UNIVERSITAS INDONESIA
KEDUDUKAN ANAK ZINAH DALAM HUKUM WARIS MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009)
TESIS
GIBSON THOMASYADI 1006789904
FAKULTAS HUKUM PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN DEPOK JUNI 2012
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
KEDUDUKAN ANAK ZINAH DALAM HUKUM WARIS MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009)
TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan
GIBSON THOMASYADI 1006789904
FAKULTAS HUKUM PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN DEPOK JUNI 2012
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: (1) Ibu Milly Karmila Sareal, S.H., M.Kn., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran ditengah-tengah kesibukan beliau yang padat untuk mengarahkan dan membimbing saya dalam penyusunan tesis ini; (2) Bapak Dr. Drs. Widodo Suryandono, S.H., M.H., selaku Ketua Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia; (3) Seluruh dosen Fakultas Hukum Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang telah memberikan bekal ilmu yang berguna selama masa perkuliahan sampai dengan penulisan tesis ini, terutama Ibu Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., Ibu Arikanti Natakusumah, S.H., Bapak Harun Kamil, S.H., Ibu Liza Priandhini, S.H., Bapak Pieter Latumeten, S.H., M.H., Sp.N.; (4) Seluruh staf administrasi sekretariat Magister Kenotariatan Universitas Indonesia yang telah membantu kelancaran administrasi selama perkuliahan dan penulisan serta pendaftaran tesis ini, terutama Bapak Adi Prabowo; (5) Ibunda tercinta Michiko Sodikim, S.H., yang telah memberikan dukungan yang sangat besar baik moral maupun material selama perkuliahan terutama pada saat mengumpulkan bahan-bahan dalam penulisan tesis ini hingga selesai; (6) Ayahanda Ronnie Thomasyadi yang telah memberikan dukungan material sehingga saya dapat mengenyam pendidikan di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia;
iv Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
(7) Saudara-saudara tersayang, Sheila Thomasyadi, S.H., M.Kn., dan Jennifer Thomasyadi, S.H., yang telah membantu secara moral agar saya dapat menyelesaikan penulisan tesis ini secepatnya; (8) Sahabat-sahabat yang sudah mendukung dalam penyusuan tesis ini khususnya Deska Natalia, S.H., Fati Zulfiani Sitompul, S.H., Meyrin, S.H., Amelia Nursyirwan, S.H., Indra Pranajaya, S.H., Henry, S.H., L.L.M., Putri Andriani Marvi, S.H., Irwan Chandra, S.H.; Serta Pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berperan dan berjasa melatarbelakangi penulisan tesis ini. Akhir kata, saya berharap semoga Tuhan yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Depok, Juni 2012 Penulis
v Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ABSTRAK Nama : GIBSON THOMASYADI Program Studi : Magister Kenotariatan Judul : KEDUDUKAN ANAK ZINAH DALAM HUKUM WARIS MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009) Tesis ini membahas tentang Putusan Mahkamah Agung yang memberikan hak mewaris bagi anak zinah sebagai ahli waris pengganti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan data deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa anak zinah tidak mempunyai hak mewaris dari orang tuanya apalagi menjadi ahli waris pengganti terhadap keluarga orang tuanya, karena yang berhak untuk menjadi ahli waris pengganti adalah keturunan yang sah. Hak-hak bagi anak zinah sangat terbatas dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur, karena pembuat undangundang ingin menghukum perbuatan zinah tersebut. Kata Kunci: Anak luar kawin, anak zinah, hukum waris, ahli waris pengganti
vii Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ABSTRACT
Name : GIBSON THOMASYADI Study Program: Master of Notary Title : THE STATUS OF ADULTERY CHILDREN IN INHERITANCE LAW BASED ON INDONESIAN CIVIL CODE (The analysis of Supreme Court Decision Number 2007 K/Pdt/2009)
The focus of this thesis about Supreme Court Decision which grant inheritance right for adultery child as beneficiary replacement. This research use literature research method in the form of normative juridical with qualitative approach in order to provide analytical descriptive data. Based on result of research can be concluded that adultery child do not have inheritance right from his/her parents moreover become beneficiary replacement toward his/her parent family. Because of person who has right to become the inheritance replacement is legitimate descendants. Rights for adultery children are very limited in law and regulations that govern it because the legislators have a purpose to punish the mentioned adultery action. Keywords : Illegitimate Child, Adultery Child, Inheritance Law, Beneficiary Replacement
viii Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. KATA PENGANTAR ..................................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ ABSTRAK ....................................................................................................... ABSTRACT ..................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... LAMPIRAN .................................................................................................... BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1.2 Pokok Permasalahan ............................................................. 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 1.4 Metode Penelitian ................................................................. 1.5 Sistematika Penulisan ........................................................... BAB 2
BAB 3
KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN DALAM HUKUM WARIS MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA 2.1 Kedudukan Anak .................................................................. 2.1.1 Anak Sah ...................................................................... 2.1.2 Anak Tidak Sah .......... ................................................ 2.1.3 Pengakuan Anak Luar Kawin ...................................... 2.1.4 Pengesahan Anak Luar Kawin .................................... 2.2 Hukum Waris Menurut KUH Perdata .................................. 2.2.1 Mewaris Berdasarkan Undang-Undang ....................... 2.2.2 Mewaris dengan Cara Mengganti ............................... 2.2.3 Golongan Ahli Waris ................................................... 2.2.4 Pewarisan Anak Luar Kawin ....................................... 2.2.5 Mewaris Berdasarkan Wasiat ....................................... 2.2.6 Bagian Mutlak (Legitieme Portie) ............................... ANALISA KASUS 3.1 Kasus Posisi .......................................................................... Putusan Pengadilan Negeri Makassar .................................. Putusan Pengadilan Tinggi Makassar .................................. Putusan Mahkamah Agung .................................................. 3.2 Analisa Kasus ........................................................................ a.Mengenai kedudukan anak zinah dalam hukum waris menurut KUH Perdata ........................................................ b.Mengenai Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009 menurut hukum waris dalam KUH Perdata ....
i ii iii iv vi vii viii ix xi xii 1 7 7 7 9
10 13 15 18 19 21 28 33 40 48 53 58 65 70 72 76 77 77 82
ix Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
BAB 4
PENUTUP 3.1 Simpulan ............................................................................... 3.2 Saran ......................................................................................
88 91
DAFTAR REFERENSI ................................................................................. LAMPIRAN ....................................................................................................
93 95
x Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Diagram Anak Luar Kawin ................................................... .. 16
Gambar 2.2
Pasal 842 KUH Perdata ........................................................... 34
Gambar 2.3
Pasal 843 KUH Perdata ............................................................ 35
Gambar 2.4
Pasal 844 KUH Perdata ........................................................... 36
Gambar 2.5
Pasal 845 KUH Perdata ........................................................... 37
Gambar 2.6
Pasal 847 KUH Perdata ........................................................... 38
Gambar 2.7
Pasal 848 KUH Perdata ........................................................... 39
Gambar 2.8
Pasal 852 juncto Pasal 852a KUH Perdata .............................. 40
Gambar 2.9
Pasal 854 KUH Perdata ........................................................... 42
Gambar 2.10
Pasal 855 KUH Perdata ........................................................... 43
Gambar 2.11
Pasal 856 KUH Perdata ........................................................... 44
Gambar 2.12
Pasal 857 KUH Perdata ........................................................... 45
Gambar 2.13
Pasal 853KUH Perdata ........................................................... 46
Gambar 2.14
Pasal 858 KUH Perdata ........................................................... 47
Gambar 2.15
Pengakuan sepanjang perkawinan ............................................ 49
Gambar 2.16
Pengakuan sebelum perkawinan .............................................. 50
Gambar 2.17
Pasal 914 ayat (1) KUH Perdata ............................................. 60
Gambar 2.18
Pasal 914 ayat (2) KUH Perdata ............................................. 60
Gambar 2.19
Pasal 914 ayat (3) KUH Perdata .............................................. 61
Gambar 2.20
Pasal 915 KUH Perdata ........................................................... 61
Gambar 3.1
Bagan waris dalam kasus ......................................................... 65
xi Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
LAMPIRAN
Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009 ........................................ 95
xii Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (untuk selanjutnya disebut juga UU Perkawinan) yang telah diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 Januari 1974 dan telah berlaku sejak 1 Oktober 1975 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, mengatur secara singkat tentang kedudukan anak pada Bab IX yang hanya terdiri dari tiga pasal yaitu, Pasal 42, Pasal 43 dan Pasal 44. Pada Pasal 43 ayat (2) UU Perkawinan menentukan bahwa mengenai kedudukan anak selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah.1 Peraturan Pemerintah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) UU Perkawinan tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 (untuk selanjutnya disebut juga PP 9 Tahun 1975), hanya mengatur mengenai pencatatan perkawinan, tata cara perkawinan, akta perkawinan, tata cara perceraian, pembatalan perkawinan, waktu tunggu, beristri lebih dari satu orang, dan ketentuan pidana. PP 9 Tahun 1975 tersebut ternyata tidak mengatur lebih lanjut mengenai kedudukan anak sebagaimana yang telah diamanahkan dalam Pasal 43 ayat (2) UU Perkawinan. Sehingga berdasarkan ketentuan penutup Pasal
1
Pasal 43 ayat (2) UU Perkawinan : Kedudukan anak tersebut ayat (1) di atas selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah.
1 Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
2 47 PP 9 Tahun 19752 juncto Pasal 66 UU Perkawinan3, bahwa semua ketentuan tentang perkawinan sejauh sudah diatur dalam PP 9 Tahun 1975 dan UU Perkawinan dinyatakan tidak berlaku lagi, maka secara a contrario segala hal yang belum diatur dalam PP 9 Tahun 1975 dan UU Perkawinan dinyatakan masih berlaku. Sehingga Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (untuk selanjutnya disebut KUH Perdata) tentang Kedudukan Anak dan Hukum Waris masih tetap berlaku. Mengenai kedudukan anak terdapat dalam Buku I Bab XII KUH Perdata tentang Orang. Di dalam KUH Perdata dikenal dua macam anak, yaitu anak sah dan anak tidak sah atau biasa disebut anak luar kawin. Pengertian dari anak sah itu dapat dilihat dari Pasal 250 KUH Perdata, yaitu : “Tiap-tiap anak yang dilahirkan atau ditumbuhkan sepanjang perkawinan, memperoleh si suami sebagai bapaknya” juncto Pasal 42 UU Perkawinan, “Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah.” Kata “sepanjang perkawinan” artinya sejak perkawinan itu ada sampai perkawinan itu putus. Perkawinan ada, sejak perkawinan itu dilangsungkan secara sah. Perkawinan itu putus karena perceraian, baik cerai mati maupun cerai hidup (Pasal 199 KUH Perdata juncto Pasal 38 UU Perkawinan).4 Sedangkan mengenai anak tidak sah atau anak luar kawin dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu anak zinah, anak sumbang serta anak luar kawin (juga disebut anak luar kawin dalam arti sempit).5 Menurut J. Satrio, pembagian seperti tersebut dilakukan karena pembentuk undang-undang memang ingin memberikan akibat hukum masingmasing atas status anak-anak tersebut. Lebih lanjut menurut J. Satrio, bahwa demikian pula berdasarkan ketentuan Pasal 283, dihubungkan dengan Pasal 273 2
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini maka ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkawinan sejauh telah diatur didalam Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tidak berlaku. 3
… maka dengan berlakunya Undang-Undang ini ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), … dan peraturan-peraturan lain yang mengatur tentang perkawinan sejauh telah diatur dalam Undang-Undang ini dinyatakan tidak berlaku. 4
J. Satrio, Hukum Keluarga tentang Kedudukan Anak dalam Undang-Undang, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000), hlm. 18-19. 5
Ibid., hlm. 101-102.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
3 KUH Perdata, anak zinah berbeda dengan anak sumbang dalam akibat hukumnya. Terhadap anak sumbang6, undang-undang dalam keadaan tertentu memberikan pengecualian, yaitu kepada mereka diberikan dispensasi untuk dapat menikah (Pasal 30 ayat (2) KUH Perdata) dapat mengakui dan mengesahkan anak sumbang mereka menjadi anak sah (Pasal 273 KUH Perdata). Sedangkan bagi anak zinah, pengecualian tersebut tidak diberikan kepada mereka. Perbedaan antara anak luar kawin dengan anak zinah terletak pada saat pembuahan, pada anak luar kawin pembuahan yang mengakibatkan kehamilan terjadi pada saat keduanya tidak terikat dalam suatu perkawinan yang sah. Sedangkan pada anak zinah pembuahan atau hubungan badan yang mengakibatkan kehamilan, yaitu pada saat itu salah satu atau kedua-duanya ada dalam ikatan perkawinan yang sah dengan orang lain. Singkatnya menurut Komar Andasasmita, bahwa anak zinah adalah “anak yang lahir di luar perkawinan yang dibenihkan dalam zinah/perzinahan (overspelige kinderen), yaitu persetubuhan yang dilakukan oleh seseorang yang telah menikah/melangsungkan perkawinan dengan orang yang bukan isterinya atau suaminya.”7 Kedudukan anak menjadi sangat penting untuk dibahas karena menentukan status dan hak anak tersebut dalam Hukum Waris yang terdapat dalam Buku II tentang Kebendaan khususnya mengenai Hukum Waris dimulai dari Bab XII sampai dengan Bab XVIII yaitu dari Pasal 830 sampai dengan Pasal 1130. Namun Hukum Waris dalam KUH Perdata tidak berlaku bagi semua golongan penduduk. Berdasarkan Pasal 131 juncto Pasal 163 Indische Staatsregeling, Hukum Waris yang diatur dalam KUH Perdata berlaku bagi orang-orang Eropa dan mereka yang dipersamakan dengan orang-orang Eropa tersebut. Kemudian berdasarkan Staatsblaad 1917 Nomor 129 menentukan bahwa Hukum Waris Perdata berlaku bagi golongan Timur Asing Tiong Hoa. Sedangkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya tunduk kepada Hukum Waris 6
Anak sumbang adalah anak-anak yang dilahirkan dari hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan, yang antara keduanya berdasarkan ketentuan undang-undang ada larangan untuk saling menikahi (Pasal 31 KUH Perdata), J. Satrio. 7
Komar Andasasmita, Notaris III Hukum Harta Perkawinan dan Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Teori & Praktek), (Bandung: Ikatan Notaris Indonesia Komisariat Daerah Jawa Barat, 1987), hlm. 141.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
4 Adat dan Hukum Waris Islam. Tapi dimungkinkan pula bagi orang-orang Indonesia bumi putera yang menundukkan diri untuk mempergunakan Hukum Waris dalam KUH Perdata. Berbicara mengenai pewarisan berarti ada orang yang meninggal dunia, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 830 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata: “Pewarisan hanya berlangsung karena kematian.” Menurut Tan Thong Kie, proses pewarisan yang terjadi bukan saja karena adanya kematian tetapi harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu: a.
meninggalnya Pewaris (Pasal 830 KUH Perdata), termasuk “ada dugaanhukum sudah meninggal”;
b.
adanya ahli waris pada saat Pewaris meninggal dunia (Pasal 836 KUH Perdata), dalam arti kata bahwa ahli waris secara nyata harus ada dan hidup, baik ahli waris menurut undang-undang, menurut perjanjian nikah, maupun menurut surat wasiat; dan;
c.
kecakapan ahli waris.8 Namun, menurut Effendi Perangin dalam hal ini ada ketentuan khusus
seperti yang diatur dalam Pasal 2 KUH Perdata, yaitu anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap sebagai telah dilahirkan bilamana kepentingan si anak menghendakinya, sehingga mati sewaktu dilahirkan dianggap ia tidak pernah ada.9 Berdasarkan Pasal 832 KUH Perdata menurut undang-undang yang berhak untuk mewaris adalah para keluarga sedarah, baik sah maupun diluar kawin dan suami atau istri yang hidup terlama. Yang menjadi permasalahan adalah siapakah yang dimaksud dengan “keluarga sedarah, baik sah maupun diluar kawin”? Dalam KUH Perdata memang mengenal anak luar kawin, tapi perlu dipertegas disini yang berhak mewaris adalah anak luar kawin yang diakui sah, karena pada asasnya yang berhak untuk mewaris hanya yang mempunyai hubungan
8
Tan Thong Kie, Studi Notariat & Serba Serbi Praktek Notaris, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2007), hlm. 228. 9
Effendi Perangin, Hukum Waris, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
5 hukum dengan si pewaris.10 Sedangkan bagi anak zinah dan anak sumbang tidak berhak untuk mewaris sebagaimana diatur dalam Pasal 28311 juncto Pasal 867 KUH Perdata12 bahwa anak yang dibenihkan dalam zinah ataupun sumbang tidak boleh diakui, sehingga tidak berhak untuk mewaris, oleh undang-undang memberikan kepada mereka hanya nafkah seperlunya. Dengan adanya ketentuan-ketentuan tersebut diatas maka sangat menarik untuk menganalisa Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009 yang mengabulkan permohonan anak-anak zinah untuk mewaris sebagai ahli waris pengganti dari ibunya atas harta peninggalan dari kakek dan neneknya. Sehingga anak-anak zinah tersebut mewaris bersama para keturunan yang sah sebagai ahli waris pengganti dari ibunya. Padahal menurut Pasal 842 KUH Perdata bahwa pergantian dalam garis lurus ke bawah yang sah berlangsung terus dengan tiada akhirnya. Sehingga KUH Perdata tidak mengenal anak luar kawin yang diakui sah untuk menggantikan orangtuanya apalagi anak-anak zinah yang tidak diakui menurut hukum tidak punya hubungan hukum dengan keluarga ibunya. Putusan tersebut mengenai permasalahan pewarisan yang terjadi oleh Ny. Damita dalam perkawinannya dengan Tuan Yusak ( untuk selanjutnya disebut Pewaris ) dimana telah dilahirkan sepuluh orang anak, salah satunya adalah Lie Tju Moi alias Elly Ridho (untuk selanjutnya disebut Almarhumah) merupakan anak pertama dan telah meninggal dunia lebih dulu dari orang tuanya pada tanggal 7 April 1987. Bahwa Almarhumah semasa hidupnya telah melakukan perkawinan sah dengan Tuan Itje alias Syamsu, dan melahirkan dua anak yang sah selama perkawinannya. Ternyata selama Almarhumah masih terikat perkawinan yang sah dengan Tuan Syamsu, secara tidak sah melakukan hidup bersama dengan Almarhum 10
Dengan catatan pengakuan sah tersebut tidak dilakukan pada saat yang mengakui terikat perkawinan dengan siapapun sebagaimana yang diatur dalam Pasal 285 KUH Perdata. 11
Sekalian anak yang dibenihkan dalam zinah ataupun sumbang, sekali-kali tak boleh diakui, kecuali terhadap yang terakhir ini apa yang ditentukan dalam Pasal 273. 12
Ketentuan-ketentuan termaksud di atas tak berlaku bagi anak yang dibenihkan dalam zinah atau dalam sumbang. Undang-undang memberikan kepada mereka hanya nafkah seperlunya.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
6 Raden Panji Soedewo yang juga dalam status kawin dengan orang lain. Kemudian melahirkan enam orang anak dari hasil hidup bersama tersebut. Bahwa Pewaris Ny. Damita/ibu kandung Almarhumah meninggal dunia pada tanggal 31 Mei 2004, demikian pula suaminya yaitu Tuan Yusak, meninggal dunia pada 17 Juni 2006. Kedua Pewaris tersebut semasa hidupnya masingmasing telah membuat Akta Hibah Wasiat dihadapan Notaris. Setelah semua harta warisan telah dibagikan kepada para ahli warisnya yang berhak, maka menimbulkan permasalahan karena lima orang dari enam orang anak hasil dari hidup bersama tersebut di atas (untuk selanjutnya disebut Penggugat)
merasa kedudukannya sebagai ahli waris pengganti dari
Almarhumah (bij plaatsvervulling) untuk mewaris dari Pewaris Ny. Damita dan Tuan Yusak, yang kedudukan dan status hukumnya sama dengan kedudukan dan status hukum dari sembilan orang anak Pewaris yang masih hidup. Penggugat menuntut pembatalan dua akta hibah wasiat yang dibuat oleh Pewaris semasa hidupnya dihadapan Notaris. Hal tersebut dilakukan karena mereka merasa dirugikan bagian hak warisnya sebagai “ahli waris pengganti” kedudukan mendiang ibunya/Almarhumah. Kemudian mereka mengajukan Surat Gugatan kepada Pengadilan Negeri Makassar dengan register Nomor 71/Pdt.G/2008/PN.Mks. Pada Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor
71/Pdt.G/2008/PN.Mks
tersebut
mengabulkan
permohonan
Para
Penggugat yaitu menyatakan Penggugat beserta saudaranya sebagai ahli waris yang sah dari Pewaris sehingga turut menjadi ahli waris pengganti dari Almarhumah Elly Ridho dan menyatakan Akta Hibah Wasiat tertanggal 29 Maret 2004 Nomor 93 dan Akta Hibah Wasiat tertanggal 16 Maret 2006 Nomor 32 batal demi hukum. Kemudian oleh Tergugat melakukan upaya hukum banding dimana Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 392/Pdt/2008/PT.Mks membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 71/Pdt.G/2008/PN.Mks. Lalu Pembanding dahulu Para Penggugat melakukan upaya hukum kasasi dimana Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009 membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 392/Pdt/2008/PT.Mks yang membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 71/Pdt.G/2008/PN.Mks, sehingga menyatakan Para Penggugat bersama saudara-saudaranya selaku ahli waris
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
7 pengganti dari Almarhumah Elly Ridho serta menyatakan kedua Akta Hibah Wasiat tersebut batal demi hukum. 1.2 Pokok Permasalahan Berdasarkan uraian kasus tersebut di atas serta adanya Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009 yang mengabulkan gugatan Penggugat, telah menimbulkan permasalahan hukum yang perlu dikaji, yaitu: 1.
Bagaimanakah kedudukan anak zinah dalam Hukum Waris menurut KUH Perdata?
2.
Apakah putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009 sudah tepat menurut Hukum Waris dalam KUH Perdata?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah: a.
Tujuan Akademik Untuk memenuhi persyaratan akademik guna memperoleh gelar Magister Kenotariatan dari Universitas Indonesia.
b.
Tujuan Praktis Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya proses penyelesaian masalah pewarisan terhadap anak-anak tersebut dan sejauh mana hak yang dimiliki oleh anak-anak tersebut dalam menuntut bagian hak warisnya.
1.4 Metode Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode penilitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan penelusuran asas-asas hukum kemudian dibuat interpretasi terhadap peraturan hukum umum yang dilanjutkan dengan pengujian hasil interpretasi terhadap teori dan atau prinsip-prinsip hukum umum. Tipologi penelitian yang dipergunakan dalam proposal penelitian ini adalah: 1.
Ditinjau dari sudut sifatnya, tipologi yang dipergunakan adalah penelitian eksplanatoris yang mendeskripsikan secara eksplisit mengenai kedudukan
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
8 anak dalam Hukum Keluarga dan Hukum Waris menurut KUH Perdata, Anak Zinah, Hak Mewaris serta syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan tindakan hukum tersebut pada kasus menurut hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.
Ditinjau dari sudut bentuknya, tipologi yang dipergunakan adalah penelitian preskriptif yang bertujuan untuk mencari pemecahan dari permasalahan yang dibahas. Dalam penelitian anah zinah yang menuntut pembagian waris sebagai ahli waris pengganti yang sah dari ibunya, diupayakan solusi atau saran untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari kepustakaan yang terkait dengan materi yang akan dibahas di dalam penelitian ini, yaitu Hukum Keluarga dan Hukum Waris menurut KUH Perdata. Alat pengumpulan data yang dipergunakan adalah studi dokumen. Pada studi dokumen, bahan-bahan pustaka yang digunakan adalah: 1.
Sumber primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan berlaku secara menyeluruh yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang akan dianalisa dan digunakan sebagai dasar hukum.
2.
Sumber sekunder, yaitu bahan hukum yang menjelaskan lebih lanjut mengenai bahan hukum primer. Dalam penelitian ini, bahan-bahan tersebut diperoleh dari literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang kemudian akan digunakan sebagai landasan teori. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif.
Pendekatan kualitatif menghasilkan data deskriptif analitis13, yaitu penyajian yang menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan yang dianalisa.
13
Sri Mamudji, et al, Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hlm. 67.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
1.5 Sistematika Penulisan
9
Sistematika penulisan sangat diperlukan dalam suatu penulisan tesis agar penulisan tesis ini menjadi teratur dan terarah. Sistematika dalam tesis ini dibagi menjadi empat bab dan masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab sebagai berikut: BAB 1 : Pendahuluan Bab ini mengawali seluruh rangkaian uraian yang menjadi gambaran permasalahan sebagai dasar pembahasan yang digunakan pada bab berikutnya. Sub bab Pendahuluan terdiri atas latar belakang, pokok permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 : Kedudukan Anak Luar Kawin dalam Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Bab ini berisikan landasan teori guna memberikan pengertian mengenai pembahasan. Pada bab ini, diuraikan mengenai Kedudukan Anak secara umum, Anak Sah, Anak Tidak Sah, Pengakuan Anak Luar Kawin, Pengesahan Anak Luar kawin, Hukum Waris Menurut KUH Perdata, Mewaris Berdasarkan Undang-Undang, Mewaris dengan Cara Mengganti, Golongan Ahli Waris, Pewarisan Anak Luar Kawin, Mewaris Berdasarkan Wasiat, Bagian Mutlak (Legitieme Portie) serta tinjauan lain yang menjadi dasar pada pembahasan bab selanjutnya untuk menjawab permasalahan pada penelitian ini. BAB 3 : Analisa Kasus Bab ini terdiri dari sub bab kasus posisi dan sub bab analisa kasus. Pada sub bab kasus posisi akan diberikan uraian mengenai ringkasan kasus yang sedang diteliti untuk dibahas secara mendalam pada sub bab analisa kasus. BAB 4 : Penutup Penutup yang mengakhiri seluruh rangkaian uraian dan pembahasan yang dituangkan dalam sub bab simpulan yang berisikan jawaban dari permasalahan dan saran yang berguna untuk perbaikan di hari depan.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
BAB 2 KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN DALAM HUKUM WARIS MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
2.1 Kedudukan Anak Kedudukan anak merupakan bagian dari Hukum Keluarga yang terletak dalam Buku I KUH Perdata tentang Orang. Sehingga ada dampak yang besar dari prinsip-prinsip umum Hukum Keluarga terutama prinsip-prinsip Hukum Perkawinan. Asas monogami yang dianut secara konsekuen dan prinsip perlindungan terhadap lembaga perkawinan sebagai lembaga yang sakral, mengakibatkan adanya campur tangan negara dalam masalah perkawinan, melalui banyaknya ketentuan yang mengatur formalitas yang mendahului maupun yang menyertai pelaksanaan perkawinan. Hal ini menunjukkan bahwa lembaga perkawinan bukan hanya urusan pribadi para calon suami isteri semata, tetapi juga melibatkan kepentingan umum. Itulah sebabnya orang melihat ada banyak segi publik di dalam ketentuan tentang perkawinan. Hal ini akan tampak konsekuensinya pada saat membahas tentang anak sah dan anak luar kawin.14 Hukum membedakan antara keturunan yang sah dan keturunan yang tidak sah. Menurut J. Satrio, keturunan yang sah didasarkan atas adanya perkawinan yang sah, artinya bahwa yang satu adalah keturunan yang lain berdasarkan kelahiran dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah. Sehingga keturunan yang tidak sah adalah keturunan yang tidak didasarkan atas suatu perkawinan yang sah, keturunan ini yang biasa juga disebut sebagai anak luar kawin. Namun lebih lanjut J. Satrio mengemukakan bahwa harus berhati-hati dengan penggunaan 14
J. Satrio, op.cit., hlm. 1.
10 Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
11 istilah “anak luar kawin”, karena sebagai istilah teknis hukum tidak sama dengan “anak yang lahir diluar perkawinan”. Anak-anak yang lahir dari sesudah perkawinan orang tuanya bubar (jadi di luar perkawinan) dalam batas yang ditentukan oleh undang-undang, adalah anak-anak yang sah.15 Sehingga menarik untuk mencermati pendapat dari J. Satrio bahwa kalau kita konsekuen dengan prinsip pada Pasal 250 KUH Perdata, maka anak yang lahir 1 (satu) hari sesudah perkawinan dilangsungkan adalah anak sah dari suami si perempuan yang melahirkan anak tersebut. Prinsipnya memang benar seperti itu, tetapi dalam perisitiwa seperti itu, pembuat undang-undang telah memberikan pengecualian. Pengecualian itu berdasarkan pengalaman dalam bidang kedokteran dan biologi mengambil patokan 180 (seratus delapan puluh) hari. Jadi, seorang anak paling tidak harus berada dalam kandungan ibunya selama 180 (seratus delapan puluh) hari agar ia bisa dilahirkan hidup. Hal itu berarti, kalau hubungan antara suamiisteri dilakukan pada hari perkawinan, maka anak baru bisa lahir hidup kalau paling tidak dilahirkan pada hari ke-179 (seratus tujuh puluh sembilan) sesudah perkawinan.16 Sehingga undang-undang memberikan kesempatan bagi suami untuk mengingkari keabsahan seorang anak yang dilahirkan sebelum hari yang ke-180 (seratus delapan puluh) dalam perkawinan suami-istri sesuai Pasal 251 sampai dengan Pasal 260 KUH Perdata. Lebih lanjut menurut J. Satrio ada tiga pembatasan bagi suami untuk dapat mengingkari keabsahan dari anak tersebut seperti yang terdapat dalam Pasal 250 KUH Perdata yaitu:
“…. Namun pengingkaran ini tidak boleh dilakukan dalam hal-hal sebagai berikut: 1e...jika suami sebelum perkawinan telah mengetahui akan mengandungnya si istri; 2e. .jika ia telah ikut hadir tatkala akta kelahirannya dibuat dan akta itupun telah ditandatanganinya atau memuat suatu pernyataan darinya, bahwa ia tidak dapat menandatanganinya; 3e. .jika si anak tak hidup tatkala dilahirkannya. 15
Ibid., hlm. 5-6.
16
Ibid., hlm. 24-25.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
12
Oleh J. Satrio kemudian menguraikan pembatasan-pembatasan tersebut sebagai berikut: -
Pembatasan pertama berupa syarat, bahwa sebelum menikah, si calon suami telah mengetahui bahwa calon istrinya sedang mengandung, yang merupakan syarat yang logis dan patut sekali, karena dengan tetap menikahi si calon istri yang sedang mengandung, memberikan kesan/dugaan bahwa mestinya memang ia sendiri yang membuahinya. Sikap diamnya, dianggap sebagai pengakuan secara diam-diam bahwa dialah bapak anak tersebut. Demikian itulah persangkaan pembuat undang-undang.
-
Pembatasan kedua, seorang suami yang telah melaporkan atau turut melaporkan kelahiran anak yang dilahirkan oleh istrinya dan turut menandatangani akta yang bersangkutan atau kalau ia tidak dapat membubuhkan tanda tangan, ada catatan mengenai hal ini yang memberikan petunjuk bahwa yang bersangkutan sadar melaporkan kelahiran seorang anak yang adalah anaknya.
-
Pembatasan ketiga, syarat ini sebenarnya hendak mengatakan bahwa dalam hal anak itu dilahirkan dalam keadaan mati, tidak ada keperluan untuk mengingkari keabsahannya karena tidak akan membawa akibat hukum apapun terhadap suami-istri yang bersangkutan.17 Ada juga ketentuan yang terdapat dalam Pasal 11 UU Perkawinan juncto
Pasal 39 PP 9 Tahun 1975 yang mengatur tentang masa tunggu bagi seorang janda. Pasal 39 PP 9 Tahun 1975 menentukan masa tunggu bagi seorang janda sebagai berikut:
(1) Waktu tunggu bagi seorang janda sebagai dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) Undang-Undang ditentukan sebagai berikut: a...Apabila perkawinan putus karena kematian, waktu tunggu ditetapkan 130 (seratus tiga puluh) hari. b. Apabila perkawinan putus karena perceraian, waktu tunggu bagi yang masih berdatang bulan ditetapkan 3 (tiga) kali suci dengan sekurang-kurangnya 90 (sembilan puluh) hari dan bagi yang tidak berdatang bulan ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari. 17
Ibid., hlm. 28-31.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
13
c. Apabila perkawinan putus sedang janda tersebut dalam keadaan hamil, waktu tunggu ditetapkan sampai melahirkan. (2) Tidak ada waktu tunggu bagi janda yang putus perkawinan karena perceraian sedang antara janda tersebut dengan bekas suaminya belum pernah terjadi hubungan kelamin. (3)..Bagi perkawinan yang putus karena perceraian, tenggang waktu tunggu dihitung sejak jatuhnya putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, sedangkan bagi perkawinan yang putus karena kematian, tenggang waktu tunggu dihitung sejak kematian suami.
Peraturan ini bertujuan untuk memastikan siapa bapak dari anakya agar tidak terjadi kebingungan menetapkan keturunan (confusio sangunis). Hal ini erat hubungannya dengan kelahiran anak dalam kandungan seorang ibu yang putus perkawinannya tentang status anak tersebut. Ditentukan demikian oleh karena anak yang ada dalam kandungannya pada saat putusnya perkawinan itu adalah anak yang sah antara ibu yang melahirkan itu dengan suaminya yang dulu.18 2.1.1 Anak Sah Dalam KUH Perdata dan juga dalam UU Perkawinan berlaku prinsip bahwa keturunan yang sah didasarkan atas suatu perkawinan yang sah. Pasal 250 KUH Perdata menentukan bahwa “Tiap-tiap anak yang dilahirkan atau ditumbuhkan sepanjang perkawinan, memperoleh si suami sebagai bapaknya.” Yang perlu diperhatikan adalah kata “sepanjang perkawinan”, artinya sejak perkawinan itu ada sampai perkawinan itu putus. Perkawinan ada, sejak perkawinan itu dilangsungkan secara sah. Perkawinan itu putus karena perceraian, baik itu cerai mati maupun cerai hidup (Pasal 199 KUH Perdata dan Pasal 38 UU Perkawinan). Menurut J. Satrio, ada 2 ukuran yang dipakai oleh pembuat undangundang untuk menetapkan siapa ayah seorang anak kalau anak itu lahir di dalam suatu keluarga yang orang tuanya menikah secara sah, yaitu: 18
Wahyono Darmabrata dan Surini Ahlan Sjarif, Hukum Perkawinan dan Keluarga di Indonesia, ed.1, cet.2, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004), hlm. 134.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
14 1..Ukuran pertama adalah anak itu dilahirkan sepanjang perkawinan orang tuanya. Disini tidak dipermasalahkan sejak kapan dibenihkan atau dikandung. 2...Ukuran kedua adalah anak yang dilahirkan itu ditumbuhkan/dibenihkan sepanjang perkawinan namun ia lahir sesudah perkawinan itu putus. Disini tidak disyaratkan bahwa anak itu dilahirkan sepanjang perkawinan, tetapi masalahnya pada kapan anak itu dibenihkan yang punya peranan penting. Kedua syarat itu bukan merupakan syarat kumulatif, tetapi alternatif, cukup dipenuhi salah satu sudah cukup. Jadi, pada prinsipnya anak yang kelahirannya memenuhi salah satu dari kedua syarat tersebut adalah anak dari suami si perempuan yang melahirkan.19 Dalam ketentuan Pasal 250 KUH Perdata tersebut, dapat dilihat upaya pembuat undang-undang untuk menetapkan siapa ayah seorang anak. Sehingga mengilhami Pasal 43 UU Perkawinan bahwa anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya. Namun pasal ini telah diubah maknanya oleh Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia tertanggal 13-02-2012 (tiga belas Februari dua ribu dua belas) Nomor 46/PUU-VIII/2010 dengan bunyi kutipan sebagai berikut:
5. AMAR PUTUSAN Mengadili, Menyatakan: -Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk sebagian; -Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019) yang menyatakan, “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya”, bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang dimaknai menghilangkan hubungan perdata dengan laki-laki yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum ternyata mempunyai hubungan darah sebagai ayahnya; -Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019) yang 19
J. Satrio, op.cit., hlm. 19-20.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
15
menyatakan, “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya”, tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang dimaknai menghilangkan hubungan perdata dengan laki-laki yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum ternyata mempunyai hubungan darah sebagai ayahnya, sehingga ayat tersebut harus dibaca, “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah, termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayahnya”;
Namun hal ini tidak menjadi persoalan berkaitan dengan kasus dalam penulisan tesis ini dikarenakan tidak membahas tentang hubungan perdata anak luar kawin dengan ayah dan keluarga ayahnya. Berdasarkan Pasal 261 KUH Perdata, untuk menjamin keabsahan anakanak yang lahir sepanjang perkawinan dapat dibuktikan dengan akta-akta kelahiran mereka yang dibukukan dalam register catatan sipil. Dalam hal tak adanya akta-akta yang demikian, jika anak-anak itu terus-menerus menikmati suatu kedudukan sebagai anak-anak yang sah, kedudukan ini adalah bukti yang cukup. Lebih lanjut dalam Pasal 262 KUH Perdata bahwa kedudukan sebagai anak sah yang dinikmati anak dapat dibuktikan, antara lain dengan selalu memakai nama bapaknya, diperlakukan sebagai anak dan telah menikmati pendidikan, pemeliharaan dan penghidupannya, serta masyarakat juga selalu mengakui dia sebagai anak dari bapaknya.20 2.1.2 Anak Tidak Sah Dalam KUH Perdata lebih dahulu mengatur tentang pengesahan anak (dalam Bagian Kedua) daripada pengakuan anak luar kawin (Bagian Ketiga), namun pada umumnya orang mengakui anak luar kawin lebih dahulu sebelum mengesahkannya. Anak tidak sah di dalam doktrin dibedakan antara anak zinah, anak sumbang dan anak luar kawin (juga disebut anak luar kawin dalam arti 20
Tan Thong Kie, op.cit., hlm. 22.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
16 21 sempit). Pembagian anak tidak sah dalam tiga kelompok seperti itu adalah sesuai dengan penyebutan yang diberikan oleh pembuat undang-undang dalam Pasal 272 KUH Perdata, yaitu anak zinah, anak sumbang, dan anak luar kawin selain anak zinah dan anak sumbang. Sehingga Tan Thong Kie menggambarkan sebagai berikut:
zinah
Gambar 2.1 Keterangan gambar: Anak-anak dalam seluruh lingkaran adalah anak-anak luar nikah dalam arti luas, sedangkan anak-anak luar nikah yang diberi warna adalah dalam arti sempit.22 Pembagian seperti tersebut dilakukan, karena undang-undang sendiri, berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada memberikan akibat hukum tersendiri atas status anak-anak tersebut. Meskipun anak zinah dan anak sumbang sebenarnya juga merupakan anak luar kawin dalam arti bukan anak sah, tetapi membandingkan Pasal 280 dan Pasal 283 KUH Perdata maka dapat disimpulkan bahwa anak luar kawin menurut Pasal 280 KUH Perdata disatu pihak, dengan anak zinah dan anak sumbang berdasarkan Pasal 283 KUH Perdata adalah berbeda. Demikian pula berdasarkan ketentuan Pasal 283, dihubungkan dengan Pasal 273 KUH Perdata, bahwa anak zinah berbeda dengan anak sumbang dalam 21
J. Satrio, op.cit., hlm. 101.
22
Tan Thong Kie, op.cit., hlm. 23.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
17 akibat hukumnya. Terhadap anak sumbang undang-undang dalam keadaan tertentu memberikan pengecualian, dalam arti kepada mereka yang dengan dispensasi diberikan kesempatan untuk saling menikahi (Pasal 30 ayat (2) KUH Perdata) dapat mengakui dan mengesahkan anak sumbang mereka menjadi anak sah (Pasal 273 KUH Perdata). Pengecualian ini tidak diberikan kepada anak zinah. Pengertian tentang anak zinah dan anak sumbang tidak secara spesifik dijelaskan dalam KUH Perdata, sehingga ada beberapa pendapat dari para pakar atau ahli yang mendefinisikan pengertian dari anak zinah dan anak sumbang, yaitu:
J. Satrio: ANAK ZINAH ADALAH ANAK-ANAK, YANG DILAHIRKAN DARI HUBUNGAN LUAR NIKAH – antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan – DI MANA SALAH SATU ATAU KEDUA-DUANYA, TERIKAT PERKAWINAN DENGAN ORANG LAIN.23 (Huruf besar dan garis dari penulis.) Tan Thong Kie: Anak zinah menurut sistem KUH Perdata adalah anak yang dilahirkan atau dibenihkan dari hubungan seorang pria dan seorang wanita yang keduanya atau salah satunya terikat pernikahan dengan orang lain. Anak sumbang adalah anak yang dilahirkan atau dibenihkan dari hubungan seorang pria dan seorang wanita yang satu sama yang lain tidak dapat menikah karena larangan undang-undang seperti yang tertulis dalam Pasal 30 KUH Perdata dan seterusnya.24 Komar Andasasmita: Yang dimaksud dengan anak-anak zinah itu ialah anak yang lahir di luar perkawinan yang dibenihkan dalam zinah/perzinahan (overspelige kinderen), yaitu persetubuhan yang dilakukan oleh seserorang yang telah menikah/melangsungkan perkawinan dengan orang yang bukan isterinya atau suaminya; sedangkan yang dimaksud dengan anak-anak sumbang (bloedschendige kinderen), yaitu anak yang lahir karena persetubuhan 23
J.Satrio, op.cit., hlm. 103.
24
Tan Thong Kie, op.cit., hlm. 122.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
18
antara anggota keluarga (sanak keluarga) yang mempunyai hubungan/pertalian darah yang sangat dekat (bloedschande/incest).25 Ali Afandi : Anak yang lahir karena zinah adalah anak yang dilahirkan seorang perempuan atau dibenihkan seorang lelaki, sedangkan perempuan atau lelaki itu ada dalam perkawinan dengan orang lain, sedang anak yang lahir dalam sumbang adalah anak yang lahir dari seorang ibu, yang dilarang kawin menurut undang-undang dengan orang lelaki yang membenihkan anak itu.26
2.1.3 Pengakuan Anak Luar Kawin Perbedaan yang paling menonjol dari anak sah dan anak luar kawin adalah bahwa anak sah walaupun tidak disebutkan secara tegas dalam undang-undang, tetapi dari ketentuan-ketentuan yang ada, dapat ditafsirkan demi hukum mempunyai hubungan hukum dengan orang tuanya.27 Sedangkan bagi anak luar kawin menurut Pasal 280 KUH Perdata menentukan bahwa hubungan perdata anak luar kawin dengan bapak atau ibunya timbul sejak adanya pengakuan dari bapak atau ibunya tersebut. Pasal ini sudah digantikan dengan Pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan yang menentukan bahwa anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa anak luar kawin secara otomatis memiliki hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibunya tanpa perlu adanya pengakuan terlebih dahulu. Namun pasal ini sudah diubah maknanya oleh Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia tertanggal 13-02-2012 (tiga belas Februari dua ribu dua belas) Nomor 46/PUU-VIII/2010 seperti yang sudah dijelaskan tersebut diatas. Berdasarkan Pasal 281 KUH Perdata, ada tiga cara untuk mengakui anak luar kawin secara suka rela, yaitu di dalam akta kelahiran anak yang 25
Komar Andasasmita, op.cit., hlm. 235.
26
Ali Afandi, Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BWI, cet.3., (Jakarta: PT Bina Aksara, 1986), hlm. 147. 27
J. Satrio, op.cit., hlm. 106.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
19 bersangkutan, di dalam akta perkawinan orang tuanya, atau di dalam akta otentik tersendiri. Akibat hukum yang timbul dengan adanya pengakuan terhadap anak luar kawin ini adalah bahwa mereka mendapat status sebagai Anak Luar Kawin yang Diakui. Hanya saja, hubungan itu sangat terbatas, hanya antara yang mengakui dan anak yang diakui saja. Antara anak luar kawin dengan keluarga orang yang mengakuinya tidak ada hubungan hukum apa-apa. Konsekuensinya adalah kalau sanak keluarga dari yang mengakuinya meninggal dunia, maka bagi anak luar kawin itu tidak ada dasar sama sekali untuk mempunyai kesempatan mewaris dari sanak keluarga yang mengakuinya itu, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 872 juncto Pasal 873 KUH Perdata. Lebih lanjut Pasal 285 KUH Perdata mengisyaratkan bahwa pengakuan tersebut harus dilakukan sebelum atau pada saat perkawinan dilangsungkan. Apabila dilakukan sepanjang perkawinan, maka pengakuan atas anak tersebut tidak boleh membawa kerugian baik bagi suami atau istri itu, maupun bagi anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut. Hal yang sangat menarik dari pengakuan anak ini adalah hanya diperuntukkan bagi anak luar kawin dalam arti sempit, hal ini tidak berlaku bagi anak zinah dan anak sumbang sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 283 KUH Perdata bahwa “sekalian anak yang dibenihkan dalam zinah ataupun dalam sumbang, sekali-kali tak boleh diakui, kecuali terhadap yang terakhir ini apa yang ditentukan dalam Pasal 273”. Namun khusus bagi anak sumbang mendapat pengecualian apabila mendapat dispensasi dari Presiden sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 273 KUH Perdata. 2.1.4 Pengesahan Anak Luar Kawin Menurut Tan Thong Kie, pengesahan (wettiging) adalah suatu daya upaya hukum untuk memberi hak-hak seorang anak sah kepada anak luar nikah yang diakui. Menurut definisi ini anak yang dapat disahkan adalah anak yang diakui; dengan demikian anak zinah dan anak sumbang tidak dapat disahkan (Pasal 272 KUH Perdata).28 Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 272 KUH Perdata bahwa kecuali anak-anak yang dibenihkan dalam zinah atau dalam sumbang, tiap-tiap 28
Tan Thong Kie, op.cit., hlm. 25.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
20 anak yang diperbuahkan diluar perkawinan, dengan kemudian kawinnya bapak dan ibunya, akan menjadi sah, apabila kedua orang tua itu sebelum kawin telah mengakuinya
menurut
ketentuan-ketentuan
undang-undang
atau,
apabila
pengakuan itu dilakukan dalam akta perkawinan sendiri. Dari ketentuan pasal tersebut sudah dengan tegas menentukan hanya anak luar kawin dalam arti sempit saja yang bisa disahkan. Namun ada pengecualian didalam ketentuan Pasal 273 KUH Perdata bahwa anak yang dibenihkan dalam sumbang, apabila ayah dan ibunya mendapat dispensasi dari Presiden untuk kawin, maka si anak dapat disahkan dengan pengakuan di dalam akta perkawinan itu sendiri. Dari ketentuan Pasal 272 KUH Perdata tersebut, dapat dilihat ada 2 unsur dalam pengesahan anak, yaitu pengakuan dan perkawinan. Bahwa sebelum dilakukan perkawinan, terlebih dahulu dilakukan suatu pengakuan terhadap anak luar kawin tersebut, atau bisa juga dilakukan pada saat perkawinan itu dilangsungkan. Unsur kedua, yaitu perkawinan yang sangat menentukan status pengakuan tersebut menjadi sebuah pengesahan. Jadi, status pengakuan tersebut berubah menjadi pengesahan terjadi pada saat perkawinan orang tua anak itu dilangsungkan. Jadi harus memenuhi kedua unsur tersebut untuk dapat mengesahkan anak luar kawin, yaitu dengan pengakuan disertai dengan perkawinan dari orang tua anak luar kawin tersebut. Perbuatan hukum ini yang mengubah status Anak Luar Kawin yang Diakui Sah menjadi sama halnya dengan anak sah. Akibat dari pengesahan itu berdasarkan ketentuan Pasal 277 KUH Perdata bahwa terhadap anak itu akan berlaku ketentuan-ketentuan undang-undang yang sama seolah-olah anak itu dilahirkan dalam perkawinan. Namun ada pembatasan didalam Pasal 278 KUH Perdata bahwa anak luar kawin yang mendapat pengesahan melalui surat Presiden, yang orang tuanya terhalang untuk saling menikah, karena salah seorang diantaranya meninggal dunia, maka tidak boleh merugikan anak-anak yang telah lahir sebelum pengesahan itu dilakukan, dan pengesahan itu tidak berlaku terhadap keluarga sedarah lainnya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa anak luar kawin yang diakui oleh orang tuanya berubah statusnya menjadi Anak Luar Kawin yang Diakui Sah. Bagian mereka dalam pewarisan lebih kecil
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
21 dari seandainya mereka adalah anak sah. Apabila pengakuan itu ditindaklanjuti dengan kawinnya kedua orang tua anak luar kawin yang diakui tersebut maka status pengakuan berubah menjadi pengesahan, sehingga mereka mendapatkan hak-hak seperti yang diberikan oleh undang-undang kepada seorang anak sah.
2.2 Hukum Waris Menurut KUH Perdata Hukum Waris diatur dalam Buku II tentang Kebendaan, yaitu dalam Bab XII sampai dengan Bab XVIII, dengan pengaturan sebagai berikut: Bab XII,
tentang pewarisan karena kematian;
Bab XIII,
tentang surat wasiat;
Bab XIV,
tentang pelaksanaan wasiat dan pengurusan harta peninggalan;
Bab XV,
tentang hak memikir dan hak istimewa untuk mengadakan pendaftaran harta peninggalan;
Bab XVI,
tentang menerima dan menolak suatu warisan;
Bab XVII,
tentang pemisahan harta peninggalan;
Bab XVIII, tentang harta peninggalan yang tidak terurus. Selain itu, pengaturan tentang hukum waris juga diatur dalam Buku I, yaitu masalah harta warisan, hak mewaris dari anak luar kawin yang diakui secara sah oleh pewaris. Di dalam KUH Perdata tidak memberikan pengertian tentang apa yang dimaksud dengan Hukum Waris, sehingga perlu mengutip beberapa pendapat dari ahli, yaitu:
A. Pitlo: Hukum Waris, adalah kumpulan peraturan, yang mengatur hukum mengenai kekayaan karena wafatnya seseorang: yaitu mengenai pemindahan kekayaan yang ditinggalkan oleh si mati dan akibat dari pemindahan ini bagi orang-orang yang memperolehnya, baik dalam hubungan antara mereka dengan mereka, maupun dalam hubungan antara mereka dengan pihak ketiga.29
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
22
J. Satrio: Hukum Waris menurut para sarjana pada pokoknya adalah peraturan yang mengatur perpindahan kekayaan seorang yang meninggal dunia kepada satu atau beberapa orang lain. Intinya adalah peraturan yang mengatur akibat-akibat hukum dari kematian seseorang terhadap harta kekayaan yang berwujud: perpindahan kekayaan si pewaris dan akibat hukum perpindahan tersebut bagi para ahli waris, baik dalam hubungan antara sesama ahli waris maupun antara mereka dengan pihak ketiga. (huruf miring dari penulis)30 Tan Thong Kie: Hukum waris (erfrecht) yaitu serangkaian ketentuan yang mengatur peralihan warisan seseorang yang meninggal dunia kepada seorang lain atau lebih.31 Komar Andasasmita: Hukum Waris adalah/merupakan kumpulan peraturan, yang mencakup hukum kekayaan sebagai akibat dari kematian (meninggalnya seseorang): yakni menyangkut harta-benda (kekayaan) yang ditinggalkan oleh orang yang wafat itu dan akibat dari pemindahan ini baik bagi mereka yang memperolehnya, maupun dalam hubungan antara mereka dengan orangorang/pihak ketiga.32 Wahyono Darmabrata: Peraturan yang mengatur akibat hukum kematian atau meninggalnya seseorang terhadap harta kekayaan yang ditinggalkan. Hukum Waris merupakan semua kaidah hukum yang mengatur peralihan harta kekayaan orang yang meninggal dunia kepada ahli warisnya. Selain mengatur mengenai nasib harta kekayaan yang ditinggalkan oleh pewaris, hukum waris juga mengatur siapa diantara para anggota keluarga pewaris yang berhak untuk mewaris.33
29
A. Pitlo, Hukum Waris menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Belanda [Het Erfrecth naar het Nederlands Burgerjilk Wetboek] Jilid I, diterjemahkan oleh M. Isa Arief, cet. 4, (Jakarta: Intermasa, 1994), hlm. 1. 30
J. Satrio, Hukum Waris, cet.2, (Bandung: Alumni, 1992), hlm. 8.
31
Tan Thong Kie, op.cit., hlm 224.
32
Komar Andasasmita, op.cit., hlm. 141.
33
Wahyono Darmabrata, Hukum Perdata Asas-Asas Hukum Waris, (Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003), hlm. 16.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
23
Berdasarkan beberapa pengertian Hukum Waris dari para ahli tersebut di atas, maka dapat disimpulkan secara umum bahwa Hukum Waris merupakan sekumpulan ketentuan mengenai proses pengalihan harta peninggalan dari orang yang meninggal dunia kepada orang-orang yang berhak untuk memperolehnya, baik itu bagian menurut undang-undang maupun melalui ketetapan dalam surat wasiat. Dalam hal ini yang dimaksud dengan warisan menurut J. Satrio adalah kekayaan yang berupa kompleks aktiva dan pasiva si pewaris yang berpindah kepada para ahli waris. Kompleks aktiva dan pasiva yang menjadi milik bersama beberapa orang ahli waris disebut boedel.34 Dalam Hukum Waris menurut KUH Perdata terdapat banyak istilah hukum. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka penulis mengutip beberapa istilah dalam Hukum Waris yang dipakai oleh Tan Thong Kie yang diambil dari Himp. IBVH dari terjemahan KUH Perdata oleh Prof. R. Soebekti dan R. Tjitrosudibio sebagai berikut:35 =
Ahli waris
erfgenaam,
yaitu
orang
yang
mewarisi = legitieme portie, yaitu bagian seorang
Bagian (hak) mutlak (Himp. IBVH: ahli waris/legitimaris yang dilindungi “bagian menurut undang-undang”)
undang-undang (vide Pasal 913, 914, 915, 916 KUH Perdata) = beschikbaar deel der erfenis, atau
Bagian warisan yang bebas
bagian
warisan
setelah
dipotong
bagian-mutlak para legitimaris = bij plaatsvervulling opkomen,…… Bertindak sebagai pengganti
bertindak sebagai pengganti seseorang yang telah meninggal (vide Pasal 841, 842, 843, 844, 845, 846 KUH Perdata)
Hibah 34
J. Satrio, loc.cit.
35
Tan Thong Kie, op.cit., hlm. 224-226.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
24
= schenking, yaitu suatu pemberian tanpa pamrih36 =
legaat,
suatu
pemberian
yang
dituangkan dalam penetapan wasiat yang mengandung pemberian barang
Hibah wasiat
atau barang-barang tertentu atau semua barang jenis tertentu kepada seorang atau lebih
Mewarisi menurut Hukum Waris atau = erven volgens versterfrecht atau mewarisi menurut undang-undang
mewarisi ab intestato
Mewarisi kepala demi kepala
= erven bij hoofden
Mewarisi
berdasarkan
kedudukan
sendiri Mewarisi pancang demi pancang
= uit eigen hoofde erven = bij staken erven = overgrootvader of –moeder, ayah
Moyang
atau ibu dari kakek atau nenek
Orang perantara
= tussenbeide komende personen = staak, yaitu anak tunggal atau semua anak seorang ahli waris yang telah
Pancang
meninggal dunia dan menggantikan orangtuanya dalam suatu warisan
Patut
= waardig = inbreng, yaitu memasukkan kembali dalam warisan hibah yang pernah
Pemasukan
diberikan pewaris kepada seorang ahli waris
36
Pasal 1666 KUH Perdata memberikan definisi hibah adalah suatu perjanjian dengan mana si penghibah, di waktu hidupnya, dengan cuma-cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si penerima hibah yang menerima penyerahan itu. Sehingga harus dicermati adalah pemberian itu dilakukan semasa hidupnya, hal ini yang membedakan dengan hibah wasiat yang diberikan setelah pemberi meninggal dunia berdasarkan surat wasiatnya sebagaimana yang diatur dalam Pasal 957 KUH Perdata.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
Pembelahan menjadi dua bagian yang sama besarnya
25 = kloving (Pasal 853 KUH Perdata)
Pemotongan semu
= oneigenlijke inkorting
Penerima hibah wasiat
= legataris = uiterste wilsbeschikking, yaitu suatu penetapan wasiat yang menentukan
Penetapan wasiat
pengangkatan ahli waris atau emberian hibah wasiat (keduanya juga disebut making) atau ketentuan lain dalam surat wasiat =
erfstelling,
yaitu
pengangkatan
seseorang sebagai ahli waris dalam Pengangkatan ahli waris
surat wasiat untuk bagian sebanding warisan, seperti setengah, sepertiga, dan sepersepuluh
Pengurangan atau pemotongan
= inkorting = plaatsvervuller, yaitu orang yang
Pengganti
menggantikan
Pergantian atau penggantian
= plaatsvervulling
Pertambahan
= aanwas
Pewarisan
= erfopvolging
Pewarisan menurut surat wasiat
= erfopvolging bij tertament
Pewarisan menurut undang-undang
= erfopvolging bij versterf = ab intestato
Tidak patut
= onwaardig
Tidak cakap
= onbekwaam = erfenis atau nalatenschap, yaitu harta
Warisan
yang
ditinggalkan
seseorang
yang
meninggal Warisan jatuh meluang atau warisan terbuka
= openvallen ener erfenis, yaitu saat harta seseorang menjadi warisan = saat pewaris meninggal
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
26
Berdasarkan ketentuan Pasal 830 KUH Perdata menentukan bahwa “pewarisan hanya berlangsung karena kematian.” Oleh Tan Thong Kie dikemukakan bahwa berbicara tentang masalah pewarisan kalau: a.
meninggalnya Pewaris (Pasal 830 KUH Perdata), termasuk “ada dugaanhukum sudah meninggal”;
b.
adanya ahli waris pada saat Pewaris meninggal dunia (Pasal 836 KUH Perdata), dalam arti kata bahwa ahli waris secara nyata harus ada dan hidup, baik ahli waris menurut undang-undang, menurut perjanjian nikah, maupun menurut surat wasiat; dan;
c.
kecakapan ahli waris.37
Orang dianggap telah meninggal dunia, biasanya adalah kalau jantung orang tersebut berhenti berdenyut. Namun dalam praktek seringkali untuk menentukan orang sudah meninggal dunia atau belum dengan cara mendekatkan cermin pada mulut si sakit atau mengecek reaksi pupil si penderita dengan sinar lampu.38 Selain meninggal secara alamiah ada juga dikenal dengan istilah diduga meninggal dunia (vonnis van vermoedelijke dood) yang diatur dari Pasal 467 sampai dengan Pasal 488 KUH Perdata. Seseorang dapat dinyatakan telah diduga meninggal dunia apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: -
Telah meninggalkan tempat tinggalnya selama 5 (lima) tahun atau 5 (lima) tahun setelah diperoleh kabar terakhir yang membuktikan bahwa pada saat itu dia masih hidup, dengan tidak memberi kuasa kepada seorang wakil guna mewakili dirinya dan mengurus harta kekayaannya, maka atas permintaan dari yang berkepentingan dan setelah memperoleh izin dari Pengadilan Negeri setempat untuk dilakukan pemanggilan secara umum untuk menghadap di muka Pengadilan dalam tenggang waktu 3 (tiga) bulan. Apabila dalam tenggang waktu yang telah ditentukan maka dilakukan pemanggilan kedua dan ketiga. Semua panggilan tersebut harus dilakukan dengan cara mengiklankan dalam surat-surat kabar yang dengan tegas oleh
37
Tan Thong Kie, op.cit., hlm 228.
38
J. Satrio, op.cit., hlm. 19-20.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
27
Pengadilan telah ditunjuk dan panggilan-panggilan tersebut harus dilekatkan pula pada pintu utama tempat persidangan Pengadilan Negeri dan pada pintu gedung kantor keresidenan mana si yang tak hadir bertempat tinggal terakhir (Pasal 467 KUH Perdata). Setelah dilakukan pemanggilan 3 (tiga) kali tidak datang menghadap, maka Pengadilan boleh menyatakan tentang adanya dugaan hukum bahwa orang itu telah meninggal dunia semenjak ia harus dianggap meninggalkan tempat tinggalnya, atau semenjak hari kabar terakhir tentang masih hidupnya, hari mana harus disebutkan dengan jelas dalam putusan (Pasal 468 KUH Perdata). -
Telah meninggalkan tempat tinggalnya tetapi mengangkat seorang kuasa guna mewakili mengurus harta kekayaannya, namun telah lewat 10 (sepuluh) tahun setelah ia berangkat atau setelah kabar terakhir tentang masih hidupnya, sedangkan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun itu pernah terdapat tanda-tanda tentang masih hidup atau telah meninggalnya, maka atas permintaan yang berkepentingan, boleh dilakukan pemanggilan dan boleh dinyatakan ada dugaan hukum bahwa orang itu telah meninggal dunia, dengan cara dan menurut ketentuan-ketentuan dalam Pasal 467 sampai dengan Pasal 469 KUH Perdata.
Selanjutnya Pasal 472 KUH Perdata dan seterusnya mengatur tentang hak dan kewajiban dari para “yang diduga merupakan ahli waris” dan para orang lain yang berkepentingan. Maka disini terdapat pewarisan dari orang yang “diduga meinggal dunia” kepada para yang “diduga adalah ahli waris”, sekalipun mulamula bukan merupakan pewarisan yang sempurna, karena sifatnya baru sementara. Ketentuan ini untuk menjamin kepastian hukum dan kepentingan dari baik yang “diduga meninggal” maupun mereka yang “diduga adalah ahli warisnya”. Saat matinya seseorang memegang peranan yang sangat penting dan bahkan sangat menentukan dalam masalah pewarisan menurut KUH Perdata. Selain saat matinya seseorang, saat lahirnya seseorang juga memegang peranan penting untuk dapat menjadi ahli waris yang sangat menentukan. Karena pada asasnya untuk dapat bertindak sebagai ahli waris, seseorang harus telah ada pada saat warisan jatuh meluang (telah lahir pada saat warisan terbuka) sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 836 KUH Perdata dengan mengingat
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
28 Pasal 2 KUH Perdata yang menentukan bahwa anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap sebagai telah dilahirkan, bilamana juga kepentingan si anak menghendakinya. Mati sewaktu dilahirkannya, dianggap ia tak pernah ada. Sehingga orang akan mewaris apabila ia telah ada (telah lahir) dan ia pun harus masih ada (masih hidup) pada saat matinya pewaris.39 2.2.1 Mewaris Berdasarkan Undang-Undang Menurut J. Satrio, penyebutan pewarisan berdasarkan undang-undang, karena peristiwa pewarisan dalam Bab XII KUH Perdata tersebut, perpindahan hak dan kewajiban pewaris kepada ahli waris dilakukan berdasarkan ketentuan undang-undang.
Demikian
itu
untuk
membedakan
peristiwa
pewarisan
berdsasarkan testament, karena kadang-kadang kita juga menemukan istilah pewarisan ab-intestato untuk membedakannya dengan pewarisan ad-testamento. Menurut sistem Hukum Waris dalam KUH Perdata, orang dapat bertindak sebagai ahli waris berdasarkan ketentuan undang-undang atau karena terpanggil untuk mewaris berdasarkan testamen yang dibuat pewaris, atau atas dasar kedua-duanya. Sehingga pada asasnya menurut Pasal 874 KUH Perdata, berlaku ketentuan tentang pewarisan berdasarkan undang-undang, kecuali pewaris mengambil ketetapan lain dalam suatu wasiat untuk mengadakan penyimpangan dalam batasbatas yang diperkenankan oleh undang-undang. Dari sini kita tahu, bahwa pada dasarnya Hukum Waris merupakan suatu aanvullend recht (hukum yang mengatur/mengisi), walaupun ada sebagian ketentuannya yang bersifat dwingend (memaksa).40 Pasal 832 KUH Perdata menentukan bahwa yang berhak untuk menjadi ahli waris ialah para keluarga sedarah, baik sah, maupun luar kawin dan si suami atau si istri yang hidup terlama. Jadi, pada asasnya menurut ketentuan ini, untuk dapat mewaris orang harus mempunyai hubungan darah dengan si pewaris. Hubungan darah tersebut dapat sah atau luar kawin, baik melalui garis ibu maupun garis bapak. Oleh J. Satrio kemudian menguraikan bahwa hubungan 39
Ibid., hlm. 21-23.
40
Ibid., hlm. 16-17.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
29 darah yang sah adalah hubungan darah yang ditimbulkan sebagai akibat dari suatu perkawinan yang sah. Hubungan darah yang tidak sah timbul sebagai akibat hubungan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dan pengakuan anak secara sah. Maka disini nampak hubungan erat antara Hukum Keluarga dan Hukum Waris. Lebih lanjut J. Satrio mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan hubungan darah luar kawin di sini adalah hubungan yang dianggap muncul sebagai akibat hubungan biologis antara si ayah biologis dengan ibu yang melahirkan anak luar kawin tersebut disertai dengan perngakuan yang sah terhadap si anak luar kawin yang bersangkutan. Pada asasnya anak luar kawin yang dapat diakui secara sah adalah anak luar kawin dalam arti sempit sebagaimana yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya yaitu anak luar kawin yang bukan anak zinah maupun anak sumbang (dengan sedikit pengecualiannya, Pasal 283 juncto Pasal 273 KUH Perdata).41 Kemudian dalam Pasal 852 diuraikan tentang pewarisan para keluarga sedarah yang sah yaitu anak-anak atau sekalian keturunan mereka, biar dilahirkan dari lain-lain perkawinan sekalipun, mewaris dari kedua orangtua, kakek, nenek atau semua keluarga sedarah mereka selanjutnya antara laki atau perempuan dan tiada perbedaan berdasarkan kelahiran lebih dahulu. Mereka mewaris kepala demi kepala, jika dengan si meninggal mereka bertalian keluarga dalam derajat ke satu dan masing-masing mempunyai hak karena diri sendiri; mereka mewaris pancang demi pancang, jika sekalian mereka atau sekadar sebagian mereka bertindak sebagai pengganti. Disamping keluarga sedarah tersebut diatas, oleh undang-undang kelompok ahli waris ditambah dengan: suami atau isteri yang hidup terlama. Maksud dari kata-kata “yang hidup terlama” adalah suami atau isteri yang hidup lebih lama daripada suami atau isteri yang telah meninggal dunia. Jadi maksudnya adalah duda atau janda yang masih hidup. Mengenai hak mewaris dari suami atau isteri yang hidup terlama diadakan perbaikan terhadap ketentuan yang lama yaitu S. 1935-468 berlaku sejak 01 Januari 1936. Dahulu janda atau duda mewaris daripada almarhum suami atau isterinya sesudah keluarga sedarah sampai derajat yang ke-12 tidak ada. Menurut ketentuan lama, duda atau janda jarang sekali mewaris dari almarhum suami atau isterinya. Hal tersebut dirasakan kurang adil, 41
Ibid., hlm. 29-30.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
30 sehingga pembuat undang-undang membuat tambahan terhadap Pasal 852 KUH Perdata tersebut seperti bunyi yang sekarang pada Pasal 852a KUH Perdata. Dengan demikian menurut peraturan yang sekarang, suami isteri saling mewaris dan suami isteri yang telah bercerai, tidak saling mewaris, karena perkawinan mereka terputus dengan perceraian, sehingga mereka tak dapat dikatakan lagi sebagai suami atau isteri. Sebaliknya suami isteri yang pisah meja dan tempat tidur dapat saling mewaris, karena dalam pisah meja dan tempat tidur perkawinan mereka masih berlangsung. Sehingga menurut Pasal 852a, bagian warisan suami atau isteri yang hidup terlama dipersamakan dengan bagian dari seorang anak yang sah dari si meninggal dengan pengertian bahwa jika perkawinan suami yang baru tak akan mendapat bagian warisan yang lebih besar daripada bagian warisan terkecil yang akan diterima oleh salah seorang anak tadi atau dalam hal bilamana anak itu telah meninggal lebih dahulu, oleh sekalian keturunan penggantinya, sedangkan dalam hal bagaimanapun juga, tak bolehlah bagian si isteri atau suami itu lebih dari seperempat harta peninggalan si meninggal. Kelompok ahli waris dalam Pasal 832 KUH Perdata tersebut oleh A. Pitlo menyebutnya sebagai ahli waris menurut undang-undang (bij versterf) atau ahli waris ab intestaat. Lebih lanjut menurut A. Pitlo bahwa legitimaris adalah ahli waris menurut undang-undang yang kepada mereka dijamin suatu bagian minimum dalam suatu harta peninggalan. Pewaris tidak dapat mencabut hak ini dari mereka, walaupun melalui suatu hibah ataupun dengan suatu pemberian sesudah mati. Kedudukan ini dipunyai oleh sanak-keluarga sedarah dalam garis lurus yang menjadi waris menurut undang-undang tetapi tidak untuk suami atau isteri yang hidup terlama.42 Hak mereka ini yang dinamakan porsi legitim (legitieme portie).43 Adapun hak lain yang diberikan oleh undang-undang adalah: -
Hak Saisine, berdasarkan Pasal 833 KUH Perdata menentukan bahwa sekalian ahli waris dengan sendirinya karena hukum memperoleh hak milik atas segala barang, segala hak dan segala piutang si yang meninggal. Apabila
42
Jadi, isteri merupakan ahli waris ab intestaat tapi bukan merupakan ahli waris legitimaris. Sehingga suami atau isteri yang hidup terlama tidak memiliki hak mutlak (legitieme portie). 43
A. Pitlo, op.cit., hlm. 1-2.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
31
timbul perselisihan mengenai siapa yang berhak memperoleh hak milik tersebut, maka Hakim memerintahkan agar segala harta peninggalan tersebut ditaruh terlebih dahulu dalam penyimpanan. Menurut J. Satrio, kata “hak saisine” berasal dari istilah Perancis yaitu “le mort saisit le vif”, yang artinya orang yang masih hidup (ahli waris) menggantikan tempat orang yang meninggal (pewaris). Artinya para ahli waris secara otomatis, demi hukum, memperoleh kekayaan si pewaris, tanpa ia harus melakukan sesuatu perbuatan apapun, juga tidak perlu menuntut penyerahan barang-barang warisan tersebut. Bahkan seandainya bahwa ia mendapat warisan dari matinya seorang anggota keluarga yang menjadi pewarisnya.44 Lebih lanjut J. Satrio memberikan pengertian hak saisine adalah sebagai berikut: Hak saisine adalah hak daripada ahliwaris untuk tanpa berbuat suatu apa, otomatis/demi hukum menggantikan kedudukan si pewaris dalam lapangan hukum kekayaan. Hak dan kewajiban pewaris (secara otomatis menjadi hak dan kewajiban ahli waris), sekalipun ahli waris belum/tidak mengetahui adanya pewarisan.45 -
Hak Hereditatis Petitio, hak untuk memajukan gugatan atau hak untuk menuntut hak warisnya, merupakan hak lain yang dipunyai mereka yang memenuhi kualitas “ahli waris”, yang diatur dalam Pasal 834 KUH Perdata. Menurut J. Satrio, sebenarnya hak ini dapat dilihat sebagai pelengkap daripada hak saisine, karena dengan saisine, maka hak-hak dan kewajibankewajiban pewaris berpindah kepada ahli waris, termasuk hak-hak tuntut yang dipunyai dan mungkin sedang dijalankan oleh pewaris dan pula yang belum mulai dilaksanakan. Kalau dengan saisine orang mendapatkan hakhak/kewajiban-kewajiban pewaris umumnya termasuk hak-hak tuntut seperti revindicatie dan actie bezit yang lain maka di sini para ahli waris diberikan hak tuntut yang khusus berhubungan dengan warisan yang dengan istilah
44
J. Satrio, op.cit., hlm. 86.
45
Ibid., hlm. 87.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
32
latin disebut hereditatis petitio. Dengan hak tersebut ahli waris dapat menuntut agar benda-benda yang semula ada di dalam warisan, dikembalikan.46 Namun telah ditentukan dalam Pasal 835 KUH Perdata bahwa tuntutan menjadi gugur karena daluarsa dengan tenggang waktu selama 30 (tiga puluh) tahun. Namun ada ketentuan dalam Pasal 838 KUH Perdata tentang orang-orang yang tidak patut untuk mewaris (onwaardig) yang dapat membuat seorang ahli waris dikecualikan dari pewarisan sehingga kehilangan hak-haknya untuk mewaris yaitu: -
mereka yang telah dihukum karena dipersalahkan telah membunuh, atau mencoba membunuh si yang meninggal; J.G Klassen dan J.E. Eggens mengemukakan bahwa putusan hakimlah yang menimbulkan ketidakpatutan, bukan perbuatan itu sendiri. Tanpa putusan itu tidak ada tentang tidak patut. Jika keputusan itu tidak sampai terjadi umpamanya karena tertuduh meninggal dunia sebelum keputusan itu diucapkan, maka ia adalah tetap ahli waris menurut undang-undang dan haknya atas warisan akan berpindah kepada para ahli warisnya. Pembunuhan harus dilakukan dengan sengaja. Suatu putusan karena kelalaian yang menyebabkan meninggalknya seseorang tidaklah menyebabkan terhukum menjadi tidak patut. Atau jika ia dihukum karena penyertaan (medeplichtig) menurut ketentuan masih diragukan.47
-
mereka yang dengan putusan Hakim pernah dipersalahkan karena secara fitnah telah mengajukan pengaduan terhadap si yang meninggal, ialah suatu pengaduan telah melakukan sesuatu kejahatan yang terancam dengan hukuman penjara lima tahun lamanya atau hukuman yang lebih berat;
-.
mereka yang dengan kekerasan atau perbuatan telah mencegah si yang meninggal untuk membuat atau mencabut surat wasiatnya;
46
Ibid, hlm. 81.
47
J.G. Klassen dan J.E. Eggens, Hukum Waris Bagian 1, [Huwelijks – Goederen en Erfrecht] , diterjemahkan oleh Kelompok Belajar ESA, (Jakarta: ESA Study Club, 1979), hlm. 2021.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
-
33 mereka yang telah menggelapkan, merusak atau memalsukan surat wasiat si yang meninggal.
Sehingga mereka yang tidak patut ini telah dikecualikan dari pewarisan, wajib mengembalikan segala hasil dan pendapatan yang telah dinikmatinya semenjak warisan jatuh meluang. Namun Pasal 840 KUH Perdata melindungi anak-anak karena kesalahan orang tua mereka yang telah dinyatakan tak patut menjadi waris, sehingga atas diri sendiri mempunyai panggilan untuk menjadi waris. Hal ini yang dikenal dengan istilah uit eigen hoofde erven (mewaris berdasarkan kedudukan sendiri). 2.2.2 Mewaris dengan Cara Mengganti Di dalam Pasal 852 ayat (2) KUH Perdata, pewarisan menurut undangundang dikenal 2 cara untuk mewaris, yaitu: -
Mewaris kepala demi kepala karena mempunyai hak karena diri sendiri. Mewaris berdasarkan haknya sendiri, berarti bahwa orang tersebut mempunyai hak sebagai ahli waris, karena kedudukannya di dalam susunan keluarga si pewaris. Kedudukan itu yang memberikannya hak untuk mewaris, hak tersebut merupakan haknya sendiri, bukan menggantikan hak orang lain.48
-
Mewaris pancang demi pancang karena pergantian (bij plaatsvervulling). Pasal 841 KUH Perdata menentukan bahwa pergantian memberi hak kepada seorang yang mengganti, untuk bertindak sebaga pengganti, dalam derajat dan dalam segala hak orang yang diganti. Jadi, pengganti ini mewaris yang sebenarnya warisan itu bukan untuk dia tetapi untuk orang yang sudah meninggal terlebih dulu daripada si pewaris. Djoko Soepadmo mengemukakan syarat-syarat untuk adanya penggantian
waris adalah sebagai berikut: 1.
Orang yang tempatnya digantikan harus sudah meninggal dunia.
2.
Orang yang bertindak sebagai pengganti waris harus keturunan yang sah dari yang digantikan kedudukannya sebagai waris.
48
J. Satrio, op.cit. hlm. 56-57.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
3.
34 Orang yang menjadi waris karena penggantian, harus mempunyai syaratsyarat umum untuk dapat mewaris seperti orang yang digantikan, yaitu, dia harus sudah ada pada waktu pewaris meninggal dunia, dan patut untuk mewaris dari dia yang digantikan.
Dalam KUH Perdata ada 3 macam pergantian tempat, yaitu: 1. Dalam garis lurus kebawah yang sah tidak terbatas. Dapat terjadi anak-anak dari pewaris mewaris bersama anak keturunan dari anak yang telah meninggal dunia terlebih dahulu. Pasal 842 KUH Perdata menentukan bahwa pergantian dalam garis lurus ke bawah yang sah, berlangsung terus dengan tiada akhirnya. Dalam segala hal, pergantian seperti di atas selamanya diperbolehkan, baik dalam hal bilamana beberapa anak si yang meninggal mewaris bersama-sama dengan keturunan seorang anak yang telah meninggal lebih dahulu, maupun sekalian keturunan mereka mewaris bersama-sama, satu sama lain dalam pertalian keluarga yang berbeda-beda derajatnya. A
B
C
D
E F
G
H
I
J
Gambar 2.2 Keterangan gambar: A meninggal dunia, meninggalkan 2 anak yang sah yaitu C dan D. D telah meninggal dunia terlebih dahulu dari A. D memiliki 2 anak yaitu F dan G. G telah meninggal dunia terlebih dahulu dari D.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
35
G memilki 2 anak yaitu I dan J. Yang berhak menjadi ahli waris adalah: - C dan D, selaku anak dari A
- karena D telah meninggal dunia lebih dahulu dari A, maka digantikan oleh F dan G. - karena G telah meninggal dunia lebih dahulu dari D, maka digantikan oleh I dan J. Dengan pembagian sebagai berikut: - C mendapat 1/2 bagian dari Harta Peninggalan; - D mendapat 1/2 bagian dari Harta Peninggalan, tapi digantikan oleh F dan G masing-masing 1/4 bagian. Sedangkan bagian G, digantikan oleh I dan J masing-masing 1/8 bagian dari Harta Peninggalan. Perhitungan akhir: - C mendapat 1/2 bagian dari Harta Peninggalan - F mendapat 1/4 bagian dari Harta Peninggalan - I mendapat 1/8 bagian dari Harta Peninggalan - J mendapat 1/8 bagian dari Harta Peninggalan Pasal 843 KUH Perdata menentukan bahwa tiada pergantian terhadap keluarga sedarah dalam garis menyamping ke atas. Keluarga yang terdekat dalam kedua garis, mengenyampingkan segala keluarga dalam perderajatan yang lebih jauh.
I D
J E
H
F
B
G
C
A Gambar 2.3
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
36
Keterangan gambar: A meninggal dunia, B dan C adalah ayah dan ibu dari A. D dan E adalah kakek dan nenak A dari pihak ayah. H adalah saudara B, paman A. D dan B meninggal lebih dulu dari A. Pembagian warisan:
H tidak dapat menggantikan B untuk mewarisi harta peninggalan A, sebab tiada pergantian terhadap keluarga sedarah dalam garis menyimpang ke atas. F dan G dikesampingkan oleh C, sebab C yang derajatnya terdekat terhadap A. Jadi, dalam kasus ini, harta peninggalan A jatuh sepenuhnya kepada C 100%. 2.
Pergantian dalam garis menyamping, keturunan dari saudara laki-laki dan perempuan, dapat berlanjut sampai tidak terbatas.
Pasal 844 KUH Perdata menentukan bahwa dalam garis menyamping pergantian diperbolehkan atas keuntungan sekalian anak dan keturunan saudara laki dan perempuan yang telah meninggal terlebih dahulu, baik mereka mewaris bersamasama dengan paman atau bibi mereka, maupun warisan itu setelah meninggalnya semua saudara si yang meninggal lebih dahulu, harus dibagi antara sekalian keturunan mereka, yang mana satu sama lain bertalian keluarga dalam perderajatan yang tak sama. B
C
A
D
E
F
H
G
I
J
K
L Gambar 2.4
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
37
Keterangan Gambar: A meninggal dunia, D, E dan F adalah saudara-saudara dari A. H anak dari E; I dan J anak-anak dari F; L anak dari J. E, F dan J meninggal lebih dulu dari A. Yang berhak mewaris adalah: - D selaku saudara dari A; - H (menggantikan E); - I dan L (menggantikan F) dalam hal ini L menggantikan J. 3.
Pergantian dalam garis menyamping atas keuntungan dari keturunan para keponakan ialah dalam, bila disamping keponakan yang paling dekat perhubungan darahnya dengan si meninggal, masih ada anak-anak dan keturunan, saudara laki-laki atau perempuan darinya, saudara-saudara mana telah meninggal lebih dahulu.49
Pasal 845 KUH Perdata menentukan bahwa Pergantian dalam garis menyamping diperbolehkan juga dalam pewarisan bagi para keponakan ialah dalam hal bilamana di samping keponakan yang bertalian keluarga sedarah terdekat dengan si meninggal, masih ada anak-anak dan keturunan saudara laki atau perempuan darinya, saudara-saudara mana telah meninggal lebih dahulu. F
B
G
C
A
D
E
H
I
J
Gambar 2.5
K
49
Djoko Soepadmo, Ketentuan-ketentuan dan Komentar Mengenai Hukum Waris Dalam Praktek Teknik Pembuatan Akta, Seri A-1 Bagian Kedua, (Surabaya: Bina Ilmu, 1996), hlm. 201202.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
38
Keterangan Gambar: A meninggal dunia, H dan I bersaudara adalah sepupu dari A. Yang mewaris adalah H dan K, dalam hal ini K menggantikan I.
Pasal 846 KUH Perdata menentukan bahwa dalam segala hal, bilamana pergantian diperbolehkan, pembagian berlangsung pancang demi pancang; apabila pancang yang sama mempunyai pula cabang-cabangnya maka pembagian lebih lanjut, dalam tiap-tiap cabang, berlangsung pancang demi pancang pula, sedangkan antara orang-orang dalam cabang yang sama pembagian dilakukan kepala demi kepala. Pasal 847 KUH Perdata menentukan bahwa tiada seorang pun diperbolehkan bertindak untuk orang yang masih hidup selaku penggantinya. A
B
C
D
E
F
G
Gambar 2.6 Keterangan Gambar: A meninggal dunia, C dan D adalah anak-anak dari A. F dan G adalah anak-anak dari D. Yang mewaris dalam hal ini adalah C dan D. Sedangkan F dan G tidak dapat menggantikan D, karena D masih hidup pada saat A meninggal dunia. Pasal 848 KUH Perdata menentukan bahwa seorang anak yang mengganti orang tuanya, memperoleh haknya untuk itu tidaklah dari orang tua tadi, bahkan
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
39 bolehlah terjadi, seorang mengganti orang lain, yang mana ia telah menolak menerima warisannya.
A
B
C
D
E
F Gambar 2.7 Keterengan Gambar: A meninggal dunia, C dan D adalah anak-anak dari A. D meninggal lebih dulu dari A. F adalah anak dari D dan telah menolak menerima warisan dari D. Dalam hal ini yang berhak mewaris adalah C dan F, dalam hal ini F menggantikan kedudukan D. F memperoleh haknya bukan dari F, melainkan langsung dari A. Bahkan kalau F tidak patut mewaris terhadap D, maka F tetap masih bisa menggantikan D menerima warisan dari A. 2.2.3 Golongan Ahli Waris Asas Hukum Waris dalam KUH Perdata bahwa keluarga sedarah yang lebih dekat menutup keluarga yang lebih jauh, dapat dilihat penerapannya dalam Bagian Kedua Bab ke-XII “Tentang pewarisan para keluarga sedarah yang sah, dan suami atau isteri yang hidup terlama”. Keluarga sedarah pewaris menurut KUH Perdata disusun dalam kelompok yang disebut dengan nama “golongan ahli waris”, terdiri dari golongan I sampai dengan golongan IV, diukur menurut jauh dekatnya hubungan darah dengan si pewaris, dimana golongan yang lebih dekat menutup golongan yang lebih jauh.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
40 Dengan perkataan lain, golongan ahli waris yang lebih jauh muncul sebagai ahli waris kalau para ahli waris golongan yang lebih dekat dengan pewaris sudah tidak ada lagi.50 Ahli Waris Golongan I Ahli waris golongan pertama terdiri dari anak-anak atau sekalian keturunan mereka, biar dilahirkan dari perkawinan yang berbeda sekalipun, serta suami atau isteri yang hidup terlama (Pasal 852 juncto Pasal 852a KUH Perdata).
A
B
C
D
E
Gambar 2.8 Keterangan Gambar: A meninggal dunia, B adalah istri dari A. C, D dan E adalah anak-anak dari A dan B. Dalam hal ini yang berhak mewaris adalah B, C, D dan E masing-masing 1/4 bagian dari Harta Peninggalan A. Bagian waris untuk suami atau isteri yang hidup terlama dibatasi dalam Pasal 852a KUH Perdata, yaitu dipersamakan dengan bagian seorang anak yang sah dari di pewaris, tetapi jika berasal dari perkawinan kedua atau selanjutnya, dan dari perkawinan pertama si pewaris meninggalkan keturunan, maka suami atau isteri yang hidup terlama yang berasal dari perkawinan kedua atau selanjutnya tidak akan mendapat bagian warisan yang lebih besar daripada bagian warisan terkecil yang akan diterima oleh salah seorang anak tadi ataupun 50
J. Satrio, op.cit., hlm. 99.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
41 penggantinya, sedangkan dalam hal bagaimanapun juga bagian suami atau isteri tersebut tidak boleh lebih dari seperempat harta peninggalan si pewaris. Ketentuan Pasal 852a tersebut diadakan dengan maksud untuk melindungi kepentingan anak-anak dari perkawinan pertama, yang ayah atau ibunya meninggal dunia, dan ibu atau ayahnya kawin untuk kedua kali atau selanjutnya. Pembentuk undang-undang merasa khawatir bahwa anak-anak tersebut akan dirugikan oleh ayah atau ibu tirinya. Untuk itu, pembentuk undang-undang membuat perlindungan bagi anak tersebut melalui ketentuan Pasal 181, 183, 852a, dan 902 KUH Perdata. Ketentuan pasal-pasal tersebut membentuk suatu lembaga yang dikenal dengan sebutna lex hac edictali, yaitu suatu lembaga yang berasal dari Codex Justinianus yang menentukan bahwa isteri kedua dan selanjutnya tidak boleh mewaris lebih banyak daripada anak dari perkawinan pertama. Ahli Waris Golongan II Ahli waris golongan kedua terdiri dari ayah, ibu, dan saudara atau keturunan saudaranya. 1. Ayah dan Ibu Mewaris Bersama Saudara. Pasal 854 KUH Perdata menentukan apabila seorang meninggal dunia dengan tak meninggalkan keturunan maupun suami atau isteri, sedangkan bapak dan ibunya masih hidup, maka masing-masing mereka mendapat sepertiga dari warisan, jika si meninggal hanya meninggalkan seorang saudara laki atau perempuan, yang mana mendapat sepertiga selebihnya. Si bapak dan si ibu masing-masing mendapat seperempat, jika si meninggal meninggalkan lebih dari seorang saudara laki atau perempuan, sedangkan dua perempat bagian selebihnya menjadi bagian saudara-saudara laki atau perempuan itu. Dengan perkataan lain, apabila seorang meninggal dunia dengan tidak meninggalkan: - keturunan - suami atau isteri tetapi bapak dan ibunya masih hidup, maka: - bapak, ibu dan saudaranya masing-masing mendapat 1/3 (sepertiga) bagian jika si pewaris hanya meninggalkan 1 (satu) saudara;
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
42 -.bapak dan ibunya masing-masing mendapat ¼ (seperempat) bagian jika si pewaris meninggalkan 2 (dua) saudara atau lebih, sedangkan 2/4 (dua perempat) bagian selebihnya menjadi bagian saudara-saudaranya. Syarat untuk berlakunya Pasal 854 KUH Perdata ini adalah: - tidak ada ahli waris golongan I - bapak dan ibunya masih hidup - ada saudara atau keturunan saudaranya
B
C
A
D
Gambar 2.9 Keterangan Gambar: A meningga dunia, B dan C adalah ayah dan ibu dari A. D adalah saudara kandung dari A. Dalam hal ini yang berhak mewaris adalah B, C dan D masing-masing 1/3 bagian dari Harta Peninggalan. 2. Ayah atau Ibu Mewaris Bersama Saudara. Pasal 855 KUH Perdata menentukan apabila seorang meninggal dunia dengan tak meninggalkan keturunan, maupun suami atau isteri, sedangkan bapak atau ibunya telah meninggal terlebih dahulu, maka si ibu atau si bapak yang hidup terlama mendapat setengah dari warisan, jika si meninggal hanya meninggalkan seorang saudara perempuan atau laki; sepertiga dari warisan, jika dua saudara laki atau perempuan ditinggalkannya; dan seperempat, jika lebih dari dua saudara laki atau perempuan ditinggakannya. Bagian-bagian selebihnya adalah untuk saudarasaudara laki atau perempuan tersebut. Dengan perkataan lain, apabila seorang meninggal dunia dengan tidak meninggalkan:
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
43
- keturunan - suami atau isteri tetapi bapak atau ibunya masih hidup, maka:
- bapak atau ibunya yang masih hidup mendapat ½ (setengah) bagian dari warisan jika si pewaris hanya meninggalkan 1 (satu) saudara; - bapak atau ibunya yang masih hidup mendapat 1/3 (sepertiga) bagian warisan jika si pewaris meninggalkan 2 (dua) saudara; - bapak atau ibunya yang masih hidup mendapat 1/4 (seperempat) bagian warisan jika si pewaris meninggalkan 3 (tiga) saudara atau lebih; - bagian-bagian selebihnya adalah untuk saudara-saudaranya tersebut. Syarat untuk berlakunya Pasal 855 KUH Perdata ini adalah: - tidak ada ahli waris golongan I - bapak atau ibunya masih hidup - ada saudara atau keturunan saudaranya
B
C
A
D Gambar 2.10
Keterangan gambar: A meninggal dunia, B dan C adalah ayah dan ibu dari A. C telah meninggal lebih dulu dari A. D adalah saudara kandung dari A. Dalam hal ini yang berhak mewaris adalah B dan D masing-masing 1/2 bagian dari Harta Peninggalan A.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
44
3. Saudara-saudara Sebagai Ahli Waris
Pasal 856 KUH Perdata menentukan apabila seorang meninggal dunia dengan tak meninggalkan keturunan maupun seuami atau isteri, sedangkan baik bapak maupun ibunya telah meninggal terlebih dahulu, maka seluruh warisan adalah hak sekalian saudara laki dan perempuan dari si meninggal. Dengan perkataan lain, apabila seorang meninggal dunia dengan tidak meninggalkan: - keturunan - suami atau isteri - bapak dan ibu maka seluruh warisan adalah hak sekalian saudara-saudara si pewaris.
B
C
A
D
E
F
Gambar 2.11 Keterangan Gambar: A meninggal dunia, B dan C adalah ayah dan ibu dari A dan telah meninggal dunia lebih dulu dari A. D, E dan F adalah saudara-saudara dari A. Yang berhak mewaris adalah D, E dan F masing-masing mendapat 1/3 bagian dari Harta Peninggalan A. Pasal 857 KUH Perdata menentukan bahwa pembagian apa yang menurut pasalpasal sebelumnya menjadi bagian para saudara laki dan perempuan, dilakukan di antara mereka dalam bagian-bagian yang sama, jika mereka berasal dari perkawinan yang sama; jika namun mereka berasal dari lain-lain perkawinan, maka apa yang akan diwariskan harus dibagi terlebih dahulu dalam dua bagian,
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
45 ialah bagian bagi garis bapak dan bagianbagi garis ibu; saudara-saudara laki dan perempuan yang penuh mendapat bagian mereka dari kedua garis; sedangkan mereka yang setengah hanya mendapat bagian dari garis dimana mereka berada. Jika hanya ada saudara-saudara yang setengah saja dari garis yang satu, maka mereka mendapat seluruh warisan dengan mengesampingkan segala keluarga sedarah lainnya dari garis yang lain.
J
B
F
G
C
D
A
K
E
H
I
Gambar 2.12 Keterangan Gambar: A meninggal dunia, meninggalkan B dan C adalah ayah dan ibu dari A. D dan E adalah saudara-saudara seayah dan seibu dari A. F dan G adalah saudara seayah (B) dari A. H dan I adalah saudara seibu (C) dari A. Yang berhak mewaris adalah: - 1/2 bagian dari Harta Peninggalan menjadi bagian ahli waris dari garis ayah, yaitu D, E, F dan G. Masing-masing mereka mendapat 1/2 x 1/4 = 1/8 bagian. - 1/2 bagian dari Harta Peninggalan menjadi bagian ahli waris dari garis ibu, yaitu D, E, H dan I. Masing-masing mereka mendapat 1/2 x 1/4 = 1/8 bagian. Perhitungan akhir: - D mendapat 1/8 + 1/8 = 1/4 bagian dari Harta Peninggalan. - E mendapat 1/8 + 1/8 = 1/4 bagian dari Harta Peninggalan. - F mendapat 1/8 bagian dari Harta Peninggalan. - G mendapat 1/8 bagian dari Harta Peninggalan. - H mendapat 1/8 bagian dari Harta Peninggalan. - I mendapat 1/8 bagian dari Harta Peninggalan.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
46
Ahli Waris Golongan III
Sesudah golongan pertama dan golongan kedua tidak ada lagi, maka muncul ahli waris golongan ketiga yang terdiri dari: sekalian keluarga sedarah garis lurus ke atas, baik dari garis ayah maupun dari dari garis ibu (Pasal 853 KUH Perdata). Yang dimaksud dengan keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas dari garis ayah dan ibu adalah kakek dan nenek dari garis bapak dan ibu terus ke atas.
D
E
F
B
G
C
A Gambar 2.13 Keterangan Gambar: A meninggal dunia, B dan C adalah ayah dan ibu dari A yang telah meninggal dunia lebih dulu dari A. D dan E adalah kakek dan nenek A dari pihak ayah, B. F dan G adalah kakek/nenek A dari pihak ibu, C. F telah meninggal dunia lebih dulu dari A. Pembagian warisan: Harta peninggalan mula-mula dibagi dua berdasarkan Pasal 850 dan Pasal 853 ayat (1) KUH Perdata: - 1/2 bagian untuk pihak ayah, yaitu D dan E. - 1/2 bagian untuk pihak ibu, yaitu G. Hasil akhir: - D dan E masing-masing mendapat 1/4 bagian dari Harta Peninggalan. - G mendapat 1/2 bagian dari Harta Peninggalan.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
47
Ahli Waris Golongan IV
Pasal 858 KUH Perdata menentukan bahwa dalam hal tak ada saudara (golongan kedua) dan sanak saudara dalam salah satu garis lurus ke atas (golongan ketiga), maka 1/2 (setengah) warisan (kloving) menjadi bagian sekalian keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas yang masih hidup (kelompok ahli waris dalam garis yang satu), sedangkan 1/2 (setengah) bagian lainnya, kecuali dalam hal tersebut dalam pasal berikut, menjadi bagian para sanak saudara dalam garis yang lain. Sanak saudara dalam garis yang lain adalah para paman dan bibi dan sekalian keturunan dari paman dan bibi yang telah meninggal lebih dahulu dari pewaris. Mereka inilah ahli waris golongan keempat.
3
2
4
2
1
5
3
4
A
5
6 7
6 B
C
D
7 E
Gambar 2.14
Keterangan Gambar: A meninggal dunia, tidak meninggalkan ahli waris baik golongan pertama, golongan kedua maupun golongan ketiga. Sebelah kiri adalah keluarga garis ke samping dari pihak ayah (kelompok B dan D). Sedangkan sebelah kanan adalah keluarga garis ke samping dari pihak ibu (kelompok C dan E).
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
48 B dan C adalah keluarga garis ke samping derajat keenam yang merupakan batas yang boleh mewaris. D dan E adalah golongan derajat ketujuh, jadi tidak boleh mewaris. 2.2.4 Pewarisan Anak Luar Kawin Pewarisan dalam hal adanya anak luar kawin diatur dalam Bagian Ketiga Bab XII Buku II KUH Perdata. Pewarisan ini dalam hal baik anak luar kawin bertindak sebagai ahli waris (hak waris aktif), maupun dalam hal anak luar kawin berkedudukan sebagai Pewaris (hak waris pasif). Tapi perlu dipertegas kembali di sini bahwa anak luar kawin yang dimaksud adalah anak luar kawin dalam arti sempit seperti yang telah diuraikan pada sub-bab sebelumnya di atas, yaitu anak luar kawin selain anak zinah dan anak sumbang. Hak Waris Aktif Anak Luar Kawin. Hal ini dapat terjadi berdasarkan Pasal 862 KUH Perdata yaitu apabila si meninggal meninggalkan anak-anak luar kawin yang telah diakui dengan sah, maka warisan harus dibagi dengan cara yang ditentukan dalam Pasal 863, sampai dengan Pasal 866 KUH Perdata. Penulis sengaja memberi huruf dicetak tebal pada kata-kata “anak-anak luar kawin yang telah diakui dengan sah” karena hal tersebut menjadi sangat penting untuk pewarisan bagi anak luar kawin. Karena berdasarkan Pasal 832 KUH Perdata, pada asasnya untuk dapat mewaris, orang tersebut harus mempunyai hubungan darah dengan si Pewaris. Berkaitan dengan Pasal 280 KUH Perdata bahwa dengan pengakuan terhadap anak luar kawin, maka timbullah hubungan perdata dengan orang yang mengakuinya tersebut. Sedangkan menurut ketentuan Pasal 283 KUH Perdata, bagi anak zinah dan anak sumbang oleh undang-undang melarang untuk diakui, kecuali anak sumbang yang orang tuanya telah mendapat dispensasi untuk saling menikah berdasarkan ketentuan Pasal 273 KUH Perdata. Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Pasal 862 KUH Perdata tidak berlaku pewarisan bagi anak zinah dan anak sumbang. Hal ini juga dapat dilihat dari ketentuan Pasal 867 KUH Perdata yang menentukan bahwa “ketentuan-ketentuan termaksud di atas tak berlaku bagi
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
49 anak yang dibenihkan dalam zinah maupun sumbang. Undang-undang memberikan kepada mereka hanya nafkah seperlunya”.51 Mengenai pemberian nafkah diatur dalam pasal selanjutnya yaitu Pasal 868 KUH Perdata yang menentukan bahwa “nafkah itu diatur selaras dengan kemampuan bapak atau ibunya dan berhubung dengan jumlah dan keadaan para waris yang sah”, serta Pasal 869 KUH Perdata yang menentukan :
apabila bapak atau ibunya sewaktu hidupnya telah mengadakan jaminan nafkah seperlunya guna anak yang dibenihkan dalam zinah atau dalam sumbang tadi, maka anak itu tak mempunyai tuntutan lagi terhadap warisan bapak atau ibunya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pewarisan bagi anak luar kawin yaitu ketentuan Pasal 285 KUH Perdata yang mengatur bahwa pengakuan yang dilakukan sepanjang perkawinan oleh suami atau istri atas kebahagiaan anak luar kawin, yang sebelum kawin olehnya diperbuahkan dengan seorang lain daripada istri atau suaminya, tidak boleh merugikan istri atau suami itu dan anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan itu. Maksudnya adalah bahwa bagian warisan istri atau suami dan anak-anak mereka tidak boleh dikurangi dengan adanya anak luar kawin yang diakui sah selama perkawinan itu.
A
B
E=0 E
C
D
Gambar 2.15
51
Ketentuan-ketentuan yang dimaksud adalah Pasal 862, 863, 864, 865 dan Pasal 866 KUH Perdata.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
50
Keterangan Gambar:
A meninggal dunia, meninggalkan istrinya, yaitu B, dan 2 orang anak yaitu C dan D. Juga meninggalkan seorang anak luar kawin yang diakuinya selama perkawinan dengan B, yaitu E bukan anak dari B. Yang berhak mewaris adalah B, C dan D masing-masing mendapat 1/3 bagian dari Harta Peninggalan A. Sedangkan E tidak mewaris karena diakui selama perkawinan A dan B berlangsung, sehingga tidak boleh merugikan suami/istri dan anak-anak yang lahir dari perkawinan dimana dia diakui. Jadi, E = 0. Tetapi anak luar kawin dapat merugikan istri atau suami dan anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan itu jika ia diakui dengan sah sebelum perkawinan itu dilaksanakan.
A
B
E
C
D
Gambar 2.16 Keterangan Gambar: A meninggal dunia, meninggalkan istrinya, yaitu B, dan 2 orang anak yaitu C dan D. Juga meninggalkan seorang anak luar kawin yang diakuinya sebelum perkawinannya dengan B, yaitu E. Dalam hal ini E boleh merugikan B, C dan D. Pembagian warisan: Pertama-tama keluarkan dulu bagian dari anak luar kawin, E mendapat 1/3 dari seandainya ia anak sah. Seandainya E anak sah maka ia mendapat 1/4 bagian dari Harta Peninggalan. Maka bagian E adalah 1/3 x 1/4 = 1/12 atau 3/36. Sisa 11/12 dibagi kepada B, C dan D masing-masing mendapat 1/3 x 11/12 = 11/36 bagian dari Harta Peninggalan.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
51
Besarnya bagian warisan yang diperoleh anak luar kawin adalah tergantung dengan bersama-sama golongan ahli waris berapa anak luar kawin itu mewaris. Berdasarkan ketentuan Pasal 863 KUH Perdata: Jika yang meninggal meninggalkan keturunan yang sah atau seorang suami atau istri, maka anak-anak luar kawin mewaris sepertiga dari bagian yang mereka sedianya harus mendapatkannya andai kata mereka anakanak yang sah; jika si meninggal tak meninggalkan keturunan maupun suami atau istri, akan tetapi meninggalkan keluarga sedarah, dalam garis ke atas, atau pun saudara laki dan perempuan atau keturunan mereka, maka mereka mewaris setengah dari warisan; dan jika hanya ada sanak saudara dalam derajat yang lebih jauh, tiga perempat.
Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Anak luar kawin mewaris dengan ahli waris golongan pertama, bagiannya adalah 1/3 dari bagiannya seandainya ia anak sah.
2.
Anak luar kawin mewaris dengan ahli waris golongan kedua dan ketiga, bagiannya adalah ½ dari seluruh warisan.
3.
Anak luar kawin mewaris dengan ahli waris golongan keempat, bagiannya adalah ¾ dari seluruh warisan.
4.
Jika si meninggal tak meninggalkan ahli waris yang sah, maka sekalian anak luar kawin mendapat seluruh warisan, menurut ketentuan Pasal 865 KUH Perdata.
Hukum Waris Pasif Anak Luar Kawin. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 870 KUH Perdata bahwa warisan seorang anak luar kawin, yang meninggal dunia dengan tak meninggalkan keturunan maupun suami atau istri, adalah untuk bapak atau ibunya yang telah mengakuinya, atau untuk mereka berdua masing-masing setengahnya, jika keduanya telah mengakuinya. Dari pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa warisan anak luar kawin pertama-tama akan diberikan kepada ahli waris golongan pertama yaitu untuk sekalian keturunan dan suami atau istrinya. Bila tidak meninggalkan ahli waris golongan pertama maka diberikan kepada golongan kedua dan selanjutnya. Maka terhadap anak luar kawin yang meninggal dunia
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
52 sebagai Pewaris, berlaku ketentuan Bab XII bagian ke satu “tentang ketentuan umum” dan bagian kedua “tentang pewarisan keluarga sedarah yang sah dan suami atau istri yang hidup terlama.” Dengan demikian anak luar kawin dianggap sebagai pewaris biasa, sama dengan pewaris-pewaris lainnya. Sehingga berlaku juga pergantian tempat dalam hal keturunan seorang anak luar kawin meninggal lebih dahulu daripada si anak luar kawin. Yang berbeda dari pewarisan anak luar kawin berkedudukan sebagai pewaris adalah pada Pasal 870 KUH Perdata tidak menyebutkan saudara-saudara si anak luar kawin sebagai ahli waris bersama ayah dan/atau ibu yang mengakuinya, yang mana pada pewarisan ahli waris golongan kedua yang biasanya adalah termasuk ayah dan/atau ibu serta saudara-saudara. Saudarasaudaranya dapat mewaris apabila menurut ketentuan Pasal 871 KUH Perdata, yaitu apabila anak luar kawin meninggal tanpa meninggalkan keturunan maupun suami atau istri, sedangkan kedua orang tuanya telah meninggal lebih dahulu maka barang-barang yang dulu diwariskan dari orang tuanya tersebut, jika masih ada dalam wujudnya, akan pulang pada keturunan yang sah dari bapak dan/atau ibunya yang mengakuinya. Kemudian timbul pertanyaan bahwa siapa yang dimaksud saudara-saudara Pewaris? Menurut J. Satrio, di dalam KUH Perdata menggunakan istilah Natuurlijke broeders of zusters, yang kalau diterjemahkan secara harafiah berarti saudara-saudara alamiah. Ada kemungkinan yang dimaksud dengan kata-kata itu adalah saudara-saudara anak luar kawin, jadi si bapak atau ibu anak luar kawin mempunyai lebih dari satu anak luar kawin atau juga termasuk anak-anak sah dari ayah dan/atau ibu yang mengakuinya. Adanya kemungkinan juga termasuk anakanak sah dari ayah dan/atau ibu yang mengakuinya, karena baik antara sesama anak luar kawin maupun antara anak luar kawin dengan anak sah dari ayah dan/atau ibu yang mengakuinya, tidak ada hubungan perdata. Namun demikian pada umumnya para sarjana berpendapat bahwa yang dimaksud di sini adalah saudara-saudara sesama anak luar kawin.52
52
J.Satrio, op.cit., hlm. 176-177.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
53
2.2.5 Mewaris Berdasarkan Wasiat
Menurut ketentuan Pasal 874 KUH Perdata bahwa segala harta peninggalan seorang yang meninggal dunia adalah kepunyaan sekalian ahli warisnya menurut undang-undang, sekadar terhadap itu dengan surat wasiat tidak telah diambilnya sesuatu ketetapan yang sah. Dari ketentuan pasal tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada hakikatnya harta peninggalan Pewaris akan diwarisi oleh para ahli waris ab intestato (ahli waris menurut undang-undang) kecuali ditentukan lain oleh Pewaris sendiri, yaitu melalui suatu ketetapan wasiat yang dibuat oleh Pewaris sebelum ia meninggal. Dengan kata lain, kehendak dari Pewaris yang diutamakan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan harta tersebut adalah milik Pewaris sehingga ia berhak untuk menentukan apa yang akan terjadi dengan kekayaannya sesudah ia meninggal dunia. Adapun yang dimaksud dengan surat wasiat atau testamen menurut ketentuan Pasal 875 KUH Perdata adalah suatu akta yang memuat pernyataan seorang tentang apa yang dikehendakinya akan terjadi setelah ia meninggal dunia, dan yang olehnya dapat dicabut kembali lagi. Untuk memahami rumusan pasal tersebut dapat diuraikan unsur-unsurnya sebagai berikut: 1. Unsur pertama, yaitu bahwa surat wasiat atau testamen merupakan suatu akta. Karena merupakan suatu akta, maka harus berbentuk tertulis. Di dalam Pasal 1867 KUH Perdata mengenal 2 (dua) macam tulisan, yaitu tulisan otentik (yang biasa disebut akta otentik) dan tulisan di bawah tangan. Akta otentik menurut ketentuan Pasal 1868 KUH Perdata yaitu suatu akta yang didalam bentuk yag ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau di hadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu di tempat di mana akta dibuatnya. Sedangkan pengertian akta dibawah tangan dapat dilihat dari ketentuan Pasal 1874 KUH Perdata, yaitu tulisan-tulisan di bawah tangan, dianggap akta-akta yang ditandatangani di bawah tangan, surata-surat, register-register, suratsurat urusan rumah tangga dan lain-lain tulisan yang dibuat tanpa perantaraan seorang pegawai umum. Kata-kata “yang dibuat tanpa
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
54
perantaraan seorang pegawai umum” inilah yang membedakan antara akta otentik dan akta di bawah tangan. 2.
Unsur kedua, yaitu bahwa akta itu berisi suatu pernyataan kehendak. Menurut J. Satrio, pernyataan kehendak disini merupakan suatu tindakan hukum sepihak karena cukup tindakan satu orang saja sudah dapat menimbulkan
akibat
hukum
yang
dikehendakinya.
Sehingga
tidak
memerlukan kesepakatan terlebih dahulu antara pemberi wasiat dan penerima wasiat.53 3. Unsur ketiga, yaitu tentang apa yang akan terjadi setelah ia meninggal dunia. Bahwa surat wasiat atau testamen akan terlaksana/menimbulkan akibat hukum apabila si pembuat wasiat telah meninggal dunia. 4. Unsur keempat yang juga tidak kalah penting, yaitu bahwa surat wasiat atau testamen itu dapat dicabut kembali. Karena merupakan tindakan hukum sepihak, maka pembuat wasiat dapat mencabut/menarik kembali surat wasiat yang telah dibuat sebelumnya secara sepihak dan dapat membuat surat wasiat yang baru. Isi ketetapan dalam surat wasiat menurut ketentuan Pasal 876 KUH Perdata dapat melalui 2 (dua) cara, yaitu dengan alas hak umum (pengangkatan waris atau erfstelling) atau dengan alas hak khusus (hibah wasiat atau legaat). Pengangkatan waris atau erfstelling memberikan bagian warisan untuk bagian tertentu misalnya seluruhnya atau sebagian. Sedangkan pada hibah wasiat atau legaat memberikan bagian warisan untuk barang tertentu. Agar dapat membedakan dengan jelas antara pengangkatan waris dan hibah wasiat dapat diberi contoh sederhana sebagai berikut: -
Pengangkatan waris atau erfstelling : A mewasiatkan 1/4 dari harta bendanya kepada B.
-
Hibah wasiat atau legaat : A mewasiatkan tanah Hak Milik Nomor 264/MENTENG berikut bangunan diatasnya kepada B.
Dari contoh di atas sudah nampak perbedaan yang sangat jelas antara pengangkatan waris dengan hibah wasiat. 53
Ibid., hlm. 179-181.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
55
Menurut J. Satrio maksud dari kata “dengan alas hak umum (order algemene titel) adalah meliputi hak-hak (activa) maupun kewajiban-kewajibannya (pasiva) Pewaris dan besarnya meliputi bagian yang sebanding dengan warisan. Pemberian dengan erfstelling dan orang yang mendapat wasiat pengangkatan waris (juga disebut ahli waris testamentair) tersebut benar-benar merupakan ahli waris. Walaupun ahli waris testamentair menerima hak-hak yang dimiliki ahli waris ab intestato seperti hak saisine dan hak hereditatis petitio, namun ada perbedaan penting antara ahli waris ab intestato dengan ahli waris testamentair, yaitu: -
pewarisan testamentair tidak mengenal penggantian tempat;
-
pewarisan testamentair tidak menikmati inbreng (pemasukan atas hibah);
Karena pewarisan testamentair tidak mengenal pergantian tempat, jika seseorang yang diangkat sebagai ahli waris, meninggal terlebih dahulu dari Pewaris, maka wasiat tersebut sepanjang mengenai bagian dari orang tersebut tidak dapat dilaksanakan juga tidak dapat digantikan oleh ahli waris orang yang diangkat sebagai ahli waris tersebut. Mengenai definisi dari hibah wasiat telah diatur dalam Pasal 957 KUH Perdata yaitu suatu penetapan wasiat yang khusus, dengan mana si yang mewariskan kepada seorang atau lebih memberikan beberapa barangnya dari suatu jenis tertentu, seperti misalnya, segala barang-barangnya bergerak atau tak bergerak, atau memberikan hak pakai hasil atas seluruh atau sebagian harta peninggalannya. Sedangkan orang yang menerima hibah wasiat disebut dengan legataris. Legataris berbeda dengan penerima erfstelling, dimana Legataris bukan ahli waris, ia menerima barang tertentu atau sejenis barang tertentu, tanpa kewajiban memikul utang-utang Pewaris. Menurut J. Satrio, kedudukan Legataris lebih mirip dengan seorang kreditur warisan (Pasal 958 KUH Perdata). Dikatakan demikian karena berdasarkan Pasal 958 KUH Perdata, bahwa ia sejak matinya Pewaris, mempunyai hak untuk menuntut benda yang diwasiatkan kepadanya. Lebih lanjut J. Satrio menguraikan bahwa Meyers membedakan ciri kedudukan hukum antara erfstelling dan legaat yaitu pada erfstelling menerima activa dan
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
56 menanggung pasiva, sedangkan pada legaat mempunyai hak tagihan atas warisan.54 Bentuk-bentuk Surat Wasiat. Berdasarkan Pasal 931 KUH Perdata bahwa surat wasiat hanya boleh dinyatakan, baik dengan akta tertulis sendiri atau olograpis, baik dengan akta umum, baik akta rahasia atau tertutup. Dari ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa undang-undang mengenal 3 macam bentuk surat wasiat, yaitu: 1. Surat Wasiat Olograpis (Pasal 932 KUH Perdata) Surat wasiat olograpis adalah surat wasiat yang dibuat dan ditulis sendiri oleh pembuat wasiat (testateur). Dari Pasal 932, 933 dan 934 KUH Perdata dapat diuraikan cara pembuatan surat wasiat olograpis sebagai berikut: a.
Testateur harus menulis seluruhnya sendiri dan ditandatanganinya. Ia tidak harus memberi tanggal karena menurut Pasal 933 KUH Perdata, wasiat itu dianggap dibuat pada hari pembuatan akta penyimpanan oleh Notaris.
b.
Testateur menyerahkan kepada Notaris dalam keadaan terbuka atau tertutup (dalam sampul tersegel) dengan dihadiri oleh 2 orang saksi.
c.
- Bila diserahkan dalam keadaan tertutup, maka testateur dihadapan Notaris dan para saksi menulis pada sampul bahwa sampul itu berisi wasiatnya, lalu menandatanganinya. - Bila diserahkan dalam keadaan terbuka, maka formalitas tersebut di atas tidak diperlukan.
d.
- Bila diserahkan terbuka, akta penyimpanannya dibuat dibagian bawah dari surat wasiat tersebut. - Bila diserahkan tertutup, akta penyimpanannya dibuat di atas kertas tersendiri. Surat wasiat olograpis selalu dapat dicabut kembali yaitu dengan
memintanya kembali dari simpanan Notaris dan guna pertanggungjawaban Notaris, pencabutan itu harus dilaksanakan dengan akta otentik. Hal ini merupakan pengecualian yang memperbolehkan meminta kembali surat dari 54
Ibid., hlm 193-199.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
57 Notaris, yang mana dalam hal lain tidak mungkin karena merupakan minuta akta Notaris itu sendiri. 2. Surat Wasiat Umum (Pasal 938 KUH Perdata) Surat wasiat umum adalah surat wasiat yang dibuat oleh testateur dihadapan Notaris dengan dihadiri oleh 2 orang saksi. Ini merupakan bentuk testament yang paling umum yang paling sering muncul, dan paling dianjurkan, karena Notaris, sebagai seorang yang ahli dalam bidang ini, berkesempatan dan malahan wajib, memberikan bimbingan dan petunjuk, agar wasiat tersebut dapat terlaksana sedekat mungkin dengan kehendak testateur. Cara pembuatan surat wasiat umum berdasarkan ketentuan Pasal 939 KUH Perdata sebagai berikut: a.
Dengan kata-kata yag jelas, baik dihadapan atau diluar hadirnya saksi-saksi, testateur menuturkan kepada Notaris apa kehendaknya.
b.
Notaris menulis atau menyuruh tulis kepada pegawai atau asistennya.
c.
Bila penuturan tadi dilakukan diluar hadirnya saksi-saksi, maka sebelum Notaris membacakan, penuturan tadi harus dilakukan sekali lagi dihadapan saksi-saksi.
d.
Notaris membacakan wasiat tadi kepada testateur dan saksi-saksi.
e.
Setelah pembacaan, Notaris bertanya kepada testateur, apakah yang dibacakan tadi benar memuat seperti yang dikehendakinya.
f.
Kemudian harus ditandatangani dengan urutan sebagai berikut: testateur, Notaris lalu saksi-saksi. Jika testateur tidak dapat membubuhkan tanda tangannya, maka harus dijelaskan dalam surat wasiat disertai dengan alasanalasannya.
3. Surat Wasiat Rahasia (Pasal 940 dan 941 KUH Perdata) Cara pembuatan surat wasiat rahasia adalah sebagai berikut: a.
Testateur dapat menulisnya sendiri atau menyuruh orang lain untuk menulisnya tetapi harus testateur sendiri yang menandatanganinya.
b.
Surat yang berisi wasiatnya tersebut dimasukkan ke dalam sampul dan dapat diserahkan kepada Notaris dalam keadaan tertutup ataupun terbuka.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
c.
58 - Bila diserahkan tertutup, maka di atas sampul tersebut, testateur harus menerangkan bahwa sampul itu berisi wasiatnya, dan menegaskan bahwa ia sendiri yang menulis dan menandatanganinya, atau orang lain yang menuliskan tetapi ia sendiri yang menandatangani wasiat tersebut. - Bila diserahkan terbuka, maka testateur harus minta agar sampul tersebut, oleh Notaris dihadapan saksi-saksi, untuk dilak dan disegel.
d.
Notaris membuat akta pengalamatan atau biasa dikenal dengan akta superscriptie yang ditandatangani oleh testateur, Notaris dan 4 orang saksi.
Perbedaan wasiat rahasia dengan wasiat olograpis adalah sebagai berikut: a.
Wasiat rahasia tidak perlu ditulis tangan sendiri oleh testateur. Sedangkan wasiat olograpis harus ditulis tangan sendiri seluruhnya oleh testateur.
b.
Surat wasiat olograpis tertutup harus di waarmerken oleh testateur dihadapan Notaris dan saksi-saksi, dan selanjutnya Notaris membuat akta penyimpanan. Sedangkan dalam wasiat rahasia hanya dikenal akta pengalamatan (akta superscriptie) yang dibuat dibagian luar atau diatas sampul.
c.
Jumlah saksi dalam surat wasiat olografis adalah paling sedikit 2 orang saksi, sedangkan dalam surat wasiat rahasia harus dihadapan 4 orang saksi.
d.
Wasiat olograpis dapat diminta kembali oleh testateur, sedangkan wasiat rahasia tidak dapat diminta kembali oleh testateur.
2.2.6 Bagian Mutlak (Legitieme Portie) Seperti yang telah diuraikan pada sub-bab sebelumnya bahwa Pewaris memang memiliki hak/wewenang atas barang-barang yang menjadi miliknya. Hal ini dapat dilihat dari ketentuan Pasal 874 KUH Perdata yang menentukan bahwa pewaris dapat menetapkan suatu ketetapan yang sah, yang maksudnya adalah surat wasiat didahulukan terhadap ketentuan pewarisan berdasarkan undangundang. Namun, sekali lagi ditegaskan bahwa Hukum Waris dalam KUH Perdata bukan saja mempunyai sifat mengatur tetapi juga mempunyai sifat memaksa. Bahwa pewaris memang diberikan kebebasan terhadap harta benda yang dimilikinya tetapi disisi lain, undang-undang membatasi kebebasan itu dengan membuat pengecualian. Pembatasan itu dengan cara memberikan suatu jaminan
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
59 undang-undang kepada para ahli waris tertentu, bahwa suatu bagian tertentu dari hak waris ab instestato mereka tidak dapat diganggu gugat oleh pewaris, baik melalui suatu tindakan hukum semasa pewaris masih hidup, maupun melalui suatu wasiat, kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Rumusan dalam Pasal 913 KUH Perdata sudah dengan tegas memberikan pembatasan itu dalam bentuk bagian mutlak atau legitieme portie, yaitu suatu bagian dari harta peninggalan yang harus diberikan kepada para waris dalam garis lurus menurut undang-undang, terhadap bagian mana si yang meninggal tak diperbolehkan menetapkan sesuatu, baik selaku pemberian antara yang masih hidup, maupun selaku wasiat. Kata “harus” ini wajib diartikan bahwa tanpa persetujuan para ahli waris berdasarkan undang-undang (legitimaris), maka bagian mereka tidak dapat dikecualikan sama sekali. Oleh karena itu, bagian mutlak (legitieme portie) merupakan suatu hak yang hanya diberikan kalau yang bersangkutan (legitimaris) menuntut bagian mutlaknya. Hak tuntutan tersebut diberikan kepada masing-masing legitimaris untuk sebesar legitieme portie milik dia saja. Sehingga legitimaris yang tidak menuntut legitieme portie-nya, maka sudah tentu tidak akan mendapatkan bagiannya. Sedangkan kata-kata “para waris dalam garis luru menurut undangundang” sudah jelas menunjuk siapa saja yang berhak atas legitieme portie tersebut, yaitu ahli waris dalam garis lurus menurut undang-undang (legitimaris), baik itu dalam garis lurus ke bawah maupun dalam garis lurus ke atas. Legitimaris garis lurus ke bawah yaitu keturunan. Berdasarkan ketentuan Pasal 914 KUH Perdata menentukan bahwa:
Dalam garis lurus ke bawah, apabila si yang mewariskan hanya meninggalkan anak yang sah satu-satunya saja, maka terdirilah bagian multak itu atas setengah dari harta peninggalan, yang mana oleh si anak itu dalam pewarisan sedianya harus diperolehnya. Apabila dua oranglah anak yang ditinggalkannya, maka bagian mutlak itu adalah masing-masing dua per tiga dari apa yang sedianya harus diwarisi oleh mereka masing-masing dalam pewarisan. Tiga orang atau lebih pun anak yang ditinggalkannya, maka tiga perempatlah bagian mutlak itu dari apa yang sedianya masing-masing mereka harus mewarisnya, dalam pewarisan.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
60
Dengan sebutan anak, termasuk juga didalamnya, sekalian keturunannya, dalam derajat ke berapa pun juga, akan tetapi mereka terakhir ini hanya dihitung sebagai pengganti si anak yang mereka wakili dalam mewarisi warisan si yang mewariskannya.
Kata-kata
“sedianya
harus
diperolehnya”
menandakan
bahwa
didalam
menentukan legietime portie, harus dihitung dulu berapa besar haknya dalam pewarisan ab intestato (a.i.) baru kemudian dapat ditetapkan besarnya legitieme portie-nya. Pasal 914 ayat (1) KUH Perdata
A
B
C Gambar 2.17 Keterangan Gambar: Bagian mutlak (Legitieme Portie / LP) dari C adalah 1/2 x 1 = 1/2 bagian dari Harta Peninggalan. Pasal 914 ayat (2) KUH Perdata
A
B
C
D Gambar 2.18
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
61
Keterangan Gambar: Bagian mutlak (Legitieme Portie / LP) dari C dan D adalah 2 x 2/3 x 1/2 = 4/6 atau masing-masing 2/6 bagian dari Harta Peninggalan. Pasal 914 ayat (3) KUH Perdata
A
B
C
D
E
Gambar 2.19 Keterangan Gambar: Bagian mutlak (Legitieme Portie / LP) dari C, D dan E adalah 3 x 3/4 x 1/3 = 9/12 atau masing-masing 3/12 bagian dari Harta Peninggalan. Besarnya legitieme portie bagi ahli waris garis lurus ke atas dapat dilihat dari ketentuan Pasal 915 KUH Perdata yang menentukan bahwa dalam garis lurus ke atas bagian mutlak itu adalah selamanya setengah dari apa yang menurut undang-undang menjadi bagian tiap-tiap mereka dalam garis itu dalam pewarisan karena kematian. Yang perlu dicermati adalah kata-kata ‘masing-masing” yang artinya bahwa legitieme portie mereka dihitung sendiri-sendiri, bukan bersamasama mendapat setengah. Jadi, dihitung dulu berapa besar haknya dalam pewarisan ab intestato baru kemudian ditetapkan besarnya legitieme portie-nya.
B
C
A Gambar 2.20
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
62
Keterangan Gambar: Bagian mutlak (Legitieme Portie / LP) dari B dan C adalah 2 x 1/2 x 1/2 = 2/4 atau masing-masing 1/4 bagian dari Harta Peninggalan.
Besarnya legitieme portie bagi anak luar kawin ditentukan dalam Pasal 916 KUH Perdata bahwa bagian mutlak seorang anak luar kawin yang telah diakui dengan sah, adalah setengah dari bagian yang menurut undang-undang sedianya harus diwarisnya dalam pewarisan karena kematian. Jadi bagian mutlak anak luar kawin sama dengan orang tua dan kakek nenek dan seterunya ke atas. Yang menjadi catatan bahwa anak luar kawin tersebut agar mempunyai legitieme portie, harus memenuhi syarat, yaitu bahwa mereka telah diakui dengan sah oleh si yang meninggal. Pembuat undang-undang selain memberikan jaminan bagian mutlak kepada segenap legitimaris melalui pembatasan-pembatasan, juga memberikan perlindungan jika ada kemungkinan bahwa pewaris secara tidak langsung baik sengaja maupun tak sengaja, menyelundupi ketentuan-ketentuan tentang legitieme portie. Dengan cara memberikan hibahan-hibahan semasa hidupnya sehingga sisa harta peninggalan yang ada hanya sedikit saja ataupun menjadi hutang, maka pembuat undang-undang memberikan patokan dalam perhitungan legitieme portie. Patokan itu adalah bahwa perhitungan legitieme portie harus didasarkan kepada nilai warisan seandainya pewaris tidak telah menghibahkan hartanya. Perlindungan ini dapat dilihat dari ketentuan dalam Pasal 920 dan Pasal 921 KUH Perdata yaitu dengan cara pemotongan hibah maupun ketetapan dalam wasiat. Pasal 920 KUH Perdata menentukan bahwa terhadap segala pemberian atau penghibahan, baik antara yang masih hidup, maupun dengan surat wasiat yang mengakibatkan menjadi kurangnya bagian mutlak dalam sesuatu warisan, bolehlah kelak dilakukan pengurangan, bilamana warisan itu jatuh meluang, akan tetapi hanyalah atas tuntutan para waris mutlak dan ahli waris atau pengganti mereka. Hal ini senada dengan ketentuan dalam Pasal 924 KUH Perdata yang memperbolehkan untuk mengurangi segala hibah yang pernah dilakukan semasa hidup pewaris, apabila semua barang-brang yang telah diwasiatkan tak cukup guna menjamin bagian mutlak dala suatu warisan.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
63
Adapun perhitungan besarnya bagian mutlak ditentukan dalam Pasal 921 KUH Perdata, yaitu sebagai berikut: Untuk menentukan besarnya bagian mutlak dalam sesuatu warisan, hendaknya dilakukan terlebih dahulu suatu penjumlahan akan segala harta peninggalan yang ada di kala si yang menghibahkan atau mewariskan meninggal dunia; kemudian ditambahkannyalah pada jumlah itu, jumlah dari barang-brang yang telah dihibahkan di waktu si meninggal masih hidup, barang-barang yang mana harus ditinjau dalam keadaan tatkala hibah dilakukannya, namun mengenai harganya, menurut harga pada waktu si penghibah atau si yang mewariskan meninggal dunia; akhirnya dihitungnyalah dari jumalh satu sama lain, setelah yang ii dikurangi dengan semua utang si meninggal berapakah, dalam keseimbangan dengan kederajatan para ahli waris mutlak, besarnya bagian mutlak mereka, setelah mana bagian-bagian ini harus dikurangi dengan segala apa yang telah mereka terima dari si meninggal, pun sekiranya mereka dibebaskan dari wajib pemasukan. Oleh Tan Thong Kie disebut aturan pokok pemotongan (inkorting) sesuai dengan pendapat Prof. J.E. Eggens bahwa jika bagian mutlak (legitieme portie) dilanggar karena adanya hibah, pengangkatan ahli waris atau pemberian hibah wasiat (legaat) adalah sebagai berikut:
(1) melaksanakan surat wasiat dan memeriksa apakah ada sisa dari warisan; (2) membagi sisa warisan-jika ada- menurut undang-undang kepada para ahli waris ab intestato; (3) memeriksa apakah para legitimaris (ahli waris yang memiliki bagian mutlak) mendapat legitieme portie mereka; jika demikian pembagian sub (1) dan (2) tetap dan tidak berubah; dan (4)...mengadakan pengurangan (inkorting) atas permintaan para legitimaris, jika legitieme portie dirugikan (dilanggar).55 Adapun aturan pokok pengurangan (inkorting) dari Eggens adalah sebagai berikut: 55
Tan Thong Kie, op.cit., hlm. 262.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
64
(a) Pengurangan dilakukan terlebih dahulu atas bagian yang tersisa (setelah surat wasiat dilakukan) yang dibagi kepada para ahli waris sesuai dengan undang-undang (lihat (2) di atas). Pengurangan ini juga disebut pengurangan semu atau oneigenlijke inkorting, karena dalam Hukum Waris, kata inkorting sebenarnya dimaksudkan pemotongan dari hibah atau hibah wasiat. (b) Jika inkorting sub (a) masih belum mencukupi legitieme portie, maka inkorting dilakukan lagi dan diambil dari pemberian pewaris dalam surat wasiat untuk memenuhi kekurangan legitieme portie setelah inkorting sub (a) dilaksanakan (pemberian ini dianggap sebagai pemberian pewaris yang terakhir karena baru berlaku pada saat pewaris meninggal). (c) Jika ini pun belum cukup, maka pengurangan dilakukan terhadap hibah (schenkingen) yang diberikan oleh pewaris sewaktu masih hidup, dimulai dengan hibah yang dilakukan terakhir oleh pewaris sewaktu masih hidup, dimulai dengan hibah yang dilakukan terakhir oleh pewaris dan merembet sampai hibah yang tertua (Pasal 924). (d) Jika jumlah inkorting lebih kecil dari jumlah sisa warisan sub (a) atau lebih kecil dari jumlah pemberian dalam surat wasiat sub (b), maka hendaknya inkorting dilakukan terhadap mereka dalam perbandingan perolehan masing-masing.56
56
Ibid., hlm. 263.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
BAB 3 ANALISA KASUS
3.1 Kasus Posisi Agar lebih memudahkan pemahaman dalam kasus ini maka dapat dilihat dari gambar berikut:
A
G
B
C
H I
J K L M
D
E
F Gambar 3.1
Keterangan gambar: A
= Nyonya Damita
B
= Tuan Yusak
C
= Elly Ridho
D
= Syamsu
E
= Irwan Ridho 65 Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
F
= Ratna Damayanti
G
= Raden Pandji Soedewo
H
= R.A. Rahayu Lestari
I
= R.P. Nugroho Setyo Sembodo
J
= R.A. Dewi Setya Wati
K
= C.Y. Guntur Setya Wibawa
L
= Dewi Setya Astuti
M
= Dewi Sekarpeni
66
Pewaris Nyonya Damita dan Tuan Yusak semasa hidupnya adalah suami isteri, yang dalam perkawinannya tersebut telah dilahirkan sepuluh orang anak, yaitu: 1.
Lie Tju Moi, yang juga bernama Elly Ridho;
2.
Lie Tjin Seng, yang juga bernama Jhon Ridho;
3.
Lie Tjiu Seng, yang juga bernama Drs. Edy Ridho;
4.
Lie Feng Seng, yang juga bernama Lisaldy Ridho;
5.
Lie Mang Seng, yang juga bernama Edward Ridho;
6.
Lie Po Seng, yang juga bernama Erwin Ridho;
7.
Lie Lang Ing, yang juga bernama Anneke Ridho;
8.
Lie Ing Tju, yang juga bernama Nenny Ridho;
9.
Lie Tong Seng;
10. Lie Ing Moi. Bahwa, semua anak Pewaris telah dewasa dan masih hidup, kecuali Lie Tju Moi (juga bernama Elly Ridho) yang telah meninggal dunia terlebih dahulu dari kedua orang tuanya. Adapun almarhumah Elly Ridho semasa hidupnya pernah kawin secara resmi dengan Tuan Itje (yang juga bernama Syamsu) dan dalam perkawinannya tersebut telah dilahirkan dua orang anak yang sah, yaitu: 1. Iming, yang juga bernama Irwan Ridho; dan 2. Ratna Damayanti. Bahwa, Pewaris Nyonya Damita semasa hidupnya pernah membuat Akta Hibah Wasiat tertanggal 29 Maret 2004, Nomor 93 yang dibuat dihadapan Notaris, yang isinya adalah untuk menghibahwasiatkan harta perkawinan (harta
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
67 campur) yang menjadi bagian miliknya yang tidak terpisahkan dengan harta perkawinan (harta campur) milik Tuan Yusak kepada anak-anak yang disebutkan bagiannya masing-masing dalam Akta Hibah Wasiat tersebut. Kemudian Pewaris Nyonya Damita meninggal dunia pada 31 Mei 2004. Setelah kematian Pewaris Nyonya Damita tidak dilakukan Pembagian dan Pemisahan Harta Peninggalan karena segenap ahli waris sepakat untuk tidak diadakan Pembagian dan Pemisahan Harta Peninggalan. Hal ini dikarenakan anak-anak dari Pewaris masih menaruh hormat kepada ayahnya, yaitu Tuan Yusak yang masih hidup pada waktu itu. Kemudian Tuan Yusak membuat Akta Hibah Wasiat tertanggal 16 Maret 2006, Nomor 32 yang dibuat dihadapan Notaris, yang isinya tidak berbeda dengan Akta Hibah Wasiat yang telah dibuat sebelumnya oleh mendiang isterinya, yaitu untuk menghibahwasiatkan harta perkawinan (harta campur) yang menjadi bagian miliknya yang tidak terpisahkan dengan harta perkawinan (harta campur) milik almarhum isterinya kepada anakanak yang disebutkan bagiannya masing-masing dalam Akta Hibah Wasiat tersebut. Setelah Pewaris Tuan Yusak meninggal dunia pada tanggal 17 Juni 2006, maka segera dilakukan Pembagian dan Pemisahan Harta Peninggalan milik Pewaris sesuai dengan apa yang tercantum dalam Akta Hibah Wasiat tersebut kepada segenap Ahli Waris yang berhak, yaitu: 1. Lie Tju Moi, yang juga bernama Elly Ridho; Karena telah meninggal dunia terlebih dahulu, maka bagian hak warisnya digantikan oleh ahli warisnya yang sah dan masih hidup sebagai ahli waris pengganti yang sah, yaitu Irwan Ridho dan Ratna Damayanti. 2. Lie Tjin Seng, yang juga bernama Jhon Ridho; 3. Lie Tjiu Seng, yang juga bernama Drs. Edy Rido; 4. Lie Feng Seng, yang juga bernama Lisaldy Ridho; 5. Lie Mang Seng, yang juga bernama Edward Ridho; 6. Lie Po Seng, yang juga bernama Erwin Ridho; 7. Lie Lang Ing, yang juga bernama Anneke Ridho; 8. Lie Ing Tju, yang juga bernama Nenny Ridho; 9. Lie Tong Seng; 10. Lie Ing Moi.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
68 Setelah Harta Peninggalan tersebut telah habis dibagikan kepada segenap ahli waris yang berhak, maka disinilah timbul persengketaan. Karena ternyata selama almarhumah Elly Ridho masih terikat perkawinan yang sah dengan Tuan Itje, pernah melakukan hidup bersama secara tidak sah dengan Tuan Raden Panji Soedewo yang juga terikat perkawinan dengan orang lain pada saat itu. Kemudian dari hidup bersama secara tidak sah tersebut telah dilahirkan enam orang anak, yaitu: 1. R.A. Rahayu Lestari; 2. R.P. Nugroho Setyo Sembodo; 3. R.A. Dewi Setya Wati; 4. C.Y. Guntur Setya Wibawa; 5. Dewi Setya Astuti; dan 6. Dewi Sekarpeni. Anak-anak hasil hidup bersama tersebut merasa dirugikan bagian hak warisnya sebagai ahli waris pengganti dari almarhumah ibunya (Elly Ridho). Setelah melalui beberapa kali pembicaraan dengan segenap ahli waris tetapi tidak mencapai kesepakatan, maka lima dari enam orang anak hasil hidup bersama tersebut menggugat para ahli waris ke Pengadilan Negeri Makassar dengan Register Perkara Nomor 71/Pdt.G/2008/PN.Mks tertanggal 28 Maret 2008, dengan mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut: a.
Bahwa Lie Tju Moi yang juga bernama Elly Ridho (ibu mereka) semasa hidupnya telah melakukan perkawinan sebanyak dua kali, yang pada perkawinan pertama telah dilahirkan dua orang anak, yaitu Iming (juga bernama Irwan Ridho) dan Ratna Damayanti. Sedangkan pada perkawinan kedua telah dilahirkan enam orang anak, yaitu Para Penggugat beserta saudaranya yang bernama Dewi Sekarpeni;
b.
Bahwa Elly Ridho (salah satu anak Pewaris) telah meninggal dunia terlebih dahulu dari Pewaris, sehingga Para Penggugat beserta tiga saudaranya yang lain, yaitu: Irwan Ridho, Ratna Damayanti dan Dewi Sekarpeni, berhak bertindak sebagai ahli waris pengganti untuk menggantikan kedudukan ibunya yang telah meninggal dunia terlebih dahulu dari Pewaris;
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
c.
69 Bahwa Akta Hibah Wasiat yang telah dibuat oleh Pewaris Nyonya Damita tersebut telah bertentangan dengan Hukum Keperdataan, Perkawinan dan Kewarisan dengan alasan-alasan sebagai berikut: -
Bahwa Akta Hibah Wasiat yang dibuat dihadapan Notaris tersebut dibuat tanpa saksi dan tanpa persetujuan dari Tuan Yusak, sedangkan hartaharta yang disebut dalam Akta Hibah Wasiat tersebut adalah merupakan harta bersama antara Nyonya Damita dengan Tuan Yusak;
-
Bahwa Akta Hibah Wasiat tersebut telah menghilangkan hak-hak kewarisan dari ahli waris yang telah meninggal dunia tanpa dasar hukum, karena ahli waris yang telah meninggal dunia terlebih dahulu, yaitu Elly Ridho mempunyai anak-anak yang menggantikan kedudukannya selaku ahli waris dari Nyonya Damita, yaitu Para Penggugat beserta tiga saudaranya yang lain, yaitu Irwan Ridho, Ratna Damayanti dan Dewi Sekarpeni, selaku ahli waris pengganti Almarhumah Elly Ridho;
d.
Bahwa setelah Nyonya Damita meninggal dunia pada tanggal 31 Mei 2004, Tuan Yusak juga membuat Akta Hibah Wasiat dihadapan Notaris, yang isinya adalah membagi harta bersama dalam perkawinan dengan Nyonya Damita, yang uraiannya sama dengan Akta Hibah Wasiat yang telah dibuat sebelumnya oleh Nyonya Damita;
e.
Bahwa Akta Hibah Wasiat yang dibuat oleh Tuan Yusak tersebut mengandung cacat yuridis karena: -
Sebagai penerima hibah wasiat berdasarkan Akta Hibah Wasiat yang telah dibuat oleh Nyonya Damita, maka Tuan Yusak secara tertib hukum perdata, tidak dapat lagi menghibah wasiatkan harta yang telah dihibahwasiatkan sebelumnya oleh isterinya sendiri yaitu Nyonya Damita, kecuali bagian miliknya Tuan Yusak sendiri, yaitu 2 unit bus penumpang dan 1 unit mobil merk Honda CR-V;
-
Keseluruhan harta milik pribadi atau bagian dari Tuan Yusak berdasarkan Akta Hibah Wasiat yang dibuat oleh Nyonya Damita, yaitu: 2 unit bus penumpang dan 1 unit mobil merk Honda CR-V, dihibahwasiatkan kepada 4 orang anak, yaitu Lisaldy Ridho, John Ridho,
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
70 Anneke Ridho dan Neny Ridho. Hal ini telah melanggar hak-hak ahli waris lainnya, khususnya mengenai Legitieme Portie; -
Begitu pula dengan uang simpanan/tabungan yang dinyatakan sebagai harta yang ada selama perkawinan Tuan Yusak dengan Nyonya Damita, yang merupakan harta warisan untuk keseluruhan ahli warisnya, ternyata dihibahwasiatkan hanya kepada 4 orang anaknya, yaitu: Lisaldy Ridho, John Ridho, Anneke Ridho dan Neny Ridho. Berdasarkan uraian dasar dalil-dalil Para Penggugat tersebut di atas, maka
mereka mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Makassar yang memeriksa perkara ini berkenan memutus yang pada pokoknya sebagai berikut: 1.
Menyatakan Para Penggugat bersama 3 (tiga) saudaranya, yaitu: Dewi Sekarpeni, Irwan Ridho dan Ratna Damayanti selaku ahli waris pengganti dari Almarhumah Nyonya Lie Tju Moi (Elly Ridho) dan 9 (sembilan) anak Pewaris lainnya yang masih hidup adalah ahli waris yang sah dari Nyonya Damita dan Tuan Yusak;
2.
Menyatakan Akta Hibah Wasiat tertanggal 29 Maret 2004, Nomor 93 dan Akta Hibah Wasiat tertangal 16 Maret 2006, Nomor 32, adalah bertentangan dengan hukum dan merugikan Hak Waris Penggugat selaku ahli waris pengganti Nyonya Lie Tju Moi (Elly Ridho) sehingga batal demi hukum;
3.
Membagi harta warisan tersebut kepada para ahli waris menurut bagiannya masing-masing.
Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 71/Pdt.G/2008/PN.Mks. Kemudian Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar yang memeriksa perkara tersebut dalam rapat musyawarah memutuskan pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan Para Penggugat bersama tiga saudaranya, yaitu: Dewi Sekarpeni, Irwan Ridho dan Ratna Damayanti selaku ahli waris pengganti dari Almarhumah Nyonya Lie Tju Moi (Elly Ridho) dan sembilan anak Pewaris lainnya yang masih hidup adalah ahli waris yang sah dari Nyonya Damita dan Tuan Yusak;
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
2.
71 Menyatakan Akta Hibah Wasiat tertanggal 29 Maret 2004, Nomor 93 dan Akta Hibah Wasiat tertangal 16 Maret 2006, Nomor 32, adalah bertentangan dengan hukum dan merugikan Hak Waris Penggugat selaku ahli waris pengganti Nyonya Lie Tju Moi (Elly Ridho) sehingga batal demi hukum;
3.
Membagi harta warisan tersebut kepada para ahli warisnya menurut bagiannya masing-masing. Adapun pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Makassar yang memeriksa dan memutus perkara tersebut adalah sebagai berikut: a.
Mengenai status Para Penggugat dan saudaranya, Dewi Sekarpeni. -
Melihat bukti surat tentang Surat Nikah Gereja Toraja dan bukti surat tentang Kutipan Akta Perkawinan, bahwa benar pada tanggal 07 Juli 1970 di Jemaat Ebenhaezer Masamba, telah menikah RP. Soedewo dengan Elly Ridho dan perkawinannya tersebut telah tercatat di Kantor Pencatatan Sipil Masamba, Kabupaten Luwu Utara;
-
Melihat bukti-bukti surat tentang Kutipan Akta Kelahiran dari Para Penggugat dan saudaranya, Dewi Sekarpeni, bahwa benar mereka adalah anak-anak dari suami istri Raden Panji Soedewo dan Elly Ridho;
-
Melihat bukti-bukti surat tentang Surat Keterangan Ahli Waris, bahwa benar Almarhumah Elly Ridho telah meninggal dunia dengan meninggalkan enam orang anak dari perkawinan mereka, yaitu Para Penggugat dan saudaranya, Dewi Sekarpeni.
b.
Mengenai Akta-Akta Hibah Wasiat yang dibuat oleh Nyonya Damita dan Tuan Yusak. -
Majelis hakim berpendapat bahwa kedua Akta Hibah Wasiat tersebut memuat hibah yang diwasiatkan dan waris yang diwasiatkan. Sehingga Majelis berpendapat bahwa waris yang diwasiatkan oleh Pewaris Nyonya Damita dan Tuan Yusak berupa harta-harta Pewaris yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang belum dibagikan dan belum termasuk dalam pembagian tersebut, akan menjadi harta bersama dan akan dibagi kepada seluruh anak Pewaris yang masih hidup yaitu sembilan orang, adalah telah melanggar bagian mutlak (legitieme portie) dari ahli waris
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
72 pengganti Almarhumah Elly Ridho, yaitu: Para Penggugat beserta tiga saudaranya, Irwan Ridho, Ratna Damayanti dan Dewi Sekarpeni; -
Menimbang dari ketentuan Pasal 913 KUH Perdata tentang bagian mutlak atau legitieme portie, maka kedua Akta Hibah Wasiat tersebut bertentangan dengan hukum dan merugikan hak waris Para Penggugat selaku ahli waris pengganti Almarhumah Elly Ridho dan oleh karenanya kedua Akta Hibah Wasiat tersebut harus dinyatakan batal demi hukum.
Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 392/Pdt/2008/PT.MKS. Karena merasa tidak puas dengan Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 71/Pdt.G/2008/PN.Mks tersebut di atas, maka Para Tergugat, sekarang Para Pembanding, melakukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 392/PDT/2008/PT.MKS terhadap Para Penggugat, sekarang Para Terbanding. Setelah majelis hakim pada Pengadilan Tinggi Makassar memeriksa berkas-berkas yang masuk, maka segera mengadili dengan putusan, yaitu:
“Membatalkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Makassar
Nomor
71/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Oktober 2008 yang dimohonkan banding tersebut.” Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan pertimbangan dan kesimpulan dari Majelis Hakim Tingkat Pertama) dengan alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a.
Mengenai status Para Penggugat sekarang Terbanding dengan saudaranya, Dewi Sekarpeni. -
Bahwa berdasarkan bukti-bukti dan keterangan saksi, ternyata bahwa Almarhumah Lie Tjui Moi juga bernama Elly Ridho telah menikah secara sah dengan Tuan Syamsu pada tahun 1956. Dalam perkawinan tersebut telah dilahirkan dua orang anak sah, yaitu Irwan Ridho dan Ratna Damayanti;
-
Bahwa perkawinan tersebut tidak pernah putus karena perceraian baik secara adat maupun melalui putusan pengadilan hingga meninggalnya Elly Ridho pada tahun 1987;
-
Bahwa selama masih terikat perkawinan yang sah dengan suaminya, Tuan Syamsu, Elly Ridho melakukan hidup bersama dengan Raden
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
73 Pandji Soedewo yang pada saat itu juga sedang terikat perkawinan yang sah dengan orang lain. Dalam hidup bersama tersebut telah dilahirkan enam orang anak, yaitu: R.A. Rahayu Lestari, R.P. Nugroho Setyo Sembodo, R.A. Dewi Setya Wati, C.Y. Guntur Setya Wibawa, Dewi Setya Astuti dan Dewi Sekarpeni; -
Bahwa berdasarkan bukti Surat Nikah Gereja Toraja dan Kutipan Akta Perkawinan antara Elly Ridho dengan Raden Pandji Soedewo yang dikeluarkan pada tahun 2008 mengandung kejanggalan, sebab surat-surat tersebut diterbitkan jauh setelah R.P. Soedewo dan Elly Ridho meninggal dunia masing-masing berturut-turut pada tahun 1984 dan tahun 1987;
-
Bahwa Akte-akte Kelahiran dari Para Penggugat sekarang Para Terbanding dan saudaranya Dewi Sekarpeni juga mengandung kejanggalan bahkan diterbitkan dengan cara atau prosedur yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Contohnya adalah Akte-akte kelahiran tersebut diterbitkan di Maros, Sulawesi Selatan, padahal kelahiran mereka di Jakarta dan Masamba, Palopo. Selain itu penerbitannya tanpa didasarkan atas penetapan Pengadilan, sehingga tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan57 ;
-
Bahwa dalam Akte-akte Kelahiran tersebut ternyata tidak ada penyebutan kata-kata “anak dari pasangan suami istri dari Tuan Raden Panji Soedewo dengan Nyonya Elly Ridho” sebagaimana yang diuraikan dalam pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar Nomor 71/Pdt.G/2008/PN.Mks;
-
Bahwa secara logika hukum sebenarnya tidak mungkin dapat dilangsungkan perkawinan antara Elly Ridho dengan Pandji Soedewo, sebab perkawinan antara Elly Ridho dengan suaminya yang bernama
57
Pasal 55 UU Perkawinan: (1) Asal-usul seorang anak hanya dapat dibuktikan dengan akta kelahiran yang otentik, yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang. (2) Bila akta kelahiran tersebut dalam ayat (1) pasal ini tidak ada, maka Pengadilan dapat mengeluarkan penetapan tentang asal usul seorang anak setelah diadakan pemeriksaan yang teliti berdasarkan bukti-bukti yang memenuhi syarat. (3) Atas dasar ketentuan Pengadilan tersebut ayat (2) pasal ini maka instansi pencatat kelahiran yang ada dalam daerah hukum Pengadilan yang bersangkutan mengeluarkan akta kelahiran bagi anak yang bersangkutan.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
74 Syamsu tidak pernah mengalami perceraian sampai akhir hayatnya Elly Ridho. Sehubungan dengan ini dapat diangkat ketentuan Pasal 27 KUH Perdata yang menentukan bahwa “dalam waktu yang sama seorang laki hanya diperbolehkan mempunyai satu orang perempuan sebagai istrinya, seorang perempuan hanya satu orang laki sebagai suaminya.” Berhubungan dengan Pasal 9 UU Perkawinan yang menentukan bahwa “seorang yang masih terikat tali perkawinan dengan orang lain tidak dapat kawin lagi, kecuali dalam hal yang tersebut pada Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 4 undang-undang ini” ; -
Bahwa berdasarkan bukti Surat Nikah Gereja Toraja dan Kutipan Akta Perkawinan antara Elly Ridho dengan Raden Panji Soedewo pada tahun 2008, dengan demikian sejak semula tidak sah dan diterbitkan secara berlawanan dengan hukum, begitu juga dengan hubungan hidup bersama antara Elly Ridho dengan R.P. Soedewo sejak semula hingga akhir hayatnya tidak berdasarkan ikatan perkawinan yang sah dan berlawanan dengan hukum. Konsekuensinya adalah bahwa anak-anak yang lahir dari hubungan tidak sah dan berlawanan dengan hukum dalam kasus ini adalah Para Penggugat sekarang Para Terbanding beserta saudaranya, Dewi Sekarpeni, dengan sendirinya berkedudukan sebagai anak-anak luar kawin yang tidak sah;
-
Bahwa dari uraian alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas jelaslah bahwa Para Penggugat sekarang Para Terbanding beserta saudaranya, Dewi Sekarpeni, tidak dapat berstatus sebagai ahli waris pengganti dari almarhumah Elly Ridho dan dengan demikian berarti pula bahwa mereka itu tidak dapat ikut mewarisi harta peninggalan dari mendiang Nyonya Damita dan Tuan Yusak.
b.
Mengenai Akta-Akta Hibah Wasiat yang dibuat oleh Nyonya Damita dan Tuan Yusak. -
Bahwa Akta Hibah Wasiat tanggal 29 Maret 2004, Nomor 93 yang dibuat oleh Nyonya Damita dan Akta Hibah Wasiat tanggal 16 Maret 2006, Nomor 32 yang dibuat oleh Tuan Yusak, pada hakikatnya berisikan pembagian oleh Nyonya Damita dan Tuan Yusak atas seluruh
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
75 harta kekayaan milik bersamanya yang diberikan kepada semua ahli warisnya tanpa kecuali tetapi dengan porsi masing-masing yang telah ditentukan oleh kedua mendiang dan supaya dilaksanakan seperti yang telah ditentukan tersebut pada waktunya; -
Bahwa Akta Hibah Wasiat yang dibuat oleh Nyonya damita pada pokoknya telah disetujui oleh Tuan Yusak, sebagaimana ternyata dari ditunjuknya Tuan Yusak sebagai pelaksana Akta Hibah Wasiat tersebut, dan selanjutnya disusul dengan adanya Akta Hibah Wasiat yang dibuat oleh Tuan Yusak yang maknanya sama dengan Akta Hibah Wasiat yang telah dibuat oleh Nyonya Damita. Jadi, dengan demikian tidak ada persoalan yang bersangkutan dengan harta gono-gini antara Nyonya Damita dengan Tuan Yusak;
-
Bahwa porsi atau bagian masing-masing ahli waris yang ditentukan dalam akta-akta hibah wasiat tersebut memang tidak sama, namun demikianlah wujud kemauan terakhir dari Pewaris yang sudah tentu paham sesuai rasa keadilannya untuk menentukan berapa selayaknya bahagian yang diterima oleh masing-masing ahli waris. Jadi Akta-akta Hibah Wasiat tersebut justru memperjelas hak-hak para ahli waris dan bukan menghilangkannya;
-
Bahwa subtansi kedua Akta Hibah Wasiat tersebut adalah untuk membagi boedel sebagai satu kesatuan yang utuh menyeluruh dan tuntas kepada segenap ahli waris dan bukan menjadikan boedel dimaksud terbagi dalam golongan harta kekayaan sebagai hibah yang diwasiatkan dan golongan harta kekayaan sebagai warisan yang diwasiatkan, seperti yang ditafsirkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama dalam putusannya aquo;
-
Apabila semuanya itu lalu dikaitkan dengan konklusi yang telah diperoleh bahwa Para Penggugat sekarang Para Terbanding beserta saudaranya Dewi Sekarpeni tidak berhak mewaris, maka disini sama sekali tidak nampak adanya persoalan Legitieme Portie;
-
Bahwa ditinjau dari prosedur pembuatannya, kedua Akta Hibah Wasiat tersebut telah dibuat sesuai dan tidak bertentangan dengan ketentuan-
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
76 ketentuan hukum yang berlaku antara lain ketentuan-ketentuan tentang surat wasiat, tentang hibah, tentang pewarisan dan ketentuan hukum lain yang bersangkutan. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2007 K/Pdt/2009. Selanjutnya Para Terbanding, sekarang Para Pemohon Kasasi, melakukan upaya hukum kasasi terhadap Para Pembanding, sekarang Para Termohon Kasasi. Pada Putusan Kasasi Nomor 2007 K/Pdt/2009 ini mengabulkan permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 392/PDT/2008/PT.MKS tertanggal 5 Februari 2009, yang membatalkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Makassar
Nomor
71/Pdt.G/2008/PN.Mks tertanggal 14 Oktober 2008. Sehingga Pemohon Kasasi/ Terbanding/ Penggugat dinyatakan sebagai ahli waris pengganti dari almarhumah Lie Tju Moi (Elly Ridho) untuk menggantikan kedudukan ibunya terhadap Harta Peninggalan Pewaris dengan alasan-alasan sebagai berikut: -
Bahwa Pengadilan Tinggi Makassar telah salah menerapkan hukum;
-
Bahwa kedudukan Para Pemohon Kasasi sebagai ahli waris dari Lie Tju Moi alias Elly Ridho adalah kedudukan yang melekat sesuai dengan Pasal 43 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974, karena Elly Ridho adalah ibu kandung para Pemohon Kasasi;
-
Bahwa perkawinan Elly Ridho dengan Raden Panji Soedewo telah diakui oleh para keluarga dalam kehidupan sehari-hari;
-.
Bahwa sebuah perkawinan yang telah berjalan puluhan tahun dan mendapatkan enam orang anak tanpa ada reaksi dari keluarga, sesuai dengan kondisi dan tradisi di tanah air tidak dapat ditiadakan begitu saja, sedang kekurangan-kekurangan bukti administrasi sudah menjadi kebiasaan di masyarakat tradisional/pedesaan yang kurang mendapat perhatian di tanah air;
Bahwa oleh karena itu Putusan Pengadilan Tinggi Makassar harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara ini dengan pertimbangan sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
-
77 Menimbang, bahwa pertimbangan Pengadilan Negeri telah benar dan tepat sehingga oleh karenanya diambil alih oleh Mahkamah Agung sebagai pertimbangan sendiri;
-
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, dengan tidak perlu mempertimbangkan
alasan-alasan
kasasi
lainnya,
menurut
pendapat
Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 392/PDT/2008/PT.MKS tertanggal 5 Februari 2009, yang
membatalkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Makassar
Nomor
71/Pdt.G/2008/PN.Mks tertanggal 14 Oktober 2008 serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini; -
Menimbang, bahwa oleh karena para Termohon Kasasi berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan;
3.2 Analisa Kasus Dari uraian kasus di atas, penulis melihat ada dua pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu: a. Mengenai kedudukan anak zinah dalam hukum waris menurut KUH Perdata. Sebelum membahas kedudukan anak zinah dalam hukum waris menurut KUH Perdata, terlebih dahulu membahas kedudukan anak zinah dalam Hukum Keluarga menurut KUH Perdata. Hal ini dikarenakan hukum waris sangat erat hubungannya dengan hukum keluarga. Hukum membedakan antara keturunan yang sah dan keturunan yang tidak sah. Menurut J. Satrio, keturunan yang sah didasarkan atas adanya perkawinan yang sah, dalam arti bahwa yang satu adalah keturunan yang lain berdasarkan kelahiran dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah. Sedangkan keturunan yang tidak sah adalah keturunan yang tidak didasarkan atas suatu perkawinan
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
78 yang sah.58 Hal ini dapat dilihat dari ketentuan Pasal 250 KUH Perdata menentukan bahwa tiap-tiap anak yang dilahirkan atau ditumbuhkan sepanjang perkawinan, memperoleh si suami sebagai bapaknya. Bahwa dari rumusan pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa anak itu harus dilahirkan atau ditumbuhkan atau dibenihkan sepanjang perkawinan. Tetapi tidak juga diisyaratkan bahwa anak tersebut harus lahir sepanjang perkawinan, karena bisa saja anak itu lahir diluar perkawinan, misalnya perkawinan orang tuanya putus baik karena cerai mati maupun karena cerai hidup. Hal yang terpenting adalah mengenai kapan anak itu dibenihkan. Maka pengertian antara “anak yang lahir diluar perkawinan” dengan “anak luar kawin” sangat berbeda dan sudah dibahas pada bab sebelumnya. Anak yang tidak sah dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu anak zinah, anak sumbang dan anak luar kawin. Ketiga kelompok itu sering juga dipakai istilah anak luar kawin dalam arti luas, sedangkan anak luar kawin dalam arti sempit yaitu anak luar kawin selain anak zinah dan anak sumbang. Namun penyebutan untuk anak luar kawin dalam arti sempit, undang-undang hanya menyebutnya dengan “anak luar kawin” saja. Jadi, pada saat pembahasan selanjutnya menggunakan istilah anak luar kawin untuk anak luar kawin dalam arti sempit tersebut. Penyebutan demikian adalah sebagaimana penyebutan yang diberikan oleh pembuat undang-undang dalam Pasal 280 juncto Pasal 283 KUH Perdata. Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa pembagian anak tidak sah menjadi tiga kelompok itu, dikarenakan pembuat undang-undang itu sendiri ingin memberikan akibat hukum masing-masing terhadap tiga kelompok anak tidak sah tersebut. Misalnya, dalam ketentuan Pasal 280 KUH Perdata menentukan bahwa dengan pengakuan yang dilakukan terhadap seorang anak luar kawin, timbullah hubungan perdata antara si anak dan bapak atau ibunya. Sedangkan bagi anak zinah dan anak sumbang, oleh undang-undang melarang untuk mengakui anak tersebut, demikian isi ketentuan dalam Pasal
58
J. Satrio, op.cit., hlm. 5.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
79 283 KUH Perdata59. Tetapi khusus anak sumbang diberikan pengecualian dalam Pasal 273 KUH Perdata, apabila ayah dan ibunya mendapat dispensasi dari Presiden untuk kawin, maka si anak dapat disahkan dengan pengakuan di dalam akta perkawinan itu sendiri. Pembedaan itu tidak hanya sampai disana saja, melainkan dalam hukum waris menurut KUH Perdata juga dibedakan. Hal ini dapat dilihat dari ketentuan Pasal 867 KUH Perdata yang sangat jelas menentukan bahwa ketentuanketentuan tentang pewarisan dalam hal adanya anak-anak luar kawin tidak berlaku bagi anak zinah dan anak sumbang. Oleh undang-undang hanya memberikan kepada mereka hanya nafkah seperlunya. Adapun pengaturan mengenai nafkah itu diatur dalam Pasal 868 KUH Perdata yang menentukan bahwa “nafkah itu diatur selaras dengan kemampuan bapak atau ibunya dan berhubung dengan jumlah dan keadaan para waris yang sah”. Selanjutnya Pasal 869 KUH Perdata menentukan bahwa
apabila bapak atau ibunya sewaktu hidupnya telah mengadakan jaminan nafkah seperlunya guna anak yang dibenihkan dalam zinah atau dalam sumbang, maka anak itu tak mempunyai tuntutan lagi terhadap warisan bapak atau ibunya.
Bila melihat dari sisi hukum waris menurut KUH Perdata, pada asasnya seseorang dapat mewaris apabila ia memiliki hubungan hukum dengan Pewaris. Sedangkan bagi anak tidak sah dalam hal ini berdasarkan Pasal 280 KUH Perdata, bahwa hubungan hukum itu lahir atau timbul oleh karena pengakuan. Tetapi dengan adanya ketentuan dalam Pasal 283 KUH Perdata tersebut yang melarang untuk mengakui anak zinah dan anak sumbang maka hubungan hukum itu tidak pernah akan lahir atau timbul sampai kapanpun. Sehingga anak zinah maupun anak sumbang karena tidak memiliki hubungan hukum dengan orang tuanya, maka mereka tidak berhak untuk 59
Pasal 283 KUH Perdata : Sekalian anak yang dibenihkan dalam zinah ataupun dalam sumbang, sekali-kali tak boleh diakui, kecuali terhadap yang terakhir ini apa yang ditentukan dalam pasal 273.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
80 mewaris. Cara satu-satunya bagi anak zinah untuk dapat mewaris adalah melalui surat wasiat. Adapun dalam Pasal 908 KUH Perdata menentukan bahwa: Apabila bapak dan ibu sewaktu meninggal, meninggalkan anak-anak yang sah lagi pun anak-anak luar kawin namun dengan sah telah diakui, maka mereka terakhir tak diperbolehkan menikmati warisan yang lebih daripada yang diberikan kepada mereka menurut bab ke dua belas dari Kitab ini.
Berdasarkan ketentuan itu hanya berlaku bagi anak luar kawin yang telah diakui sah, sedangkan bagi anak zinah tidak berlaku pembatasan tersebut karena mereka dianggap tidak memiliki hubungan hukum dengan pewaris, atau dengan kata lain mereka dianggap sebagai pihak ketiga. Ketentuan ini tentu menjadi kesempatan satu-satunya bagi anak zinah untuk dapat mewaris berdasarkan wasiat. Meskipun ada ketentuan dalam Pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan bahwa anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya, dan telah diubah maknanya oleh Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia tertanggal 13-02-2012 (tiga belas Februari dua ribu dua belas) Nomor 46/PUU-VIII/2010 dengan bunyi kutipan sebagai berikut:
Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019) yang menyatakan, “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya”, tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang dimaknai menghilangkan hubungan perdata dengan laki-laki yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum ternyata mempunyai hubungan darah sebagai ayahnya, sehingga ayat tersebut harus dibaca, “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah, termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayahnya”
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
81 Menurut penulis, memang pada pasal tersebut menentukan bahwa anak yang lahir diluar perkawinan mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya, namun disini ada ketidakjelasan mengenai siapa-siapa saja yang dimaksudkan sebagai “anak yang lahir diluar perkawinan” dalam Pasal 43 ayat (1) tersebut. Karena menurut KUH Perdata, anak yang lahir diluar perkawinan adalah anak luar kawin dalam arti sempit tidak termasuk anak zinah dan anak sumbang. Rupanya Pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan hendak mengadopsi paham yang dianut di Negeri Belanda, dimana semua anak luar kawin secara langsung memiliki hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibunya. Jadi, semua anak luar kawin dianggap anak sah dari ibunya. Menurut J. Satrio, ketentuan dalam Pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan adalah sesuatu yang sangat patut, logis, dan sesuai dengan kenyataan hidup yang ada.60 Namun, sekali lagi penulis tegaskan bahwa kedudukan anak yang diatur dalam UU Perkawinan belum dapat diberlakukan secara efektif karena belum diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, maka kedudukan anak yang diatur di dalam KUH Perdata masih diberlakukan, demikian sesuai dengan Surat Mahkamah Agung Nomor MA/Pemb/0807/75 tanggal 20 Agustus 1975. Andaikata pasal tersebut diperuntukkan juga bagi anak zinah dan anak sumbang, tidak serta merta mereka berhak untuk menjadi ahli waris ataupun ahli waris pengganti dari orang tuanya, karena adanya ketentuan dalam Pasal 867 KUH Perdata yang tidak memberlakukan ketentuan-ketentuan tentang pewarisan dalam hal adanya anak-anak luar kawin terhadap anak zinah dan anak sumbang. Dari ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal tersebut, sudah sangat jelas bahwa pembuat undang-undang sangat membatasi hak-hak dari anak zinah dan anak sumbang tersebut. Menurut penulis, hal ini dilakukan oleh pembuat undangundang untuk menghukum perbuatan zinah ataupun perkawinan sumbang tersebut. Selain untuk menjaga ketertiban umum dan kesusilaan dalam masyarakat, juga untuk tertib administrasi pencatatan kependudukan dan perkawinan. Semuanya itu untuk memberikan tanggung jawab moral dalam kehidupan bermasyarakat. 60
J. Satrio, op.cit., hlm. 155-157.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
82 b. Mengenai Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009 menurut hukum waris dalam KUH Perdata. Putusan Mahkamah Agung yang membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 392/PDT/2008/PT.MKS adalah merupakan kekeliruan yang sangat mendasar. Kekeliruan itu dapat dilihat sebagai berikut: i.
Bahwa kedudukan Para Pemohon Kasasi sebagai ahli waris dari Lie Tju Moi alias Elly Ridho adalah kedudukan yang melekat sesuai dengan Pasal 43 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974, karena Elly Ridho adalah ibu kandung para Pemohon Kasasi. Disini sangat jelas kekeliruan Hakim Agung yang memeriksa dan
mengadili perkara ini. Memang benar, bahwa Pasal 43 ayat (1) menentukan bahwa anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa pasal tersebut masih sangat gantung. Dikatakan gantung karena tidak diberikan penjelasan lebih lanjut mengenai siapa yang dimaksud dengan “anak yang dilahirkan diluar perkawinan” tersebut. Pasal tersebut masih bergantung pada peraturan pemerintah sebagaimana yang diamanahkan dalam Pasal 43 ayat (2) yang menentukan bahwa kedudukan anak tersebut pada ayat (1) di atas selanjutnya akan diatur dalam Peraturan Pemerintah. Peraturan pemerintah yang dimaksud adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. PP 9 Tahun 1975 tersebut hanya mengatur lebih lanjut mengenai: pencatatan perkawinan, tata cara perkawinan, akta perkawinan, tata cara perceraian, pembatalan perkawinan, waktu tunggu, beristri lebih dari satu orang, dan ketentuan pidana. PP 9 Tahun 1975 tersebut tidak mengatur lebih lanjut mengenai kedudukan anak sebagaimana yang diamanahkan dalam Pasal 43 ayat (2) UU Perkawinan. Sehingga berdasarkan ketentuan penutup Pasal 47 PP 9 Tahun 1975 juncto Pasal 66 UU Perkawinan, bahwa semua ketentuan tentang perkawinan sejauh sudah diatur dalam PP 9 Tahun 1975 dan UU Perkawinan dinyatakan tidak berlaku lagi, maka secara a contrario segala hal yang belum diatur dalam PP 9 Tahun 1975 dan UU Perkawinan dinyatakan masih berlaku. Sehingga Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (untuk selanjutnya disebut KUH
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
83 Perdata) tentang Kedudukan Anak masih tetap berlaku. Maka berdasarkan Pasal 47 PP 9 Tahun 1975 juncto Pasal 66 UU Perkawinan tersebut, segala sesuatu yang belum diatur masih berlaku, maka ketentuan mengenai kedudukan anak yang belum diatur di dalam PP 9 Tahun 1975 masih merujuk pada ketentuan yang lama yaitu KUH Perdata. Berdasarkan uraian sebelumnya mengenai Pasal 280 juncto Pasal 283 KUH Perdata ini, maka sudah sangat jelas anak tidak sah dibagi dalam tiga kelompok, yaitu anak zinah, anak sumbang dan anak luar kawin. Ketiga kelompok anak tidak sah tersebut dikenal dengan istilah anak luar kawin dalam arti luas, sedangkan anak luar kawin dalam arti sempit, yaitu anak luar kawin selain anak zinah dan anak sumbang. Apabila dikaitkan dengan Pasal 867 KUH Perdata yang menentukan bahwa ketentuan-ketentuan tentang pewarisan dalam hal adanya anak-anak luar kawin tidak berlaku bagi anak yang dibenihkan dalam zinah atau dalam sumbang. Mereka hanya berhak untuk nafkah seperlunya. Andaikata Para Pemohon Kasasi adalah anak luar kawin dalam arti sempit dalam hal ini anak luar kawin yang diakui sah oleh ayah dan/atau ibunya, maka ia berhak untuk mewaris dari orang yang mengakuinya tersebut. Tapi melihat dalam kasus pewarisan ini adalah bukan dari ibunya melainkan dari keluarga ibunya yaitu kakek dan nenek, yang artinya mereka akan mewaris berdasarkan pergantian tempat (bij plaatvervulling), maka sudah pasti Para Pemohon Kasasi tetap tidak berhak untuk mewaris. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 842 KUH Perdata menentukan bahwa pergantian dalam garis lurus ke bawah yang sah, berlangsung terus dengan tiada akhirnya. Dari ketentuan Pasal 842 KUH Perdata tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang berhak untuk menggantikan tempat dalam pewarisan hanyalah keturunan yang sah dari orang yang digantikan. Dalam kasus ini, Para Pemohon Kasasi beserta saudaranya, Dewi Sekarpeni bukan keturunan yang sah dari Elly Ridho sehingga mereka tidak berhak untuk bertindak selaku ahli waris pengganti dari Elly Ridho terhadap Pewaris Nyonya Damita dan Tuan Yusak. Maka, dengan yakin penulis menyimpulkan bahwa pertimbangan Mahkamah Agung yang menyatakan kedudukan Para Pemohon Kasasi (anak zinah) sebagai ahli waris dari Lie Tju Moi juga bernama Elly Ridho adalah kedudukan yang melekat sesuai dengan Pasal 43 ayat (1) UU Perkawinan, karena
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
84 Elly Ridho adalah ibu kandung Para Pemohon Kasasi, adalah kekeliruan yang sangat mendasar. ii. Bahwa perkawinan Elly Ridho dengan Raden Panji Soedewo telah diakui oleh para Keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara mengenai perkawinan yang sah, maka kita harus kembali lagi melihat syarat sahnya suatu perkawinan. Berdasarkan ketentuan Pasal 26 KUH Perdata menentukan bahwa undang-undang memandang soal perkawinan hanya dalam hubungan-hubungan perdata. Dengan perkataan lain, bahwa perkawinan menjadi sah apabila diakui sah oleh undang-undang atau dilangsungkan menurut ketentuan undang-undang. Sehingga perkawinan itu sah apabila diakui atau sudah sesuai dengan ketentuan undang-undang, bukan karena diakui atau disahkan oleh para keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Seharusnya Hakim Agung lebih berhati-hati lagi, karena sudah jelas dalam Pasal 27 KUH Perdata juncto Pasal 3 UU Perkawinan yang pada intinya adalah hanya memperbolehkan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri, dan seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami. Pada pasal tersebut terkandung suatu asas penting dalam suatu perkawinan yaitu asas monogami. Mengenai perkawinan ini dipandang sakral, sehingga terdapat pula pengaturannya di dalam Kitab UndangUndang Hukum Pidana (untuk selanjutnya disebut juga KUHP), yaitu dalam Bab XIII tentang Kejahatan Terhadap Asal-usul dan Perkawinan. Pasal 279 KUHP menentukan bahwa:
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun: 1. barangsiapa mengadakan perkawinan padahal mengetahui bahwa perkawinan atau perkawinan-perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu; 2. barangsiapa mengadakan perkawinan padahal mengetahui bahwa perkawinan atau perkawinan-perkawinan pihak lain menjadi pengahalang untuk itu. (2) Jika yang melakukan perbuatan berdasarkan ayat 1 butir 1 menyembunyikan kepada pihak lain bahwa perkawinan yang telah ada menjadi pengahalang yang sah untuk itu diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
85 Begitu pula mengenai pengaturan dalam Pasal 280 KUHP bahwa “barangsiapa mengadakan perkawinan, padahal sengaja tidak memberitahu kepada pihak lain bahwa ada penghalang yang sah, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun, apabila dikemudian berdasarkan penghalang tersebut, perkawinan lalu dinyatakan tidak sah.” Dari ketentuan Pasal 279 dan Pasal 280 KUHP, maka nampak jelaslah disini maksud dari pembuat undang-undang yaitu untuk membuat suatu lembaga perkawinan itu harus dianggap sakral. iii.. Bahwa sebuah perkawinan yang telah berjalan puluhan tahun dan mendapatkan enam orang anak tanpa ada reaksi dari keluarga, sesuai dengan kondisi dan tradisi di tanah air tidak dapat ditiadakan begitu saja, sedang kekurangan-kekurangan bukti administrasi sudah menjadi kebiasaan di masyarakat tradisional/pedesaan yang kurang mendapat perhatian di tanah air. Pertimbangan
yang
terakhir
ini
bukan
merupakan
pertimbangan
berdasarkan asas kepastian hukum, melainkan Mahkamah Agung memutuskan berdasarkan asas keadilan hukum. Ketika seorang hakim memutus berdasarkan asas kepastian hukum, maka ia akan jauh dari asas keadilan hukum. Begitu pula sebaliknya, ketika seorang hakim memutus berdasarkan asas keadilan hukum, maka ia akan jauh dari asas kepastian hukum. Disini terdapat penemuan hukum yang dilakukan oleh Mahkamah Agung. Menurut teori penemuan hukum, ada suatu pandangan baru bagi hakim dalam melakukan penemuan hukum, yaitu: bahwa hakim bukan corong undang-undang; hakim dalam memutus perkara dibimbing oleh pandangan-pandangan dan pikiran sendiri; hakim memutus perkara menurut apresiasi sendiri; hakim menjalankan fungsi mandiri; hukum tidak lengkap; pelaksanaan undang-undang oleh hakim bukan semata-mata persoalan logika (silogisme) akan tetapi pemberian bentuk peristiwa kepada asasasas hukum materiil berdasarkan pengalaman empiris. Adapun alasan-alasan penganut pandangan baru ini adalah: undang-undang tidak lengkap; undangundang hanya merupakan satu tahap dalam proses pembentukan hukum; hakim terpaksa mencari kelengkapannya dalam praktek hukum (empiris).
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
86 Karena pertimbangan yang terakhir ini seolah-olah untuk memaafkan dan mencari suatu pengalaman atau praktek hukum (empiris) dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Namun, dalam kasus ini perkawinan antara Elly Ridho dengan Raden Pandji Soedewo yang tidak dicatatkan atau bahkan dicatatkan kemudian oleh anak-anak zinah hasil hidup bersama mereka (Para Pemohon Kasasi beserta saudaranya, Dewi Sekarpeni) setelah Elly Ridho dan Raden Pandji Soedewo telah meninggal dunia, tetap tidak boleh dianggap sebagai suatu perkawinan yang sah, karena Elly Ridho masih terikat perkawinan yang sah sampai akhir hayatnya dengan suaminya, yaitu Syamsu. Bukti administrasi, dalam hal ini adalah pencatatan perkawinan ke Kantor Catatan Sipil tidak bisa ditiadakan begitu saja, karena pencatatan perkawinan bertujuan untuk: -
tertib administrasi perkawinan;
-
memberikan perlindungan terhadap status perkawinan;
-
memberikan kepastian dan perlindungan terhadap status hukum suami, istri maupun anak;
-
memberikan jaminan dan perlindungan terhadap hak-hak tertentu yang timbul karena perkawinan seperti hak waris, hak untuk memperoleh akta kelahiran, kartu keluarga, kartu tanda penduduk.
Seharusnya menjadi perhatian Majelis Hakim dan Mahkamah Agung adalah mengapa pada perkawinan Elly Ridho dengan suaminya yang sah, Syamsu ada terdapat Akta Perkawinan yang sah, sedangkan “perkawinan” antara Elly Ridho dengan Raden Pandji Soedewo baru ada pencatatan kemudian setelah mereka meninggal dunia, yang dicatatkan oleh Para Pemohon Kasasi ? Jawabannya adalah bahwa “perkawinan” Elly Ridho dengan Raden Pandji Soedewo tidak dicatatkan bukan karena mereka tidak mengerti bahwa harus dicatatkan, melainkan “perkawinan” tersebut tidak dapat dicatatkan karena Elly Ridho masih terikat perkawinan yang sah dengan suaminya, yaitu Syamsu. Sehingga perkawinan antara Elly Ridho dan Raden Panji Soedewo tidak bisa dilangsungkan apalagi dicatatkan ke Kantor Catatan Sipil, karena terhalang oleh Syamsu. Jadi, pertimbangan Mahkamah Agung yang menyatakan bahwa “kekurangan bukti administrasi sudah menjadi kebiasaan di masyarakat
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
87 tradisional/pedesaan yang kurang mendapat perhatian di tanah air” adalah salah. Namun, sekali lagi penulis tegaskan bahwa sesuatu yang dianggap adil oleh seseorang belum tentu adil bagi orang lain. Oleh karena itu, penulis sangat menyayangkan pertimbangan Mahkamah Agung yang telah melakukan kekeliruan yang sangat mendasar seperti tersebut di atas sehingga dapat mengacaukan ketertiban umum dalam kehidupan masyarakat karena putusan ini dapat berdampak luas bagi masyarakat banyak serta menghilangkan asas kemanfaatan hukum bagi masyarakat.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
BAB 4 PENUTUP
4.1 Simpulan Setelah penulis membahas dan menganalisa Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009 tentang permasalahan pewarisan bagi anak zinah dalam hukum waris menurut KUH Perdata, maka penulis membuat simpulan sebagai berikut: 1.
Bahwa kedudukan anak zinah dalam Hukum Waris menurut KUH Perdata sangat terbatas. Hal ini nampak di dalam ketentuan Pasal 867 KUH Perdata bahwa ketentuan-ketentuan tentang pewarisan dalam hal adanya anakanak luar kawin, tidak berlaku bagi anak yang dibenihkan dalam zinah atau dalam sumbang. Undang-undang memberikan kepada mereka hanya nafkah seperlunya. Dimana nafkah itu diatur selaras dengan kemampuan bapak atau ibunya dan berhubung dengan jumlah dan keadaan para waris yang sah. Apabila bapak atau ibunya sewaktu hidupnya telah mengadakan jaminan nafkah seperlunya guna anak yang dibenihkan dalam zinah atau dalam sumbang tadi, maka anak itu tak mempunyai tuntutan lagi terhadap warisan bapak atau ibunya. Hal ini dikarenakan pada asasnya dalam hukum waris menurut KUH Perdata, bahwa seseorang berhak untuk mewaris jika memiliki hubungan hukum dengan si Pewaris. Bagi anak luar kawin, hubungan hukum itu sendiri timbul berdasarkan pengakuan sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 280 KUH Perdata. Sedangkan berdasarkan Pasal 283 KUH Perdata melarang untuk mengakui anak yang dibenihkan dalam zinah maupun dalam sumbang. Selanjutnya
88 Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
89 mengenai pergantian tempat dalam Hukum Waris menurut KUH Perdata berdasarkan ketentuan Pasal 842 KUH Perdata yang menentukan bahwa pergantian dalam garis lurus ke bawah yang sah, berlangsung terus dengan tiada akhirnya. Artinya bahwa untuk dapat menjadi ahli waris pengganti, orang yang menggantikan tersebut haruslah keturunan yang sah dari yang digantikan kedudukannya. Sehingga anak luar kawin yang telah diakui dengan sah tidak dapat menggantikan kedudukan dari orang tua yang mengakuinya apalagi anak zinah yang tidak bisa diakui. Karena anak zinah tidak dapat mewaris dari orang tuanya berdasarkan Pasal 867 juncto Pasal 842 KUH Perdata, apalagi menjadi ahli waris pengganti untuk menggantikan kedudukan orang tuanya yang telah meninggal terlebih dahulu dari Pewaris (kakek dan nenek dari anak-anak zinah tersebut). Dengan demikian semakin sempit ruang gerak anak-anak zinah tersebut dalam hukum waris menurut KUH Perdata. Adapun kedudukan anak dalam KUH Perdata dibedakan menjadi anak sah dan anak tidak sah. Anak sah adalah anak yang dilahirkan atau dibenihkan di dalam perkawinan yang sah. Sedangkan anak yang tidak sah adalah anak yang tidak didasarkan atas perkawinan yang sah. Anak tidak sah sendiri dibagi dalam tiga kelompok yaitu anak zinah, anak sumbang dan anak luar kawin. Ketiga kelompok tersebut sering juga disebut dengan istilah anak luar kawin dalam arti luas. Sedangkan anak luar kawin dalam arti sempit adalah anak luar kawin selain anak zinah dan anak sumbang. Untuk anak luar kawin dalam arti sempit ini lebih sering disebut sebagai anak luar kawin. Tujuan pembentuk undang-undang membaginya dalam tiga kelompok adalah untuk memberikan akibat hukum yang berbeda-beda bagi masing-masing anak tidak sah tersebut.
2.
Bahwa Mahkamah Agung telah keliru dalam memutus perkara tersebut. Penulis menemukan dua kekeliruan yang sangat mendasar yang dilakukan oleh Mahkamah Agung, yaitu: a.
Mengakui sahnya perkawinan antara Elly Ridho dengan Raden Panji Soedewo.
Univesitas indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
Bahwa
sebenarnya
tidak
mungkin
perkawinan
tersebut
90 dapat
dilangsungkan karena Elly Ridho dan Raden Pandji Soedewo masing-masing masih terikat perkawinan yang sah dengan orang lain. Berdasarkan Pasal 27 KUH Perdata juncto Pasal 3 UU Perkawinan, bahwa pada saat yang sama seorang pria hanya boleh mempunyai satu orang istri, dan seorang wanita hanya boleh mempunyai satu orang suami. Karena Hukum Perkawinan di Indonesia menganut asas monogami, yang mana tercermin dari kedua pasal tersebut. Masalah perkawinan dipandang sedemikian pentingnya hingga diatur pula di dalam ketentuan hukum pidana, yaitu Pasal 279 dan Pasal 280 KUHP dengan ancaman penjara masing-masing paling lama 5 tahun dan 7 tahun. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kesakralan dari perkawinan itu sendiri serta menjadi dan memberikan perlindungan bagi ketertiban umum dalam masyarakat. b.
Menyatakan Para Pemohon Kasasi (anak-anak zinah) sebagai ahli waris pengganti dari ibunya yaitu Elly Ridho yang telah meninggal terlebih dahulu dari Pewaris Nyonya Damita dan Tuan Yusak (nenek dan kakek dari anak-anak zinah tersebut). Bahwa seperti yang telah diuraikan di atas, maka anak yang lahir dari perkawinan yang tidak sah menurut hukum, secara langsung berkedudukan sebagai anak tidak sah, yang mana dalam kasus ini adalah sebagai anak-anak zinah karena mereka dibenihkan dalam perzinahan. Ruang gerak anak zinah dan anak sumbang sangat dibatasi hak-haknya oleh pembuat undang-undang. Pertama, oleh ketentuan Pasal 867 KUH Perdata bahwa ketentuan-ketentuan mengenai pewarisan dalam hal adanya anak-anak luar kawin tidak berlaku bagi anak yang dibenihkan
dalam
zinah
atau
dalam
sumbang.
Undang-undang
memberikan kepada mereka hanya nafkah seperlunya. Dimana nafkah itu diatur selaras dengan kemampuan bapak atau ibunya dan berhubung dengan jumlah dan keadaan para waris yang sah. Apabila bapak atau ibunya sewaktu hidupnya telah mengadakan jaminan nafkah seperlunya guna anak yang dibenihkan dalam zinah atau dalam sumbang tadi, maka
Univesitas indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
91 anak itu tak mempunyai tuntutan lagi terhadap warisan bapak atau ibunya. Kedua, adalah ketentuan dalam Pasal 842 KUH Perdata bahwa pergantian tempat dalam garis lurus ke bawah yang sah, berlangsung terus dengan tiada akhirnya. Jadi, yang berhak menjadi ahli waris pengganti adalah keturunan yang sah dari orang yang digantikan. Sedangkan dalam kasus ini, Para Pemohon Kasasi merupakan anak-anak zinah yang terhalang oleh Pasal 867 juncto Pasal 842 KUH Perdata tersebut. Sehingga mereka tidak berhak untuk menjadi ahli waris pengganti dari Elly Ridho terhadap Harta Peninggalan Pewaris.
4.2 Saran Setelah membahas dan menganalisa tentang kasus tersebut di atas, dimana terdapat dua permasalahan, yang pada intinya Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009 telah melakukan kekeliruan terhadap hak waris bagi anak zinah dalam hukum waris menurut KUH Perdata, maka penulis akan memberikan saran yang kiranya berguna bagi penyelesaian kasus ini: 1.
Hendaknya para Hakim sebelum memutus suatu perkara, memeriksa dan meneliti semua berkas-berkas yang diserahkan kepadanya dan mencari tahu hubungannya dengan perkara yang sedang diperiksa serta memperhatikan ketentuan-ketentuan hukum yang terkait agar tidak terjadi kesalahan dalam menerapkan hukumnya dalam memutus perkara tersebut. Apabila Hakim kurang memahami tentang perkara yang sedang diperiksanya, hendaknya ia perlu mendapat keterangan-keterangan dari ahli terkait kasus tersebut, meskipun disatu sisi hakim dianggap tahu hukumnya;
2.
Hendaknya para Hakim dalam memutus suatu perkara, memikirkan apa dampak yang akan ditimbulkan dari putusannya tersebut. Seperti contoh pada kasus ini, Mahkamah Agung sudah melakukan kekeliruan yang sangat mendasar yang sangat menggangu kehidupan sosial dalam masyarakat.
3.
Hendaknya bagi Pegawai Kantor Pencatatan Sipil agar lebih berhati-hati dan lebih teliti lagi dalam melakukan pencatatan. Berkaitan dengan kasus ini
Univesitas indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
92 jelas-jelas telah ceroboh mengeluarkan Kutipan Akte-Akte Kelahiran tanpa memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
4.
Hendaknya bagi Pemerintah agar lebih mensosialisasikan lagi mengenai pentingnya
pencatatan
perkawinan.
Kalau
dipandang
perlu
dengan
menerapkan sistem online sehingga antara kantor catatan sipil saling terhubung, agar tidak terjadi perkawinan yang tidak sah. Karena yang sangat dirugikan disini adalah anak yang tidak berdosa. 5.
Hendaknya segera dibuat sebuah peraturan perundang-undangan yang tegas mengatur mengenai status dan kedudukan serta hak-hak yang dimiliki oleh anak luar kawin baik dalam Hukum Keluarga maupun dalam Hukum Waris.
Univesitas indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
DAFTAR REFERENSI
I. BUKU : A. Pitlo. Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Belanda [Het Erfrecth naar het Nederlands Burgerjilk Wetboek] Jilid 1. Diterjemahkan oleh M. Isa Arief. Cet. 4. Jakarta: Intermasa, 1994. _____. Hukum Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Belanda [Het Erfrecth naar het Nederlands Burgerjilk Wetboek] Jilid 2. Diterjemahkan oleh M. Isa Arief. Cet. 2. Jakarta: Intermasa, 1986. Afandi, Ali. Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW). Cet. 3. Jakarta: PT Bina Aksara, 1986. Andasasmita, Komar. Notaris III Hukum Harta Perkawinan dan Waris Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Teori & Praktek). Bandung: Ikatan Notaris Indonesia Komisariat Daerah Jawa Barat, 1987. Darmabrata, Wahyono. Hukum Perdata Asas-Asas Hukum Waris Jilid 1. Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006. _____. Hukum Perdata Asas-Asas Hukum Waris Jilid 2. Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006. Dharmabrata, Wahyono dan Surini Ahlan Sjarif. Hukum Perkawinan dan Keluarga di Indonesia. Ed. 1. Cet. 2. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004. J.G. Klassen dan J.E. Eggens. Hukum Waris Bagian 1, [Huwelijks – Goederen en Erfrecht]. Diterjemahkan oleh Kelompok Belajar ESA. Jakarta: ESA Study Club, 1979. _____. Hukum Waris Bagian 2, [Huwelijks – Goederen en Erfrecht]. Diterjemahkan oleh Kelompok Belajar ESA. Jakarta: ESA Study Club, 1979. _____. Hukum Waris Bagian 3, [Huwelijks – Goederen en Erfrecht]. Diterjemahkan oleh Kelompok Belajar ESA. Jakarta: ESA Study Club, 1979. Mamudji, Sri. Et al. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005.
93 Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
94 Perangin Angin, Effendi. Hukum Waris. Cet. 4. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003. Satrio, J. Hukum Waris. Cet.2. Bandung: Alumni, 1992. _____.
Hukum Keluarga tentang Kedudukan Anak dalam Undang-Undang. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000.
Soepadmo, Djoko. Ketentuan-ketentuan dan Komentar Mengenai Hukum Waris Dalam Praktek Teknik Pembuatan Akta, Seri A-1 Bagian Kedua. Bina Ilmu, 1996. Tan Thong Kie. Studi Notariat & Serba Serbi Praktek Notaris. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2007.
II. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN : Indonesia, Undang-Undang Perkawinan. UU No. 1 Tahun 1974. LN No. 1 Tahun 1974. Indonesia, Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. PP No. 9 Tahun 1975. LN No.12 Tahun 1975. Indonesia, Undang-Undang Perlindungan Anak. UU No. 23 Tahun 2002. LN No. 109 Tahun 2002. TLN No. 4235. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana [Wetboek van Straftrecht]. Diterjemahkan oleh Moelyatno. Jakarta: Pradnya Paramita, 1976. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek]. Diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibio. Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1996.
Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
LAMPIRAN
Pada halaman lampiran, penulis melampirkan “Putusan Mahkamah Agung Nomor 2007 K/Pdt/2009” yang dipergunakan sebagai rujukan contoh kasus mengenai pewarisan dalam hal adanya anak luar kawin, dalam hal ini adalah anak zinah.
95 Universitas Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
P
U
T
NOMOR :
U
S
A
N
2007 K/Pd t / 2 009
perka r a
perda t a
memutuskan sebaga i ber i k u t 1. R.A.
t i n g ka t
da lam perka ra :
RAHAYU LESTARI ,
kasas i
te l a h
ber t empa t
t i n gga l
di
No. 14;
lik
ah
A G U N G
da l am
Ja l an Bontob i l a
do
memer i k sa
MA H K A MA H
In
A gu
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
2. R.P. NUGROHO SETYO SEMBODO, ber t empa t t i n g ga l
3. R.A.
ub
m
d i Makassa r Ja l an Paccerakang Berua ; DEWI
SETYAWATI,
ber t empa t
t i n g ga l
di
ep
ka
Makassa r Ja l an Baru Blok D No. 63; 4. C.Y.
GUNTUR SETYA WIBAWA, ber t empa t
ah
d i Makassa r Ja l an Per i n t i s
t i n g ga l
Kemerdekaan Km. 12
Batu
t i n gga l
Makassa r
di
da lam ha l
in i
untuk
Ja l an
member i
ASMAUN ABBAS, SH. ,
Bontob i l a
kuasa
MH.,
sementa r a
2.
No.
kepada SUNIATI ,
in i
14,
:
1.
H.
SH. ,
3.
ONNY RICARDI, SH. , MH., 4. ST. RUWAEDAH, SH. , CHARLES E.
Ja l an Kasas i
A.P .
LESNUSSA, Advoka t ,
Pet t a r a n i
dahu l u
para
In t e r v en s i / p a r a
SH. ,
6.
berkan t o r
AGUSTA R.
d i Makassar
lik
5.
LASOMPUH, SH. ,
ka m ah
Ampar ,
ne
Kecamatan
d i Batam
Kelu r ahan Harapan Baru ,
No.
29,
para
Pengguga t / p a r a
ub
A gu
ng
Ja l an Bengkong Indah ,
si
ber t empa t t i n g ga l
In
5. DEWI SETYA ASTUTI ,
do
R
Alam Indah ;
Pemohon Terguga t
Terband i ng ;
TJIN
SENG al i a s RIDHO,
ber t empa t Ja l an
t i n g ga l
Sunga i
di
L imbo to
No. 114 Makassar ;
39
ha l .
SENG al i a s
Put .
No. 2007
In
Hal . 1 dar i K/Pd t / 2 009
TJIU
do
2. LIE
s
JHON
ne
1. LIE
A
gu
ng
M
R
ah
ep
me l a w a n :
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
R ep ub
Drs .
EDY
ber t empa t
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
RIDHO,
t i n g ga l
Ja l an
di
Per i n t i s
Kemerdekaan
No.
2
(Km 8) Makassa r ;
FENG SENG al i a s
do
A gu
3. LIE
LISALDY
t i n g ga l
di
Ja l an
Mappanyuk i
In
ber t empa t
Nomor
26
Rantepao ,
lik
ah
RIDHO,
Tana Tora j a ;
4. LIE
MANG SENG al i a s
ub
RIDHO,
Domba
5. NY.
LIE
al i a s
LANG
3
Ja l an
ING
ANNEKE RIDHO,
ber t empa t
ng
No.
Makassa r ;
t i n g ga l
Baru
No.
di 155-
139 Makassa r ;
A gu
6. NY.LIE ING TJU al i a s NENNY
RIDHO,
ber t empa t
t i n g ga l
Ja l an Ahmad Yan i 123 ,
ka m ah
di
si
R
ah
ep
Ja l an
t i n g ga l
do
ka
ber t empa t
ne
m
EDWARD
di
In
No.
Kecamatan
lik
Rantepao ,
Tana
Tora j a ;
TONG
ber t empa t
SENG,
t i n g ga l
Tana Ja l an
Mappanyukk i Warga
Negara
(Repub l i k China ) ,
No.
26
Asing
s
Tora j a ,
gu
ng
M
R
ah
ep
Rantepao
di
Rakya t k in i
t idak
ne
ub
7. LIE
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah2 Agung Republik Indonesia
A
In
2
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
R ep ub
d i ke t a hu i tempa t
a lamat
t i n g ga l n y a
ING MOI,
ber t empa t
do
A gu
Ja l an
No.
In
Mappanyukk i
Negara
(Repub l i k China ) ,
k in i
d i ke t a hu i tempa t
26
Asing
Rakya t
lik
ah
di
Tana
Tora j a ,
Warga
di
dahu lu
t i n g ga l
Rantepao
t idak
a lamat
dan
t i n g ga l n y a
ub
m
dan
Indones i a ;
8. LIE
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
di
R
ber t empa t
t i n gga l
di
Per i n t i s
Ja l an
Kemerdekaan
ng
Indah
Makassar ,
(depan
LINUD
RT.
10
A gu
Kecamatan
10. MICHIKO SH. ,
700) ,
RW.
Bi r i n g k anaya ;
2
SODIKIM,
Berkan t o r
Makassa r
ka m ah
si
Km. 12 Poo l Bus Alam
ne
ah
ep
9. MATHIUS,
do
ka
Indones i a ;
In
di
Ja l an
Pela j a r
lik
Tenta r a
No.
48.B . ;
al i a s
ub
11. IMING
ber t empa t Kelu r ahan Kecamatan
Bacuk i k i ,
Kota
Parepa re ,
para
Termohon
Kasas i
Hal . 3 dar i K/Pd t / 2 009
39
para
ha l .
Put .
do
dahu l u
s
di
Lumpue,
A
gu
ng
M
R
ah
ep
t i n gga l
ne
RIDHO,
IRWAN
No. 2007
In
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
R ep ub Ja l an
tu r u t
ERWIN
Ratu l a ng i
Rantepao ,
Termohon
RIDHO, No.
Kabupa ten
Kasas i
dahu l u
Terband i ng ;
para
;
60
Rantepao ,
Tana
Tora j a ,
Terguga t / T u r u t
yang bersangku t an ; dar i
sura t - sura t
te r s ebu t
ub
bahwa
ber t empa t
Pemohon
Kasas i
dahu l u
te r n ya t a
sebaga i
para
Terguga t
di
dahu l u
muka
sebaga i
pers i d angan
Makassa r pada pokoknya atas da l i l - da l i l
ng
Bahwa perempuan Ny. Dami ta le l a k i
Yusak te l a h
masing :
A gu
1. Perempuan L ie
l ah i r
Tju
para
Pengad i l a n
al i as
El l y
orang
anak masing -
Ridho
( ibu
Seng a l i a s
3. Le lak i
L ie
Tj i u
L ie
Feng
Jhon Ridho (Te rguga t
Seng a l i a s
Drs .
Edy Ridho
L i sa l d y
Ridho
lik
al i as
II I ) ;
(Te rguga t
6. Le lak i
L ie Po Seng a l i a s Erw in Ridho (Te rguga t
Ing
Tju
al i as
R
9. Le lak i
L ie
L ie Tong Seng (Te rguga t
(Te rguga t
Nenny
Ridho
(Te rguga t
VI I I ) ; IX ) ;
gu
ng
10. Perempuan L ie Ing Moi (Te rguga t
Ridho
s
8. Perempuan
Anneke
ne
VI ) ;
al i a s
V) ;
do
Lang Ing
Edward Ridho (Te rguga t IV ) ;
ub
L ie Mang Seng a l i a s
7. Perempuan L ie
I) ;
(Te rguga t
5. Le lak i
VI I ) ;
M
Seng
ep
ah
ka m ah
II) ;
4. Le lak i
kandung
In
L ie Tj i n
Neger i
:
Pengguga t ) ;
2. Le lak i
dan
da lam perkaw i nannya dengan
10 (sepu l u h )
Moi
Terguga t
ne
tu r u t
Kasas i
dan
do
Termohon
ep
tu r u t
R
ah
Pengguga t te l a h mengguga t seka rang para Termohon Kasas i
si
di
al i a s
do
SENG
Kecamatan
seka rang
Terguga t / p a r a
In
PO
t i n gga l
Menimbang ,
m
tu r u t
para
D a n:
Membaca sura t - su ra t
ka
In t e r v en s i /
Turu t Terband i n g ;
Mahkamah Agung te r s ebu t
bahwa
Terguga t / T e r g uga t
lik
A gu ah
LIE
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah4 Agung Republik Indonesia
A
In
4
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
kandung Pengguga t ) ka l i ,
Tju
Moi
dan meningga l
perkaw inan
per t ama
A gu
Syamsu, te l a h l ah i r
= Im ing a l i a s
melakukan
dengan
tuan
al i as
:
In
R.P. NUGROHO SETYO SEMBODO;
=
R.A. DEWI SETYA WATI;
=
C.Y. GUNTUR SETYA WIBAWA;
=
DEWI SETYA ASTUTI ;
=
DEWI SEKARPENI ;
dun i a pada tangga l
demik i a n pu la suaminya ya i t u
ng
kandung Ny. L ie Tju Moi 31 Mei 2004 ,
Tn Yusak , meningga l
dun ia pada
ne
R
Ridho , meningga l
lik
=
:
ub
R.A. RAHAYU LESTARI ;
El l y
Soedewo
6 (enam) orang anak ya i t u
=
al i a s
2
1987 ,
It je
Dalam perkaw inan kedua dengan Tuan Raden Pan j i
ep
ah m
ka
7 Apr i l
I rwan Ridho ;
Bahwa perempuan Ny. Dami ta / i b u
ah
perkaw inan
2 (dua ) orang anak , ya i t u
(a lma rhum) te l a h l ah i r
( ibu
war i s sebaga i ber i k u t ;
= Ratna Damayant i ; -
Ridho
do
Dalam
El l y
dun i a pada tangga l
dengan meningga l k an anak - anak ah l i -
al i a s
semasa h idupnya
ng
(dua )
L ie
17 Jun i 2006 ;
dan
dengan
kedudukan L ie
Pewar i s
Dami ta
kedudukan
dan
2
Yusak ,
(dua )
Tju
dan Tn.
s ta t u s
Tn.
Moi se l aku
Yusak
hukumnya
dan IX ;
Bahwa Perusahaan
se l a ku
ya i t u
mobi l
bangunan
kan to r
anta r
j empu t
dan
har t a
III ,
war i s an
Ny.
Perse roan Komandi t e r
ser t a
poo l
CV
mobi l
kenda raan
dan
:
DD 7537 D, Merek Mercedes Benz ;
39
ha l .
Put .
No. 2007
In
Hal . 5 dar i K/Pd t / 2 009
A
gu
sama
II,
ng
1. Bus No. Pol i s i
yang
te rmasuk b idang tanah ber i k u t
Perwak i l a n
gudang , sebaga i ber i k u t
dar i
war i s ,
Bus- bus angku tan penumpang,
R
serv i c e ,
war i s
Terguga t I ,
merupakan
Perusahaan Oto (PO) ,
ALAM INDAH, dengan Ase t ,
ah l i
ah l i
ep
Dami ta ,
yang
saudaranya ,
ub
VI I I
kedudukan
( v iaa t s ve r v u l i n g ) ,
dengan kedudukan dan sta t u s hukum dar i IV , V, VI , VI I ,
dun i a l eb i h
maka
orang
Ridho ,
ne
Ny.
El l y
s
Dami ta
bersama
al i a s
para Pengguga t meningga l
menggant i k a n
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
ah
ka m ah
Pengguga t
Ny.
Moi
do
dar i
Tju
do
dahu l u
L ie
In
Ibu kandung dar i
A gu
ya i t u
Karena Ny.
lik
Bahwa o leh
si
Bahwa perempuan
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 5
R ep ub
DD 7859 C, Merek Mercedes Benz ;
3. Bus No. Pol i s i
DD 7999 R, Merek Mercedes Benz ;
4. Bus No. Pol i s i
DD 7899 B, Merek Mercedes Benz ; DD 7876 A, Merek Mercedes Benz ;
6. Bus No. Pol i s i
DD 7894 B, Merek Mercedes Benz ;
7. Bus No. Pol i s i
DD 7932 B, Merek Mercedes Benz ;
8. Bus No. Pol i s i
DD 7555 C, Merek Mercedes Benz ;
9. Bus No. Pol i s i
DD 7579 C, Merek Mercedes Benz ;
do
5. Bus No. Pol i s i
In
A gu
DD 7931 B, Merek Mercedes Benz ;
11. Bus No. Pol i s i
DD 7629 C, Merek Mercedes Benz ;
12. Bus No. Pol i s i
DD 7906 B, Merek Mercedes Benz ;
13. Bus No. Pol i s i
DD 7789 B, Merek Mercedes Benz ;
14. Bus No. Pol i s i
DD 7933 B, Merek Mercedes Benz ;
15. Bus No. Pol i s i
DD 7969 B, Merek Mercedes Benz ;
16. Bus No. Pol i s i
DD 7995 B, Merek Mercedes Benz ;
17. Bus No. Pol i s i
DD 7726 C, Merek Mercedes Benz ;
18. Bus No. Pol i s i
DD 7819 A, Merek Mercedes Benz ;
ub
lik
10. Bus No. Pol i s i
DD 7558 C, Merek Mercedes Benz ;
22. Bus No. Pol i s i
DD 7878 A, Merek Mercedes Benz ;
23. Bus No. Pol i s i
DD 7547 D, Merek Mercedes Benz ;
24. Bus No. Pol i s i
DD 7889 B, Merek Mercedes Benz ;
25. Bus No. Pol i s i
DD 7799 B, Merek Mercedes Benz ;
26. Bus No. Pol i s i
DD 7557 D, Merek Mercedes Benz ;
27. Bus No. Pol i s i
DD 7971 B, Merek Mercedes Benz ;
28. Bus No. Pol i s i
DD 7699 A, Merek Mercedes Benz ;
29. Bus No. Pol i s i
DD 7650 D, Merek Mercedes Benz ;
30. Bus No. Pol i s i
DD 7550 B, Merek Mercedes Benz ;
lik
mobi l
ub
serv i c e / a n t a r
j empu t ;
DD 306 WG, Merek HYUNDAI;
32. No. Pol i s i
DD 8789 R Merek Mi t sub i s h i ;
33. No. Pol i s i
DD 8870 C, Merek Mi t sub i s h i ;
Bahwa se l a i n
Perusahaan
semua asse tn ya ,
Angku tan pewar i s
Penumpang CV. Ny. Dami ta
gu
ng
INDAH ber i k u t
Truck Mercedes ;
s
un i t
ALAM
dan Tuan
do
34. 1 (sa t u )
ep
31. No. Pol i s i
ne
un i t
R
ka m ah
3 (t iga)
In
DD 7559 C, Merek Mercedes Benz ;
A gu
21. Bus No. Pol i s i
ne
20. Bus No. Pol i s i
do
DD 7893 B, Merek Mercedes Benz ;
ng
19. Bus No. Pol i s i
si
R
ep
ah m
ka
ah
-
ah
A
In
6
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
M
2. Bus No. Pol i s i
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah6 Agung Republik Indonesia
Halaman 6
R ep ub ber i k u t
Logam berupa
bangunan
di
atasnya ,
Sebidang
A gu
te r l e t a k
di
bangunan d i atasnya d i Makassar :
tanah
ber i k u t
Ja l an Dr .
Nomor 28 Makassa r ,
te r l e t a k
di
tanah
ber i k u t
Ja l an Dr .
da l am guga tan ;
Sebidang se l uas
+ 200 M2,
ber i k u t
M2,
Nomor
te r l e t a k
di
Perwak i l a n
8
Sebidang
+ 72 M2,
A gu
se l uas
Makassa r ,
tanah
d i kena l
INDAH dengan
ber i k u t
te r l e t a k dengan
batas - batas
di
Ja l an
Per i n t i s
Makassar ,
da l am guga tan ;
Ja l an nama
di
Perwak i l a n
sebaga imana
Bag ian dar i dengan
M2,
7) .
tanah
ber i k u t
dengan
Sebidang
batas - batas
tanah
12,
da lam
atasnya , se l uas
PO. ALAM INDAH, yang
sebaga imana
bangunan
di
te r s ebu t
atasnya ,
sebaga imana
di
Makassar ,
Hal . 7 dar i K/Pd t / 2 009
se l uas
39
ha l .
se l uas te r s ebu t
Ja l an
A
gu
ng
Kemerdekaan Ki l ome te r
te r l e t a k
ALAM
Per i n t i s + 5600 M2,
Put .
No. 2007
In
175
di
Ja l an Diponego ro No. 110 Makassa r ,
da lam guga tan ;
M
ba tas - ba tas
ep
Sebidang
+
Bus
te r sebu t
bangunan
Perwak i l a n
da lam guga tan ;
di
No. 112
Ja l an Diponego ro No. 112 Makassa r ,
d i kon t r a k a n ,
te r l e t a k
atasnya ,
Diponego ro
ub
+ 216 M2,
d i kena l
lik
di
sebaga imana
atasnya ,
bangunan
ber i k u t
R
ka m ah
ah
te r l e t a k
tanah
sebaga i
di
guga tan ;
Sebidang
atasnya ,
PO. ALAM INDAH dengan
batas - batas sebaga imana te r s ebu t
6) .
di
d i kena l
bangunan
2- Ki l ome te r
nama Kanto r
ng
dengan
tanah
1.400
+
Kemerdekaan
5) .
sebaga imana
PO. ALAM INDAH dengan batas - batas
te r s ebu t
sebaga i
Sudi r o husodo - Lorong 231
ep
ka
Kanto r
4) .
d i kena l
bangunan
Wahid i n
se l uas
R
m
Nomor 41 Makassa r ,
ah
+ 300 M2,
In
ah
se l uas
atasnya ,
Sudi r o husodo - Lorong 231
da l am guga tan ;
Sebidang
3) .
Wahid i n
di
PO. ALAM INDAH dengan batas - batas
te r s ebu t
2) .
bangunan
lik
Kanto r
426 ,55 gram;
ub
1) .
:
do
2. Bidang tanah ber i k u t
b idang
In
ng
tanah kosong dan petak - petak sawah sebaga i ber i k u t 1. Logam berupa emas sebe ra t
emas,
s
tanah
war i s an
si
b idang
har t a
ne
berapa
meningga l k an
ne
j uga
do
Yusak
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
d i kena l L inud
dengan nama Garas i / Poo l 700) ,
dengan
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah8 Agung Republik Indonesia Bus Alam Indah ,
batas - batas
sebaga imana
(depan
te r s ebu t
tanah
ber i k u t
Kapasak , Termina l +
A gu
se l uas
6
Regiona l
M2
(2
Sebidang
Ja l an
3
M),
di
ber i k u t
Termina l
Ja l an
l o ke t
dengan
No. 6,
batas - batas
da lam guga tan ;
tanah
Kapasak ,
te r l e t a k
Daya Makassa r ,
M x
sebaga imana te r s ebu t
9) .
bangunan ,
do
8) Sebidang
bangunan ,
te r l e t a k
In
ng
da lam guga tan ;
Regiona l ,
Makassa r ,
di
Loke t
har t a
berupa
d ia t a sn ya ,
petak
sawah
ber i k u t
:
b idang
b idang
tanah
di
Kabupa ten
tanah
kosong
Tana
ep
ber i k u t
dan
Tora j a ,
petak sebaga i
Kelu r ahan
Rantepao
Ta l l u
L ipu ,
R
dengan
Tana
sebaga imana
dan
Ja l an
A.
dengan
bangunan
Mappanyuk i
yang No.
nama Perwak i l a n
te r l e t a k
42
Bus
yang PO.
se tempat
Alam Indah
dengan l uas + 132 M2; bangunan
M2,
Ja l an
dengan
Mappanyuk i
batas - batas
No.
sebaga imana
Si t ua s i
Hak No.
Mi l i k
536 /198 ,
Rantepao Ja l an Mappayuk i 5) . Sebidang
tanah
te r l e t a k
Mappayuk i
te r l e t a k
dengan
+ 637 M2,
di
Tana
Gambar Tora j a ,
Nomor 26;
bangunan
Tana
da lam
1120 /Ran tepao ,
dengan
Tora j a ,
Nomor 30, yang d i kena l
ng
Baru ,
No.
se l uas
di
+ 600
te r s ebu t
batas - batas
l uas
Rantepao sebaga i
+ 600 Ja l an
M2, And i
Gudang dar i
sebaga imana
gu
Toko
dan di
d ia t a sn ya ,
ep
Ser t i f i k a t
bangunan
No.
yang te r l e t a k
ub
4) . Tanah ber i k u t
(SHM)
24 dengan l uas
guga tan ;
yang
M
dengan Toko Baru ,
R
ah
ka m ah
Rantepao
Hak Mi l i k
te r s ebu t
do
120 yang d i kena l
Ser t i f i k a t
In
dan
lik
3) . Tanah
di
s
tanah
Rantepao
A gu
batas - batas
Tal l u n g
ne
2) . Sebidang
d i kena l
Kecamatan
da l am guga tan ;
ng
te r s ebu t
Tora j a ,
L ipu ,
di
do
ah
1) . Sebidang tanah dengan l uas + 900 M2, yang te r l e t a k
ne
ka
m
bangunan
war i s an
ub
3. Bahwa
da lam guga tan ;
si
sebaga imana te r s ebu t
lik
ah
Nomor 7, se l uas + 6 M (2 M x 3 M), dengan batas - batas 2
A
In
8
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
da lam guga tan ; 6) . Sebidang
dan
te r l e t a k
Mappayuk i
bangunan
di
ng
yang
tanah
dahu l u
Tana
dengan
Tora j a ,
Nomor
24
A gu
d i kena l
ber i k u t
sebaga i
di
seka rang
se tempa t
Tora j a ,
Rantepao
d i kena l
te r l e t a k
di
bangunan Tana
In
dan
dengan
atasnya
dengan
l uas
Tora j a ,
+ 684
Rantepao
lik
ah
yang
tanah
22,
Diponego ro No. 117 , SHM No. 20- G.S 452 /1996 , 10- 09- 1996 ,
dengan
batas - batas
da lam guga tan ;
ka
Malangngo ,
sebaga imana
M2,
Ja l an
tangga l
Rantepao
Tana
te r s ebu t
ub
m
Tora j a ,
Kelu rahan
A.
da l am guga tan ;
sebaga i Ja l an Diponego ro No. 9;
8) . Sebidang
M2,
Ja l an
No.
bangunan d i
Tana
+ 600
Rantepao
batas - batas sebaga imana te r s ebu t
7) . Sebidang tanah
l uas
do
ep
9) . Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 933 M2, SHM No. 944- G.S. No. 217 /1990 ,
No.
119 ,
di
Tana Tora j a ,
R
ah
te r l e t a k
dengan
Kelu rahan Malangngo , Rantepao
ba tas - ba tas
Ja l an
yang
Diponego ro
sebaga imana
te r s ebu t
si
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Ja l an
Pah lawan
batas sebaga imana te r s ebu t
11) .
Satu
dengan
Buntao ,
di
di
Kecamatan
Buntao ,
Satu
L ipu ,
di
pe tak L ipu ,
dengan
ng
+
l uas
+ 750
M2,
da lam
Tora j a ,
Rantepao ,
dengan l uas
+ 6400 M2,
Tana
M2,
te r s ebu t
Tora j a ,
Tampo,
1800
batas -
Rantepao ,
te r s ebu t
Tana
di
Kelu r ahan
l uas
dengan
sebaga imana
sawah
sebaga imana te r s ebu t
dengan
da lam
Rantepao ,
Kecamatan
Ta l l u n g
batas - batas
da lam guga tan ;
Hal . 9 dar i K/Pd t / 2 009
39
ha l .
A
gu
di
Buntao
batas - ba tas
guga tan ; 13) .
sawah
dengan
Tora j a ,
sebaga imana
ep
dengan
pe tak
3) ,
ub
Satu
No.
Tana
guga tan ; 12) .
dengan nama Toko Mul i a
da lam guga tan ;
Buntao
batas - ba tas
Ta l l u n g
M
sawah
R
ah
ka m ah
Kecamatan
pe tak
A.
s
(dahu l u
ne
No. 4, yang d i kena l
Rantepao Ja l an
ne
Jaya
Tana Tora j a ,
Put .
do
A gu
Mappayuk i
di
+ 600
do
yang te r l e t a k
dan bangunan dengan l uas
No. 2007
In
M2,
tanah
In
Sebidang
lik
10) .
ng
da lam guga tan ;
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
Rantepao
tanah
Ja l an
yang
Diponego ro ,
ng
d igunakan garas i
A gu
Sebidang
te r l e t a k
Kecamatan
dengan
L ipu ,
tanah
1500
(seka rang
Bante
yang
Poros
Paku Ta l l u ng
L ingkungan
yang
M2,
Ja l an
L ipu ,
Panlasan ,
dengan
da l am guga tan ;
lik
ah
Sebidang
+
Rantepao ,
batas - batas sebaga imana te r s ebu t
16) .
Malangngo ,
dengan ba tas - batas
l uas
Tora j a ,
Kelu r ahan
Ta l l u n g
Tora j a ,
da lam guga tan ;
Tana
Rantepao - Palopo ,
Tana
+ 360 M2,
Truck Toko Baru )
tanah
di
di
Kelu r ahan
dengan l uas
sebaga imana te r s ebu t
15) .
te r l e t a k
do
Sebidang
In
14) .
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Kecamatan Rantepao ,
te r l e t a k
Tana
Tora j a ,
Rantepao Ja l an Lando Rundun , Lorong 2, Belakang Toko dengan
l uas
+
dan
Sebidang tanah ber i k u t
Yusak
j uga
Ruko
:
bangunan d i atasnya se l uas
di
Kota Palopo ,
Termina l ,
Tompot i k a
Ja l an
Mangga ,
Wara,
d i kena l
sebaga i Perwak i l a n Bus Alam Indah ; se l uas
yang te r l e t a k
Hasanudd i n ,
Batu Pas i ,
Bahwa se j a k
pewar i s
pendapa tan
mengoperas i k a n j uga
merupakan
se l u r u h ah l i
har t a
Adapun perh i t u n gan
Bus,
d i ke t a hu i ya i t u
min ima l
CV
pu l uh )
pen ingga l a n
(sa t u )
Wara;
Ja l an
Sul t a n
dun ia ,
has i l
Indah ,
yang
Bus Angku tan ,
ada lah
yang
menjad i
hak
dar i
te rmasuk Pengguga t bersama 2
CV Alam Indah se t i a p
un i t
18.250 . 000 , - ,
Alam
Uni t
dengan menghi t u ng 1
Palopo ,
Ny. Dami ta meningga l
pendapa tan
bu lan ,
j um lah pemasukan perun i t
Bus, dengan
mempunya i
pemasukan
perh i t u n gan
gu
ng
bers i h
t iap
Kota
Wara Uta ra ;
war i s Ny. Dami ta ,
(dua ) orang sauda ranya ;
dapa t
di
perusahaan
30 ( t i g a
Kota
bangunan d i atasnya se l uas
ep
atau
di
perun i t
do
M2,
R
ka m ah
RT. 001 /RW 01 , Bot i n g ,
Sebidang tanah ber i k u t
1.218
te r l e t a k
ub
3) .
M2,
In
Palopo , Ja l an Bata ra ,
880
do
tanah
lik
Sebidang
A gu
2) .
s
yang te r l e t a k
ng
+ 75 M2,
Tuan
d i Kota Palopo , ya i t u
R
ah
Dami ta
berupa beberapa b idang tanah ber i k u t
bangunan d i atasnya , 1) .
da lam guga tan ;
si
har t a
batas - batas
ne
meningga l k an
Ny.
dengan
ne
pewar i s
M2,
ep
ka
sebaga imana te r s ebu t 4. Bahwa
60
ub
m
Flo r a ,
Kompleks
A
In
10
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah10 Agung Republik Indonesia
Halaman 10
Jad i
pendapa tan
(t iga
pu luh )
tu j u h j u t a
se t i a p
Uni t
= Rp.
bu lan
operas i o na l
30 ( t i g a
547 .500 . 000 , -
un tuk
pu luh )
( l i ma
ra t u s
30
Uni t
x Rp.
empat
pu luh
A gu
un i t
Ny. Dami ta dan Tn. Yusak j uga memi l i k i
Mobi l
merek Honda CRV, No.
Pol i s i
merupakan har t a war i an yang menjad i
war i sn ya ,
namun d i kuasa i
berupa
DD 333 RF,
hak para ah l i
o leh Terguga t I / J o hn Ridho ; Dami ta
tabungan ,
j uga
yang
ber j um l ah Rp. 2.000 . 000 . 0 00 , -
sa l do
Simpanan uang
te r a kh i r
(dua mi l ya r
d i ke t a hu i
rup i a h ) ;
Ny. Dami ta dan Tuan Yusak te l a h
ub
Bahwa semasa h idupnya ,
memi l i k i
lik
Bank ,
Ny.
1
In
yang k i n i
di
m
dar i
l ima ra t u s r i b u rup i a h ) ;
Bahwa pewar i s
ah
per j a l a n an @ Rp. 1.250 . 000 , - .
Bus ada lah :
Bahwa pewar i s
(sa t u )
15 ru t e
ne si a
bu lannya dar i
do
se t i a p
18.250 . 0 00 , -
Dami ta
maka se l u r u h
har t a
Tuan
yang d i t i n g g a l k a n
Terguga t
Ny. Dami ta dan Tn. Yusak ,
VI I ,
tu r u t
Terguga t
I
ya i t u
dan tu r u t
Ridho
al i a s
war i s
Penggan t i
A gu
I rwan
Im i ng
Ny.
dan
L ie
Ratna
Tju
Moi
hak para
Terguga t Terguga t
ah l i
Ridho
( i bu
El l y
2004 ,
yang
saks i
yang
Mich i k o
Sad ik im ,
is inya
membagi
sebaga imana yang te l a h
d iu r a i k a n
Tn
(t iga)
Yusak ,
un i t
mobi l
merek Honda CRV; Sedangkan
untuk da lam
d inya t a kan
93
dar i
29
har t a
No. 93 tangga l
29 Mare t
6,7 , 8 , 9 , 1 0
pu la
d ih i b ah
was ia t k an un i t
ba i k
sebag i an Akta
tu r u t
tangga l
sebag i an
har t a
Hibah
l a i n n ya ,
Wasia t
Nomor
Hal . 11 dar i K/Pd t / 2 009
39
A
gu
o leh
Bus Penumpang dan 1 (sa t u )
ng
d i can t umkan
membuat
dan
Ny. Dami ta pembuat h ibah wasia t ,
ep
ya i t u
suami dar i
Nomor
pada po in t
Bahwa da lam Akta Hibah Wasia t 2004 te r sebu t ,
d i ca t a t
ub
11 d i atas ;
Dami ta ,
93
ha l .
:
3
mobi l
yang
te r sebu t
Put .
No. 2007
In
Mare t
I /No t a r i s
tanpa
Ny.
R
ka m ah
Terguga t
Wasia t
dun i a ,
In
Hibah
meningga l
lik
Akta
sebe l um
II
se l a ku
Pengguga t ) ; Bahwa
I
Dewi Sekarpen i ,
Damayant i al i a s
o leh
s
s/d
dar i
R
war i s
ng
ah
mereka ada l ah merupakan bude l war i s an yang menjad i ah l i
Yusak
ne
dun i a ,
dan
si
Ny.
ne
pewar i s
do
meningga l
se te l a h
do
Bahwa
ep
ka
mengangka t seo rang anak bernama Math i u s ;
dan para Pengguga t bersama saudaranya ya i t u
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 11
R ep ub
be l um d i can t umkan ,
d inya t a kan sebaga i
orang ;
Bahwa Akta
Hibah
Wasia t
dengan hukum keperda t aan ,
A gu
mi l i k
perusahaan
bersama dar i
yang masih h idup sa j a ,
ng
anak Ny. Dami ta
has i l
te r s ebu t
ya i t u
9 (semb i l a n )
te l a h
ber t en t a ngan
perkaw inan dan kewar i s an ,
hukumnya :
No. 93 tangga l
tanpa
perse t u j u a n
dar i
har t a
yang d i sebu t
har t a
gono g in i / h a r t a
Tuan
Wasia t
hukum,
meningga l
dun ia
mempunya i
anak - anak
L ie
ah l i
war i s
yang
Ny.
perka r a
te l a h
ka rena
Tju
Moi
merupakan Dami ta
ah l i
war i s
al i a s
El l y
ya i t u
I rwan Ridho a l i a s
A gu
se l a ku ah l i
war i s penggan t i
Pengguga t
No.
di
Ny. L ie Tju Moi a l i a s
meningga l
a lmarhum Ny.
hadapan tu r u t
32
tangga l
16
Dewi
Terguga t Mare t
dun ia
Dami ta ,
pada 31 Mei membuat
I I / No t a r i s
2006 ,
El l y
In
Ny. Dami ta
Tuan Yusak suami
Hibah Wasia t
quod
Akta
Mich i ko
non,
yang
i s i n y a ada lah membagi har t a bersama da l am perkaw i nan dengan
kecua l i
29 Mare t
mengena i :
ito
Honda CRV dan
3 (t iga)
kepada
Ridho (Te rguga t
L i sa l d i
I) ,
dengan
Akta
2004 yang d ibua t
Uang s impanan / t a bungan dan 1 (sa t u )
wasia t k an
M
i dem
Uni t
Uni t
o leh Alm.
Mobi l
Bus Penumpang,
Ridho
(Te rguga t
Hibah
merek d ih i b a h
III ) ,
Ny. Anneke Ridho (Te rguga t
John
s
No. 93 tangga l
Ny. Dami ta , -
ura i a nnya
ub
Wasia t
yang
ep
Dami ta ,
R
Ny.
ah
ka m ah
da lam
Im i ng dan Ratna Damayat i
lik
Bahwa se te l a h
Sadi k im ,
Ridho ,
kedudukannya
Ridho ( i b u Pengguga t ) ;
2004 ,
yang
a quo bersama dengan saudara - sauda ranya
Sekarpen i ,
dan
menghi l a n g kan
menggan t i k a n
Dami ta ,
ng
se l a ku
ic .
Ny.
har t a -
war i s yang te l a h meningga l
ep
dasa r
R
ah
tanpa
Hibah ada lah
j uga
hak- hak kewar i s a n pada ah l i dun ia
sedangkan
bersama an ta r a
te r s ebu t
o leh tu r u t
2004 yang d ibua t
Yusak ,
ub
m
ka
Hibah
29 Mare t
da lam Akta
Tuan Yusak ; 2. Akta
yang d i ca t a t
In
I,
a lasan
do
ah
Terguga t
tanpa saks i
lik
1. Akta Hibah Wasia t
anak-
si
CV. Alam Indah ,
te rmasuk
ne
maupun yang
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah12 Agung Republik Indonesia
VI ) dan
gu
do
ng
ne
Ny. Ridho (Te rguga t VI I ) ;
A
In
12
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
Bus Penumpang yang te l a h d ibe r i k a n kepada
Edward Ridho (Te rguga t uang ,
dan
ng
se j um lah te l a h
d ibe r i k a n
IV )
2 (dua )
A gu
Ridho (Te rguga t
Tuan
No. 32 tangga l
Yusak
te r s ebu t ,
pener ima Hibah Wasia t ,
Wasia t
ah
Bus Penumpang yang
Ny.
No. 93 tangga l
Dami ta ,
perda t a ,
maka
t i dak
V) yang
dapa t
2004 yang d ibua t
Yusak
l ag i
2006
caca t
berdasa r kan Akta Hibah
29 Mare t
Tuan
16 Mare t
mengandung
karena :
1. Sebaga i
dengan
In
Yur i d i s ,
o leh
di tuka r
dengan se j um lah uang ;
Bahwa Akta Hibah Wasia t d ibua t
Uni t
kepada Erwin
j uga te l a h d i t u ka r
yang
yang te l a h
do
2 (dua ) Uni t
lik
-
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
seca ra
menghibah
te r t i b
o leh hukum
was ia t k an
har t a
Dami ta ,
merek Honda CRV;
Akta
ng
Mare t 2004 yang d ibua t
pr i b ad i
atau bag ian dar i
Hibah Wasia t
I) ,
Ridho
hak- hak
VI I ) ,
war i s
ha l
in i
l a i n n ya ,
dengan
war i san
un tuk
d ih i b a h
was ia t k a n
anaknya ,
ya i t u
Ny.
Ridho (Te rguga t
I) ,
R
Terguga t
I
ng
te r n ya t a
kepada
Ridho
yang
war i s n ya ,
se l ama
yang
ah l i
merupakan
4
(empat )
(Te rguga t
har t a
orang
III ) ,
John
VI ) dan
VI I ) ;
sampai
melaksanakan Akta Hibah Wasia t
Terguga t
No. 93 tangga l
Hal . 13 dar i K/Pd t / 2 009
39
A
gu
mengena i
Ny. Anneke Ridho (Te rguga t
Ny. Neny Ridho (Te rguga t Bahwa
melangga r
perkaw i nan
ada
Dami ta ,
L i sa l d i
dan Ny.
s impanan / t a bungan
kese l u r u han
:
VI )
khususnya
yang
hanya
Ridho
VI I ,
te l a h
29 Mare t 2004
ha l .
Put .
No. 2007
In
Yusak
har t a
John
lik
Tuan
sebaga i
uang
anak ,
te l a h
ub
d inya t a kan
dengan
ep
ka m ah
pu la
orang
II I ) ,
Leg i t i me Por t i e ;
3. Begi t u
Merk Honda
4 (empat )
(Te rgugga t
: 2 (dua )
Mobi l
Anneke Ridho (Te rguga t
(Te rguga t
ah l i
kepada
Ridho
Ny.
Uni t
29
In
(Te rguga t Neny
was ia t k an
L i sa l d i
A gu
ya i t u
No. 93 tangga l
o leh Ny. Dami ta ya i t u
Bus Penumpang dan 1 (sa t u )
Tuan
s
mi l i k
R
ah
Yusak bedasa r kan
CRV, d ih i b ah
Bus Penumpang dan 1
si
Mobi l
2. Kese l u r u han har t a
Uni t
un i t
Tuan
ne
Uni t
2 (dua )
mi l i k n y a
ne
(sa t u )
ya i t u
bag ian
do
Yusak send i r i ,
kecua l i
do
Ny.
ub
ka
send i r i ,
ep
m
yang te l a h d ih i b a h was ia t k an sebe l umnya o leh i s t e r i n y a
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 13
R ep ub
maupun Akta
Hibah Wasia t
ya i t u
dengan membagi
yang
d ih i b ah
Nomor 32 tangga l
seca ra
member i kan
l angsung
was ia t k an ,
tanpa
hak Pengguga t ,
16 Mare t
2006 ,
dan menguasa i
har t a
mel i b a t k a n
yang da lam ha l
dan
in i
ah
i bu
Pengguga t ,
Ny.
d i l a n gga r
o leh
perbua t an
te r s ebu t
m
ka
L ie
VI I ,
maka
hak
sah yang menggant i k a n kedudukan
Tju
Moi I
sanga t
hak
al i a s
El l y
sampa i
Ridho ,
Terguga t
merug i kan
Pengguga t Bus
hak
te l a h
VI I ,
dan
Pengguga t
atas
atas
Angku tan
meningga l n ya
has i l
umum,
Ny.
CV.
Dami ta
perusahaan , Alam
Indah ,
dan atau
se t i d a k -
ep
se j a k
Terguga t
Ny. Dami ta Tuan Yusak ;
pengoperas i o na l te r h i t u n g
war i s
Terguga t
har t a war i s an dar i Bahwa
sampai
do
Pengguga t se l a ku ah l i
I
In
Terguga t
Ridho ;
Hibah Wasia t
lik
o leh
kedua Akta
ub
A gu d imaksud
atau
menggan t i k a n
kedudukan i bu Pengguga t Ny. L ie Tju Moi a l i a s El l y Bahwa dengan d i l a k s anakannya
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
t i d a kn ya te r h i t u n g se j a k meningga l n ya Tuan Yusak yang t i d a k
Bahwa ba i k Akta Hibah Wasia t o leh Ny. Dami ta ,
ng
2004 yang d ibua t
16 Mare t 2006 yang d ibua t
ka rena
keperda t a an
har t a
dengan
hukum
azas
hukum
perkaw inan
dan
te l a h
kewar i s a n
ba i k
da l am pors i
mengena i
sta t u s
dan
hak
dar i
ah l i
Pengguga t ;
Kedua Akta
Hibah te r s ebu t
karena
war i s
anak- anak yang
te l a h
maupun
(ah l i
te l a h
sa l i n g
te l a h
Ny. Dami ta
pembag iannya
ub
war i s n ya
ep
ic .
dar i
dengan
dengan
dan Tuan Yusak ,
dun ia ,
ber t en t a ngan
ber t e n t a ngan
war i s
meningga l
ber t e n t a ngan
da lam pernya t aannya mengena i sta t u s har t a yang d ih i b a h
te r s ebu t
d inya t a kan
mi l i k n y a
send i r i ,
pada
o leh
Akta
Ny.
sedangkan
No.
93,
Dami ta da lam
har t a - har t a sebaga i
Akta
No.
32,
te r s ebu t
gu
do
ng
d inya t a kan o leh Tuan Yusak bahwa har t a - har t a
har t a
s
ya i t u
ne
wasia t k an ,
R
ka m ah
ah
M
te l a h
dan merug i kan hak- hak ah l i
penggan t i )
2.
te l a h mengena i
ber t en t a ngan melangga r
te r s ebu t
do
hukum
o leh Tuan Yusak , harus
demi hukum karena :
Hibah Wasia t
A gu
1. Akta
No.
In
d inya t a kan bata l
29 Mare t
maupun Hibah Wasia t
lik
32 tangga l
Nomor 93 tangga l
si
R
ah
pernah d ibag i k an kepada Pengguga t ;
ne
hk am
Direktori Putusan Mahkamah14 Agung Republik Indonesia
A
In
14
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 14
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
ada lah har t a da l am perkaw i nannya dengan Ny. Dami ta ; Bahwa o leh
karena har t a - har t a
yang d iu r a i k a n
di
atas
ng
ada lah merupakan har t a yang ada da lam perkaw i nan anta r a Ny.
Dami ta dengan Tuan Yusak , maka berdasa r dan bera l a san hukum menetapkan
A gu
pen ingga l a n dar i yang
k in i
bahwa
har t a
te r sebu t
merupakan
Ny. Dami ta dan Tuan Yusak (Bude l
menjad i
hak
bersama
dar i
para
ah l i
VI I
te r hadap
dan
t i n da kan
har t a
Terguga t
pen ingga l a n
I
Nenek
dan
sampa i kakek
Pengguga t se l ama i n i ,
maka bera l a san j i k a
har t a pen i ngga l a n
d imaksud
merupakan
mi l i k
yang
j uga
j am inan ,
hak
di l e t a kan
si ta
mel i n dung i
kepen t i n g an Pengguga t ;
Rev ind i c a t o i r
Pengguga t ,
Bes laag ,
Terguga t d inya t a kan sebaga i
ep
Bahwa tu r u t
dan
ub
ka
m
ah
Terguga t
s i kap
war i s n ya ,
lik
Bahwa mel i ha t
Wari san ) ,
In
te rmasuk Pengguga t ;
har t a
do
untuk
tu r u t
un tuk
Terguga t
si ta
Neger i
j am inan
menuntu t
atas
para
Makassa r
agar
atas
tanah / obyek
kepada Pengad i l a n
supaya member i kan putusan sebaga i ber i k u t
:
El l y
se l a ku
I rwan Ridho a l i a s
ah l i
war i s
Ridho dan Terguga t
VI I ,
VI I I ,
IX dan tu r u t
Terguga t
dar i
Ny. Dami ta dan Tuan Yusak ;
rev i n d i k a t o i r
yang
te l a h
4. Menya takan
II ,
Ny. L ie IV ,
ah l i
j am inan ,
d i l e t a k an
Hibah Wasia t
Im i ng dan
III ,
ada lah
se l a ku
a l i a s El l y
Ridho ; Akta
Hibah
Pengad i l a n
Nomor 93 tangga l
war i s
penggan t i
Wasia t
No.
93
Hal . 15 dar i K/Pd t / 2 009
Ny.
29 Mare t hak war i s
L ie
tangga l
39
sah
dan atau s i t a
o leh
A
gu
ng
5. Menya takan
ah l i
Tju
V, VI ,
war i s
ber t e n t a ngan dengan hukum dan merug i kan
Pengguga t
3
ha l .
Tju
29
Put .
Moi
Mare t
No. 2007
In
2004 ,
Akta
I,
ep
Neger i ;
penggan t i
ub
3. Menya takan sah dan berha rga s i t a
R
ka m ah
Moi a l i a s
bersama sauda ra - sauda ranya
Dewi Sekarpen i ,
Ratna Damayant i
do
ya i t u
Pengguga t
In
(t iga)
para
lik
A gu
1. Mengabu l kan guga tan Pengguga t un tuk se l u r u hnya ; 2. Menya takan
Neger i
s
mele t a kkan
dan se l an j u t n y a
te r s ebu t
Pengad i l a n
di
ne
sengke t a
te r s ebu t
ne
dahu lu
kepada
ng
te r l e b i h
mohon
ha l - ha l
do
Pengguga t
berdasa r kan
R
ah
Bahwa
si
untuk tunduk pada pu tusan perka r a a quo;
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
M
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 15
R ep ub
2004 , ba ta l 6. Menya takan
Akta
Hibah
Wasia t
No.
32
se l a ku
a l i a s El l y
Ridho ;
A gu
2006 , ba ta l
ah l i
Akta
war i s
Hibah
penggan t i
Wasia t
No.
16
Moi
Mare t
Bus Angku tan Penumpang
Bus No. Pol i s i
DD 7537 D, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7859 C, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7999 R, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7899 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7876 A, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7894 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7932 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7555 C, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7579 C, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7931 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7629 C, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7906 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7789 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7933 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7969 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7995 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7726 C, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7819 A, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7893 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7558 C, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7559 C, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7878 A, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7547 D, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7889 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7799 B, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
-
Bus No. Pol i s i
DD 7971 B, Merek Mercedes Benz ;
si ne do
s
ep
ub
lik
In
ng
R
ep
ub
lik
-
R
pu luh ) Uni t
Tju
gu
do
ne
DD 7557 D, Merek Mercedes Benz ;
ng
ka m ah
L ie
tangga l
:
Mare t
hak war i s
demi hukum;
A gu
ah
ka
m
ah
30 ( t i g a
Ny.
32
8. Menya takan har t a - har t a sebaga i ber i k u t
ah
16
do
Pengguga t
7. Menya takan
M
tangga l
ber t e n t a ngan dengan hukum dan merug i kan
ng
2006 ,
demi hukum;
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
In
hk am
Direktori Putusan Mahkamah16 Agung Republik Indonesia
A
In
16
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 16
R ep ub
-
Bus No. Pol i s i
DD 7699 A, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7650 D, Merek Mercedes Benz ;
-
Bus No. Pol i s i
DD 7550 B, Merek Mercedes Benz ;
un i t
mobi l
serv i c e / a n t a r
No. Pol i s i
DD 306 WG, Merek Hyunda i ;
-
No. Pol i s i
DD 8789 R Merek Mi t sub i s h i ;
-
No. Pol i s i
DD 8870 C, Merek Mi t sub i s h i ;
1
(sa t u )
Truck
merek
m
bangunan d i atasnya ,
Sebidang te r l e t a k
di
tanah
ber i k u t
Ja l an Dr .
Nomor 28 Makassa r ,
ka
426 ,55 gram;
bangunan
Wahid i n
se l uas
penguasaan
d i Makassa r : di
atasnya ,
Sudi r o husodo - Lorong 231
ub
1) .
da lam
Ridho ;
Logam berupa emas sebe ra t Tanah ber i k u t
Mercedes
In
un i t
lik
A gu
-
Terguga t I I I / L i s a l d y
ah
j empu t ;
do
3 (t iga)
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
+ 300 M2,
d i kena l
sebaga i
ep
- Sebe lah Uta ra
: Gang/Lo rong ;
- Sebe lah Timur
: Ruko;
- Sebe lah Sela t a n
:
ng
- Sebe lah Bara t
: Ruko;
tanah
dan bangunan mi l i k
Pak Rahim
No. 26 ;
A gu
se l uas
+
1.400
Kemerdekaan sebaga i
tanah
ber i k u t
M2,
Nomor
bangunan
te r l e t a k
di
2- Ki l ome te r
Kanto r Perwak i l a n
8
di
atasnya ,
Ja l an
Per i n t i s
Makassar ,
8; : tanah kosong ;
- Sebe lah Sela t a n - Sebe lah Bara t
: tanah mi l i k
Sebidang se l uas
tanah
+ 72 M2,
Makassa r ,
: rawa- rawa ;
di
dengan
,
Pak Mudan;
ber i k u t
te r l e t a k
d i kena l
Kemerdekaan
ub
- Sebe lah Timur
3) .
Per i n t i s
lik
Ja l an
bangunan
ep
ka m ah
ah
Ki l ome te r
:
d i kena l
PO. ALAM INDAH dengan batas -
batas :
- Sebe lah Uta ra
do
Sebidang
In
2) .
si
R
ah
Kanto r PO. ALAM INDAH dengan batas - batas :
ne
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Ja l an
nama
di
atasnya ,
Diponego ro
Perwak i l a n
No. 112 Bus
ALAM
Hal . 17 dar i K/Pd t / 2 009
39
A
gu
ha l .
Put .
s ne
Ja l an Ponegoro Nomor 114 ;
do
: Warte l
ng
- Sebe lah Timur
: Ja l an Diponego ro ;
No. 2007
In
M
- Sebe lah Uta ra
R
INDAH dengan batas - batas :
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
R ep ub
- Sebe lah Sela t a n
4) .
ng
- Sebe lah Bara t
di
tanah
ber i k u t
bangunan
d i kon t r a k k an ,
Perwak i l a n
: Rumah penduduk ;
- Sebe lah Sela t a n - Sebe lah Bara t
se l uas
: Rumah penduduk ; : Gang/Lo rong ;
Sebidang
tanah
ber i k u t
bangunan
ub
m
ka
lik
ah
- Sebe lah Timur
di
atasnya ,
: tanah dan bangunan No. 112 , PO. Alam
Indah ;
te r l e t a k
Alam
PO. ALAM INDAH, yang
dengan ba tas - batas :
- Sebe lah Uta ra
5) .
di
Ja l an Diponego ro No. 112 Makassa r ,
Bag ian dar i
A gu
+ 216 M2,
dan bangunan mi l i k
: Gang/Lo rong ;
Sebidang
te r l e t a k
tanah
do
Indah ;
:
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
In di
atasnya ,
Ja l an Diponego ro No. 110 Makassa r ,
se l uas
ep
- Sebe lah Uta ra
: Ja l an Diponego ro ;
- Sebe lah Timur
: Gang/Lo rong ;
R
: Ruko No. 108 ;
6) .
Sebidang
tanah
te r l e t a k
Kemerdekaan Ki l ome te r
A gu
d i kena l
: Ja l an / L o r o ng ;
- Sebe lah Timur
: Ja l an Per i n t i s
+ 5600 M2,
se l uas
Bus Alam Indah ,
:
Tanah
: tanah mi l i k
tanah
ber i k u t
Kapasak , Termina l
dan
mi l i k
Kedaung Group ;
bangunan ,
Regiona l
bangunan
te r l e t a k
ub
- Sebe lah Bara t
Kemerdekaan ;
lik
Kedaung Group ;
(depan
Daya Makassa r ,
di
l o ke t
Ja l an No. 6,
ep
se l uas + 6 M2 (2 M x 3 M), dengan batas - batas : - Sebe lah Uta ra
: Loke t No. 7 PO. Alam Indah ;
- Sebe lah Timur
:
Bus
Angku tan
s
- Sebe lah Sela t a n
: Loke t No. 5 PO. Garuda 237 ;
: Ja l anan ;
gu
do
ng
- Sebe lah Bara t
Park i r a n
ne
Penumpang;
Area l
R
ka m ah
- Sebe lah Sela t a n
ah
Per i n t i s
dengan batas - batas :
- Sebe lah Uta ra
7) Sebidang
Ja l an
Makassar ,
dengan nama Garas i / Poo l
L inud 700) ,
M
12,
di
do
ng
- Sebe lah Bara t
: Rumah penduduk ;
si
- Sebe lah Sela t a n
In
ah
+ 175 M2, dengan batas - batas :
ne
hk am
Direktori Putusan Mahkamah18 Agung Republik Indonesia
A
In
18
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
8) .
Sebidang
tanah
ber i k u t
Ja l an Kapasak , Termina l
bangunan ,
Regiona l ,
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia te r l e t a k
Daya Makassa r ,
di
Loke t
:
ng
Nomor 7, se l uas + 6 M2 (2 M x 3 M), dengan batas - batas
: Loke t No. 8 PO. Setu j u ;
- Sebe lah Timur
: Area l
- Sebe lah Sela t a n
Bus Angku tan Penumpang;
: Loke t No. 6 PO. Alam Indah ; : Ja l anan ;
ber i k u t
bangunan
dan
petak - pe tak
te r l e t a k
di
m
Rantepao ,
tanah
:
dengan
l uas
+
Kelu r ahan Rantepao Ta l l u
Kecamatan Ta l l u n g
sawah
lik
Sebidang
L ipu ,
ub
ah
Kabupa ten Tana Tora j a sebaga i ber i k u t 1) .
In
- Sebe lah Bara t
Tanah
park i r
do
A gu
- Sebe lah Uta ra
900
M2,
L ipu ,
di
yang
L ingkungan
Tana Tora j a ,
dengan
- Sebe lah Uta ra
: Ja l an Raya;
- Sebe lah Timur
: Tanah mi l i k
ep
: tanah kosong ;
- Sebe lah Bara t Sebidang
tanah
ng
Ja l an Mappanyuk i
dan
Pak Mansyur ;
bangunan
No. 42 yang l eb i h
yang
te r l e t a k
d i kena l
di
dengan nama
Perwak i l a n Bus PO. Alam Indah dengan l uas + 132 M2. Hak
Mi l i k
(SHM)
No.
seb i dang tanah dan bangunan yang d i kena l yang
dengan
te r l e t a k
l uas
+
di
600
Ja l an ,
M2,
di
A.
Rantepao ,
: Rumah pemuk iman penduduk ;
ub
: Ja l anan A. Mappanyuk i ;
Ser t i f i k a t
Hak
MI l i k
536 /198 ,
No.
te r l e t a k
atasnya ,
se l uas
1120 /Ran t epao , Tana
Tora j a ,
+ 637 Gambar
Rantepao
Nomor 26 Rantepao Tana Tora j a ;
gu
Andi
Mappayuk i
Hal . 19 dar i K/Pd t / 2 009
Nomor 30 ,
39
A
Ja l an
ha l .
Put .
yang
do
di
ng
yang te r l e t a k
ne
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 600 M2,
No. 2007
In
5) .
bangunan d i
ep
Tanah ber i k u t
No.
Wa’Nanong ;
: Gudang No. 24 ;
- Sebe lah Bara t
Si t ua s i
ba tas -
lik
- Sebe lah Timur
M2,
24,
R
ka m ah
ah
: Rumah mi l i k
4) .
Toko
No.
dengan
- Sebe lah Uta ra
Ja l an Mappayuk i
M
sebaga i
Mappayuk i
batas :
- Sebe lah Sela t a n
berupa
In
Baru
120
do
Ser t i f i k a t
A gu
3) .
s
2) .
: tanah / r umah mi l i k
si
R
ah
- Sebe lah Sela t a n
Rona ld Ridho ;
ne
ka
l uas + 1500 M2, dengan batas - batas :
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
R ep ub
sebaga i
Tana Tora j a ,
Gudang
Baru ,
ng
: Toko mi l i k
- Sebe lah Bara t
Wa’Nanong ;
: Ja l an A. Mappanyuk i ;
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 600 M2,
yang
te r l e t a k
seka rang
Ja l an
No.
22,
A.
di
Mappayuk i
Rantepao
dahu l u
Tana
- Sebe lah Uta ra
: Toko Baru ;
- Sebe lah Timur
: Toko Nasiona l ;
- Sebe lah Bara t
24
dengan
: Pemukiman Penduduk ; : Ja l anan A. Mappanyuk i ;
Sebidang tanah ber i k u t
bangunan te r l e t a k
d i Ja l an
ep
7) .
Tora j a ,
ub
- Sebe lah Sela t a n
Nomor
lik
ah
batas - batas :
m
Rantepao
: Pemukiman penduduk ;
- Sebe lah Sela t a n
ka
di
: Toko Kota Wal i ;
- Sebe lah Timur
A gu
Toko
dengan batas - batas :
- Sebe lah Uta ra
6) .
dar i
do
d i kena l
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
In
Diponego ro No. 9 Rantepao , Tana Tora j a ;
yang te r l e t a k
SHM No.
ng
Tora j a ,
Ja l an Diponego ro No. 117 , Rantepao , tana
Kelu r ahan
20- G.S 452 /1996 ,
Malangngo ,
Rantepao
tangga l Tana
10- 09- 1996 ,
Tora j a ,
dengan
batas - batas :
:
Tanah dan bangunan No. 119 , SHM No.
do
A gu
- Sebe lah Uta ra 944 G.S
Kelu r ahan Malanggo ;
: Ja l an Diponego ro ;
944- G.S.
yang te r l e t a k Tana Tora j a ,
di
Ja l an
217/1990 ,
Kelu r ahan
Diponego ro
Malangngo ,
No. 119 ,
Rantepao ,
dengan batas - batas :
- Sebe lah Uta ra
: Gang/Lo rong ;
- Sebe lah Timur
: Gang/Lo rong ;
- Sebe lah Sela t a n
M
No.
s
SHM No.
ub
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 933 M2,
ep
9) .
lik
- Sebe lah Bara t
: Par i t / S e l o k a n ;
R
ka m ah
ah
: Gang/Lo rong ;
- Sebe lah Sela t a n
1990 ,
In
No. 217 .
- Sebe lah Timur
si
ah
R
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 684 M2,
8) .
ne
hk am
Direktori Putusan Mahkamah20 Agung Republik Indonesia
: Tanah dan bangunan No. 117- SHM,
gu
do
ng
ne
No. 20 ;
A
In
20
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
- Sebe lah Bara t 10) .
: Ja l an Diponego ro ;
Sebidang yang
tanah
te r l e t a k
ng
M2,
d i kena l
dengan
Pahlawan
No.
dan bangunan dengan l uas
Ja l an
A.
nama Toko 3) ,
Mappayuk i
Mul i a
Rantepao ,
Jaya
Tana
No.
4,
yang Ja l an
Tora j a ,
dengan
do
A gu
+ 600
(dahu l u
batas - batas :
: Tanah dan bangunan Eks Tana Bua;
- Sebe lah Timur
: Ja l an Diponego ro ; :
Tanah
In
- Sebe lah Uta ra
- Sebe lah Sela t a n
dan
bangunan
- Sebe lah Bara t 11) .
Satu
lik
Ne’Dar i ;
ah
ne si a
mi l i k
: Ja l an A. Mappanyuk i ;
pe tak
sawah d i
Buntao ,
Kecamatan
Buntao ,
ub
- Sebe lah Uta ra
: Tanah mi l i k
- Sebe lah Timur
: Ja l an Poros ;
- Sebe lah Sela t a n
12) .
Satu
: Sawah mi l i k
pe tak
Ne’Rendong ;
: Tanah Kosong ;
R
ah
- Sebe lah Bara t
S. Danduru ;
ep
ka
m
dengan l uas + 750 M2, dengan batas - batas :
sawah d i
Buntao ,
Kecamatan
Buntao ,
si
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
- Sebe lah Uta ra
: Sawah mi l i k
Ne’Me ’ r o ;
- Sebe lah Timur
: Sawah mi l i k
Ne’Mar i s k a ;
- Sebe lah Bara t
: Sawah mi l i k
Satu
pe tak
sawah
di
Ne’Kaku ;
Evi Ridho (Ma ’Cev i n ) ;
Ta l l u n g
Tampo, Kecamatan Ta l l u ng L ipu ,
L ipu ,
- Sebe lah Timur
: Sawah mi l i k
Pa’Sa l empang ;
: Sawah mi l i k
Ne’Ba resek ;
ub
14) .
lik
: Sawah Indo Kompoi ;
: Ja l anan dan Par i t ;
Sebidang tanah ,
yang te r l e t a k
ep
ka m ah
ah
- Sebe lah Uta ra
- Sebe lah Bara t
Ja l an Diponego ro ,
Kelu r ahan Malangngo ,
Kecamatan Rantepao ,
dengan
M2,
l uas
+
Kelu r ahan
dengan l uas + 1800 M2,
dengan batas - ba tas :
- Sebe lah Sela t a n
do
13) .
: Sawah mi l i k
In
A gu
- Sebe lah Sela t a n
ne
ng
dengan l uas + 6400 M2, dengan batas - batas :
360
(seka r ang
Tana Tora j a
d igunakan
garas i
- Sebe lah Timur
: Tanah kosong ;
Put .
do
ha l .
No. 2007
In
gu
39
A
Hal . 21 dar i K/Pd t / 2 009
s
: Ja l an Raya Diponego ro ;
ne
- Sebe lah Uta ra
ng
M
R
Truck Toko Baru ) dengan batas - batas :
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
R ep ub
- Sebe lah Sela t a n - Sebe lah Bara t
tanah
te r l e t a k Paku
Ja l an
M2,
yang
Poros Rantepao - Palopo ,Ke l u r a h an
Bante
Ta l l u n g
dengan
L ipu ,
A gu
L ingkungan Panlasan ,
+
1500
Kecamatan
Ta l l u n g
dengan batas - batas :
: Tanah mi l i k
Tangko Si t u r u ;
- Sebe lah Timur
: Tanah mi l i k
Ne’S impu ;
- Sebe lah Bara t
16) .
: Sawah mi l i k : Tanah mi l i k
Sebidang
tanah ,
Lando ’Rundun ,
L ipu ,
In
- Sebe lah Uta ra
- Sebe lah Sela t a n
ah
l uas
do
Sebidang
: Lorong ;
: Lorong ;
ng
15) .
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Ne’S impu ;
Ne’s impu ;
lik
yang
Lorong 2,
te r l e t a k
Ja l an
Belakang Toko Flo ra ,
dengan
ub
- Sebe lah Uta ra
: Ja l anan ;
- Sebe lah Timur
: Rumah mi l i k
- Sebe lah Sela t a n
di
ng te r l e t a k
Kota
di
Ja l an
Mangga ,
Kompleks Ruko Termina l ,
d i kena l
sebaga i
Perwak i l a n
Bus Alam Indah ;
M2, t e r l e t a k
Pas i ,
Wara Uta ra ,
Rp.
operas i o na l
l ima ra t u s bu lan
Jun i
di
bangunan Ja l an
di
Sul t a n
Kota Palopo ;
atasnya
se l uas
Hasanudd i n ,
Batu
Bus Angku tan Penumpang Alam Indah :
547 .500 . 000 , r ibu
( l i ma
ra t u s
rup i a h )
2004 ,
se t i a p
sampa i
empat
pu luh
tu j u h
ju ta
bu lan ,
te r h i t u n g
mula i
d iadakannya
pembag ian
har t a
pen ingga l a n d imaksud ;
uang
di
Bank,
berupa
tabungan ,
gu
ng
RF; Simpanan
merek Honda CRV No.
Pol i s i
dengan
DD 333
sa l do
s
mobi l
ne
un i t
do
1 (sa t u )
M
ber i k u t
1.218
Hasi l -
tanah
ep
Sebidang
R
ah
ka m ah
-
Wara, Kota Palopo ;
lik
RT 001 /RW 01 , Bot i n g ,
d i Ja l an Bata ra
In
Sebidang tanah se l uas 880 M2, te r l e t a k
ub
-
Palopo ,
bangunan d i atasnya se l uas + 75
Tompot i k a Wara Kota Palopo ,
A gu
di
:
Sebidang tanah ber i k u t M2,
atasnya ,
si
bangunan
sebaga i ber i k u t -
: Ja l anan ;
ne
ber i k u t
: Ja l anan ;
R
ah
- Sebe lah Bara t Tanah
Agust i n u s Rerung ;
ep
ka
m
l uas + 60 M2, dengan batas - batas :
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah22 Agung Republik Indonesia
A
In
22
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
te r a kh i r
ber j um l ah
(dua
mi l ya r
Kesemuanya ada lah merupakan har t a war i s an dar i
pewar i s
rup i a h ) ;
ng
Rp.
2.000 . 000 . 0 00 , -
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
-
Dami ta dan Tuan Yusak yang be lum te r bag i ; 9. Membagi
har t a
war i s an
te r s ebu t
kepada
para
ah l i
VI I I ,
IX dan tu r u t
I,
Terguga t
II,
III ,
IV ,
m
har t a
hak
ka
dar i n ya
war i s an
d imaksud untuk
di
dan
Ny.
kemud ian
untuk
yang
d ibag i
VI ,
Tuan
te l a h
Terguga t
war i s an
VI I I ,
yang
IX
te l a h
dan mengosongkan
Yusak
d i kuasa i
se l u r u h
sesua i
VI I ,
orang - orang
dan
VI I ,
sebaga imana
para ah l i
Terguga t ,
war i s ,
para
ke ten t u an hukum;
untuk
tunduk
dan
mentaa t i
R
ah
tu r u t
V, VI ,
melepaskan
kepada
Terguga t dan Pengguga t , 12. Menghukum
atau
Dami ta
atas ,
IV ,
lik
mendapat
Terguga t
III ,
ub
tu r u t
II ,
ep
ah
dan
I,
V,
un tuk membagi har t a
te r s ebu t ;
11. Menghukum Terguga t
do
10. Menghukum kepada Terguga t
war i s
In
A gu
menuru t bahag i annya masing - masing ;
si
putusan perka r a a quo;
ne
ng
13. Menghukum para Terguga t un tuk membayar b iaya yang t imbu l da lam perka r a a quo; A t a u :
hak im berpendapa t
ex aequo et bono ;
Terguga t
bahwa
menga jukan ekseps i
sebaga i ber i k u t
:
para
tegas
te r s ebu t
Pengguga t
dan
dengan tegas
menolak
kecua l i
yang
bersesua i a n
Terguga t ;
dengan
da l i l - da l i l
apa
da l i l
se l u r u h
d iaku i n ya
j awaban
para Penggguga t ,
ep
Bahwa menanggap i
para
pada pokoknya atas da l i l - da l i l
Bahwa Terguga t - Terguga t da l i l - da l i l
guga tan
para
menuru t
para Terguga t bahwa guga tan a quo ada l ah kabur sa l ah a lama t je l a s
ba i k
dar i
para
obyek
sengke t a
pu la
t idak
untuk menga jukan guga tan te r s ebu t
sebab
t i dak
mempunya i
para
maupun nomor
kepen t i n g an
39
A
Hal . 23 dar i K/Pd t / 2 009
hukum,
ha l .
Put .
para
do
l ag i
l uas
Pengguga t
ng
Pengguga t
gu
para
tempa t ,
No. 2007
In
mempunya i kapas i t a s
mengena i
s
t i dak
ne
dan
R
ka m ah
te r hadap
In
Menimbang
seca ra
mohon putusan yang
lik
ad i l ,
la i n ,
do
Maje l i s
ub
J i ka
A gu
-
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 23
Ridho hanya kawin sah dengan I t j e orang anak te t a p i
para Pengguga t
El l y
Ridho da lam
Soedewo ada lah karena t i d a k
t i dak
sah maka para
melah i r k a n
Ridho
guga tan
a
asas hukum acara
Pengguga t
Seh ingga
perda t a
dan
para
L ie
Pengguga t
(obscuu r
l ibe l )
sebab
tepa t ,
cerma t
d inya t a kan
t idak
dapa t
t i dak guga tan
menga jukan
bera l a san
Tju
un tuk
Pengguga t
hukum po in t
dan
Ratna
Pengguga t
untuk
kepen t i n g an
maka berdasa r
sua tu
d’ i n t e r e t
hukum guga tan
d i t e r i ma
(NO)
Nie t
t idak
para
Pegguga t
t i dak
le t ak
obyek
maka guga tan te r s ebu t
i n persona ;
da lam
guga tan
Math i u s ber t empa t t i n g ga l
para
Pengguga t
ep
bukan depan L inud 700 tap i
ada l ah kabur
R
Terguga t I i n casu Mich i k o Sod ik im , war i s
guga tan
para
RT. 10
Terguga t pada ha l
ah l i
dar i
yang menempatkan SH. da lam ha l i n i
Ny. Dami ta dan Tuan
Pengguga t
gu
ng
nampak
Kemerdekaan Km.
depan Raide r ;
Bahwa guga tan Pengguga t
maka
in
mencantumkan
(depan L inud 700) ,
RW 2 Kecamatan Bi r i n g kanaya sebaga i tu r u t
sebaga i
ada lah er r o r
d i Ja l an Per i n t i s
12 Poo l Bus Alam Indah Makassa r ,
ada lah Nota r i s
sengke t a
ada lah
t i dak
do
Bahwa
kabur
pada obyek sengke t a bahkan menun juk nomor
kepunyaan orang l a i n ob jec t o dan er ro r
ada lah
In
A gu
dengan
maupun nomor dar i
Yusak
al i a s
hukum yang cukup menga jukan
ada
guga tan
menje l a s kan
tu r u t
It je
verk l a a r k ;
Bahwa
sempurna
dar i
Ridho
para
para
Onvanke l i j k
l ah i r
s
para
bernama
I r awan
ng
d ’ac t i o n
al i as
quo .
sementa r a
po in
suaminya
membatas i
kepen t i n g an
harus l a h
yang
keberadaan anak sah dar i
mempunya i
tun t u t a n
ka m ah
Ming
anak
2
lik
ka
I
El l y
menga jukan
ah
dengan
o leh sebab i t u
al i as
ya i t u
ub
m
Damayant i Moi
sah
sah
ep
Syamsu
yang
yang
Ridho hanya mempunya i
lik
perkaw i nan
anak
El l y
ub
orang
R
ah
(dua )
Tju Moi a l i a s
In
Pengguga t t i d a k berhak menga jukan guga tan a quo ; Bahwa L ie
sah
ne
yang melah i r k a n
Syamsu melah i r k a n 2
L ie Tju Moi a l i a s
dengan Raden Pan j i
A gu
perkaw i nannya
al i as
El l y
do
(dua )
L ie Tju Moi a l i a s
si
ng
ya i t u
perkaw inan yang t i d a k
do
sah ;
dar i
ne
Pengguga t ada l ah anak yang l ah i r
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa i bu para Pengguga t
A
In
24
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah24 Agung Republik Indonesia
Halaman 24
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
berdasa r
sebab
a lmarhum Ny.
Dami ta
Sod ik im ,
war i s
SH,
bukan l ah
anak
dan Tuan Yusak maka guga tan
dar i
te r s ebu t
i n person da lam menentukan p ihak - p ihak sebaga i
ng
ada lah er ro r
mengak i ba t k an
guga tan
Pengguga t
menjad i
kabur
(obscuu r l i b e l ) ;
mi l i k
No.
te r l e t a k
ya i t u
120 di
tanah dan bangunan Ser t i f i k a t
yang
d i kena l
Rantepao
Jl .
sebaga i
And i
Toko
Mapayuk i
Mapanyuk i
600
M2,
l uasnya
yang
sanga t
te r l e t a k
kabur
dahu l u
No.
22
A gu
dengan Toko Nas iona l 10
(sepu l u h ) di
Tana Tora j a
No.
24
tanah / r umah mi l i k
hanya
Tana Tora j a
orang
tanah
dan
dengan nama Toko Mul i a
Jl .
Pahlawan
No.
l uasnya
Poin 11 dan 12 (sebe l a s
in i
d i kena l
bangunan
yang
Mapanyuk i
Jaya dahu lu
te r t u l i s
dan dua be las )
600
M, 2
di
yang
sawah d i tanah
ub
Rantepo Kecamatan Buntao dengan l uas + 6400 M2, sebab sawah d imaksud bukan d i kuasa i
t i dak
orang l a i n
L ipu
je l a s ya i t u
sawah d i
dengan l uas
sebab
sawah
Tana Tora j a
+ 1800 M2,
te r s ebu t
ada lah
ada l ah mi l i k
Sena Remang;
ng
Poin 14 (empat be las )
seb i dang tanah yang te r l e t a k
Hal . 25 dar i K/Pd t / 2 009
39
A
gu
petak
s
Ta l l u ng
sa tu
R
Rantepao
be las )
ha l .
Put .
di
ne
Poin 13 ( t i g a
ep
o leh para Terguga t ;
j uga
Jl .
22
la i n
Rantepao Ja l an And i
4 d i kena l
3
No.
Y. Doping ;
seb i dang
ada lah t i d a k j e l a s
ah
ya i t u
Rantepao
seka rang
No.
Tora j a
-
Rantepao
si
di
sebena rnya hanya 120 M2;
-
Tora j a
do
Poin
te r l e t a k
ka m ah
Tana
do
ng
yang te r l e t a k
Mapanyuk i
ada lah
M
di
berbeda dengan sebenarnya
R
ah
Andi
-
1120 /Ran tepao
Poin 6 (enam) seb i dang tanah dan bangunan dengan l uas + 600 M2,
-
No.
seb i dang tanah dan bangunan dengan l uas
200 M2, ; -
Hak Mi l i k
No. 26 d i kena l Toko Baru ;
Poin 5 ( l i ma ) +
bangunan yang d i atasnya
No. 2007
In
ka
-
637 M2 Ser t i f i k a t
24 bukan
lik
m
Jl .
tanah ber i k u t
ub
se l uas
yang
lik
Poin 4 (empa t )
hak
Baru
No.
ep
ah
Toko Baru ;
-
do
Poin 3 ( t i g a )
In
-
In
A gu
Dalam guga tan para Pengguga t pada nomor 7.3 :
ne
ah l i
Mich i k o
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 25
R ep ub
Macangngo
Kecamatan
j uga
Macangngo bahwa
di
Ja l an
Rantepao
t i dak
ng
ada lah
Rantepao
je l as
Kecamatan
da l i l - da l i l
Diponego ro
dengan
sebab
para
l uas
t idak
Rantepao
+
ada
maka
Pengguga t
Kelu rahan
sanga t
ada l ah
Tana Tora j a
Ja l an
Bante
Paku d i
Kelu r ahan
Bante
Paku maka tepa t l a h
berdasa r kan
pada
atas
para
guga tan
Pengguga t
d inya t a kan
ovanke l i j k
verk l a a r k ) ;
te r hadap
ng
Makassa r
er ro r
te l a h
mengambi l
71/Pd t .G / 2 008 /PN .Mks .
A gu
sebaga i ber i k u t
ob je c t o
te r sebu t
tangga l
d i t e r i ma
14 Oktobe r
Neger i
pu tusan
Terguga t
I,
II,
III ,
Terguga t t i d a k dapa t d i t e r i ma ;
VI I ,
lik
1. Mengabu l kan guga tan Pengguga t un tuk sebahag i an ; 2. Menya takan para Pengguga t bersama sauda ra - sauda ranya 3 ya i t u
dan Ratna
Dewi Sekarpen i ,
Damayant i
se l a ku
L ie Tju Moi a l i a s
El l y
IV ,
VI I I ,
ah l i
V,
VI ,
VI I ,
war i s sah dar i
I rwan Ridho a l i a s
ub
(t iga)
ah l i
war i s
IX
dan tu r u t
Im ing
penggan t i
Ridho , dan Terguga t I ,
ep
ka m ah
DALAM POKOP PERKARA :
ah
VI ,
In
tu r u t
dar i
No.
2008 yang amarnya
:
Menya takan ekseps i
(N i e t
Pengad i l a n ya i t u
itu
l ibe l )
DALAM EKSEPSI : -
j uga
o lehnya
(obscuu r
dapa t
putusan ,
d i samp ing
Pengguga t
kabu r
t i dak
guga tan
Pengguga t
Penggugga t
in
ada
Terguga t - Terguga t
sebaga i
ada lah
harus l a h
Bahwa
para
kapas i t a s
Pengguga t
guga tan
yang
ep
guga tan
apa
guga tan
mempunya i
Palopo
Kecamatan Rantepao t i d a k
R
m
ka
t i dak
di
Rantepao
ub
Maka
ura i k an
ah
Poros
Kelu r ahan
ada lah kabur ; -
do
di
dan
seb i dang tanah l uas 1500 M2 yang
lik
ah
te r l e t a k
je l a s
kabur
In
A gu
Poin 15 ( l i ma be las )
M2,
Kelu rahan
t i dak je l a s ;
-
360
si
Tora j a
ne
Tana
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah26 Agung Republik Indonesia
Terguga t
II ,
Ny. III ,
ada lah
Ny. Dami ta dan Tn Yusak ;
d i l e t a k k an
o leh
s
te l a h
Pengad i l a n
ne
Makassa r ;
do
gu
Neger i
yang
ng
M
Revind i c a t o i r
R
3. Menya takan sah dan berha rga Si t a Jaminan dan atau Si t a
A
In
26
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26
R ep ub
4. Menya takan Akta
Hibah Wasia t
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
No. 93 tangga l
29 Mare t
2004 ber t e n t a ngan dengan hukum dan merug i kan Hak War i s se l a ku ah l i
ng
Pengguga t a l i a s El l y
penggan t i
Ny. L ie Tju Moi
Ridho ;
5. Menya takan Akta 2004 , ba ta l
A gu
war i s
Hibah Wasia t
No. 93 tangga l
demi hukum;
6. Menya takan Akta
29 Mare t
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hibah wasia t
No. 32 tangga l
16 Mare t
se l a ku ah l i
m
Hibah Wasia t
tanah
ber i k u t
Sebidang di
tanah
ber i k u t
Ja l an Dr .
Nomor 28 Makassa r ,
di
bangunan
Wahid i n
atasnya
di
di
atasnya ,
Sudi r o husodo - Lorong 231
+ 300 M2,
se l uas
16 Mare t
d i kena l
sebaga i
R
ah
bangunan
ep
ka
Makassa r :
te r l e t a k
No. 32 tangga l
demi hukum;
8. Menya takkan
1) .
Ny. L ie Tju Moi
Ridho ;
7. Menya takan Akta 2006 , ba ta l
penggan t i
lik
ah
a l i a s El l y
war i s
ub
Pengguga t
In
2006 ber t e n t a ngan dengan hukum dan merug i kan hak war i s
: Ruko;
- Sebe lah Sela t a n :
tanah
dan bangunan mi l i k
Pak Rahim
No. 26 ; tanah
+ 72 M2,
te r l e t a k
d i kena l
di
dengan
bangunan
Ja l an nama
Perwak i l a n
: Ja l an Diponego ro ;
- Sebe lah Timur
: Warte l
- Sebe lah Bara t 3) .
Sebidang se l uas
+
tanah
dan bangunan mi l i k
ALAM
Alam
: Gang/Lo rong ; tanah
1400
M, 2
ber i k u t
bangunan
te r l e t a k
Kemerdekaan No. 2, Km. 8 Makassa r ,
M
Bus
Ja l an Diponego ro Nomor 114 ;
ep
Indah ;
No. 112
ub
:
atasnya ,
Diponego ro
- Sebe lah Uta ra
- Sebe lah Sela t a n
di
lik
INDAH dengan batas - batas :
R
ah
ka m ah
Makassa r ,
ber i k u t
di
di
atasnya ,
Ja l an
per i n t i s
d i kena l
dengan nama
Put .
do
ha l .
No. 2007
In
39
A
gu
ng
Kanto r Perwak i l a n PO. Alam Indah , dengan batas - batas :
Hal . 27 dar i K/Pd t / 2 009
s
se l uas
Seb idang
In
2) .
ne
A gu
- Sebe lah Bara t
: Ruko;
do
- Sebe lah Timur
ne
: Gang/Lo rong ;
ng
- Sebe lah Uta ra
si
Kanto r PO. ALAM INDAH dengan batas - batas :
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
R ep ub
- Sebe lah Uta ra
: Ja l an Per i n t i s
- Sebe lah Timur
: Tanah kosong ;
ng
- Sebe lah Sela t a n - Sebe lah Bara t 4) .
A gu
te r l e t a k
di
+ 216 M2,
: Rawa- - rawa ;
: Tanah mi l i k
Sebidang
Kemerdekaan Km. 8;
tanah
Pak Mudan;
ber i k u t
bangunan
bag i an dar i
:
Perwak i l a n
PO. Alam Indah ,
lik
m
- Sebe lah Bara t
: Rumah penduduk ; : Gang/Lo rong ;
Sebidang
ub
ah
: Rumah penduduk ;
- Sebe lah Sela t a n
ka
yang
Tanah dan bangunan No. 112 PO. Alam
Indah ;
- Sebe lah Timur
se l uas
In
- Sebe lah Uta ra
tanah
te r l e t a k 12,
di
Ja l an
Makassar ,
ep
Kemerdekaan Ki l ome te r d i kena l
atasnya ,
Ja l an Diponego ro No. 112 Makassa r ,
d i kon t r a k k an dengan batas - batas :
5) .
di
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
do
dengan nama Garas i / Poo l
Per i n t i s
se l uas
+ 5600 M2,
Bus Alam Indah ,
dengan
: Ja l an Lorong ;
- Sebe lah Timur
: Ja l an Per i n t i s
ng
- Sebe lah Uta ra
- Sebe lah Sela t a n
:
Tanah
si
R
ah
batas - batas sbb . :
Kemerdekaan ; dan
bangunan
ne
hk am
Direktori Putusan Mahkamah28 Agung Republik Indonesia
mi l i k
A gu
- Sebe lah Bara t
6) Sebidang
: tanah mi l i k
tanah
ber i k u t
bangunan ,
Regiona l
te r l e t a k
Daya Makassa r ,
di
l o ke t
Ja l an
No. 6,
In
Kapasak , Termina l
Kedaung Group ;
do
Kedaung Group ;
- Sebe lah Uta ra
: Loke t No. 7 PO. Alam Indah ;
- Sebe lah Timur
:
- Sebe lah Bara t Sebidang
: Ja l anan ; tanah
ber i k u t
bangunan ,
ep
7) .
Angku tan
: Loke t No. 5 PO. Garuda 237 ;
ub
- Sebe lah Sela t a n
Bus
lik
Park i r a n
Penumpang;
Ja l an Kapasak , Termina l
Regiona l ,
te r l e t a k
Daya Makassa r ,
di
Loke t
Nomor 7, se l uas + 6 M2 (2 M x 3 M), dengan batas - batas
s
:
Area l
park i r a n
Bus
gu
ng
- Sebe lah Timur
: Loke t No. 8 PO. Setu j u ; Angku tan
ne
- Sebe lah Uta ra
do
:
M
Area l
R
ah
ka m ah
se l uas + 6 M2 (2 M x 3 M), dengan batas - batas :
A
In
28
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 28
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Penumpang;
- Sebe lah Sela t a n
Tanah
ber i k u t
Tana Tora j a ,
Bangunan
dan
petak - petak
sebaga i ber i k u t
Sebidang
A gu
1) .
: Ja l anan ;
tanah
Kelu r ahan
Rantepao
Kecamatan
Ta l l u n g
Ta l l u
bangunan
L ipu , Tana
Tora j a ,
- Sebe lah Timur
: Tanah mi l i k
m
ka
2) .
Rantepao ,
dengan
l uas
+
Rona ld Ridho ;
: tanah kosong ; : tanah / r umah mi l i k
Sebidang
di
lik
: Ja l an Raya;
tanah
dan
Pak Mansyur ;
bangunan
No. 42 yang l eb i h
ep
Ja l an Mappanyuk i
ub
ah
- Sebe lah Uta ra
- Sebe lah Bara t
Kab.
te r l e t a k
L ingkungan
1500 M2, dengan batas - batas :
- Sebe lah Sela t a n
di
:
ber i k u t
L ipu ,
sawah
do
ng
- Sebe lah Bara t
: Loke t No. 6 PO. Alam Indah ;
In
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang
te r l e t a k
d i kena l
di
dengan nama
Perwak i l a n Bus PO. Alam Indah dengan l uas + 132 M2. Sebidang tanah ber i k u t
bangunan te r l e t a k
d i Ja l an
R
ah
3) .
ng
Tora j a ,
SHM No. 20 GS. 452 /1996 ,
Kel .
Malangngo
A gu
1996 ,
Ja l an Diponego ro Nomor 117 Rantepao Tana
Rantepao ,
tangga l Tana
10 September
Tora j a ,
batas - batas : :
Tanah dan bangunan No. 119 , SHM No.
In
- Sebe lah Uta ra
- Sebe lah Timur
: Gang/Lo rongg ;
- Sebe lah Sela t a n
: Par i t / S e l o k a n ; : Ja l an Diponego ro ;
ub
- Sebe lah Bara t
lik
No. 217;
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 933 M2, 944
te r l e t a k
217 /1990 ,
Ja l an
Diponego ro
No.
Kel .
Malangngo ,
yang
Rantepao
Tana
119,
dengan batas - batas :
s
: Tanah dan bangunan No. 117 , SHM
Hal . 29 dar i K/Pd t / 2 009
39
A
gu
ng
- Sebe lah Sela t a n
: Gang/Lo rong ;
ha l .
Put .
ne
- Sebe lah Timur
: Gang/Lo rong ;
do
- Sebe lah Uta ra
No. 2007
In
Tora j a ,
GS No.
ep
SHM No.
R
ah
ka m ah
944 GS
5) .
dengan
do
yang te r l e t a k
ne
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 684 M2,
4) .
M
si
Diponego ro No. 9 Rantepao , Tana Tora j a ;
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 29
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
No. 20 ;
- Sebe lah Bara t
: Ja l an Diponego ro ;
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 600 M2,
ng
6) .
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah30 Agung Republik Indonesia
yang te r l e t a k
d i Ja l an A. Mappayuk i
No. 4 yang d i kena l
dengan nama Toko Mul i a Jaya (dahu l u Ja l an Pah lawan No. dengan batas - ba tas :
do
A gu
3) Rantepao Tana Tora j a ,
: Tanah dan bangunan Ely Tana Bua; ;
- Sebe lah Timur
: Ja l an Diponego ro ;
- Sebe lah Sela t a n
:
Tanah
In
- Sebe lah Uta ra
dan
bangunan
- Sebe lah Bara t
lik
ah
Ne’Dan i ;
mi l i k
: Ja l an A. Mappanyuk i ;
7) . Satu pe tak sawah d i
Buntao ,
Kecamatan Buntao ,
dengan
ub
- Sebe lah Uta ra
: Sawah mi l i k
Ne’Mero ;
- Sebe lah Timur
: Sawah mi l i k
Ne’Mar i s k a ;
ep
: Sawah mi l i k
R
tanah
yang
ng
Kelu r ahan Macangngo ,
Evi Ridho ;
te r l e t a k
Ja l an
Diponego ro ,
Kecamatan Rantepao ,
Tana Tora j a
dengan l uas + 360 M2, (seka r ang d igunakan garas i
Truk
: Ja l an Raya Diponego ro ;
- Sebe lah Timur
: Tanah kosong ;
- Sebe lah Sela t a n
: Lorong ;
Ja l an
Poros
Ta l l u n g
L ipu ,
Kecamatan
Bante
Ta l l u n g
L ingkungan
Tangko Si t u r u ;
- Sebe lah Timur
: Tanah mi l i k
Ne’S impu ;
: Sawah mi l i k
: Tanah mi l i k
di
Ja l an
d i Kota Palopo :
bangunan d i atasnya se l uas + 75 Mangga ,
Kompleks Ruko Termina l ,
gu
ng
te r l e t a k
Ne’s impu ;
bangunan d i atasnya ,
Sebidang tanah ber i k u t
Ne’S impu ;
do
- Sebe lah Bara t
ep
: Tanah mi l i k
M2,
Paku
ub
L ipu ,
- Sebe lah Uta ra
- Sebe lah Sela t a n
-
yang te r l e t a k
Kelu r ahan
Paniasaan , dengan batas - batas :
Tanah ber i k u t
M
+ 1500 M2,
Rantepao - Palopo ,
R
ah
ka m ah
9) . Sebidang tanah dengan l uas
lik
- Sebe lah Bara t
: Lorong ;
In
A gu
- Sebe lah Uta ra
do
Toko Baru ) dengan ba tas - batas :
s
8) . Sebidang
Ne’Kaku ;
ne
ah
- Sebe lah Bara t
: Sawah mi l i k
si
- Sebe lah Sela t a n
ne
ka
m
l uas + 6400 M2, dengan batas - batas :
A
In
30
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 30
R ep ub
Tompot i k a Wara Kota Palopo ,
d i kena l
sebaga i
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Perwak i l a n
Bus Alam Indah ; -
Sebidang tanah se l uas 880 M2, te r l e t a k
ng
d i Ja l an Bata ra
RT 001 /RW 01 , Bot i n g Wara, Kota Palopo ;
Pas i ,
Wara Uta ra ,
operas i o na l
di
bangunan Ja l an
se l uas
Hasanudd i n ,
Kota Palopo ;
Batu
Bus Angku tan Penumpang Alam Indah :
Rp. 547.500 . 000 , -
se t i a p
bu lan ,
te r h i t u n g
mula i
bu lan
lik
2004 , sampa i d iadakan pembag ian har t a pen ingga l a n
1 (sa t u )
un i t
mobi l
merek Honda CRV No. Pol i s i
ub
RF;
m
atasnya
Sul t a n
d imaksud ;
Kesemuanya ada lah
ka
di
do
M2, t e r l e t a k
Jun i
ah
ber i k u t
1.218
Hasi l -
tanah
In
Sebidang
A gu
-
merupakan
har t a
war i s an
DD 333
dar i
pewar i s
9. Membagi
ep
Ny. Dami ta dan Tn Yusak yang be l um te r bag i ; har t a
war i s an
te r s ebu t
kepada
para
ah l i
V, VI ,
VI I ,
10. Menghukum kepada Terguga t IX
dan
tu r u t
ng
VI I I ,
I,
II,
Terguga t
III ,
IV ,
un tuk
membagi
har t a
war i san te r s ebu t ;
A gu
IX dan tu r u t
I,
II ,
Terguga t
III ,
IV ,
V, VI ,
VI I ,
VI I I ,
dan atau orang - orang yang te l a h
do
11. Menghukum Terguga t
si
R
ah
war i sn ya menuru t bahag i annya masing - masing ;
ne
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
mendapat hak dar i n ya untuk melepaskan dan mengosongkan
d ibag i
Terguga t
yang h ingga k i n i ju ta
dua
rup i a h ) ; 14. Menolak
guga tan
para
ah l i
Terguga t
war i s
tunduk
dan
membayar
sebesa r
de lapan
pu luh
Pengguga t
b iaya
perka ra
Rp. 1.289 . 000 , sembi l a n
untuk
se l a i n
r ibu
dan
39
ha l .
Put .
No. 2007
In
Hal . 31 dar i K/Pd t / 2 009
A
gu
para
mentaa t i
ng
M
se l eb i h n ya ;
ra t u s
para
ke ten t u an hukum;
un tuk
di taks i r
sebaga imana
s
(sa t u
d i kuasa i
untuk
ep
in i
sesua i
Terguga t
putusan perka r a i n i ; 13. Menghukum para
te l a h
Yusak
kepada se l u r u h
Terguga t dan Pengguga t , 12. Menghukum tu r u t
Tn
ne
kemud ian
yang
dan
do
atas ,
R
ah
ka m ah
untuk
di
Dami ta
In
d imaksud
Ny.
lik
war i s an
ub
har t a
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 31
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
DALAM INTERVENSI : DALAM EKSEPSI : Menya takan
ekseps i
dar i
ng
-
Terguga t
Terguga t IV dan V In t e r v e n s i ,
I
In t e r v e ns i ,
t i d a k dapa t d i t e r i ma ;
DALAM POKOK PERKARA : Pengguga t In t e r v en s i ;
-
Membebankan b iaya perka ra
kepada Pengguga t
Menimbang , bahwa da l am t i n g ka t
te l a h
Terguga t
pu tusan
d iba t a l k a n
o leh
Pengad i l a n
Makassa r
dengan pu tusan No. 392 /PDT/2008 /PT .Mks .
Pebrua r i
2009 , yang
sebaga i ber i k u t
Mener ima permohonan band i ng dar i
ka
-
amarnya
•
Terguga t - Terguga t
Pengad i l a n
lik
te r sebu t
tu r u t
ub
m
Neger i
dan para
band i ng atas permohonan
Tingg i
tangga l
5
:
Pemband ing semula
I, I I , I I I , V I ,V I I
dan
ep
ah
Terguga t
In t e r v e n s i
In
yang j um lahnya n ih i l ;
para
do
Menolak guga tan dar i
A gu
-
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah32 Agung Republik Indonesia
tu r u t
•
Turu t Terguga t I da lam perka ra asa l ;
•
Pengguga t da lam i n t e r v e n s i ;
si
R
ah
Terguga t da lam perka r a asa l
ne
ng
DALAM PERKARA ASAL : DALAM EKSEPSI : Menguatkan
pu tusan
A gu
71/Pd t .G / 2 008 /
Pengad i l a n
PN.MKS tangga l
Neger i
Makassa r
14 Oktobe r 2008 ;
DALAM POKOK PERKARA : Membata l kan
pu tusan
71/Pd t .G / 2 008 /
Pengad i l a n
PN.MKS.
tangga l
Neger i 14
Makassa r
In
-
Oktobe r
lik
2008
No.
yang
MENGADILI SENDIRI : Menolak
guga tan
para
se l u r u hnya ; -
Memer in t a h kan si ta
untuk
rev i n d i c a t o i r
sengke t a
sesua i
Pengguga t / Te r band i n g
ub
-
mengangka t yang
te l a h
ep
ka m ah
d imohonkan band i ng te r s ebu t ;
Ber i t a
Acara
si ta
j am inan
d i l e t a k k an
Si t a
untuk
dan
atas
tangga l
9
atau obyek
Oktobe r
seca ra
tanggung
membayar
da lam kedua t i n g ka t
perad i l a n
menanggung ,
yang
da lam
t i gka t
s
yang t imbu l
untuk
gu
in i
Pengguga t / T e r b and i n g
ng
b iaya - b iaya
para
ne
Menghukum
do
-
R
2008 No. 71/Pd t .G / 2 008 /PN .MKS;
M
A
In
32
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
ah
No.
do
-
Halaman 32
band i ng
se j um lah
rup i a h ) ;
Rp.
64.000 , -
(enam pu luh
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
empat
r ibu
Makassa r
No.
ng
DALAM INTERVENSI : DALAM EKSEPSI :
pu tusan
Pengad i l a n
A gu
71/Pd t .G / 2 008 /PN .MKS
tangga l
Neger i 14
Oktobe r
2008
yang
do
Membata l kan
In
-
d imohonkan band i ng te r s ebu t ; MENGADILI SENDIRI :
Menya takan
ah
Terguga t
bahwa I
ekseps i
da lam
Terguga t
II
d ia j u k an
o leh
p ihak
i n t e r v e n s i / T e r b and i n g
dan
p ihak
No.
9
i n t e r v e n s i / T e r b and i n g
Pengad i l a n
PN.MKS
10
ada lah
Neger i
ep
pu tusan
71/Pd t .G / 2 008 /
No.
ub
m
ka
DALAM POKOK PERKARA : Membata l kan
dan
te r s ebu t
bera l a san ;
-
yang
lik
-
tangga l
14
da lam
tepa t
dan
Makassa r
No.
Oktobe r
2008
yang
R
ah
d imohonkan band i ng te r s ebu t ;
guga tan
Pengguga t
da lam
sesudah
2009 kemudian te r hadapnya o leh para dengan
berdasa r kan kuasa khusus tangga l
sebaga imana
seca ra
te r n ya t a
l i san
dar i
26 Oktobe r
Akte
kasas i
yang
Kepan i t e r a an
memuat Pengad i l a n
2009 ; Bahwa se te l a h
yang
pada
tangga l
tangga l
20
Apr i l
kasas i
dar i
para
d i susu l
itu 6
Neger i
o leh
Apr i l
2009
te r s ebu t
para
pada
tangga l
d ibe r i t a h u
Pengguga t / p a r a
7
3
Pemband ing Apr i l
ten t a ng
39
di
tangga l
Terband i ng
Hal . 33 dar i K/Pd t / 2 009
memor i
d i t e r i ma
Terguga t / p a r a
2009 ,
te l a h
yang
No.
Pengad i l a n
o leh
A
gu
mana
a lasan - a lasan
R
Apr i l
permohonan
2009
Kasas i
o leh Pani t e r a
ub
Makasar ,
d ia j u k an
23 Mare t
Permohonan
ep
Neger i
kuasanya ,
2008 ,
pada tangga l
71/Pd t .G / 2 008 /PN .MKS. yang d ibua t
ng
ka m ah
permohonan kasas i
peran t a r a an
ha l .
2009 ,
s
Terband i ng ,
memor i d ia j u kan
Put .
ne
Pengguga t / p a r a
Terband i ng
do
10 Mare t
Pengguga t / p a r a
in i
No. 2007
In
pada tangga l
para
te r a kh i r
do
kepada
putusan
In
A gu
d ibe r i t a h u kan
bahwa
lik
Menimbang ,
ne
Menya takan
ng
-
si
MENGADILI SENDIRI :
i n t e r v e n s i / P emband i ng t i d a k dapa t d i t e r i ma ;
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 33
R ep ub
d i t e r i ma
di
kasas i
I,
memor i
Kepan i t e r a an
ng
masing - masing pada tangga l 2009 , tangga l
29 Apr i l
Menimbang ,
A gu
dengan seksama,
memor i
Pengad i l a n
15 Apr i l
Neger i
permohonan
te l a h
kasas i
d ibe r i t a h u kan
d ia j u k an
a
da lam tenggang
Pemohon
bahwa
m
p ihak
l awan
waktu
dan dengan
maka o leh karena
yang
d ia j u k an
Pengguga t
da lam
o leh
memor i
pada pokoknya i a l a h :
Bahwa
Yudex
ke l i r u
ka
bese r t a
fo rma l dapa t d i t e r i ma ;
a lasan - a lasan
Kasas i / p a r a
kasas i n ya te r s ebu t I.
te r s ebu t
quo
kepada
Fact i e
Pengad i l a n
ub
ah
para
21 Apr i l
lik
permohonan kasas i Menimbang ,
yang
Makassa r
2009 , tangga l
cara yang d i t e n t u k an da lam undang- undang ,
itu
III ,
2009 ;
bahwa
a lasan - a lasannya
II,
do
memor i
In
j awaban
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
menerapkan atau
t idak
t idak
ep
mest i n ya
hukum
Tingg i
te l a h
sebaga imana
menerapkan
hukum
te l a h
da lam
orang
se l a ku
tua
hak
Pemohon
war i s
te rmasuk
Kasas i ,
sebaga i
ah l i
Pemohon
:
A gu
1. Bahwa ke l i r u
per t imbangan
Yudex
Fact i e
19- 20 yang pada pokoknya menyatakan orang tua Pemohon Kasas i
Ny. El l y
pada ha laman
bahwa perkaw i nan
Ridho (L i e
Tju Moi )
dengan Tuan R.P. Soedewo ada l ah t i d a k
sah berdasa r kan
penerb i t a n
buk t i
seh i ngga
yang
Akta
anak- anak
t i dak
sah
karena :
Bukt i
P.13
ku t i p a n
P.32 ,
yang walaupun is i
da lam
dengan
kawin
hubungan
send i r i n y a
yang t i d a k
d i ke l u a r k a n
pada tahun
ada l ah
bentuk 2008
menun jukkan bahwa perkaw inan anta r a El l y
Ridho ( I b u
Kasas i ) te l a h
R.P
Soedewo (ayah
dar i
d i l a ng sungkan pada tangga l
gu
ng
Pemohon Kasas i )
dan
kedua
da l am
sah ,
te r s ebu t
Pemohon
dar i
Akta
dan
7
do
te t a p i
l ah i r
P.31
buk t i
dar i
M
dan
R
akan
anak l ua r
ep
-
yang
te r s ebu t
berkedudukan sebaga i ha l i n i
Perkaw inan ,
lik
Kut i p an
ub
P.32 ,
ah
ka m ah
para
s
ber i k u t
perkaw i nan
dan
do
sta t u s
hukum
Terband i n g /Pengguga t
ng
Kasas i ,
s ta t u s
ke l i r u
ne
memper t imbangkan
Tingg i
ne
Pengad i l a n
R
ah
Bahwa Yudex Fact i e
si
sebaga imana mest i n ya ;
In
hk am
Direktori Putusan Mahkamah34 Agung Republik Indonesia
A
In
34
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 34
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
1970 . dan ben tuk Kut i p an Akta Perkaw i nan Bukt i
berdasa r kan
bentuk
yang
ke ten t u an
yang sah yang d ipaka i
ten t u nya
sesua i
perundang - undangan
dan
mengena i
penca t a t a n kependudukan ;
Kasas i ,
seca ra
da lam
perka r a a quo;
R
ng
l ua r
meleka t
konsekwens i
dan
mengika t
dan
memutus
280 KUH Perda t a ,
Pemohon
mempunya i
hubungan
Ridho dan R.P. Soedewo;
kawin ,
Terband i ng /Pengguga t re l e vans i n ya
dengan pasa l
43 UU No. 1 Tahun 1974 ,
Undang Undang
perkaw i nan ,
ya i t u
Kasas i
Termohon
quod
bahwa
Pemohon
hubungan perda t a
Ridho dan ke l ua r ga Kasas i
dengan i bunya ,
i bunya Ny. Dami ta
se l a ku
2. Bahwa Pemohon Kasas i , maupun
re l e vans i n y a
1
sta t u s
hubungan perda t a
Kasas i
Tahun
1974
Ridho ( i b u ) )
mempunya i
vervu l i n g )
da lam
Pasa l
yang
43
seca ra
anta r a
ep
Nomor
Ny. El l y
berdasa r kan
ub
Perda t a
ba i k
te rmasuk para
sebaga i
kedudukan
Ny.
Pasa l
je l a s
Undang
menyatakan
Pemohon Kasas i
dengan
hukum Pemohon
penggan t i
sebaga i
El l y
280 KUH
Undang
maka sah berdasa r
s ta t u s
te t a p
Ny. El l y
saudara - saudara
Ridho ;
R
ka m ah
V,
o leh
non ,
A gu
anak
d iaku i
do
ah
tegas
dan
Bahwa anda ipun Pemohon Kasas i ,
mempunya i
ah
Termohon
o leh
IV
Pasa l
mempunya i
perkaw i nan
Terband i ng / Pengguga t
ada lah
yang
casu
in i
perda t a dengan Ny. El l y -
Terguga t ,
memper t imbangkan
Bahwa berdasa r kan Kasas i ,
o leh
lik
ka
pengakuan
Fac t i e
in
seca ra
Kasas i / T e r g uga t
yur i d i s n y a ,
-
bahkan
d i sanggah
perda t a
d iaku i
ep
m
Termohon
Yudex
te r s ebu t
te l a h
Kasas i / T e r g uga t ,
aca ra
Perkaw inan
In
ah
hukum
buk t i
d imaksud
atau
Pemband ing / pa r a
te r t i b
penger t i a n
d iban t ah
Akta
do
Termohon
t i dak
Kut i p an
In
seka l i
P.32
ub
sama
buk t i
lik
Bahwa te r hadap
A gu
-
i bu (v l a a t s
ah l i
war i s
dar i
s
nas i ona l
ng
seca ra
ada l ah
si
P.32 te r s ebu t
ne
Ju l i
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hal . 35 dar i K/Pd t / 2 009
39
ha l .
Put .
ne
da lam kedudukan
do
Pemohon Kasa i
A
gu
ng
3. Bahwa dengan demik i a n ,
No. 2007
In
M
nenek , Ny. Dami ta dan kakek Tn Yusak se l a ku pewar i s ;
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 35
R ep ub Ibu Ny. El l y
t i dak
ber t e n t a ngan
har t a
pen i nga l a n
dengan
dar i
Ny.
Ridho ,
seca ra
sah dan
hukum,
memi l i k i
Dami ta
dan Tuan Yusak
Casu obyek sengke t a perka ra
hak
atas
a quo bersama- sama dengan
Termohon Kasas i ; per t imbangan
Yudex
Fac t i e
Tingg i
mengandung keh i l a p an
yang nya ta
ber t en t a ngan dengan buk t i - buk t i
Bahwa per t imbangan Yudex Fact i e
Pengad i l a n
do
Bahwa
perka ra a quo;
Pengad i l a n
Tingg i
No.
T.2 ) . 32
ada lah
Demik i an
tangga l
16
seca ra
dengan
d iba t a l k a n ha l i n i P.8
A gu
hukum
T.2
dar i
Ny. Dami ta ,
Tn.
(sa t u ) -
Yusak ,
un i t
Tn.
Yusak
dar i
Akta
T.1 ) ;
berdasa r
Akta
Terguga t )
d inya t a kan
te l a h
hukum
un tuk
Hibah
Wasia t
Mich i k o
Sad ik im
Nomor 93 tangga l
Hibah
war i s
dar i
in i
mobi l
29
har t a
atau
d ih i b a h
bus penumpang dan 1
was ia t
Nomor 93 tangga l
29 Mare t
pu l a
Wasia t
sebaga i
ep
Wasia t
mendapa t
un i t
dan
merek Honda CRV;
di tun j u k
te l a h
Pemohon
pe laksana
menghi l a n g kan
hak- hak
ah l i
Kasa i
da lam
kedudukan
Ny. El l y
Ridho ,
ka rena membatas i
R
i bunya ,
pembag ian har t a
M
Yusak ,
T.2 dan T.1 )
d imana :
mobi l
Akta
penggan t i
Tn
dan d ipe r t i mbangkan
o leh Nota r i s
2004 ; -
dar i
Hibah
pada pokoknya membagi sebag i an dar i
wasia t k an : 3 ( t i g a )
ah
ka m ah
-
2004 ,
dan
ada lah
yang d i ca t a t
(Te rmohon Kasas i / t u r u t Mare t
Akta
karena :
= buk t i
Ny. Dami ta ,
te l i t i
P.8 dan P.9 = buk t i
ng
ber t en t a ngan
2006
sama
maka kedua Akta Hibah Wasia t
R
ah
berdasa r kan hukum perda t a ,
1. Bukt i
Mare t
P.9 sama dengan buk t i
d ipe l a j a r i
(buk t i
te r hadap
P.8 .
lik
Bahwa j i k a
te r s ebu t
pu l a
ep
d inya t a kan sah (buk t i
sah (buk t i
ne
Wasia t
Dami ta
29
do
buk t i
Ny.
seh i ngga
In
dengan
lik
2004 dar i
da lam
No. 93 tangga l
ub
ka
m
Mare t
bahwa Akta Hibah Wasia t
ub
ah
ha laman 22- 23 mengandung kekh i l a p an yang nya ta , berkes impu l an
karena
In
A gu
II .
in
la i n ya
se l a ku
s
penggan t i
si
sebaga i
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah36 Agung Republik Indonesia
hanya kepada anak- anak yang
gu
do
ng
ne
masih h idup sa j a ;
A
In
36
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 36
R ep ub
Tn.
T.1
ada lah
Akta
Hibah Wasia t
o leh
Nota r i s
Mich i ko
Yusak yang d i ca t a t
ng
(Te rmohon Kasas i / t u r u t Mare t
2006 ,
pada
Terguga t )
pokoknya
bersama da lam perkaw i nan
membagi
sebag i an
(gono g in i )
dengan a lm.
pembuat
ber l a k u
l ag i
semua sura t
sura t
l a i n n ya
yang
mempunya i
sura t
wasia t
buk t i
32
tangga l
T.1 )
Dami ta
ada lah
yang
te l a h
93 tangga l
T.2 ) ;
te r t i b
p ihak
yang
tangga l
29 Mare t
un i t
Mobi l
Bus
lik 2006
P.9
dengan
(buk t i
har t a
da l am sura t 2004
sebaga i
mi l i k
(buk t i
P.8
Tn.
Yusak send i r i Penumpang
Akta
No.
dan
mendapat kan 1
(sa t u )
3 (t iga)
un i t
2004 ,
sura t / A k t a
karena
Akta
Wasia t
No.
Wasia t
itu
o leh Ny. Dami ta dan bukan o leh Tn. Yusak ,
hanya
sebaga i
pener ima
pembag ian
har t a
yang
dan d i t u n j u k
gono- g in i
merupakan
har t a
ah l i
meningga l
dun i a
Dami ta
mi l i k
war i san
war i s n ya ,
Kasas i / T e r g uga t
dan
yang
ya i t u
(50
harus
Pemohon
dahu l u ,
%)
ada l ah
d ibag i
anak- anaknya ,
kepada Termohon
Kasas i / Pengguga t ,
Tn. Yusak ;
Hal . 37 dar i K/Pd t / 2 009
39
A
gu
ng
te rmasuk suaminya send i r i
Ny.
te r l e b i h
maka
s
Dami ta
gono g in i ,
ne
har t a
Ny.
har t a
ha l .
Put .
do
se te l a h
Yusak hendak membagi
No. 2007
In
Tn.
ep
5. J i ka
ub
sebaga i pe laksana Akta Hibah Wasia t ;
se l u r u h
M
Mare t
mencabu t
mobi l
lik
d ibua t
29
93
In
tangga l
dapa t
se l a ku
harus melaksanakan Akta Wasia t
R
ah
ka m ah
93
Yusak t i d a k
Akta
= buk t i
Yusak
pe laksana
=
Ny.
was ia t
merek Honda CRV;
4. Tn.
Ny.
wasia t
hukum perda t a ,
2004 ,
dan Tn.
A gu
te r s ebu t ,
sama d ibag i
di tun j u k
yang d ibua t
da lam sura t
Mare t
29 Mare t
ng
3. Berdasa r kan
16
tanpa
23 Mare t 2004) ;
d ibag i
ep
ka
No.
sama degan
sebe l umnya
was ia t
Akta No. 93 tangga l yang
dan sura t -
kekua tan
d ibua t
casu sura t
(gono - g in i )
Akta
No.
(in
R
m
Har t a
yang
dan menya takan
was ia t
ub
Dami ta ,
ah
mencabu t
t i dak
pengecua l i a n
-
was ia t
Ny.
do
sebaga i
16
har t a
In
A gu ah
Tn.
Sad ik im
Nomor 32 tangga l
Dami ta : -
dar i
si
P.9 = buk t i
ne
2. Bukt i
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 37
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
ne si a
6. J i ka demik i a n quod non , Tn. Yusak hanya dapa t membagi wasia t
har t a
gono- g in i
ng
har t a
gono g in i
se j um lah 50 % dar i
d imaksud
dan
kese l u r u han
bukan
membagi
kese l u r u han har t a ; karena
kedua
A gu
ber t en t a ngan
Akta
dengan
Hibah
ke ten t uan
Wasia t
hukum
te r s ebu t
perda t a
maka bera l a san hukum untuk d iba t a l k a n ; Yudex
cukup
memer i k sa
buk t i
Fact i e
buk t i
Pengad i l a n
dan
perka r a
t idak
Tingg i
In
Bahwa
t i dak
memper t imbangkan
a quo seca ra
kese l u r u han
lik
ah
II I .
war i s ,
do
7. Oleh
(onvoe l d oende gemot i v e r d ) ;
buk t i - buk t i
seca ra
dan
A gu
t idak
t i dak
d ipe r i k s a
te r s ebu t
ya i t u
1. Bukt i
P.3
2006 ,
dan buk t i
Ju l i
2006 ,
Akta
Kuasa
t idak
keduanya
No.
Akta
d ibua t
27
adapun buk t i
d ipe t imbangkan
tangga l
11
Ju l i
Kuasa No. 28 tangga l
d ihadapan
Nota r i s
di
SH. ;
P.3 Akta Kuasa No. 27
tangga l
11 Ju l i
2006
ep
Bukt i
Ridho , yang merupakan ah l i
atau
P.4 ya i t u
tegas
hukum Pemohon Kasas i
: ya i t u
yang
te r s ebu t
seca ra
dan Tn Yusak ,
dan
Makassa r Mich i k o Sod i k im , -
sta t u s
Damin ta
buk t i - buk t i
pengakuan
ten t ang
Ny.
pu tusan Yudex
d ipe r t i mbangkan
anak sah dan Ny. El l y
yang
maupun Termohon
dan memper t imbangkan
karena
adanya
verb i s s )
sah dar i
menun jukkan bahwa :
te l a h
Nenny
Ridho ,
II I
L i sa l d y
Terguga t
mener ima kuasa dar i
VI
Pemohon
s
VI I
Terguga t
gu
Anneke Ridho ,
ya i t u
ne
Terguga t
ng
Ridho ,
Kasas i
do
M
Termohon
R
1) .
ah
ka m ah
demik i a n ,
menun jukkan
war i s
11
memer i k sa
yang
In
d ipe r i k s a
sebaga i
buk t i - buk t i
kese l u r u han maka ten t u
akan
ng
t i dak
(exp r e ss i s
dan t i d a k
kese l u r u han
R
Yudex Fact i e
jus t r u
dan menye lu r uh
ba i k Pemohon Kasas i
Bahwa j i k a
t i dak
memer i k sa
ep
Kasas i ;
Fact i e
t idak
si
seca ra
d ia j u k an para p ihak ,
ah
l engkap
Tingg i
do
a quo seca ra
memper t imbangkan
ka
Pengad i l a n
ub
m
perka r a
Fact i e
lik
Yudex
ub
Bahwa
ne
hk am
Direktori Putusan Mahkamah38 Agung Republik Indonesia
A
In
38
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 38
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
Kasas i
(R .A .
se l a ku
war i s
bernama
ng
j uga
ah l i
Rahayu
sa tu dar i
dar i
El l y
ah l i
Les ta r i ) a lm.
Ridho
war i s
da l am
ne si a
kedudukan
Ny. Le Tju Moi yang
yang
merupakan
sa l ah
a lm. Ny. Dami ta dan a lm. Tn
yang
d ibe r i k a n
kuasa
(in
casu
Kasas i ) ,
ah
sta t u s dar i
khusus
R.A.
mewaki l i
Rahayu
Menun jukan
pengakuan
hukum Pemohon
Kasas i
ah l i
awr i s
dar i
pember i
In
Kuasa
Les ta r i / P emohon
yang
tegas
atas
se l a ku
sa l ah
sa tu
lik
A gu
2) .
do
Yusak ;
a lmarhumah Ny.
Dami ta
dan
-
Mengurus
ub
m
a lmarhum Tn. Yusak , untuk : dan
menye lesa i k a n
pembag ian
har t a
ep
ka
pen ingga l a n a lmarhumah Ny. Dami ta dan a lmarhum Tn. Yusak ;
ah
-
Mengambi l
dan
atau
ben tuk
R
depos i t o
menca i r k a n apapun
uang
tabungan ,
mi l i k
a lmarhumah
si
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
rapa t ,
ke ten t uan
dasa r
perse r oan
Kuasa
No.
P.4
Akta
28
tangga l
11
Guntu r
Set i a
sah se l a ku ah l i
war i s
Dami ta , Kasas i
un tuk ya i t u
hak itu
ep
ser t a
tangga l
Ridho Ny.
kepada
Termohon
L i sa l d y
Ridho ,
Terguga t
VI
Anneke
Ridho ,
menca i r k a n
menghad i r i
un tuk
tabungan ,
rapa t - rapa t
pada
CV. Alam Indah ;
ada lah Akta Per j a n j i a n 28
El l y
pen i ngga l a n
September
2004 ,
dan perse t u j u a n d ibua t
Hal . 39 dar i K/Pd t / 2 009
39
A
gu
101
P.5 .
ng
M
perse r oan komand i t e r
seca ra
kuasa
har t a ,
R
depos i t o
III
Terguga t
pembagian
dar i
har t a
member i
Terguga t
Nenny Ridho ,
mengurus
atas
Wibawa)
2006
ha l .
di
No.
hadapan
Put .
No. 2007
In
mempunya i
Alam
Ju l i
lik
(C .Y .
ub
yang
ah
ka m ah
tegas d iaku i
2. Bukt i
CV.
Indah ;
Pemohon Kasas i
VI I
hukum dan
Comandi t e r
menun jukan bahwa : -
mengena i
s
Bukt i
anggaran
sesua i
sua ra
ne
A gu
persoa l a n /masa l a h
mengelua r kan
do
Menghad i r i
In
-
do
ng
Pemer i n t a h maupun d i Bank Swasta ;
ne
Ny. Dami ta dan a lmarhum Tn Yusak , ba i k d i Bank
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 39
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
Nota r i s
di
perubahan
dan
Mich i k o
ke l ua r n ya
CV.
ng
komand i t e r
Makasar ,
Alam
Sodi k im ,
Pesero
SH. ,
mengena i
Diam pada
Indah ,
yang
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah40 Agung Republik Indonesia
perse roan
pada
pokoknya
menun jukan bahwa :
VI
Ridho
da lam
te r s ebu t
ah
Anneke
C.Y.
Guntu r
R.P.
Nugroho
Ridho
Akta
te l a h
III dan
mewaki l i
Setya Setya
28
ser t a
2004 ,
Mich i k o
Sod ik im ,
Wat i ,
Les ta r i ,
Ny. Dami ta ,
komand i t e r
Pemasukan
d ibua t
R
ah
war i s
dan
perubahan anggaran Dasar
September
Makassa r ,
Akta
Nenny
Setya
Rahayu
ub
Pesero
ada l ah
VI I
perse t u j u a n
Dewi
R.A
perusahaan
ep
m
ka
P.7
Ridho ,
Kasas i / Pengguga t
R.A.
Sembodo,
hak atas
dan
Pemohon
Wibawa,
Indah ; 3. Bukt i
Terguga t
Per j a n j i a n
da lam kedudukan se l a ku ah l i mempunya i
L i sa l d y
do
A gu
Terguga t
Kasas i / T e r g uga t
In
Termohon
lik
-
yang
CV. Alam
penge l ua r an
No. 99 tangga l
di
hadapan
SH.
yang
Nota r i s
pada
di
pokoknya
susunan
perse r oan komand i t e r
pese ro
Pengurus
CV. Alam Indah ,
Pemohon Kasas i
j uga mempunya i hak se l a ku sa l ah sa tu ah l i yang da lam ha l
waki l i
o leh
Termohon
Ridho ,
Terguga t
VI
in i
Ridho
ada lah
pengumuman
ber i t a
lik
Dalam ber i t a
masih
Alm. El l y
M
h idup ,
R
R.P.
te r s ebu t ,
dengan
Soedewo d i ca t umkan sebaga i
tegas
P.33 , dan
d imana je l a s
anak Ny. Dami ta
menantu Ny. Dami ta
Yusak ;
gu
do
ng
dan Tn. ,
buk t i
Ridho d i can t umkan sebaga i
dan Tn. Yusak ; -
tangga l
ne
Yusak
duka c i t a
menun jukkan bahwa : -
ci ta
s
Ridho ;
Tn.
VI I
2004 , yang d imasukkan o leh ke l ua r ga Ny. Dami ta
ub
2 Jun i
L i sa l d y
duka
a lmarhumah Ny. Dami ta Ridho pada Har i an Fa ja r
ep
ka m ah
ah
P.33
III
di
dan Terguga t
Nenny Ridho ;
4. Bukt i
sah
Pemohon Kasas i
Kasas i / T e r g uga t
Anneke
war i s
In
Dami ta ,
A gu
Ny.
pada
ne
mengubah
do
Dalam
ng
-
si
menun jukan bahwa :
A
In
40
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 40
R ep ub
Pemohon Kasas i / Pengguga t , Guntu r ,
P.10
operas i o na l (Pemohon
buk t i
tanda
Bus Alam Indah
Kasas i / Pengguga t )
A gu
Alam Indah ha l i n i -
te t a p
dar i
bag ian
keuangan
o leh
sanga t
operas i o na l
Termohon
t i dak
l og i s
dan
pada Janua r i Pengad i l a n
berka i t a n
merug i kan
t i dak
2009
ub
Bara t
namun
obyek t i f
kepen t i n gan ;
Tingg i
te l a h
mengi r im
Sulawes i
dengan
Sela t a n
perka r a
ep
dan
Ketua
CV.
Bus Alam
lik
ah m
ka
kepada
Wibawa
Kasas i ,
Bahwa per t imbangan Yudex Fac t i e
Bahwa Pemohon Kasas i
has i l
Setya
karena adanya kon f l i k
sura t
uang
Guntu r
Pemohon Kasas i ; IV .
Dewi ,
o leh
atas has i l
d iaku i
pembag iannya
te r ima
menun jukkan bahwa :
Hak Pemohon Kassa i Indah
Setyo ,
d i can t umkan sebaga i cucu l ua r ;
ada lah
ng
5. Bukt i
Astu t i
R.A Rahayu ,
do
-
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
In
No.
71/Pd t .G / 2 008 /PN .Mks . yang d imohonkan band i ng ;
Termohon
ng
d ipu t u s
tangga l Makale
30 Agustus 2007 ,
A gu
pemer i k saan
kasas i ,
dengan
Tingg i
18 Februa r i Nomor
:
d imohonkan
Makassa r ,
2008 j o .
da lam
perka ra
te r s ebu t ,
memer i k sa
dan
39/Pd t / 2 008 /PT .Mks .
tangga l
Pengad i l a n
Makale
No.
ha l
per t imbangan obyek t i f
te r s ebu t ,
Yudex
l ag i
ka rena
:
ada l ah sama
perka r a
18 Februa r i
30 Agustus 2007 ;
Berdasa r kan
memutus
2008 j o
No.
menuru t
Fac t i e
putusan
Pemohon Kasas i
Pengad i l a n
adanya
:
16/Pd t .G / 2 008 /PN .Mk l .
ep
kon f l i k
Tingg i
kepen t i n g an
bahwa t i dak dar i
Hak im berkenaan dengan putusan pada perka r a yang
s
dengan p ihak Termohon Kasas i ; karena
putusan
Yudex Fact i e
Hal . 41 dar i K/Pd t / 2 009
39
A
gu
ng
Dengan demik i a n
ha l .
Pengad i l a n
Put .
ne
berka i t a n
No. 2007
In
tangga l
Neger i
In
yang
71/Pd t .G / 2 008 /PN .Mks .
lik
dengan
yang memer i k san dan memutus
ub
a quo Nomor :
da lam
R
ka m ah
ah
perka r a
Maje l i s
M
Hakim Tingg i
Putusan
in i
Termohon Kasas i ada lah se l a ku p ihak Terguga t ; Adapun Maje l i s
No.
16 /Pd t .G / 2 008 /PT .Mk l .
yang perka r anya saa t
d imana
perka ra
do
tangga l
Neger i
berka i t a n
o leh Pengad i l a n
39/Pd t / 2 008 /PT .Mks . Pengad i l a n
Kasas i
yang
si
o leh
yang te l a h
71/Pd t .G / 2 008 /PN .Mks
ne
band i ng
No.
R
ah
Bahwa perka ra
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 41
2009 ,
392 /Pd t / 2 008 /PT .Mks .
mengandung
ber t e n t a ngan
ng
yang
keke l i r u a n
ser t a
t idak
memper t imbangkan
buk t i
yang
d ia j u k an ,
No.
A gu
Makassa r
2009 ,
maka
dapa t
penerapan
dengan
buk t i -
pu tusan
Pengad i l a n
Tingg i
tangga l dan
a lasan - a lasan
in i
Makassa r
dapa t
te l a h
sa l ah
meleka t
El l y
sesua i
dengan Pasa l
hukum
sebaga i
ah l i
war i s
43 aya t
(1 )
UU No. 1 Tahun
Ridho ada l ah i bu kandung para Pemohon
ng
1974 , karena El l y
menerapkan
Ridho ada lah kedudukan yang
R
L ie Tju Moi a l i a s
ka rena
:
Bahwa kedudukan para Pemohon Kasas i dar i
ah
d ibena r kan ,
ep
dengan per t i mbangan sebaga i ber i k u t -
te r s ebu t
:
ub
Kasas i ;
Bahwa perkaw i nan El l y
A gu
te l a h d iaku i
Ridho dengan Raden Pan j i
o leh para Kelua rga da lam keh i dupan sehar i -
har i ;
sebuah
tahun
dan
mendapa tkan
dar i
ke l ua r ga ,
sesua i
ber j a l a n
orang
anak
dengan kond i s i
t i d a k dapa t d i t i a d a kan beg i t u
keku rangan - keku rangan keb i a saan
5 ( l i ma )
te l a h
di
buk t i
masyaraka t
pu luhan
tanpa
admin i s t r a s i
ada
dan t r a d i s i
sa j a ,
sedang
lik
d i tanah a i r
yang
sudah menjad i
t r a d i s i o n a l / P e desaan
yang
kurang mendapa t perha t i a n d i tanah a i r ; Bahwa
o leh
karena
itu
pu tusan
Pengad i l a n
ep
ka m ah
reaks i
perkaw i nan
In
Bahwa
ub
-
Soedewo
do
-
Tingg i
Makassa r harus d iba t a l k a n dan Mahkamah Agung akan mengad i l i send i r i
perka r a i n i
dengan per t imbangan ber i k u t
benar
dan tepa t
R
Menimbang , bahwa per t imbangnan Pengad i l a n seh i ngga
o leh
ka renanya
in i
:
Neger i
te l a h
d iamb i l a l i h
o leh
gu
do
ng
ne
Mahkamah Agung sebaga i per t imbangan send i r i ;
s
m
ka
Tingg i
hukum
lik
ah
Mengenai alasan ke I sampai dengan I I I
Pengad i l a n
Pebrua r i
In
te r hadap
a lasan - a lasan
5
bera l a san
Mahkamah Agung berpendapa t :
Bahwa
yur i d i s
kese l u r u han
d ipe r t a h ankan
bahwa
hukum,
fak t a
untuk d iba t a l k a n ; Menimbang ,
5
seca ra
392 /Pd t / 2 008 /PT .Mks .
t idak
tangga l
si
Pebrua r i
No.
ne
Makassa r ,
do
Tingg i
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
per t imbangan
A
In
42
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah42 Agung Republik Indonesia
Halaman 42
R ep ub
a lasan
menuru t untuk
mempet imbangkan
pendapa t
ng
l a i n n ya ,
per l u
:
R.A.
membata l kan
atas ,
a lasan - a lasan Agung
permohonan
Pengad i l a n
392 /PDT/2008 /PT .MKS.
di
kasas i
te r d apa t
kasas i
cukup
dar i
para
RAHAYU LESTARI dan kawan- kawan dan
pu tusan
A gu
membata l kan
tangga l
pu tusan
Tingg i
5
tangga l
Mahkamah Agung mengad i l i
Makassa r
Pebrua r i
Pengad i l a n
71/PDT.G/2008 /PN .MKS.
ah
Mahkamah
mengabu l kan
Pemohon Kasas i
per t imbangan
Neger i 14
send i r i
No.
do
t idak
berdasa r kan
2009 ,
yang
Makassa r
No.
In
dengan
bahwa
Oktobe r
perka ra
2008
in i
ser t a
dengan
lik
Menimbang
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
amar
putusan sebaga imana yang akan d i sebu t k an d i bawah i n i ; Menimbang ,
m
berada
di
bahwa
p ihak
o leh
yang
karena
ka l ah ,
para
maka
Termohon
harus
ka
No.
1985
ah
dar i
ep
2009 ,
yang te l a h
pasa l - pasa l
Undang- Undang
14
Undang- Undang
Tahun
untuk
No.
48
sebaga imana
d iubah dan d i t ambah dengan Undang- Undang No. 5
R
Tahun
d ihukum
perad i l a n ;
membayar b iaya perka r a da lam semua t i n g ka t Memperha t i k a n
Kasas i
ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ser t a
pera t u r a n
perundang - undangan
la i n
yang
ne
2009
ng
Tahun
bersangku t an ;
Kasas i :
1.
SEMBODO,
3.
R.A. R.A.
permohonan
kasas i
RAHAYU LESTARI , DEWI
SETYAWATI,
Pengad i l a n
71/PDT.G/2008 /PN .MKS. tangga l
GUNTUR SETYA
; Tingg i
Makassa r
Pebrua r i Neger i
No.
2009 ,
yang
Makassa r
No.
lik
pu tusan
5
NUGROHO SETYO
C.Y.
Pemohon
14 Oktobe r 2008 ;
ub
membata l kan
tangga l
R.P.
4.
Pengad i l a n
MENGADILI SENDIRI : DALAM EKSEPSI : -
Menya takan ekseps i tu r u t
ep
ka m ah
392 /PDT/2008 /PT .MKS.
dar i
Terguga t
I,
II,
III ,
VI ,
VI I ,
Terguga t t i d a k dapa t d i t e r i ma ;
s
R
DALAM POKOK PERKARA :
ha l .
Put .
do
39
No. 2007
In
Hal . 43 dar i K/Pd t / 2 009
A
gu
ng
2. Menya takan para Pengguga t bersama sauda ra - sauda ranya 3
ne
1. Mengabu l kan guga tan Pengguga t un tuk sebahag i an ;
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
ah
pu tusan
para
2.
WIBAWA, 5. DEWI SETYA ASTUTI , te r s ebu t Membata l kan
dar i
In
A gu
Mengabu l kan
:
do
ME N G A D I L I
si
Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang- Undang No. 3
Halaman 43
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
(t iga)
ya i t u
dan Ratna
Dewi Sekarpen i ,
Damayant i
ng
L ie Tju Moi a l i a s IV ,
ah l i
V,
VI ,
se l a ku
El l y
VI I ,
I rwan Ridho a l i a s war i s
IX
dan tu r u t
Im ing
penggan t i
Ridho , dan Terguga t I ,
VI I I ,
war i s sah dar i
ah l i
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah44 Agung Republik Indonesia
II ,
Terguga t
Ny.
III ,
ada lah
Ny. Dami ta dan Tn Yusak ;
Neger i
yang
te l a h
d i l e t a k k an
o leh
Makassa r ;
4. Menya takan Akta
do
Revind i c a t o i r
Pengad i l a n
In
A gu
3. Menya takan sah dan berha rga Si t a Jaminan dan atau Si t a
Hibah Wasia t
No. 93 tangga l
29 Mare t
se l a ku ah l i
a l i a s El l y
m
penggan t i
Ridho ;
5. Menya takan Akta 2004 , ba ta l
ka
war i s
lik
Pengguga t
Hibah Wasia t
demi hukum;
Hibah wasia t
ep
6. Menya takan Akta
Ny. L ie Tju Moi
No. 93 tangga l
29 Mare t
No. 32 tangga l
16 Mare t
ub
ah
2004 ber t e n t a ngan dengan hukum dan merug i kan Hak War i s
2006 ber t e n t a ngan dengan hukum dan merug i kan hak war i s se l a ku ah l i
Ny. L ie Tju Moi
ng
Hibah Wasia t
No. 32 tangga l
16 Mare t
demi hukum;
8. Menya takkan
tanah
ber i k u t
bangunan
di
atasnya
te r l e t a k
di
tanah
ber i k u t
Ja l an Dr .
Nomor 28 Makassa r ,
bangunan
Wahid i n
di
atasnya ,
Sudi r o husodo Lorong 231
+ 300 M2,
se l uas
do
Sebidang
di
In
A gu
Makassa r :
1) .
si
Ridho ;
7. Menya takan Akta 2006 , ba ta l
penggan t i
ne
a l i a s El l y
war i s
R
ah
Pengguga t
d i kena l
sebaga i
: Gang/Lo rong ;
- Sebe lah Timur
: Ruko;
:
tanah
dan bangunan mi l i k
2) . se l uas
ep
No. 26 ; Seb idang
tanah
+ 72 M2,
te r l e t a k
Makassa r ,
d i kena l
ber i k u t
dengan
di
bangunan
Ja l an
nama
Pak Rahim
di
atasnya ,
Diponego ro
Perwak i l a n
No. 112 Bus
ALAM
s
- Sebe lah Bara t
: Ruko;
ub
- Sebe lah Sela t a n
lik
- Sebe lah Uta ra
R
ah
ka m ah
Kanto r PO. ALAM INDAH dengan batas - batas :
: Ja l an Diponego ro ;
gu
do
ng
- Sebe lah Uta ra
ne
M
INDAH dengan batas - batas :
A
In
44
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 44
R ep ub
- Sebe lah Timur
: Warte l
- Sebe lah Sela t a n
ng
Indah ;
- Sebe lah Bara t 3) .
A gu
+
Ja l an Diponego ro Nomor 114 ;
tanah
dan bangunan mi l i k
Alam
: Gang/Lo rong ;
Sebidang
se l uas
:
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
tanah
1400
ber i k u t
M2,
bangunan
te r l e t a k
di
Kemerdekaan No. 2, Km. 8 Makassa r ,
di
atasnya ,
Ja l an
per i n t i s
d i kena l
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
dengan nama
- Sebe lah Timur
: Tanah kosong ;
- Sebe lah Sela t a n - Sebe lah Bara t
ka
te r l e t a k
di
+ 216 M2,
: Rawa- - rawa ; : Tanah mi l i k
Sebidang
Kemerdekaan Km. 8;
tanah
Pak Mudan;
ber i k u t
bangunan
di
atasnya ,
Ja l an Diponego ro No. 112 Makassa r ,
bag i an dar i
Perwak i l a n
se l uas
PO. Alam Indah ,
yang
ep
m
4) .
In
: Ja l an Per i n t i s
lik
- Sebe lah Uta ra
ub
ah
Kanto r Perwak i l a n PO. Alam Indah , dengan batas - batas :
d i kon t r a k k an dengan batas - batas : :
Tanah dan bangunan No. 112 PO. Alam
- Sebe lah Sela t a n
Sebidang
A gu
5) .
: Gang/Lo rong ; tanah
te r l e t a k
Kemerdekaan Ki l ome te r d i kena l
12,
di
Ja l an
Makassar ,
dengan nama Garas i / Poo l
Bus Alam Indah ,
: Ja l an Per i n t i s Tanah
Kedaung Group ;
6) Sebidang
: tanah mi l i k
tanah
ber i k u t
Kapasak , Termina l
dan
bangunan
bangunan ,
Regiona l
mi l i k
Kedaung Group ; te r l e t a k
ep
- Sebe lah Bara t
Daya Makassa r ,
di
l o ke t
Ja l an No. 6,
se l uas + 6 M2 (2 M x 3 M), dengan batas - batas :
- Sebe lah Timur
: Loke t No. 7 PO. Alam Indah ; :
Area l
Park i r a n
Bus
Angku tan
ha l .
Put .
No. 2007
In
39
A
Hal . 45 dar i K/Pd t / 2 009
do
ng
ne
Penumpang;
gu
s
- Sebe lah Uta ra
M
:
ub
- Sebe lah Sela t a n
dengan
Kemerdekaan ;
lik
- Sebe lah Timur
R
ka m ah
ah
: Ja l an Lorong ;
+ 5600 M2,
se l uas
batas - batas : - Sebe lah Uta ra
Per i n t i s
do
- Sebe lah Bara t
: Rumah penduduk ;
ne
: Rumah penduduk ;
ng
- Sebe lah Timur
In
Indah ;
si
R
ah
- Sebe lah Uta ra
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 45
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
- Sebe lah Sela t a n - Sebe lah Bara t
: Loke t No. 5 PO. Garuda 237 ;
: Ja l anan ;
Sebidang
tanah
ber i k u t
ng
7) .
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah46 Agung Republik Indonesia
Ja l an Kapasak , Termina l
bangunan ,
Regiona l ,
te r l e t a k
Daya Makassa r ,
di
Loke t
Nomor 7, se l uas + 6 M (2 M x 3 M), dengan batas - batas
- Sebe lah Uta ra
: Loke t No. 8 PO. Setu j u ;
- Sebe lah Timur
:
park i r a n
Bus
Penumpang;
Tanah
ber i k u t
ka
1) .
: Ja l anan ;
Bangunan
dan
sebaga i ber i k u t
Sebidang
tanah
Kelu r ahan
Rantepao
Kecamatan
Ta l l u n g
petak - petak :
ber i k u t
sawah
Ta l l u
bangunan ,
L ipu ,
ep
m
Tana Tora j a ,
lik
- Sebe lah Bara t
: Loke t No. 6 PO. Alam Indah ;
ub
ah
- Sebe lah Sela t a n
Angku tan
In
Area l
do
A gu
:
2
L ipu ,
Tana
Kab.
te r l e t a k
L ingkungan
Tora j a ,
di
di
Rantepao ,
dengan
l uas
+
: Ja l an Raya;
- Sebe lah Timur
: Tanah mi l i k
- Sebe lah Bara t
: tanah kosong ; : tanah / r umah mi l i k
Sebidang tanah ber i k u t
A gu
2) .
ne
- Sebe lah Sela t a n
Rona ld Ridho ;
Ja l an Mappanyuk i
Pak Mansyur ;
bangunan yang te r l e t a k
No. 42 yang l eb i h
d i kena l
di
do
ng
- Sebe lah Uta ra
si
R
ah
1500 M2, dengan batas - batas :
dengan nama
3) .
Sebidang tanah ber i k u t
In
Perwak i l a n Bus PO. Alam Indah dengan l uas + 132 M2.
bangunan yang te r l e t a k
di
Kel .
Malangngo
ep
:
944 GS
- Sebe lah Timur
M
Rantepao ,
batas - batas : - Sebe lah Uta ra
Tana
10 September
Tora j a ,
dengan
Tanah dan bangunan No. 119 , SHM No.
No. 217;
: Gang/Lo rong ; : Par i t / S e l o k a n ;
gu
ng
- Sebe lah Sela t a n
tangga l
s
1996 ,
SHM No. 20 GS. 452 /1996 ,
ne
Tora j a ,
Ja l an Diponego ro Nomor 117 Rantepao Tana
do
yang te r l e t a k
lik
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 684 M2,
ub
4) .
R
ah
ka m ah
Ja l an Diponego ro No. 9 Rantepao , Tana Tora j a ;
A
In
46
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 46
R ep ub
- Sebe lah Bara t
: Ja l an Diponego ro ;
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 933 M2, 944
GS No.
ng
SHM No. te r l e t a k Tora j a ,
Ja l an
217 /1990 ,
Diponego ro
No.
Kel .
Malangngo ,
yang
Rantepao
Tana
119,
dengan batas - batas : : Gang/Lo rong ;
- Sebe lah Timur
: Gang/Lo rong ;
A gu
- Sebe lah Uta ra
- Sebe lah Sela t a n
do
5) .
: Tanah dan bangunan No. 117 , SHM
No. 20 ;
6) .
: Ja l an Diponego ro ;
lik
- Sebe lah Bara t
ah
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
In
Sebidang tanah dan bangunan dengan l uas + 600 M2, yang te r l e t a k
d i Ja l an A. Mappayuk i
No. 4 yang d i kena l
- Sebe lah Uta ra
: Tanah dan bangunan Ely Tana Bua; ;
- Sebe lah Timur
: Ja l an Diponego ro ; Tanah
dan
bangunan
mi l i k
si
: Ja l an A. Mappayuk i ;
ng
- Sebe lah Uta ra
: Sawah mi l i k
Ne’Mero ;
- Sebe lah Timur
: Sawah mi l i k
Ne’Mar i s k a ;
7) . Satu pe tak sawah d i
Buntao ,
Kecamatan Buntao ,
dengan
tanah
yang
Kelu r ahan Macangngo ,
te r l e t a k
Ja l an
do
Diponego ro ,
Kecamatan Rantepao ,
Tana Tora j a
dengan l uas + 360 M2, (seka r ang d igunakan garas i
- Sebe lah Uta ra
: Ja l an Raya Diponego ro ;
- Sebe lah Timur
: Tanah kosong ;
- Sebe lah Bara t
: Lorong ;
: Lorong ;
R
di
+ 1500 M2,
Ja l an Poros Rantepao - Palopo , L ipu ,
Kecamatan
Kelu rahan Bante Paku
Ta l l u n g
Hal . 47 dar i K/Pd t / 2 009
L ipu ,
L ingkungan
39
Put .
A
gu
ng
Ta l l u n g
yang te r l e t a k
ha l .
No. 2007
In
- Sebe lah Sela t a n
Truk
ub
Toko Baru ) dengan ba tas - batas :
9) . Sebidang tanah dengan l uas
M
Evi Ridho ;
ep
ah
ka m ah
8) . Sebidang
: Sawah mi l i k
Ne’Kaku ;
do
- Sebe lah Bara t
: Sawah mi l i k
In
- Sebe lah Sela t a n
lik
A gu
l uas + 6400 M2, dengan batas - batas :
s
- Sebe lah Bara t
ne
Ne’Dan i ;
:
R
- Sebe lah Sela t a n
ah
dengan batas - ba tas :
ep
ka
3) Rantepao Tana Tora j a ,
ub
m
dengan nama Toko Mul i a Jaya (dahu l u Ja l an Pah lawan No.
ne
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 47
R ep ub
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Paniasaan , dengan batas - batas : - Sebe lah Uta ra
: Tanah mi l i k
Tangko Si t u r u ;
- Sebe lah Timur
: Tanah mi l i k
Ne’S impu ;
- Sebe lah Bara t
-
: Tanah mi l i k
Sebidang tanah ber i k u t
M2,
yang
Termina l ,
Ne’S impu ;
Ne’s impu ;
bangunan d i atasnya ,
A gu
Tanah ber i k u t
: Tanah mi l i k
d i Kota Palopo :
bangunan d i atasnya se l uas + 75
te r l e t a k
di
Ja l an
Mangga,
Tompot i k a
Wara Kota Palopo ,
Ruko
sebaga i
lik
ah
Kompleks
d i kena l
Perwak i l a n Bus Alam Indah ;
-
do
- Sebe lah Sela t a n
In
ng
Sebidang tanah se l uas 880 M2, te r l e t a k
d i Ja l an Bata ra
RT 001 /RW 01 , Bot i n g Wara, Kota Palopo ;
-
tanah
ber i k u t
1.218
M2, t e r l e t a k
Pas i ,
Wara Uta ra ,
Hasi l
operas i o na l
Jun i
2004 ,
Ja l an
di
Sul t a n
atasnya
se l uas
Hasanudd i n ,
Batu
Kota Palopo ;
Bus Angku tan
se t i a p
R
ah
Rp. 547.500 . 000 , -
di
bangunan
ub
Sebidang
ep
ka
m
-
sampa i
bu lan ,
Penumpang Alam Indah te r h i t u n g
d iadakannya
mula i
bu lan
pembag ian
har t a
merek Honda CRV No. Pol i s i
DD 333
si
hk am
Direktori Putusan Mahkamah48 Agung Republik Indonesia
RF;
un i t
mobi l
A gu
Kesemuanya ada lah
merupakan
har t a
war i s an
dar i
pewar i s
Ny.Dami t a dan Tn Yusak yang be lum te r b ag i ; har t a
war i s an
te r s ebu t
kepada
para
ah l i
In
9. Membagi
ne
1 (sa t u )
do
-
ng
pen ingga l a n d imaksud ;
war i sn ya menuru t bahag i annya masing - masing ;
Terguga t
mendapa t
mengosongkan
Terguga t
hak
har t a
war i s an
Terguga t
dan
III ,
IV ,
untuk
har t a
V, VI ,
VI I ,
Ny.
melepaskan
Dami ta
dan
d ibag i
kepada
Pengguga t ,
se l u r uh
sesua i
dan
Tn Yusak
yang te l a h d i kuasa i
gu
hukum;
para
membagi
para ah l i
ke ten t u an
ng
war i s
kemud ian
VI I ,
dan atau orang - orang yang
dar i n y a
sebaga imana d imaksud d i atas , un tuk
un tuk
V, VI ,
do
te l a h
IX dan tu r u t
II,
ep
VI I I ,
I,
IV ,
ub
11. Menghukum kepada Terguga t
III ,
s
tu r u t
war i san te r s ebu t ;
Terguga t
M
dan
II,
ne
IX
I,
lik
VI I I ,
R
ah
ka m ah
10. Menghukum kepada Terguga t
A
In
48
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 48
R ep ub
12. Menghukum tu r u t
untuk
tunduk
dan
mentaa t i
putusan perka r a i n i ;
ng
13. Menghukum para in i
Terguga t
yang h ingga k i n i
(sa t u
ju ta
dua
utuk
membayar
di taks i r
ra t u s
sebesa r
de lapan
b iaya
pu luh
sembi l a n
guga tan
para
Pengguga t
untuk
DALAM INTERVENSI :
Menya takan
ekseps i
dar i
lik
ah
DALAM EKSEPSI : -
Terguga t
Terguga t IV dan V In t e r v e n s i ,
I
dan
In t e r v e ns i ,
ub
t i d a k dapa t d i t e r i ma ;
-
Menolak guga tan dar i
Pengguga t In t e r v en s i ;
-
Membebankan b iaya perka ra
kepada Pengguga t
ep
m
DALAM POKOK PERKARA :
ka
se l a i n
In
se l eb i h n ya ;
r ibu
do
A gu
14. Menolak
perka r a
Rp. 1.289 . 000 , -
rup i a h ) ;
In t e r v e n s i
yang j um lahnya n ih i l ;
Demik i an l a h
dengan Drs .
pada
har i
Drs .
o leh H.
Ketua
8
Januar i
M.H. ,
Mahkamah Agung SH. ,
dan
d iban t u
o leh
Pani t e r a
Penggan t i
dan t i d a k d ihad i r i
Drs .
K e t u a; Hakim- Hakim
H.
Anggota , pada
Hak im- Hakim
SUHARDI,
S.H. ,
o leh para p ihak ;
R
Anggota ;
ttd .
39
ha l .
Put .
No. 2007
In
Hal . 49 dar i K/Pd t / 2 009
ne
M.H.
A
gu
ng
Drs . H. ANDI SYAMSU ALAM, S.H. ,
Ketua
Drs .
umum
bese r t a
ub
te r s ebu t
dan
sebaga i
untuk
ol eh Ketua Maje l i s
2010
Hak im Agung sebaga i
MH.
Agung
te r bu ka
Anggo ta
ttd.
500 .000 , -
ep
ka m ah
j uga
Rp.
permusyawara t an
tangga l
Hakim- Hak im
dan d iucapkan da lam s i dang itu
Jumat
rapa t
MUKHTAR ZAMZAMI,
HABIBURRAHMAN, M.Hum,
har i
da lam
H. ANDI SYAMSU ALAM, S.H. ,
yang d i t e t a p kan Maje l i s ,
sebesa r
;
d ipu t u s kan
Agung
A gu
Mahkamah
te t a p kan
s
in i
yang
si
kasas i
perad i l a n
ne
t i n g ka t
da l am semua t i n g ka t
untuk
do
perka r a
Terguga t
In
b iaya
Kasas i / p a r a
lik
da lam
Termohon
R
membayar
para
ng
ah
Menghukum
( l i ma ra t u s r i b u rup i a h )
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
Terguga t
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 49
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah50 Agung Republik Indonesia Drs . H. MUKHTAR ZAMZAMI, SH. , MH. ttd .
Biaya
ng
Drs . H. HABIBURRAHMAN, M.Hum
kasas i :
1.
Metera i
do
A gu
Pani t e r a Penggant i , ……………….Rp.
6.000 , -
2.
Redaks i
………………Rp.
In
ttd .
5.000 , -
3. Admin i s t r a s i
kasas i
lik
ah
SUHARDI, S.H.
Drs .
…Rp. 489 .000 , -
Rp. 500 .000 , -
ub
m
J u ml a h
ka
Untuk sa l i n a n
ep
Mahkamah Agung RI . a.n .
Muda Perda t a ,
si ne
SOEROSO ONO, SH, . M.H. : 040044809 .
do
NIP
s ne
gu
do
ng
M
R
ah
ep
ub
lik
ka m ah
In
A gu
ng
R
ah
Pan i t e r a
Pan i t e r a
A
In
50
Kedudukan anak..., Gibson Thomasyadi, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 50