiswa yang berhak mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya apabila memenuhi kriteria berikut : a) Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melalui berbagai seleksi resmi penerimaan mahasiswa baru, alih perguruan tinggi sesuai persyaratan Universitas/ Fakultas ; b) Terdaftar pada Tahun Akademik bersangkutan c) Memiliki Normor Induk Mahasiswa
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
(2)
(3)
(4)
(5)
2009 - 2010
d) Memenuhi dan atau tidak melakukan pelanggaran terhadap persyaratan administratif yang ditentukan Universitas/ Fakultas/ Jurusan untuk mengikuti pendidikan e) Mengisi dan memiliki Kartu Rencana Studi atau Kartu Perubahan Rencana Studi f) Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Universitas/ Fakultas/ Jurusan. Mahasiswa berhak : a) Memperoleh pendidikan yang sebaik-baiknya b) Memperoleh informasi dan sosialisasi yang memadai atas segala sesuatu terkait dengan program pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diikutinya; c) Ikut dan menyampaikan pendapat dan aspirasinya dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi institusional program pendidikan yang diikuti; d) Memperoleh bantuan bimbingan, konseling dan kepenasehatan akademik. Mahasiswa berkewajiban : Mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan akademik dan administratif Fakultas, Program Studi , maupun Laboratorium yang berlaku. Proses penyampaian pendapat/ aspirasi dilakukan secara santun dan beretika melalui Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Jurusan dalam segala permasalahan menyangkut kemahasiswaan, minat, bakat, kesejahteraan, serta pembinaan ekstrakurikuler, bimbingan dan konseling. Proses penyampaian pendapat/ aspirasi dilakukan secara santun dan beretika melalui Pembantu Dekan I Bidang Akademik dan Program Studi dalam segala permasalahan menyangkut perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta kepenasehatan akademik.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
D.
2009 - 2010
Prosedur dan Koordinasi Proses Pembelajaran Dekan PD I,II,III
Ketua Program Studi Sekretaris Program Studi
Pharmaceutical Education Unit (PEU) UJM
Sekretariat PSF
PJMK MKK
Kalab Sentral
Kepala Laboratorium
Biomedik
Subag Akademik Ka Ur Adm Akad PSF
Ur PSF Sarana/Prasara na
Ur PSF Pengelolaan PBM
Akademik
PJP PJP PJP
Gambar 1: Bagan Pembelajaran KBK PSF – FKUB
Ur PSF Evaluasi Hasil Belajar
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
1. Dekan, dalam Pedoman Akademik ini, memimpin dan mengkoordinasikan Program Studi, PEU, UJM, Lab Sentral Biomedik untuk keharmonisan 2. Pharmaceutical Education Unit menyusun Rancangan Kurikulum, Silabus, Model Pembelajaran, Model Evaluasi, bersama-sama Jurusan. Draft Rancangan diserahkan kepada Dekan sebagai pertimbangan pelaksanaan Kurikulum setiap tahun ajar; 3. Melalui Rapat Koordinasi dengan Program Studi, PEU, GJM, PJM, Dekan memutuskan menetapkan Kurikulum dan Pelaksanaannya untuk satu tahun ajar. 4. Senat Fakultas mengesahkan Penetapan Kurikulum satu tahun ajar 5. Program Studi Farmasi memiliki sebuah sekretariat dipimpin sekretaris Program Studi dan mempunyai sekurang-kurangnya seorang staf sekretariat. 6. Sekretariat Program Studi mengadministrasikan database Program Studi, pengarsipan surat keluar masuk Jurusan, dan berkoordinasi dengan Bagian Tata Usaha Fakultas terkait dengan tugas Jurusan. 7. Dalam mengkoordinasikan pembelajaran, Program Studi membawahi PJMK dari masing-masing Matakuliah Kompetensi. 8. Dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar, PJMK , melalui sekretaris Program Studi berkoordinasi dengan staf Bagian Tata Usaha Subag Akademik Urusan Administrasi Akademik Program Studi Farmasi terkait urusan yang diperlukannya. 9. Dalam melaksanakan dukungan penunjang pembelajaran Program Studi, Urusan Administrasi Program Studi Farmasi terdiri dari sekurang-kurangnya seorang staf masing-masing untuk : 1) Urusan Sarana/Prasarana Akademik Program Studi Farmasi, 2) Urusan Pelaksanaan Pembelajaran, dan 3) Urusan Evaluasi Hasil Belajar. 10. Staf Urusan Sarana/Prasarana Akademik ditunjuk diantara staf subag Umum Tata Usaha berkoordinasi dengan Kepala Urusan Administrasi Akademik Program Studi bertugas : 1) menyediakan ruangan dan sarana pembelajaran serta fasilitas sumber belajar yang diperlukan Program Studi, dan 2) Perawatan serta sustainabilitas prasarana termasuk listrik agar pembelajaran terlaksana tanpa gangguan. 11. Staf Urusan Pelaksanaan Pembelajaran bertugas : 1) mengadakan/ menggandakan modul, lembar-lembar observasi dan perangkat lunak pembelajaran lainnya, 2) bersama Kasubag Akademik mengatur pelaksanaan adminsitrasi tempat dan waktu ujian. 12. Staf Urusan Evaluasi Hasil Belajar bertugas : 1) membuat form ujian MKK, Keterampilan dan perangkat lunak evaluasi lainnya, 2) pengolahan nilai bekerja sama dengan TIK Fakultas dan Sekretariat Program Studi, 3) administrasi KRS,KHS, 4) mengolah dan menyimpan data nilai untuk academic transcript, competency transcript, sertifikat kompetensi. 13. Staf sekretariat PEU dan UJM dapat ditunjuk diantara Staf Urusan Akademik Program Studi Farmasi.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
14. Nama-nama staf Urusan Akademik diatas diumumkan terutama kepada para PJMK. 15. Jurusan membawahi dan mengkoordinasikan semua PJMK dalam menjadwal pembelajaran dan evaluasi MKK dengan menugaskan urusan administrasi akademik Program Studi Farmasi untuk secara langsung membantu kelancaran administrasi penyelenggaraan pembelajaran dan evaluasi. 16. Kepala Laboratorium berkoordinasi dengan Program Studi dalam : 1) penunjukan dosen PJMK, 2) penunjukan dosen anggota kelompok pengajar MKK terkait,3) penggunaan prasarana/sarana laboratorium untuk pembelajaran MKK dan Keterampilan, 4) penetapan bahan ajar kompetensi terkait matakuliah disiplin ilmunya, 5) pembuatan soal-soal ujian. 17. Kepala laboratorium berkoordinasi dengan Program Studi Framasi FK Unibraw melalui Penanggung Jawab Pembelajaran Laboratoriumnya. 18. Program Studi berkoordinasi dengan Kepala kepala laboratorium Sentral Biomedis untuk Penelitian/Pengembangan Pembelajaran Biomedis. 19. Program Studi, Pharmaceutical Education Unit, Unit Jaminan Mutu Program Studi, Kepala Laboratorium Sentral Biomedis membuat laporan berkala kepada Dekan.
E. Struktur Organisasi Program Studi Farmasi FKUB DEKAN FKUB DR.dr. Samsul Islam, MKes
UNIT JAMINAN MUTU (UJM) DR. Soebiantoro, Apt, MSc
PRODI FARMASI Ka: Drs Bambang Sidharta Apt, MS Sekr: DR. Atikah, Apt, MSc
PHARMACEUTICAL EDUCATION UNIT (PEU) DR. Atikah, Apt, MSc
Tata Usaha
DEPT. KIMIA FARMASI
KETUA: DR. Soebiantoro, Apt, MSc ANGGOTA: DR. Atikah, Apt, MSc Dahlia P., S.Si., Apt Efta Triastuti., S.Si.,Apt
DEPT. FARMASETIKA
DEPT. FARMASI KLINIK
DEPT. FARMAKOGNOSI & FITOKIMIA
DEPT. FARMASI KOMUNITAS
KETUA: Dra S.Jazimah Iswarin, Apt, MSi. ANGGOTA: DR Endang Kartini, Apt, MS. Alifia Putri Febriyanti., S.Farm.,Apt
KETUA: Drs Helmie Bafaldal Apt MSi ANGGOTA: Drs Bambang Sidharta Apt, MS Drs Abdul Razak Apt., SpFRS Dra Ida Arofa Apt Hananditia Rachma P., S.Farm.,Apt Rudy Salam., S.Farm., Apt
KETUA: Drs Santoso Apt ANGGOTA: Ferri Widodo., S.Si.,Apt Dahlia P., S.Si., Apt
KETUA: Dra Diana Lyrawati, Apt,MS,PhD ANGGOTA: DR Sri Winarsih, Apt, MKes Drs Agus Sunarko, Apt Reta Anggraeni, Ssi, Apt Alifia P.F., S.Farm.,Apt Efta T., S.Si.,Apt Ferry W., S.Si.,Apt Hananditia R. P., S.Farm.,Apt Rudy Salam., S.Farm., Apt
F. Koordinasi Mata kuliah Program Studi FKUB Dekan FKUB Pembantu Dekan I, II, III Ka. Prodi Farmasi Sekr. Prodi Farmasi Dept. Kimia Farmasi
Mata Kuliah : Kimia Dasar Kimia Organik Kimia Analitik Kimia Instrumen Kimia SIntesis Kimia Medisinal Farmasi Lingkungan
Dept. Farmakognosi & Fitofarmasi
Dept. Farmasetika
Dept. Farmasi Klinik Mata Kuliah :
Mata Kuliah :
Mata Kuliah :
Botani Farmasi Farmakognosi Bioanalisis Bioteknologi Sed. Farmasi Biosintesis & Kultur Jaringan Kimia Bahan Alam
Formulasi Sed. Solida Formulasi Sed. Cair Non Steril Formulasi Sed. Semisolida System Penghantaran Obat Stabilitas Obat Formulasi Sed. Steril Interaksi Obat
Biologi Molekuler FarmakodinamikFarmakokinetik Anatomi-Histologi Biokimia Mikrobiologi -Parasitologi Fisiologi-Patofisiologi Biofarmasi Imunologi Patologi Klinik Toksikologi Signs & Symptoms (Tanda & Gejala Klinik) Farmakoterapi Sistem Organ I Farmakoterapi Sistem Organ II Farmakoterapi Sistem Organ III Farmakoterapi Infeksi & Tumor Drug Abuse
Dept. Farmasi Komunitas
MKDU
Mata Kuliah :
Mata Kuliah :
Pengantar Kewirausahaan Hukum & Etika Perilaku Manusia Preskripsi I (Solid) Pengenalan Kefarmasian Ilmu Kes. Masy. I Ilmu Kes. Masy. II Preskripsi II (cair) Preskripsi III (semisolida) Manajemen Farmasi Pengobatan Sendiri & ESO KIE Kewirausahaan Layanan Kefarmasian Pengenalan YanMed
Filsafat Kefarmasian. Managemen Keterampilan belajar. Managemen Penelitian. Agama Fisika Farmasi Biologi Farmasi Kewarganegaraan & Pancasila Statistika Dasar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN A. Silabus Pembelajaran (1)
Silabus Pembelajaran merupakan rencana kegiatan proses belajar mengajar dalam 1 semester, yang memuat unsur-unsur matakuliah, kode matakuliah, bahan ajar matakuliah ( course content ) dan kode bahan ajar, serta beban studi masing-masing matakuliah.
(2)
Silabus Pembelajaran disusun dengan memperhatikan : beban studi proporsional per semester dengan catatan jumlah beban studi keseluruhan minimal 146 sks untuk keseluruhan 8 semester pendidikan Sarjana Farmasi dan 28 SKS untuk Pendidikan Profesi Apoteker
(3)
Matakuliah dalam 1 semester disusun dengan memperhatikan : 1. Hubungan pre-rekuisitas dengan matakuliah semester diatas dan dibawahnya, agar proses pembelajaran berlangsung runtut dan sistimatis, 2. Hubungan ko-rekuisitas antar matakuliah dalam semester yang sama agar diperoleh pemahaman yang integratif, holistik, dan komprehensif lintas ilmu terkait dengan pembelajaran satu atau lebih kompetensi/subkompetensi. 3. Hubungan dengan pembelajaran keterampilan dan metodologi yang relevan dengan matakuliah dalam semester yang sama. B. Waktu dan Tempat Pembelajaran (1) Waktu dan tempat Pembelajaran disusun dan ditetapkan oleh Program Studi dengan berkoordinasi dengan laboratorium. (2) Waktu pembelajaran setiap subkompetensi disesuaikan dengan beban studi masing-masing. (3) Waktu untuk pembelajaran mandiri ditetapkan sendiri oleh mahasiswa (4) Mahasiswa dapat meminta pembelajaran semisal kuliah pakar bila dibutuhkan
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
C. Strategi Pembelajaran (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kurikulum dilaksanakan dengan pendekatan/ strategi SPICES, (Student-centered, Problem-based, Integrated, Community-based, Elective/ Early Cinical Exposure, Systematic). Program pembelajaran harus diupayakan terpusat pada aktivitas mahasiswa semisal diskusi, belajar mandiri, self inquiry, seminar,dan cara belajar aktif lainnya sepanjang dimungkinkan. Program Pembelajaran harus diupayakan menggunakan atau mengetengahkan “ Masalah “ sebagai titik masuk penguasaan ilmu, keterampilan, dan perilaku, serta pemicu ( trigger ) pembelajaran aktif oleh mahasiswa. Untuk mendapatkan penguasaan holistik dan komprehensif, pembelajaran dilakukan dengan mengintegrasikan matakuliah-matakuliah terkait baik vertikal maupun horisontal , Pembelajaran kesehatan masyarakat diberikan lebih awal pada semester-semester dibawah selain untuk berintegrasi dengan matakuliah ilmu farmasi dasar, juga untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, Pada Semester VII, Program Studi menetapkan mata ajaran layanan kefarmasian untuk pengenalan cara belajar sistematis ( teaching how to learn) kepada mahasiswa melalui pendekatan Problem-based Learning,
D. Model Pembelajaran Pendekatan dalam Pembelajaran KBK menggunakan Pendekatan SPICES ( Haarden, 2000 ) : Student Centered, Problem-based, Integrated, Community Oriented, Early Exposure to Clinic and community, dan Systematic. Elaborasi Pendekatan ini dalam Kurikulum KBK PSF-FKUnibraw dilaksanakan melalui Kuliah, Tutorial dan Praktikum adalah sebagai berikut :
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Karakteristik Pembelajaran Proses Belajar Mengajar Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki beberapa karakteristik : a. Pembelajaran Mahasiswa Aktif (Student Active Learning) b. Pembelajaran Terintegrasi c. Menggunakan Modul d. Pembelajaran Keterampilan ( Skill ) secara terintegrasi dalam Sistim Pengembangan Keterampilan dan Metodologi e. Pencapaian Kompetensi melalui Penguasaan Materi Mata Kuliah Kompetensi, Matakuliah Disiplin Ilmu, dan Kompetensi Keterampilan. (1) Kuliah, Diskusi Kelompok, Tutorial, Seminar Kuliah dilaksanakan untuk penjelasan pokok bahasan, diskusi pokok bahsan, in groups reading asignment and seminar serta self learning (akses informasi) and seminar Tutorial dilaksanakan dalam bentuk problem (context/case/evidence/portofolio) based learning, pembahasan soal-soal (selected relevance problem), pembekalan dan/atau persiapan untuk praktikum serta discovery learning; self directed learning; cooperativecollaborative learning (proposal skripsi) (2) Praktikum Praktikum dilaksanakan dalam bentuk : eksperimen pendukung teori/konsep ilmiah; pelatihan ketrampilan (psychomotoric, hard skill); pelatihan problem solving laboratorik; studi eksploratif di tempat kerja /praktek; pelatihan soft/transferable skill; pelatihan peran profesional; demonstrasi (peraga nyata, audio –visual); computer aided learning; project/research based learning (skripsi) (3) Pembelajaran Mahasiswa Aktif ( Student Active Learning ) Pembelajaran dilaksanakan terutama terpusat pada aktivitas mahasiswa ( student-centered ) mulai dari belajar mandiri mendahului pembelajaran dari dosen sampai dengan pencarian ilmu secara mandiri ( self acquired ) baik dengan mencari kepustakaan, mengunduh dari internet, berdiskusi
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
dengan teman, mencari narasumber sehingga dosen bukan satu-satunya sumber informasi. Dalam konteks pembelajaran Mahasiswa Aktif ini, peran dosen dititik beratkan pada fungsi fasilitasi dan tutorial. (4) Pembelajaran Terintegrasi Pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi baik vertikal antara Pembelajaran farmasi klinis dan komunitas dengan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Farmasi Dasar, Ilmu Farmasi, Kedokteran Dasar dan Dasar Kedokteran, maupun secara horisontal antara pembelajaran klinik satu dengan lainnya atau antara pembelajaran Ilmu-Ilmu Farmasi Dasar dan Ilmu farmasi satu dengan lainnya, 1) Pembelajaran terintegrasi dimaksudkan agar : Mahasiswa memperoleh penguasan kompetensi Apoteker secara holistik dan komprehensif ; Sistim Pembelajaran memperoleh efisiensi setinggi mungkin dengan pengurangan tumpang-tindih bahan ajar masing-masing laboratorium / departemen satu dengan lainnya; Matakuliah Disiplin Ilmu Prasyarat dan yang mempersyarati dapat diintegrasikan; Penggunaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran menjadi lebih efektif dalam perencanaan, pengadaan, maupun operasionalisasinya secara terencana. (5) Modul 1) Mulai tahun ajaran 2009-2010, proses pembelajaran KBK sebagian menggunakan Modul dalam setiap pembelajaran Matakuliah Kompetensi 2) Setiap Modul disusun oleh Kontributor Penyusun Modul yang diambil dari dosen-dosen dari laboratorium terkait dengan pembelajaran Modul tersebut. 3) Setiap Modul disusun dengan sekurang-kurangnya berisikan : Rumusan Kompetensi , Komponen Kompetensi, dan Area Kompetensi sesuai Pedoman Konsil Kedokteran
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4)
5)
6)
7)
2009 - 2010
Indonesia ,yang ingin dicapai melalui pembelajaran sebuah Modul. Overview untuk memberikan gambaran umum proses dan isi pembelajaran modul agar mahasiswa memahami konteks dan prosedur pembelajaran modul. Tugas Modul ( Modul Task ) untuk dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa dan saling diklarifikasi dalam Diskusi Kelompok diantara mahasiswa. Referensi untuk mempermudah mahasiswa mencari rujukan utama dalam mempelajari modul khususnya dalam mengerjakan tugas modul. Reader dalam bentuk lembar kopi dari halamanhalaman referensi yang sulit diperoleh mahasiswa karena ketersediaan Referensi yang terbatas. Pembelajaran Modul tidak selalu oleh dosen kontributor modul, melainkan oleh dosen yang diusulkan Penanggung Jawab Matakuliah ( PJMK ) dan mendapat persetujuan Kepala Laboratorium dosen bersangkutan. Banyaknya Isi Modul, Overview, dan Tugas Modul harus disesuaikan dengan beban studi dan model pembelajarannya masing-masing agar supaya Modul layak digunakan dan tidak terlalu memberatkan mahasiswa. Modul yang telah disusun oleh Kontributor Modul hendaknya dikonsultasikan kepada Laboratorium terkait untuk kemudian diserahkan kepada Pharmaceutical Education Unit untuk penggandaannya. Penyerahan Modul kepada Pharmaceutical Education Unit disertai : Usulan nama Penanggungjawab Matakuliah ( PJMK ) nama untuk dibuatkan penetapannya oleh Dekan. Usulan nama Pengampu Matakuliah dan Fasilitator/Tutor pembelajarannya untuk dibuatkan urat Tugasnya oleh Dekan
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Rancangan Pembelajarannya , untuk diserahkan kepada Jurusan guna penyusunan Jadual Pelaksanaan Pembelajarannya. (6) Pembelajaran Cara Belajar dengan Problem-Based Approach Membelajarkan cara belajar yang sistimatis mengikuti pola akademik yang sederhana tetapi sistimatik dengan tujuan : 1. Membiasakan diri menghadapi problematika nyata yang akan dihadapi kelak dimasyarakat. 2. Mengidentifikasi Masalah dibalik fenomena kesehatan yang dijumpai. 3. Menetapkan Tujuan Belajar sesuai dengan kekurangan dan kebutuhan masing-masing individu mahasiswa. Meningkatkan kemampuan belajar aktif dan mandiri melalui pengembangan kemampuan self-inquiry dalam mengakses, menganalisis, mensintesis, dan menyimpulkan berbagai informasi. Melalui (1) dan (2) membelajarkan cara Belajar Sepanjang Hayat ( Life-Long Learning ). Untuk hal-hal diatas dilakukan pembelajaran Poblem – Based Learning-Approach disamping model pembelajaran-pembelajaran tersebut diatas. Problem-based Approach hanya merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan oleh karena itu tidak identik dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan tidak akan menggantikan model pembelajaran lain yang dipandang relevan.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
BAB V EVALUASI KEBERHASILAN A.
Nilai Lulus a. Penilaian keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap matakuliah didasarkan pada tiga alternatif penilaian, sebagai berikut: 1. Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan 2. Menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya 3. Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu menentukan nilai batas kelulusan terlebih dahulu, kemusian membandingkan nilai yang lulus relatif dengan kelompoknya. Disarankan dalam sistem penilaian meggunakan PAN atau gabungan antara PAN dan PAP b. Hasil nilai akhir matakuliah dilakukan oleh masing-masing dosen (atau tim dosen) dinyatakan dengan huruf Mutu (HM) dan Angka Mutu (AM) seperti pada tabel berikut:
Kisaran Nilai > 80 - 100 > 75 – 80 > 69 – 75 > 60 – 69 > 55 – 60 > 50 – 55 > 44 – 50 0 - 44
Huruf Mutu A B+ B C+ C D+ D E
Angka Mutu 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0
Golongan Kemampuan Sangat Baik Antara Sangat Baik dan Baik Baik Antara Baik dan Cukup Cukup Antara Cukup dan Kurang Kurang Gagal
c. Pemberian Nilai pada setiap kegiatan dapat dilakukan dengan huruf mutu (E – A) yang kemudian dikonversikan ke Angka Mutu (0 – 4)
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
1. Nilai akhir bagi mata kuliah yang diasuh oleh lebih satu dosen merupakan nilai gabungan dari semua dosen yang digabungkan oleh dosen koordinator. 2. Nilai akhir merupakan gabungan nilai : tugas/quiz, ujian tengah semester dan ujian akhir. Nilai akhir ditentukan dengan kriteria pada butir b B.
Pembobotan Bobot suatu kegiatan penilaian matakuliah ditentukan menurut perimbangan materi kegiatan dengan materi matakuliah secara keseluruhan dalam satu semester Perhitungan Nilai Akhir dilakukan dengan memberikan bobot pada setiap kegiatan perkuliahan dalam semester tersebut menggunakan rumus : n
NA
Bt .Nt i 1
i
i
Bqi .Nqi Bm.Nm Ba.Na Bp.Np n
Bt i 1
i
Bqi Bm Ba Bp
Dengan: Bti adalah bobot nilai tugas terstruktur ke i Bqi adalah bobot nilai kuis ke i Bm adalah bobot nilai ujian tengah semester Ba adalah bobot nilai ujian akhir semester Bp adalah bobot nilai praktikum Nti;Nqi; Nm; Na; Np adalah nilai setiap kegiatan akademik C. a.
Tahapan Evaluasi Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu matakuliah dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan penilaian kegiatan praktikum b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu matakuliah pada semester dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu semester c. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
d. Penilaian melalui tugas tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan pembobotan tertentu e. Evaluasi Hasil Belajar Merupakan Proses Asesmen yang dilakukan berturutan : 1) Pengukuran ( Scoring ) , 2) Penilaian ( Grading ), 3) Pengambilan Keputusan Penilaian hasil belajar mahasiswa terdiri dari beberapa cara: 1. Ujian tulis (format jawaban pilihan ganda dan/atau jawaban kalimat uraian/penjelasan) 2. Ujian Praktikum (laporan/portofolio, pengamatan ketrampilan/perilaku dan atau ujian tulis) 3. Laporan tugas (tugas baca, tugas seminar dan tugas pembelajaran PBL) 4. Ujian skripsi (naskah dan sidang presentasi proposal dan skripsi) 5. Ujian sidang pada program pendidikan profesi (portofolio, seminar dan ujian sidang) 6. Sertifikasi mengikuti berbagai kegiatan ko-kurikulum (hard-skill dan soft skill) 7. Kesertaan dalam studi ekskursi 8. Prestasi dalam kegiatan kegiatan kemahasiswaan (olah raga, seni budaya, organisasi) 9. Prestasi dalam kegiatan program kreativitas mahasiswa(PKM) 10. Prestasi dalam LKTI-LKPM (lomba karya tulis dan penelitian mahasiswa) Semua hasil-hasil belajar mahasiswa dalam kurikulum (KHS dan Transkrip Akademik), ko kurikulum dan ekstra kurikulum akan/dapat dikumpulkan dalam suatu sistem portofolio mahasiswa secara mandiri dibimbing dosen wali dan dokumen ini akan digunakan dalam sidang judicium kelulusan dan dapat menjadi berkas kelengkapan lulusan dalam proses melamar pekerjaan. Asesmen PBL dilakukan dengan asesmen proses belajar menggunakan Lembar Observasi untuk menilai keterampilan belajar dan penguasaan ilmunya.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Apabila PBL dilaksanakan sebagai proses pembelajaran Modul maka Ujian Modul adalah asesmen pengukuran sumatifnya sekaligus. D. Predikat Kelulusan 1. Predikat Kelulusan Program Sarjana PSF-FKUB yang terdiri atas 3 tingkat, yaitu : A. IPK 2,00 – 2,75 : Memuaskan B. IPK 2,76 – 3,50 : Sangat Memuaskan C. IPK 3,51 – 4,00 : Cumlaude 2.
Predikat Kelulusan disebut Cumlaude (Dengan Pujian) ditentukan dengan memperhatikan : 1. Salah satu atau keduanya yaitu pada Tahap Akademik ( S.Farm) dan atau tahap Profesi (Apt) 2. Harus memenuhi seluruh persyaratan yang meliputi Masa Studi, IPK, Nilai Minimal seperti dibawah ini : TAHAP AKADEMIK Uraian
TAHAP PROFESI
Masa Studi IPK Nilai Minimal
S1 Reguler ≤ n + 1 = 5Th 3,51 – 4.00 ≥ C+
Keterangan
Alih Program n + 0,25 = 2Th 3,51 – 4.00 ≥ C+
n + 0,25 = 2Th 3,51 – 4.00 ≥ C+
n = Lama studi dalam tahun
3. Untuk pendaftaran wisuda universitas dapat menggunakan salah satu predikat cumlaude pada tahap Sarjana atau Profesi.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
BAB VI PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI 1. 2. 3. 4. 5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
G. Ujian Perbaikan Ujian Perbaikan merupakan ujian dalam rangka memperbaiki nilai akhir pada semester tersebut. Dilaksanakan rentang waktu sesudah UAS yang terjadwal sampai sebelum KHS keluar. Nilai yang diperbaiki maksimal B. Hasil nilai yang dicapai maksimal B+ atau nilai yang terbaik. Ada tidaknya penyelenggaraan Ujian Perbaikan diserahkan kepada kebijakan PJMK / PJ Blok. H. Semester Pendek Semester Pendek adalah semester yang diadakan pada tiap akhir semester yang dilaksanakan dalam 4 (empat) minggu. Pada akhir Semester Pedek dilakukan Ujian untuk menentukan Score dan selanjutnya dikonversikan kedalam Nilai Huruf ( Grade ). Nilai Akhir Ujian Semester Pendek mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B+ . Semester Pendek dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif dengan bahan ajar review bahan ajar matakuliah kompetensi yang ingin diperbaiki. Semester pendek menggunakan waktu belajar yang sama dengan Semester regular dengan bahan ajar yang dipadatkan. Mahasiswa peserta Semester Pendek harus memenuhi ketentuan : a. Mahasiswa peserta Semester Pendek adalah mahasiswa yang pernah mengambil Matakuliah tersebut sebelumnya.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta semester pendek untuk matakuliah kompetensi tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek ( KRS-SP ). c. Membayar SPP Semester Pendek sesuai dengan ketentuan 12. Semester Pendek dapat diselenggarakan sekurangkurangnya diikuti 5 (lima) Mahasiswa. 13. Mahasiswa peserta Semester Pendek diangap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP Semester Pendek yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan. 14. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Pendek selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum pelaksanaan Semester Pendek dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan. 15. Jumlah SKS yang diambil pada Semester Pendek tidak dibatasi dengan syarat tidak bersamaan waktunya antara Mata Kuliah satu sama lain.
16.
17.
18.
19.
I. Ujian Khusus Dalam hal setelah mengikuti ujian Semester Pendek, mahasiswa belum juga mencapai Nilai Lulus baik untuk Matakuliah Kompetensi wajib maupun Matakuliah pilihan, Program Studi/Laboratorium mengadakan Ujian Khusus (UK) pada akhir Semester VII sebelum Yudisium Sarjana. Syarat mengikuti Ujian Khusus apabila mahasiswa telah mengambil semua Mata Kuliah, KKN dan Ujian Tugas Akhir. (mengumpulkan kredit 144-160 sks) namun IPK kurang dari 2,00 Nilai Akhir Ujian Khusus mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B. Biaya untuk mengikuti Ujian Khusus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
20.
21.
22.
2009 - 2010
J. Semester Khusus Semester Khusus adalah pelaksanaan kegiatan akademik yang dilaksanakan bersamaan dengan waktu Semester Pendek. Semester Khusus diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak dapat mengambil Matakuliah Reguler disebabkan oleh suatu hal yang dibenarkan oleh Peraturan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Mahasiswa peserta Semester Khusus harus memenuhi ketentuan: a. Mendaftar sebagai peserta Semester Khusus
23.
24.
25.
1. 2.
b. Membayar SPP Semester Khusus sesuai dengan ketentuan Mahasiswa peserta Semester Khusus diangap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP Semester Khusus yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Khusus selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum pelaksanaan Semester Khusus dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan. Nilai perolehan maksimum B+. K. Kepenasehatan Akademik Jurusan/Program Studi menetapkan sejumlah Dosen sebagai Penasehat Akademik bagi mahasiswa. Penasehat akademik ( PA ) bertugas : (1) Mengetahui jumlah kredit yang diambil dalam Kartu rencana studinya ( KRS ) berdasarkan hasil studi sebelumnya ( KHS ).
3.
(2) Memproses pengisian KRS serta bertanggungjawab atas kebenaran isinya. Penasehat akademik harus benar-benar menguasai peraturan akademik, sistim pendidikan, sistim evaluasi hasil belajar agar mampu membantu mahasiswa secara maksimal dalam menentukan beban dan prioritas
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.
2009 - 2010
matakuliah yang perlu diambil untuk semester berikutnya agar efektif mengikuti pembelajaran pada setiap semester. Administrasi kepenasehatan akademik diatur melalui sejumlah daftar dan kartu yang harus dipahami Penasehat Akademik, maing-masing ; (1) Daftar : a. Daftar nama mahasiswa b. Daftar Hadir mahasiswa c. Daftar Nilai Ujian (2) Kartu : a. Kartu Rencana Studi ( KRS ), dikeluarkan oleh Jurusan, mencatat semua matakuliah yang diprogramkan mahasiswa pada masing-masing semester. b. Kartu hasil Studi ( KHS ) dikeluarkan oleh Jurusan, mencatat Nilai yang diperoleh mahasiswa bagi matakuliah yang di program dalam KRS. (3) Jurusan berhak mengesahkan kartu Hasil Studi dan menetapkan Kartu Rencana Studi untuk semester berikutnya (4) Mengingat bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi menggunakan sistim 2 blok dalam 1 semester, maka dalam mengisi KRS, mahasiswa dan Penasihat Akademiknya harus benar-benar memperhatikan kemampuan ( baca : IPK ) mahasiswa karena dalam KRS tidak ada alternatif MKK melainkan seluruh MKK dalam blok 1 semester harus diikuti. (5) Mahasiswa dengan IPK rendah atau berisiko gagal terutama berisiko drop out dianjurkan tidak mengikuti semester berikutnya dan dianjurkan memperbaiki nilai dengan mengikuti kembali ModulModul dengan Nilai kurang atau disarankan pindah ke Program Studi diluar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
(6) Keputusan drop Out harus dibicarakan antara Penasehat Akademik dan Jurusan untuk direkomendasikan kepada Dekan. Keputusan drop out dikeluarkan Dekan dengan pengesahan dari Senat fakultas. (7) Keputusan drop-out tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Akademik Universitas. (8) Kepenasehatan akademik dibawah pembantu Dekan I Bidang Akademik.
koordinasi
L. Bimbingan Konseling 26. Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistimatis dan intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi, sosial, studi dan karir, demi masa depannya. 27. Bimbingan Konseling diberikan oleh Konselor yang mempunyai keahlian dibidangnya dalam satu unit Bimbingan Konseling Fakultas 28. Pembimbingan dan Konseling dibawah koordinasi Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan 29. Konselor ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan. 30. Usul Bimbingan dan Konseling dapat diajukan mahasiswa bersangkutan, penasehat akademik , ataupun oleh jurusan.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
BAB VII PENUTUP 1.
Pedoman Akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, Pedoman Akademik ini akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
2.
Hal-Hal yang belum diatur dalam Pedoman Akademik ini akan ditetapkan kemudian dengan Keputusan tersendiri.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
LAMPIRAN 1 SILABUS MATA KULIAH KOMPETENSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1.
Agama Islam (I) (2 SKS) Prasyarat: Mata kuliah ini membahas tentang alam kehidupan dan isinya; sifat dan kekuasaan Allah; kitabullah dan kerasulan; pokok-pokok agama Islam; akhlaqul karimah; syariah (termasuk hukum berkaitan dengan bidang makanan/minuman; obat; kosmetika) dan ibadah; muamalah Islam dan kehidupan masyarakat; pengelolaan alam dan lingkungan; Islam untuk disiplin ilmu dan pengetahuan; Islam dan kehidupan masyarakat. Pustaka: Al-qur’an dan terjemahan.
2.
Agama Kristen Katholik (I) (2 SKS) Prasyarat: Mata kuliah ini membahas tentang paham menggereja dan beriman dalam gereja; gereja sebagai keselamatan perutusan gereja; gereja pelayanan kepemimpinan gereja; tinjauan tentang masyarakat Indonesia; paham gereja tentang masyarakat; cita-cita negara adil makmur; pribadi yang swasembada. Pustaka: Injil.
3.
Agama Kristen Protestan (I) (2 SKS) Prasyarat: Mata kuliah ini membahas pengertian tentang agama; macam-macam agama & kepercayaan di Indonesia; dasar-dasar agama Kristen; kesaktian Al-kitab tentang ciptaan Allah; pengertian tentang dunia dan manusia menurut pandangan-pandangan di luar Alkitab dan menurut Alkitab; tugas dan tanggung jawab manusia mengatur kehidupan bersama. Pustaka:
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Injil. 4.
Agama Hindu (I) (2 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang sejarah agama Hindu: sumber, ruang lingkup; tujuan agama Hindu: nawa darsana; tantra yana; panca sradha; tatwa catur warga yoga; pranata sosial; kuladharma; dharmana; dharma negara, rajadharma, sapta angga; dandaniti; yadnya dan samskara. Sejarah agama hindu: sumber, ruang lingkup; tujuan agama hindu: nawa darsana; tantra yana; panca sradha; tatwa catur warga yoga; pranata sosial; kuladharma; dharmana; dharma negara, rajadharma, sapta angga; dandaniti; yadnya dan samskara. Pustaka: Tripitaka.
5.
Agama Budha (I) (2SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang hakekat Tuhan YME; kemahakuasaan Tuhan YME; sila Ketuhanan YME; konsepsi kerukunan hidup beragama dari maharaja Buddhis Asoka; pujangga buddhis Mpu Tantular; tentang Bodhisatwa; tentang proses tercapainya Bodhisatwa; tentang sadparamita; tentang Budha; hukum kesunyatan; penerapan hukum dengan ilmu pengetahuan; paritta, meditasi; kebaktian dan upacara.Hakekat Tuhan YME; kemahakuasaan Tuhan YME; sila Ketuhanan YME; konsepsi kerukunan hidup beragama dari maharaja Buddhis Asoka; pujangga buddhis Mpu Tantular; tentang Bodhisatwa; tentang proses tercapainya Bodhisatwa; tentang sadparamita; tentang Budha; hukum kesunyatan; penerapan hukum dengan ilmu pengetahuan; paritta, meditasi; kebaktian dan upacara. Pustaka: Wedha.
6.
Kewarganegaraan & Pancasila (I) (2 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran bela negara tumbuh dan meningkat kecintaan kepada Tanah Air, yakin
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
kebenaran Pancasila sebagai idiologi negara/bangsa; rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, serta mampu berfikir secara komprehensif integral dalam menghadapi masalah-masalah nasional. Melalui pokok bahasan Wawasan Nusantara Ketahanan Nasional, Politik Strategi Nasional, Politik Strategi Pertahanan dan Keamanan Nasional serta Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta, mahasiswa memahami pentingnya berpartisipasi dalam menjaga kelestarian Negara Republik Indonesia 17-8-1945 dan mampu menangkal segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, serta turut mengambil bagian dalam pembangunan nasional. Pustaka: 1. Sitjen DepHamnas; UU No. 20/1982. 2. Lemhannas, Pendidikan dan Ketahanan Nasional, 1990. 3. Lemhannas, Kewiraan Untuk Mahasiswa, 1992. 7.
Etika & Perundangan Kefarmasian (I) (1 SKS) Prasyarat: Sesudah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian etika (termasuk sasaran serta normanya) di bidang farmasi; profesi kesehatan lainnya; hak dan kewajiban pasien dan tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan; peraturan perundangan di bidang kefarmasian & tenaga kesehatan lainnya; pelanggaran serta sanksi secara hukum. Pustaka: 1. Kumpulan Peraturan Perundang-undangan Farmasi, Anonim, 1983. 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. 453/Menkes/PDR/V/1983, tentang bahan berbahaya, Jakarta. 3. Anonim, 1990, Paket Kebijaksanaan deregulasi 28 Mei 1990, khusus di bidang kesehatan (Farmasi), No. 92, Hal. 7 - 83. 4. Anonim, 1992, Undang-undang Kesehatan RI, Saptawira Widyadinamika, Jakarta. 5. Anonim, 1993, Paket deregulasi 28 Oktober 1993, bidang Farmasi, Jakarta Pusat G.P, Farmasi Indonesia, Jakarta. 6. Permenkes mengenai P3EK dan P2DPK.
8.
Metode Belajar (I) (1 SKS) Prasyarat: Sesudah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang ilmu dan pengetahuan; ilmu kefarmasian; kefarmasian sebagai profesi; sumpah,
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
etika, dan Kode Etik Apoteker; hukum dan praktek profesi kefarmasian; Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical Care) sebagai landasan filosofis praktek kefarmasian. Deskripsi Kuliah: Pengantar filsafat; ilmu dan pengetahuan; ilmu kefarmasian; kefarmasian sebagai profesi; sumpah, etika, dan Kode Etik Apoteker; hukum dan praktek profesi kefarmasian; Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical Care) sebagai landasan filosofis praktek kefarmasian; Metodologi Belajar (soft skill). Pustaka: Knolton, C.H., and Pema, R.P. (Eds.), 1996, Pharmaceutical Care, Chapman & Hall. 9.
Pengantar Kewirausahaan (I) (1 SKS) Prasyarat: Sesudah mengikuti kuliah kewirausahaan, mahasiswa memahami konsep umum kewirausahaan; pengembangan motivasi berprestasi; pengenalan diri dan lingkungan; kebersamaan dan etika bisnis; pengembangan kewirausahaan di bidang kefarmasian. Pustaka: LP3 Unibraw (UB) Buku Ajar Kewirausahaan.
10.
Kimia Farmasi I (I) (2/1 SKS) Prasyarat: Sesudah mengikuti kuliah Kimia Farmasi Dasar, mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan teori-teori dasar kimia dan dapat melaksanakan analisis kualitatif senyawa obat secara konvensional metode analisis kualitatif sehingga dapat digunakan untuk mendukung mata kuliah/praktikum lanjutan. Sesudah mengikuti praktikum Kimia Farmasi Dasar, mahasiswa dapat menerapkan teori-teori dasar kimia sehingga dapat digunakan untuk mendukung mata kuliah/praktikum lanjutan. Deskripsi Kuliah (2 SKS): Struktur dan ikatan kimia; larutan; kesetimbangan ion dalam larutan; elektrokimia; pengenalan dan penggunaan alat gelas; menimbang;
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
penentuan tetapan fisika; kelarutan; pH dan larutan buffer; reaksi kimia; ketentuan umum dan sistematika analisis; metode analisis konvensional yaitu analisis kualitatif senyawa anorganik dan organik. Deskripsi Praktikum (1 SKS): Pengenalan alat-alat laboratorium kimia; kinetika kimia; hantaran listrik; sifat koligatif larutan; standarisasi larutan asam-basa; isolasi dan analisis; analisis gravimetri dan kolorimetri; ekstraksi pelarut; sifat karbohidrat; lemak dan protein. Pustaka: 1. Bishop CB, et al. 1992. Experiments in General Chemistry, 2nd Ed. Harcourt Brace College Publishers, New York. 2. Brady, JE, 1990, General Chemistry, Principles & Structure, John Wiley and Sons, New York. 3. Brady JE, Holum JR. 1994. Chemistry, the Study of Matter and its Changes. John Wiley & Sons Inc, New York. 4. Hein M, et al. 1992. College Chemistry in the Laboratory, 5th Ed. Broke/Cole Publishing Company, California. 5. Lee R. and L.E. James, 1985. Chemical Demonstration, A sourcebook for teacher, American Chemical Society, Washington DC. 6. Pauling L. 1970. General Chemistry, 3rd Ed.WH Freeman and Company, San Francisco. 7. Petrucci, R.H and Harwood, W.S., 1997, General Chemistry, Principles and Modern Applications, Prentice Hall International Inc, New Jersey. 8. Skoog D.A., 1994. Analytical Chemistry, An Introduction. 9. Svehla G. and A.I. Vogel, 1982. Macro and Semi Micro Qualitative Inorganic Analysis, 5th Ed., Longman. 11.
Fisika Farmasi Dasar (I) (2/1 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang mekanika; kalor; gelombang; serta medan listrik dan magnit. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat lebih memahami materimateri perkuliahan. Deskripsi Kuliah:
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Mekanika meliputi satuan dan pengukuran, hukum-hukum Newton, kinematika, energi dan momentum, hidrodinamika kalor (termometri dan ekspansi kalorimetri); hukum-hukum termodinamika; sifat-sifat termal; gelombang (gerak selaras; getaran benda, gerak gelombang, gelombang bunyi dan pendengaran); medan listrik (hukum Coulomb, medan listrik, potensial listrik, kapasitor, arus listrik, elektron, biolistrik); magnet (medan, induksi medan, garis induksi dan fluks, lintasan partikel bermuatan dalam medan, gaya pada penghantar berarus dalam medan magnet, medan magnet karena arus dan muatan listrik bergerak, gaya gerak listrik induksi, induktansi dan kapasitas, arus bolak-balik). Pustaka: Buku ajar mekanika, kalor, gelombang, medan listrik dan magnit. 12.
Biologi Farmasi (I) (2/1 SKS) Prasyarat: Mata kuliah ini menyajikan pembahasan mengenai makhluk hidup dan gejala kehidupan secara utuh yang tercakup dalam materi: Biologi sebagai sains; materi yang mendasari kehidupan; sel sebagai satuan struktur dan fungsi; energi untuk kehidupan; informasi genetik; daur sel; mutasi, rekombinasi dan teknik gen; pertumbuhan dan perkembangan; struktur dan fungsi pendukung kehidupan; regulasi dan koordinasi; evolusi dan keanekaragaman hayati; ekologi dan perilaku; perkembangan biologi dan pemanfaatannya di masa depan. Pustaka: 1. Campbell, N.A., 1993, Biology, Third ed. The Benyamin Cumming Publ. Co. Inc. New York. 2. Mc. Fadden, C.H. and W.T. Keeton, 1995, Biology An Exploration of Life, W.W Norton and Company, New York.
13.
Ilmu Kesehatan Masyarakat (I) (1 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat memahami prinsip dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan pengertian orientasi masyarakat dalam usahausaha kesehatan. Deskripsi Kuliah: Profesi-profesi dalam bidang kesehatan, penyalahgunaan obat dalam konteks kesehatan masyarakat, prinsip-prinsip pendidikan kesehatan
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
masyarakat dalam usaha-usaha kesehatan, terutama yang berhubungan dengan farmasi; komunikasi; penerapan statistik dalam penelitian kesehatan, metode epidemiologi; pengenalan sistem administrasi dan organisasi kesehatan, kesehatan lingkungan; kesehatan kerja. Pustaka: 1. Anderson, H.M., et al, 2001, A Handbook for Teaching Courses in Socio-behavioral Pharmacy, American Association of Colleges of Pharmacy, Alexandria. 2. Buku Psikologi. 3. Ilmu Kesehatan Jiwa. 14.
15.
16.
Bahasa Indonesia (VI) ( 3 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang cara membuat; kalimat; paragraf; tulisan ilmiah; serta menyampaikan presentasi dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pustaka: 1. EYD, Bangun Paragraf. 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris (VII) (3 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang membuat paragraf; penulisan dan punctuation; menterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris yang kontekstual dengan kefarmasian; melakukan percakapan dan presentasi dalam bahasa Inggris. Pustaka: Idiomatic English, Scientific passages for reading - Linguistic exercises. Pengenalan Kefarmasian (I) (1 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang pustaka baku dalam kefarmasian; perihal obat; dosis obat; kalkulasi dalam kefarmasian; resep dan salinan resep; Bahasa Latin dalam Preskripsi; aturan pakai dan rute pemakaian obat; serta bentuk-bentuk sediaan obat. Setelah mengikuti tutorial, mahasiswa dapat lebih memahami tentang dosis obat; kalkulasi dalam kefarmasian; resep dan salinan resep; Bahasa Latin dalam Preskripsi; aturan pakai dan rute pemakaian obat; serta bentuk-
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
bentuk sediaan obat. Setelah mengikuti diskusi, mahasiswa dapat lebih memahami tentang dosis obat; kalkulasi dalam kefarmasian; resep dan salinan resep; Bahasa Latin dalam Preskripsi; aturan pakai dan rute pemakaian obat; serta bentukbentuk sediaan obat. Pustaka: 1. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA; .Jenkins, G.L., et al., 1957. 2. Scoville’s The Art of Compounding, 9th ed., Mac Graw Hill Book Co. Inc., New York.; Depkes R.I., 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta.; Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical Practice, Churchill Livingstone, Longman Group, UK Ltd. 3. Buku B, Nanizar Zaman Yunus. 17.
Radio Farmasi (II) (1 SKS) Prasyarat: Kimia Farmasi I Pengertian dasar radioaktivitas sebagai penunjang radiofarmasi meliputi susunan atom; konfigurasi elektron; hubungan massa dan energi; sinar pengion; satuan (radiasi, radioaktivitas, energi); efek interaksi sinar gamma dengan materi; peluruhan; reaksi inti; proteksi radiasi. Radiofarmasi meliputi sejarah radiofarmasi; pengelolaan radiofarmasi; hubungan kerja antar profesi uji mutu s r f dalam Kedokteran Nuklir; pembuatan sediaan radiofarmasi (s r f); aplikasi s r f; radiosterilisasi; radiometri meliputi R I A, analisa pengaktipan, analisa pengenceran isotop. Pustaka: 1. Gopal B Saha, PhD., 1979, Fundamentals of Nuclear Pharmacy Springer-Verlag, New York. 2. Manuel Tubis and Walter Wolf, 1976, Radiopharmacy, John Wley & Sons, New York. 3. Sheldon Baum, M.D; Roland Bramlet, PhD., 1975, Basic Nuclear Medicine, Appleton-Century-Crofts, New York.
18.
Perilaku Manusia (II) (1 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang perilaku
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
manusia meliputi sifat alamiah perilaku manusia; psikologi perkembangan; dasar komunikasi; kesadaran dan pengendalian; pengkondisian dan pembelajaran; mengingat; mosi dan motivasi; kemampuan mental; stress manajemen; perilaku sakit; serta pengobatan (terapi). Deskripsi Kuliah: Sifat alamiah perilaku manusia; psikologi perkembangan; dasar komunikasi; kesadaran dan pengendalian; pengkondisian dan pembelajaran; mengingat; mosi dan motivasi; kemampuan mental; stres manajemen; perilaku sakit; serta pengobatan (terapi). Pustaka: 1. Anderson, H.M., et al, 2001, A Handbook for Teaching Courses in Socio-behavioral Pharmacy, American Association of Colleges of Pharmacy, Alexandria. 2. Buku Psikologi; Ilmu Kesehatan Jiwa. 19.
Kimia Organik (II) (2/1 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan teori-teori dasar Kimia Organik dan menggunakannya untuk mendukung pemahaman mata kuliah/praktikum selanjutnya. Deskripsi Kuliah: Pengantar, struktur, reaksi organik, dan tatanama senyawa organik; sifat fisiko-kimia; stereokimia; senyawa haloalkana; hidrokarbon alifatik tak jenuh dan jenuh; hidrokarbon aromatik; senyawa siklik; alkohol, eter dan fenol; amina, aldehida dan keton, asam karboksilat, ester, amida. Pustaka: 1. Fessenden FJ and Fessenden JS, 1993. Organic Chemistry, 5th ed., Brook Cole Publ. Co., Belmont. 2. Morrison RT and Boyd RN, 1992. Organic Chemistry, 6th ed., Prentice-Hall International Editions, London.Bahl BS and Bahl A, 1981. Advance Organic Chemistry, S. Chand. & Co. Ltd., New Delhi. 3. Rigaudy J and Klesney SP, 1979. Nomenclature ofOrganic Chemistry, Sect. A-H, Oxford: IUPAC-Pergamon Press. 4. Solomons GTW, 1976. Organic Chemistry, 2nd ed., John Wiley & Sons, New York.
20.
Anatomi-Histologi (II)
(2 SKS)
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Prasyarat: Mahasiswa mampu memahami konsep dasar struktur dan fungsi tubuh manusia, memahami dan mengetahui gambaran antaomi tubuh manusia, serta hubungan antar bagian tubuh. Isi Kuliah Anatomi: Sistem meliputi pernapasan, pencernaan, endokrin, reproduksi, ekskresi, kardiovaskuler, muskuloskeletal, saraf, dan indera. Isi Kuliah Histologi: Histologi meliputi otot, ginjal, jantung, dan hati. Setelah mengikuti kuliah anatomi, mahasiswa mampu memahami pengantar (terminologi, osteologi, artrologi, dan myologi); sistem saraf (pusat, perifer, dan otonom); situs thoracicus (sistem respiratorius dan sirkulatorius); situs abdominis (sistem digestivus dan urogenitalis); alat indera khusus (alat penglihatan, pendengaran dan pembauan). Setelah mengikuti kuliah histologi, mahasiswa mampu memahami histoteknologi; histologi sel dan jaringan ikat, darah perifer, otot, epitel, tulang, saraf, kulit, mata, hepar dan empedu; sistem sirkulasi, digestivus, urinalis, reproduksi, respirasi, dan endokrin. Praktikum: Mahasiswa mempelajari anatomi dan histologi dari gambar-gambar bersama pembimbing atau mandiri dari rekaman dalam CD. Pustaka: 1. April E.W., 1990, Anatomy, 2nd Ed., A Willey Medical Publication, Baltimore. 2. Ganong W, 1990 Review of medical physiology. 17th ed. Long Medical Publitio Marasen Asean ed. 3. Gardner E., Gray D.J. and O’Rahilly R. 1986, Anatomy: A Regional Study of Human Structure, W.B. 4. Guyton AC, 1976, Book Of Medical Physiology 5th ed. 5. Igak Skon Ltd., Asean Edition. 6. Pressmore, R & JC Robin, 1968, Companion to medical studies Vol I, Black well Scientific Publication. 7. Vander, NJJ, 1985, Human Physiology. 4th ed. MC Graw-Hill Book
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Company. 21.
Botani Farmasi (II) (1/1 SKS) Prasyarat: Pembahasan tentang sejarah farmakognosi; nomenklatur; klasifikasi; identifikasi; contoh-contoh tumbuhan yang berguna untuk farmasi dari divisi Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyta; bagian yang digunakan; serta kegunaannya. Praktikum: Sel, jaringan, dan mikrokimia Pustaka: 1. Anonim, 1981, Pemanfaatan Tanaman Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2. Gembong TJ., 1989, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 3. Youngken, H.W., 1951, Pharmaceutical Botany, 7th Ed., The Blackiston Company, Toronto.
22.
Preskripsi I (III) (2/1 SKS) Prasyarat: 1. Pengenalan Kefarmasian 2. Kimia Dasar Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan tentang inkompatibilitas serta bentuk sediaan obat pulveres, pulvis, pil, kapsul, suspensi, emulsi, larutan, krim, salep, pasta, dan supositoria. Setelah mengikuti praktikum, mahassiwa mampu membuat sedian-sedian farmasi seperti bentuk sediaan obat pulveres, pulvis, pil, kapsul, suspensi, emulsi, larutan, krim, salep, pasta, dan supositoria. Pustaka: 1. Burley, D.M., Clark J.M., and Lasagna L., 1993. Pharmaceutical Medicine, 2nd ed., Edward Arnold, London. 2. Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical Practice, Churchill Livingstone, Longman Group, UK Ltd. 3. Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta. 4. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA. 5. Jenkins, G.L., et al., 1957, Scoville’s The Art of Compounding, 9th ed.,
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
6. 7. 8.
23.
2009 - 2010
Mac Graw Hill Book Co. Inc., New York. Lachman L., 1986. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3rd ed., Lea & Febiger, Philadelphia. Lieberman H.A., and Lachman L., 1981. Pharmaceutical Dosage Form : Tablet, Vol. 1-3, Marcel Dekker Inc., New York. Weels J.I., 1988. The Physicochemical properties of Drug Substances, Ellis Horwood Ltd., New York.
Kimia Farmasi II (II) (2/1 SKS) Prasyarat: Kimia Farmasi I Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami berbagai teori dasar; teknik dan metode analisis kuantitatif senyawa anorganik dan organik konvensional (titrasi dan gravimetri); pengantar Kimia Analisis Instrumental; Spektrofotometri UV-VIS; Spektrofotometri FT-IR; Spektrofotometri Pendar Fluor; Spektrometri Massa; Spektrofotometri Atom; Kromatografi; Analisis Elektrokimia; Spektrometri Resonansi Magnit Inti (RMI); LC-MS; GC-MS; KhemoSensor-Biosensor. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menerapkan teori dasar; teknik dan metode analisis yaitu analisis kualitatif senyawa anorganik dan organik; serta instrumental untuk penentuan berbagai macam analit obat. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif dengan spektrofotometer FT-IR; Analisis Kualitatif dengan KLT-Densitometer; KCKT dan GC; Analisis Kualitatif dan Kuantitatif secara elektrokimia dengan Potensiometri dan Voltametri. Pustaka: 1. Huber, L, 1993, Good Laboratory Practice, Hewlet-Packard. 2. Ewing, GW, et al., 1988, Instrumental Methods of Chemical Analysis, 5th ed. 3. McLafferty, FW, 1980, Interpretation of Mass Spectra, 3th ed. 4. Skoog, DA, et al., 1992, Principles of Instrumental Analysis, 4th ed. 5. Skoog D.A., 1994. Analytical Chemistry, An Introduction. 6. Skoo G. and D. West, 1996. Fundamental of Analytical Chemistry, 7th Ed., Sanders. 7. Willard, HH, et al., 1988, Instrumental Methods of Analysis, 7th ed.
24.
Fisiologi-Patofisiologi (II) Prasyarat: -
(2 SKS)
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar struktur dan fungsi tubuh manusia, memahami dan mengetahui gambaran antaomi tubuh manusia serta hubungan antar bagian tubuh serta perubahan sel dan jaringan dalam keadaan sakit, seperti yang terjadi pada keadaan perubahan retrogresif (yaitu jejas sel & adaptasi seluler), radang dan penyembuhan jaringan, perubahan hemodinamik dan neoplasma, sebagai dasar pola pikir untuk mengetahui dasar-dasar penyakit medik.Isi Kuliah :Pernapasan, pencernaan, system endoktrin, reproduksi, ginjal, pengukuran tekanan darah dan suhu tubuh, organ terisolasi. Praktikum: Organisasi gerak tubuh, histology otot, ginjal, jantung dan hati, pengukuran visusmata, pengukuran kerutan usus diluar tubuh, pengukuran tekanan darah tak langsung, pengukuran tekanan darah langsung pada tikus, struktur tubuh. Pustaka: 1. Alasdair DT Govan, Peter S. Mac Farlane and Robin Callander, 1992; Pathology Illustrated, 3th edition, Churchill Livingstone. 2. Basic Pathology, 5th edition, WB. Saunders Co. 3. Igak Skon Ltd. Asean Edition. 4. Ganong W, 1990 Review of medical physiology. 17th ed. Long Medical Publitio Marasen Asean ed. 5. Guyton AC, 1976 Book Of Medical Physiology 5th ed. 6. Pressmore, R & JC Robin, 1968 Companion to medical studies Vol I, Black well Scientific Publication. 7. Roddie M.N. Mac Sween and Keith Wheley, 1992; Muir’s Texbook of Pathology, 13th edition, ELBS with Edward Arnold. 8. Vander, NJJ, 1985 Human Physiology. 4th ed. MC Graw-Hill Book Company. 9. Vinay Kumar, Ramzi S. Cotran and Stanley, L. Robbins, 1992. 25.
Statistika Dasar (II) (2 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang Matematika yaitu sistem bilangan riil; fungsi dan limit fungsi; turunan dan penggunaan turunan; integral dan terapan integral; persamaan diferensial dan terapannya.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Deskripsi Kuliah: Pengertian statistika farmasi; teori probabilitas (probabilitas sederhana, majemuk, dan binomial); distribusi hasil pengukuran dan histogram distribusi frekuensi; analisis statistik hasil pengukuran meliputi purata (mean = rerata), varian, deviasi baku, kesalahan eksperimental dan kesalahan baku; distribusi normal dan distribusi juling; serta batas kesalahan purata dan kesalahan pengukuran tunggal. Pustaka: 1. Achmad Mursyidi, 1985, Statistika Farmasi dan Biologi, Ghalia Indonesia, Jakarta. 2. Departemen Kesehatan RI., 1995, Farmakope Indonesia, Edisi III, Jakarta. 3. Martin, E.W., and Cook, E.F., (Eds.), 1990, Remington’s Practice of Pharmacy, 12th Ed., Publishing Coy., Easton, Pensilvania. 26.
Farmakologi (III) (2 SKS) Persyaratan: Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dasar farmakologi; farmakodinamik obat; mekanisme kerja obat yang bekerja pada ANS dan CNS; obat-obat yang menyerupai neurotransmitter (agen-agen serotenergik dan histaminergik); efek yang tidak dikehendaki; serta interaksi obat. Pustaka: 1. Bertram G. Katzung, Basic and Clinical Pharmacology, 9th edition (2004) The McGraw-hill Companies. ISBN 007-121931-5. 2. Bowman, WC and Rand, MJ, Textbook of pharmacology, Publisher: Blackwell Science; 2nd edition (June 1, 1980) ASIN: 0632099909. 3. Joel G. Hardman, Lee E. Limbird, Perry B.Molinoff, Raymond W. Ruddon and Alfred Goodman Gillman, The Pharmacological basis of therapeutics, 9th edition (1996). McGraw –Hill. ISBN 0-07-113348-8. 4. Wesley G. Clark, Craig Brater and Alice R. Johnson, Goth’s Medical Pharmacology, (1992) 13th edition. Mosby, ISBN0-80i6-0953-4.
27.
Farmakognosi (III) (1/1 SKS) Prasyarat: Botani Farmasi Deskripsi Kuliah: Pembahasan tentang definisi; perkembangan; materia medika; evaluasi;
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
klasifikasi; sumber; pengumpulan; pengolahan; konstituen; pengawetan; penyimpanan; serta kegunaan obat hayati golongan polisakarida kompleks, glikosida, lipid, terpenoid, fenilpropanoid, biologik, dan imunomodulator. Pustaka: 1. Evans, W.C., 1989, Trease dan Evans, Pharmacognosy, English Longuage Book Society, Bailliere Timdall London. 2. Robbers, J.E., Tyler, V.E., and Brady, L.R., 1988, Pharmacognosy, Lea & Febbiger, Philadelphia. 3. Robbers, J.E., Speedle, M.K., and Tyler V.E., 1996, Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology, First Edition, Williams & Wilkins, Baltimore. 28.
Biokimia (II) (2/1 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami logika biomolekul dan reaksi-reaksi kimia dalam sel (partikel sel) hidup; struktur kimia biomolekul dan sifat-sifat, fungsi dan cara reaksi makromolekul (protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat); dasar-dasar enzimologi dan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, vitamin dan mineral; sel dan enzim amobil serta aplikasi pengenalan dalam beberapa kegiatan proses dan kelangsungan hidup organisme pada asas molekuler. Deskripsi Kuliah: Dalam pendahuluan dibicarakan secara singkat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur asam nukleat. Selanjutnya, dibicarakan mengenai organisasi molekuler suatu sel, antara lain replikasi dan mekanisme reparasi DNA, mutasi transkripsi, dan translasi. Untuk melengkapi semua unit sintesis makro molekul, dibahas pula mekanisme pengendalian ekspresi gen baik pada prokariot maupun eukariot, proteomic, dan genomik. Pustaka: 1. Colowick - Kaplan, 1966, Methods in Enzimology, Academic Press, New York. 2. Darnell et al., 1966, Molecule Cell Biology, Scientific American Books. 3. David Freifelden, 1987, Moleculer Biology, A Compnehenswe Introduction to Pnokanyates de Enkaryates, Jones and Bortlett Publishen, Inc., USA.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4. 5. 6.
2009 - 2010
Karlson P.,1984, Kurzes Lehrbuch der Biochemie fur Medizinerund Naturwissenchaftler, Georg Thieme Verlag, Stuttgart. Lehninger, A.L., 1982. Principles of Biochemistry, Worth Publischers Inc., New York.
29.
Biologi Molekuler (III) (2 SKS) Prasyarat: 1. Biokimia 2. Kimia Organik Mahasiswa memahami tentang struktur dasar sel prokariot dan eukariot terutama dari segi materi genetiknya. Selain itu, akan dibahas pula mekanisme ekspresi gen meliputi transkripsi dan translasi, mutasi genetik, dan produksi protein rekombinan. Sebagai tambahan diberikan juga pemahaman konsep penyakit genetik dan aplikasi bioteknologi dalam bidang farmasi. Kuliah ini juga disertai dengan praktikum yang berkenaan dengan pengenalan teknik-teknik dasar biologi molekular. Pustaka: 1. Bruce Albert. Molecular Biology of the Cell. 2. Lodish, H. 2000. Molecular Cell Biology. New York: W H Freeman. 3. Robinson , TR. 2005. Genetic for dummies. Canada: Wiley Publishing Inc.
30.
Patologi Klinik (III) (2 SKS) Prasyarat: 1. Anatomi-Histologi 2. Fisiologi-Patofisiologi Mahasiswa memahami dasar dan mampu mengerjakan berbagai macam metode analisis kimia klinik dari cairan tubuh. Selain itu, mahasiswa juga memahami manajemen kualitas metode analisis kimia klinik. Deskripsi Kuliah: 1. Mampu menjelaskan cara mendapatkan, penyimpanan, pengawetan, dan pengiriman bahan pemeriksaan yang benar. 2. Mampu menjelaskan metode pemisahan yaitu sedimentasi, presipitasi, sentrifugasi, elektroforesis, dan mampu memisahkan fraksi-fraksi protein dengan berbagai cara. 3. Mampu menjelaskan dasar pemeriksaan "dry chemistry" dan mampu menggunakannya untuk pemeriksaan urin rutin, kadar gula,
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
kolesterol, serta antibodi virus/bakteri/parasit. 4. Mampu menjelaskan teknik Immunoassay meliputi Radio Immuno Assay (RIA), Enzyme Immuno Assay (EIA), Fluorescent Immuno Assay (FIA), dan Luminescent Immuno Assay (LIA). 5. Mampu menjelaskan cara memilih metode analisis yang "reliable", cara membuat nilai rujukan normal, serta kontrol kualitas internal dan eksternal dari berbagai macam analit. Pustaka: 1. Burtis, C.A., Ashwood, E.R., 1994: Tietz Textbook of Clinical Chemistry, 2nd ed., W.B. Saunders Company, Philadelphia. 2. Ravel, R., 1995: Clinical Laboratory Medicine, Clinical Application of Laboratory Data, 6th ed., Mosby, Philadelphia. 3. Stevens, C.D., 1996: Clinical Immunology and Serology : A Laboratory Perspective, F.A., Davis Company, Philadelphia. 31.
Farmasi Fisika (III) (2/1 SKS) Prasyarat: 1. Fisika Farmasi Dasar 2. Kimia Farmasi I Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip kimia-fisika sistem sediaan farmasi dan mengevaluasinya. Deskripsi Kuliah: Konsep dasar sistem sediaan dan metode evaluasi sediaan, yang meliputi fenomena kelarutan, partisi, disolusi, dapar, mikromiretika, kinetika dan stabilitas, fenomena tegangan permukaan, rheologi, sistem dispersi, koloid, suspensi, dan emulsi. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menentukan fenomenafenomena sistem sediaan farmasi dan mengevaluasi sistem tersebut. Deskripsi Praktikum: Menentukan dan mengevaluasi sistem sediaan, yang meliputi penentuan fenomena kelarutan; uji disolusi, mikromiretika, dan stabilitas kimia; sifat rheologi serbuk, cairan, dan emulsi; fenomena emulsifikasi dan tegangan permukaan. Pustaka: 1. Carter S.S. (Ed.), 1972. Tutorial Pharmacy, Pitman Medical,
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2. 3. 4.
32.
2009 - 2010
Australia, Canada. Florence A.T., and Attwood D., 1987. Physicochemical Principles of Pharmacy, Mac Millan Education, London. Martin A., 1993. Physical Pharmacy, Lea & Febiger, Philadelphia. Parrots A., 1970. Pharmaceutical Technology, Lea & Febiger, New York.
Kimia Farmasi III (III) (2 SKS) Prasyarat: Kimia Farmasi II Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif bahan obat, sediaan obat, serta bahan aktif, bahan tambahan, dan cemaran dalam berbagai sampel. Deskripsi Kuliah: Pendahuluan; analisis bahan obat; analisis sediaan obat; analisis sampel biologis; analisis bahan tambahan makanan dan cemaran dalam sampel makanan; serta analisis bahan aktif dalam sediaan kosmetik. Pustaka: 1. Analysis of Drugs in Biological Fluids. 2. Chemical Analysis of Foods. 3. Farmakope Indonesia IV, 1995. 4. Manual of Cosmetik Analysis, 1977. 5. Offsial of Analysis of AOAC International, 1995.
33.
Mikrobiologi-Parasitologi (III) (2/1 SKS) Prasyarat: Biologi Farmasi Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang Mikrobiologi umum yang meliputi sejarah, morfologi, fisiologi, genetika mikroorganisme, dan mikrobiologi khusus yang meliputi bakteri koken, Enterobacteriaceae, bakteri anaerob, Mycobacteria, jamur, dan virolog. Materi pokok meliputi penyakit atau infeksi parasitik, endoparasitik dan ektoparasitik pada manusia dan juga zoonosis yang pernah dilaporkan di Indonesia. Pembahasan akan lebih banyak pada aspek biologis parasit dan vektor-vektornya yang menginfeksi atau menginvestasi manusia sebagai dasar untuk menjelaskan aspek-aspek medis atau klinis dari parasitosis
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
dan pemahaman epidemiologi yang berguna bagi upaya pencegahan dan pembuatan obat anti parasit dan insektisida. Pustaka: 1. Beck, J.W.; Davies, J.E., 1981, Medical Parasitology, 3th. ed., pp 6295, The CV Mosby Co, St. Louis Missouri. 2. Ernest Jawetz, Yoseph Melnick dan Edward Adelberg, 1996, Medical Microbiology. 3. Gillespie, SH; Hawkey, PM., 1994, Medical Parasitology A Practical Approach, pp 33-58, Oxford University Press, New York. 4. Koneman, E.W., Stephen D. Allen, Willian, Janda, P.S. Schreckenberger, 1992 Color Atlas & Texbook of Diagnostic Microbiology 4th. JB Lipincott Co., New York. 5. Markell, E.K; Voge, M; John, D.T., 1986, Medical Parasitology, 6th. ed., pp 5-364, WB Saunder Co, USA. 6. Robert F. Boyd, 1995, Basic Medical Mikrobiology 5th Ed Littlte Brown. 34.
Ilmu Kesehatan Masyarakat II (IV) (2 SKS) Prasyarat: Ilmu Kesehatan Masyarakat I Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan dasar farmasi masyarakat meliputi paradigma sehat dan sakit; sistem pelayanan kesehatan; konsep penyakit ditinjau dari aspek biologi, sosial, dan lingkungan; peran farmasis dalam program kesehatan masyarakat; Pharmaceutical Care dalam seting farmasi masyarakat; konsep dan metode penelitian pada farmasi masyarakat; peraturan dan perundangan dalam farmasi masyarakat; mampu melakukan penetapan macam kegiatan (identify problem) dan tujuan kegiatan (set goal); merancang/menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (how do anything); melaksanakan kegiatan di lapangan (survey); melakukan analisis/evaluasi kegiatan (follow up); memahami pengantar konsep dan lingkup farmasi masyarakat. Pustaka: Harman, R.J., Ed., 2001, Handbook of Pharmacy Health Education, London Pharmaceutical Press, London.
35.
Farmakoterapi Sistem Organ I (IV) Prasyarat:
(2/1 SKS)
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
1. Farmakologi 2. Fisiologi-Patofisiologi 3. Patologi Klinik Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan obat pada sistem kardiovaskuler; sistem ginjal dan saluran kemih; serta sistem saraf pusat, psikologi, dan kesehatan jiwa. Pustaka: 1. Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles and Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd. UK. 2. Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy Casebook: A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York. 3. Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009. Pharmacotherapy Handbook. 7 th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York. 36.
Kimia Analisis Farmasi (IV) (1/1 SKS) Prasyarat: Kimia Farmasi III Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif bahan obat; sediaan obat; serta bahan aktif, bahan tambahan, dan cemaran dalam berbagai sampel. Deskripsi Kuliah: Pendahuluan; analisis bahan obat; analisis sediaan obat; analisis sampel biologis; analisis bahan tambahan makanan dan cemaran dalam sampel makanan; serta analisis bahan aktif dalam sediaan kosmetik. Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu menerapkan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif bahan obat; sediaan obat; serta bahan aktif, bahan tambahan, dan cemaran dalam berbagai sampel. Deskripsi Praktikum: Pendahuluan; uji bahan obat/bahan tambahan makanan dan kosmetik; analisis bahan aktif dalam sediaan obat; analisis kuantitatif bahan obat dalam sampel biologis; analisis kuantitatif bahan tambahan makanan dalam makanan; analisis kuantitatif bahan kosmetik dalam sediaan kosmetik;
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
serta analisis cemaran kimia dalam sediaan obat, makanan, dan kosmetik. Pustaka: 1. Analysis of Drugs in Biological Fluids. 2. Chemical Analysis of Foods.5th edition, WB. Saunders Co. 3. Farmakope Indonesia IV, 1995. 4. Manual of Cosmetik Analysis, 1977. 5. Offsial of Analysis of AOAC International, 1995. 37.
Biofarmasi (IV) (2 SKS) Prasyarat: 1. Anatomi-Histologi 2. Fisiologi-Patofisiologi Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor fisikokimia bahan berkhasiat, formulasi, bentuk sediaan, rute pemberian yang berpengaruh pada kecepatan disolusi dan kecepatan, besarnya absorpsi obat ke dalam tubuh, serta konsep dasar kerja obat dan nasib obat dalam tubuh; mampu memahami pengembangan dan penilaian obat; serta mampu menilai penggunaan obat yang rasional. Isi Kuliah: Ruang lingkup Biofarmasetika meliputi kompleksasi-ikatan protein, difusidisolusi, sifat fisikokimia bahan obat dan pengaruhnya pada absorpsi obat; dasar pelepasan terkendali obat; dan pengaruh formulasi terhadap ketersediaan hayati. Pustaka: 1. Gan Sulistia, 1995, Farmakologi dan terapi edisi 4, Bagian Farmakologi FK-UI. 2. Gliman AG, 1990, Goodman & Gilman’s :Pharmacological Basics of Therapeutics 8th ed. Perganon Press. Singapore. 3. Goodman LS Gilman, A The Pharmacological Basic of Therapeutic. 4. Joseph T. Dipiro et. al ed. 3, 1997, Pharmacotherapy, Appleton & Lange. 5. Kamus Kedokteran Dorland, Terjemahan team EGC ed 26, 1996, Penerbit buku Kedokteran EGC. 6. Kenneth C James, Solubility and Related Properties, Marcel Dekker, NY, 1986. 7. Lachman, L. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3th ed. Lea & Febiger, Phil, 1986.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
8. 9.
38.
2009 - 2010
Lawrence M. Tiennely Jr et. al, 2001, Apleon & Large. Shargel L., Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 3th Ed. Appleton 1992.
Farmakokinetika (V) (2/1 SKS) Prasyarat: 1. Biofarmasi 2. Kimia Farmasi III Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami kinetika dan nasib obat di dalam tubuh setelah pemberiannya yang meliputi absorpsi, distribusi, eliminasi; memahami penerapan parameter farmakokinetika untuk tujuan terapetik klinik; serta mampu mengaplikasikannya dalam melakukan tugasnya di lapangan. Isi Kuliah/Praktikum: Ruang lingkup Farmakokinetika meliputi pengenalan farmakokinetika; model farmakokinetika dan pemberian secara I.V bolus; farmakokinetika absorpsi obat dan pemberian obat per oral; bioavaibilitas obat; ikatan obatprotein; klirens total renal dan hepatik; pemberian infus; regimen dosis ganda I.V dan per oral; farmakokinetika non linier; aplikasi farmakokinetika; perubahan dosis pada gangguan fungsi organ; serta eliminasi obat. Pustaka: Shargel L., Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 3th Ed. Appleton 1992.
39.
Manajemen Apotek Dan Kewirausahaan (IV) (2 SKS) Prasyarat: 1. Pengantar Kewirausahaan 2. Etika dan Perundang-undangan Kefarmasian Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan tentang manajemen dalam seting komunitas dan farmasi rumah sakit; perencanaan dan pengorganisasian apotek; serta operasional apotek. Deskripsi Kuliah: Pengantar manajemen farmasi; manajemen dalam seting komunitas dan farmasi rumah sakit; perencanaan dan pengorganisasian apotek; operasional apotek. Pustaka:
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tootelias, D.H., and Gaedeka, R.M., 1993, Management, Mosby Year Book Inc., St. Louis. 40.
2009 - 2010
Essentials of Pharmacy
Teknologi Farmasi Sediaan Likuida, Semisolida, dan Steril (IV)
(2/1 SKS)
Prasyarat: Farmasi Fisik Pada akhir perkuliahan, mahasiswa dapat memahami dan melakukan prinsip dasar perencanaan serta teknik memproduksi sediaan farmasi likuida, dengan mempertimbangkan aspek keamanan, efektivitas, aseptabilitas, dan stabilitas produk; menjelaskan tujuan pemberian sediaan padat, cair dan semi padat; memilih cara pembuatan sediaan padat dan cair; memilih kemasan, etiket, label; serta cara penyimpanan sediaan cair. Deskripsi Kuliah: Introduksi: aspek kualitas farmasetik pada sediaan likuida dan prospek pengembangannya. Perencanaan: aspek farmakologi-fisikokimia-biofarmasetik untuk pemilihan bahan aktif dan aspek biofarmasetik-inkompabilitas-fisikokimia-stabilitasaseptabilitas untuk pemilihan bahan bantu formula. Proses formulasi: prinsip dasar proses dan tujuan pencampuran, pengecilan partikel, penjernihan dan penyaringan produk likuida; prinsip dasar proses pemilihan alat produksi, bahan pengemas, etiketisasi, labelisasi, dan penandaan lainnya. Proses evaluasi: prinsip dasar proses evaluasi, IPC, EPC, dan penentuan batas kadaluwarsa. Sediaan khusus: aerosol. Pustaka: 1. Burley, D.M., Clark J.M., and Lasagna L., 1993. Pharmaceutical Medicine, 2nd ed., Edward Arnold, London. 2. Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical Practice, Churchill Livingstone, Longman Group, UK Ltd.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3. 4. 5. 6. 7. 8.
41.
2009 - 2010
Depkes R.I., 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA. Jenkins, G.L., et al., 1957, Scoville’s The Art of Compounding, 9th ed., Mac Graw Hill Book Co. Inc., New York. Lachman L., 1986. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3rd ed., Lea & Febiger, Philadelphia. Lieberman H.A., and Lachman L., 1981. Pharmaceutical Dosage Form : Tablet, Vol. 1-3, Marcel Dekker Inc., New York. Weels J.I., 1988. The Physicochemical properties of Drug Substances, Ellis Horwood Ltd., New York.
Fitokimia (IV) (2/1 SKS) Prasyarat: 1. Farmakognosi 2. Kimia Organik 3. Kimia Farmasi III Mata kuliah ini membahas pengelompokan produk bahan alam, biosintesis, dan biogenesis yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder; alur biosintesis; zat antara (intermediate) dan kompleks; enzim dan reaksi enzimatik; jalur dan mekanisme reaksi biosintesis kelompok-kelompok senyawa penting meliputi terpenoid, steroid, fenilpropanoid, poliketida, dan alkaloid; reaksi khas; transformasi dan sintesis senyawa penting dari masing-masing kelompok. Pustaka: 1. Evans, W C, Trease and Evans’ Pharmacognosy, 15th Edition (2002). Saunders; ISBN: 0702026182. 2. Gunnar Samuelsson (1992), Drugs of Natural Origin, A Textbook of Pharmacognosy, English edition. Swedish Pharmaceutical Press, Stockholm; ISBN: 9186274422. 3. James E. Robbers, Marilyn K. Speedie and Varro E. Tyler (1996), Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology, Williams and Wilkins, USA; ISBN: 0683230387 as the main references for course material. 4. Jean Bruneton (1995), Pharmacognosy, Phytochemistry, Medicinal plants, English edition. Levoisier Publishing, Paris; ISBN:1898298130. 5. Warner R. Busse, Licia Goldberg, Joerg Gruenwald, Tara Hall, Chance E.Riggins and Robert S. Riste, The Complete German
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Commission E Monographs, Therapeutic Guide to Herbal Medicines, English Edition (1999). American Botanical Council,USA; ISBN: 096555550X. 42.
Farmakoterapi Sistem Organ II (V) (2/1 SKS) Prasyarat: 1. Farmakologi 2. Fisiologi-Patofisiologi 3. Patologi Klinik Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan obat pada sistem pernapasan; sistem muskuloskeletal dan susunan saraf perifer; serta sistem reproduksi. Pustaka: 1. Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles and Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd. UK. 2. Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy Casebook: A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York. 3. Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009. Pharmacotherapy Handbook. 7 th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York.
43.
Imunologi (IV) (2 SKS) Prasyarat: 1. Patologi Klinik 2. Farmakologi Mata kuliah ini membahas pengertian dasar respon imun; sel dan organ yang berperan dalam sistem imun; innate dan adaptive immunity; respon imun seluler dan humoral; imunogenesitas dan antigen; imunoglobulin (struktur dan interaksi multivalen); prosesing antigen dan presentasi; sintesis imunoglobulin; interaksi antigen–antibodi; serta struktur dan fungsi sitokin. Pustaka: 1. Jawetz, E. Melnick, JL. & Adelberg, Mikrobiologi untuk Profesi Kedokteran. 2. Joklik WK, Zinser Microbiology, Willetl HP 2nd Amos DB 18th, 1986. 3. Karnen G, Bratawidjaja, 1988. Immunologi Dasar, Penerbit FKUI,
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4. 44.
2009 - 2010
Jakarta. Roitt, J, Essential Immunology.
Kimia Medisinal (V) (2 SKS) Prasyarat: Kimia Organik Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan hubungan struktur; sifat kimia fisika dengan aktivitas biologis kelompok obat secara kualitatif dan kuantitatif; menggunakannya dalam pemilihan obat terbaik dari senyawa seturunan atas dasar hubungan struktur-aktivitas; serta dalam penelitian dan pengembangan obat. Deskripsi Kuliah: Penentuan nilai parameter sifat kimia fisika (lipofilik, elektronik, dan sterik) yang digunakan dalam Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas (HKSA); analisis HKSA model LFER Hansch dan model de novo (Free-Wilson) dengan bantuan komputer. Hubungan struktur dengan proses penembusan membran biologis dan interaksi obat-biopolimer; hubungan struktur, sifat kimia fisika dengan aktivitas biologis obat; Hubungan Struktur Aktivitas (HSA) pada proses metabolisme obat; HSA pada proses interaksi obat-reseptor; HSA senyawa yang bekerja pada sistem saraf otonom, antibiotika, antiinfeksi, antikanker, antihistamina, hormon steroid, analgesik dan NSAIDs, obat kardiovaskular, serta senyawa yang bekerja pada sistem saraf pusat. Pustaka: 1. Delgado JN, and Remers AW, Eds., 1991. Wilson and Gisvold’s Textbook of Organic Medicinal and Pharmaceutical Chemistry, 9th ed., Philadelphia: J.B. Lippincott Company. 2. Foye WO, 1995. Principles of Medicinal Chemistry, 4th ed., Philadelphia: Lea and Febiger. 3. Gringauz A, 1997. Introduction to Medicinal Chemistry, How Drugs Act and Why, New York, Chichester, Weinheim, Brisbane, Singapore, Toronto: Wiley-VCH. 4. Siswandono dan Bambang Soekardjo, Eds., 1998. Prinsip-Prinsip Rancangan Obat. Surabaya: Airlangga University Press. 5. Siswandono dan Bambang Soekardjo, Eds., 2000. Kimia Medisinal I dan II. Surabaya: Airlangga University Press.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
45.
Toksikologi Klinik (V) (2 SKS) Prasyarat: 1. Farmakologi 2. Patologi Klinik Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami istilahistilah penting, aplikasi serta informasi lain yang berkaitan dengan toksikologi; efek toksik senyawa-senyawa kimia seperti alkohol, pestisida, gas dan senyawa obat; petunjuk dan diagnosa; penanganan dan terapi dini pasien keracunan. Pustaka: 1. Glaister, J.R., 1986, Principles of Toxicological Pathology, Taylor & Francis, London. 2. Klaassen, C.D., Amdur, M.O., Doull, J. (Kes)., 1986, Casarett and Doull’s Toxicology: The Basic Science of Poisons, 3rd Ed., Mc Millan Publishing Company, New York. 3. Niesink, R.J.M., de Vries, J., Hollinger, M.A., 1996, Toxicology, Principles and Applications, CRC Press Inc., New York. 4. Peter Viccellio Publisher: Little Brown & Co, Handbook of Medical Toxicology, 1st ed edition (January 1, 1993) ASIN: 0316902470 In addition to the above, the lecturer will provide the students with handouts. 5. Timbrell, J.A., 1989, Introduction to Toxicology, Taylor & Francis, London.
46.
Teknologi Farmasi Sediaan Solid (V) (2/1 SKS) Prasyarat: Farmasi Fisika Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan cara pembuatan sediaan solida (pulvis, pulveres, pil, kapsul) yang meliputi studi praformulasi dan formulasi. Praktikum: pembuatan sediaan tablet. Pustaka: 1. Burley, D.M., Clark J.M., and Lasagna L., 1993. Pharmaceutical Medicine, 2nd ed., Edward Arnold, London. 2. Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical Practice, Churchill Livingstone, Longman Group, UK Ltd.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3. 4. 5. 6. 7. 8.
2009 - 2010
Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA. Jenkins, G.L., et al., 1957, Scoville’s The Art of Compounding, 9th ed., Mac Graw Hill Book Co. Inc., New York. Lachman L., 1986. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3rd ed., Lea & Febiger, Philadelphia. Lieberman H.A., and Lachman L., 1981. Pharmaceutical Dosage Form : Tablet, Vol. 1-3, Marcel Dekker Inc., New York. Weels J.I., 1988. The Physicochemical properties of Drug Substances, Ellis Horwood Ltd., New York.
47.
Sistem Penghantaran Bentuk Sediaan Obat (V) (2 SKS) Prasyarat: 1. Biofarmasi 2. Farmasi Fisika Mata kuliah ini membahas tentang pendahuluan Sistem Penghantaran Obat (SPO), spasial SPO, temporal SPO, pengaruh sifat obat dan rute pemberian obat, teori transfer massa; pengaruh polimer terhadap pelepasan obat; sistem terapeutik transtransdermal; pembawa obat mikropartikulat; liposom; mikrosfor dan sel; sistem pelepasan prodrug; orientasi target SPO; sistem pelepasan obat melalui protein dan peptida. Pustaka: 1. Burgess, D.J., and Hickey, A.J., 1994, Liposomes as Pharmaceutical Dosage Forms, in Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Vol. 10, Swarbrick, J., and Boylan, J.C., Eds., Marcel Dekker, New York. 2. Kumar, V., and Banker, G.S., 1996, Target-oriented Drug Delivery System, in Modern Pharmaceutics, Banker, G.S., and Rhodes, C.T., Eds., 3rd Ed., Marcel Dekker, New York. 3. Robinson, J.R., and Lee, V.H.K., 1987, Controlled Drug Delivery, Fundamentals and Applications, 2ndEd., Revised and Expanded, Marcel Dekker, New York. 4. Wearly, L.L., and Banga, A.K., 1995, Peptide and Protein Drug Delivery, in Encyclopedia ofPharmaceutical Technology, Vol. 10, Swarbrick, J., and Boylan, J.C., Eds., Marcel Dekker, New York.
48.
Interaksi Obat (VI) Prasyarat:
(2 SKS)
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
1. Farmakologi 2. Fisiologi-Patofisiologi 3. Farmakokinetika Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip interaksi obat; interaksi obat dengan makanan; interaksi obat dengan hasil laboratorium yang sering dijumpai dalam praktek dan bermakna secara klinik; serta mengetahui cara penanganannya. Isi Kuliah: Pengantar interaksi obat; farmakokinetika obat; jenis interaksi obat; mekanisme interaksi obat; faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi obat; interaksi obat makanan; pengaruh obat pada gizi/nutrisi; interaksi obat dengan alkohol; interaksi obat dengan suplemen; interaksi obat dengan makanan enteral dan parenteral; interaksi obat dengan warfarin; interaksi obat dengan hasil laboratorium yang bermakna secara klinik; cara penanganan masalah interaksi obat. Pustaka: 1. Gan Sulistia, 1995, Farmakologi dan terapi, edisi ke 4. Bagian Farmakologi FK-UI, 1995. 2. Harsten P.D. 1985, Drug Interactions 4th ed. Lea & Febiger Publ. Philadelphia. 49.
Farmakoterapi Sistem Organ III (VI)
(2/1 SKS)
Prasyarat: 1. Farmakologi 2. Fisiologi-Patofisiologi 3. Patologi Klinik Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan obat pada sistem saluran cerna dan hepatobilier; sistem endokrin; sistem penginderaan (mata, THT, dan kulit). Pustaka: 1. Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles and Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd. UK. 2. Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy Casebook: A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3.
2009 - 2010
Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009. Pharmacotherapy Handbook. 7 th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York.
50.
Farmasi Lingkungan (Green Pharmacy) (VI) (1 SKS) Prasyarat: Kimia Analisis Farmasi Membicarakan peranan ilmu kimia dalam lingkungan; arti penting lingkungan bagi kehidupan; peran serta manusia dalam pelestarian lingkungan; ekologi sistem alami, lingkungan udara, dan air; mempelajari asal, reaksi, transpor, perubahan, dan efek senyawa kimia dalam lingkungan; dampak negatif pencemaran lingkungan khususnya bahan kimia berbahaya terhadap ekosistem, manusia, hewan, dan tumbuhan. Dibicarakan juga tentang pencegahan, pencemaran, dan pengolahan limbah. Pustaka: 1. Mahida, U.N., 1981, Water Pollution and Disposal of Waste Water on Land, McGraw Hill Publ. Co., New Delhi. 2. Manahan, SE., 1992, Environmetal Chemistry, 6th. ed., Willard Grand Press., Boston. 3. Metcalf, E., 1981, Waste Water Engineering: Treatment Disposal Reuse, Tata McGraw Hill Publ. Co., New Delhi.
51.
Fitoterapi (VI) (2 SKS) Prasyarat: 1. Fitokimia 2. Teknologi Sediaan Solida 3. Farmakokinetika 4. Farmakoterapi Sistem Organ 5. Fisiologi-Patofisiologi Mata kuliah ini membahas tentang definisi etnobotani dan etnofarmakologi terhadap pengembangan untuk industri seleksi; garis besar uji farmakologi dan toksisitas; pengembangan formulasi dan teknik produksi; prinsip kontrol kualitas; serta garis besar uji klinis obat tradisional dan fitoterapi. Pustaka: 1. Anonim, 1992, Fitofarmaka, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 2. Anonim, 1995, Assesment of Herbal Medicine, WHO, Geneva.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3.
2009 - 2010
Mardisiwoyo S. dan Radjakmangun Sudarso H., 1965, Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang, Balai Pustaka, Jakarta.
52.
Metodologi Penelitian (VII) (3 SKS) Prasyarat: Telah mengambil 124 SKS Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sumber informasi ilmiah; dapat menelusuri dan memanfaatkan informasi ilmiah; serta memahami dasar-dasar metode penelitian ilmiah sehingga dapat mengaplikasikannya dalam merancang desain penelitian, merumuskan masalah, serta membuat laporan ilmiah. Isi Kuliah: Ilmu pengetahuan, informasi ilmiah dan penelitian ilmiah, studi perkasa, perumusan masalah, perencanaan dan pelaksanaan penelitian, penulisan proposal, penulisan laporan ilmiah, paten, presentasi ilmiah, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, ukuran gejala pusat, letak dan sebaran data, analisis refresi dan koreksi, uji z dan uji t, uji anova, analisa non parametrik, pendugaan parameter (estimasi), dan metode sampling. Pustaka: 1. Diktat Kuliah Metodologi Pasca Sarjana ITB. 2. Fred Rumawas dan Jajah Koswara, 1985, Teknik Penulisan dan Presentasi Ilmiah. 3. Nazir, M, 1988. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Indonesia. 4. Singarimbun, M. Pedoman Praktis Membuat Usulan Penelitian, Ghalia Indonesia, Indonesia. 5. Spriegel, M.R, Theory and Problems of Statistic. 6. Sudjana, Metoda Statistika, Supranto, Statistika Teori dan Aplikasi.
53.
Manajemen Farmasi Rumah Sakit dan Industri (VI) (2 SKS) Prasyarat: 1. Teknologi Farmasi Sediaan Likuida, Semisolid dan Steril 2. Teknologi Farmasi Sediaan Solid Mata kuliah Manajemen Farmasi Rumah Sakit dan Industri mempelajari tentang pemasalahan manajemen yang dilakukan oleh farmasis di rumah sakit dan industri. Manajemen farmasi rumah sakit mempelajari tentang rumah sakit; Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS); pengelolaan perbekalan farmasi (perencanaan dan pemilihannya, pengadaan, distribusi); penggunaan obat; produksi di IFRS; CSSD (Central Sterile
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Services Department); laboratorium internal; sistem manajemen informasi obat; sistem pengendalian; dan infeksi nosokomial. Manajemen farmasi industri mempelajari tentang permasalahan yang dihadapi industri farmasi mulai dari pengadaan bahan awal; proses pembuatan sediaan farmasi sampai sediaan lolos edar mencakup CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang meliputi bahasan tentang ketentuan umum personalia, bangunan, peralatan, sanitasi, pengawasan mutu, inspeksi diri, penanganan terhadap hasil pengamatan; keluhan dan penarikan kembali obat yang beredar, dokumentasi; validasi; perencanaan; produksi dan pengendalian persediaan. Pustaka: 1. Desselle, S.P. and Zgarrik, D.P., 2005, Pharmacy Management Essentials for All Practice Settings, McGraw-Hill Medical Publishing Division, New York. 2. Stoner, J.A.F., R.E. Freeman, and D.R. Gilbert Jr, 1995, Management, Prentice Hall in New Jersey. 3. Tootelian, D.H. and Gaedeka, R.M., 1993, Essential of Pharmacy Management, Mosby-YessYook Inc., St. Louis. 4. WHO, 2007, Quality Assurance of Pharmaceuticals 2nd ed., Geneve. 54.
Layanan Kefarmasiaan Klinik (PBL) (VII) (2 SKS) Prasyarat: Farmakoterapi Sistem Organ I,II,III Setelah mengikuti Problem Based Learning (PBL), mahasiswa mampu memahami peran farmasis dalam pelayanan farmasi klinik serta mampu menyelesaikan masalah terkait dengan drug related problem dalam pelayanan farmasi klinik. Deskripsi PBL: Pengenalan farmasi klinik; asuhan kefarmasian (pharmaceutical care); menggali riwayat pengobatan penderita (medication history interview); rekam medik (medical record); pemantauan terapi obat (monitoring drug therapy); efek samping obat; interpretasi data klinik; Drug Utilization Review (DUR). Pustaka: 1. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company. 2. Rovers J.P., et al., 1998, A Practical Guide to Pharmaceutical Care,
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3. 4. 5.
55.
2009 - 2010
American Pharmaceutical Assoaciation, Washington DC. Speight, T.M., and Holford, N.H.G., 1997, Avery’s Drug Treatment, 4th ed., Adis International, Auckland. USA. ASHP. 1983, Basic Skills in Clinical Pharmacy Practice. Walker R., and Edwards C., 1999, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 2nd ed., Churchill Livingstone, Edinburgh.
Layanan Kefarmasiaan Komunitas (PBL) (VII) (2 SKS) Prasyarat: 1. Manajemen Apotek dan Kewirausahaan 2. Komunikasi Informasi Edukasi 3. Preskripsi II Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami peran farmasis dalam pelayanan farmasi komunitas; menyelesaikan masalah yang terkait dengan drug related problem dalam pelayanan farmasi komunitas. Deskripsi PBL: Pengenalan farmasi klinik; asuhan kefarmasian (pharmaceutical care); visite (medical rounding); menggali riwayat pengobatan penderita (medication history interview); rekam medik (medical record); pemantauan terapi obat (monitoring drug therapy); efek samping obat; interpretasi data klinik; Drug Utilization Review (DUR). Pustaka: 1. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company. 2. Rovers J.P., et al., 1998, A Practical Guide to Pharmaceutical Care, American Pharmaceutical Assoaciation, Washington DC. 3. Speight, T.M., and Holford, N.H.G., 1997, Avery’s Drug Treatment, 4th ed., Adis International, Auckland. 4. USA. ASHP. 1983, Basic Skills in Clinical Pharmacy Practice. 5. Walker R., and Edwards C., 1999, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 2nd ed., Churchill Livingstone, Edinburgh.
56.
Farmakoterapi Sistem Organ IV (VI) Prasyarat: 1. Farmakologi 2. Fisiologi-Patofisiologi
(2/1 SKS)
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
3. Patologi Klinik Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan obat pada infeksi dan tumor. Pustaka: 1. Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles and Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd. UK. 2. Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy Casebook: A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York. 3. Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009. Pharmacotherapy Handbook. 7 th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York. 57.
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) (VI) (2 SKS) Prasyarat: 1. Ilmu Kesehatan Masyarakat II 2. Manajemen Apotek Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami peran farmasis dalam KIE obat, sebagai bagian integral dari pelayanan/asuhan kefarmasian; mampu menggunakan pustaka/sumber informasi obat; menelusuri (retrieving), mengevaluasi, menginterpretasikan, mengintegrasikan, dan mengorganisasikan informasi obat dan permasalahannya; mampu melakukan komunikasi oral dan tertulis; serta mampu melakukan konseling pada pasien. Deskripsi Kuliah: Pengantar KIE; sistem informasi obat dan pelayanan informasi obat; sumber informasi obat dan teknik penelusuran informasi obat; tahapan merespon pertanyaan tentang informasi obat; KIE tentang masalah keamanan dan efektivitas obat; materi/jenis, kriteria, dan teknik KIE. Pustaka: 1. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA. 2. Malone, P.M., et al., 1996, Drug Information, A Guide for Pharmacist, Apleton & Lange, USA. 3. Rantuci, M.J., 1997, Pharmacist Talking with Patients, A Guide in Patient Conseling, William & Wikins, USA.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
58.
Praktikum Preskripsi II (2 SKS) Prasyarat: 1. Komunikasi Informasi Edukasi 2. Preskripsi I Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari penyelesaian problem resep dari aspek farmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik, dan aspek terapetik (prescription assessment, patient assessment); melakukan peracikan dan penyerahan sediaan, disertai konseling dan pemberian informasi atas resep yang diterima. Adapun resep yang akan dipraktikumkan di mata kuliah ini adalah resep dengan sediaan pulvis, pulveres, kapsul, tablet, kaplet, supositoria, enema, tetes mata, tetes telinga, larutan, suspensi, emulsi, inhaler, injeksi, tablet vagina dan salep mata dengan kelas terapi analgesik, obat saluran cerna, obat KB, antibiotik, obat antidiabetes, kortikosteroid, obat anti hipertensi, obat anti jamur, obat antihiperlipidemia dan obat saluran nafas. Pustaka: 1. Anief M., 2005. Farmasetika, Gadjah Mada University Press. 2. Ansel H.C., Orince S.J., 2006. Kalkulasi Farmasetik, Penerbit Buku Kedokteran. 3. Aulton M.E., and Collet D.M., 1990, Pharmaceutical Practice, Churchill Livingstone, Longman Group,UK Ltd. 4. Joenoes N.Z., 1998. Ars Prescribendi Resep Yang Rasional, Jilid 1, Airlangga University Press. 5. Joenoes N.Z., 1998. Ars Prescribendi Resep Yang Rasional, Jilid 2, Airlangga University Press. 6. Kristina S.A., 2007. Kapita Selekta Dispensing I., Laboratorium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat Fakultas Farmasi UGM. 7. Lyman R.A., and Sprowls J.B.,1995, Textbook of Pharmaceutical Compounding and Dispensing, 2nd ed., BJ Lippincot.
59.
Kosmetologi (2 SKS) Prasyarat: Deskripsi Kuliah: Pendahuluan; perbedaan sediaan kosmetika dan farmasi; peranan sinar UV, kulit, sediaan kosmetika meliputi sediaan sampo, sediaan sampo anti
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
ketombe, sediaan pewarna rambut, sediaan pemucat rambut, sediaan pelurus rambut, sediaan pengikal rambut, sediaan penata rambut, kondisioner rambut, brilliantin, krim rambut, sediaan penyubur rambut, jeli, krem badan dan tangan, krem pembersih dan pendingin, adstringen lotion dan skin tonic, sediaan cukur, sediaan rias mata, sediaan rias bayi, sediaan mandi, dan sediaan aerosol. Pustaka: 1. Ash, M., and Ash, I., 1977, A Formulary of Cosmetics Preparations, Chemical Publ. Co., New York, NY. 2. Breuer, MM., 1978, Cosmetic Science, Vol. 1, Academic Press, New York. 3. Depkes, RI., 1982, Formularium Kosmetika, Jakarta. 4. Lai Thi Viet Nga, 1978, Shampoing et Bain Mouse, these, Montpellier. 5. Vanlerberghe, A., 1977, Le Grand Manual et Formulaire Cosmetologique, Produit de Beaute, Produit Hygieniques, Masson, Paris. 60.
Aromaterapi (2 SKS) Prasyarat: Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang pendekatan holistic, pengembangan dan definisi aromaterapi yang terintegrasi dengan biologi; essential oil dan metode ekstraksinya serta bahan bakunya; efek terapeutik dan keamanan penggunaannya; penggabungan senyawa kimia untuk tujuan penyembuhan secara aromaterapi; dosis dan campuran essential oil yang aman serta efek sinerginya; penggunaan essential oil dalam kehidupan sehari-hari dan klinis; kelompok senyawa kimia dan biosintesisnya; keuntungan dan kerugian essential oil pada penggunaan di kulit dengan bermacam-macam pembawa. Pustaka: 1. Achives of Oral Biology 52 2008; 964-968. 2. Allaire AD, Moos MK, Wells SR. Complimentary and Alternative Medicine in Pregnancy: a Survey of North Carolina Certified Nurse Midwives. Obstetrics and Gyneology 2000;Volume 95, Issue 1: 1923. 3. A Randomized Placebo-Controlled Clinical Trial. The Journal of Alternative and Complementary Medicine 2006; 12(6): 535-541.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.
5.
6.
7. 8.
9. 10. 11.
12. 13.
14.
15.
16.
17. 18.
2009 - 2010
Atsumi T, Tonosaki K. Smelling lavender and rosemary increases free radical scavenging activity and decreases cortisol level in saliva. Psychiatry Research 2007; 89-96. Bastard J. Aromatherapy and massage for antenatal anxiety: its effect on the fetus.Complementary Therapies in Clinical Practice. 2006; 12 (1): 48-54. Blamey E et al. An Investigation into the Use of Aromatherapy in Intrapartum Midwifery Practice. The Journal of Alternative and Complementary Medicine 2000; Volume 6, Number 2: 141-147. Buckle RJ. Clinical Aromatherapy. London: Churchill Livingstone; 2005. Eisenberg DA, Davis RB. Et al. Trends in alternative medicine use in the United States, 1990-1997: Results of a follow-up national survey. JAMA 1998; 280: 1569-1575. Han Sun-Hee et al. Effect of Aromatherapy on Symptoms of Dysmenorrhea in College Students. Higley C, Higley A. Reference Guide to Essential Oils. Olathe, Kansas: Abundant Health 1999. Imura, M, Misao H, Ushijima H. The Psychological Effects of Aromatherapy-Massage in Healthy Postpartum Mothers. Journal of Midwifery & Women’s Health 2006; 51 (2); 21-27. Journal of Obstetrics and Gynaecology 2007; 114 (7): 838-844. Kim T et al. Treatment with Lavender Aromatherapy in the PostAnesthesia Care Unit reduces Opioid Requirements of Morbidly Obese Patients Undergoing Laparoscopic Adjustable Gastric Banding. Obesity Surgery 2007; 17: 920-925. Kutlu AK, Yilmaz E, Cecen D. Effect of aroma inhalation on examination anxiety. Teaching and Learning in Nursing 2008; 3: 125130. Murphy PA, Kronenberg F, Wade C. Complementary and Alternative Medicine in Women’s Health: Developing a Research Agenda. Journal of Midwifery and Women’s Health 1999; 44: (3): 192-204. Latendresse, G. The Interaction between Chronic Stress and Pregnancy: Preterm Birth from a Biobehavioral Perspective. Journal of Midwifery and Women’s Health 2009; 54 (1): 8-17. Price, L; Price, S. Aromatherapy for Health Professionals. London: Churchill Livingstone; 2007. Tiran, D. Clinical Aromatherapy for Pregnancy and Childbirth.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
19. 20. 21.
2009 - 2010
London: Churchill Livingstone 2000. Tisserand M. Aromatherapy for Women. Rochester Vermont: Healing Arts Press; 1996. Toda M, Morimoto K. Effect of lavender aroma on salivary endocrinological stress markers. Willmont, D. Natural Healing With Essential Oils. Marshfield, Massachusetts: Willmountain Press; 2003.
61.
Standarisasi Obat Tradisional (2 SKS) Prasyarat: Pembahasan tentang pengertian, lingkup, tujuan dan metodologi standarisasi meliputi kontrol kualitas dalam proses; penerapan standarisasi bahan baku, ekstrak dan produk. Pustaka: 1. Hanke, G., 1984, Qualitatspflanzlicher Arzneimittel, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft. 2. Hansel, R., 1991, Phytopharmaka (Grundlagen und Praxis), Aufl., Springer-Verlag. 3. Koehler, F., 1992, Drogen und Naturstoffe (Grundlagen und Praxis der chemische Analyse, Springer-Lehrbuch.
62.
Terapi Nutrisi (2 SKS) Prasyarat: 1. Farmakoterapi Sistem Organ II 2. Bioframasi 3. Fisiologi Patofisiologi Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan nutrisi oral dan parenteral pada terapi meliputi identifikasi faktor-faktor pilihan makanan dan perencanaan cara pemberian makanan yang digunakan untuk memperbaiki nutrisi; peran nutrien khusus dalam nutrisi normal, tanda-tanda kekurangan nutrisi dan gejalanya dan sumber– sumber makanan yang umum; menghubungkan modifikasi nutrien untuk proses perbaikan penyakit; penggunaan prinsip-prinsip nutrisi untuk memperbaiki diet kelompok keluarga dan individu yang memiliki perbedaan dan kesamaan kebutuhan nutrisi dalam perbedaan tingkat usia. Pustaka: 1. B. Other Manual of Clinical Dietetics. American Dietetic Association. Deutsch. New Nuts Among the Berries.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2. 3.
2009 - 2010
Staci Nix. Basic Nutrition & Diet Therapy. Elseview/Mosby. Current Edition. Williams and Worthington. Nutrition Through the Life Cycle.Yetiv. Popular Nutritional Practices.Recommended Dietary Allowances. National Research Council.Current Edition.
63.
Epidemiologi (2 SKS) Prasyarat: 1. Fisiologi-Patofisiologi 2. Statistika Dasar Deskripsi Kuliah: Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan yang mempelajari penyebaran penyakit pada suatu kelompok populasi tertentu. Untuk mempelajari studi epidemiologi dibutuhkan pemahaman mendasar mengenai konsep-konsep epidemiologi deskriptif dan analitik. Dalam matakuliah ini akan ditinjau epidemiologi dari beberapa segi, yaitu segi klinis dan kesehatan masyarakat (public health). Selain itu juga akan dipelajari berbagai jenis studi epidemiologi, meliputi case report study, case series study, cross sectional study, case control study, cohort study, penelitian eksperimental sejati dan semu baik ditinjau dari segi konsep, metode uji, hingga penghitungan dan analisis hasil ujinya. Sebagai tambahan akan diberikan pemahaman mengenai statistik epidemiologi, meliputi sumber kesalahan misalnya confounding dan bias serta modelmodel statistik, yaitu model aditif dan multiplikatif. Mahasiswa juga dibekali cara melakukan telaah kritis terkait EBM (evidence based medicine) dan contoh aplikasinya. Pustaka: 1. Haynes, B. et al., 2006. Clinical epidemiology: how to do a clinical research. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. 2. Olsen J. et al., 2010. An introduction to epidemiology for health proffesionals. New York: Springer. 3. Parfrey P and Barret B. 2009. Clinical epidemiology: practice and methods. New York: Humana Press.
64.
Farmakoekonomi (2 SKS) Prasyarat: 1. Manajemen Apotek dan Kewirausahaan 2. Farmakologi
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
Pokok-pokok bahasan yang diberikan adalah deskripsi dan analisis biaya terapi; cara pengukuran outcome terapi; metode evaluasi Farmakoekonomi; analisis keputusan dan pengukuran kualitas hidup dalam evaluasi Farmakoekonomi; serta aplikasi Farmakoekonomi pada pelayanan farmasi. Pustaka: 1. Bootman JL., Townsend RJ., Mc Ghan WF., 2005, Principle of Pharmacoeconomics, 2nd Ed, Harvey Whitney Book Company, USA. 2. Cramer JA., Spilker B., 1993, Quality of Life and Pharmacoeconomics, Lipincot-Raven, Philadelphia. 3. Rychlik R., 2002, Strategies in Pharmacoeconomics and Outcome Research, Pharmaceutical Product Press, Oxford. 4. Vogenberg FR., 2001, Introduction to Applied Pharmacoeconomics, McGraw-Hill, USA. 5. Walley T., Haycox A., Boland A., 2004, Pharmacoeconomics, Churchill Livingstone, Oxford. 65.
Drug Abuse (2 SKS) Prasyarat: 1. Farmakologi 2. Fisiologi-Patofisiologi 3. Farmakoterapi Sistem Organ II Mata kuliah Penyalahgunaan Obat (Drug Abuse) ini mempelajari tentang penyalahgunaan opioid; penyalahgunaan obat antidepresan, CNS stimulan dan halusinogen; penyalahgunaan alkohol dan tembakau; manajemen terapi intoksikasi; manajemen terapi putus obat (withdrawal); narkotika dan psikotropika dalam aspek perundang-undangan; penyalahgunaan obat OTC (over the counter); penyalahgunaan tanaman (yang bersifat stimulan dan halusinogen); penyalahgunaan substansi kimia rumah tangga; serta alternatif terapi putus obat di masyarakat. Pustaka: 1. Departement of Health. 2007. Drug Misuse and Dependence: UK Guidelines on Clinical Management. 2. R. Betram., G. Katzung. 2007. Basic and Clinical Pharmacology. 9th Edition. Mc Graw Hill. USA. 3. United Nation. 2003. Drug Abuse UnitedTreatment and Rehabilitation: A Practical Planning and Implementation Guide. Office on Drugs and Crime.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
66.
Patient Safety (2 SKS) Prasyarat: Mata kuliah Patient Safety ini mempelajari tentang keselamatan pasien, tinjauan keselamatan pasien di apotek, tinjauan keselamatan pasien di rumah sakit dan puskesmas, tinjauan keselamatan dan keamanan pasien terhadap obat-obatan herbal, tinjauan keamanan penggunaan obat-obatan, serta tinjauan kemanan proses produksi obat-obatan. Pustaka: 1. Baciu, A., Stratton, K., dan Burke, S. P., 2006. The Future of Drug Safety: Promoting and Protecting the Health of the Public. Washington D. C.: The National Academies Press. 2. Courtenay, M., Grifhtfty, M., 2010., Medication Safety An Essential Guide. New York: Cambridge University Press. 3. De Vries, J., 2000. Food Safety and Toxicity. Boca Raton: CRC Press. 4. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2008. Tanggung Jawab Apoteker terhadap Keselamatan Pasien. Jakarta: Depkes RI. 5. Kusumadewi, S., Fuad, A., Budhiati, E., 2011. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Obat dan Pengobatan dalam Mendukung Perlindungan Pasien. Yogyakarta: Graha Ilmu. 6. World Health Organization. 2011. WHO Patient Safety Curriculum Guide: Multi-Professional Edition. Geneva: WHO Press.
67.
Analisis Makanan dan Minuman (2 SKS) Prasyarat: Kimia Farmasi III Mata kuliah ini mempelajari analisis kandungan bahan makanan dan minuman. kandungan makanan yang dianalisis yaitu komponen makanan minuman mayor yaitu karbohidrat, protein dan lemak, serta komponen makanan minor seperti vitamin, mineral, bahan tambahan makanan(pemanis, perasa, pengawet, antioksidan,dll), bahan pencemar. Analisis makanan minuman merupakan terapan ilmu analisa kimia kualitatif dan kuantitatif. Pustaka: 1. Eitenmiller, R., R., Ye L., and Landen, w., O., 2008. Vitamin Anlysis for The Health and Food Science, 2th Ed, London : CRC Press.
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2. 3.
4. 5. 6.
2009 - 2010
Horwitz, W., 2000. Official methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemsits, Ed. 17th , Washington, DC : AOAC. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Nollet, L., M., L., and Toldra, F., 2009. Handbook of Dairy Food Analysis, London : CRC Press. Otles, S., 2009. Handbook of Food Analysis Instruments, London : CRC Press. Otles, S., 2012. Method of Analysis of Food Components and Additives, London : CRC Press.
68.
Bioteknologi Farmasi (2 SKS) Prasyarat: 1. Biologi Molekular 2. Kimia Farmasi III Mata kuliah Bioteknologi Farmasi merupakan mata kuliah pilihan yang ditawarkan pada semester 4 Program Studi Farmasi, FKUB. Mata kuliah ini mempelajari tentang aplikasi ilmu Biologi Molekular terutama yang berkaitan dengan bidang kesehatan pada umunya dan Farmasi pada khususnya, meliputi prinsip kloning DNA, overproduksi protein rekombinan, formulasi protein rekombinan dan metode PCR. Diberikan pula aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan meliputi pembuatan vaksin, alat diagnostik, dan regenerative medicine. Selain itu, dipelajari pula konsep bioinformatika, stem cell, bioinformatika, dan kultur jaringan. Pustaka: 1. Bruce Albert. Molecular Biology of the Cell. 2. Lodish, H. 2000. Molecular Cell Biology. New York: W H Freeman. 3. Robinson , TR. 2005. Genetic for dummies. Canada: Wiley Publishing Inc.
69.
Validasi dan Kalibrasi (2 SKS) Prasyarat: Kimia Farmasi III Mata kuliah Vaildasi dan Kalibrasi memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pentingnya dilakukan validasi dalam suatu proses pembuatan sediaan farmasi serta apa yang harus dilakukan setelah
PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009 - 2010
validasi dikerjakan untuk menjamin konsistensi kualitas produk, ruang lingkup pelaksanaan validasi dan kalibrasi dalam pembuatan sediaan farmasi, tahapan pelaksanaan, identifikasi parameter kritis dalam suatu proses dan analisisnya. Kemudian disertai pembahasan desain pelaksanaan suatu jenis validasi proses dan prasyarat untuk melaksanakan validasi. Pustaka: 1. Analytical Instrument Qualification and System Validation, Huber, L., 2009, Agilent Technologies Printed in Germany. 2. Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2006, Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). 3. Manajemen Farmasi dan Industri, Priyambodo, B., 2007, Global Pustaka Utama, Yogyakarta. 4. Pharmaceutical Process Validation, Nash, R.A., Wachter, A.H., 2003, Marcel Dekker, Inc. 5. Validation of Pharmaceutical Processes, Agalloco J., Carleton,F.J., 2008, Informa Healthcare. 6. World Health Organization, Basic Principles of GMP: Qualification and Validation, Jan 2006. 70.
Proposal Tugas Akhir (1 SKS) Proposal merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk membuat rancangan suatu penelitian dan secara langsung memaparkan rancangan penelitian tersebut.
71.
Tugas Akhir (6 SKS) Proposal merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian sampai dengan pembuatan laporan (naskah TA) dan mempertahankan penelitiannya dalam forum sidang ujian TA.